pendidikan, generasi muda, kebudayaan ... · web viewdi samping itu',' sebanyak 300 orang...

66
PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Upload: lynhan

Post on 26-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAANNASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

TUHAN YANG MAHA ESA

Page 2: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa
Page 3: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

BAB XVI

PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DANKEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

A. PENDIDIKAN DAN GENERASI

MUDA 1. Pendahuluan

Pembangunan pendidikan dan pengembangan generasi muda merupakan bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia di berbagai bidang.

Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1988, antara lain digariskan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia In-donesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan.Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, man-diri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani agar menjadi manusia-manusia pembangunan.

Sesuai dengan penggarisan GBHN dan Repelita V, pembangun an pendidikan nasional akan dilaksanakan secara lebih ter padu dan serasi sesuai dengan tuntutan pembangunan yang me merlukan berbagai jenis keterampilan dan keahlian. Sehubungan dengan itu, berbagai jenis pendidikan kejuruan dan keahlian termasuk politeknik terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.

Titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada pe ningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan. Selain

687

Page 4: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

itu ditekankan pula pentingnya perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan menengah dalam rangka persiapan per-luasan wajib belajar untuk pendidikan menengah tingkat per-tama. Pendidikan Pancasila, termasuk pendidikan Pedoman Peng-hayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Pendidikan Moral Panca sila (PMP) dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), dilanjutkan dan makin ditingkatkan di semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

Pendidikan luar sekolah, termasuk kepramukaan dan ber-bagai latihan keterampilan, ditingkatkan dan diperluas dalam rangka mengembangkan minat, bakat dan kemampuan, serta dalamupaya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anggota masyarakat untuk bekerja atau berusaha.

Perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi swasta, terus dikembangkan dan diarahkan untuk mendidik mahasiswa agar mampu meningkatkan daya penalaran dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Tata kehi-dupan kampus dikembangkan sebagai masyarakat ilmiah yang ber-wawasan budaya bangsa, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia.

Pendidikan dan pembinaan guru serta tenaga pendidikan lainnya, termasuk tenaga pendidikan di luar sekolah, diting-katkan mutunya dan pelaksanaannya diselenggarakan secara ter-padu. Sarana dan prasarana pendidikan, seperti gedung sekolah dan laboratorium, terus ditingkatkan dan lebih didayagunakan. Selain itu penulisan, penerjemahan dan pengadaan buku pela-jaran, buku ilmu pengetahuan dan terbitan pendidikan lainnya terus ditingkatkan jumlah dan mutunya, sedangkan penyediaan nya diusahakan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas manusia Indo-nesia, ditingkatkan pula pendidikan jasmani dan olahraga di lingkungan sekolah, pembinaan olahraga prestasi, pemasyarakatan olahraga dan pengolahragaan masyarakat.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Program-program pendidikan dan generasi muda meliputi: (a) pembinaan pendidikan dasar, (b) pembinaan pendidikan me-nengah tingkat pertama, (c) pembinaan pendidikan menengah tingkat atas, (d) pembinaan pendidikan tinggi, (e) pembinaan

688

Page 5: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

tenaga kependidikan, (f) pembinaan pendidikan masyarakat, (g) pembinaan generasi muda, (h) pembinaan keolahragaan, (i) pem binaan peranan wanita, (j) pembinaan pendidikan kedinasan, (k) pengembangan sistem pendidikan dan (1) pelaksanaan operasi dan pemeliharaan fasilitas pendidikan.

a. Pembinaan Pendidikan Dasar

Program pembinaan pendidikan dasar mencakup usaha-usaha: pembinaan pendidikan prasekolah pada Taman Kanak-kanak (TK), pengembangan kesempatan belajar bagi anak-anak berkelainan (mengalami hambatan fisik atau mental) melalui pembinaan Sekolah Luar Biasa (SLB), dan penyediaan fasilitas belajar pada tingkat sekolah dasar bagi semua anak usia 7 - 12 tahun.

Dalam rangka menuntaskan pelaksanaan wajib belajar pen didikan dasar yang dimulai sejak Repelita III, maka dalam Repelita V terus diupayakan berbagai kegiatan untuk meningkat kan partisipasi pendidikan sekolah dasar. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan pola pertambahan penduduk umur 7 - 12 tahun yang akan berpengaruh pada jumlah murid SD.

