penenemuan pasien tuberksadulosis

2
Penenemuan pasien tuberkulosis Penemuan pasien tuberkulosis bertujuan untuk mendapatkan pasien TB melalui serangkaian Pemeriksaan dahak a. Pemeriksaan dahak mikroskopis langsung Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3 contoh uji dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS): S (sewaktu): dahak ditampung pada saat terduga pasien TB datang berkunjung pertama kali ke fasyankes. Pada saat pulang, terduga pasien membawa sebuah pot dahak untuk menampung dahak pagi pada hari kedua. P (Pagi): dahak ditampung di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di fasyankes. S (sewaktu): dahak ditampung di fasyankes pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi. b. Pemeriksaan Biakan Pemeriksaan biakan untuk identifikasi Mycobacterium tuberkulosis (M.tb) dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis pasti TB pada pasien tertentu, misal: • Pasien TB ekstra paru. • Pasien TB anak. • Pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis langsung BTA negatif. Pemeriksaan tersebut dilakukan disarana laboratorium yang terpantau mutunya. Apabila dimungkinkan pemeriksaan dengan menggunakan tes cepat yang direkomendasikan WHO maka untuk memastikan diagnosis dianjurkan untuk memanfaatkan tes cepat tersebut. 3. Pemeriksaan uji kepekaan obat Uji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada tidaknya resistensi M.tb terhadap OAT. Untuk menjamin kualitas hasil pemeriksaan, uji kepekaan obat tersebut harus dilakukan oleh laboratorium yang telah tersertifikasi atau lulus uji pemantapan mutu/Quality Assurance (QA). Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil kesalahan dalam menetapkan jenis resistensi OAT dan pengambilan keputusan paduan pengobatan pasien dengan resistan obat. Untuk memperluas akses terhadap penemuan pasien TB dengan resistensi OAT,

Upload: elena-escaper

Post on 13-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sadas

TRANSCRIPT

Penenemuan pasien tuberkulosisPenemuan pasien tuberkulosis bertujuan untuk mendapatkan pasien TB melalui serangkaian

Pemeriksaan dahaka. Pemeriksaan dahak mikroskopis langsungPemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilanpengobatan dan menentukan potensi penularan.Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3contoh uji dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupadahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS): S (sewaktu): dahak ditampung pada saat terduga pasien TB datang berkunjungpertama kali ke fasyankes. Pada saat pulang, terduga pasien membawa sebuahpot dahak untuk menampung dahak pagi pada hari kedua. P (Pagi): dahak ditampung di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah banguntidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di fasyankes. S (sewaktu): dahak ditampung di fasyankes pada hari kedua, saat menyerahkandahak pagi.b. Pemeriksaan BiakanPemeriksaan biakan untuk identifikasi Mycobacterium tuberkulosis (M.tb)dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis pasti TB pada pasien tertentu, misal: Pasien TB ekstra paru. Pasien TB anak. Pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis langsung BTA negatif.Pemeriksaan tersebut dilakukan disarana laboratorium yang terpantau mutunya.Apabila dimungkinkan pemeriksaan dengan menggunakan tes cepat yangdirekomendasikan WHO maka untuk memastikan diagnosis dianjurkan untukmemanfaatkan tes cepat tersebut.3. Pemeriksaan uji kepekaan obatUji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada tidaknya resistensi M.tb terhadapOAT.Untuk menjamin kualitas hasil pemeriksaan, uji kepekaan obat tersebut harus dilakukanoleh laboratorium yang telah tersertifikasi atau lulus uji pemantapan mutu/QualityAssurance (QA). Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil kesalahan dalam menetapkanjenis resistensi OAT dan pengambilan keputusan paduan pengobatan pasien denganresistan obat.Untuk memperluas akses terhadap penemuan pasien TB dengan resistensi OAT,Kemenkes RI telah menyediakan tes cepat yaitu GeneXpert ke fasilitas kesehatan(laboratorium dan RS) diseluruh provinsi.