penelitian individual dosen tahun 2015 studi analisis...

133
PENELITIAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2015 STUDI ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP RETORIKA DAKWAH ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR, K.H. M. ARIFIN ILHAM, DAN K.H. YUSUF MANSUR (Pendekatan Mikro dan Makrostruktural) Oleh: Drs. Bahroni, M.Pd. NIP. 196408181994031004 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 1

Upload: others

Post on 03-Mar-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENELITIAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2015

STUDI ANALISIS WACANA KRITIS

TERHADAP RETORIKA DAKWAH ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN

K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR, K.H. M. ARIFIN ILHAM,

DAN K.H. YUSUF MANSUR

(Pendekatan Mikro dan Makrostruktural)

Oleh:

Drs. Bahroni, M.Pd.

NIP. 196408181994031004

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LP2M)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

1

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Drs. Bahroni, M.Pd.

NIP : 196408181994031004

Pangkat/Golongan : Pembina (IVa) / Lektor Kepala

menyatakan bahwa naskah penelitian dengan judul STUDI ANALISIS

WACANA KRITIS TERHADAP RETORIKA DAKWAH ISLAM

RAHMATAN LIL’ALAMIN K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR, K.H. M.

ARIFIN ILHAM, DAN K.H. YUSUF MANSUR (Pendekatan Mikro

dan Makrostruktural), secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian-bagian yang dirujuk

sumbernya dan telah saya susun sesuai dengan kaidah dan etika

penelitian.

Salatiga, 5 Desember

2015

Yang Menyatakan

Drs. Bahroni, M.Pd.

2

NIP.

196408181994031004

3

ABSTRAK

Bahroni. 2015. Studi Analisis Wacana Kritis Terhadap Retorika DakwahIslam Rahmatan Lil’alamin K.H. Abdullah Gymnastiar, K.H. M.Arifin Ilham, dan K.H. Yusuf Mansur (Pendekatan Mikro danMakrostruktural). Penelitian Individual. Konsultan: Dr.H.Sa’adi,M.Ag.

Kata kunci: analisis wacana kritis, retorika dakwah.

Aktivitas mendakwahkan agama Islam—selanjutnya disebut dakwah—semakin berkembang di hampir semua lapisan masyarakat. Hal itudisebabkan oleh meningkatnya kebutuhan ruhani masyarakat yang senantiasaberkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan jasmani atau duniawimereka. Faktor lain yang mendukung perkembangan dakwah adalah faktabahwa Indonesia merupakan satu negara besar dengan komunitas muslimterbanyak di dunia. Dakwah merupakan hal yang sangat strategis. Olehkarena itu, aktivitas tersebut tidak luput dari liputan media massa, baik cetakmaupun eletronik, baik offline maupun online. Di antara da’i asli Indonesiayang sangat dikenal oleh masyarakat luas adalah K.H. Muhammad ArifinIlham (Arifin), K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan K.H. Yusuf Mansur(YM).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakahwujud kohesi gramatikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YM?; (2)bagaimanakah wujud kohesi leksikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, danYM?; serta (3) bagaimanakah tanggapan pendengar/pemirsa retorika dakwahAa Gym, Arifin, dan YM? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (1)mendeskripsikan dan menjelaskan wujud kohesi gramatikal retorika dakwahAa Gym, Arifin, dan YM; (2) mendeskripsikan dan menjelaskan wujudkohesi leksikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YM; serta (3)mendeskripsikan dan menjelaskan tanggapan pendengar/pemirsa retorikadakwah Aa Gym, Arifin, dan YM.

Sumber data dalam penelitian berupa rekaman ceramahempat da’i, yakni Zainuddin, Aa Gym, Arifin, dan YM yangtersimpan dalam kaset dan alat-alat penyimpan yang lain,termasuk yang terdapat di media online seperti Youtube, sertadokumen-dokumen yang memuat ceramah empat da’i tersebut. Disamping itu, data juga akan digali dari responden yangdiwawancarai mengenai tanggapannya yang terkait dengan sosok

4

dan substansi pesan-pesan dakwah dari tiga da’i tersebut. Datadalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknikrekam, simak, dan catat. Di samping itu, juga akan digunakanteknik pustaka, yakni teknik pengambilan data dari berbagaisumber tertulis beserta konteks lingual yang mendukung analisisdata. Berbagai tulisan dipilih yang mencerminkan pemakaianpotensi bahasa yang khas.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalahsebagai berikut: (1) pengurutan data sesuai dengan masalah yangakan dijawab; (2) pembentukan satuan-satuan data dalam stiapurutannya sesuai dengan kemungkinan hubungan cici kategorinya;(3) interpretasi nilai data sesuai dengan masalah yan akan dijawab;(4) evaluasi tingkat kelayaan dan kelengkapan data dikaitkandengan rentang masalahnya. Evaluasi ini juga menyangkutpenafsiran validitas data bila dihubungkan dengan isi penjelasanyang diberikan. Berdasarkan hasil evaluasi ini dapat ditentukanperlu tidaknya mencari data baru. Berdasarkan hasil analisis,selanjutnya dilakukan pendeskripsian, yakni penjelasan secarasistematis tentang fakta tertentu yang dihasilkan berdasarkankonsep dan cara kerja yang telah ditetapkan.

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,wujud kohesi gramatikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YMmencakup referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Referensimerupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuanlingual tertentu yang menunjuk satuan lingual lain yangmendahului atau mengikutinya. Substitusi merupakan salah satukohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu(yang telah disebut) dengan satuan lingual lain. Elipsis adalahsalah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penghilangan unsur(konstituen) tertentu yang telah disebutkan. Konjungsi merupakansalah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan caramenghubungkan unsur yang satu dengan yang lain.

Kedua, wujud kohesi leksikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YMmencakup repetisi (pengulangan), sinonimi (persamaan kata), antonimi (lawankata), hiponimi (hubungan atas bawah), kolokasi (sanding kata), danekuivalensi (kesepadanan).

Ketiga, tanggapan pendengar/pemirsa retorika dakwah AaGym, Arifin, dan YM adalah beragam, yang sebagian besarmenyatakan bahwa substansi ceramah tiga da’i tersebut sangatberkesan, inspiratif, dan dapat memotivasi agarpendengar/pemirsa senantiasa berusaha untuk menjalanikehidupan yang lebih bermakna, yakni selalu bersyukur dan

5

bersabar. Sebagian besar pendengar/pemirsa menyatakan bahwabahasa yang digunakan oleh tiga da’i tersebut cukup komunikatifyang disertai dengan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

6

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LP2M)

Jl. Tentara Pelajar No.2 Telp. (0298) 323706, Fax3233433 Salatiga 50721

http://www. i ainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@ i ainsalatiga.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : STUDI ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP RETORIKA

DAKWAH ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN K.H.

ABDULLAH GYMNASTIAR, K.H. M. ARIFIN ILHAM,

DAN K.H. YUSUF MANSUR (Pendekatan Mikro dan

Makrostruktural)

Peneliti : Drs. Bahroni, M.Pd.

NIP : 196408181994031004

Jenis Penelitian : Penelitian Individual

Tema : Bahasa (Analisis Wacana)

Salatiga, 5 Desember

2015

Konsultan Kepala LP2M

Dr. H. Sa’adi, M.Ag. Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.

7

NIP. 196304201992031003 NIP.

197205311993031002

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT dan kontribusi dari

berbagai pihak, penyusunan laporan penelitian unggulan judul STUDI

ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP RETORIKA DAKWAH ISLAM

RAHMATAN LIL’ALAMIN K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR, K.H. M. ARIFIN

ILHAM, DAN K.H. YUSUF MANSUR (Pendekatan Mikro dan

Makrostruktural) dapat terselesaikan dengan baik.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan

rujukan dalam upaya memperkaya khazanah ilmu pengetahuan,

terutama dalam bidang analisis wacana kritis yang terkait dengan

retorika dakwah.

Peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif

dari berbagai pihak terhadap kekurangan-kekurangan dalam penelitian

in untuk perbaikan karya-karya peneliti di masa-masa mendatang.

Akhirnya, semua kebenaran mutlak dan kesempurnaan hanyalah

milik Allah, segala kekurangan dan kesalahan tentu dari peneliti

sebagai manusia biasa. Mudah-mudahan karya yang jauh dari

kesempurnaan ini ada manfaatnya. Amin.

Salatiga, 5 Desember

2015

Peneliti

Drs. Bahroni, M.Pd.

9

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ____i

PERNYATAAN KEASLIAN ____ ii

ABSTRAK ____ iii

LEMBAR PENGESAHAN ____ v

KATA PENGANTAR ____ vi

DAFTAR ISI ____ vii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ___1

B. Rumusan Masalah ___5

C. Tujuan Penelitian ___ 6

D. Manfaat Penelitian ___ 6

E. Metode Penelitian ___ 7

1. Pendekatan Penelitian ___ 7

2. Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian____ 8

3. Validitas Data ___ 9

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ____9

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Penelitian Terdahulu ____ 11B. Kajian Pustaka

1. Analisis Wacana ____ 162. Retorika Dakwah ____ 23

11

BAB III : BIOGRAFI DA’I

A. K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ____ 27B. K.H. Muhammad Arifin Ilham ____ 35C. K.H. Yusuf Mansur (YM) ____ 42

BAB IV : WUJUD KOHESI GRAMATIKAL RETORIKA DAKWAH

A. K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ____ 45B. K.H. Muhammad Arifin Ilham ____ 50C. K.H. Yusuf Mansur (YM) ____ 54

BAB V : WUJUD KOHESI LEKSIKAL RETORIKA DAKWAHA. K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ____ 61B. K.H. Muhammad Arifin Ilham ____ 69C. K.H. Yusuf Mansur (YM) ____ 74

BAB VI : TANGGAPAN AUDIENS TERHADAP RETORIKA DAKWAH

A. K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ____ 80B. K.H. Muhammad Arifin Ilham ____ 88C. K.H. Yusuf Mansur (YM) ____ 92

BAB VII : PENUTUP

A. Kesimpulan ___97

B. Saran ___ 98

DAFTAR PUSTAKA ___99

LAMPIRAN-LAMPIRAN ____102

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahAktivitas mendakwahkan agama Islam—selanjutnya

disebut dakwah—semakin berkembang di hampir semua

lapisan masyarakat. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya

kebutuhan ruhani masyarakat yang senantiasa berkembang

seiring dengan perkembangan kebutuhan jasmani atau

duniawi mereka. Faktor lain yang mendukung perkembangan

dakwah adalah fakta bahwa Indonesia merupakan satu

negara besar dengan komunitas muslim terbanyak di dunia.Semarak dakwah dan aktivitas-aktivitas keagamaan

Islam yang lain, menurut Pudiyono (2008:247) merupakan hal

yang sangat strategis. Oleh karena itu, aktivitas-aktivitas

tersebut tidak luput dari liputan media massa, baik cetak

maupun eletronik, baik offline maupun online. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya majalah, radio, televisi, dan

situs-situs di internet yang khusus menyebarluaskan pesan-

pesan dakwah, bahkan sebagian besar televisi nasional

maupun daerah yang tidak khusus untuk berdakwah pun,

secara periodik menayangkan acara dengan konten dakwah.Terkait dengan etika dakwah, Allah subhanahu wata’ala

memerintahkan agar dakwah dilakukan dengan bijaksana,

13

nasihat, dan diskusi yang baik (Q.S. An-Nahl:125). Dengan

kata lain, dakwah itu hendaknya dilakukan dengan bahasa

yang santun dan penuh empati sehingga dapat mencerahkan

pikiran dan menyejukkan hati. Di antara da’i asli Indonesia

yang sangat dikenal oleh masyarakat luas dan agaknya

memiliki karakter sebagaimana dimaksud dalam Q.S. An-

Nahl:125 tersebut adalah K.H. Muhammad Arifin Ilham

(Arifin), K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan K.H. Yusuf

Mansur (YM). Model dakwah yang dikembangkan oleh ketiga da’i

tersebut, agaknya berpedoman pada prinsip yang

menyatakan bahwa mendakwahkan Islam itu sebaiknya

memperkenalkan ajaran Islam yang dapat memberi jawaban

atau solusi terhadap masalah kehidupan. Ini berarti pesan

yang disampaikan dalam dakwah itu harus aktual, faktual,

dan menonjolkan human interest-nya (Thaha, 1997:113). Di

samping itu, dalam berdakwah harus memilih bahasa

sedemikian rupa sehingga ummat tidak tersinggung tetapi

justru dapat tersentuh hatinya (Thaha, 1997: 148). Di

samping gaya retorika, hal lain yang menentukan efektifitas

dakwah yaitu penguasaan massa, penguasaan persoalan

yang dibahas, dan yang terpenting adalah keikhlasan

pembicara. Apa yang dari hati akan sampai ke hati,

14

sedangkan apa yang hanya keluar dari bibir biasanya hanya

akan sampai ke telinga (Thaha, 1997:119). Ketiga da’i tersebut sama-sama memiliki komitmen

yang sangat kuat pada penyebaran ajaran “Islam sebagai

rahmatan lil’alamin” dengan tetap berpegang teguh pada

prinsip tauhid dan akhlaqul karimah, kebersihan hati,

keikhlasan, dan kebersamaan, termasuk dalam menyikapi

setiap perbedaan. Aa Gym menyatakan, “Perbedaan adalah

kenyataan. Bagaimana menyikapi perbedaan menuju ridha

Allah ... itulah tentangannya” (Gymnastiar, 2005:63). “Saya

ingin mengaplikasikan Islam sebagai rahmatan lil’alamin”

(Gymnastiar, 2005:77). “Saya bercita-cita Daarut Tauhid

sebagai miniatur Indonesia dengan menunjukkan wajah Islam

yang indah, produktif, profesional, dan membawa rahmat

bagi seisi alam” (Gymnastiar, 2005:97).Dalam menyebarluaskan ajaran Islam sebagai

rahmatan lil’alamin, tiga da’i kondang tersebut dikenal publik

dengan sebutan khasnya masing-masing. Arifin dikenal

dengan sebutan yang melekat pada frasa “Majelis Dzikir’, Aa

Gym dikenal dengan frasa “Manajemen Qolbu”, dan YM

dikenal dengan frasa “Wisata Hati”. Meskipun agak berbeda

penekanan dalam mendakwahkan ajaran Islam, namun

sebenarnya ketiganya berorientasi pada hal yang sama yaitu

mendekatkan diri kepada Allah dan berempati kepada

15

sesama dengan cara berpegang teguh pada prinsip tauhid,

memperbanyak dzikir, menata hati, dan banyak bersedekah. Terkait dengan pentingnya berpegang teguh pada

prinsp Tauhid, Arifin menyatakan bahwa puncak dzikir adalah

ketika seseorang telah mampu menanggalkan atribut-atribut

artifisial yang disandangnya. Yakni, ia benar-benar telah

bebas dari keinginan-keinginan pribadinya. Semua

tindakannya didasarkan pada prinsip lillahita’ala (hanya

karena Allah). Pada stadium inilah keikhlasan dan ihsan itu

berada (Ilham, 2003). Senada dengan itu, Aa Gym

menyatakan bahwa manusia memiliki kesempatan untuk

ma’rifatullah (kesanggupan mengenal Allah). Kesanggupan ini

Allah karuniakan kepada manusia karena mereka memiliki

akal dan nurani. Orang-orang yang hatinya hidup akan bisa

mengenal dirinya sendiri, dan pada akhirnya akan berhasil

pula mengenal Tuhannya (Gymnastiar, 2003:122).

Selanjutnya Aa Gym menyatakan bahwa yang disebut sukses

ialah ketika seseorang bisa berjumpa dengan Allah di akhirat

nanti (Gymnastiar, 2005:97). Adapun YM menyatakan, “Hati

menentukan pikiran, dan pikiran menentukan perkataan dan

perbuatan. Oleh karena itu, jangan pernah membenci orang

lain yang pernah menyakitimu bahkan menjatuhkanmu,

namun tersenyumlah dan jadikan ia menjadi teman

16

terbaikmu”.

(http://infoterbaruterbaru.blogspot.com/2013/11/kata-

mutiara-yusuf-mansyur. html, diakses pada 26 Mei 2015).Terkenalnya tiga da’i tersebut, merupakan bukti bahwa

model dakwah mereka yang humanis yang lebih menonjolkan

ajaran Islam sebagai rahmatan lil’alamin sangat cocok dan

dapat diterima oleh masyarakat muslim Indonesia yang

memiliki keragaman etnis dan budaya. Oleh karena itu, model

dakwah yang demikian itu perlu dikembangkan dan

disebarluaskan lebih lanjut seiring dengan semakin

meningkatnya kesadaran ummat akan pentingnya

pemenuhan kebutuhan ruhani dan jasmani secara seimbang.

Penyebarluasan, pemahaman, dan penghayatan secara

mendalam terhadap model dakwah yang humanis itu,

semakin penting artinya di tengah-tengah masyarakat

Indonesia yang dewasa ini agaknya sedang mendapat

gempuran yang sangat dahsyat dari pola hidup materialistik

dan hedonistik. Dalam kondisi masyarakat Indonesia

demikian ini, sentuhan dakwah yang humanis dan menyentuh

nurani diharapkan dapat menyadarkan kembali kepada

seluruh warga bangsa akan pentingnya pembangunan mental

spiritual sebagaimana diamanatkan dalam lagu kebangsaan

17

Indonesia Raya: “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya

untuk Indonesia Raya”.

Di antara cara yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan dan menyebarluaskan konsep tertentu

adalah melalui kegiatan penelitian. Oleh karena itu, dalam

rangka mengembangkan, menyebarluaskan, memahami, dan

menghayati secara mendalam model dakwah yang agaknya

sangat cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia

yang majemuk itu, maka penelitian tentang “Studi Analisis

Wacana Kritis Terhadap Retorika Dakwah Islam

Rahmatan Lil’alamin K.H. Abdullah Gymnastiar, K.H. M.

Arifin Ilham, dan K.H. Yusuf Mansur (Pendekatan Mikro

dan Makrostruktural)” adalah penting untuk dilakukan. Hal

itu demikian, karena dewasa ini pemahaman tentang wacana

tidak bisa ditinggalkan oleh siapa saja yang ingin menguasai

informasi. Wacana sebagai dasar dalam pemahaman teks

sangat diperlukan oleh masyarakat dalam berkomunikasi

dengan informasi yang utuh. Teks tersususn dari unsur-unsur

yang saling terkait sehingga terciptalah satu kesatuan yang

utuh yang membentuk wacana. Dengan demikian, melalui

penelitian analisis wacana kritis (critical discourse analysis)

ini diharapkan pemahaman terhadap retorika dakwah dari

tiga da’i tersebut menjadi lebih utuh.

18

B. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah wujud kohesi gramatikal retorika dakwah

Aa Gym, Arifin, dan YM?2. Bagaimanakah wujud kohesi leksikal retorika dakwah Aa

Gym, Arifin, dan YM?3. Bagaimanakah tanggapan pendengar/pemirsa retorika

dakwah Aa Gym, Arifin, dan YM?C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:1. Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud kohesi

gramatikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YM.2. Mendeskripsikan dan menjelaskan wujud kohesi leksikal

retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YM.3. Mendeskripsikan dan menjelaskan tanggapan

pendengar/pemirsa retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan

YM?

D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pengembangan khazanah ilmu,

khususnya ilmu bahasa yang terkait analisis wacana dan

ilmu dakwah.2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan

bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:1. Bagi para pakar bahasa dan pembelajaran bahasa,

dapat mempertajam pikiran dan intuisi dalam

memahami tidak hanya hakikat bahasa tetapi juga

proses belajar bahasa dan perilaku bahasa, karena

19

proses belajar bahasa mempunyai kaitan erat dengan

proses pemerolehan kompetensi komunikatif.

Kompetensi ini hanya dapat diperoleh dalam konteks

penggunaan bahasa. Dengan demikian, menganalis

wacana secara sungguh-sungguh dapat mengungkap

tingkat pemerolehan kompetensi komunikatif.2. Bagi para da’i, dapat mencerahkan pikiran dan intuisi

dalam memahami, memilih, dan menerapkan model

dakwah yang lebih humanis dan persuasif sehingga

ajakan dakwahnya dapat menyentuh nurani audiensnya

yang pada akhirnya mereka mau menerima ajakannya

itu dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.3. Bagi ummat/pembaca pada umumnya, dapat membantu

memahami makna dalam pesan-pesan retorika dakwah

secara lebih utuh dan mendalam. E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-

deskriptif, yakni bertujuan untuk mengungkapkan berbagai

informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan

penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-

sifat suatu hal, keadaan, fenomena, dan tidak terbatas

pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan

interpretasi data tersebut (Sutopo, 2002:111).

20

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan

menjelaskan secara kualitatif jawaban dari semua

pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Dalam hal

yang khusus terkait analisis wacana kritis, akan digunakan

dua pendekatan yakni pendekatan mikro dan

makrostruktural. Pendekatan mikrostruktural

menitikberatkan pada mekanisme kohesi tekstualnya,

untuk mengungkapkan urutan kalimat yang dapat

membentuk wacana menjadi koheren.

Adapun pendekatan makrostruktural menitikberatkan

pada garis besar susunan wacana untuk memahami

wacana secara keseluruhan. Dalam hal ini, di samping

meneliti hubungan atau keterkaitan antarkalimat dan

paragraf, juga perlu mempertimbangkan konteks-situasi

yang pemahamannya dapat dilakukan dengan beberapa

prinsip penafsiran, yakni penafsiran lokal, temporal, dan

analogi. Bahkan, meliputi juga faktor-faktor sosio-kultural

dan konvensi-konvensi sosial budaya yang

melatarbelakangi terciptanya sebuah wacana, yakni dunia

luar bahasa (Sumarlam, 2008: 234).

2. Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian

21

Data penelitian kebahasaan adalah fenomena lingual

khusus yang berkaitan langsung dengan masalah

penelitian (Sudaryanto, 2002:5-6). Data penelitian ini

berupa satuan-satuan lingual yang membentuk kohesi

gramatikal dan leksikal ditambah dengan faktor-faktor

situasi dan latar belakang sosiokultural yang terdapat di

luar teks.

Sumber data dalam penelitian berupa rekaman

ceramah empat da’i, yakni Zainuddin, Aa Gym, Arifin, dan

YM yang tersimpan dalam kaset dan alat-alat penyimpan

yang lain, termasuk yang terdapat di media online seperti

Youtube, serta dokumen-dokumen yang memuat ceramah

empat da’i tersebut. Disamping itu, data juga akan digali

dari responden yang diwawancarai mengenai

tanggapannya yang terkait dengan sosok dan substansi

pesan-pesan dakwah dari tiga da’i tersebut.

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan

menggunakan teknik rekam, simak, dan catat. Di samping

itu, juga akan digunakan teknik pustaka, yakni teknik

pengambilan data dari berbagai sumber tertulis beserta

konteks lingual yang mendukung analisis data. Berbagai

tulisan dipilih yang mencerminkan pemakaian potensi

bahasa yang khas (Subroto,1992:42).

22

3. Validitas Data

Agar data yang diperoleh dapat dipertanggung

jawabkan secara ilmiah dan dapat menjadi landasan dalam

penarikan kesimpulan, maka sebelum informasi dijadikan

data penelitian perlu dicermati validitas dan reliabiltasnya.

Untuk menjamin keabsahan dan kredibilitas data

penelitian, digunakan teknik trianggulasi, yang lazim

dipakai dalam penelitian kualitatif.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut: (1) pengurutan data sesuai dengan masalah yang

akan dijawab; (2) pembentukan satuan-satuan data dalam

stiap urutannya sesuai dengan kemungkinan hubungan cici

kategorinya; (3) interpretasi nilai data sesuai dengan

masalah yan akan dijawab; (4) evaluasi tingkat kelayaan

dan kelengkapan data dikaitkan dengan rentang

masalahnya. Evaluasi ini juga menyangkut penafsiran

validitas data bila dihubungkan dengan isi penjelasan yang

diberikan. Berdasarkan hasil evaluasi ini dapat ditentukan

perlu tidaknya mencari data baru. Berdasarkan hasil

analisis, selanjutnya dilakukan pendeskripsian, yakni

penjelasan secara sistematis tentang fakta tertentu yang

23

dihasilkan berdasarkan konsep dan cara kerja yang telah

ditetapkan (Aminuddin, 1995:67).

