penerapan akad ba’i bitsaman ajil...

55
PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Perbankan Syari’ah Oleh: NAILIL ULFA 092503045 PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: dangcong

Post on 08-Mar-2019

336 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA

PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Perbankan Syari’ah

Oleh:

NAILIL ULFA

092503045

PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2012

Page 2: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

ii

Page 3: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

iii

Page 4: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas

Akhir ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, April 2012

Deklarator,

Nailil Ulfa

092503045

Page 5: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

v

ABSTRAKSI

Salah satu produk pembiayaan yang dimiliki BMT Hudatama Semarang

adalah produk jual beli. Tujuan sebagai sarana untuk membantu nasabah/anggota

yang kekurangan dana, dimana anggota dapat menentukan jangka waktu yang

dikehendaki. Dalam penerapannya produk jual beli ini menggunakan akad ba’i

bitsaman ajil, yaitu dimana pihak BMT berperan sebagai penjual dan pihak nasabah

bertindak sebagai pembeli. Dimana nantinnya ada kesepakatan yang sudah ditentukan

pada awal perjanjian.

Pada pembiayaan akad ba’i bitsaman ajil ini perhitungannya adalah BMT

mengambil keuntungan dari harga jual barang tersebut yaitu setara 25 % dari harga

jual barang, dalam sistem pembayarannya nasabah dapat mengangsur sesuai pada

awal kesepakatan antara kedua belah pihak.

Page 6: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

vi

PERSEMBAHAN

Kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahnya.

2. Rasulullah Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah bagi umat manusia.

Semoga kita semua mendapat syafaatnya.

3. Kedua orang tuaku H. An’im sumarno dan Hj. Nurul qomariyah yang telah sabar

dan penuh kasih sayang dalam mengajarkan segala kebaikan kepadaq, juga

dengan ketulusan doanya yang selalu menyertaiku dalam menjalani hidup ini,

agar menjadi manusia yang berguna, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

4. Buat ke-2 adikku tersayang, khabib dan ain kalian adalah saudara terbaik nomor 1

di dunia ini.

5. Buat sahabat-sahabat terbaikku, mimah, lida dan cooking family, kalian semua

tidak akan tergantikan.

6. Keluarga besar Mahasiswa D3 Perbankan syari'ah angkatan 2009.

7. Para pegawai Baitut Maal wa Tamwil Hudatama Semarang yang telah banyak

membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 7: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja manusia

karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan

salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir yang berjudul: ‘PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN

AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BAITUL MAAL WA

TAMWIL HUDATAMA SEMARANG’. Tugas akhir ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan D III pada jurusan

Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini

dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta

perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak DR. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, M.M, selaku Direktur Program D III

Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Page 8: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

viii

4. Ibu Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag, selaku dosen pembimbing dari Fakultas

Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

5. Seluruh dosen pengajar Program Diploma III Perbankan Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

6. Bapak Khoiridin, S.Pd selaku Manajer Utama Baitul Maal wa Tamwil

Hudatama Semarang.

7. Para pegawai Baitul Maal wa Tamwil yang telah banyak memberikan bantuan

kepada penulis.

8. Sahabat-sahabatku semua di D III Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang yang telah memberikan dorongan dan doa.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga

penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun

guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Semarang, April 2012

Penulis

NAILIL ULFA

Page 9: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI .............................................................................. iv

HALAMAN ABSTRAKSI ................................................................................ v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah ......................................................................... 1

B. Pembatasan masalah................................................................................... 4

C. Rumusan masalah............................................................................ ....... . 5

D. Tujuan Penelitian................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian............ ... ..... ..... .................................................. 6

F. Telaah Pustaka ...................................................................................... 7

G. Metode Penelitian................................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 9

Page 10: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

x

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT HUDATAMA

A. Sejarah BMT Hudatama ......................................................................... 11

B. Visi dan Misi KJKS BMT Hudatama..................................................... 13

C. Baitul Maal Hudatama........................................................................... 13

D. Pengelolaan Usaha …… ........................................................................ 16

E. Struktur Organisasi................................................................................. 21

F. Persoalan yang di hadapi BMT Hudatama…………………………… 22

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian, Dasar Hukum, Rukun dan Syarat Ba’I bitsaman ajil.......... .23

1. Pengertian Ba’I bitsaman ajil............................................................ 23

2. Dasar Hukum................................................................................. 25

3. Rukun dan Syarat Ba’i bitsaman ajil ................................................27

B. Penerapan Akad Ba’I bitsaman ajil pada pembiayaan renovasi rumah di

BMT Hudatama...................................................................................... 29

C. Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Biaya di BMT Hudatama

Seemarang ............................................................................................. 36

1. Baitut tamwil Hudatama ...................................................................36

2. Baitul maal Hudatama...................................................................... 37

3. Analisa kontribusi pembiayaan BBA………………………………. 37

D. Perhitungan Keuntungan Dalam pembiayaan Renovasi rumah Pada Akad Ba’I

Bitsaman ajil …………...............,.......................................................... 37

Page 11: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

xi

E. Analisis................................................................................................... 39

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan ................................................................................... 41

B. Saran ............................................................................................ 41

C. Penutup ............................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syari’ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

Banking. Peristilahan dengan menggunakan kata Islamic tidak dapat dilepaskan dari

asal-usul system perbankan syari’ah itu sendiri. Bank syari’ah pada awalnya

dikembangkan sebagai suatu respon kelompok ekonom dan praktisi perbankan

muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang

menginginkan agar tesedia jasa transaksi keuangan yang dijalankan sesuai dengan

nilai moral dan prinsip-prinsip syari’ah islam. 1

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri

tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan

beberapa pengusaha muslim. Dan mulai menunjukkan prospek baik sejak ditetapkan

undang-undang nomor 7 tahun1992 tentang perbankan yang berdasarkan prinsip bagi

hasil, kemudian dikuatkan dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998. Hal ini

memunculkan kesempatan untuk mendirikan lembaga-lembaga keuangan lain dengan

1 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, cet ke-1, 2002,

hlm. 13

Page 13: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

2

prinsip syari’ah, seperti koperasi syariah asuransi syari’ah, gadai syari’ah, Baitul

Maal Wat Tamwil dan lain sebagainya.2

Baitul Maal Wattamwil (BMT) adalah salah satu lembaga keuangan mikro yang

berbasis syari’ah dimana dalam praktek operasionalnya menggunakan system bagi

hasil. Kegiatan di BMT hamper sama dengan lembaga keuangan pada umumnya,

yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana. Penyaluran dana yang dilakukan

adalah memberikan pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan, baik untuk

modal usaha maupun untuk konsumsi.

Badan hukum BMT sama dengan badan hukum koperasi dan berada dibawah

pengelolaan kementrian koperasi dan UKM, sehingga BMT dapat juga disebut

Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS). Struktur dan prosesnya pun sama dengan

koperasi syari’ah.

