penelitian pemasaran 11

20
DESAIN BENTUK BENTUK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA Penelitian Pemasaran / Kelas A Disusun Oleh : Ario Prakoso 125030200111042 Moch. Zulkifli Machmud 125030201111025 Dicho Pradipta Victor

Upload: herman

Post on 07-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DESAIN BENTUK BENTUK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATAPenelitian Pemasaran / Kelas A

Disusun Oleh:Ario Prakoso125030200111042Moch. Zulkifli Machmud125030201111025Dicho PradiptaVictor

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNISFAKULTAS ILMU ADMINISTRASIUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015DESAIN RISET

RISET EKSPLORASITujuan : untuk menjawab WHAT, sehingga dapat memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap suatu obyekKarakteristik : Informasi yang diperlukan sangat longgar, fleksibel dan tidak terstruktur; sampel tidak perlu banyak, analisis dari data primer lebih bersifat kualtatifHasil/Output: Sangat tentatif, biasanya dilanjutkan dengan penelitian bersifat konklusi.Jad tipe riset ini berguna apabila peneliti tidak banyak mengetahui atau sedikit informasi mengenai suatu masalah. Secara terperinci tujuan riset eksplorasi ini adalah : Untuk menyusun atau memformulasikan suatu masalah secara lebih tepat Menentukan alternatif tindakan yang akan dilakukan Mengembangkan hipotesis Menentukan variabel variabel penelitian dan pengujian lebih lanjut Memperoleh gambaran yang jelas mengenai suatu masalah Menentukan prioritas untuk penelitian lebih lanjut

RISET KONKLUSIFDidesain untuk menolong pengambil keputusan dalam menentukan, mengevaluasi dan memilih alternatif terbaik dalam memecahkan suatu masalah.Tujuan: Menguji spesifik hipotesis dan hubungan berbagai variabelKarakteristik: Informasi yang digunakan harus jelas diidentifikasi, proses penelitiannya sangat formal dan terstruktur, sampel yang dipergunakan harus mewakili dan besar, analisis data bersifat kuantitatifHasil/Output: dapat memutuskan dan dapat dipergunakan sebagai masukan untuk pengambil keputusan.

Riset Konskuslif Dibedakan Menjadi Dua Tipe Yaitu Deskriptif Dan Kassual : Riset DeskriptifPenelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.Tujuan: Menjelaskan karakteristik pasar. Karakteristik: (1) Ditandai dengan hipotesis spesifik, memiliki desain penelitian secara terstruktur. (2) Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. (3) Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan (4) Tidak adanya uji hipotesis.Metode: Menggunakan data sekunder, data primerpanel atau observasiContoh: Mengetahui karakteristik variabel variabel yang berkaitan seperti konsumen, armada penjualan, organisasi, atau wilayah pasar. Mengestimasi berapa besar jumlah kelompok berpenghasilan menengah keatas yang suka berbelanja disuatu departement store tertentu Mengetahui persepsi konsumen terhadap suatu produk tertentu

Contoh Riset Deskriptif :1. Riset PasarRiset ono menganalisa besarnya ukuran pasar, daya beli konsumen, analisis distribusi dan profil konsumen.2. Riset Pangsa PasarMenganalisis proporsi dari total penjualan yang diterima oleh perusahaan dan pesaing pesaingnya.3. Riset Mengenai Analisis PenjualanMenganalisis penjualan berdasarkan wilayah geografis, lini produk, tipe dan besaran penjulan.4. Riset Persepsi ( image studies )Menganalisis persepsi konsumen terhadap suatu jenis prosuk.5. Riset Mengenai Penggunaan ProdukRiset ini menganalisis pola konsumsi suatu produk yang telah dipasarkan6. Riset Menegnai DistribusiRiset ini menganalisis pola aliran, jumlah dan lokasi distributor.7. Riset Mengenai HargaRiset ini Menganalisis kisaran dan frekuensi perubahan harga berikut respon konsumen akibat adanya perubahan harga.8. Riset Mengenai PeriklananMenganalasis pola konsumsi terhadap media dan profil konsumen sebagai permirsa program TV dan pembaca majalah.