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Penelitian TerdahuluBeberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan

tema penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai

berikut.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Umar Fauzan

pada tahun 2014 yang berjudul Analisis Wacana Kritis Teks

Berita MetroTV dan tvOne mengenai Luapan Lumpur

Sidoarjo. Penelitian ini berupa disertasi pada Program Studi S-

3 Linguistik Deskriptif di Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif dengan menggunakan CDA model

Fairclough, yang kesimpulannya adalah sebagai berikut.

1. Teks berita MetroTV dan tvOne terdiri dari tiga unit

wacana, yakni judul, orientasi, dan sequence of events.

Struktur teks MetroTV tidak hanya berisi pemaraan

peristiwa, namun juga memberi pemaparan hal-hal negatif

yang mengangkat hal tidak baik dari PT Lapindo Brantas.

Struktur teks tvOne tidak hanya berisi pemaparan

informasi sebagaimana lazimnya teks berita, namun juga

25

memberi nuansa argumentasi untuk teks berita dengan

tujuan menetralkan isu-isu yang negatif.

2. Gramatika yang berupa transtivitas, MetroTV memilih

menggunakan Aktor sebagai partisipan yang berupa

nonmanusia. Gramatika yang berupa kalimat positif-

negatif, MetroTV memanfaatkan kalimat positif dengan

porsi yang tidak terlalu besar (65% dari total penggunaan

kalimat). Gramatika yang berupa transtivitas, tvOne

menggunakan Aktor sebagai partisipan yang berupa

manusia, warga; menggunakan proses material sebagai

proses yang paling dominan; serta mengangkat tema-

tema yang positif, seperti: istighosah, pembayaran dan

penanganan lumpur yang berlangsung baik. Gramatika

yang berupa kalimat positif-negatif, tvOne menggunakan

porsi kalimat positif yang sangat besar (87% dari total

penggunaan kalimat) untuk bersikap setuju dan

mengangkat hal yang positif dengan apa yang dilakukan

oleh PT Lapindo Brantas.

3. Kosakata MetroTV meliputi 3 hal: (1) MetroTV

memanfaatkan kosakata eksperiensial untuk mengangkat

hal-hal yang tidak baik mengenai identitas, penyebab, dan

dampak luapan lumpur, siapa yang harus bertanggung

26

jawab, reaksi warga, proses penanganan, dan pembayaran

ganti rugi; (2) MetroTV memanfaatkan kata attitudinal

untuk memberikan penilaian yang tidak baik terhadap PT

Lapindo Brantas; dan (3) MetroTV memanfaatkan metafora

untuk mengangkat hal-hal yang negatif dari PT Lapindo.

Kosakata tvOne meliputi 3 hal: (1) tvOne memanfaatkan

kosakata eksperiensial untuk mengangkat hal-hal yang

baik mengenai identitas, penyebab, dan dampak luapan

lumpur, siapa yang harus bertanggung jawab, reaksi

warga, proses penanganan, dan pembayaran jual beli; (2)

tvOne memanfaatkan kata attitudinal untuk memberikan

penilaian yang baik terhadap apa yang sudah dilakukan

dengan baik oleh PT Lapindo Brantas, dan (3) tvOne

memanfaatkan metafora untuk mengungkap hal-hal yang

positif dan sekaligus menetralkan hal-hal yang negatif dari

dampak dan penanganan luapan lumpur.

4. Ideologi MetroTV adalah pencitraan negatif dengan

menyerang, sementara ideologi tvOne adalah pencitraan

positif dengan membela diri dan menentralkan isu-isu

negatif pihak lain.

5. Strategi MetroTV adalah menguatkan hal negatif dari

orang lain dan Mengurangi hal positif dari orang lain.

27

Strategi tvOne adalah Menguatkan hal positif dari diri kita

dan Mengurangi hal negatif dari diri kita.

6. Perbedaan bentuk bahasa terjadi karena MetroTV dan

tvOne berafiliasi kepada dua partai politik yang berbeda

dengan ideologi yang berbeda pula dan ingin menarik

simpati dari masyarakat. (http://pasca.uns.ac.id/?p=3074,

diakses pada 27 Mei 2015)

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Duryatin Amal

yang berjudul Studi Analisis Wacana Kritis terhadap Iklan-

iklan Televisi dengan Endorser Ustadz dan ustadzah.

Penelitian yang berupa tesis pada Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta ini menggunakan

metode kualitatif dengan pendekatan paradigma kritis.

Kesimpulanya, pada level teks, ditemukan bahwa dalam

iklan-iklan yang dibintangi oleh ustadz dan ustadzah terdapat

wacana komodifikasi isi dengan teridentifikasinya tampilan

ciri khas, gaya, dan gerakan ustadz dan ustadzah;

penggunaan musik-musik ala Timur Tengah; dan tampilan

ustadz dan ustadzah yang terlihat berlebihan.

Pada level konsumsi teks, dapat disimpulkan bahwa

terdapat praktik komodifikasi ustadz dan ustadzah dalam

28

iklan. Terdapat dua golongan partisipan yang setuju dan tidak

setuju terhadap ustadz dan ustadzah yang beriklan. Di

samping itu, partisipan berpandangan bahwa ustadz dan

ustadzah ditampilkan kembali dalam iklan sebagai sosok

yang lucu, gayanya terlalu berlebihan, tegas, sopan,

sederhana, gaul, dan feminin.

Adapun pada level sosiokultural, iklan disiarkan dalam

kondisi mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam

terbesar di dunia, dimana iklan tersebut merupakan salah

satu bentuk budaya pop yang isinya ditentukan oleh kaum

kapitalis. http://dglib.uns.ac.id/dokumen/Studi-Analisis-

Wacana-Kritis-terhadap-Iklan-iklan-Televisi-dengan-Endorser-

Ustadz-dan-ust, diakses pada 27 Mei 2015).

Posisi penelitian yang akan penulis lakukan terhadap

hasil penelitian pertama dan kedua di atas, meskipun sama-

sama menggunakan analisis wacana kritis, namun berbeda

objeknya. Hasil penelitian pertama tersebut mengkaji wacana

berita di televisi dan yang kedua mengkaji wacana iklan di

televisi, sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan

akan mengkaji wacana retorika dakwah. Hasil penelitian

pertama dan kedua tersebut akan penulis gunakan sebagai

bahan pembanding dan pertimbangan dalam melakukan

29

analisis data karena sama-sama menggunakan pendekatan

analisis wacana kritis.

Ketiga, penelitian yang berjudul Analisis Wacana Humor

dalam Film Kill the Messenger (Studi Kasus Stand-Up Comedy

Chris Rock). Penelitian yang berupa tesis pada Program

Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ini dilakukan oleh

Anggi Triandana. Penelitian ini menyimpulkan bahwa

penciptaan humor di stand-up comedy dipandang sebagai

kombinasi dari berbagai fitur lingistik seperti (1) struktur

wacana humor di stand-up comedy, (2) pemanfaatan aspek

pragmatis untuk menciptakan humor, (3) penggunaan aspek

kebahasaan untuk membangkitkan humor, (4) fungsi humor

itu sendiri.

Penelitian ini menemukan bahwa Kill the Messenger

menggunakan berbagai struktur dan pola seperti one-liners,

pertanyaan dan jawaban, struktur sederhana, dan struktur

yang kompleks. Kill the Messenger juga menggunakan aspek

kebahasaan sebagai pemicu terjadinya kelucuan seperti

morfologi, sintaksis, semantik, deixis, dan gaya bahasa.

Secara pragmatis, penelitian ini menggambarkan humor

dilihat dari menyimpangkan prinsip kerjasama, prinsip

kesantunan, dan penggunaan prinsip ironi. Penelitian ini juga

30

menemukan fungsi humor dalam hal solidaritas, power, dan

psikologi.

(http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=248, diakses pada 27 Mei

2015).Keempat, penelitian yang berjudul Analisis Wacana

Humor dalam Kumpulan Komik Serial Mice Cartoon. Penelitian

yang berupa tesis pada Program Pascasarjana Universitas

Gadjah Mada ini dilakukan oleh Siti Maryam. Dalam penelitian

ini, pragmatik digunakan sebagai tinjauannya karena satuan

analisisnya berupa tuturan yang maknanya terikat konteks. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Data wacana

humor yang ditimbulkan oleh aspek-aspek pragmatik yang

disimpangkan terbagi menjadi tiga aspek, meliputi: (1)

penyimpangan prinsip kerja sama, (2) penyimpangan prinsip

kesopanan, dan (3) penyimpangan parameter pragmatik.

Sementara itu aspek-aspek kebahasaan yang

dimanfaatkan oleh kartunis Mice dalam mengkreasikan

wacana humornya meliputi (1) aspek fonologis, (2)

ketaksaan, (3) metonimi, (4) hiponimi, (5) sinonimi, (6)

antonimi, (7) eufemisme, (8) nama, (9) kata ulang, (10)

pertalian kata dalam frasa, (11) pertalian elemen

intraklausa, (12) pertalian antarklausa, dan (13) pertalian

antarproposisi. (http://lib.ugm.ac.id/ind/, diakses pada 27 Mei

31

2015).

Posisi penelitian yang akan penulis lakukan terhadap

hasil penelitian ketiga dan keempat di atas, ada bedanya

yakni hasil penelitian tersebut menggunakan analisis

wacana, sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan

menggunakan analisis wacana kritis. Objeknya juga berbeda,

hasil pelitian ketiga objeknya adalah wacana humor dalam

film, yang keempat objeknya wacana humor dalam komik,

sedangkan objek penelitian yang akan penulis lakukan

adalah wacana retorika dakwah. Hasil penelitian ketiga dan

keempat tersebut yang sama-sama mengakji wacana humor

tersebut, juga dapat dijadikan pembanding atau

pertimbangan dalam melakukan analisis data penelitian

yang akan penulis lakukan karena dalam wacana dakwah

juga ada wacana humornya.

B. Kajian Pustaka1. Analisis Wacana

Ketika membahas bahasa berdasarkan tata bunyi

(fonologi), bentuk kata (morfologi), struktur kalimat

(sintaksis) bahkan berdasarkan kandungan maknanya

(semantik), seolah-olah kita menganggap bahasa itu

32

merupakan sesuatu yang dapat kita pisah-pisahkan

berdasarkan komponennya tanpa mempertimbangkan

bahwa sebenarnya komponen-komponen itu merupakan

suatu kesatuan yang saling berhubungan di dalam

konteks pemakaiannya. Dalam kenyataannya bahasa itu

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi.

Dengan demikian, bahasa tidak lagi dipandang

sebagai alat komunikasi yang diperinci dalam bentuk

bunyi, frasa, ataupun kalimatnya secara terpisah-pisah.

Kita memakai bahasa dalam wujud kalimat yang saling

berkaitan. Kalimat yang pertama menyebabkan

timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadi acuan

kalimat ketiga, kalimat ketiga mengacu kembali ke

kalimat pertama, dan seterusnya. Rentetan kalimat yang

berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu

dengan proposisi yang lain itu membentuk kesatuan

yang dinamakan wacana. Agaknya jelas bahwa

pembicaraan tentang wacana memerlukan pengetahuan

tentang kalimat dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan kalimat.

Sampai saat ini batasan atau definisi wacana

yang dikemukakan para ahli bahasa masih beragam.

Antara definisi yang satu dengan yang lain terdapat

33

perbedaan-perbedaan karena sudut pandang yang

digunakan pun berbeda. Namun, harus diakui pula

bahwa di samping terdapat perbedaan terdapat juga

teras-inti bersama atau persamaan-persamaan di antara

definisi-definisi itu.

Menurut Douglas dalam Mulyana (2005:3), istilah

wacana berasal dari bahasa Sansekerta wac/wak/vak, yang

artinya berkata, berucap. Kata tersebut kemudian

mengalami perubahan bentuk menjadi wacana. Sinar

(2008:5), berpendapat bahwa wacana merupakan unit

bahasa yang lengkap dan tertinggi yang terdiri daripada

deretan kata atau kalimat, baik dalam bentuk lisan maupun

tulisan, yang dijadikan bahan analisis linguistik. Dalam

linguistik, wacana dipahami sebagai satuan lingual

(linguistic unit) yang berada di atas tataran kalimat

(Baryadi 2002:2).

Menurut Edmondson (1981:4), wacana adalah suatu

peristiwa yang terstruktur yang dimanifestasikan dalam

perilaku bahasa atau yang lainnya. Tampak di dalam

definisi itu bahwa Edmondson menekankan adanya sifat

keteraturan peristiwa yang dinyatakan dengan bahasa

di dalam wacana. Lebih lanjut, ia membedakan antara

wacana (discourse) dengan teks (text). Teks merupakan

34

suatu rangkaian ungkapan bahasa yang terstruktur

yang membentuk satu kesatuan. Berdasarkan batasan

tersebut, secara ringkas dapat dikatakan bahwa

perbedaan pokok antara teks dengan wacana adalah

teks merupakan suatu rangkaian pernyataan bahasa

yang terstruktur, sedangkan wacana merupakan suatu

peristiwa yang terstruktur yang diungkapkan melalui

bahasa.

Sementara itu, Kridalaksana (1983:179)

berpendapat bahwa wacana merupakan satuan bahasa

terlengkap; dalam hierarki gramatikal merupakan satuan

gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini

direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh

(novel, buku, seri ensiklopedia), paragraf, kalimat atau

kata yang membawa amanat yang lengkap. Tampak

pada definisi tersebut, hal yang dipentingkan di dalam

wacana menurut Kridalaksana adalah keutuhan atau

kelengkapan maknanya. Adapun bentuk konkretnya

dapat berupa apa saja (kata, kalimat, paragraf, atau

sebuah karangan yang utuh) yang penting makna, isi,

dan amanatnya lengkap.

Selanjutnya, James Deese (1984) sebagaimana

dikutip oleh Tarigan (1987:25) menyatakan bahwa

35

wacana adalah seperangkat proposisi yang saling

berhubungan untuk menghasilkan suatu rasa kepaduan

atau rasa kohesi bagi penyimak atau pembaca. Kohesi

atau kepaduan itu sendiri harus muncul dari isi wacana,

tetapi banyak sekali rasa kepaduan yang dirasakan

oleh penyimak atau pembaca harus muncul dari cara

pengutaraan, yaitu pengutaraan wacana itu.

Berdasarkan batasan tersebut dapat diketahui

bahwa sebuah wacana menurut Deese harus memenuhi

syarat sebagai berikut:

a. merupakan seperangkat proposisi, yaitu konfigurasi

makna yang menjelaskan isi komunikasi dari

pembicara;

b. isi komunikasi itu harus saling berhubungan,

artinya antara proposisi yang satu dengan

proposisi yang lain saling berkaitan; dan

c. keterkaitan antarproposisi itu menghasilkan rasa

kepaduan, baik kepaduan bentuk maupun

kepaduan makna.

Adapun Samsuri (1988:1), menyatakan bahwa

wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang

peristiwa komunikasi. Komunikasi itu dapat menggunakan

bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.

36

Wacana mungkin bersifat transaksional, jika yang

dipentingkan ialah isi komunikasi itu, tetapi mungkin

bersifat interaksional, jika merupakan komunikasi timbal-

balik. Wacana lisan transaksional mungkin berupa pidato,

ceramah, tuturan, dakwah, dan deklamasi. Wacana lisan

interaksional dapat berupa percakapan, debat, tanya

jawab (di sidang pengadilan, di kantor polisi). Wacana

tulisan transaksional mungkin berupa instruksi, iklan,

surat, cerita, esai, makalah, tesis, dan sebagainya.

Wacana tulisan interaksional mungkin berupa polemik,

surat-menyurat antara dua orang, dan sebagainya.

Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

(1988:34) dinyatakan bahwa wacana adalah rentetan

kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna

yang serasi di antara kalimat itu; atau wacana adalah

rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan

proposisi yang satu dengan proposisi yang lain

sehingga membentuk satu kesatuan.

Di dalam definisi tersebut unsur kesatuan

hubungan antarkalimat dan keserasian makna merupakan

ciri penting atau esensial di dalam wacana. Kesatuan

hubungan antarkalimat dan keserasian makna tersebut

harus didukung adanya hubungan proposisi, yaitu

37

konfigurasi makna yang menjelaskan isi komunikasi dari

suatu pembicaraan. Berdasarkan batasan tersebut,

dapat diketahui bahwa satuan pembentuk wacana

adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan. Batasan

demikian tentu membawa konsekuensi secara implisit,

bahwa wacana seharusnya tidak berupa satuan bahasa

di bawah kalimat, seperti klausa, frasa, atau kata; satu

hal yang jelas berbeda dengan batasan yang diberikan

oleh Kridalaksana (1983) sebab menurutnya wacana

pun dapat berupa kata yang penting amanatnya

lengkap.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wacana

merupakan satuan bahasa terlengkap yang meliputi

fonem, morfem, kata, klausa, kalimat dengan koherensi

dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang

mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata,

disampaikan secara lisan atau tertulis ini dapat berupa

ucapan lisan dan dapat juga berupa tulisan, tetapi

persyaratanya harus dalam satu rangkaian dan dibentuk

oleh lebih dari sebuah kalimat.

Selanjutnya, yang dimaksud analisis wacana disiplin

ilmu yang berusaha mengkaji penggunaan bahasa yang

nyata dalam tindak komunikasi. Dalam praktiknya, analisis

38

wacana merupakan aktivitas menganalisis bahasa yang

digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun

lisan. Penggunaan bahasa secara alamiah tersebut berarti

penggunaan bahasa seperti dalam komunikasi sehari-hari

(Rani dkk., 2006:9).

Dardjowidjojo dalam Mulyana (2005:1) menerangkan

bahwa analisis wacana berkaitan dengan pemahaman

tentang tindakan manusia yang dilakukan dengan bahasa

(verbal) dan bukan bahasa (nonverbal). Hal ini

menunjukkan, bahwa untuk memahami wacana dengan

baik dan tepat, diperlukan bekal pengetahuan kebahasaan,

dan bukan kebahasaan (umum).

Sebagai objek kajian dan penelitian kebahasaan,

wacana dapat diteliti dari berbagai segi. Analisis wacana

mengkaji wacana baik dari segi internal maupun

eksternalnya. Dari segi internal, wacana dikaji dari jenis,

struktur, dan hubungan bagian-bagian wacana; sedangkan

dari segi eksternal, wacana dikaji dari segi keterkaitan

wacana itu dengan pembicara, hal yang dibicarakan dan

mitra bicara.

Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis

atau Critical Discourse Analysis (CDA). Menurut Jorgensen

dan Louise (2007:114), CDA menyediakan teori dan

39

metode yang bisa digunakan untuk melakukan kajian

empiris tentang hubungan-hubungan antara wacana dan

perkembangan sosial dan kultural dalam domain-domain

sosial yang berbeda. Menurut Titscher dkk.(2009:239), CDA

mengonsepsikan bahasa sebagai suatu bentuk praktik

sosial dan berusaha membuat umat manusia sadar akan

pengaruh timbal-balik anatar bahasa dan struktur sosial

yang biasanya tidak disadari.

Lukmana dkk. (2006:12) mengatakan bahwa CDA

mempunyai ciri yang berbeda dari analisis wacana yang

bersifat nonkritis, yang cenderung hanya mendeskripsikan

struktur dari sebuah wacana. CDA bertindak lebih jauh, di

antaranya dengan menggali alasan mengapa sebuah

wacana memiliki struktur tertentu, yang pada akhirnya

akan berujung pada analisis hubungan sosial antara pihak-

pihak yang tercakup dalam wacana tersebut.

Fairlough dan Wodak dalam Eriyanto (2001:7)

berpendapat bahwa CDA melihat wacana---pemakaian

bahasa dalam tuturan dan tulisan---sebagai bentuk dari

praktik sosial. Wacana sebagai praktik sosial

menyebabkan sebuah hubungan dialektis di antara

peristiwa diskursif tertentu dengan situasi, institusi, dan

struktur sosial yang membentuknya. Dengan demikian,

40

bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata

dari aspek kebahasaan, melainkan juga menghubungkan

dengan konteks. Dalam hal ini, berarti bahasa itu dipakai

untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk di dalamnya

untuk tujuan dan praktik dakwah.

Dengan demikian, CDA merupakan teori untuk

melakukan kajian empiris tentang hubungan-hubungan

antara wacana dan perkembangan sosial budaya. Untuk

menganalisis wacana, yang salah satunya bisa dilihat

dalam area linguistik dengan memperhatikan kalimat-

kalimat yang terdapat dalam teks dakwah bisa

menggunakan teori analisis wacana kritis.

2. Retorika Dakwah

Seseorang yang ingin menjadi pembicara yang

handal harus mampu memahami situsi dan kondisi mitra

tuturnya serta mampu beradaptasi di mana dan dalam

situasai bagaimana ia sedang berbicara. Untuk dapat

dapat menjadi pembicara yang demikian itu, maka

pemahaman tentang retorika menjadi penting.

Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric

berasal dari bahasa Latin rhetorica yang berarti ilmu

bicara. Termasuk dalam cakupan pengertian retorika

adalah se n i b e r b i c a r a , k emahiran dan kelancaran

41

berbicara, kemampuan memproduks i gagasan ,

dan mensosialisasikannya sehingga mampu

mempengaruhi audience

(http://indramukhtaroji.blogspot.com/retorika, diakses

pada pada 26 Mei 2015). Retotika adalah seni berbicara

atau kemampuan merangkai kata-kata dengan maksud

agar pendengar mudah memahami makna pesan yang

disampaikannya.

Selanjutnya, pengertian dakwah. Secara

etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti

panggilan, seruan, atau ajakan kepada sesuatu (Suminto,

1984:53). Adapun secara terminologis, dakwah adalah

mengajak, membimbing, dan memimpin orang yang

belum mengerti atau sesat jalannya dari agama yang

benar untuk dialihkan ke jalan ketaatan kepada Allah,

menyuruh orang berbuat baik dan melarang berbuat

buruk agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat

(Syaikh Abdullah Ba’alawi dalam Saputra, 2002:2).

Senada dengan itu, Faridl (1982:134) menyatakan

bahwa dakwah merupakan seruan kepada manusia untuk

melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala

yang dilarang-Nya. Dakwah dalam pengertian tersebut,

adalah searti atau berdekatan arti atau mencakup

42

pengertian: (1) tabligh yakni menyampaikan ajaran Allah,

(2) jihad yakni berjuang menegakkan agama Allah, (3)

ishlah yakni menyelesaikan persoalan sesuai dengan

ajaran Allah, (4) khutbah yakni berpidato tentang ajaran

Allah, (5) taushiyyah yakni berwasiat atau memberi

nasihat, dan (6) amarma’ruf nahi munkar yakni

memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari

keburukan.

Kedudukan hukum dakwah adalah fardhu ‘ain,

yaitu kewajiban setiap individu muslim. Allah

memerintahkan agar setiap muslim berusaha mengubah

kemungkaran yang diketahuinya. Oleh karena itu, kepada

kaum muslim diperintahkan agar ada sekelompok muslim

yang menekuni ajaran Islam secara khusus untuk

disampaikan dan diajarkan kepada orang lain (Q.S. Ali

‘Imran: 104 dan At-Taubah: 122).

Berdasarkan pengertian retorika dan dakwah di atas,

maka retorika dakwah dapat diartikan sebagai

ketrampilan menyampaikan ajaran Islam secara lisan

guna memberikan pemahaman yang benar kepada kaum

muslimin agar mereka dapat dengan mudah menerima

seruan dakwah yang karenanya pemahaman dan

prilakunya dapat berubah menjadi lebih Islami.

