gratis buletin la’o hamutuk · pensiun yang rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis...

24
Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 La’o Hamutuk, Institut Pemantau dan Rekonstruksi Timor-Leste P.O. Box 340, Dili, Timor-Leste Mobile +(670)7234330 Telepon +(670)3325013 Email: [email protected] Situs/Web: www.laohamutuk.org Daftar isi . . . Daftar Istilah Dana Perminyakan ....................... 10 Dana Perminyakan Timor-Leste dan Norwegia ................................ 12 Kembalikan Kekayaan Alam Kami ................... 14 Pertemuan Publik tentang Perjanjian CMATS 16 Pertemuan Publik tentang Kerjasama PNTL-UNPOL .................................................... 17 Pelajaran untuk PBB dari Timor-Leste ............ 18 Editorial: Undang-undang Pensiun yang Rakus ........................................... 24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian “Daftar Istilah” halaman 10 dan digarisbawahi beberapa kali penggunaannya. Dana Perminyakan Timor-Leste B anyak negara Dunia Ketiga yang kaya akan sumber minyak* menghadapi berbagai persoalan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan. Meskipun rakyat mereka berharap bahwa pengembangan perminyakan aka mem- berikan keajaiban ekonomi, yang sering mereka dapatkan hanyalah bencana. Ini kadang-kadang disebut “Paradoks Kekayaan” atau “Kutukan Sumberdaya.” Pada Tahun 2005, pemerintah Timor-Leste membentuk Dana Perminyakan untuk mencegah Timor-Leste mengikuti jalan menuju bencana itu. Undang-undang ini memprioritaskan manajemen yang berkelanjutan terhadap pendapatan perminyakan untuk bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi selanjutnya. Sebuah perspektif esensial untuk menghindari kutukan sumber daya. La’o Hamutuk percaya bahwa Dana Perminyakan adalah sebuah langkah positif menuju penciptaan landasan yang kuat bagi negara kita. Undang-Undang Dana Perminyakan mengatur mengenai relasi dan tanggungjawab dari institusi-institusi publik, termasuk pemerintah, parlemen, Bank Sentral dan Dewan Penasihat, serta mengimplementasikan langkah-langkah untuk transparansi, kontrol dan pertanggungjawaban. Ini akan membantu dalam mengurangi risiko sebagai langkah dasar menuju transparansi, pengontrolan dan akuntabilitas. Ini juga akan membantu untuk mengurangi risiko malapetaka dari kekayaan kita. Tetapi dengan Undang-Undang Dana Perminyakan saja, tidak menyelesaikan semua persoalan. Ada banyak penyebab dari malapetaka kekayaan (Baca Buletin La’o Hamutuk, Vol. 6 No. 4 dan Vol. 5 No. 3-4) dan Dana Perminyakan hanya berhubungan dengan beberapa dari sekian banyak persoalan. Ini akan membutuhkan lebih banyak hal untuk memperbaikinya sebagai jalan menuju kepada kemakmuran. Selama tahun pertama beroperasinya Dana Perminyakan, beberapa hal positif telah dilakukan, meskipun banyak hal yang belum diimplementasikan secara sempurna. Tulisan ini akan membahas persoalan-persoalan mendasar seperti; struktur dan mekanisme Dana Perminyakan Timor-Leste, dan bagaimana Dana ini beroperasi sampai sekarang dan juga beberapa persoalan rancangan undang-undang ini. Kami akan menjelajahi seberapa besar Dana ini bisa membantu Timor- Leste menghindari kutukan sumberdaya, dan mengusulkan sejumlah perbaikan dan tindakan tambahan yang bisa diambil. João Sarmento dari La’o Hamutuk berusaha mengunjungi tempat penyimpanan Dana Perminyakan Timor-Leste pada bulan Desember 2005. Ia tidak diperbolehkan masuk.

Upload: vuongbao

Post on 14-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o HamutukVol. 8, No. 1 Maret 2007

La’o Hamutuk, Institut Pemantau dan Rekonstruksi Timor-LesteP.O. Box 340, Dili, Timor-Leste

Mobile +(670)7234330 Telepon +(670)3325013Email: [email protected] Situs/Web: www.laohamutuk.org

Daftar isi . . .Daftar Istilah Dana Perminyakan ....................... 10

Dana PerminyakanTimor-Leste dan Norwegia ................................ 12

Kembalikan Kekayaan Alam Kami ................... 14

Pertemuan Publik tentang Perjanjian CMATS 16

Pertemuan Publik tentang KerjasamaPNTL-UNPOL .................................................... 17

Pelajaran untuk PBB dari Timor-Leste ............ 18

Editorial: Undang-undangPensiun yang Rakus ........................................... 24

(bersambung ke halaman 2)

free gratis free gratis free gratis

* Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian“Daftar Istilah” halaman 10 dan digarisbawahi beberapakali penggunaannya.

Dana Perminyakan Timor-Leste

Banyak negara Dunia Ketiga yang kaya akan sumberminyak* menghadapi berbagai persoalan ekonomi,sosial, politik, dan keamanan. Meskipun rakyat mereka

berharap bahwa pengembangan perminyakan aka mem-berikan keajaiban ekonomi, yang sering mereka dapatkanhanyalah bencana. Ini kadang-kadang disebut “ParadoksKekayaan” atau “Kutukan Sumberdaya.”

Pada Tahun 2005, pemerintah Timor-Leste membentukDana Perminyakan untuk mencegah Timor-Leste mengikutijalan menuju bencana itu. Undang-undang ini memprioritaskanmanajemen yang berkelanjutan terhadap pendapatanperminyakan untuk bermanfaat bagi generasi sekarang dangenerasi selanjutnya. Sebuah perspektif esensial untukmenghindari kutukan sumber daya. La’o Hamutuk percayabahwa Dana Perminyakan adalah sebuah langkah positifmenuju penciptaan landasan yang kuat bagi negara kita.

Undang-Undang Dana Perminyakan mengatur mengenairelasi dan tanggungjawab dari institusi-institusi publik,termasuk pemerintah, parlemen, Bank Sentral dan Dewan

Penasihat, serta mengimplementasikan langkah-langkah untuktransparansi, kontrol dan pertanggungjawaban. Ini akanmembantu dalam mengurangi risiko sebagai langkah dasarmenuju transparansi, pengontrolan dan akuntabilitas. Ini jugaakan membantu untuk mengurangi risiko malapetaka darikekayaan kita.

Tetapi dengan Undang-Undang Dana Perminyakan saja,tidak menyelesaikan semua persoalan. Ada banyak penyebabdari malapetaka kekayaan (Baca Buletin La’o Hamutuk,Vol. 6 No. 4 dan Vol. 5 No. 3-4) dan Dana Perminyakanhanya berhubungan dengan beberapa dari sekian banyakpersoalan. Ini akan membutuhkan lebih banyak hal untukmemperbaikinya sebagai jalan menuju kepada kemakmuran.

Selama tahun pertama beroperasinya Dana Perminyakan,beberapa hal positif telah dilakukan, meskipun banyak hal yangbelum diimplementasikan secara sempurna. Tulisan ini akanmembahas persoalan-persoalan mendasar seperti; strukturdan mekanisme Dana Perminyakan Timor-Leste, danbagaimana Dana ini beroperasi sampai sekarang dan jugabeberapa persoalan rancangan undang-undang ini. Kami akanmenjelajahi seberapa besar Dana ini bisa membantu Timor-Leste menghindari kutukan sumberdaya, dan mengusulkansejumlah perbaikan dan tindakan tambahan yang bisa diambil.

João Sarmento dari La’o Hamutuk berusaha mengunjungitempat penyimpanan Dana Perminyakan Timor-Leste padabulan Desember 2005. Ia tidak diperbolehkan masuk.

Page 2: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 2 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

PersoalanKutukan sumberdaya adalah hasil dari banyak faktor:

kerakusan, korupsi dan kronisme dalam pemerintah nasionaldan perusahaan minyak internasional, keinginan negara-negarakuat untuk menguasai pasokan minyak untuk memperlancararus minyak dari negara-negara Dunia Ketiga ke negara-negara industri maju, lembaga-lembaga negara yang lemahserta transparansi dan pertanggungjawaban yang rendah didalam pemerintah. Lebih memperparah lagi, harga penjualanminyak dan gas di dunia yang sangat fluktuatif, yang berartibahwa pendapatan minyak berbeda-beda dari tahun ke tahundan mustahil untuk diperkirakan.

Kecenderungan alamiah kebanyakan pemerintah (dankebanyakan orang) adalah membelanjakan semua yangtersedia. Ini berarti membelanjakan pendapatan minyak setiaptahun ketika pendapatan masuk, sehingga ada keseimbangananggaran pemerintah dan, tanpa surplus. Karena pendapatandari minyak mudah datang, pemerintah-pemberintah seringmengabaikan sektor perekonomian yang lain. Pendapatan daripenjualan cadangan minyak, (kadang-kadang disebut “rente,”)mengalir dengan sangat mudah sehingga para pembuatkebijakan seringkali mengabaikan pembangunan sektorekonomi lain yang lebih sulit untuk menghasilkan pendapatan.

Lebih lanjut, minyak dan gas adalah sumber daya alamyang tidak dapat diperbaharui. Minyak dan gas Timor-Lesteakan habis dalam satu atau dua generasi, dan kalau bagian-bagian lain perekonomian kita tidak berkembang, termasukprasarana manusia dan fisik, keadaan kita bisa lebih burukdibandingkan hari ini. Kemampuan mencukupi kebutuhannegeri ini akan berkurang, dengan kemampuan pertanian dankemajuan ekonomi yang rendah, tetapi kebutuhan mengimporbarang-barang lebih tinggi. Sekarang, pemerintah kita harusmeningkatkan perkembangan sektor-sektor sebagai tambahanuntuk minyak dan gas, agar bisa mengurangi ketergantungankita pada pendapatan dari minyak dan mempersiapkan diriuntuk masa depan.

Timor-Leste adalah negara yang muda dan miskin, danperkembangan ekonomi kita yang terbatas sejauh inimengandalkan pada bantuan dari negara-negara donor. Untukbeberapa dasawarsa mendatang, pendapatan dari minyak dangas akan menjadi sumber dana utama Pemerintah, memberikansekitar 95% dari pendapatan pemerintah Timor-Leste.Meskipun pendapatan minyak dan gas bisa memudahkanpembiayaan program-program pemerintah, pengalamannegara-negara lain menunjukkan bahwa Timor-Leste harussangat berhati-hati.

Keamanan dalam negeri kita terancam oleh pengangguranyang besar, tetapi pengambilan minyak nyaris tidakmenciptakan pekerjaan untuk penduduk setempat. Kita perlumenggunakan pendapatan minyak untuk mendanai program-program untuk memberikan pekerjaan kepada penduduk,merangsang kegiatan ekonomi yang akan meningkatkankehidupan penduduk tidak hanya di Dili tetapi juga di kawasanpedesaan dimana kebanyakan orang bertempat tinggal.

Ini sangat problematis karena kenyataan sosial dan ekonomidi Timor-Leste, dimana kegiatan ekonomi selain minyak dangas sangat rendah. Pengangguran di Dili, yang merupakansalah satu sebab dari krisis sekarang ini, adalah sekitar 40%.Penduduk kita tumbuh lebih dari 3% setiap tahun, yang berarti

bahwa penduduk akan dua kali lipat banyaknya dalam waktukurang dari 25 tahun. Ini penting karena pengeluaranpemerintah untuk – kesehatan, pendidikan, keamanan dalamnegeri, dan sebagainya – harus ditingkatkan dalam proporsiyang setara dengan pertumbuhan penduduk agar bisamemberikan tingkatan pelayanan yang sama.

Lebih jauh, Timor-Leste punya beberapa keterbatasan yangterkait dengan pengelolaan proyek-proyek dan pendapatanperminyakan. Lembaga-lembaga negara kita masih lebih kecildan lemah, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaanminyak internasional dan kekuatan-kekuatan ekonomi global.Setelah beberapa abad pengabaian Portugis dan korupsi sertapendudukan Indonesia, rakyat kita terbatas pengalamannyamengenai akses publik pada informasi dan kekuasaan hukum.

Krisis Timor-Leste sekarang ini mempertunjukkan betapasulit bagi rakyat dan pemimpin kita untuk melakukan peralihandari perlawanan terhadap rezim pendudukan asing yangmenindas menuju kepada partisipasi dalam sebuah negarayang demokratis, dan merdeka yang melayani kepentinganrakyat. Pada masa Indonesia, adalah tindakan patriotis bagipegawai-pegawai negeri mencuri atau mengacaukanpemerintah pendudukan untuk mendukung perlawanan.Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan sangat luas, tanpapenerapan kekuasaan hukum yang konsisten. Seorang Timor-Leste tidak punya hak dan tidak punya suara dalam pembuatankebijakan pemerintah, yang diputuskan oleh para jenderalotokratis Indonesia.

Hari ini, pejabat-pejabat pemerintah dan para pegawainegeri banyak yang kurang pengalaman atau pengetahuanmengenai transparansi dan pertanggungjawaban, yang sangatmutlak untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaankekuasaan. Kita tidak bisa mengandalkan pada niat baik parapemimpin kita, tetapi harus punya pengawasan danpengimbangan legal, serta transparansi, sehingga masyarakatsipil bisa menjamin bahwa pemerintah melayani kepentinganrakyat.

Meskipun harga minyak dunia sekarang tinggi, harganyasangat fluktuatif (berubah-ubah) dan tidak bisa diperkirakandalam jangkauan yang sangat luas. Pada empat pertamakemerdekaan Timor-Leste, harganya telah tiga kali lipat, dankemudian jatuh 30% dalam enam bulan terakhir. Meskipunada kemungkinan bahwa akan meningkat selama

Grafik 1: Variasi Harga Minyak Dunia (WTI)

Sumber: www.economagic.com, harga NSA Bulanan untukMinyak Mentah Menengah West Texas

Page 3: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 3

Rakyat Timor-Leste juga akan mendapatkanmanfaat kalau negara kita menghindari persoalan-persoalan ini, tetapi kita harus ingat bahwa tujuanutama kita untuk mengekspor minyak dan gasadalah memberi manfaat warganegara kita.Karena itu, kita harus menganalisis dan menye-suaikan nasihat dari Bank Dunia dan organisasi-organisasi yang diarahkan oleh negara kaya lainuntuk menjamin memenuhi kebutuhan Timor-Leste.

Minyak untuk Perekonomian Timor-LesteTimor-Leste punya cadangan minyak yang

besar, tetapi produksi minyak dan gas kitadibanding penduduk hanyalah seperdelapan dariNorwegia, Kuwait, atau Brunei Darussalam.Minyak dan gas Timor-Leste terbatas dan akanhabis dalam jangka waktu umur orang yangsekarang hidup.

Mulai 2008 dan selama beberapa dasawarsa selanjutnya,Timor-Leste akan menjadi salah satu negara yang palingtergantung pada minyak di dunia ini. Berdasarkan angka-angka Pemerintah dan IMF, La’o Hamutuk menghitungbahwa 89% perekonomian total kita (Produk Domestik Brutoatau PDB) dan 94% pendapataan Pemerintah akan berasaldari ekspor minyak dan gas. (Baca Buletin La’o Hamutuk,Vol. 6, No. 4, Nopember 2005.)

