pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui...

141
i PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI SISTEM KADERISASI PENGURUS WILAYAH PELAJAR ISLAM INDONESIA JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Maulidya Yolanda NIM. 23010150034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

i

PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR

MELALUI SISTEM KADERISASI PENGURUS WILAYAH

PELAJAR ISLAM INDONESIA JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Maulidya Yolanda

NIM. 23010150034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

ii

Page 3: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

iii

PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR

MELALUI SISTEM KADERISASI PENGURUS WILAYAH

PELAJAR ISLAM INDONESIA JAWA TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Maulidya Yolanda

NIM. 23010150034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 4: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

iv

Page 5: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

v

Page 6: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

vi

Page 7: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

vii

MOTTO

Hiduplah Sebagaimana Semaumu, Tetapi Ingat, Bahwa Engkau

Akan Mati, dan Cintailah Siapa yang Engkau Sukai, Namun

Ingat, Engkau Akan Berpisah Dengannya. Dan Berbuatlah

Seperti yang Engkau Kehendaki, Namun Ingat, Engkau Pasti

akan Menerima Balasannya Nanti.

(Imam Ghazali)

Page 8: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan

untuk :

1. Kedua orangtuaku tercinta, Mulyadi dan Siti Musawaroh yang telah

memberikan kasih sayang, ketulusan dan pengorbanan dalam mendidik dan

membesarkanku dengan tiada putus iringan doa dan restunya.

2. Adik-adiku tersayang Nadin Jazila dan Mahira Hasna Nabila.

3. Seluruh keluarga besar Nenekku Surti yang telah memberikan dukungan moril

maupun meteril.

4. Orang spesial dan sahabat-sahabat terbaikku, Miftah Ilham, Nabila Nurul

Fauziyah, Erika Khusnul Nurdiyanti.

5. Keluarga Besar Pelajar Islam Indoensia Jawa Tengah, kanda yunda, teman-

teman Pengurus Wilayah dan Pengurus Derah yang telah membantu dalam

melancarkan proses penyelesaian skripsi ini. Dengan mereka saya belajar arti

pejuangan dan pengorbanan sesungguhnya.

6. Kepada Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah

sabar dalam membimbing dan mendorong semangat untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga Besar Gerakan Juma’at Berbagi Salatiga dan Rumah Tahfidz Nuryani

Sugito yang selalu memberikan semangat untuk segera meyelesaikan skripsi

ini.

Page 9: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

ix

8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan Himpuanan Mahasiswa Islam Cabang

Salatiga Komisariat Walisongo, LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga, Remaja

Karang Taruna Tri mulya Desa Nogosari, Coffe Backspace Salatiga, PPL

SMKN 1 Tengaran 2018, KKN Posko 15 Panimbo Kedungjati 2019,

Mahasiswa/i PAI IAIN Salatiga Angkatan 2015 yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi pengalaman indah

yang tidak akan terlupakan.

Page 10: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,

hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui Sistem

Kaderisasi Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Jawa Tengah”.

Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Agung

Muhammmad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. .selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI)

4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

membantu dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Jaka Siswanta, M. Pd, selaku dosen pembimbing akademik, yang

telah membimbing dan mengarahkan dengan sabar dan ikhlas.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis.

Page 11: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xi

7. Kedua orang tuaku, adikku Nadin Jazila dan Mahira Hasna Nabila, serta

keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik secara moril

maupun materil kepada penulis.

8. Teman-teman Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII),

Keluarga Besar (KB) PII, serta sahabat-sahabat PII se-Jawa Tengah yang

telah membantu, memotivasi dan memberikan dukungan kepada penulis

dalam proses penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat Gerakan Jum’at Berbagi (GJB) Salatiga yang telah

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan motivasi kepada

penulis.

11. Semua pihak yang telah ikhlas dalam memberikan bantuan baik sacara

moril maupun materil kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Demikian ucapan terimaksih penulis sampaikan, Penulis hanya bisa berdoa

kepada Allah SWT, semoga segala amal kebaikan yang tercurahkan kepada penulis

diridhoi Allah SWT dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sebuah kesempurnaan. Besar harapan penulis atas semua

kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumya.

Amin…

Salatiga, 24 Juli 2019

Penulis

Page 12: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xii

ABSTRAK

Yolanda, Maulidya. 2019. “Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui

Sistem Kaderisasi Pengurus Wilayah PII Jawa Tengah”. Skripsi.

Program studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing; Drs.

Bahroni, M.Pd.

Kata Kuncci : Pendidikan Karakter, Kepemimpinan, Kaderisasi

Tujuan penelitian dalam skripsi ada tiga yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan

proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII

Jawa Tengah. 2) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung proses pendidikan

karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah. 3)

Untuk mendeskripsikan faktor penghambat proses pendidikan karakter

kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi

lapangan (field research). Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer

yaitu data atau informasi yang ada di lapangan dan sekunder yaitu data atau

informasi pelengkap atau penguat hasil penemuan di lapangan. Teknik

pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik analisis data dilakukan dengan tiga komponen utama yaitu reduksi data,

penyajian data dan pemeriksaan data. Hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Pertama, pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW

PII Jawa Tengah yang disebut dengan Ta’dib secara Nasional, dilakukan dengan

sistem training, kursus, dan ta’lim. . Inti pokok kaderisasi terdapat di tiga tingkatan

training yaitu BATRA, INTRA, dan ADVANCE, sedangkan kursus dan ta’lim

sebagai pendukung dan pelengkap. Kegiatan-kegiatan dalam sistem kaderisasi

tersebutlah yang mendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar di

PII. Kedua, faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah yaitu, PII merupakan organisasi

independent, dan menerima semua kalangan pelajar Muslim, PII di dukung oleh

pemerintah dan masyarakat secara umum, metode pembelajaran yang digunakan

disesuaikan dengan kondisi peserta. Ketiga, faktor penghambat proses pendidikan

karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah

yaitu masih kurangnya loyalitas kader dalam berproses di PII, minimnya kuantitas

dan kulitas instruktur di PW, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Page 13: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

ABSTRAK .................................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

E. Penegasan Istilah ........................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori ........................................................................... 12

Page 14: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xiv

1. Pendidikan Karakter Kepemimpinan .................................... 12

2. Organisasi Kepelajaran ........................................................ 18

3. Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar dalam

Organisasi Kepelajaran ........................................................ 20

B. Kajian Pustaka ............................................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................... 25

C. Sumber Data ............................................................................... 26

D. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 26

E. Analisis Data .............................................................................. 28

F. Pengecekan Keabsahan Data ....................................................... 30

G. Tahap-tahap Penelitian................................................................ 31

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) .......................... 33

1. Sejarah berdirnya PII ........................................................... 33

2. Tujuan Berdirinya PII .......................................................... 37

3. Fungsi dan Peran PII ............................................................ 41

4. Sejarah Kaderisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) .................. 45

B. Gambaran Kaderisasi PW PII Jateng .......................................... 52

1. Visi dan Misi PW PII Jateng Periode 2019-2021 ................... 52

2. Struktur Organisasi PW PII Jateng Periode 2019-2021 .......... 54

Page 15: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xv

3. Pola Kebijakan Bidang Kaderisasi PW PII Jateng Periode 2019-

2021 ..................................................................................... 55

C. Paparan dan Analisis Data ....................................................... 59

1. Proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui

Sistem Kaderisasi PW PII Jawa Tengah .............................. 59

2. Faktor Pendukung Proses Pendidikan Karakter

Kepemimpinan Pelajar melalui Sistem Kaderisasi PW PII

Jawa Tengah ........................................................................ 66

3. Faktor Penghambat Proses Pendidikan Karakter

Kepemimpinan Pelajar melalui Sistem Kaderisasi PW PII

Jawa Tengah ........................................................................ 70

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 74

A. Kesimpulan ................................................................................ 74

B. Saran .......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Badan Induk PW PII Jateng Periode 2019-2021

2. Tabel 2 : Badan Otonom PII Wati PW PII Jateng Periode 2019-2021

3. Tabel 3 : Badan Otonom Brigade PW PII Jateng Periode 2019-2021

4. Tabel 4 : Program Umum Bidang Kaderisasi Periode 2019-2021

Page 17: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Daftar Nilai SKK

2. Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

3. Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian

4. Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

5. Lampiran 5 Trankip Wawancara dengan Narasumber

6. Lampiran 6 Silabus Training

7. Lampiran 7 Foto-foto Hasil Penelitian

8. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karakter merupakan suatu hal yang penting dalam aspek kehidupan

membangun suatu bangsa. Karakter menjadi salah saru syarat penting dalam

menjaga, mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bangsa yang

berakhlak mulia, beradab dan bermartabat. Keberhasilan suatu bangsa dalam

memperoleh tujuannya tidak hanya ditentukan oleh melimpah ruahnya sumber

daya alam, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusianya. Sehingga bangsa yang besar dan maju dapat dilihat dari kualitas

atau karakter bangsa (manusia) itu sendiri.

Sikap dan perilaku masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini cenderung

mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar

dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Nilai-nilai karakter mulia, seperti

kejujuran, kesantunan, kebersamaan, dan religius, sedikit demi sedikit mulai

tergerus oleh budaya asing yang cenderung materialis, hedonis, dan

individualis, sehingga nilai-nilai karakter tersebut tidak lagi dianggap penting

jika bertentangan dengan tujuan yang ingin diperoleh.

Pendidikan merupakan usaha strategis dalam mencapai pembangunan

karakter. Karena hakikatnya pendidikan adalah penyebaran dan penanaman

nilai-nilai kehidupan dan moralitas. Pendidikan merupakan sebuah proses

pengembangan sumberdaya manusia agar memperoleh kemampuan sosial dan

perkembangan individu yang optimal memberikan relasi yang kuat antara

Page 19: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

2

individu dengan masyarakat dan lingkungan budaya sekitarnya (Idris, 1987: 7).

Lebih dari itu pendidikan merupakan proses ”memanusiakan manusia” di mana

manusia diharapkan mampu memahami dirinya, orang lain, alam dan

lingkungan budayanya (Driyarkara, 1980: 8).

Keluarnya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional

(sisdiknas), yakni UU no. 20 tahun 2003, menegaskan kembali fungsi dan

tujuan pendidikan nasional kita. Pada pasal 3 UU ini ditegaskan, pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mnadiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Zuchdi, dkk, 2013 : 15).

Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini di mana terjadinya degradasi

moral baik dari kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa , masyarakat umum,

masyarakat terpelajar hingga petinggi Negara (wakil rakyat) yang sudah

menjadi makanan sehari-hari pemberitaan di media masa di mana sering kita

lihat dan mendengar berita-berita di televisi yang memberitakan kasus korupsi

yang merambat disetiap lini instansi pemerintahan, swasta, dan sebagainya.

Seperti yang dilansir oleh Detik News (19/12/2018) kata Wakil Ketua KPK

Saut Situmorang “secara total, pada tahun 2018, KPK melakukan 157 kegiatan

penyelidikan, 178 penyidikan, dan 128 kegiatan penuntutan, baik kasus baru

maupun sisa peneganan perkara pada tahun sebelumnya. Sementara, data

Page 20: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

3

penanganan perkara berdasarkan tingkat jabatan, mengungkapkan ada 91

perkara yang melibatkan anggota DPR/DPRD dan 50 perkara melibatkan

swasta serta 28 perkara melibatkan kepala daerah (29 kepala daerah aktif dan

2 mantan kepala daerah). Selain itu, terdapat 20 perkara lainnya yang

melibatkan pejabat eselon I hingga IV," papar Saut. Selain itu yang sedang

maraknya dewasa ini adalah penyebaran hoax (berita bohong) yang menjadi

virus dan bertebaran dimana-mana seiring maraknya penggunaan media sosial

di Indonesia, yang dengan mudahnya diakses dan disebarkan oleh berbagai

kalangan.

Pada kalangan pelajar saat ini, banyaknya kasus kekerasan antar pelajar

salah satunya seperti yang dilansir oleh media (Kompas : 2019) mengenai

kasus pengeroyokan terhadap siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, pada

Rabu (10/4/2019) dimana ketika tersangka masih berusia 17 tahun. Selain itu

hilangnya rasa hormat siswa terhadap guru dan orang tua, sex bebas, minum

minuman keras, tawuran dan lain-lainnya hampir disetiap saat terjadi

diberbagai tempat yang disertai anarkhis dan bahkan menimbulkan korban

jiwa. Merebaknya peredaran video dan tingkahlaku pornografi yang kian

menghawatirkan, menjauhkan pergaulan dikalangan remaja dari norma-norma

agama dan sosial yang berlaku.

Faktor penyebab kerusakan moral adalah kurang maksimalnya transfer

of value (pendidikan karakter) di sekolah. Menurt para ahli pengembangan

pendidikan karakter dibagi menjadi empat pilar, yakni kegiatan belajar

mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan budaya

Page 21: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

4

satuan pendidikan formal dan non formal kegiatan kurikuler atau

ektrakurikuler serta kegiatan di rumah dan masyarakat .

Oleh karena itu pentingnya pendidikan karakter terutama kepada

generasi muda, dalam hal ini pelajar yang merupakan agent of change dan

agent of control social sebagai penerus bangsa, dalam mempimpin dan

menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena pelajar hari ini adalah

pemimpin dimasa yang akan datang (Student Today Leader Tomorrow), di

mana masa depan bangsa berada ditangan-tangan pemuda saat ini. maka

pentingnya penanaman pendidikan karakter pelajar dalam hal ini karakter

kepemimpinan.

Membicarakan mengenai kepemimpinan, dalam Islam kepemimpinan

sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Manusia diamanahi Allah Swt. untuk

menjadi khalifah di muka bumi, yang bertugas merealisasikan misi sucinya

sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta, sekaligus sebagai hamba Allah

yang senantiasa patuh dan terpanggil untuk mengabdikan segenap dedikasinya

di jalan-Nya. Sabda Rasulullah “setiap kamu adalah pemimpin dan tiap-tiap

pemimpin diminta pertanggung jawabannya” (Sutikno, 2014 : 85). Hal

demikian difirmankan Allah Swt dalam sebuah ayat:

وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة

Artinya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi"...(QS.

Al-Baqarah [2] : 3)

Page 22: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

5

Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan organisasi pelajar

tertua di Indonesia yang lahir pada tanggal 4 Mei 1997 yaitu dua tahun setelah

Indonesia merdeka memiliki tujuan yaitu “kesempurnaan pendidikan dan

kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan

ummat manusia” lihat (Konstitusi PII, Falsafah Gerakan) PII yang

berkonsentrasi dalam hal pendidikan dan kebudayaan berupaya dalam aktivitas

organisasinya mencetak pelajar-pelajar yang memiliki karakter kepemimpinan

Islam melalui sistem pengkaderannya. Kepemimpinan dalam hal ini bukan

berarti kepemimpinan untuk memimpin anggota atau bawahannya, namun

yang utama dapat memimpin diri sendiri dalam mengedalikan dirinya baik

dalam lingkungan keluarga, maupun masyarakat.

PII merupakan organisasi kader, yang terus melakukan sistem

pengkaderan secara rutin dan berkala. Menurut Hanan (2006 : 13) kaderisasi

merupakan kebulatan proses yang mengarah pada terciptanya kader-kader atau

anggota inti organisasi yang berlangsung mulai dari rekrutmen anggota,

pembinaan hingga pelaksanaan berbagai tugas, atau dalam bentuk seluruh

kegiatan PII yang dikenal dengan sebutan organisasi kader, sekaligus sebagai

organisasi massa. Proses kaderisasi tersebut berperan penting dalam

membangun pemikiran, sikap dan tindakan organisasi yang tidak terlepas dari

motivasi berdirinya PII, dengan bermotivasi ke-Islam-an dan kebangsaan.

Adanya motivasi tersebut maka tercipta tujuan yang dicita-citakan dalam

pendirian PII.

Page 23: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

6

Dalam Falsafah Gerakan PII dijelaskan “Sosok ideal kader PII merupakan

profil kader yang merupakan konstruksi ideal sifat dan kinerja yang harus

dimiliki oleh seseorang kader sehingga dianggap mampu menunaikan tugas

dan amanah transformasi misi PII sesuai dengan cita-cita profetik pandangan

dunia Islam.” Adapaun sifat kader PII meiputi : pertama, Muslim, yaitu

memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah saja dalam arti konsepsi dan

cara pandang, sikap dan aktualisasi berada dalam garis bimbingan dan ridho

Allah Swt. Kedua, Cendikia (cerdas), yaitu upaya meneladani sifat fathanah

nabi, sehingga memiliki wawasan dan antisipasi yang luas serta kerangka

metodologi yang kuat sehingga dapat menangkap dan memahami keberanian,

mengkonseptualisasi dan mengaktualisasikannya secara komprehensif. Ketiga,

Pemimpin, yaitu memiliki sikap dan kemampuan sebagai seorang pemimpin

yang berani dan bertanggung jawab, yang mampu mengambil keputusan secara

tepat dan menggelola potensi lingkungannnya menjadi sesuatu yang bernilai

dalam aktualisasi ke-khalifahan-nya.

Guna mewujudkan cita-cita dari tujuan PII, maka dilakukan usaha dalam

proses kaderisasi dengan cara mendidik, mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan, serta mencetak kader-kader pemimpin dengan memiliki

pandangan islami. Dalam hierarki sistem kaderisasi PII, dikatakan kader PII

ketika telah mengikuti jenjang training dasar yaitu LBT (Leadership Basic

Trainig), tingkat selanjutnya yaitu LIT (Leadership Intermediate Training),

dan tingkat akhir yaitu LAT (Leadership Advanced Training). Khususnya di

Jawa Tengah, Pegurus Wilayah (PW) PII menyelenggarakan kegitan LBT dan

Page 24: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

7

LIT diselenggarakan secara bersamaan yang terdiri dari pelajar-pelajar dari

tingkat SMP hingga SMA, baik sekolah umum, swasta, maupun pondok

pesantrean yang berasal dari berbagai kota atau kabupaten se-Jawa Tengah.

Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik untuk mengkaji dan

menganalisis mengenai “Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar

melalui Sistem Kaderisasi Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia

Jawa Tengah”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpin pelajar melalui sistem

kaderisasi PW PII Jawa Tengah?

2. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah?

3. Apa faktor penghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah.

2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung proses pendidikan karakter

kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah.

Page 25: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

8

3. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat proses pendidikan karakter

kepemimpinan pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

dalam mengembangkan wacana keilmuan pendidikan Islam khususnya

mengenai pendidikan karakter kepemimpinan serta menambah bahan

pustaka bagi Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Praktik

1) Diharapkan skripsi ini dijadikan bahan acuan dan sumber referensi

bagi peneliti, segenap aktivitas pengurus PII, pelajar, mahasiswa, dan

masyarakat umumnya dalam hal menanamkan pendidikan karakter

kepemimpinan pelajar.

2) Sebagai bahan acuan dokumentasi bagi pendidikan Islam, dan

menjadi masukan untuk lembaga agar mempunyai pandangan yang

luas terhadap ilmu pengetahuan.

E. Penegasan Istilah

1. Pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

Menurut Aunillah Nurla Isla (2011: 18), pendidikan karakter adalah

sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik

yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad

serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik

Page 26: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

9

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, maupun

bangsa, sehingga akan terwujud Insan Kamil.

Selain itu dari pendapat Ratna Megawangi dalam Dharma (2012: 5),

pendidikan karakter adalah sebuah usaha mendidik anak-anak agar dapat

mengambil keputusan dengan bijak dan kemudian mempraktikkannya

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan

kontribusi yang positif terhadap lingkungannya.

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan.(Sutikno, 2014 : 16).

Rivai dalam Tanjung (2017 :50) menjelaskan kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku

untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan

budayanya. Kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan

berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan

pengaruh yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing, membuat

struktur, serta memfasilitasi dan aktivitas hubungan di dalam kelompok.

Pelajar secara luas diartikan orang yang terlibat dalam proses

pendidikan untuk memperoleh pengetahuan sepanjang hayat. Sedangkan

secara sempit diartikan siswa yang belajar di sekolah dari tingakat sekolah

menengah sampai atas. PII mendefinisikan “pelajar” dalam arti yang luas

dan longgar, mengacu kepada pengertian bahwa belajar itu sepanjang

hayat.

Page 27: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

10

Pendidikan karakter kepemimpinan pelajar yang di maksud adalah

proses penanaman nilai-nilai dan sifat kepemimpinan yang terdiri dari

komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan

dan tindakan yang melekat menjadi sebuah karakter pada pelajar.

2. Sistem Kaderisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat

unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu

totalitas. Jogianto (2005 : 2 ) memaknai sistem sebagai kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu,

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan satu kesatuan yang

nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang nyata ada dan terjadi.

Kader adalah orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan penting

dalam organissasi (Al-Barry dan Yacub, 2003 : 349). Sedangkan

pengkaderan (kaderisasi) adalah proses mempersiapkan seseorang untuk

menjadi penerus dimasa depan, yang akan memikul tanggung jawab

penting di lingkungan organisasi (Latifah, 2011 : 21).

Sistem kaderisasi diartikan sebagai unsur-unsur atau komponen yang

saling berkaitan untuk mencapai tujuan secara bertahap yang

memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal,

kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga kader dapat membantu

orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan

mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang

diidealkan, nilai-nilai yang diyakini serta misi perjuangan yang diemban.

Page 28: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

11

F. Sistematika Penulisan

Dalam tulisan ilmiah unsur yang paling penting adalah bagaimana tulisan

ini disusun dengan sistematis dan mempunyai hubungan antara masalah yang

di atas dengan di bawahnya. Sistematika isi penelitian yang telah

dideskripsikan dalam skripsi ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, meliputi; Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori, terdiri dari landasan teori yaitu tiga sub

pembahasan meliputi;Pendidikan Karakter Kepemimpinan, organisasi

kepelajaran dan pendidikan karakter kepemimpinan dalam organisasi

kepelajaran. dan kajian pustaka.