43

Seorang da’i perlu mempelajari retorika dakwah,

agar ceramahnya dapat berlangsung dengan baik,

mencerahkan pikiran dan dan menyentuh hati jama’ah.

Dengan demikian, di samping penguasaan konsepsi Islam

dan pengamalannya, keberhasilan dakwah juga sangat

ditentukan oleh kemampuan komunikasi antara sang da’i

dengan jama’ah yang menjadi objek dakwah.

44

BAB III

BIOGRAFI DA’I

A. K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)Aa Gym adalah ustadz yang terkenal dengan

pendidikan Manajemen Qolbu dan mendirikan pondok

pesantren Daarut Tauhiid. Aa Gym lahir pada hari senin

tanggal 29 Januari 1962 dengan nama lengkap Yan

Gymnastiar. Beliau adalah putera sulung dari empat

bersaudara pasangan Letnan Kolonel H. Engkus Kuswara

dan Ny. Hj. Yeti Rohayati. Saudara-saudara kandungnya:

Abdurrahman Yuri, Agung Gunmartin, dan Fathimah

Genstreed.Aa Gym lahir dari keluarga yang dikenal religius dan

disiplin. Meskipun religius tetapi pendidikan agama yang

ditanamkan oleh orang tuanya sebenarnya sama dengan

keluarga lain pada umumnya. Kedisiplinan ketat namun

demokratis telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari

pola hidupnya sejak kecil, karena ayahnya adalah seorang

perwira angkatan darat. Sebagai putera seorang tentara,

beliau bahkan pernah diamanahkan menjadi komandan

resimen mahasiswa (menwa) Akademi Teknik Jenderal

Ahmad Yani, Bandung. “Di sini kepanduan namanya,

45

disiplin tidak selalu berbentuk militerisasi, kami di sini

menegakkan disiplin tanpa kekerasan dan kekasaran, tidak

ada kekuatan tanpa disipin” ujarnya seperti dikutip harian

Kompas (22/06/2000). Dan ternyata kekuatan yang

semacam inilah yang justru membuat dirinya dan dua

orang adiknya memiliki rasa percaya diri, mampu hidup

prihatin, pantang menyerah, dan kental dengan rasa

kesetiakawanan.Dimata Aa Gym sosok sang adik (Agung Gunmartin)

ternyata sangat berpengaruh. “Saya dapat pelajaran

membuka mata hati saya dari adik laki-laki saya yang lumpuh seluruh tubuhnya dalam menghadapi maut”

sebagaimana yang dikutip harian Republika (07/05/2000).

Dia tidak bisa melupakan saat-saat bersama adiknya yang

mengalami kelumpuhan total. “Kalau kuliah saya

menggendongnya” ungkapnya mengenang. Pernah suatu

ketika Aa Gym menanyakan kepada sang adiknya,

“Mengapa sudah tidak berdaya masih terus kuliah?”

Adiknya menjawab, “Kalau orang lain ibadahnya dengan

berjuang, mudah-mudahan keinginan saya untuk terus

kuliah bernilai ibadah”. Pelajaran lain yang diperoleh dari

sang adik adalah dia tidak pernah mengeluh. Aa Gym

masih ingat sewaktu adiknya berkata, “Kalau orang lain

46

punya bekal untuk pulang dengan berbuat sesuatu, saya

ingin mengumpulkan bekal pulang dengan bersabar”.Aa Gym mengaku bahwa guru pertamanya adalah

adiknya sendiri yang biasa dipanggil Agung. “Saya

bersyukur memperoleh guru yang sosoknya seperti adik

saya, guru saya adalah seorang yang lemah fisiknya. Saya

diajari bahwa saya harus menghargai dan memperhatikan

orang-orang yang lemah di sekeliling saya”. Adik Aa Gym

yang meninggal dipangkuannya inilah yang membuat

perubahan-perubahan yang sangat berarti dalam diri Aa

Gym selanjutnya.Pada masa mudanya, selain menuntut ilmu dan aktif

berorganisasi, Aa Gym juga memiliki kegemaran berdagang. Dialah yang memelopori

pembuatan stiker-stiker barsablon yang menunjukkan

kekuatan dan keindahan Islam, dia juga pernah berjualan

minyak wangi. Seraya tertawa dia bercerita, pernah

seharian suntuk ia membersihkan botol-botol minyak gosok

PPO untuk diisi minyak wangi hasil racikannya. Seluruh

hasil kerja Aa Gym akhirnya membuahkan hasil, dia

kemudian dapat membeli 1 unit mobil angkutan kota

(angkot) dan kadang-kadang dia yang menjadi supirnya.

Jika ada acara wisuda, dia menjual baterai dan film, selain

itu juga kadang-kadang dia mengamen dari satu rumah

47

makan ke rumah makan lainnya. “Sebenarnya tujuan saya

mengamen ini bukan untuk mencari uang, melainkan ingin

berlatih dalam berhadapan dengan orang lain, tapi ya

lumayan juga dapat uang” ujarnya.Abdullah Gymnastiar memang lebih populer

dipanggil Aa Gym, karena sebagian besar jama’ahnya adalah para pemuda. Aa dalam bahasa

sunda berarti kakak. Dari pernikahannya dengan Ninih

Muthmainnah Muhsin (cucu dari KH. Moh Tasdiqin,

pengasuh pondok pesantren Kalangsari, Cijulang, Ciamis

Selatan), Allah mengaruniakan enam orang anak yakni;

Ghaida Tsuraya, Muhammad Ghazi Al-Ghifari, Ghina

Raudhatul Jannah, Ghaitsa Zahira Shofa, Ghefira Nur

Fathimah, dan Ghaza Muhammad Al-Ghazali. Anak-anaknya

tersebut dididik dengan penuh disiplin dan religius, tetapi

tetap dalam suasana demokratis.Dalam lingkungan keluarganya, Aa Gym tampaknya

berusaha menciptakan suasana yang enak dan egaliter

agar istri dan anak-anaknya dapat mengoreksi dirinya

secara terbuka dan ikhlas. Seperti yang dituturkan oleh Aa

Gym sendiri bahwa seminggu sekali biasanya dia

mengumpulkan seluruh anggota keluarganya dan meminta

mereka supaya menilai dirinya. Rupanya bagi Aa Gym

sendiri, kebiasaan positif semacam ini harus dipupuk agar

48

dapat membuat dirinya tidak anti kritik. “Saya mencoba

membuat diri saya terbuka dan dapat disoroti dari sudut

manapun, dan saya juga membutuhkan kritik untuk

memperbaiki diri saya” ungkapnya dalam salah satu

wawancara. Aa Gym kemudian berusaha melebarkan

proses penilaian diri kepada kalangan santri, orang-orang

yang ada di sekelilingnya dan para tetangga yang sehari-

hari amat dekat dengannya. Mereka diminta agar terus-

menerus mengoreksi dirinya agar supaya tetap berada di

jalur yang benar dengan cara apapun. Aa Gym yakin

bahwa semakin dirinya dapat dibuat terbuka dan dapat

menerima kritikan orang lain tanpa kedongkolan atau

kejengkelan, maka kemampuan dirinya akan semakin

membaik dari hari ke hari. Inilah barangkali akar-akar

kultural yang memberikan pengaruh fundamental yang

cukup signifikan dalam diri Aa Gym, sehingga ia bisa tampil

menjadi sosok Kyai masa depan ummat yang bersifat

terbuka dan moderat seperti sekarang ini.Latar belakang pendidikan formal Aa Gym, apalagi

bila dikaitkan dengan posisi dirinya sekarang ini tampak

cukup unik. Diawali dari Sekolah Dasar (SD) Sukarasa III

Bandung, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 12 Bandung,

Sekolah Menegah Atas (SMA) 5 Bandung, kemudian

49

dilanjutkan dengan kuliah selama satu tahun di Pendidikan

Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas

Padjadjaran, Bandung, terakhir di Akademi Teknik Jenderal

Ahmad Yani, kini Universitas Ahmad Yani (Unjani) hingga

sarjana muda, waktu itu Aa Gym meraih gelar Bachelor of

Electrical Engineering. Sebenarnya Aa Gym ingin meneruskan kuliahnya

hingga S1, namun waktu itu ia sudah jarang kuliah dan dia tidak enak karena tidak

mengikuti prosedur yang semestinya.Dari prestasi akademik beliau juga masuk peringkat yang

lumayan, misalnya waktu SD ia menjadi siswa berprestasi

kedua dengan selisih hanya satu angka dari sang juara.

Dan sewaktu kuliah pun nilai-nilai akademik Aa Gym tetap

terjaga dengan baik sehingga beliau sempat terpilih untuk

mewakili kampusnya dalam pemilihan mahasiswa teladan.

Dengan kata lain, banyak prestasi yang diperoleh pada

waktu remaja dan beranjak sebagai pemuda. Di rumah Aa

Gym berjejer rapi piala dan penghargaan lain dari prestasi

Aa Gym tersebut.

Pada tahun 1990, Aa Gym telah diberi amanah oleh

jama’ahnya untuk menjadi ketua Yayasan Darut Tauhid,

Bandung. Dari sini terlihat bahwa secara formal Aa Gym

sebenarnya tidak dibesarkan atau dididik di lingkungan

50

pesantren yang ketat (terutama pesantren dalam

pengertian tradisional). Dalam kaitan ini Aa Gym mengakui

ada hal-hal yag tidak biasa dalam perjalanan hidupnya.

“Secara syari’at memang sulit diukur bagaimana saya bisa

menjadi Aa yang seperti sekarang ini” ujarnya. “Akan

tetapi, lanjutnya, saya merasakan sendiri bagaimana Allah

seolah-olah telah mempersiapkan diri saya untuk menjadi

pejuang di jalan-Nya”. Dengan hati-hati dan tawadhu’

beliau menuturkan pencarian jati dirinya yang diwarnai

beberapa peristiwa aneh yang mungkin hanya bisa disimak

lewat pendekatan imani.Aa Gym bermimpi bertemu Rasulullah dan sahabat.

Bermula dari sebuah pengalaman langka, nyaris

sekeluarga (ibu, adik dan dirinya sendiri) pada suatu ketika

dalam tidur mereka secara bergiliran bertemu dengan

Rasulullah SAW. Sang ibu bermimpi mendapati Rasulullah

sedang mencari-cari seseorang. Pada malam yang lain

giliran salah seorang adiknya bermimpi Rasulullah

mendatangi rumah mereka. Ketika itu ayahnya langsung

menyuruh Gymnastiar, “Gym, ayolah temani Rasul”. Ketika

ditemui ternyata Rasul menyuruh Gymnastiar untuk

menyeru orang-orang agar mendirikan shalat. Beberapa

malam setelah itu, Aa memimpikan hal yang sama. Dalam

51

mimpinya, dia sempat ikut shalat berjama’ah dengan

Rasulullah dan keempat sahabat (Abu Bakar, Umar,

Utsman, dan Ali). Pada saat itu Aa Gym berdiri di samping

Ali, sementara Rasulullah bertindak sebagai imam. Namun

sebelum mimpi ini, terlebih dahulu ia bermimpi didatangi

oleh seorang tua yang berjubah putih bersih dan kemudian

mencuci mukanya dengan ekor bulu merak yang disaputi

madu. Setelah itu, orang tua tersebut berkata, “Insya Allah

kelak ia akan menjadi orang yang mulia”. Aa Gym

mengaku sulit melupakan mimpi yang ini.Setelah peristiwa mimpi itu, Aa Gym merasa

mengalami guncangan batin, rasa takutnya akan

perbuatan dosa membuat dia berperilaku aneh di mata

orang lain, misalnya sering Aa Gym menangis ketika ada

orang yang menyebut nama Allah, atau hatinya jengkel bila

pagi tiba karena sedang asyik bertahajjud. Melihat tingkah

lakunya ini, orang tuanya bahkan sempat menyarankan

dirinya agar mengunjungi psikiater. Salah satu pengalaman

menarik yang diungkapkannya belakangan ini berkaitan

dengan masa-masa menjalani pengalaman spiritual dulu

adalah tentang kata “Allah” yang senantiasa tidak pernah

lepas dari bibirnya. Kata Aa Gym pula, sang istri dulu

tertarik pada dirinya lantaran dia sering mengucapkan

52

“Bismillah” dan “Alhamdulillah”. Dengan kata lain, pada

masa-masa itu Aa Gym telah mengalami mabuk kepayang

kepada Allah SWT.Sebagaimana dituturkan Aa Gym, setelah melalui

proses pencarian itu, dia bertemu dengan empat orang

ulama yang sangat memahami keadaannya. Seorang

ulama sepuh yang pertama kali ditemuinya itu mengatakan

bahwa dia telah diberi karunia tanazzul oleh Allah, yakni

proses secara langsung dibukakan hatinya untuk

mengenal-Nya tanpa proses riyadhoh. Sementara K.H.

Khoer Affandi, seorang ulama tasawwuf terkenal dan juga

pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya,

yang ditemuinya berdasarkan saran ulama sepuh yang

pertama kali ditemuinya tersebut mengatakan bahwa

dirinya telah dikaruniai ma’rifatullah. Dua ulama lain juga

mengatakan hal yang serupa dengan ulama tasawwuf

tersebut, keduanya adalah ayah dan kakek seorang wanita

yang kini menjadi pendamping hidupnya. Keempat ulama

ini bagi Aa Gym, jasanya jelas tidak dapat dilupakan karena

telah memberi les kepadanya tanpa harus nyantri

bertahun-tahun lamanya. “Mungkin berkat ilmu tersebut,

lidah dan pikiran saya dimudahkan oleh-Nya untuk

menjelaskan sesuatu kepada masyarakat” ujarnya.

53

Memang diakui oleh Aa Gym sendiri, hampir setiap

hari dia dapat mengajar sekaligus belajar kepada banyak

orang. Dia lebih sering menimba ilmu dari lingkungan

sekitarnya, terutama kepada orang-orang yang

dijumpainya. Dengan cara seperti itulah materi-materi

yang disampaikan oleh Aa Gym bisa sesuai dengan

kehidupan dan perkembangan masyarakat pada saat itu.Di antara tulisan lepas beliau adalah “Getaran Allah

di Padang Arafah”, “Indahnya Hidup Bersama Rasulullah”,

“Nilai Hakiki Do’a”, “Seni Menata Hati dalam Bergaul”,

“Membangun Kredibilitas: Kiat Praktis”, “Menjadi Orang

Terpercaya”, “Seni Mengkritik dan Menerima Kritik”,

“Mengatasi Minder”, “Ma’rifatullah”, “Lima Kiat Praktis

Menghadapi Persoalan Hidup”, “Bersikap Ramah Itu Indah

dan Mulia”, “Menuju Keluarga Sakinah”, dan lain-lain.Seiring waktu Daarut Tauhiid mengalami

pertumbuhan yang pesat. Dengan perjuangan umat Islam

yang ikhlas, Daarut Tauhiid kemudian didirikan di Jakarta

dan beberapa kota besar lainnya, dan dakwah tersiarkan

media radio, radio internet, video streaming, twitter,

facebook, youtube, sms Tauhiid dan media lainnya. Tentu

dengan adanya sarana ini dakwah Aa Gym bisa melintasi

batas negara dan mencapai Jerman, Kanada, Malaysia,

54

Jepang, dan China (http://bio.or.id/biografi-aa-gym-

abdullah-gymnastiar, diakses pada 12 September 2015).B. K.H. Muhammad Arifin Ilham

K.H. Muhammad Arifin Ilham atau dikenal sebagai

ustadz Arifin Ilham lahir di Banjarmasin, 8 Juni 1969. Arifin

Ilham adalah anak kedua dari lima bersaudara, dan beliau

satu-satunya anak lelaki dalam keluarga tersebut. Ayah

Arifin Ilham masih keturunan ketujuh Syeh Al-Banjar, ulama

besar di Kalimantan, sementara ibunya, Hj. Nurhayati,

kelahiran Haruyan, Barabay, Kabupaten Hulu Sungai

Tengah. Setahun setelah menikah, pasangan ini melahirkan

putri pertama mereka tahun 1967. Karena anak pertama

mereka perempuan, betapa bahagianya mereka ketika

anak keduanya adalah laki-laki.

Ibunya mengatakan bahwa saat hamil anak

keduanya itu, ia merasa biasa-biasa saja, tidak ada tanda-

tanda khusus. Hanya, berbeda dengan keempat putrinya,

saat dalam kandungan, bayi yang satu ini sangat aktif.

Tendangan kakinya pun sangat kuat, sehingga sang ibu

acapkali meringis menahan rasa sakit. Bayi yang lahir

tanggal 8 Juni 1969 itu kemudian diberi nama Muhammad

Arifin Ilham. Berbeda dengan keempat saudaranya yang

lain, yang saat lahir berat mereka rata-rata 3 kilogram

55

lebih, bayi yang satu ini beratnya 4,3 kilogram dengan

panjang 50 sentimeter. “Anehnya, bayi itu sejak lahir sudah

bergigi, yaitu di rahang bagian atasnya,” kenang

Nurhayati.

Bayi itu selanjutnya tumbuh sehat. Usia setahun

sudah bisa berjalan dan tak lama setelah itu ia mulai bisa

berbicara. Setelah Siti Hajar, satu demi satu adik Arifin

Ilham pun lahir. Yaitu, Qomariah yang lahir tanggal 17 Mei

1972 dan si bungsu Fitriani yang lahir tanggal 24 Oktober

1973. Saat berusia lima tahun, Arifin Ilham dimasukkan

oleh ibunya ke TK Aisyiah dan setelah itu langsung ke SD

Muhammadiyah tidak jauh dari rumahnya di Banjarmasin.

Arifin Ilham mengaku, saat masih di SD itu ia tergolong

pemalas dan bodoh. “Kata orang Banjarmasin, Arifin Ilham

itu babal. Arifin Ilham baru bisa baca-tulis huruf Latin

setelah kelas 3,” kenang Arifin Ilham.

Di SD Muhammadiyah ini Arifin Ilham hanya sampai

kelas 3, karena berkelahi melawan teman sekelasnya.

Masalahnya, dia tidak rela ada salah seorang temannya

yang berbadan kecil diganggu oleh teman sekelasnya yang

berbadan cukup besar. Arifin Ilham kalah berkelahi karena

lawannya jagoan karate. Wajahnya babak belur dan

56

bibirnya sobek. Agar tidak berkelahi lagi, oleh ayahnya

Arifin Ilham kemudian dipindahkan ke SD Rajawali.

Rumah tempat tinggal orang tua Arifin Ilham terletak

di Simpang Kertak Baru RT 7/RW 9, kota Banjarmasin, tepat

di sebelah rumah neneknya, ibu dari ibunda Arifin Ilham.

Sebagai pegawai Bank BNI 46, ayahnya sering kali

bertugas ke luar kota Banjarmasin, kadang-kadang sampai

dua-tiga bulan. Ayah Arifin Ilham mengakui bahwa ia tidak

banyak berperan mendidik kelima anaknya, sehingga

akhirnya yang banyak berperan mendidik Arifin Ilham

adalah istri dan ibu mertuanya. Arifin Ilham

mengungkapkan bahwa cara mendidik kedua orang tua itu

keras sekali. “Baik Mama maupun Nenek kalau

menghukum sukanya mencubit atau memukul. Dua-

duanya turunan, kalau nyubit maupun memukul keras dan

sakit sekali,” canda ustadz muda itu.

Ustadz Arifin Ilham termasuk seorang penyayang

binatang. Di rumah ibu angkatnya di Jakarta, ia banyak

memelihara binatamg, antara lain burung hantu, kera, dan

ayam kate. Awal April 1997, ia diberi seekor ular hasil

tangkapan warga kampung yang ditemukan di semak

belukar. Karena kurang hati-hati Arifin Ilham digigit

binatang melata ini. Namun, ia tidak menyadari kalau

57

dirinya keracunan. Sewaktu dalam perjalanan dengan

mengendari mobil, ia pun merasakan sesuatu yang tidak

biasa, tubuhnya terasa panas, meradang, dan membiru.

Melihat keadaan Arifin Ilham yang demikian, ibu

angkatnya Ny. Cut mengambil alih kemudi, menuju rumah

sakit terdekat. Namun, beberapa rumah sakit menolak

dengan alasan peralatan medis yang tidak memadai.

Bahkan sejumlah dokter di beberapa rumah sakit tersebut

memvonis, umur Arifin Ilham tinggal satu persen. Karena

sulitnya mendapatkan pertolongan selama 11 jam,

keadaan Arifin Ilham makin gawat. Detak jantungnya

melemah. Melihat kondisi anak angkatnya yang makin

parah, Ny. Cut mencoba mendatangi rumah sakit Saint

Carolus (Jakarta Pusat). Alhmadulilah, pihak rumah sakit

menerimanya. Arifin Ilham langsung ditempatkan di ruang

ICU. Infus pun dipasang di tubuhnya. Untuk membantu

tugas paru-paru, jantung, dan hatinya yang telah sangat

lemah, dokter memasukkan beberapa batang selang ke

mulutnya.

Dengan pertolongan Allah, setelah satu bulan lima

hari pihak rumah sakit menyatakan ia telah melewati masa

kritis dan memasuki masa penyembuhan. Walaupun

kondisinya telah jauh lebih baik, Arifin Ilham mengalami

58

perubahan pada suaranya. Menurut analisis dokter, hal ini

disebabkan oleh pemasangan beberapa selang sekaligus

dalam mulutnya untuk waktu yang cukup lama. Tetapi

tidak ada yang mengetahui rencana Allah, justru dengan

suaranya itu, Arifin Ilham menjadi lebih mudah dikenal para

jamaah hanya dengan mendengar suaranya. Seperti

diceritakan Arifin Ilham, selama masa kritis, ia

mendapatkan pengalaman spiritual yang sangat luar biasa.

Di alam bawah sadarnya ia merasa berada di sebuah

kampung yang sangat sunyi dan sepi. Setelah berjalan-

jalan sekeliling kampung, ditemuinya sebuah masjid, yang

kemudian dimasukinya. Di dalam masjid ternyata sudah

menunggu tiga shaf jamaah dengan mengenakan pakaian

putih. Salah satu jamaah kemudian memintanya memimpin

mereka berzikir, mengingat Allah SWT.

Keesokan harinya, ia kembali bermimpi. Hanya saja

sedikit berbeda. Kali ini ia merasa berada di tengah

kampung yang penduduknya berlarian ketakutan karena

kedatangan beberapa orang yang dianggap sebagai

jelmaan setan. Melihat kehadirannya, para penduduk pun

berteriak dan meminta dirinya menjadi penolong mereka

mengusir setan-setan tersebut. Hari berikutnya ia kembali

bermimpi. Kali ini ia diminta oleh seorang bapak untuk

59

mengobati istrinya yang sedang kesurupan. Mendengar

permintaan bapak tersebut, Arifin Ilham bergegas. Tetapi

Allah berkehendak lain. Istrinya telah meninggal sebelum

didatangi Arifin Ilham. Berbekal pengalaman-pengalam

ghaib yang ia alami, Arifin Ilham pun memantapkan

hatinya untuk menjadi pengingat manusia agar tidak lupa

berdzikir.

Banyak kegiatan yang dilakukannya. Salah satu yang

paling berkesan adalah memimpin dzikir untuk para

narapidana di Cipinang. Menurut Arifin Ilham kegiatan ini

memberikan dampak yang sangat dalam sehingga banyak

di antara narapidana tidak sanggup membendung

airmatanya. Meskipun banyak hujatan, Arifin Ilham juga

telah melakukan dzikir di LP Nusakambangan yang antara

lain juga diikuti oleh Tommy Suharto. Tahun 1998, Arifin

Ilham mengisi ceramah di sebuah rumah kawasan Condet,

Jakarta Timur. Di sinilah ia bertemu dengan Wahyuniati

(Yuni), seorang muslimah yang taat yang kemudian

menjadi pendampingnya. Tidak beberapa lama setelah

pertemuan itu, beliau bermimpi di depan Ka’bah dengan

Yuni berdiri di sampingnya dengan menggunakan baju

putih bersih. Dengan penasaran, pagi harinya beliau

menelpon Abah, menanyakan perihal mimpinya. Abah

60

mengartikan bahwa Yuni adalah jodoh yang di berikan Allah

kepadanya. Maka keduanya pun naik ke pelaminan pada

28 April 1998. Yuni ternyata adik kelasnya di Fisipol, Unas.

Kemudian tahun 2010 beliau menikah lagi dengan wanita

bernama Rania Bawzier.

