bab ii free

49
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Konsep Dasar Mobilitas 2.1.1 Definisi Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (A. Aziz Alimul H., 2006). 2.1.2 Tujuan Mobilitas Memenuhi kebutuhan dasar manusia Mencegah terjadinya trauma Mempertahankan tingkat kesehatan Mempertahan interaksi sosial dan peran sehari – hari Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh 2.1.3 Jenis – Jenis Mobilitas

Upload: sanner-sky

Post on 18-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tinjauan pustaka

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Mobilitas2.1.1 DefinisiMobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (A. Aziz Alimul H., 2006).

2.1.2 Tujuan Mobilitas Memenuhi kebutuhan dasar manusia Mencegah terjadinya trauma Mempertahankan tingkat kesehatan Mempertahan interaksi sosial dan peran sehari hari Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

2.1.3 Jenis Jenis MobilitasMenurut A. Aziz Alimul H, ada beberapa jenis mobilitas yang terdiri dari :1. Mobilitas penuhMobilitas penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.2. Mobilitas sebagianMobilitas sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Mobilitas sebagian ini di bagi menjadi 2 jenis, yaitu : Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal, contohnya adanya dislokasi sendi tulang. Mobilitas sebagian permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tesebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang reversibel, contohnya terjadinya hemigplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, poliomielitis karena terganggunya sistem saraf motorik dan sensorik.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi MobilitasMobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : Gaya hidup. Proses penyakit / cedera. Kebudayaan. Tingkat energi. Usia dan status perkembangan.2.1.5 Pengaturan Mobilitas Tidur Pada Pasien StrokeMasyarakat mempunyai persepsi mengenai postur pasien stroke yang khas (Typical Stroke Patient). Sebenarnya hal ini dapat dicegah dengan mengatur posisi pasien dengan tepat sedini mungkin. Posisi pasien harus di ubah setiap 2 3 jam berupa terlentang, miring kiri ke sisi yang sehat dan miring kanan ke sisi yang sakit (Ns. Enny Mulyatsih, S.Kep & DR. Dr. Sitti Airiza, Sp.S(K), 2008 ).A. Posisi berbaring terlentang : Posisi kepala, leher dan punggung lurus Letakkan bantal dibawah bahu dan lengan yang lemah secara hati hati, sehingga bahu terangkat ke atas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar ke arah luar, siku dan pergelangan tangan agak di tinggikan. Letakkan pula bantal dibawa pangkal paha yang lemah dengan posisi kaki agak memutar ke arah dalam, lutut agak ditekuk.B. Posisi berbaring miring ke kiri yang ke sisi yang sehat : Bahu yang lemah atau lumpuh harus menghadap ke depan, lengan yang lemah posisi memeluk bantal dengan siku diluruskan. Kaki yang lumpuh diposisikan di depan, dibagian bawah paha dan tungkai diganjal bantal, lutut agak ditekuk.C. Posisi berbaring miring ke kanan yang ke sisi yang lemah. Lutut yang lemah atau lumpuh menghadap ke depan, pastikan bahwa bahu pasien tidak memutar secara berlebihan. Kaki yang lemah agak ditekuk, yang sehat menyilang di atas kaki yang lemah dengan ganjal bantal.

2.2 Konsep Keterampilan Dasar Masase Kulit2.2.1 DefinisiPerkataan massage dalam bahasa Arab dan Perancis berarti menyentuh atau merabah. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pijat atau urut. Selain itu massage dapat diartikan sebagai pijat yang telah disempurnakan dengan ilmu ilmu tentang tubuh manusia dengan mempergunakan bermacam macam bentuk atau teknik (Bambang Trisnowiyanto, 2012 ).

2.2.2 Tujuan Massage Melancarkan peredaran darah terutama peredaran darah vena (pembuluh balik) dan peredaran darah getah bening ( air limphe ) Menghancurkan pengumpulan sisa sisa pembakaran di sel sel otot yang telah mengeras yang disebut miogelosis ( asam laktat ). Menyempurnakan pertukaran gas gas dan zat zat di dalam jaringan atau memperbaiki proses metabolisme. Menyempurnakan pembagian zat zat makanan keseluruh tubuh. Menyempurnakan proses pencernaan makanan. Menyempurnakan pembuangan sisa sisa pembakaran (sampah sampah) ke alat alat pengeluaran atau mengurangi kelelahan. Merangsang otot otot yang dipersiapkan untuk bkerja yang lebih berat, menambah tonus otot (daya kerja otot), efisiensi otot (kemampuan guna otot) dan elastisitas otot (kekenyalan otot) Merangsang jaringan jaringan saraf, megaktifkan saraf sadar dan kerja saraf otonomi (tak sadar). Membantu penyerapan (absorpsi) pada peradangan bekas luka. Membantu pembentukan sel-sel baru dalam perkembangan tubuh. Membersihkan dan menghaluskan kulit. Memberikan perasaan nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh. Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit yang boleh dipijat.

