pendidikan keluarga dalam al-qur’ane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/skripsi...

84
PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 17 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh NOVI DIAN AMALIYA NIM 11113282 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 25-May-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’AN

SURAT LUQMAN AYAT 17

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

NOVI DIAN AMALIYA

NIM 11113282

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan
Page 3: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

i

Page 4: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

ii

Page 5: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

iii

Page 6: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

iv

Page 7: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

v

MOTTO

﴾٦العسر يسرا ﴿﴾ إن مع ٥فإن مع العسر يسرا ﴿

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

Semua itu mudah jika kita menganggap itu mudah, yang membuat sulit

karna kita menganggap itu sulit. – (A. Ihya ulumuddin)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbil’alamin, diiringi luapan syukur yang tak terkira dengan izin

Allah swt skripsi ini telah terselesaikan.

Saya persembahkan skripsi ini teruntuk orang-orang yang berharga dalam hidup

saya.

Page 8: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sang pemilik

dan pencipta alam semesta yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur’an Kajian Surat Luqman Ayat 17”.

Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad saw, sebagai suri tauladan untuk panutan kita semua sehingga

kita dapat mencapai kebahagiaan ketentraman dunia dan akhirat.

Ucapan terima kasih penulis kepada pihak yang telah memotivasi,

membimbing serta memberikan masukan atau kritikan demi terwujudnya

skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat

dan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Siti Ruhayati selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Muh Hafidz, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi,

terimakasih atas bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan.

5. Bapak QI Mangku Bahjatulloh, LC., M.S.I selaku dosen pembimbing

akademik

Page 9: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

vii

6. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya

untuk menilai kelayakan dan meguji skripsi dalam rangka

menyelesaikan studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

7. Bapak K.H. Zoemri RWS (Alm) serta ibu Nyai Hj. Latifah selaku

pengasuh PPTI Al-Falah yang selalu mendoakan santri-santrinya.

8. Kedua orangtua tercinta, bapak KH. Muh Fadhil dan ibu Siti

Asmaunnah yang telah mencurahkan pengorbanan dan kasih sayangnya,

serta tiada hentinya menyertakan doa dalam setiap sujudnya bagi

penulis.

9. Kakak-kakakku, Anita Alfajriya, S.Pd.I, Ana Maria Ulfa, S.Pd.I,

Muhammad Annas Malik, juga kakak-kakak iparku yang senantiasa

memberikan nasihat dan pelajaran hidup yang berharga bagiku. Serta

seseorang yang telah memberikan warna dalam kehidupanku, juga

sebagai penyemangat keseharianku, Ahmad Ihya Ulumuddin, S.Pd.

10. Keluarga besarku yang ikut andil dalam semangat penulis untuk

penyelesaian skripsi ini.

11. Mbak Desty Prasetya, S.Pd., Mbak Evi Arfianti, S.E., Dek Rizka

Roikhana, M.Pd yang juga sangat berperan dalam semangat dan arahan

dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat tercinta, Masruroh, Zuni Ma’rifah, Sopiya Nurrohmah,

Siti Ariyanti, Siti Nur Fadhilah, Lailatul Jannah, Istriyani yang telah

bersedia menjadi saudara setia dalam kebersamaan selama ini, susah

Page 10: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

viii

senang kita bersama, berjuang bersama. Juga adikku Uswatun Fitriyah

yang telah memberikan semangat dan pelajaran hidup bagi penulis.

13. Keluarga besar PPTI Al Falah, teman-teman angkatan 2013, teman-

teman kamar C23 dan C24 yang sama-sama sedang berjuang meraih

toga simbol keberhasilan untuk lanjut ke impian masa depan, serta adek-

adek alumni kamar C17 yang juga turut memberikan semangat bagi

penulis.

14. Teman-teman seperjuangan PAI, PPL dan KKN angkatan 2013, juga

temanku Alisa Utami dan Siti Qomariah, S.Pd terimakasih atas

kebersamaan kita selama ini.

15. Semua pihak yang ikut serta memberikan bantuan dan motivasi yang

juga sangat berjasa dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari

kesalahan yang tentu saja jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan

saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini.

Dan penulis berharap semoga tulisan ini mempunyai nilai guna dan

manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Salatiga, 23 Mei 2017

Penulis

Novi Dian Amaliya

ABSTRAK

Page 11: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

ix

Amaliya, Novi Dian. 2017. Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur’an Surat Luqman

Ayat 17. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing

Muh.Hafidz, M.Ag.

Kata kunci: Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur’an

Penelitian ini tentang pendidikan keluarga dalam al-Qur’an surat Luqman

ayat 17 bahwa pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia. Artinya,

dengan pendidikan manusia diharapkan mampu menemukan dari mana dirinya

berasal, hadir di dunia ini untuk apa dan setelah kehidupan ini akan ke mana,

sehingga ia menjadi lebih manusiawi, baik dalam berpikir, bersikap maupun

bertindak. Dalam upaya mencerdaskan anak, pendidikan keluarga merupakan

pendidikan utama bagi anak agar berkembang secara optimal dan bermakna. Dan

inti dari pendidikan keluarga itu sendiri adalah pendidikan agama, yang jika

dilakukan secara dini dan sebaik-baiknya akan memberikan fondasi kepribadian

yang kokoh terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang datang dari luar

diri anak. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

(1)Bagaimana pokok pendidikan keluarga dalam Surat Luqman ayat 17?,

(2)Bagaimana relevansi pendidikan keluarga yang dipaparkan pada Surat Luqman

ayat 17 dalam pendidikan formal?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan

penelitian kepustakaan (library research) dengan metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, dan

sebagainya. Sumber data penelitian ini penulis bedakan menjadi dua kelompok,

yang pertama adalah sumber primer yang berasal dari Al-Quran dan yang kedua

adalah sumber sekunder yang berasal dari data yang diperoleh dari sumber-sumber

lain yang masih berkaitan dengan masalah penelitian, serta buku-buku lain yang

relevansinya berkaitan dengan pembahasan.

Kajian ini menunjukkan bahwa pokok pendidikan keluarga dalam surat

Luqman ayat 17 yaitu meliputi: (1) Shalat. Anak dapat mengenal Islam pada

mulanya melalui tanda/media keislaman seperti masjid dan lainnya. Terkadang

anak juga mempertanyakan kepada orang tuanya tentang ketuhanan, sehingga anak

bisa membiasakan diri untuk mengikuti orangtuanya dalam beribadah. (2) Amar

ma’ruf nahi munkar. Melaksanakan kewajiban beramar ma’ruf serta nahi munkar

adalah suatu kepastian yang mutlak. Bahkan tiada suatu pendapat ulama manapun

yang memberikan kelonggaran atau keringanan untuk tidak melakukannya. (3)

Sabar. Hakikat sabar adalah sebuah akhlak yang tertinggi diantara sekian banyak

Page 12: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

x

akhlak jiwa. Sebuah akhlak yang berusaha untuk menghalangi seseorang

melakukan tindakan tidak terpuji.

DAFTAR ISI

Page 13: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

xi

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv

PERTANYAAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ v

MOTTO ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

E. Metode Penelitian .................................................................................. 6

F. Definisi Operasional .............................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 16

BAB II KOMPILASI AYAT-AYAT

Page 14: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

xii

A. Surat Luqman ayat 17 ........................................................................ 18

B. Mufrodat ............................................................................................. 18

C. Pokok kandungan Surat Luqman ayat 17 ........................................... 25

BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH SURAT LUQMAN

A. Asbabun Nuzul ................................................................................... 31

B. Munasabah ......................................................................................... 32

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pokok Pendidikan Keluarga dalam Surat Luqman Ayat 17 ............... 38

B. Relevansi dalam Pendidikan Formal .................................................. 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 59

B. Saran ................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha memanusiakan

manusia. Artinya, dengan pendidikan manusia diharapkan mampu

menemukan dari mana dirinya berasal, hadir di dunia ini untuk apa dan

setelah kehidupan ini akan ke mana, sehingga ia menjadi lebih manusiawi,

baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak (Rusn, 2009: 123).

Diantara tiga pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan,

keluarga merupakan penanggung jawab pertama dan utama. Karena anak

itu datang dari keluarga dan akan kembali ke dalam keluarga. Pendidikan

yang paling awal dalam keluarga yaitu sejak anak masih dalam kandungan

ibunya. Dalam hal ini ibu dan bapak merupakan pendidik pertama bagi anak

(Surya, 2001: 95).

Pendidikan dalam keluarga merupakan inti dan fondasi dari upaya

pendidikan secara keseluruhan. Segala sesuatu yang berkenaan dengan

pendidikan anak merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan

selanjutnya. Pendidikan dalam keluarga yang baik akan menjadi fondasi

yang kokoh bagi upaya-upaya pendidikan selanjutnya baik di sekolah

maupun di luar sekolah.

Dalam upaya mencerdaskan anak, pendidikan dalam keluarga

merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak agar berkembang

secara optimal dan bermakna. Agar pendidikan anak dapat berlangsung

Page 16: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

2

dengan baik, ada sejumlah azas yang harus diperhatikan yaitu pendidikan

agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasi kondusif, pembentukan

kebiasaan, keteladanan, motivasi dan bimbingan, dan komunikasi.

Inti dari pendidikan keluarga adalah pendidikan agama, yang jika

dilakukan secara dini dan sebaik-baiknya akan memberikan fondasi

kepribadian yang kokoh terutama dalam menghadapi berbagai tantangan

yang datang dari luar diri anak (Surya, 2001:2-3).

Dalam penelitian ini penulis menganalisis Surat Luqman ayat 17

karena tokoh dalam surat ini yaitu Luqman al-Hakim sangat memotivasi,

bagaimana mendidik dan membekali anak-anak dengan nasehat-nasehatnya

sebagaimana diabadikan dalam al-Qur’an. Nasehat ini merupakan pelajaran

sangat berharga bagi semua keluarga yang menginginkan.

Awalnya menanamkan rasa keimanan yang kuat dalam diri anak.

Lalu meyakini atas keesaan Tuhan dan tidak ada kekuatan lain selain dari

Tuhan. kemudian Luqman memberi nasehat shalat dan amar makruf nahi

mungkar, serta bersikap sabar menghadapi setiap musibah yang menimpa

anaknya yang memang harus dimiliki setiap Muslim (Noor,2015:177-181).

Salah satu nasehat yang disampaikan Luqman kepada anaknya

tentang keimanan tersebut, disebutkan dalam ayat al-Qur’an Surat Luqman

ayat 17

لة وأم ر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما يا بني أقم الص

لك من عزم المو ا (۷لقمان : ) ر أصابك إن ذ

Page 17: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

3

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan

yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Maksud ayat di atas yaitu Luqman mewasiatkan kepada anaknya

beberapa hal, diantaranya untuk selalu mendirikan shalat dengan sebaik-

baiknya, sehingga diridhai Allah. Jika shalat yang dikerjakan itu diridhai

Allah, perbuatan keji dan perbuatan mungkar dapat dicegah, jiwa menjadi

bersih, tidak ada kekhawatiran terhadap diri orang itu, dan mereka tidak

akan bersedih hati jika ditimpa cobaan, dan merasa dirinya semakin dekat

dengan Tuhannya. Selanjutnya mewasiatkan agar berusaha mengajak

manusia mengerjakan perbuatan-perbuatan baik yang diridhai Allah,

berusaha membersihkan jiwa dan mencapai keberuntungan, serta mencegah

mereka agar tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa.