BMT Hudatama merupakan salah satu KJKS yang kegiatannya menghimpun dan

menyalurkan dana, sedangkan kegiatan lainnya adalah sebagai lembaga amil zakat

dengan mengelola zakat, infaq, dan shodaqoh untuk kesejah teraan ummat. Dari

kedua kegiatan tersebut BMT Hudatama lebih memfokuskan untuk meningkatkan

kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui

pemberian pembiayaan. Di BMT Hudatama pembiayaan merupakan transaksi yang

sangat penting dalam menunjang stabilitas dana, karena dari sinilah BMT akan

mendapatkan keuntungan yang nantinya akan dipakai untuk pemenuhan biaya

operasional.

2 http://sejarah bank syari’ah. pada tgl 5 april 2012

Page 14: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

3

Dibawah ini adalah akad-akad pembiayaan yang terdapat di BMT Hudatama :

1. Mudhorobah (MDA), adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana

pihak pertama menyediakan seluruh modal ( 100%), sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola3

2. Musyarokah (MSA), adalah akad kerjasama permodalan usaha antara koperasi

dengan satu atau beberapa pihak sebagai pemilik modal pada usaha tertentu

untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha bersama dalam suatu

kemitraan, dengan nisbah modal pada usaha tertentu untuk menggabungkan

modal dan melakukan usaha bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah

pembagian hasil ssesuai kesepakatanesuai kesepakatan para pihak, sedang

kerugian ditanggung secara professional sesuia dengan kontribusi modal.4

3. Ba’I Bitsaman Ajil (BBA), adalah suatu akad jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang telah disepati. Pembayaran dalam BBA

dilakukan secara cicilan/angsuran.5

4. Al-ijaroh (IJR), adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan (ownership/milkiyah) atas barang itu sendiri.6

5. Murabahah (MBA), adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati7.

3 Syafi’I Antonio, M,Bank Syari’ah, Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,2001

hlm. 95.

4 Sumber data BMT Hudatama Semarang

5 Ibid, hlm. 14

6 Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001,

Hlm. 117

Page 15: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

4

6. Qardhul Hasan (QH), adalah kegiatan transaksi dengan akad pinjaman dana

non komersial dimana si peminjam mempunyai kewajiban untuk membayar

pokok dana yang dipinjam kepada koperasi yang meminjamkan tanpa imbalan

atau bagi hasil dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.

Dari beberapa akad yang ada diatas tersebut, yang paling sering di

gunakan untuk transaksi pembiayaan di BMT Hudatama adalah akad Ba’iI

Bitsaman Ajil/BBA, secara teori akad BBA adalah akad jual beli, seperti

pembelian sepeda motor, barang dagangan, renovasi/rehab rumah dan lain

sebagainya.

Disini penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pembiayaan Ba’I

Bitsaman Ajil pada pembiayaan renovasi rumah, apakah tata caranya sama

dengan pembelian sepeda motor dan pembiayaan modal kerja, karna

banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut. Maka dariitu

penulis menganggap penting untuk melakukan penelitian. Berdasarkan latar

belakang tersebut diatas maka penulis mengambil judul ‘’PENERAPAN

AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI

RUMAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG’’

B. Pembatasan Masalah

Akad Ba’I Bitsaman Ajil adalah akad yang sering digunakan oleh

BMT Hudatama Semarang. Sesuai dengan judul yang penulis ambil, maka

dalam penelitian ini masalah yang dibahas adalah hal-hal yang berkenaan

7 Ibid, hlm. 117.

Page 16: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

5

dengan pelaksanaan pembiayaan akad Ba’I Bitsaman Ajil (BBA) pada

pembiayaan renovasi rumah. Kalaupun ada akad lain yang disebut nantinya

hanya akan dipakai sebagai pembanding saja.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, diharapkan

pembahasan selanjutnya dapat dijelaskan secara rinci mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan penggunaan akad Ba’I Bitsaman Ajil tersebut. Dan rumusan

masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan akad Ba’I Bitsaman Ajil pada transaksi

pembiayaan untuk renovasi rumah di BMT Hudatama Semarang?

2. Bagaimana cara perhitungan keuntungan dalam pembiayaan renovasi

rumah pada akad ba’I bitsaman ajil di BMT Hudatama Semarang?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan akad Ba’I Bitsaman Ajil dalam

transaksi pembiayaan renovasi rumah

Page 17: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

6

2. Untuk mengetahui analisis perhitungan pada pembiayaan renovasi

rumah dengan akad Ba’I Bitsaman Ajil di BMT Hudatama

Semarang.

E. Manfaat Penelitian

Melalui Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang

mungkin baru terhadap situasi dan kondisi yang ada. Adapun penelitian yang

ingin penulis lakukan adalah dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya

1. Bagi penulis

Melatih bekerja dan berpikir kreatif dengan mencoba

mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama studi, serta

memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya

pada Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negri Walisongo

Semarang.

2. Bagi Akademik

Diharapkan sebagai tambahan daftar pustaka yang dapat

memberikan tambahan informasi bagi yang berkepentingan.

3. Bagi BMT

Page 18: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

7

Agar dapat memperkenalkan eksitensi BMT di masyarakat luas

dan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tambahan

yang dapat dijadikan tambahan untuk meningkatkan kinerja

BMT dengan lebih baik.

F. Telaah Pustaka

Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa

peneliti terdahulu yang membahas tentang akad Ba’I Bitsaman Ajil, penulis

dapat menyimpulkan bahwa penelitian yang di ajukan ini berbeda dengan

tugas akhir terdahulu karna pada penelitian kali ini penulis lebih

memfokuskan pada pembiayaan renovasi rumah, sedangkan pada penelitian

terdahulu lebih memfokuskan pada dominan akadnya.

G. Metode Penelitian

Untuk menyusun Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa

metode penelitian sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data

a. Observasi

Metode ini merupakan pengumpulan-pengumpulan data

dengan cara mengamati langsung terhadap obyek tertentu yang

menjadi fokus penelitian serta mencatat tentang sesuatu yang

Page 19: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

8

berhubungan tentang akad Ba’I Bitsaman Ajil di KJKS BMT

Hudatama Semarang.

b. Dokumentasi

Yaitu dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau

variable berupa catatan, transkip, buku, notulen rapat, agenda dan

sebagainya.8 Dengan metode ini penulis memperoleh data

mengenai akad Ba’I Bitsaman Ajil pada BMT Hudatama

Semarang.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.9

Wawancara dilakukan terhadap karyawan-karyawan BMT

Hudatama khususnya pada kepala cabang, dan salah seorang yang

menjadi nasabah di BMT Hudatama Semarang.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber data yang diteliti dengan melakukan pengamatan dan

8 Suharsini, Arikunto, prosedur penelitian, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1993, hlm. 202

9 Ibid, hlm.144

Page 20: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

9

pencatatan secara sistematis terhadap masalah yang dihadapi.10

Dengan data ini penulis mendapatkan gambaran umum tentang

Akad Ba’I Bitsaman Ajil yang ada di BMT Hudatama Semarang.

b.Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang mendukung

pembahasan dan diperoleh dari orang lain berupa laporan-laporan,

buku-buku maupun surat kabar.11

Dengan metode ini penulis

mendapatkan data lampiran, slip angsuran, modul panduan tentang

produk-produk yang ada di BMT Hudatama Semarang.