2.2.3 Jenis Jenis MassageJenis - jenis massage terdiri dari : Sport Massage ( massage kebugaran )Yaitu pijat yang dipakai dalam lingkup sport saja dan bertujuan untuk membentuk serta memelihara kondisi fisik para olahragawan agar tetap sehat dan bugar. Remedial Massage ( Massage penyembuhan )Yaitu pijat yang dilakukan untuk memulihkan beberapa macam penyakit tanpa memasukkan obat ke dalam tubuh dan bertujuan untuk meringankan atau mengurangi keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan indikasi untuk dipijat. Cosmetic MassageYaitu pijat yang dipakai dalam bidang pemeliharaan kecantikkan dan bertujuan untuk membersihkan serta menghaluskan kulit dan menjaga agar kulit tidak lekas mengkerut.

2.2.4 Teknik Teknik MassageTeknik massage ini terdiri dari beberapa yakni :1) Eflourage (Gosokan)Eflourage / gosokan adalah suatu gerakan dengan mempergunakan seluruh permukaan telapak tangan melekat pada bagian bagian tubuh yang digosok. Bentuk telapak tangan dan jari jari selalu menyesuaikan dengan bagian tubuh yang digosok. Tangan menggosok secara supel menuju ke arah jantung (sentripetal) dengan dorongan dan tekanan. Tetapi boleh juga menuju menyamping (sentrifugal) misalnya gosokan di daerah dada, perut dan sebagainya. Teknik eflourage dilakukan pada permulaan massage dosis 5 kali dan penutup massage dosis 3 kali baik sebagian maupun untuk seluruh tubuh. Eflourage yang dilakukan pada daerah anggota gerak (ekstremitas) selalu dengan dorongan dan tekanan yang baik dan setiap gosokan harus berakhir pada kelenjar limfe ( pada ketiak untuk anggota gerak atas dan lipat paha untuk anggota gerak bawah.Efek atau guna eflourage antara lain : Membantu melancarkan peredaran darah vena dan peredaran getah bening atau cairan limfe. Membantu memperbaiki proses metabolisme. Menyempurnakan proses pembuangan sisa pembakaran atau mengurangi kelelahan. Membantu penyerapan (absorpsi) pada peradangan. Relaksasi dan mengurangi rasa nyeri.2) Petrissage (pijatan)Adalah suatu gerakan pijatan dengan mempergunakan 4 jari merapat berhadapan dengan ibu jari yang selalu lurus dan supel. Kesalahan pada umumnya tidak dapatnya jari jari tersebut melurus. Bagian tubuh yang dipijat terletak di dalam lengkungan telapak tangan antara jari jari dan ibu jari. Gerakan memijat dengan meremas otot yang sedikit ditarik keatas seolah olah akan memisahkan otot dari tulang selaputnya atau dari otot yang lain.Petrissage ini mempunyai beberapa variasi, yakni : Kneading ( pijatan yang menggunakan satu tangan atau kedua belah tangan ), variasi kneadingnya berupa : Pijatan dengan palmar kneading ( telapak tangan ). Pijatan dengan tham dan finger kneading. Alternate parmar kneading. Wringing = walken ( gosokan lipat pindah ), variasi walken ini ada 2 yakni : Walken kecil dengan mempergunakan ujung jaring misalnya pada daerah dada. Walken besar dengan mempergunakan seluruh permukaan telapak tangan dan jari jari, di pakai pada glueal ( pantat ) dan punggung. Picking up ( pijatan )Adalah suatu gerakan pijatan dengan mempergunakan kedua belah tangan. Jaringan dipegang dan otot ganti berganti digerakan kemuka dan ke belakang. Teknik ini banyak digunakan pada daerah otot otot tengkuk bahu, lengan atas, tangan dan jari jari, tungkai bawah, kaki.Efek atau guna petrissage antara lain : Mengurangi penimbunan asam laktat di dalam sel-sel otot yang telah mengeras yang disebut miogelesis atau asam laktat. Menekan atau mendorong sampah sampah yang ada di dalam jaringan ke dalam pembuluh darah balik ( vena ). Untuk melonggarkan kulit dan otot dari tulang ( untuk mempengaruhi kulit dan otot ). Memperbaiki proses metabolisme apabila dilakukan di daerah yang luas, misalnya daerah pinggang, punggung, perut dan anggota gerak.3) Shacking (goncangan)Adalah suatu gerakan goncangan dengan mempergunakan satu tangan atau kedua tangan dan biasanya dilakukan di daerah otot otot paha, tungkai bawah, kaki, tengkuk, bahu, lengan atas dan bawah, tangan dan daerah perut. Bagian tubuh yang digoncang harus benar benar lemas dan rileks dahulu.Efek atau guna shacking antara lain : Melancarakan peredaran darah vena dan peredaran darah getah bening ( cairan lymfe ). Menyempurnakan pembagian sari sari makanan keseluruh tubuh. Mengurangi ketegangan otot. Mempengaruhi bagian bagian yang lunak dan kerja sistem saraf.4) Tapotement ( pukulan )Adalah suatu gerakan pukulan dengan mempergunakan satu tangan atau kedua belah tangan bergantian. Variasinya antara lain : Beating, adalah suatu gerakan pukulan dengan mempergunakan jari jari lemas dan menggenggam sikap pergelangan tangan dorso-fleksi ( menekuk ke belakang ), seluruh tangan jatuh pada permukaan tubuh yang dipukul dan dapat mempergunakan tangan satu atau tangan dua bersama sama bergerak ganti berganti. Claping, adalah suatu gerakan pukulan dengan mempergunakan telapak tangan dan jari jari yang membuat cekungan, sikap pergelangan tangan palmarfleksi, bergerak ganti berganti.teknik ini biasa dilakukan di daerah pinggang dan punggung. Hal ini digunakan khusus untuk mempengaruhi kulit sehingga dapat menambah aktivitas kelenjar keringat, menaikkan suhu badan dan kehangatan tubuh. Hacking, adalah suatu gerakan pukulan yang banyak memerlukan latihan, sehingga mencapai kemahiran. Yang harus diperhatikan ialah sikap kedua siku fleksi, bahu abduksi, pergelangan tangan dorsfleksi, jari jari ekstensi dan beruntun ( mengepir ) dengan tepi telapak tangan yang agak miring, ujung jari kelima, keempat, ketiga, dan kedua jatuh pada permukaan tubuh yang dipukul satu persatu dan ganti berganti, tiap tiap pukulan harus ringan dan ngepir, sedang kedua telapak tangan saling berhadapan. Teknik ini banyak dilakukan di daerah pinggang dan punggung dengan maksud untuk efek pengobatan jantung. Khusus untuk mempengaruhi saraf sumsum tulang belakang dengan reflek menguatkan jantung kalau dilakukan di kanan kiri kolumna vertebralis sehingga membantu mempengaruhi fungsi saraf sekretori yaitu saraf yang menuju ke kelenjar. Pounding, adalah suatu gerakan pukulan kombinasi antara hacking dan beating. Jari jari rileks, tangan jatuhnya seperti hacking dan jari kelima menyentuh permukaan tubuh yang dipukul. Teknik ini dipergunakan apabila beating terlalu kuat dan untuk daerah yang kecil, namun penggunaannya tetap seperti beating.Efek atau guna tapotement : Melancarkan peredaran darah vena dan getah bening. Merangsangi otot otot, menambah tonus otot, efisiensi otot dan elastisitas otot. Menimbulkan rasa nyaman, segar dan kehangatan tubuh. Merangsangi saraf, kalau dilakukan dalam waktu yang singkat, dan kalau terlalu lama dapat mematikan saraf. Memperbaiki pencernaan makanan, kalau dilakukan dengan kuat. Memperbaiki metabolisme dan dapat manaikkan suhu badan apabila dilakukan bersama dengan teknik yang lain.