Bab III Metode Penelitian, Pada bab ini membahas; Pendekatan dan Jenis

Penelitian, Lokasi Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data,

Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data.

BAB IV Paparan dan Analisis Data, meliputi; Sejarah, Tujuan dan Fungsi

PII, Proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui sistem

kaderisasi PW PII Jawa Tengah, Faktor pendukung dan penghambat proses

pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII

Jawa Tengah.

BAB V PENUTUP, meliputi: Kesimpulan dan Saran yang menjadi akhir

dalam penelitian skripsi ini.

Page 29: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pendidikan Karakter Kepemimpinan

a) Pengertian Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada anak,

sehingga anak mampu mengeluarkan potensi yang berada dalam

dirinya untuk keberlangsungan hidupnya dikemudian hari

(Helmawati, 2017: 12). Sedangkan kata karakter dalam Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai tabiat, sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang

dengan yang lain.

Pendidikan hakikatnya adalah pembentukan karakter pada

manusia. Tafsir (2008) dalam Helmawati (2017: 13) menguraikan

bahwa orang Yunani kuno menentukan tiga syarat untuk disebut

manusia. Tiga syarat tersebut yaitu memiliki kemampuan

mengendalikan diri, cinta tanah air, dan berpengetahuan. Semua

syarat itu adalah karakter yang harus dimiliki manusia.

Thomas Lickona dalam Samani dan Hariyanto (2014: 44),

Thomas berpendapat pendidikan karakter adalah upaya yang

sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan

bertindak dengan landaan inti nilai-nilai etis. Secara sederhana

Page 30: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

13

didefinisikan sebagai upaya yang dirancang secara sengaja untuk

memperbaiki karakter siswa.

Jadi, Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang

menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang

mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta

adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujudnya insan kamil.

Dalam Islam, untuk mewujudkan insan kamil salah satunya

adalah menjalankan tugas (amanah) dan fungsi manusia sebagai

khalifah (pemimpin) dimuka bumi. Menurut Usman (2013),

Menjalankan proses pendidikan karakter kepemimpinan salah satunya

adalah dengan memberikan keteladanan. Keteladanan adalah ucapan,

tulisan, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan positif yang dapat dicontoh

oleh orang lain. Dalam Islam, sosok yang menjadi teladan terbaik

sepanjang masa yaitu terdapat pada pribadi Rasulullah Saw yang

menjadi uswatun hasanah bagi umat manusia yang terangkum dalam

4 karakter yaitu : Shiddiq, Amanah. Fathonah dan Tablig ynag

disingkat SHAF.

Definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh Rivai dalam

Tanjung (2017 :50) adalah proses mempengaruhi dalam menentukan

tujuan organisasi, memotivasi perilaku untuk mencapai tujuan,

mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Page 31: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

14

Menurut Kadarusman (2012) dalam Yudiaatmaja (2013 :29-30)

kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu: (1) Self Leadership; (2)

Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self

Leadership adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal

menjalani hidup. Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain.

Sedangkan Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader

(pemimpin kelompok) yang memahami apa yang menjadi tanggung

jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi bawahannya,

kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi

dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk

membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya

hingga menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational

leadership dilihat dalam konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh

organizational leader (pemimpin organisasi) yang mampu memahami

nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, membangun visi dan misi

pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan tuntutan

dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang tinggi

untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa

berkah bagi komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun

internasional.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan suatu proses di mana seorang pemimpin

dengan segala kemampuannya dapat menetapkan kebijakan,

Page 32: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

15

mengarahkan bawahannya, membimbing, mempengaruhi,

memotivasi, menggerakkan baik secara individu maupun secara

kelompok terhadap pekerjaan yang dilaksanakan untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat diambil pengertian

bahwa pendidikan karakter kepemimpinan adalah proses penanaman

nilai-nilai karakter dalam memimpin baik terhadap diri sendiri

maupun terhadap orang lain atau kelompok sehingga terciptanya

nilai-nilai kebaikan baik hubungannya terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, diri sendiri, dan sesama makhluk.

b) Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Tujuan dan fungsi Pendidikan Nasional termuat dalam (UU No.

20 Tahun 2003, Pasal 3). yaitu pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa (Helmawati (2017: 17). Tujuan pendidikan nasional itu sendiri

pada hakikatnya ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung

jawab (Helmawati (2017: 19).

Menurut Zubaedi (2013: 138), prinsip yang digunakan dalam

pengembangan pendidikan karakter adalah:

Page 33: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

16

a. Berkelanjutan: mengandung makna bahwa proses pengembangan

nilai- nilai karakter merupakan proses yang tiada henti dimulai

dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan

pendidikan bahkan sampai terjun ke masyarakat.

b. Melalui semua mata pelajaran: pengembangan diri dan budaya

sekolah, serta muatan lokal.

c. Nilai tidak diajarkan tetapi dikembangkan dan dilaksanakan.

Satu hal yang selalu harus diingat bahwa suatu aktivitas belajar

dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan ranah

kognitif, efektif, dan psikomotorik.

d. Proses pendidikan dilakukan peserta didiksecara aktif dan

menyenangkan.

Menurut Dharma (2012: 9) tujuan pendidikan karakter adalah

sebagai berikut:

a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

dianggap penting dan perlu sehingga menjadi

kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana

nilai-nilai yang dikembangkan.

b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan

nilai-nilai yang dikembangkan.

c. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan

masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan

karakter secara bersama.

Page 34: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

17

Tujuan pendidikan karakter yang lain sesuai dengan arahan

Kemendiknas mengenai pengembangan pendidikan budaya dan

karakter bangsa adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik

sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa;

2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang

terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya

bangsa yang religius;

3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta

didik sebagai generasi penerus bangsa;

4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia

yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan;

5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan

persahabatan, serta 20 dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan

penuh kekuatan (dignity) (Kemendiknas, 2010: 7).

Sedangkan menurut Mulyasa (2014: 9), tujuan pendidikan

karakter adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan

yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta

didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar

kompetisi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui pendidikan

karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri

Page 35: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

18

meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter

dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari.

Jadi, Jika dianalisis inti dari tujuan pendidikan nasional adalah

pembentukan karakater (akhlak). Sosok karakter yang dapat dijadikan

contoh sepanjang masa adalah karakter Rasulullah Saw. Rasulullah

merupakan teladan dan contoh akhlak mulia yang semuanya

merupakan sifat-sifat yang diajarkan oleh Allah Swt. terutama

karakter kepemimpinan Rasulullah yang sepatutnya dijadikan contoh

oleh kita sebagai manusia yang diamanahi sebagai khalifah di muka

bumi. Adapun sifat-sifat yang dapat diterapkan sebagai karakter

manusia sebenarnya merupakan sebagian kecil karakter atau sifat-sifat

yang dimiliki Allah dalam asma’ul husna.

2. Organisasi Kepelajaran

Organisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

susunan atau kesatuan dari berbagai bagian (orang dan sebagainya)

sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Organisasi adalah sebuah

wadah tempat berkumpulnya orang-orang sebagai anggota organisasi

tersebut yang memiliki kepentingan dadn tujuan ynag sama, dengan

tugas pokok, fungsi, peran, dan tnaggung jawab yang jelas, yang

mematuhi segala aturan dan mengikuti tata cara dan prosedur yang

berlaku, dan menerrima, memahami, dan melaksanakan nilai-nilai/

Page 36: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

19

norma-norma/tradisi bersama secara konsisten, untuk pemecah

permasalahan dan pencapaian tujuan organisasi (yasin, 2012 : 7).

Organisasi kepelajaran adalah sekumpulan pelajar yang berada

dalam satu wadah organisasi yang memiliki peran, tugas, dan

tanggung jawab dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi pelajar terbagi menjadi dua yaitu organisasi yang berada

di dalam lingkup sekolah (intra sekolah) dan organisasi yang berada

di luar sekolah (ekstra sekolah). Organisasi yang intra sekolah

merupakan organisasi yang berada dalam wewenang pihak sekolah,

sedangkan organisasi ekstra sekolah merupakan organisasi yang

berlatar belakang kepelajaran yang berdirinya di luar wewenang pihak

sekolah (independen). Organisasi pelajar intra sekolah contohnya

yaitu OSIS (Organisasi Intra Sekolah), sedangkan organisasi pelajar

ekstra sekolah yaitu IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), IPM

(Ikatan Pelajar Muhammadiyah), dan PII yang akan peneliti kaji

dalam penelitian ini.

3. Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar dalam Organisasi

Kepelajaran

Banyak pihak yang berusaha dan mengupayakan untuk

membentuk karakter terutama kepemimpinan terhadap pelajar. Tidak

hanya di sekolah di mana guru yang menjadi peran penting dalam

menanamkan pendidikan karakter pelajar, di luar sekolah pun perlu

didukung oleh berbagai pihak dalam menguatkan karakter pelajar agar

Page 37: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

20

memiliki nilai sikap, tingkah laku, dan kepribadian yang baik. Oleh

karena itu banyak komunitas pelajar maupun organisasi yang

terbentuk dengan upaya mewadahi aktivitas pelajar dalam

mengembangkan potensi dirinya terutama bakat kepemimpinanya.

Karena hakikatnya manusia diciptakan membawa tabiat sebagai

seorang pemimpin dimuka bumi ini. Pemimpin dalam hal ini tidak

hanya pemimpin secara universal namun juga secara nafsi atau diri

sendiri.

Selain itu, tugas sebagai khalifah (pemimpin) sendiri adalah

amanah yang Allah turunkan sebagai misi yang harus dilaksanakan

oleh setiap manusia. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam sebuah

ayat :

إنا عرضنا الأمانة على السماوات والأرض والجبال فأبين أن

يحملنها وأشفقن منها وحملها الإنسان إنه كان ظلوما جهولا

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada

langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk

memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan

dipikullah amanat itu oleh manusia…..”.(QS. Al-Ahzab [33] : 72).

Dalam sebuah hadits dijelaskan pula mengenai hakikat manusia

sebagi pemimpin, di mana dalam sabda Rasulullah Saw : “setiap kamu

adalah pemimpin dan dimintai tanggung jawab atas

kepemimpinannya” (HR. al-Bukhari)

Page 38: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

21

Tugas kepemimpinan yang diamanahkan oleh Allah Swt kepada

manusia akan berjalan dengan baik jika dilandaskan dengan karakter

yang berpedoman dengan sumber yang kuat dan sangat kokoh yaitu

Al-Quran dan Hadits yang merupakan pedoman hidup sepanjang

masa.

Sebagaimana halnya sekolah memperoleh lebih banyak

keberhasilan dengan pendidikan karakter ketika para siswa memegang

peran kepemimpinan, inisiatif komunitas (organisasi) juga lebih

efektif ketika orang-orang muda menjadi kontributor dari pada

sekedar menjadi resipien atau penerima (Lickona, 2016 : 335). Oleh

karena itu, pendidikan karakter kepemimpinan dalam organisasi

pelajar merupakan cara dan upaya secara berkelanjutan membentuk

karakter pelajar dengan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan

organisasi yaitu tidak lain mejadikan karakter kader dalam organisasi

tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Contoh Organisasi-organisasi pelajar intra mupun ekstra sekolah

yang memiliki usaha dalam membentuk karakter kepemimpinan

seperti yang telah disebutkan dalam point sebelumnya yaitu,

organisasi OSIS dengan melaksanakan kegiatan yang berhubungan

dengan pendidikan karakter kepemimpinan yaitu kegiatan LDK

(Latihan Dasar Kepemimpinan) yang diikuti oleh pengurus-pengurus

OSIS. Selanjutnya organisasi ekstra sekolah yaitu IPNU dengan

kegiatan yang mendukung pendidikan karakter kepemimpinan seperti

Page 39: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

22

yang telah diteliti oleh Muta’ali (2017) adalah MAKESTA (masa

kesetiaan anggota), LAKMUD (latihan kader muda), dan LDK

(Latihan Dasar Kepemimpinan). Proses pendidikan karakter pada

kegiatan-kegiatan tersebut sebagai upaya pembentuk dan internalisasi

karakter kepemimpinan kepada pelajar dengan pembeerian materi

yang sesuai dalam proses kegiatan tersebut.

B. Kajian Pustaka

Berdasarkan penelusuran kepustakaan terhadap hasil-hasil penelitian

khususnya skripsi yang berkaitan dengan pendidikan karakter kepemimpinan

dan kaderisasi PII, berikut adalah beberapa penelitian terdahulu:

1. Rouf Muta’ali (IAIN Purwokerto tahun 2017)

Judul penelitian “Pendidikan Karakter Kepemimpinan Remaja dalam

Organisasi IPNU-IPPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan

Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Pimpinan Cabang Padamara Kab.

Purbalingga”. Penelitian ini menjelaskan proses pendidikan karakter

kepemimpinan remaja dalam organisasi IPNU-IPPNU pimpinan anak

cabang Padamara Kab. Purbalingga. Adapun yang membedakan penelitian

ini dengan dengan penelitian penulis yaitu dari dari sisi subjek penelitian.

Yang menjadi subjek yaitu pengurus Organisasi IPNU-IPPNU Pimpinan

Cabang Padamara Kab. Purbalingga. Sedangkan penelitian yang penulis

lakukan yaitu kepada pengurus dan alumni PW PII Jawa Tengah sebagai

objek penelitian yang terlibat dalam proses pengkaderan.

2. Fitri Nur Hidayat (IAIN Purwokerto tahun 2018)

Page 40: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

23

Judul penelitian”Pendidikan Karakter Kepempimpinan melalui

Kegiatan Kepramukaan di SMP Negeri 1 Sampang Kabupaten Cilacap

Taun Ajaran 2017/2018”. Penelitian ini menjelaskan proses dan hasil

pendidikaan karakter kepemimpinan yang digunakan dalam kegiatan

kepramukaan di SMP Negeri 1 Sampang. Adapun yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu dari sisi objek penelitian.

Yang menjadi objek dalam penelitian yaitu kegiatan kepramukaan di SMP

Negeri 1 Sampang. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan yaitu

sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah sebagai objek penelitian.

3. Ahmad Kasogi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017)

Judul penelitian “Modernisasi Sistem Pengkaderan Pelajar Islam

Indonesia”. Penelitian ini menjelaskan tentang modernisasi sistem

pengakaderan Pelajar Islam Indonesia sebagai organisasi berbasis massa

pelajar islam melalui jejaring PII. Yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian penulis adalah teori penelitian. Penelitian ini menggunakan teori

perubahan sosial modern, birokrasi dan manajement. Sedangkan penelitian

penulis menggunakan teori-teori pendidikan sebagai acuan penelitian.

4. Abdullah (UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2017)

Judul penelitian “Implementasi Pendidikan Karakter pada OSIS SMP

NEGERI 1 Karangbinangun Lamongan. Penelitian ini menjelaskan

tentang implementasi pendidikan karakter pada OSIS SMPN 1

Karangbinangun Lamongan meliputi pelakasanaan pendidikan karakter,

nilai-nilai karakter yang diberikan kepada siswa anggota OSIS, dan

Page 41: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

24

evaluasi pendidikan karakter. Yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian penulis yaitu dari subjek penelitiannnya. Penelitian ini

mengambil subjek penelitian yaitu pengurus OSIS (organisasi intra

sekolah), sedangkan penelitian penulis mengambil pengurus organisasi PII

(organisasi ektra sekolah) sebagai subjek penelitian. Selain itu penelitian

ini mengembil objek penelitian yaitu implementasi pendidikan karakter

secara umum, sedangkan penelitian penulis mengambil objek penelitian

yaitu pendidikan karakter kepemimpinan.

5. Shandi Irawan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011)

Judul Penelitian “Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa

Melalui Kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok”. Penelitian ini menjelaskan

tentang proses kegiatan OSIS di SMAN 4 Depok dalam mengembangkan

bakat kepemimpinan siswa. Yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian penulis adalah subjek penelitian. Subjek penelitian ini adalah

pengurus OSIS SMAN 4 Depok, sedangkan subjek penelitian penulis

adalah PW PII Jawa Tengah.

Page 42: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) karena peneliti

berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena

dalam suatu keadaan alamiah (Moelong, 2008: 26). Peneliti terjun ke lapangan

penelitian yaitu PW PII Jawa Tengah untuk mengamati aktifitas yang

berhubungan dengan karakter kepemimpinan pelajar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Moelong (2008:

6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

B. Lokasi dan waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan. Lokasi penelitian

berada di Sekretariat PW PII Jawa Tengah, jl. Dorang 86, Semarang.

Peneliti juga melakukan penelitian langsung di lokasi Training yang

berlokasi di SMP Ihsaniyah Tegal. Jl. Sumbodro no. 14 Tegal, Slerok,

Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

Page 43: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

26

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 19 Mei 2019 sampai

selesai.

C. Sumber Data

Ada dua sumber yang digunakan peneliti yaitu:

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata

yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik, atau perilaku yang dilakuan oleh

subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010: 22). Sumber data langsung

yang peneliti dapatkan melaui wawancara kepada pengurus maupun

anggota (kader) serta alumni (Keluarga Besar PII Jateng) Pelajar Islam

Indonesia Wilayah Jawa Tengah terkait proses pendidikan karakter

kepemimpinan melaui kaderisasi PW PII Jawa Tengah .

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen grafis (label, catatan, notulen rapat, sms, dan lain-lain), foto-foto,

film, rekaman video , dan benda-benda yang dapat memperkaya data

primer (Arikunto, 2010: 22). Peneliti menggunakan data sekunder ini

untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan

melalui wawancara.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:

Page 44: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

27

1. Observasi

Supranto (2003: 85) mengemukakan bahwa observasi atau disebut

juga pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan segala indera dan dilakukan tanpa

mengajukan pertanyaan. Berdasarkan definisi diatas maka yang dimaksud

metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui

pengamatan panca indra yang kemudian diadakan pencatatan-pencatatan.

Penulis menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung di

lapangan, terutama data tentang:

2. Wawancara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wawancara dimaknai

sebagai tanya jawab peneliti dengan narasumber (2007:1270). Menurut

Supranto (2003:85) wawancara adalah tanya jawab antara petugas dengan

responden yang berupa percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan wawancara terbuka

dan terstruktur karena informan atau narasumber mengetahui bahwa

mereka sedang diwawancarai dan tahu pula tujuan dari wawancara.

Wawancara akan dilakukan kepada narasumber yaitu diantaranya adalah

Pengurus, anggota (kader) serta alumni (keluarga besar) PII Jawa Tengah.

Peneliti menggunakan teknik ini untuk mencari data terkait pendidikan

Page 45: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

28

karakter kepemimpinan pelajar dalam kaderisasi PII, serta faktor

pendukung dan penghambatnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai ha-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Peneliti

mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitiaan

berupa foto terkait proses kaderisasi PW PII Jawa Tengah, pedoman

kaderisasi, dan pada saat proses wawancara terhadap narasumber.

E. Analisis Data

Menurut Moleong (2009: 280) analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis

kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam penelitian kualitatif data

dianalisis secara berkelanjutan, terus menerus selama proses penelitian

berjalan. Analisis data Dalam Penelitian berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Di antaranya adalah melalui tiga tahap model air, yaitu

reduksi data, Display (penyajian) data, dan verifikasi (Bungin, 2011 : 1444).

1. Reduksi Data

Proses ini seorang peneliti perlu melakukan telaah awal terhadap

data-data yang telah dihasilkan, dengan cara melakukan pengujian data

dalam kaitannya dengan aspek fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti

coba menyusun data lapangan, membuat rangkuman atau ringkasan,

Page 46: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

29

memasukkannya ke dalam klasifikasi dan kategorisasi yang sesuai dengan

fokus atau aspek fokus. Dari proses inilah peneliti dapat memastikan mana

data-data yang sesuai, terkait dan tidak sesuai atau tidak terkait dengan

penelitian yang dilakukan. Identifikasi satuan unit. Pada mulanya

diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan

dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus masalah

penelitian. Sesudah satuan diperoleh langkah berikutnya memberikan kode

disetiap satuan supaya dapat ditelusuri datanya dan berasal dari sumber

yang jelas. (Moleong, 2010: 228).

2. Display Data

Upaya menyajikan atau memaparkan data sebagai sebuah langkah

kerja analisis, display data dapat di maknai sebagai upaya

menampilkan, memaparkan dan meyajikan secara jelas data-data yang

dihasilkan dalam bentuk gambar, bagan, tabel dan semacamnya.

3. Verifikasi data

Tahap ini peneliti melakukan konfirmasi dalam rangka

mempertajam data dan memperjelas pemahaman dan tafsiran yang telah

dibuat sebelum peneliti sampai pada kesimpulan akhir penelitian (Ibrahim,

2015: 110).

Page 47: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

30

Analisis data di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Proses Analisis Data

F. Pengecekan Keabsahan Data

Moleong (2009:324) menjelaskan bahwa pemeriksaan keabsahan data

didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan

(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan

kepastian (confirmability). Masing-masing kriteria tersebut menggunakan

teknik pemeriksaan sendiri-sendiri. Kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan

datanya dilakukan dengan teknik perpanjangan keikutsertaan,

ketekunan/keajegan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui

diskusi, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota

(Moleong, 2009: 328-338)

Kriteria kebergantungan dan kepastian pemeriksaan dilakukan dengan

teknik auditing. Yaitu untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian data.

Demikian halnya dalam penelitian ini, dari berbagai teknik yang ada, peneliti

cenderung menggunakan teknik keajegan/ketekuan pengamatan,karena lebih

Pengumpulan

data

Penyajian

Data

Simpulan:

verifikasi

Reduksi

data

Page 48: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

31

sesuai dengan kondisi dan dirasa lebih efektif untuk membuktikan kepastian

data.

Yaitu dengan kehadiran peneliti sebagai instrumen itu sendiri, mencari

tema atau penjelasan pembanding atau penyaing, membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, mengadakan wawancara dari

beberapa orang yang berbeda, menyediakan data deskriptif secukupnya,

diskusi dengan teman-teman sejawat.

G. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, Lexy J. Moleong (2009:127-148) menyebutkan ada

beberapa tahapan penelitian, yaitu:

1. Tahap pra lapangan

a. Memilih lapangan, yaitu PW PII Jawa Tengah.

b. Mengurus perijinan, secara informal (Sekretariat PW PII Jawa

Tengah).

c. Melakukan penjajakan lapangan, dalam rangka penyesuaian dengan

PW PII Jawa Tengah.

2. Tahap pekerjaan lapangan

a. Mengadakan observasi langsung terhadap PW PII Jawa Tengah dalam

aktifitas pengakaderannya, pelaksanaan Pendidikan Karakter

Kepemimpinan Pelajar, dengan melibatkan beberapa informan untuk

memperoleh data.

b. Memasuki lapangan, dengan mengamati berbagai fenomena proses

kaderisasi dan wawancara dengan beberapa pihak yang bersangkutan.

Page 49: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

32

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.

3. Penyusunan laporan penelitian, berdasarkan hasil data yang diperoleh.

Page 50: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

33

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Pelajar Islam Indonesia (PII)

1. Sejarah Berdirinya PII

Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan organisasi pelajar tertua yang

lahir setelah kemerdekaan Indonesia, bergerak di bidang social-pendidikan

dan dakwah. PII didirikan di Yogyakarta tanggal 4 Mei 1947 (Hanan, 2006

: 5). Latar belakang lahirnya organisasi PII adalah pengaruh social politik

yang ditimbulkan oleh kekuasaan pemerintah kolonial Belanda dan Jepang

serta faktor internal umat Islam di Indonesia. Penjajahan Belanda yang

bercokol demikian lama hingga lebih dari tiga ratus lima puluh tahun di

Indonesia memiliki kebijakan khusus yang berkenaan dengan Islam.

Belanda menyadari sepenuhnya bahwa mayoritas penduduk Indonesia

beragama Islam dan berarti pengaruh Islam merupakan variabel yang tidak

dapat diabaikan. Suminto menyimpulkan bahwa Belanda melakukan tiga

jenis kebijakan politik terhadap Islam. Pertama, kebijakan netral terhadap

agama. Kedua, politik asosiasi kebudayaan. Ketiga, memberikan

perhatiansecara khusus dan serius pada perkembangan paham tarekat dan

pan-Islamisme. Diantara kebijakan-kebijakan kolonial tersebut

mempunyaibidang fokus masing-masing, dan yang terasa sampai pada

tataran pelajarialah kebijakan politik asosiasi. Inti politik ini menghendaki

agar dibidang kemasyarakatan Bumiputra menyesuaikan diri dengan

Page 51: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

34

kebudayaan Belanda. Jalan yang ditempuh adalah melalui asosiasi dan

pemanfaatan adat serta asosiasi pendidikan.

Menurut Adaby Darban dalam Hanan (2006 : 50), inti kebijakan

pemerintah kolonial Belanda adalah melakukan usaha-usaha untuk

menghalangi perkembangan dan kebangkitan agama Islam dengan cara

yang halus. Kebijakan ini ditempuh dengan melakukan beberapa hal yaitu,

pertama, kristening Politik, yaitu suatu usaha untuk melemahkan kekuatan

Bumiputra dengan jalan memasukkan pengaruh agama lain di tanah

jajahan. Kedua, politik asosisasi, yaitu politik untuk menghubungkan

dunia Barat dan Timur.

Politik asosiasi sendiri dilaksanakan dengan mengambil sebagian dari

Bumiputra untuk dididik dengan kehidupan dan gaya budaya Barat.

Melalui politik ini, Belanda berusaha menjauhkan kaum muslimin dengan

ajaran Islam melalui pendidikan Barat. Akibatnya, banyak perbedaan sikap

dan pandangan antara pelajar Islam yang berpendidikan Barat dengan

pelajar yang tidak mengalami pendidikan Barat. Dunia pelajar di Indonesia

demikian juga menjadi dualisme pendidikan, yang penuh dengan didikan

Barat dan yang lain penuh dengan didikan agama (Thamrin dan Ma’roov,

1998 : 24). Kelompok yang mendapat pendidikan dari kolonial dengan

pengaruh budaya Barat selanjutnya akan dijadikan sebagai pegawai

pemerintahan atau orang-orang yang memegang kekuasaan guna

membantu pemerintah kolonial. Tokoh utama politik asosiasi ini adalah

Christian Snouck Hurgronje, seorang orientalis Belanda yang faham

Page 52: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

35

agama Islam. Melalui pendidikan, para pelajar diupayakan untuk mulai

jauh dari ajaran agama mereka dan dijauhkan dari nilai-nilai patriotisme

dan lebih mencintai segala hal yang berbau dan berpola Barat.

Demikianlah cara Belanda menundukkan kaum Bumiputra yang mayoritas

umat Islam Indonesia( Hanan, 2006 : 51).

Pengaruh dari kebijakan-kebijakan kolonial yang berdapak pada

pendidikan di Indonesia hingga awal kemerdekaan, yaitu terjadinya jurang

pemisah antara pendidikan umum dan pendidikan Islam (pondok

pesantren). Inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong lahirnya

organisasi PII yaitu adanya dualisme sistem pendidikan di kalangan umat

Islam di Indonesia yang merupakan warisan dari kolonialisme Belanda,

yaitu adanya orientasi yang berbeda antara sekolah umum dan pondok

pesanten, sekolah umum berorientasi ke dunia sementara pondok

pesantren berorientasi ke akhirat. Akibatnya, pelajar Islam menjadi

terpecah menjadi dua kekuatan yang satu sama lain saling menjatuhkan.

Pelajar sekolah umum menilai santri pondok pesantren kolot dan

tradisional, mereka menjulukinya dengan sebutan “santri kolot” atau santri

teklekan sementara Santri pondok pesantren menganggap sekolah umum

merupakan sistem pendidikan orang kafir, karena produk kolonial

Belanda, dan menjuluki mereka dengan sebutan “pelajar kafir” (Arsip PB

PII 1982 : 3).

Yoesdi Ghozali merupakan salah satu pendiri PII ketika itu, pada

tanggal 25 Februari 1947 sedang ber’itikaf di Masjid Besar Kauman,

Page 53: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

36

Yogyakarta. Dalam fikirannya terlintas gagasan untuk membentuk suatu

organisasi bagi para pelajar Islam yang saat itu belum terkoordinasi.

Gagasan tersebut kemudian disampaikannya dalam pertemuan di gedung

SMP Negeri 2 Sekodiningratan bersama teman-temanya yaitu Anton

Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Norsyaf. Mereka

yang hadir seluruhnya sepakat untuk mendirikan organisasi pelajar Islam

yang kemdian diberi nama Pelajar Islam Indonesia (PII). Meskipun

organisasi ini bernama pelajar, namun yang berhimpun di dalamnya tidak

hanya pelajar dalam arti formal. Di PII juga akan ditemui mahasiswa

(sarjana dan pascasarjana), juga pemuda-pemuda yang sudah bekerja. Hal

ini tidaklah mengherankan mengingat PII mendefinisikan “pelajar” dalam

arti yang luas dan longgar, mengacu kepada pengertian bahwa belajar itu

sepanjang hayat (Hanan, 2006 : 5-6).

Selanjutnya, dalam Kongres Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)

yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret hingga 1 April 1947, Yoesdi

Ghozali mengemukakan gagasan tersebut kepada para peserta Kongres.

Walaupun ada proses perdebatan karena perbedaan pandangan dalam

Kongres tersebut, akhirnya lebih banyak peserta yang menyetujui ide ini.

Oleh karena itu kongree kemudian memutuskan untuk melepas GPII sayap

pelajar guna bergabung ke organisasi pelajar Islam yang akan dibentuk.

Kemudian utusan kongres GPII yang kembali ke daerah-daerah diminta

untuk ikut mendukung dan memperlancar berdirinya organisasi khusus

pelajar Islam itu (Hanan, 2006 : 57).

Page 54: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

37

Guna menindaklanjuti keputusan Kongres tersebut, maka pada hari

Ahad tanggal 4 Mei 1947 digelar petemuan di kantor GPII, jalan

Margomulyo No. 8 Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut hadir Anton

Timur Djaelani dan Amir Syahri mewakili GPII sayap pelajar yang siap

untuk dilebur dalam organisasi pelajar Islam yang akan dibentuk. Disana

hadir Yoesdi Ghozali, Ibrahim Zarkasyi, dan wakil-wakil organisasi

pelajar Islam lokal yang telah ada. Mereka adalah Yahya Ubeid dari

Persatuan Pelajar Islam Surakarta (PPIS), Multazam dan Shawabi dari

Pergabungan Kursus Islam Sekolah Menengah (PARKISEM) Surakarta,

serta Dida Gursida dan Supomo NA dari Perhimpunan Pelajar Islam

Indonesia (PPII) Yogyakarta. Dalam pertemuan yang dipimpin oleh

Yoesdi Ghozali itulah diputuskan berdirinya organisasi Pelajar Islam

Indonesia (PII), tepatnya pada pukul 10.00 WIB tanggal 4 Mei 1947

(Hanan, 2006 : 57-58).

2. Tujuan Berdirinya PII

Motivasi pertama yang melandasi pendirian PII adalah motivasi

yang berasal atau bertitik tolak dari ajaran agama. Ayat al-Qur’an yang

menjadi rujukan motivasi ini adalah surat Ali Imran (3) ayat 104

ة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون ولتكن منكم أم

عن المنكر وأولئك هم المفلحون

Artinya:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung”(Q.S Ali Imran /3 : 104)

Page 55: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

38

Makna ayat di atas memberi isyarat agar ada di antara sekelompok

orang (organisasi) Islam yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah

kemungkaran. Motivasi ini sangat mempengaruhi kepribadian kader-kader

PII pada umumnya. Segenap warga PII berkeyakinan bahwa eksistensi

organisasi bukanlah sekedar memenuhi social need, melainkan merupakan

perangkat fardhu kifayah (kewajiban secara kelompok) dalam rangka

mengembangkan dakwah Islam (Hanan, 2006 : 7-8).

Dilatarbelakangi keadaan bangsa sebelum kemerdekaan, pendiriaan

PII dimotivasi oleh dua hal. Pertama, motivasi ke-Islaman. Kedua,

motivasi kebangsaan. Kebijakan politik Belanda dan Jepang terhadap

umat Islam dan bangsa Indonesia sangat berpengaruh terhadap generasi

muda, utamanya para pelajar. Akibat Politik-asosiasi, banyak pelajar yang

mendapat pendidikan kurikulum dari Belanda, tidak sedikit pelajar yang

meniru pola hidup maupun budaya Barat seperti terlihat pada cara

berpakaian, bersikap, dan bertingkah laku sehari-hari. Umumnya

pandangan dan rasa keagamaan pun menipis seiring dengan perubahan

cara berfikir dan cara menyikapi agama. Bagi mereka, hidup haruslah

diorientasikan pada dunia, bukan pada Tuhan (agama) yang hanya

berorientasi pada akhirat (Hanan, 2006 : 54-55).

Kondisi di atas mulai menimbulkan dikotomi dalam dunia

pendidikan sekaligus memunculkan jurang pemisah antara pelajar hasil

pendidikan umum (Barat) dengan pelajar hasil didikan pesantren. Keadaan

seperti ini tentu saja akan mengancam pekembangan bangsa dan umat

Page 56: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

39

Islam kedepan. Oleh karena itu, dicarilah jalan untuk mempertemukan dan

menyatukan kedua kutub pelajar tersebut agar terjalin keharmonisan

antara keduanya sesama mulim. Hal inilah yang menjadi salah satu latar

belakang pendirian organisasi PII (Hanan, 2006 : 55).

Sementara motivasi kebangsaan muncul dari keprihatinan para

pendiri PII terhadap nasib bangsa Indonesia yang baru saja terlepas dari

penjajahan yang sangat lama. Dalam jangka pendek maupun panjang,

menurut mereka, bangsa ini perlu sebuah wadah yang dapat menjadi

penjaga keutuhannya sekaligus penyedia kader-kader pengganti para

pimpinannya (Hanan, 2006 : 57).

PII sebagai organisasi berbasis Pelajar yang konsern terhadap

pendidikan dan dakwah, serta kebudayaan, menggariskan tujuan

organisasinya, yaitu : “Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang

sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia”

(Falsafah Gerakan PII).

Awal mulanya, tujuan PII adalah “kesempurnaan pendidikan dan

pengajaran bagi seluruh anggotanya”. Dalam Kongres I PII, pada tanggal

14 hingga 16 Jui 1947 di Solo, tujuan tersebut diperluas menjadi

“Kesempurnaan pengajaran dan pendidikan yang sesuai dengan Islam bagi

Republik Indonesia”. Pada akhirnya, tujuan tersebut semakin universal

dengan perubahan lagi pada kongres VII tahun 1958 di Palembang,

menjadi “Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan

Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia”. Rumusan tujuan

Page 57: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

40

PII hasil kongres VII tersebut yang digunakan sampai saat ini,

sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) PII Bab IV pasal 4

(PB PII Dokumen Sejarah PII, 2010 : 2).

Pilihan PII pada pendidikan dan kebudayaan ini menjadi pilihan

yang tepat dan strategis, karena tidak mungkin terwujud masyarakat Islam

tanpa melalui proses pendidikan dan kebudayaan yang didasari oleh nilai-

nilai Islam itu sendiri. Lebih jauhnya, tidak akan mungkin terwujud suatu

cita-cita profetik kemasyarakatan Islam yaitu khairu ummah (umat

terbaik) atau baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur tanpa didahului

upaya untuk melakukan transformasi masyarakat dengan nilai-nilai Islam.

Dan upaya ini meniscayakan suatu proses pendidikan dan kebudayaan.

Pelajar Islam Indonesia mempunyai cita-cita dalam hal kebudayaan

yang sesuai dengan Islam. Selaku pelajar Islam yang penuh rasa tanggung

jawab terhadap AllahSWT dan terhadap masyarakat, maka Pelajar Islam

Indonesia wajib menaruh perhatian sepenuh-penuhnya terhadap soal-soal

itu. Tidak pada tempatnya pelajar yang berpengetahuan tinggi dan

berperasaan agama yang luhur dengan tiada sadar dan serampangan

menghadapi soal-soal kebubudayaan. Kurang pantas kiranya jika kita suka

meniru bentuk-bentuk kebudayaan dengan tiada menghiraukan pribadi

kita, bahkan bertentangan dengan tuntunan Islam. Sebaliknya juga tidak

pada tempatnya, jika kita dengan tiada pertimbangan yang telitidan lugas

memberi cap ”haram” terhadap suatu bentuk kebudayaan dengan begitu

Page 58: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

41

saja. Padahal, kita belum mampu memberikan suatu yang lebih baik

daripada itu dalam lapangan kebudayaan kepada masyarakat ramai.

3. Fungsi dan Peran Pelajar Islam Indonesia (PII)

Awal mula orientasi berdirinya PII bersifat jangka panjang yaitu di

bidang pendidikan dan kebudayaan. Namun, segera setelah berdirinya

organisasi ini menghadapi kenyataan lain. Bersama komponen umat Islam

dan bangsa Indonesia lainnya PII harus ikut terjun kedalam refolusi fisik

untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dua tahun setelah

Indonesia merdeka, kembali harus menghadapi penjajahan Belanda.

Selang beberapa hari setelah Kongres I PII digelar, terjadi agresi militer

Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947. Akibatnya, PB PII tidak dapat

melanjutkan konsolidasi kepengurusannya. Ketua umum PB PII Noorsyaf

serta pengurus-pengurus PII yang lain pulang ke kampung halaman

masing-masing untuk bergerilya. Anggota-anggota PII pun banyak yang

bergabung ke Tentara Republik Indonesia (TNI), Hizbullah, Sabilillah,

Tentara Pelajar, Mujahidin, Angkatan perang sabil dan sebagainya. Semua

itu dimaksud untuk membantu perjuangan mengusir tentara Belanda

(Hanan, 2006 : 60-61).

Pengakuan atas peran PII antara lain tercermin dalam amanat

almarhum Jendral Sudirman (Panglima Besar Angkatan Perang RI) pada

resepsi Hari Bangkit (HARBA) I PII, tanggal 4 Mei 1948:

…saya ucapkan banyak-banyak terimaksih kepada anak-anakku

PII, sebab saya tahu bahwa telah banyak korban yang telah

diberikan oleh PII kepada negara…

Page 59: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

42

Teruskanlah perjuanganmu, hai anak-anakku Pelajar Islam Indonesia.

Negara kita adalah negara baru, didalamnya penuh onak dan duri,

kesukaran dan rintangan banyak kita hadapi, Negara membutuhkan

pengorbanan pemuda dan segenap bangsa Indonesia.

Menurut Hanan (2006 : 6-7) pada masa Orde Lama, PII menunjukan

diri sebagai organisasi yang kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah.

Salah satu puncaknya adalah penolakan PII terhadap konsep Nasakom

(Nasional, Agama, Komunis) yang dicetuskan oleh Soekarno. Pada masa

kelahiran Orde Baru, PII mempunyai andil besar dengan memelopori

berdirinya Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) yang

bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya behasil menumbangkan

Orde Lama.

Kepeloporan PII dalam kebangkitan KAPPI, suatu pilihan dan

jawaban yang tepat, dua peristiwa kudeta PKI di Madiun, 19 September

1948, menjadikan gugurnya Komandan Brigade PII Madiun,

Soerjosoegito, dan adanya peristiwa Kanigoro, Mental Training PII

menjadi korban sasaran aksi sepihak PKI, 13 Januari 1965, Rabu Kliwon,

9 Ramadhan 1384. Dengan adanya kedua peristiwa ini, dapat dipastikan

PII mengambil inisiatif melakukan perlawanan aktif terhadap PKI sudah

kudeta G 30 S PKI (Suryanegara 2017: 443-444).

Ketua umum KAPPI ketika itu adalah Muhammad Husnie Thamrin.

Peran PII ini diakui pula oleh Presiden Soeharto dalam sambutannya pada

Page 60: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

43

peringatan Isra’ Mi’raj yang diselenggarakan PB PII di Jakarta, tanggal 13

September 1966:

…saya mengenal PII sebagai satu organisasi pelajar yang saat-

saat tenangnya dibutuhkan oleh bangsa dan revolusi, selalu

tergolong yang pertama-tama tampil kedepan dengan semangat

juang dan berkorban yang tinggi disertai rasa tanggungjawab

yang besar. Indonesia pada waktu sekarang tidaklah hanya

membutuhkan warga negara yang cerdas otaknya dan kuat

badannya, tetapi yang lebih daripada itu ialah kita membutuhkan

warga negara yang mempunyai i’tikad baik, mau bekerja sungguh-

sungguh, jujur, dan tinggi mentalnya. Kami yakin, dengan agama

Islam sebagai dasar dan titik tolak pemikiran, maka PII tentu akan

merupakan potensi yang ampuh dalam mengamankan Pancasila

dalam usahanya menyelamatkan revolusi dan menegakkan

keadilan dan kebenaran…

Ungkapan Presiden Soeharto di atas, disamping mengakui dan

mengharapkan peran PII, juga menunjukkan adanya kesesuaian misi PII

(dengan asas Islam-nya) dengan Orde Baru (dengan asas Pancasila-nya)

(Hanan, 2006 : 7).

PII sebagai organisasi mempunyai fungsi dan kemanfaatan bagi

kader-kadernya dalam beraktifitas dan beraktualisasi di dalamnya. Fungsi

dan kemanfaatan tersebut dikenal dengan Catur Bakti PII yang meliputi:

PII sebagai tempat berlatih, wahana penghantar sukses studi, wadah

pembentukan pribadi muslim, dan alat perjuangan (Falsafah gerakan PII).

a. PII sebagai Tempat Berlatih

PII merupakan tempat dimana para kadernya mengembangkan

potensi diri sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Potensi

kepemimpinan, kesenian dan kebudayaan kader-kader Pelajar Islam

Indonesia (PII) diwadahi dan dikembangkan melalui berbagai

Page 61: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

44

program. Di Pelajar Islam Indonesia (PII), kader dan anggota dilatih

untuk mengembangkan daya nalar, tanggungjawab dan kepedulian

terhadap permasalahan-permasalahan sosial

b. PII sebagai Wahana Penghantar Sukses Studi

Sebagai organisasi pelajar, kader dan anggota PII berstatus

pelajar formal yang masih studi pada sekolah-sekolah lanjutan,

menengah maupun perguruan tinggi serta pelajar-pelajar yang belajar

secara informal. Persinggungan PII dengan lembaga-lembaga

pendidikan formal (sekolah) mengharuskan PII tidak boleh abai

terhadap kesuksesan studi seseorang.

c. PII sebagai Wadah Pembentukan Pribadi Muslim

Sebagai organisasi yang berasaskan Islam yang meyakini bahwa

nilai-nilai Islam adalah satu-satunya nilai yang benar dan wajib untuk

diimplementasikan dalam segenap aspek hidup, PII harus mampu

menjadi wadah pembinaan dan pembentukan kepribadian muslim

pada setiap kader dan anggotanya.

d. PII sebagai Alat Perjuangan.

PII sebagai gerakan pendidikan, kebudayaan dan dakwah Islam

memiliki visi dan misi untuk diperjuangkan. Rumusan tujuan PII

berupa “kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai

dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia”

mensyaratkan adanya upaya yang sungguh-sungguh tiada henti agar

tujuan tersebut sedikit demi sedikit dapat dicapai.

