panduan pelayanan rumah sakit pada pengelolaan pasien dengan risiko jatuh

32
PANDUAN PELAYANAN RUMAH SAKIT PADA PENGELOLAAN PASIEN DENGAN RISIKO JATUH RUMAH SAKIT UMUM

Upload: ratu

Post on 11-Dec-2015

130 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tgfyuffuj

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

PANDUAN PELAYANAN RUMAH

SAKIT PADA PENGELOLAAN

PASIEN DENGAN RISIKO JATUH

RUMAH SAKIT UMUM

KOTA TANGERANG SELATAN

Page 2: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

BAB I

DEFINISI

Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami

jatuh dengan atu tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak

disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai,

dengan atau tanpamencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat

meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang

licin).

Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang

umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis

yang dapat berakibat cidera.

Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2

kategori:

1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk

kondisi psikologis

2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan

Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi

kategori dapat diperkirakan (anticipated) dan tidak dapat

diperkirakan (unanticipated). Faktor risiko yang dapat

diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi

sebelum pasien jatuh.

Page 3: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Intrinsik (berhubungan dengan kondisi pasien)

Ekstrinsik (berhubungan dengan lingkungan)

Dapat diperkirakan

Riwayat jatuh sebelumnya Inkontinensia Gangguan kognitif/psikologis Gangguan keseimbangan/mobilitas Usia > 65 tahun Osteoporosis Status kesehatan yang buruk Gangguan moskuloskeletal

Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, kabel longgar/lepas

Alas kaki tidak pas Dudukan toilet yang rendah Kursi atau tempat tidur beroda Rawat inap berkepanjangan Peralatan yang tidak aman Peralatan rusak Tempat tidur ditinggalkan dalam

posisi tinggi

Tidak dapat diperkirakan

Kejang Aritmia jantung Stroke atau Serangan Iskemik

Sementara (Transient Ischaemic Attack-TIA)

Pingsan ‘Serangan jatuh’ (Drop Attack) Penyakit kronis

Reaksi individu terhadap obat-obatan

Page 4: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

A. Tujuan Pencegahan JatuhSebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada

pasien, dengan cara:

1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh

dengan menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh”.

2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien(setiap

hari)

3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap

pasien yang berisiko jatuh dengan menggunakan

“Asesmen Risiko Jatuh Harian”

4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko

jatuh secara komprehensif

Page 5: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

BAB II

RUANG LINGKUP

Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap

dan rawat jalan adalah asesmen pasien untuk memperoleh

informasi terkait status medis pasien, begitu juga untuk pasien

yang mempunyai resiko jatuh, Asesmen pasien dengan resiko

jatuh dibutuhkan dalam membuat keputusan-keputusan terkait:

(a) status kesehatan pasien; (b) kebutuhan dan permasalahan

keperawatan; (c) intervensi guna memecahkan permasalahan

kesehatan yang sudah teridentifikasi atau juga mencegah

permasalahan yang bisa timbul dimasa mendatang; serta (d)

tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil yang diharapkan

pasien terpenuhi.

Pengelolaan risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi

pada pasien yang dirawat di ruangan:

- IRNA

- ICU

- dll

Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus

memahami bahwa semua pasien yang dirawat inap memiliki

risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran

untuk mencegah pasien jatuh

Page 6: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

BAB III

TATA LAKSANA

Dalam pentatalaksanan pengelolaan pasien dengan resiko jatuh meliputi :A. Petugas penanggung jawab:

Perawat

B. Perangkat kerja

Status Rekam Medis Pasien

Tanda risiko pasien jatuh (gelang kuning)

Formulir pengkajian risiko pasien jatuh

Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh

Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesmen dan

intervensi risiko jatuh

C. Tata laksana

1. Asesmen awal / skrining

a. Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen

Risiko Jatuh Morse Fall Scale dalam waktu 4 jam dari

pasien masuk RS dan mencatat hasil asesmen dan

langsung dilakukakan talaksana risiko jatuh

2. Asesmen ulang

a. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko

jatuh setiap: saat transfer ke unit lain, adanya

perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada

pasien.

b. Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Morse

Fall Scaledan Rencana Keperawatan Interdisiplin akan

diperbaharui/dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen.