Dengan meningkatnya harga, Pemerintah Timor-Lestemenerima lebih dari US$ 80 juta setiap bulan dari pendapatanladang minyak dan gas Bayu-Undan di Laut Timor. JikaGreater Sunrise dikembangkan, Timor-Leste akan menda-patkan lebih banyak pendapatan dari ladang Greater Sunriseyang akan dimulai dalam waktu 5-10 tahun, meskipun Aus-tralia akan mengambil lebih dari bagian legalnya. (BacaBuletin La’o Hamutuk, Vol. 7 No. 1, April 2006.) Meskipunpendapatan Bayu-Undan akan habis sekitar 2025, produksiGreater Sunrise bisa berlangsung sampai 2050.

Negara-negara Dunia Ketiga yang tergantung pada sumberalam yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak dan gasselalu mengalami bencana, yang mencakup kelaparan,militerisme, polarisasi ekonomi, korupsi, perusakan lingkun-gan, dan pengangguran. Ini harus menjadi sebuah peringatanbagi Pemerintah dan rakyat Timor-Leste. Sejumlah tindakanperlu diambil, dan pembentukan Dana Perminyakan dapatmengurangi sebagian dari bahaya ini. Pemerintah Timor-Lestesedang belajar dari pengalaman-pengalaman lain, tetapipelajarannya sulit dan rumit.

Apa itu Dana Perminyakan?Dana Perminyakan adalah sebuah mekanisme untuk

membuat pendapatan minyak lebih konsisten dan bisadiperkirakan dari tahun ke tahun, dan untuk menabungsebagian pendapatan dari minyak dan gas untuk waktu ketikasemua minyak dan gas Timor-Leste telah diambil. Pada saatini, bunga dari investasi Dana Perminyakan akan terusmembiayai operasi Pemerintah. Di satu sisi, ini baik untukkeberlanjutan keuangan, tetapi di sisi lain, ini akan memper-lama masa ketergantungan Timor-Leste pada pendapatanminyak, yang memfasilitasi pengabaian sektor-sektor lain per-ekonomian kita.

berdasawarsa-dasawarsa, harganya bisa menurun secarasiginifikan untuk periode beberapa tahun. Ini yang membuatmustahil untuk memprediksikan berapa pendapatan minyakTimor-Leste satu tahun dari sekarang.

Proses perencanaan Timor-Leste sendiri memperlihatkanpersoalan ini. Pada bulan November 2003, Pemerintahmemproyeksikan bahwa pendapatan minyak dan gas padatahun 2004-2005 besarnya $25 juta, meningkat menjadi $34juta pada 2005-2006 dan $58 juta pada 2006-2007.

Sekarang kita tahu bahwa pendapatan minyak dan gas tahun2004-2005 adalah $243 juta, 10 kali proyeksi yang dibuatkurang dari dua tahun sebelumnya. Tahun 2005-2006pendapatan ini jumlahnya $403 juta (12 kali proyeksi). BulanJuli 2006, Pemerintah memproyeksikan bahwa pendapatanberjumlah $643 juta untuk tahun 2006-2007 dan sekitar $900juta per tahun pada tiga tahun selanjutnya (lihat grafik 2).Setiap bulan, Pemerintah Timor-Leste menerima uang minyakyang lebih banyak daripada perkiraan untuk seluruh tahunyang dibuat hanya pada tiga tahun yang lalu.

Meskipun rejeki yang tak disangka-sangka ini akan membantuTimor-Leste dalam krisis sekarang ini, para perencana danwarganegara kita tidak boleh berharap ini berlanjut tanpa bataswaktu. Di seluruh dunia, negara-negara yang membelanjakanterlalu banyak ketika pendapatan minyak tinggi, kemudian harusmeminjam untuk melanjutkan program-program pemerintahketika harga minyak turun. Dana Perminyakan dapat membantukita untuk menghindari jebakan ini.

Sejak 1999, banyak negara asing dan lembaga internasionalmemberikan nasehat kepada Timor-Leste tentang pengelolaanpendapatan dari minyak dan gas. Meskipun nasihat tersebutsering membantu, kebanyakan darinya didorong oleh keinginannegara-negara pengguna minyak (pembeli minyak Timor-Leste di negara-negara industri kaya, seperti Jepang, Eropa,dan Amerika Utara) untuk menjamin pasokan minyak dangas mereka sendiri. Pasokan minyak menjadi berbahayaketika satu negara penghasil minyak (seperti Irak atau Nige-ria) hancur karena konflik atau kalau pemerintah atauwarganegara mereka menjadi begitu frustrasi karena tidakmendapatkan jatah yang adil dari penghasilan minyaksehingga mereka mengarahkan kemarahan mereka padaproyek-proyek minyak.

Sumber: Makalah Latar Belakang (perbaikan anggaran tengah tahunan) untukpertemuan Mitra Pembangunan Des. 2003; Anggaran RDTL 2006-2007.

Grafik 2: Prediksi Pendapatan Perminyakan Tahunan RDTL

Page 4: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 4 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Pada prinsipnya,Undang-Undang Dana Per-minyakan Timor-Lestemelaksanakan Pasal 139Konstitusi RDTL, yangmenyebutkan bahwasumber alam dimiliki olehnegara dan digunakan untukkepentingan nasional, ter-masuk untuk membentukcadangan keuangan.Undang-undang ini berda-sarkan beberapa asas, ter-masuk pengelolaan yangbijaksana untuk keuntungangenerasi sekarang danmasa mendatang, dan kebi-jakan fiskal yang baik.

Semua pendapatan daripembangunan perminya-kan, termasuk royalti (FTP)dan pajak, akan ditabungsecara langsung dalamrekening Dana Perminya-kan ketika mereka meneri-manya. Dana ini diinvestasikan dalam risiko keamanan yangrendah, dan semua bunga yang diterima akan ditabung kembalidalam rekening Dana Perminyakan.

Setiap tahun, Parlemen akan mentransfer uang dari DanaPerminyakan untuk mengisi defisit anggaran pemerintah, danmenutup perbedaan antara komitmen pengeluaran pemerintahdan pendapatan dari sumber lain. Demi keberlanjutan danaini untuk generasi berikutnya, jumlah yang diambil harus kurangdari Estimasi Pendapatan Berkelanjutan (Estimated Sustain-able Income -- ESI) yang dihitung bahwa bisa diambil setiaptahunnya tanpa menghabiskan keseimbangan jangka panjangdari Dana Perminyakan. Untuk tahun anggaran ini (2006-2007), Pemerintah telah mengestimasikan pendapatanberkelanjutan pada $283,3 juta US, lebih besar dari $259,7juta USD untuk diambil dari Dana Perminyakan.

Grafik di atas memperlihatkan proyeksi pendapatan dariladang Bayu-Undan (garis putus) dan ESI (garis tidak putus)untuk dua puluh tahun mendatang. Ini adalah estimasi yangmendekati, karena tidak seorang pun tahu berapa harga atautingkat bunga dunia di masa mendatang. Akan tetapi, kitabisa melihat bahwa meskipun pendapatan minyak dan gasberakhir pada 2025, Dana ini akan terus menghasilkanpendapatan berkelanjutan lebih dari $300 juta per tahun.

Atas nasihat dari Bank Dunia dan IMF, Pemerintahmembuat satu kebijakan tabungan, bahkan sebelum DanaPerminyakan dirancang Konsultasi publik tentang konsep danusulan Undang-Undang Dana Perminyakan dimulai padabulan Oktober 2004, dan Parlemen menyetujui Undang-Undang ini pada tanggal 20 Juni 2005. Kemudian diumumkanoleh Presiden tidak lama kemudian, serta dana ini mulaiberoperasi pada bulan September.

Dana Perminyakan Timor-Leste dibuat berdasarkankeberhasilan Norwegia dalam mengelola pendapatanminyaknya sendiri, meskipun Timor-Leste dan Norwegia

memiliki perbedaan besar secara sosial, ekonomi, politik, dansejarah (Lihat tabel, halaman 12). Karena Dana PerminyakanTimor-Leste punya ketentuan tambahan untuk transparansidan pertanggungjawaban, Pemerintah Timor-Leste menye-butnya sebagai model “Norwegia Plus.” Tetapi, dalam DanaTimor-Leste tidak ada beberapa ciri terbaik Dana Norwegia,seperti persyaratan bahwa dana tersebut diinvestasikansecara etis (menghindari investasi yang secara sosialmerugikan) dan memiliki proses legal khusus untukmenggunakan uang dari dana permininyakan.

Mantan Perdana Menteri Mari Alkatiri, yang memimpinpembuatan Dana Perminyakan, menyebut pengesahannyasebagai langkah yang amat sangat penting untuk masa depanbangsa: “Pengelolaan yang baik pendapatan dari minyak dangas sangat penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomiyang berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, dan stabilitaspolitik masa depan rakyat Timor-Leste. Kebijakan ini akanmembuat lebih mudah bagi kita untuk menggunakan danasecara bertanggungjawab dan menabung untuk masa depan.”

Bank Dunia juga memandang pembuatan Dana Perminya-kan sebagai satu keberhasilan Pemerintah Timor-Leste, danoptimistis bahwa pendapatan dari minyak dan gas tidak akandihabiskan atau diboroskan, dan akan terus memberikanjaminan bagi generasi-generasi mendatang.

Undang-Undang Dana Perminyakan mendefinisikanpengelolaan dan peran berbagai pelaku, yang meliputiPemerintah, Parlemen, badan pemeriksa keuangan, BadanPenasihat Investasi, dan Bank Sentral (Otoritas Perbankandan Pembayaran – OPP/BPA). (Lihat Grafik 4). Undang-undang ini juga memberikan mekanisme untuk menjamintransparansi dan pertanggungjawaban sebagai jalan bagimasyarakat di luar pemerintah untuk mengambil bagianmelalui, Dewan Konsultasi Dana Perminyakan.

Dewan Konsultasi Dana Perminyakan (DKDP) akan

Grafik 3: Pendapatan Perminyakan tahuan danEstimasi Pendapatan Berkelanjutan

Sumber: Diadaptasi dari Tabel 4.2, 5.1 dan informasi lain dalam Anggaran Pemerintah RDTL2006-2007.

Page 5: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 5

memberikan pengawasan oleh rakyat Timor-Leste mengenaibagaimana uang tersebut digunakan. Sebelum Parlemen bisamengesahkan rencana Pemerintah untuk mengambil uang dariDana Perminyakan, ia diharuskan meminta nasihat dariDKDP. Dewan ini mencakup wakil-wakil dari berbagai sektordalam masyarakat kita. Masyarakat sipil memilih dua wakilnyapada bulan Februari 2006 – Thomas Freitas dari Luta Hamutukdan Maria Dias dari Rede Feto. Bulan Agustus 2006, Parlemenmemilih Antero Benedito da Silva dan Nuno Rodrigues sebagaiwakil mereka, dan orang-orang lain pada Dewan ini meliputiFrancisco Monteiro (dicalonkan oleh Presiden RepublikXanana Gusmão), Aurelio Guterres (dicalonkan oleh KetuaParlemen Lu-Olo), Oscar Lima (dicalonkan oleh sektor bisnis),dan Pendeta Francisco Vasconcelos (dicalonkan oleh lembaga-lembaga keagamaan). Mari Alkatiri bertugas pada Dewan inidalam kapasitasnya sebagai seorang mantan Perdana Menteri.

Meskipun Dewan ini harus beroperasi sejak Maret 2006,banyak pengangkatan terjadi terlambat dan baru beroperasimulai November. Akibatnya, Dewan tidak bisa memberikannasihat yang menjadi syarat hukum pada bulan Agustus ketikaParlemen mengesahkan anggaran negara untuk 2006-2007,

anggaran tahun ini.Aspek penting lain Undang-Undang Dana Perminyakan

adalah mendefinisikan bagaimana uang akan diinvestasikandan siapa yang bertanggungjawab untuk mengelolanya.Pemerintah diharuskan mengelola Dana Perminyakan denganhati-hati, berdasarkan prinsip pemerintahan yang baik danuntuk keuntungan generasi sekarang dan generasi mendatang.Pemerintah bertanggungjawab untuk semua aspek mana-jemen, yang dilaksanakan oleh Kementerian Perencanaan danKeuangan (KPK). Pada bulan Juli 2005, Kementerian inimenandatangani sebuah kesepakatan manajemen denganOtoritas Perbankan dan Pembayaran /BPA yang memberikantanggungjawab kepada BPA untuk pengelolaan operasionalDana Perminyakan.

Sebelum membuat kebijakan investasi, KementerianKeuangan harus meminta masukan dari Badan PenasihatInvestasi (BPI/IAB). Badan ini telah dibentuk danberanggotakan: Direktur Pendapatan (Manuel Monteiro),Kepala Bank Sentral (Abraão Vasconcelos), dua orangberpengalaman investasi yang diangkat oleh MenteriKeuangan (Sigurd Klakeg, Penasihat Fiskal dan Dana

Grafik 4: Lembaga-lembaga yang terlibat dengan Dana Perminyakan

Page 6: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 6 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Perminyakan, dan Tørres Trovik, Direktorat PerminyakanNorwegia), dan satu orang lagi yang diangkat olehKementerian (Cristino Gusmão, Direktur MakroekonomiKementerian Perencanaan dan Keuangan).

Kesepakatan manajemen mengesahkan BPA untukmengelola Dana Perminyakan dan membuat pengaturan untukinvestasi berdasarkan pedoman dan kebijakan yang dibuatoleh Kementerian Perencanaan dan Keuangan. BPA harusmenyampaikan laporan keadaan dan kegiatan DanaPerminyakan setiap tiga bulan. Laporan ini disampaikankepada Menteri dalam waktu 20 hari setelah berakhirnyatriwulan bersangkutan, dan sudah harus dipublikasikan dalamwaktu 20 hari sesudahnya.

Sampai sekarang, Pemerintah Timor-Leste telahmengadopsi satu strategi investasi untuk menanamkan semuauang Dana Perminyakan dalam pengamanan pemerintahAmerika Serikat, melalui Federal Reserve Bank di New York.Ini berarti bahwa Timor-Leste tidak harus menangani tingkatpertukaran uang atau memasuki risiko pasar finansialinternasional yang kompetitif. Kita menerima tingkatpenghasilan yang rendah untuk menghindari investasi yangberisiko atau kemungkinan kesalahan manajemen. Sepertidiakui oleh BPA, pasar finansial internasional sangat rumitdan Timor-Leste belum punya sumberdaya manusia untukmemahaminya, jadi kita harus menunggu sebelum mengane-karagamkan bagaimana Dana ini diinvestasikan.

Setiap tahun, Pemerintah harus memberi Parlemen laporantahunan mengenai Dana Perminyakan. Ini mencakup hasilaudit (pemeriksaan keuangan), penerimaan dan pengambilan,neraca, pengembangan dan kegiatan Dana Perminyakan sertanasihat Badan Penasihat Investasi. Ketika tulisan ini dibuat,laporan ini belum diterbitkan.

Penerimaan minyak dan anggaran pemerintahRakyat Timor-Leste berharap bahwa pendapatan dari

minyak Laut Timor akan digunakan secara bijaksana untukpembangunan nasional, membantu menghapuskan kemiskinan.Meskipun kita telah menerima lebih dari satu milyar dolardari sektor ini, ini punya dampak nyata yang kecil padapembangunan. Hampir semua uang telah ditabung di AmerikaSerikat dan sangat sedikit yang telah dikeluarkan untuk

mendukung Timor-Leste. Dalam Tahun Anggaran 2005-2006,Pemerintah mengeluarkan $84,6 juta pendapatan minyak dangas, dan ia merencanakan mengeluarkan $ 260 juta dari DanaPerminyakan tahun ini, tetapi pada tengah tahun pertamatahun anggaran ini (Juli-Desember 2006), tidak ada uang yangditransfer dari Dana Perminyakan.

