pendidikan, generasi muda, kebudayaan ... · web viewprogram kebahasaan dan kesastraan, serta...

103
PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Upload: phungnhan

Post on 30-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Page 2: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat
Page 3: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

BAB XVI

PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DANKEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

A. PENDIDIKAN DAN GENERASI MUDA

1. Pendahuluan

Salah satu tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah “mencerdaskan kehi-dupan bangsa”. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 menetapkan bahwa : “(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran; (2) Pemerintah me-ngusahakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-undang”.

Dalam rangka melaksanakan ketentuan tersebut, Garis-garis Besar Haluan Negara 1983 mengarahkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Demikian pula GBHN menggariskan bahwa generasi muda adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu perlu ditingkatkan upaya pembinaan dan pengembangan generasi muda secara terus menerus dalam kerangka pendidikan nasional. Pembinaan dan pengembangan generasi muda menuntut partisipasi dan tanggung jawab semua pihak dan untuk itu perlu ditingkatkan kebijaksanaan nasional tentang kepemudaan yang menyeluruh dan terpadu.

Sesuai dengan kebijaksanaan dasar tersebut, pendidikan nasional harus mencerminkan pengembangan dua pola dasar secara terpadu, yaitu :(a) Modernisasi yang berlandaskan pada budaya bangsa; dan (b) Integrasi nasional yang berlandaskan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

Pembangunan pendidikan dan pengembangan generasi muda se-bagaimana diutarakan diatas akan membuahkan keseimbangan dan keserasian pendidikan nasional yang sangat penting bagi pe-ngembangan sumber daya manusia usia muda, sesuai dengan kebu-

XVI/3

Page 4: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

tuhan pembangunan nasional secara keseluruhan. Hal ini akan menunjang tercapainya keserasian dan keseimbangan bidang pen-didikan dengan bidang-bidang ekonomi, politik, agama dan so-sial budaya. Upaya tersebut sekaligus menciptakan kerangka landasan di bidang pendidikan dan pengembangan generasi muda dalam Repelita IV dalam rangka menyongsong tahap tinggal lan-das bangsa Indonesia dalam Repelita VI.

2. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah

Penggarisan GBHN sebagaimana dikemukakan diatas telah di-jabarkan dalam serangkaian kebijaksanaan pokok dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam Repelita IV di bidang pendi-dikan antara lain sebagai berikut :

a. Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila selain diwujudkan dengan meningkatkan kecerdasan dan keterampil-an, juga meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar selalu dapat belajar dan berkarya secara mandiri yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsanya.

b. Pendidikan Pancasila selain diwujudkan dengan meningkat-kan pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Penga-malan Pancasila (P4), Pendidikan Moral Pancasila, juga dengan menegakkan tata krama yang didasarkan atas asas kekeluargaan serta bernafaskan keselarasan dan keseim-bangan dalam lingkungan sekolah serta kampus. Pendidikan sejarah perjuangan bangsa (PSPB) dilaksanakan di sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta dalam rangka menerus-kan dan mengembangkan jiwa dan semangat nilai-nilai 1945.

c. Mutu dan relevansi pendidikan diarahkan pada usaha mewu-judkan kemampuan setiap warga menghadapi masa depan de-ngan kesiapan yang mencukupi untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan tantangan dan harapan lingkungannya, termasuk kehidupan yang makin kompleks karena kemajuan ilmu dan teknologi.

d. Pendidikan selain dilaksanakan di sekolah, dilakukan juga dalam lingkungan rumah tangga serta masyarakat. Selanjut-nya pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah me-lainkan juga tanggungjawab keluarga, masyarakat dan war-ga belajar itu sendiri.

XVI/4

Page 5: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

e. Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan di dalam dan di luar sekolah pada tingkat pendidikan dasar dilakukan dalam rangka melaksanakan wajib belajar, sedangkan per-luasan kesempatan belajar pada tingkat pendidikan mene-ngah dilakukan dengan meningkatkan daya tampung di dalam maupun di luar sekolah dan meningkatkan partisipasi per-guruan swasta.

f. Pengembangan tenaga kependidikan diarahkan pada pemenuhan jumlah kebutuhan, peningkatan mutu dan kesejahteraan ser-ta usaha penyusunan persyaratan minimal tenaga kependi-dikan.

g. Pembangunan gedung-gedung sekolah baru dengan memperhati-kan lokasi penyebarannya, pembangunan ruang perpustakaan, ruang keterampilan dan latihan praktek, pengadaan buku pelajaran, buku bacaan dan alat-alat peraga serta pemeli-haraan seluruh prasarana dan sarana pendidikan, ditujukan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pendidikan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.

h. Pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia makin diting-katkan pada semua jenis dan jenjang pendidikan di dalam dan luar sekolah.

i. Pembinaan kepustakaan serta penerbitan, penulisan dan penerjemahan buku dan terbitan lainnya dilaksanakan antara lain dengan menciptakan iklim yang baik guna mendorong penerbitan dan perbukuan.

j. Pendidikan kejuruan dan keterampilan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, diarahkan untuk mengembangkan suatu mekanisme yang menggerakkan usaha pendidikan keju-ruan dan keterampilan dalam suatu sistem yang utuh dan mantap sehingga terdapat kesinambungan antara dunia pen-didikan dan dunia kerja. Berbagai jenis pendidikan keju-ruan dan keterampilan akan disesuaikan dengan berbagai kesempatan kerja sejalan dengan perencanaan tenaga kerja nasional.

k. Perguruan tinggi agar supaya melaksanakan Wawasan Almama-ter dalam upaya menjadikan perguruan tinggi sungguh-sung-guh sebagai lembaga ilmiah dan menjadikan kampus sebagai masyarakat ilmiah dengan melaksanakan Trikarya, yakni institusionalisasi, profesionalisasi dan transpolitisasi dalam tata krama pergaulan berdasarkan asas kekeluargaan serta menjunjung tinggi keselarasan dan keseimbangan. Da-

XVI/5

Page 6: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

ya tampung perguruan tinggi akan ditingkatkan sesuai de-ngan kemampuan yang ada. Perguruan tinggi swasta akan di-tingkatkan mutu dan daya tampungnya secara lebih terarah dan terpadu agar dapat ikut serta dalam penyelenggaraan pola pendidikan nasional yang mantap.

1. Pembinaan perguruan swasta ditujukan untuk membantu per-tumbuhan dan perkembangannya dengan tetap mengindahkan ciri-ciri khas masing-masing perguruan swasta dalam rang-ka memenuhi kebutuhan tenaga untuk pembangunan.

m. Pendidikan masyarakat diarahkan agar setiap anggota ma-syarakat sedini mungkin dan sepanjang hidupnya mendapat kesempatan menuntut ilmu yang berguna yang mengarah kepa-da lapangan mata pencaharian hidup dalam bentuk usaha bersama, dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar, be-kerja dan berusaha.

n. Pendidikan jasmani dan olahraga diarahkan pada usaha mem-bina kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota ma-syarakat serta usaha memasyarakatkan olahraga, mengolah-ragakan masyarakat dan meningkatkan prestasi.

o. Penelitian dan pengembangan pendidikan diarahkan terutama kepada penelitian kebijaksanaan dan pengembangan kebijak-sanaan bidang pendidikan, sesuai dengan laju perkembangan pendidikan dan laju pembangunan pada umumnya.

3. Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan kebijaksanaan dan langkah-langkah tersebut, disusun berbagai program pembangunan di bidang pendidikan dan generasi muda-sebagai berikut : a. pembinaan pendidikan dasar, b. pembinaan pendidikan menengah tingkat pertama, c. pembinaan pendidikan menengah tingkat atas, d. pembinaan pendidikan tinggi, e. pembinaan bakat dan prestasi, f. peningkatan pendidikan masyarakat, g. peranan wanita, h, generasi muda, i. keolahragaan, dan j. pengembangan sistem pendidikan.

Pelaksanaan program-program tersebut dalam Repelita I, II dan III serta tahun pertama Repelita IV (1984/85) dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Pembinaan Pendidikan Dasar

Program Pembinaan Pendidikan Dasar meliputi pembinaan Se-

XVI/6

Page 7: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

kolah Dasar (SD), pembinaan Taman Kanak-kanak (TK), dan pem-binaan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Jumlah murid pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah) sebelum dimulai Repelita I (1968), adalah 12,300 juta. Dari jumlah tersebut murid usia 7-12 tahun adalah seba-nyak 7,403 juta, yang berarti hanya 41,4% dari kelompok usia 7-12 tahun yang seluruhnya berjumlah 17,897 juta anak (angka partisipasi murni) telah dapat tertampung di pendidikan dasar (SD dan MI) (Tabel XVI-1 dan 2).

Pada tahun 1973/74 (akhir Repelita I) jumlah murid pendi-dikan dasar tersebut meningkat menjadi 15,799 juta. Dalam jumlah murid tersebut termasuk murid usia 7-12 tahun sebanyak 13,344 juta, atau 66,6% dari kelompok usia 7-12 tahun yang berjumlah 20,049 juta. Pada akhir Repelita II (tahun 1978/79), jumlah murid pendidikan dasar meningkat lagi menja-di 21,892 juta, termasuk di dalamnya murid dalam kelompok usia 7-12 tahun 17,037 juta, atau 79,3% dari jumlah kelompok usia 7-12 tahun yang berjumlah 21,484 juta orang. Jumlah murid pendidikan dasar tersebut makin meningkat lagi pada akhir Re-pelita III (tahun 1983/84) yaitu menjadi 28,869 juta, terma-suk di dalamnya 23,153 juta murid usia 7-12 tahun atau seki-tar 97,2% dari jumlah kelompok usia 7-12 tahun yang meliputi 23,808 juta orang.

Selanjutnya pada tahun 1984/85 yaitu tahun pertama Repe-lita IV, jumlah murid pendidikan dasar tersebut telah menca-pai 29,270 juta, termasuk 24,001 juta murid usia 7-12 tahun atau 98,9% dari kelompok penduduk usia 7-12 tahun yang ber-jumlah 24,270 juta orang. (Tabel XVI-1 dan 2).

Lonjakan-lonjakan daya tampung pendidikan dasar dalam ar-ti persentase jumlah kelompok usia 7-12 tahun yang tertampung pada pendidikan dasar (SD dan Madrasah Ibtidaiyah) (angka partisipasi murni) dalam tahun-tahun Repelita II dan III ada-lah sesuai dengan prioritas GBHN yang meletakkan titik berat pendidikan pada perluasan kesempatan pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan pelaksanaan wajib belajar.

Sejak akhir Repelita I (1973/74) sampai dengan akhir Re-pelita III (1983/84) telah dibangun 136.740 gedung SD baru dengan tiap unit 3 ruang kelas dan penambahan 125.700 ruang kelas baru pada SD yang sudah ada serta rehabilitasi sebanyak 162.000 gedung sekolah (101.205 SD Negeri, 21.635 SD Swasta dan 39.160 Madrasah Ibtidaiyah Swasta), di samping pembangun-an 122.000 rumah Kepala Sekolah/perumahan guru dan 55.190 ru-

XVI/7

Page 8: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 1

PERKEMBANGAN JUMLAH MURID/MAHASISWA,

1968/69 - 1984/85 *)(ribu orang)

Tingkat dan Jenis 1973/74 1978/79 1983/84 1984/85No. Pendidikan 1968/69 (Akhir

Repelita I)(Akhir

Repelita II)1982/83 (Akhir

Repelita III)(Awal

Repelita IV)

1. Pendidikan Dasar 12.300 15.799 21.892 28.238 28.869 29.270

a. Sekolah Dasar (SD) 11.034 13.069 19.075 25.024 25.565 25.928b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 1.266 2.730 2.817 3.214 3.304 3.342

2. Sekolah Menengah Tingkat Pertama(SMTP) 1.150 1.536 2.674 4.334 4.713 5.342a. SMP 850 1.207 2.271 4.263 4.629 5.257b. SMTP Kejuruan 300 329 403 71 84 85

3. Sekolah Menengah Tingkat Atas(SMTA) 482 686 1.291 2.285 2.490 2.733a. SMA 225 303 604 1.503 1.697 1.874b. SMTA Kejuruan 172 302 474 545 552 601c. SPG/SG0 85 81 213 237 241 258

4. Pendidikan Tinggi 156,0 230,9 385,0 692,7 805,2 1.023,6

a. S1 (Program Gelar) 156,0 230,9 372,7 633,8 736,8 948;5b. SO (Program Diploma) _ - 12,3 58,9 68,4 75,1

*) Tahun AjaranXVI/8

Page 9: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

GRAFIK XVI - 1PERKEMBANGAN JUMLAH MURID/MAHASISWA

1968/69 - 1984/85

XVI/9

Page 10: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

(Lanjutan Grafik XVI – 1)

XVI/10

Page 11: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI – 2

JUMLAH PENDUDUK DAN MURID KELOMPOK USIA SEKOLAH SERTA ANGKA PARTISIPASI,1968/69 - 1984/85

XVI/11

Page 12: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

GRAFIK XVI - 2JUMLAH PENDUDUK DAN MURID USIA SEKOLAH

1968/69 - 1984/85

XVI/12

Page 13: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

XVI/13

Page 14: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI – 3

JUMLAH LULUSAN, JUMLAH PEMASUKAN DAN ANGKA MELANJUTKAN,1968/69 - 1984/85

XVI/14

Page 15: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

mah penjaga sekolah. (Tabel XVI-4). Perluasan kesempatan belajar pada pendidikan dasar tersebut dimungkinkan melalui serangkaian Instruksi Presiden tentang Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Inpres SD).