Page 7: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

c. Perawat yang bertugas akan mengidentifikasi dan

menerapkan “Prosedur Pencegahan Jatuh”,

berdasarkan pada:

d. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)

e. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien

f. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat

pengaman (safety devices)

g. Asesmen Klinis Harian

h. Assesmen ulang resiko jatuh dilaksan setiap hari, saat

transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien,

adanya kejadian jatuh pada pasien.

i. Untuk mengubah kategori dari resiko tinggi ke rendah

diperlukan skor <25 dalam 2 kali pemeriksaan berturut

turut.

j. “Prosedur Pencegahan Jatuh” pada pasien yang berisiko

rendah, sedang, atau tinggi harus diimplementasikan

dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.

k. Intervensi pencegahan jatuh

3. Intervensi Pencegahan Jatuh

a. Tindakan pencegahan umum (untuk semua

kategori):

1) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien

2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda

terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur

tepasang dengan baik

3) Ruangan rapi

4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan

(telepon genggam, tombol panggilan, air minum,

kacamata)

Page 8: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan

kebutuhan pasien)

6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat

penopang)

7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu

dengar (pastikan bersih dan berfungsi)

8) Pantau efek obat-obatan

9) Anjuran ke kamar mandi secara rutin

10) Sediakan dukungan emosional dan psikologis

11) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada

pasien dan keluarga

b. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan

umum dan hal-hal berikut ini.

1) Beri penanda berupa gelang berwarna kuning yang

dipakaikan di pergelangan tangan pasien

2) Sandal anti-licin

3) Tawarkan bantuan ke kamar mandi

4) Nilai kebutuhan akan:

5) Fisioterapi dan terapi okupasi

6) Alarm tempat tidur

7) Tempat tidur rendah (khusus)

8) Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos

perawat (nurse station)

c. Asesmen risiko jatuh pada anak-anak dilakukan

pencegahan umum dan hal hal sebagai berikut:

1) Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:

Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi

Memastikan tempat tidur/brankard dalam posisi

roda terkunci

Page 9: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Pagar sisi tempat tidur/brankard dalam posisi

berdiri/terpasang

Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak

digunakan

Berikan penjelasan kepada orang tua tentang

pencegahan jatuh

Pastikan pasien memiliki stiker penanda risiko

tinggi jatuh pada gelang identifikasi dan tanda

kewaspadaan dan panel informasi pasien.

l. Strategi Rencana Keperawatan

1) Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu:

Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam

(saat pasien bangun)

Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur

Lampu panggilan berada dalam jangkauan,

perintahkan pasien untuk mendemonstrasikan

penggunaan lampu panggilan

Jangan ragu untuk meminta bantuan

Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan

Adakan konferensi multidisiplin mingguan dengan

partisipasi tim keperawatan

Rujuk ke departemen yang sesuai untuk asesmen

yang lebih spesifik, misalnya fisioterapi

Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang

lebih kuat saat hendak turun dari tempat tidur

2) Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian

jatuh fisiologis, yaitu:

Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien

Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-

harinya

Page 10: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat

psikotropika (lihat daftar)

Kurangi suara berisik

Lakukan asesmen ulang

Sediakan dukungan emosional dan psikologis

3) Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi

risiko jatuh, yaitu:

Lampu panggilan berada dalam jangkauan

Posisi tempat tidur rendah

Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin

Pencahayaan yang adekuat

Ruangan rapi

Sarana toilet dekat dengan pasien

4) Manajemen Setelah Kejadian Jatuh

Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi,

kontusio, laserasi, fraktur, cedera kepala)

Nilai tanda vital

Nilai adanya keterbatasan gerak

Pantau pasien dengan ketat

Catat dalam status pasien (rekam medik)

Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang

bertugas dan lengkapi laporan insidens

Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin

sesuai dengan kondisi pasien

m. Edukasi pasien/keluarga

1) Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai

faktor risiko jatuh dan setuju untuk mengikuti

strategi pencegahan jatuh yang telah ditetapkan.

Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi

Page 11: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah

sakit dan melanjutkan keikutsertaannya sepanjang

keperawatan pasien.

2) Informasikan pasien dan keluarga dalam semua

aktivitas sebelum memulai penggunaan alat bantu

3) Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding

4) Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi

konsumsi obat-obatan, efek samping, serta

interaksinya dengan makanan/ obat-obatan lain.

n. Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko

jatuh pada catatan keperawatan

Page 12: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

ALGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT

Asesmen Risiko jatuh Morse dilakukan saat pasien

masuk RS bersamaan dengan asesmen awal

Skrining farmasi dan atau fisioterapi pada pasien dengan faktor risiko

faktor risiko

Tindakan pencegahan umum(semua pasien)

Orientasi kamar rawat inap kepada pasien

Tempat tidur posisi rendah, roda terkunci, pegangan di kedua sisi tempat tidur terpasang baik

Ruangan rapi

Barang pribadi dalam jangkauan (telepon, lampu panggilan, air minum, kacamata, pispot)

Pencahayaan adekuat

Alat bantu dalam jangkauan (walker, cane, crutch)

Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar

Pantau efek obat-obatan

Sediakan dukungan emosional dan psikologis

Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan jatuh

Asesmen Ulang Risiko Jatuh Morse

Saat transfer ke unit lain

Saat terdapat perubahan kondisi pasien

Adanya kejadian jatuh

Pasien masuk rumah sakit

Pencegahan kategori risiko tinggi (pasien denganskor

Morse ≥ 45)

Tindakan pencegahan umum, ditambah:

Penanda berupa gelang berwarna kuning di pergelangan tangan

Alas kaki anti-licin

Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot

Nilai kebutuhan akan:

Fisioterapi dan terapi okupasi

Alarm tempat tidur

Lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat

Page 13: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

BAB IV

DOKUMENTASI

Bukti dokumen yang terdapat pada kegiatan pengelolaan pencegahan pada pasien beresiko jatuh terdiri dari :

Page 14: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

A. Dokumen self assesmen risiko pasien jatuhUSIA Skor RIWAYAT JATUH Skor AKTIFITAS Skor

Kurang dari 60 tahun Antara 60-69 tahun Lebih dari 70 tahun

0 1 2

Tidak pernah Pernah jatuh < 1 tahun Pernah jatuh < 1 bulan Jatuh pada saat dirawat sekarang

0 1 2 3

Mandiri ADL dibantu sebagian ADL dibantu penuh

0 2 3

MOBILITAS/MOTORIK Skor KOGNITIF Skor POLA BAB/BAK Skor

Mandiri Menggunakan alat bantu Koordinasi/keseimbangan buruk

0 1 2

Orientasi baik Kesulitan mengerti perintah Gangguan memori Bingung/Disorientasi

0 2 2 3

Teratur Inkontinensia urine/faeses Nokturia Urgensi/Frequensi

0 1 2 3

Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satu

DEFISIT SENSORIS Skor PENGOBATAN Skor KOMORBIDITAS Skor

Kacamata bukan biofokal Kacamata biofokal Gangguan pendengaran Kacamata multifocal Katarak/Glaukoma Hampir tidak melihat/buta

0 1 1 2 2 3

Kurang dari 4 jenis & tidak termasuk yang tsb dibawah Antihipertensi/Hipoglikemik/ Antidepressan/Neurotropik Sedatif/Psikotropika/Narkotika/ Infus epidural/Spinal/Diuretik/ Laxativ

1 2 3

Diabetes/Cardiac/ISK Gangguan SSP/Stroke/ Parkinson Pascabedah 0-24 jam

1 2 3

TOTAL SKOR: ____________

Page 15: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Resiko Rendah Skor 0 - 5