Grafik 5 di atas memperlihatkan neraca total DanaPerminyakan pada akhir setiap triwulan, sampai akhir 2006,ketika berisi lebih dari satu milyar dolar Amerika Serikat($1.011.763.807). Pendapatan meningkat secara signifikansejak Desember 2006, setelah proyek Bayu-Undan membayarkembali perusahaan minyak untuk investasi mereka dalamproyek ini dan mulai membayar “keuntungan minyak” Pajak.

Grafik 6 menunjukkan pendapatan yang didepositokandalam Dana Perminyakan untuk masing-masing triwulan.Kebanyakan pendapatan berasal dari pajak yang dibayarkanoleh perusahaan-perusahaan minyak kepada PemerintahTimor-Leste, sementara sebagian dari royalti yang dibayarkankepada Otoritas Mengenai Laut Timor (Timor Sea Desig-nated Authority – TSDA), 90% darinya adalah kepada Timor-

Grafik 5: Saldo dalam Dana Perminyakan

Sumber: Laporan Triwulan Dana Perminyakan diterbitkanoleh OPP/BPA.

Grafik 6: Pendapatan Dana PerminyakanSetiap Triwulan

Sumber: Laporan Triwulan Dana Perminyakan diterbitkanoleh OPP/BPA.

Grafik 7: Sumber Anggaran Gabungan RDTLtahun Anggaran 2006-2007

(Total $452 Juta)

Sumber: Anggaran Pemerintah RDTL 2006-2007

Page 7: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 7

Leste. Pendapatan investasi adalah bagian yang meningkatdari pendapatan Dana Perminyakan.

Dukungan donor untuk Timor-Leste berkurang, meskipunagak meningkat pada 2006-2007 karena krisis yangberlangsung. Tahun ini sumbangan seluruhnya sekitar $146juta, kebanyakan untuk proyek-proyek yang dikelola olehbadan-badan dari negara donor, dan diperkirakan akanberkurang tajam dalam beberapa tahun mendatang. Karenaperekonomian bukan minyak di Timor-Leste belumberkembang dengan baik, pajak dalam negeri hanyamemberikan sekitar $39 juta, sehingga dana yang ditransferdari Dana Perminyakan adalah sumber utama pendapatan($260 juta dari $452 juta Sumber Anggaran Gabungan).

Kalau kita bandingkan tahun ini dengan tahun lalu danrencana untuk tiga tahun mendatang, kita bisa melihatanggaran hampir meningkat dua kali lipat, yang pening-katannya didanai dengan transfer dari Dana Perminyakan.Tetapi karena Estimasi Penghasilan Berkelanjutan untuk tahunini adalah $283 juta, bahkan transfer yang besar inidiperbolehkan berdsasarkan Undang-Undang DanaPerminyakan,

Terpisah dari Dana Perminyakan, Pemerintah telahmempunyai persoalan dengan eksekusi anggaran, dan tidakmampu membelanjakan uang yang dianggarkan untukmelaksanakan program-programnya. Dan kebanyakanmasyarakat tidak belum mendapatkan rencana pelayanan.Masalah ini akan menjadi lebih berat dengan meningkatnyapendapatan dan anggaran.

Sebelum Timor-Leste punya Dana Perminyakan,Pemerintah membelanjakan pendapatan pajak dari minyakdan gas secara langsung, meskipun sebagian ditabung dalam“Rekening Celah Timor” yang dibuat untuk keperluan ini padatahun 2001. Rekening ini menerima penerimaan First TranchePetroleum/FTP (royalti) dari ladang Elang-Kakatua dan Bayu-Undan, yang akumulasinya $205 juta ditransfer ke rekeningDana Perminyakan pada bulan September 2005 dan rekeningCelah Timor ditutup. Antara tahun 2002 hingga 2005,Pemerintah membelanjakan $247 juta dari pendapatanperminyakan, ditambah dengan $85 juta dalam tahun 2005-2006, dimana tidak melalui Dana Per-minyakan.

Kebijakan penghematan Pemerintah, yangtertulis dalam Undang-Undang Dana Permi-nyakan, adalah membatasi pengeluarantahunan uang minyak tidak lebih dari EstimasiPendapatan Berkelanjutan (ESI) Setiap tahun,ESI diperkirakan pada 3% dari nilai keselu-ruhan uang dalam Dana Perminyakanditambah dengan dan proyeksi pendapatanmasa depan yang akan datang dari penjualanminyak dan gas dari ladang-ladang yang sudahdisahkan rencana pembangunannya. Inimemperoleh dari pertimbangan untuk“kekayaan minyak negara” termasuk uangyang berada dalam Dana Perminyakan danminyak dan gas yang masih berada di bawahtanah. Dalam pandangan ini, eksploitasi danpenjualan minyak (dan kumpulan pendapatanminyak) adalah sebuah proses pengukuran

terhadap aset Timor-Leste dari satu bentuk ke bentuk yanglain, daripada penciptaan kekayaan baru.

Akan tetapi, penduduk Timor-Leste (dan kebutuhan untukpelayanan Pemerintah) pada saat ini tumbuh 3.2% per tahunsehingga uang yang tersedia per kepala akan turunsetengahnya dalam 25 tahun. Pada tahun 2050, ladangGreater Sunrise dan Bayu-Undan telah diambil semua,pendapatan berkelanjutan dari Dana Perminyakan untuksetiap warganegara dari tiga juta penduduk akan kurang darisekarang, meskipun kalkulasi ESI sekarang belum termasukGreater Sunrise (karena lahan ini belum memiliki rencanapembangunan). Pada tahun 2100, ini akan mencapai setengahdari level 2050, berdasarkan proyeksi penduduk.

Berdasarkan Undang-Undang Dana Perminyakan,Parlemen harus mengesahkan jumlah yang ditransfer olehPemerintah dari Dana Perminyakan setiap tahun, sebagaibagian dari anggaran nasional. Sebelum pengesahan inidiberikan, pemerintah harus memberikan laporan kepadaParlemen yang menghitung ESI untuk tahun sebelumnya dantahun yang sedang berjalan, yang diverifikasi oleh seorangauditor independen. Parlemen harus meminta nasihat dariDewan Konsultasi Dana Perminyakan. Jika transfer yangdirekomendasikan lebih besar daripada ESI, Pemerintah harusmemberikan penjelasan yang rinci.

Untuk tahun anggaran sekarang, yang dimulai pada bulanJuli 2006, Pemerintah baru di bawah pimpinan José Ramos-Horta meningkatkan anggarannya untuk melaksanakan pro-gram-program pemulihan krisis. Anggaran total (tidakterhitung dengan $136 juta dalam proyek-proyek yang dikeloladonor) adalah $315 juta, yang darinya $260 juta akan ditransferdari Dana Perminyakan (lihat grafik 7 dan 8).

Meskipun ini adalah tahun pertama berlakunya Undang-Undang Dana Perminyakan, proses pengesahan anggarantelah melanggar prosedur dalam Undang-Undang ini. Iniadalah akibat dari krisis yang sedang berlangsung di Timor-Leste dan khususnya Dili, karena Dewan Konsultasi DanaPerminyakan belum berfungsi, dan karena pemerintah gagalmemberikan kepada Parlemen estimasi pendapatanberkelanjutan yang telah diaudit.

Grafik 9: Sumber-Sumber dari manaPendapatan Anggaran Gabungan Datang

Sumber: Anggaran Pemerintah RDTL 2006-2007

Page 8: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 8 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Page 9: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 9

Transparansi SebagianTransparansi dan pertanggungjawaban adalah mutlak bagi

demokrasi. Transparansi mencakup hak warganegara untukmendapatkan informasi mengenai Dana Perminyakan dankegiatan-kegiatan perminyakan yang lain. Dalam mengelolapendapatan dari minyak dan gas, transparansi danpertanggungjawaban adalah kunci karena besarnya jumlahuang akan mengundang penyalahgunaan yang bisamengingkari rakyat Timor-Leste dari uang milik mereka,sehingga hanya menguntungkan elit lokal dan perusahaan-perusahaan minyak internasional. Undang-Undang DanaPerminyakan adalah membawa negara kita menujupertanggungjawaban dan transparansi dalam mengelolapendapatan minyak kita.

Persoalan ini sudah dikenal dunia internasional. Dalambeberapa tahun terakhir, masyarakat sipil global telah memulaikampanye Publish What You Pay (PWYP – PublikasikanYang Anda Bayar) untuk menuntut agar perusahaan-perusahaan minyak membuka kepada masyarakat umumpembayaran yang mereka buat kepada pemerintah-pemerintah. Pada saat yang sama, pemerintah Inggris danBank Dunia memulai Extractive Industries Tranparency Ini-tiative (EITI – Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif) yangmenuntut agar pemerintah-pemerintah wajib mempublikasi-kan apa yang mereka terima dari perusahaan-perusahaan danmengharuskan perusahaan-perusahaan untuk melakukan halyang sama. Perdana Menteri Mari Alkatiri berpidato dalamkonferensi-konferensi EITI di Eropa tahun 2003 dan 2005,dan La’o Hamutuk mengirimkan wakil ke konferensi-konferensi tersebut pada tahun 2005 dan 2006. (BacaTransparansi Industri Ekstraktif di Timor-Leste: Keterbatasandalam Praktek, Buletin La’o Hamutuk Vol. 6, No. 1, April2005.)

Meskipun Dr. Alkatiri dan Menteri Perminyakan JoséTeixeira berkali-kali mengungkapkan dukungan pemerintahpada prinsip-prinsip EITI, prinsip-prinsip ini belum dimasukkandalam Undang-Undang Dana Perminyakan atau undang-undang lain RDTL. Pemerintah maupun perusahaan-perusahaan minyak tidak diharuskan mempublikasikan tanggal,jumlah, dan sebab setiap pembayaran, dan laporan DanaPerminyakan dari BPA hanya mencakup daftar jumlah“penerimaan pembayaran pajak” yang diterima setiaptriwulan.

Di Timor-Leste, masyarakat sipil telah bekerja keras untukmemantau dan mengadvokasikan transparansi dan mencegahpenyalahgunaan dana ini. Akan tetapi, sedemikian jauh publikdi Timor-Leste hanya menerima informasi dari satu sumber,Pemerintah, karena perusahaan-perusahaan minyak tidak

diharuskan untuk membuka informasinya kepada publik danmenolak melakukannya secara sukarela. Lebih buruknya,model baru Kontrak Bagi Produksi dari pemerintahmenganggap ilegal kalau suatu perusahaan membuka kepadaumum informasi seperti itu tanpa meminta izin pemerintah.Pasal 15.2(e) kontrak yang baru ditandatangani denganperusahaan Eni and Reliance mengatakan bahwa “Kecualiada izin dari Kementerian, atau sebagaimana yangdiharuskan oleh undang-undang atau ketentuan-ketentuan pasar saham yang diakui, satu Kontraktortidak boleh menjual atau membuka data, informasi, dancatatan seperti itu.”

Laporan terpisah dari dua sumber itu sangat penting,sehingga isi laporan bisa diperiksa satu sama lain. Sepertiyang diusulkan sebelumnya dan direkomendasikan EITI,Timor-Leste harus mewajibkan perusahaan-perusahaanminyak yang beroperasi di wilayah kita untuk mempublikasikanberapa banyak yang mereka bayarkan dalam bentuk pajak,royalti, dan pembayaran-pembayaran lain kepada Pemerintah.Pemerintah perlu melaksanakan janji-janjinya kepada EITIdengan persyaratan legal, mengikuti proses yang telahdikembangkan EITI.

BPA telah mempublikasikan enam laporan triwulanmengenai Dana Perminyakan, dalam bahasa Tetun, Portugis,dan Inggris. Ini adalah bagian penting dari transparansi,meskipun laporan-laporan ini berisi informasi minimum yangdiharuskan oleh hukum, dan tidak menyebutkan sumberpajaknya (pembayar pajak) Sejauh ini Pemerintah belummembuat laporan tahunan atau laporan audit mengenai DanaPerminyakan, meskipun telah beroperasi selama lebih darisatu tahun dan Dewan Konsultasi Dana Perminyakan telahmeminta informasi ini.

Pemerintah dan masyarakat sipil perlu melanjutkan danmemperluas pendidikan publik mengenai pendapatan minyakdi seluruh negeri, khususnya untuk penduduk pedesaan. Sejauhini, sebagian besar informasi terbatas di Dili, sementarapenduduk di distrik-distrik lain tidak punya akses padainformasi yang akurat mengenai perkembangan DanaPerminyakan. Ini menimbulkan sejumlah kecurigaan mengenaike mana perginya uang Dana Perminyakan.

Ringkasnya, Dana Perminyakan adalah langkah pentingdan mempunyai visi ke arah membantu Timor-Lestemenghindari kutukan sumberdaya dan melindungi minyak dangas kita sejak awal untuk generasi-generasi mendatang. Tetapiini adalah satu saja dari banyak langkah yang diperlukan, danperlu perhatian sungguh-sungguh dari pihak-pihak yangbertanggungjawab mengelolanya dan dari seluruh rakyatTimor-Leste.

Page 10: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 10 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Daftar Istilah Dana PerminyakanAudit: suatu pemeriksaan catatan keuangan atau analisis yang

dilakukan oleh pakar (auditor) yang terpisah orang yangmembuat catatan bersangkutan. Auditor mengeluarkansertifikat bahwa catatan keuangan tersebut akurat, danmelaporkan kalau ada ketidakkonsistenan atau perbedaandengan praktik-praktik akuntansi yang sudah diterima.Audit bisa dilakukan dari dalam (oleh badan yangmempersiapkan catatan keuangan) atau dari luar (olehseseorang yang berasal dari luar badan bersangkutan).Laporan audit kebanyakan dibuka untuk umum.

Badan Penasihat Investasi (Investment Advisory Board– IAB) memberikan nasihat kepada KementerianPerencanaan dan Keuangan mengenai kebijakan investasiuntuk uang Dana Perminyakan.

Obligasi pemerintah: satu jenis investasi yang melibatkanpeminjaman uang kepada suatu pemerintah. Obligasi bisaberjangka pendek bisa berjangka panjang, dan bisaberbunga tetap atau berbunga berubah-ubah sepanjangwaktu sesuai dengan kekuatan pasar.

Dewan Konsultasi Dana Perminyakan: Sebuah badanpenasihat yang beranggotakan para mantan pemimpinPemerintah dan wakil-wakil berbagai sektor masyarakat.Dewan ini memberikan nasihat kepada Parlemen mengenaiDana Perminyakan sebelum Parlemen membuatkeputusan apa saja mengenai pengambilan uang dari DanaPerminyakan.

Federal Reserve Bank di New York adalah bagian darisistem Cadangan Federal yang merupakan bank sentralAmerika Serikat. Dana Perminyakan Timor-Lestedisimpan di bank ini, yang sama dengan meminjamkan uangtersebut kepada Pemerintah Amerika Serikat.

Investasi: Investasi finansial adalah meminjamkan uangkepada suatu pemerintah atau perusahaan (sepertimenyimpan dalam satu bank atau membeli saham atauobligasi), untuk mendapatkan pendapatan atas investasi(bunga atau dividen). Untuk sebagian investasi, nilai uangpokok (jumlah yang diinvestasikan) juga meningkat ataumenurun sepanjang waktu. Juga dimungkinkan untukmenginvestasikan dalam modal manusia atau fisik suatunegara, seperti melalui pendidikan, pelayanan kesehatanpreventif atau infrastruktur, tetapi Dana PerminyakanTimor-Leste terbatas pada investasi finansial.