Luqman juga mewasiatkan agar selalu bersabar dan tabah terhadap

segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat

baik dan meninggalkan perbuatan yang mungkar, baik cobaan itu dalam

bentuk kesenangan dan kemegahan, maupun dalam bentuk kesengsaraan

dan penderitaan (Departemen Agama, 2007:555).

Nasehat pokok yang disampaikan sesungguhnya merupakan hal

yang harus diberikan kepada seluruh umat manusia. Yakni, dimulai dari

bagaimana seseorang mendesain diri dengan keimanan kokoh,

menghormati dan menghargai kedua orang tua, beramal shalih untuk

Page 18: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

4

investasi akhirat, menaburkan kebaikan di dunia, berusaha mencegah

maraknya kemaksiatan dan kemungkaran, sampai mengingatkan karunia

Allah yang begitu banyak dicurahkan kepada umat manusia. Semua itu

dalam upaya menjadikan manusia baik dan bermartabat serta bermanfaat

bagi manusia lainnya (Noor, 2015: 177-181).

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis,

maka penulis bermaksud untuk mengkaji lebih lanjut tentang

“ Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 17 ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengajukan permasalahan

pokok yaitu:

1. Bagaimana pokok pendidikan keluarga dalam Surat Luqman ayat 17?

2. Bagaimana relevansi pendidikan keluarga pada Surat Luqman ayat 17

dengan kurikulum pendidikan formal?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah

1. Untuk menjelaskan pokok pendidikan keluarga dalam Surat Luqman

ayat 17.

2. Untuk menjelaskan relevansi pendidikan keluarga yang dipaparkan

pada Surat Luqman ayat 17 dalam pendidikan formal?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh penulis yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Page 19: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

5

Hasil penelitian ini penulis harapkan dapat memberi masukan dan

sumbangan pemikiran dalam mengembangakan keilmuan Pendidikan

Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga dalam hal

pendidikan keluarga dalam Al-qur’an pada Surat Luqman ayat 17.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis

Dapat menambah dan memperluas pemahaman berpikir tentang

pendidikan keluarga dalam Al-qur’an.

b. Bagi pembaca

Memberi pengetahuan bagi pembaca sebagai referensi dalam

pendidikan keluarga.

c. Bagi keluarga

Agar dapat memberikan gambaran pada keluarga dalam mendidik,

mengajak, dan mengajarkan kepada anak agar menjadi orang-orang

yang beriman dan takwa.

E. Metode Penelitian

1. Desain penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah pada penelitian kepustakaan

(library research), yaitu suatu bentuk penelitian terhadap literatur

dengan pengumpulan data atau informasi dengan bantuan buku-buku

Page 20: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

6

yang berkaitan dengan Surat Luqman ayat 17 tentang pendidikan

keluarga, yang ada di perpustakan dan materi pustaka yang lainnya.

2. Sumber data

a. Sumber data primer

Karena sifat dari penelitian literer, maka datanya bersumber dari

literatur. Adapun yang menjadi sumber data primer adalah Surat

Luqman ayat 17 beserta tafsirannya menurut para mufasir, yaitu

Tafsir al-Maraghi, Tafsir Ibnu katsir, Tafsir al-Misbah, Tafsir

Departemen Agama RI.

b. Sumber data sekunder

Yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku referensi

yang berisi tentang pendidikan keluarga.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan metode dokumentasi. Yang dimaksud dengan

metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, dan sebagainya.

4. Metode analisis data

Untuk menganalisis data dari pengumpulan data yang telah

dilakukan, penulis menggunakan metode analisis isi (content analysis).

Metode ini digunakan penulis untuk mendeskripsikan isi atau

kandungan yang ada dalam Surat Luqman ayat 17 tentang pendidikan

keluarga yang terkandung di dalam ayat tersebut.

Page 21: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

7

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami istilah

dalam judul penelitian ini, maka peneliti jelaskan definisi-definisi

operasionalnya. Beberapa istilah yang dipandang perlu untuk dijelaskan

adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Keluarga

Pendidikan merupakan terjemahan dari education atau bahasa

latinnya educo yang berarti mengembangkan dari dalam; mendidik;

melaksanakan hukum kegunaan (Sutrisno, 2011:3).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pendidikan adalah

proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik (Departemen Pendidikan

Nasional, 2007:263).

Sedangkan menurut Ibnu Khaldun yang dikutip oleh Ramayulis dan

Nizar (2006:282) pendidikan adalah mentransformasikan nilai-nilai

yang diperoleh dari pengalaman untuk dapat mempertahankan

eksistensi manusia dalam peradaban masyarakat. Sebagai seorang filsuf

muslim pemikirannya memanglah sangat rasional dan berpegang teguh

pada logika. Corak ini menjadi pijakan dasar baginya dalam

membangun konsep-konsep pendidikan.

Pendapat al-Ghazali sebagaimana yang dikutip oleh Nata

(1997:161) bahwa seorang anak tergantung kepada orang tua yang

Page 22: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

8

mendidiknya. Jika anak menerima kebiasaan dan ajaran hidup yang

baik, maka anak itu menjadi baik. Sebaliknya jika anak itu dibiasakan

melakukan perbuatan buruk dan dibiasakan kepada hal-hal yang jahat,

maka anak itu akan berakhlak jelek. Dalam masalah pendidikan al-

Ghazali lebih cenderung berpaham empirisme. Hal ini karena beliau

menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik.

Sadulloh (2014:187) mengemukakan pengertian keluarga menurut

M.I. Soelaeman dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas berkaitan

dengan hubungan meliputi semua pihak yang ada pada hubungan darah

sehingga sering tampil sebagai warga. Sedangkan dalam arti sempit

keluarga yang didasarkan pada hubungan darah terdiri dari ayah, ibu,

anak yang dijuluki dengan (internal triagle).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga adalah

pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yang dilaksanakan oleh

orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak

dalam keluarga.

2. Surat Luqman

Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai surat Luqman, penulis

akan memaparkan keutuhan surat Luqman ayat 1-34

Page 23: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

9

Page 24: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

10

Page 25: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

11

Artinya:

1. Alif laam Miim

2. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat,

3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat

kebaikan,

4. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat

dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.

5. mereka Itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari

Tuhannya dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.

6. dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan

Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari

jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu

Page 26: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

12

olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang

menghinakan.

7. dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami Dia berpaling

dengan menyombongkan diri seolah-olah Dia belum

mendengarnya, seakan- akan ada sumbat di kedua telinganya;

Maka beri kabar gembiralah Dia dengan azab yang pedih.

8. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh

kenikmatan,

9. kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. dan

Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

10. Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan

Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya

bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang

biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan Kami

turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya

segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

11. Inilah ciptaan Allah, Maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa

yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah.

sebenarnya orang- orang yang zalim itu berada di dalam

kesesatan yang nyata.

12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman,

Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang

bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur

untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur,

Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu

ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar".

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam

Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya

dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang

ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan

aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka

janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya

di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali

kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka

Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit

atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya

(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha

mengetahui.

Page 27: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

13

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan

yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa

kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah).

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan

angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong lagi membanggakan diri.

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah

suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

20. tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah

menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa

yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir

dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang

(keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa

kitab yang memberi penerangan.

21. dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang

diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi Kami

(hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami

mengerjakannya". dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-

bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam

siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

22. dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah,

sedang Dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia

telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada

Allah-lah kesudahan segala urusan.

23. dan Barangsiapa kafir Maka kekafirannya itu janganlah

menyedihkanmu. hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu

Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.

24. Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian

Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.

25. dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah

yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan

menjawab: "Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi

kebanyakan mereka tidak mengetahui.

26. kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi.

Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

27. dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut

(menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah

(kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)

kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.

28. tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari

dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan

Page 28: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

14

membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha

mendengar lagi Maha melihat.

29. tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah

memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke

dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-

masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

30. Demikianlah, karena Sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan

Sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah Itulah

yang batil; dan Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Tinggi

lagi Maha besar.

31. tidakkah kamu memperhatikan bahwa Sesungguhnya kapal itu

berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya

kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak

bersyukur.

32. dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung,

mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya

Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan,

lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. dan tidak

ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang

tidak setia lagi ingkar.

33. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu

hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong

anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya

sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka

janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan

jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam

(mentaati) Allah.

34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan

tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan

mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun

yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan

diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat

mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Sosok Luqman al-Hakim adalah seorang budak hitam yang lahir

di negeri kaum kulit hitam, Sudan. Dia adalah lelaki terpercaya.

Berpaling dari hal yang haram dan menjauhi kata-kata keji dan tak

berarti. Tak pernah dia menodai diri dengan dosa. Dia memiliki

Page 29: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

15

keseriusan dalam perbaikan urusan masyarakat dan penyelesaian apa

yang mereka perselisihkan (Amuli, 2008). Dari kondisi sebagian

keluarga Muslim dan keinginan menciptakan keluarga ideal, sangat

patut mengetahui beberapa nasehat Luqmanul Hakim.

Mengenai surat Luqman itu sendiri terdapat banyak penjelasan,

diantaranya yaitu menurut Shihab (2002:273-274) dalam Tafsir Al-

Mishbah bahwa Surat Luqman adalah surat yang turun sebelum Nabi

Muhammad saw berhijrah ke Madinah. Surat ini terdiri dari 34 ayat,

semua ayatnya Makkiyyah menurut pendapat mayoritas ulama, adapula

ulama yang mengecualikan tiga ayat, yaitu ayat 27-29 atau dua ayat

yakni 27-28, dengan alasan bahwa ayat-ayat ini turun berdasar diskusi

dengan orang-orang yahudi yang ketika itu banyak bermukim di

Madinah. Pendapat ini di samping jalur sanadnya lemah, juga kalaupun

itu dipahami sebagai diskusi dengan orang yahudi, tidak tertutup

kemungkinan untuk dipahaminya terjadi di mekkah.

Penamaan surat ini dengan Surat Luqman sangat wajar, karena

beliau sangat populer dan nasihat beliau yang diuraikan sangat

menyentuh serta hanya disebut dalam surah ini. Tema utama surah ini

adalah ajakan kepada tauhid dan kepercayaan akan keniscayaan kiamat

serta pelaksanaan prinsip-prinsip dasar agama.

Surat Luqman juga dijelaskan dalam Tafsir al-Maraghi bahwa, surat

ini termasuk ke dalam kelompok surat Makiyyah, kecuali ayat 28, 29

dan 30. Ketiga ayat tersebut termasuk ke dalam kelompok Madaniyyah.