Untuk memenuhi keperluan tambahan guru dan tenaga lainnya telah diusahakan pula pengangkatan 737.030 guru kelas, kepala sekolah dan guru agama serta penjaga sekolah. Pengangkatan guru dan tenaga lainnya tersebut terdiri atas 538.570 guru kelas (berturut-turut 57.750, 198.000 dan 282.820 guru kelas dalam Repelita I, I2 dan III); 120.840 guru agama (30.000 da-lam Repelita II dan 90.840 guru agama dalam Repelita III); 6.150 Kepala Sekolah dalam Repelita II; dan, 71.470 penjaga sekolah (28.850 dan 42.620 penjaga sekolah berturut-turut da-lam Repelita II dan Repelita III) (Tabel XVI-4 dan 5).

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah dilaksana-kan pengadaan 575.189.849 eksemplar buku pelajaran pokok, 146.929.100 eksemplar buku bacaan/perpustakaan, 14.400.000 eksemplar buletin guru; penataran 3.459.188 guru dan pembina; serta pengadaan 562.841 perangkat alat peraga (IPA, IPS, Ma-tematika, dan Bahasa Indonesia) dan 199.400 perangkat alat keterampilan, kesenian dan olahraga (Tabel XVI-4).

Dalam rangka pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Luar Biasa telah dilaksanakan pembangunan sekolah pembina tingkat nasional, propinsi, kabupaten sebagai percontohan untuk ma-syarakat. Selain itu telah dilakukan pula usaha-usaha penye-diaan guru serta fasilitas belajar. Sebagian besar kegiatan pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Luar Biasa diseleng-garakan oleh masyarakat (swasta) sendiri.

Perluasan kesempatan belajar pada pendidikan dasar dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) mencakup kegiatan Inpres SD berupa pembangunan 2.000 buah gedung SD dan pembangunan ruang kelas baru 12.500 buah serta rehabilitasi 12.250 SD Ne-geri, 5.490 SD Swasta dan 10.760 Madrasah Ibtidaiyah Swasta; pembangunan rumah kepala sekolah/perumahan guru sebanyak 60.000 buah dan 700 buah rumah penjaga sekolah; dan pengang-katan 12.850 guru kelas, 3.500 guru agama dan 700 penjaga se-kolah (Tabel XVI-5).

Selanjutnya, dalam tahun 1984/85 itu dalam rangka pening-katan mutu pendidikan dilaksanakan penataran sebanyak 274.580 guru termasuk guru PMP dan penilik, pengadaan buku pelajaran pokok 16.200.000 eksemplar serta pengadaan alat peraga IPA, IPS, Matematika dan Bahasa Indonesia 60.000 perangkat dan pe-

XVI/15

Page 16: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI – 4PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR,

1973/74 – 1984/85

XVI/16

Page 17: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

GRAFIK XVI – 3

PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR

1973/74 – 1984/85

XVI/17

Page 18: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

(Lanjutan Grafik XVI - 3)

XVI/18

Page 19: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

(Lanjutan Grafik XVI - 3)

XVI/19

Page 20: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

(Lanjutan Grafik XVI - 3)

XVI/20

Page 21: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

(Lanjutan Grafik XVI - 3)

XVI/21

Page 22: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

(Lanjutan Grafik XVI - 3)

XVI/22

Page 23: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 5

PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR,1969/70 - 1984/85

XVI/23

Page 24: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

ngadaan alat keterampilan, kesenian dan olahraga 102.034 pe-rangkat. (Tabel XVI-5). Sementara itu telah dilaksanakan pula EBTANAS sebagai usaha kearah standar nasional mutu pendidikan dasar (SD dan MI).

Pembinaan Taman Kanak-kanak (TK) dalam tahun 1984/85 men-cakup penyelesaian pembangunan TK Negeri pembina tingkat na-sional; pembangunan 5 unit TK Negeri Pembina tingkat kabupa-ten; penataran 1.440 guru/pembina dan penilik Taman Kanak-ka-nak; pengadaan 7.500 set buku kurikulum, 473.600 eksemplar buku guru dan 1.000.000 eksemplar buku perpustakaan, serta pengadaan 750 perangkat alat peraga.

Selanjutnya dalam rangka pembinaan sekolah luar biasa te-lah direhabilitasi 5 buah SLB, disediakan peralatan pendidik-an sebanyak 500 perangkat; penataran 300 guru/pembina, serta diadakan 100.000 eksemplar buku kurikulum, 26.000 eksemplar buku pelajaran pokok dan 20.000 eksemplar buku pedoman murid.

b. Pembinaan Pendidikan Menengah Tingkat Pertama

Program Pembinaan Pendidikan Menengah Tingkat Pertama terdiri dari pembinaan SMP dan pembinaan SMTP Kejuruan dan Teknologi. Jumlah murid SMTP secara keseluruhan (SMP dan SMTP Kejuruan) sebelum Repelita I pada tahun 1968 adalah 1,150 ju-ta. Jika jumlah tersebut dibandingkan dengan penduduk usia 13-15 tahun yang diperkirakan berjumlah 6,818 juta maka dapat dikatakan bahwa daya tampung SMTP terhadap kelompok usia se-kolah yang bersangkutan (angka partisipasi kasar) mencapai 16,9%. (Tabel XVI-2). Dalam pada itu sekitar 46,0% dari lu-lusan SD tahun sebelumnya dapat ditampung pada SMTP tahun 1968, (angka melanjutkan) (Tabel XVI-3).

Pada tahun 1973/74 (akhir Repelita I) jumlah murid SMTP telah meningkat menjadi 1,536 juta. Dibandingkan dengan pen-duduk usia 13-15 tahun sebanyak 8,814 juta maka daya tampung SMTP terhadap kelompok usia sekolah yang bersangkutan adalah 17,4%. Dalam pada itu lulusan SD tahun sebelumnya yang dapat ditampung pada SMTP tahun 1973/74 menjadi 59,1%. Pada akhir Repelita II (1978/79), jumlah murid SMTP bertambah menjadi 2.674 juta. Dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebanyak 9,541 juta, daya tampung SMTP terhadap kelompok usia 13 - 15 tahun mencapai 28,0%. Sedangkan lulusan SD yang dapat ditam-pung pada SMTP pada tahun 1978/79 menjadi 70,5%.

Jumlah murid SMTP meningkat pada akhir Repelita III (1983/84) menjadi 4,713 juta. Dibandingkan dengan penduduk

XVI/24

Page 25: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

usia 13-15 tahun yang berjumlah 10,709 juta maka daya tampung SMTP terhadap kelompok usia sekolah yang bersangkutan mencapai 44,0%. Dalam pada itu lulusan SD tahun sebelumnya yang dapat ditampung pada SMTP th 1983/84 mencapai 71,4%.

Selanjutnya pada tahun 1984/85 yaitu tahun pertama Repe-lita IV, jumlah murid SMTP meningkat lagi menjadi 5,342 juta. Dengan penduduk usia 13-15 tahun sejumlah 10,945 juta anak, maka daya tampung SMTP terhadap kelompok usia sekolah yang bersangkutan adalah 48,8%. Lulusan SD tahun sebelumnya yang dapat ditampung di SMTP pada tahun 1984/85 adalah 72,7%. (Ta-bel XVI-2 dan Tabel XVI-3).

(1) Pembinaan SMP

Dari angka-angka melanjutkan tersebut diatas, nampak bah-wa sejak Repelita II kesempatan melanjutkan pelajaran bagi murid lulusan SD terus ditingkatkan dan diperluas. Untuk me-mungkinkan hal tersebut, sejak awal Repelita II sampai dengan akhir Repelita III telah dilakukan pembangunan 2.782 unit ge-dung baru SMP dan 18.643 ruang kelas baru serta rehabilitasi 3.038 gedung SMP. (Tabel XV-6). Dengan adanya pertambahan gedung sekolah dan tambahan ruang kelas tersebut, telah di-laksanakan pula pengangkatan dan penempatan sebanyak 53.500 orang guru calon pegawai.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah dilaksana-kan pula pembangunan 3.165 ruang laboratorium IPA, 1.114 ru-ang keterampilan, dan 1.387 ruang perpustakaan; pengadaan 6.975 perangkat alat kesenian dan olahraga, 3.622 perangkat alat peraga matematika, 6.330 perangkat alat laboratorium IPA dan 5.720 perangkat alat keterampilan, serta penyediaan 135.417.000 eksemplar buku pelajaran pokok dan 6.718.050 ek-semplar buku bacaan/perpustakaan, dan telah ditatar 89.411 orang guru serta pembina baik untuk SMP maupun untuk SMA. (Tabel XVI-6). Perincian jumlah-jumlah berbagai kegiatan tersebut diatas berturut-turut dapat diikuti pada Tabel XVI-7.

Selanjutnya, dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) untuk pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), telah dan se-dang dibangun pula 500 buah gedung SMP, ruang kelas baru 3.861 buah, ruang laboratorium IPA 216 buah, ruang keteram-pilan 477 buah dan ruang perpustakaan 395 buah serta rehabi-litasi gedung 210 buah (Tabel XVI-7).

Di samping itu dalam tahun 1984/85 dilakukan pula penga-

XVI/25

Page 26: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 6PEMBINAAN PENDIDIKAN MENENGAH UMUM (SMP DAN SMA),

1973/74 - 1984/85

1) Calon guru SMP TAHUN 1984/85 DIGABUNG DENGAN sma2) Termasuk calon guru SMP tahun 1984/85

XVI/26

Page 27: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 7

PEMBINAAN PENDIDIKAN MENENGAH UMUM (SMP DAN SMA),1969/70 - 1984/85

1) Calon guru SMP TAHUN 1984/85 DIGABUNG DENGAN sma2) Termasuk calon guru SMP tahun 1984/85

XVI/27

Page 28: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

daan 1.962 perangkat alat kesenian dan olahraga, 857 perang-kat peraga matematika, 1.385 perangkat alat laboratorium IPA dan 1.571 perangkat alat keterampilan; pengadaan 7.600.000 eksemplar buku pelajaran pokok (SMP dan SMA), 1.100.000 ek-semplar buku perpustakaan (SMP dan SMA), serta penataran 13.678 guru dan pembina SMP dan SMA. (Tabel XVI-7).

Selain itu, dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi pendidikan telah dilaksanakan dan ditingkatkan antara lain usaha-usaha pembaharuan/penyempurnaan kurikulum, peningkatan evaluasi belajar melalui EBTANAS, serta pemantapan pelaksana-an pendidikan moral Pancasila, dan pendidikan Sejarah Perju-angan Bangsa.

(2) Pembinaan SMTP Kejuruan

Sesuai dengan kebijaksanaan pengembangan SMTP Kejuruan secara selektif, sejak Repelita I sampai dengan Repelita III, dalam rangka meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan SMTP Kejuruan dalam rangka menyediakan tenaga kerja yang terampil terutama di daerah pedesaan, telah dikembangkan 341 ST dan SKKP.

Pada tahun 1984/85 dilanjutkan antara lain pengembangan/ rehabilitasi ST 33 buah dan SKKP 58 buah.

c. Pembinaan Pendidikan Menengah Tingkat Atas

Program Pembinaan Pendidikan Menengah Tingkat Atas meli-puti pembinaan SMA, pembinaan berbagai SMTA Kejuruan dan pem-binaan SMTA Kejuruan (SPG/SGO).

Jumlah murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) secara keseluruhan (SMA, SMTA Kejuruan dan SPG/SGO) sebelum Repelita I (1968) adalah 482 ribu, terdiri atas 225 ribu murid SMA, 172 ribu murid SMTA Kejuruan dan 85 ribu murid SPG/SGO (Tabel XVI - 2). Dalam jumlah tersebut sekitar 35,3% dari lulusan SMTP tahun sebelumnya dapat ditampung pada SMTA tahun 1968 (angka melanjutkan), yaitu 12,1% di SMA, 11,3% di SMTA Keju-ruan dan 11,9% di SPG/SGO (Tabel XVI-3).

Pada tahun 1973/74, yaitu pada akhir Repelita I, jumlah murid SMTA tersebut telah menjadi 686 ribu, terdiri atas 303 ribu murid SMA, 302 ribu murid SMTA Kejuruan dan 81 ribu mu- rid SPG/SGO, sedangkan jumlah lulusan SMTP tahun sebelumnya yang dapat ditampung pada SMTA 1973/74 adalah 78,7%, yaitu 33,8% di SMA, 36,9% di SMTA Kejuruan dan 8,0% di SPG/SGO.

XVI/28

Page 29: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Pada akhir Repelita II tahun (1978/79), jumlah murid SMTA bertambah menjadi 1,291 juta, yaitu 604 ribu murid SMA, 474 ribu murid SMTA Kejuruan dan 213 ribu murid SPG/SGO. Lulusan SMTP tahun sebelumnya yang dapat ditampung pada SMTA tahun 1978/79 meningkat menjadi 84,3%, yaitu 40,8% di SMA, 28,8% di SMTA Kejuruan dan 14,7% di SPG/SGO.

Jumlah murid SMTA meningkat lagi sehingga pada akhir Re-pelita III (1983/84) menjadi 2,490 juta, yaitu 1,697 juta mu-rid SMA, 552 ribu murid SMTA Kejuruan dan 241 ribu murid SPG/SGO. Jumlah lulusan SMTP tahun sebelumnya yang dapat di-tampung pada SMTA tahun 1983/84 bertahan pada 84,4% yaitu me-ningkat menjadi 58,7% khusus di SMA, 17,6% di SMTA Kejuruan dan 8,1% di SPG/SGO.

Selanjutnya pada tahun pertama Repelita IV (1984/85), jumlah murid SMTA meningkat lagi menjadi 2,733 juta, yaitu 1,874 juta murid SMA, 601 ribu murid SMTA Kejuruan dan 258 ribu murid SPG/SGO. Lulusan SMTP tahun sebelumnya yang dapat ditampung pada SMTA tahun 1984/85 adalah tetap 84,4%, yaitu 58,2% di SMA, 18,8% di SMTA Kejuruan dan 7,4% di SPG/SGO (Tabel XVI-3).

