penelitian spo - pasien jatuh

Upload: janiharyanto

Post on 13-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    1/15

    oq':t-t

    ii

    IiJi:r'

    .-

    r*1

    i

    --

    .-- --...:*:dj

    ..1,' ,r

    -i"-

    ' 1i,

    ',

    ''

    :/

    I

    ".:

    .'

    I

    il

    :

    l

    :

    :

    ,,

    l:

    j...

    i

    .,

    f.-

    r

    lt

    l

    ,1;

    t'-\

    -

    -,

    .''jr?

    '*

    4j1'tqt

    "*

    h"ta,)j

    'l

    """*.,\

    The

    Fro

    The

    Assoeiation of

    lndone$iart

    National

    Partner:

    Universitas

    Syiah

    Kuala; i.lniversitas

    Sumfitera

    Utara;#nivcr*ltas

    Andalas;

    Univcrsitas

    Riau;

    $TlKss

    Muhammadiyah

    Lhokseumaw+;

    STlKes

    $ari

    Mutiara;

    STIKes

    Flora

    Medan;

    STll{es

    Cut

    Nyak

    *hien;

    STlKes

    Yayasan Harapan

    Bangsa;

    STlKes

    Nurul

    Hasanah

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    2/15

    19

    20

    22

    23

    24

    25

    26

    Space

    Pandeglang

    Year 2013

    (Milawati

    Lusiani & Dini Rachmaniah)

    .....................

    The Effect

    of Health

    Education

    About

    lmplementation

    Of The Family

    On

    The

    Hallucinations

    Role

    Strategy ln Helping

    Schizophrenia

    Clients

    To

    Control Hallucinations

    ln

    City

    Of

    Kediri

    (Byba

    Melda

    Suhita, & lntan Fazrin)

    lncreasing

    Nursing

    Students Studying

    Concentration

    by Repairing

    Sleep

    Quality

    in

    Sekolah Tinggi

    llmu

    Kesehatan

    Sumatera

    Utara Medan

    (Mazly

    Astuty&

    Dian Fajariadi)....

    The

    Relation between Nurse Obedient

    in

    lmplementing Standards Operational

    Procedure:

    Patient

    Fall Prevention

    and Risk Falls

    lncidence in

    the Saint Borromeo

    Hospital

    (Elizabeth

    Ari;

    Lidwina

    &

    Lusiana)

    The Relationship

    between

    Problem

    Based

    Learning

    Methods

    on

    Competency Based

    Curricula

    and

    Students Soft

    Skills in

    University

    of

    Riau

    Nursing Program

    (Ari

    Pristiana

    Dewi;Febriana

    Sabrian

    & Erwin)

    Leadership

    Practices

    of Head

    Nurses as

    Expected

    and Perceived by

    staff Nurses

    in

    Public Hospitals

    in

    Banda Aceh,

    lndonesia

    (Dara

    Febriana

    &

    Andara

    Maurissa)

    Modern

    Wound

    Care Managemen

    ln

    Cut Nyak Dhien Langsa

    General Hospital

    (Edy

    Mulyadi;

    Nurahmawati

    &

    Ajma'in)

    .....................

    Mother's

    Practice

    to

    Prevention

    to Child Transmission

    of HIV/AIDS

    (Ernawati

    &

    Siti

    Effect Model Perilaku Kesehatan Keluarga Penerima

    Jamkesmas

    (Sandu Siyoto)..........

    18

    19

    20

    21

    23

    24

    25

    26

    1V

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    3/15

    A21

    Title

    Authors

    Affiliations

    Quality

    lmprovement in Nursing Education toward Global Standard

    to

    Achieve

    Quality

    in

    Health

    Seivices

    The Relation Between Nurse Obedient

    ln

    lmplementing

    Standards

    Operational

    Procedure: Patient

    Fa

    Prevention

    And Risk

    Falls lncidence

    n The

    Saint Borromeo Hospital

    Elizabeth

    Ari

    (1),

    Lidwina(2), Lusiana(3)

    STIKES Santo Borromeus

    ABSTRACT

    Saint Borromeo Hospital as market

    leader

    in

    Bandung and

    toward

    the international

    recognition

    through

    JCl,

    committed

    to

    take

    patient

    safety

    referring

    to

    six

    goals

    patient

    safety. Socialization

    patient

    safety in the

    prevention patients

    fall

    has done since

    2010

    hoping the

    patient

    experienced

    fall is

    zero but still

    found patients

    fall

    during

    the

    period

    2010-2012. Research purposes

    to

    identify relation between

    nurseobedientin implementating

    Standard

    Operational

    Procedure:

    prevention patients

    fall with the risks

    fallsincidence

    in the Saint

    BorromeoHospital.

    Method

    research used is

    quantitative

    method and design

    research is analytic

    correlational

    by approach

    observational. This research use instruments observation

    with direct

    observation

    to nurses

    from

    Yosep

    3

    Saint Borromeo Hospital.

    Charging

    from

    the

    observation

    this

    is with

    checklist

    sheet.

    Population in this research is all

    nurse

    in the Yoseph 3 Saint

    Borromeo

    Hospital

    (samples

    saturated)

    that

    total

    50

    people.

    The

    results of

    research

    provides

    a

    description

    not

    relations

    nurse obedient in implementating Standard

    Operational

    Procedure:

    prevention patients

    fall

    with

    the

    risks fall incidence in

    the Saint

    Borromeo Hospital

    (p

    value

    >

    0.05).

    Recommendation

    in this

    research controling and evaluation

    of the team

    patient

    safety hospital

    and consciousness

    nurse

    in managing

    patients

    in

    effort

    to

    prevent

    patients

    fall.

    Keywords:

    obedient,

    prevention, patient

    falls

    21

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    4/15

    MANUSKRIP PENELITIAN

    *HUBUNGAN KEPATUHAN

    PERAwAT

    MELAKSANAKAN

    STANDAR

    PROSEDUR

    OPERASIONAL

    :

    PENCEGAIIAN

    PASIEN

    JATUH

    DENGAN KEJADIAN

    RESIKO

    JATUH

    DI RUMAH

    SAKIT

    66X"

    Peneliti

    Utama : Ns. Elizabeth

    Ari

    SetyarinlrS.Kep.rM.Kes

    Peneliti

    Anggota

    :

    1. Ns.

    Lidwina

    Triastuti.rM.Kep

    2. Lusiana

    Lina

    Herlina,rA.Md.Kep

    SEKOLAH

    TINGGI

    ILMU

    KESEHATAN

    SAI{TO

    BORROMEUS

    2013

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    5/15

    I{UBI'NGAN

    KEPATTJHAN

    PERAWAT

    MELAKSANAKAN

    STANDAR

    PROSEDUR

    OPERASIONAI., :

    PENCEGAIIAN

    PASIEN

    JATIIH

    I}ENGAhI

    KEJADIAN

    RESII(O

    JATTIII

    DI RUMAII

    SAKIT

    ..X"

    Eliz.beth

    Ari

    (r),

    Lidwinao), Luslanao)

    ABSTRAK

    Rrmah Sakit

    *)('

    sebagai morkat leader di

    Baodung dan

    menuju

    pengakuao internasional melalui

    JCI,

    berkomimen

    untuk meningkatkan

    keselamatan

    pasien

    yang

    moogacu

    pada

    enam

    sasafim

    keselamatan

    pasie,n.

    Sosialisasi keselamaan

    pasien

    dalam

    pencegahm

    pasien

    j*uh

    telah

    digalal*an

    sejak tahun

    2010

    de,ngan

    harapan

    pasien

    mengalami

    jatuh

    adalah

    nol teepi

    66si[

    fi1ps'kan

    pasien

    jatuh

    selaura

    periode

    20rcA0l2.

    Tujuan

    penelitian

    untuk mengidentifikasi

    hubungan

    kepatuhan

    perawat

    melaksanakan

    Standu

    hosedur Oporasional

    :

    pem.cesahao

    pasien

    jatuh

    dengan

    resiko

    kejadian

    iatuh

    di

    Rumah

    Sakit

    o'X'.