Resiko Sedang Skor 6-13

Resiko Tinggi Skor ≥14

1. Pastikan ‘bel’ mudah dijangkau 1. Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk resiko rendah

1. Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk resiko rendah dan sedang

2. Roda tempat tidur pada posisi terkunci

2. Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai tanda resiko pasien jatuh

3. Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam

3. Posisikan tempat tidur pada posisi terendah

4. Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada daftar nama pasien (warna kuning)

5. Tempatkan pasien di kamar yang paling dekat dengan nurse station (jika memungkinkan)

4. Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan

6. Beri tanda resiko pasien jatuh pada pintu kamar pasien

Page 16: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

B. Pengkajian resiko jatuh (morse fall sacale)

Nama Pasien: ................................... No. Rekam Medis: ...........................

Tanggal lahir : ...................... Kelas/ Kamar: .................................

Diagnosis: ........................................ Tanggal/ Jam: .................................

Faktor risiko Skala Poin Skor pasien

Riwayat jatuh Ya 25Tidak 0

Diagnosis sekunder (≥2 diagnosis medis)

Ya 15Tidak 0

Alat bantu Berpegangan pada perabot 30Berpegangan pada perabot 15Tidak ada/kursi roda/perawat/tirah baring

0

Terpasang infuse Ya 20Tidak 0

Gaya berjalan Terganggu 20Lemah 10Normal/tirah baring/imobilisasi 0

Status mental Sering lupa akan keterbatasan yang dimiliki

15

Sadar akan kemampuan diri sendiri 0Total

Keterangan:

Tulis jumlah skor yang sesuai pada kolom skor pasien Kategori:

- Risiko rendah : 0 – 24- Risiko sedang : 25 - 44- Risiko Tinggi : > 45

1. Petunjuk pengisian Morse Fall Scalea. Riwayat jatuh:

Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah

sakit atau terdapat riwayat kejadian jatuh fisiologis dalam

12 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya

berjalan, berikan skor 25. Jika pasien tidak mengalami

jatuh, berikan skor 0.

Page 17: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

b. Diagnosis sekunder:

Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis,

berikan skor 15; jika tidak, berikan skor 0.

c. Alat bantu:

Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan,

berikan skor 30.Jika pasien menggunakan tongkat / alat

penopang, berikan skor 15. Jik pasien dapat berjalan tanpa

alat bantu, berikan skor 0.

d. Terapi intravena (terpasang infus):

Jika pasien terpasang infus, berikan skor 20; jika tidak,

berikan skor 0.

e. Gaya berjalan:

Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan;

mengalami kesulitan untuk bangun dari kursi,

menggunakan bantalan tangan kursi untuk mendorong

tubuhnya, kepala menunduk, pandangan mata terfokus

pada lantai, memerlukan bantuan sedang – total untuk

menjaga keseimbangan dengan berpegangan pada

perabot, orang, atau alat bantu berjalan, dan langkah-

langkahnya pendek; berikan skor 20.

Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah; pasien

membungkuk; tidak dapat mengangkat kepala tanpa

kehilangan keseimbangan, atau memerlukan bantuan

ringan untuk berjalan; dan langkah-langkahnya pendek;

berikan skor 10.

Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, berikan skor

0

Page 18: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

f. Status mental:

Identifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri

mengenai kemampuannya untuk berjalan.Jika pasien

mempunyai over-estimasi terhadap kemampuan

fisiknya, berikan skor 15.Jika asesmen pasien sesuai

dengan kemampuan sebenarnya, berikan skor 0.

C. Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan Humpty Dumpty sebagai berikut:

Nama Pasien: ................................... No. Rekam Medis: ...........................

Tanggal lahir : ...................... Kelas/ Kamar: .................................

Diagnosis: ........................................ Tanggal/ Jam: .................................