Modal Pokok: Sejumlah uang yang digunakan untuk investasidan bunganya dibayar.

Otoritas Mengenai Laut Timor (Timor Sea DesignatedAuthority – TSDA): Satu badan pemerintah dua negaraAustralia/Timor-Leste dibentuk berdasarkan PerjanjianLaut Timor 2002 untuk mengatur proyek-proyekperminyakan di dalam Wilayah PengembanganPerminyakan Bersama (Joint Petroleum Develop-

ment Area – JPDA) di Laut Timor, termasuk ladangminyak dan gas Bayu-Undan (berproduksi sejak 2004),bagian dari ladang yang lebih besar Greater Sunrise(yang bisa mulai produksi dalam waktu sekitar lima tahun),dan ladang minyak Elang-Kakatua yang lebih kecil(berproduksi sejak 1998, hampir habis). TSDA dua pertiga dikontrol oleh Timor-Leste dan bertindak sepertipemerintah untuk keperluan mengontrak dengan danmengelola operasi perusahaan minyak dalam JPDA.

Otoritas Perbankan dan Pembayaran (OPP/BPA –Banking and Payments Authority) adalah Bank SentralTimor-Leste, satu badan pemerintah semi-independenyang bertanggungjawab mengelola aset Pemerintah danmengatur sektor perbankan. BPA juga mengelola investasidan operasi Dana Perminyakan, melaporkan kegiatan-kegiatannya.

Estimasi Pendapatan Berkelanjutan (Estimated Sustain-able Income – ESI): Satu proyeksi mengenai jumlahmaksimum uang yang bisa diambil dari Dana Perminyakansetiap tahun untuk waktu yang tidak terbatas (yaitu,berkelanjutan). ESI diperhitungkan dengan menam-bahkan nilai total Dana Perminyakan dan cadangan minyakdan gas yang masih ada di dalam tanah (yang dihitunghanya yang rencana pengembangannya telah disetujui),dan memperkirakan berapa bunga yang akan diperolehdengan menginvestasikan jumlah tersebut.

Perminyakan (petroleum) adalah hidrokarbon cair atau gasyang ditemukan di dalam tanah. Dalam tulisan ini, kamimenggunakan “minyak” dan “perminyakan” untuk meliputiminyak mentah, gas alam, dan substansi yang bisadipasarkan lainnya yang ditemukan bersamanya.

Rekening Dana Perminyakan: Sebuah rekening dalamFederal Reserve Bank di New York yang dibuka pada 9September 2005, dengan transfer dari Rekening CelahTimor. Perusahaan-perusahaan minyak dan lainnyabertanggungjawab untuk membayar ke Dana Permin-yakan menjadi deposito langsung dalam rekening ini.

Sumberdaya Tak Bisa Diperbaharui: Satu sumberdayaalam, seperti minyak, yang tidak bisa digantikan karenadigunakan dan akhirnya akan habis. Ini berbeda dengansumberdaya alam yang bisa diperbaharui, seperti air atauikan, yang bisa memulihkan dirinya sendiri.

Tahun Anggaran: Sebuah perioede 12 bulan yang digunakanuntuk anggaran dan pengelolaan keuangan, dimana bolehsama atau tidak sama seperti kalender tahunan. Tahunanggaran pemerintah dimulai dari 1 Juli sampai 30 Juni.

Undang-Undang Dana Perminyakan: Undang-undangyang mengatur bagaimana pemerintah mengelolapenghasilan terkait perminyakan menggunakan DanaPerminyakan.

Page 11: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 11

Siapa di La’o Hamutuk?Staf La’o Hamutuk: Yasinta Lujina, Inês Martins, Guteriano Neves, Charles Scheiner, Santina Soares

Penerjemah: Selma Hayati, Nugroho Kacasungkana, Douglas Kammen, João Sarmento, Tibor van Staveren

Dewan Penasehat: Selma Hayati, Joseph Nevins, Pamela Sexton, Adérito de Jesus Soares, Justino da Silva, Oscarda Silva

Page 12: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 12 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Timor-Leste dan Dana Perminyakan NorwegiaPejabat pemerintah dan Bank Dunia mengklaim bahwa Dana Perminyakan kita merupakan salah satu yang terbaik di dunia,didasarkan pada model Norwegia. Mereka menyebutnya “Norwegia Plus.” Box ini membuat ringkasan beberapa kesamaandan perbedaan antara Dana Perminyakan Timor-Leste dan Norwegia.

Transparansi

Deposito

PedomanEtis untukInvestasi

DewanKonsultasiDanaPerminyakan

PenasihatInvestasi

Keputusanuntukmengambiluang

Jumlah yangdiambil

Pemikirandasar untukDana

Sejarah

Dana Perminyakan Timor-Leste

Timor-Leste mengharuskan Bank Sentral untuk melaporkanoperasi Dana Perminyakan setiap triwulan, ditambahdengan laporan tahunan kepada kementerian keuangandan publik. Timor-Leste juga mengharuskan kementeriankeuangan untuk mempublikasikan laporan audit.

Semua pendapatan perminyakan Pemerintah langsungdidepositokan dalam Dana Perminyakan oleh perusahaanperminyakan dan Otoritas mengenai Laut Timor.

Timor-Leste tidak memiliki Pedoman Etis. Hingga hari ini,semua uang sudah diinvestasikan di Federal ReserveBank, Amerika Serikat.

Dewan Konsultasi Dana Perminyakan memberi nasihatkepada Parlemen nasional tentang transfer dari DanaPerminyakan. Dewan ini terdiri dari orang-orang terkenaldan wakil dari dari berbagai sektor masyarakat.

Badan Penasihat Investasi menasehati kementeriankeuangan dalam merancang strategi investasi.

Timor-Leste tidak memerlukan resolusi khusus dariParlemen untuk mengambil uang dari Dana Perminyakan.Pengambilan disetujui secara otomatis ketika anggaranpemerintah disetujui.

Timor-Leste mentransfer uang dari Dana Perminyakan keanggaran pemerintah setiap tahun untuk menutup defisitrencana pengeluaran dan pendapatan non-migas. Jikajumlahnya lebih besar dari Estimasi Pendapatan Berkelan-jutan Dana Perminyakan, perlu mengikuti informasi danprosedur tambahan.

Dana Perminyakan Timor-Leste memperbolehkan uangyang diperoleh dari penjualan minyak dan gas digunakanuntuk mendanai pelayanan pemerintah untuk generasisekarang dan generasi masa depan, Penghasilan uangdalam jumlah yang sama setiap tahun, bahkan setelahminyak telah habis. Penduduk Timor-Leste kebanyakanberusia muda dan pertumbuhannya pesat.

Timor-Leste memulai pembangunan perminyakan ketikaNegara ini baru merestorasikan kemerdekaannya, institusi-institusi publik dan para pejabat masih kurang pengalaman,lemahnya demokrasi dan penguatan hukum dan pemban-gunan non migas masih sangat terbatas. Ini menyebabkanekonomi Timor-Leste menjadi sangat tergantung terhadapminyak dan 90% dari anggaran pemerintah juga sangattergantung terhadap minyak.

Dana Pemerintah Pensiun Norwegia(Dulunya dikenal dengan Dana PerminyakanPemerintah)

Norwegian mempublikasian audit Dana Perminyakan setiaptriwulan. Laporan ini dipersiapkan oleh Bank Norwegia dan“Disertifikasi oleh Bank Audit Sentral.”

Sebagian pendapatan langsung didepostikan untuk Dana Permin-yakan, tetapi sebagian besar dibayarkan secara langsung ke rekeningPemerintah dan surplusnya (setelah digunakan untuk menutupi defisitanggaran) ditansfer untuk Dana Perminyakan dari Pemerintah.

Pedoman Etis melarang untuk menginvestasikan uang dari DanaPerminyakan ke perusahaan yang memproduksi senjata nuklir,ranjau darat, senjata yang mengancam kehidupan orang, atauperusahaan yang terlibat dalam pelanggaran HAM dan kerusakanlingkungan hidup. Pedoman ini menghindari dana ini dari investasike dalam perusahaan minyak yang secara ilegal mengokupasisahara barat, meskipun dana ini juga masih melanjutkan investa-sinya terhadap perusahaan yang beroperasi di Burma.

Norwegia tidak memiliki Dewan Konsultasi, meskipun Norwegialebih bertanggung jawab terhadap warganegara daripada Timor-Leste, sehingga, ada banyak cara agar orang-orang yang memilikikemampuan memberikan masukan untuk bagaimana pembelanjaandana itu.

Dewan Strategi Investasi memiliki kesamaan dengan BadanPenasihat Investasi.

Parlemen harus mensahkan sebuah resolusi khusus untuk setiappengambilan uang dari Dana Perminyakan. Meskipun sejumlahpendapatan minyak didepositokan secara langsung dalam rekeningpemerintah dan dapat digunakan sebelum surplusnya ditransfer ke Dana.

Norwegia juga menggunakan uang dari Dana Perminyakan untukmengisi defisit anggaran tahunan pemerintah. Pedoman kebijakananggaran mengatakan bahwa dividen nyata yang diharapkansesudah inflasi tidak lebih dari (4%) dari investasi Dana Perminya-kan harus dibelanjakan dalam tahun yang diterima. Ini lebih rendahdari 3% Estimasi pendapatan berkelanjutan Timor-Leste.

Seperti halnya Timor-Leste, Norwegia menerima pendapatan dariminyak lebih cepat daripada penggunaan secara bermanfaat.Tetapi penduduk Norwegia stabil dan lama hidup. Pemerintahmemiliki niat untuk menggunakan dana untuk membayar biayapensiunan bagi orang yang sudah tua, setelah meninggalkanpekerjaan mereka, sebuah pengeluaran yang akan berlipat tiga kalipeningkatannya pada 35 tahun mendatang, ketika produksiperminyakan menurun. Dengan Tingkat pertumbuhan pendudukyang rendah dan harapan hidup yang tinggi, berarti bahwa lebihsedikit pekerja yang akan dibayar dengan dana pensiun untukmencakup meningkatnya jumlah penduduk yang pension.

Norwegia memulai pembangunan perminyakannya setelahkedamaian, demokrasi dan hokum sudah dibangun secara baikselama beberapa dekade, dan juga diversifikasi ekonomi sertainstitusi-institusi Negara sudah kuat. Meskipun Pendapatanperminyakan Norwegia lebih besar dari pendapatan Timor-Leste,hanya 10% dari anggaran Pemerintah yang dibayar olehpendapatan perminyakan.

Page 13: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 13

Sumber: Prospek Penduduk Dunia (2004), CIA World Fact Book, RDTL Budget, Tahun anggaran 2006-2007, anggaran Norwegia, 2007, LaporanIndex Pembangunan Manusia UN World Population Prospects (2004), CIA World Factbook, RDTL Budget FY 2006-2007, (2006), Laporan TriwulanDana Perminyakan Timor-Leste, Proyeksi Sensus Penduduk Timor-Leste (2004).

Penduduk pada saat ini (2006)

Estimasi penduduk pada tahun 2050

Pembagian pendududk umur dibawah 15 tahun (2004)

Rata-rata harapan hidup untuk penduduk yang lahir pada tahun 2004

Lamanya kedamaian dan pemerintahan sendiri yang demokratis

Produk Domestik Bruto (PDB/GDP)

GDP per penduduk

Ranking Berdasarkan Index Pembangunan Manusia, Program Pembangunan PBB(UNDP) (2006)

Data di bawah ini diproyeksikan untuk anggaran tahunan,tahun ini

Perkiraan pendapatan Perminyakan yang diharapkan selama tahun ini (bersih)

Prosentasi GDP dari Perminyakan

Pendapatan pemerintah non-migas (Termasuk dukungan anggaran pemerintah dari donor)

Pengeluaran Pemerintah (Tidak termasuk Proyek-proyek yang dikelola oleh donor)

Uang perminyakan yang digunakan untuk pengeluaran pemerintah

Persentase anggaran pemerintah yang dibayar dengan uang dari dana

Pendapatan perminyakan yang didepositokan dalam Dana Perminyakan

Bunga yang diperoleh dari investasi Dana Perminyakan (didepositokan kembali)

Pertumbuhan Dana Perminyakan selama setahun.

Neraca Dana Perminyakan pada akhir tahun

Norwegia

4,6 juta

5,4 juta

20%

80 tahun

102 (Kecuali pendudu-kan Nazi 1940-1945)

$207.000 juta

$45.000

1 dari 177 negara

Kalendar tahun2007

$59.600 juta

22%

$104.000 juta

$113.000 juta

$9.300 juta

8%

$50.300 juta

$12.900 juta

$63.200 juta

$418.000 juta

Timor-Leste

1,1 juta

3,0 juta

43%

59 tahun

4

$370 juta

$340

142 dari 177 negara

Tahun anggaran2006-2007

$644 juta

63%

$56 juta

$316 juta

$260 juta

82%

$384 juta

$40 juta

$424 juta

$1074 juta

.

Perbandingan Timor-Leste dan Norwegia(Jumlah dalam mata uang Dolar Amerika)

Page 14: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 14 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Kembalikan Kekayaan Alam KamiAdapun isu-isu penting yang dibahas dalam konferensi dan

tetap menjadi isu strategis dalam pergerakan global jaringanOilwatch di setiap negara dan juga sekretariat internasionalOilwatch.

Dampak negatif dari pembangunan minyak terhadapeconomi, social, lingkungan dan hak asasi manusia

Ekuador adalah salah satu negara yang kaya akansumberdaya alam. Disekitar wilayah Amazonia masih banyaksekali hutan dan juga merupakan daerah yang dilindungi. Sejaktahun 1970-an perusahaan minyak sudah mulai mengambilminyak lebih dari 2 milyar barrel dari minyak mentah yangada di daerah Ekuador Amazonia. Perusahaan Texaco(sekarang ChevronTexaco) telah menjadi perusahaan utamadi sini. Ketika mereka menarik diri beberapa tahun yang laludan mentransfer operasi mereka kepada perusahaan negaraPetroEcuador, mereka meninggalkan kerusakan lingkungan,dan masyarakat lokal dan para aktifis terus menuntut agarmereka memperbaiki dan membersihkan barang-barang yangkotor dan berantakan dimana-mana.

Selama Toxic Tour sehari yang dipelajari adalah, sumberdaya alam tidak selalu membawa kekayaan kepadamasyarakat dan negara seperti yang dijanjikan. Di sekitardaerah operasi minyak, fasilitas pendidikan, kesehatan daninfrastruktur masih sangat tertinggal, dan ada kerugian yangsangat jelas dari teknologi dan praktek buruk seperti gas yangterbakar di udara, polusi, pencemaran, dan alat-alat danfasilitas yang dibiarkan. Tidak adanya tim evaluasi yangindependen dan sering memberikan hasil yang penuhmanipulasi. Perbaikan dari kerusakan lingkungan hidup sangattidak mencukupi.