3. Analisa Data

Dari data-data yang terkumpul, penulis berusaha menganalisa data

tersebut. Dan penulis dalam menganalisa menggunakan menggunakan

teknik analisis deskriptip, yaitu data-data yang diperoleh dituangkan

dalam bentuk kata-kata maupun gambar.

10

Suharsini, Arikunto, prosedur penelitian, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1993

hlm. 67 11

Ibid, hal. 115

Page 21: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

10

H. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN : Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, kajian pustaka, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB 11 GAMBARAN UMUM TENTANG BMT HUDATAMA

SEMARANG : sejarah berdirinya BMT Hudatama Semarang, Visi dan Misi,

Produk-produk, struktur Organisasi, system pengelolaan usaha, dan kendala yang

dihadapi di BMT Hudatama Semarang.

BAB 111 PEMBAHASAN : Pengertian Ba’I Bitsaman Ajil, dasar

hukum, rukun dan syarat Ba’I Bitsaman Ajil, penerapan akad ba’I bitsaman ajil pada

pembiayaan renovasi rumah di BMT Hudatama, perkembangan anggaran pendapatan

dan biaya di BMT Hudatama, Perhitungan keuntungan dalam pembiayaan renovasi

rumah pada akad Ba’I Bitsaman Ajil di BMT Hudatama Semarang.

BAB 1V PENUTUP : Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA : Lampiran-lampiran.

Page 22: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

BAB II

GAMBARANUMUM BMT HUDATAMA

A. Sejarah Berdirinya BMT Hudatama

BMT Hudatama adalah sebuah Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (

KJKS ) yang, telah berdiri sejak tanggal 2 Oktober 1998 oleh sekelompok

pemuda dari yayasan Al-Huda di lingkungan sekitar Masjid Al-Huda dan

tokoh masyarakat yang peduli terhadap pemberdayaan Ekonomi rakyat.

Pendirian ini didasari pada semangat pemberian solusi kepada masyarakat,

terutama kepada usaha kecil dan menengah supaya dapat tumbuh dan

berkembang dengan mengembangkan pola kemitraan sehingga usaha kecil

dan menengah dapat menjadi penyangga ekonomi bangsa.

Dalam proses pendirian, BMT Hudatama menganut Undang-undang Nomor

25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, dan menggunakan badan Hukum

koperasi dengan syarat-syarat yang harus terpenuhi, diantaranya yaitu pendiri

minimal ada 20 orang, serta harus menjaga kredibilitas atau kepercayaan dari

anggota pada khususnya, atau masyarakat luas pada umumnya. Dan setelah

melalui pendekatan dari beberapa pihak, maka terkumpullah para pendiri

koperasi yang berjumlah 31 orang. Dalam memperoleh Badan Hukum, BMT

Hudatama mengajukan perijinan ke Kendap Koperasi dan UKM kota

Semarang (sekarang Kementrian Koperasi dan UKM).

11

Page 23: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

12

Setelah dianggap memenuhi syarat, akhirnya pada tanggal 23 Maret 1999,

BMT Hudatama secara resmi memperoleh badan Hukum yang dikeluarkan

dengan LEGALITAS sebagai berikut:

a. Badan Hukum : 1233/BH/KWK/.11-30/111/99

b. NPWP : 1.997.283.5-503

c. SIUP : 1218/11.01/PK/X/2000

d. TDP : 11.01.2.52.00.547

e. Ijin Domisili : 500/151 Tanggal 25 Oktober 2000.1

Pada awal-awal beroperasi BMT Hudatama mendirikan kantor di jalan

Tumpang Raya No.50, dengan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya

usaha BMT Hudatama pun berpindah ke tempat yang lebih strategis, yaitu di

jalan no. 150 dan mendirikan 4 kantor cabangyang masing-masing berada di

dekat pasar Mangkang. BMT Hudatama pada awalnya didirikan dengan

modal dasar Rp 3.000.000 namun dengan seiring berkembangnya usaha asset

yang dimiliki oleh BMT Hudatama sudah mencapai kisaran Rp 10 Milyar dan

memiliki total lebih dari 4000 nasabah, baik itu nasabah simpanan ataupun

pembiayaan. Tidak heran jika pada saat peringatan hari jadi kota Semarang

yang ke-455, BMT Hudatama memperolehpenghargaan sebagai koperasi

berprestasi dengan menjadi juara ketiga dan memperoleh dana bergulir.2

1 Sumber data modul BMT Hudatama Semarang

2 Wawancara dengan Bp. Robi, manager BMT Hudatama tgl 13 April 2012

Page 24: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

13

Kegiatan BMT Hudatama sebagai lembaga keuangan syari’ah

tentunya tdak jauh berbeda dari Lembaga Keuangan lainnya, yaitu melakukan

penghimpunan dana dan kegiatan menyalurkan dana.

B. Visi dan Misi KJKS BMT Hudatama Semarang

1. Visi BMT Hudatama

Visi BMT Hudatama yaitu menjadi Lembaga Keuangan

Syari’ah kebanggaan ummat yang amanah, sehat dan professional

dengan mengembangkan pola kemitraan untuk pemberdayaan

ekonomi ummat dalam kerangka dakwah.3

2. Misi BMT Hudatama

a. Memberikan mutu layanan yang baik, amanah, professional,

danresiko yang minimal.

b. Meningkatkan peran pemberdayaan ekonomi masyarakat.

c. Membantu dan memberikan solusi kepada usaha kecil dan

menengah dalam memecahkan permasalahan-

permasalahannya.4

C. Baitulmaal Hudatama5

3 Sumber data modul BMT Hudatama

4 ibid

5Modul BMT Hudatama Semarang

Page 25: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

14

Baitulmaal Hudatama adalah merupakan bagian dari KJKS BMT

Hudatama yang mengkhususkan diri pada kegiatan sosial yang non profit

margin. Kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan zakat,

infaq, shodaqoh, dan waqaf yang diterima dari masyarakat.

1. Visi

Menjadi baitulmaal kebanggaan ummat yang melakukan

pemberdayaan berbasis masjid.

2. Misi

a. Membangun Amil Ziswaq (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan

Waqaf) yang professional, amanah dan inovatif.

b. Membangun tata kelola Ziswaq yang sehat dan akuntabel.

c. Memberikan informasi dan layanan Ziswaq yang prima kepada

umat.

d. Melakukan pemberdayaan yang berbasis Masjid.

3. Tujuan

a. Terciptanya pemberdayaan ekonomi dengan Masjid sebagai

basisnya.

b. Meningkatkan taraf hidup dari Mustahik menjadi Muzakki.

c. Membantu pemerintah dalam progam-progam pengentasan

kemiskinan.

4. Progam Pemberdayaan

a. BIKMAS (Bina Kemakmuran Masjid)

Page 26: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

15

Bikmas adalah progam pemberdayaan berbasis Masjid agar

rumah Allah senantiasa hidup dan terkumandangkan Adzan

serta terjaga keberhasilannya. Progam ini diwujudkan dalam

bentuk:

1. Penempatan tenaga muadzin

2. Penempatan tenaga kebersihan untuk Masjid dan

Mushola.