Riset Deskriptif Dibedakan Menjadi Dua Jenis, Yaitu : Desain Cross-SectionalAdalah kegiatan yang dilakukan pada suatu saat tertentu. Penelitian ini mirip dengan kegiatan memotret suatu objek. Jadi fakta yang dapat digambarkan merupakan kegiatan pada saat tertentu. Selanjutnya berdasarkan fakta tersebut dilakukan penAdalah kegiatan yang dilakukan pada suatu saat tertentu. Penelitian ini mirip dengan kegiatan memotret suatu objek. Jadi fakta yang dapat digambarkan merupakan kegiatan pada saat tertentu. Selanjutnya berdasarkan fakta tersebut dilakukan penyimpulan mengenai masalah masalah penelitian yang ingin dibuktikan stau dicari hubungannya.Desain LongitudinalTipe desain riset yang melibatkan jumlah sampel yang teteap dan diukur secara terus menerus, sehingga didapatkan gambaran serial yang kontinyus berikut perubahannya.

Riset KausalTujuan: Mencari hubungan Antara sebab dan akibat.Mengetahui variabel yang menjadi penyebab atau variabel pengaruh ( variabel independen ) dan variabel yang menjadi akibat atau variabel terpengaruh ( variabel dependen )Mengetahui keterkaitan antara variabel variabel tersebut.Karakteristik: Riset ini khusus menguji varibael independen, menggunakan variabel kontrol.