    Metode

    penelitian

    yang

    digunflkan adalah

    motode kuantitatif

    dm

    desain

    penelitian

    adalah snalitik

    korplasional de,ngan

    pendekatan

    observasional. Penetitian

    ini

    menggunakan

    instumen observasi

    dengan

    pngamatan

    langsung kepada

    prewat

    di ruang

    Y RS

    ")f'.

    Pengisian

    dari

    hasil observmi

    ini

    adalah

    dengan

    menggunakan

    checWist.

    Populasi dalam

    penelitian

    ini.adalah

    seluruh

    pemwat

    yang

    berdinas

    di

    nrang

    Y

    Rumah Sakit

    ')('

    (sampel

    jenuh)

    yang

    berjutrlah

    50

    orang.

    Hasil

    penelitian

    memberikan

    ganrbmn

    tidak ada

    hubungan arfiara

    kepatuhan

    perawat

    melaksanakan

    Standar

    Frosedn

    Operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    dmgan

    Kejadian

    Resiko

    Jatuh(p

    valuP

    0,05).

    Rekomendasi

    dalarn

    poelitian

    ini tontroting

    dan

    evaluasi

    dri

    tim

    patie'nt

    safety

    rumah sakit dan

    kesadaran

    perawat

    dalam

    mengelola

    pasiur

    dalam

    upap

    mencegah

    pasien

    j*uh.

    Kata kunci

    :

    kepatuhan,

    pencegahan,

    pasienjatuh

    Lettr

    Belekang

    Penditian

    Rumah

    Sakit merupakan

    sarana

    pelayanan

    kesehatan

    yang

    berhduan untuk

    pemulihan

    dan

    pemeliharaan

    kesehatan

    yang

    lebih

    baik.

    Pada

    era

    globalisasi

    ini

    tuntutan

    pelayanan

    kesehatan

    temrasuk

    pelayanan

    keperawatan

    yang

    profesional

    dengan

    standar

    internasional

    $dah

    didepan

    mata.

    Pelayanan tidak

    lagi

    hanya berfokus

    pada

    kepuasan

    pasien

    tetapi

    lebih

    pentirXg

    adalah

    keselamatan

    pasien

    (patient

    safety)

    yang

    merupakan

    prioritas

    utama

    pelayanan

    yang

    bedampak

    pada peningkatan

    mutu

    darrcifiaRumah

    Sakit.

    Dengan

    adanya lembaga

    al$editasi

    internasional

    rumah

    sakit

    yang

    telah

    diakui

    oleh

    dunia

    yaitu

    Joint Comrnission

    Internosional

    (JCI)

    semakin

    mmrberikan

    peluang

    bagi

    rumah

    sakit

    untuk

    meounjukkan

    eksistensinya

    dalam

    memberikau

    pelayanan

    yang

    berkualitas.

    Patient

    safety

    Rumah

    Sakit telatt

    dicanangkan

    oleh Depkes

    RI

    pada

    tahun

    2005 dan

    Perhimpunan

    Rumah

    Sakit

    Indonesia (PERSD

    menjadi

    pemmkarsa

    utanra

    dengan

    membenurk

    Komite

    Keselamatan

    Pasien

    RS.

    Rumatr

    Sakit'.X'

    sebagai

    malket

    leader

    di

    Bandung

    dan

    menuju

    Peugakuan

    internasional

    melalui

    JCI

    berkomitmen

    untuk me,ningkatkar

    keselamatan

    pasien

    yang

    mengacu

    pada

    enam

    sa$arall

    keselamatan

    pasien

    (SLr

    Goals

    Patient

    Salbty). Sosialisasi

    keselanratan

    pasien

    dalam

    pencegatran

    pasien

    jatuh

    di

    RS

    "X'

    telah

    digala*&an sejak tahun 2010

    dengan harapan

    pasien

    mengalami

    jatuh

    di

    RS

    *X"

    adalah

    Zerolnol.

    Berdasarkan

    data

    yang

    didapat

    dali

    team

    patient

    safety

    RS

    ")f'

    pasien

    yang

    iatuh

    pada

    tatrun 2010

    sebanyak

    7 orang

    dan

    pada

    iatr* 2011

    sebanyak

    fIffi-g:Tada

    bulan

    Januari

    - Oktober

    20lfffiak

    4

    orang.

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    6/15

    Kejadian

    jatuh

    pada pasien

    dapat disebabkan

    oleh beberapa

    hal

    diantaranya adalatl

    kepatuhan

    perawat

    dalam

    mengidentifikasi

    ketepatan

    resiko

    pasien

    jatuh

    dan melakukan

    intervensinya.

    Menurut Schafer,

    dkk

    (2000)

    kepatuhan

    telah ditentukan.

    Dengan

    perilalu

    perawat

    sesuai

    dengan

    aturan

    dan

    disiplin

    3

    D,Waktu dan

    Temprt Penelitian

    Penelitian dilaksanakan

    pada

    bulai Mei

    -

    Juli

    2013

    di

    ruang Y RS

    *)C'

    Jalan

    H.

    Djuanda

    100

    Bandung

    E,

    Hasil

    Penelitian

    Tabel 1.1

    Distibusi

    berdasarkan

    pendidikan

    di

    adalah ketaatan

    seseorang

    pada

    tujuan

    yang

    1.

    Karakteristik

    rcsponden

    penelitian

    iri d"td

    mengidintifikasi

    kl-KeRerawaan

    45

    90

    ilubungan

    perawat

    6sl6i5anat

    Standar Prosedur

    Operasional ,

    p"n

    pasien

    jatutr

    dengan

    kejadian

    Resiko

    ffi;A

    Hffiffi'r:, u*"*ri bahwa hampir

    selunrh

    Rumah Sakit

    *X".

    responden

    mempunyai

    latarbelakang

    B.

    Metode

    penelitian

    pendidikan

    D-3

    Keperawatan

    yaitu 45

    orang

    Metode

    penelitian yang

    digunakan

    adalah

    (90o/o)

    rnetode

    -

    kuantitatif

    -

    dritg*

    desain

    ,

    Tabel l'2

    peneritiannya

    adalat'

    analitik mrrJffi

    '*T,t1,::3$tt.$ffi""u*iu

    r'.v*uarrrrJq'

    *i:

    -11'1

    1*:*1",'a _

    di

    Ruang.Y

    RS

    "I"

    (q=5Q)

    dengan

    pendekatan

    observasional.

    Populasi

    -Usia

    Jumlrh

    perscntsss

    berpengaruh

    dalam

    memberikan

    acrrhan Ruans

    Y RS

    t.X"

    (n:50)

    keperawatan

    yang

    komprehensif, Tujuan

    dalam

    penelitian

    ini

    adalah

    semua

    perawat

    Y

    sebanyak 50 orang dengan

    sarnpel

    penelitian

    ZO

    -

    gS

    tuh*

    24

    4g

    50

    orang.

    Teknik

    sampling

    yang

    digunakan

    36-45uhun

    8

    16

    adalah sampel

    jenutr.

    Instrumen

    yang

    46

    -

    55

    tatrPn

    4 E

    digunakan

    adalalt observasi

    deagan

    -

    .

    Total

    50

    100

    mengadakan

    pengamatan

    langsung

    kepada

    Interpretasi:

    pada

    perawat

    di

    ruang

    Y

    RS

    '.X'

    Dari tabel

    1.2

    diperoleh

    data

    bahwa

    sebagian

    dengan

    menggunakan

    lembaran observasi

    responden berusia

    26

    *

    35 tahun

    yutlt

    24

    deogan

    dichecklist.

    orang

    (484/o)

    Tabcl

    13

    C.Analisa

    Data

    Distribusi responden

    berdasarkan

    masa kerja

    Pada

    penelitian

    ini

    analisis univariat

    .-

    di

    Ruang

    I

    RS

    "X'(n=50)

    menggunakan

    disnibusi &ekuensi

    dari

    tiap

    Yrs

    Kgria JuPloh

    Persentose

    variabel

    (Notoamrodjo,

    2005)

    dan

    analisis

    -l

    -

    j,

    tahun

    22

    M

    bivariat

    utruk

    membuktikan

    d*;;

    f

    -

    t^otatun

    l0

    20

    hubungan

    antara

    dua

    variabel

    tersebffij;

    il:ilff}

    ':

    Y

    rrruuuEq"r.r

    crlrcrs.

    uuc

    vq.rrouvMrDsuuL.

    trJl

    2l

    _35talfUn

    6

    12

    yang

    dilakukan dengan

    uji

    chi-

    kuadrat

    melalui

    bantuan perangkat

    lunalL

    setelah

    data

    diolah lihat

    tabel

    chi- htodrat

    bila

    nilai

    n"ri

    t*"f

    13

    diketatrui bahwa berdasarkan

    signifikan

    S

    0,05 maka variabet independen

    **u t

    rja,

    sebagian

    responden

    mempunyai

    dengan

    dependen

    bila

    nilai

    ,,,*u

    t

    r:, I

    -

    5 6hun

    y*t

    ZZorang

    0,05 maka variabel independen

    --------'---r-

    dengan

    dependen

    tidak

    berhubungan.