Page 30: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

16

Surat ini terdiri atas 34 ayat dan ia diturunkan sesudah as-Safat (al-

Maraghi, 1993:130).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Surat Luqman ini terdiri dari 34 ayat,

turun di Mekah. Penamaan surat ini dengan Surat Luqman karena

terdapat kisah Luqman menasihati anaknya.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yaitu gambaran singkat tentang subtansi

pembahasan secara garis besar. Agar dapat memberi gambaran yang lebih

jelas tentang keseluruhan isi dari skripsi ini, maka penulis membagi dalam

lima bab yang mana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:

Bab I : Pendahuluan. Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai

pokok permasalahan yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional,

Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Kompilasi Ayat. Dalam Bab ini memaparkan terjemahan,

kosa kata atau mufrodat.

Bab III : Asbabun Nuzul dan Munasabah. Pada bab ini dijelaskan

mengenai sebab-sebab turunnya ayat Al-qur’an Surat Luqman ayat 17, dan

hubungan keterkaitan dengan yang lain.

Bab IV : Pembahasan. Dalam pembahasan penulis menjabarkan

tentang pendidikan keluarga dalam Al-Qur’an yang meliputi: pokok

pendidikan keluarga dalam Al-Qur’an pada Surat Luqman ayat 17, serta

relevansi dengan kurikulum dipendidikan formal.

Page 31: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

17

Bab V : Kesimpulan dari seluruh uraian yang telah dikemukakan dan

merupakan jawaban dari permasalahan penelitian ini.

BAB II

KOMPILASI AYAT-AYAT

A. Surat Luqman ayat 17

Sesuai dengan judul bab ini, maka penulis menyajikan kompilasi

ayat yang menjadi tema pembahasan dalam skripsi ini. Adapun redaksi

ayat 17 dari surat Luqman, sebagaimana disajikan dalam teks berikut

ini:

لة وأمر بالمعرو ف وانه عن المنكر واصبر على ما يا بني أقم الص

لك من عزم المو ا (۷لقمان : )ر أصابك إن ذ

Page 32: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

18

Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah).

B. Mufrodat

Setelah menyajikan teks ayat dan terjemahnya, perlu bagi penulis

untuk menyajikan beberapa kosa kata penting terkait dengan ayat

tersebut. Kosa kata yang disajikan sesuai dengan Al-Qur’an surat

Luqman ayat 17.

وأمر

الصل

ة

أقم

يا بني

Dan

perintahkanlah

(manusia)

Shala

t

Dirika

nlah

Wahai

anakku

المنكر

عن

وانه

بالمعرو

ف

Kemungk

aran/

kemaksiatan

Dari

Dan

cegahlah

mereka

Untuk

melakukan

kebaikan (taat

kepada Allah)

Page 33: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

19

أصابك

ما

على

واصبر

Yang

menimpamu

(ketika

memerintah dan

mencegah)

Apa

Atas

Dan

bersabarlah

عزم

ر المو

من

لك ذ

إن

Perkara

yang ditekankan

dan penting

Term

asuk

Itu

Sesunggu

hnya

Dalam ayat ini akan disajikan seluruh kosa kata yang terdapat dalam

ayat 17 untuk memperjelas makna kosa kata seluruhnya.

1. Kata يا بني berasal dari gabungan kata يا dan ابن

Asli kata ابن itu ditasghir menjadi بني yang asalnya berarti anak

biasa setelah ditasghir maknanya menjadi anak sayang.

Dalam ensiklopedia al-Qur’an, kata ابن berasal dari kata bana-

yabni-bina’an yang berarti membangun, menyusun, membuat

fondasi. Kata ibn berasal dari akar kata banawa ( بنو ) atau banawun

Page 34: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

20

.yang berarti seorang anak laki-laki (Shihab dkk, 2007:337) ( بنو )

Kata ابن dalam kamus Arab-Indonesia (Yunus, 2010:32) juga

diartikan dengan anak laki-laki.

قام berasal dari kata أقم .2

Dalam kamus Arab-Indonesia, kata قام bisa berkembang

menjadi قام أ yang berarti menegakkan, bermukim, mendiami

(Yunus, 2010:45). Sedangkan dalam ensiklopedia al-Qur’an, kata

( قياما -يقوم berarti ‘berdiri’. Bisa juga berarti memelihara ( قام -

sesuatu agar tetap ada, misalnya قيام الصلة berarti memelihara agar

shalat tetap dilaksanakan; berdiri atau memelihara baik atas pilihan

sendiri ataupun atas paksaan (Shihab dkk, 2007:645).

صلة .3

-adalah bentuk masdar dari kata kerja yang tersusun dari huruf صلة

huruf shad, lam, dan waw. Penggunaan kata Shalat dan pecahannya

sebagai suatu ibadah yang diajarkan oleh Nabi saw kepada kaum

Muslim. Menurut para ulama, mendirikan shalat berarti memenuhi

segala rukun dan syaratnya, berkesinambungan, khusyu’,

terpelihara, dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar

Page 35: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

21

(Shihab dkk, 2007:896). Dalam kamus Arab-Indonesia-Inggris, kata

.berarti berdoa dan mendirikan shalat (Dzulfikar, 2010:384) صلة

Kata صلة dalam kamus Arab-Indonesia (Yunus,2010:220) juga

diartikan dengan shalat, sembahyang, do’a.

) adalah bentuk dari kata amara-ya’muru-amran أمر .4 -يأمر –امر

.yang berarti menyuruh (Yunus,2010:48) (امرا

Kata ر م أ juga disebutkan bentuk kata امرا وامارا-امر yang berarti

memerintahkan (al-Munawir, 1984:41)

(عرف ) adalah bentuk ism maf’ul (objek) dari kata ‘arafa معروف .5

yang tersusun dari ‘ain, ra’, dan fa’. Kata ma’ruf di dalam al-qur’an

disebutkan berdampingan dengan kata munkar. Meskipun memiliki

arti yang banyak, tetapi arti tersebut tetap bermuara pada arti

pokoknya, yakni segala yang dapat memberikan ketenangan dan

ketentraman jiwa dan karenanya dapat berkesinambungan (Shihab

dkk, 2007:533-534). Dalam kamus Arab-Indonesia, kata معروف

berarti kebaikan, kebajikan (Yunus,2010:263).

نهيا -ينهى –نهى ) berasal dari kata naha-yanha-nahyan انه .6 ) yang

mengandung arti melarang supaya tidak melampaui batas. Kata

naha (نهى) digunakan untuk menjelaskan segala macam bentuk

larangan Allah dan Rasul-Nya (Shihab dkk, 2007:692-693). Dalam

Page 36: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

22

kamus Arab-Indonesia (Yunus, 2010:271), kata نهى juga diartikan

dengan melarang.

7. Kata رب ص dalam kamus Arab-Indonesia (Yunus,2010:211), berarti

bersabar, tabah hati, berani (atas sesuatu).

Kata رب ص berasal dari shabara-yashbiru-shabran ( يصبر -صبر

صبرا - ) terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf shad,

ba’, dan ra. Maknanya berkisar pada tiga hal; 1) menahan, 2)

ketinggian sesuatu, dan 3) sejenis batu. Dari makna menahan, lahir

makna konsisten/bertahan karena yang bersabar bertahan menahan

diri pada satu sikap. Sesseorang yang menahan gejolak hatinya

dinamai bersabar. Yang ditahan di penjara sampai mati dinamai

mashburah. Dari makna kedua, lahir kata shubr, yang berarti puncak

sesuatu. Dan, dari makna ketiga, muncul kata ash-shubrah, yakni

batu yang kukuh lagi kasar, atau potongan besi.

Ketiga makna tersebut dapat kait-berkait, apalagi pelakunya

manusia. Seorang yang sabar akan menahan diri dan untuk itu ia

memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai

ketinggian yang diharapkannya. Sabar adalah menahan gejolak

nafsu demi mencapai yang baik atau yang terbaik (Shihab,

2002:309).

Dalam kamus al-Munawir (1984:813), kata صبرا -رب ص berarti

bersabar, tabah hati.

Page 37: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

23

–صاب ) adalah bentuk kata shaba-yashubu-shauban صاب .8

صوبا -يصوب ) (Shihab dkk, 2007:903).

Kata ( أصاب ) صاب berarti menimpa, mengenai (Yunus,2010:42).

Bentuk kata صوبا –صاب dalam kamus Arab-Indonesia-Inggris,

diartikan dengan turun (hujan) (Dzulfikar, 2010:386). Dalam kamus

al-Munawir (1984:856), kata صوبا –صاب juga diartikan dengan

turun.

9. Kata ( لك .dalam ayat ini merujuk pada kesabaran dan kegigihan ( ذ

Namun bisa saja kata ini juga merujuk pada segala urusan yaang

telah disebutkan dalam ayat ini, termasuk urusan salat, amar makruf-

nahi mungkar. Akan tetapi, masalah kesabaran dan kegigihan ini

disebutkan setelah masalah kesabaran dalam ayat-ayat al-Quran

yang lain sehingga kemungkinan artinya merujuk pada makna yang

pertama sangat besar (Imani, 2008:297). Dalam kamus Arab-

Indonesia-Inggris (Dzulfikar, 2010:320), kata لك berarti itu (jarak ذ

jauh untuk dua laki-laki).

10. Kata عزم adalah bentuk dari kata ( عزما -يعزم –عزم ) yang

berarti bercita-cita tetap akan perbuatannya (Yunus,2010:260). Kata

adalah kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi) dari bentuk عزم

masdar العزم. Kata ‘azm dari segi bahasa berarti keteguhan hati dan

Page 38: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

24

tekad untuk melakukan sesuatu. Maksudnya adalah objek sehingga

makna penggalan ayat itu adalah shalat, amr ma’ruf dan nahi

mungkar-serta kesabaran-merupakan hal-hal yang telah diwajibkan

oleh Allah untuk dibulatkan atasnya tekad manusia. Sekian banyak

ayat yang menyebut sabar adalah bagian dari ‘azm al-umur, seperti

QS. Ali ‘Imran [3]: 186, asy-Syura [42]: 43, dan lain-lain. Maka,

atas dasar itu, bersabar, yakni menahan diri, termasuk dalam ‘azm

dari sisi bahwa ‘azm, yakni tekad dan keteguhan, akan terus bertahan

selama masih ada sabar. Dengan demikian, kesabaran diperlukan

oleh tekad serta kesinambungannya (Shihab, 2002: 310).

Dalam kamus al-Munawir (1984:996) juga disebutkan bahwa kata

.yang berarti maksud, niat العزم bentuk masdarnya adalah عزم

رأمو .11 adalah bentuk jamak dari kata أمر yang berarti pekerjaan,

perkara, urusan. Kata أمر adalah bentuk kata kerja perintah (fi’il

amr) dari kata kerja bentuk lampau (fi’il madhi) ر م ا (Yunus, 2010:

48). Kata ر م أ juga disebutkan bentuk dari kata امرا وامارا-امر

yang berarti memerintahkan (al-Munawir, 1984:41).

C. Pokok Kandungan Surat Luqman Ayat 17

Setelah menyajikan teks ayat dan terjemahnya, selanjutnya penulis

akan menyajikan beberapa pokok kandungan ayat 17 dari surat Luqman

menurut para mufasir.

Page 39: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

25

Adapun redaksi ayat 17 dari surat Luqman, sebagaimana disajikan

dalam teks berikut ini:

لة وأمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما يا بني أقم الص

لك من عزم المو ا (۷لقمان : )ر أصابك إن ذ

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan

yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Berikut penafsiran para mufasir pada Surat Luqman ayat 17

mengenai pendidikan keluarga diantaranya:

1. Ibnu Katsir

Dalam Tafsir Ibnu katsir Surat Luqman ayat 17 itu

dipaparkan bahwa, Luqman berkata kepada anaknya, “hai anakku,

dirikanlah shalat” sejalan dengan kewajiban, hukum, rukun, dan

waktunya. “Dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan

cegahlah dari perbuatan yang mungkar” sesuai dengan

kesanggupanmu “serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu”,

sebab orang yang menyeru kepada jalan Allah, pasti mendapat

gangguan. “sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang

ditetapkan.” Sesungguhnya kesabaran dalam menghadapi gangguan

Page 40: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

26

manusia merupakan ketetapan yang diberikan Allah kepada para dai

(ar-Rifa’i, 2000: 792).

2. Departemen Agama RI

Ayat tersebut menerangkan bahwa Luqman mewasiatkan

kepada anaknya beberapa hal, diantaranya untuk selalu mendirikan

shalat dengan sebaik-baiknya, sehingga diridhai Allah. Jika shalat

yang dikerjakan itu diridhai Allah, perbuatan keji dan perbuatan

mungkar dapat dicegah, jiwa menjadi bersih, tidak ada kekhawatiran

terhadap diri orang itu, dan mereka tidak akan bersedih hati jika

ditimpa cobaan, dan merasa dirinya semakin dekat dengan

Tuhannya. Selanjutnya mewasiatkan agar berusaha mengajak

manusia mengerjakan perbuatan-perbuatan baik yang diridhai

Allah, berusaha membersihkan jiwa dan mencapai keberuntungan,

serta mencegah mereka agar tidak mengerjakan perbuatan-

perbuatan dosa.

Luqman juga mewasiatkan agar selalu bersabar dan tabah

terhadap segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak

manusia berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang mungkar,

baik cobaan itu dalam bentuk kesenangan dan kemegahan, maupun

dalam bentuk kesengsaraan dan penderitaan (Departemen Agama,

2007:555).

3. Tafsir al-Misbah

Page 41: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

27

Shihab (2002:308-310) menafsirkan surat Luqman ayat 17

itu dalam tafsir Al-Misbah bahwa, Luqman as. melanjutkan

nasihatnya kepada anaknya nasihat yang dapat menjamin

kesinambungan Tauhid serta kehadiran Ilahi dalam qalbu sang anak.

Yaitu perintah untuk melaksanakan shalat dengan sempurna syarat,

rukun, dan sunnah-sunnahnya. Dan, di samping memerhatikan diri

dan membentenginya dari kekejian dan kemungkaran, anjurkan pula

orang lain berlaku serupa. Karena itu, perintahkan secara baik-baik

siapa pun yang mampu diajak mengerjakan ma’ruf dan cegah

mereka dari kemungkaran. Memang akan banyak tantangan dan

rintangan dalam melaksanakan tuntunan Allah karena itu, tabah dan

bersabar terhadap apa yang menimpa. Sesungguhnya yang demikian

itu yang sangat tinggi kedudukannya dan jauh tingkatnya dalam

kebaikan yakni shalat, amr ma’ruf dan nahi munkar, dan kesabaran.

Nasihat Luqman di atas menyangkut hal-hal yang berkaitan

dengan amal-amal saleh yang puncaknya adalah shalat serta amal-

amal kebajikan yang tercemin dalam amr ma’ruf dan nahi munkar

juga nasihat berupa perisai yang membentengi seseorang dari

kegagalan, yaitu sabar dan tabah.

Menyuruh mengerjakan ma’ruf, mengandung pesan untuk

mengerjakannya karena tidaklah wajar menyuruh sebelum diri

sendiri mengerjakannya. Demikian juga melarang kemungkaran

menuntut agar yang melarang terlebih dahulu mencegah dirinya. Itu

Page 42: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

28

menjadi sebab mengapa Luqman tidak memerintahkan, menyuruh,

dan mencegah. Di sisi lain, membiasakan anak melaksanakan

tuntunan ini menimbulkan dalam dirinya jiwa kepemimpinan serta

kepedulian sosial.

4. Tafsir Al-Maraghi

Dalam Tafsir Al-Maraghi dijelaskan bahwa Wasiat Luqman

kepada anaknya yaitu tentang perintah mendirikan shalat, karena di

dalam shalat itu terkandung ridha Tuhan, orang yang

mengerjakannya berarti menghadap dan tunduk kepada-Nya. Dan di

dalam shalat terkandung pula hikmah lainnya, yaitu dapat mencegah

orang yang bersangkutan dari perbuatan keji dan mungkar. Maka

apabila seseorang menunaikan hal itu dengan sempurna, niscaya

bersihlah jiwanya dan berserah diri kepada Tuhannya, baik dalam

keadaan suka maupun duka. Dan perintahkanlah orang lain supaya

membersihkan dirinya sebatas kemampuan. Maksudnya supaya

jiwanya menjadi suci dan demi untuk mencapai keberuntungan.

Dan cegahlah manusia dari semua perbuatan durhaka

terhadap Allah, dan dari mengerjakan larangan-larangan-Nya yang

membinasakan pelakunya serta menjerumuskan ke dalam azab

neraka yang apinya menyala-nyala, yaitu neraka jahanam dan

seburuk-buruk tempat kembali adalah jahanam. Dan bersabarlah

terhadap apa yang menimpa kamu dari orang lain, karena kamu

membela jalan Allah, yaitu ketika beramar ma’ruf atau bernahi

Page 43: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

29

munkar kepada mereka. Karena di dalam hal tersebut terkandung

faedah yang besar dan manfaat yang banyak, di dunia dan di akhirat,

sebagaimana yang telah dibuktikan melalui berbagai macam

eksperimen dalam kehidupan dan sebagaimana yang telah

dijelaskan oleh nas-nas agama (al-Maraghi, 1993:158-160).

Jadi dari pendapat para mufasir di atas dapat disimpulkan, Surat

Luqman ayat 17 itu menjelaskan bahwa Luqman menasihati anaknya

menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal saleh tentang

perintah mendirikan shalat karena di dalam shalat itu terkandung ridha

Tuhan, dan amal-amal kebajikan yang tercemin dalam amr ma’ruf dan

nahi munkar serta nasihat berupa perisai yang membentengi seseorang

dari kegagalan, yaitu sabar dan tabah.

Jika shalat yang dikerjakan itu diridhai Allah, perbuatan keji dan

mungkar dapat dicegah, jiwa menjadi bersih, tidak ada kekhawatiran

terhadap diri orang itu, dan mereka tidak akan bersedih hati jika ditimpa

cobaan, dan merasa dirinya semakin dekat dengan Tuhannya.

Melakukan perbuatan-perbuatan baik ini tergolong hal yang

seyogyanya dilakukan setiap orang dengan antusias karena pelakunya

akan diberi kedudukan yang paling mulia dan agung.

Page 44: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

30

BAB III

ASBÂBUN NUZÛL DAN MUNÂSABAH

A. Asbâbun Nuzûl

Kata Asbâb adalah bentuk jamak dari kata سبب yang berarti sebab,

karena (Yunus,2010:161). Sedangkan kata Nuzûl berasal dari kata نزل –

نزول -زلين yang berarti turun (Yunus,2010:448). Sedangkan secara istilah,

menurut pendapat Shihab yang dikutip oleh Budihardjo (2012: 21) bahwa

Asbâb al-Nuzûl adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya

Page 45: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

31

ayat, dimana ayat tersebut menjelaskan pandangan al-Qur’an tentang

peristiwa yang terjadi atau mengomentarinya.

Al-Qur’an diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw

secara berangsur-angsur dalam masa kurang lebih 23 tahun. Al-Qur’an

diturunkan untuk memperbaiki akidah, akhlak, ibadah dan pergaulan

manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran. Sebab turunnya ayat atau

asbâbun nuzûl yang dimaksudkan disini yaitu sebab-sebab yang secara

khusus berkaitan dengan turunnya ayat-ayat tertentu (Syadali dan Rofi’i,

1997). Tetapi tidak semua ayat yang ada di dalam Al-Qur’an mempunyai

asbâbun nuzûl. Demikian juga dengan ayat 17 dari surat Luqman ini.

Adapun Asbâbun Nuzûl Surat Luqman ialah bahwa orang-orang

quraisy bertanya kepada Nabi saw tentang kisah Luqman beserta anaknya,

dan ketaatannya kepada kedua ibu bapaknya, maka turunlah surat ini (al-

Maraghi, 1993:130).

B. Munâsabah

Kata Munâsabah berasal dari kata مناسبة – يناسب - ناسب karena

mengikuti wazan (pola kata/pola dasar) مفاعلة –يفاعل – فاعل . Secara

etimologi munâsabah berarti kedekatan dan kemiripan (keserupaan). Bisa

juga berarti hubungan atau persesuaian. Secara terminologi, munâsabah

adalah ilmu Al-Qur’an yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar

ayat atau surat dalam Al-Qur’an secara keseluruhan dan latar belakang

penempatan ayat dan suratnya. Menurut Shihab yang dikutip oleh Baidan

bahwa munâsabah adalah kemiripan-kemiripan yang terdapat pada hal-hal

Page 46: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

32

tertentu dalam Al-Qur’an baik surat maupun ayat yang menghubungkan

uraian satu dengan yang lainnya (Baidan, 2010:184-185).

Ilmu munâsabah yaitu menerangkan korelasi atau hubungan antara

suatu ayat dengan ayat yang lain, surat sebelum dan surat sesudah baik yang

ada di belakang maupun yang ada di awal (Syadali dan Rofi’i, 1997:168).

Munâsabah yang akan dijelaskan penulis disini adalah munâsabah

ayat yaitu hubungan antara surat Luqman ayat 17 dengan ayat lain yang

saling berkaitan, serta munâsabah surat yaitu hubungan antara surat

Luqman dengan surat sebelumnya (surat ar-Rum) dan hubungan surat

Luqman dengan surat sesudahnya (surat as-Sajdah).

1. Munasabah ayat

Tidak semua ayat yang ada di dalam Al-Qur’an mempunyai

keterkaitan khusus dengan ayat sebelum maupun sesudahnya. Jadi,

munasabah ayat yang akan dijelaskan penulis disini adalah munâsabah

ayat secara global (ayat 12-19) karena dalam ayat tersebut ada

keterkaitan penjelasan mengenai nasihat Luqman kepada anaknya.