Seperti terlihat pada Tabel XVI-1, angka partisipasi murni pada pendidikan dasar pada tahun pertama Repelita V (1989/90) tidak menunjukkan pertambahan dari angka tahun 1988/89. Keadaan tersebut berbeda dengan angka partisipasi selama Repelita I sampai dengan Repelita IV yang meningkat dari 66,6% menjadi 99,6%. Dengan meluasnya kesempatan memper-oleh pendidikan dasar yang hampir meliputi seluruh anak ber-usia 7 - 12 tahun berarti semakin meningkatnya kecerdasan rakyat sehingga akan meningkatkan pula produktivitas serta martabat manusia Indonesia. Untuk meningkatkan lebih lanjut angka partisipasi tersebut dalam Repelita V menghadapi bebe-rapa kesulitan. Pertama, kesulitan untuk menjangkau anak-anak usia 7 - 12 tahun yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Kedua, kesulitan karena masih terdapatnya anak-anak berkelainan yang orang tuanya enggan memasukkan ke sekolah. Dan ketiga, masih terdapatnya orang tua dari keluarga berpenghasilan rendah yang belum mementingkan sekolah bagi anaknya.

Pada tahun pertama Repelita V.(1989/90) jumlah lulusan pendidikan dasar sebanyak 3,8 juta murid. Jumlah tersebut ternyata tidak banyak berbeda dengan lulusan tahun 1988/89. Namun apabila dibandingkan dengan tahun-tahun terakhir Repe-lita I, II dan III terjadi kenaikan yang cukup mencolok. Khususnya dibandingkan dengan jumlah lulusan pada akhir Repe

689

Page 6: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI – 1PERKEMBANGAN JUMLAH MURID, GURU DAN LULUSAN

TINGKAT SEKOLAH DASAR1968 – 1989/90 1)

690

Page 7: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

GRAFIK XVI - 1JUMLAH PENDUDUK DAN MURID USIA SEKOLAH

TINGKAT PENDIDIKAN DASAR,1968 - 1989/90

lita I maka lulusan pendidikan sekolah dasar pada tahun 1989/90 meningkat dengan 191,4% (Tabel XVI-1). Peningkatan jumlah lulusan pendidikan dasar akan membawa dampak pada pe-nuntasan wajib belajar tingkat SD. Selain itu berarti semakin luas pula kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP baik umum maupun kejuruan.

Dalam rangka perluasan dan pemerataan kesempatan belajar pada sekolah dasar, dalam Repelita V dilanjutkan penyediaan fasilitas belajar, seperti pembangunan gedung baru, ruang kelas, dan rehabilitasi gedung yang meliputi SD Negeri, SD Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS). Pada tahun per-tama Repelita V dibangun 140 unit gedung baru dan 250 unit ruang kelas baru, direhabilitasi sebanyak 6.030 unit gedung, dan disediakan bantuan operasi serta perawatan untuk 163 ribu sekolah. Di samping itu pada tahun tersebut juga dibangun se banyak 150 unit rumah kepala sekolah dan guru dan 110 unit rumah penjaga sekolah.

691

Page 8: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

Seperti terlihat dalam Tabel XVI-2, pembangunan gedung baru SD sangat meningkat sampai pada akhir Repelita III dan menurun secara mencolok sejak permulaan Repelita IV. Penurunan yang mencolok tersebut disebabkan oleh telah memadainya jumlah gedung SD di banyak daerah. Tambahan pembangunan yang makin kecil jumlahnya juga disesuaikan dengan jumlah anak umur 7 - 12 tahun yang jumlahnya cenderung makin sedikit.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar, pada tahun 1989/90, selain dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi gedung dan ruang kelas, dilanjutkan pula pengangkatan•dan penataran guru dalam berbagai mata pelajaran, pengadaan buku pelajaran serta buku bacaan, pengadaan per-alatan olahraga dan lain-lain (Tabel XVI-2).