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    7/15

    -

    2.

    Univariat

    Tebel l.4

    Distribusi

    Kepatuhan

    Perawat

    Melalcsanakan

    Stmdar Prosedur Operasional

    : Pencegatran Pasien

    4

    whiteboard

    diketahui

    bahwa

    sebagian

    responden

    patutr

    yaitu

    29

    orang

    (58o/o)"

    mengatur

    tinggi

    rendatrnya tempat

    tidur

    sesuai

    dengan

    prosedur pencegahan pasien

    jatr*r

    sebagian besar responden

    pat$h yaitu

    3t

    ffiang

    (62yo)

    daro,

    kepatuhan

    perawat

    memasang

    pagtr

    pergaman

    (hek)

    hampir selurutr

    responden

    patuh

    yaitu

    48 orang

    (960/o').

    Tabel L5

    Distibusi ldentifikasi

    Kejadian

    Resiko

    Jatuh

    di

    Ruang

    Y

    RS

    '.X"

    (n:50

    Kejadian

    Resiko Jatuh)

    KeJodten

    Rculko Jumlah

    Porcontrso

    Jatuh

    _

    Kejadiaa

    Resiko

    27 54

    Jatuh tinggi

    Kejadim Resiko

    23

    46

    Jatuh

    reidah

    -

    Total 50

    Interpretasi :

    Berdasarkan tabel

    1.5 diketahui

    identifikasi

    kejadian

    Resiko Jatuh tinggi

    adalah

    sebagian

    kecil

    yaitu

    27

    (54%)

    dan

    kejadiao Kejadian

    Resiko Jatuh

    rcndah 23

    (MY").

    3. Bivrriot

    t

    Analisis

    n"u**

    ri?kl1'$"**",

    Melaksanakan

    Staildar

    Psosedur

    Operasional

    ;

    Peucegahan Pasien Jetuh

    Yaitu Melakukan

    penglojian

    MFS

    dengan Kejadian

    Resiko Jatuh Di

    Rumah Sakit

    n.X'(n=50)

    100

    Kepanhan

    prawat

    KejadiatResiko

    Jatuh

    F

    o/o

    F

    o/o

    F

    o/o

    Pvalrc

    Resiko

    ot

    Jatuh

    al

    Resiko

    Jatuh

    Rendah

    Tidakl100001l00

    melakukan

    pengkajian

    MFS

    Melakukan

    23

    47

    26

    53

    49 100

    pengkajian

    MFS

    0,968

    24

    48

    26

    52

    s0

    100

    Interpretasi :

    Bendasarkan

    data

    pada

    tabel 1.6

    menuqiu*kan

    bahwa

    hubrmgan kepatuhan

    perawat

    yang

    regl

    vrYrts9

    JatuhdiRumah

    Sakit*X'

    o

    SPO:

    Pencegahan

    PasienJ*uh

    PaArh

    Tidak

    Paafi

    Toal

    .F

    o/o

    F

    o/o

    F

    o/o

    I

    vtlalcukan

    rnglcajian

    v[FS

    49 98

    I

    2

    50

    100

    2

    vlemasang

    plaog

    di

    rcrgelangan

    nncan

    nasien

    34

    68

    l6

    32 50 100

    ? ueletakkm

    anda

    rcncegalun

    atuh

    (label

    Egtiga

    runing/merah

    tdipapan

    pmoattidw

    34

    68

    l6

    32

    50

    100

    4

    V{enulislso

    di

    ohiteboard

    lada

    nurse

    tdlon

    29 58

    2l

    42 50

    100

    5

    VIengear

    inggi

    endahnya

    empattidur

    rcsuai

    dengan

    rrosedur

    xncegahan

    nsien ituh

    3l

    62 l9 38

    50 100

    6

    vlemastikan

    ,ogar

    )mgamsn

    cmpdtidur

    lalam

    readaan

    ismeqans

    48 96 2

    4

    50

    100

    Interpretasi :

    Berdasarkan

    tabel

    1.4

    i

    5'l

    melakukan

    pengkajian

    lvtrS diketalui

    perawat

    bahwa

    hampir selunrh responden

    patuh

    yaitu

    49 orang

    (98yn),

    memasang

    gelang

    di

    petgelangan

    tangan

    pasien

    sebagian

    besar responden

    patuh

    yaitu

    34

    orang

    (687o),

    meletakkan

    tanda

    pencegalran

    jatuh

    (label

    setigita

    kuning/me,rah)

    di

    papan

    tempat

    tidur

    dikstah-ui

    bahwa

    sebagian

    bcsar

    patutr

    yaitu

    34 orang

    (68W,

    menuliskan

    pada

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    8/15

    melakukan

    pengkajian

    MFS

    sebanyak

    23

    oraog

    (48W

    dengan

    kejadian

    beresiko

    jatutr

    rendah

    dan

    yang

    be.resiko

    jatuh

    tingg

    sebanyak 27

    oftmg

    (53W

    pade

    49

    oftrng

    perawat.

    Hasil

    uji statistik

    diperoleh

    p

    value

    0,968

    (>0,05),

    maka dapat disimpulkan

    bahwa

    Ho

    diterima

    dan

    Ha

    ditolak,

    hal

    ini

    mernperlihatkan

    bahwa

    tidak

    ada

    hubungan

    mtara

    kepatuhan

    perawat

    melaksanakan

    Standar

    Prosedur

    Operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    yaitu

    Melah*an

    pengkajian

    Morse

    Fall

    Scale

    GVIF$

    dengan Kejadian

    Resiko Jatuh Di

    Rumah Sakit

    *)C'.

    Analisis

    Hrb,#1H:f""han

    Perawat

    Melaksanakan Standar Prosedur

    Operasional

    :

    Pencegahan Pasien Jahrh

    Yaitu

    Memasang Gelang

    Pada

    pergelangan

    tangan Pasien

    dengan

    Kejadian

    Resiko Jatuh Di Rumatr

    Sakit

    *X'(n{0)

    $ejadian

    Resikq

    Jatuh

    Resiko

    Resiko

    Jatuh

    Rendah

    19

    56

    15 44 34 100

    24

    4E 26

    52

    50

    100

    Berdasarkan

    data

    pada

    tabel

    1.7

    menunjukkan bahwa dari

    16

    omng

    perawat

    yang

    memiliki

    hubungan kepatuhan perawat

    yang

    tidak

    me,masang

    gelmg

    pada pergelangan

    tangan

    pasien yang

    kejadian beresiko

    jatuh

    rendah

    sebmyak

    5

    orang

    (3lW

    dan

    kejadian

    beresiko

    jatuh

    tinggi I

    I

    orang

    (690/o)

    sedangkan

    dart

    34

    orang

    perawat yang

    memasang

    gelang

    pada

    pergelangan

    trngan

    pasien

    yang

    kejadian

    be,resiko rendah

    sebanyak 19

    orang

    (560/o)

    dan

    5

    kejadian

    beresiko

    jatuh

    tinggi

    sebanyak 15

    orarg

    (44W.