5) Friction ( gerusan )Adalah suatu gerakan gerusan kecil kecil yang dilakukan dengan mempergunakan ujung tiga jari ( jari telunjuk, jari tengah, jari manis ) yang merapat, ibu jari, ujung siku, pangkal telapak tangan danyang bergerak berputar putar searah atau berlawanan arah dengan jarum jam. Berputar putar dan menggeser ke samping secara supel dan kontiniyu sehingga seperti spiral. Teknik ini dapat dilakukan di daerah pantat, kanan kiri kolumna vertebralis pada sepanjang saraf tulang belakang, telapak kaki dan sekeliling persendian banyak dilakukan untuk remedial massage ( pijat penyembuhan ).Efek guna friction : Merangsang saraf-saraf dan otot-otot yang jauh letaknya dari permukaan tubuh (untuk jaringan-jaringan yang lunak dan dalam). Menghancurkan miogelosis atau asam laktat yang sudah mengeras. Mempengaruhi kapsul sendi dan ligamentum, kalau dilakukan di sekeliling persendian. Membantu mempercepat penyerapan ( absorpsi ) pada peradangan. Memperbaiki pencernaan makanan, kalau dilakukan sepanjang jalan urat saraf usus tebal atau kolon.Variasi friction Menggunakan ibu jari : ruas-ruas tulang belakang, gruteal. Menggunakan 3 jari mengumpul : gluteal dan ruas ruas tulang belakang ( telunjuk, jati tengah, dan jari manis ). Menggunakan pangkal telapak tangan : gluteal dan ruas ruas tulang belakang. Menggunakan siku : gluteal dan telapak kaki.6) Vibration ( getaran )Adalah suatu gerakan getaran yang dilakukan dengan mempergunakan ujung jari jari atau seluruh permukaan telapak tangan. Sikap siku fleksi ujung jari jari seluruh permukaan telapak tangan diletakkan pada bagian tubuh yang digetar dan tidak boleh menekan keras keras.Efek atau guna vibration : Merangsang secara ringan saraf saraf Menenangkan rangsangan rangsangan yang berlebihan. Mengurangi rasa nyeri, ngilu, tegang, misal : persendian bengkak dan nyeri.Variasi fibration menggunakan : Telapak tangan Ibu jari Ujung jari7) Stroking (mengurut)Adalah suatu gerakan mengurut dengan mempergunakan ujung ujung tiga jari yang merapat ( jari telunjuk, tengah dan manis ). Untuk menguatkan tekanan, tangan lain dapat membantunya. Teknik ini banyak digunakan untuk segment massage. Efek dan guna skolung disertakan.8) Skin rolling ( melipat atau menggeser kulit )Adalah suatu gerakan melipat atau menggeser kulit. Sikap pertama seperti mencubit, kemudian kulit digeserkan, jari jari menekan bergerak maju dan ibu jari menekan mendorong dibelakang. Dapat mempergunakan satu tangan atau kedua belah tangan. Teknik ini dilakukan untuk remedial massage. Efek atau guna skin rolling : untuk menyembuhkan fatique ( kelelahan ) yang disebabkan antara lain karena terlalu lama merendam diri dalam air, keluar malam tanpa ikat leher yang cukup tebal, pergi jauh naik kendaraan, terkena angin terlalu lama dan sebagainya.