3. Membantu / Mensubsidi operasional Ustadz Taman

Pendidikan Al Qur’an (TPQ/TPA).

b. BIKUM (Bina Ekonomi Ummat)

adalah progam pemberdayaan dimana diharapkan Mustahik

bisa mandiri secara ekonomi. Progam ini diwujudkan dalam

bentuk pelatihan-pelatihan; menjahit busana, pangkas rambut

pria, serta pembinaan pedagang kecil dengan pembiayaan

kebajikan (Qordhul Hasan).

c. BIPUM (Bina Pendidikan Ummat)

Bipum adalah program pendidikan untuk kaum dhuafa’ yang di

berikan mulai dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi,

berwujud pemberian beasiswa berprestasi.

d. BIKES (Bina Kesehatan Sosial)

Page 27: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

16

BIKES adalah progam pemberdayaan kaum Dhu’afa yang

diwujudkan dalam bentuk kesehatan dan sosial kemanusiaan.

D. PENGELOLAAN USAHA

Pada prinsipnya Manajemen BMT Hudatama dikelola secara syari’ah di

mana segala aspek dalam berkegiatan didasarkan kepada moral dan kaidah

islam. Kegiatan usaha dari BMT Hudatama pada prinsipnya adalah sama

dengan lembaga keuangan pada umumnya yakni menyediakan jasa keuangan.

Jasa keuangan yang dimaksud adalah menghimpundana dari masyarakat yang

kelebihan dana dalam bentuk simpanan atau tabungan (funding) dan kemudian

mengelola dana tersebut untuk disaluran kepada masyarakat yang

membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan (lending). Dari dua kegiatan

tersebut dapat dibedakan menjadi dua produk pokok yakni:

1. Simpanan

Di BMT Hudatama ada beberapa jenis simpanan yang ditawarkan dan

masing-masing jenis memiliki kegunaan, perhitungan dan akad

syari’ah yang berbeda-beda. Dibawah ini adalah jenis produk

simpanan yang ditawarkan oleh BMT Hudatama:6

a. Sahabat (Simpanan Banyak Manfaat) / Sirela (Simpanan Sukarela)

Adalah simpanan sukarela anggota dengan akad Mudharabah yang

bisa diambil sewaktu-waktu dan mendapatkan bagi hasil setiap

6Modul BMT Hudatama Semarang

Page 28: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

17

bulan. Anggota akan mendapatkan buku simpanan.Saldo

minimum Rp 10.000 dan administrasi penutupan rekening Rp

2000.Dan setoran awal minimum Rp 10.000.

a. Sisuka (Simpanan Berjangka)

Adalah Simpanan yang dirancang untuk investasi jangka panjang

atau orang awam biasanya mengenal sebagai deposito. Jangka

waktu minimal adalah 3 bulan dengan setoran minimal Rp

1000.000 dan akan mendapatkan bukti warkat serta souvenir

selama persediaan masih ada.

b. Sisuqur (Simpanan Untuk Korban)

Adalah simpanan dengan akad Wadi’ah yad-dlomanah yang

dipersiapkan untuk ibadah korban.

c. Simpok (Simpanan Pokok)

Adalah simpanan yang diwajibkan bagi semua orang yang ingin

melakukan kegiatan simpanan maupun pembiayaan di BMT

Hudatama. Setoran simpok sebesar Rp 50.000 (bisa diangsur)dan

tidak akan bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BMT

yang diputuskan lewat RAT. Simpok tidak bisa diambil selama

anggota masih memiliki Simpanan/Pembiayaan di BMT.Dan

dapat diambil jika anggota mengundurkan diri.

Page 29: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

18

d. Simwa (Simpanan Wajib)

Adalah simpananan yang diwajibkan bagi anggota yang sudah

menyetorkan Simpok, yaitu sebesar Rp 5000/bulan atau dapat

dibayarkan Rp 60.000 untuk 1 tahun.Simwa dapat disetorkan lebih

namun tidak bisa dikurangi.Dapat diambil jika anggota sudah

mengundurkan diri dan sudah mengambil Simpok.

e. Simsus (Simpanan Khusus)

Adalah simpanan yang bentuknya penyertaan modal kepada

koperasi. Dalam istilah awam orang biasanya menganggap ini

seperti saham dimana untuk simsus setoran minimalnya sebesar

Rp 1000.000,- dan ini terbatas untuk bisa disetorkan saat awal

tahun. Simsus tidak bisa diambil sebelum 1 tahun dan harus

memberitahukan kepada BMT sebelum penyelanggaraan Rapat

Khusus Pendiri dan Pemodal (RKPP) untuk dicarikan

pengganti.Simsus dapat diwariskan kepada ahli waris yang

ditunjuk.

2. Pembiayaan

BMT Hudatama memberikan pembiayaan dalam bentuk: 7

a. Pembiayaan modal kerja, seperti membeli barang dagangan, bahan

baku, dan barang modal kerja lainnya.

7 Sumber data Brosur BMT Hudatama

Page 30: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

19

b. Pembiayaan investasi, seperti untuk membeli mesin, alat-alat,

sarana transportasi, sewa tempat usaha dan lainnya.

c. Pembiayaan Konsumtif, seperti membangun/merenovasi rumah,

melengkapi perabot rumah dan sebagainya.

Akad yang digunakan dalam pembiayaan di BMT Hudatama:

a. Mudharabah (MDA), dimana pembiayaan dilakukan dengan BMT

sebagai pemilik dana dan anggota/nasabah sebagai pengelola atau

yang melakukan kegiatan usaha. Pembiayaan mudharabahini

bersifat trusty financy (kepercayaan penuh) dimana BMT

memberikan kepercayaan penuh kepada pengelola untuk

menjalankan usaha berdasarkan modal yang diberikan, dan BMT

tidak ikut campur dalam pengelolaannya.

b. Musyarakah (MSA), dimana prinsipnya hamper sama dengan

mudharabah, hanya saja pada pembiayaan modal kerja modal

kerja atau investasi yang dilakukan, pihak BMT dapat

diikutsertakan dalam pengelolaannya.

c. Murabahah (MBA), dimana BMT dapat membantu anggotanya

dengan membiayai pembelian barang yang dibutuhkan modal

usaha anggota tersebut. Harga jual kepada anggota adalah sebesar

harga beli/pokok barang ditambah margin keuntungan yang

disepakati sebelumnya antara BMT dengan anggotanya tersebut.

Page 31: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

20

d. Ba’I Bithaman Ajil (BBA), dimana prinsipnya hamper sama

dengan Murabahah hanya saja pada akad BBA ini pembayaran

dilakukan secara angsuran. Akad ini merupakan akad pembiayaan

yang paling banyak digunaan di BMT Hudatama Semarang.

e. Al-Ijarah (IJR), adalah akad yang diberikan atas dasar kewajiban

sosial dan peminjaman tidak dituntut untuk mengembalikan

kecuali modal pinjaman.

f. Qardhul hasan (QH), adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan

atas dasar kewajiban social dan peminjam tidak dituntut untuk

mengembalikan kecuali modal pinjaman.