    Hasil

    uji statistik diperoleh

    p

    value

    0,182

    (>0,05),

    maka

    dapat disirupulkan

    bahwa

    Ho diterima dan Ha ditolalq hal

    ini

    memperlihatkan

    bahwa

    tidak

    ada

    hubungan

    antara

    kepatuhan

    prrawat

    melaksanakan

    Standar Prosedur Operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatutr

    yaitu

    memasaog

    gelang pada

    pergelangan

    tangan

    pasien

    dengan

    Kejadian

    Resiko

    Jatuh

    Di

    Rumatr

    Sakit

    *)f'.

    Analisis

    "rb*rJ:f;"1l,*

    Perawat

    Melaksanakan Standar Prosedur Operasional

    :

    Pencegahan

    Pasien Jatuh

    Yaitu meletaklon

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    (abel

    sestiga kuning/merah)

    dipapan teurpat

    tidur

    dengan

    Kejadian Resiko Jatuh

    Di Rumah

    Sakit

    *)f

    (n=50)

    Kepatuhan Kejadian Resiko Jatuh

    perawat

    Resiko

    Resiko

    Total

    Jatuh

    Jatult

    Rendah Tinssi

    P value

    Fo/oF

    P value

    Tot

    al

    %

    mo

    0,186

    F

    G

    %

    6

    11

    %

    v

    5

    Jatuh

    Tinesi

    a.Tidak

    meletal*an

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    (label

    segitiga

    kuning/mera

    h) dipapan

    tsmpat tidur

    b.

    Meletatckan

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    flabel

    segitiga

    tuning/mera

    h)

    dipapan

    tempat tidur

    5

    3l ll

    t6

    100

    0,186

    Total

    24 48 26 52 50

    100

    lnterpretasi

    :

    Berdasarkan

    datapata

    tabel

    1.8 menunjulckan

    batrwa

    dari 16 oftrng

    perawat yang

    memiliki

    hubungan kepatuhan

    perawat

    yang

    tidak

    meletakkan

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    (abel

    segltiga

    kuninglorcrah) dipupao tempat tidur

    dengan

    kejadian beresiko

    jatuh

    rendah

    sebanyak

    19 56 l5

    44 34 100

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    9/15

    5 orang

    (3lyr)

    dan

    kejadian

    beresiko

    jatuh

    tingg 11 orang

    (69/o)

    sedangkan daxi

    34 omng

    perawat yang

    meletakkm tanda

    pencegahan

    jatuh

    (label

    segrtiga *minglmeran)

    dipapan

    tempat

    tidur

    dengan

    kejadian

    beresiko

    rendah

    sebanyak

    19

    omng

    (560/o)

    dan

    kejadian beresiko

    jatuh tinggi

    sebanyak

    15

    orang

    (44W.

    flasil uji

    statistik diperoleh

    p

    value

    0,182

    (>0,05),

    maka

    dapat

    disimpulkan

    batrwa

    Ho diterima

    dan

    Ha

    ditolalL hat

    ini

    memperlihatkan

    bahwatidak ada

    hubungan

    antara kepatuhan

    prawat

    melaksanakan Standar

    Prosedur

    Operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    yaitu

    meletakkan tanda

    pencegahan

    jatuh

    $abel

    segitiga kuning/merah)

    dipapan

    tempat

    tidur

    dengan

    Kejadian

    Resiko

    Jatuh Di Rumah Sakit

    *)C'.

    Tabcl1.9

    Analisis Hubungaa Kepatuhan Perawat

    Melaksanakan

    Shndar

    Prosedur

    Oprasional :

    Pemcagahan Pasier

    Jrtnh Yaitu hdcnuliskan

    Di

    Whiteboard

    PadaMwse Staion Dengan Kejadian

    Resiko

    Jatuh Di Rumah

    Sakit

    *)(,

    (n=50)

    6

    sebanyak 8

    orang

    (38W

    dan

    kejadian

    beresiko

    jafifi

    tinggl 13

    orang

    (67/o)

    sedangkan

    dartzg

    orang

    perawat

    yang

    menuliskan

    di

    whiteboard

    paAa

    nurse

    station

    deogan

    kejadian

    beresiko

    rendah

    sebanyak

    16 orang

    (55W

    dan

    kejadian

    beresiko

    jattfi

    tingei

    sebanyak

    13 oraog

    $si,'A.

    Hasil

    uji

    statistik

    diperoleh

    p

    value

    0,365

    (>0,05),

    maka dapat disimpulkan

    bahwa

    Ho

    diterima

    dan

    Ha ditolak,

    hal

    ini

    memperlihatkan

    bahwa

    tidak ada

    hubungan

    antara kepatnhan

    perawat

    melaksanakan

    Standar

    Prosedur

    Operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatutr

    yaitu

    menuliskan

    di

    whiteboard

    pada

    nurse stqtion

    dengan

    Kejadian

    Resiko

    Jatutr

    Di

    Rumah Sakit

    "X'

    . Trbel1.10

    Analisis

    Hubungan Kepatuhan Perawat

    Melaksanakan

    Stand{r

    Prosedur Operasional

    :

    Pencegahan Pasieu

    Jatuh Yaiar

    MengaturTinggi

    Rendahnya

    Tempat

    Tidur Sesuai Dengan

    Prosedur

    Pencegahan

    Pasien Jatrrh

    Dengan Kejadian

    Resiko

    Jatuh

    Di

    Rumah Sakit'.X'(n=50)

    Kepatuhan

    perawat

    Kejadian Resiko

    Jatuh

    Resiko

    Jatuh

    Renda

    h

    F%

    a

    Tidak I

    38 13 62

    21

    100

    menuliskan

    di

    whitehowd

    padanwse

    station

    b.

    Menuliska

    16

    55

    ndi

    whitebord

    padanwse

    station

    Dvahre

    Kepatuhan

    Total

    pefawat

    Kejadian

    Resiko

    Jatuh Total

    Resiko Resiko

    Jatuh

    Jatuh

    Resiko

    Jatuh

    Tinggi

    Tinggi

    F%

    %

    F

    o/o

    F%Fo/o

    a.

    Tidak 9

    47 10 53 19

    100

    mengatur

    tinggi

    rendahny

    0,365

    atemPat

    tidur.

    b.

    Mengatur

    tingei

    rendahny

    atempat

    tidur.

    1,00

    t3

    4s 29 100

    Total

    24 48 26 52

    50

    100

    lnterpretasi

    :

    Berdasarkan data

    pada

    tabl 1.9 menrmju*kan

    bahwa

    dart

    2l

    orang

    perawat yang

    memiliki

    hubungan

    kepatuhan

    perawat

    yang

    tidak

    menuliskan

    dr

    whitebowd

    pada

    rurse

    station

    dengan kejadian

    beresiko

    jatuh

    rendah

    dengan

    prosedur

    15

    48 16

    52

    31

    100

    pncegah

    an

    pasien

    iatuh

    sesual

    Total 24

    48 26 52

    50

    100

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    10/15

    Interpretasi:

    Berdasarkan

    data

    pada

    tabel

    menunfukkan

    bahwa

    dari 19

    orang

    perawat

    yang

    memiliki

    hubungan kepatuhan

    perawat

    yang

    tidak mengatur tinggl rendahnya tempat

    tidur

    sesuai dengan

    prosedur

    pencegatran

    pasien

    jatutr

    dengan

    kejadian

    beresiko

    jatuh

    rendatr sebanyak

    9 orang

    (n%)

    dan kejadian

    beresiko

    jatuh

    tinegr 10

    orang

    (53%)

    sedangkan daxi 31

    orang

    perawat yang

    mengatur

    tinggr

    reudahnya

    tempat tidur sesuai

    dengan

    prosedur

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    dengan

    kejadian beresiko

    rendah sebanyak

    15

    orang

    (48W

    dan kejadian

    beresiko

    jatult

    tinegr

    sebanyak

    16

    orang

    (52'/").

    Hasil uji

    statistik

    diperoleh

    p

    value

    1,000

    (>0,05),

    maka dapat

    disimpulkan

    bahwa

    Ho

    diterima

    dan

    Ha ditolal$ hal

    ini

    memperliha*an batnla

    tidak

    ada hubungan antara kepatuhan

    perawat

    melaksanakan

    Standar Prosedur Operasional

    :

    penoegahan pasien

    jattrtr

    yaitu

    mengatur

    ttnggr

    rendahnya tempat tidur sesuai dengan

    prosedur

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    dengan

    Kejadian Resiko Jstrft Di RumBh

    Sakit

    *)C'.