ANALISIS DATAData Dan Jenis Data PenelitianData primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion FGD) dan penyebaran kuesioner.Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.Keunggulan yang paling signifikan dari kata sekunder terletak pada waktu dan uang yang dapat dihemat oleh periset. Jika informasi yang diperlukan tersedia sebagai data sekunder, maka periset hanya perlu pergi ke perpustakaan atau menjelajahi internet, menentukan sumber yang sesuai, serta mengambil dan mencatat informasi yang diinginkan. Hal ini memakan waktu tidak lebih dari beberapa hari dan lebih murah. Jika informasi akan dikumpulkan dalam sebuah sampel, maka langkah-langkah berikut harus ditempuh: merancang dan meguji coba formulir pengumpulan data; memilih dan melatih staff yang akan melakukan wawancara lapangan; membuat rencana sampling; mengumpulkan data dan kemudian memeriksa keakuratannya serta apakah ada yang hilang; member kode dan mentabulasi data.Dengan data sekunder, beban yang dikeluarkan selama proses pengumpulan data telah dibayar oleh penyusun awal informasi. Meskipun masih diperlukan biaya untuk menggunakan data itu (tidak seperti data statistic yang dikompilasi oleh pemerintah atau asosiasi perdagangan, data komersial tidaklah gratis), namun biayanya tetap jauh lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengumpulkan sendiri informasinya.Dengan mempertaruhkan waktu dan sejumlah uang, kami mengajukan syarat berikut ini: Jangan melewatkan data sekunder. Mulailah dengan data sekunder dan hanya apabila data sekunder telah digunakan atau menunjukkan hasil yang semakin menurun, baru melanjutkan ke data primer. Terkadang data sekunder saja sudah mencukupi, terutama saat semua analis memerlukan estimasi kasar, yang seringkali terjadi.Kelemahan Data SekunderDua masalah yang umumnya timbul dengan data sekunder adalah 1. Data itu tidak seluruhnya sesuai dengan masalah yang dihadapi2. Data itu tidak sepenuhnya akurat.Masalah KesesuaianKarena data sekunder dikumpulkan untuk tujuan lain, maka data itu tidak seluruhnya sesuai dengan masalah yang dihadapi. Masalah kesesuaian terutama terjadi dalam studi antarnegara, seperti berbagai sensus yang tidak konsisten dalam mengumpulkan informasi, kapan mereka mengumpulkannya, dan bagaimana mereka menyajikannya. Masalah AkurasiKeakuratan data sekunder juga masih dipertanyakan. Seperti yang dibahas dalam buku ini, ada sejumlah sumber kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi pemasaran. Ketika seroang periset sedang mengumpulkandata primer, pengalaman yang dimilikinya akan sangat membantu dalam menilai keakuratan informasi yang dibutuhkan. Namun ketika menggunakan data sekunder, tugas periset dalam meniali akurasi akan menjadi lebih sulit. Namun hal itu akan membantu periset dalam mempertimbangkan keandalan sumber, tujuan publikasi, serta kualirtas umum metode pengumpulan data dan penyajiannya. Sumber PrimerData sekunder dapat diperoleh baik dari sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber Primer (Primary Resource) adalah sumber yang menghasilkan data. Sumber Sekunder (Secondary Source) adalah sumber yang mendapatkan datanya dari sumber primer. Sebagai contoh, Statistical abstract of The United States yang diterbitkan setiap tahun dan berisi sejumlah besar informasi yang bermanfaat bagi banyak proyek riset, adalah sebuah sumber sekunder dari data sekunder. Semua daatanya diambil dari sumber-sumber pemerintah dan perdangangan lainnya. Para periset yang menghentikan pencarian data sekunder dengan statistical abstract akan melanggar aturan paling mendasar dalam menggunakan data sekunder.Jenis-Jenis Data Sekunder: Internal Dan EksternalMetode yang paling umum untuk mengklasifikasikan data adalah berdasar sumber, apakah internal atau eksternal. Data Internal adalah data data yang ditemukan dalam organisasi dimana riset sedang dilakukan, sementara Data Eksternal adalah data data yang diperoleh dari sumber diluar perusahaan. Sumber eksternal dapat dobagi lagi menjadi sumber-sumber yangsecara teratur menerbitkan data-data statistic dan menyediakanny asecara gratis kepada pengguna (misalnya, pemerintah Amerika Serikat), dan organisasi-organisasi komersil yang menjual jasanya kepada berbagai pengguna (misalnya, ACNielson).Data sekunder internalData internal yang dikumpulkan untuk beberapa tujuan selain studi yang dilakukan merupakan data sekunder internal. Misalnya data penjualan dan biaya yang dikompilasi dalam siklus akuntansi yang normal merupakan data sekunder internal yang akan diberikan pada banyak masalah riset-seperti evaluasi strategi pemasaran atau penilaian posisi kompetitif perusahaan dalam industry ini. Data seperti itu kurang berguna dalam membuat keputusan yang berorientasi masa depan, seperti mengevaluasi sebuah produk baru atau kampanye iklan baru, walaupun dapat juga dipakai sebagai dasar perencanaan riset lainnya. Menacari Data Sekunder Eksternal Yang DipubikasikanPernyataan bahwa sebgaian data sekunder yang relevan bagi hampir semua masalah yang mungkin dihadapi oleh seorang pemasar buknalah suatu hal berlebihan. Masalah mendasar bukan terletak pada ketersediaannya, tetapi pada saat mengidentifikasi dan melihat apa yang ada disan. Bahkan para peroset yang telah memiliki dugaan tentang seberapa banyakl data sekunder yang bernilai, biasanya tidak yakin bagaimana mencari data itu. Langkah 1Langkah pertama dalah mengidentifikasi apa yang ingin anda ketahui dan apa yang sudah anda ketahui tentang topik anda. Hal ini dapat mencakup fakta fakta yang relevan, nama para perist atau organisasi yang berkaitran dengan topik itu, malakah penting dan publikasi lainnya yang sudah anda kenal, serta informasi lainnya yang mungkin anda miliki. Langkah 2Langkah kedua yang penting adalah menyusun daftar istilah istilah penting dan nama para pengarang. Istilah dan nama ini jakan memberikan akses ke sumber sekunder. Kecuali topik yang menjadi perhatian anda sangat spesifik , lebih baik jika anda membuat daftar awal yang panjang dan cukup umum. Langkah 3Dalam langkah ketiga anda sudah dapat menggunkan perpustakan atau internet untuk pertama kalinya. Alangkah baiknya jika anda memulai pencarian dengan beberapa direktori dan pedoman yang terdapat dalam lampiran 7A