Sejak permulaan Repelita I sampai dengan akhir Repe- lita IV sebagian besar guru SD adalah lulusan SPG dan SGO. Sebagai hasil suatu penilaian dalam Repelita IV tentang mutu lulusan SPG dan SGO ditetapkan bahwa mulai Repelita V kualitas guru Sp perlu ditingkatkan. Untuk itu dalam rangka meningkat kan kuAlitas guru, pada tahun 1989/90 sejumlah SPG dan SGO dialihfungsikan menjadi SMA atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Kualifikasi guru ditingkatkan menjadi setara dengan Program Diploma II (D2).

Dalam tahun 1989/90 untuk pembinaan Taman Kanak-kanak telah dilakukan antara lain kegiatan-kegiatan penataran guru, pengadaan berbagai jenis buku, pengadaan alat peraga pendi dikan dan rehabilitasi sejumlah TK. Selain itu telah disediakan 400 set alat pendidikan serta pembangunan sepuluh TK Per contohan tingkat Kabupaten di Kodya Surakarta, Kodya Bandung, Kodya Malang, Kodya Bukittinggi, Kabupaten-kabupaten Singkawang, Hulu Sungai Selatan, Sidrap, Bima, Sorong, dan Sigli. Usaha membina Taman Kanak-kanak selama Repelita I sampai dengan Repelita IV dilakukan melalui pengadaan buku perpusta-kaan dan kurikulum TK, buletin guru dan buku evaluasi be lajar.

Pembinaan Sekolah Luar Biasa dilakukan antara lain mela lui penataran guru, pengadaan alat serta buku pedoman guru dan pembangunan asrama.

Untuk menanamkan sikap dan nilai-nilai dasar Pancasila dalam diri anak sejak pendidikan dasar, maka Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) terus dimantapkan.

692

Page 9: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL, XVI - 2

PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR,1973/74 - 1989/90

No. Jenis Kegiatan Satuan1973/74 1)

(Akhir1978/79 1)

(Akhir1983184 1)(Akhir

1988/89 1)

(Akhir1989/90

(Tahun PertamaRe pe l i t a I ) R e p e l i t a I I ) Repelita III) Repelita IV) Repelita V)

1. Pembangunan Gedung SD uni t 3 ruang 6.000 56.000 74.740 9.974 1402. Pembarygunan Ruang Kelas Baru ke l a s 15.000 110.700

35.048 2503. A. Rehabilitasi Berat dan Ringan Gedung SD: gedung 56.000 106.000 94.448 6.030

a. SD Negeri gedung 33.600 66.380 54.4205.030

b. SD Swasta gedung 7.340 14.020 12.887 600c. Madrasah Ibtidaiyah Swasta

B. Bantuan Operasional dan Perawatan

gedung 15.060 25.600 27.141 400

(SD Negeri, SD Swasta dan MIS) sekolah 162.380 163.000

4. Pembangunan Rumah Kepala Sekolah 8 Guru rumah 122.000 134.690 1505. Pembangunan Rumah Penjaga Sekolah rumah 55.190 5.490 1106. Pengangkatan Guru dan Tenaga lainnya: orang 57.750 263.000 416.280 228.744 3) 10.000

a. Guru Kelas orang 57.750 198.000 282.820 120.570 9.870b. Guru Agama orang 30.000 90.840 23.S95 65c. Kepala Sekolah orang 6.150d. Penjaga Sekolah orang 28.850 42.620 84.579 65

7. Penataran Guru dan Pembina orang 5.557 1.442.876 2.010.159487.878 63.798

8. Pengadaan Buku Pelajaran Pokok buku 57.336.000 272.758.000 245.095.849 50.937.500 600.000

9. Pengadaan Buku Bacaan buku 6.600.000 38.600.000 103.500.000 95.441.210 3)4.081.300

1 0 . Pengadaan Alat Peraga SD: IPS, IPA,Matematika, Bahasa Indonesia danPendidikan Pancasila perangkat 6.643 67.110 400.531 453.424 100.018 2)

1 1 . Pengadaan Alat Keterampilan, Kesenian dan0lahraga perangkat 199,400 418.991 1.000

1) Angka kumulatif 5 tahunan 2) Termasuk SMP dan SMA 3) Angka diperbaiki

693

Page 10: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

b. Pembinaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

'Dalam program ini berbagai kegiatan diarahkan untuk me-ningkatkan partisipasi dalam pendidikan SLTP, meningkatkan mutu pendidikannya dan menyiapkan wajib belajar di tingkat SLTP.