Page 62: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

45

4. Sejarah Kaderisasi Pelajar Islam Indonesia (PII)

Pedoman kaderisasi PII yaitu Ta’dib mengalami proses penyesuaian dan

penyempurnaan secara bertahap. Sejarah PII telah mengungkap betapa

perjalanan wacana (diskursus) tentang pendidikan (khususnya berkenaan

dengan pendidikan Islam) telah mendapat perhatian yang sangat serius yang

ditunjukkan dengan dinamika konsepsi pendidikan PII yang diterapkan dalam

aksi kaderisasinya. Sistem kaderisasi PII terus mengalami penyempurnaan

sejalan dengan perkembangan wacana pendidikan Islam itu sendiri yang

disesuaikan dengan perspektif kekinian dan mendepan namun dengan tanpa

melepaskan dari akar kesejarahannya terutama cita-cita dan tujuan PII itu

sendiri (PB PII Sejarah kaderisasi PII, 2013: 1).

Ta’dib menjadi pedoman kaderisasi PII secara Nasional digunakan oleh

berbagai wilayah dalam penyelenggaraan kaderisasi termasuk Wilayah PII

Jawa Tengah. Adapun tahapan-tahapan yang telah dilakukan dalam proses

penyempurnaan Ta’dib yaitu :

a. Tahap Perintisan (1952-1958)

Kaderisasi PII pertama kali dilaksanakan pada tanggal 1-10 Juni

1952 dengan nama Latihan Kader. Pelaksanaannya belum dirancang

secara konsepsional dengan menggunakan sistem dan metode yang baku.

Instruktur (pemateri) dicari sesaat sebelum jadwal kegiatan dilakukan.

Prawoto Mangkusasmito dan Mohammad Roem sebagai pimpinan puncak

Masyumi waktu itu berkesempatan menyampaikan pemateri. Kehadiran

dua tokoh ini membawa konsekuensi tersendiri dalam perkembangan dan

Page 63: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

46

warna peran PII di kemudian hari. Secara periodik pasca penyelenggaran

Latihan Kader dilakukan penyempurnaan sesuai dengan tingkat kebutuhan

dan perkembangan tantangan yang dihadapi PII dan masyarakat secara

umum (Ta’dib, Sejarah Kaderisasi PII)

b. Tahap Identifikasi dan Perumusan (1958-1963)

Tahap ini diawali dengan penyelenggaraan Seminar Latihan

Kepemimpinan tanggal 17-19 Oktober 1958. Perumusan dan penyusunan

sistem dan metode dilakukan oleh sebuah Tim Perumus yang terdiri dari

Mukti Ali (mantan Menteri Agama), Hariri Hadi (Pengurus Perguruan

Islam Al-Azhar/mantan pejabat Bappenas) dan Zabidin Yacob (mantan

pejabat Deperin). Penyusunan sistem dan metode ini banyak dipengaruhi

oleh pengalaman mengikuti Youth Leaders Training dan Student Work

Camp. Hal ini terlihat dengan dipakainya metode Dynamic Group sebagai

metode utama. Rumusan dari Tim Perumus itu kemudian diseminarkan

dan menghasilkan Sistem dan Metode Latihan Kepemimpinan.

Selanjutnya rumusan ini disyahkan pada Konbes V tanggal 28 Desember

1958 - 2 Januari 1959 di Madiun .

Pada tahun 1961 diselenggarakan seminar yang menghasilkan

Sistem dan Metode Mental Training dan sekaligus dihasilkan pula Sistem

dan Metode Perkampungan Kerja Pelajar (PKP) sebagai konsep

pembinaan dan latihan kepemudaan. Dalam kedua sistem tersebut terdapat

penyempurnaan Dynamic Group. Disamping itu yang sangat penting

adalah terjadinya pengembangan orientasi dari perubahan mental (mental

Page 64: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

47

change) dan pengembangan mental (mental development) menjadi

pembentukan sikap mental (mental attitude) yang Islami (Ta’dib, Sejarah

Kaderisasi PII).

c. Masa Kristalisasi (1963-1979)

Masa ini merupakan usaha menyempurnakan sistem dan metode

pelaksanaan kaderisasi sebelumnya dengan sistem dan metode di atas

berlangsung. Maka secara berurutan diselenggarakan seminar

Perkampungan Kerja Pelajar (PKP) di Cipasir, Cicalengka, April 1963

menghasilkan Sistem dan Metode PKP yang disempurnakan, seminar

Mental Trainig di Rancaekek, Bandung, Juni 1963 menghasilkan sistem

dan Metode Mental Training yang disempurnakan, dan Seminar

Leadership Training di Yogyakarta, Desember 1963 menghasilkan Sistem

dan Metode Leadership Training yang disempurnakan serta Pedoman

Kader yang berisi; Dasar Pembentukan Kader, Pengertian, Fungsi dan

Status, Kepribadian, Hak dan Kewajiban, serta Tingkat dan Atribut Kader

(Ta’dib, Sejarah Kaderisasi PII).

Kebutuhan akan penyempurnaan konsep kaderisasi terus dilakukan

dan mendesak. Hal ini disebabkan oleh perkembangan serta perubahan

tantangan yang dihadapi PII berlangsung demikian cepat. Untuk maksud

tersebut PB PII menyelenggarakan Musyawarah Kader dan Coaching

Instruktur (MUKACI) di Pekalongan, pada tanggal 20-27 Agustus 1967.

Disamping untuk penyempurnaan sistem dan metode, MUKACI juga

Page 65: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

48

berfungsi untuk mengantisipasi problem aktual yang dihadapi PII pada

saat itu.

d. Masa Konsolidasi (1979-1985)

Pada masa ini diselenggarakan Pekan Orientasi Instruktur Nasional

(POIN) di Cibubur, Jakarta, April 1979. Pengurus Besar PII membentuk

Tim Perumus yang terdiri dari Mohammad Jauhari, Hazim Abdullah

Umar, Taufiq Dahlan dan Masyhuri Amin Muhri untuk mempersiapkan

rumusan konsepsi kaderisasi yang disempurnakan. Tim Perumus berhasil

menyempurnakan dan sekaligus melakukan kajian-kajian teoritik tentang

Sistem dan Metode Training PII (Ta’dib, Sejarah Kaderisasi PII).

Rumusan tersebut disepakati dalam POIN 1979 dengan garis besar

keputusan berupa:

1) Fungsi Training, mempunyai fungsi sebagai media kaderisasi formal

yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kaderisasi informal

berupa program-program PII lainnya.

2) Karakteristik Kader dan Orientasi Training, dalam proses kaderisasi

kader akan mempunyai 12 sifat dan 8 kemampuan serta kesiapan.

Karakter kader yang demikian diharapkan mampu menjawab

tantangan dan memecahkan problem PII dan ummat Islam sehingga

bisa menjaga misi dan eksistensi PII. Adapaun dalam 8 orientasi

(kecenderungan) dan selanjutnya akan menjadi orientasi training PII,

Kedelapan orientasi tersebut adalah :

1) Problem Ideologi

Page 66: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

49

2) Problem Kepemimpinan

3) Problem Pendidikan

4) Problem Sosial

5) Problem Keadministrasian (organisasi)

6) Problem Ke-PII-an

7) Problem Sikap dan Tingkah Laku

8) Problem Cara Berfikir

3) Penyempurnaan tujuan dan penjenjangan training, dengan

memfokuskan training pada masalah Kepemimpinan yang ditopang

dengan pemahaman masalah sosial kemasyarakatan (dengan sample

masyarakat desa) dan masalah pendidikan agama Islam (dengan

sample masalah khilafiyah baik aqidah maupun fiqih). Adapun Tujuan

masing-masing jenis training adalah:

1) Leadership Basic Training

Terbentuknya kader PII yang menjawab tantangan dan problem

organisasi PII tingkat lokal maupun regional dan mampu

memahami problem PII dan ummat Islam tingkat nasional.

2) Leadership Advanced Training

Terbentuknya kader PII yang menjawab tantangan dan problem

organisasi PII dan ummat Islam tingkat regional maupun

nasional, dan mampu memahami problem kepemimpinan ummat

Islam dalam dunia internasional.

3) Mental Training (Mentra)

Page 67: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

50

Terbentuknya kader PII yang mampu menjawab problem ajaran

Islam dan tantangan ajaran lainnya yang dihadapi ummat Islam

Indonesia untuk mendapatkan kerahmatan dari Allah Swt. dan

perkembangan syiar Islam

4) Perkampungan Kerja Pelajar (PKP)

Terbentuknya kader PII yang mampu mengintegrasikan diri dan

mempelopori masyarakat untuk menjawab tantangan dan

problem kemasyarakatan ke arah terwujudnya desa sejahtera

yang diridhoi Allah Swt. (qaryah thayyibah wa rabbun ghafur).

4) Pengembangan Metode dan Teknik Training, dalam rangka

penajaman dan pendalaman pemahaman terhadap hasil POIN 1979

dan upaya tindak lanjutnya kamudian diselenggarakan Coaching

Intruktur Nasional (CIN) di Jakarta 1982 yang telah menghasilkan:

1) Keseragaman pemahaman dan pendalaman metode Group

Dynamic.

2) Perumusan silabus training.

3) Perlunya penyempurnaan silabus training.

e. Masa Resistensi (1985-1991)

Page 68: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

51

Masa ini, PB PII merumuskan konsep pembinaan Sebelas Bintang Satu

Matahari Plus Rembulan pada akhir tahun 1985. Lewat paket ini dikenal

bentuk pembinaan melalui:

1. Training Konvensional yang terdiri dari : LBT, Mentra, PKP dan

LAT

2. Training Alternatif yang terdiri dari Bimbingan Keilmuan dan

Kepelajaran I (BKK I) / Forum Pacu Study (Forpadi), BKK II, BKK

III, Studi Islam Awal Mula (SIAM) I, SIAM II, SIAM III, Latihan

Hubungan Manusia (LHM) I, LHM II)

3. Training Khusus yang terdiri dari Training Tingkat Dasar (TTD) dan

Training Tingkat Lanjut (TTL) PII Wati serta Latihan Brigade

Tingkat Dasar (LBTD) dan Latihan Brigade Tingkat Lanjut (LBTL).

Selain itu, dilkasanakan pula sosialisasai program pembinaan kader

pasca training berupa Gerakan Usrah dan Gerakan Amal Shaleh (GAS).

Gerakan Usrah mempunyai maksud dan tujuan untuk memberikan

pemahaman tentang nilai-nilai diniyah. Sedangkan GAS dititik beratkan

pada upaya pembudayaan sikap hidup muslim sehari-hari (Ta’dib, Sejarah

Kaderisasi PII).

f. Masa Rekonstruksi (1991-1996)

Pada masa ini, dilkukan evaluasi mendasar terhadap kegiatan

kaderisasi. Konsep kaderisasi menurut POIN ‘79 dan MIN ‘85 belum

menyertakan “pola pembinaan” pasca training. Oleh karena itu,

pembinaan kader pasca training diserahkan sepenuhnya kepada masing-

Page 69: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

52

masing pengurus baik pengurus wilayah, daerah mapun komisariat.

Masing-masing eselon kepengurusan tersebut tidak memungkinkan

menyusun program dan paket kegiatan continue dan baku. Sehingga

kegiatan pembinaan kader bersifat pragmatis dan sporadis tergantung dari

tingkat aktivitas masing-masing eselon kepengurusan.

Guna mengantisipasi kebutuhan pola pembinaan pasca training

sekaligus menjadi faktor utama dalam mempertahankan eksistensi PII

yang tercermin dari kepengurusan yang semakin menurun maka PB PII

segera membuat pola Ta’lim. Sementara itu untuk membuat konsep

pelatihan PB PII melakukan peninjauan terhadap training. Keduanya

kemudian dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya, masing-masing

Lokakarya Ta’lim dan Semiloka Pelatihan. Kesepakatan yang diperoleh

dari Lokakarya tersebut adalah menindaklanjuti beberapa hal yang

menyangkut upaya penataan sistem dan pola kaderisasi PII yaitu dengan

melakukan kajian lanjutan tentang Profil Pelatihan PII, Silabus dan

kurikulum, rekonstruksi pelatihan PII dan merumuskan pokok-pokok

pikiran terhadap konsep Ta’dib (Ta’dib, Sejarah Kaderisasi PII).

B. Gambaran Umum PW PII Jateng

1. Visi dan Misi PW PII Jateng periode 2019-2021

a. Visi

PW PII Jateng memiliki visi sebagai berikut:

“PII Jawa Tengah yang Kuat, Sinergis, dan Harmonis dalam berbagai

aspek dan bidang.”

Page 70: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

53

b. Misi

PW PII Jateng memiliki misi sebagai berikut:

1) Menciptakan kader-kader PII yang berkepribadian sesuai prinsip-

prinsip Islam dan berkarakter sesuai citra diri kader PII, yaitu

Muslim, Cendikia dan Pemimpin;

2) Optimalisasi implementasi sistem kaderisasi yang berorientasi

nilai yang lebih aplikatif untuk memaksimalkan peran kader PII

pada Bangsa dan Negara sehingga bisa mewujudkan cita-cita PII;

3) Penguatan basis sosial PII di masyarakat, sekolah, pesantren,

maupun remaja masjid;

4) Membangun basis pelajar melalui komunitas dan perkumpulan-

perkumpulan pelajar.

5) Penguatan jaringan eksternal sebagai optimalisasi peran PII

dalam pembinaan masyarakat pelajar dan melakukan advokasi

pelajar;

6) Optimalisasi penataan administrasi dan keuangan yang rapi,

sistematis, dan akuntable;

7) Membangun persahabatan antar personal untuk meningkatkan

ghiroh dalam bergerak dan berkontribusi dengan tetap menjaga

profesionalisme, progresifitas, dan konsistensi serta bersifat

kekeluargaan.

Page 71: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

54

2. Struktur Organisasi PW PII Jateng 2019-2021

Struktur Pengurus Wilayah PII Jawa Tengah Periode 2019-2021

Tabel 1

Badan Induk PW PII Jateng Periode 2019-2021

No. Nama Jabatan

1. Rizka Noor M. U., S.T. Ketua Umum

2. M. Abdul Hafizh Ketua I Bidang Kaderisasi

3. Khomsah Arifati Ketua II Bidang PPO

4. Thufail Langlang Tambosay Ketua III Bidang KU

5. Rizki Aulia Fajrin Sekretaris Umum

6. Nurul Laila Mayasari Sekretaris I

7. Rahmawati Gita Hayati Bendahara Umum

8. Dina Bella Ayu Noviana Bendahara I

9. Maulidya Yolanda Dep. Training & Kursus

10. Hafizh Alfuniam Dep. Ta’lim

11. Ahmad Mudhofar Dep. Pembinaan

12. Wildan Yusuf Albab Dep. Pembinaan

13. Bagus Rahma Aulia C. Dep. Pengembangan

14. Khoirun Nisa Dep. Media & Kastrat

15. Azizah Dep. Eksternal

Table 2

Badan Otonom PII Wati PW PII Jateng Periode 2019-2021

No. Nama Jabatan

1. Riska Ristiana Ketua Umum

2. Faiza Nur Arofah Sekretaris

Page 72: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

55

3. Dina Bella Ayu N. Bendahara

4. Lisa Ayu Rohmatunnisa Ketua Div. KPKP

5. Minhatul Maulaya Ketua Div. KPPKT

6. Khomsah Arifati Ketua Div. PPK

7. Ferriana Diean Haq Div. PPK

8. Rifki Alfia Nuriska Ketua Div. KISKE

Tabel 3

Badan Otonom Brigade PW PII Jateng Periode 2019-2021

No. Nama Jabatan

1. Setio Budi Harsono Ketua Umum

2. Muhsin Alrasyid Zulfahmi Admilog

3. Reza Wahyu Setiawati Ketua Div. Diklat

4. Deddy Wahid Saputro Ketua Div. Teritorial

5. Muhammad Akhsanul K. Div. Teritorial

6. Nuhi risydan Al Anshori Ketua Div. PJKIS

7. Najih Akhyat Div. PJKIS

3. Pola Kebijakan Bidang Kaderisasi PW PII Jateng

a. Pokok-pokok Kebijakan Bidang Kaderisasi PW PII Jateng Periode

2019-2021 :

1. Percepatan pelaksanaan siklus kaderisasi secara menyeluruh,

sistematis dan seimbang

2. Meningkatkan frekwensi pelaksanaan LBT, LIT, Advan,dan PID

agar tidak terjadinya krisis kader dan krisis instruktur

Page 73: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

56

3. Meningkatkan frekwensi pelaksanaan kursus baik di tataran PD

maupun PW untuk membentuk kader yang siap, mengerti akan

PII secara mendalam, militan, dan kreatif.

4. Pelaksanaan ta’lim secara sistematis tertib dan juga berkelanjutan

agar terbentuknya kader-kader PII yang sesuai dengan profil PII

sendiri yaitu (muslim, cendikia, pemimpin).

5. Menghidupkan pengajian serta tafsir Al-Quran dan Al-Hadist

Nabi Muhammad Sallallahu’alihiwasallam sebagai program

fundamental dan berkesimambungan PII Jawa Tengah.

6. Meningkatkan kepatuhan dari masing-masing institusi PII seperti

PK, PD, dan PW dalam menjalankan kaderisasi. Karena sering

kali terjadinya pelanggaran-pelanggaran dalm pelaksanaan

kaderisasi.

7. Meningkatkan frekwensi pengiriman peserta Advant dan PID

keluar provinsi/keluar wilayah lain jika memang diperlukan,

untuk menjaga hubungan silaturrahmi dan juga meningkatkan

isntruktur agar tidak terjadinya krisis instruktur karena

sebagaimana kita ketahui instruktur sebagai garda terdepan dan

juga garda terakhir dalam pelaksanaan dan masa depan kaderisasi

PII.

8. Meningkatkan frekwensi kuantitas Pemandu untuk menjaga

stabilitas siklus kaderisasi

9. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja Dewan Ta’dib Wilayah

Page 74: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

57

10. Mendorong dan memonitor implementasi ta’dib dari tingkat

wilayah dan daerah secara periodik

11. Membuat dan memperbaharui database kaderisasi wilayah

dengan membuat pola komunikasi yang efektif dari tingkat PW-

PD secara periodik

12. Penguatan nilai-nilai keislaman dan kultur islami dalam tiga jalur

ta’dib dan aktifitas keorganisasian dengan Muadib sebagai profil

yang menjadi uswah.

13. Penguatan infrastruktur kaderisasi dengan pengkayaan referensi,

instrumen ta’dib dan percepatan peningkatan kualifikasi

instruktur.

14. Pengoptimalan peran pemandu sebagai salah satu bagan penting

dalam siklus kaderisasi.

b. Program Umum Bidang Kaderisasi

Tabel 4

Program Umum Bidang Kaderisasi Periode 2019-2021

No

. Kondisi

Objektif Target Program

1. Kebutuhan akan

implementasi

ta’dib secara

maksimal

Terlaksananya

Implementasi

Kaderisasi PII

yang sesuai

dengan Ta’dib

Sarasehan Instruktur

Regional

Sarasehan Pemandu

Regional

Sarasehan Mualim

Regional

Sarasehan Mu’adib

Page 75: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

58

Memfungsikan

kembali Dewan

Ta’dib Regional

2. Kebutuhan

terhadap

peningkatan

kualitas dan

peran kader di

tingkat daerah

Terciptanya

peningkatan

kualitas dan

peran kader

daerah bagi

kaderiasi PII

secara maksimal

Training

Kursus

Ta’lim

Buku saku kader

Sarasehan Pemandu

dan Mu’alim Daerah

3. Kebutuhan akan

pengembangan

program

perekrutan kader

yang lebih

kreatif, efektif

dan efisien

Terciptanya

organisasi

fleksibel dan

mampu

menjawab

masalah-

masalah yang

terus

berkembang

Membentuk

komunitaas keilmuan

Kelompok-kelompok

kajian keilmuan

4. Kebutuhan akan

informasi dan

data akurat

terkait kuantitas

dan kualitas

kader PII di

Jawa Tengah

Tersedianya

data akurat dan

komprehensif

mengenai

kondisi kader.

1. Pendataan Kader

pasca kursus dan

training

2. Penelusuran data

kader ke daerah

3. Monitoring kader

daerah Pasca

Training dan kursus.

4. Monitoring aktivitas

kaderisasi di daerah

5.

Kebutuhan

kesesuaian

pengkaderan

antar badan

induk dan badan

otonom

Terciptanya

komunikasi

yang intens dan

sejalan terkait

kadersiasi

Rapat bidang lintas

badan

Penyesuain jurnal

aktivitas

6. Kebutuhan

peningkatan

keislaman,

budaya

membaca dan

Terciptanya

kader PII Jateng

yang

mempunyai

akhlak yang

Ta’lim rutin

Bedah Buku

Kajian keilmuan

Tugas dan Lomba

menulis

Page 76: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

59

menulis kader-

kader PII di

Jawa Tengah

baik wilayah

maupun daerah

Islami dan

mampu menjadi

teladan bagi

masyarakat

pelajar.

Workshop

kepenulisan

C. Paparan dan Analisis Data

1. Proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui Sistem

Kaderisasi PW PII Jawa Tengah

Pelaksanaan proses pendidikan karakter kepemimpinan Pelajar

melalui sistem kaderisasi PW PII Jawa Tengah sudah dikatakan komplek

dan menyeluruh dengan Ta’dib sebagai pedoman penyelenggaraan

kaderisasi. Proses pra hingga pasca training memiliki capaian-capaian

(indikator) khusus dalam proses pendidikan dalam membentuk karakter

kader yang sesuai harapan dan cita-cita PII. Dengan tujuan membentuk

pribadi Muslim, Cendikia, Pemimpin (MCP) lihat (Falsafah Gerakan PII).

PII dengan usaha nyatanya menjalankan proses Kaderisasi secara

terstruktur dan berkala. Sosok ideal kader tersebut merupakan profil kader

yang merupakan konstruksi ideal sifat dan kinerja yang harus dimiliki oleh

seseorang setelah menempuh seluruh proses kaderisasi secara lengkap dan

paripurna.

Sifat kader Pelajar Islam Indonesia (PII) meliputi :

c. Muslim, dalam arti memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah

saja dalam arti konsepsi dan cara pandang, sikap dan aktualisasi

berada dalam garis bimbingan dan ridla Allah.