Selain kegiatan diatas, BMT Hudatama juga melayani jasa

pembayaran online berbagai macam tagihan bulanan, seperti

tagihan listrik, tagihan telepon, dan lain sebagainya.

Page 32: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

E. STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI BMT HUDATAMA 2012

RAT

PEMBINA FUNGSIONAL

Yayasan Al Huda

PENGURUS

Ketua : Ir. H. Mohammad Saleh,

M.Si

Wakil : Ir. Hj. Lies Herawati

Sekretaris : H. Nursodik, S.Pd

Bendahara : Dra. Hj. Suhermini, M.Si

PENGAWAS

Ketua : Drs. H. Mahno Rahardjo

Anggota : 1. Ir. H. Suharto MS

2. Drs. H. Suroto HS

PENGAWAS SYARIAH

Ketua : DR. Drs. H. Haerudin,

M.T

Anggota : H. Syamsudin Salim,

M.Ag

MANAJER UTAMA

Khoirudin, S.Pd

MANAJER PEMASARAN

Robi Riyanto, S.E

MANAJER OPERASIONAL

Bancol Abdul Rahman, S.E

KEPALA CABANG UTAMA

SAMPANGAN

Bubun Hoerudin, S.E

KEPALA CABANG

TEMBALANG

Tri Wiyanto, S.Sos

KEPALA CABANG

SEMARANG BARAT

Dayanaji Gati Pambudi, S.E

KEPALA BIDANG

BAITUL MAAL

Indah Kusumastuti, Amd

KEPALA CABANG

MANGKANG

Nur Malik S, S.Ag

KABAG PEMASARAN

David Budi Prasetya, S.E

KABAG OPERASIONAL

Suci Rahardian, S.E

Administrasi

Dina

Marketing

Deni

Ali

Teller

Baitul Ulfa

Marketing

Asnal

Ahmad Mudzakir

Administrasi

P. Aprilia, S.S

Marketing

Kristian

Rio

Teller

Giyarti

Marketing

Eko

Andri

Teller

Nisa A. Marketing

Arief S, Amd

Administrasi

Hani’am M, A.Md

21

Page 33: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

E. PERSOALAN YANG DIHADAPI BMT HUDATAMA

1. Pengetahuan masyarakat tentang produk-produk BMT masih minim

2. Persentase NPF (No Performing Finance) atau pembiayaan macet

masih tinggi

3. Pesaing yang sejenis semakin banyak yang membuat pasar semakin

sempit.

Page 34: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

23

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Dasar Hukum, Rukun dan Syarat Ba’i Bitsaman Ajil

1. Pengartian Ba’i bitsaman ajil

Ba’I Bitsman Ajil secara harfiah berasal dari tiga kata yaitu ba’i, tsaman,

dan ajil. Ba’i bermakna jual beli/transaksi, tsaman yaitu harga, dan ajil

maknanya bertempo atau tidak tunai. Jenis transaksi ini sesuai dengan

namanya adalah jual beli yang uangnya diberikan kemudian atau

ditangguhkan. Tsaman ajil maknanya adalah harga belakangan. Maksudnya

adalah harga barang itu berbeda apabila dilakukan secara tunai.1

Ada beberapa pengertian tentang ba’I bitsaman ajil (BBA), yang

berpendapat tentang BBA antara lain:

Syafi’I Antonio berpendapat bahwa ba’i bitsaman ajil adalah jual beli

barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Dalam ba’I bitsaman ajil ini, penjual harus memberi tahu harga produk yang

ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Ba’I

bitsaman ajil ini dapat dilakukan untuk pembelian secara pemesanan.2

menurut osman sabran, pembiayaan ba’I bitsaman ajil adalah suatu

kontrak perjanjian oleh bank untuk membeli barang yang dikehendaki oleh

1 Http://pengertian ba’I bitsaman ajil. Tgl 12 April 2012

2 Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,2000, hlm.

101

23

Page 35: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

24

si nasabah. Bank tersebut akan menjual barang yang dibelinya itu kepada

nasabah tersebut dengan harga pokok dan keuntungan yang disepakati, dan

si nasabah akan membayarnya secara tangguh, mengikuti masa tempo yang

ditetapkan dan di bayar dengan jumlah tertentu secara berangsur-angsur.3

Sedangkan menurut prof. Dr.H. Veizal dan Andria, M.B.A, Ba’I

Bitsaman Ajil adalah akad jual beli antara lembaga keuangan dan nasabah

atas suatu jenis barang tertentu dengan harga yeng disepakati bersama.

Lembaga keuangan akan mengadakan barang yang dibutuhkan dan

menjualnya kepada nasabah dengan harga setelah di tambah dengan

keuntungan yang disepakati. Dan nasabah membayar kepada bank atas harga

barang tersebut (setelah dikurangi uang muka) secara angsuran selama

jangka waktu yang disepakati, dengan mmperhatikan kemampuan

mengangsur, ataupun arus kas usahanya.4

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Ba’i Bithaman Ajil merupakan

suatu pembiayaan yang berskema jual-beli, antara BMT dan si nasabah yang

pembayarannya dilakukan secara angsuran dengan BMT mengambil

keuntungan dari harga barang yang telah disepakati. Adanya unsur

penangguhan waktu menyebabkan perlunya jaminan pembayaran. Dalam

3 Osman sabran, urus niaga al ba’I bithaman ajil dalam mekanisme pembiayaan tanpa

riba, Malaysia: UTM, 2000, hal. 4

4 Veithzal Riva’I dan andria permata, Islamic Financial Management, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada 2001, hal. 149

Page 36: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

25

konsep ini dapat menggunakan surat-surat transaksi sebagai jaminan sampai

lunasnya pembayaran.

2. DASAR HUKUM

a. Al-Qur’an

1. Surat Al-baqarah (2): 35

بىكم با نبا طم اال ان تكىن تجا رة عه تزاض مىكماءهاانذه امىىا التاء كهىا امىانكم

‘’ Hai Orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu (larangan membunuh diri sendiri mencakup juga

larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain seperti

membunuh diri sendiri, karna ummat merupakan suatu kesatuan),

sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu ‘’ 5

2. Surat Al-baqarah (2): 282

و ا شهذ و ا ادا تباعتم والضا ر كااتب والشهذ

5 Al-qur’an dan terjemahannya, departemen Agama RI, hlm. 214

Page 37: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

26

‘’Dan hendaklah kamu mendatangkan saksi apabila kamu

berjual beli janganlah orang yang menulis dan menjadi saksi itu

saling sulit menyulitkan’’ 6

Ayat di atas juga menjelaskan tentang jual-beli, apabila jual beli berbentuk

hutang hendaklah transaksi tersebut dilaksanakan secara tertulis. Semua

syarat ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman atau penipuan

dikemudian hari.

b.Al-hadist.