(1) Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sejak Repelita II sampai dengan Repelita III, dalam rang-ka melaksanakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar pada SMTA telah dilakukan pembangunan 495 unit gedung SMA dan 4.524 ruang kelas baru, serta merehabilitasi 837 gedung SMA (Tabel XVI-6). Untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru maka se-jalan dengan pembangunan gedung dan ruang kelas baru, telah dilaksanakan penempatan 12.017 orang calon guru.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah dibangun 754 ruang laboratorium IPA, 327 ruang perpustakaan dan 277 ruang keterampilan; pengadaan 1.816 set alat praktek labora-torium IPA, 2.032 set alat kesenian dan olahraga, 1.816 set alat peraga matematika dan 1.336 set alat keterampilan. Di samping itu telah diadakan penataran tenaga kependidikan, pe-ngadaan buku pelajaran pokok dan buku perpustakaan baik untuk SMP maupun SMA (Tabel XVI-6). Perincian berbagai kegiatan tersebut diatas berturut-turut dalam Repelita I, II dan III dapat diikuti pada Tabel XVI-7.

Dalam rangka melanjutkan perluasan kesempatan belajar pa-da SMA, pada tahun 1984/85 telah dan sedang dibangun pule 110 buah gedung dan ruang kelas baru 1.559 buah serta ruang labo-

XVI/29

Page 30: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

ratorium 59 buah dan ruang keterampilan 51 buah, di samping rehabilitasi gedung 49 buah.

Dalam tahun 1984/85 itu pula telah dilakukan penempatan/ calon guru sebanyak 17.640 orang untuk SMP dan SMA; pengadaan alat 330 perangkat untuk SMA, 520 perangkat alat praktek la-boratorium IPA untuk SMA dan 336 perangkat alat keterampilan untuk SMA. Di samping itu diadakan penataran tenaga kependi-dikan SMP dan SMA sebanyak 13.678 orang serta pengadaan 7.600.000 buku pelajaran pokok dan 1.100.000 buku perpustaka-an/bacaan SMP dan SMA, (Tabel XVI-7).

(2) Pembinaan SMTA Kejuruan

Sejak awal Repelita I sampai dengan akhir Repelita III dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi SMTA Kejuruan te-lah berhasil dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan pengembangan 8 Sekolah Teknik Menengah (STM) Pembangunan (4 tahun), 148 (STM) (3 tahun), 21 Sekolah Menengah Teknologi (SMT) Pertanian, 4 Sekolah Menengah Teknik (SMT) Khusus, 279 Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), dan 112 Sekolah Mene-ngah Tingkat Atas Kejuruan lainnya serta 9 Balai Latihan Pen-didikan Teknik (BLPT) (Tabel XVI-8).

Selanjutnya telah pula diselenggarakan penataran 27.462 guru SMTA Kejuruan, pengadaan 17.400.182 eksemplar buku pela-jaran pokok dan pengembangan kurikulum 75 jurusan SMTA Keju-ruan. Sementara itu, dalam Repelita III telah berhasil dilak-sanakan penyediaan dan pengangkatan 6.200 guru SMTA Kejuruan sehingga keseluruhannya tersedia 19.545 tenaga guru.

Pada tahun 1984/85 dilanjutkan pengembangan STM Pemba-ngunan 8 buah, STM 145 buah, SMT Pertanian 23 buah, dan SMTA Kejuruan dan Teknologi lainnya sejumlah 115 buah. Dalam pada itu telah pula diadakan penataran bagi 5.694 orang tenaga pendidikan, serta pengadaan 9.500 buku bacaan perpustakaan dan 550.000 buku pedoman guru. (Tabel XVI-8).

(3) Pembinaan SMTA Keguruan

Sampai dengan akhir Repelita III dalam rangka perluasan dan peningkatan mutu SMTA Keguruan telah dilaksanakan pengem-bangan sebanyak 216 SPG/SGPLB/SGO. Dalam rangka pengadaan ke-tenagaan kependidikan telah diangkat 1.653 orang guru. Pe-ningkatan mutu pendidikan dilaksanakan melalui pengadaan 10.688.418 eksemplar buku pelajaran pokok, 1.638.740 eksem-plar buku bacaan dan perpustakaan, dan 5.419 perangkat pera-

XVI/30

Page 31: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 8

PEMBINAAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN,1973/74 - 1984/85

1973/74 1978/79 1983/84

(Akhir (Akhir (Akhir 1982/83 1983/1984 1984/1985No. Jenis Kegiatan Satuan Repelita I) Repelita II) Repelita III)

1. Pembinaan Sekolah MenengahTingkat Pertama (MCP) Kejuruan

Pengembangan SP dan 5KKP Sekolah 4262) 341 341 35 92 33

2. Pembinaan Sekolah MenengahTingkat Atas (SMTA) Kejuruan Sekolah

a. Pengembangan STM Pembangunanl) - 8 8 8 8 8b. Pengembangan STM 3 Tahun 60 80 148 132 144 145c. Pengembangan SMT Pertanian - 8 21 21 20 23d. Pengembangan SMT Khusus) - - 4 4 4 -e. Pengembangan SMEA ) 100 279 279 258 277f. Pengembangan SMTA Kejuruan dan ) 248

Teknologi lainnya ) 61 112 112 108 115

3. Penataran Tenaga Pendidikan orang 2.578 7.917 27.462 3.084 2.955 5.694

4. Pengadaan Buku Pelajaran Sekolah buku - 10.830.300 17.400.182 1.724.15 480.000

1) Kegiatan berkelanjutan dan bertahap2) Termasuk SMEP

XVI/31

Page 32: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

latan pendidikan, serta penataran untuk 26.588 orang tenaga pendidikan bagi SPG/SGO/SGPLB (Tabel XVI-9).

Pada tahun 1984/85 telah dilanjutkan pengembangan SPG, SGO dan SGPLB 57 buah, pengangkatan guru 300 orang dan penataran tenaga kependidikan 2.064 orang. Di samping itu dalam tahun 1984/85 disediakan pula 360.000 buku pelajaran pokok dan 137.500 buku bacaan dan perpustakaan, serta 128 perangkat peralatan pendidikan dan 10 perangkat peralatan laboratorium.

d. Pembinaan Pendidikan Tinggi

Jumlah mahasiswa pada tahun 1968 (Pra Repelita) adalah 156 ribu. Pada tahun 1973/74, yaitu akhir Repelita I jumlah mahasiswa tersebut menjadi 230,9 ribu. Dibandingkan dengan penduduk usia 19 - 24 tahun sebanyak 11.982 ribu, maka daya tampung perguruan tinggi terhadap kelompok usia sekolah ber-sangkutan mencapai 1,9%. (Angka partisipasi kasar) (Tabel XVI-2).

Pada akhir Repelita II, yaitu tahun 1978/79, jumlah maha-siswa bertambah menjadi 385 ribu (372,7 ribu mahasiswa pro- gram gelar dan 12,3 ribu mahasiswa program diploma). Dengan jumlah penduduk usia 19 - 24 tahun sebanyak 14.767 ribu, maka daya tampung perguruan tinggi terhadap kelompok usia sekolah yang bersangkutan meningkat menjadi 2,6%.

Jumlah mahasiswa meningkat lagi pada akhir Repelita III yaitu tahun 1983/84 menjadi 805,2 ribu (736,8 ribu mahasiswa program gelar dan 68,4 ribu mahasiswa program diploma). Di-bandingkan dengan penduduk usia 19 - 24 tahun yang berjumlah 15.667,6 ribu, maka dapat dikatakan daya tampung perguruan tinggi terhadap kelompok usia sekolah yang bersangkutan naik menjadi 5,1%.

Selanjutnya pada tahun pertama Repelita IV (1984/85) jum-lah mahasiswa meningkat lagi menjadi 1.023,6 ribu (948,5 ribu mahasiswa program gelar dan 75,1 ribu mahasiswa program diplo-ma). Dengan penduduk usia 19 - 24 tahun sejumlah 18.166,8 ribu, maka daya tampung perguruan tinggi terhadap kelompok usia sekolah yang bersangkutan menjadi 5,6% (Tabel XVI-2).

Tujuan program pembinaan pendidikan tinggi adalah untuk meningkatkan mutu, produktivitas dan daya tampung pendidikan di samping meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyeleng-garaan Tri Dharma perguruan tinggi secara menyeluruh dan ter-padu.

XVI/32

Page 33: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 9

PEMBINAAN PENDIDIKAN GURU (SPG, SGO DAN SGPLB),

1973/74- 1984/85

1973/74 1978/79 1983/84No. Jenis Kegiatan Satuan (Akhir

Repelita I)(Akhir

Repelita II)(Akhir

Repelita III)1982/83 1983/84 1984/85

1.Pengembangan Sekolah SPG, SGOdan SGPLB Sekolah 128 139 216 67 38 57

2. Pengangkatan Guru orang - 333 1.653 100 200 300

3. Penataran Tenaga Pendidikan orang 4.485 7.244 26.588 1.160 635 2.064

4. Pengadaan Buku Pelajaran Pokok buku 554.000 3.793.000 10.688.418 2.660.418 1.135.000 360.000

5. Pengadaan Buku Bacaan/Perpustakaan

buku 400.000 539.500 1.638.740 - 11.000 137.500

6. Pengadaan Peralatan Pendidikan perangkat 4.335 4.575 5.419 100 250 128

XVI/33

Page 34: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Sejak awal Repelita I sampai dengan akhir Repelita III (Tabel XVI-10) telah dilakukan pembangunan 827.756 m2 ruang kuliah/kantor, 462.871 m2 ruang laboratorium, 75.488 m2 ruang perpustakaan, dan 276.721 m2 rehabilitasi gedung.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tinggi, sampai dengan akhir Repelita III telah berhasil disediakan 134.128 tenaga kependidikan dan penataran 36.646 tenaga dosen; penye-diaan 398.366 buku perpustakaan dan penerbitan 26.913 buku pelajaran; penelitian 9.263 judul; penyediaan peralatan labo-ratorium 1.393 perangkat; pemberian beasiswa kepada 88.971 mahasiswa; pendidikan diploma non kependidikan/politeknik 76.354 mahasiswa; pendidikan pasca sarjana/doktor 5.488 peserta; kuliah kerja nyata (KKN) 77.444 mahasiswa; dan pengem- bangan/perluasan kampus bagi 11 universitas/institut (Tabel XVI-10).

Di samping itu baik jenis maupun jenjang pendidikan telah bertambah pula, di antaranya telah dibuka fakultas-fakultas baru program S1 dan diploma pada semua perguruan tinggi ne-geri, program diploma kependidikan pada 10 IKIP dan pada per-guruan tinggi negeri yang ada fakultas ilmu kependidikan, pendidikan diploma non kependidikan dan pendidikan diploma politeknik pada 6 perguruan tinggi negeri Berta pendidikan pasca sarjana/doktor pada 9 perguruan tinggi negeri dan bebe-rapa perguruan tinggi lain.

Pada tahun 1984/85 telah dan sedang diadakan pembangun-an prasarana 138.234 m2 ruang kuliah/kantor, 36.650 m2 ruang laboratorium, dan 14.417 m2 ruang perpustakaan serta rehabi-litasi gedung 12.119 m2.

Di samping itu pada tahun 1984/85 telah dilakukan pula pengadaan tenaga kependidikan 36.975 orang dan penataran do-sen 2.459 orang; pengadaan buku perpustakaan 75.516 eksemplar dan pengadaan/penerbitan buku 22.000. eksemplar; penelitian 1.484 judul, pengadaan peralatan laboratorium 1.934 perangkat dan pemberian beasiswa kepada 8.035 mahasiswa, pendidikan diploma non kependidikan 10.175 orang dan pendidikan pasca sarjana/doktor 2.831 orang; pelaksanaan KKN bagi sebanyak 19.150 mahasiswa, serta pengembangan kampus 11 perguruan tinggi.

e. Pembinaan Bakat dan Prestasi

Pembinaan bakat dan prestasi dilaksanakan terutama dalam rangka pemerataan pendidikan, agar anak yang berbakat akan

XVI/34

Page 35: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI – 10

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TINGGI, 1973/74 - 1984/85

1973/74 1978/79 1983/84No. Jenis Kegiatan Satuan (Akhir

Repelita I)(Akhir

Repelita II)(Akhir

Repelita III)1982/83 1983/84 1984/85

1. Pembangunan Ruang Kuliah/Kantor M2 53.229 209.054 827.756 175.347 195.605 138.2342. Pembangunan Ruang Laboratorium M2 220.167 302.308 462.871 47.085 50.577 36.6503. Pembangunan Ruang Perpustakaan M2 25.753 36.243 75.488 3.440 29.803 14.4174. Pembangunan Perumahan Dosen (pengajar) Buah 550 1.535 2.845 387 -

5. Rehabilitasi Gedung M2 - 60.810 276.721 48.020 46.684 12.1196. Pengadaan Tenaga Kependidikan Orang - - 134.128 33.790 35.892 36.9757. Penataran Dosen Orang 1.975 9.315 36.646 10.000 4.500 2.4598. Pengadaan Buku Perpustakaan Buku 90.976 198.070 398.366 39.594 45.836 75.5169. Pengadaan/Penerbitan Buku Buku - - 26.913 8.800 9.861 22.000

10. Penelitian Judul 1.244 2.863 9.263 1.504 1.163 1.48411. Pengadaan Peralatan Laboratorium Perangkat - 1.393 270 694 1.93412. Pemberian Beasiswa Orang - 12.392 88.971 8.811 8.347 8.03513. Pendidikan Diploma Non Kependidikan Orang - - 76.354 7.132 4.400 10.175

14. Pendidikan Pasca Sarjana/Doktor Orang - 159 5.488 2.081 839 2.83115. Pengembangan Kampus Universita

s- 6 11 11 11 11

16. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa - 21.302 77.444 15.906 15.000 19.150

XVI/35

Page 36: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

tetapi lemah dalam kemampuan ekonominya dapat meningkat pres-tasinya sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Dalam Repelita II dan III pembinaan bakat dan prestasi dilakukan antara lain berupa pemberian beasiswa kepada murid SD sebanyak 75.806 orang, siswa SMTP sejumlah 43.657 orang, siswa SMTA sejumlah 35.470 orang, dan mahasiswa sebanyak 24.664 orang. Khusus bagi putra-putra daerah Irian Jaya sela-ma Repelita III telah diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa sejumlah 100 orang, daerah NTT seba-nyak 120 orang dan daerah Timor Timur sebanyak 320 orang.