Jumlah murid SLTP pada tahun pertama Repelita V (1989/90) 7,1 juta orang, terdiri dari SMP 7,0 juta orang dan SLTP Ke-juruan 0,1 juta orang. Dibandingkan dengan jumlah murid SLTP pada tahun 1988/89 (akhir Repelita IV) jumlah murid tahun 1989/90 meningkat 6,6%. Apabila dibandingkan dengan tahun 1973/74 (akhir Repelita I) jumlah murid tahun 1989/90 meningkat sebesar 363,4%. Khususnya mengenai jumlah murid SLTP Ke-juruan dalam Repelita III menurun karena sebagian besar SLTP Kejuruan diintegrasikan dengan SMP. Namun selama Repe-lita IV dan tahun pertama Repelita V jumlah murid SLTP Kejuruan meningkat lagi. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan oleh meningkatnya jumlah lulusan SD yang melanjut-kan ke SLTP, dan banyak diantaranya yang melanjutkan ke SLTP Kejuruan dan Teknologi yang mulai Repelita IV fasilitasnya ditingkatkan.

Jumlah murid SLTP pada tahun pertama Repelita V.menggam-barkan adanya angka partisipasi kasar dan angka partisipasi melanjutkan ke SLTP masing-masing sebesar 56,6% dan 69,4%. Hal tersebut berarti bahwa kesempatan untuk memperoleh pendi dikan tingkat SLTP semakin diperluas, menuju ke arah pelaksa naan perintisan perluasan wajib belajar sampai tingkat SLTP atau Pendidikan Dasar 9 tahun. Selain itu akan semakin me-ningkat pula tingkat kecerdasan rakyat serta produktivitasnya, khususnya bagi jenis-jenis pekerjaan yang meminta dasar pe ngetahuan pendidikan menengah tingkat pertama (Tabel XVI-3).

.Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tingkat mene-ngah disediakan buku pelajaran pokok dan buku dasar perpusta kaan. Pada tahun pertama Repelita'V untuk SLTP dan SLTA telah disediakan buku pelajaran pokok sebanyak 600 ribu, dan buku dasar perpustakaan sebanyak 80 ribu buku. Di samping itu telah ditempatkan 702 orang calon guru SMP di berbagai daerah (Tabel XVI-4). Upaya penyediaan fasilitas belajar dan mengajar pada sekolah menengah umum dan kejuruan tingkat pertama tersebut di atas diharapkan akan meningkatkan mutu lulusannya.

Kegiatan pendidikan pada Sekolah Menengah Tingkat Per-tama Kejuruan terutama diarahkan untuk mengha,gilkan tenaga

694

Page 11: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI - 3PERKEMBANGAN JUMLAH MURID, GURU, DAN LULUSAN

SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA,1968 - 1989/90 1)

Page 12: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

1) Tahun AjaranJumlah murid dari sekolah yang bersangkutan

2) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------------------------------------x 100% Jumlah penduduk kelompok usia sekolah yang bersangkutan

3) Terhadap lulusan SD saja 4) Angka diperbaiki

695

Page 13: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

GRAFIK XVI - 2JUMLAH PENDUDUK DAN MURID USIA SEKOLAH

TINGKAT SLTP,1968 - 1989/90

Page 14: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

terampil yang sesuai dengan kebutuhan tenaga pembangunan se-tempat. Untuk itu pada tahun pertama Repelita V (1989/90), antara lain telah direhabilitasi dan diadakan perluasan ST dan SKKP di 24 propinsi. Selain itu disediakan pula alat praktek, diselenggarakan penataran guru SMKTF negeri dan swasta, serta dilaksanakan pengadaan perabot dan buku. Pembinaan SMTP Ke juruan selama Repelita I sampai dengan Repelita IV dilakukan dengan pengembangan ST dan SKKP yang disertai dengan pengada an peralatan serta buku perpustakaan dan diselenggarakan pe-nataran guru.

Dalam rangka perintisan wajib belajar di tingkat SLTP, pada tahun 1989/90 antara lain telah dilaksanakan penambahan 50 buah gedung baru, 423 ruang kelas dan rehabilitasi 60 buah gedung. Selain itu pada tahun tersebut juga dibangun ruang laboratorium IPA yang disertai dengan pengadaan berbagai per-alatan pendidikan (Tabel XVI-4).