Ketika ditanya jadwal acaranya yang demikian padat,

Arifin Ilham dengan merendah menyatakan, Alhamdulillah

bahwa kini ia masih diberikan kesempatan untuk selalu

shalat tahajud tiap pukul tiga pagi hingga shubuh.

Sekalipun ia tidur hanya tiga jam, tetapi saat berada di

kendaraan menuju tempat acara dzikir ia menyempatkan

untuk tidur di mobil. Ada satu hal yang dipegang oleh da’i

kelahiran Banjarmasin ini, yakni memegang janji. Oleh

karenanya, tiga kali ia terpaksa menolak permintaan

Sekretariat Negara agar berdakwah bersama Presiden

Megawati Soekarno Putri. “Saya tidak mau kecewakan

masyarakat yang telah jauh hari menunggu-nunggu

kedatangan saya,” ujarnya. Arifin Ilham mengaku,

menjelang pemilu 2004 yang lalu sudah ada parpol yang

memintanya agar ia berkampanye untuk partai tersebut.

Bahkan ada dari partai besar yang menjamin bahwa ia

nantinya paling sedikit akan menjadi anggota DPR. “Tetapi,

saya ingin sebagi rantai (tali) tasbih yang dapat

61

menampung semua umat,” ujar da’i yang tinggal di Depok

sejak 1999 ini.

Siakapnya untuk selalu menjadi rantai tasbih itu

ternyata berbuah manis. Setiap acara dzikir yang

dipimpinnya selalu dipadati jama’ah dari berbagai

kalangan dan status. Minimal, pemandanagan ini tampak

ketika ia memimpin dzikir di Masjid Al Amr di perumahan

Mampang Indah II Depok. Sejak pukul 06.00 pagi, masjid

yang hanya bisa menampung 500 orang itu sudah dipadati

jamaah. Mereka yang hadir belakangan, lalu ditampung di

tenda-tenda sekitar masjid. Menjelang pukul 08.00, yang

tampak adalah lautan manusia berwarna putih, warna

kopiah dan busana sebagian besar jamaah. Tepat pukul

delapan, Arifin Ilham datang dan langsung menuju

panggung di depan masjid. Ia didampingi Presiden Partai

Keadilan, Dr. Hidayat Nur Wahid, Habib Abdurrahman

Semith yang datang bersama belasan kyai dari Semarang,

ketua Jamiatul Muslimin Indonesia Habib Husein Al-Habsyi,

dan sejumlah ulama lainnya. Berikutnya selama dua jam

ribuan jamaah Majelis Dzikir Adz-DZikra, nama yang

diberikan Arifin Ilham untuk majelisnya, hanyut dan histeris

dalam ritual dzikir.

62

Begitu syahdunya acara dzikir ini. Tidak peduli

pengusaha, artis, sutradara, dan berbagi profesi yang

datang ke acara itu dari berbagai tempat di tanah air

meneteskan air mata. Bahkan banyak yang terisak-isak.

Arifin Ilhan sendiri terus menyeka air matanya yang terus

menerus mengalir dengan dua sapu tangannya. Namun,

menurut Arifin Ilham tangis bukan termasuk ritual dzikir.

Dikir pun, katanya tidak juga sekedar duduk dan

memanjatkan puja-puji kepada Allah SWT. Yang terpenting

dari dzikir adalah di dalam hati harus selalu ingat dan

merasakan kehadiran Allah SWT. Ustadz Arifin Ilham

membagi dzikir meliputi empat hal. Pertama, dzikir hati

senantiasa mengingat Allah dalam hati. Kedua, dzikir akal

berarti mampu menangkap bahasa Allah dalam gerak alam

semesta. Ketiga dzikir lisan yang berupa ucapan asma

Allah. Keempat dzikir amal yang merupakan aplikasi takwa.

Sedangakan anjurannya agar para jamaah dzikirnya

berbusana putih-putih. Arifin Ilham mengemukakan

filosofinya, bahwa putih adalah warna yang melambangkan

kesucian dan warna yang sangat disukai oleh Rasulullah

SAW. (https://www.youtube.com/watch?v=I7-8OFhlOYY Di

akses tanggal 2 September 2015).

C. K.H. Yusuf Mansur (YM)

63

Ustadz YM dikenal sebagai pimpinan Pondok

Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang

dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustadz kelahiran

Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku

sampai menjadi ustadz terkenal seperti sekarang. Ustadz

YM lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan, ayah dan

ibu ustadz YM adalah Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah.

Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta

Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Jurusan Informatika

namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan

motor.Pada tahun 1996, dia terjun di dunia bisnis

informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia

terlilit hutang yang jumlahnya miliaran rupiah. Gara-gara

hutang itulah, Ustadz YM merasakan dinginnya sel penjara

selama dua bulan. Setelah bebas, Ustadz YM kembali

mencoba berbisnis tetapi kembali gagal dan terlilit hutang

lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz YM kembali

masuk bui pada 1998. Saat di penjara itulah, Ustadz

YM menemukan hikmah tentang shadaqah. Selepas dari

penjara, Ustadz YM berjualan es di terminal Kali Deres.

Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustadz YM

64

berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tetapi

memakai gerobak, ia juga mulai punya anak buah. Hidup Ustadz YM mulai berubah saat ia berkenalan

dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM.

Selama kerja di LSM itulah, Ustadz YM menulis buku Wisata

Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku ini terinspirasi oleh

pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua.

Tak diduga, buku itu mendapat sambutan yang luas di

masyarakat. Ustadz YM sering diundang untuk bedah buku

tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai

menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu

menekankan makna di balik sedekah dengan memberi

contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata. Karir Ustadz

YM semakin cemerlang setelah bertemu dengan Yusuf

Ibrahim, Produser dari PT Virgo Ramayana Record dengan

meluncurkan kaset Taushiyah “Kun Faya Kun dan The

Power of Giving”. Konsep sedekah pula yang membawanya masuk

dunia seni peran. Melalui acara “Maha Kasih” yang digarap

Wisatahati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan

sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah

nyata. Ustadz YM juga menggarap sebuah film

berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama

Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.

65

Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan

roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-

April 2008.Melalui Wisatahati, ia menyediakan layanan SMS Kun

Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan

yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan

Penghafal Al-Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan

menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar

Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak

penghafal Al-Quran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa

Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati. Meski tak

sempat menuntaskan kuliah, Ustadz YM bersama dua

temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu

Komputer Cipta Karya Informatika. Ustadz YM menikah

dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak

(https://ceramahyusufmansur.wordpress.com diakses pada

10 Oktober 2015)

BAB IV

WUJUD KOHESI GRAMATIKAL

RETORIKA DAKWAH

66

Wujud kohesi gramatikal mencakup (1) referensi, (2)

substitusi, (3) elipsis, dan (4) konjungsi. Referensi merupakan

salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual

tertentu yang menunjuk satuan lingual lain yang mendahului

atau mengikutinya. Substitusi merupakan salah satu kohesi

gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu

(yang telah disebut) dengan satuan lingual lain. Elipsis adalah

salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penghilangan

unsur (konstituen) tertentu yang telah disebutkan. Konjungsi

merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan

dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan yang lain.

Makna konjungsi bermacam-macam tergantung hubungan

semantik yang ditimbulkan akibat pertemuan kalimat yang satu

dengan yang lain dalam wacana (Ramlan, 1993:28).

A. K. H. ABDULLAH GYMNASTIAR (AA GYM)Wujud kohesi gramatikal dalam teks ceramah Aa Gym

berikut ini bersumber dari http://farischan.dagdigdug.com/?

cat=66043 diakses tanggal 03, November 2015.1. Referensi

Referensi sebagai alat kepaduan antarkalimat dalam teks

ceramah Aa Gym dapat dilihat dalam contoh berikut ini.(1)Orang tenang akan bisa menerima informasi lebih

banyak, hingga dia bisa lebih memahami. Sedangkanorang yang emosional pendek kemampuanmemahaminya, akibatnya kalau merespon akan tidakbagus karena keterbatasan pemahamannya.Ketenangan pun akan membawa kewibawaan, atau

67

karisma tersendiri bagi pemiliknya. Ia akan diseganioleh teman dan lingkungannya.

(2)Sebaliknya, orang yang overacting tidak akan memilikikharisma. Terutama, kepada para calon pemimpindalam skala apapun, ia harus berlatih mengendalikandiri, tetap tenang dalam kondisi bagaimanapunsulitnya.

(3)Dan, tenang bukan berarti lamban. Nabi MuhammadSAW adalah manusia paling tenang, tetapi berjalannyasangat gesit. Karena ketenangan tidak ada kaitannyadengan waktu, melainkan dengan pengendalian diri,artinya dia tetap gesit, tangkas tidak ada gurauberlebih, atau berteriak-teriak.

(4)Namun, ketenangan harus diupayakan agar tidakberujung menjadi sombong. Cirinya adalah ketika iatidak peduli kepada orang lain. Dia diam tapi tidakmau mendengarkan. Malah mungkin asyik melakukankegiatan yang lain (saat orang lain berbicarapadanya). Atau, ada orang yang diam karena diatengah memikirkan bantahan kepada orang lain,bukannya mengemas manfaat dari pembicaraan yangdidengarnya.

(5)Apa itu manusia wajib? Manusia wajib ditandai jikalauadanya sangat dirindukan, sangat bermanfaat, bahkanperilakunya membuat hati orang di sekitarnya tercuri.Tanda-tanda yang nampak dari seorang ‘manusiawajib’, di antaranya dia seorang pemalu yang jarangmengganggu orang lain, sehingga orang lain merasaaman darinya. Perilaku kesehariannya lebih banyakkebaikannya. Ucapannya senantiasa terpelihara, iahemat betul kata-katanya, sehingga lebih banyakberbuat daripada hanya berbicara.

Pada data (1) tersebut, dia dan ia merupakan referensi

persona ketiga tunggal yang menunjuk frasa sebelumnya,

yaitu orang tenang, data (2) ia menunjuk pada frasa orang

yang overacting, data (3) dia menunjuk pada Nabi

Muhammad SAW (manusia paling tenang), data (4) dia

68

dan ia menunjuk pada frasa (orang) sombong, dan data

(5) dia dan ia menunjuk pada frasa manusia wajib.2. Substitusi

Substitusi sebagai penanda kohesi gramatikal antarkalimat

dapat berfungsi untuk menghilangkan kemonotonan,

sebagaimana dapat dilihat dalam contoh-contoh berikut.(6)Ucapannya senantiasa terpelihara, ia hemat betul

kata-katanya, sehingga lebih banyak berbuat daripadahanya berbicara.

(7)Keramahannya pun benar-benar menjadi penyejukbagi hati yang sedang membara. Jikalau saja orangberakhlak mulia ini tidak ada, maka siapapun akanmerasa kehilangan, akan terasa ada sesuatu yangkosong di rongga kalbu ini.

(8)Dan informasi itu sendiri tidak boleh diambil hanyadari satu pihak. Kita harus belajar dari kedua belahpihak, baru mengambil keputusan. Dan yang haruskita sadari adalah tidak ada keputusan tanpa resiko,semua keputusan ada resikonya. Kita hanya perlumenghitung resiko yang paling minimal.

(9)Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniaiALLOH kepekaan untuk mengamalkan aneka pernikpeluang kebaikan yang diperlihatkan ALLOHkepadanya. Beruntung pula orang yang dititipi ALLOHaneka potensi kelebihan oleh-Nya, dan dikaruniakanpula kesanggupan memanfaatkannya untuk sebanyak-banyaknya umat manusia. Karena ternyata derajatkemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauhmanadirinya punya nilai manfaat bagi orang lain.

(10) Sedangkan orang yang mubah ada dan tidak adanyatidak berpengaruh. Di kantor kerja atau bolos samasaja. Seorang pemuda yang ketika ada di rumahkeadaan menjadi berantakan, dan kalau tidak adapuntetap berantakan. Inilah pemuda yang mubah. Adadan tiadanya tidak membawa manfaat, dan tidak jugamembawa mudharat.

Pada data (6) tersebut, satuan lingual hemat betul

kata-katanya disubstitusi dengan satuan lingual lebih

banyak berbuat daripada hanya berbicara, data (7) satuan

69

lingual merasa kehilangan disubstitusi dengan satuan

lingual terasa ada sesuatu yang kosong, data (8) satuan

lingual tidak boleh diambil hanya dari satu pihak pada

kalimat pertama disubstitusi dengan satuan lingual dari

kedua belah pihak pada satuan lingual kedua, data (9)

satuan lingual memanfaatkannya untuk sebanyak-

banyaknya umat manusia pada kalimat kedua disubstitusi

dengan satuan lingual punya nilai manfaat bagi orang lain

pada kalimat ketiga, data (10) satuan lingual orang yang

mubah pada kalimat pertama disubstitusi dengan satuan

lingual Ada dan tiadanya tidak membawa manfaat, dan

tidak juga membawa mudharat pada kalimat terakhir.3. Elipsis (ø)

Elipsis sebagai penanda kohesi gramatikal dalam teks

ceramah Aa Gym dapat dilihat dalam contoh berikut.(11) Adapun orang yang makruh, keberadaannya justru

membawa mudharat dan kalau dia tidak ada tidakberpengaruh. Artinya, kalau dia datang ke suatutempat maka orang merasa bosan atau tidak senang(ø).

(12) Seorang anak yang makruh, kalau pulang sekolahjustru masalah pada bermunculan, dan kalau (ø) tidakpulang suasana malah menjadi aman tentram.

(13) Masya ALLOH, tidak ada salahnya kita merenungsejenak, tanyakan pada diri ini apakah kita ini anakyang menguntungkan orang tua atau malah hanya jadibenalu saja (ø).

(14) Kadang aneh kita ini, ketika duduk di taman nanhijau, entah sadar atau tidak kita cabuti rumput ataudaun-daunan yang ada (ø) tanpa alasan yang jelas.

(15) Kejadian lain adalah ketika seorang hamba yangshalih dihampiri seekor singa yang mengaum-ngaum

70

seakan hendak menerkamnya. Tentu saja semua orangyang melihat kejadian ini berlari ketakutan (ø).

Pada data (11) yang dielipskan satuan lingual kepada

orang yang makruh, data (12) yang dielipskan satuan

lingual anak yang makruh, data (13) yang dielipskan

satuan lingual bagi orang tua, data (14) yang dielipskan

satuan lingual di taman nan hijau, dan data (15) yang

dielipskan satuan lingual kepada seekor singa.4. Konjungsi

Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat

satu dengan kalimat lain dalam teks ceramah Aa Gym

adalah sebagai berikut.(16) Seraya mengajak berbicara layaknya pada makhluk

yang bisa diajak bicara, “Mau apa kesini? Kalau tidakada kewajiban dari ALLOH dan hanya untukmengganggu masyarakat, alangkah baiknya engkaupergi”, maka pergilah singa itu, subhanallah.Demikianlah, orang yang takutnya hanya kepadaALLOH, makhluk pun tunduk kepadanya.

(17) Semoga Allah memberi kemampuan kepada kitauntuk membaca potensi yang telah Allah berikan.Menggali dan mengembangkan diri kita dengan baiksehingga hidup yang sekali-kalinya ini tidak menjadibeban bagi orang lain, bahkan hidup terhormat karenabisa meringankan beban orang lain.

(18) Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, sebaik-baikmanusia adalah manusia yang paling banyakmanfaatnya. Benar, dalam hidup ini kita pastimembutuhkan orang lain. Itu pasti! Tetapi menikmatihidup dengan membebani orang lain adalah hidup yangtidak mulia.

(19) Orang yang berharap pertolongan kepada manusialebih rendah posisinya dibanding dengan orang yangmemiliki kemampuan menolong banyak orang.

(20) Kita diberi kemampuan oleh Allah untuk mengubahnasib kita. Berarti, kemampuan kita untuk mandiridalam mengarungi hidup ini, merupakan kunci yang

71

diberikan oleh Allah untuk sukses dunia dan insya Allahakhirat kelak.

Pada data (16) terdapat konjungsi demikianlah untuk

merangkai kalimat-kalimat sebelumnya dengan kalimat

sesudahnya. Konjungsi ini digunakan untuk menegaskan

gagasan-gagasan yang terdapat pada kalimat-kalimat

sebelumnya sehingga gagasan intinya semakin mudah

dipahami oleh pembaca. Pada data (17) terdapat konjungsi

bahkan yang berfungsi untuk menegaskan gagasan-

gagasan yang terdapat pada kalimat-kalimat sebelumnya

dengan cara menambahkan nilai tertentu yang relevan

dengan gagasan-gagasan sebelumnya. Pada data (18)

terdapat dua konjungsi yaitu benar dan tetapi. Yang

pertama untuk menegaskan gagasan sebelumnya dengan

menambahkan pernyataan sesudahnya, dan yang kedua

untuk member batasan agar gagasan sebelumnya tidak

salah arah atau menyimpang. Pada data (19) terdapat

konjungsi dibanding untuk membandingkan pernyataan

sebelum dan sesudahnya. Adapun pada data (20) terdapat

konjungsi berarti yang berfungsi untuk menegaskan atau

menyimpulkan pernyataan pada kalimat sebelumnya.

B. K. H. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM

72

Wujud kohesi gramatikal dalam teks ceramah K. H. M. Arifin

Ilham berikut ini bersumber dari https://www.youtube.com

diakses tanggal 2 Desember 2015.1. Referensi

Contoh kohesi gramatikal yang berupa referensi adalah

sebagai berikut.(21) Teman, kita butuh teman. Teman ada yang hanya

sekedar teman. Boleh jadi kenalan, satu sekolah,almamater, teman hobi, teman partai, teman bisnis. Ituhanya teman biasa sebenarnya.

(22) Ada teman yang ada maunya. Lagi sukses banyakyang mendekati, seperti manisan banyak datangsemut. Atau saat dia lagi perlu, dia lagi butuh kita, diaberteman memang ada maunya. Tapi tatkala kita susahatau dia tidak butuh, dia akan meninggalkan kita.

(23) Ada teman khianat. Ini teman yang menyakitkan.Baik di depan mata kita, memuji kita seakan dia selaluuntuk kita. Sebenarnya tidak demikian.

(24) Inilah kerinduan kita , teman yang luar biasa. Siapaitu? Di depaan kita baik, di belakang kita baik. Bahkandalam doanya ia selalu menyertakan kita,“Selamatkanlah hamba, selamatkan teman hamba.” Iabawa kita dalam do’anya. Ia memperhatikan kitadengan tulus. Kadang menasehati kita, menengok kita,memberi hadiah kepada kita. Lahir batin dia sayangkepada kita. Inilah teman sejati, inilah teman luarbiasa, inilah teman dunia akhirat. Karena itu jangansalah pilih teman. Cari sahabat yang tulus, lahir batindan itulah teman shalih. Teman dunia akhirat.

Pada data (21) tersebut, itu merupakan referensi yang

menunjuk beberapa satuan lingual pada kalimat

sebelumnya, yaitu kenalan, satu sekolah, almamater,

teman hobi, teman partai, teman bisnis, data (22) empat

pronomina persona ketiga tunggal yakni dia menunjuk

pada satuan lingual teman yang ada maunya, pada data

73

(23) ada dua referensi yakni ini dan dia yang keduanya

menunjuk pada frasa teman khianat, dan data (24) itu, ia,

dan dia menunjuk pada frasa teman yang luar biasa.

2. SubstitusiContoh kohesi gramatikal yang berupa substitusi

berikut ini bersumber dari www.youtube.com diakses

pada tanggal 29 November 2015.(25) Semuanya fana kecuali Allah yang baka,

semuanya hancur kecuali Allah. Dan semuanya yangberjiwa pasti mati.

(26) Kita sudah menyaksikan dengan matatelanjang saat keluarga kita wafat, orang tua kita,atau mungkin di bawah umurnya dari kita, anak kitadan kita hampir setiap hari melewati kuburan,bukankah mereka tadinya hidup, bukankah tadinyabersama kita .

(27) Dunia ini hanya tempat menyebrangijembatan, sekedar terminal, sekedar mampir,sekarang alam dunia, sebentar kita akan masuk alamkubur melalui pintu alam sakarotul maut.

(28) Mati laksana pintu setiap mahluknya pastimelewati one by one datang kepada siapapun,datang pada yang miskin, datang juga pada yangkaya, datang pada orang tua, datang pula pada yangmuda.

(29) Siapa pun yang ingin meninggal khusnulkhotimah hidupkan sunan-sunah nabi MuhammadSAW sebagai langkah terbaik menghadapi kematiandi antaranya tahajjud hamba Allah yang sering sholatmalam dijamin meninggal dalam keadaan khusnulkhotimah dengarkan!

Pada data (25) tersebut, satuan lingual fana

disubstitusi dengan satuan lingual hancur dan mati, data

(26) satuan lingual hidup disubstitusi dengan satuan

lingual bersama kita, data (27) satuan lingual tempat

74

menyebrangi jembatan disubstitusi dengan satuan lingual

sekedar terminal dan sekedar mampir, data (28) satuan

lingual siapapun disubstitusi dengan satuan lingual yang

miskin, yang kaya, orang tua, dan yang muda, dan pada

data (29) satuan lingual tahajjud disubstitusi dengan

satuan lingual sholat malam.3. Elipsis

Contoh kohesi gramatikal yang berupa elipsis berikut

ini bersumber dari

daritemanuntukteman.blogspot.co.id/2009/07/khutbah-

jumat-tahajud.html(30) Sungguh terbukti bahwa maqaman mahmudan

'kedudukan terpuji' diraih oleh umat Islam. Duapertiga bumi dikuasai (ø).

(31) Betapa banyak kelompok yang sedikit, tetapiberkualitas (mukminin) mengalahkan kelompok yangbanyak, tetapi sekadar kuantitas (kafirun, munafiqun,fasiqun, musyrikun, zhalimun) dengan izin Allah (QSAl-Baqarah: 249). Perhatikanlah kata izin Allah (ø).

(32) Alam semesta ini dalam iradat dan kodrat-Nya(QS Yasin: 82). Mengadulah pada-Nya pada waktuyang Ia minta untuk mengadu padanya di tengahmalam. Rintihan batindan tangisan sukma (ø) benar-benar didengar dan diperkenankan oleh-Nya.

(33) Penikmat tahajud hanyalah hamba pilihan (ø).Tidak semua Muslim terpanggil melakukannya.Buktinya, semua kita bisa bangun malam, tetapibelum tentu mau shalat malam.

(34) Apakah sama hamba-Ku yang bangun shalatmalam yang mengharapkan rida-Ku, rahmat-Ku,ampunan-Ku dengan mereka yang lelap dalamperaduan tidur. Apakah samahamba-Ku yang cerdasdengan yang tidak (ø).

Pada data (30) yang dielipskan satuan lingual umat

Islam, data (31) yang dielipskan satuan lingual dalam

75

ayat Al-Quran tersebut , data (32) yang dielipskan satuan

lingual orang-orang yang bertahajud, data (33) yang

dielipskan satuan lingual Allah, dan pada data (34) yang

dielipskan satuan lingual cerdas .4. Konjungsi

Contoh kohesi gramatikal yang berupa konjungsi

berikut bersumber dari

http://www.thoriqoh.com/2015/06/tausiah-ust-arifin-ilham-

sesegar-telaga.html .(35) Kebahagiaan hidup di dunia ini bermula dari

merasakan halaa-watul iimaan (manisnya iman).Dan, halaawatul iimaan adalah buah dari al-mujaahadah fii thaa'atillah (usaha sungguh-sungguhuntuk melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT).