atau situs situs yang berkaitan dengan subyek it. Sebuah cara yang relatif baru untuk mengidentifikasi sumber sumber informasi di internet adalah memulainya dengan situs internet infotech marekting yang disebut the markeitng source (www.infotechmarketing.net/thesource.htm) . Situs internet ini menawarkan ratusan hubunga atau link ke situs situs yang telah ditinjau relevansinya dengan masalah pemasaran oleh infotech, termasuk laporan yang telah diterbitkan, koran dan majalah, sumber data pemerintah, serta sumber data tentang perusahaan perusahaan tertentu. Sebagian situs yang telah terhubung itu menawarkan data secara gratis.Langkah 4Tahap ini merupakan proses mengumpulkan atau mengkompilasi literatur yang telah anda temukan. Apakah literatur itu relevan dengan kebutuhan anda? Mungkin anda kewalahan dengan informasi itu. Mungkin anda hanya menemukan sedikit informasi yang relevan jika iya, perbaiki daftar kata kata kunci dan pengarang, serta perluas pencarian. Anda hingga beberapa tahun lagi dan beberapa sumber tambahan. Sekali lagi evaluasi temuan temuan anda. Setelah menempuh langkah 4, anda sudah harus memiliki ide yang jelas tentang sifat informasi yang anda cari dan latar belakang yang cukup untuk menggunakan sumber sumber yang lebih kusus.Langkah 5Salah satu sumber khusus yang sangat berguna adalah pustakawan referensi. Pustakawan referensi adalah para ahli yang telah terlatih untuk mengetahui isi dari berbagai sumber informasi penting pada perpustakan dan di internet, serta cara mencari sumber sumber dengan sangat efektif. Dalam kenyataannya, jarang terjadi pustakawan referensi ntidak dapat mengungkapkan beberpa informasi relevan yang diplubikasikan. Meskipun pustakawan referensi dapat membantu anda dalam mencari informasi melalui komputer, namun ia juga memerlukan bantuan anda untuk menyajikan secara cermat daftar kata kata atau topik topik penting. Anda harus ingat bahwa pustakawan referensi tidak bisa banyak membantu sampai anda memeberikan beberapa rincian yang agak spesifik tentang apa yang anda ingin ketahui.Langkah 6Jika anda merasa kurang puas dengan, atau topik anda sangat terspesialisasi, lihat kembali salah satu pedoman umum pada informasi yang tersaji dalam lampiran 7A. Ini sesungguhnya merupakan direktori dari direktori yang ada, yang berarti bahwa tingkat pencariannya akan menjadi dangat umum. Pertama anda akan perlu mengidentifikasi direktori direktori utama yang secara potensial berguna yang kemudian akan mengarahkan anda pada sumber lainnya.Analisis RegresiAnalisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut Independent Variable (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut Dependent Variable (variabel terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda.Analisis Regresi Sederhana : digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa jauh perubahan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Dalam analisis regresi sederhana, pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dibuat persamaan sebagai berikut : Y = a + b X. Keterangan : Y : Variabel terikat (Dependent Variable); X : Variabel bebas (Independent Variable); a : Konstanta; dan b : Koefisien Regresi. Untuk mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai pendekatan (rumus), sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b) dapat dicari dengan metode sebagai berikut :a = [(Y . X2) (X . XY)] / [(N . X2) (X)2] atau a = (Y/N) b (X/N)b = [N(XY) (X . Y)] / [(N . X2) (X)2]Analisis KorelasiAnalisis Korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu mempunyai hubungan positif, mempunyai hubungan negatif dan tidak mempunyai hubungan. Analisis Korelasi (r) : digunakan untuk mengukur tinggi redahnya derajat hubungan antar variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya derajat keeratan tersebut dapat dilihat dari koefisien korelasinya. Koefisien korelasi yang mendekati angka + 1 berarti terjadi hubungan positif yang erat, bila mendekati angka 1 berarti terjadi hubungan negatif yang erat. Sedangkan koefisien korelasi mendekati angka 0 (nol) berarti hubungan kedua variabel adalah lemah atau tidak erat. Dengan demikian nilai koefisien korelasi adalah 1 r + 1. Untuk koefisien korelasi sama dengan 1 atau + 1 berarti hubungan kedua variabel adalah sangat erat atau sangat sempurna dan hal ini sangat jarang terjadi dalam data riil. Untuk mencari nilai koefisen korelasi (r) dapat digunakan rumus sebagai berikut : r = [(N . XY) (X . Y)] / {[(N . X2) (X)2] . [(N . Y2) (Y)2]}ANOVAAnalisis Varian adalah sebuah metode untuk memeriksa apakah ada hubungan antara dua atau lebih set data. Anda dapat menentukan apakah ada hubungan antara set data dengan melakukan analisis varians, atau dikenal sebagai ANOVA. Analisis varians kadang-kadang disebut sebagai F-Test setelah statistik british RA Fisher. Sebenarnya ada tiga tipe berbeda ANOVA yang tersedia melalui Analisis Toolpak pada microsoft Excel.Faktor Tunggal / Single Factor ini melakukan analisis sederhana dari varians antara dua set data.Dua Faktor tanpa Replika / Two Factor without Replication ini melakukan analisis varians antara dua atau lebih set data. Ini harus digunakan bila Anda hanya memiliki satu sampel dari setiap data.Dua Faktor dengan Replika / Two Factor with Replication ini melakukan analisis varians antara dua orang lebih banyak set data. Ini harus digunakan bila Anda memiliki lebih dari satu sampel dari setiap data.Ketika analisis varians diterapkan untuk dua kelompok itu memberikan hasil yang sama sebagai uji-Z atau T-test. Semua tes ANOVA menggunakan distribusi F.Pengujian Hipotesispernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementra atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolah ika terjadi penyangkalan dari pernyataannya. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.Bentuk-Bentuk HipotesisHipotesis DeskriptifHipotesis deskriptif adalah dugaan tantang nilai suatu variable mandiri. Tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh bila rumusan masalah penelitian sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif. Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolakpasti H1 diterima.Contoh : Seorang dokter mengatakan bahwa lebih 60% pasien kanker adalah karena merokok.H0: 0.90H1: