free from exploitation for education free from exploitation for

2
Kampanye Global March untuk Pekerja Rumah Tangga Anak Free From Exploitation For Education Free From Exploitation For Education FAKTA GLOBAL TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK / PRTA KONVENSI ILO 189 TENTANG KERJA LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA Diperkirakan sebanyak 17,2 juta anak yang bekerja di sektor rumah tangga. Sebanyak 11,5 juta diantaranya diperkirakan berada dibawah usia minimum bekerja atau bekerja di jenis pekerjaan yang berbahaya. Kebanyakan PRTA adalah anak perempuan. 21% pekerja rumah tangga anak melakukan pekerjaan yang berbahaya. 65% pekerja rumah tangga anak berusia dibawah 14 tahun dan sekitar 7,4 juta diantara mereka berusia antara 5 sampai 11 tahun dan 3,8 juta berusia antara 12 sampai 14 tahun. Ratifikasi Konvensi ILO 189 sangat penting untuk menghapuskan pekerja rumah tangga anak dan memastikan perlindungan bagi pekerja muda. Sampai saat ini baru 7 negara yang telah meratifikasi Konvensi ini, yaitu Bolivia, Itali, Mauritius, Nikaragua, Paraguay, Philippina, dan Uruguay). Sumber: ILO-IPEC Pada Tahun 2011, Organisasi Perburuhan Internasional mengadopsi Konvensi ILO 189 tentang Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT). Konvensi berisi pesan penting bahwa PRT, seperti halnya pekerja lainnya, berhak atas kondisi kerja dan hidup yang layak. Konvensi ini merupakan alat penting untuk memerangi pekerja anak; Ketentuan-ketentuan di dalamnya mengatur tentang penghapusan pekerja rumah tangga anak, diantaranya melarang anak-anak dibawah usia minimum (15 tahun, di Indonesia) untuk bekerja dan melakukan jenis-jenis pekerjaan yang berbahaya. Dalam hal ini, Konvensi 189 mensyaratkan Negara yang meratifikasinya mengatur standar usia bagi pekerja rumah tangga dan mengidentifikasi, melarang dan menghapuskan jenis-jenis pekerjaan berbahaya yang dilakukan oleh anak- anak di rumah tangga, yang selaras dengan ketentuan pada Konvensi ILO 138 (Usia Minimum Bekerja) and Konvensi ILO 182 (Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk bagi Anak). Bagi anak-anak yang berusia diatas 15 tahun (diatas usia minimum), Konvensi ini menyerukan kepada Negara-negara yang telah meratifikasinya untuk mengambil langkah- langkah serta memastikan bahwa pekerjaan rumah tangga yang dilakukannya tidak menghalangi mereka untuk menikmati hak-haknya bersekolah, berpartisipasi dalam pendidikan non formal atau mengikuti kursus-kursus kejuruan.* Kampanye Global Memerangi Pekerja Anak sedang melakukan kampanye di seluruh dunia untuk menghapuskan Pekerja Rumah Tangga Anak. Menghapuskan Eksploitasi dan memberi layanan Pendidikan dimaksudkan untuk mendorong Negara-negara Peserta ILO meratifikasi Konvensi 189 untuk memulihkan kebebasan dan martabat 17,2 juta Pekerja Rumah Tangga Anak di seluruh dunia. Sebagai bagian dari kampanye global, fokus aksi ini akan dilakukan di 3 negara, yaitu Indonesia, Panama dan Togo. Bergabunglah dengan Kampanye Global dan Dukung Global March dan Mitra Kerjanya JARAK untuk Ratifikasi Konvensi 189 oleh Pemerintah Indonesia. * 27.05.2013

Upload: dodien

Post on 16-Jan-2017

274 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Free From Exploitation For Education Free From Exploitation For

Kampanye Global March untuk Pekerja Rumah Tangga Anak

Free From

Exploitation

For Education

Free From

Exploitation Exploitation

For Education

FAKTA GLOBAL TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK / PRTA

KONVENSI ILO 189 TENTANG KERJA LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA

Diperkirakan sebanyak 17,2 juta anak

yang bekerja di sektor rumah tangga.