    Tebel

    l.1l

    Analisis Hubungan Kepatuhan

    Perawat Melaksanakan

    Standar

    Prosedur

    Operasional

    :

    Pencegahan Pasien

    Jatuh

    Yaitu

    Memastikan Pagar Pengaman Tempat Tidur Dalarr

    Kdaan

    Terpasang

    Dengan Kejadian

    Resiko

    Jatuh

    Di

    Rumah Sakit

    *X"

    (n=50)

    Kepatuhan

    perawat

    Kejadian Resiko

    Jatuh

    Total

    Fo/oFYo

    F

    o/o

    1.10

    Memastikan

    pagar

    pengaman

    tempat

    tidur

    dalam

    keadaan

    terpasang

    23

    48 25 52

    48 100

    Toal

    24

    48 26 52

    50 100

    Interpretasi :

    Berdasarkan

    datzpada

    tabel

    1.11 menunjukkan

    bahwa dan

    2 orarlg

    perawat yang

    memiliki

    hubungan kepatuhan

    perawat yang

    tidak

    memastikan

    pagar

    pengaman

    tempat

    tidur

    dalam

    keadaan terpasang

    dengan

    kejadian

    beresikojatuh

    rendatr sebanyak

    1 orang

    (50%o)

    dan

    kejadian beresiko

    jatuh

    tines

    I

    orang

    (50o/o)

    bedangkan

    dari

    48

    oraxrg

    perawat

    yang

    memastikan

    pagar

    pengaman

    tempat tidur

    dalam

    keadaan terpasang

    deugan

    kejadian

    beresiko rendah

    sebanyak

    23

    orang

    (48%)

    dan

    kejadian

    beresiko

    jatuh

    ti

    ggi

    sebanyak

    25

    orang

    (52'A.

    Hasil uji statistik

    diperoleh

    p

    value

    1,000

    (>0,05),

    maka dapat disimpulkan

    bahwa

    Ho ditedma dan

    He ditolak,

    hal

    ini

    memperlihatkan

    bahwa

    tidak ada

    hubungan

    antara kepatuhan

    perawd

    melaksanakan

    Standar

    Prosedur Operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatnh

    yaitu

    memastikan

    pagar

    peryaman

    tempat tidr.n

    dalam

    keadaan

    terpasang dengan

    Kejadian

    Resiko Jatuh

    Di Runah

    Sakit

    *)('.

    LJ.

    Pembahasan

    value

    Bsrdamtl

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    11/15

    Nasional

    BSI Bandung

    2012

    tentang

    pelaksanaan

    identifikasi

    resiko

    pasien

    jatuh

    dengan

    MFS

    Di Rumah

    Sakit

    6'X'

    didapatkan

    bahwa

    pelaksanaan

    identifikasi

    pasien

    resiko

    jahrh

    adatah

    66.48

    %

    dengan

    kriteria

    baih

    8.11%

    dengan

    laiteria

    cukup

    dan25.4l%

    dengan

    lriteria

    kurang.

    Patutr adalatt

    suka

    mentrnrt

    perintah,

    taat

    pada

    perintah

    atau

    atuxan,

    sedangkan

    kepafirhan adalah

    perilaku

    sesuai aturan

    dan

    berdisiplin.

    (Lukmao

    Ali et al, 1999).

    Kepatuhan

    seseorang

    dipenganthi

    oleh

    tingkd

    pendidikarg

    jika

    pendidikan

    seseorang

    tinggt

    maka

    mereka

    lebih rasional

    serta

    terbuka

    dalam

    menerima

    adanya

    berrracam

    progmm

    pembaharuan

    (Notoafinodjo, 2003).

    Berdasarkan

    tabel

    1.4 kepafirhan

    perawat

    melakukan

    pengkajian

    MfS

    diketattd

    bahwa

    hampir

    selunrtr

    responden

    patuh

    melal$kan

    pengkajian

    MFS

    yaitu

    49

    orang

    (98Y4.

    Diduhmg

    pula

    bahwa

    hantFir

    seluruh

    responden

    mempmyai

    latarbelakang

    pendidikan

    D-3

    Keperawatan

    yaitu

    45 orang

    (9V/o).

    Menurut

    analisa

    peaeliti,

    perawat

    Yosef

    3

    dan

    Suryakencana

    sudah

    patuh

    melakukan

    pengkajian

    MFS

    karena Keprala

    Bagian

    dan

    Tim

    Patient

    Safery

    RS

    '.X'

    sering

    mensosialisasikan

    kepada

    perawat

    saat

    briefing

    pagi

    mengemi

    Six Goal

    Patient

    Safety

    yang

    salah

    satunya

    menbatras

    me,ngenai

    Identifikasi

    Pencegahan

    Resiko

    Jatuh.

    b)

    Memasang

    gelang pada

    lengan

    pasien

    Gelang

    resiko

    merupakan

    salah

    satu

    identifikasi

    untuk

    mengetahui

    pasien

    yang

    beresiko

    jatuh.

    Gelang

    ini

    dipasangkan

    pada

    pergelangan tangan pasien apabila

    nilai

    MFS

    Z

    45.

    Berdasarkan

    tabel

    1.5

    kepatuhan

    pra\ilat

    memasang

    gelang

    di

    pergelangan

    tangan

    pasien

    diketatui

    batrwa

    sebagian

    besar

    responden

    patuh

    yaitu

    34

    oraog

    (68%).

    Ini

    menggambarkaa

    bahwa

    tidak

    semua

    perawat

    memasang

    gelang

    resiko

    jattrh,

    hal

    ini dapat

    disebabkan

    karena setelah

    perawat

    melakukan

    pengkajian

    MFS, tidak

    langsung

    8

    memasang

    gelang

    resiko

    jatuh

    pada

    pasien

    saat

    itujuga

    dan

    dari

    hasil

    observasi

    peneliti

    diketatrui

    bahwa

    pasien

    yang

    sudah

    terpasang

    gelang resiko

    jatuh

    tetapi

    harus

    diinfus

    pada

    pergelangan

    tangannya

    kareaa

    ada

    pemindatran

    pemasangan infus dan

    harus

    digunting gelangnyq

    Ptawaf,

    tidak

    memasang

    ulang

    pada

    pergelangan

    tangan

    sebelahnya

    c)

    Meletakkan

    talrrda

    pencegahan

    jatult

    Qabel

    segrtiga

    krming/merah)

    dipapan

    tempat

    tidu

    Tanda

    penceg*ran

    jatutr

    berupa

    label

    segitige

    kuning

    jika

    pasien

    berdasarkan

    kategori

    resiko

    jattrh

    rendah

    dan

    label

    segrtiga

    merah

    dipasangkan

    pada

    papan

    tempat

    tidur

    jika

    pasie,n

    beresiko

    jahrh

    tinggl.

    Berdasarkan

    tabel

    1.6

    kepaftfian

    perawat

    datam

    meletakkan

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    (label

    setigia

    lcuoing/merah)

    di

    papan

    tempat

    tidur

    diketahui

    bahwa

    sebagian

    besar

    responden

    patuh

    meletakkan

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    (label

    setigia

    kunine/merah)

    di

    papan

    tempat

    tidur

    yaitu

    34

    orang

    (6SYr).

    Responden

    Yang

    tidak

    meletakkan

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    (labet

    wtigita

    kuning/merah)

    di

    papan

    tempat

    sejumlah

    16 orang,

    hal ini

    dimugki*an

    karena

    perawat

    tidak

    segera

    memasang

    tanda

    pencegahan

    jatuh

    setelah

    melakukan

    pengkajian

    MFS

    sehingga

    pkerjaan

    rnenjadi

    tertunda

    dan

    menjadi

    luPa

    d)

    Menuliskan

    di

    whiteboard

    padanurse

    station

    Whiteboard

    pada

    mrse

    station

    merupakan

    saf,aoa

    pendokumentasian

    perawat

    dalam

    menuliskan

    hal-hal

    penting

    yang

    dapat

    diketahui

    oleh

    semu&

    petugas

    kesehatffi.