Lingkungan, udara dan ekosistem lain di daerah sekitaraktivitas ekploitasi minyak banyak yang telah dirusak, danmasyarakat yang tinggal di sekitarnya meminta kepadaperusahaan untuk membersihkan air yang telah dicemari olehminyak dan gas yang dibuang di sembarang tempat. Dalamtiga hari konferenci di Coca yang banyak kesaksian darimasyarakat yang yang mengalami dampak dari aktifitasminyak. Misalnya, Marina dari Susufindi, adalah perempuanyang bekerja dengan masyarakat pribumi, mengatakan bahwa

bahwa “Kami mengalami kesulitan banyak denganperusahaan minyak, air yang tercemar tetapi diminum olehmasyarakat dan menjadi sakit, banyak binatang peliharaankami juga mati. Kemudian kami meminta perusahaan untukmemperbaikinya, tetapi perusahaan berbohong mengenaiakibat dari pencemaran racun. Kami tidak dapat berbuatapa-apa karena kami takut kepada perusahaan minyak.”

Ini adalah sebuah kenyataan yang banyak dialami olehmasyarakat yang tinggal di wilayah yang kaya akan sumberdaya alam, karena pembangunan ekonomi masih sangatmiskin, namun mereka menderita karena kekayaanmereka.

Masyarakat yang tinggal di sekitar aktivitas produksiminyak masih sangat jauh tertinggal secara penbangunanekonomi dan infrastruktur. Juga mengalami banyak sekalipenderitaan hak mereka tidak didengarkan olehperusahaan dan bahkan oleh pemerintah.

Pada bulan Oktober 2006 Santina Soares staff La’o Hamutukmenghadiri pertemuan Forum Oilwatch di Coca, Ekuador.Pertemuan ini diorganisir oleh Sekretariat Oilwatch di Ekuadordan dihadiri oleh 22 negara yang datang dari negara-negarakaya akan sumber daya alam dan dari berbagai benua jugamasyarakat pribumi Ekuador. Oilwatch adalah jaringaninternasional yang didirikan pada tahun 1996 di Quito, Ekuador,sebagai jaringan kelompok yang berasal dari negara-negarayang berhutan tropis untuk melawan aktifitas industri minyak,berjuang melawan kerakusan dari hegemoni minyak,menentang keterbelakangan yang bukan kepalang di tengah-tengah mereka yang berkecukupan, melawan kerusakanlingkungan dan degradasi sosial, sebagai hasil dari kerakusanmanusia, perusahaan dan individu-individu yang menge-ksploitasi kekayaan dan sumberdaya alam masyarakat.

Aktivitas-aktivitas dari Oilwatch tahun 2006 diawali dengankegiatan “Toxic Tour” (Wisata Beracun) untuk mengunjungidan mengetahui tentang dampak negatif dari eksploitasiminyak dan gas di daerah-daerah yang ada industri minyak.Toxic Tour ini dimulai dari Lago Agrio di hutan Amazon,dimana menjadi salah satu wilayah ekploitasi minyak diEkuador.

Setelah kegiatan Toxic Tour, peserta mengadakan tiga harikonferensi di Coca untuk membahas isu-isu mengenaieksploitasi minyak di negara-negara tropis dan mendengarkankesaksian dari masyarakat yang memiliki pengalamanlangsung dari dampak sosial, ekonomi, kerugian lingkungandan dampak operasi minyak terhadap hak asasi manusia.Dalam konferensi ini masyarakat pribumi Ekuador jugamenjelaskan protes mereka terhadap perusahaan-perusahanminyak; pemerintah yang seringkali bekerja sama denganperusahaan dan merespon dengan banyak kekerasan. Ketikakami tiba di Coca, kami mengawali dengan pawai menuju kekota, saya mendengar masyarakat pribumi Ekuador dan aktifislain mengatakan bahwa “kembalikan kekayaan alam kami.”Mereka protes karena mereka percaya bahwa minyak tidakmemperbaiki kehidupan mereka, oleh karena itu mereka inginmenghentikan aktifitas industri minyak. Di konferensi ini wakilLa’o Hamutuk juga membagikan informasi mengenaiperkembangan dari pengembangan minyak di Timor-Leste.

Page 15: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 15

Masyarakat PribumiMasyarakat pribumi sering dimarginalisasikan dari aktifitas

pembangunan. Seringkali sangat sulit bagi mereka untukdipindahkan ke tempat yang baru, adaptasi dan supaya bisabertahan di tempat yang baru. Walaupun demikian merekaharus meninggalkan tempat mereka karena pemerintah danperusahaan telah menandatangani kontrak untuk eksploitasiminyak dan gas tanpa konsultasi dengan masyarakat lokal.Meskipun ada konsultasi tetapi tidak bersifat komunikasi duaarah. Konpensasi sering tidak memenuhi kebutuhanmasyarakat. Masyarakat tidak dapat menuntut hak merekakarena kurangnya pengetahuan dan informasi.

MilitarisasiMilitarisasi adalat alat yang sering digunakan oleh

perusahaan untuk memberikan keamanan di sekitar fasilitasminyak, biasanya pemerintah bekerjasama dengan perusa-haan untuk melindungi perusahaan, bukan masyarakat.Keterlibatan militar sering dibenarkan sebagai jaminankeamanan. Negara-negara yang kaya akan sumber daya alamseperti Ekuador dan di Negara Amerika Latin mana pun, In-donesia, Malaysia telah memiliki pengalaman denganmilitarisasi. Banyak orang yang telah dibunuh ketika merekamarah kepada perusahaan atau ketika mereka menuntuttanggungjawab dari perusahaan terhadap kecelakaan apa sajayang dilakukan oleh mereka. Peserta Oilwatch mengalamiitu ketika salah satu kelompok dari kami yang mendayungsepeda dan bertengkar ketika bertemu dengan militar. Karenamilitar membuat pengunjung harus melewati proses investigasidan penyelidikan yang panjang sebelum masuk ke Lago Agrio,kelompok lain yang terbang ke airport Lago Agrio jugamendapati militar yang memberikan penjagaan. Ketika kamimengunjungi tempat minyak di Amazonia, dekat perbatasandengan Colombia, di sana juga penjagaan militar sangat ketat.

Reparasi IntegralReparasi lingkungan adalah topik penting yang didiskusikan

oleh peserta dari Oilwatch. Khususnya, reparasi lingkunganadalah sangat penting bagi masyarakat yang langsung

mengalami dampak eksploitasi minyak dan gas. Kamimenyetujui bahwa reparasi lingkungan semestinya diharuskandi dalam kontrak, dan kami telah menulis surat legal yangbisa digunakan. Seharusnya ada mekanisme dari konpensasikepada mereka yang menderita kerugian dari lingkunganmereka, kesehatan, air, polusi, pembuangan sampah, danmenfungsikan kembali tanah yang telah dipakai. Daripengalaman beberapa orang, eksploitasi minyak sudah selesai,tetapi masyarakat tidak dapat menggunakan tanah dan airmereka, dan perusahaan meninggalkan saja gas yang terbakardi udara bebas.

Energi AlternatifEnergi alternatif sangat penting, karena dengan begitu kita

tidak perlu tergantung terhadap minyak dan gas, tetapi jugadapat mengurangi risiko. Energi alternatif dipromosikan olehsalah satu anggota Oilwatch yang berbasis di Thailand, yaituCampaign for Alternative Industry Network (CAIN).

Apa yang bisa dipelajari oleh Timor-Leste darianggota Oilwatch lain?

Timor-Leste adalah negara yang baru mendapatkankemerdekaanya, oleh karenanya kita perlu banyak belajar daripengalaman negara-negara lain, supaya kita bisa membuatkebijakan politik yang bijaksana untuk menguntungkan rakyatTimor-Leste. Pengalaman ini juga dapat mengajari kitabagaimana menghindari beberapa dampak negatif. Meskipunkita belum memiliki pengalaman yang buruk dari aktifitaseksploitasi minyak karena proyek-proyek yang ada jauh dilaut sana yakni Wilayah Pengembangan Perminyak diBersama (JPDA), kita harus sangat hati-hati dengan arealain di dalam daerah ekslusifnya Timor-Leste yang tidak lamalagi akan dieksploitasi karena di bawah kontrak antarapemerintah dan perusahaan. Bahkan di masa datang, aktifitasindustri minyak di daratan akan lebih berbahaya.

Masyarakat sipil Timor-Leste harus lebih proaktif dan terusmengoraganisasi diri dan memberikan keberanian kepadapemerintah untuk mengatur sumber daya alam kita secaratepat dan baik untuk menguntungkan semua orang Timor-Leste. Kekuatan dari gerakan masyarakat lokal dari negara lainsangat bernilai sebagai referensi untuk masa depan kita.

Page 16: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 16 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Pertemuan Publik mengenai Perjanjian CMATSPada 18 Januari 2007, La’o Hamutuk mengadakan sebuahdiskusi publik mengenai Perjanjian CMATS yang dibuat olehPemerintah Timor-Leste dan Pemerintah Australia. Parapembicara dalam diskusi publik ini adalah José Teixeira(Menteri Sumber Daya Alam), Elizário Fereira (ParlemenNasional, Partai Fretilin), Francisco Monteiro (PenasihatPresiden untuk Sumber Daya Alam) dan Santina Soares (La’oHamutuk).

Dalam presentasinya, José Teixeira menyoroti beberapapoin penting dari perjanjian itu sekaligus alasan-alasan tertentuatau pertimbangan-pertimbangan di balik perjanjian tersebut.Santina Soares merespon bahwa kesepakatan tersebut lebihmemberi manfaat bagi pihak Pemerintah Australia danperusahaan-perusahaan minyak daripada Timor-Leste.Monteiro juga berpendapat bahwa ada bagian-bagian tertentudari perjanjian sangat buruk bagi Timor-Leste. Salah satukelemahan dari perjanjian ini adalah tidak ada sama sekalipoin mengenai perbatasan laut antara kedua negara. Padaakhir diskusi, Santina Soares dan Fransisco Monteiro mende-sak Parlemen Nasional untuk secara berhati-hati meninjaukembali perjanjian tersebut sebelum mereka meratifikasinya.

Pertemuan itu dihadiri 53 orang dari organisasi non-pemerintah lokal, mahasiswa dan akademisi, anggotaParlemen, media lokal, staf TSDA, dan para diplomat. Sangatjelas kebanyakan masyarakat tidak memiliki informasi yangjelas mengenai Perjanjian CMATS.

Sejak minyak dan gas di Laut Timor menjadi isunasional, La’o Hamutuk mengusulkan agar setiapbagian masyarakat Timor-Leste harus mendapatkaninformasi mengenai isu-isu minyak dan gas di LautTimor dan mendorong mereka untuk berpartisipasidalam proses-proses negosiasi dan pembuatanperundang-undangan oleh Pemerintah Timor-Leste danAustralia. La’o Hamutuk percaya bahwa sebelumperjanjian disetujui oleh Parlemen Timor-Leste,Pemerintah dan Parlemen harus melakukan sosialisasidan konsultasi dengan masyarakat negara ini, untukmeminta ide mereka mengenai perpanjian tersebut.

Pada 14 Februari, La’o Hamutuk menulis surat terbukakepada Parlemen Nasional Timor-Leste, mendesak merekauntuk mempelajari Perjanjian CMATS dengan hati-hatisebelum menandatanganinya, dan merekomendasikankepada Parlemen untuk meminta kepada Perdana Menteriuntuk merundingkan kembali bagian-bagian tertentu dariperjanjian ini dengan Australia. Minggu berikutnya,Parlemen meratifikasi Perjanjian tersebut setalah melaluidiskusi yang terbatas, dengan 48 suara setuju. Pada 23Februari, Pemerintah Timor-Leste dan Australia secararesmi serah terima nota untuk meletakkan PerjanjianCMATS dan diimplementasikannya Penyatuan Inter-nasional Sunrise meskipun Parlemen Australia masih tetapmempertanyakan perjanjian tersebut.

Dari kiri ke kanan: Francisco da Costa Monteiro, José Teixeira, Santina Soares, Guteriano Neves (moderator).

Page 17: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 17

Pertemuan Publik mengenai Kerja Sama PNTL-UNPOLPada 19 Desember 2006, La’o Hamutuk mengadakan diskusiterbuka mengenai kerjasama antara UNMIT dan PemerintahTimor-Leste dalam hubungannya dengan rekonstruksi PNTL.Diskusi tersebut diadakan di Auditorium UNTL, denganpembicara yang terdiri dari Allison Cooper dan DonnaCusumano (keduanya dari UNMIT), José Agustinho Siqueira(Wakil Menteri Dalam Negeri) dan José António, anggotaTim Teknis yang terlibat dalam proses penyaringan PNTL.

Tujuan dari diskusi publik adalah untuk mendengarkansecara langsung dari mereka yang terlibat dalam kerja samaantara UNMIT dan Pemerintah mengenai proses penilaiandan rencana pengaktifan kembali PNTL.

Sayangnya diskusi publik ini tidak dapat menggali informasiyang diperlukan mengenai kerjasama yang ditandatangani olehUNMIT dan Pemerintah pada tanggal 1 Desember 2006,

karena dokumen tersebut sedang diterjemahkan. Lebih jauh,informasi yang diberikan oleh kedua belah pihak terlalu umum.

Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para partisipantidak mendapat jawaban karena sedikitnya waktu yang dimilikioleh para pembicara. Dalam diskusi ini, chefe aldeia SurikMas menyampaikan beberapa usulan mengenai keprihati-nannya terhadap keamanan di lingkungannya, termasuksegera diaktifkannya kembali PNTL, dengan kerja samaPNTL dan UNPOL untuk memulihkan dan menjagakeamanan, penegakan hukum dan peraturan di ibukota Dili.

La’o Hamutuk berpendapat bahwa diskusi-diskusi sepertiini sangatlah penting bagi masyarakat sipil Timor-Leste, dankami berharap UNMIT dan para pejabat pemerintah lebihmenerima kebutuhan publik untuk mendapatkan informasi yangtepat.

Dari kiri ke kanan: Allison Cooper, Donna Cusumano, interpreter, José Agustinho Siqueira, José António, Justino da Silva (Moderator)

Dengarkan Program Radio “Igualidade” La’o HamutukWawancara dan komentar mengenai isu-isu penting yang kami pantau!

Setiap Minggu pada jam 1:00 siang di Radio Timor-Leste

Page 18: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 18 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

La’o Hamutuk, bersama dengan yang lain di Timor-Leste,telah memantau kegiatan-kegiatan Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timor-Leste sejak tahun 2000. Lebih daritujuh tahun, kami telah mengidentifikasi banyak masalahdengan misi UNTAET, UNMISET dan UNOTIL dan telahmembuat banyak rekomendasi. Untuk melakukan misiberikutnya dengan lebih baik, kami mengajukan sebuah memokepada staf PBB dan Dewan Keamanan mengenai pelajaran-pelajaran yang telah kita dapat dari pengalaman PBB di Timor-Leste, pada bulan Juni 2006.

UNMIT telah menyelesaikan enam bulan pertamanya diTimor-Leste, dan hanya diperpanjang oleh Dewan Keamananhingga Februari 2008. Akan tetapi, rekomendasi-rekomendasiLa’o Hamutuk masih berlaku dan cocok, dan kami inginmembagikan rekomendasi-rekomendasi tersebut dengan parapembaca Buletin.

Kedaulatan dan rasa hormatBanyak diplomat menunjuk Timor-Leste sebagai seorang

“anak” dari masyarakat internasional. Meskipun kami setujubahwa masyarakat internasional harus terus membantupembangunan Timor-Leste sebagai anggota masyarakatbangsa-bangsa, kami tidak setuju dengan hakikat bapakismedari kiasan orang tua-anak. Sebagai tambahan untukmengakui kedaulatan pemerintah Timor-Leste, masyarakatinternasional harus memperhatikan kebutuhan dan keinginanmasyarakat Timor-Leste.