Dalam tahun 1984/85 dilaksanakan antara lain pemberian beasiswa kepada siswa dan mahasiswa sebanyak 20.919 orang termasuk pemberian beasiswa untuk putra Irian Jaya dan Nusa Tenggara Timur untuk melanjutkan pendidikan di pulau Jawa.

f. Peningkatan Pendidikan Masyarakat

Pelaksanaan program ini antara lain meliputi kegiatan-ke-giatan pemberantasan buta huruf gaya baru yaitu pemberantasan 3 buta : buta aksara latin dan angka, buta bahasa Indonesia dan buta pendidikan dasar. Bentuk usaha pendidikan masyarakat ini dilakukan melalui kelompok belajar (Kejar) pendidikan da-sar (Paket A), kelompok belajar pendidikan kesejahteraan ke-luarga serta kelompok belajar pendidikan kejuruan. Untuk me-manfaatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta pe-ngetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh mereka yang berhasil menyelesaikan Paket Al - A20 dikembangkan ke-giatan Kejar Usaha (Kelompok Belajar Usaha) sebagai wadahnya.

Hasil pelaksanaan sejak Repelita I sampai dengan akhir Repelita III (1969/70 - 1983/84) adalah sebagai berikut :

Kegiatan pembinaan kelompok belajar telah mengikutserta-kan 6.892.819 orang peserta kelompok belajar, latihan petugas bagi sebanyak 35.233 orang dan latihan bagi pembina kelompok belajar sebanyak 34.260 orang. Pengadaan sarana dan prasarana belajar meliputi buku Paket A dan pedomannya (suplemen) seba-nyak 71.310.299 eksemplar, dan pembangunan/rehabilitasi ge-dung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebanyak 174 buah. (Tabel XVI-11).

Dalam tahun 1984/85 kegiatan pembinaan belajar melibatkan 2.408.534 peserta, penyediaan sarana pendidikan Paket A (ter-masuk buku pedoman) 13.375.000 buku. Pembangunan dan rehabi-litasi serta perluasan sanggar kegiatan belajar (SKB) pada

XVI/36

Page 37: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI - 11

PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT*)

1973/74 1978/79 1982/83 1983/84 1984/85No. Jenis Kegiatan Satuan (Akhir (Akhir (Akhir (Aral Repe-

Repelita I) Repelita II) Repelita III) lita IV

1. Pembinaan Kegiatan Belajar padaKelompok Orang 70.388 1.267.988 4.590.123 6.892.819 9.301.35

a. Kelompok Belajar Pendidikan Dasar orang - 889.300 3.030.380 5.330.380 )b. Kelompok Belajar Pendidikan Kese-

jahteraan Keluarga orang - 202.500 990.150 990.150 ) 9.072.34c. Kelompok Belajar Pendidikan

Kejuruan orang - 105.800 407.220 407.220 )d, Kelompok Belajar Saabs orang - 91.985 94.681 ) 158.621e, Kursus-kursus orang 70.388 70.388 70.388 70.388 ) 70.388

2. Penyediaan Sarana Pendidikan(Baku Paket A termasuk Baku Pedoman) buku 1.638.331 7.107.642 57.618.29 71.310.29 84.685.29

3. Pembangunan/Rehabilitasi/PerluasanSanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan gedung 73 79 171 174 219Balai Dikmas

a. Pembangunan gedung 62 68 160 163 173b. Rehabilitasi dan Perluasan gedung 11 11 11 11 46

4. Penataran/Latihan Bagi Petugas danPembina Dikmas orang 7.478 21.278 62.463 69.493 114.087

a. Petugas Balai Pendidikan Masyarakat orang - - 8.920 9.810 )b. Petugas Sanggar Kegiatan Belajar,

Kasi Dikmas, Kancam dan Penilik orang 7.478 16.038 24.783 25.423)) 114.087

Dikmasc. Pembina Kelompok Belajar (Tutor/

))

monitor) orang - 5.240 28.760 34.260 )

•) Termasuk 2.300.000 orang merupakan kegiatan pengintegrasian a, b, dan c menjadi Kejar Paket A yang dipadukan dengan upajiwa (mata pencaharian) sejak tahun 1983/84 dan seterusnya.

XVI/37

Page 38: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

tahun 1984/85 meliputi 45 buah gedung, penataran/latihan bagi petugas dan pembina sebanyak 44.594 orang (Tabel XVI-12).

Dalam tahun 1984/85 telah dilaksanakan pula antara lain pembinaan 63.940 orang peserta kelompok belajar usaha, latih-an bagi para petugas (petugas Balai Dikmas, Kepala Sakai Dik-mas serta Kepala SKB) dan bagi para pembina kelompok belajar sebanyak 44.594 orang. Sebagai penunjang kegiatan belajar pendidikan masyarakat, telah diadakan sarana dan prasarana belajar yang terdiri dari pembangunan 10 buah SKB serta reha-bilitasi/perluasan 35 buah SKB yang tersebar di berbagai pro-pinsi.

g. Peranan Wanita

Dalam Repelita III telah dapat diselenggarakan berbagai kegiatan peningkatan peranan wanita melalui pendidikan di luar sekolah, antara lain latihan dan pengembangan warga be-lajar wanita 20.800 orang, lomba desa binaan keluarga sehat sejahtera pada berbagai desa di semua propinsi dan pengem-bangan belajar wanita di 6 daerah bagi sebanyak 512 orang; pengadaan buku 85.000 eksemplar; pengadaan sarana pendidikan 52 set; penyelenggaraan kursus kepemimpinan bagi organisasi wanita 6.280 orang; latihan dan pengembangan warga belajar tingkat propinsi 21 orang; pengembangan kegiatan belajar wa-nita menuju wiraswasta di 10 daerah; latihan penataran P4 pimpinan wanita 75 orang; pembinaan swadaya wanita di pedesa-an di 290 daerah; dan penyelenggaraan kursus-kursus proyek PKK 420 orang.

Dalam tahun 1984/85 telah dilaksanakan antara lain latihan dan pengembangan warga belajar wanita sebanyak 6.705 orang; kegiatan belajar wanita menuju wiraswasta 810 orang; pendidikan mata pencaharian di desa sebanyak 42.450 orang; pengadaan buku menuju keluarga sehat sejahtera 60.000 eksem-plar; penyusunan naskah-naskah pendidikan mata pencaharian 15 judul; dan pengadaan alat-alat praktek 48 set.

h. Generasi Muda

Pelaksanaan kebijaksanaan generasi muda dalam Repelita III melalui bidang pendidikan terdiri dari berbagai macam ke-giatan dengan hasilnya sebagai berikut: (1) pendidikan dan latihan generasi muda bagi 198.229 orang; (2) membangun 23 unit gedung dengan luas 7.236 m2 dan pengadaan alat SKB 568 set/unit; (3) bantuan kepada KNPI yang dimanfaatkan bagi pembangunan desa pemuda sebanyak 9 desa dan bantuan kepada DPD

XVI/38

Page 39: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

TABEL XVI – 12PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT,

1969/70 - 1984/85

No. Jenis Kegiatan Satuan Repelita I Repelita II Repelita III 1984/851969/70-1973/74 1974/75-1978/791979/80-1983/84

1. Pembinaan Kegiatan Belajar padaKelompok orang 70.388 1.197.600 5.624.831 2.408.534

a. Kelompok Belajar Pendidikan Dasar

orang - 889.300 4.441.080b. Kelompok Belajar Pendidikan )

jahteraan Keluarga orang 202.500 787.650 2.344.594c. Kelompok Belajar Pendidikan )

rusa orang 105.800 301.420d. Kelompok Belajar Usaha orang 94.681 63.940e. Kursus - kursus orang 70.388

2. Penyediaan Sarana Pendidikan(Baku Paket A termasuk Buku buku 1.638.131 5.469.511 64.202.657 13.375.000

3. Pembangunan/Rehabilitasi/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) gedung 73 6 95 45Balai Dikmas

a. Pembangunan gedung 62 6 95 10b. Rehabilitasi dan Perluasan gedung 11 35

4. Penataran/Latihan Bagi Petugas Pembina Dikmas orang 7.478 13.800 48.215 44.594a. Petugas Balai Pendidikan Masyarakat orang

9.810b. Petugas Sanggar Kegiatan Belajar,

7.478 8.560 9.385 44.594Kasi Dikmas, Kancam dan orangDikmas

c. Pembina Kelompok Belajar )monitor) orang 5.240 29.020 )

*) Termasuk 2.300.000 orang merupakan kegiatan pengintegrasian a,b, dan'c menjadi Kejar Paket A

yang dipadukan dengan upajiwa (mata pencaharian) sejak tahun 1983/84 dan seterusnya.

XVI/39

Page 40: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

KNPI tingkat II sebanyak 855 kali serta pengadaan publikasi 243.920 eksemplar; (4) bantuan kepada Pramuka untuk pening-katan mutu pembina dan peningkatan kegiatan sebanyak 13 je-nis; latihan-latihan kepramukaan dengan mengikutsertakan 742.000 orang termasuk bantuan Jambore Nasional JOTA (Jambore On The Air), Jambore tingkat daerah dan tingkat nasional de-ngan peserta 26.580 orang; pengadaan sarana/prasarana yang meliputi buku 280.185 eksemplar; pembangunan gedung Cadika 25 unit/16.318 m2; (5) pengembangan dan pengendalian teknis ope-rasional dari program generasi muda secara terpadu; (6) pe-ngembangan dan peningkatan pelaksanaan proyek perintis pemuda bagi 1.646 orang dan latihan keterampilan pemuda bagi 6.005 orang; pembangunan Pusat Komunikasi Pemuda dan Pusat Latihan Kepemimpinan Pemuda yang meliputi pengadaan sarana meliputi pematangan tanah Pusat Informasi/Komunikasi Pemuda seluas 11.500 m2, pematangan tanah Pusat Latihan Kepemimpinan dan Keterampilan Pemuda 10 ha, pembangunan asrama Perintis Pemuda dan pembangunan rumah Perintis Pemuda sebanyak 330 unit; (7) latihan para perintis pembangunan regional pemuda/pramuka dan latihan calon instruktur dan pengelolaan dan pembinaan pusat latihan yang meliputi 2.136 orang; pengiriman tenaga calon instruktur, latihan keterampilan pemuda/pramuka dan latihan calon instruktur; pembukaan dan penyiapan tanah 28 ha, penga-daan bangunan, pengadaan jalan dan rehabilitasi bangunan se-luas 6.145 m2; (8) pembinaan organisasi dan aktivitas genera-si muda yang meliputi latihan wiraswasta, latihan kepemimpin-an pemuda dan latihan pembina pemuda sejumlah 48.588 orang; pertukaran pemuda luar negeri dan pertukaran pemuda antar propinsi sebanyak 14.790 orang.

Selanjutnya dalam tahun 1984/85 telah dilaksanakan antara lain pendidikan dan latihan generasi muda bagi 198.705 orang; pemberian bantuan kepada KNPI yang meliputi pemantapan orga-nisasi DPD KNPI tingkat I, bantuan peningkatan aktivitas DPD KNPI; publikasi 2.500 eksemplar majalah komunikasi pemuda, bantuan kepada Pramuka dalam bentuk latihan Jambore meliputi 178.500 orang; pengadaan buku 30.000 eksemplar; pengembangan dan pengendalian teknis operasional program generasi muda se-cara terpadu dengan antara lain mencetak 170 eksemplar maja-lah dan buku; pengadaan/peningkatan sarana bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda yang meliputi bantuan kepada orga-nisasi penunjang KNPI, pengembangan dan peningkatan pelaksa-naan proyek perintis pemuda yang melibatkan 625 orang; dan, latihan para perintis pembangunan regional pemuda/pramuka dan latihan calon instruktur serta pengelolaan dan pembinaan pu-sat latihan.

XVI/40

Page 41: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Dalam pada itu, pembinaan/pengembangan generasi muda di-integrasikan dalam berbagai bidang pembangunan lainnya se-hingga mencakup pula kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Di bidang pertanian kegiatan pembinaan generasi muda di-tujukan untuk mengembangkan kemampuan dan peranserta generasi muda dalam upaya peningkatan pendapatan para petani dan nela-yan melalui kegiatan pembinaan kelompok Taruna Tani, kursus keterampilan serta percontohan/peragaan aneka usaha tani bagi Taruna Tani.

Di bidang perdagangan, diarahkan dalam rangka untuk me-ngembangkan kewiraswastaan pengusaha muda dan pedagang kecil dari golongan ekonomi lemah dengan kegiatan utama berupa pe-nataran serta konsultasi dan penyuluhan.

Di bidang perkoperasian ditujukan untuk meningkatkan ke-mampuan dan keterampilan pemuda dalam mengelola usaha kopera-si agar dapat memperoleh kesempatan mendapat pendidikan dan latihan keterampilan kerja sebagai pengurus dan badan peme-riksa, serta latihan keterampilan teknis untuk bekerja seba-gai karyawan koperasi.