(36) Surga terlalu mahal untuk diperoleh dengandengan ibadah yang hanya 60 sampai 70 tahun usiahidup kita, meski banyak orang yang usia hidupnyakurang dari itu, dan usia yang digunakan untukberibadah pun tidak mencapai separuhnya.Sementara nikmat yang Allah berikan kepada kitatidak terhitung dengan jumlah angka angka yangdibuat untuk urusan duniawi. Akan tetapi, Allahmencintai kita semua. Karena rahmat dan kasihsayang-Nya itulah, Dia memberikan rasa cinta dalamhati kita. Perasaan cinta pada keimanan danmenjadikannya terasa nikmat dan indah bagi orangorang yang beriman.

(37) Diumpamakan juga seperti anak kecil yangdiajak rekreasi oleh orangtuanya. Dia akan merasagembira ketika orangtuanya menjanjikan hal itu. Diaakan lebih gembira lagi ketika ia dan orangtuanyamulai bersiap-siap untuk berangkat ke tempat itu.Puncak kegembiraannya adalah pada saat ia sampaike tempat tujuan. Begitu juga seorang hamba yangberibadah kepada Allah SWT. Dia akan melaksanakanibadahnya dengan hati, khusyuk dan nikmat. Puncakkenikmatan beribadahnya dirasakan pada saatmenjelang kematian. Dia akan merasakankebahagiaan, karena itulah pintu pertemuannya

76

dengan Allah SWT, Dzat yang selalu diibadahinyadengan segenap perasaan tunduk dan cinta selamahidupnya di dunia.

(38) Subhanallah, ingatlah bahwa orang orangyang beriman akan tetap berkumpul bersamakeluarga mereka yang beriman di akhirat nanti.Sementara orang orang yang tidak beriman, keluargamereka akan terpisah dan bercerai berai. Sungguhkehidupan di dunia adalah cerminan dari kehidupanakhirat. Jika di dunia kita hidup sukses dan bahagiadalam ketaatan kepada Allah, maka dia akhiratpunkita akan menjadi orang yang sukses dan bahagiadibawah naungan ridha Allah SWT.

(39) Perasaan cinta pada keimanan danmenjadikannya terasa nikmat dan indah bagi orangorang yang beriman. Oleh karena itu, semuakenikmatan yang Allah beri kepada kita, baik yangada di dalam diri kita seperti hati,akal, panca indra,maupun diluar diri kita, yang ada di seluruh alamsemesta, semuanya adalah fasilitas yang harusdipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT,sehingga kita bisa menjadi "abdan syakuuran"(hamba yang bersyukur).

Pada data (35) terdapat konjungsi dan untuk

merangkai kalimat sebelumnya dengan kalimat

sesudahnya. Konjungsi ini digunakan untuk menambah

keterangan yang terdapat pada kalimat sebelumnya

sehingga gagasannya semakin jelas. Pada data (36)

terdapat konjungsi akan tetapi yang berfungsi untuk

mempertentangkan gagasan yang terdapat pada kalimat-

kalimat sebelumnya dengan gagasan pada kalimat-

kalimat sesudahnya. Pada data (37) terdapat dua

konjungsi begitu juga yang berfungsi untuk menambah

penjelasan kalimat-kalimat sebelumnya. Pada data (38)

77

terdapat konjungsi subhanallah dan sementara. Yang

pertama merupakan ungkapan bahasa Arab yang berarti

Mahasuci Allah, yang fungsinya ialah untuk memperdalam

makna pada kalimat sebelumnya dengan pernyataan

sesudahnya. Yang kedua berfungsi untuk membedakan

antara gagasan pada kalimat-kalimat sebelumnya dengan

gagasan pada kalimat-kalimat sesudahnya. Adapun pada

data (39) terdapat konjungsi oleh karena itu yang

berfungsi untuk menyimpulkan pernyataan pada kalimat

sebelumnya dengan penegasan yang termuat pada

kalimat-kalimat sesudahnya.

C. K. H. YUSUF MANSUR

1. ReferensiContoh kohesi gramatikal yang berupa referensi adalah

sebagai berikut.(40) Krisis keyakinan pada kebenaran Islam sebagai

agama universal serta paripurna tidak bisa dipungkirisudah menimpa beberapa orang yang mengakudirinya beragama Islam. Ini dapat dibuktikan denganpola hidup mereka yang dilihat dengan lahiriyahtetap ada saja kesamaan dengan pola hidup orang-orang yang nonmuslim.

(41) Sesaat bila lihat kaum wanita di jalan-jalan,sukar dibedakan pada seorang muslimah dengannon-muslimah, karena rambut keduanya samatampak, betis keduanya sama terbuka, keduanyasama menor di dalam bersolek apalagi keduanyasama kenakan pakaian ketat yang mana seluruhnyadilarang di dalam Islam. Boleh jadi semua itu akibatketidaktahuan atau ketidakfahaman. Namun,ketidaktahuan itu adalah akibat bahwa kebanyakankaum muslimin telah kehilangan kepercayaan terhadap

78

Islam, sehingga mereka cenderung mengabaikanajaran-ajarannya.

(42) Mempelajari ilmu-ilmu Islam dianggapketinggalan jaman. Banyak orang Islam, bahkankalangan akademik yang beranggapan mempelajariilmu-ilmu Islam tanpa dicampur dengan teori-teori ilmubarat, suatu kemunduran. Tidak sesuai denganperkembangan jaman dan seterusnya. Bukankah itukrisis kepercayaan terhadap Islam?

(43) Umumnya seseorang diketahui sebagai seorangmuslim, apabila ia melaksanakan shalat atau ketikadiajak berbicara. Hanya dalam beberapa kalangan ataukawasan saja terdapat suatu kelompok sosial secaralahiriah tampak sebagai muslim, sebab perempuan-perempuan mereka berjilbab misalnya.

(44) Orang-orang yang beriman kepada Allah danhari akhir, pasti mengimani dan meyakini bahwa hanyaIslam sajalah yang terbaik dan benar, sebagaipedoman beribadah dan pedoman hidup di dunia.Sebab ia meyakini bahwa segala yang dikatakan Allahdan RasulNya pasti benar dan baik.

Pada data (40) tersebut, ini merupakan referensi

yang menunjuk satuan lingual yang berupa kalimat

sebelumnya, yaitu Krisis keyakinan pada kebenaran Islam

sebagai agama universal serta paripurna tidak bisa

dipungkiri sudah menimpa beberapa orang yang

mengaku dirinya beragama Islam, pada data (41)

terdapat dua referensi berupa kata penunjuk itu. Yang

pertama menunjuk pada satuan lingual Sesaat bila lihat

kaum wanita di jalan-jalan, sukar dibedakan pada seorang

muslimah dengan non-muslimah, karena rambut

keduanya sama tampak, betis keduanya sama terbuka,

keduanya sama menor di dalam bersolek apalagi

79

keduanya sama kenakan pakaian ketat, sedangkan yang

kedua menunjuk pada satuan lingual kebenaran Islam

sebagai agama universal serta paripurna, pada data (42)

juga terdapat referensi itu menunjuk pada satuan lingual

yang berupa tiga kalimat sebelumnya yakni Mempelajari

ilmu-ilmu Islam dianggap ketinggalan jaman. Banyak orang

Islam, bahkan kalangan akademik yang beranggapan

mempelajari ilmu-ilmu Islam tanpa dicampur dengan teori-

teori ilmu barat, suatu kemunduran. Tidak sesuai dengan

perkembangan jaman dan seterusnya, pada data (43)

referensi ia menunjuk pada frasa seorang muslim, dan

pada data (44) juga terdapat referensi ia yang menunjuk

pada satuan lingual orang-orang yang beriman kepada

Allah dan hari akhir.2. Substitusi

Contoh kohesi gramatikal yang berupa substitusi adalah

sebagai berikut.(45) Allah berfirman:“Sesungguhnya agama (yang

ada) di sisi Allah adalah Islam.” (Ali Imran: 19).Berkaitan dengan ayat ini, Imam Ibnu Katsir dalamtafsirnya mengatakan bahwa ayat tersebut merupakanberita dari Allah Swt. bahwa tidak ada agama apapunyang diterima di sisi Allah, kecuali Islam.

(46) Sedangkan Islam ialah ittiba’ (mengikuti) rasul-rasul Allah yang diutus untuk tiap-tiap masa, sampaiakhirnya ditutup dengan rasul terakhir MuhammadSaw. Sehingga jalan menuju Allah tertutup kecualimelalui jalan Muhammad Saw.

(47) Seperti halnya firman Allah pada ayat yang lain:“Barang siapa mencari agama selain agama Islam,maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)

80

dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang-orangyang rugi.” (Ali Imran:85). Kaum muslimin yangdimuliakan Allah. Demikian pula pada ayat di atasAllah memberitahukan tentang pembatasan agamayang diterima di sisiNya, hanyalah Islam. Dengan katalain, bahwa selain Islam adalah agama yang batil.Tidak akan membawa kebaikan dunia dan tidak pulaakhirat. Sebab agama selain Islam, tidak diakui dantidak dibenarkan oleh Allah Swt. sebagai pedoman,baik dalam hal ibadah maupun mu’amalah-mu’amalahduniawi.

(48) “Hari ini telah Aku sempurnakan untukmuagamamu. Dan telah Aku sempurnakan nikmatKuuntukmu dan Aku telah ridlai Islam sebagaiagamamu.” (Al-Maidah: 3). Dalam kaitannya denganhal ini seorang tokoh ulama’ dari Yordania yaitu SyaikhAli Hasan Ali Abdul Hamid mengatakan dalam kitabnyaIlmu Usulil Bida’ bahwa ayat yang mulia inimembuktikan betapa syariat Islam telah sempurna danbetapa syariat itu telah cukup untuk memenuhi segalakebutuhan makhluk, jin dan manusia dalammelaksanakan ibadah.

(49) Artinya kebenaran Islam adalah kebenaranparipurna, kebenaran menyeluruh dan merupakankebenaran yang betul-betul merupakan nikmat Allahyang luar biasa. Betapa tidak, sebab apapunkebutuhan manusia dalam rangka pengabdian danperibadatannya kepada penciptanya sudah tertuangdan tercukupi dalam Islam. Sesungguhnya manusiatidak membutuhkan lagi petunjuk-petunjuk lain,kecuali Islam.

Pada data (45) tersebut, satuan lingual Sesungguhnya

agama (yang ada) di sisi Allah adalah Islam disubstitusi

dengan satuan lingual tidak ada agama apapun yang

diterima di sisi Allah, kecuali Islam, data (46) satuan lingual

ittiba’ (mengikuti) disubstitusi dengan satuan lingual

melalui jalan Muhammad Saw., data (47) satuan lingual

tidaklah akan diterima disubstitusi dengan satuan lingual

81

tidak diakui dan tidak dibenarkan oleh Allah Swt., data (48)

satuan lingual telah sempurna disubstitusi dengan satuan

lingual telah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan

makhluk, dan pada data (49) satuan lingual kebenaran

paripurna, kebenaran menyeluruh disubstitusi dengan

satuan lingual sudah tertuang dan tercukupi dalam Islam.

3. ElipsisContoh kohesi gramatikal yang berupa elipsis adalah

sebagai berikut.(50) Kebenaran dan kesempurnaan Islam ini juga

telah diakui oleh pemeluk agama lain selain Islam.Hanya saja banyak di antara mereka sendiri yangmenolak (ø), seperti disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an: “Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, padahaldiri mereka mengakui kebenarannya, lantarankedzaliman dan kecongkakan.” (An-Naml: 14).

(51) Seorang muslim harus merenung danmemahami bahwa ia diciptakan (ø), diberi rizki dantidak dibiarkan . Itulah sebabnya Allah mengutusrasulNya ketengah-tengah manusia. Tidak lain untukmembimbing mereka. Artinya ia, hidup dan ada dimuka bumi karena diciptakan Allah, ia diberi berbagaifasilllitas, rizki yang lengkap, mulai dari kebutuhanoksigen untuk bernafas sampai rumah sebagai tempatberteduh dan lain-lainnya sampai hal-hal yang di luarkesadaran manusia.

(52) Seluruh yang diperintahkan (ø) kita lakukandengan sebaik-baiknya sesuai dengan kekuatan ;namun yang dilarang (ø) kita tinggalkan, tidak kitakerjakan, apalagi mendekatipun janganlah.

(53) Boleh jadi semua itu akibat ketidaktahuan atauketidakfahaman (ø). Namun, ketidaktahuan itu adalahakibat bahwa kebanyakan kaum muslimin telahkehilangan kepercayaan terhadap Islam, sehinggamereka cenderung mengabaikan ajaran-ajarannya.

(54) Kesempuranaan Islam adalah kesempurnaanyang meliputi segala aspek (ø) , untuk tujuan

82

kebahagiaan masa depan yang abadi dan tanpa batas.Yaitu kebahagiaan tidak saja di dunia, tetapi di akhiratjuga(http://khutbahjumat76.blogspot.co.id/2013/04/islam-adalah-agama-yang-paling-benar.html diakses padatanggal 1 Desember 2015).

Pada data (50) yang dielipskan satuan lingual

kebenaran dan kesempurnaan Islam, data (51) yang

dielipskan satuan lingual Allah, data (52) yang dielipskan

satuan lingual Allah, data (53) yang dielipskan satuan

lingual terhadap ajaran Islam, dan pada data (54) yang

dielipskan satuan lingual kehidupan.

4. KonjungsiContoh kohesi gramatikal yang berupa konjungsi adalah

sebagai berikut.(55) Banyak dari Kita yang heran melihat orang

yang bergelimang dalam kemaksiatan kepada Allahmalah dibukakan pintu rezeki seluas-luasnya sertadimudahkan segala urusan hidupnya. Boleh jadi Allahmemberikan kekayaan dalam rangka istidroj, yaituagar semakin membuat seseorang terlena dalammaksiat dan kekufuran.

(56) Terkadang didalam dakwah, karena seruanmaterialisme menyebar kemana-mana, seruan Ulamadan Saudara seiman seringkali dilihat darikedudukan, nama dan kekayaan bukan isi seruannya,dan sebaliknya seorang muslim atau para penyeruAgama Allah tidak jarang yang merasa rikuhmenyampaikan bagian yang pahit didalam Al Qur’andan Sunnah, bila dakwah mereka kepada parapembesar dan pemilik harta banyak, benarlah firmanAllah SWT.

(57) Dalam Islam kesabaran dan ketaatan sangatterkait, bila kita memiliki harta kekayaan, kita disuruh

83

taat bersedekah dan bersabar dengan mengeluarkanharta, terlebih mereka yang memberikan sedekahterbaik, begitupun dalam shalat kita disuruh sabardari bisikan kemalasan, begitupula ibadah-ibadahlainnya yang ada didalam Quran dan Sunnah.Janganlah memilah dan memilih padahal ia suratdinas kita sebagai manusia menjadi khalifah dimukabumi ini.(https://ceramahyusufmansur.wordpress.com/2012/03/29/tulisan-berdosa-dan-gak-beriman-kok-malah-kaya/diakses pada tanggal : 01-Desember-2015

(58) Jika kita tiada sholat dhuha dalam satu hari,maka rizki kita satu hari itu habis untuk bayar utangsaja. Buat hutang karunia Allah. Itu pun harusnyamasih belum cukup. Lihat saja, kita pakai tubuh ini,badan ini, semua dari Allah. Gak bisa napas sekiandetik saja, sudah harus pakek alat bantu pernapasan.Coba tanya berapa duit tuh kalau pakai alat bantupernapasan? Sedang yang kita pakai bukan saja alatbantu pernapasan, melainkan sistem pernapasan. Itumasih bertambah-tambah dengan sistempencernaan, sistem pendengaran, sistempengelihatan, syaraf, dan wuah, gak kehitung dah.

(59) "perhitungan hutang", tetap berlaku dandijalankan Allah. Maka apa yang didapat olehseseorang atau yang dihasilkan, akan diambil ulangoleh Allah sebagai kewajiban terhutang. Apa lagikalau kemudian maksiat dan hal-hal yang wajib tiadaia lakukan, pasti bertambah-tambah minusnya.

(60) Hadirin yang berbahagia, yang belum nikahlihat muka saya, dan berdoalah karena kita tetepperlu contoh. Jadi lihatlah mukanya, oh dia udahnikah, do’akan dia yang sudah nikah, doanya nantikembali ke yang belum nikah dan bahkan do’anyapun juga kembali ke yang sudah menikah.

84

(https://www.facebook.com/permalink di akses pada08 Maret 2015).

Pada data (55) terdapat konjungsi boleh jadi untuk

merangkai kalimat sebelumnya dengan kalimat

sesudahnya. Konjungsi ini digunakan untuk menambah

keterangan yang terdapat pada kalimat sebelumnya

sehingga gagasannya semakin tegas. Pada data (56)

terdapat konjungsi dan sebaliknya yang berfungsi untuk

mempertentangkan gagasan yang terdapat pada kalimat-

kalimat sebelumnya dengan gagasan pada kalimat-

kalimat sesudahnya. Pada data (57) terdapat dua

konjungsi begitupun yang berfungsi untuk menambah

penjelasan kalimat-kalimat sebelumnya. Pada data (58)

terdapat konjungsi lihat saja yang fungsinya untuk

memperdalam makna pada kalimat sebelumnya dengan

contoh-contoh yang lebih konkret pada satuan lingual

sesudahnya. Pada data (59) terdapat konjungsi apa lagi

yang berfungsi untuk menegaskan pernyataan pada

kalimat sebelumnya dengan menambah penjelasan yang

termuat pada kalimat-kalimat sesudahnya. Adapun pada

data (60) terdapat konjungsi jadi yang berfungsi untuk

menyimpulkan pernyataan pada kalimat sebelumnya

85

dengan menegaskan kembali pada kalimat-kalimat

sesudahnya.

BAB V

WUJUD KOHESI LEKSIKAL RETORIKA DAKWAH

Kohesi leksikal tidak berkaitan dengan hubungan

gramatikal dan hububungan sematik. Kohesi leksikan ini hanya

berkaitan dengan hubungan yang didasarkan pada pemakaian

kata. Terdapat sejumlah peranti kohesi leksikal untuk

mewujudkan keututuhan suatu wacana, yaitu (1) repetisi

(pengulangan), (2) sinonimi (persamaan kata), (3) antonimi

(lawan kata), (4) hiponimi (hubungan atas bawah), (5) kolokasi

(sanding kata), dan (6) ekuivalensi (kesepadanan). A K. H. ABDULLAH GYMNASTIAR

1 Repetisi

Contoh-contoh kohesi leksikal jenis repetisi banyak

digunakan oleh Aa Gym dalam teks ceramahnya

(https://m.youtube.com/watch diakses pada 16 Oktober

2015), dapat dilihat pada contoh-contoh berikut.

(61) Kita sangat ingin keluarga kita menjadi orang orangyang sholeh, kita ingin menjadikan anak-anak patuhdan sholeh, kita ingin tetangga yang baik, kita inginnegara kita menjadi baik.

86

(62) Hebatnya kata-kata yang tak sebanding denganperilaku kita, maka kita sendiri yang menghancurkankata-kata kita.

(63) Orang yang memikirkan hal yang besar tapi yangkecil saja dia tidak sanggup melakukan hanya mimpidi siang bolong!, dan mulailah saat ini. Mengapa?karena besok belum tentu hidup, lusa belum tentuada, waktu kita adalah waktu saat ini.

(64) Allah menyaksikan kalau perubahan kita, kitalakukan dengan ikhlas. Artinya bukan karena pujian,bukan untuk kekaguman orang, bukan untukmendapatkan penghargaan.

(65) Keberuntungan tidak diukur oleh harta, gelarpangkat, maupun jabatan. Keberuntungan seseorangdi ukur dari kesanggupannya memperbaiki diri dariwaktu ke waktu.

(66) Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal yang kecil,mulailah saat ini. Lilahita’ala.

Pada data (61) terdapat jenis repetisi anáfora yakni

berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau

kalimat berikutnya yaitu berupa kata kita. Pada data (62)

terdapat jenis repetisi mesodiplosis yakni repetisi di tengah

baris-baris atau kalimat-kalimat yaitu berupa reduplikasi

kata-kata. Pada data (63) juga terdapat jenis repetisi

mesodiplosis yakni repetisi di tengah baris-baris atau

kalimat-kalimat yaitu berupa frasa belum tentu. Pada data

(64) juga terdapat jenis repetisi epizeuksis yakni repetisi

yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan

diulang beberapa kali berturut-turut. Dalam hal ini yang

diulang adalah kata bukan. Pada data (65) terdapat jenis

repetisi anáfora yakni berwujud perulangan kata pertama

87

pada tiap baris atau kalimat berikutnya yaitu kata

keberuntungan. Adapun pada data (66) juga terdapat jenis

repetisi epizeuksis yakni repetisi yang bersifat langsung,

artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali

berturut-turut. Dalam hal ini yang diulang adalah verba

mulailah.

2 SinonimiKohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh Aa Gym

dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat dilihat pada

contoh-contoh berikut.(67) Allah tau sakinah itu bukan datang dari rayuan,

pujian, penampilan, kosmetik. Sakinah itu datang dariAllah bagi orang yang hatinya bersih.

(68) Kalau Rasulullah menyebut istrinya humairah,karena memang agak kemerah-merahan.

(69) Bisnis itu ibadah. Bisnis itu untuk taat ke Allah, bisnisitu untuk taat ke Rasul, bisnis itu untuk jihad.InsyaAllah tenang.

(70) Wahai Allah Yang Maha Agung, jadikan saat ini saatmustajab doa, Ya Rab. Mudah bagimu mengabulkanapapun, tiada Tuhan selain Engkau yangmenggenggam langit dan bumi Yang Maha Agung,Yang Maha Baik, Yang Maha Penyayang, Yang MahaMengerti, Yang tidak pernah mengecewakan orang-orang hina seperti kami, yang tidak pernahmembiarkan orang-orang kotor seperti kami.

(71) Semoga Allah memberi kemampuan kepada kitauntuk membaca potensi yang telah Allah berikan.Menggali dan mengembangkan diri kita dengan baiksehingga hidup yang sekali-kalinya ini tidak menjadibeban bagi orang lain, bahkan hidup terhormat karenabisa meringankan beban orang lain.

Dalam konteks kalimat pada data (67) kata

penampilan bersinonim kosmetik. Dalam konteks kalimat

88

pada data (68) kata humairah bersinonim bersinonim

dengan frasa agak kemerah-merahan. Dalam konteks

kalimat pada data (69) kata ibadah bersinonim dengan

frasa taat kepada Allah. Dalam konteks kalimat pada data

(70) kata hina bersinonim dengan kata kotor. Adapun

dalam konteks kalimat pada data (71) frasa tidak menjadi

beban bersinonim dengan kalusa meringankan beban.

3 AntonimiKohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh Aa Gym

dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat dilihat pada

contoh-contoh berikut.(72) Kita tidak disuruh mencari rezeki, kita disuruh

menjemput rezeki. Kalau mencari antara ada dantiada. Tapi, kalau menjemput sudah pasti ada.

(73) Allah menciptakan yang halal, Allah menciptakanyang haram.

(74) Satu angkatan di sekolah umur sama, rezeki beda-beda.

(75) Puji caci biasa saja, sehat sakit hanya episode(76) Ampuni kami lebih banyak lupa daripada ingat

kepada-Mu. Lebih banyak ragu daripada yakin pada-Mu.

(77) Orang-orang yang terlatih menghadapi masalahsendiri akan berbeda semangatnya dalam mengarungihidup ini dibanding dengan orang yang selalubersandar kepada orang lain.

(78) Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yangsedekah, tidak akan berkurang harta denga sedekah,hanya kita berat mengeluarkan uang, sepuluh ribu dimall, dengan sepuluh ribu di masjid, beda , di mallterasa kecil sekali sepuluh ribu tapi di masjid terasabesar sedekah sepuluh ribu.

(79) Itulah budaya setan yang membuat kita kikir, sayaberani bersumpah demi Allah, kalau kita gemarbersyukur pasti Allah akan tambahkan. Jangan pernah

89

takut oleh rezeki yang belum ada, tapi takutlah tidakmensyukuri rezeki yang sudah ada.

Pada data (72) kata ada berantonin atau beroposisi

tiada. Oposisi antara ada dengan tiada bersifat mutlak.

Dalam oposisi mutlak terdapat pertentangan makna secara

mutlak, misalnya antara kata diam dan gerak, antara kata

hidup dan mati terdapat batas yang mutlak, sebab sesuatu

yang diam tentu tidak bergerak dan sesuatu yang bergerak

tentu tidak diam. Begitu pula, sesuatu yang hidup tentu

tidak mati dan sesuatu yang mati tentu tidak hidup. Kedua

proses ini tidak dapat berlangsung bersamaan, tetapi

secara bergantian. Pada data (73) kata halal beroposisi

dengan haram. Oposisi antara halal dengan haram juga

disebut oposisi mutlak meskipun di anatara keduanya ada

status yang disebut syubhat.

Pada data (74) kata sama beroposisi dengan beda.

Oposisi antara sama dengan beda disebut oposisi kutub.

Dalam oposisi kutub ini pertentangan maknanya tidak

bersifat mutlak, tetapi bersifat gradasi, yaitu adanya

tingkat-tingkat makna. Misalnya, kata panas dan dingin,

kata kaya dan miskin, kata besar dan kecil, serta kata

tinggi dan rendah. Kata-kata yang termasuk dalam kategori

oposisi kutub ini bersifat relatif, karena sulit ditentukan

90

batasnya secara mutlak. Batasnya dapat bergeser-geser,

tidak tetap pada satu titik. Dalam oposisi jenis ini

dimungkinkan kata yang beroposisi itu dapat bersandingan

dengan kata-kata seperti agak dan sangat: agak sama,

sangat sama, agak beda, sangat beda. Pada data (75) juga

terdapat jenis oposisi kutub, yakni kata puji beroposisi

dengan caci dan kata sehat beroposisi dengan sakit. Begitu

pula pada data (76), oposisi antara lupa dengan ingat dan

ragu dengan yakin adalah oposisi kutub. Oposisi pada data

(77) yakni antara satuan lingual menghadapi masalah

sendiri dengan satuan lingual selalu bersandar kepada

orang lain juga merupakan oposisi kutub. Oposisi kutub

juga ditunjukkan oleh kata kecil dan besar yang terdapat

pada data (78). Adapun pada data (79) terdapat oposisi

mutlak, yakni kata belum yang beroposisi dengan sudah.4 Hiponimi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh Aa Gym

dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat dilihat pada

contoh-contoh berikut.

(80) Maaf sodaraku sekalian kalau tidak bisa denganharta, dengan raut muka yang ramah itu sedekah,sedekah itu luas sekali, sedekah dengan perhatian,ada orang yang sedang pusing kita maumendengarkan walaupun kita tidak bisa memberisolusi, mendengarkan saja sedekah, karena ada orangyang hanya butuh didengarkan walaupun saya belumbisa mengamalkan ini sepenuhnya karena ada yang

91

bukan. Saya akan menceritakan riwayat hidup sayaseluruhnya, tak bisa separuh separuh. Ya tolong ajadikorting. Orang curhat kita mendengarkan iya punsedekah, sedekah waktu sedekah perhatian, kalautidak bisa sedekah dengan itu ada lagi potensi laindengan tenaga, nyapu. Pernah dengar ada seorangsantri yang dia sedekahnya adalah mencucikan mobil?CeramahAagymtentangsedekahhttp://youtu.be/XaF4Tu6ptwl, diakses pada tanggal 07 Desember 2015.

(81) Hati-hati untuk orang yang amal ibadahnyatemporal, sebab mungkin itu adalah tanda-tandaikhlasnya belum sempurna. Sebab ibadah yangdikerjakan dengan temporal tidak ada lain, ukurannyaialah urusan dunia. Amal tersebut hanya dikerjakanjika sedang butuh, lagi dilanda musibah, atau lagi adaujian kesusahan. Tidak demikian halnya manakalapertolongan dari Allah datang, datang kesenangan,maka kemampuannya bersenang-senangnya bersamaAllah malah menghilang.

(82) Kalau Allah sayang kepada kita Allah akanmengingatkan kita dengan berbagai kejadian, dompethilang lah, sakit, di PHK, uang habis, pokoknya kalaukita disayang Allah, kita akan diingatkan denganberbagai kepahitan sebagai jalan “kafarah” nya.

(83) Tobat saja, seperti nabi yunus, 3 kegelapan gelapnyamalam, gelapnya laut dan gelapnya perut ikan.

(84) Yakk, alhamdulillah hujan, Allah lagi punya rencanasendiri. Airnya sama, tanahnya sama, nanti yang jadipohon beda-beda. Ada rumput jepang, ada rumputgajah, ada rumput liar, ada pohon, ada selada, adaseledri, macem-macem. Padahal airnya sama,tanahnya sama, ada bunga warnanya beda-beda,bentuknya beda-beda, padahal airnya sama,harumnya beda-beda. Ada yang harum jengkol,namanya pohon jengkol, nanti jadi buah, macem-macem. Ada kulit duren, tajem-tajem, siapa yangngarang ini. Di dalamnya legit, enak, bijinya keras. Adasalak, sekelilingnya duri, bungkusnya bagus, adaselaput yang mulus, apalagi salak, salak apa yangenak? Salak pondoh, didalamnya ada lumutan. Bijinyakeras, siapa yang naruh disana. Belum lagi pisangmulus, bungkus kita kurang bagus, bungkus orangmah gak jelas, dikupas di dalamnya mulus, airnyasama, tanahnya sama, نن ببنا ذذ بككك تت بمككنا تك ذب بر نء بل بءلا ذي نبنا بف harusnyamakan pisang itu nangis, kenapa? Karena Cuma satu.

92

Saya ada yang ngirimi buah-buahan, aduh ya Allah,bagus-bagus buahnya, liat aja udah takjub, takjubkepada yang mendesain, mengatur kombinasi warna,meletakkan kulit, bulu-bulu halusnya, masya Allah.Biar nggak usah pengenlah, biar saya aja yangmenghabiskan. Masya Allah, terimakasih. Tidak adapertanyaan lain. Senang tidak ilmu tauhid ini?

Pada data (80) satuan lingual harta, raut muka,

perhatian, mendengarkan berhiponim terhadap kata

sedekah (hipernim). Pada data (81) satuan lingual jika

sedang butuh, lagi dilanda musibah, dan lagi ada ujian

kesusahan berhiponim terhadap kata temporal (hipernim).

Pada data (82) satuan lingual dompet hilang lah, sakit, di

PHK, dan uang habis berhiponim terhadap kata kejadian

(hipernim). Pada data (83) satuan lingual gelapnya malam,

gelapnya laut, dan gelapnya perut ikan berhiponim

terhadap kata kegelapan (hipernim). Adapun pada data

(84) satuan lingual pohon jengkol, pohon duren, pohon

salak, dan pohon pisang berhiponim terhadap kata pohon

(hipernim).5 Kolokasi

Kolokasi merupakan alat kohesi leksikal berupa

asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata dan

cenderung digunakan secara berdampingan. Kolokasi pada

teks ceramah Aa Gym adalah sebagai berikut.(85) Allah menciptakan yang halal, allah menciptakan

yang haram, Allah ciptakan yang mubah, Allahciptakan yang makruh, ..... Bahkan yang jadi ibadah

93

haqqul yaqiin. ada Allah ciptakan babi, Allah ciptakankhamer (minuman keras), Allah juga ciptakan ygmenimbulkan bau-bauan , Allah juga ciptakan rokokyang jelas meracuni tubuh.

(86) Orang kafirin, dhalimin, munafiqin, pelacur, pezina,orang-orang yang jahat, nista perbuatannya, kasihrezeki ini, karena tidak ada harganya.

(87) Apalagi makin tua makin dibatasi. Diberi oleh Allahpenyakit asam urat, tidak bisa makan buah-buahandan sayur-sayuran, diberi oleh Allah kolesterol diberioleh Allah penyakit gula, diberi lagi asma, diberisariawan.

(88) Tinggal jadi orang yang bener saja, hatinya tulus,ibadahnya bagus, hidupnya lurus, ikhtiyarnya serius,obatnya terus-menerus, Allah yang mengurus.

(89) Makanya orang-orang yang susah, itu pasti bukangak ada rezekinya. Tapi enggak ada keyakinan ,enggak ada kesungguhan, enggak ada keikhlasan.

Pada data (85) kolokasi atau sanding kata terjadi pada

halal, haram, mubah, dan makruh yang merupakan

lingkungan hukum Islam yang lima (al-ahkam al-khamsah).

Selain itu, satuan lingual babi, khamer, dan rokok

merupakan kolokasi contoh-contoh dari lingkungan hukum

Islam tersebut. Data (86) kolokasi terjadi pada kafirin,

dhalimin, dan munafiqin yang merupakan lingkungan

status orang-orang yang tidak taat pada aturan Allah,

misalnya pelacur, pezina, orang-orang yang jahat, dan

nista perbuatannya. Data (87) kolokasi terjadi pada asam

urat, kolesterol, penyakit gula, asma, dan sariawan yang

merupakan lingkungan penyakit. Data (88) kolokasi terjadi

pada orang yang bener, hatinya tulus, ibadahnya bagus,

94

hidupnya lurus, dan ikhtiyarnya serius yang merupakan

lingkungan orang-orang yang baik. Adapun pada data (89)

kolokasi terjadi pada enggak ada keyakinan, enggak ada

kesungguhan, enggak ada keikhlasan yang merupakan

lingkungan orang-orang yang tidak baik.

6 Ekuivalensi

Ekuivalensi adalah kesepadanan paradigm, yaitu

sejumlah hasil proses afiksasi dengan morfem asal yang

sama. Kohesi jenis ini pun dijumpai dalam teks ceramah Aa

Gym berikut ini.(90) Kita bisa membesar, kita tidak tahu nutrisi apa yang

kita perlukan untuk membesarkan tubuh kita.(91) Allah tidak mengubah kaum yang tidak mau berubah.(92) Oleh karena itu, kita harus punya keberanian. Berani

mencoba dan berani memikul risiko.(93) Jangan keseringan dipotret dipasang di mana-mana

ya, kalau memasang potret anak boleh tidak difacebook, boleh, tidak ada larangan, tapi periksa hatikita. Jangan keseringan, yang wajar-wajar saja.

(94) Kita ingin anak kita dipuji terus, kalau orang mujianak kita jadi gimana, sudah gak robah, ya? Janganberlebihan, itu bukan punya kita dan bukan bikinankita. Kita boro-boro bikin anak, nggambar anak juga,jadi mirip babon, ya?

(95) Pesaing itu hamba Allah juga. Kita mau bersaingsama aja yang ngasih rejekinya Allah.

Pada data (90) ekuivalensi sebagai kohesi leksikal

tampak pada paradigma membesar dan membesarkan;

data (91) pada paradigma mengubah dan berubah; data

(92) pada paradigma keberanian dan berani; data (93)

pada paradigma dipasang dan memasang; data (94) pada

95

paradigma dipuji dan muji, juga bikinan dan bikin; adapun

data (95) pada paradigma pesaing dan bersaing. B K. H. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM

1 Repetisi Contoh-contoh kohesi leksikal jenis repetisi yang

digunakan oleh Ustadz Arifin Ilham dalam teks

ceramahnya dapat dilihat pada contoh-contoh berikut.(96) Islam agama yang sempurna universal mencakup

semua aspek kehidupan. Islam memaparkan denganjelas, visi misi kehidupan sesaat di dunia ini.

(97) Hamba telah ridho kepada Engkau Rab yangmengatur hamba, hamba ridho terhadap Islamsebagai sistem manhaj kehidupan hamba, dan hambaridlo nabi Muhammad SAW sebagai uswah hasanahdalam kehidupan hamba.

(98) Subuh-subuh sholat, setiap dhuhur sholat, ashar soresholat, mau gelap magrib sholat kemudian dekat lagiwaktunya sholat lagi isya’. Bahkan ada sholat dhuha,sholat tahajud, ada istikharah, ada hajah, ada tasbih,ada qobliyah, ada ba’diyah.

(99) Itu mukjizat, itu huda, petunjuk untuk kita, untukmenyelamatkan hidup kita dunia akherat.

(100) Syirik, syirik itu bukan tidak beriman kepadaAllah. Dia beriman kepada Allah tapi juga berimankepada selain Allah. Dia percaya kepada Allah, tapijuga percaya kepada selain Allah. Dia sembah Allah,tapi juga sembah selain Allah. Dia percaya pada Allahtapi percaya pada keris, percaya pada jimat, percayapada dukun.

Pada data (96) terdapat jenis repetisi anáfora yakni

berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau

kalimat berikutnya yaitu berupa kata Islam. Pada data (97)

terdapat jenis repetisi epanalepsis yakni repetisi yang

berwujud kata terakhir dari baris, klausa, atau kalimat,

mengulang kata pertama, yaitu berupa pengulangan kata

96

hamba. Pada data (98) terdapat jenis repetisi epizeuksis

yakni repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang

dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut, yaitu

berupa pengulangan kata sholat. Pada data (99) terdapat

jenis repetisi campuran anáfora dan epistrofa yaitu berupa

pengulangan kata itu di awal baris dan kita di akhir baris.

Pada data (100) terdapat jenis repetisi epizeuksis yakni

repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang

dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut, yaitu

berupa pengulangan kata syirik. Di samping itu, juga

terdapat repetisi epistrofa yakni repitisi yang berwujud

perulangan kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat

berurutan yaitu berupa pengulangan kata Allah.

2 Sinonimi Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Arifin Ilham dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut.(101) Ini tauhid, ini iman, ini aqidah.(102) Kemudian yang baru-baru kemarin, selamat

tahun baru. Perayaan mubadzir, perayaan sia-sia.Rasulullah SAW sudah bersabda “hari raya yang kalianbanggakan adalah idul fitri dan idul adha.

(103) Perlihatkanlah, tampilkanlah,demonstrasikanlah dirimu sebagai seorang muslim.

(104) Saudaraku, politik harfiahnya adalah siasatatau strategi untuk meraih kekuasaan demi suatutujuan.

97

Dalam konteks kalimat pada data (101) kata tauhid

bersinonim dengan aqidah. Dalam konteks kalimat pada

data (102) kata mubadzir bersinonim bersinonim dengan

sia-sia. Dalam konteks kalimat pada data (103) tiga kata

perlihatkanlah, tampilkanlah, demonstrasikanlah adalah

bersinonim. Dalam konteks kalimat pada data (104) kata

siasat bersinonim dengan kata strategi. 3 Antonimi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Arifin Ilham dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut.(105) Karena itu, hitam putih politik tergantung siapa

aktornya. Cenderung pragmatis dan inkonsistensi."Tiada lawan kawan yang abadi kecuali kepentinganabadi."

(106) Dulu sangat rendah hati dan sederhana padasahabat-sahabatnya, tetapi setelah berkuasa yang adakeangkuhan.

(107) Semuanya fana kecuali Allah yang baka,semuanya hancur kecuali Allah. Dan semuanya yangberjiwa pasti mati. Bahkan pada akhirnya malaikatmaut yang paling terakhir mati juga mati, kecuali AllahMaha Hidup, yang menghidupkan Al-Mu’it yangmematikan.

(108) Mati laksana pintu setiap mahluknya pastimelewati one by one datang kepada siapapun, datangpada yang miskin, datang juga pada yang kaya,datang pada orang tua, datang pula pada yang muda.

(109) Malam mereka menjalin hubungan mesradengan Allah. Siang mereka sebagai pejuang yanggagah berani.

Pada data (105) kata hitam berantonin atau

beroposisi putih. Oposisi antara hitam dengan putih

merupakan oposisi kutub. Pada data (106) idiom rendah

98

hati beroposisi dengan kata keangkuhan. Oposisi antara

rendah hati dengan keangkuhan juga merupakan oposisi

kutub. Pada data (107) kata fana beroposisi dengan baka.

Oposisi antara fana dengan baka merupakan oposisi

mutlak. Selain itu, ada juga oposisi antara hidup dengan

mati dan antara menghidupkan dengan mematikan. Kedua

pasang oposisi ini juga bersifat mutlak. Pada data (108)

juga terdapat jenis oposisi kutub, yakni kata kaya

beroposisi dengan miskin dan kata tua beroposisi dengan

muda.

4 Hiponimi Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Arifin Ilham dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut.(110) Ampuni seluruh dosa kami. Dosa besar dosa

kecil. Sengaja tidak sengaja. Terang-terangan maupunyang kami sembunyikan dengan rapi selama ini, yangsebenarnya tidak ada yang tersembunyi di mata-Mu.Ampuni dosa kami yang dilakukan dengan bercanda,apalagi sungguh-sungguh.

(111) Hanya soal waktu kita akan meninggalkandunia ini, akan meninggalkan keluarga kita selama-lamanya. Dan setiap detik yang kita lalui apalagi jam,apalagi hari, apalagi tahun tidak akan pernahberulang. Siapa yang bisa kita tunda lagi waktu yangsudah berlalu.

(112) Mati laksana pintu setiap mahluknya pastimelewati one by one datang kepada siapapun, datangpada yang miskin, datang juga pada yang kaya,datang pada orang tua, datang pula pada yang muda.

99

Pada data (110) satuan lingual dosa besar, dosa

kecil, sengaja, tidak sengaja, terang-terangan, kami

sembunyikan berhiponim terhadap frasa seluruh dosa

(hipernim). Pada data (111) satuan lingual detik, jam, hari,

dan tahun berhiponim terhadap kata waktu (hipernim).

Pada data (112) satuan lingual miskin, kaya, tua, dan muda

berhiponim terhadap kata siapapun (hipernim). 5 Kolokasi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Arifin Ilham dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut. (113) Kita sudah menyaksikan dengan mata

telanjang saat keluarga kita wafat, orang tua kita,atau mungkin di bawah umurnya dari kita, anak kitadan kita hampir setiap hari melewati kuburan,bukankah mereka tadinya hidup, bukankah tadinyabersama kita .

(114) ''Sungguh semua para Rasul, anbia, aulia, danulama pilihan adalah penggemar, bahkan penikmattahajud. Inilah hidangan hidayah terlezat bagihamba-hamba Allah.

(115) Sesungguhnya, bangun di tengah malam lebihtepat untuk menjadi khusyuk. Bacaan kala itu sungguhamat berkesan. Thibannafs, kata Nabi, jiwanya hidupbercahaya. Semakin jelaslah bahwa tahajud adalahibadah bagi pemburu keridaan-Nya. Karena itu,raihlah kemuliaan malam dan kenikmatan hidup pada-Nya. Untaian tasbih, gerak tubuh, tetesan air mata'kan menjadi kebanggaan Allah di hadapan paramalaikat-Nya.

(116) Oleh karena itu, semua kenikmatan yang Allahberi kepada kita, baik yang ada di dalam diri kitaseperti hati, akal, panca indra, maupun di luar diri kita,yang ada di seluruh alam semesta, semuanya adalahfasilitas yang harus dipergunakan untuk beribadahkepada Allah SWT, sehingga kita bisa menjadi "abdansyakuuran" (hamba yang bersyukur).

100

Pada data (113) kolokasi atau sanding kata terjadi

pada keluarga, orang tua, dan anak yang merupakan

lingkungan famili. Data (114) kolokasi terjadi pada rasul,

anbia, aulia, dan ulama yang merupakan lingkungan status

orang-orang mulia yang tidak pada Allah. Data (115)

kolokasi terjadi pada tengah malam, khusyuk, tahajud,

ibadah, untaian tasbih, dan tetesan air mata yang

merupakan lingkungan qiyam al-lail. Adapun data (116)

kolokasi terjadi pada kenikmatan, hati, akal, panca indra,

alam semesta, dan abdan syakuuran (hamba yang

bersyukur) yang merupakan lingkungan mensyukuri

karunia Allah. 6 Ekuivalensi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Arifin Ilham dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut. (117) Kau bangga dengan Islammu, maka Allah

banggakan kalian pada malaikat dan di akherat nanti.(118) Bahkan pada akhirnya malaikat maut yang

paling terakhir mati juga mati, kecuali Allah Mahahidup, yang menghidupkan, Al-Mumit yangmematikan, sebelum kehadiran kita sudahdijadwalkan, jadwal kematian kita, setiap kita bahkandipanjangkan umur, dilemahkan fisik, usia berkurang,berarti semakin hari, jam, menit, detik, makin dekatdengan jadwal kematian.

(119) Dia akan lebih gembira lagi ketika ia danorangtuanya mulai bersiap-siap untuk berangkat ketempat itu. Puncak kegembiraannya adalah pada saatia sampai ke tempat tujuan.

101

(120) Begitu juga seorang hamba yang beribadahkepada Allah SWT. Dia akan melaksanakan ibadahnyadengan hati, khusyuk dan nikmat. Puncak kenikmatanberibadahnya dirasakan pada saat menjelangkematian. Dia akan merasakan kebahagiaan, karenaitulah pintu pertemuannya dengan Allah SWT, Dzatyang selalu diibadahinya dengan segenap perasaantunduk dan cinta selama hidupnya di dunia.

(121) Mereka yang sukses di akhirat dimulai darikesuksesan mereka menjalani hidup di dunia adalahdengan menjadi hamba yang bertakwa.

Pada data (117) ekuivalensi sebagai kohesi leksikal

tampak pada paradigma bangga dan banggakan; (118)

pada paradigma hidup, menghidupkan jadwal, dan

dijadwalkan; data (119) pada paradigma gembira dan

kegembiraan; data data (120) pada paradigma beribadah,

ibadahnya, beribadahnya dan diibadahinya; adapun data

(121) pada paradigma sukses dan kesuksesan.

C K. H. YUSUF MANSUR1 Repetisi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Yusuf Mansur dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut.(122) Setiap pagi semua anggota badan masing-

masing dari kalian wajib disedekahi. Setiap kali tasbihadalah sedekah. Setiap kali tahmid adalah sedekah.Setiap kali tahlil adalah sedekah. Setiap kali takbiradalah sedekah. Amar ma'ruf dan nahi mungkaradalah sedekah. Semuanya terpenuhi dengan duarakaat shalat dhuha."

(123) Yang namanya hutang, ya ditagih. Ada yanglangsung ditagih. Ada yang entar-entaran ditagihnya.Tapi ya pasti ditagih.

102

(124) Gak bisa napas sekian detik saja, sudah haruspakek alat bantu pernapasan. Coba tanya berapa duittuh kalau pakai alat bantu pernapasan? Sedang yangkita pakai bukan saja alat bantu pernapasan,melainkan sistem pernapasan.

(125) Putus Cinta?Itu mah biasaPutus Asa?Baru itu tidak biasa?Putus Rem?Matilah kita

(126) Harapan akan pengampunan dosaHarapan akan kesembuhan penyakitHarapan akan segera menikahHarapan akan segera memiliki anakHarapan akan segera mendapatkan pekerjaanHarapan akan perubahan kualitas hidup dari setiappermasalahan.Harapan bisa mempertahankan atau bahkan bisamemperbaiki kinerja perusahaan.

(127) Sekarang saya sama santri-santri sayamembaca ayat ini kirimin dah tujuh puluh ribu di kaliseratus santri, itu kan tujuh juta. Tujuh juta malaikatmengoperasi penyakit kanker.

(128) Kekuatan wirid itu memang bisa kitakendalikan. Surat Al-Furqan ayat terakhir. Jadi wirid itubisa dikendalikan.

(129) Kalo kita tidak mampu mengendalikanpekerjaan, berarti kita masih jadi budak pekerjaan.Kalo kita masih belum bisa mengendalikan waktu,berati kita masih jadi budak waktu.

Pada data (122) terdapat jenis repetisi simploke yakni

repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat

berturut-turut. yaitu berupa pengulangan kata setiap di

awal kalimat dan sedekah di akhir kalimat. Pada data (123)

terdapat jenis repetisi epistrofa yakni repitisi yang

berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir baris atau

kalimat berurutan, yaitu pengulangan kata ditagih. Pada

103

data (124) juga terdapat jenis repetisi epistrofa yaitu

pengulangan kata pernapasan di akhir kalimat. Pada data

(125) terdapat jenis repetisi anáfora yakni repetisi yang

berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau

kalimat berikutnya, yaitu berupa pengulangan kata putus.

Pada data (126) juga terdapat jenis repetisi anafora yang

ditandai dengan pengulangan kata harapan di awal kalimat

atau baris. Pada data (127) terdapat jenis repetisi tautotes

yakni repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam

sebuah konstruksi, yaitu berupa pengulangan frasa tujuh

juta. Pada data (128) juga terdapat jenis repetisi epistrofa

yakni repitisi yang berwujud perulangan kata atau frasa

pada akhir baris atau kalimat berurutan, yaitu pengulangan

kata dikendalikan. Adapun pada data (129) juga terdapat

jenis repetisi simploke yakni repetisi pada awal dan akhir

beberapa baris atau kalimat berturut-turut yaitu berupa

pengulangan kata kalo (kalau) di awal kalimat dan budak di

akhir kalimat.2 Sinonimi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Yusuf Mansur dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut.(130) Cobalah menyadari kita ini memiliki Tuhan

yang kekuasaan-Nya tidak terbatas, tidak bertepi.

104

(131) Tanamkan pada hati kita sebuah keyakinanbahwa Tuhan akan selalu mau membantu kita,memberikan jalan keluar di setiap kesulitan dan selalubersedia memberikan kemudahan di setiap kesulitan.

(132) Jika kita sadari Pencipta Yang Agung itu selalumendampingi kita mengarungi kehidupan ini. Danbahkan bukankah seharusnya kita tidak menjadihamba-Nya yang lemah lagi miskin karena kitabertuhan Allah, Tuhan yang memiliki alam ini semua.

(133) Siapa sangka ternyata begitu banyak darimereka yang hidupnya selalu berada dalam suasanaketakutan, suasana ketidaktenangan, dan suasanakekhawatiran.

(134) Kita sekarang ngomongin tentang sholat tepatwaktu. Tentang sholat di awal waktu.

Dalam konteks kalimat pada data (130) frasa tidak

terbatas bersinonim dengan tidak bertepi. Dalam konteks

kalimat pada data (131) klausa memberikan jalan keluar

bersinonim dengan memberikan kemudahan. Dalam

konteks kalimat pada data (132) tiga satuan lingual

Pencipta Yang Agung, Allah, dan Tuhan adalah bersinonim.

Dalam konteks kalimat pada data (133) tiga kata

ketakutan, ketidaktenangan, dan kekhawatiran juga

bersinonim. Adapun pada data (134) yang bersinonim

adalah frasa tepat waktu dengan di awal waktu.3 Antonimi

Kohesi leksikal jenis ini banyak digunakan oleh ustadz

Yusuf Mansur dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat

dilihat pada contoh-contoh berikut.

(135) Saya membedakan raja’ dengan tamanny.Raja’ adalah keterpautan hati dengan gerak lahir

105

kepada sesuatu yang diinginkan masa depan.Sedangkan Tamanny adalah sekedar berandai-andai,angan-angan kosong. Raja’ adalah sikap terpuji,sedangkan tamanny adalah sikap tercela.

(136) Meyakini Tuhan dari sisi positif, akan membuatTuhan tidak akan pernah berlaku negatif (yang lebihtepatnya kita tidak akan pernah merasakan bahwaTuhan sudah berlaku negatif).

(137) Di saat senang ada Allah, di saat susah punAllah tetap menyertai.

Pada data (135) kata terpuji berantonin atau

beroposisi tercela. Oposisi antara terpuji dengan tercela

merupakan oposisi kutub. Oposisi kutub juga terdapat pada

data (136), yakni kata positif yang beroposisi dengan kata

negatif. Demikian pula pada data (137) juga terdapat jenis

oposisi kutub, yakni kata senang beroposisi dengan susah.

4 Hiponimi

Kohesi leksikal jenis ini digunakan oleh ustadz Yusuf

Mansur dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat dilihat

pada contoh-contoh berikut.(138) Sedangkan manusia itu hanya satu jenis

makhluk dari triliyunan jenis makhluk Allah yang lainair, api, butiran debu, dedaunan, hembusan angin,hingga partikel yang tidak bisa terinderakan secarakasat mata. Dan semua ini Allah juga yangmenciptakan.

(139) Ilmu yang termahal buat anak kita bukanMatematika, bukan Bahasa Inggris, bukan komputer.

Pada data (138) satuan lingual air, api, butiran debu,

dedaunan, hembusan angin, dan partikel berhiponim

terhadap kata makhluk (hipernim), dan pada data (139)

106

satuan lingual Matematika, Bahasa Inggris, dan Komputer

berhiponim terhadap kata ilmu (hipernim). 5 Kolokasi

Kohesi leksikal jenis ini digunakan oleh ustadz Yusuf

Mansur dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat dilihat

pada contoh-contoh berikut.(140) Lalu, bumi yang berisi milyaran manusia dan

triliyunan makhluk lain, ternyata hanya satu planetsaja dari kurang lebih 100 milyar planet GalaksiAndromeda. Sedangkan Galaksi Andromeda pun hanyasatu dari seratusan milyar Galaksi di alam ini, inisemua yang menciptakan Allah.

(141) Lalu apa alasannya bagi kita untuk bersedih?Menangis? Untuk berduka? Berputus asa?

(142) Siapa sangka ternyata begitu banyak darimereka yang hidupnya selalu berada dalam suasanaketakutan, suasana ketidaktenganan, dan suasanakekhawatiran.

Pada data (140) kolokasi atau sanding kata terjadi

pada bumi, planet, galaksi dan Andromeda yang

merupakan lingkungan tata surya. Data (141) kolokasi

terjadi pada bersedih, menangis, berduka, dan perputus

asa yang merupakan lingkungan status orang-orang mulia

yang tidak bahagia. Adapun pada data (142) kolokasi

terjadi pada ketakutan, ketidaktenganan, dan

kekhawatiran yang merupakan lingkungan penderitaan. 6 Ekuivalensi

Kohesi leksikal jenis ini digunakan oleh ustadz Yusuf

Mansur dalam teks ceramahnya, sebagaimana dapat dilihat

pada contoh-contoh berikut.

107

(143) Dalam satu kesempatan tausiyah kepadakaryawan yang terkena musibah tabungan hilangsetelah setahun penuh menabung, atau pengusahayang sekian tahun berusaha, saya suka bertanya:Dhuha gak selama ini? jika jawabanya enggak dhuhaatau jarang, maka wajarlah jika tidak punya apa-apa.Sebab memang diambil oleh Allah buat bayar hutang.

(144) Sekarang bayangkan juga bila saudara adalahkepala sekolah dengan 2000 murid, atau pimpinanperguruan tinggi dengan 10 ribu mahasiswa? wuih,begidik saya membayangkan.

(145) Dengan raja, hal ini semestinya tidak terjadi.Karena akan ada selalu harapan pengampunan jikakita selalu ingat bahwa Dia Maha Pengampun yangakan terus memberikan maaf dan ampunannyakepada siapa saja yang menginginkan.

Pada data (143) ekuivalensi sebagai kohesi leksikal

tampak pada paradigma tabungan, menabung, pengusaha,

dan berusaha; data (144) pada paradigma bayangkan dan

membayangkan; serta data (145) pada paradigma

pengampunan, pengampun, dan ampunan.

108

BAB VI

TANGGAPAN AUDIENS TERHADAP RETORIKA DAKWAH

K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR, K.H. MUHAMMAD ARIFIN

ILHAM,

DAN K.H. YUSUF MANSUR

A. K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR1. Tanggapan Audiens Pria.

Sebagian audiens pria menanggapi ceramah Aa Gym

dengan mengulas kembali isi ceramah beliau, misalnya

sebagai berikut: Setelah membaca ceramah Aa Gym, memang

benar sebaik baiknya manusia adalah yang berakhlakbaik dan bermanfaat bagi orang lain. Sesuai doa yangtelah diajarkan Rasulullah saw. yaitu manusia itu hidupuntuk mencari kebaikan bukan kesenangan ataupunkekayaan. Hasanah bukan Farhanah (IqbalSihabuddin).

Dalam tanggapannya tersebut, Iqbal menyatakan

bahwa manusia hendaknya berusaha secara maksimal

agar menjadi manusia yang berakhlak baik dan bermanfaat

bagi orang lain, yakni senantiasa berbuat baik, bukan

mengejar kesenangan.Ibadah adalah pondasi agama jika kita hidup

tanpa ibadah ibarat rumah tanpa pondasi yangmudah terpengaruh oleh keadaan di dunia ini. Hidupdi dunia ini harus penuh keikhlasan dan kesabaranuntuk melakukan amalan dan ibadah kepada Allah.Sesungguhnya beruntung orang-orang yang ikhlasdan sabar karena Allah bersama orang-orang yangsabar (Mustaqim).

109

Mustaqim dalam tanggapannya tersebut lebih

menyoroti tentang pentingnya ibadah dalam kehidupan ini,

yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran sebagai mana pesan Allah dalam al-Quran

bahwa Dia tidak menciptakan jin dan manusia kecuali

untuk beribadah kepada-Nya.Kita adalah makhluk yang disayang oleh Allah.

Sejak dari janin sapai sekarang kita selalu diberi rizkioleh Allah. Hanya saja kita kurang bersyukur atassegala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.Kita harus bersyukur dengan apa yang Allah beri, danniscaya nikmat kita akan ditambah (Satriyo BagasPamungkas).

Dalam tanggapannya tersebut, Satriyo lebih tertarik

tentang pentingnya bahwa Allah senantiasa mengasihi

hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu sudah sepantasnya

kalau hamba-hamba-Nya senantiasa bersyukur kepada-

Nya. Manakala seorang hamba mensyukuri nikmat

pemberian-Nya niscaya hamba tersebut akan semakin

disayangi Allah dengan terus bertambahnya nikmak yang

dilimpahkan kepadanya.Senada dengan Satriyo, dalam tanggapannya, Andi

juga menyoroti tentang pentingnya manusia untuk

senantiasa bersyukur kepada Allah dengan selalu berikhtiar

untuk menjemput rizki yang pada hakikatnya telah

disediakan oleh Allah, sebagaimana tertulis dalam kutipan

berikut ini:

110

Kita sebagai manusia harus senantiasabersyukur tarhadap karunia Allah. Karena Allah telahmengatur rizki kita, kita tinggal berusaha semaksimalkita untuk menjemput rizki Allah. Oleh karena itu, kitaharus mensyukuri setiap rizki Allah dan tidak bolehmengeluhkan setiap karunia Allah (Andi Nugroho).

Sebagian audiens yang lain menanggapinya dengan

merumuskan poin-poin kesimpulan seperti berikut ini:a. Muhammad Syarifuddin.

Menurut saya, ceramah Aa Gym memberipesan agar kita:1) Mempertegas jati diri selaku seorang

muslim yang baik, santun, tegas, sertamampu mengayomi setiap orang.

2) Saling menghargai sangat diperlukan agarhubungan antar sesama dapat berjalandengan baik.

3) Jangan menunda-nunda amal kebaikan,karena belum tentu besokkita masih punya waktu untukmelaksanakannya.

b. Muhammad Abid Azka.

Menurut saya, ceramah Aa Gym memberimotivasi agar kita:

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitaskebaikan.

2) Memahami bagaimana makna danpengamalan kemampuan kita untukmandiri dalam mengarungi hidup ini.

Selanjutnya, sebagian besar audiens pria menanggapi

ceramah Aa Gym dengan pernyataan-pernyataan seperti

berikut:Menurut saya pidato dari AA Gym bagus untuk

kita amalkan. Karena jika ingin hidup kita bermaknamaka harus mempunyai tekad yang kuat untukmandiri. Oleh karena itu, kita harus punyakeberanian. Berani mencoba dan berani memikulrisiko. Orang yang bermental mandiri tidak akanmenganggap kesulitan sebagai hambatan, melainkansebagai tantangan dan peluang (Dzaki Wicaksono).

111

Dzaki dalam tanggapannya tersebut, lebih mengulas

tentang pentingnya mengamalkan pesan Aa Gym, bahwa

agar hidup ini bermakna maka harus memegang teguh

beberapa kata kunci: tekad kuat, mandiri, dan berani

mengambil risiko. Lain halnya dengan Dzaki, Fery dan

Denis dalam tanggapannya hanya sekedar menyoroti

bahwa pidato Aa Gym itu baik dari segi bahasanya,

sebagaimana terdapat pada kutipan berikut:Menurut saya pidato tersebut sudah termasuk

kategori baik karena dari segi gaya bahasa adabeberapa kalimat yang mengunakan majas (FerySolech Wibowo).

Isi dalam pidato tersebut sudah cukup jelas danbagus karena terdapat berbagai nasihat dan ajakanuntuk menuju dalam kebenaran. Namun jika ditinjaudari kalimatnya, masih menggunakan bahasa yangumum dan tidak banyak menggunakan kata-katailmiah (Denis Wiki Permana).

Sementara itu, Salim menyakatan bahwa pidato Aa

Gym itu baik karena memberikan nasihat agar seseorang

tidak mudah atau berhati-hati dalam menceritakan

masalahnya kepada orang lain karena bisa jadi lebih

menambah keruwetan masalah yang sedang dihadapi,

sebagaima terlihat pada kutipan berikut:Menurut saya pidato tersebut sudah baik karena

mengajar kita semua agar kita tidak mudahmenceritakan masalah kita kepada orang lain,khususnya pada orang yang belum baru kita kenal(Salim Khoirudin).

Pidato tersebut sangat menginspirasi banyakorang, karena pada kenyataannya yang dituturkan

112

oleh beliau banyak bukti yang nyata dari keutamaanbersedekah (Rais Ubadillah).

Dalam tanggapannya tersebut, Rais menyakatan

bahwa pidato Aa Gym sangat inspiratif karena dilengkapi

dengan contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan, tidak

sekedar uraian normatif yang abstrak yang tidak mudah

dipahami.

Saya setuju dengan Aa Gym pada ceramah ini,benar sekali beliau menyebutkan bahwa kebanyakanorang-orang jaman sekarang beribadah kepada Allahkarena ada apanya. Rata-rata semua mengharapkanimbalan atas itu yang malah membuat ragu akanditerimanya amalan mereka. Yang paling benaradalah kita harus memiliki niat yang baik dan ikhlaskarena dengan ibadah kita lebih bernilai danganjarannya sesuai dengan yang ada (AnandaGuswin Putratama).

Pentingnya niat yang ikhlas dalam beribadah agar

setiap amalan kita diterima Allah menjadi fokus tanggapan

Ananda, sebagaimana terlihat pada kutipan di atas.

Sementara itu, Sufyan dalam kutipan berikut ini lebih

menyoroti kurang lengkapnya dalil yang disampaikan oleh

Aa Gym, meskipun ia juga menyatakan bahwa secara

umum pidato Aa Gym penuh dengan makna dan hikmah

karena disampaikan secara rinci.

Taushiyah yang disampaikan Aa Gym sepertipada umumnya dai, yaitu penuh dengan makna danhikmah. Isi yang disampaikan telah dibahas denganrinci, dalam bahasa pun mudah untuk dipahami.Tetapi saya hanya kurang puas karena beliau hanya

113

memberi beberapa dalil, atau potongan dalil yangtidak lengkap (Sufyan Alwi).

Selanjutnya, Mudi dalam menananggapi pidato Aa

Gym lebih memfokuskan tentang pentingnya

memaksimalkan pendayagunaan karunia Allah yang

berupa akal. Selain itu, juga pentingnya manusia dalam

menjalani kehudupan di dunia ini untuk mencari sandaran

yang paling kuat, yaitu Allah, sebagaimana terlihat pada

kutipan berikut.

Tanggapan saya terhadap ceramah Aa Gymyang berjudul “Pantang Menjadi Beban” adalahbahwa kita sebagai manusia yang diberi akal olehAllah SWT, hendaklah kita memanfaatkan akal yangkita miliki ini dengan cara kita berusaha semaksimalmungkin dalam menjalani hidup baik itu cobaan,yang berupa nikmat, maupun kesengsaraan. Kitasebagai manusia yang memiliki akal haruslah janganselalu bergantung dengan apa yang ada di dunia ini,berusahalah menjadi orang yang mandiri danmendekatlah kepada Allah SWT dalam keadaan apapun. Inti dari tanggapan saya adalah tidak ada yangpatut untuk menjadi sandaran bagi manusia kecualiAllah SWT saja (Mudi).

Sementara itu, Nur Rohim lebih menyoroti ceramah

Aa Gym dari sisi bahasanya, sebagai berikut.

Setelah saya mendengar dan meneliti mengenaibahasa yang disampaikan Aa Gym, saya berpendapatbahwa bahwa cara berpidato Aa, baik. Dengan alasanpidato yang disampaikan tersebut mampumengkomunikasikan apa pendapatnya. Tidak hanyaitu, Aa Gym juga mampu memecahkan suasanaantara tegang dan bosan dengan candaan ringan tapimenghibur pendengarnya. Meskipun pengulangankata sering dilakukan, itulah menjadikan para

114

pendengarnya menjadi lebih yakin tentang apa yangdidengar (Nur Rohim).Selanjutnya, menurut Abduk Kharis, ceramah Aa Gym

dapat membuat hati pendengarnya menjadi tenang dan

terharu, karena ceramahnya disamapikan dengan suara

yang lembut, sebagaimana tercermin pada kutipan berikut.Setelah saya mendengarkan ceramah dari Bapak

KH. Abdullah Gymmastiar atau lebih terkenalnya AaGym yang menurut saya ceramah dari beliaumembuat hati saya tenang dan membuat trenyuhkarena cara menyampaikannya yang lembut danberwibawa, juga kalimat-kalimatnya sangat berkelas,mudah diterima dari berbagai kalangan dan berbagaiorang (Abdul Kharis).

Adapun Dany dalam menanggapi ceramah Aa Gym

lebih terkesan pada caranya memotivasi agar

pendengarnya tidak suka menunda-nunda untuk berbuat

baik, dalam arti bahwa berbuat baik itu harus dimulai dari

saat ini dengan niat hanya karena Allah semata,

sebagaimana tercermin dalam kutipan berikut.Tanggapan saya setelah mendengar, menulis,

dan membaca teks pidato dari Aa Gym tersebutadalah, saya sangat terkesan dengan pidato yangdisampaikan oleh Aa Gym tersebut. Karena,pidatonya mudah untuk cerna dan bahasanya jugaringan. Dimulainya juga harus sejak sekarang, tidakperlu menunggu orang lain berubah terlebih dahuludan kita baru mengikuti mereka. Karena kesuksesanitu milik kita yang harus kita pertanggungjawabkankepada semua makhluk Allah dan kepada Allah SWT.Jadi setelah mendengarkan, menulis dan membacapidato tersebut, saya akan mencoba melakukanperubahan pola pikir dan sikap atas kesuksesan itudari diri saya sendiri terlebih dahulu, untuk mencapaiakhlak yang baik di mata Allah (Muhammad DanyFarhananda).

115

2. Tanggapan Audiens WanitaDalam menanggapi ceramah Aa Gym, Nova lebih

tertarik pada nasihat Aa Gym kepada audiens agar

berupaya hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban bagi

orang lain, sebagaimana tertulis dalam kutipan berikut.Mengetahui dan menyadari akan pentingnya

menikmati hidup tidak dengan membebani orang lainberarti memahami pula nilai hidup dan kebahagiaan(Nova Ulfiana Rahma).

Berbeda dengan Nova, dalam kutipan berikut ini,

Whini lebih tertarik pada isi ceramah Aa Gym yang terkait

dengan penting Allah sebagai tempat untuk curhat atau

mengadukan semua persoalan kehidupan seraya memohon

kepada-Nya agar diberi solusi terbaik, tentu juga tidak

meninggalkan ikhtiar secara sungguh-sungguh.Menurut saya pidato tersebut sudah baik karena

mengajar kita semua agar kita selalu bertakwakepada Allah dan percaya kepada Allah bahwa Allahadalah tempat yang paling baik dan aman untukbercerita, serta mengadu dan setiap ada masalahAllah juga akan memberikan kita jalan keluar asalkita mau berusaha (Whini Mahkomah).

Selanjutnya, Asmaun lebih fokus pada pentingnya

keikhlasan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Hanya

dengan keikhlasanlah, setiap orang dapat memperoleh

kebahagiaan sejati dalam setiap detik kehidupannya.

Dengan keikhlasan, seseorang juga akan menjadi hamba

Allah yang lebih bersyukur, dan dengan bersyukur niscaya

116

kenikmatan dari Allah akan terus dilimpahkan kepadanya,

sebagaimana tertulis dalam kutipan berikut.Tanggapan saya bahwa isi pidato ini mengajak

kita agar kita menjadi orang yang ikhlas dalammelakukan beberapa hal maupun keadaan kita,apabila kita tidak ikhlas berarti kita tidak mensyukurinikmat yang diberikan oleh-Nya. Jadilah orang yangbelajar dalam hal keikhlasan dari hal yang terkecilseperti kita ikhlas bahwa kita sedang dirundungmasalah. Ikhlaslah karena keikhlasan itu adalah kuncikeberhasilan dan menjadikan hidup berbahagia(Asmaun Najah).

Senada dengan Asmaun, dalam kutipan berikut ini,

Maulida juga tertarik pada pentingnya keikhlasan

seseorang untuk berubah menjadi lebih baik yang harus

dimulai diri sendiri, dari hal-hal yang kecil, dan mulai saat

ini. Menurut tanggapan saya adalah apabila kita

ingin benar-benar berubah, maka mulailah dari dirisendiri, setelah itu dari hal yang kecil, hal sekecilapapun itu harus mulai dirubah dari saat ini juga. Danhendaklah berubah itu tidak dikarenakan orang laindan atau supaya dilihat oleh orang lain, tapiberubahlah karena memang keniatan dari dalam diridan dilakukan dengan ikhlas. Keberuntunganseseorang dapat diukur bukan dari harta ataujabatannya, melainkan diukur dari kesanggupannyauntuk berubah dari waktu ke waktu untuk yang lebihbaik lagi (Maulida Isroiyah).

Nanda dan Maftucatul, sebagaimana terpapar dalam

kutipan berikut ini juga pentingnya keikhlasan dalam

beribadah kepada Allah. Selian itu, Nanda merasakan

bahwa ceramah Aa Gym sangat sesuai dengan kehidupan

masa kini sehingga siapa pun yang mendengarkan

117

ceramahnya akan termotivasi untuk menjalani kehidupan

yang lebih bermakna.

Menurut saya, ungkapan Aa Gym tersebut sangatbagus untuk mendukung keimanan kita jugamenyadarkan diri bahwa dalam beribadah kepadaAllah memerlukan keikhlasan serta rasa tulus cintakepada Allah, bukan karna hanya menggugurkankewajiban seperti yang dilakukan kebanyakan orangpada zaman sekarang. Taushiyahnya juga sangatsinkron dengan kehidupan kita, jadi kita bisa lebihtermotivasi untuk menjalani hidup (NandaFitrianisha).

Menurut saya, ceramah Aa Gym sangatmenginspirasi kita untuk selalu beramal,sesungguhnya amal itu sangat bermanfaat bagi dirikita agar kita bisa ikhlas ketika melakukan sesuatutanpa mengharapkan imbalan apa pun, meskipunAllah telah berfirman bahwa sesuatan amalan yangbaik dan buruk itu akan ada balasannya (MaftuchatulUtamimah).

B. K.H. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM1. Tanggapan Audiens Pria

Dalam menanggapi ceramah ustadz Arifin Ilham, Rifqi

hanya mengulas sebagian isi dari ceramah da’i tersebut,

sebagai berikut.Kita hendaklah tidak berbuat sesuka hati karena

manusia hidup tidaklah lama dan mati tidak pernahterduga. Oleh sebab itu kita harus melihat diri kitaapakah sudah sesuai dengan ajaran-ajaran rosulataukah belum. Serta senantiasa menghormati orangtua (Mohammad Maulana Rifqi).

Berbeda dengan Rifqi, Mubarok dalam menanggapi

ceramah ustadz Arifin Ilham, ia lebih tersentuh oleh nasihat

ustadz Arifin Ilham tentang keutamaan salat tahajjud,

sebagai berikut.

118

Isi pidatonya menyadarkan kita bahwa sholatmalam (tahajud) sangat bermanfaat, selain doa kitadiijabah, orang yang menjalankan tahajud ataupenikmat tahajud adalah orang yang dipilih oleh Allah,dengan kata lain adalah orang pilihan (Ibnu Mubarok).

Selanjutnya, Afif dan Khoiruddin lebih tertarik

menanggapi ceramah ustadz Arifin Ilham tentang

pentingnya tekun beribadah dan senantiasa bersyukur

kepada Allah agar dapat merasakan kenikmatan hidup yang

sejati, sebagai berikut. Dari pidato tersebut kita menjadi tahu, bahwa

untuk mencapai surga Allah kita harus taat beribadahkepada Allah. Untuk mendapatkan surga-Nya Allahtidaklah sulit jika kita taat beribadah kepada Allah danmensyukuri segala karunia yang diberikan Allah, karenajanji Allah itu pasti. Rasa syukur terhadap apa yangtelah diberikan Allah kepada kita menjadikan hidupterasa lebih nikmat (Afif Jamaludin).

Taat beribadah dan mensyukuri nikmat Allah kunciuntuk mendapatkan surga Allah (Khoirudin).

Sementara iu, Nurma dan Bahtiyar, lebih tertarik

menanggapi cearamah ustadz Arifin Ilham tentang politik

dan kepemimpinan. Hal yang memprihatinkan dari

kepemimpinan politik adalah sangan dominannya

kepentingan duniawi sehingga tidak mudah didapatkan

pemimpin yang konsisten memperjuangkan nasib rakyat

dalam kerangka bertakwa kepada Allah sehingga terhindar

dari praktik korupsi dan perilaku tercela lainnya.Dalam pidato tersebut ada kata bermakna "Tiada

lawan dan kawan yang abadi kecuali kepentinganabadi", kita harus selalu mementingkan kepentinganorang lain juga, karena bila menginginkan pemimpin

119

yang baik dan budi pekerti harus memilih dari hatinurani kita sendiri (Nurma Adi S).

Pidato ini berisi tentang politik masa kini yangcenderung tak lahirkan pemimpin istiqomah. Maka dariitu kita berharap suatu saat Allah hadirkan di negeritercinta ini pemimpin teladan, istiqomah dalamketakwaan kepada-Mu (M. Bahtiyar Hamzah).

2. Tanggapan Audiens Wanita

Dalam meanggapi ceramah ustadz Arifin Ilham, Retno,

Uswatun, dan Solikhah sependapat bahwa isi pidatonya

sangat menarik dan inspiratif , yakni dapat mendorong para

pendengar/pembaca untuk senantiasa melakukan semua

perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hal yang

demikian ini dapat dilihat dalam kutipan-kutipan berikut.Isi pidatonya sangat menarik bahasanya mudah

dipahami terdapat sedikit majas. Isinya sangatmenginspirasi (Retno Indriastuti).

Isi pidatonya sangat menarik , kerenamenginspirasi manusia untuk berbuat yang lebih baikdalam bekal masuk surga dan kita dapat memperbaikiperbuatan yang telah kita lakukan sehigga kitatermasuk golongan penghuni surga (Uswatun Hasanah).

Ceramah yang disampaikan oleh ustadz ArifinIlham tersebut sangat inspiratif dan sangat mendorongpara pendengar/pembaca untuk senantiasa melakukansemua perintah Allah, salah satunya yaitu untukmenjadi seorang senantiasa menjadi hamba Allah yangbertakwa maksudnya menjadi seorang hambaAllah/manusia yang senantiasa menjauhi larangannyadan menjalani semua perintah Allah Swt. (MirfatusSolikhah).

Sementara itu, Rahma lebih tertarik pada ceramah

ustadz Arifin Ilham yang membahas tentang pentingnya

kualitas atau mutu umat. Umat yang berkualitas meskipun

120

jumlahnya sedikit dapat mengalahkan umat yang jumlahnya

lebih banyak tetapi tidak berkualitas. Di antara tanda umat

yang berkualitas adalah rajinnya umat itu dalam bertahajud.

Selain itu, Rahma juga menyatakan bahwa bahasa yang

digunakan oleh ustadz Arifin Ilham agak sulit dipahami,

namun demikian ia tetap mengaku suka isi pidatonya yang

cukup unik, yang boleh jadi tidak bisa diperoleh dari da’i-da’i

yang lain.

Saya mendapat beberapa point yang menurut sayamenarik untuk saya terapkan dalam diri saya yaitu“Betapa banyak kelompok yang sedikit, tetapiberkualitas (mukminin) mengalahkan kelompok yangbanyak, tetapi sekadar kuantitas (kafirun, munafiqun,fasiqun, musyrikun, zhalimun)”. Jika hanya memilikikuantitas tanpa memiliki kualitas seperti tidak ada apa-apanya. Karena memang tidak dapat dipungkiribahwasanya di mana-mana kualitas itu selaludiutamakan.

Pidato di atas menjelaskan bahwasannya “semuaorang dapat bangun di malam hari, namun tidak semuaorang bisa melaksanakan tahajud”. Benar adanya jikaseperti itu, karena itu pun terjadi dengan saya. Sayasendiri tidak tahu persis kenapa semenjak saya masukPTN saya menjadi susah untuk melaksanakan tahajud,padahal sebelumnya tidak demikian.

Bahasa yang digunakan dalam pidato tersebut sulituntuk dipahami dan penjelasan disetiap pointnyakurang rinci. Namun terlepas dari itu semua saya sukapidato di atas karena telah memberi satu dua pelajaranbagi saya yang belum tentu bisa aku dapat dari medialain (Rahma Nurmizsuari).

Agak berbeda dengan Rahma, menurut Eva justru

bahasa yang digunakan ustadz Arifin Ilham dalam pidatonya

sangat mudah dipahami dan dapat mendorong dan

121

menginspirasi umat muslim untuk melakukan solat sunat

tahajud.

Menurut pendapat saya isi dari ceramah ustadzMuhammad Arifin Ilham tersebut sangat bagus,menarik dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari kita,bahasa yang digunakannya mudah dipahami dan dapatmendorong dan menginspirasi umat muslim untukmelakukan solat sunat tahajud ini sholat tahajudmerupakan solat yang dilakukan di sepertiga malamsetelah bangun tidur dan merupakan doa yang sangatmustajab apabila kita berdoa kepada Allah, karenamalaikat pada turun ke muka bumi .terkadangseseorang melakukan sholat tahajud hanya pada saatakan meminta sesuatu kepada Allah. sedangkan padawaktu sehari-hari manusia tidak mau melaksanakannyakita harus berusaha untuk mengerjakan solat sunattahajud agar kita bisa mendekatkan diri kepada Allahswt. (Eva Nuraeni).

Selanjutnya, Nona lebih tertarik menyoroti ceramah

ustadz Arifin Ilham yang terkait dengan kepemimpinan yang

lahir dari dunia politik, sebagai berikut.

Isi pidato yang berjudul “Politik Masa KiniCenderung Tak Lahirkan Pemimpin Istiqomah”, sangatcocok untuk zaman yang seperti ini, karena kita sendirimengetahui bagaimnana pemimpin-pemimpin kitamengatasi masalah masyarakat yang selalumenginginkan keadilan (Nona Hartini Kader).

Adapun Indri, Kurnia, dan Ulya lebih tertarik mengulas

ceramah ustadz Arifin Ilham berkenaan dengan pentingnya

teman yang baik dalam kehidupan, karena teman itu akan

sangat mempengaruhi jalan hidup seseorang.Kita harus bisa memilah-milah teman yang baik

untuk kita dan yang dinamakan sahabat adalah temanyang selalu ada untuk kita tanpa melihat keadaan kita(Indri Sulistiani).

122

Teman sejati adalah teman yang tulus baik saatdi depan kita mupun dibelakang kita (Kurnia Fajarita).

Sesempurna apapun hidup kita, kita pasti butuhteman (Ulya Afifiyah).

C. K.H. YUSUF MANSUR

1. Tanggapan Audiens Pria

Tanggapan yang sangat positif terhadap pidato ustadz

YM dikemukakan oleh Yunus, Septyan, dan Sifa. Setelah

mendengarkan pidatonya stadz YM, Yunus mengaku lebih

paham agama, Septyan lebih memahami bahwa kekayaan

bukanlah ukuran orang sukses di dunia ini, dan Sifa lebih

memahami bahwa orang kaya tetapi bermaksiat pada

akhirnya akan berputus asa dan disiksa.

Menurut saya, bisa diambil banyak hikmah danpembelajaran dari pidato di atas. Isinya sangat bermaknadan memberikan hal yang positif. Saya menjadi lebihpaham akan Islam sebagai agama yang benar dansempurna. Memang Allah Maha Sempurna (Yunus PutraP.).

Sebagai manusia kita seharusnya berusaha, ikhtiardan tawakal mengikuti alur yang ada. Dan kekayaanbukanlah ukuran orang sukses di dunia ini (SeptyanBagas Hendarwanto).

Tak ada orang kaya yang sempurna jika takmenjihadkan harta-hartanya di jalan Allah,sesungguhnya miskin itu ujian kaya itu juga ujian makadari itu seperti isi dalam teks pidato ustd.Yusuf Mansur.Orang-orang yang berkelimangan maksiat selaludibukakan pintu-pintu kesenangan, berkelimanganharta bukan karena mereka dimuliakan Allah,sesungguhnya mereka telah melupakan peringatan

123

yang diberikan Allah kepadanya sehingga semakin iaberkelimangan dengan hartanya kelak ia akan disiksaserta akan berputus asa (Sifa Ahmad Sodiqin).

Selanjutnya, Iqbal lebih tertarik menanggapi ceramah

ustadz YM dengan menyatakan bahwa apa pun yang kita

kerjakan hendaknya selalu diniatkan untuk Allah dan selalu

untuk mendapatkan ridho dari-Nya.

Memang ada dan tiadanya harta itu adalah ujianuntuk kita. Bagaimana kita menyikapi dan menjalankanapa yang telah Allah SWT telah rezekikan kepada kitasemua, bagaimana cara kita bersyukur atas segalabentuk nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita,baik nikmat dalam bentuk yang nampak maupun yangtidak nampak, dan bagaimana cara agar apa yang kitaamalkan, apa yang kita kerjakan selalu berniatkanuntuk-Nya, dan selalu mendapatkan ridho dari-Nya(Muhammad Iqbal).

Adapun Anis lebih tertarik kepada ceramah ustadz YM

terkait dengan pentingnya salat sunnah Dhuha, sebagai

berikut.

Rizeki dari Allah bukan hanya berupa uangmaupun harta. Contoh lain adalah bernafas, karenaudara juga merupakan rezeki dari Allah. Dan shalatdhuha adalah bentuk dari rasa syukur kita untuk-Nya(Anis Mubarok).

2. Tanggapan Audiens Wanita

Kesan yang baik atas isi ceramah ustadz YM juga dapat

dipahami dari tanggapan Emma, Devia, Watik, dan Shanti.

Emma dan Devia lebih terkesan dengan tausiyah ustadz YM

sehingga keduanya mengaku lebih bisa mengerti bahwa

124

Islam merupakan satu-satunya agama yang benar dan

sempurna. Sementara itu, Watik dan Shanti lebih tertarik

pada hikmah dan manfaat dzikir dan pentingnya salat tepat

waktu. Oleh karena itulah, hendaknya setiap muslim harus

selalu membenahi kualitas salatnya agar berpengaruh

secara nyata terhadap kehidupannya.Menurut saya, pidatonya sangat berkesan.

Memberikan pengajaran kepada saya lebih jelasnyamengenai Islam merupakan agama yang benar dansempurna. Agama Allah memang hal yang benar, segalasesuatunya bersifat benar dan sempurna (Emma KurniaC.).

Menurut saya, dari pidato yang disampaikan sayajadi mengerti kenapa Islam menjadi agama yang palingsempurna. Pidatonya bagus, menjelaskan tentang Islamitu sangat benar dalam kehidupan ini, di dalam Al Qur’ánsudah sangat jelas dan sudah di terangkan betapasempurnanya agama islam ini. Memberikan banyakpengajaran akan Islam sebenarnya (Devia Namira).

Wirit merupakan doa yang mustajab untukpenyembuh segala penyakit yang menempel padatubuh umat manusia. Dan sholat merupakan bentukdari iman kita terhadap allah , maka jika telah tibawaktu untuk sholat, hentikanlah segala aktifitas kitadan janganlah menunda-nunda waktu untuk sholat.Sekian tanggapan yang bisa saya sampaikan (WatikFitriyani).

Menurut saya dalam isi pidato ust. Yusuf Mansursangatlah bagus karena di dalamnya berisikanbagaimana membenahi solat yang benar, cara supayasolat bisa tepat waktu, contoh-contoh yang konkritmengenai solat yang khusuk,dsb. Adapun solat yangbermaksut untuk mengistimewakan Allah, menjadikanAllah satu-satunya yang di takut-takuti. Ust. YusufMansur juga mengajarkan cara meminta kepada Allahdengan cara meminta kepada Allah dengan baik ataukhusuk supaya do’a kita dikabulkan-Nya (Shanti NurJanah).

125

Adapun Desty dan Humaida di samping menanggapi

substansi pidato juga menyoroti penggunaan bahasa yang

cenderung diulang-ulang oleh ustadz YM. Menurut keduanya

substansi pidatonya sangat mudah dipahami, justru dengan

bahasa yang cenderung diulang-ulang itulah pesannya

dapat lebih membekas dalam pikiran dan hati adiensnya. Isi yang terkandung pada pidato diatas cukup

banyak yang dapat saya ambil dari sisi baiknya,banyakpelajaran yang dapat saya ambil untuk menjadi acuansaya untuk memperbaiki shalat saya yang sampai saatini belum tepat waktu. Pembicaranya juga pandaimemberikan contoh untuk mengekspresikan materiyang akan disampaikan ,sekian tanggapan yang dapatsaya berikan (Desty Arinta).

Tanggapan saya mengenai ceramah beliautersebut adalah sangat simple namun tetap berisi.Memang sangat terlihat jelas apabila di dalamceramahnya tersebut banyak sekali kata yang diulang-ulang. Tetapi menurut saya, apabila suatu kata yangdiucapkan terus-menerus atau berulang-ulang, tanpadisadari akan memunculkan respon positif bagipendengarnya.

Bagi saya sendiri sebagai pendengar yang masihawam, perkataan yang diulang-ulang tersebut mampumeninggalkan jejak di pikiran saya. Sehingga sayadapat memahaminya secara mudah. Hal tersebutmengingatkan saya kepada guru saya saat memberikantipsnya untuk menghafalkan ayat-ayat suci Al-qur’anatau hadis Rasul. Bahwa sesuatu yang di ulang-ulang,tanpa di sadari akan masuk kedalam alam bawah sadarkita sehingga kita mampu menghafalnya denganmudah. Di ceramah beliau—Ustadz Yusuf Mansur—inipun terbuktikan.

Selain itu, nilai plus dari ceramah beliau adalah,beliau menggunakan bahasa sehari-hari yang mudahdipahami oleh pendengarnya. Meskipun pada aksenbahasanya yang menggunakan bahasa Betawi sangatkental, akan tetapi itu bukan menjadi masalah. Sebabbagi saya itu merupakan ciri khas tersendiri bagipembicara/penceramah.

126

Namun, hal yang sangat disayangkan dariceramah tersebut ketika beliau menggunakan katabahasa Arab. Seperti kata mamlahan. Bagi orang yangtidak tahu, tentu ini akan menjadi pertanyaan danmenyebabkan miss setelahnya, sehingga bisa jadi focusmendengarkan isi ceramah beliau ketika mendengarkata berbahasa arab tersebut akan menjadi terbenturoleh pertanyaan-pertanyaan dari kata bahasa arabtersebut. Meskipun demikian, itu bukanlah sebuhmasalah serius kalau pada akhirnya kata berbahasaarab tersebut mampu memperkaya kosakata bahasaArab baru bagi para pendengarnya (HumaidaFatmawati).

Tanggapan yang positif terhadap isi dan bahasa yang

digunakan ustadz YM juga disampaikan oleh Arini, Ulfa,

Wahyu, dan Viola berikut ini. Semuanya sangat termotivasi

untuk lebih memahami tuntunan Islam dan melaksanakan

ibadah-ibadah sunnah, misalnya salat Dzuha yang banyak

dikupas oleh ustadz YM.Apa yang disampaikan oleh Ustad Yusuf Mansur

sangat mendalam, memberi pengertian bahwa harapandan optimisme itu dibutuhkan dalam sebuahpermasalahan, dan keputusasaan itu harus dijauhkan.Setiap kata yang terlontar dari beliau seakanmempunyai kekuatan untuk mengubah pemikiranorang-orang yang cenderung berpikir pendek, sangatmenarik dan memotivasi siapapun yangmendengarnya. Beliau memberikan pengertian denganbahasa yang mudah dipahami, meski dengan beberapamajas yang terselip, justru majas-majas itu yangmembuat kita berpikir, merenung atas kehidupan yangkita alami selama ini (Arini Septia Wulan).

Ceramah beliau sangat mengagumkan dengankata-kata yang santai dan terdengar akrab. Bahasanyabijak dan mudah dipahami. Menggugah para audienceuntuk lebih bersemangat melaksanakan ibadah kepadaAllah, beliau juga tidak kebanyakan melawak. Karenakalau kebanyakan melawakbiasanya yang masuk hanyaguyonannya saja (Ulfa Nurul Amina).

127

Bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikanoleh Allah dengan cara kita melakukan sholat Dhuha 2reka’at setiap hari (Wahyu Setiya Putriana).

Hutang adalah sesuatu yang harus dibayar. Dannikmat yang diberikan oleh Allah harus kita bayardengan rasa syukur, Salah satunya adalah dengansholat Dhuha 2 reka’at (Viola Diane De Johnnie Putri).

.

BAB VII

PENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu,

kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. wujud kohesi gramatikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan

YM mencakup referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi.

Referensi merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal

yang berupa satuan lingual tertentu yang menunjuk satuan

lingual lain yang mendahului atau mengikutinya. Substitusi

merupakan salah satu kohesi gramatikal yang berupa

penggantian satuan lingual tertentu (yang telah disebut)

dengan satuan lingual lain. Elipsis adalah salah satu jenis

kohesi gramatikal yang berupa penghilangan unsur

(konstituen) tertentu yang telah disebutkan. Konjungsi

merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang

dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu

dengan yang lain.

128

2. Wujud kohesi leksikal retorika dakwah Aa Gym, Arifin, dan YM

mencakup repetisi (pengulangan), sinonimi (persamaan

kata), antonimi (lawan kata), hiponimi (hubungan atas

bawah), kolokasi (sanding kata), dan ekuivalensi

(kesepadanan).

3. Tanggapan pendengar/pemirsa retorika dakwah Aa Gym,

Arifin, dan YM adalah beragam, yang sebagian besar

menyatakan bahwa substansi ceramah tiga da’i tersebut

sangat berkesan, inspiratif, dan dapat memotivasi agar

pendengar/pemirsa senantiasa berusaha untuk menjalani

kehidupan yang lebih bermakna, yakni selalu bersyukur dan

bersabar. Sebagian besar pendengar/pemirsa menyatakan

bahwa bahasa yang digunakan oleh tiga da’i tersebut cukup

komunikatif yang disertai dengan contoh-contoh nyata

dalam kehidupan sehari-hari.

B. SaranKepada para pelajar, mahasiswa, pendidik, dan

masyarakat umum hendaknya banyak mendengarkan,

membaca, dan menyaksikan tayangan yang berisi ajakan

atau dakwah agar termotivasi untuk senantiasa

memperbaiki kualitas hidupnya.Kepada para peneliti hendaknya tidak

mengenyampingkan penelitian analisis wacana, terutama

yang terkait dengan retorika dakwah. Oleh karena dengan

129

melakukan penelitian analisis wacana retorika dakwah,

secara tidak langsung berarti peneliti telah berperan

secara aktif dalam menyebarluaskan nilai-nilai kebaikan,

baik yang bersifat hubungan vertikal kepada Allah maupun

hubungan horisontal kepada sesama manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1995. Stilistika Pengantar Memahami Bahasa

dalam Karya Sastra.Semarang: IKIP Press.

Baryadi Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam

Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondhosuli.

Departemen Agama RI. 2000. Al Qur’an dan Terjemahnya.

Semarang:Asy-Syifa’.

Edmondson, Willis. 1981. Spoken Discourse: A Model for

Analysis. London: Longman.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media.

Yogyakarta: LKIS

Faridl, Miftah. 1982. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung:

Perpuskaan Salman ITB.

130

Gymnastiar, Abdullah. 2003. Menjemput Rezeki dengan Berkah

Kumpulan Tulisan Tausiyah. Jakarta: Republika.

Gymnastiar, Abdullah. 2005. Aa Gym Apa Adanya: Sebuah

Qolbugrafi. Bandung: Khas MQ.

Ilham, Muhammad Arifin. 2003. Hakikat Zikir Jalan Taat Menuju

Allah. Jakarta: Intuisi Press.

Jorgensen, W. Marianne dan Louise J. Phillips. 2007. Analisis

Wacana Teori dan Metode. Terj. Imam Suyitno, Lilik

Suyitno, dan Suwarno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarat:

Gramedia.

Lukmana E. Aminuddin Aziz dan Dede Kosasih. 2006. Linguistik

Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi

Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Pudiyono. 2008. “Wacana Pengajian ‘Gemerlap Dunia Fana’ oleh

K.H.A. Darmawan dalam dalam Di Ambang Fajar SCTV

Analisis Mikro dan Makrostruktural” dalam Sumarlam.

2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta:

Pustaka Cakra.

Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana

Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang:

Bayumedia Publishing.

Samsuri. 1988. Analisis Wacana. Malang: IKIP Malang.

Saputra, Wahidin. 2002. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sinar, Tengku Silvana. 2008. Teori dan Analisis Wacana :

Pendekatan Sistematik Fungsional. Medan: Pustaka

Bangsa Press.

131

Subroto, D. Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik

Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Sudaryanto. 2002. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.

Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sumarlam. 2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta:

Pustaka Cakra.

Suminto, Aqib. 1984. Problematika Dakwah. Jakarta: Pustaka

Panjimas.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori

dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas

Maret University Press.

Tarigan , Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung:

Angkasa.

Thaha, Idris (Ed.). 1997. Dakwah dan Politik Da’i Berjuta Umat

K.H. Zainuddin MZ. Bandung: Mizan.

Tim Penyusun Kamus. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Titscher, Stefan, Michael Meyer, Ruth Wadak, dan Eva Etter.

2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Terj. Gazali dkk.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

http://pasca.uns.ac.id/?p=3074, diakses pada 27 Mei 2015http://pasca.uns.ac.id/?p=3145, diakses pada 27 Mei 2015http://dglib.uns.ac.id/Studi-Analisis-Wacana-Kritis-terhadap-Iklan-

Televisi-dengan-Endorser-Ustadz-dan-ust, diakses pada 27

Mei 2015 http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=248, diakses pada 27 Mei 2015http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=248, diakses pada 27 Mei 2015http://infoterbaruterbaru.blogspot.com/2013/11/kata-mutiara-

yusuf-mansyur. html, diakses pada 26 Mei 2015.http://indramukhtaroji.blogspot.com/2014/10/retorika-dalam-

dakwah, diakses pada 26 Mei 2015.

132

133