Sebanyak 11,5 juta diantaranya

diperkirakan berada dibawah usia

minimum bekerja atau bekerja di jenis

pekerjaan yang berbahaya.

Kebanyakan PRTA adalah anak

perempuan.

21% pekerja rumah tangga anak

melakukan pekerjaan yang berbahaya.

65% pekerja rumah tangga anak berusia

dibawah 14 tahun dan sekitar 7,4 juta

diantara mereka berusia antara 5 sampai

11 tahun dan 3,8 juta berusia antara 12

sampai 14 tahun.

Ratifikasi Konvensi ILO 189 sangat

penting untuk menghapuskan pekerja

rumah tangga anak dan memastikan

perlindungan bagi pekerja muda. Sampai

saat ini baru 7 negara yang telah

meratifikasi Konvensi ini, yaitu Bolivia,

Itali, Mauritius, Nikaragua, Paraguay,

Philippina, dan Uruguay).

Sumber: ILO-IPEC

Pada Tahun 2011, Organisasi Perburuhan Internasional

mengadopsi Konvensi ILO 189 tentang Kerja Layak bagi

Pekerja Rumah Tangga (PRT). Konvensi berisi pesan

penting bahwa PRT, seperti halnya pekerja lainnya, berhak

atas kondisi kerja dan hidup yang layak.

Konvensi ini merupakan alat penting untuk memerangi

pekerja anak; Ketentuan-ketentuan di dalamnya mengatur

tentang penghapusan pekerja rumah tangga anak,

diantaranya melarang anak-anak dibawah usia minimum (15

tahun, di Indonesia) untuk bekerja dan melakukan jenis-jenis

pekerjaan yang berbahaya.

Dalam hal ini, Konvensi 189 mensyaratkan Negara yang

meratifikasinya mengatur standar usia bagi pekerja rumah

tangga dan mengidentifikasi, melarang dan menghapuskan

jenis-jenis pekerjaan berbahaya yang dilakukan oleh anak-

anak di rumah tangga, yang selaras dengan ketentuan pada

Konvensi ILO 138 (Usia Minimum Bekerja) and Konvensi

ILO 182 (Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk bagi Anak).

Bagi anak-anak yang berusia diatas 15 tahun (diatas usia

minimum), Konvensi ini menyerukan kepada Negara-negara

yang telah meratifikasinya untuk mengambil langkah-

langkah serta memastikan bahwa pekerjaan rumah tangga

yang dilakukannya tidak menghalangi mereka untuk

menikmati hak-haknya bersekolah, berpartisipasi dalam

pendidikan non formal atau mengikuti kursus-kursus

kejuruan.*

Kampanye Global Memerangi Pekerja Anak sedang melakukan kampanye di seluruh dunia untuk menghapuskan

Pekerja Rumah Tangga Anak.

Menghapuskan Eksploitasi dan memberi layanan Pendidikan dimaksudkan untuk mendorong Negara-negara Peserta

ILO meratifikasi Konvensi 189 untuk memulihkan kebebasan dan martabat 17,2 juta Pekerja Rumah Tangga Anak di

seluruh dunia. Sebagai bagian dari kampanye global, fokus aksi ini akan dilakukan di 3 negara, yaitu Indonesia, Panama

dan Togo.

Bergabunglah dengan Kampanye Global dan Dukung Global March dan Mitra Kerjanya JARAK untuk Ratifikasi

Konvensi 189 oleh Pemerintah Indonesia.

* 27.05.2013

Page 2: Free From Exploitation For Education Free From Exploitation For

Pekerja rumah tangga anak adalah salah satu bentuk pekerjaan anak yang sering ditemukan di Indonesia. Penelitian

tentang Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA) oleh JALA PRT (Jaringan Nasional untuk Perlindungan Pekerja Rumah