Di bidang kesejahteraan sosial, kegiatan pembinaan gene-rasi muda ditujukan terutama untuk menanggulangi masalah so-sial di kalangan remaja melalui pembinaan kepada Karang Taru-na serta bimbingan kepada remaja yang kurang mampu.

Di bidang hukum, kegiatan pembinaan generasi muda dituju-kan untuk memberikan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak di Lembaga-lembaga Pemasyarakatan Anak Negara melalui pendidikan di sekolah, pendidikan keagamaan serta keterampil-an bertani, berternak, berwiraswasta dan kepramukaan.

Di bidang agama, dilakukan dalam rangka meningkatkan ke-hidupan keagamaan para pemuda melalui latihan keterampilan dan kewiraswastaan yang dikaitkan dengan ajaran agama yang dianutnya.

Di bidang kesehatan, diselenggarakan dalam rangka pemben-tukan generasi muda yang sehat fisik, mental dan sosial serta mampu berperan serta dalam upaya kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dilakukan pula usaha kesehatan lingkungan, penyu-luhan kesehatan dan pemberantasan penyakit cacing dengan ke-lompok sasaran anak, serta percontohan peranserta anak seko-lah dan Pramuka di bidang kesehatan di Sekolah Dasar.

XVI/41

Page 42: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Di bidang transmigrasi, ditujukan untuk meningkatkan ke-terampilan kerja para pemuda di lokasi pemukiman transmigra-si. Telah diselenggarakan pula latihan keterampilan pemuda transmigran serta latihan bagi para Instruktur Pengalihan Ke-terampilan Pemuda.

Di bidang ketenagakerjaan, kegiatan pembinaan generasi muda selain dari memberikan keterampilan dan kepemimpinan juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran buruh usia muda me-lalui berbagai penyuluhan. Sasaran penyuluhan adalah para ca-lon angkatan kerja yang duduk di kelas-kelas terakhir pada Sekolah Menengah Atas, Akademi maupun Universitas.

Di bidang perindustrian, kegiatan program generasi muda bertujuan untuk menciptakan kesempatan bagi para pemuda untuk berperan serta dalam pembangunan khususnya di bidang industri. Berbagai latihan dan peningkatan keterampilan telah diselenggarakan mencakup antara lain kerajinan bambu dan kulit, cetak sablon, konpeksi serta anyaman rotan.

Dalam pada itu telah pula ditingkatkan koordinasi pembi-naan berbagai program generasi muda, antara lain dalam ke-giatan perluasan lapangan kerja dan penanggulangan penyalah-gunaan narkotika.

i. Keolahragaan

Program ini bertujuan untuk mengolahragakan masyarakat luas melalui proses pemasalan dan pembibitan atau pembinaan prestasi dalam berbagai jenis kegiatan olahraga.

Pelaksanaan pembinaan keolahragaan selama Repelita I sam-pai dengan Repelita III mencakup: (1) pembinaan olahraga bagi seluruh anggota masyarakat serta pembinaan olahraga pelajar dan mahasiswa telah melibatkan sejumlah 8.835.932 orang, pe-ngiriman offisial olahragawan ke luar negeri dalam rangka kerjasama internasional sebanyak 1.088 orang, serta pembinaan olahragawan berbakat 7.325 orang; (2) peningkatan prestasi olahraga (bantuan kepada KONI) dengan menyelenggarakan ke-giatan-kegiatan peningkatan mutu yang diikuti oleh 1.902 orang, latihan olahragawan di luar negeri, mendatangkan pela-tih dari luar negeri 20 orang, serta penyediaan berbagai je-nis sarana dan prasarana; (3) pengadaan prasarana/sarana olah-raga antara lain yang terdiri dari 141 buah lapangan ke-ras dan 93 buah lapangan rumput; (4) pembangunan/rehabilitasi prasarana/sarana olahraga meliputi lapangan rumput 13 buah, lapangan keras 15 buah, lapangan atletik 5 buah, kolam renang

XVI/42

Page 43: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

3 buah, gedung olahraga 3 unit, stadion 7 buah (bantuan), asrama 1 unit, gedung PIO (Pusat Ilmu Olahraga) 1 buah, Pusat Pendidikan dan Latihan 3 buah, SMP/SMA Negeri Ragunan 18 unit, serta pengadaan alat olahraga 40.852 perangkat dan buku olahraga 79.000 eksemplar; (5) pembinaan kesegaran jasmani dan rekreasi mengikutsertakan 130.894 orang, di samping pen-cetakan buku 43.500 eksemplar; (6) pembinaan dan pengembangan tenaga teknis melibatkan 3.159 orang, pengadaan buku pelajar-an 88.000 eksemplar, dan penyediaan perlengkapan pelajaran 10 paket, serta rehabilitasi fasilitas kerja seluas 2.290 m2; (7) pembinaan dan pengendalian kebijaksanaan pendidikan luar sekolah dan olahraga yang meliputi pembinaan dan penyusunan rencana program secara terpadu dan bimbingan teknis pelaksa-naan program.

Dalam tahun 1984/85 telah dilaksanakan antara lain pembi-naan olahraga bagi seluruh anggota masyarakat mengikutserta-kan 443.630 orang, pembinaan olahraga pelajar dan mahasiswa 251.163 orang, penataran guru/pelatih/pembina olahraga 3.620 orang, pembinaan olahragawan berbakat 685 orang dan pening-katan prestasi olahraga (bantuan KONI) 180 orang; pembangunan lapangan rumput sebanyak 324 unit dan lapangan keras 50 unit, pengadaan buku olahraga 16.000 eksemplar, pengadaan paket alat-alat olahraga sebanyak 11.570 perangkat; tes kesegaran jasmani dan rekreasi bagi 11.000 orang, penelitian kesegaran jasmani dan rekreasi bagi 7.720 orang, penelitian kesehatan sekolah 3.000 orang dan pengadaan alat penelitian 1 paket; pembinaan dan pengembangan ketenagaan 900 orang, penataran 600 orang, pengiriman tenaga pelatih ke daerah 300 orang dan pengadaan buku pelajaran 24.000 eksemplar, serta pembinaan dan pengendalian kebijaksanaan pendidikan luar sekolah dan olahraga secara terpadu.

j. Pengembangan Sistem Pendidikan

Sampai dengan Repelita III telah dilaksanakan/dikembang-kan berbagai kegiatan antara lain: pengembangan dan penyem-purnaan kurikulum dan saran pendidikan; berbagai kegiatan pengembangan tentang SD PAMONG dan SD Kecil, jaringan peneli-tian, SMP Terbuka, sistem pengujian, bank soal, teknologi pendidikan, sistem pendidikan luar biasa, dan pendidikan pe-desaan terpadu; studi-studi tentang kualitas pendidikan, pu-tus sekolah dan pengulangan kelas; evaluasi komprehensif PPSP; berbagai studi lainnya tentang kesahihan sistem seleksi masuk perguruan tinggi, perkembangan kognitif, keterbacaan, kemampuan mengarang, perwajahan buku/tipografi, efektivitas tenaga kependidikan, dan relevansi pendidikan dengan dunia

XVI/43

Page 44: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

kerja. Sementara itu dilaksanakan pule pengembangan sistem kenaikan pangkat dan pengangkatan dalam jabatan fungsional guru.

Dalam rangka menunjang usaha pengembangan suatu sistem pendidikan yang mantap telah dilakukan secara berkelanjutan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan. Hasil-hasil pelaksanaan kegiatan ini antara lain: penyusunan naskah aka-demik tentang pendidikan kejuruan, tenaga kependidikan, dan pendidikan menengah umum dalam rangka penyusunan bahan bagi peraturan perundang-undangan yang merupakan penjabaran lebih lanjut naskah Undang-undang tentang Pendidikan Nasional; pe-nyusunan proyeksi data untuk pendidikan dasar sampai perguru-an tinggi, dan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga, perkembangan angka partisipasi dan angka melanjutkan pendi-dikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Dalam tahun 1984/85 dilaksanakan antara lain penelitian proses belajar mengajar, penelitian kelembagaan pendidikan kedinasan, penelitian-penelitian hubungan antara pendidikan dan ekonomi serta antara masyarakat dan kebudayaan, pengem-bangan naskah-naskah akademik, pengembangan sistem jaringan informasi, pendayagunaan informasi pendidikan, pengembangan bank data, pengembangan kurikulum, pengembangan bank soal, pemantapan kebijaksanaan umum pembangunan jangka pendek, ser-ta penerbitan dan penyebaran informasi pendidikan dan kebuda-yaan, dan pengadaan sarana dan prasarana produksi media pen-didikan.

k. Pendidikan Kedinasan

Sampai dengan Repelita III melalui program ini telah di-laksanakan (1) penataran dan pendayagunaan karyawan aparatur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan antara lain SESPA seba-nyak 270 orang, PATA/SEPADYA 380 orang, SEPALA 300 orang, tingkat pelaksana 1.330 orang dan perencanaan tertulis 160 orang; (2) pendidikan dan pembinaan tenaga teknis grafika 2.307 orang; dan (3) pendidikan dan pembinaan tenaga teknis kebudayaan sebanyak 2.171 orang.

Dalam tahun 1984/85 telah dilaksanakan pula antara lain penataran tenaga SESPA, SEPADYA, SEPALA, SEPADA, penilik dan pengawas tenaga teknis; latihan keterampilan manajemen, la-tihan pra jabatan luar negeri, orientasi Kakanwil, rektor universitas/institut dan ketua akademi negeri sebanyak 833 orang, penataran pengelola percetakan/penerbitan dan tenaga teknis grafika 412 orang serta seminar tentang peningkatan

XVI/44

Page 45: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

dan pengembangan pendidikan dan latihan kejuruan kegrafikaan, penerbitan buku-buku kegrafikaan sebanyak 5 judul masing-ma-sing 2.000 eksemplar, dan peningkatan mutu tenaga teknis ke-budayaan 652 orang.

B. KEBUDAYAAN NASIONAL, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

1. Pendahuluan

Dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, Garis-ga-ris Besar Haluan Negara menggariskan antara lain sebagai be-rikut :

Nilai budaya Indonesia yang mencerminkan nilai luhur bangsa, harus dibina dan dikembangkan guns memperkuat pengha-yatan dan pengamalan Pancasila, memperkuat kepribadian bang-sa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan. Selanjutnya kebudayaan nasional terus dibina dan diarahkan pada penerapan nilai-nilai kepri-badian bangsa yang berlandaskan Pancasila.

Dengan tumbuhnya kebudayaan bangsa yang berkepribadian dan berkesadaran nasional maka sekaligus dapat dicegah nilai-nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan kedaerahan yang sempit serta ditunggangi pengaruh kebudayaan asing yang nega-tif, sedang di lain pihak ditumbuhkan kemampuan masyarakat untuk menyaring dan menyerap nilai-nilai dari luar yang posi-tif dan memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pem-bangunan.

Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilaksanakan dengan mewajibkan penggunaannya secara baik dan benar. Pembi-naan bahasa daerah dilakukan dalam rangka pengembangan bahasa Indonesia dan untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indone-sia dan khasanah kebudayaan nasional sebagai salah satu sara-na identitas nasional.

Usaha kearah pembauran bangsa perlu lebih ditingkatkan di segala bidang kehidupan baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya, dalam rangka usaha memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta memantapkan ketahanan nasional.

Dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional per-lu diperhatikan antara lain :

XVI/45

Page 46: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

- Keanekaragaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, agama, budaya dan bahasa ber-satu dalam perkembangan sejarahnya. Bahasa Indonesia me-rupakan bahasa persatuan.

- Keanekaragaman latar belakang budaya juga mengalami per-geseran nilai-nilai sebagai akibat pembangunan. Hal ini berarti adanya pembauran nilai dalam berbagai segi kehi-dupan.

Selain itu adanya pengaruh kebudayaan asing yang masuk dengan cepat, berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan terutama bidang komunikasi dan transportasi yang memperlancar hubungan kebudayaan antar bangsa.

Selanjutnya berkenaan dengan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, GBHN menggariskan antara lain sebagai berikut :

Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka perikehidupan beragama dan perikehidupan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila.

Kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan, sehingga terbina hidup rukun di antara sesama ummat beragama, di antara sesama penganut ke-percayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan antara semua umat beragama dan semua penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dan meningkatkan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat.

Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa tidak merupakan agama. Pembinaan terhadap kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan :

- Agar tidak mengarah pada pembentukan agama baru.