Ayat secara global tersebut akan dihubungkan dengan ayat

sebelum dan sesudah, yaitu antara ayat 10-11 dengan ayat 12-19, dan

ayat 12-19 dengan ayat 20-21. Berikut akan dipaparkan penulis

mengenai munâsabah tersebut:

a. Munâsabah antara ayat 10-11 dengan ayat 12-19

Page 47: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

33

Pada ayat-ayat yang lalu (ayat 10-11) diterangkan bahwa

Allah telah menciptakan langit, gunung-gunung, dan bintang-

bintang, serta menurunkan hujan yang dengannya tumbuh berbagai

macam tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Semua itu merupakan

nikmat nyata yang dilimpahkan Allah untuk manusia. Pada ayat

berikut ini (ayat 12-19) diterangkan nikmat-nikmat Allah yang

tidak tampak, berupa hamba-hamba-Nya yang memiliki ilmu,

hikmah, dan kebijaksanaan seperti Luqman. Dengan pengetahuan

itu, ia telah sampai kepada kepercayaan yang benar dan budi pekerti

yang mulia, tanpa ada Nabi yang menyampaikan dakwah

kepadanya. Oleh Luqman kepercayaan dan budi pekerti yang mulia

itu diajarkan kepada putranya agar ia menjadi hamba yang sholih

di muka bumi ini.

b. Munâsabah antara ayat 12-19 dengan ayat 20-21

Pada ayat-ayat ini (12-19) diterangkan bukti-bukti keesaan

Allah, dan hikmah yang diberikan-Nya kepada Luqman sehingga

ia mengetahui akidah yang benar dan akhlak yang mulia. Kemudian

akhlak dan akidah itu diajarkan dan diwariskan kepada anaknya.

Pada ayat-ayat selanjutnya (20-21), Allah mencela sikap orang

musyrik yang selalu menyekutukan-Nya padahal amat banyak yang

dapat dijadikan bukti tentang keesaan dan kekuasaan-Nya, di langit

dan di bumi. Namun demikian, mereka lebih suka mengikuti ajakan

Page 48: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

34

setan yang membawa kepada kesengsaraan daripada mengikuti

ajakan Rasulullah yang membawa mereka pada kebahagiaan.

2. Munâsabah Surat Luqman dengan Surat Ar-Rum

Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, turun di Mekah setelah Surat

as-Saffat. Dinamai surat Luqman karena di dalamnya terdapat kisah

Luqman menasihati anaknya. Di dalam kisah itu terkandung pelajaran,

yaitu agar setiap orang tua mendidik anak-anaknya agama dan akhlak

yang baik. Pokok-pokok isinya menjelaskan tentang keimanan, hukum,

kisah, dan lain-lain (Departemen Agama RI, 2007:532).

Surat ar-Rum terdiri dari 60 ayat. Keseluruhannya turun sebelum

Nabi Muhammad saw berhijrah ke Madinah. Nama Surat ar-Rum telah

dikenal sejak masa Rasul saw. Penamaannya demikian, karena pada

awal surat ini disebut kata ar-Rum yang hanya disebut sekali dalam al-

Qur’an. Di samping itu, peristiwa yang diuraikan ayat-ayat surat ini

menyangkut Romawi yang sangat menarik perhatian kaum muslim

sehingga dengan menyebut nama surat ar-Rum asosiasi pikiran

langsung akan mengarah kepada surat ke-30 dalam urutan mushaf ini

(Shihab, 2012:131-132).

Adapun keterkaitan Surat Luqman dengan Surat Ar-Rum menurut

Departemen Agama RI (2007:532-533) adalah sebagai berikut:

a) Kedua surat sama-sama diawali dengan adanya manusia yang iman

dan manusia yang kafir. Bedanya adalah bahwa dalam Surat ar-

Rum yang ditekankan adalah kehancuran orang-orang yang kafir

Page 49: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

35

seperti umat-umat terdahulu dan di akhirat masuk neraka,

sedangkan orang-orang yang beriman dijanjikan kemenangan di

dunia dan di akhirat mereka akan masuk surga. Dalam Surat

Luqman yang ditekankan adalah keberuntungan yang akan

diperoleh orang-orang yang beriman dan berbuat baik, serta

kerugian orang-orang yang kafir di akhirat.

b) Kedua surat juga mengemukakan alam sebagai tanda keberadaan

Allah dan kemahakuasaan-Nya. Dalam Surat ar-Rum yang

ditonjolkan adalah kehebatan alam itu sebagai tanda kekuasaan-

Nya, sedangkan dalam Surat Luqman yang ditonjolkan adalah

kemanfaatan alam tersebut. Keduanya bisa mengantarkan dan

mendorong manusia untuk beriman.

c) Kedua surat juga mengetengahkan kesamaan sikap kaum kafir

terhadap Al-Qur’an yaitu mereka tidak mempercayainya. Dalam

Surat ar-Rum, mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah

sesuatu yang batil atau menyesatkan sehingga mereka menolaknya.

Sedangkan dalam Surat Luqman, mereka bersikap membelakangi

Al-Qur’an dan tidak mau mendengarkannya.

d) Kedua surat juga menyatakan bahwa kiamat pasti, dan janji Allah,

baik bagi mereka yang beriman maupun bagi mereka yang kafir,

juga pasti. Di akhir Surat ar-Rum, Nabi saw diminta tabah

menghadapi mereka yang tidak percaya, dan di akhir Surat

Page 50: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

36

Luqman, manusia dihimbau agar mempersiapkan diri menghadapi

kiamat itu.

3. Munâsabah Surat Luqman dengan Surat As-Sajdah

Surat Luqman termasuk ke dalam kelompok surat Makiyyah,

kecuali ayat 28, 29 dan 30. Ketiga ayat tersebut termasuk ke dalam

kelompok Madaniyyah. Surat ini terdiri atas 34 ayat dan ia diturunkan

sesudah as-Safat (al-Maraghi, 1993:130).

Surat as-Sajdah terdiri dari 30 ayat, termasuk kelompok surat-surat

Makiyyah, yang diturunkan sesudah Surat al-Mu’minun. Dinamakan

as-Sajdah berhubung pada surat inni terdapat ayat sajdah, yaitu pada

ayat yang kelima belas.

Adapun keterkaitan Surat Luqman dengan Surat As-Sajdah adalah

sebagai berikut:

a) Kedua surat ini sama-sama menerangkan dalil-dalil dan bukti-bukti

tentang keesaan Allah.

b) Dalam Surat Luqman disebutkan keingkaran kaum musyrik

terhadap al-Qur’an, sedang Surat as-Sajdah menegaskan bahwa al-

Qur’an itu sungguh-sungguh diturunkan dari Allah.

c) Dalam Surat Luqman ayat 34 disebutkan bahwa ada lima hal yang

ghaib yang hanya diketahui Allah, sedang dalam Surat as-Sajdah,

Allah menerangkan dengan rinci hal-hal yang berhubungan dengan

yang ghaib itu (Departemen Agama RI, 2007:577-578).

Page 51: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

37

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pokok Pendidikan Keluarga dalam Surat Luqman Ayat 17

Adapun pokok-pokok pendidikan keluarga dalam Surat Luqman

ayat 17 ini adalah sebagai berikut:

1. Shalat ( الصالة )

Anak dapat mengenal Islam pada mulanya melalui tanda/media

keislaman seperti masjid dan lainnya. Terkadang anak juga

mempertanyakan kepada orang tuanya tentang ketuhanan, sehingga

anak bisa membiasakan diri untuk mengikuti orangtuanya dalam

beribadah (Huda, 2009:54). Walaupun manusia ketika lahir

diumpamakan seperti kertas yang putih bersih atau lahir dengan

Page 52: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

38

pembawaan yang dapat berkembang sendiri, tetapi perkembangan itu

tidak akan maju jika tidak melalui proses pendidikan (Huda, 2009:57).

Usaha pendidikan dilakukan atau diusahakan manusia

berdasarkan keyakinan tertentu. Keyakinan ini didasarkan atas suatu

pandangan, baik filosofis maupun ilmiah. Asas demikian merupakan

titik tolak yang wajar. Artinya tiap orang akan melaksanakan suatu

pekerjaan jika tujuan dan hasil pekerjaan itu mereka yakini dapat

dicapai.

Keyakinan ini disebut para ahli sebagai hukum-hukum dasar

atau teori-teori pendidikan. Dapat juga kita nyatakan sebagai teori klasik

dalam pendidikan. Maka relevansinya dengan kebutuhan anak akan

pendidikan ini dapat diketahui urgensinya dari uraian tentang teori-teori

filsafat pendidikan tentang terjadinya proses pendidikan (Huda,

2009:55).

Pendidikan agama yang dilakukan secara dini dan sebaik-

baiknya akan memberikan fondasi kepribadian yang kokoh terutama

dalam menghadapi berbagai tantangan yang datang dari luar dirinya

(Surya, 2001:2-3). Salah satu ibadah yang nampak yang dapat dilakukan

untuk mawas diri dari tantangan dunia luar yaitu dengan mendekatkan

diri kepada sang pencipta, salah satu caranya yaitu melaksanakan shalat

lima waktu.

Shalat merupakan pilar kedua setelah syahadat, bahkan

Rasulullah menegaskan bahwa pembeda orang-orang yang beriman

Page 53: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

39

dengan orang kafir adalah shalatnya. Mengingat keagungan dan

kemuliaan shalat maka tidak sepantasnya kita meremehkannya. Sebab,

meremehkan shalat berarti meremehkan agama, memuliakan shalat

berarti memuliakan agama. Bahkan disebutkan bahwa orang yang

mengerjakan shalat berarti mendirikan agama, sedangkan orang

meninggalkan shalat berarti merobohkan agama (Masykur, 2011:3).

Pengertian shalat itu sendiri menurut bahasa berarti do’a,

sedangkan dalam terminology Islam shalat ialah suatu bentuk ibadah

yang terdiri dari perbuatan dan ucapan yang diawali dengan takbiratul

ihram dan diakhiri dengan salam, dengan beribadah kepada Allah

menurut syarat-syarat yang telah ditentukan (Gazalba, 1975:88).

Dalam pengertian lain, Shalat ialah salah satu sarana komunikasi

antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang di

dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan

perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan

salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’

(as-Suyuti, 1998:30).

Jadi dapat disimpulkan bahwa shalat merupakan ibadah yang

terdiri dari perbuatan dan ucapan yang diawali dengan takbiratul ihram

dan diakhiri dengan salam, menurut syarat dan rukun yang telah

ditentukan syara’.

Pada hakikatnya, shalat bukan sekedar ucapan dengan lidah dan

bibir serta gerakan anggo ta badan. Akan tetapi shalat juga merupakan

Page 54: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

40

ibadah hati. Saat lidah dan bibir membaca “Allahu Akbar”, hati

membenarkan keagungan Allah. Ia menjadi tertunduk dan hilanglah

keangkuhan dalam dirinya. Ucapan dan gerakan shalat bagaikan sebuah

bejana, sedangkan dzikir adalah isinya. Shalat yang dikerjakan tanpa

adanya mengingat Allah dalam hatinya bagaikan bejana kosong.

Begitu istimewanya shalat sehingga disebutkan bahwa shalat

sebagai sarana untuk memohon pertolongan Allah. Sebab shalat adalah

bentuk komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya secara langsung,

tanpa perantara. Setiap hamba yang melafalkan dzikir, tasbih, dan

sebagainya dalam shalat, Allah menjawabnya. Selain itu, posisi sujud

seseorang yang shalat adalah posisi terdekat dengan Tuhannya. Karena

itulah shalat bisa dijadikan sebagai sarana memohon pertolongan Allah

SWT (Masykur, 2011:4-6).