Faktor Risiko Skala PoinSkor

Pasien

Umur

Kurang dari 3 tahun 4  3 tahun – 7 tahun 3  7 tahun – 13 tahun 2

Lebih 13 tahun 1

Jenis KelaminLaki – laki 2  Wanita 1  

Diagnosa

Neurologi 4Respiratori, dehidrasi, anemia, anorexia, syncope

3

Perilaku 2

Lain – lain 1

Gangguan Kognitif

Keterbatasan daya piker 3Pelupa, berkurangnya orientasi sekitar 2

Dapat menggunakan daya pikir tanpa hambatan

1

Faktor Lingkungan

Riwayat jatuh atau bayi / balita yang ditempatkan di tempat tidur

4

Pasien yang menggunakan alat bantu/ bayi balita dalam ayunan

3

Pasien di tempat tidur standar 2

Area pasien rawat jalan 1

Dalam 24 jam 3

Page 19: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Respon terhadap pembedahan, sedasi, dan anestesi

Dalam 48 jam 2

Lebih dari 48 jam / tidak ada respon 1

Penggunaan obat-obatan

Penggunaan bersamaan sedative, barbiturate, anti depresan, diuretik, narkotik

3

Salah satu dari obat di atas 2Obatan –obatan lainnya / tanpa obat 1

TOTAL Kategori:

Skor: 7-11 Risiko Rendah (RR)

≥ 12 Risiko Tinggi (RT)

D. Asesmen risiko jatuh pada pasien lanjut Usia menggunakan Sydney Scoring sebagai berikut:

Nama Pasien: ................................... No. Rekam Medis: ...........................

Tanggal lahir : ...................... Kelas/ Kamar: .................................

Diagnosis: ........................................ Tanggal/ Jam: .................................

SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING

Parameter

Skrining Jawaban Keterangan Nilai

Skor

Riwayat jatuh 

apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh?

 Ya / tidakSalah satu jawaban ya = 6 

  

jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini?

  Ya/ tidak

Status mental  

apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir tidak terorga

nisir, gangguan daya ingat)

  Ya/ tidak Salah satu jawaban ya = 14  

   

apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat, atau orang)

  Ya/ tidak

Page 20: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan cemas)

  Ya/ tidak

Penglihatan  

apakah pasien memakai kacamata?

  Ya/ tidak

Salah satu jawaban ya = 1  

   

apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram?

  Ya/ tidak

apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi makula?

  Ya/ tidak

Kebiasaan berkemih

apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)

  Ya/ tidak

ya = 2

 

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan kembali ke tempat tidur)

mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)

0

jumlahkan nilai transfer dan mobilitas. Jika nilai total 0-3, maka skor = 0. jika nilai total 4-6, maka skor = 7       

        

memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan

1

memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)

2

tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total

3

Mobilitas   

mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)

0

berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik)

1

menggunakan kursi roda 2

imobilisasi 3

Total skor  

Keterangan skor:

0-5 = risiko rendah

6-16 = risiko sedang

17-30 = risiko tinggi

E. Asesmen risiko jatuh harian pada pasien sebagai berikut:

Page 21: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Nama Pasien: ................................... No. Rekam Medis: ...........................

Tanggal lahir : ...................... Kelas/ Kamar: .................................

Diagnosis: ........................................ Tanggal/ Jam: .................................

ASESMEN RESIKO JATUH HARIAN

Bulan Skor Tanggal Tanggal

Tanggal

Faktor resiko (berikan tanda (V) pada keluhan yang dimiliki pasienUsia > 70 tahun 1Lingkungan asing (tidak Familiar)

1

Menggunakan penilaian dalam ambulansi/ transfer

3

Mengalami kejadian jatuh dalam 2 minggu terakhir

3

Delirium/ disorientasi 2Gaya berjalan tidak stabil/ keterbatasan geraka

3

Inkontinuitas uri 3Adanya pingsan atau hipotensi ortostatik

2

Riwayat gangguan pola tidur

1

Gangguan penglihatan/ pendengaran

1

Berjalan dibantu orang lain

3

Keterbatasan aktivitas 1Tidak memakai alas kaki saat turun dari tempat tidur

2

Mengkonsumsi obat – obatan di bawah ini :

2

TOTAL SKORBeri tanda cek ( v)