- Untuk mengefektifkan pengambilan langkah yang perlu agar pelaksanaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa benar-benar sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Ma-ha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah

Sesuai dengan pengarahan Garis-garis Besar Haluan Negara maka kebijaksanaan dan langkah-langkah pengembangan kebudaya-

XVI/46

Page 47: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

an nasional dalam Repelita IV adalah antara lain sebagai be-rikut :

a. Perlindungan dan pembinaan peninggalan sejarah dan purba-kala beserta situs-situsnya bertujuan untuk memajukan ke-budayaan nasional dan di laksanakan dengan menggali, me-mugar, memelihara dan mengamankan serta mengumpulkan in-formasi pelbagai peninggalan sejarah dan purbakala beser-ta situs-situsnya. Dalam rangka ini peraturan perundang-undangan tentang kepurbakalaan akan disempurnakan. Ke-giatan permuseuman diarahkan agar museum berfungsi seba-gai sarana sosial kultural-edukatif untuk mengembangkan kesadaran serta memantapkan pengembangan budaya nasional serta mendorong penalaran dan sikap positif terhadap per-kembangan ilmu dan teknologi, sesuai dengan kepribadian bangsa.

b. Perwujudan nilai budaya Indonesia ditekankan pada usaha melakukan inventarisasi dan memasyarakatkan nilai-nilai budaya Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga masyarakat tanggap terhadap perubahan zaman, mampu menyaring dan menerapkan pengaruh kebudayaan asing yang relevan dengan perkembangannya, dan sekaligus mampu menangkal unsur-unsur kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, serta memi-liki rasa toleransi terhadap keragaman agama, budaya, ras dan kemasyarakatan.

c. Pembinaan kesenian diarahkan untuk menciptakan kondisi dan situasi masyarakat yang memungkinkan tumbuhnya krea-tivitas seniman. Usaha ini dilaksanakan dengan memberikan penghargaan atas hasil karya seni para seniman beserta organisasinya. Dalam rangka pengembangan seni, dilaksana-kan pengembangan seni melalui pemeliharaan, penyebarluas-an dan pemanfaatan said daerah, penyuluhan terhadap orga-nisasi profesi seni dan peningkatan kesejahteraan hidup para seniman. Selain itu dilaksanakan pengembangan seni daerah melalui peningkatan fungsi taman budaya.

d. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia, lisan maupun tulisan, sebagai bahasa negara dan sarana komunikasi na-sional diarahkan agar bahasa itu dapat berfungsi sebagai unsur kebudayaan yang dinamis dan sebagai sarana pendu-kung dalam usaha pengembangan ilmu dan teknologi. Selain daripada itu pengembangan bahasa dan sastra Indonesia di-laksanakan melalui penelitian-penelitian dan memasyara-katkan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

XVI/47

Page 48: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dilaksanakan dengan usaha pembinaan dan pe-ngembangan bahasa Indonesia melalui pemasyarakatan dan penyempurnaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indo-nesia, pedoman pembentukan istilah pembakuan bahasa Indo-nesia dalam ilmu. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa daerah dan sastra daerah sebagai sumber bahasa In-donesia dan sastra Indonesia, dilaksanakan kegiatan pem-bakuan bahasa melalui penyusunan kamus bahasa daerah, pe-nerjemahan karya sastra daerah ke dalam bahasa Indonesia dan penyusunan buku acuan bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia.

e. Dalam rangka pemantapan sistem nasional perpustakaan dan perbukuan, serta peningkatan pelayanan perpustakaan yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sampai ke de-sa-desa, dilaksanakan peningkatan pelayanan bahan pusta-ka, serta diselenggarakan usaha-usaha pengembangan perbu-kuan nasional secara menyeluruh.

f. Pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilanjutkan karena hal itu merupakan budaya yang hi-dup dan dihayati oleh sebagian bangsa Indonesia. Dalam hubungan ini pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tu-han Yang Maha Esa diarahkan kepada pembinaan budi luhur bangsa dan benar-benar sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

Pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional dan keper-cayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa selanjutnya dijabarkan dalam berbagai program/kegiatan sebagai berikut :

a. Program Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Permuseuman.b. Program Pengembangan Seni Budaya.c. Program Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan

Perpustakaan.d. Program Inventarisasi Kebudayaan.e. Program Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.f. Pendidikan Kedinasan Tenaga Kebudayaan.

a. Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Permuseuman

Usaha yang dilakukan di bidang kepurbakalaan dalam Repe-lita I (1969/70 – 1973/74) adalah antara lain pemugaran Candi

XVI/48

Page 49: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Borobudur, penelitian situs kepurbakalaan Islam di Cirebon dan penggalian kerangka manusia di daerah Jakarta. Selain itu telah dilakukan rehabilitasi Museum Pusat di Jakarta, Bali dan di Surabaya.

Usaha yang dilakukan dalam Repelita II (1974/75 - 1978/79) mencakup antara lain penelitian prasejarah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Selain itu penggalian arkeologi Islam telah dilakukan di Aceh, Sulawesi Selatan, Banten dan Nusa Tenggara Barat. Dalam Repelita II telah dipugar 14 bangunan kuno beru-pa: mesjid, rumah adat, kraton/puri, gedung bersejarah dan taman purbakala.

Dalam Repelita III di bidang kepurbakalaan dan kesejarah-an antara lain telah berhasil dilaksanakan pengamanan, peme-liharaan dan perlindungan warisan sejarah dan purbakala yang meliputi 1.460 situs. Di samping itu telah selesai dipugar benteng 2 buah, makam kuno 10 buah, rumah adat 10 buah, bangu-nan bersejarah 4 buah, istana 6 buah, candi 1 buah, mesjid 11 buah, kompleks megalith 1 buah, taman purbakala 1 buah, kera-ton 1 buah, dan gereja 1 buah. Guna menanggulangi kekurangan tenaga terampil di bidang kepurbakalaan dan kesejarahan telah ditatar tenaga tehnis kepurbakalaan dan kesejarahan sebanyak 462 orang. Selanjutnya telah pula dilaksanakan pemeliharaan situs kepurbakalaan sebanyak 1.470 buah.

Sampai dengan akhir Repelita III telah berhasil diinven-tarisasikan sejumlah 2.855 bangunan peninggalan sejarah dan purbakala di seluruh Indonesia dan 6.866 benda bergerak. Te-lah dilaksanakan pula koordinasi dengan berbagai instansi yang relevan dalam rangka mengadakan usaha penyelamatan dan perlindungan peninggalan sejarah purbakala. Sebagai usaha preventif telah dilaksanakan penyebarluasan himpunan peratur-an-peraturan/perundang-undangan kepurbakalaan dan ganti rugi Berta pemberian hadiah temuan kepada yang memiliki/menemukan benda-benda sejarah/purbakala. Usaha represif yang telah di-laksanakan ialah terutama terhadap pelanggaran-pelanggaran seperti pencurian, penyelundupan, penggalian liar dan seba-gainya. Pelaksanaannya dengan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwenang (POLRI, Bea Cukai, Kejaksaan, Kehakiman dan sebagainya), dan pembentukan “Satpam Penjarpala” pada obyek-obyek yang penting. Selain itu pameran keliling kepurbakalaan di propinsi-propinsi seluruh Indonesia sampai dengan akhir Repelita III telah dilaksanakan 16 kali di 16 propinsi.

Pada tahun terakhir Repelita III telah diusahakan upaya

XVI/49

Page 50: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

mempercepat penyelesaian Rancangan Undang-undang Cagar Benda Budaya, yang berorientasi kepada kepentingan, pengamanan, serta pemanfaatan hasil pembangunan di bidang peninggalan se-jarah dan purbakala; melanjutkan dan melaksanakan kegiatan dokumentasi (2 propinsi), registrasi (1 propinsi) dan infor-masi (1 propinsi), lokakarya pemugaran, studi kelayakan/tek-nis pada 12 lokasi dan pemugaran di 50 lokasi, dan melaksana-kan pemeliharaan peninggalan sejarah dan purbakala sebanyak 1.470 situs.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) di bidang kepur-bakalaan antara lain telah dapat dilaksanakan usaha pemugaran 6 buah candi, yaitu Candi Sewu di Jawa Tengah; Candi Brahma dan Wishnu di Daerah Istimewa Yogyakarta; Candi Jabung di Ja-wa Timur; Candi Padang Lawas di Sumatra Utara; Candi Gumpung/ Tinggi di Muara Jambi, Jambi; dan Candi Muara Takus di Riau. Selain itu dilakukan pemugaran 6 buah Mesjid kuno, masing-ma-sing Mesjid Demak di Jawa Tengah, Mesjid Raya di Banda Aceh, D.I. Aceh; Mesdjid Purba di Sumatra Utara; Mesjid Bonjol di Sumatra Barat; Mesjid Syuhada di Kandangan Kalimantan Sela-tan; dan Mesjid Kyai Gede di Kalimantan Tengah. Selanjutnya dilaksanakan pemugaran 1 buah Gereja Tua (Gereja Blenduk) di Semarang Jawa Tengah; pemugaran 5 buah Benteng, masing-masing Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng Marlborough di Beng-kulu, Benteng Buton di Sulawesi Tenggara, Benteng Oranye di Sulawesi Utara dan Benteng Duurstede di Saparua Maluku; pemu-garan Rumah Adat 4 buah, yaitu Rumah Adat Lareh di Sumatera Barat, Rumah Adat Nias Bawomataluo di Sumatera Utara, Rumah Adat Bahari di Sumatera Selatan-dan Rumah Adat Buntoi di Ka-limantan Tengah; pemugaran Istana/Keraton 5 buah, masing-ma-sing Istana Lima Laras dan Istana Bakkara di Sumatera Utara, Istana Pagaruyung di Sumatera Barat, Keraton Gunung Tabur di Kalimantan Timur dan Istana Mini di Pulau Banda Maluku; pemu-garan makam-makam Islam kuno yang tersebar di seluruh Indone-sia, seperti makam Tembayat di Jawa Tengah, Makam Arosbaya di Jawa Timur, Makam Syah Kuala di Aceh, Makam Barus di Sumatera Utara, Makam Raja Abdulrachman di Pulau Penyengat Riau, Makam Sumanik di Sumatra Barat, Makam Raden Intan di Lampung, Makam Sultan Syafiudin II di Kalimantan Barat, Makam Pangeran Suri-ansyah di Kalimantan Selatan, Makam Datu Karama di Sulawesi Tengah, Makam Raja-raja Bantaeng dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, Makam Selaparang di Nusa Tenggara Barat, dan Makam Raja-raja Taebenu di Nusa Tenggara Timur. Demikian pula telah dilaksanakan pemugaran kompleks beberapa situs kepurbakalaan seperti: situs Kawali, Jawa Barat, Bekas Keraton Ratu Boko di Daerah Istimewa Yogyakarta, situs Megalithikum di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, situs kepurbakalaan Batu Pake

XVI/50

Page 51: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Sinjai Sulawesi Selatan dan situs Megalithikum di Sabu Nusa Tenggara Timur; pemugaran 3 buah Pura, yaitu Pura Besakih, Pura Mangening di Bali dan Pura Taman Ayun di Nusa Tenggara Barat; pemugaran bangunan-bangunan lainnya, misalnya Monumen Nasional di Jakarta; Balai Penyelamatan/Site Museum Banten di Jawa Barat, Gapura Makam Betara Katong di Jawa Timur; Balai Penyelematan/Site Museum Trowulan di Jawa Timur, bangunan Wantilan Makam Ibu Kartini di Jawa Tengah, bekas rumah Dr. Sam Ratulangi di Irian Jaya, dan bekas Rumah Bung Karno di Endeh, Nusa Tenggara Timur.

Di samping itu telah dapat dilaksanakan usaha pemelihara-an 1.564 bangunan kepurbakalaan yang tersebar di seluruh In-donesia, termasuk Candi Borobudur di Jawa Tengah yang telah selesai dipugar pada bulan Pebruari 1983. Dalam pada itu te-lah dapat dilakukan pula usaha studi teknis dalam rangka pe-lacakan situs bekas Kerajaan Sriwijaya, dengan bekerjasama dengan BAKOSURTANAL, serta studi-studi teknis lainnya dalam rangka pemugaran Keraton Ratu Boko di Yogyakarta, pelacakan bekas Kerajaan Majapahit di Trowulan Jawa Timur, pemugaran Mesjid Demak, penyelamatan komplek percandian Muara Takus di Riau, pemugaran komplek Percandian Muara Jambi di Jambi dan pemugaran Pura Pegulingan di Bali, serta pengumpulan data da-lam rangka pemugaran dan pemeliharaan situs-situs bersejarah/ kepurbakalaan di Timor Timur.

Sementara itu dalam rangka penyelamatan dan pembinaan pe-ninggalan sejarah dan purbakala telah dapat dilakukan usaha penyusunan Rancangan Perundang-Undangan tentang Cagar Budaya Nasional sebagai pengganti Monumenten Ordonantie tahun 1931 Stbl. No. 238, pembentukan SATPAM Pengaman Peninggalan Seja-rah dan Purbakala sebanyak 30 orang, terutama untuk pening-galan yang penting seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Penataran dan sebagainya; serta perbaikan kembali 9 stupa Candi Borobudur yang rusak akibat ledakan. Selain itu telah dilaksanakan pula pameran kepurbakalaan di 2 propinsi yaitu Lampung dan Bengkulu.

Usaha yang dilakukan di bidang permusemuan selama Repeli-ta I mencakup antara lain rehabilitasi Museum Pusat di Jakar-ta dan museum di Bali. Perkembangan museum telah ditingkatkan dengan pembukaan museum batik di Pekalongan dan museum Seko-lah di Tegal. Selanjutnya museum di Surabaya telah selesai direhabilitasi dan telah dibuka kembali, sedangkan museum di Ujung Pandang dan di Pontianak sedang dipersiapkan rehabili-tasinya.

XVI/51

Page 52: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

Dalam Repelita II antara lain telah dibangun sebuah mu-seum di tiap propinsi serta direhabilitasi sarana Museum Pusat di Jakarta. Dalam Repelita II telah pula dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan sarana dan fungsi museum-museum di DKI Jakarta (Museum Pusat), Jawa Timur, Bali, DI Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Maluku.

Bantuan kepada museum-museum daerah/swasta telah diberi-kan pula antara lain untuk Museum Batik di Pekalongan, Museum Sekolah di Slawi, Museum Guesan Wun di Sumedang, Museum Sume-nep, Museum Bundo Kandung di Bukittinggi, Museum Kedaton Ter-nate di Ternate, Museum Gowa dan Bone di Sulawesi Selatan serta Museum Tekstil dan Bahari di DKI Jaya.

Dalam Repelita III antara lain telah diselesaikan/difung-sikan 12 museum propinsi yaitu di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Java Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Daerah Is-timewa Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Maluku serta rehabilitasi Museum Nasional di Jakarta.

Di samping itu telah berhasil dilaksanakan survai koleksi sebanyak 548 buah bends peninggalan sejarah dan purbakala, serta pengadaan koleksi 30 jenis di 26 propinsi. Sementara itu dalam rangka fungsionalisasi museum telah berhasil dilak-sanakan 122 kali pameran di 26 propinsi dan pemberian bantuan kepada 153 museum swasta serta rehabilitasi 10 buah museum.