696

Page 15: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

c. Pembinaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)

Program ini dilakukan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan bagi lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, yang mencakup pengembangan fasilitas guna meningkatkan mutu pendidikan SMA serta SMTA Kejuruan dan Tek nologi.

Sejak Repelita I sampai dengan tahun pertama Repelita V angka partisipasi kasar murid SLTA (jumlah murid sekolah yang bersangkutan dibandingkan jumlah penduduk usia 16 - 18 tahun) selalu meningkat. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya minat lulusan SLTP yang melanjutkan sekolah ke SLTA. Peningkatan ini juga dapat dilihat dari jumlah murid dan jumlah lulusan SLTA yang terus meningkat. Khususnya untuk SPG dan SGO pada akhir Repelita IV (1988/89) jumlah lulusan nya menurun karena sebagian telah dialihfungsikan menjadi SLTA. Untuk tahun 1989/90SPG dan SGO tidak lagi menerima murid baru (Tabel XVI-5).

Jumlah murid SMA pada tahun 1989/90 tercatat kurang lebih 3,0 juta, yang berarti naik sebanyak 311,1 ribu atau 11,3% dibandingkan dengan jumlah murid SMA pada tahun terakhir Repelita IV sebesar 2,8 juta. Kecenderungan terus meningkatnya jumlah murid SMA tersebut terjadi sejak permulaan Repelita I, bahkan bertambah dengan mencolok pada akhir Repelita III danIV. Pada akhir Repelita III jumlah murid SMA meningkat, sebesar 1.301 ribu atau 50,2% dibandingkan dengan akhir Repe-litaII dan pada akhir Repelita IV jumlah murid meningkat sebanyak 1.619,3 ribu atau 38,4% dibandingkan dengan akhir Repelita III (Tabel XVI-5). Dampak peningkatan jumlah murid SMA tersebut menunjukkan makin meluasnya kesempatan untuk memperoleh pendidikan di tingkat SLTA. Selain itu juga akan membawa pengaruh terhadap peningkatan kebutuhan untuk melan-jutkan di Perguruan Tinggi (PT) serta untuk memenuhi kebutuh an tenaga-tenaga menengah yang cerdas dan terampil bagi mereka yang tidak akan melanjutkan ke PT.

Untuk menampung pertambahan murid SMA tersebut, dalam tahun pertama Repelita V (1989/90) telah dibangun sebanyak 16 unit gedung SMA baru dan 171 ruang kelas baru. Di samping itu juga telah dilakukan rehabilitasi sebanyak 42 gedung. Semen tara itu untuk meningkatkan mutu pendidikan dilaksanakan penyediaan buku pelajaran pokok dan buku dasar perpustakaan. Sekolah-sekolah yang masih memerlukan dilengkapi dengan ruang laboratorium IPAA, ruang keterampilan dan ruang perpustakaan. Di samping itu juga diselenggarakan penataran bagi tenaga

698

Page 16: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI – 5PERKEMBANGAN JUMLAH MURID, GURU DAN LULUSAN

SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS,1968 – 1989/90 1)

1) Tahun AjaranJumlah murid dari sekolah yang bersangkutan

2) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------------------------------------x 100% Jumlah penduduk kelompok usia sekolah yang bersangkutan

3) Terhadap lulusan SLTP 4) Angka diperbaiki

699

u

Page 17: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

GRAFIK XVI - 3JUMLAH PENDUDUK DAN MURID USIA SEKOLAH TINGKAT SLTA,

1968 - 1989/90(ribu orang)

tenaga kependidikannya. Pada tahun pertama Repelita V telah dibangun 18 ruang laboratorium, 11 ruang keterampilan dan 5 ruang perpustakaan. Bagi sekolah-sekolah tersebut disediakan sebanyak 749 perangkat alat kesenian dan olahraga, 400 pe rangkat alat peraga matematika, 1.064 perangkat alat praktek IPA, 492 perangkat alat keterampilan dan ditatar sebanyak 40,7 ribu orang tenaga kependidikan (Tabel XVI-4). Usaha-usaha tersebut diharapkan akan membantu proses belajar mengajar, se hingga mutu pendidikan akan semakin meningkat. Di samping itu guna memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja tingkat SLTA, maka pembinaan serta peningkatan mutu pendidikan SLTA kejuruan dan teknologi ditingkatkan.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas Kejuruan dan Teknologi, pada tahun 1989/90 telah dilaksanakan pembangunan, perluasan dan rehabilitasi berbagai fasilitas pendidikan yang meliputi 8 STM Pembangunan, 59 STM 3 tahun, 17 STM Pertanian, 7 STM Khusus, 40 SMEA serta