ذ انخذ ري رض ا هلل عى ان رسى ل ا هلل صهى ا هلل عه و ان و سهم قا عه اب سع

ل : اوما ا نبع عه تزاض )رواي انبهق وابه ما ج وصحح ابه حبا ن(

Dari Abu sa’id al khudri bahwa Rasulullah SAW. Pernah bersabda,

‘’sesungguhnya jual beli itu harus di lakukan suka sama suka’’ (HR. Al

baihaqi dan Ibnu majah dan dinilai sahih oleh Ibnu hiban).

ان انىب صهى ا هلل عه وان وسهم قا ل : ثال ث فهه انبزاكت انى اجم وانمقارضت

وخهط انبز بانشعز نهبت النهبع )رواي ابه ماج عه صهب (

6 Osman sabran, urus niaga al ba’I bithaman ajil dalam mekanisme pembiayaan tanpa

riba, Malaysia: UTM, 2000, hal. 5

Page 38: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

27

Dari Suhaib r.a bahwA Rasulullah pernah bersabda: ‘’ada tiga hal yang

didalamnya terdapat keberkahan, yaitu jual beli secara tangguh,

muqaradhah (nama lain dari mudharabah) dan mencampurkan tepung

dengan gandhum untuk kepentingan rumah tangga dan bukan untuk di jual’’

(HR. Ibnu Majah No: 2280)7

3. RUKUN DAN SYARAT BA’I BITSAMAN AJIL

a. Rukun

Sebagai sebuah produk perbankan yang didasarkan pada perjanjian

jual-beli, maka demi keabsahannya harus memenuhi rukun, antara lain

sebagai berikut:8

1. Ada pihak ya ng berakad yaitu penjual dan pembeli.

Para pihak yang berakad harus memenuhi persyaratan bahwa mereka

cakap secara hukum dan masing-masing melakukannya dengan

sukarela, tidak boleh ada unsure paksaan, kekhilafan, ataupun penipuan.

2. Adanya obyek akad yang terdiri dari barang yang diperjualbelikan tidak

termasuk barang yang diharamkan/dilarang, bermanfaat, penyarahannya

dari penjual ke pembeli dapat dilakukan, merupakan hak milik penuh

7 Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2000,

hlm. 102

8 Abdul ghafur anshari, Perbankan Syari’ah di Indonesia, Yogyakarta: gajah mada

university press 2007, hal. 107-108

Page 39: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

28

pihak yang berakad, sesuai dengan spefisikasinya antara yang

diserahkan penjual dan yang diterima pembeli.

3. Adanya sighat akad yang terdiri dari ijab dan qabul

Sighat akad yang harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan

siapa berakad, antara ijab dan qabul (serah terima) harus selaras baik

dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati, tidak

mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi

pada hal/kejadian yang akan datang.

b. Syarat

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam ba’I bitsaman ajil adalah

sebagai berikut:9

1. Penjual memberitahu harga barang kepada nasabah (harga

pokok dan komponen keuntungan).

2. Kontrak harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

3. Kontrak harus bebas dari riba.

4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat

atas barang tersebut.

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara hutang.

Secara prinsip, jika syarat diatas tidak dipenuhi, maka pembeli

memiliki pilihan untuk melanjutkan pembelian seperti apa

9 Muhammad ridwan, konstrksi bank syariah, Yogyakarta: pustaka SM, 2007, hal. 79

Page 40: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

29

adanya, kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak

setujuan atas barang yang dijual, atau membatalkan kontrak.

B. PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN

RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA SEMARANG

Dalam produk pembiayaan yang dikembangkan oleh BMT Hudatama

salah satunya adalah pembiayaan renovasi rumah. Pembiayaan ini digunakan

untuk membantu masyarakat atau nasabah guna meningkatkan kesejahteraan

agar memiliki rumah yang layak huni, dengan cara membantu menyediakan

kekurangan dana sesuai dengan kemampuan masing-masing pemohon.

Dalam pembiayaan renovasi rumah ini penerapan akadnya menggunakan

akad Ba’I bitsaman aji, yaitu dimana BMT menyediakan barang yang di

pesan oleh si nasabah/ bisa juga BMT mewakilkan kepada si nasabah untuk

membeli barang yang di butuhkannya dalam merenovasi rumah tersebut,

dalam kesepakatan ini BMT menggunakan akad tambahan yaitu wakalah.

Selain pembiayaan pada renovasi rumah, akad Ba’i bitsaman ajil juga

menerapkan pada beberapa pembiayaan lainnya, antara lain:

1. Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

menambah modal usaha, seperti pembelian barang dagangan, bahan

baku, dan barang modal lainnya.

Page 41: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

30

2. Pembiayaan investasi

Pembiayaan investasi yaitu suatu pembiayaan yang diberikan kepada

para nasabah untuk keperluan dalam jangka waktu yang panjang, seperti

keperluan untuk membeli mesin, alat-alat, sarana transportasi, sewa

tempat usaha dan lainnya.

3. Pembiayaan konsumtif

Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

kebutuhan sendiri dan bersama keluarga, kebutuhan konsumtif dapat

dibedakan atas kebutuhan primer (pokok/dasar) dan kebutuhan

sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok, baik berupa

barang, maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan pengobatan.

Adapun kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan, seperti

membangun/merenovasi rumah, pembelian kendaraan (sepeda motor),

dan melengkapi perabotan rumah.

a. Manfaat dan resiko ba’I bitsaman ajil10

Sesuai dengan sifat bisnis, transaksi ba’i bitsaman ajil memiliki

beberapa manfaat, demikian juga resiko yang harus di antisipasi.

Bai’I bitsaman ajil memberi banyak manfaat kepada BMT, salah

satunya adalah adanya keuntungan dari selisis harga beli dengan

harga jual kepada nasabah. Selain itu, system perhitungan ba’I

10 Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,2000, hlm.

106-107

Page 42: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

31

bitsaman ajil juga sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan

administrasinya di BMT.

Di antara kemungkinan resiko yang harus di antisipasi adalah

antara lain sebagai berikut:

1. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar

angsuran

2. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di

pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank

tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut.

3. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja di tolak oleh

nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya.

b. Skema ba’I bitsaman ajil

Secara umum, aplikasi perbankan dari ba’I bitsaman ajil dapat di

gambarkan dalam skema berikut ini.

Page 43: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

32

Skema ba’i bitsaman ajil

1. Negoisasi & persyaratan

2. akad jual beli

6. bayar

5. terim

3. beli barang 4. kirim barang

c. Prosedur pengajuan pembiayaan ba’i bitsaman ajil.

Nasabah yang akan mengajukan pembiayaan di BMT Hudatama

haruslah mengajukan permohonan pembiayaan, dengan melampirkan

syarat-syarat yang ditentukan oleh BMT, syarat yang harus dipenuhi

tersebut adalah mengisi form permohonan pembiayaan dengan

melengkapi berkas-berkas persyaratan, seperti fotokopy KTP suami

dan istri, fotokopy kartu keluarga, rekening listrik/telpon, fotokopi

surat jaminan (STNK+BPKB / PBB+SERTIFIKAT) dan bersedia di

survey.

d. kriteria pembiayaan yang di setujui dan yang tidak di setujui oleh

BMT

NASABA

H

SUPLIER

PENJUAL

BANK

Page 44: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

33

Beberapa kriteria pembiayaan yang disetujui oleh bank adalah:11

1. calon nasabah harus mempunyai karakter yang bagus, hal ini

bertujuan untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah

tersebut jujur untuk berusaha memenuhi kewajibannya

(membayar angsuran).