2.3 Stroke2.3.1 DefinisiStroke adalah penyakit gangguan fungsional otak berupa kematian sel sel saraf neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara spesifik hal itu terjadi karena terhentinya aliran darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan. Gangguan saraf / kelumpuhan yang terjadi bergantung pada bagian otak mana yang terkena ( IP. Suiraoka, 2012 ).Stroke adalah kehilangan fungsi otak diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak, biasanya merupakan akumulasi penyakit serebrovaskular selama beberapa tahun ( Smeltzer, 2001 ).Stroke merupakan sindrom klinis yang timbulnya mendadak, progresif cepat, serta berupa defisit neurologis lokal atau global yag berlangsung 24 jam atau lebih.Selain itu, juga bisa langsung menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik ( Mansjoer, 2002 ). Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis atau hemiparalis akibat lesi vaskular yang dapat bangkit dalam beberapa detik atau hari, bergantung pada jenis penyakit yang menjadi penyebabnya ( Sidharta, 1994 ).Stroke adalah suatu Brain Attack serangan otak . Sesuai dengan istilah serangan , kejadian stroke hampir selalu tiba tiba dengan gejala yang beragam. Gejala yang paling sering ditemukan adalah keadaan lumpuh separoh badan dengan atau tanpa penurunan kesadaran. Stoke sering dihubungkan dengan keadaan sterss walaupun hal ini tidak selalu ada ( Ns. Enny mulyatsi, s.kep & DR.Dr. Airiza ahmad,Sp.S(K), 2008 ).

2.3.2 Klasifikasi StrokeMenurut satyanegara ( 1998 ), gangguan peredaran darah otak atau stroke dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu non hemoragis / iskemik / infak dan stroke hemoragis.1. Non hemoragis / iskemik / infarka. Serangan iskemik sepintas ( Transient Ischemic Attack - TIA ).TIA merupakan tampilan peristiwa berupa episode episode seranngan sesaat dari suatu disfungsi serebral fokal akibat gangguan vaskular, dengan lama serangan sekitar 2 15 menit sampai paling lama 24 jam.b. Defisit Neurologis Iskemik Sepintas ( Reversible Ischemic Neurology Deficit RIND ).Gejala dan tanda gangguan neurologis yang berlangsung lebih lama dari 24 jam dan kemudian pulih kembali ( dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu ).c. In Evolutional atau Progressing Stroke.Gejala gangguan neurologis yang progresif dalam waktu 6 jam atau lebih.d. Stroke komplet ( Completed Stroke / Permanent Stroke ).Gejala gangguan neurologis dengan lesi lesi yang stabil selama periode waktu 18 24 jam, tanpa adanya progresivitas lanjut.2. Stoke hemoragiPerdarahan intrakranial dibedakan berdasarkan tempat perdarahannya, yakni di rongga subraknoid atau di dalam parenkim otak (intraserebral). Ada juga perdarahan yang terjadi bersamaan pada kedua tempat di atas seperti : perdarahan subraknoid yang bocor ke dalam otak atau sebaliknya. Selanjutnya gangguan gangguan arteri yang menimbulkan perdarahan otak spontan dibedakan ukuran dan lokasi regional otak.