Page 77: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

60

d. Cendekia, dalam arti upaya meneladani sifat fathonah Nabi SAW,

sehingga memiliki wawasan dan antisipasi yang luas serta kerangka

metodologi yang kuat sehingga dapat menangkap dan memahami

kebenran, mengkonseptualisikan dan mengaktualisasikannya

secara komprehensif. Cendekia juga berarti kader PII akan mampu

memahami Islam dan berbagai hal dengan dinamis.

a. Kepemimpinan, berarti memiliki sikap dan kemampuan sebagai

seorang pemimpin yang berani dan bertanggung jawab, yang mampu

mengambil keputusan secara tepat dan mengelola potensi lingkungan-

nya menjadi suatu bernilai dalam aktualisasi kekhalifahannya.

Adapun kinerja kader Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan

wujud kemampuan dan kesiapan untuk :

a. Merumuskan dan menyampaikan gagasan dan pemikiran secara

sistematis, baik lisan maupun tulisan

b. Berpartisipasi dengan memberikan kontribusi dalam

memecahkan persoalan,

c. Bekerja sama dengan segala lapisan dengan tetap menjaga sikap

independen,

d. Mengaktualisasikan diri untuk mencapai prestasi terbaik dan siap

dengan segala resiko,

e. Menerima amanah dan mempertanggungjawabkannya tepat pada

waktunya,

Page 78: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

61

f. Memelihara ibadah, amaliah dan akhlakul karimah dalam situasi

apapun,

g. Berfikir dan bervisi jauh ke depan,

h. Menjadi pelopor dan bekerja mandiri.

Sifat dan kinerja kader PII tersebut di atas merupakan usaha dalam

internalisasi karakter kepemimpinan melalui kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan pendidikan karakter keemimpinan tersebut yaitu

melalui jenjang training yang ada dalam sistem Ta’dib dan dilakukan

secara bertahap, terus menerus, dan berkesinambungan.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terkait proses pendidikan

karakter kepemimpinan pelajar dalam kaderisasi PW PII Jateng melalui

wawancara dengan berbagai sumber, di antaranya, Pengurus Wilayah PII

Jateng Periode 2019-2021 (sekretaris umum, kepala bidang kaderisasi

(Kabider) ketua koordinator wilayah PII wati), serta alumni PW PII Jateng.

Azmi selaku mantan Kepala Bidang Kaderisasi (Kabider) PW PII

Jateng Periode 2017-2019 mengatakan:

“Kalo di PII kan ada dua ya dalam sistem kaderisasi PII, yaitu

proses struktural dan training, keduanya tidak lepas dan saling

mempengaruhi. Struktural dari tingkat eselon paling bawah yaitu tunas,

sebagai ujung tobak perekrutan di PII yang dipimpin oleh komisariat,

struktural ditunjang dengan sebuah training yang bertahap dan

berkelanjutan guna proses ideologisasi. Struktural tanpa training,

teman-teman tidak bisa punya profil khusus, tidak punya gagasan

secara mendalam, karkater, dan skill, dsb. Sistem ta’dib (kaderisasi

PII) ada tiga yaitu, ta’lim, kursus, dan training. Masing-masing training

dari Basic Training (BATRA), Intermediate Training (INTRA) dan

Advanced Training memiliki grand design nya sendiri. Bagaimana

BATRA itu dilatih untuk leadership-nya yaitu dengan internalisasi,

Page 79: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

62

kemudian INTRA yaitu tahapan sosialisasi dimana kader INTRA lebih

sering terjun ke masyarakat, kemudian di Advanced Training lebih

kepada konseptual sebuah isu atau permasalahan di masyarakat. Jika

hanya tahapan pertama BATRA, itu artinya hanya tahapan dasar saja,

belum secara kaffah (sempurna secara menyeluruh). Kemudian ada

kursus, yang menjadi penunjang dalam menggali dan membentuk

softskill. Jadi, antara struktural dan training perlu saling menunjang satu

sama lain. Pendidikan di PII sudah kompleks , kader digembeleng di

struktural, dan penanaman keilmuan di-training”.

Seorang kader PII berproses di PII tidak hanya sekedar aktif di

struktural (kepengurusan) namun perlu dibina dengan menguti pendidikan

secara bertahap guna menambah cakrawala pengetahuan. Atau pun

sebaliknya, seorang kader pun tidak cukup mengikuti jenjang pengakderan

hingga akhir namun tidak pernah aktif dan terjun langsung dalam strktural

(kepegurusan) sebagai bentuk nyata pendidikan karakter kepemimpinan

yaitu terjun langsung ke masyarakat. Keduanya perlu seimbang guna

mengoptimalkan proses pendidikan di PII sehingga secara benar-benar

membentuk karakter kader secara kaffah.

Lukman selaku alumni PW PII Jateng (Keluarga Besar/KB PII),

mengungkapkan:

Dalam sebuah training, konsep pendidikan menggunakan konsep

andragogi yaitu pendidikan orang dewasa, di mana seorang instruktur

merupakan vasilitartor dan motivator para peserta bukan hanya sekedar

men-transfer ilmu kepada peserta. Adian Husaini mengatakan dalam

bukunya bahwa seorang yang berumur 15 tahun sudah dikatakan

dewasa dalam pemikiran. Bahkan pemuda berumur 18 tahun pada

zaman Sahabat sudah memiliki jabatan di pemerintahan. Insruktur tidak

berhak untuk memerintah, namun menggali potensi yang ada di peserta.

Ibarat gelas yang berisi air, mau digunakan untuk apa air tersebut, diberi

warna apa air tersebut.”

Page 80: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

63

Dalam Proses training PII, peserta tidak hanya menerima secara utuh

ilmu pengetahuan dari seorang Instruktur, namun peserta diarahkan untuk

berfikir dan mencari tahu sendiri dan mendiskusikan dengan peserta lain

sehingga dapat mengambil kesimpulan bersama. Asas pembinaan

(pembelajaran) dijelaskan dalam (Falsafah Gerakan PII) bahwa

pembalajaran di PII mengadobsi cara belajar orang dewasa, yaitu bahwa

prinsipnya setiap subjek kader memiliki potensi dan kompetensi masing-

masing. Pembinaan dilakukan dengan menciptkakan lingkungan yang

kondusif bagi terbentuknya mental dan karakter orang dewasa. Oleh

karena itu, pemberian tanggungjawab secara bertingkat –baik di tingkat

program maupun struktural, membangun pola interaksi yang kritis, serta

memberikan kesadaran pada setiap diri kader bahwa mereka adalah subjek

perubahan; menjadi siklus belajar yang terus-menerus akan berlangsung di

PII.

Kemudian Riska selaku Ketua Badan Otonom (BO) PII wati

menjelaskan:

Pendidikan karakter di PII melalui sistem training kepemimpinan

mulai dari tingkatan training dasar yaitu BATRA, kemudian INTRA,

dan ADVAN. Dalam proses training tersebut, peserta dilatih berfikir

kritis dalam menerjemahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan

pelajar pada khususnya, dan lingkungan masyarakat pada umumnya.

Training di PII memiliki jenjang antara satu sama lain saling berkaitan.

Pada jenjang BATRA, output dari training ini adalah peserta berani dan

mampu mengungkapkan gagasan atau ide di depan umum. Harapannya

dengan keberanian dalam mengugkapkan pendapat atau ide , peserta

akan bisa bertukar pikiran untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

Keberanian berpendapat itu penting karena tidak semua orang bisa

melakukannya. Keberanian untuk berbicara di depan umum itu penting,

Page 81: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

64

karena manusia adalah makhluk social dan memiliki tugas sebagai

pemimpin. Di BATRA, materi pokok yang diberikan berupa

penananman nilai-nilai ke-Islaman, kepelajaran, dan ke-Indonesiaan.

Nilai-nilai tersebut nantinya bisa menjadi bekal untuk peserta

mengembangkan dirinya selepas mengikuti training.

Training selanjutnya yaitu INTRA (Intermediate Training), yang

berfokus pada penyelesaian masalah yang ada di masyarakat. Kegiatan

ini diarahkan agar peserta yaitu pelajar SMP dan SMA memiliki

kepakaan sosial. Disini peserta diterjunkan langsung ke masyarakat

untuk mengamati lingkungan dan menyelesaikan permasalahan yang

ada atau dengan kata lain peserta bisa berkontribusi untuk masyarakat.

Training terakhir yaitu ADVANCE. Di sini peserta dilatih untuk

berfikir mengenai masalah Nasional dan Internasional namun bertindak

secara regional. Artinya peserta bisa memetakan masalah-masalah

Dunia namun bisa berkontribusi nyata di sekitar lingkungannya.

Training ini merupakan training paripurna PII. Materi-materi yang

disajikan adalah materi-materi yang sifatnya membekali peserta untuk

bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Di training ini peserta sudah

mampu membuat konsep-konsep dengan analisis yang dilakukan

terhadap sebuah permasalahan untuk dicari jalan keluarnya.

Proses kaderisasi PII paling dasar yaitu, Tunas, yang masuk di

dalamnya anak-anak usia balita hingga SD. Termasuk kategori tunas ini

menjadi binaan oleh PII terutam oleh PII wati dengan bentuk pendidikan

di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) atau kelompok bermain serta

bimbingan belajar. Hingga proses mereka mencapai pendidikan Menegah

Pertama sudah bisa mengikuti training tingkat pertama yang merupakan

gerbang masuk PII atau dikatakan telah sah menjadi Kader PII yaitu Basic

Training (BATRA) yang dilaksanakan oleh pelajar se-Jawa Tengah yaitu

terdiri dari berbagai perwakilan daerah di Jateng, kemudian tingat

selanjutnya yaitu intermediate Training (INTRA) dan terakhir Advance

Training. Dalam ta’dib dijelaskan Training adalah bentuk pembinaan

Page 82: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

65

kader PII yang berorientasi pada pembinaan kepribadian dan mental

kepemimpinan. Training merupakan jalur utama dan menjadi pusat proses

Ta’dib. Tujuan Training adalah:

1. Menggugah dan menumbuhkan kesadaran diri dan internalisasi nilai-

nilai Islam.

2. Menumbuhkan dan membentuk ghirah dan komitmen perjuangan

Islam (ruhul jihad).

3. Menumbuhkan dan membentuk sikap mental aktualisasi jiwa

kepemimpinan.

Selain training yang masing-masing dilaksanakan dalam waktu satu

minggu, ada pula kursus dan ta’lim yang merupakan kegiatan pendukung

untuk mengasah skill kader dan pendalaman ke-Islaman (ta’lim) yang

dilaksanakan pra maupun pasca training. Dalam proses training PII, setiap

lokal terdiri dari satu instruktur dan satu observer yang keduanya saling

mendukung dalam proses training kepada peserta. Instruktur merupakan

fasilitator peserta dalam menggali pengetahuan, sedangkan Observer

merupakan pengamat dan penilai perkembangan peserta dari awal proses

training hingga akhir, yang setiap harinya melakukan evalusia bersama

dan memberi masukan kepada instruktur dalam memebrikan sikap atau

perlakukan yang tepat kepada setiap peserta yang memiliki perbedaan

pengetahuan, sikap, maupun karakter.

Setiap jenjang training di PII memiliki capaian-capaian yang

diharapakan dari setiap peserta (kader). Dalam pedoman Ta’dib terdapat

Page 83: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

66

silabus-silabus setiap training serta indikator-indikator capian tertentu

dalam setiap training bahkan setiap materi yang diberikan, yang pada

intinya seorang kader kedepannya ketika terjun langusng di masyarakat

dapat memberikan kontribusi nyata dengan karakter kepemimpinan yang

telah didapatkan di PII. Contoh silabus Trainig dapat dilihat pada tabel 1.1.

2. Faktor Pendukung Proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Pelajar melalui Sistem Kaderisasi PW PII Jawa Tengah

Setiap aktivitas keorganisasian atau kegiatan pasti memiliki faktor-

faktor pendukung maupun penghambat. Harapannya setelah mengetahui

faktor-faktor tersebut menjadi sebuah bahan evaluasi kedepannya. Dalam

sistem kaderisasi berupa jenjang pentrainingan di PII memiliki faktor-

faktor pendukung dintaranya seperti jelaskan oleh Lukman selaku mantan

ketua umum PW PII Jateng periode 1992-1994, beliau menjelaskan:

Training PII termasuk training terpanjang yang memakan waktu

satu minggu setiap masing-masing training (BATRA, INTRA,

ADVANCED), sehingga lebih optimal dalam pembentukan karakter

dan pencapaian indikator keberhasilan setiap training. Beberapa faktor

pendukung training PII adalah audiensi kepada lembaga pemerintahan

seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan lembaga-

lembaga yang lain terkait proses training maupun kursus, baik tingkat

daerah maupun wilayah se-Jateng, sehingga kegiatan training didukung

secara resmi oleh pemerintah daerah maupun wilayah. Dalam audiensi

tersebut pastinya akan diberi masukan oleh dinas terkait sehingga

kegiatan-kegiatan PII sejalan dengan program pemerintah. Seorang

Instruktur PII yang kompeten, dia tidak hanya memahami dasar-dasar

pendidikan saja, namun juga memahami perkembangan pendidikan

nasional, sehingga dapat mensinkronkan kebutuhan pelajar secara

akademik maupun sosio kultur.

Training PII yang dilaksanakan oleh PW PII Jateng yang

dinamakan Latihan Kepemimpinan Pelajar (LKP) di hadiri oleh

Page 84: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

67

perwakilan pelajar berbagai kota dan kabupaten se-Jateng. Sebelum

melaksanakan kegiatan training tersebut, PW PII Jateng melakukan

audiensi ke pemerintah pusat dan daerah serta dinas-dinas terkait seperti

Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pariwisata

guna membahas permasalahan pelajar Jawa Tengah dan kegiatan LKP

serta meminta dukungan dan arahan guna mensukseskan kegiatan

tersebut.

Sejalan dengan yang dikatakan oleh Riska selaku kepala Badan

Otonom (BO) PII Wati :

Proses training terdiri dari unsur-unsur yang saling mendukung

satu sama lain yaitu : tim instruktur, peserta, panitia, dan KB PII.

Semuanya menjadi bagian yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi. Selain itu faktor internal yaitu komitmen tim instruktur,

panitia dalam penyelenggaraan training yang mempunyai tanggung

jawab yang tinggi untuk mesukseskan kegiatan hingga akhir. Faktor

ekternal berupa dukungan dari lembaga-lembaga pemerintahan terkait

seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olaraga, dll.

PII yang merupakan Organisasi pelajar Islam pertama di Indonesia

telah diakui pemerintah mengenai eksistensi dan perannya terhadap

negara. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan PII pun selau didukung oleh

pemerintah pusat, wilayah, maupun daerah. Kaitan interdependensi

dengan asas sebelumnya –independensi, dapat dijelaskan bahwa dalam

menjalankan fungsi independensinya, PII harus terbuka dengan pihak luar;

apakah itu terhadap pemerintah, organisasi lain yang sejenis ataupun

masyarakat. Dalam konteks kader, kader PII harus terbuka terhadap

Page 85: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

68

perubahan tanpa mengorbankan independensi diri dan kelembagaannya

(Falsafah Gerakan).

Hal ini sejalan pula dengan yang di katakan oleh Azmi selaku mantan

Kabider periode 2017-2019, ia mengatakan:

Faktor pendukung kaderisasi PII diantaranya: stake holder, yaitu

dukungan dari Dinas Pendidikan, KB PII, hubungan yang baik terhadap

komunitas kepelajar lain seperti IPNU, IPM, dll. Selain itu

independensi PII, yang merupakan organisasi tidak terikat dengan

partai, aliran, atau golongan tertentu, sehingga gerak juangnya lebih

luas. Selain itu pelajar yang mau gabung di PII tidak dibatasi oleh faham

atau aliran Islam tertentu, semua pelajar yang yang termasuk pelajar

Islam dan Indonesia maka semua boleh masuk. Faktor pedukung lain

yaitu metode penyampaian dalam training menggunakan metode

belajar andragogik, dimana instruktur sebagai fasiliator peserta agar

mengembangkan pemikiran kritisnya, tidak hanya memberikan doktrin

kepada peserta.

Fleksibel adalah sifat lain dari bangun organisasi PII lihat (Falsafah

Gerakan) terdapat tiga alasan mengapa fleksibilitas perlu menjadi salah

satu asas penting, terkait dengan kondisi riil organisasi PII itu sendiri.

Pertama, PII merupakan organisasi yang mewadahi sekian banyak

keragaman (pluralitas). Sumberdaya manusia PII berasal dari berbagai

backround kebudayaan, ideologi politik, minat dan kompetensi yang

berbeda; jangkauan wilayah jaringan yang yang mencakup seluruh

wilayah Indonesia yang berbeda ragam budaya lokal. Kedua, luasnya

bidang dan subjek garap. PII sebagai organisasi yang berkiblat di gerakan

dakwah, pendidikan dan budaya, memiliki cakupan bidang garap yang

sangat luas. Demikian pula dengan subjek garapan, pelajar, dimana pelajar

merupakan entitas yang juga memiliki karakter yang beragam dan

Page 86: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

69

dinamis. Ketiga, filosofi organisasi yang menggunakan manajemen

nirlaba. Manajemen nirlaba – sebagai pilihan bentuk manajemen dalam

pengelolaan organisasi, merupakan manajemen yang lebih berorientasi

pada proses daripada hasil.

Faktor Lain yaitu dalam metode pembelejaran di PII menggunakan

Pendekatan andragogi (pendidikan orang dewasa). Dalam pedoman

kaderisasi PII (Ta’dib), dijelaskan bahwa manusia bukanlah botol kosong,

dan manusia akan menjadi dewasa. Dalam pendekatan andragogi ini

proses pendewasaan merupakan kerangka metodologis proses

pembelajaran bagi raw input yang berada pada usia anak-anak dan remaja.

Dapat disimpulkan faktor pendukung dalam proses Pendidikan

Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui sistem kaderisasi yaitu:

Pertama, PII merupak organisasi Independen, sehingga tidak terikat oleh

ormas, partai politik atau golongan tertentu. Sehingga arah gerak PII

lebih fleksibel. PII menerima semua kalangan Pelajar Muslim dan

merupakan warga negara Indonesia, apapun latar belakang faham

keagaannya. Kedua, PII didukung oleh Pemerintah, dimana setiap akan

melaksanakan kegiatan Training, PII melakukan audiensi dan

wawancara kepada pemerintah daerah maupun wilayah guna meminta

pandangan, masukan, dan izin dalam mlaksanakan kegiatan. PII yang

memiliki Alumni disebut dengan Keluarga Besar (KB), salah satunya

Page 87: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

70

pendukung dari segi materi tau finansial PII dalam menyelenggarakan

setiap kegiatan. KB PII tidak sedikit berada di kursi Pemerintahan

menjadi salah satu faktor pendukung dalam mengenalkan eksistensi PII.

Ketiga, metode yang digunakan dalam training bervariasi susai kondisi

peserta, ditutut untuk kreatif dan inovatif.

3. Faktor Penghambat Proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Pelajar melalui Sitem Kaderisasi PW PII Jawa Tengah

Pendidikan Karakater Kepemimpian Pelajar di PII melalui sistem

kaderisasi memiliki beberapa faktor penghambat di dalamnya. Baik faktor

internal maupun eksternal. Pertama faktor internal, seperti yang dikatakan

oleh Rizka selaku ketua umum PW PII Jateng:

“faktor penghambatnya pertama, kuantitas intruktur yang masih

kurang memadai. kedua,sarana prasarana yang kadang kurang

memadai. Karena memang PII sendirin sumber dana itu pun sering

pas-pasan. Selain itu, loyalitas kader.

Salah satu faktor dilaksanakannya training PII yaitu LKP se-Jateng

yang terdiri dari berbagai daerah kota atau kabupaten adalah karena

keterbatasan Instruktur yang ketika dilakukan bersamaan dibeberapa

daerah seperti wilayah (provinsi) lain, maka akan tidak maksimal dalam

penyelenggaraannya . Oleh karena masih minimnya kuantitas instruktur di

PW PII Jateng menjadi salah satu faktor penghambat pelaksanaan kegiatan

training tersebut yang perlu diinisiasi dengan melaksanakan kegiatan se-

Jateng.

Page 88: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

71

Hal tersebut sama dengan yang dikatakan oleh Riska selaku kepala

BO PII Wati:

faktor penghambat dalam proses kaderisasi khususnya dalam

kegiatan training di antaranya : pertama, sarana dan prasarana yang

kurang memadai, kualitas dan kuantitas instruktur yang masih belum

maksimal, peserta yang memiliki komitmen rendah, kurang maksimal

dalam menjaga hubungan baik antara PII dengan lembaga

pemerintahan yang terkait, dan kurang maksimal dalam

mempublikasikan kegiatan.

Faktor Internal lain yaitu dari segi kepesertaan seperti yang

dikatakan oleh Hafidz selaku Ketua Bidang Kaderisasi, dia

mengatakan:

“Saya lebih mengarah kepada peserta dalam proses training,

dimana ketika peserta yang memiliki pribadi atau karakter introvert

mereka lebih sulit terbuka dan membaur, namun ini menjadi PR untuk

intruktur dalam mencari alternatif pemberian sikap khusus. Selain itu

kegiatan training PII yang diikuti oleh berbagai umur dan tingkatan

sekolah dari SMP hingga SMA di satukan dalam satu lokal, sehingga

instruktur perlu kreatif dan cerdas dalam menyeimbagi kemampuan

masing-masing peserta.

Selin itu, terdapat faktor eksternal yang menjadi penghambat dalam

proses pendidikan karakter di PII, seperti yang dikatakan oleh mantan

Kepala Bidang Kaderisasi periode 2017-2019:

“Terlalu cepat periodesasi di PII, apalagi sekarang sedang

gencar-gencarkan full day school. Sehingga pelajar lebih sulit untuk

aktif berorganisasi di luar sekolah. Pelajar saat ini lebih pragmatis, lebih

suka yang instan, tidak suka ribet, dan mereka lebih memilih untuk aktif

di komunitas-komunitas yang lebih sesuai dengan hobi mereka masing-

masing. Hal ini meyebabkan secara kuantitas perekrutan kader pun

perlu lebih maksimal lagi dalam pendekatan ke pelajar.

Dapat disimpulkan terdapat beberapa faktor penghambat dalam proses

Pendidikan Karakter Kepemimpinan Pelajar melalui sistem kaderisasi

Page 89: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

72

yaitu: pertama, PII merupakan organisasi eksternal sekolah, di mana perlu

usaha maksimal untuk menarik pelajar mengikuti kegiatan-kegiatan di PII

karena akhir-akhir ini pelajar sudah disibukkan dengan tugas-tugas di

sekolah, dan program full day school di mana siswa telah full belajar di

sekolah dan waktu libur sabtu minggu kebanyakan mereka flebih memilih

untuk istirahat dan berlibur. Kedua, kuantitas dan kualitas instruktur

khususnya di Jawa Tengah yang masih dikatakan kurang saat ini, sehingga

instruktur pelu mengembangkan terus pengetahuan dan khasanah

keilmuan. Ketiga, sarana dan prasarana yang kurang memadai, karena

pemasukan secara materi yang didapatkan PII tidaklah besar seperti

organisasi pelajar yang lain yang memiliki organisasi induk di atasnya. PII

hanya mengandalkan dari KB dan usah dana yang dilakukan oleh

pengurus.

Adanya kelemahan serta faktor penghambat kaderisasi PW PII Jateng,

maka perlu adanya solusi dalam memperbaiki sistem yang kurang untuk

kemudian dievaluasi dan bergerak untuk lebih baik lagi melaksanakan

kinerja kaderisasi kedepannya.

Lukman selaku mantan ketua umum PW PII Jateng memberikan saran

kepada Penguru Wilayah, beliau mengatakan:

“Dalam sistem kaderisasi, di mana pun ada tiga elemen yang

mesti diperhatikan dan terus dikembangkan. Pertama, lembaga

pendidik (instruktur). Didalamnya adalah kualitas lembaga dan

kompetensi pendidik (instruktur). Kedua, sumber media

pembelajaran, di dalamnya kurikulum, materi, media, dan

perlengkapan pembelajaran. Dan ketiga, pengelolaan subjek belajar.

Dalam organisasi kader berarti mengelola proses pra training, sela

training, dan pascs training. Ketiganya adalah sebuah sistem yang

Page 90: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

73

harus diperhatikan secara seimbang dan bekesinambungan. Karena

kaderisasi adalah sebuah ekosistem kehidupan. Kekuatan PII dan

juga organisasi mana pun juga bertumpu pada proses kaderisasinya.

Karena itu proses ini harus terus berjalan walaupun dalam situasi

paling buruk. Jadi, training harus tetap ada tanpa alasan apapun.

Sementara keberhasilan training tak lepas dari persipan, proses, dan

pasca training. Karena dibutuhkan manjemen sistem agar seluruh

kader yang telah melakukan proses kaderisasi bisa

mengaktualisasikan dalam segala peran dan fungsinya. Inilah ciri

organisasi mdern. Di mana orang ikut organisasi karena ingin

mengekspresikan tujuan hidupnya, juga eksistensi sosialnya.

Membicarakan kualitas dan kuantitas kaderisasi bisa sangat panjang.

Karena proses kadeisasi adalah proses pendidikan kehidupan. “

Dengan adanya evaluasi secara efektif dan efisien serta

menyeluruh dalam sistem kaderisasi, maka akan ditemukan solusi-

solusi yang tepat pula untuk perkembangan sistem kaderisasi PW PII

Jateng kedepannya, tentunya yang sesuai dengan perkembangan zaman

serta peran dan fungsi kaderisasi PII akan tetap teraktualisasi dengan

baik.

Page 91: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dan penulis

mendeskripsikan analisis data secara menyeluruh dari bab-bab sebelumnya,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pendidikan karakter kepemimpin pelajar melalui sistem kaderisasi

PW PII Jawa Tengah menggunakan pedoman kaderisasi disebut Ta’dib,

yang memuat sistem kaderisasi secara menyeluruh yaitu training, kursus,

dan ta’lim. Inti pokok kaderisasi terdapat di tiga tingkatan training yaitu

BATRA, INTRA, dan ADVANCE, sedangkan kursus dan ta’lim sebagai

pendukung dan pelengkap. Kegiatan-kegiatan dalam sistem kaderisasi

tersebutlah yang mendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan

pelajar di PII.

2. Faktor pendukung dalam proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jateng yaitu: 1) PII merupakan

organisasi independen, sehingga tidak terikat oleh ormas, partai politik

atau golongan tertentu. Sehingga arah gerak PII lebih fleksibel. PII

menerima semua kalangan pelajar muslim dan merupakan warga negara

Indonesia, apapun latar belakang faham keagaannya. 2) PII didukung oleh

Pemerintah, dimana setiap akan melaksanakan kegiatan Training, PII

melakukan audiensi dan wawancara kepada pemerintah daerah maupun

wilayah guna meminta pandangan, masukan, dan izin dalam

Page 92: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

75

melaksanakan kegiatan. PII yang memiliki alumni disebut dengan

Keluarga Besar (KB), salah satunya pendukung dari segi materi tau

finansial PII dalam menyelenggarakan setiap kegiatan. KB PII tidak

sedikit berada di kursi Pemerintahan menjadi salah satu faktor pendukung

dalam mengenalkan eksistensi PII. 3) metode yang digunakan dalam

training bervariasi susai kondisi peserta, ditutut untuk kreatif dan inovatif.

3. Faktor penghambat dalam proses Pendidikan Karakter Kepemimpinan

Pelajar melalui sistem kaderisasi PW PII Jateng yaitu: 1) loyalitas kader

dalam berproses di PII belum maksimal, karena sudah terbagi dengan

aktifitas-aktifitas lain diluar PII 2) masih minimnya kuantitas dan kualitas

instruktur di PW PII Jateng, sehingga setiap PW PII Jateng perlu

mnyelesaikan jenjang training hingga tingkat paripurna, dan terus

mengasah pengetahuan dan khasanah keilmuan, serta. 3) sarana dan

prasarana yang kurang memadai, karena pemasukan secara materi yang

didapatkan PII tidaklah besar seperti organisasi pelajar yang lian yang

memiliki organisasi induk di atasnya. PII hanya mengandalkan dari KB

dan usah dana yang dilakukan oleh pengurus.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan penelitian dia atas, maka saran

ditujuakan kepada:

1. Bagi PW PII Jateng Bidang Kaderisasi

Berusaha membangun kerja sama yang baik, sehingga dapat

menciptakan kreatifitas dan kinerja kaderisasi yang baik dan optimal,

Page 93: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

76

terutama kegiatan-kegiatan yang membangun minat keder untuk dapat

berpartisipasi aktif secara loyalitas.

2. Bagi PW PII Jateng

Selalu membangun harmonisasi hubungan antar pengurus maupun

anggota, bekerja sama dalam menciptakan iklim kader yang selalu

memiliki semangat juang dalam mengemban amanah dan mencapai cita-

cita, menjalin koordinasi yang baik dengan berbagai pihak atau lembaga

pemerintahan dengan memberikan ide-ide kreatif sehingga menarik untuk

para pelajar aktif mengikuti pendidikan di PII.

Page 94: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

77

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

Al Barry, M.D.Y., dan L. Lya Sofyan Yacub. 2003. Kamus Induk Istilah Ilmiah.

Surabaya: Target Press.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Driyarkara. 1980. Tentang Pendidikan, Jakarta: Kanisius

Hanan, Djayadi. 2006. Gerakan Pelajar Islam Indonesia Di Bawah Bayang-

Bayang Negara. Studi Kasus: Pelajar Islam Indonesia Tahun 1980-1997.

Yogyakarta: Uii Press

Helmawati. 2013. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis Ta’lim. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Idris, Zahra. 1987. Dasar-Dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya.

Jogiyanto, H. M., 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kusuma, Dharma. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.

Bandung: PT. Remaja Posdakarya.

Lickona, Thomas. 2004. Character Matter (persoalan karakter); Bagaimana

Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan

Kebajikan Penting Lainnya.Terjemahan oleh Wamaungo Juma Abdu dan

Zien Jean Antunes Rudolf. 2016. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Moleong, J Lexy. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya.

Muhaimin, 2009. Rekontruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan,

Manajemen Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran,

Jakarta: Rajawali Pres.

Mulyasa. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Patton, Michael Quinn. 2006. Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Page 95: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

78

Putra, Nusa. Santi Lisnawati. 2013.Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam,

Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Samani, Muchlas & Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya,.

Supranto. 2003. Metode Riset, Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutikno, Sobry. 2014. Pemimpin dan kepemimpinan. Lombok: Holistica.

Tirtarahardja, umar, Sulo S.L. La. 2008. Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Yasin, Mahmudin. 2012. Membangun Organisasi Berbudaya. Bandung : Mizan

Media Utama.

Zubaedi. 2013. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Predana Media

Group.

Zuchdi, Darmiati, dkk. 2013. Pendidikan Karakter; Konsep Dasar dan

Implementasi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.

Jurnal

Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. Kepemimpinan : Konsep, Teori dan Karakternya.

Media Komunikasi FIS. 12(2) : 29-30.

Skripsi

Ahmad Kasogi, 2017. Modernisasi Sistem Pengkaderan Pelajar Islam Indonesia.

Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Jurusan Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Arsip PII

Falsafah Gerakan PII

Khitah Perjuangan PII

PB PII. Sistem Ta’dib.

Internet

Https://Bebas.Kompas.Id/Baca/Video/2019/04/11/Tiga-Tersangka-Kasus-

Kekerasan-Pelajar-Pontianak/ diakses pada tanggal 12 April 2019

Page 96: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

79

https://news.detik.com/berita/d-4350420/kpk-tangani-178-kasus-korupsi-di-2018-

terbanyak-libatkan-legislatif diakses pada tanggal 12 April 2019

https://www.republika.co.id/tag/pelajar-islam-indonesia diakses pada tanggal 12

April 2019

Page 97: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Maulidya Yolanda Jurusan : Pendidikan Agama Islam

NIM : 23010-15-0034 Dosen P.A : Jaka Siswanta, M.Pd.

No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1

Seminar Nasional: Pemuda,

Peradaban Islam, dan

Kemandirian

2 September

2015 Peserta 8

2

Seminar Nasional: Pembangunan

Karakter Bangsa Upaya

Mewujudkan Generasi Muda

yang Berbudaya untuk Indonesia

Bermartabat

9 April 2016 Peserta 8

3 Seminar Nasional: Esensi

Dakwah Kontemporer

21 Mei 2016

Panitia

8

4 Seminar Internasional: Petani

untuk Negeri

24 September

2016 Peserta 8

5

Nasional Achievement Motivation

Training: Solusi Cerdas, Sukses

Akademis dan Oeganisasi

1 Oktober

2016 Panitia 8

6 Seminar Nasional: Ya Allah, I’m

Falling in Love

26 November

2016 Panitia 8

7

Pelantikan Pengurus Cabang dan

Kohati HMI Cabang Salatiga

Periode 2017/2018 dan

SEMINAR NASIONAL:

Peneguhan Kembali Ikhtiar

Perjuangan HMI dalam Rangka

29 Agustus

2017 Peserta 8

Page 98: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

81

Mengawal Kemaslahatan Umat

dan Bangsa

8

Nasional Achivement Motivation

Training: Cerdas Akademik

Militan dalam Organisasi

30 September

2017 Panitia 8

9

Seminar Nasional: Reaktualisasi

Cantik Dhohir dan Batin dalam

Kacamata Islam

18 November

2017 Panitia 8

10

Seminar Nasional: Reaktualisasi

Kesetaraan Gender di Era

Millenial

13 Oktober

2018 Moderator 8

11 UPTPB Bahasa Arab (SIBA)

22 Februari -10

Juni 2016 Peserta 6

12 UPTPB Bahasa Inggris (SIBI) 22 Februari -10

Juni 2016 Peserta 6

13

SURAT KEPUTUSAN Seminar

Nasional : Esensi Dakwah

Kontemporer

18 Mei 2016 Panitia 6

14 Talkshow: Percantik hati,

Perindah Diri di Bulan Suci 13 Juni 2016 Panitia 6

15 Tabligh Akbar : Surat Cinta dari

Surga 13 Juni 2016 Panitia 6

16

Piagam Penghargaan:

Pembimbing Pesantren Ramadhan

SMPN 9 Salatiga tahun Pelajaran

2015/2016

14 Juni 2016 Pemateri 6

17 IBTIDA’ LDK Fathir Ar-Rasyid

IAIN Salatiga

29-30 Oktober

2016 Panitia 6

18 Surat Keputusan: Pengangkatan

Pengurus Lembaga Dakwah

27 Februari

2017 Pengurus 6

Page 99: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

82

Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid

IAIN Salatiga Masa Bakti

2017/2018

19

Workshop Manajemen Dakwah

LDK FA IAIN Salatiga :

Fastabiqul Khairat

28 April 2017 Panitia 6

20

Piagam Penghargaan : Pemateri

Pesantren Kilat Ramadhan SMKN

1 Tengaran

29-30 Mei

2017 Pemateri 6

21 Seminar Kemuslimahan: Wanita

yang Dirindukan Surga 3 Juni 2017 Panitia 6

22

Piagam : Pemateri Penigkatan

Karakter Iman dan Taqwa SMPN

8 Salatiga

10-13 Juni

2017 Pemateri 6

23

Pengembangan Keagamaan dan

Penumbuhan Budi Pekerti dalam

Pembelajaran SMPN 10 Salatiga

tahun Pelajaran 2016/2017

14-15 Juni

2017 Pemateri 6

24

IBTIDA’ LDK Fathir Ar Rasyid

IAIN Salatiga : Kontekstualitas

Ukhuwah Islamiyah dalam

Bingkai Dakwah

4-5 November

2017 Panitia 6

25

TEKAD 2 LDK Fathir Ar Rasyid

IAIN Salatiga: Membentuk Kader

Dakwah Cerdas, Berkarakter dan

Siap Berkontribusi di Mayarakat

1-2 Desember

2017 Panitia 6

26

Peneriamaan Anggota Baru

Gerakan Jum’at Berbagi (GJB)

FTIK IAIN Salatiga : Generasi

23-24

Desember

2017

Panitia 6

Page 100: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

83

Muda Pembangun Semangat

Bersedekah

27

Pengembangan Keagamaan dan

Penumbuhan Budi Pekerti dalam

Pembelajaran SMPN 10 Salatiga

tahun Pelajaran 2016/2017

4-6 Juni 2018 Pemateri 6

28 Ibtida’ LDK Fathir Ar Rasyid

IAIN Salatiga

26 Oktober

2015 Peserta 4

29

Training Kader (TEKAD) 1 LDK

Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga:

Peneguhan Karakter Dakwah

Mewujudkan Generasi Rabbani

1-2 April 2016 Peserta 4

30

Training Of Hypnoteaching

Method: Melejitkan Potensi Diri

menjadi Guru PAI Kreatif dan

Profesional

2-3 Juni 2018 Peserta 4

31

OPAK IAIN Salatiga: Penguatan

Nilai-nilai Islam Indonesia

Menuju Negara yang Aman dan

Damai

14 Agustus

2015 Peserta 3

32

OPAK Tarbiyah: Integrasi

Pendidikan Karakter Mahasiswa

Melalui Kampus Edukatif

Humanis dan Religius

16 Agustus

2015 Peserta 3

33 UPT PERPUSTAKAAN IAIN

Salatiga: Library User Education

21 Agustus

2015 Peserta 3

31

DISKUSI AKTIF: Peran

Perempuan dalam Dunia

Pendidikan

10 September

2015 Peserta 3

Page 101: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

84

Page 102: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

85

Page 103: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

86

Page 104: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

87

Page 105: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

88

Page 106: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

89

TRANSKIP WAWANCARA

PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR

MELALUI SISTEM KADERISASI PENGURUS WILAYAH PELAJAR

ISLAM INDONESIA JAWA TENGAH

Narasumber : Lukman Hanafi, S. Pd

Jenis kelamin : Laki-laki

Asal : Jepara

Jabatan : Mantan Ketua Umum PW PII Jateng periode

Tempat : Sekretariat KB PII Jateng

Hari/tanggal : 19 Mei 2019

Waktu : 18.30-selesai

1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?

Jawaban : karakter kepemimpinan pelajar bukan yang dimaksud

kepemimpinan secara luas. Namun yang utama terlebih dahulu memimpin diri

sendiri, membangun karakter diri sendiri.

2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan melalui sistem

kaderisasi PII?

Jawab: Dalam sebuah training, konsep pendidikan menggunakan konsep

andragogi yaitu pendidikan orang dewasa, dimana seorang instruktur

merupakan vasilitaror dan motivator para peserta bukan hanya sekedar men-

transfer ilmu kepada peserta. Adian Husaini mengatakan dalam bukunya

bahwa seorang yang berumur 15 tahun sudah dikatakan dewasa dalam

pemikiran. Bahkan pemuda berumur 18 tahun pada zaman Sahabat sudah

memiliki jabatan di pemerintahan. Insruktur tidak berhak untuk memerintah,

namun menggali potensi yang ada di peserta. Ibarat gelas yang berisi air, mau

di gunakan untuk apa air tersebut, diberi warna apa air tersebut.

3. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Page 107: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

90

Jawab: Training PII termasuk training terpanjang yang memakan waktu satu

minggu setiap masing-masing training (BATRA, INTRA, ADVANCED),

sehingga lebih optimal dalam pembentukan karakter dan pencapaian indikator

keberhasilan setiap training. Beberapa faktor pendukung training PII adalah

audiensi kepada lembaga pemerintahan seperti Dinas Pendidikan, Dinas

Pemuda dan Olahraga, dan lembaga-lembaga yang lain terkait proses training

maupun kursus, baik tingkat daerah maupun wilayah se-Jateng, sehingga

kegiatan training di dukung secara resmi oleh pemerintah daerah maupun

wilayah. Dalam audiensi tersebut pastinya akan diberi masukan oleh dinas

terkait sehingga kegiatan-kegiatan PII sejalan dengan program pemerintah.

Seorang instruktur PII yang kompeten, dia tidak hanya memahami dasar-dasar

pendidikan saja, namun juga memahami perkembangan pendidikan Nasional,

sehingga dapat mensinkronkan kebutuhan pelajar secara akademik maupun

sosio kultur.

4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: salah satu faktor penghambat sistem kaderisasi di PII adalah, saat ini

Pelajar sudah disibukkan dengan aktivitas full day di sekolah, bahkan mereka

aktif di ektra-ekstra kurikuler, tak sedikti aktifis PII yang mereka selain aktif

di PII mereka juga aktif di organisasi sekolah seperti OSIS, Pramuka, dll.

Sehingga mereka terkadang sulit mengatur waktu untuk bisa optimal di PII.

Apalagi ketika ada orang tua yang melarang untuk terlalu sibuk aktivitas di

luar sekolah, ini salah satu faktor internal kader PII terutama untuk maksimal

dalam pengelolaan kaderisasi, bukan hanya pelajar di tingkat SMP atau SMA,

di tingkat Wilayah terutama yang notaben nya mahasiswa mereka perlu benar-

benar pintar memanagement waktu di kampus, di pekerjaan misalnya, dan

aktifitas-aktifitas lain, sehingga tetap terjaga loyalitas di PII.

5. Apa saran anda untuk kemajuan pengembangan sistem kaderisasi PW PII Jawa

Tengah?

Jawab: “dalam sistem kaderisasi, di mana pun ada tiga elemen yang mesti

diperhatikan dan terus dikembangkan. Pertama, lembaga pendidik

Page 108: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

91

(instruktur). Didalamnya adalah kualitas lembaga dan kompetensi pendidik

(instruktur). Kedua, sumber media pembelajaran, di dalamnya kurikulum,

materi, media, dan perlengkapan pembelajaran. Dan ketiga, pengelolaan

subjek belajar. Dalam organisasi kader berarti mengelola proses pra training,

sela training, dan pascs training. Kedtiganya adalah sebuah sistem yang harus

diperhatikan secara seimbang dan bekesinambungan. Karena kaderisasi

adalah sebuah ekosistem kehidupan. Keuatan PII dan juga organisasi mana

pun juga bertumpu pada proses kaderisasinya. Karena itu proses ini harus

terus berjalan walaupun dalam situasi paling buruk. Jadi, training harus tetap

ada tanpa alasan apapun. Sementara keberhasilan training tak lepas dari

persipan, proses, dan pasca training. Karena dibutuhkan manjemen sistem

agar seluruh kader yang telah melakukan proses kaderisasi bisa

mengaktualisasikan dalam segala peran dan fungsinya. Inilah ciri organisasi

mdern. Di mana orang ikut organisasi karena ingin mengekspresikan tujuan

hidupnya, juga eksistensi sosialnya. Membicarakan kualitas dan kuantitas

kaderisasi bisa sangat panjang. Karena proses kadeisasi adalah proses

pendidikan kehidupan.

Page 109: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

92

Narasumber : Azmi Al-amin

Jenis kelamin : laki-laki

Asal : Tegal

Jabatan : Mantan Ketua Bidang Kaderisasai PW PII Jateng periode

2017-2019

Tempat : SMP Ihsaniyah Tegal

Hari/tanggal : 4 Juli 2019

Waktu : 19.45-selesai

1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?

Jawab: pendidikan karakter kepemimpin itu ada dua sebenarnya, konsepsi

Islam dan secara umum. Kalau Islam kan ada empat karakter yaitu, jujur,

fathonah, tablik, kemudian amanah. Ini sebenarnya adalah karakter yang ada

dalam Rasulullah sendiri. Dalam kader PII kan ada profil idel yaitu muslim

cendikia, pemimpin. Kedua, karakter secara umum, yaitu karakter yang

kemudian saat ini sedang di gencar-gencarnya oleh beberapa komunitas atau

pendidikan secara Nasional yaitu pendidikan karakter kepemimpian yang

memang punya integritas, kejujuran, terus kemudian keteladanan. Ada 3 poin

ini saya fikir yang menjaadi tolak ukur komunitas dan pendidikan yang

sebenarnya landasannya adalah ini, yang landasannya adalah tokok-tokoh

founding father seperti Bung Karno yang di mana ide-idenya, apalagi

kemudian kondisi saat ini yang memang nilai-nilai itu sangat minim dimiliki

pemimpin-pemimpin saat ini. Karena mamang sudah ada degradasi

penurunan karakter kepemimpinan sehingga dengan apa namanya, karakter

kepemimpinan pemimpin itu kembali muncul ke ide-ide awal.

2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem

kaderisasi PII?

Jawab : Kalo di PII kan ada dua ya dalam sistem kaderisasi, yaitu proses

struktural dan training, keduanya tidak lepas dan saling mempengaruhi.

Struktural dari tingkat eselon paling bawah yaitu tunas, sebagai ujung tobak

perekrutan di PII yang di pimpin oleh komisariat, struktural ditunjang dengan

sebuah training yang bertahap dan berkelanjutan guna proses ideologisasi.

Page 110: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

93

Struktural tanpa training, teman-teman tidak bisa punya profil khusus, tidak

punya gagasan secara mendalam, karkater, dan skill, dsb. Sistem ta’dib

(kaderisasi PII) ada tiga yaitu, ta’lim, kursus, dan training. Masing-masing

training dari Basic Training (BATRA), Intermediate Training (INTRA) dan

Advanced Training memiliki grand design nya sendiri. Bagaimana BATRA itu

dilatih untuk leadership-nya yaitu dengan internalisasi, kemudian INTRA yaitu

tahapan sosialisasi dimana kader INTRA lebih sering terjun ke masyarakat,

kemudian di Advanced Training lebih kepada konseptual sebuah isu atau

permasalahan di masyarakat. Jika hanya tahapan pertama BATRA, itu artinya

hanya tahapan dasar saja, belum secara kaffah (sempurna secara

menyeluruh). Kemudian ada kursus, yang menjadi penunjang dalam menggali

dan membentuk softskill. Jadi antara struktural dan training perlu saling

menunjang satu sama lain. Pendidikan di PII sudah kompleks , kader di

gembeleng di struktural, dan penanaman keilmuan di training”.

3. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: Faktor pendukung kaderisasi PII diantaranya: stake holder, yaitu

dukungan dari Dinas Pendidikan, KB PII, hubungan yang baik terhadap

komunitas kepelajar lain seperti IPNU, IPM, dll. Selain itu independensi PII,

yang merupakan organisasi tidak terikat dengan partai, aliran, atau golongan

tertentu, sehingga gerak juangnya lebih luas. Selain itu pelajar yang mau

gabung di PII tidak dibatasi oleh faham atau aliran Islam tertentu, semua

pelajar yang yang termasuk pelajar Islam dan Indonesia maka semua boleh

masuk. Faktor pedukung lain yaitu metode penyampaian dalam training

menggunakan metode belajar pedagogik, dimana innstruktur sebagai

fasiliator peserta agar mengembangkan pemikiran kritisnya, tidak hanya

memberikan doktrin kepada peserta.

4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Page 111: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

94

Jawab: “terlalu cepat periodesasi di PII, apalagi sekarang sedang gencar-

gencarkan full day school. Sehingga pelajar lebih sulit untuk aktif

berorganisasi di luar sekolah. Pelajar saai ini lebih pragmatis, lebih suka yang

instan, tidak suka ribet, dan mereka leibih memilih untuk aktif di komunitas-

komunitas yang lebih sesuai dengan hobi mereka masing-masing. Hal ini

meyebabkan secara kuantitas perekrutan kader pun perlu lebih maksimal lagi

dalam pendekatan ke pelajar.

Page 112: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

95

Narasumber : Rizka Noor Miftakhul Ulum, S.T

Jenis kelamin : laki-laki

Asal : Kudus

Jabatan : Ketua Umum PW PII Jateng

Tempat : Sekretariat PW PII Jateng

Hari/tanggal : 9 Juli 2019

Waktu : 09.30-Selesai

1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?

Jawab: Pendidikan karakter kepemimpian pelajar ya, bagaimana seorang

pelajar memiliki sikap atau karakter yang dapat memimpin, dalam hal ini yang

pertama memimpin diri sendiri telebih dahulu, karena sebenarnya punya jiwa

atau karakter kepemimpinan, namun bagaimana kita manusia menggali

potensi-potensi itu sehingga terciptalah karakter atau jiwa kepemimpinan itu

dengan direalisasikan dalam kehidupan nyata. Dalam islam sendiri kan

Rasulullah yang yang menjadi teladan dalam kita membangun karakter

kepemimpian itu, yaitu siddiq, amanah, fathonah, dan tablik perlu ditanamkan.

Kalau secara pendidikan umum yang saat ini sering menjadi perbincangan di

kalangan ilmu pendidikan itu kan pendidikan karakter yang terdapat 18

karakter itu, nah menurut saya seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan juga

seharusnya meiliki 18 karakter tersebut.

2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem

kaderisasi PII?

Jawab: proses pendidikan karakter kepemimpinan di PII sendiri didapatkan

melalui berbagai jalur, terutama di proses training kepemimpinan, baik

BATRA, INTRA maupun ADVANCE. Mereka akan mendapatkan meteri

tentang kepemimpinan secara langsung dan juga menggali potensi

kepemimpian mereka dengan aktivitas mereka training. contohnya di training

Batra, mereka di pancing untuk bisa aktif berbicara di depan, dan dapat

menyelesaikan sebuah masalah. Makanya dalam training PII, Instruktur

merupakan fasilitator peserta, peserta yang dituntut aktif di lokal. Untuk

mengetahui secara baik perkembangan peserta dalam training satu minggu itu,

Page 113: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

96

maka perlu adanya observer, sehingga nantinya observer dapat memberikan

laporan perkembangan dan evaluasi peserta kepada instruktur untuk kemudian

ada perlakuan yang sesuai pada masing-masing peserta.

Jawab:

3. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: faktor pendukung proses kaderisasi PII salah satunya, dukungan dari

pemerintah baik daerah maupun wilayah. Selain itu dukungan dari masyarakat

sekita tempat proses berlangsungnya kegiatan training. Sehingga tidak

dikatakan illegal, karena memang dalam perizinan dan sosialisasi kegiatan

pun perlu maksimal. Selain itu, proses pendidikan di PII itu benar-benar

melatih mental berjuang dan kepemimpinan, dengan budaya menjada adab

sesama kader terutama kepada yang lebih di ataskan.

4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: faktor penghambatnya pertama, kuantitas intruktur yang masih kurang

memadai. kedua,sarana prasarana yang kadang kurang memadai. Karena

memang PII sendirin sumber dana itu pun sering pas-pasan. Selain itu,

loyalitas kader.

Narasumber : Muhammad Abdul Hafidz

Page 114: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

97

Jenis kelamin :laki-laki

Asal : Semarang

Jabatan : Ketua Bidang Kaderisasi PW PII Jateng periode 2019-2021

Tempat : Sekretariat KB PII Jateng

Hari/tanggal : 19 Mei 2019

Waktu : 20.00-selesai

1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?

Jawab: pendidikan karakter kepemimpinan ya bagaimana seorang itu

membangun dirinya untuk membangun dirinya untuk mempunyai berapa

point-point seorang pemimpin gitu. Misalnya dia harus rela berkorban,

menjadi pionir dll. Karakter kepemimpinan sendiri bisa di dapat dari berbagai

banyak jalan. Tinggal bagaimana ia mendapatkannya, misalnya bagaimana

percontohan orang tuanya,contoh kaka kelasnya atau yang lebih dewasa dll.

2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem

kaderisasi PII?

Jawab: kalo proses pendidikan karakter di PII yang pertama, kita menanamkan

pada diri mereka bahwa Allah SWT telah memberikan tugas dan fungsi serta

tujuan, ya tujuan manusia diciptakan adalah juga sebagai pemimpin. Di sisi

lain mereka diciptakan untuk beribadah adalah untuk memimpin, baik itu

memimpin diri sendiri, memimpin golongan mereka, maupun keluarga. Nah

selnjutnya adalah bagaimana kita menggali potensi-potensi kepemimpinan

mereka, bagaimana kita menggali karakter mereka dengan mengetahui tipe

kepribadian mereka. Dari hal tersebut dapat kita lihat dari keaktifan mereka

ketika di training.

3. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: Ada banyak faktor, pertama dari keluarga. Karena tidak sedikit dari

mereka yang sudah dilatih untuk bertanggung jawab dikeluarganya artinya

sudah punya modal pendidikan di keluarga untuk kemudian di gali dan

dikembangkan karakternya oleh PII melalui training sehingga lebih optimal

Page 115: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

98

dalam proses penerimaan materi untuk kemudian di implementasikan dengan

ciri khas karakater masing-masing.

4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: Saya lebih mengarah kepada peserta dalam proses training, dimana

ketika peserta yang memiliki pribadi atau karakter introvert mereka lebih sulit

terbuka dan membaur, namun ini menjadi PR untuk intruktur dalam mencari

alternatif pemberian sikap khusus. Selain itu kegiatan training PII yang diikuti

oleh berbagai umur dan tingkatan sekolah dari SMP hingga SMA di satukan

dalam satu lokal, sehingga instruktur perlu kreatif dan cerdas dalam

menyeimbagi kemampuan masing-masing peserta.

Page 116: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

99

Narasumber : Riska Ristiana

Jenis kelamin : Perempuan

Asal : Pati

Jabatan : Ketua Badan Otonom PII Wati periode 2019-2021

Tempat : SMP Ihsaniyah Tegal

Hari/tanggal : 5 Juli 2019

Waktu : 08.30- selesai

6. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?

Jawab: pendidikan karakter kepemimpinan adalah sebuah proses di mana

penanaman karakter mengenai seorang pemimpin itu ditanamkan. Pemimpin

di sini mencakup memimpin untuk dirinya sendiri dan orang lain. Dengan

adanya pendidikan karakter pemimpin, seseorang bias memimpin orang lain,

minimal dirinya sendir sebagaimana tugas manusia di bumi yaitu sebagai

pemimpin seperti yang tercantum dalam Q.S Al-Baqarah: 30.

7. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem

kaderisasi PII?

Jawab: Pendidikan karakter di PII melalui sistem training kepemimpinan mulai

dari tingkatan training dasar yaitu BATRA, kemudian INTRA, dan ADVAN.

Dalam proses training tersebut, peserta dilatih berfikir kritis dalam

menerjemahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan pelajar pada

khususnya, dan lingkungan masyarakat pada umumnya. Training di PII

memiliki jenjang antara satu sama lain saling berkaitan. Pada jenjang BATRA,

output dari training ini adalah peserta berani dan mampu mengungkapkan

gagasan atau ide di depan umum. Harapannya dengan keberanian dalam

mengugkapkan pendapat atau ide , peserta akan bisa bertukar pikiran untuk

menyelesaikan sebuah permasalahan. Keberanian berpendapat itu penting

karena tidak semua orang bisa melakukannya. Keberanian untuk berbicara di

depan umum itu penting, karena manusia adalah makhluk social dan memiliki

tugas sebagai pemimpin. Di BATRA, materi pokok yang diberikan berupa

penananman nilai-nilai keislaman, kepelajaran, dan ke Indonesiaan. Nilai-

nilai tersebut nantinya bisa menjadi bekal untuk peserta mengembangkan

Page 117: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

100

dirinya selepas mengikuti training. Training selanjutnya yaitu INTRA

(Intermediate Training), yang berfokus pada penyelesaian masalah yang ada

di masyarakat. Kegiatan ini diarahkan agar peserta yaitu pelajar SMP dan

SMA memiliki kepakaan sosial. Disini peserta diterjunkan langsung ke

masyarakat untuk mengamati lingkungan dan menyelesaikan permasalahan

yang ada atau dengan kata lain peserta bisa berkontribusi untuk masyarakat.

Training terakhir yaitu ADVANCE. Disini peserta dilatih untuk berfikir

mengenai masalah Nasional dan Internasional namun bertindak secara

regional. Artinya peserta bisa memetakan masalah-masalah Dunia namun

bisa berkontribusi nyata di sekitar lingkungannya. Training ini merupakan

training paripurna PII. Materi-materi yang disajikan adalah materi-materi

yang sifatnya membekali peserta untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

Di training ini peserta sudah mampu membuat konsep-konsep dengan analisis

yang dilakukan terhadap sebuah permasalahan untuk dicari jalan keluarnya.

8. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: Proses training terdiri dari unsur-unsur yang saling mendukung satu

sama lain yaitu : tim instruktur, peserta, panitia, dan KB PII. Semuanya

menjadi bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Selain itu

faktor internal yaitu komitmen tim instruktur, panitia dalam penyelenggaraan

training yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk mesukseskan

kegiatan hingga akhir. Faktor ekternal berupa dukungan dari lembaga-

lembaga pemerintahan terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan

Olaraga, dll.

9. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar

melalui sistem kaderisasi PII?

Jawab: faktor penghambat dalam proses kaderisasi khususnya dalam kegiatan

training di antaranya : pertama, sarana dan prasarana yang kurang memadai,

kualitas dan kuantitas instruktur yang masih belum maksimal, peserta yang

memiliki komitmen rendah, kurang maksimal dalam menjaga hubungan baik

Page 118: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

101

antara PII dengan lembaga pemerintahan yang terkait, dan kurang maksimal

dalam mempublikasikan kegiatan.

10. Apa saran anda untuk kemajuan pengembangan sistem kaderisasi PW PII Jawa

Tengah?

Jawab: sarannya yaitu agar ada perubahan atau penyesuaian kurikulum

melihat dengan zaman yang sudah semakin berkembang dan semakin canggih.

Materi atau metode lebih tepat sasaran dan kreatif dalam membina generaasi

milenial seperti sekarang ini. Namun, perubahan itu tak sepenuhnya berubah

karena semua kurikulum harus sesuai dengan tujuan PII itu sendiri.

Page 119: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

100

SILABUS BASIC TRAINING

PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII)

NO MATERI POKOK BAHASAN TARGET INDIKATOR WAKTU METODE

1. Ekspektasi - Penggalian motivasi

- Identifikasi tingkah

laku kelompok

- Kesepakatan

kelompok (lokal)

- Memahami perlunya kesamaan

motivasi dan tujuan dalam

mengikuti training

- Menyadari bahwa kekuatan

kelompok merupakan syarat

tercapainya tujuan training

- Menyadari bahwa potensi pribadi

peserta adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari kekuatan

kelompok

- Menyadari peran-peran positif

peserta demi kekuatan kelompok

- Dapat mengungkapkan

motivasi dan tujuan

mengikuti basic training

- Bersikap terbuka, berani,

tidak malu-malu, kritis,

responsif, dan independen

- Peserta mulai saling

mengenal

- Peserta dapat

mengungkapkan secara garis

besar materi pertrainingan

yang ingin ditrainingkan

- Menyepakati peraturan yang

harus ditaati bersama selama

training.

180 menit GD

2. Aqidah - Hakikat

Aqidah/Tauhid

- Implikasi Tauhid

terhadap pandangan

hidup muslim (

- Menghayati bahwa hanya Allah

yang patut dipertuhankan, sebagai

sumber dan tujuan hidup

- Menghayati implikasi tauhid

dalam tujuan, tugas, fungsi hidup

muslim

- Dapat menyebutkan tuhan-

tuhan yang dipertuhankan

oleh manusia selain Allah

- Dapat menjelaskan tujuan,

tugas, dan fungsi hidup

muslim

120 menit GD

Informatif

Page 120: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

101

tujuan, tugas, fungsi

hidup muslim)

- Mempunyai sikap dan

pandangan hidup yang kuat

dan utuh yang ditunjukan

dengan sikap istiqomah

terhadap islam

3. Dinul

Islam

- Pengertian dinul

islam

- Pokok-pokok ajaran

islam

- Sumber pokok ajaran

islam

- Memahami hakikat ajaran islam

dan totalitas pokok-pokok ajaran

islam sebagi sistem

- Menyakini islam sebagai

pandangan hidup yang lengkap

dan universal

- Memahami ajaran islam sebagai

sistem nilai dan peningkatan

kualitas hidup

- Dapat menjelaskan

pengertian islam dengan

benar

- Dapat menjelaskan dengan

lengkap sitematika ajaran

islam

- Dapat menjelaskan sumber

pokok ajaran isalm

- Dapat menunjukan

kesempurnaan ajaran islam

sebagai pedoman hidup yang

bersumber dari Allah.

150 menit GD

Disko

4. Ibadah

Filosofis

(kulsub

sesama

peserta)

- Pengertian ibadah

dalam islam

- Kandungan filosofis

dalam ibadah

- Makna dan fungsi

ibadah dalam

membentuk

- Menyadari bahwa nilai hidup dan

segala aktivitasnya mempunyai

nilai ibadah, berdasarkan niat,

tujuan, dan cara menjalankannya

- Memahami konsepsi ibadah yang

tidak bertentangan dengan fitrah

manusia

- Dapat menjelaskan

pengertian ibadah secara

filosofis

- Dapat menjelaskan cara-cara

untuk mencapai kekhususkan

dalam beribadah dan cara-

90 menit ID

GD

Page 121: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

102

watak/karakter yang

baik, kepribadian

yang teguh

- Syarat utama ibadah:

ikhlas

- Makna ikhlas dan

ikhsan

- Hambatan-hambatan

(intern dan ekstern)

dalam ibadah

- Terdorong selalu berusaha

menggali hikmah ibadah

cara untuk mengatasi

hambatannya.

5. Akhlak - Pengertian akhlak

- Alasan manusia

berakhlak

- Sumber-sumber

akhlak dan cakupan

objek akhlak

- Akhlak karimah dan

akhlak mazmumah

- Menyadari bahwa maksud islam

diturunkan adalah

menyempurnakan akhlak manusia

- Memahami sumber-sumber

akhlak yang dibenarkan islam dan

cakupan objek ajaran akhlak

- Memahami pentingnya akhlak

karimah dan mengaktualisasikan

bagi kader.

- Dapat menunjukan mana

akhlak yang baik dan yang

buruk

- Mau meluruskan dan

meningkatkan pelaksanaan

akhlak karimah

180 menit GD

Studi

kasus

6. Sirah

Nabawiya

h

- Periode sebelum

kenabian

- Peristiwa hijrah

Rasulullah

- Periode kenabian

Rasulullah

- Piagam madinah

- Memahami prikehidupan dan

perjuangan Rasulullah dalam

perspektif historis

- Termotivasi untuk meneladani

kepribadian Rasulullah baik

dalam kehidupan pribadi,

keluarga, dan masyarakat

- Dapat menjelaskan fase-fase

kehidupan Rasulullah (masa

sebelum kenabian,

pengangkatan menjadi nabi,

peristiwa hijrah, dan lahirnya

piagam madinah)

180 menit GD

Informatif

Page 122: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

103

- Dapat menyebutkan sifat-

saifat rasul dan menerapkan

nilai-nilainya dalam

kehidupan pribadi, keluarga,

dan masayarakat

7. SPUII

(Sejarah

Perjuangan

Umat

Islam

Indonesia)

- Proses masuknya

islam ke Indonesia

- Sebab-sebab yang

mempercepat

tersebarnya islam

- Masa kesultanan

Malikul Saleh

(periode awal) di

Aceh

- Masa Maulana Malik

Ibrahim di Jawa dan

masa kerajaan-

kerajaan (kesultanan)

- Masa wali songo

- Peran umat islam

dalam perjuangan

kemerdekaan (1905-

1945)

- Munculnya

organisasi-organisasi

islam masa

- Memahami sejarah masuknya

islam ke Indonesia, cara-cara

penyebaran/perluasan dakwah,

faktor-fakto yang mempercepat

dan menghambat

- Memahami peranan organisasi

islam dibidang sosial dan politik

dalam rangka memperjungankan

tegaknya nilai-nilai islam di

Indonesia serta kamajuan bangsa

Indonesia

- Menyadari bahwa sebagai kader

harus dapat melaksanakan

dakwah dan perjungan islam

secara sistematis

- Dapat menjelaskan proses

masuknya islam di Indonesia

- Dapat menjelaskan kekuatan

dan kelemahan dakwah dan

perjuangan islam di

Indonesia

- Dapat mengajukan alternatif

bagi perbaikan dakwah dan

perjuangan islam untuk

kemajuan islam dan bangsa

Indonesia

150 menit Informatif

Dialog

Page 123: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

104

penjajahan jepang

hingga kemerdekaan

(perlawanan terhadap

jepang, penyiapan

kemerdekaan;

BPUPKI dan PPKI)

8. Backgroun

d

berdirinya

PII

- Kondisi politik,

pendidikan bangsa

Indonesia pada masa

menjelang

kebangkitan PII

- Kondisi masyarakat

Islam pada masa

menjelang

kebangkitan PII

- Tantangan dari IPI (

organisasi pelajar non

Islam

- Proses berdirinya PII;

tujuan dan Tokoh-

tokohnya

- Menghayati proses dan semangat

bangkitnya organisasi PII

- Mempunyai kemauan dan

termotivasi untuk mewujudkan

tujuan PII dengan menjadi

anggota atau pengurus PII.