Kami bermasalah terutama dengan keinginan Australiauntuk mendapatkan status istimewa dalam keterlibatanmasyarakat internasional di Timor-Leste. Pemerintah Aus-tralia berulang-ulang menunjukkan kurangnya rasa hormatmereka kepada hak berdaulat Timor-Leste dan penegakanhukum selama negosiasi minyak dan cadangan gas di LautTimor. Lebih belakangan, Australia mengirim para tentaraterlatih yang tidak tepat dan enggan berkoordinasi denganbadan-badan internasional yang lain dalam operasi-operasikeamanannya, menekankan bahwa badan-badan internasionalyang lain di bawah komando langsung Australia. PBBseharusnya tidak menerima keterlibatan Australia atau bangsa-bangsa lain kecuali sebagai mitra kerja penuh dalam pasukanPBB, di bawah komando PBB.

Pada bulan Juni, Presiden Xanana Gusmão, Lu Olo, danPerdana Menteri Mari Alkatiri menulis surat kepada

Sekretaris Jendrel PBB, bahwa “polisi PBB yang tegap, militerdan misi sipil sangat diperlukan untuk membantu masyarakatTimor-Leste mengkonsolidasikan perdamaian dan kebebasanyang telah kami menangkan dengan kerja keras.”

Pada 4 Agustus, Perdana Menteri Ramos-Horta menulissurat kepada Dewan Keamanan bahwa “dengan seluruhkomponen masyarakat sipil yang kuat, misi baru seharusnyamempunyai pasukan kepolisian yang kekuatannya dipertim-bangkan untuk memungkinkan penempatannya di seluruh dis-trik dan sub-distrik, didukung oleh angkatan bersenjata dalamjumlah kecil, di bawah komando dan kontrol PBB.” SekretarisJendrel PBB, Malaysia, Portugal dan yang lain setuju, jugaParlemen dan organisasi masyarakat sipil Timor-Leste. Tetapisetelah tiga minggu kemudian, Australia dan Jepang menekanpemerintah untuk mengubah pendiriannya dan memberikankomando pasukan internasional di Timor-Leste kepada Aus-tralia. Pada saat UNMIT didirikan pada tanggal 25 Agustusdimana Australia masih menjadi bagian dari komponen militer,struktur Dewan dipertegas dua bulan kemudian.

PBB dan para pemerintah asing dan lembaga-lembaga yanglain di Timor-Leste harus bekerja lebih baik. Mereka harusmenghormati keputusan-keputusan Pemerintah Timor-Lesteyang berdaulat, dan berkoordinasi dengan Pemerintah danlembaga-lembaga masyarakat Timor-Leste di tingkat nasionaldan distrik.

Sampai mencapat tijuanBanyak yang setuju bahwa penarikan diri lebih awal PBB

dari Timor-Leste pada 2004, dan memahami bahwapembangunan sebuah bangsa memerlukan waktu, dan tidakbisa dipercepat untuk memenuhi prioritas keuangan atau politikpara anggota Dewan Keamanan. Selama PBB mempersiap-kan diri untuk menangani kembali Timor-Leste, kualitas jugalamanya waktu kehadiran masyarakat internasional harusdievaluasi dan diperbaiki. Jika misi UNTAET dan UNMISETtelah berakhir dua kali tetapi menggunakan metode, staf danprioritas yang sama, Timor-Leste mungkin bisa berkembangke krisis yang sama dengan krisis sekarang ini.

Lebih dari enam tahun, lembaga-lembaga internasional telahbelajar banyak mengenai pembangunan suatu bangsa. Timor-Leste sebagai pemerintahan transisi PBB yang berdaulatpertama kali telah mengalami banyak percobaan dankesalahan. Rakyat kita menderita dari proses belajar yang

Pelajaran dari Timor-Leste untuk PBB

Pada 13 Juni 2006, Sekretaris Jendrel Kofi Annanberpidato di depan Dewan Keamanan di New York

“Kekerasan dan kerusuhan yang dialami oleh Timor-Leste dalam beberapa minggu terakhir ini sangatlah menyakitkankarena dalam beberapa hal Timor-Leste merupakan anak dari masyarakat internasional. Melalui empat misinya berturut-turut…PBB memainkan sebuah peran kunci dalam meletakkan fondasi bagi proses-proses dan lembaga-lembaga demokratisdi Timor-Leste. Saat ini, lembaga-lembaga dan proses-proses tersebut tidak terlindungi. Peristiwa-peristiwa yangmenyedihkan dalam beberapa minggu terakhir merefleksikan kelemahan-kelemahan yang bukan hanya kelemahan darikepemimpinan Timor-Leste, tetapi juga masyarakat internasional yang secara tidak tepat menyokong proses pembangunanbangsa Timor-Leste. Kita telah belajar, harga yang sangat menyakitkan bagi Timor-Leste, bahwa membangun lembaga-lembaga…bukanlah proses yang mudah yang bisa diselesaikan dalam beberapa tahun saja. Jelasnya, kerja-kerja yanghebat masih terus berlangsung, baik bagi Pemerintah Timor-Leste dan masyarakat internasional, tetapi, seperti yangsaya sampaikan melalui video pada tanggal 1 Juni, PBB ditentukan bukan untuk meninggalkan masyarakat Timor-Lestepada saat kritis.”

Page 19: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 19

diharapkan akan bermanfaat bagi warga negara bangsa-bangsa baru. Keduanya, rakyat Timor-Leste dan masyarakatinternasional bisa mendapatkan sedikit kepuasan yangsekarang ini bisa menjadi kesempatan kedua. Kami berharappelajaran yang didapat sejak 1999 saat ini akan dijalankan diTimor-Leste – tetapi kita lebih mendesak PBB untuk berpikirdi luar kebijakan-kebijakan mereka semata untuk mencegahkesalahan-kesalahan dari keterbatasan-keterbatasanstruktural dan politik di Misi-Misi PBB.

Pada 2000, Dewan Keamanan PBB mengesahkanResoluasi 1325 mengenai Perempuan, Perdamaian danKeamanan. Resolusi ini mengakui pertanggungjawaban unikdari konflik bersenjata terhadap perempuan, dan manfaat yangmenambah partisipasi perempuan dalam menjaga perdamaian,operasi-operasi PBB yang lain dan pengambilan keputusan.Dalam merancang misi berikutnya di Timor-Leste, pentingbagi PBB untuk menggunakan perspektif gender, denganmelibatkan perempuan di setiap tingkatan. Meskipun hampirsemua yang bertanggungjawab bagi krisis ini adalah laki-laki,para perempuan dan anak-anak menanggung beban utamaberpindahnya mereka dari tempat tinggal.

Misi PBB berikutnya sedang dirancang dalam suasanadarurat. Meskipun keprihatinan akan bantuan keamanan dankeamanan yang mendesak harus ditangani, tetapi jikapenyebab kriris yang lebih dalam akan muncul kembali jikamereka tidak ditangani. Kami berharap bahwa PBB akanmendapatkan jalan yang lebih komprehensif dan efektif untukmenangani – pembangunan ekonomi, pendidikan kewarga-negaraan yang luas, pemulihan dari trauma, transparansi,pengembangan kapasitas dan keadilan. Seperti dalam masaUNTAET, keamanan dan bantuan kemanusiaan bisa dikontroldalam waktu 12 bulan, tetapi isu-isu yang lebih mendasar iniharus menjadi prioritas utama bagi PBB di Timor-Leste untukbeberapa tahun mendatang.

Dihidupkannya kembali misi PBB harus direncanakan untuklima tahun atau lebih. Meskipun fasilitas dan dukungan inter-nasional untuk pemilihan umum 2007 penting, pertanggung-jawaban masyarakat internasional tidak harus diakhiri denganpemilihan umum yang bebas dan adil dan pembentukanpemerintahan baru yang terpilih. Ini merupakan langkah-langkah di dalam perjalanan menuju stabilitas dan demokrasiberdasarkan konstitusi, bukanlah tujuan akhir.

Misi-misi PBB sebelumnya di Timor-Leste telah diberikanwewenang selama satu atau kurang dari satu tahun dalamsatu misi. Proses ini memindahkan banyak staf internasionalyang terbaik dari Timor-Leste. Saat kontrak kerja merekahampir habis, para staf dan sukarelawan mulai mencari posisiberikutnya, orang-orang yang paling berkemampuan danberpengalaman akan mendapatkan pekerjaan baru. Kamisangat mendorong Dewan Keamanan untuk memberikanmandat selama dua tahun kepada misi yang baru, dengananggapan awal misi ini diperbarui, bukan dihentikan, ketikamisinya telah berakhir.Keadilan

Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional danpemerintah Timor-Leste telah gagal untuk mendapatkankeadilan bagi kejahatan terhadap umat manusia yang terjadiselama 24 tahun pendudukan ilegal Indonesia terhadap Timor-Leste, atau gagal menyelesaikan persentase kecil kejahatan

yang terjadi selama 1999. Catatan ini tidak akan menggam-barkan frustasi yang dalam yang dirasakan oleh para korbankarena kurangnya pertanggungjawaban. Laporan AkhirCAVR menggambarkan warisannya: “Kekebalan hukum telahberakar” dan “Penghormatan terhadap negara yang berda-sarkan hukum dan organ-organ negara yang bertanggung-jawab dalam administrasi, sebuah tiang utama …pemban-gunan bangsa di Timor-Leste akan selalu sangat rapuh dalamkonteks ini.”

Kami tidak setuju dengan advokasi yang berulang-ulangmengenai “rekonsiliasi’’ dan “amnesti” oleh para pejabat tinggiTimor-Leste. Akan tetapi, kebanyakan para pemimpin kitaingat kejahatan berat selama 24 tahun yang terjadi terhadaprakyat kita, pada saat masyarakat internasional memutartelinganya yang tuli kepada tangisan kita untuk membantu.Kita seharusnya tidak terkejut bahwa pemerintah kita merasatidak mampu untuk menangani satu persatu beban untukmenghukum orang-orang Indonesia yang melakukankejahatan di bawah perintah pemerintah mereka. Masyarakatinternasional belum menyelesaikan kewajibannya, dantanggungjawab mereka terhadap kejahatan terhadap umatmanusia seharusnya tidak ditinggalkan sendirian kepadaTimor-Leste.

Krisis sekarang ini menunjukkan dua hasil ketiadaanpertanggungjawaban: para pelaku mengantisipasi kekebalanhukum dari kejahatan berat, dan para korban, kurang percayadiri dengan sistem peradilan, dan menangani sendiri semuapersoalan. Kelemahan sistem pengadilan Timor-Lestemerupakan hambatan, tetapi tanggungjawab yang ditinggalkanUNTAET dan para penggantinya merupakan masalah yanglebih besar, dan keduanya harus ditangani oleh misi PBBberikutnya. Membangun kembali kepolisian hanya akanmenangani kekurangan keamanan Timor-Leste. Hingga adakepercayaan diri yang luas pada sistem peradilan dan hukum,perdamaian dan pemerintah yang berdasarkan konstitusi diTimor-Leste akan selalu dalam situasi bahaya.

Sebagai tambahan untuk menyelamatkan keadilan danmembangun negara berdasarkan atas hukum, PBB sendiriharus memberikan contoh yang lebih baik. Status Rahasiadari Perjanjian Misi PBB yang menjamin staf PBB dan parakontraktor kebal hukum dari hukum Timor-Leste seharusnyatidak diabadikan. PBB harus berjanji untuk mengikuti hukumTimor-Leste, memutuskan contoh-contoh yang baik yangdilakukan oleh UNTAET – menyetujui pengecualian pajakilegal untuk hotel terapung Amos W dan kurangnyapertanggungjawaban atas demonstrasi dengan kekerasan danpembunuhan polisi di Dili pada tanggal 4 Desember 2002.Pemerintah Timor-Leste juga telah gagal untuk mempu-blikasikan temuan-temuannya mengenai insiden yang terjadibelakangan ini, tetapi PBB juga bertanggungjawab bagiketerbukaan informasi karena saat itu UNPOL secara luasbertanggungjawab atas PNTL.Angkatan bersenjata

Rancangan dan pembentukan F-FDTL selama UNTAETsangat dipengaruhi oleh nasihat staf internasional. Di antarapertimbangan-pertimbangan utama adalah memberikanpekerjaan kepada veteran FALINTIL dan menghalangiserangan-serangan dari Timor Barat. Pada 1999, ketakutanatas serangan milisi mendorong CNRT untuk meninggalkan

Page 20: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 20 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

pendiriannya bahwa Timor-Leste tidak memerlukan militer,memilih angkatan bersenjata untuk menjaga keamanan dariluar Timor-Leste. Akan tetapi, perbatasan dengan Timor Baratmasih di bawah yurisdiksi kepolisian, asalkan Indonesia jugamembebaskan perbatasan dari militer.

Sekarang Indonesia menerima kedaulatan Timor-Leste danpendekatan melalui rekonsiliasi Dili ke Jakarta pada dasarnyatelah mengurangi ancaman keamanan. Ancaman apa pun daritetangga yang lain, Australia, akan ditangani dengan diplomasi.Oleh karena itu F-FDTL dengan tujuan yang tidak jelas dantak ada musuh dari luar, mencari sesuatu untuk dikerjakan,menciptakan unit-unit intelejen untuk mendapatkan musuh,dan kadang-kadang sibuk dengan tindakan-tindakan di inter-nal F-FDTL yang tidak sesuai dengan konstitusi dan tidaksah. Keputusan-keputusan jangka pendek dibuat olehUNTAET, CNRT, dan Dewan Konstituante bisa memberikanmimpi buruk dalam jangka panjang.

Banyak prajurit-prajurit F-FDTL, termasuk parapetingginya mengembangkan keahlian mereka dalam masaperlawanan dengan pendudukan Indonesia. Seperti, merekabiasanya berinisiatif dalam struktur yang desentralisasi,beroperasi secara rahasia dan independen, membagikansenjata secara klandestin dari pasar gelap. Perbedaan antarapara serdadu dan masyarakat sipil tidak jelas, karena paraindividu bergantian peran antara sebagai anggota perlawananyang bersenjata dan masyarakat sipil bawah tanah, seringkalidiasumsikan dengan peran ganda. Meskipun taktik-taktik inipenting bagi perlawanan bawah tanah, mereka mati-matianbergabung dengan angkatan bersenjata diarahkan oleh sebuahpemerintahan sipil yang terpilih.

Selama beberapa tahun terakhir, F-FDTL menerimadukungan dari banyak sumber internasional, tetapi para pelatihdan donor tidak cukup mengakui kontradiksi-kontradiksi ini.Lebih jauh, sejak F-FDTL tidak mempunyai pertanggung-jawaban konstitusional untuk keamanan dalam negeri, merekatidak dilatih untuk berhubungan dengan masyarakat sipil,menghormati hak asasi manusia, menggunakan senjata apidengan tepat, berkoordinasi dengan PNTL atau mengerjakantugas-tugas menjaga ketertiban. Pertanggungjawaban yangmembawa petaka muncul selama bulan April dan Mei,meskipun banyak yang menyadarinya jauh sebelumnya. Iniironi yang menyedihkan bahwa FALINTIL sebenarnya tidakpernah membunuh orang-orang sipil selama 24 tahun perlawananterhadap pendudukan militer Indonesia, tetapi setelah empat tahunkemerdekaan dan pelatihan internasional mereka telahmembalikkan senjata mereka kepada rakyat mereka sendiri.