Diantara hal-hal yang populer diucapkan setiap muslim dan

sudah menghujam dalam hati mereka adalah bahwa “shalat itu tiang

agama”. Sebenarnya memang shalat itu sungguh demikian. Shalat telah

membuat batas pemisah antara Islam dan bukan islam. Islam

memberikan sifat ini menjadikannya tiang agama. Dan puncak

ketinggiannya hanya semata karena kedudukannya yang tinggi,

keagungan nilainya, kebesaran kepentingannya di sisi Allah dan Rasul-

Nya. Allah Tabaraka wa Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar

menjaga shalat itu, dengan berfirman:

قانتين لة الوسطى وقوموا لل لوات والص حافظوا على الص

Page 55: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

41

Peliharalah semua shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.

Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’ (QS. Al-

Baqarah: 238)

Allah telah menjadikan shalat sebagai jalan untuk mencapai

kemenangan, keberuntungan, kebahagiaan, dan kesuksesan, baik di

dunia maupun di akhirat (ash-Shawwaf, 2007:1-2).

Esensi pertama dalam shalat adalah ikhlas. Seperti halnya

gambaran penciptaan Adam. Allah telah menciptakan Adam dalam

bentuk kejadian yang paling sempurna, lalu meniupkan roh kepadanya

sehingga dia hidup. Adam yang tercipta dari tanah yang panas pada

dasarnya tidak berarti apa-apa sebelum dituiupkan roh ke dalamnya.

Begitu pula shalat, tidak memiliki nilai apa-apa jika tidak disertai

dengan keikhlasan. Ikhlas merupakan esensi bagi setiap ibadah.

Kemudian esensi yang kedua yaitu menggunakan seluruh anggota badan

yang telah dianugerahkan Allah sesuai dengan keridhaan-Nya. Anggota

badan yang berupa jasmani digunakan untuk mengerjakan bentuk lahir

shalat, sedangkan anggota badan yang batin untuk bentuk batin shalat,

seperti ikhlas, khusyuk, tunduk dan rendah diri dihadapan Allah

(Bukhari,1999:23-24).

Shalat sempurna yang dibangun di atas kekhusyukan dan

kepatuhan akan menerangi hati, mengajar hamba bagaimana adab tata

krama peribadahan dan kewajiban-kewajiban ketuhanan bagi Allah

‘Azza wa jalla, dengan keagungan dan kemahabesaran Allah yang

ditanamkan oleh shalat ke dalam qalbu pelakunya. Sesungguhnya shalat

Page 56: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

42

itu benar-benar menghiasi diri seseorang dan mempercantiknya dengan

akhlak-akhlak mulia, seperti kejujuran, amanah, qana’ah, setia, santun,

tawadhu’, adil, dan ihsan.

Menegakkan (melaksanakan) shalat termasuk tanda-tanda

keimanan yang paling besar, syi’ar-syi’ar agama yang paling agung, dan

tanda-tanda bersyukur kepada Allah yang paling tampak, atas anugerah

nikmat-nikmat-Nya yang tidak terhingga. Menyia-nyiakan dan tidak

melaksanakan shalat adalah berarti memutus hubungan dengan Allah

Ta’ala, kehilangan karunia-Nya, limpahan nikmat-nikmat-Nya serta

banyaknya kebaikan-Nya. Shalat yang benar adalah obat penawar untuk

penyakit-penyakit qalbu dan kerusakan jiwa, serta cahaya yang

melenyapkan kegelapan dosa-dosa dan perbuatan-perbuatan yang

mengakibatkan dosa (ash-Shawwaf,2007:3-4).

Kunci iman adalah ibadah. Benar tidaknya ibadah seseorang

sangat berpengaruh terhadap benar tidaknya iman. Kita telah

menyatakan dan mengakui iman kepada Allah, maka ibadah kita pun

hendaknya karena Allah dan menuruti ketentuan-ketentuan-Nya. Jadi,

pertanda seorang mukmin ialah ibadah dan perbuatannya (Al-

Ghazali,1985:65).

Adapun hikmah dari disyariatkannya shalat diantaranya adalah

membersihkan jiwa dan mensucikannya, menjadikan seseorang terbiasa

untuk melakukan munajat kepada Allah swt di dunia dan meminta

perlindungan kepada-Nya nanti di akhirat. Selain itu shalat juga

Page 57: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

43

mencegah orang yang mengerjakannya dari perbuatan keji dan

kemungkaran (al-Jazairi, 2006:78-79).

2. Amar ma’ruf nahi mungkar ( امر معروف نهي منكر )

Hati memiliki peranan utama dalam menentukan baik buruknya

amal perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang, maka kita sebagai

manusia muslim dan mukmin mempunyai kewajiban utama dalam hal

memperhatikan, memelihara serta menjaga sebaik-baiknya agar hati kita

selalu menuntun kita untuk menempuh jalan kebaikan dan kita pun

wajib meluruskannya apabila sewaktu-waktu hati kita menginginkan

hal-hal yang tidak diridai Allah Swt dan bertentangan dengan ajaran

agama-Nya.

Hati mengandung makna berbolak-balik atau berubah-ubah, jika

perubahan hati itu erat hubungannya dengan akidah dan keimanan maka

kita harus menjaganya dengan seksama, sebab perubahan ini akan

menentukan kebahagiaan dan keselamatan atau kecelakaan dan

kebinasaan (Hadad, 1999:123-124).

Jadi, yang diwajibkan kepada kaum muslimin itu hanyalah

beramar ma’ruf, yakni menyuruh melakukan kebajikan apabila melihat

orang lain meninggalkannya, kita diperintahkan untuk mengingkari atau

melarangnya. Demikian juga dalam hal yang disepakati para ulama

tentang keharamannya (Hadad, 1999:97-98).

Pengertian ma’ruf itu sendiri adalah suatu kata yang meliputi

segala macam hal yang diperintahkan oleh Allah dan Allah mencintai

Page 58: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

44

orang yang melakukannya itu, sedangkan lawan dari ma’ruf adalah

munkar yaitu suatu kata yang meliputi segala macam hal yang dilarang

oleh Allah dan Allah membenci orang yang mengerjakan itu

(Hadad,1999:82).

Melakukan perbuatan amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan

identitas orang yang beragama. Dengan melakukan amar ma’ruf nahi

munkar, kita akan mendapatkan keberuntungan, seperti firman Allah:

ن و ه ن ي وف و ر ع م ال ون ب ر م أ ي ر و ي خ لى ال ون إ ع د ة ي م م أ ك ن ن م ك ت ل و

ون ح ل ف م م ال ك ه ئ ول أ و ر ك ن م ن ال ع

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari

yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung (QS. Ali

Imran:104)

Barang siapa yang sanggup melakukan amar ma’ruf nahi

munkar maka kita akan mendapatkan keberuntungan, dihindarkan dari

azab Allah di dunia dan akhirat, harapan terkabulnya do’a, serta wujud

perjalanan di jalan Allah.

Allah telah memberikan tuntunan hidup bagi kita berupa agama

Islam, sebagai pedoman yang sempurna, karena di dalamnya terkandung

hukum dan ketentuan-ketentuan yang bertalian dengan urusan dunia dan

akhirat. Islam adalah agama hidup dan kehidupan, oleh sebab itu Islam

mengatur tata hidup manusia, baik dalam hubungan dengan sesamanya,

maupun hubungan manusia dengan Maha Penciptanya. Perlu kita sadari

hubungan sesama hamba Allah dalam melaksanakan tugas-tugas hidup,

lantaran kita tidak bisa melepaskan diri dari masyarakat (Al-Ghazali,

Page 59: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

45

1985:62). Manusia sebagai individu, ia hidup bersama-sama di

masyarakat, hidup bersama dengan orang banyak di luar dirinya. Antara

individu dan masyarakat bagi seorang manusia tidak dapat terpisah satu

sama lain, artinya individu tak mungkin berkembang dengan sebaik-

baiknya, bahkan individu tak mungkin hidup, tanpa dibantu oleh dan

hidup bersama dengan orang lain.

Suatu masyarakat tak mungkin ada tanpa adanya anggota-

anggota masyarakat atau individu-individu yang hidup di dalamnya.

Sering juga suatu masyarakat dapat maju karena jasa-jasa orang-orang

tersebut yang pernah memimpin masyarakat itu atau yang pernah

memberikan sumbangannya dimana individu itu hidup dan bekerja.

Individu dan masyarakat tak dapat dipisahkan satu sama lain, dan saling

membutuhkan (Sadulloh, 2014:31). Masyarakat mencakup sekelompok

orang yang berinteraksi antar sesamanya, saling tergantung dan terikat

oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama, serta pada umumnya

bertempat tinggal di wilayah tertentu, dan ada kalanya mereka memiliki

hubungan darah atau kepentingan bersama (Sadulloh, 2014:204).

Dalam hidup bermasyarakat, seorang individu memiliki tugas

masing-masing diantaranya yaitu harus bersikap dan berbuat baik

terhadap diri sendiri dan masyarakat. Karena sejatinya sebagai makhluk

sosial, manusia itu membutuh manusia yang lain dalam kehidupan

bermasyarakat. Manusia adalah sebaik-baik makhluk Allah, dan kepada

mereka Allah menunjukkan jalan yang benar, yaitu agama Islam. Akan

Page 60: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

46

tetapi karena keterbatasan sifat manusia banyak diantara mereka tersesat

perjalanan hidupnya, gugur oleh bujuk rayu setan. Setan senantiasa

berusaha agar manusia ingkar kepada Allah, yaitu dengan

memperlihatkan dan menjanjikan kemanisan hidup duniawi, sehingga

tidak sedikit manusia terlena dan akhirnya terlepas dari tuntunan Allah.

Oleh sebab itu, Allah memberikan beban kepada orang-orang yang

beriman agar melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar (Al-Ghazali,

1985:64).

Amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan fardhu kifayah.

Artinya, jika ada sekelompok orang yang menegakkannya, maka

gugurlah kewajiban itu bagi yang lainnya dan secara khusus pahalanya

diperoleh oleh orang-orang yang menegakkannya. Namun, jika tidak

ada seorangpun yang menegakkannya maka berdosalah semuanya.

Sesungguhnya hukum memerintahkan orang untuk mengerjakan

hal-hal yang wajib dan meninggalkan hal-hal yang haram adalah wajib.

Sedangkan hukum memerintahkan orang untuk mengerjakan hal-hal

yang dianjurkan dan meninggalkan hal-hal yang makruh adalah sunah

(Husaini,1999:135-136). Melaksanakan kewajiban beramar ma’ruf

serta nahi munkar adalah suatu kepastian yang mutlak. Bahkan tiada

suatu pendapat ulama manapun yang memberikan kelonggaran atau

keringanan untuk tidak melakukannya. Seperti halnya kewajiban shalat,

dalam keadaan bagaimanapun tetap wajib dikerjakan dan haram jika

dilalaikan atau ditinggalkan (Hadad,1999:82).