700

197

3/7

Page 18: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

32 SMTA Kejuruan, dan Teknologi lainnya. Selain itu telah di-selenggarakan pula penataran bagi sebanyak 7.410 orang guru kejuruan dan teknologi dan penyediaan buku pelajaran sebanyak20 ribu buku (Tabel XVI-6).

Sebagai suatu upaya penting dalam rangka peningkatan mutu guru SD, mulai tahun pertama Repelita V SPG dan SGO di-alihfungsikan menjadi SMA atau SLTA atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Dengan demikizn mulai tahun 1989/90 secara bertahap kualifikasi guru SD ditingkatkan dengan memasukkan pendidikan calon guru SD ke dalam jenjang pendidikan tinggi, yaitu Program Diploma II (D2). Upaya pe-ningkatan guru SD selama Repelita I sampai dengan Repelita IV dilakukan melalui pengembangan sekolah SPG, SGO dan SGBLB; penataran tenaga kependidikan; pengadaan buku pelajaran pokok, buku perpustakaan dan peralatan pendidikan (Tabel XVI-7).

d. Pembinaan Pendidikan Tinggi

Seperti halnya dengan perkembangan pendidikan di tingkat SLTP dan SLTA, angka partisipasi kasar dan angka melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT) juga terus meningkat. Pada tahun 1989/90 angka partisipasi kasar dan angka melanjutkan ke Per guruan Tinggi masing-masing adalah 9,1% dan 38,2%. Pada akhir Repelita IV kedua angka tersebut masing-masing adalah 8,5% dan 28,5%. Jadi pada tahun 1989/90 telah terjadi kenaikan angka partisipasi dan angka melanjutkan masing-masing 6% dan 33% dalam satu tahun (Tabel XVI-8). Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terbuka kesempatan yang semakin luas bagi masya rakat untuk memperoleh pendidikan tinggi.

Lulusan pendidikan tinggi pada tahun 1989/90 mencapai 183,2 ribu orang, terdiri dari lulusan program gelar (S1) sebanyak 109,6 ribu orang dan program non gelar/diploma (S0) sebanyak 73,6 ribu orang. Apabila dibandingkan dengan lulusan pada akhir Repelita IV, maka lulusan tahun 1989/90 meningkat dengan kurang lebih 12%. Persentase kenaikan tersebut makin nyata apabila dibandingkan dengan lulusan pada tahun terakhir Repelita I sampai Repelita III, yaitu berkisar antara 99 - 190% (Tabel XVI-8). Dengan makin meningkatnya lulusan pendidikan tinggi pada dasarnya makin tersedia tenaga kerja ahli dan terampil untuk berbagai bidang pembangunan. Masalah utama dalam hal ini ialah belum sesuainya mutu lulusan pen-didikan tinggi dengan kebutuhan pembangunan akan tenaga ahli serta lulusan yang memiliki wawasan untuk berusaha sendiri dalam rangka menciptakan lapargan kerja baru.

701

Page 19: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI – 6PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN TEKNOLOGI

1973/74 – 1989/90

1) Angka kumulatif 5 tahunan2) Kegiatan berkelanjutan dan bertahap 3) Termasuk SMEP4) Buku pelajaran pokok, praktik dan perpustakaan

702

Page 20: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI - 7

PEMBINAAN PENDIDIKAN GURU (SPG, SGO DAN SGPLB),1973/74 - 1989/90

No. Jenis Kegiatan Satuan1973/74 1)

(Akhir1978/79 1)

(Akhir1983/84 1) -

(Akhir1988/89 1)

(Akhir (Tahun1989/90

PertamaRepelita I) Repelita II) Repelita III) Repelita IV) Repel i ta

V)