Pada tahun terakhir Repelita III (1983/84) melalui pro-gram ini telah diresmikan 13 museum umum negeri di 13 propin-si, sementara pada 14 propinsi lainnya telah dimulai pula pembangunan museum negeri propinsi. Pengumpulan benda-benda koleksi etnografika, historika, numismatika, arkeologika, he-raldika, dan naskah kuno dilakukan pula di 26 propinsi. Se-lain itu survai koleksi telah dilaksanakan hampir di seluruh daerah tingkat II, di samping pelaksanaan pembinaan dan pe-ngembangan 38 museum swasta dan lokal melalui pemberian ban-tuan baik peralatan, bimbingan maupun perbaikan sarana dan prasarana.

Sementara itu disusun Rancangan Undang-undang Permuseuman di Indonesia, konsep Rencana Laboratorium Konservasi dan Stu-dio Preparasi.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) di bidang per-museuman antara lain telah dapat dilakukan usaha penyelesaian

XVI/52

Page 53: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

pendirian Museum Propinsi di Sumatera Selatan dan dua Museum Khusus yaitu Museum Kebangkitan Nasional dan Museum Sumpah Pemuda, pengadaan koleksi di 26 Propinsi dan survei koleksi di 92 Kabupaten, peralatan koleksi 7.880 buah; peningkatan tenaga teknis permuseuman 198 orang, magang 30 orang, penga-daan peralatan museum di 26 propinsi 74 unit/440 buah dan bantuan bagi Museum Daerah dan Swasta sejumlah 60 buah mu-seum. Selanjutnya dilaksanakan pameran khusus 27 kali dan pa-meran keliling 13 kali, serta penyusunan 15 judul naskah dan penerbitan 15.000 eksemplar. Koordinasi perencanaan dan pe-ngawasan pembangunan museum umum propinsi telah dimantapkan dalam rangka supervisi bimbingan di 26 propinsi.

b. Pengembangan Semi Budaya

Usaha-usaha pengembangan yang dilakukan dalam Repelita I di bidang seni budaya adalah antara lain lomba kesenian di kalangan pelajar, termasuk pengiriman misi kesenian pelajar antar daerah. Selain itu diselenggarakan pula pameran seni rupa antara negara ASEAN serta Festival Nasional Ramayana di Yogyakarta dan di Pandaan (Jawa Timur).

Dalam Repelita II antara lain telah dibangun 6 Pusat Ke-budayaan di Sumatera Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, JAwa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Pengaman-an kebudayaan Indonesia dari pengaruh-pengaruh yang merugi-kan/merusak telah dilakukan secara inter-departemental mela-lui pemantapan organisasi, pengumpulan data, serta pengenda-lian berikut penyusunan pedoman pengawasan.

Usaha-usaha pengembangan yang dilakukan selama Repelita III antara lain meliputi pembinaan sosio drama di 60.645 de-sa dan 308 Kabupaten/Kotamadya, pengembangan kesenian di 26 propinsi, penyuluhan teknis kesenian di 26 propinsi, pengem-bangan organisasi organisasi kesenian yang beranggotakan se-banyak 19.974 orang dan pengembangan seni oleh masyarakat di 6 bidang Seni. Di samping itu telah berhasil pula dilaksana-kan studi kelayakan di 30 lokasi/daerah dan penataran tenaga teknis kesenian 241 orang.

Dalam pada itu telah pula dilakukan inventarisasi pengga-lian, konservasi, pembinaan dan pengembangan serta penyebar-luasan kesenian berbagai daerah di 27 propinsi, serta membina keterampilan dan pengembangan berbagai karya seni kepada ma-syarakat luas meliputi pameran, pagelaran, dan pertukaran du-ta seni. Selain itu diberikan bantuan berupa peralatan kese-nian untuk seluruh propinsi termasuk daerah transmigrasi, dan

XVI/53

Page 54: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

meningkatkan kerjasama antara negara ASEAN dalam bidang pe-mentasan kesenian budaya dan terbitan bahan budaya serta pa-meran. Juga telah dilaksanakan usaha peningkatan mutu, apre-siasi dan penghayatan seni oleh masyarakat serta temu seniman.

Dalam tahun terakhir Repelita III (1983/84) antara lain telah didirikan sebanyak 13 taman budaya di 13 propinsi dan juga telah dibangun gedung-gedung sebagai persiapan untuk pendirian Taman Budaya di propinsi lainnya. Selanjutnya dalam rangka pemeliharaan dan pelestarian kesenian daerah telah di-giatkan Komisi Peneliti dan Penilai, Kegiatan Kesenian dan Hi-buran; pembinaan semi pertunjukan rakyat di 120.985 desa di 27 propinsi dan pengembangan organisasi kesenian sebanyak 5.150 organisasi dan seni masyarakat untuk 4 bidang seni. Un-tuk penyebarluasan seni telah dilaksanakan berbagai lomba da-ri tingkat Kabupaten/Kotamadya sampai pada tingkat nasional, pameran, pagelaran, penerbitan naskah kesenian serta penggai-rahan kembali (revitalisasi) seni di 16 propinsi. Selain itu untuk menunjang usaha pengembangan dan pembinaan seni telah dilaksanakan pemberian berbagai bantuan peralatan kesenian untuk Taman Budaya sebanyak 60 unit, untuk beberapa propinsi 15 unit, daerah Kabupaten/Kotamadya sebanyak 260 unit, dan daerah tingkat Kecamatan 1.322 unit, untuk organisasi-organi-sasi kesenian 75 unit dan untuk daerah transmigrasi sebanyak 13 unit.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) telah dilaksa-nakan antara lain pendirian Taman Budaya sebanyak 14 buah serta memelihara dan menggairahkan kembali (revitalisasi) bentuk-bentuk dan jenis-jenis kesenian yang hampir/akan punah sebanyak 130 jenis seni daerah. Selain itu diberikan dorongan dan bimbingan terhadap organisasi serta aktivitas kesenian yang tumbuh dan berkembang secara subur sebanyak 38 organisa-si kesenian dan 3.359 orang seniman. Selanjutnya diusahakan peningkatan mutu seni dan kreativitas seniman, penggalian se-ni sebanyak 68 jenis, pekan lomba untuk seluruh Indonesia 441 kali, dan temu karya seniman untuk 624 seniman. Demikian pula dilaksanakan penyebarluasan kesenian sebagai usaha memperluas wawasan seni baik bagi para seniman pencipta maupun seniman pelaku serta masyarakat penyebaran paket apresiasi sebanyak 39 kali, penerbitan naskah seni sebanyak 15 naskah, dan me-laksanakan acara pergelaran kesenian pada acara-acara nasio-nal sebanyak 68 kali. Dalam rangka peningkatan kesenian, te-lah dibagikan alat kesenian bagi organisasi kesenian di ting-kat Kecamatan, Kabupaten/Kotamadya, Propinsi maupun daerah transmigrasi sebagai rangsangan bagi timbulnya gairah berkar-ya seni masyarakat dengan memberikan bantuan peralatan teknis

XVI/54

Page 55: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

kesenian sesuai kebutuhan sebanyak 1.612 unit. Di samping itu telah dilaksanakan pula usaha-usaha pengadaan wadah tempat berkreasi dan berkarya para seniman baik di tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kotamadya, melalui antara lain perluasan dan pemugaran Taman Budaya di seluruh Indonesia.

c. Kebahasaan dan Kesusastraan serta Perbukuan dan Perpustakaan

Usaha-usaha yang telah dilakukan dalam Repelita I di bi-dang Kebahasaan dan Kesastraan serta Perbukuan dan Perpusta-kaan adalah antara lain telah diresmikannya pemakaian Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kegiatan kerjasama antara Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia dengan pihak Malaysia telah di-mulai dan terus dilanjutkan. Pembakuan peristilahan diting-katkan kegiatannya melalui Simposium Peristilahan. Di samping itu telah diselenggarakan pula lokakarya Ejaan Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan perpustakaan da-lam Repelita II telah tersedia gedung untuk 13 Perpustakaan Negara sebagai hasil kerjasama antara Pemerintah Daerah Ting-kat I dan dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebu-dayaan; penyelenggaraan pelayanan perpustakaan keliling de-ngan mengoperasionalkan mobil unit perpustakaan keliling di 14 daerah, dan pengadaan perpustakaan percontohan pada 11 perpustakaan sekolah. Demikian pula telah dibangun perpusta-kaan umum desa di Kabupaten Sukabumi dengan lokasi di 27 unit perpustakaan desa.

Usaha di bidang perpustakaan dalam Repelita III meliputi antara lain pengadaan bahan pustaka untuk perpustakaan wila-yah, perpustakaan keliling, perpustakaan sekolah, perpustaka-an desa/kecamatan dan perpustakaan lain-lain sejumlah 976.967 eksemplar. Telah dilaksanakan pula usaha pembangunan gedung perpustakaan wilayah yang menjangkau seluruh propinsi. Selain itu telah dilaksanakan pengadaan mobil unit perpustakaan ke-liling berjumlah 28 buah. Telah pula dihasilkan bibliografi nasional dan daerah 29.450 eksemplar, rekatalogisasi koleksi dengan 5.000 judul, pembuatan mikro film 350 roll, fumigasi bahan pustaka 22.500 eksemplar, penjilidan buku kuno 2.700 eksemplar dan penataran tenaga perpustakaan 305 orang.

Pada tahun terakhir Repelita III (1983/84) melalui pro-gram ini dilaksanakan pengembangan perpustakaan untuk mening-katkan minat dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat de-ngan menyediakan bahan bacaan berupa buku dan majalah seba-

XVI/55

Page 56: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

nyak 303.650 eksemplar untuk perpustakaan tingkat nasional dan pusat, perpustakaan wilayah, perpustakaan Daerah Tingkat II, perpustakaan keliling, perpustakaan perintis sekolah dan perpustakaan tingkat kecamatan dan desa, serta rekatalogisasi koleksi sebanyak 5.000 judul. Bersamaan dengan itu telah diu-sahakan pembinaan dan pengembangan perpustakaan dengan penyu-sunan serta penerbitan beberapa pedoman perpustakaan dan je-nis bahan informasi sebanyak 20.100 eksemplar dan 30.900 en-tri. Selain itu untuk melestarikan bahan pustaka kuno koleksi pada perpustakaan nasional telah dilakukan kegiatan mikro-film/mikrofis, fumigasi dan penjilidan ulang sebanyak 450 rol dan 2.800 eksemplar, dan hasil penyusunan bibliografi daerah sebanyak 11.500 eksemplar. Sementara itu dilaksanakan pem-bangunan gedung perpustakaan wilayah di 4 lokasi.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah telah dihasilkan pembakuan kebahasaan dengan menyusun kamus bahasa dan peristilahan sebanyak 10 ju-dul. Kebijaksanaan kebahasaan dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan kebahasaan sebanyak 4 kali, menyelenggarakan sayem-bara mengarang, memberikan beasiswa kepada 200 orang serta mengadakan penataran bahasa. Selain itu pembinaan bahasa In-donesia kepada masyarakat dilaksanakan melalui media TVRI dan RRI sebanyak 104 kali serta mencetak dan menyebarkan maja-lah/pedoman/kamus kebahasaan sebanyak 60.000 eksemplar.

Sebagai upaya mengintensifkan penyelamatan, penterjemahan dan penerbitan kembali naskah kuno telah dilakukan penyusunan dan penerbitan buku sastra Indonesia dan Daerah sebanyak 30 judul, serta pengumpulan dan perekaman naskah 23.880 halaman. Sementara itu untuk memupuk kegairahan penulisan karya tulis yang bermutu dalam bidang ilmu pengetahuan umum dan profesi diadakan penerbitan buku 180.000 eksemplar, penyelenggaraan sayembara mengarang buku bacaan popular dan penerbitan maja-lah Analisis Kebudayaan sebanyak 14.720 eksemplar.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) dalam bidang kebahasaan dan kesastraan, perbukuan serta perpustakaan, te-lah diselesaikan antara lain penyusunan kamus bahasa Indone-sia sebanyak 2 judul, kamus bahasa daerah 22 judul, kamus is-tilah 5 judul, penyusunan naskah bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah 21 judul, serta penerjemahan bahasa dan sastra ba-hasa asing dan daerah 16 judul. Selain itu telah diselengga-rakan pertemuan kebahasaan dan kesastraan yang bersifat na-sional dan internasional, sayembara mengarang, pemberian bea-siswa 250 orang, pembinaan bahasa Indonesia melalui TVRI dan RRI, penataran kebahasaan dan kesastraan, penerbitan dan pe-

XVI/56

Page 57: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

nyebaran majalah/pedoman/kamus kebahasaan sebanyak 56 judul masing-masing sebanyak 2.000 eksemplar. Di bidang perpustaka-an telah dihasilkan pembinaan koleksi perpustakaan 9.147 ek-semplar, penyebaran informasi perpustakaan 317.755 eksemplar, pengumpulan karya cetak dan penyusunan biografi daerah 7.250 eksemplar. Juga telah dihasilkan rekatalogisasi koleksi 1.950 judul, pengadaan bahan pustaka Indonesia dan asing 1.220 ju-dul, penyusunan dan penerbitan berbagai jenis bahan informasi sebanyak 11.000 eksemplar, serta pelestarian bahan pustaka 38.300 eksemplar.

Dalam rangka meningkatkan perbukuan dan perpustakaan te-lah dapat dilakukan usaha rekatalogisasi koleksi 4 komponen/ 1.950 judul, pengadaan bahan pustaka Indonesia dan Asing 1.220 judul; penyusunan dan penerbitan daftar tambahan buku baru 4.000 eksemplar, daftar nama-nama pengarang Indonesia 7.000 eksemplar, katalog peta 3.480 entri, katalog induk na-sional 10.500 entri, katalog monograf PBB 1.275 entri, indeks artikel dan Surat kabar 6.800 entri, serta indeks terjemahan 1.875 entri, dan bibliografi nasional tentang ASEAN 3.400 en-tri; pelestarian bahan pustaka 38.200 eksemplar dan pening-katan jaringan informasi melalui media perpustakaan 5 kali.