2.3.3 Akibat StrokeStroke dapat menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal tersebut berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas. Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidak mampuan untuk mngendalikan emosi. Banyak penderita yang mengalami kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya, namun banyak yang mengalami kelumpuhan fisik dan mental, tidak mampu bergerak, mengalami gangguan bicara dan kesulitan melakukan aktivitas makan secara normal.2.3.4 Gejala dan tanda strokeGejala dan tanda stroke pada penderita dengan stroke aku adalah ( Iskandar, 2004 ) : Adanya serangan defisit neurologis / kelumpuhan fokal, seperti hemiparesis, lumpuh sebelah badan yang kanan atau yang kiri saja. Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar. Mulut, lidah mencong bila diluruskan. Gangguan menelan, seperti sulit menelan, bila minum suka tersedak. Sulit berbahasa, kata yang di ucapkan tidak sesuai keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, rero. Sengau, ngaco, dan kata katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami ( afasia ). Bicara tidak lancar, hanya sepatah sepatah kata yang terucap. Tidak memahami pembicaraan orang lain. Tidak mampu membaca dan menulis dan tidak memahami tulisan. Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil kecil. Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun. Menjadi pelupa ( dimensia ). Vertigo ( pusing, puyeng ) atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktivitas. Onset / awal terjadinya penyakit cepat, mendadak dan biasanya pada saat bangun tidur / istirahat. Penglihatan terganggu, sebagian lapang pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap atau ganda sesaat ( berbayang ). Tuli satu telinga atau pendengaran berkurang. Menjadi mudah menangis dan mudah tertawa. Kelopak mata sulit dibuka atau dalam keadaan terkatup. Banyak tidur, selalu mau tidur. Gerakan tidak terkoordinasi, kehilangan keseimbangan, sempoyongan atau kehilangan koordinasi sebelah badan. Gangguan kesadaran, pingsan sampai koma.Jika ditinjau berdasarkan waktu kemunculannya, stroke dapat dibedakan menjadi 3 macam. Gejala gejala stroke muncul akibat dari bagian otak tertentu yang tidak berfungsi karena aliran darah ke bagian otak terganggu. Gejala gejala yang muncul bervariasi, bergantung bagian otak yang terganggu ( Susanto, 2010 ) :a. Gejala gejala bersifat sementara. Gejala yang hanya timbul beberapa menit hingga beberapa jam dan hilang sendiri baik dengan maupun tanpa pengobatan. Serangan dapat muncul lagi dengan gejala yang sama dan akan memperberat gejala sebelumnya atau ada kemungkinan menetap (lebih dari 24 jam).b. Gejala makin lama makin berat ( progresif ).Hal ini disebabkan karena gangguan aliran darah yang semakin lama semakin berat yang disebut progressing stroke in-evolution.c. Gejala menetap atau permanen.Gejala yang setelah kemunculannya tidak dapat kembali ke kondisi awal ( normal ) lagi untuk seterusnya.

2.3.5 Faktor Risiko Terjadinya StrokeMenurut Baughman ( 2000 ) yang menentukan timbulnya manifestasi stroke dikenal sebagai faktor risiko stroke. Adapun faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut :1. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang potensial.2. Diabetes melitus merupakan faktor risiko terjadi stroke yaitu dengan peningkatan aterogenesis.3. Penyakit jantung / kardiovaskular berpotensi untuk menimbulkan stroke. Faktor risiko ini akan menimbulkan embolisme serebral yang bersal dari jantung.4. Kadar hematokrit normal tinggi yang berhubungan dengan infark serebral.5. Kontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai, usia di atas 35 tahun, perokok, dan kadar estrogen tinggi.6. Penurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan iskemia serebral umum.7. Penyalah gunaan obat, tertuma pada remaja dan dewasa muda.8. Konsumsi alkohol.Sementara itu, menurut Harsono ( 1996 ), semua faktor yang menentukan timbulnya manifestasi stroke dikenal sebagai faktor risiko stroke. Adapun faktor faktor tersebut antara lain sebagai berikut :1. Hipertensi.Merupakan faktor risiko stroke yang potensial. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempit pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak pecah, maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel sel otak akan mengalami kematian.2. Diaberes melitus.Mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar. Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan menyempitkan diameter pembuluh darah tadi dan penyempitan tersebut kemudian akan mengganggu kelancaran aliran ke otak, yang pada akhirnya akan menyebabkan infark sel sel otak.3. Penyakit jantung.Berbagai penyakit jantung berpotensi untuk menimbulkan stroke. Faktor risiko ini akan menimbulkan hambatan / sumbatan aliran darah ke otak karena jantung melepas gumpalan darah atau sel sel / jaringan yang telah mati ke dalam aliran darah.4. Gangguan aliran darah otak sepintas.Pada umumnya bentuk bentuk gejalanya adalah hemiparesis, disartria, kelumpuhan otot otot mulut atau pipi, kebutaan mendadak, hemiparestesi, dan afasia.5. HiperkolesterolemiMeninggi angka kolesterol dalam darah, terutama low density lipoprotein (LDL), merupakan faktor risiko penting untuk terjadinya arteriosklerosis (menebalnya dinding pembuluh darah yang kemudian di ikuti penurunan elastisitas pembuluh darah). Peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung korone.6. Infeksi.Penyakit infeksi yang mampu berperan sebagai faktor risiko stroke adalah tuberkulosis, malaria, lues ( sifilis ), leptospirosis, dan infeksi cacing.7. Obesitas.Merupakan penambahan berat badan yang berlebihan dapat memperbesar risiko untuk terkena stroke.8. Merokok.Kebiasaan merokok telah terbukti antara lain dapat mengganggu kemampuan darah untuk mengikat darah oksigen dan merusak kelenturan sel darah merah. Kebiasaan ini akan menambah risiko untuk menderita stroke.9. Kelainan pembuluh darah otakPembuluh darah otak yang tidak normal di mana suatu saat akan pecah dan menimbulkan perdarahan.10. Lain lain Seperti lanjut usia, makin tua umur seseorang makin besar risiko untuk mendapatkan stroke. Oleh karena itu stroke di golongkan juga sebagi penyakit degeneratif, selain itu jenis kelamin laki laki lebih sering terkena stroke dibandingkan dengan perempuan, tetapi pada perempuan yang telah mengalami menapouse risiko terkena stroke sama dengan laki laki. Dan penyakit paru paru menahun, penyakit darah, asam urat yang berlebihan, kombinasi berbagai faktor risiko secara teori. Menurut IP. Suiraoka ( 2012 ), stroke erat kaitannya dengan gangguan pembuluh darah. Stroke terjadi karena adanya gangguan aliran darah ke bagian otak.Faktor resiko penyebab stroke digolongkan menjadi 2 yaitu faktor resiko yang tidak dapat terkendalikan dan faktor resiko yang dapat dikendalikan. Faktor resiko stroke yang tidak dapat dikendalikan, antala lain ( HH solution ) :a. Umurb. Jenis kelaminc. Garis keturunand. Ras atau etnike. Diebetesf. Arterosklerosisg. Penyakit jantungSedangkan faktor resiko yang dapat dikendalikan, antara lain :a. Obesitasb. Kurang aktivitas fisik dan olahragac. Merokokd. Mengkonsumsi alkohol dan penggunaan obat obatane. Tekanan darah tinggi ( hipertensi )f. Tingkat kolesterol darah yang berbahayag. Sleep apnea ( mendengkur disertai berhenti bernafas selama 10 detik )2.3.6 EtiologiMenurut Smeltzer ( 2001 ) stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari 4 kejadian yaitu sebagai berikut :1. Trombosis serebralArteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral yang merupakan penyebab paling umu dari stroke. Tanda tanda trombosis serebral bervariasi. Sakit kepala adalah onset yang tidak umum. Beberapa pasien dapat mengalami pusing, peubahan kognitif, atau kejang dan beberapa mengalami onset yang tidak dapat dibedakan dari hemoragi intraserebral atau embolisme serebral. Secara umum, trombosis serebral tidak terjadi dengan tiba tiba dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului onset paralisis berat pada beberapa jam atau hari.2. Embolisme serebralEmbolus biasanya membuat arteri serebral tengah atau cabang cabangnya sehingga merusak sirkulasi serebral. Onset hemiparesis atau hemiplegia tiba tiba dengan afasia, tanpa afasia, atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung atau pulmonal adalah karekteristik dari embolisme serebral.3. Iskemia serebralIskemia serebral ( insufisiensi suplai darah otak ke otak ) terutama karena kontriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.