Page 61: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

47

Dengan adanya amar ma’ruf dan nahi munkar, segala macam

persoalan dapat berjalan lurus sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Namun tanpa adanya amar ma’ruf dan nahi munkar, maka segala hak

dan kewajiban akan diabaikan, batas-batas yang tidak boleh dilalui akan

dilanggar seenaknya saja dan makin banyak akibat-akibat buruk yang

ditimbulkan karena dilalaikannya tugas tersebut. Dengan melaksanakan

amar ma’ruf dan nahi munkar itu akan mendapatkan pahala yang besar

karena tugasnya yang berat itu (Hadad,1999:81-82).

Untuk menghindarkan diri agar tidak terjerumus ke dalam

kemungkaran, maka lebih selamat jika kita meninggalkan ahli

kemungkaran itu selama mereka masih enggan mengikuti ajakan Allah

dan Rasul-Nya yaitu ajakan ke jalan kebaikan. Dengan demikian, sekali-

kali kita juga mendatangi rumah mereka semata-mata dengan maksud

beramar ma’ruf dan nahi munkar (Hadad,1999:91). Namun

Meninggalkan dan menjauhkan diri dari golongan ahli kemungkaran

dan kemaksiatan itu dilakukan apabila telah jelas nyata atau seolah ada

tanda-tanda keputusasaan bahwa mereka tidak akan menerima ajakan

kita. Di saat itulah kita baru diperkanankan meninggalkan mereka dan

menyerahkan urusan mereka kepada Allah SWT semata

(Hadad,1999:96).

3. Sabar ( صبر )

Setelah anak dikenalkan dengan konsep akhlak kepada Allah

melalui ibadah, dan berbakti kepada kedua orang tuanya, berikutnya

Page 62: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

48

anak diajarkan pada akhlak kemasyarakatan yaitu mencakup pendidikan

amar ma’ruf nahi munkar seperti yang sudah dijelaskan diatas, setelah

itu dikenalkan juga dengan sabar (Huda,2009:120).

Kata sabar berasal dari bahasa Arab صبرا-يصبر -صبر yang

berarti bersabar, tabah hati, berani (Yunus, 2010:211). Diartikan pula

dengan mencegah dan menghalangi. Sabar adalah menahan diri untuk

tidak berkeluh kesah, mencegah lisan untuk merintih dan menghalangi

anggota tubuh untuk tidak menampar pipi dan merobek pakaian dan

sejenisnya (al-Jauziyah, 2006:2). Kata sabar juga dimaknai usaha

menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai dengan sepenuh kerelaan

dan kepasrahan.

Sikap sabar sangat dibutuhkan oleh setiap orang, karena semua

orang pasti merasakan pahit getirnya kehidupan. Mengingat secara

fitrah manusia memang diciptakan dengan karakter yang tergesa-gesa

ingin mendapatkan sesuatu secara cepat dan instan, maka manusia

membutuhkan kekuatan untuk bersabar (Ahmadi, 2004:85). Hakikat

sabar itu sendiri adalah sebuah akhlak yang tertinggi diantara sekian

banyak akhlak jiwa. Sebuah akhlak yang berusaha untuk menghalangi

seseorang melakukan tindakan tidak terpuji (al-Jauziyah, 2006:6).

Beberapa hal berikut ini yang perlu disikapi dengan sabar, yaitu:

a. Kesabaran dalam taat beribadah

Ibadah adalah perintah Allah kepada umat manusia. Orang

mengerjakan shalat butuh sabar untuk menghasilkan shalat yang

Page 63: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

49

khusyuk dan tuma’ninah. Pada umumnya ibadah bukanlah amalan

yang disukai hawa nafsu manusia. Bahkan hawa nafsu sering

merintanginya. Oleh karena itu, kesabaran mutlak diperlukan agar

ketaatan kepada Allah bisa istiqamah.

b. Kesabaran menjauhi maksiat

Selain menjalankan ketaatan, seorang muslim diharuskan

menjauhi kemaksiatan. Orang yang bersabar untuk senantiasa taat

kepada Allah itu berat, namun lebih berat lagi sabar untuk tidak

berbuat maksiat. Disinilah kesabaran mendapat nilai yang sangat

agung (Ahmadi,2004:86-89). Kesabaran ini pun dapat diperoleh

melalui lahir batin seseorang. Melalui lahirnya, seseorang harus

senantiasa meninggalkan dan menjauhi kemaksiatan. Sedangkan

melalui batinnya, seseorang tidak boleh memberi kesempatan

kepada jiwanya untuk memikirkan dan cenderung kepada

kemaksiatan (Husaini,1999:187).

c. Kesabaran menghadapi ujian

Kehidupan memang bisa direncanakan dan dibangun sesuai

dengan yang diinginkan. Namun manusia tidak bisa secara mutlak

mengendalikan dan menguasainya.

Sikap sabar tidak bisa ditunjukkan oleh mereka yang berkepribadian

lemah dan berjiwa rapuh. Untuk menjadi penyabar, seseorang harus

memiliki pengetahuan yang baik atas apa yang menimpanya. Lalu

Page 64: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

50

ia harus memiliki keyakinan yang teguh bahwa Allah swt senantiasa

bersamanya (Ahmadi,2004:90-94).

d. Kesabaran dalam mengingat dosa-dosa terdahulu

Kesabaran ini mengingatkan seseorang akan ancaman-

ancaman Allah bagi hamba-hamba-Nya yang mengerjakan maksiat.

Kesabaran ini akan melahirkan perasaan takut dan menyesal

(Husaini,1999:187-188).

Kesabaran merupakan pengokoh segala urusan di dunia ini dan

salah satu akhlak mulia (Husaini,1999:185). Sebagaimana dijelaskan

dalam firman Allah swt:

ع م ن الل إ ة ل الص ر و ب الص ينوا ب ع ت نوا اس ين آم ذ ا ال ه ي ا أ ي

ين ر اب الص

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS

al-Baqarah:153)

Dengan kesabaran, seseorang akan memperoleh berbagai

manfaat yang akan dirasakan di dalam hati sanubari seseorang itu

sendiri. Berikut ini beberapa hikmah yang diperoleh dari kesabaran,

diantaranya yaitu:

a. Kesabaran melimpahruahkan pahala

Kesabaran mendatangkan pahala yang melimpahruah dari

Allah SWT. Dan pahala itu bukan semata-mata pada sifat sabarnya,

namun juga dampak dari kesabaran itu. Misalnya, ketika seseorang

membaca Al-Qur’an sering dijumpai setelah membaca beberapa

lembar ayat Al-Qur’an, perasaan jenuh atau mengantuk akan datang.

Page 65: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

51

Ia ingin menyudahi meskipun setelah membaca Al-Qur’an tidak

segera melakukan pekerjaan lain. Jika sampai disini rasa jenuh dan

mengantuk ia turuti maka pahalanya terhenti. Namun orang yang

bersabar akan mampu mengalahkan perasaan jenuh dan mengantuk

itu. Ia terus bertahan, maka pahalanya pun semakin banyak karena

ayat yang dibaca juga lebih banyak.

b. Kesabaran selalu melahirkan kebajikan

Kesabaran merupakan anugerah Allah yang sangat besar

nilainya. Kehidupan di dunia, yang terkadang menyenangkan dan

saat lain menyedihkan, tidak mungkin diatasi, kecuali dengan sikap

sabar. Kenikmatan dalam bentuk pangkat atau kekayaan hanya akan

terjerumus, jika yang menerima terlalu bergembira hingga lupa diri.

Sebaliknya, penderitaan juga hanya akan membuat orang lebih jauh

menderita jika yang mendapatkan kurang tahan, lalu mencela Allah

dan berkeluh kesah secara berlebihan. Maka, kesabaranlah yang

membuat segala sesuatu menjadi bernilai kebaikan dan maslahat.

c. Kesabaran menghadapi cobaan merupakan bukti kekuatan iman

Orang-orang yang sukses umumnya adalah mereka yang

telah menempuh berbagai ujian berat dalam hidup ini dan mereka

berhasil mengatasinya. Para pejuang yang meraih kemenangan tidak

akan mencapai kedudukan itu sebelum mereka mampu mengatasi

berbagai rintangan dimedan perjuangan. Orang-orang yang kuat

Page 66: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

52

menghadapi ujian berat adalah mereka yang pantas mendapatkan

penghormatan besar (Ahmadi,2004:95-101).

B. Relevansi dalam Pendidikan Formal

Pendidikan formal yang dimaksudkan penulis disini meliputi MI,

MTs, dan MA. Di dalam jenjang lembaga pendidikan formal, telah

diterapkan materi-materi pokok pendidikan yang ada di dalam Surat

Luqman ayat 17. Adapun pokok pendidikan tersebut akan di paparkan

penulis berikut ini:

1. Shalat

Penerapan materi shalat di dalam pendidikan formal, meliputi tingkat

jenjang lembaga pendidikan sebagai berikut:

a. Madrasah Ibtidaiyah

Dalam jenjang lembaga pendidikan tingkat MI, materi shalat sudah

diterapkan dalam mata pelajaran fiqih yang dibuktikan dengan

kompetensi dasar sebagai berikut:

1) Melafalkan bacaan shalat

2) Menghafalkan bacaan shalat

3) Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan shalat

Selain dalam mata pelajaran fiqih, materi shalat juga diterapkan

dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan islam yang dibuktikan

dengan kompetensi dasar yaitu mengamalkan shalat lima waktu

secara tertib sebagai bentuk pengamalan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad saw.

Page 67: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

53

Jadi, materi shalat sudah diterapkan dalam pendidikan formal

dalam jenjang Madrasah Ibtidaiyah, sebagaimana dibuktikan

dengan kompetensi dasar di atas.

b. Madrasah Tsanawiyah

Di jenjang lembaga pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah,

materi shalat diterapkan dalam mata pelajaran Fiqih dengan

kompetensi dasar sebagai berikut:

1) Menghayati ketentuan shalat lima waktu

2) Menghayati ketentuan waktu shalat lima waktu

3) Meyakini ketentuan shalat berjamaah

4) Membiasakan diri shalat lima waktu

5) Membiasakan shalat tepat waktu

6) Membiasakan diri shalat berjamaah

7) Memahami ketentuan shalat lima waktu

8) Mempraktikkan shalat lima waktu

9) Memahami waktu-waktu shalat lima waktu

10) Mensimulasikan penentuan shalat lima waktu

11) Menganalisis ketentuan shalat berjamaah

12) Mendemonstrasikan tata cara shalat berjamaah

13) Meyakini kewajiban shalat dalam berbagai keadaan

14) Terbiasa melaksanakan shalat wajib dalam berbagai keadaan

15) Mamahami kaifiat shalat dalam berbagai keadaan

16) Memperagakan shalat dalam keadaan sakit

Page 68: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

54

Jadi, materi shalat sudah diterapkan dalam pendidikan formal

tingkat Madrasah Tsanawiyah, sebagaimana dibuktikan dengan

kompetensi dasar di atas.

c. Madrasah Aliyah

Dalam pendidikan formal tingkat Madrasah Aliyah, tidak adanya

penerapan materi shalat di dalam Pendidikan formal jenjang ini.