    Hasil

    penitaian

    MFS

    ditulis

    di

    whiteboard

    uutuk

    mengingatkan

    dan

    menginformasikan

    pasien

    yang beresiko

    jatuh

    rendah

    dan

    resiko

    jatuh

    tinggi.

    Berdasarkan

    tabel

    1.7

    kepatutran

    perawat

    dalam

    menuliskan

    Pada

    whiteboard

    diketahui

    bahwa

    sebagran

    responden

    pamh

    melahrkan

    menuliskan

    pada

    whitebowd

    yutu29

    omng

    (587o).

    Kepatuhao

    maupakao

    suatu

    hal

    yang

    Penting

    agar

    dapat

    mengembangkan

    nrtinitas

    (kebiasaan)

    yang

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    12/15

    dapat membantu dalam mengikuti

    jadwal

    yang

    telah

    ditetapkan.

    Pentingnya

    pendoktrmentasian

    di whiteboord dapat

    memudahkan

    perawat

    dalam

    mengevatrasi

    perkembangan

    kondisi kesehatan

    pasien.

    e)

    Mengatur

    tingg

    rendahnya

    tempat

    tidur

    sesuai dengan

    prosedur

    pencegahan pasien

    jatuh.

    Tempat

    tidur

    merupakan fasilitas

    yang

    digunakan

    pasien

    ketika

    dirawat

    di rumalr

    sakit. Dengan mengatur tinggr

    rendahnya

    tempat tidur sesuai dengan

    prosedru

    pencegahan pasien

    jatutr

    dimungkinkan

    resiko

    jatuh

    dapat

    diantisipasi.

    Berdasarkan

    tabel 1.8

    kepatuhan

    perawat

    dalanr mengatur

    ting$ tempat

    tidur

    sesuai dengaa prosedur

    pencegahan

    pasien

    jat&

    diketahui

    batrura sebagian besar

    responden

    patuh

    yaitu

    31

    orang

    (62%o),

    sementara

    38%

    perawat

    tidak melakukan

    intervensi

    mengatur

    tingg

    rendahnya

    tempat

    tidur karena salah satu kendala melalnrkan

    hal tersebut disebabkan tempat

    tidur

    di

    Yosef

    3

    Dago

    masih ada

    yang

    belum

    dapat

    direndahkan dan

    ditinggikan

    sesuai

    prosedur

    pencegatran pasien

    jatuh.

    Upaya

    yang

    dilal$kan

    oleh

    perawat

    adatah

    me,lranrbahkan

    bantal

    dm

    guling

    yang

    digunakan rmtuk

    mnyangga tubuh

    pasien.

    $

    Memastikan

    pagar penganan

    tenpat tidur

    dalam

    keadaan

    terpasang.

    Pagar

    pengaman

    te,mpat tidur

    atau

    hek

    pengamao

    bagi

    pasien

    saat

    berada di

    tempat

    tidur.

    Pada

    pasien yang

    dirawat

    di rumah sakit,

    pqgr

    pengaman

    harus

    dalam keadaan

    terpasang

    untuk

    menghindari

    pasien

    jatutt

    dari tempat

    tidurnya.

    Berdasarkan

    tabet

    1.9

    kepatuhan

    perawat

    memssang

    pagar

    pengaman

    (hek)

    diketahui

    batrwa

    hampir setunrh responden

    patuh

    memas{mg

    pagarpengaman (hek)

    yaitu

    48

    orang

    (96%).

    Hal

    ini

    diketahui

    bahwa

    perawat

    sudah te6iasa

    dan meqiadi

    budaya

    bahwa

    sebelum

    meninggalkan

    pasien,

    perawat

    merrasang

    pagar pemgaman

    terlebih

    datrulu.

    Didr*ung

    pula

    batrwa

    faktor

    9

    pengalamau

    bekerja

    turut menentukan

    kine{a

    seseorang.

    Data

    yang

    diperoleh

    bahwa

    perawat

    yang

    bekerja

    >

    6 tahun

    sebanyak

    560/o

    yatg

    membuktikan

    bahwa

    semakin

    lama seseorang

    bekerja maka

    pengalamm

    tersebut

    membangun kebiasaan

    baik

    dalam

    hal

    memasang

    pagtr

    pengarnan

    sebelum

    meninggalkan

    pasien.

    g)

    Kejadian

    resiko

    jatuh

    Kejadian

    adalah

    suatu kondisi

    keadaan

    berupa

    peristiwa.

    Resiko

    jatuh

    dibagi

    menjadi

    2

    bagian

    yaitu

    resiko

    jatuh

    rendah

    dengan score

    (

    45

    dan

    resiko ttnggt

    dengan

    score

    )

    45

    dengan

    menggunakan MFS.

    Berdasarkan tabet

    1.10

    diketahui

    idntifikasi

    kejadian Resiko

    Jatuh

    tinggi

    adalah

    sebaeiar

    kecil

    yaitu 27

    (54W

    dan kejadian Kejadiaa

    Resiko Jatuh rendah 23

    (46yA.

    Resiko

    jatuh

    dapat

    terjadi

    pada

    pasien

    ditiqiau dari

    status

    mental, kemampuan

    bemktivitas

    mandiri

    atau dibantu, riwayat

    jatuh

    sebeltrmnya dan

    riwayat

    ponyakit

    sekunder.

    2.

    Bivariat

    Dari hsil

    penelitian

    diperoleh data

    battwa

    subvariabel

    dari

    bivariat

    tidak

    ada

    yang

    menu4iukkan

    hubungan

    antara

    variabel

    kepatuhan

    perawat

    melaksanakan

    standar

    prosedrn

    operasional

    :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    yaitu

    dengan

    kejadian

    resiko

    jatuh

    di

    Rumah Sakit

    "X".

    Berdasarkan

    hasil

    diatas,

    hal

    ini dapat

    dimungkinkan

    bahwa

    perawat

    di

    RS

    '.X'

    sudatr

    patuh

    melaksamkan

    Standar

    Operasional

    Prosedur

    untuk

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    tetapi resiko

    jatuh

    tetap dapat

    terjadi

    pada pasien

    selama

    dirawat

    di ntmah

    sakit.

    Faktor pengetahuau

    dm

    sikap prawat

    juga

    memegang

    peranan

    penting

    dalam

    pencegalran

    pasien

    jatuh.

    Dari

    peuelitian

    yang

    dilakukan

    oleh

    Ikrolus

    Yosef

    Woitilawangi

    tentaog

    Pengetattuan

    Dan

    Sikap

    Perawat

    Tentang Standar

    Keselamatan

    Pasien Rumah

    Sakit Di

    RSUD Kota

    Bandung

    menunjulkan

    bahwa

    (0o/o)

    memiliki

    pengetatruan

    baih

    l0 orang

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    13/15

    05,2YA

    memiliki

    pengetahrmn

    cukup, dan

    56

    omng

    (U,8%)

    memiliki

    pengetahuan

    yang

    kurang.

    Variabel

    sikap,

    34

    orang

    (51,

    5W

    memiliki sikap

    mendukung dan 32

    onmg

    (48,5Yo)

    memiliki

    sikap

    tidak

    mendukung. Saran dari

    penelitian

    tersebut

    adalah

    pihak

    nrmah

    sakit

    dapat

    menambah,

    memperbaiki,

    dan

    memperbaharui

    sistem

    pelatihan, pendidikaq

    dan

    bentuk

    sosialiasi

    untuk

    meningkatkan

    pengetahuan

    dan

    sikap

    perawat

    tentang

    standar keselamatan

    pasien

    nrmatr sakit.