4. Hemoragi serebrala. Hemoragi ekstradural ( hemoragi epidural ) adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. Keadaan ini biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah dan arteri meninges lain, dan pasien harus disertai dalam beberapa jam cedera untuk mempertahankan hidup.b. Hemoragi subdural pada dasarnya sama dengan hemoragi epidural, kecuali bahwa hematoma subdural biasanya jembatan vena robek. Oleh karena itu, periode pembentukan hematoma lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak. Beberapa pasien mungkin mengalami hemoragi subdural kronik tanpa menunjukkan tanda atau gejala.c. Hemoragi subaraknoid dapat terjadi sebagai akibat trauma atau hipertensi, tetapt penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area sirkulus willisi dan malformasi arteri vena kongenital pada otak.d. Hemoragi intraserebral adalah perdarahan di subtansi dalam otak, paling umum terjadi pada pasien dengan hipertensi dan ateroskleosis serebral disebabkan oleh perubahan degeneratif karena penyakit ini biasanya menyebabkan ruptur pembuluh darah. Biasanya onset tiba tiba dengan sakit kepala berat, bila hemoragi membesar, makin jelas defisit neurologik yang terjadi dalam bentuk penurunan kesadaran dan abnormalitas pada tanda vital.2.3.7 PatofisiologiMenurut Long ( 1996 ), otak sangat bergantungan pada oksigen dan tidak mempunyai cadangan oksigen. Bila terjadi anoksia seperti halnya yang terjadi pada CVA, metabolisme diotak segera mengalami perubahan, kematian sel dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3 10 menit. Tiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi otak akan menimbulkan hipoksia atau anoksia. Hipoksia menyebabkan iskemik otak. Iskemik otak dalam waktu lama menyebabkan sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak yang disertai dengan edema otak karena pada daerah yang di aliri darah terjadi penurunan perfusi dan oksigen, serta peningkatan karbon dioksida dan asam laktat.Menurut satyanegara ( 1998 ), adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau cedara pada otak melalui 4 mekanisme, yaitu sebagai berikut :1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan atau penyumbatan lumen sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat, serta selanjutnya akan mengakibatkan perubahan perubahan iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya, dapat menimbulkan nekrosis (infark).2. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke jaringan (hemoragi).3. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan jaringan otak ( misalnya : malformasi angiomatosa, aneurisma ).4. Edema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang intersisial jaringan otak.2.3.8 Manifestasi KlinikMenurut Smeltzer ( 2001 ) manifestasi klinik stroke adalah sebagai berikut :1. Defisit lapang penglihatana. Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang penglihatan), tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan, penglihatan, mengabaikan salah satu sisi tubuh, kesulitan menilai jarak.b. Kehilangan penglihatan perifer, kesulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau batas objek.c. Diplopia ( penglihatan ganda )2. Defisit motorika. Hemiparesis, kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama. Paralisis wajah (karena lesi pada hemisfer yang berlawanan).b. Ataksia, berjalan tidak mantap, tegak. Tidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri yang luas.c. Disatria, kesulitan dalam membentuk kata.d. Disfagia, kesulitan dalam menelan.3. Defisit verbala. Afasia ekspresif, tidak mampu membentuk kata yang dapat di pahami, mungkin mampu bicara dalam respon kata tunggal.b. Afasia reseptif, tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tetapi tidak masuk akal.c. Afasia global, kombinasi baik afasia reseptif dan ekspresif.

4. Defisit kognitifPenderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang, penurunan lapang perhatian, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi, alasan abstrak buruk, dan perubahan penilaian.5. Defisit emosionalPenderita akan mengalami kehilangan kontrol diri, labilitas emosional, penurunan tolenransi pada situasi yang menimbulkan stres, depresi, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah, serta perasaan isolasi.

2.4 Ulkus Dekubitus atau Luka Tekan2.4.1 DefinisiMenurut (Chapman dan Chapman, 1989, hal. 106), suatu daerah kerusakan sellurer yang terlokalisasi, baik akibat tekanan langsung pada kulit, sehingga menyebabkan iskemia tekanan maupun akibat kekuatan gesekan, sehingga menyebabkan stess mekanik terhadap jaringan.Tekanan atau kekuatan gesekan mengganggu mikrosirkulasi jaringan lokal, dan mengakibatkan hipoksia serta memperbesar pembuangan metabolik yang dapat menyebabkan nekrosis.Ulkus dekubitus atau luka tekan adalah suatu area yang terlokalisir dengan jaringan mengalami nekrosis yang biasanya terjadi pada bagian permukaan tulang yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan dalam jangka waktu lama yang menyebabkan peningkatan tekanan kapiler (Suriadi,2004).Workman (2006) dalam Era (2009) luka tekan adalah kerusakan jaringan yang terjadi apabila kulit dan jaringan lunak dibawahnya tertekan oleh tonjolan tulang dan permukaan eksternal dalam jangka waktu yang lama.

