pendidikan kesehatan untuk pasien stroke
DESCRIPTION
pendkes untuk pasien strokeTRANSCRIPT
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK PASIEN STROKE
1. Diit Stroke
a. Tujuan Diit Stroke
Berdasarkan Buku Penuntun Diit Edisi Baru diit yang diberikan pada
penderita stroke adalah Diit Stroke. Diet Stroke bertujuan :
1) Meningkatkan kesehatan secara menyeluruh melalui pemberian gizi yang sesuai
(secara optimal)
2) Memberikan pola makan yang sehatsehingga terdeteksi tekanan darh dan kadar
gula darahnya.
3) Membantu menurunkan kolesterol darah.
4) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Syarat Diit
1) Tinggi kalium, rendah natrium
2) Kurangi lemak jenuh, utamakan asam lemak tak jenuh.
3) Tinggi serat, rendah karbohidrat
c. Jenis Diit
1) Makanan yang dianjurkan
- Makanan berserat tinggi : jagung, gandum, beras merah
- Banyak makan sayur-sayuran
- Menu seimbang diutamakan asam lemak tak jenuh dan protein nabati :
tempe, tahu, oncom
2) Makanan yang tidak dianjurkan
- Semua makanan yang digoreng, semua daging yang berlemak (kambing,
babi, ham, sosis, kullit ayam, lemak hewan)
- Jerohan, kepiting, cumi-cumi, udang dan kerang, ikan laut, ikan asin, ikan
pindang, teri, udang kering, telur asin
- Roti, kue yang mengandung soda kue atau garam
- Margarine , mentega
- Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, petis, tauco, saus tomat
- Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, sawi,
lobak
- Buah-buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong, nangka
dan durian
- Minuman yang mengandung alkohol, soda, kopi, teh kental.
2. Fisioterapi ( Rehabilitas )
a. Terapi fisik (fisioterapi)
1) membantu pasien dalam melakukan exercise atau manipulasi otot sesuai dengan
masalah pasien, misalnya latihan penguatan otot, hydrotherapy, latihan
keseimbangan dan koordinasi, latihan peregangan otot dll.
2) membantu pasien mengatasi masalah otot dengan alat-alat fisioterapi atas
instruksi dokter SpKFR
b. Terapi okupasi
1) membantu pasien melakukan gerakan motorik halus.
2) melatih pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti misalnya pindah
dari duduk ke berdiri, mandi,berpakaian,makan dll.
3) melatih pasien melakukan gerakan adaptif dengan berbagai alat bantu.
4) membantu pasien dalam proses kembali bekerja (back to work).
c. Terapi wicara
1) membantu pasien untuk berkomunikasi untuk membantu komunikasi misalnya
dengan latihan pengucapan kata (artikulasi) atau komunikasi dengan alat bantu.
2) membantu pasien dengan gangguan menelan (disfagia) dengan latihan /
maneuver khusus untuk mempermudah proses menelan.
3. Latihan ROM
a. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
1) Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu : Tangan satu penolong
memegang siku, tangan lainnya memengang lengan. Luruskan siku naikan dan
turunkan legan dengan siku tetap lurus
2) Gerakan menekuk dan meluruskan siku : Pegang lengan atas dengan tangan
satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku.
3) Gerakan memutar pergelangan tangan : Pegang lengan bawah dengan tangan
satu, tangan yang lainnya menggenggam telapak tangan pasien. Putar
pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke arah dalam
(telungkup).
4) Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan: Pegang lengan bawah
dengan tangan satu, tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien.
Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
5) Gerakan memutar ibu jari: Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan
tangan satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan.
6) Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan : Pegang pergelangan tangan
dengan tangan satu, tangan yang lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari
tangan
b. Latihan pasif anggota gerak bawah
Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha : Pegang lutut dengan tangan satu,
tangan lainnya memegang tungkai. Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang
lurus
c. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
1) Latihan I
Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat ketas, letakan
kedua tangan diatas kepala, kembalikan tangan ke posisi semula
2) Latihan II
Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan yang sehat,
kembalikan ke posisi semula
3) Latihan III
Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas,
kembalikan ke posisi semula.
4) Latihan IV
Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat, luruskan siku
kemudian angkat ketas, letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat tidur.
5) Latihan V
Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat
angkat keatas dada, putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar.
6) Latihan VI
Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat kemudian luruskan, putar
ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat.
7) Latihan VII
Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh, turunkan kaki yang sehat
sehingga punggung kaki yang sehat dibawah pergelangan kaki yang lumpuh,
angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian turunkan
pelan-pelan.
8) Latihan VIII
Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm,
ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang
satunya lagi, kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
9) Latihan IX
Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada lutut yang lumpuh
dengan tangan satu dengan tangan lainnya penolong memegang pingang
pasien, anjurkan pasien untuk memegang bokongnya, kembali keposisi semula
dan ulangi sekali lagi.