1. Pengembangp Sekolah SPG, SGOdan SGPLB.1J sekolah 128 139 216 172 - 3)

2. Pengangkatan Guru orang 333 1.320 768 14 4)

3. Penataran Tenaga Kependidikan orang 4.485 2.759 19.344 33.019 6.000

4. Pengadaan Buku Pelajaran Pokok buku 554.000 3.239.000 6.895.418 1.459.800 - 3)

5. Pengadaan Buku Bacaan/Perpustakaan buku 400.000 139.500 1.099.240 586.900 - 3)

6. Pengadaan Peralatan Pendidikan perangkat 4.335 4.575 844 1.063 107

1) Angka kumulatif 5 tahunan2) Kegiatan berkelanjutan dan bertahap3) Mulai tahun I Repelita V, SPG, SGO, sebagian secara

berangsur akan dialihkan menjadi SMA atau LPTK. 4) Hanya SGO

703

Page 21: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI – 8PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA DAN LULUSAN

PENDIDIKAN TINGGI1968 – 1989/90 1)

1) Tahun AjaranJumlah murid dari sekolah yang bersangkutan

2) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------------------------------------x 100% Jumlah penduduk kelompok usia sekolah yang bersangkutan

3) Terhadap lulusan SLTA 4) Angka diperbaiki

704

Page 22: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

GRAFIK XVI - 4JUMLAH PENDUDUK DAN MURID USIA SEKOLAH TINGKAT

PENDIDIKAN TINGGI,1968 - 89/90

Dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan PT, dalam tahun 1989/90 dilanjutkan perluasan dan perbaikan sarana fisik, seperti perluasan kantor, ruang laboratorium, ruang kuliah, rehabilitasi gedung dan sebagainya. Untuk merangsang minat baca mahasiswa dalam tahun pertama Repelita V telah di-sediakan buku perpustakaan sebanyak 240,0 ribu buku, dan per-luasan perpustakaan di semua Perguruan Tinggi Negeri. Selain itu dalam tahun 1989/90 telah dilaksanakan pula tambahan pengadaan tenaga kependidikan, Pendidikan Diploma Non Kepen-didikan, dan Pendidikan Pascasarjana Magister dan Doktor, berturut-turut sebanyak 18,9 ribu, 2,4 ribu dan 5,1 ribu(Tabel XVI-9).

Dalam bidang penelitian dalam Repelita I telah dilakukan penelitian sebanyak 1.244 judul dan dalam Repelita IV sebanyak 4.939 judul. Pada tahun.pertama Repelita V kegiatan penelitian terus dilanjutkan dan meliputi 1.000 judul.

705

Page 23: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABET, XVI - 9

PFMBINAAN PENDIDIKAN TINGGI,

1973/74- 1989/90

No. Jenis Kegiatan Satuan1973/74 1)

(Akhir1978/79 1)

(Akhir1983/84 1)(Akhir

1988/89 1)

(Akhir1989/1990 1)

(Tahun PertamaRepelita I) Repelita II) Repelita III) Repelita IV) Repelita V)

1. Pembangunan Ruang Kuliah/Kantor M2 53.229 155.825 618.702 654.205 72.400

2. Pembangiman Ruang Laboratorium M2 220.167 82.141 160,563 117.011 48.300

3. Pembangunan Ruang Perpustakaan M2 25.753 10.490 39.245 87.622 45.300

4. Rehabilitasi Gedung M2 60.810 215.911 34.327 20.700

5. Pengadaan Tenaga Kependidikan Orang - 134.128 179.998 18.900

6. Penataran Dosen Orang 1.975 7.340 27.331 24.582

7. Pengadaan Buku Perpustakaan Buku 90.976 107.094 200.296 329.891 240.000

8. Pengadaan/Penerbitan Buku Buku 26.913 69.830

9. Penelitian Judul 1.244 1.619 6.400 4.929 1.000

10. Pengadaan Peralatan Laboratorium Perangkat - 1.393 10.860 800

11. Pemberian Beasiswa Orang 12.392 76.579 28.412

12. Pendidikan Diploma Non Kependidikan Orang 76.354 73.882 2.400

13. Pendidikan Pascasarjana/Doktor Orang 159 5.329 14.368 5.100

14. Pengembangan Kampus 2) Kampus 6 11 10 15

15. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa 21.302 56.142 162.533 50.800