- Dapat menjelaskan kondisi

sosial politik dan pendidikan

pendidikan bangsa Indonesia

pada masa-masa awal

bangkitnya PII

- Dapat menjelaskan adanya

konflik kepentingan dan

ideologi di lingkungan

organisasi pelajar antara IPI

dengan PII dan organisasi

pelajar islam lainnya

- Selesai mengikuti acara

pertrainingan, peserta aktif

mengikuti kegiatan PII

90 menit ID

9. Self

Introductio

n

(pengantar

dan

umum)

- Identitas dan data

pribadi

- Personal interst (hobi,

cita-cita, pandangan

hidup, yang disukai,

- Memiliki keterbukaan dalam

mengkomunikasikan pendirian

dengan orang lain

- Memahami bahwa setiap orang

mempunyai latar belakang hidup

- Mau mengungkapkan

masalah pribadinya

- Meu menerima/ menampung

pendapat orang lain

- Mau mengubah pendapat/

pendirian yang salah

120 menit

Page 124: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

105

yang dibenci, masalah

khusus, kesan dll)

yang berbeda yang

mempengaruhi kepribadiannya

- Memiliki kedisiplinan dalam

mengikuti training

- Memiliki sikap yang serius dan

antusias dalam mengikuti trainig

- Selalu hadir dalam setiap

acara

- Datang tepat pada waktunya

- Keluar masuk lokal meminta

izin

- Memperhatikan dengan

seksama jalannya setiap

acara

- Tidak melakukan hal-hal

yang tidak ada hubungannya

dengan acara yang sedang

berlangsung

10. SP-PII Tahap-tahap

perkembangan PII

- PII pada masa

revolusi fisik

- PII dan PKI

Madiun

- PII dan pemilu

1955

- PII dan Orla

- PII dan Orba

- Memahami pokoko-pokok

perkembangan PII selama hampir

lima puluh tahun dengan berbagai

tantangan, hambatan, dan ujian

yang berat tokoh-tokohnya dalam

rangka tegaknya misi dan

eksistensi PII

- Menyadari PII sebagai mata

rantai perjuangan umat islam

- Dapat menjelaskan periode

perjuangana PII pada:

- PII pada masa revolusi

fisik

- PII dan PKI Madiun

- PII dan pemilu 1955

- PII dan Orla

- PII dan Orba

- Dapat menemukan letak

persoalan yang melemahkan/

menghambat perkembangan

PII

150 menit ID

Page 125: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

106

11. Khitthoh

Perjuangan

PII

- Pengertian dan fungsi

khittah perjuangan PII

- Sejarah lahirnya

Khittah perjuangan

PII

- Isi khittah perjuangan

PII

- Memahami fungsi Khittah

perjuangan dalam hubungannya

dengan misi dan program-

program PII

- Dapat menunjukan posisi

khittah perjuangan dalam

kerangka konstitusi PII

- Dapat menunjukan kebijakan

atau perilaku berorganisasi

yang keluar dari Khittah

perjuangan

120 menit ID

Studi

kasus

12. AD/ART

PII

- Pengertian dan fungsi

AD/ART PII

- Hubungan

muqaddimah dan isi

AD/ART

- Hubungan antara

Dasar, Tujuan dan

usaha

- Sikap kader terhadap

AD/ART PII

- Menyakini bahwa PII bukan

untuk main-main tapi untuk

melatih dan mengembangkan diri

untuk beraktualisasi di masa

depan

- Menyadari akan pentingnya

menaati kaidah-kaidah organisasi

- Dapat menerangkan

pentingnya arti AD/ART

badi suatu organisasi

- Dapat menjelaskan

kandungan dan hubungan

diantara isi AD/ART

- Mengembangan sikap taat,

patuh, dan berani

menegakkan ketentuan-

ketentuan organisasi yang

ada dalam AD/ART

120 menit ID

13. Perbandin

gan

Agama

- Perbandingan sistem

ajaran agama samawi

dan ardhi

- Peserta dapat mengembangkan

sikap dan nilai-nilai istiqomah

dan sumuliyah (kamilah) dalam

berislam serta mampu

mengembangkan toleransi dalam

kehidupan sosial masyarakat

- Peserta tahu ajaran masing-

masing agama dan tahu

perbedaanya dengan islam

- Peserta dapat menjelaskan

klasifikasi agama

berdasarkan kriteria tertentu

Page 126: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

107

- Peserta menyadari perlunya

menjaga kemurnian

pelaksanaan ajaran islam

14. TFR

(Topic,

Feeling ,

and

Respond)

- Dasar-dasar analisis

tingkah laku

- Peserta memahami aspirasi

(pikiran dan perasaan) keadaan

dirinya dan orang lain, terutama

dilingkungan organisasi agar tahu

kebutuhan-kebutuhan dan

problem yang sedangberlangsung

- Peserta mengalami proses

yang melatarbelakangi

tingkah laku

- Peserta dapat menanggapi

persoalan dengan cepat dan

tepat

15. Perbandin

gan

Ideologi

- Pengertian ideologi

- Unsur-unsur ideologi

- Islam dan ideologi-

ideologi besar dunia

- Peserta memahami hakikat

ideologi sebagai sumber

penggerak suatu masyarakat

- Memahami sistematika ideologi-

ideologi besar dunia

- Menyakini bahwa islam sebagai

ideologi akan memberikan

pemecahan paripurna bagi

masalah-masalah kehidupan di

dunia

- Dapat menjelaskan

pengertian ideologi

- Dapat menjelaskan

sistematika ideologi-ideologi

besar dunia (pandangan

hidup, sistem nilai,

pendukung/ pengikut,

perjuangan, pengalaman).

- Dapat memberikan

argumentasi secara logis

bahwa islam adalah sistem

ideologi yang cocok bagi

kehidupan manusia.

240 menit GD

ID

Page 127: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

108

- Mempunyai kepekaan

terhadap ideologi dan

gerakan-gerakannya di dalam

masyarakat

16. PO

(Pengantar

Organisasi

)

+

PI

(Personal

Introductio

n)

- Pengertian organisasi

- Unsur-unsur

organisasi

- Bentuk-tentuk dan

sifat-sifat organisasi

- Independensi dan

catur bakti PII

- Security

- Catur bakti PII

- Pengantar aktivitas

PII secara personal

- Memahami bentuk dan sifat

organisasi

- Memahami independensi

organisasi PII

- Memahami PII sebagai media

berlatih, sukses studi, berjuang

dan kader umat

- Memahami pentingnya security

bagi kelangsungan dan stabilitas

organisasi

- Sadar akan pentingnya sukses

studi bagi kader PII dalam rangka

perjuangan umat islam jangka

panjang sebagai manifestasi tugas

kekhalifahan

- Memahami manfaat organisasi:

PII sebagai media berlatih.

Sukses studi, alat perjuangan, dan

pembentuk kader umat

- Dapat menunjukan ciri-ciri

organisasi independen

- Dapat menyebutkan manfaat

aktif di PII

- Dapat menjelaskan

pentingnya security bagi

kelangsungan dan keamanan

PII

- Dapat menjelaskan

pentingnya berorganisasi

untuk meningkatkan kualitas

pribadi

- Dapat menerangkan

pengertian dan fungsi catur

bakti PII

- Dapat mengatur waktu,

kegiatan berorganisasi dan

studi secara teratur dan

seimbang

120 menit GD

Page 128: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

109

17. Pengatar

Leadership

- Pengertian dan

syaarat pemimpin

- Beberapa klasifikasi

kepemimpinan

- Karakter pokok

kepemimpinan

Rasulullah

- Memahami pengertian dan syarat

sebagai pemimpin

- Memahami identifikasi proses

dan sifat-sifat pemimpin

- Memahami konsep pemimpin

yang ideal menurut al qur’an dan

sunah nabi saw.

- Dapat menjelaskan

pengertian, peran, dan fungsi

pemimpin

- Dapat menjelaskan tiga gaya

kepemimpinan dan

aplikasinya dalam kehidupan

- Dapat menjelaskan konsep

dasar kepemimpinan

situasional dan efektivitasnya

- Dapat menjelaskan karakter

dasar kepemimpinan

Rasulullah

- Dapat mengembangkan sikap

dan perilaku kepemimpinan

yang dicontohkan Rasullah

180 menit GD

Game

18. Komunika

si efektif

- Asas komunikasi

antar manusia

- Komunikasi satu dan

dua arah

- Pembicara dan

pendengar yang baik

- Peserta memahami bahwa

komunikasi dua arah secara

komunikatif dan seimbang akan

memperlancar penyampaian

pesan

- Peserta memahami bahwa

komunikasi yang efektif

diperlukan persiapan yang baik

dan pengembangan ketrampilan

dasar komunikasi

- Peserta dapat menjelaskan

pentingnya komunikasi dua

arah lebih efektif dibanding

komunikasi satu arah

- Peserta dapat menjelaskan

prinsip-prinsip dasar

komunikasi interpersonal

- Peserta dapat dapat

menjelaskan prinsip-prinsip

dasar komunikasi publik

90 menit ID

Praktek

Page 129: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

110

19. Manajeme

n

- Pengertian

manajemen

- Fungsi-fungsi

manajemen

- Unsur-unsur

manajemen

- Memahami prinsip, fungsi, dan

unsur manajemen

- Menyadari pentingnya

penguasaan manajemen baik

secara teoritis maupun praktis

- Dapat menjelaskan

pengertian manajemen dan

fungsi-fungsinya dalam

menyelenggarakan suatu

kegiatan

- Dapat menjelaskan unsur-

unsur manajemen suatu

program sebagai suatu

jaringan sistem

210 menit GD

Praktek

20. Case moral

(Generasi

muda)

- Problem solving

generasi muda

- Peserta dapat memahami berbagai

permasalahan yang dihadapinya

dan dapat memberikan solusi

dengan tepat

- Peserta dapat menganalisis

suatu kasus aktual yang

berkembang disekitarnya

- Peserta dapat memberikan

beberapa pendekatan

penyelesaian masalah yang

diangkat sebagai kasus

21. Lagu-lagu

PII

- Lagu-lagu PII - Menyadari pentingnya dan

merasakan manfaat lagu dalam

mempengaruhi semangat serta

tanggung jawab sebagai kader

- Dapat melagukan mars PII

dan lagu-lagu wajib PII

lainnya.

60 menit praktek

22. Pengantar

Audiensi

- Peseta mampu melakukan survei

lapangan secara metodis dan

- Peserta memahami persoalan

dakwah secara kongkrit

Page 130: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

111

dan

Audiensi

praktis berdasarkan acuan

persoalan

- Peserta mampu mempraktek

pengalaman belajar dengan

bentuk audensi

23. Penyusuna

n Laporan

Audiensi

- Peserta dapat mengembangkan

keterampilan menulis dengan

baik dan sistematis

- Peserta mengalami langsung

pembuatan laporan audensi

- Peserta mampu mengolah

data menjadi laporan dan

sadar akan perlunya kerja

sama yang harmonis

24. Diskusi

Hasil

Audiensi

- Peserta mampu mengembangkan

pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, sikap, dan nilai

yang telah diperoleh melalui

pengalaman belajar

- Peserta dapat menunjukan

kelemahan dalam memimpin

audensi

- Peserta dapat menunjukan

kelemahan manajemen dalam

kegiatan audensi

- Peserta dapat menunjukan

kelemahan-kelemahan

memelihara security selama

audensi

- Peserta dapat menunjukan

kelemahan-kelemahan

analisis penulisan audensi

- Peserta dapat menunjukan

akibat-akibat yang kurang

baik dan kurang adanya kerja

Page 131: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

112

sama, ketelitian, dan

komunikasi selama acara

audensi berlangsung

25. Missi dan

Eksistensi

PII

- Trikomitmen PII

- Tafsir tujuan

organisasi PII

- Memahami problematika

organisasi PII yang sedang terjadi

di tingkat komisariat dan daerah

- Termotivasi untuk

menggairahkan dan

meningkatkan aktivitas PII di

tempatnya masing-masing

- Termotivasi untuk meningkatkan

kualitas diri di dalam wadah

kaderasi PII

- Dapat mengidentifikasi

persoalan kepelajaran umum

di tempat masing-masing

- Dapat mengidentifikasi

persolan PII di tingkat

komisariat dan daerah

- Dapat mengimplikasikan

konsep trikomitmen, tujuan,

catur bakti dalam melihat

persoalan PII

150 menit Brainstor

ming

26. Islam dan

IPTEK

- Pengertian dan fungsi

ilmu pengetahuan

- Kedudukan ilmu

pengetahuan dalam

islam

- Landasan dan

orientasi mempelajari

dan mengembangkan

ilmu dalam islam bagi

pengembangan

kualitas kehidupan

- Memahami kedudukan dan

pentingnya ilmu pengetahuan

dalam islam

- Menyadari pentingnya

penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi bagi seorang kader

dengan meningkatkan prestasi

studi dan minat baca untuk

kemanjuan islam

- Dapat menjelaskan

pengertian dan fungsi ilmu

pengetahuan

- Dapat menjelaskan

kedudukan ilmu pengetahuan

dalam islam (dalil naqli dan

aqli)

- Dapat menjelaskan prestasi

islam dalam bidang ilmu dan

pengetahuan beserta tokoh-

tokohnya

150 menit GD

Page 132: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

113

- Prestasi sejarah islam

dalam bidang iptek

- Pentingnya

penguasaan ilmu

pengetahuan bagi

kader PII

- Meningkatnya minat baca

dan belajar, motivasi

berprestasi dalam studi serta

penguasaan spesialisasi ilmu.

27. Problem

Solving

Studi kasus-kasus yang

terjadi dalam kelas

(medan training).

- Meluruskan, menetralisasi,

membenahi problem perilaku

pribadi yang terjadi selama

interaksi training

- Memahami problem kepribadian

yang berkaitan dengan kemauan

dan kemampuan meningkatkan

kualitas diri dan upaya

mengatasinya

- Menumbuhkan kesadaran diri

tentang sifat atau perilaku yang

kurang baik menurut kaca mata

agama, dan selalu berusaha

memperbaikinya

- Solidaritas

- Keterbukaan

- Intropeksi diri

- Saling memaafkan

120 menit GD

Interview

Refleksi

Page 133: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

114

28. Jihad Dasar-dasar jihad

fisabilillah

- Memahami hakikat jihad dan

implikasinya dalam kehidupan

sehari-hari

- Dapat menjelaskan

pengertian jihad secara

leksikal maupun hakekatnya

- Dapat menjelaskan jenis-

jenis jihad

- Dapat menerangkan

pentingnya jihad dalam

menegakkan islam

- Terbentuknya sikap militansi

dan istiqomah terhadap islam

serta mampu

mewujudkannya dalam

semangat jihad sehari-hari

120 menit ID

29. Evaluasi

Lokal dan

Instruktur

(Perkenala

n dan

tugas tulis

evaluasi)

- Perkenalan instruktur

dan tugas tulis

eveluasi

- Memiliki keterbukaan, kritis dan

independen

- Memahami manfaat berorganisasi

di PII

- Termotivasi untuk mewujudkan

catur bakti PII

- Meluruskan motivasi dan tujuan

menjadi anggota, oengurus, dan

kader PII

- Peserta dapat

mengungkapkan

permasalahanyang terjadi

selama trainig:

- Peserta dengan peserta

- Peserta dengan

instruktur

- Peserta dengan panitia

- Peserta dengan

lingkungan training

- Tumbuhnya sikap terbuka,

jujur, berani, kritis, dan

independen dalam

menyampaikan dan

menerima evaluasi

180 menit

Page 134: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

115

30. Perkenalan

dan

Evaluasi

Panitia

- Perkenalan dan

evaluasi panitia

- Memberikan masukan-

masukan/evaluasi bagi perbaikan

kerja panitia berikutnya

- Peserta memiliki sikap terbuka,

kritis, independen dan berani

- Mau memberikan evaluasi

bagi kerja panitia

- Menjalin silaturahim dengan

kader-kader PII lainnya

90 menit

31. Muhasaba

h

- Muhasabah tentang

keberadaan manusia

sebagai khalifah fil

ardi

- Muhasabah tentang

tugas sebagai

pendakwah

- Muhasabah tentang

akhlak keseharian

- Muhasabah tentang

akhlak pergaulan

- Muhasabah tentang

akhlak kepada orang

tua

- Muhasabah tentang

akhlak kepada guru

- Esensi taubatan

nasuhah

- Sadar akan pentingnya sukses

studi dan penguasaan ilmu

pengetahuan bagi kader PII dalam

rangka perjuangan umat jangka

panjang

- Termotivasi untuk meneladani

sifat-sifat Rasul dalam memimpin

umat

- Termotivasi untuk

menggairahkan dan

meningkatkan aktivitas PII di

tempatnya masing-masing

- Yakin bahwa islam adalah satu-

satunya yang benar sebagai way

of life yang akan memberikan

kerahmatan di alam ini

- Sadar akan tantangan ideologi

lain bagi eksistensi islam dalam

masyarakat

- Dapat menginternalisasikan

nilai-nilai yang diperoleh

selama training serta

merefleksikan pengalaman

belajar yang telah

diperolehnya dalam

mengidentifikasi diri sendiri

dan peran yang akan

dimainkan dikemudian hari

90 menit Refleksi

Page 135: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

116

- Menyadari bahwa perjuangan

penegakkan kalimah allah penuh

dengan tantangan

32. Kuliah

subuh dan

praktek

baca Al

Qur’an

- Prakter baca Al

Qur’an

- Ayat-ayat terpilih

- Termotivasi untuk bisa membaca

Al qur’an secara baik dan benar

- Termotivasi untuk memperlajari

dan mengenali kandungan ayat-

ayat al qur’an dihubungkan

dengan kehidupan khususnya

menuntut ilmu

- Dapat membaca al qur’an

dengan benar

- Menghafal ayat-ayat pilihan

- Mencatat dan menandai ayat-

ayat yang berkaitan dengan

ilmu pengetahuan

90 menit Praktek

Diskusi

33. Kesehatan

fisik,

mental,

dan

lingkungan

- Peserta menyadari perlunya

keseimbangan dalam menjaga

kesehatan fisik, mental, dan

lingkungan

- Peserta dapat menjelaskan

elemen dasar yang

menunjang kesehatan fisik,

mental dan lingkungan

34. Kulsub

ibadah

praktis

- Berwudhu/thaharah

- Shalat sendiri,

berjamaah

- Sholat lail

- Memahami tata cara ibadah

khusus sesuai syarat dan

rukunnya

- Memahami adanya perbedaan

dalam tata cara sebagai masalah

khilafiah

- Dapat mengerjakan ibadah

khusus sesuai syarat dan

rukunnya

- Dapat dan mau mengerjakan

amalan sunah

90 menit Praktek

Diskusi

35. Gizi dan

kebugaran

- Ketahan tubuh dan

faktor-faktor

pendukungnya

- Memahami pentingnya menjaga

kesehatan dan ketahanan tubuh

- Kemampuan menjaga

kesehatan tubuh tetap dalam

stamina prima

90 menit Praktek

Page 136: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

117

- Kegiatan fisik,

emosional, dan

makanan yang

menunjang ketahanan

tubuh

- Kemampuan hidup secara

seimbang yang

mempertimbangkan akan

kebutuhan fisik, emosional,

spiritual, intelektual, dan

sosial

- Dapat memilih jenis-jenis

makanan yang sehat dan

bergizi

36. Zakat,

Infaq, dan

Sadaqah

(ZIS)

- Pengertian ZIS

- Dasar disyariatkan

ZIS

- ZIS sebagai dasar

pengembangan

ekonomi islam

- Kesadaran dan

aplikasi ZIS bagi

kader

- Memahi ZIS sebagai basis

ekonomi islam

- Menyadari pentingnya sosialisasi

dan aplikasi ZIS

- Dapat menjelaskan

pengertian ZIS

- Dapat menjelaskan dasar-

dasar disyariatkanya ZIS

- Dapat memberikan

argumentasi peranan ZIS

dalam sistem perekonomian

islam

- Dapat memberikan gambaran

kondisi pelaksanaan ZIS di

masyarakat dan inovasi-

inovasinya

90 menit Praktek

Page 137: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

118

37. Pembentuk

an

members

group

- Pembentukan

members group

- Memahami pentingnya tindak

lanjut training, baik dalam bentuk

kelompok, kerja ekstern, aktif di

daerah masing-masing, atau

membentuk komisariat baru

- Hasrat untuk mengikuti program-

program kaderisasi berikutnya

- Adanya satu macam motivasi

dan harapan peserta untuk

senantiasa berlatih dan

mengembangkan diri

semaksimal mungkin dalam

kerangka perjuangan umat

60 menit GD

Page 138: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

119

DOKUMENTASI FOTO

Gedung Sekretariat PW PII Jawa Tengah Proses Training BATRA di Tegal

Wawancara dengan KB PII Wawancara dengan Kabider PW PII

(Mantan Ketua Umum periode 1992-1994) periode 2019-2021

Wawancara dengan Ketua BO PW PII Wawancara dengan Sekretaris Umum

Page 139: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

120

Wati (periode 2019-2021) PW PII (periode 2019-2021)

Wawancara dengan Ketua Umum PW Wawancara dengan Mantan Kabider

PII (periode 2019-2021) PW PII (periode 2017-2019)

Page 140: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

121

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Maulidya Yolanda

Tempat/Tanggal Lahir : Nanga Pinoh, 22 Juli 1997

Alamat : Desa Paal, RT 004/ RW 09, Kecamatan

Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi,

Kalimantan Barat

No.Hp : 089614796426

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah : O

E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. TK Dharma Wanita 2002-2003

2. SDN 9 Nanga Pinoh 2003-2009

3. SMPN 1 Nanga Pinoh 2009-2012

4. SMAN 1 Nanga Pinoh 2012-2015

5. IAIN Salatiga 2015-2019

Pengalaman organisasi :

1. Bendahara Bidang Nisa’ LDK Fathir Ar-

Rasyid IAIN Salatiga tahun 2016-2017

Page 141: PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6367/1/skripsi MAULIDYA YOLA… · sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi

122

2. Sekretais bidang keagamaan Karang

Taruna Trimulya Desa Nogosari

Kelurahan Bugel, Sidorejo, Salatiga tahun

2016/2017

3. Seretaris Bidang PPPA HMI Cabang

Salatiga Komisariat Walisongo tahun

2017/2018

4. Bendahara Umum Gerakan Jum’at

Berbagi FTIK IAIN Salatiga tahun

2018/2019

5. Departemen Kursus dan Training

Pengurus Wilayah PII Jawa Tengah tahun

2019-2021