    Menrnut Hasting G,

    2006,

    ada

    delapan

    langkah

    yang

    dapat

    dilal$kan

    untuk

    mengembangkan

    budaya

    Patient safety

    :

    l. Put

    the

    focus

    back on

    sofety

    Patient safety harus menjadi

    prioritas

    strategis dari

    rumah sakit atau unit

    pelayanan

    kesehatan lainnya dan

    tanggung

    jawab

    untuk

    keselamatan

    pasien

    tidak

    bisa

    didelegasikan

    dan tim kesehatan

    memegang

    pemn

    kunci

    dalam membangun

    dan mempertahankan

    folaspatient

    safety

    di

    dalam

    RS.

    do

    Memberikan

    pelayanan

    keselratan

    yang

    arnan

    bagi

    pasien

    mungkin

    mernbutuhkan

    langkah-langkah

    yang

    agak

    kompleks, tetapi

    dengan

    me,mecah kompleksitas

    ini dan

    membuat

    langkah-langlmh

    yang

    lebih mudah

    mungkin

    aksn

    memberikan

    peningkatan

    yang

    lebih

    nyatz

    3.

    Encourage

    open

    reporting

    Belajar

    dari

    pengalaman,

    meskipun

    itu

    sesuatu

    yang

    salatr

    adatah

    pengalaman yang

    berhargaKoordinator

    patient

    salbty

    dan

    manajer

    RS harus

    membuat

    budaya

    yaog

    mendorong

    pelaporan.

    Mencatat tindakan-

    tindakan yang

    membatrayakan

    pasien

    sama

    pentingnya

    dengan

    mencatat

    tindakar

    tindakan

    yang

    menyelamatkan

    pasien.

    4.

    Make

    futa capture

    a

    priority

    Dibutuhkan

    sistem

    pencatatan

    dala

    yang

    lebih

    baik

    untuk mempelajari

    dan mengikuti

    perkembangan

    kualitas

    dari

    waktu

    ke

    waktu

    sebagai

    contoh

    data mortalitas.

    Dengan

    perubahan

    data

    mortalitas

    dari

    tatrun

    ke

    10

    tatru&

    klinisi

    dan

    manajer

    bisa

    melihat

    bagaimana

    manfaat dari

    perrcrapaln

    patient

    safety.

    5.

    Use systems-wide

    approaches

    Keselamatan

    pasien

    tidak

    bisa

    menjadi

    tanggung

    jawab

    individual.Pengembangan

    hanya bisa

    terjadi

    jika

    ada sistem pendukmg

    yang

    adekuat.Staf

    juga

    harus dilatih

    dan

    didorong

    untuk

    melakukan

    peningkatan

    kualitas

    pelayanan

    dan keselamatan

    trhadap

    pasien

    6. Build

    implementation

    knowledge

    Staf

    juga

    membutuhkan

    motivasi

    dan

    dukungan

    untuk

    mengembangkan

    metodologi,

    sistem

    berfikir,

    dan

    implementasi

    program.Pemimpin

    sebagai

    pengarah

    jalannya

    prograrn

    disini

    memegang

    peraoan

    kunci.

    T.Irwolve

    patients

    in

    safety

    efforts

    Keterlibatan

    pasien

    dalam

    pengembangan

    patient

    sdfety

    terbukti

    dapat

    memberikan

    pengaruh

    yang

    positif.

    Peramya

    saat

    ini

    mungkin masih

    kecil, tetapi

    alon

    terus

    berkembang.

    Prioritas

    keselamaan

    pasien, pembangunan

    sistem

    untuk

    pengumpulan

    data-daa

    berkualitas

    tinggr,

    mendorong

    budaya

    tidak

    salmg menyalahkaq memotivasi

    staf,

    dan

    melibatkan

    pasien

    dalam

    lingkungan

    krja

    bukanlah

    sesuatu

    hal

    yaog

    bisa trcapai

    dalam semalam.

    Diperlukan

    kepemimpinan

    yang

    kuat,

    tim

    yang

    kompak,

    serta

    dedikasi

    dan

    komitnoen

    yang

    tinggi

    unttrk tercapainya

    tujuan

    pengembangan

    buday

    a

    patient

    safety.

    Hal

    ini

    didukung

    dari

    penelitian yang

    dilakukan

    oleh

    Puteri Cira

    dengan

    judul

    penelitian

    "Implementasi

    Prograrn

    Patient

    Safety

    Di

    Rumah

    sakit

    Umum

    Di

    Damh

    Istimewa

    Yogyakarta"

    yang

    mer,ryatakan

    bahwa

    pelaksanaan

    sfrategpatient

    safety

    di

    12 RS

    D.I.

    Yogyakarta

    sudah

    berjalan,

    namtrn

    visi

    dan

    misi

    rumah sakit

    yang

    mencakup

    keselamatan

    pasien

    masih

    rendah.

    Pelaksanaarr

    mekanisme

    patient

    safety

    masih

    sangat

    rendah,

    *husumya

    ketersediaan

    dan

    pengontolan

    peresepan

    secara

    elekfonik.

    2,

    Think smoll and

    make the right thing easy

    to 8. Develop

    top-class

    patient

    safety leaders

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    14/15

    Oleh

    karena

    itu

    diperlukan

    komitmen

    dan

    konsistensi

    pimpinan

    RS

    dalarn

    pemantauan

    patient

    safety

    di

    RS.

    (Komalawati,

    2010).

    Penelitian

    yang

    dilakukan oleh

    Marcia Kirwan

    dkk

    pada

    30

    RS

    di Irlandia

    dalam

    "The

    Impact

    Of

    Ihe

    Work

    Environment

    Of

    N*rses

    On

    Patient Safey Outeomes:

    A

    Multi-Level

    Modelling Approacit'

    menuqiukkan batrwa

    pentingnya

    leveling

    perawat

    sesuai

    dengan

    pengetahuan, pendidikan, pengalaman

    kerja

    yang

    mempenganrhi asuhan

    keperawaan

    dalan

    keselamatan

    pasien

    di

    nrmah sakit.

    Notoatmodjo,

    (2003)

    menyatakan bahwa

    faktor

    yang

    mempenganrhi kepatuhan seseoraog

    adalah

    umur,

    pendidikan,

    masa

    kerja

    dan

    jenis

    kelamin.

    Dile'ngkapi

    pula

    dengan

    sikap

    yaitu

    keadaan

    mental dalam

    kesiapao

    yang

    diatur

    melalui

    pengalaman

    yang

    dapat

    memberikan

    pengaruh

    terhadap respon individu

    Berdasarkan

    karakteristik

    lahan

    di

    RS

    '6X"

    diketahui

    bahwa sosialisasi SPO

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    sering disampaikaa dalam

    briefing

    pagi

    setelah operan dinas

    sehingga

    memacu

    perawat

    untuk

    melaksanakannya

    Dengan

    demikian

    kepatutran

    perawat

    dalam

    melaksanakan SPO

    :

    pencegahan pasien

    jatutt

    dengan

    kejadian

    resiko

    jatuh

    merupakan

    perilaku

    sebagai dorongan

    dari

    did

    sendiri

    yang

    dipeogaruhi

    oleh umur,

    pengetahuan

    melalui

    pendidikan,

    informasi

    yang

    diperoleh

    secara

    terus meneru$ dan

    pengalarnan

    kerja

    untuk

    melakukan upaya keselamatan

    pasien

    agar

    tidak

    terjadi

    jatuh

    pada pasien

    selama

    di

    rawat

    dirumah

    sakit.

    V.

    Kesimpulan

    &

    Rekomendasi

    1. Kesimpulan

    a-

    Kepatuhan

    perawat

    melakukan

    pengkajian

    MFS

    diketahui

    bahwa hampir

    seluruh

    yaitu

    49 oraog

    (98W,

    flremasang

    gelang

    di

    pergelangan

    tailgan

    pasien

    sebagian

    besar responden

    patuh yaitu

    34

    orarlg

    (680/o),

    meletakkan

    tanda

    pencegalran

    jatuh

    (label

    setigita

    kuninglmerah)

    di

    papan

    tempat tidur

    diketahui

    bahwa sebagian

    besar

    patutt

    11

    yaitu

    34

    orang

    (68yo),

    menuliskan

    pada

    whiteboard

    diketahui

    bahwa

    sebagian

    responden

    patuh

    yutu

    29 orang

    (58%),

    mengattr

    tinggi rendahnya

    ternpat

    tidur

    sesuai

    dengan

    prosedur

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    sebagian

    besar

    responden

    patuh

    yaitu

    3l

    oftmg

    (62Yo)

    dan

    kepatuhan

    perawat

    meurasang

    pagar

    pengaman

    (hek)

    hampir

    seluruh

    responden

    patuh)

    yaitu

    48

    orang

    (96Yr).

    b.