2. mempunyai pendapatan yang tetap/cukup.

3. Nilai jaminan (sesuai dengan ketentuan BMT) hal ini bertujuan

untuk menjadi pengganti apabila si nasabah tidak mampu untuk

memenuhi kewajibannya. Sebelum bank menetapkan agunan

sebagai jaminan, BMT akan melakukan survey tehadap agunan

tersebut dengan cara meneliti dan mempelajari kelengkapan, dan

keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh nasabah,

setelah itu bagian marketing melakukan peninjauan setempat

untuk mengetahui dan menilai keadaan fisik barang yang akan di

jadikan jaminan, apakah sesuai dengan berkas dan dokumen

yang diserahkan oleh si nasabah atau tidak.

Dan pembiayaan yang tidak disetujui adalah yang tidak memenuhi

kriteria yang ada di atas.

e. Tujuan analisis pembiayaan

11 Wawancara dengan ibu indah kusuma, kabag baitul maal.

Page 45: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

34

Analisis pembiayaan memunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum analisis pembiayaan adalah pemenuhan

jasa pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka

mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi, jasa-jasa, dan

konsumsi yang kesemuanya di tujukan untuk taraf hiduf masyarakat.

Sedangkan tujuan khusus analisis pembiayaan adalah:

1. Untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam

2. Untuk menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan

3. Untuk menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

f. Kendala yang di hadapi BMT dan cara mengatasinya

Berdasarkan hasil wawancara di BMT Hudatama dalam

memberikan pembiayaan kadang terdapat nasabah yang angsurannya

kurang lancar dan macet, dalam kasus ini BMT Hudatama

mempunyai beberapa cara dalam menghadapi nasabah yang

angsurannya macet yaitu:

1. Melakukan Pendekatan

Pendekatan disini dilakukan dengan cara memberikan

pengarahan-pengarahan dan petunjuk kepada nasabah yang

angsurannya macet, yaitu tentang resiko yang harus ditanggung

dan denda yang dikenakan jika sampai terjadi keterlambatan

pembayaran angsuran.

Page 46: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

35

2. Memberikan surat peringatan

Jika setelah dilakukan pendekatan dan si nasabah tersebut tetap

tidak mau membayar angsurannya maka hal yang selanjutnya

dilakukan oleh BMT Hudatama adalah memberikan surat

peringatan, surat ini debirikan kepada si nasabah bahwa jangka

waktu pengembalian sudah lewat dan nasabah masih mempunyai

tunggakan angsuran selama tiga (3) bulan berturut-turut.

Didalam surat peringatan ini terdapat tiga kali surat peringatan,

yaitu surat peringatan pertama, kedua, dan ke tiga yang masing-

masing memiliki jangka waktu 15 hari.

3. Surat somasi

Jika sampai surat peringatan ke tiga dan si nasabah masih tidak

bisa membayar angsurannya maka pihak BMT akan memberikan

surat somasi yang isinya harus segera membayar hutangnya

sesuai dengan apa yang sudah di perjanjikan di awal.

4. Penyitaan

Jika setelah di berikan surat somasi dan si nasabah masih belum

bisa melunasi hutangnya maka, angsuran tersebut di nyatakan

macet dan si nasabah di nyatakan wanprestasi/cidera janji. Dan

setelah usaha-usaha yang dilakukan oleh BMT tersebut

mengalami kegagalan, maka BMT akan melaksanakan haknya

Page 47: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

36

dengan cara melelang barang jaminan, untuk melunasi hutang si

nasabah tersebut.

Page 48: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

37

C. PERKEMBANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA DI

BMT HUDATAMA SEMARANG

Berikut adalah anggaran pendapatan dan biaya secara keseluruhan di

BMT Hudatama Semarang.

1. Baitut tamwil Hudatama

KETERANGAN

TAHUN2011

TARGET

%

Modal 1.984.211.802,16 2.976.317.703,92 50,00%

Hutang ke anggota 9.213.742.938,26 13.820.614.407,39 50,00%

Hutang ke non anggota 6.814.315.448,25 10.221.473.172,38 50,00%

Pendapatan margin di

tagguhkan

2.745.302.773;00 4.117.954.159,50 50,00%

Asset 20.757.572.962,12 31.136.359.443,18 50,00%

Piutang/ pembiayaan 13.601.078.247,00 20.401.617.370,50 50,00%

Pendapatan 3.047.606.160,10 4.4571.409.240,15 50,00%

Biaya 2.969.019.038,83 4.453.528.558.25 50,00%

SHU 78.587.121,27 117.880.681,91 50,00%

Page 49: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

38

2. Baitul Maal Hudatama

KETERANGAN SALDO 2011 PENERIMAAN PENDAYA-

GUNAAN

SALDO 2012 %

Zakat 112,216,712.02 184,024,099.76 127,915,743.75 168,325,068.03 50%

Infaq 22,341,435.47 61,586,227.74 50,415,510.00 33,512,153.21 50%

Dana Kema-

nusiaan

12,580,189.37 7,415,094.69 1,125,000.00 18,870,284.06 50%

Waqaf Mobil 2,007,917.00 8,750,000.00 7,750,000.00 3,007,917.00 50%

Beasiswa 2,875,883.58 31,857,941.79 30,150,000.00 4,313,825.37 50%

Waqaf Tunai 2,750,000.00 1,375,000.00 - 4,125,000.00 50%

3. Analisa kontribusi pembiayaan BBA periode 2010-2012

Tahun Pendapatan

BBA

Pendapatan

BMT

Pendapatan

BBA/BMT

2010 1.757.4467.546,21 3.567.677.436,12 49 %

2011 2.698.664.981,09 4.4571.409.240,15 63%

2012 2.887.439.742,89 4.519.831.953,09 61%

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa kontribusi

pembiayaan ba’I bitsaman ajil terhadap pendapatan BMT mengalami

perkembangan secara fluktuatif.

D. PENRHITUNGAN KEUNTUNGAN DALAM PEMBIAYAAN

RENOVASI RUMAH PADA AKAD BA’I BITSAMAN AJIL

Page 50: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

39

Akad Ba’i bitsaman ajil merupakan produk pembiaayaan yang sering

dipakai oleh BMT Hudatama Semarang, hal ini di karenakan minimnya

resiko yang akan terjadi jika menggunakan produk ini, dan dalam produk

pembiayaan renovasi rumah ini biasanya bank berlaku sebagai penjual

barang dan nasabah sebagai pembeli.