2.4.2 Etiologi1) UsiaUsia lanjut mudah sekali untuk terjadi luka tekan karena pada usia lanjut terjadi perubahan kualitas kulit dimana adanya penurunan elastisitas dan kurangnya sirkulasi pada dermis.2) Temperatur Kondisi tubuh yang mengalami peningkatan temperatur akan berpengaruh pada temperatur jaringan. Setiap terjadi peningkatan metabolisme akan menaikkan 1 derajat celcius dalam temperatur jaringan. Dengan adanya peningkatan temperatur ini akan berisiko terhadap iskemik jaringan.3) Nutrisi Sebagian besar dari penelitian mengatakan adanyan hubungan yang bermakna pada klien yang mengalami luka tekan dengan malnutrisi.4) Tekanan Faktor tekanan, terutama sekali bila tekanan tersebut terjadi dalam jangka waktu lama yang menyebabkan jaringan mengalami iskemik.5) Pergesekan dan pergeseranGaya gesekan adalah sebagai faktor yang menimbulkan luka iskemik. Hal ini biasanya akan terjadi apabila pasien di atas tempat tidur kemudian sering merosot, dan kulit sering kali mengalami regangan dan tekanan yang mengakibatkan terjadinya iskemik pada jaringan.6) Kelembapan Kondisi kulit pada pasien yang sering mengalami lembab akan mengkontribusi kulit menjadi maserasi. Kemudian dengan adanya gesekan dan pergeseran, memudahkan kulit mengalami kerusakan. kelembapan ini dapat akibat dari incontinensia, drain luka, banyak keringat dan lainnya (Era,2010).2.4.3.PatofisiologiLula dekubitus atau luka tekan merupakan dampak dari tekanan yang terlalu lama pada area permukaan tulang yang menonjol dan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi pada area yang tertekan dan lama kelamaan jaringan setempat mengalami iskemik, hipoksia, dan berkembang menjadi nekrosis (Suriadi, 2004).Luka dekubitus merupakan dampak dari tekanan yang terlalu lama pada area permukaan tulang yang menonjol dan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah pada area yang mengalami iskemik, hipoksia, dan berkembang menjadi nekrosis. Tekanan yang normal pada kapilre adalah 32 mmhg. Apabila tekanan kapiler melebihi dari tekanan darah dan struktur pembuluh darah pada kulit, maka akan terjadi kolap. Dengan terjadinya kolap akan menghalangi oksigenasi dan nutrisi ke jaringan, selain itu area yang tertekan menyebabkan terhambatnya aliran darah. Dengan adanya peningkatan arteri kapiler terjadi perpindahan cairan ke kapiler, ini akan menyokong untuk terjadi edema dan konsekuensinya akan terjadi autolisis (Erfandi ekaputra, S. Kep. Ns. ETN, 2013 ).

Tekanan yang terlokalisir

Peningkatan tekanan arteri kapiler pada kulit

Tehambatnya aliran darah

Iskemik

Nekrosis

2.4.4.Manisfestasi klinis luka tekan ( dekubitus )Manisfestasi pada luka tekan untuk pertama kali ditandai dengan kulit eritema atau kemerahan, terdapat ciri khas dimana bila ditekan dengan jari, tanda eritema akan lama kembali lagi atau persisten. Kemudian diikuti dengan kulit mengalami edema, dan temperatur di area tersebut meningkat atau bila diraba akan terasa hangat. Tanda pada luka tekan ini akan dapat berkembang hingga sampai ke jaringan otot dan tulang (Suriadi, 2004).2.4.5Derajat luka tekan1)Derajat Ia. Terlihat area kemerahan berbatas tegas yang persisten pada kulit yang berwarna terang.b. Pada kulit yang lebih gelap, terlihat area kemerahan, biru atau keunguan.2)Derajat IIa. Kehilangan sebagian ketebalan kulit epidermis atau dermis.b. Ulkus superfisial.c. Terdapat abrasi, lepuhan, atau kawah ( gaung ) dangkal.3)Derajat IIIa. Kehilangan seluruh ketebalan kulit.b. kerusakan atau nekrosis jaringan subkutaneus.c. Dapat meluas kebawah tetapi tidak sampai ke fasia.d. terdapat kawah atau gaung yang dalam dengan tanpa batas yang tegas4)Derajat IVa. kehilangan seluruh ketebalan kulit.b. Destruksi yang luas, terdapat jaringan nekrosis, atau kerusakan sampai ke otot, tulang, atau struktur penunjang lainnya.c. Kemungkinan terbentuk terowongan dan saluran sinus ( Weinstock, 2008 ).

2.4.6Lokasi terjadinya luka dekubitusPenelitian Clark, 2003. Melaporkan bahwa dari survey prevelensi 6000 pasien di lima negara di eropa dan dicatat posisi dari 1630 luka, menunjuk rata rata posisi luka dengan prosentasi :a. Sacrum ; prosetase 32 %b. Buttocks ; presentase 11,4 %c. Tumit ; 29 %d. Mata kaki ; 9,1 %e. Trochanter ; 8,3 %f. Siku ; 8,8 %g. Bokong ; 11,4 %