Pemerintah Timor-Leste bersama-sama dengan PBB danpara penasehat internasional yang lain harus memberikanpemikiran dengan hati-hati terhadap peran angkatanbersenjata di masa mendatang. Peran ini harus direncanakanuntuk jangka panjang, fokus pada kepentingan bangsadaripada kelembaban sejarah, persaingan atau model-modelperan. Ada jalan yang lebih baik untuk menghormati parapahlawan pembebasan Timor-Leste daripada mempersiapkanmereka untuk bertempur di dalam perang yang sudah merekamenangkan dan tidak akan pernah terjadi lagi.

La’o Hamutuk telah melaporkan mengenai masalah-masalah dengan pelatihan polisi oleh internasional dankesulitan memindahkan kewenangan UNPOL kepada PNTL,

yang disoroti pada tanggal 4 Desember 2002. Meskipunbeberapa kelemahan telah dibicarakan, tetapi masalahoperasional dan komando masih ada. Kami juga prihatindengan unit-unit paramiliter kepolisian, dan senjata-senjatakaliber besar dan tidak tepat bagi PNTL yang telah dimilikioleh masyarakat. Seperti F-FDTL, kebiasaan di masaklandestin tidak mempunyai tempat di dalam angkatanbersenjata di masa demokrasi.

Krisis saat ini menggambarkan kebutuhan pelatihan yanglebih baik bagi PNTL dalam melayani publik dan kebutuhanmasyarakat sipil yang independen memantau operasi-operasikepolisian, juga masalah-masalah dari pelatihan yang tidakkonsisten oleh para penasihat dari berbagai negara yangberbeda. Polisi seharusnya tidak menjadi alat politik di belakangdan diperintah oleh para politisi tertentu. Tetapi ini tidak berartipolisi harus di bawah komando asing, seperti yang diusulkanoleh Australia. PNTL harus menjadi bagian dari pelayanansipil dengan profesional, komandan yang netral diterima olehsemua masyarakat Timor-Leste. Menteri Dalam Negeri harusbebas dari politik, mungkin dengan dewan pemantau yangindependen sama dengan dewan penasihat untuk Dana Pe-troleum dan fungsi-fungsi pemerintah yang sensitif lainnya.

Pembangunan ekonomi dan peningkatan kapasitasSecara tradisional, pembangunan ekonomi yang berkelan-

jutan tidak pernah menjadi bagian dari misi-misi PBB, tetapijaringan yang tidak terputus antara pembangunan ekonomidan keamanan. Dili telah digambarkan secara grafik sebagaisebuah masyarakat dengan ribuan pengangguran, pemudayang dipinggirkan dapat dengan mudah memutar kendali jikalembaga-lembaga yang bertanggungjawab atas hukum danperaturan tak berfungsi. Kerusuhan-kerusuhan yang terpisah-pisah terjadi kadang-kadang di masyarakat demokratis yangtelah lama terbentuk dan makmur.

Telah banyak ditulis mengenai “perekonomian menggelem-bung” yang diciptakan oleh fraksi-fraksi anggaran diUNTAET dan UNMISET yang memasuki perekonomianTimor-Leste. Faktanya, kurang dari 1% uang yang dipakaipada misi ini untuk gaji para pekerja Timor-Leste, dan bagianterbesar diterima oleh para staf internasional yang tidak pernahdatang ke Timor-Leste. Lebih jauh, dalam sejarahnya administrasiPBB ini yang paling dimiliterisasikan dengan kebanyakan parastaf dan mayoritas uang dialokasikan untuk angkatan bersenjata.

Karena PBB menambah kehadirannya di Timor-Leste,PBB harus merangsang perekonomian lokal yang miskin. Dimasa lalu, PBB mengimpor bahan persediaan dan layanandari luar negeri, menghilangkan kesempatan diperuntukkanbagi Timor-Leste untuk menggunakan uang di dalam negeri.Prioritas diberikan untuk air bersih, listrik dan komunikasi untukmendukung operasional PBB daripada mendukung pendudukibukota atau bangsa ini. Jika PBB memberikan pemikiran yanglebih terhadap perekonomian dengan orientasi waktu yanglebih lama, pembangunan ekonomi Timor-Leste sekarang akansemakin kuat, karena para pengusaha dan layanan-layananumum melonjak dengan pembelanjaan PBB yang berlanjutakan menciptakan lapangan kerja.

Area lain dimana PBB dan agen-agen bantuan dapatmendukung dengan mempromosikan pekerjaan bagi publik.Untuk alasan ideologi, Bank Dunia dan lembaga-lembaga

Page 21: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 21

yang lain telah mendesak Timor-Leste meminimalkanpekerjaan di sektor publik. Tetapi sejak pengangguranmenciptakan ketidakstabilan dan sejak devisa minyak Timor-Leste dapat membayar para pegawai negeri, tidak ada alasanyang masuk akal untuk tidak mempekerjakan orang-orang difungsi-fungsi yang diperlukan, seperti pembangunan danperbaikan jalan, pembangunan sekolah, pemberian perawatankesehatan dan listrik di pedesaan. Saat negara-negara sepertiAmerika Serikat mengalami tingkat pengangguran pada 1930-an sama seperti Timor-Leste sekarang, mereka menciptakanbadan-badan pemerintah untuk mempekerjakan orang-orangdi bidang pekerjaan umum dan infrastruktur. Misi PBB dapatmempekerjakan orang-orang Timor-Leste dalam jumlah besardengan kontrak-kontrak sementara, menempatkan keahlian-keahlian mereka untuk hal-hal yang produktif, menambahkeinginan berpartisipasi mereka di dalam masyarakat,memberikan keahlian dan pengalaman kerja, dan mengarahpada beberapa pekerjaan jangka panjang.

Pemerintah Timor-Leste mempunyai kesulitan-kesulitanmengatur program dan proyek, sebagian karena tidakcukupnya dalam proses peningkatan kapasitas, prosedur antikorupsi yang terlalu ketat dan sentralisasi yang berlebihan.PBB dapat membantu dengan program pekerjaan-pekerjaanumum yang diperluas dengan memberikan pelatihan dannasehat dan dengan membantu merancang prosedur yangdiperbaiki dan mendesentralisasikannya.

Semua kegiatan-kegiatan semacam ini harus dilakukandalam koordinasi yang dekat dengan pemerintah Timor-Leste,dan para staf internasional dan konsultan yang melaksanakanprogram itu seharusnya mempunyai keahlian yang tepatdalam mengajar dan pendampingan. Mereka harus bertang-gungjawab kepada kebutuhan Timor-Leste, daripadakebutuhan struktur organisasi dan para pengawas yang jauhdari mereka di Kantor Pusat PBB sana.

Misi-misi PBB sebelumnya mempunyai kelemahan-kelemahan secara struktural yang menjual usaha merekadengan murah untuk memperkuat lembaga-lembaga negara:kontrak jangka pendek dan terlambat dalam merekrut parapenasihat internasional. Dalam pemerintah yang stabil, inimembutuhkan 10 tahun atau lebih bagi para pegawai negeriuntuk mendapatkan pengalaman yang cukup untuk mengelolasebuah departemen, belajar dari pengawasnya dan seluruhstaf yang lain. Tetapi di Timor-Leste, para pendamping danpenasehat datang dan pergi beberapa kali setahun, tanpawaktu yang cukup untuk memahami sepenuhnya lembaga-lembaga atau orang-orang yang bekerja dengannya. Waktuyang penting hilang untuk terlambatnya rekruitmen, dan parapenasehat hampir habis kontrak jangka pendeknya diganggudengan tugas mereka berikutnya.

Pendidikan kewarganegaraan dan demokrasiSalah satu akar masalah krisis adalah masyarakat dan para

pejabat pemerintah Timor-Leste tidak percaya diri meng-gunakan metode-metode menurut konstitusi dalam penye-lesaian perselisihan. Ini tidak mengherankan, karena keba-nyakan warga negara Timor-Leste tidak pernah hidup dalamdemokrasi yang berfungsi dengan baik dimana isu-isu diper-debatkan dengan damai. Pendidikan kewarganegaraan yangluas diperlukan tidak hanya dengan mengajari mekanisme

proses pemilihan umum, tetapi untuk meyakinkan masyarakatbahwa proses pemilihan umum mendukung kepentingan-kepentingan seluruh masyarakat dalam jangka panjang, tanpamemandang siapa yang menang dalam jangka pendek.

Ketidakefektifan pendidikan kewarganegaraan yangdiberikan oleh masyarakat internasional di masa sebelumnyadan perkembangan partai politik di Timor-Leste dapat dilihatdari hasil-hasil yang ada. Debat-debat politik dilakukan denganmenyerang pribadi orang, daripada memperdebatkan isu-isuutamanya. Para politisi menyerang integritas lawan politiknya,daripada menawarkan kebijakan-kebijakan alternatif. Parapemberi suara yang tidak puas menghina atau menyerahdengan wakil-wakil yang mereka pilih, daripada meyakinkanmereka untuk mengubah pandangan-pandangan mereka. Parapemimpin politik sangat patuh pada pemimpin partainya ataupelindung mereka, daripada melihat orang-orang yang berhakmemilih. Liputan media memperkuat tuduhan-tuduhan pribadidan tuduhan balasan, tanpa analisa atau fakta-fakta untukmembantu para pembaca atau pengamat memutuskan apayang benar. Ada masalah-masalah mendasar, yang tidak dapatdiperbaiki dengan pelatihan mengenai Undang-UndangPemilihan Umum. Tetapi masalah-masalah ini harus diarahkanjika Timor-Leste hendak bertahan sebagai sebuah bangsayang stabil, dimana hak asasi manusia dihormati danpertanyaan-pertanyaan yang diperdebatkan diselesaikansecara damai dan demokratis.

Karena PBB bekerja untuk menegakkan kembali negaraatas hukum, PBB juga harus memperhatikan peningkatankesadaran para pemimpin dan masyarakat umum bahwa debatpolitik secara sehat, fokus pada isu-isu dan saling menghormatidan tanpa kekerasan merupakan bagian penting daridemokrasi. Pendidikan Kewarganegaraan seharusnyamengingatkan para pejabat pemerintah bahwa kekuasaanmereka diperoleh dari persetujuan yang dipengaruhi, dansesungguhnya mereka harus menggunakan kekuasaan negarauntuk melayani rakyat, bukan diri mereka sendiri. Rekonsiliasipenting antar individu dan lembaga-lembaga yang dulunyabertentangan, tetapi rekonsiliasi harus digabungkan dengankompromi dan kepentingan-kepentingan yang salingmenguntungkan para pihak, bukan hanya permintaan maaf,ganti rugi, dan pengampunan dan ini semua tidak bisamenggantikan keadilan.

KesimpulanPembangunan sebuah bangsa selalu sulit, dan Timor-Leste

memulainya dengan kekurangan yang sangat besar akibatdari kejahatan internasional dan pengabaian secara sengajaoleh masyarakat internasional sebelum 1999. Bangsa baru diabad millennium ini sebelumnya merupakan sebuah “posteranak-anak” bagi kesuksesan keterlibatan masyarakat inter-nasional, tetapi Timor-Leste juga telah menjadi seekor babipercobaan bagi proyek-proyek. Kami berharap bahwa krisissekarang ini dianggap sebagai sebuah panggilan peringatan,dan misi PBB berikutnya akan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan jangka panjang dari sejuta orang yang tinggal diTimor-Leste, mengatasi praktek-praktek kelembagaan danketegangan-ketegangan biasa demi mendukung usaha-usahamereka untuk hidup dalam stabilitas, demokrasi, danperdamaian.

Page 22: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 22 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

UU Pensiun untuk mantan pejabat pemerintah menyebutkanbahwa:

mereka juga akan menerima 100% dari gajinya setiap bulan,perawatan medis gratis di dalam atau luar negeri, danpaspor diplomatik.Impor bebas pajak satu mobil setiap lima tahun, dan semuabahan untuk membangun satu rumah pribadi.Di samping ini, pemerintah akan menyediakan♦ satu mobil pribadi, lengkap dengan sopir dan bensin♦ satu rumah lengkap dengan pengamanan♦ seorang asisten dan sekretaris pribadi♦ sebuah kantor lengkap dengan internet, dua telpon dan

satu HP♦ dua perjalanan ke luar negeri setiap tahun, dengan dua

pendamping.Semua hak istimewa ini diberikan kepada setiap mantananggota parlemen yang menjalankan tugasnya paling sedikitselama 3½ tahun dan kepada mantan pejabat pemerintah yangmenjalankan tugasnya paling sedikit selama 4 tahun. Pejabatresmi yang belum bekerja selama empat tahun akan menerimatunjangan sebanding dengan jangka waktu ketika merekabekerja.

Negara-negara lainAnggota-anggota Parlemen sering mengatakan bahwa UU

ini mirip dengan yang digunakan di negara-negara lain. Padakenyataannya, di kebanyakan negara maju ada aturan yangtidak terlalu dermawan tentang berapa banyak pensiun yangdeterima seorang mantan anggota parlemen, kapan itu akanditerima, berapa tahun tugas mesti dijalankan dan berapapersen harus dibayarkan dana pensiun sementara merekamasih bekerja dan menerima gaji.

Seorang anggota Kongres Amerika Serikat bisa mendapatmaksimum 80 persen dari gajinya, kalau dia menjalankan tugasselama duapuluh tahun atau lebih. Tetapi, pensiun itu hanyaakan diterima ketika umurnya cukup tua untuk berhenti bekerja.Mereka yang bertugas selama hanya lima tahun, sepertianggota kita, akan menerima di bawah 10 persen dari gajinya,dan hanya ketika umurnya mencapai 62 tahun. Karena masajabatan seorang anggota Kongres adalah dua tahun, dia perludipilih tiga kali untuk mendapat jangka waktu lima tahun.Seorang yang hanya dipilih satu kali, seperti anggota ParlemenTimor-Leste, akan menjalankan tugas selama dua tahun dantidak akan menerima pensiun.

Di kebanyakan negara yang memakai sistem pensiun,anggota parlemen harus memberikan bagian yang cukup besardari gaji mereka sementara mereka masih bekerja ke dalamdana pensiun yang akan dibayarkan kembali ketika merekaberhenti bekerja.

Contohnya, di Portugal para anggota Majelis Republikmembayar 6% dari gajinya ke dalam dana pensiun, dan akanberhak menerima pensiun yang mirip pensiun untuk pegawainegeri lain setelah menjalankan tugas selama lima tahun. Di

Australia potongan gaji adalah 11.5% untuk 18 tahun yangpertama, dan 5.75% untuk masa jabatan di atas 18 tahun.Kalau mereka berhenti bekerja kurang dari 8 tahun merekatidak dapat pensiun sama sekali; di atas 8 tahun mulai dengan50% dari gaji sampai dengan maksimum 75% dari gaji kalausudah menjalankan tugas selama 18 tahun. Pensiun mulaidibayar pada usia 55 tahun.

Di negara yang kaya seperti Norwegia, yang mempunyaisistem kesejahteraan sosial yang kuat, anggota parlemen yangsudah berhenti bekerja menerima sampai 66% dari gajinya(setelah 12 tahun menjalankan tugas), dibayarkan mulai padaumur 65 tahun. Denmark menuntut 8 tahun tugas dan mulaimembayar pensiun pada usia 67 tahun.