Berikut adalah contoh akad ba’I bitsaman ajil pada pembiayaan renovasi

rumah

Contoh:

seorang nasabah ingin melakukan pembiayaan kepada BMT Hudatama

untuk merenovasi rumahnya, pembiayaan yang di ajukan adalah sebesar Rp

15.000.000, jangka waktu pembayaran selama 36 bulan.

Pada saat pra pemberian akad, BMT Hudatama melakukan analisis

terdahulu terhadap calon nasabah dengan melihat berapa dana yang di

butuhkan oleh nasabah, jangka waktu pengembalian, bentuk pekerjaan dan

barang apa yang akan di jadikan jaminan, jika barang jaminan tersebut nilai

jualnya lebih kecil dari jumlah pembiayaan, maka dana yang di berikan oleh

bank kepada nasabah di kurangi sesuai dengan nilai dari barang jaminan

tersebut. Setelah semua analisis tersebut terpenuhi, maka BMT bisa

menyetujui pembiayaan yang di ajukan nasabah, dikurangi administrasi

untuk simwa (simpanan wajib) sebesar Rp 10.000 dan simpok (simpanan

Page 51: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

40

pokok) sebesar Rp 50.000, (dana tersebut adalah dana simpanan yang berarti

si nasabah dapat sekaligus menjadi anggota BMT, dan hanya dapat di ambil

setelah angsuran pembiayaan selesai atau jika anggota mengundurkan diri

dari BMT). serta biaya materai sebesar Rp 6.500 untuk pembiayaan dibawah

Rp 5.000.000 dan Rp 13.000 untuk pembiayaan diatas Rp 10.000.000.

Perhitungan dari contoh di atas atas sebagai berikut:

Dana dari BMT = Rp 15.000.000,

Keuntungan yang di ambil setara 20 % - 30 % dari harga pembelian barang.

Rp 15.000.000 x 25 % = Rp 3.750.000 (keuntungan BMT selama 36 bulan)

Jadi Pembayaran yang harus di lakukan oleh nasabah setiap bulan adalan Rp

15.000.000 + Rp 3.750.000 = Rp 18.375.000 : 36 bulan = Rp 510.500 per

bulan.

E. Analisis

Setelah penulis meneliti dengan seksama tentang pembiayaan Ba’i

bitsaman ajil. Maka dari itu untuk bisa membantu meningkatkan volume

pendapatan di BMT Hudatama Semarang, penulis menganalisis berdasarkan

analisis SWOT. Berikut rincian tentang analisis SWOT :

1) Kekuatan (strength)

Page 52: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

41

a) Dengan adanya pembiayaan ba’i bitsaman ajil akan sangat

membantu anggota/nasabah yang kekurangan dana untuk

merenovasi rumah mereka.

b) BMT Hudatama Semarang menggunakan strategi jemput bola untuk

menarik angsuran anggota pembiayaan, sehingga hal ini sangat

memudahkan anggota/nasabah karena tidak perlu datang ke kantor

BMT Hudatama Semarang untuk membayar angsuran.

2) Kelemahan (weakness)

a) SDM yang kurang memahami tentang pemahaman bank syari’ah.

b) Banyak anggota/nasabah yang angsurannya telat/macet.

3) Kesempatan (opportunity)

a) Banyak anggota/nasabah yang butuh dana. ini merupakan

kesempatan bagi BMT Hudatama Semarang untuk menguasai

pangsa pasar dengan pembiayaan ba’i bitsaman ajil.

b) Membuka ATM Hudatama agar anggota tidak terlalu sulit apabila

ada keperluan mendadak.

4) Ancaman (threatment)

a) Sekarang banyak muncul produk-produk yang sejenis dari lembaga

keuangan lain dengan pencairan yang lebih mudah.

b) Kemungkinan BMT Hudatama rugi juga besar. Misal, ada angsuran

tidak lancar atau bahkan macet.

Page 53: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

41

BAB 1V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan mengenai uraian di atas, maka dapat di ambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan akad yang di gunakan dalam pembiayaan renovasi rumah yaitu

akad ba’I bitsaman ajil, yang mana BMT selaku penjual dari barang yang di

pesan oleh nasabah dengan mengambil keuntungan yang sudah di sepakati

pada awal perjanjian antara ke dua belah pihak.

2. Perhitungan akad Ba’i bitsaman ajil antara praktek dengan teori yang ada

sudah sesuai menurut penulis.

B. SARAN

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan pada BMT Hudatama

semarang maka penulis memiliki saran sebagai berikut:

1. Perlunya sosialisasi produk-produk di BMT Hudatama yang lebih gencar

kepada masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karyawan BMT Hudatama

semarang melalui pelatihan-pelatihan.

Page 54: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

42

3. Keprofesionalan karyawan dalam bersungguh-sungguh untuk memajukan

BMT Hudatama semarang perlu ditingkatkan.

4. Hubungan karyawan dan anggota perlu dijaga dan dipertahankan.

C. PENUTUP

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq dan

hidayahnya yang tak terkira penulis ucapkan atas terselesainya Tugas Akhir yang

penulis buat.

Dari apa yang penulis goreskan diatas, penulis sadar semuanya masih

banyak kekurangan dan kesalahan, karena ”tiada gading yang tak retak”, begitu

pula dengan Tugas Akhir yang penulis buat ini masih jauh dan sempurna, baik dari

bobot ilmiah maupun dari segi kemampuan yang ada pada diri penulis, sehingga

sebagai konsekuensi logis dan sikap bijak, saran dan kritik yang konstruktif dari

pihak manapun sangat diharapkan guna tercapainya kebaikan bersama dan

terwujudnya keseimbangan dalam memberikan informasi-informasi ilmiah.

Semoga apa yang penulis tulis dalam tugas akhir ini dapat memberikan

suatu manfaat kepada siapapun, khususnya pada generasi muda intelektual yang

hanya ditangani merekalah perubahan dapat terwujud.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Page 55: PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...PENERAPAN AKAD BA’I BITSAMAN AJIL PADA PEMBIAYAAN RENOVASI RUMAH DI BMT HUDATAMA

DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an dan terjemahannya, departemen Agama RI, hlm. 214.

Antonio, M. Syafi’i, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001.

Arikunto, Suharsimi, prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Brosur BMT Hudatama Semarang.

Ghafur, Anshari, Abdul, Perbankan Syari’ah di Indonesia, Yogyakarta: gajah mada

university press 2007.

http://sejarah bank syari’ah. pada tgl 5 april 2012.

Http://pengertian ba’I bitsaman ajil. Tgl 12 April 2012.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, cet ke-1, 2002.

Ridwan, Muhammad, konstrksi bank syariah, Yogyakarta: pustaka SM, 2007.

Riva’I, Veithzal, dan permata andria, Islamic Financial Management, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada 2001.

Sabran, Osman, urus niaga al ba’I bithaman ajil dalam mekanisme pembiayaan tanpa

riba, Malaysia: UTM, 2000.

Sumber data Modul BMT Hudatama Semarang.

Wawancara dengan ibu indah kusuma, kabag baitul maal tgl 16 April 2012.

Wawancara dengan Bp. Robi, manager BMT Hudatama tgl 13 April 2012.