    Tidak ada

    hubungan

    antara kepatuhan

    perawat

    melaksanakan

    Standar

    Prosedrn

    Operasional :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    dengan

    Kejadian

    Resiko Jatuh

    Di Rumah

    sakit'x'

    2.

    Rekomendasi

    a.

    Kontroling

    dari

    tim

    patient sofety

    dan

    evaluasi secara

    berkala

    pelaksanaan

    SPO

    :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    di tiap

    nrulgan

    b. Kesadaran

    petawat

    dalam melakukan

    implementasi SPO

    :

    pencegahan

    pasien

    jatuh

    dan

    senantiasa

    mendokumentasikan

    dengan

    baik

    dan benar

    c.

    Pedrmya

    memasukkan

    anggarat]

    dalam

    RKA

    Rumah Sakit

    untuk

    penyediaan

    fasilitas tempat tidtr

    yang

    dapat

    diatur

    tinggr

    rendatrnya

    sesuai

    dengan

    standar

    pencegahan pasien

    j

    atuh.

    o.

    Peran

    serta

    pasien

    dan

    keluarga

    dalaln

    mengelola

    pasien

    selanra

    di

    rumah

    sakit

    dalam upaya

    pencegahan pasien

    jatuh-

    DATTAR

    PUSTAKA

    American

    Association

    for

    ttre Advancement

    of

    Science

    et

    al.

    (2010).

    Proceedings

    of

    Enhancing

    Pqtient Sdety

    and

    Reducing Errors

    ini Health

    Cwe.Illinois:

    National

    Patient Safety Foundation

    Arikunto,

    (2010).

    Prosedur

    Penelitian

    &ntu

    Pendelwtan

    Prabik.

    Jalrta

    : Rineka

    Cipta.

    Ari,Elizabeth.,

    Q0l2).

    Pelaksanaan

    SPO

    :

    Identifikasi

    resiko

    pasien

    jatuh

    dengan

    Skala

    jatuh

    Morse di

    RS

    "A"

    Bandung.,Seminar

    Nasional

    Inovasi &,

  • 7/23/2019 Penelitian Spo - Pasien Jatuh

    15/15

    Tehnologi

    (SNIT)

    2012.,

    Vol. I

    hal

    C12-

    18.

    Bakti

    Husada

    (2008).

    Pan&tsn

    Nasional

    Keselamatan

    Pasien Rumah

    Sakit.

    Jakarta

    : KKPS-RS.

    Boushon B,

    Nielsen

    G,

    Quigley

    P, Rutherford

    P,

    Taylor

    J,

    Shannon

    D.

    Transforming

    Core

    at

    the

    Bedside

    Howlo Guide:

    Reducing

    Patient Injuries

    from

    Falls.

    Cambridge,

    MA: Institute

    for

    Healthcare

    Improvement;

    2008.

    Available at:

    http://www.IHl.org.

    diunduh tanggal 01

    lvlaret 2013

    pukul

    14.30

    Cita, Puteri,.

    (2012).

    Implementasi Program

    Patient SaJAry Di

    Rumah

    Sakit

    Umum Di

    Daerah Istimewa Yogtakarta.

    Junnal

    FK

    UGM, diunduh

    pada

    tanggal

    15

    Agustus

    2013

    pukul21.00.

    Gattinall

    T.

    (2003).

    Mencegah

    Clinical Error

    dalan Pelayanan

    Keperawatan

    Kongres

    PERSI.

    Joint Commission Resources, Good

    Practiees

    in Preventing

    Patient

    Falls

    hup ://www

    j

    crinc. com./Preventing-Patient-

    Falls/

    diunduh tanggal

    01

    Maret

    2013

    KARS.

    (2006).

    Standff

    Pelayanan

    Rumah

    Sakit, Instrumen

    Penilaian

    Alceditasi

    RS.

    P e

    I

    oy anan

    Int

    e

    ns

    if

    Bandung.

    KARS.

    KKP-RS.

    (201l).

    Worlalnp

    Keselatnatan Pasien

    dan

    Manajemen

    Risilco

    Kints di

    Rumah Sakit. Jakarta

    :

    PERSI.

    Kirwan, MarciqAnne

    Matthew, 2A12. The

    Impact

    Of

    The Work

    Etwironment

    Of

    Nurses

    On

    Patient Safety

    Outcomes:

    A

    Multi-Level

    Modelling Approach,

    Intemational Journal of Nursing Studies

    Volume

    50.

    Issue 2

    ,

    Pages 253-263,

    February

    2013

    Komalawati, Veronica. (2010)

    Community

    &

    Patient Safety

    Dalam Perspektif Hukum

    Kesehatan.

    KKP'

    PERSI.

    (2006).

    Menbangun budrya

    keselomatan

    pasien

    rumah

    sakit.

    Lokakarya

    prograrn

    KP-RS.

    17

    Nopember

    2006

    L2

    KKP-PERSI.

    (2008).

    Hand

    out

    l{orlahop

    P atient Safety.

    Bandung:

    KKP-PERSI.

    Kozrer,

    8., Erb., dan

    Oliver,

    R.

    Q0Aq.

    Fundamental of

    Nursing;

    Consept,

    Process

    and

    Practice.

    4th

    edition.

    California:

    Addison-IVesley

    Publishing

    Co.

    Notoatnodjo, Soekidjo

    (2003).

    Pendidikan

    dan Perilaht

    Keselwtan.

    Rineka

    Cipta

    Jakarta.

    Nwsalam

    (2003).

    Konsep

    dan

    Penerapan

    Metodologi

    P

    enelitian

    llmu

    Keperaw

    atan.

    Salemba

    Medika.

    Jakarta.

    Pabuti,

    Aumas.

    (2011)

    Tuiuh

    l^angkah

    Menuiu

    Keselamotan

    Pasien

    (KP)

    Rumah

    Sakit.

    Proceedings

    of

    expert lecture

    of

    medical

    stirdent of Block

    2f of

    Andatas

    University,

    Indonesia.

    Sitorus,

    R.

    (2006).

    Metode

    praldik

    keperawatan

    pofessional

    di

    rumah

    sakit.

    penataan

    struktur

    &

    proses (sistem)

    pemberian

    asuhan

    keperawatan

    di ruang

    rawat.EGC.

    Jakarta.

    Susanto,

    T.

    (2006).

    Keamanan

    (Safety).

    Materi

    Perkuliahan

    Kebutqhan

    Dasar

    Manusia

    Jember:

    Laboratorium

    Keperawatan

    Dasar

    PSIK Universitas

    Jember.

    Supranto.(2001).

    Pengulwran

    tingkat

    lrepuasan

    pelanggan

    untuk

    menaikJran

    pangsa

    p$sr.

    Jakarta:

    Rieneka

    Cipta.

    VISN 8

    Patient Safety

    Center.

    (January

    2040.

    Proceedings:

    Promoting

    Patient

    Freedom and

    Safety:

    Preventing

    Falls.

    YISN 8

    Patient

    Safety

    Center

    af

    Inquiry

    : St.

    P

    ete

    Beach,

    Fl.http

    : //www.patie

    n

    t

    s

    afe

    ry.

    g

    ov/

    C

    o

    sAi

    ds

    /

    F

    al lpr

    ev

    ent

    i

    o rt/

    diunduh

    tanggal

    01 Maret

    2013

    Yuhyq A.

    A.(2007).

    Kecarangan

    dalam

    jaminan

    asuransi

    kesehatan.

    Fraud dan

    Patient

    Safef.

    PAIVIJAKI.

    Hotel

    JalcartaSeminar

    Yosef,

    Karolus.,(2012).

    Pengetahuan

    Dan

    Sikap

    Perawat

    Tentang

    Standar

    Keselamatan

    Pasien

    Rumah

    Sakit

    Di

    RSUD

    Kota

    Bandung.

    http://j urnal.unpad.ac.

    id/ej ournaVarticle/viewl

    831 diunduh

    tanggal

    15 Agustus 2013

    pukul

    11.15.