Pada 1998, Parlemen Mozambique mengatur sebuah UUPensiun yang sangat dermawan untuk para anggotanya. RUUitu diveto oleh Presiden Joaquim Chissano dengan catatan“RUU ini mesti diperiksa kembali oleh Majelis karena menurutpendapat saya bisa membuat pengaruh sosio-ekonomis yangnegatif dan sulit untuk bisa dipenuhi secara keuangan.”Chissano mendesak utusannya untuk memeriksa “keberlan-jutan ekonomis dan sosial” usulan mereka dan bagaimanamelaksanakannya itu “dengan dasar keadilan sosial.” Empattahun kemudian Parlemen mengesahkan UU pensiun lain,yang memberikan kepada setiap utusan yang menjalankantugas dua periode masa jabatan (sepuluh tahun) 100% darigajinya ketika dia mencapai usia 60 tahun untuk laki-laki atau55 tahun untuk perempuan. Para utusan yang hanyamenjalankan tugas satu periode masa jabatan (lima tahun)tidak akan menerima pensiun, tetapi mereka berhak mendapat“tunjangan integrasi kembali” sebesar 50% dari gaji pokokuntuk setiap tahun bekerja dalam Majelis. Selama aktif dalamParlemen, seorang utusan membayar 13% dari gajinya kedalam dana pensiun – walaupun dana tersebut cuma menutupiseperdelapan dari total dana pensiun. Jika seorang utusanmembayar tambahan 1,5% dari gaji pokoknya, dia juga berhakmenerima perawatan medis gratis dari Pelayanan KesehatanNasional Mozambique, atau evakuasi ke luar negeri.Parlemen bekerja untuk siapa?

Setelah melihat berbagai negara lain, La’o Hamutukberpendapat bahwa para Anggota Parlemen Timor-Lestetelah memberikan pada diri mereka sendiri sesuatu pensiunyang paling dermawan di dunia. Mereka menarik keuntungandari ketidakpastian dalam situasi yang sekarang ada, daripadamengikuti prosedur yang adil dan transparan. Sementarakebanyakan orang sedang berjuang untuk melindungi dirisendiri dan keluarganya dari kekerasan dan kebakaran, paraanggota Parlemen telah mengesahkan UU yang mengun-tungkan mereka sendiri dan mantan pejabat lain yangmenjalankan tugas kurang dari lima tahun.

Kita semua tahu bahwa Timor-Leste adalah negara yangpaling miskin di wilayah Asia Pasifik. Kebanyakan orangTimor-Leste hanya menerima 50 sen per hari, dan ada banyakyang belum punya penghasilan harian. Standar hidup kita dibawah garis kemiskinan. Banyak orang di Timor-Leste cumabisa makan satu kali setiap hari.

Editorial: Undang-undang Pensiun yang Rakus(Lanjutan hari halaman 24)

Page 23: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Buletin La’o Hamutuk Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Halaman 23

Kenyataan yang sebenarnya ialah bahwa Timor-Lestemempunyai angka kematian bayi dan kematian ibu yang pa-ling tinggi di dunia. Menurut Laporan Pembangunan ManusiaUNDP 2006, angka kematian bayi di Tmor-Leste 64 orangper 1.000, dan angka kematian ibu 660 orang per 100.000.Jika kita mau Timor-Leste punya masa depan yang kuat kitaharus meningkatkan investasi untuk anak dan ibu kita,memperbaiki gizi dan pelayanan kesehatan mereka. Fasilitaskesehatan kita di daerah masih belum cukup, kita mestimembangunnya untuk kesejahteraan semua orang di Timor-Leste. Walaupun Parlemen mungkin sudah lupa, itulah janjidalam Pasal 17 dari Konstitusi kita, yang menyatakan bahwasemua perempuan dan laki-laki punya hak dan kewajiban yangsama dalam semua bagian dari kehidupan keluarga, politik,ekonomi, sosial dan budaya.

Banyak anak yang tidak bisa dapat pendidikan oleh karenaorangtua mereka tidak punya pekerjaan dan tidak ada uanguntuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah. Di daerah,kebanyakan sekolah belum berfungsi dengan baik. Bahkandi ibukota kita sistem pendidikan belum dibangun denganbagus, dan cuma beberapa orang punya kemungkinan untukpergi kuliah di negara lain. Pemerintah tidak mempunyaimekanisme untuk memberi beasiswa kepada anak-anakberprestasi yang tidak punya cukup uang untuk pergi kesekolah, atau meneruskan studi mereka di universitas.Masyarakat muda kita tidak punya pekerjaan, dan itumempengaruhi konflik yang kita alami di Timor-Leste saatini.

Bulan Desember yang lalu seorang anggota dari Tim Teknisyang sedang melanjutkan penilaian polisi Timor-Lestemenyatakan di dalam rapat umum La’o Hamutuk bahwaanggota-anggota PNTL tidak bisa melaksanakan tugasmereka dengan efektif karena fasilitas mereka. Mereka jugapunya gaji yang sangat rendah, sama sekali belum cukup untukmendukung keluarga mereka, yang mendorong mereka untukjadi terlibat dalam aktivitas ilegal. Pasti itu akan mempengaruipenegakan hukum di negara kita.

Jika UU Pensiun ini disahkan, Parlemen dan Pemerintahbukan lagi tempat untuk membuat dan mengimplementasikebijakan publik; melainkan akan menjadi tempat untukbeberapa orang bergabung dengan kelas atas. Orang akanmenjadi anggota Parlemen atau Menteri karena maumenaikkan statusnya, menjadi kaum elit, tidak membuat apapun namun menerima uang dan hak-hak istimewa.

UU ini menunjukkan pada kita bahwa para politikus kitamenyalahgunakan demokrasi. Demokrasi berarti kedaula-tan terletak di tangan masyarakat, dan kekuasan politikyang kita serahkan kepada parlemen mesti digunakan untukmelayani masyarakat – bukan suatu kelompok elit. Apayang dibuat oleh wakil-wakil kita dengan UU ini sama sekalitidak menunjukkan pertimbangan atau hormat kepada parapemilik kedaulatan negeri kita, masyarakat Timor-Leste.Oleh karena itu kami menganggap ini sebagai korupsipolitik, karena ini adalah UU untuk menguntungkankepentingan pribadi. Ini jadi bukti bahwa demokrasi kitacuma pajangan dan dalam kenyataannya para anggotaparlemen telah kembali ke “Baino-krasi” (kekuasaan olehkaum elit).

Penelitian La’o Hamutuk menemukan bahwa UU ini lebihrakus daripada standar-standar internasional umum untuk UUPensiun. Di hampir semua negara pensiun di bawah 100%gaji, dan tidak dibayarkan sebelum orang mencapai umurberhenti kerja. Juga, orang harus bekerja banyak tahunsebelum mereka berhak menerima pensiun yang signifikan,dan mereka membayar bagian dari gaji ke dalam dana pensiun.

Di bawah RUU Timor-Leste orang yang tidak bekerja,yang tidak memberi kontribusi pada pembangunan negara ini,akan mencuri uang dari negara kita. Banyak anggotaParlemen Timor-Leste punya karir lain – mereka juga bekerjasebagai pengusaha, dosen dan konsultan – dan tidak masukakal bahwa mereka menerima pensiun negara sementaramereka masih hidup secara produktif.

Berdasarkan analisa kami di atas, kami ingin membuatbeberapa rekomendasi:√ Parlemen Nasional mesti memeriksa kembali UU tersebut

dengan pertimbangan terhadap dasar keberlanjutan sosial,ekonomi dan keuangan kita.

√ Harus ada diskusi umum untuk setiap RUU dari Parlemen,yang harus menerima pertimbangan dari masyarakat.

√ Parlemen harus mendengarkan suara dari yang memilihmereka, dan menjawab kebutuhan masyarakat untukmengembangkan ekonomi lokal kita, termasuk pertanian,irigasi, pemasaran produk-produk lokal, pendidikan untuksemua, dan dukungan secukupnya pada PNTL.

√ Daripada membayar pelayanan kesehatan khusus di luarnegeri untuk mantan anggota Parlemen dan pejabat resmi,menurut pendapat La’o Hamutuk uang itu harus digunakanuntuk membangun fasilitas kesehatan di dalam negara kita,khususnya di daerah, karena itu akan membantu jauh lebihbanyak orang. Sementara kebanyakan orang Timor-Lestecuma punya sedikit akses untuk pelayanan kesehatan,mantan pejabat resmi tidak semestinya punya hak-hakistimewa.

√ Mengevaluasi dan menjalankan rencana pensiun untuksemua pegawai negeri, yang juga termasuk anggotaParlemen, pejabat resmi tinggi dan pekerja lain di Timor-Leste, daripada menjalankan program pensiun-pensiunkhusus untuk mereka sendiri dan beberapa lain saja.

√ Berlaku untuk semua rencana pensiun, orang yang sehattidak semestinya menerima pensiun sementara merekamasih cukup muda.Presiden Republik tidak boleh mengesahkan UU ini, yang

memperbolehkan beberapa orang memanen kekayaan negaraini sementara mayoritas masyarakat hidup dalam kemiskinan.Jika tidak dihentikan, ini akan menjadi korupsi oleh parlemennasional, menggunakan uang negara.

Kami masih berharap bahwa anggota Parlemen akanmelayani kepentingan masyarakat yang memilih mereka.Tetapi kalau Parlemen tetap akan promosikan UU ini, kamiyakin bahwa pemilih akan kehilangan kepercayaan padaanggota-anggotanya, dan tidak akan memilih kembali merekapada pemilu yang akan datang.

Page 24: gratis Buletin La’o Hamutuk · Pensiun yang Rakus .....24 (bersambung ke halaman 2) free gratis free gratis free gratis * Istilah teknis dalam artikel ini dijelaskan dalam bagian

Halaman 24 Vol. 8, No. 1 Maret 2007 Buletin La’o Hamutuk

Apakah La’o Hamutuk itu?La’o Hamutuk (Berjalan Bersama) adalah sebuahorganisasi Timor-Leste yang memantau, mengana-lisis, dan melaporkan tentang kegiatan-kegiataninstitusi-institusi internasional utama yang ada diTimor Lorosa’e dalam rangka pembangunan kembalisarana fisik, ekonomi dan sosial negeri ini. La’oHamutuk berkeyakinan bahwa rakyat Timor-Lesteharus menjadi pengambil keputusan utama dalamproses ini dan bahwa proses ini harus demokratisdan transparan. La’o Hamutuk adalah sebuahorganisasi independen yang bekerja untuk mem-fasilitasi partisipasi rakyat Timor-Leste yang efektif.Selain itu, La’o Hamutuk bekerja untuk meningkatkankomunikasi antara masyarakat internasional denganmasyarakat Timor-Leste. Staf La’o Hamutuk baik itustaf Timor-Leste maupun internasional mempunyaitanggungjawab yang sama dan memperoleh gaji.Terakhir, La’o Hamutuk merupakan pusat informasi,yang menyediakan berbagai bahan bacaan tentangmodel-model, pengalaman-pengalaman, danpraktek-praktek pembangunan, serta memfasilitasihubungan solidaritas antara kelompok-kelompok diTimor-Leste dengan kelompok-kelompok di luarnegeri dengan tujuan untuk menciptakan model-model pembangunan alternatif.La’o Hamutuk mempersilakan kepada mereka yangingin menyalin kembali buletin atau foto yang adadalam buletin dengan gratis. Buletin dan foto yangdisalin harus tetap mencantumkan nama La’oHamutuk sebagai sumber utamanya.Dalam semangat mengembangkan transparansi,La’o Hamutuk mengharapkan anda menghubungikami jika mempunyai dokumen dan atau informasiyang harus mendapatkan perhatian rakyat Timor-Leste serta masyarakat internasional.

(bersambung ke halaman 22)

Editorial: Parlemen Nasional, Jangan SahkanUndang-undang Pensiun yang Rakus

Parlemen Nasional Timor-Leste baru saja meloloskandua undang-undang (UU) yang akan mengatur pensiundermawan untuk para mantan anggota parlemen dan

mantan pejabat resmi (ex-titulares de Órgãos deSoberania), seperti Presiden Negara, Presiden ParlemenNasional, Perdana Menteri, dan pejabat pemerintah.Sementara UU ini dibuat, krisis politik dan keamanan meliputinegara ini dengan ratusan ribu orang menjadi korban, danmereka pengungsi ke seluruh negeri. Motivasi UU ini jelas:masa jabatan lima tahun untuk anggota parlemen sudahhampir habis. Sementara artikel ini ditulis pada bulan Februari,Presiden Republik baru memveto UU tersebut danmengirimkan kembali ke Parlemen untuk direvisi.

Rancangan undang-undang ini tidak menarik banyakperhatian sampai saat Presiden memveto UU untuk mantananggota Parlemen pada awal Desember. Setelah itu beberapaLSM memulai berbagai aktivitas, termasuk forum umum,untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang UUPensiun. RUU tersebut tidak melalui dengar pendapat umumsepertinya Parlemen tidak mau mendengar pendapatmasyarakat. Anggota-anggota parlemen juga menolak untukikut serta dalam diskusi-diskusi atau untuk berbagi informasitentang UU tersebut dengan masyarakat, dengan alasanbahwa UU itu sudah diloloskan oleh Parlemen Nasionalseningga diskusi harus menunggu sampai setelah presidenmengesahkannya. Hanya dua minggu kemudian, Parlementelah mengirim kepada presiden sebuah RUU pensiun yanglain, kali ini untuk mantan pejabat tinggi pemerintah. ForumLSM Timor-Leste (Fongtil) dan Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Nasional awal bulan Januari telah mengorganisirsebuah seminar tentang kedua UU ini, yang dihadiri olehAnggota Parlemen Manuel Tilman dari juga KOTA.

UU Pensiun untuk mantan pejabat telah diveto olehPresiden pada tanggal 22 Januari. Menurut pendapat SuaraTimor Lorosa’e, Xanana Gusmão memveto UU ini karena“tidak ada alasan dasar untuk merancang UU tersebut, UUini tidak punya landasan konstitusional.” Mestinya merekamerancang UU dengan menetapkan siapa yang dimaksudkansebagai pejabat tinggi (“titulares”) sebelum diproses menjadiUU Pensiun. Surat veto dari Presiden dibacakan di dalamsidang pleno Parlemen yang diketuai oleh Wakil PresidenParlemen, Jacob Fernandes.

Isi kedua UU menunjukkan bahwa para anggota Parlemenhanya berpikir tentang bagaimana membuat hukum yangmenjamin masa depan mereka dan anggota lain dari pemerintahyang hanya menjalankan masa tugas lima tahun. Itu jugamenunjukkan bahwa mereka tidak sensitif terhadap krisis saatini – mereka tidak merasakan penderitaan ratusan ribu orangyang menjadi pengungsi dan hidup dalam kamp-kamppengungsi, atau dari mereka yang telah meninggal duniakarena konflik ini.

Sangat dermawan – untuk diri mereka sendiriUU Pensiun untuk mantan anggota parlemen menybutkan

bahwa:mantan anggota Parlemen akan tetap menerima 100 persengaji seumur hidupnya, mulai ketika mereka selesai tugas,dan penerimaan akan naik dengan kenaikan gaji parlemendi masa mendatang.pemerintah akan membayar perawatan medis di dalam ataudi luar Timor-Leste jika dokter menyarankan.tanpa membayar pajak import, mereka bisa mengimpor satumobil untuk dipakai pribadi dan semua bahan untukmembangun satu rumah pribadi.mereka berhak mendapat paspor diplomatik untuk merekasendiri dan keluarga, dan “perjalanan bebas” ketika merekaperlu berpergian di dalam atau keluar negeri.