Tangga) tahun 2010, mengungkapkan bahwa jumlah anak di sektor ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Penelitian ini menyatakan bahwa secara nasional ada sekitar 2,000.000 anak (di bawah 18 tahun) bekerja di pekerja

rumah tangga dan lebih dari 90% dari mereka adalah perempuan. Mereka sebagian besar berasal dari daerah

pedesaan dan memasuki pekerjaan rumah tangga antara usia 12 dan 15 tahun. Mereka sering direkrut tanpa informasi

pekerjaan yang sebenarnya, rata-rata pendidikan mereka rendah (lulus Sekolah Dasar), berasal dari keluarga miskin

dan keterampilan melakukan pekerjaan rumah tangga yang tidak memadai. Anak-anak seringkali terpikat dengan janji-

janji palsu mendapatkan upah yang tinggi, bekerja di kota-kota besar, tanpa rincian di mana tepatnya mereka akan

dipekerjakan, tugas-tugas yang akan mereka lakukan, jam kerja serta kondisi kerja yang dihadapi. Seringkali mereka

bekerja 14 sampai 18 jam sehari, tujuh hari seminggu, tanpa isitrahat, libur atau cuti.

Untuk merespon masalah ini, pada tahun 2000 Indonesia meratifikasi Konvensi ILO 182 tentang Penghapusan Segala

Bentuk Pekerjaan terburuk untuk anak. Tahun berikutnya Indonesia membentuk Komite Aksi Nasional dalam

mengembangkan organisasi dan struktur kebijakan yang diperlukan untuk melaksanakan konvensi ini. Pada tahun

2002, Komite Nasional telah mengeluarkan Rencana Aksi Nasional (RAN) tentang Penghapusan Bentuk-bentuk

Terburuk Pekerjaan untuk Anak dalam rentang waktu 20 tahun. Pada tahun 2004, para aktivis JALA PRT dan JARAK

(Jaringan LSM untuk Penanggulangan Pekerja Anak) menginisiasi Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja

Rumah Tangga (RUU PRT dan mengusulkan rancangan ini ke Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Baru

9 tahun kemudian, rancangan Undang-undang ini diformulasi dan dibahas di DPR.

Pada Juni 2011, Pemerintah Indonesia telah menandatangani Konvensi ILO 189. Konvensi ini secara jelas mengatur

tentang kerja layak bagi PRT dan merupakan pesan penting untuk menghapuskan pekerja anak. Konvensi 189 berisi

ketentuan untuk menghapuskan PRT Anak dan melarang mempekerjakan anak di bawah usia minimum bekerja dan

dalam bentuk pekerjaan terburuk. Dalam hal ini, Konvensi mensyaratkan agar Negara-negara peserta, termasuk

Indonesia untuk meratifikasinya, menentukan usia minimum bekerja, mengidentifikasi, melarang dan menghapuskan

bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak di rumah tangga yang konsisten dengan Konvensi ILO 138 (Usia Minimum

Bekerja) dan 182 (Bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak).

Tuntutan kepada DPR RI dan Pemerintah RI1. Segera sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT)

2. Segera ratifikasi Konvensi ILO 189 tentang Kerja Layak bagi PRT.

3. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa pekerjaan rumah tangga tidak menghalangi

anak-anak untuk bersekolah secara formal di pendidikan dasarnya, pendidikan non formal dan kejuruan.

4. Menentukan batas usia minimum bekerja dan mengidentifikasi, melarang dan menghapuskan pekerjaan berbahaya

yang dilakukan anak-anak dengan ketentuan pada Konvensi ILO 138 (batas usia minimum bekerja) dan Konvensi

ILO No. 182 (Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak).

Tuntutan kepada Masyarakat Sipil dan Serikat Buruh 1. Dukung Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT)

2. Dukung Ratifikasi Konvensi ILO 189 tentang Kerja Layak bagi Pekerja Rumah Tangga

3. Melarang rekruitmen anak-anak di bawah usia minimum untuk pekerjaan rumah tangga

4. Mencegah anak-anak bekerja di bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak.

Tuntutan kepada Agen Perekrut Pekerja Rumah Tangga1. Hentikan merekrut anak-anak di bawah usia minimum untuk dipekerjakan sebagai PRT

2. Hentikan trafiking terhadap PRT dan PRT Anak

www.globalmarch.org

Co

pyr

ight ©

2013 G

lobal M

arc

h A

gain

st C

hild

Labour