2. Amar ma’ruf nahi mungkar

Penerapan materi Amar ma’ruf nahi mungkar di dalam pendidikan

formal, meliputi tingkat jenjang lembaga pendidikan sebagai berikut:

a. Madrasah Ibtidaiyah

Dalam pendidikan tingkat Madrasah Ibtidaiyah, penerapan materi

Amar ma’ruf nahi mungkar tidak ada dalam jenjang ini.

b. Madrasah Tsanawiyah

Di jenjang lembaga pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah,

materi Amar ma’ruf nahi mungkar tidak ada di dalam Pendidikan

jenjang ini.

c. Madrasah Aliyah

Di jenjang lembaga pendidikan tingkat Madrasah Aliyah, materi

Amar ma’ruf nahi mungkar sudah diterapkan dalam mata pelajaran

Hadis dengan kompetensi dasar sebagai berikut:

1) Melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada sesama

Page 69: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

55

2) Mendeskripsikan hadis tentang amar ma’ruf nahi mungkar yang

diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Said dan riwayat Ibnu

Majah dari Abu Hazim

3) Mencontohkan kebaikan sebagai pola dasar amar ma’ruf nahi

mungkar.

Selain dalam mata pelajaran Hadis, materi Amar ma’ruf nahi

mungkar juga diterapkan dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis

dengan kompetensi dasar:

1) Mengartikan QS Ali Imran:104 dan hadis tentang amar ma’ruf

nahi mungkar

2) Menjelaskan kandungan QS Ali Imran:104 dan hadis tentang

amar ma’ruf nahi mungkar

3) Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS Ali

Imran:104 dan hadis tentang amar ma’ruf nahi mungkar

4) Melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar seperti terkandung

dalam QS Ali Imran:104 dan hadis tentang amar ma’ruf nahi

mungkar dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, materi amar ma’ruf nahi mungkar sudah diterapkan dalam

pendidikan formal tingkat Madrasah Aliyah, sebagaimana

dibuktikan dengan kompetensi dasar di atas.

Page 70: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

56

3. Sabar

Penerapan materi sabar di dalam pendidikan formal, meliputi tingkat

jenjang lembaga pendidikan sebagai berikut:

a. Madrasah Ibtidaiyah

Dalam jenjang lembaga pendidikan tingkat Madrasah Ibtidaiyah,

materi sabar diterapkan dalam mata pelajaran Akidah Akhlak

dengan kompetensi dasar sebagai berikut:

1) Memiliki sikap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan

sebagai implementasi dalam meneladani kisah Masyitah

2) Mendeskripsikan sikap tabah dan sabar dalam menghadapi

cobaan dalam kisah Masyitah

3) Menyimulasikan sikap tabah dan sabar dalam menghadapi

cobaan sebagai implementasi dalam meneladani kisah Masyitah

Jadi, materi sabar sudah diterapkan dalam pendidikan formal

tingkat Madrasah Ibidaiyah, sebagaimana dibuktikan dengan

kompetensi dasar di atas.

b. Madrasah Tsanawiyah

Di dalam jenjang lembaga pendidikan tingkat Madrasah

Tsanawiyah, materi sabar diterapkan dalam mata pelajaran Akidah

Akhlak yakni dengan kompetensi dasar sebagai berikut:

1) Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiyar, sabar,

syukur dan qana’ah

Page 71: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

57

2) Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakal,

ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah

3) Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiyar, sabar,

syukur dan qana’ah dalam fenomena kehidupan

4) Membiasakan perilaku tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan

qana’ah.

Jadi, materi sabar sudah diterapkan dalam pendidikan formal

tingkat Madrasah Tsanawiyah, sebagaimana dibuktikan dengan

kompetensi dasar di atas.

c. Madrasah Aliyah

Di jenjang lembaga pendidikan tingkat Madrasah Aliyah, materi

sabar diterapkan dalam mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X

semester ganjil, dengan kompetensi dasar sebagai berikut:

1) Menghayati makna syukur, qana’ah, ridha dan sabar

2) Terbiasa bersyukur, qana’ah, ridha dan sabar dalam kehidupan

3) Memahami makna syukur, qana’ah, ridha dan sabar

4) Menunjukkan contoh-contoh perilaku bersyukur, qana’ah, ridha

dan sabar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya keterkaitan antara pokok

pendidikan yang ada di dalam Surat Luqman ayat 17 dengan pendidikan

formal. Yaitu dengan diterapkannya materi pendidikan tersebut dalam

lembaga pendidikan formal tingkat MI, MTs, MA.

Page 72: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kajian yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pokok Pendidikan Keluarga dalam Surat Luqman Ayat 17

Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar yang kuat bagi

keberhasilan pendidikan selanjutnya baik di sekolah maupun di

masyarakat. Dan inti dari pendidikan keluarga itu sendiri adalah

pendidikan agama. Pendidikan Keluarga dalam Surat Luqman Ayat 17

dalam mencapai derajat takwa, apabila melaksanakan:

a. Shalat

Melakukan ibadah shalat dapat membersihkan jiwa dan

mensucikannya, menjadikan seseorang terbiasa untuk melakukan

munajat kepada Allah swt di dunia dan meminta perlindungan

kepada-Nya nanti di akhirat. Selain itu shalat juga mencegah orang

yang mengerjakannya dari perbuatan keji dan kemungkaran.

b. Amar ma’ruf nahi munkar

Barang siapa yang sanggup melakukan amar ma’ruf nahi munkar

maka kita akan mendapatkan keberuntungan, dihindarkan dari azab

Allah di dunia dan akhirat, harapan terkabulnya do’a, serta wujud

perjalanan di jalan Allah.

Page 73: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

59

c. Sabar

Apabila kita senantiasa bersabar, hikmah yang akan kita peroleh

yaitu kesabaran itu melimpahruahkan pahala, selalu melahirkan

kebajikan, serta merupakan bukti kekuatan iman.

2. Relevansi dalam Pendidikan Formal

Adanya keterkaitan antara pokok pendidikan yang ada di dalam Surat

Luqman ayat 17 dengan pendidikan formal. Yaitu dengan diterapkannya

materi pendidikan tersebut dalam lembaga pendidikan formal tingkat

MI, MTs, MA.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, penulis akan menyapaikan saran

sebagai berikut:

1. Pendidikan keluarga hendaknya sangat diperhatikan karena pendidikan

utama seseorang muncul dari dalam keluarga itu sendiri. Dan untuk

memajukan pendidikan Islam, nilai-nilai dalam Al-Qur’an harus terus

dilakukan. Karena semua ilmu itu bersumber dari Al-Qur’an. Selain itu,

hal ini juga bertujuan memberi keseimbangan antara pendidikan Islam

yang ditekankan dalam keluarga dengan kemajuan dunia yng

berkembang pesat dengan berbagai dampak positif maupun negatif.

2. Pentingnya penanaman nilai-nilai atau pokok pendidikan keluarga

dalam Surat Luqman ayat 17 saat ini karena pendidikan dalam keluarga

merupakan dasar yang kuat bagi keberhasilan pendidikan selanjutnya

Page 74: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

60

baik di sekolah maupun di masyarakat, dan inti dari pendidikan keluarga

adalah pendidikan agama.

Page 75: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah Akhlak: Panduan Perilaku Muslim Modern. Solo:

Era Intermedia

Al-Ghazali, Muhammad. 1985. Akhlak Seorang Muslim. Semarang: Wicaksana

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. 2006. Fiqih Ibadah dari Minhajul Muslim. Surakarta:

Media Insani Publishing

Al-Jauziyah, Ibn al-Qayyim. 2006. Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur.

Yogyakarta: Mitra Pustaka

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1993. Terjemah Tafsir al-Maraghi. Semarang: CV.

Toha Putra

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. 2000. Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu

Katsir. Jakarta: Gema Insani

As-Suyuti, Imam Basori. 1998. Bimbingan Shalat Lengkap. Jakarta:Mitra Umat

Ash-Shawwaf, Muhammad Mahmud. 2007. Sempurnakan Sholatmu. Yogyakarta:

Mitra Pustaka

Baidan, Nashruddin. 2010.Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Budihardjo. 2012. Pembahasan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Lokus

Bukhari, Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Rahman. 1999. Keagungan dan

Keindahan Syariat Islam. Bandung: CV Putaka Setia

Page 76: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

62

Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Tafsirnya (edisi yang

disempurnakan) Jilid VII. Jakarta: Al-Qur’an Departemen Agama RI

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi

ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Dzulfikar, Ahmad. 2010. Kamus Arab-Indonesia-Inggris. Yogyakarta: Mutiara

Media (Anggota IKAPI)

Gazalba, Sidi. 1975. Asas Agama Islam. Jakarta:Bulan Bintang

Husaini, Abdullah bin Alawy al-Haddad. 1999. Sentuhan-Sentuhan Sufistik:

Penuntun Jalan Akhirat. Bandung: Pustaka Setia

Hadad, al-Iman Abdullah Ba Alawi. 1999. Penyejuk Hati Penawar Jiwa. Bandung:

Pustaka Setia

Huda, Miftahul. 2009. Idelitas Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang Press

(Anggota IKAPI)

Ibn Rusn, M. Abidin. 2009. Pemikiran al-Ghazali tentang Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Imani, Allamah Kamal faqih. 2008. Tafsir Nurul Quran: Sebuah Tafsir Sederhana

Menuju Cahaya al-Quran. Jakarta: Al-Huda

Munawir, Ahmad Warson. 1984. Al-Munawir: Kamus Arab-Indonesia.

Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-Buku Ilmiah Keagamaan Pondok

Pesantren Al-Munawir Krapyak Yogyakarta

Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam 1. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Page 77: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

63

Ramayulis dan Nizar, Syamsul. 2006. Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem

Pendidikan Dan Pemikaran Para Tokoh. Jakarta:Kalam Mulia

Sadulloh, Uyoh. 2014. Pedagogik: Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati

Shihab, M. Quraish dkk. 2007. Ensiklopedia Al-Qur’an: kajian kosakata. Jakarta:

lentera hati

Shihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab: Makna, Tujuan dan Pelajaran dari Surah-

Surah Al-Qur’an. Tangerang: Lentera Hati

Surya, Mohamad. 2001. Bina Keluarga. Semarang: CV.Aneka Ilmu,anggota IKAPI

Sutrisno. 2011. Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta:

Fadilatama

Syadali dan Rofi‟i, Ahmad. 1997. Ulumul Qur’an I untuk Fakultas Tarbiyah

Komponen MKDK. Bandung: CV Pustaka Setia

Yunus, Mahmud. 2010. Kamus Arab- Indonesia. Jakarta: PT.Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah

Page 78: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

64

Page 79: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

65

Page 80: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

66

Page 81: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Novi Dian Amaliya

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 17 November 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kaligintung, Kalinegoro, Mertoyudan,

Magelang

Riwayat Pendidikan :

1. MI Tuhfatul Mubtadiin 2, lulus tahun

2007

2. MTsN Magelang, lulus tahun 2010

3. MAN 01 Kota Magelang, lulus tahun

2013

4. IAIN Salatiga, lulus tahun 2017

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 23 Mei 2017

Penulis,

Novi Dian Amaliya

Nim 11113282

Page 82: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

68

Page 83: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

69

Page 84: PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AL-QUR’ANe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1970/1/SKRIPSI ama...segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan

70