PsikotropikaDiureticAnti hipertensiAnti- ParkinsonOpioidHypnotickardiovaskularAnti-ansietasLaksatif

Page 22: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Kebutuhan alat : (beri tanda cek (v) pada alat yang dibutuhkan :

*Walker/ wheeled walker (R,S,T)Tongkat /quad cane (R,S,T)Wedge/ pommel cusion (bantalan) (R,S,T)Dudukan toilet yang ditinggikan (R,S,T)Karpet / tikar anti licin (R,S,T)Lap buddy (S,T)Alarem tempat tidur (S,T)Guid bell (S,T)

Kategori resiko jatuh (R,S,T)Inisial Petugas NAMA:………………………………………KAMAR:…………………

Kategori resiko jatuh :

0-4 : resiko rendah (R)

5-8 : resiko sedang (S)

>9 : Resiko tinggi (T)* penggunaan walker/ cane hanya ditujukan pada pasien yang memang telah menggunakannya sebelum dirawat atau direkomendasikan oleh fisioterafis

Ceklis Alat Pengaman

Page 23: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Kursi Roda

Page 24: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

rem Pengaman Kursi Roda (……)

Bantalan tangan Mudah dilepaskan saat transfer (……)

Bantalan Kaki Mudah untuk di sesuaikan dan diposisikan

(……)

Pedal kaki Mudah dilipat sehingga pasien dapat berdiri tanpa merasa terganggu

(……)

RODA Tidak bengkok dan melengkung (……)

Anti-tip Terpasang dengan baik (……)

Kursi Roda Listrik

Kecepatan Diatur pada kecepatan paling rendah (……)

Klakson Bekerja dengan baik (……)

Listrik Kabel tidak tersingkap (……)

Tempat Tidur

Pegangan sisi tempat Tidur

Mudah dinaikan dan diturunkan, terkunci dengan aman saat dinaikan hanya dipergunakan untuk mobilitas

(……)

Roda Mudah berputar atau diarahkan, tidak melekat

(……)

Rem Mengamankan tempat tidur saat diooerasikan

(……)

Mekanik Pengaturan ketingian tempat tidurmudah dilakukan

(……)

Meja samping tempat tidur

Roda terkunci dengan baik, letak nya disamping tempat tidur, menempel di dinding

(……)

Tiang Infuse

Tiang Mudah dinaikan dan diturunkan, stabil, tidak mudah goyang

(……)

Roda Mudah berputar/ diarahkan, tidak melekat

(……)

Tumpuan Kaki (foot stole)

Kaki kursi Proteksi karet anti-selip di kesemua kaki, stabil tidak goyang

(……)

Bagian Atas kkursi Permukaan tidak licin (……)

Bell panggilan/ pencahayaan

Page 25: Panduan Pelayanan Rumah Sakit Pada Pengelolaan Pasien Dengan Risiko Jatuh

Operasional Lampu diluar kamar, alarm berbunyi di pos perawat, nomor kamar muncul di monitor intercom

(……)

Akses Sinyal panel kamar mudah diraih saat di kamar mandi dalam jangkauan saat pasien ditempat tidur

(……)

Walker/ cane

Keamanan Ujung karet pada alat berfungsi dengan baik, stabil

(……)

Toilet berjalan

roda Mudah berputar/ diarahkan, tidak melekat

Stabil saat pasien duduk diatasnya

(……)

Rem Mengamankan toilet saat dioperasikan (……)

Kursi beroda (Mobility Chair)

Kursi Tingginya disesuaikan dengan pasien, untuk meminimalisir terjatuh atau terjungkal

(……)

Roda Mudah berputar atau diarahkan tidak melekat

(……)

Rem Dioperasikan saat kursi dalam posisi diam

Pengaman kursi

(……)

Tumpuan kaki Dapat dilipat atau dilepas denngan mudah, diposisikan dengan derajat kemiringan yang sesuai untuk mencegah terjungkal

(……)

Posisi Kedepan atau merosot (……)

Nampan Dalam posisi aman (……)