pendidikan gratis
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN GRATIS
Latar Belakang • UU No 20 tentang Sisdiknas tahun 2003 pasal
11 ayat 2 yang berbunyi “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun”
Pengertian Pendidikan Menurut Undang-Undang
Secara umum • Pendidikan dasar menurut Undang-Undang
Sisdiknas tahun 2003 adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah
• Dalam UU No 20 tentang Sisdiknas tahun 2003 pasal 11 ayat 2 yang berbunyi “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun”
• pemerintah dituntut untuk mengalokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan.
Mengapa Harus Gratis?
• Berdasarkan amanat UUD 1945 pada pasal 31 ayat 2 yang berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”
• Pasal 11 ayat 2 UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 berbunyi “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin terselenggaranya pendidikan bagi warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun”
• Pasal 34 ayat 2 UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 berbunyi “Pemerintah dan pemerintah derah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya”
• Berdasarkan undang-undang tersebut seharusnya pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi untuk melaksanakannya. Karena selain tuntutan dari undang-undang, pendidikan juga dapat meningkatkan kesejahteraan warganya.
Pendidikan Gratis dan Wajib Belajar
Ciri-ciri wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun di Indonesia ialah:
• Tidak bersifat paksaan, melainkan himbauan.• Tidak ada sanksi hukum dan yang lebih menonjol adalah
aspek moral, yakni orangtua dan peserta didik merasa terpanggil untuk mengikuti pendidikan dasar karena berbagai kemudahan telah disediakan.
• Tidak diatur dengan undang-undang tersendiri.• Keberhasilan diukur dengan angka partisipasi dalam
pendidikan.
Akan tetapi wajib belajar ala Indonesia tidak identik dengan wajib belajar (compulsory education) seperti yang dipersepsi oleh negara-negara maju, yang secara ekonomis telah lebih makmur.
Menyadari bahwa wajib belajar hanya imbauan, adalah fakta bahwa pemerintah atau pejabat memang tidak serius dengan pendidikan.
Dalam pengertian negara maju, compulsory education mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Ada unsur paksaan agar peserta didik bersekolah.
• Diatur dengan undang-undang tentang wajib belajar.
• Tolak ukur keberhasilan wajib belajar adalah tiadanya orangtua yang terkena sanksi karena telah mendorong anaknya bersekolah.
• Ada sanksi bagi orang tua yang membiarkan anaknya tidak bersekolah.
Aplikasi Kebijakan Sekolah Gratis Terhadap Pelaksanaannya Dalam Sistem Pendidikan
Nasional
• Kebijakan sekolah gratis memberikan dampak positif :a. Mampu memberikan peluang dan kesempatan
bagi anak-anak yang kurang mampu untuk dapat mengenyam bangku pendidikan yang selama ini hanya ada dalam bayangan dan angan-angan mereka saja,
b) Mampu meningkatkan mutu pendidikan kedepannya ,
c) Mampu mengurangi tingkat kebodohan, pengangguran, dan kemiskinan,
d) Mampu menghasilkan SDM yang berkualitas,e) Mampu mewujudkan cita-cita nasional
bangsa Indonesia yaitu ikut mencerdaskan anak bangsa.
• Kebijakan sekolah gratis memberikan dampak negatif :a. Dengan program sekolah gratis rakyat yang masih
awam akan berfikiran bahwa mereka hanya cukup dengan menyekolahkan anak-anak mereka sampai tingkat SD atau SMP saja,
b. Biaya yang digratiskan hanyalah biaya administrasinya saja, sehingga menimbulkan peluang untuk terjadinya penyalahgunaan dari pihak-pihak sekolah yang tidak bertanggung jawab, misalnya mau tidak mau siswa dipaksa untuk membeli buku-buku pelajaran , LKS, dan biaya Bimbel yang akhirnya tetap tidak gratis juga,
c) Menimbulkan sebagian Peserta didik berlaku seenaknya dalam hal belajar ataupun pembiayaan.
d) Apabila sekolah membutuhkan dana untuk keperluan pengadaan peralatan yang mendadak akan keteteran.
• terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi oleh pemerintah diantaranya yaitu :a) Kurangnya dana untuk pendidikan,b) Kurangnya guru yang berkualitas,c) Kurangnya sarana dan prasarana yang
menunjang,d) Kurang keefektifan dan keefisienan dalam
pendidikannya,
e) Kurangnya penyempurnaan dan perbaikan kurikulum,
f) Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat pedalaman,
g) Kurangnya peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
• tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan di masa depan, diantaranya :a) Globalisasib) Krisis ekonomi,c) Pergolakan politik,d) Sosial dan budayae) IPTEKf) Infrastruktur pendidikan
KESIMPULAN
Pemerintah dan masyarakat dituntut untuk berperan aktif. Sebenarnya perihal tentang pendidikan telah dijamin dalam UUD 1945 dan Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 tentang kewajiban belajar yang merupakan tanggung jawab pemerintah.
Kewajiban belajar yang dimaksud adalah pendidikan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara tanpa dipungut biaya. Program ini mutlak harus menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan amanat undang-undang.
TERIMA KASIH