Di samping itu telah pula dapat dilaksanakan pemberian bantuan buku 5.730 eksemplar kepada antara lain perpustakaan KOWANI, Perpustakaan Umum Kotamadya Sukabumi, dan PN Balai Pustaka serta penyusunan rancangan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri tentang pembinaan perpustakaan umum. Demikian pula telah selesai di-susun naskah laporan penelitian bidang karya tulis ilmu pe-ngetahuan, sosial, humanoria dan sains terapan, serta lomba penulisan naskah. Selain itu dilakukan penyusunan dan perba-nyakan buku petunjuk dan penyuluhan perpustakaan sekolah 5.000 eksemplar dan daftar rekomendasi buku-buku perpustakaan sekolah 5.000 eksemplar, penerbitan daftar buku beranotasi dengan rekomendasi 15.000 eksemplar dan naskah majalah per-pustakaan 10.000 eksemplar, dan pengadaan buku Indonesia dan Asing 9.147 eksemplar untuk Perpustakaan Wilayah dan Umum Ti-mor Timur, Perpustakaan Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Perpustakaan Kantor Pusat Departemen Pendidikan dan Kebudaya-an.

Selanjutnya telah disusun konsep naskah pembakuan perabot/ meubiler perpustakaan, penyelenggaraan perpustakaan keliling, seleksi bahan pustaka asing, dan telah disebarluaskan daftar buku Indonesia yang ada di pasaran sebanyak 1.000 eksemplar. Selanjutnya telah diselenggarakan siaran perpustakaan melalui

XVI/57

Page 58: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

RRI 9 paket, TVRI 2 paket, pameran 1 paket dan lomba perpus-takaan tingkat nasional untuk perpustakaan sekolah dan per-pustakaan umum tingkat desa. Selain itu dilaksanakan penye-barluasan majalah perpustakaan 5.000 eksemplar serta pener-bitan 3 naskah untuk brosur perpustakaan dan 2 naskah untuk slide perpustakaan. Dalam pada itu telah dapat pula dilaksa-nakan pengadaan buku perpustakaan untuk perpustakaan wilayah, perpustakaan umum, perpustakaan keliling, perpustakaan perin-tis sekolah, perpustakaan kecamatan/desa dan lain-lain seba-nyak 317.755 eksemplar di 22 propinsi. Selanjutnya telah di-kumpulkan karya cetak dan penyusunan bibliografi daerah se-banyak 7.250 eksemplar di 15 propinsi, serta dioperasionalkan mobil unit perpustakaan keliling sebanyak 20 unit di 14 pro-pinsi.

Kegiatan penerbitan buku sastra Indonesia dan Daerah te-lah dapat ditingkatkan pula berupa pengolahan naskah seba-nyak 100 judul, penyusunan dan penerbitan buku sastra Indone-sia dan Daerah sebanyak 30 judul dan pencetakan dan distribu-si di 27 propinsi.

Penulisan dan penerbitan buku/majalah pengetahuan umum dan profesi telah dilaksanakan melalui pengadaan majalah pe-ngetahuan umum dan profesi sebanyak 171.000 eksemplar, pener-bitan buku bacaan populer sebanyak 56.500 eksemplar, hasil sayembara mengarang buku bacaan populer sebanyak 12 naskah, dan evaluasi pengadaan majalah/buku yang menghasilkan 50 buah buku laporan.

d. Inventarisasi Kebudayaan

Usaha inventarisasi kebudayaan dimulai sejak Repelita III dalam rangka menunjang Wawasan Nusantara melalui kegiatan in-ventarisasi kebudayaan daerah berupa pendokumentasian kebuda-yaan daerah sebanyak 217.000 eksemplar, penyusunan naskah ke-budayaan daerah sebanyak 25 aspek dan penerbitan 293 judul, serta penataran tenaga teknis dokumentasi dan informasi kebu-dayaan sebanyak 117 orang.

Sementara itu, sebagai kegiatan inventarisasi dan doku-mentasi sejarah nasional telah berhasil dilakukan penelitian/ penulisan bibliografi Pahlawan Nasional dan penerbitan naskah Pahlawan Nasional sebanyak 271 naskah dan penulisan tokoh Pahlawan Nasional 25 naskah, calon tokoh dan bibliografi pah-lawan nasional 69 naskah, sejarah pahlawan/sejarah sosial 34 naskah, serta penyusunan naskah bibliografi calon pahlawan

XVI/58

Page 59: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

nasional 51 naskah dan penyusunan naskah bibliografi tokoh nasional 85 naskah.

Di samping itu sebagai kegiatan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah, telah berhasil pula dilaksanakan kegiatan penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah sebanyak 456 naskah, merevisi sebanyak 160 naskah, mencetak naskah penelitian sebanyak 764 eksemplar, menilai hasil pene-litian sejumlah 519 naskah, dan penyuntingan 404 naskah.

Pada tahun terakhir Repelita III (1983/84), hasil-hasil yang dicapai dalam inventarisasi kebudayaan antara lain meli-puti inventarisasi kebudayaan yang telah menghasilkan 214 naskah penerbitan hasil penelitian, terjemahan ulang 152 nas-kah dan pembangunan gedung pusat informasi kebudayaan seluas 800 m2. Selain itu dalam rangka penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah, telah dilaksanakan penelitian bidang bahasa, sastra dan pengajaran sebanyak 106 naskah. Dalam rangka usaha memantapkan identitas kebudayaan nasional Indo-nesia telah dilaksanakan kegiatan penelitian arkeologi untuk 5 bidang di 38 situs.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) telah dapat di-laksanakan penyusunan 5 buah kerangka acuan dan petunjuk pe-laksanaan serta pengarahan peningkatan tenaga teknis kepada 256 orang tenaga penulis/peneliti 5 aspek kebudayaan daerah dari 26 propinsi, penelitian 150 aspek kebudayaan daerah dari 26 propinsi, penelitian strategi kebudayaan Indonesia untuk 30 aspek dan penilaian/penyempurnaan 130 naskah, pencetakan 66 naskah hasil penelitian serta penyebarluasannya di luar dan di dalam negeri. Selain-itu dilaksanakan pembangunan ge-dung Pusat Informasi Kebudayaan di Tanjung Pinang, dan semi-nar tentang kebudayaan Betawi di Jakarta. Selanjutnya telah diadakan pula penelitian 47 naskah kesejarahan yang terdiri dari biografi nasional, biografi tokoh, peta sejarah, sejarah kota-kota besar serta terjemahan naskah sejarah bahasa Belan-da ke bahasa Indonesia, penerbitan 62 judul naskah kesejarah-an hasil penelitian/penulisan tahun-tahun yang lalu, dan se-minar kesejarahan.

Dalam rangka pembinaan kesadaran dan penjernihan sejarah telah dapat dilaksanakan pengidentifikasian masalah kesadaran dan penjernihan sejarah di 27 propinsi, dan penyusunan 1 nas-kah konsepsi pembinaan kesadaran dan penjernihan sejarah.

Dalam rangka penelitian dan pengkajian kebudayaan Nusan-tara antara lain telah dilaksanakan penyusunan kerangka acuan

XVI/59

Page 60: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

dan petunjuk pelaksanaan serta pengarahan kepada 70 orang pe-neliti, dan telah diterbitkan 25 naskah hasil penelitian dan pengkajian. Penelitian Bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah telah dapat dilaksanakan sebanyak 163 judul. Penelitian pur-bakala telah dapat dilaksanakan sebanyak 5 bidang di 36 si-tus, dokumentasi dan penerbitan sebanyak 4 naskah, penyusunan buku pedoman penelitian sebanyak 1 naskah, bimbingan peneli-tian yang diikuti oleh 280 orang, serta evaluasi hasil pene-litian sebanyak 5 kali.

Sementara itu dalam rangka media kebudayaan telah dapat dilaksanakan pembuatan film dokumentasi kebudayaan sebanyak 4 judul, siaran melalui TVRI sebanyak 8 kali, pameran wisata budaya sebanyak 2 kali, penerbitan majalah warta budaya seba-nyak 4 judul, kerjasama antar instansi, penerbitan dan penye-barluasan album semi budaya sebanyak 7 judul, dan penerbitan booklet budaya 6 judul dan leaflets 6 judul. Selain itu pe-nerbitan ceritera bergambar sebanyak 4 judul, pembuatan film dokumentasi kebudayaan 6 judul, pembuatan video cassette se-banyak 4 judul, pembuatan 36 copy. film kebudayaan, dan pem-buatan slide sari sebanyak 4 set. Selanjutnya dilaksanakan pencetakan 11.700 eksemplar produk-produk Peringatan Hari Ke-saktian Pancasila, serta dilanjutkan pemeliharaan Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya di Jakarta

e. Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Pelaksanaan kegiatan pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Repelita III meliputi antara lain inven-tarisasi penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan organisasi penghayat kepercayaan, yang menjangkau seluruh propinsi dengan hasil 254 organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tingkat Pusat, 125 organisasi tingkat cabang serta 24 organisasi penghayat perseorangan. Demikian pula telah dilaksanakan 9 kali saresehan tingkat propinsi, 7 kali tingkat eks keresidenan, 4 kali tingkat ka-bupaten, dan 1 kali tingkat nasional serta 1 kali rapat kerja nasional penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu juga telah dilaksanakan satu kali saresehan dengan tuntunan/pinisepuh yang dilaksanakan di Yogyakarta. Telah dilaksanakan pula usaha bimbingan dan penyuluhan mela-lui radio 24 kali, dan melalui TVRI 6 kali. Demikian pula te-lah diterbitkan publikasi berkala berbentuk sari Pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebanyak 17 nomor, serta menerbitkan naskah siaran RRI sebanyak 20 buah. Selanjutnya telah dilaksanakan pula kerjasama pembinaan

XVI/60

Page 61: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Naha Esa dengan Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) dan BP-7.

Dalam tahun terakhir Repelita III, telah dilaksanakan pe-nulisan buku sari pembinaan 36 naskah, siaran RRI sebanyak 30 naskah dan penyebarluasan hasil-hasil penerbitan Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu dalam usaha memantapkan tata organisasi kerjasama penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa telah di-laksanakan saresehan daerah 4 kali, nasional satu kali, bim-bingan tenaga pusat satu kali, rapat antar instansi satu ka- rapat koordinasi satu kali, dan bimbingan tenaga 50 kali serta pengadaan peralatan 8 unit, penyusunan pola dan langkah kebijaksanaan 1 naskah serta pelaksanaan monitoring program di 25 propinsi.

Dalam tahun pertama Repelita IV (1984/85) antara lain te-lah dapat dilaksanakan peningkatan kegiatan inventarisasi terhadap masyarakat penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa meliputi 26 propinsi di Indonesia, pendokumentasian hasil inventarisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan hasil 1 buku daftar organisasi, 1 buku daftar keadaan organisasi, dan 5 buah grafik/bagan keadaan penghayat keper-cayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pentahapan per propinsi. Demikian pula telah disusun 1 buah buku pedoman inventarisasi di 26 propinsi, penunjukan 300 orang petugas tim inventarisasi di 26 propinsi, pelaksanaan inventarisasi dengan hasil 1 naskah inventarisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan memberi tanda inventarisasi kepada 6 organisasi masukan baru. Telah pula diolah data daerah seba-nyak 3 naskah, dan dilaksanakan bimbingan melalui RRI/TVRI, Media Massa dan film dengan hasil sebanyak 30 naskah.

f. Pendidikan Kedinasan Tenaga Kebudayaan

Guna meningkatkan pengetahuan teknis para tenaga kebuda-yaan sebagai kegiatan khusus dalam bentuk pendidikan kedinas-an, dalam Repelita III telah dilakukan penataran teknis di bidang kebudayaan bagi sebanyak 2.010 tenaga, terdiri dari penataran tenaga bidang permuseuman 181 orang, tenaga kepur-bakalaan 148 orang, tenaga kesejarahan/antropologi dan nilai tradisional 133 orang, tenaga teknis kesenian 241 orang, te-naga teknis kebahasaan dan sastra 405 orang, tenaga perpusta-kaan 305 orang serta penataran tenaga teknis pengelolaan ad-ministrasi kebudayaan sebanyak 597 orang.

Dalam tahun pertama Repelita IV dalam rangka meningkatkan

XVI/61

Page 62: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat

keterampilan tenaga kebudayaan telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan penataran yang meliputi penataran tenaga teknis bi-dang purbakala, permuseuman, kesenian, kebahasaan dan kesas-traan, perpustakaan serta sejarah dan nilai tradisional, dan peningkatan kemampuan tenaga administrasi melalui 20 jenis penataran dengan 642 orang peserta.

Selama Repelita III Pusat Grafika Indonesia telah melak-sanakan penataran tenaga teknis kegrafikaan sejumlah 1.774 orang yang meliputi 12 kejuruan sebanyak 1.611 orang, pena-taran kegrafikaan yang bersifat khusus untuk asisten instruk-tur 60 orang, penataran guru-guru Sekolah Menengah Teknologi Grafika 53 orang, dan kursus Grafika Dasar untuk pemuda putus sekolah sebanyak 20 orang.

Dalam tahun 1984/85 di bidang kegrafikaan antara lain te-lah pula ditatar sebanyak 379 orang dalam perwajahan repro-duksi, ofset besar maupun kecil, cetak tinggi dan pengujian bahan kegrafikaan.

XVI/62

Page 63: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewProgram Kebahasaan dan Kesastraan, serta Perbukuan dan Perpustakaan. Program Inventarisasi Kebudayaan. Program Pembinaan Penghayat