1) Angka kumulatif 5 tahunan2) Bertahap

706

Page 24: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

Kemudian, dalam rangka lebih memacu peningkatan mutu pendidikan Perguruan Tinggi, sejak tahun 1989/90 telah dise-diakan tambahan biaya operasional dan pemeliharaan bagi semua Perguruan Tinggi.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan berbagai jenis te naga teknis dalam pembangunan, telah dibangun dan dikembangkan sejumlah sekolah politeknik, termasuk politeknik pertanian di berbagai daerah; di Jember, Padang, Lampung, Samarinda, Ujung Pandang dan Kupang. Pengembangan sekolah-sekolah poli-teknik tersebut terus dilanjutkan pada tahun pertama Repe lita V.

Dalam rangka memantapkan dan meningkatkan sistem pendi dikan akuntansi dalam tahun 1989/90 antara lain telah dilaku kan penataran dosen akuntansi, penelitian dan penyelenggaraan ujian akuntansi di Universitas-universitas Indonesia, Gajah Mada, Sumatera Utara, Padjadjaran, Airlangga, Brawijaya, Hasanuddin, dan Andalas.

Dalam rangka memantapkan pengembangan dan pembinaan Per-guruan Tinggi Swasta, sampai dengan tahun pertama Repelita V 1989/90) telah •dilanjutkan dan dimantapkan antara lain melalui pemberian bantuan prasarana serta sarananya secara se lektif dan penataan status yang telah dimiliki serta penilai annya kembali. Di samping itu untuk membantu peningkatan mutu Perguruan Tinggi Swasta dalam bidang eksakta pengembangan 4 buah Pusat Pengembangan yang telah dimulai akhir Repelita IV dilanjutkan.

e. Pembinaan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka pengembangan dan perluasan pendidikan serta peningkatan mutunya, dalam Repelita V juga diusahakan peningkatan pengadaan guru untuk semua jenis dan jenjang pendidikan, baik jumlah maupun kualifikasinya. Dalam tahun pertama Repe lita V antara lain telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan peng-adaan, pengangkatan dan penempatan, serta pemerataan tenaga kependidikan. Dalam hubungan itu dipersiapkan penyempurnaan sistem pendidikan guru sekolah dasar melalui program Diploma II serta penyempurnaan sistem pengelolaan administrasi penempatan dan pemindahan tenaga kependidikan.

f. Pembinaan Pendidikan Masyarakat (PPM)

Program ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ke pada berbagai kelompok masyarakat melalui jalur pendidikan

707

Page 25: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

luar sekolah agar anggota kelompok masyarakat tersebut mem-peroleh kemampuan membaca, menulis dan berbahasa Indonesia. Di samping itu kepada mereka diberikan juga keterampilan agar dapat memperoleh sumber penghasilan yang layak dan mampu mengembangkannya. Kegiatan-kegiatan program PPM adalah: (1) Pembinaan Kegiatan Belajar Kelompok, (2) Penyediaan Sarana PPM, (3) Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah, dan (4) Penataran dan Pelatihan Petugas (Tabel XVI-10).

(1) Pembinaan Kegiatan Belajar Kelompok

Kelompok-kelompok pembinaan kegiatan belajar terdiri dari kelompok belajar Pendidikan Dasar, kelompok Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, kelompok Pendidikan Kejuruan, kelompok Usaha dan kelompok Magang. Untuk meningkatkan efisiensi ke-giatan-kegiatannya, mulai Repelita IV kelompok-kelompok be-lajar Pendidikan Dasar, Kesejahteraan Keluarga dan Kejuruan dipadukan ke dalam satu kelompok, yaitu kelompok Kesejahteraan Keluarga. Selama Repelita II sampai dengan Repelita IV yang telah dapat diikutsertakan dalam kelompok belajar ini ber-jumlah antara 1,2 juta sampai 7,1 juta orang setiap lima ta-hunnya. Dalam tahun pertama Repelita V jumlah tersebut menca-pai 600.000 orang peserta.

Dalam Repelita IV dimulai kegiatan magang dan pesertanya dalam lima tahun tersebut berjumlah lebih dari 21 ribu orang. Kegiatan magang ini dilanjutkan dalam tahun pertama Repe-lita V dan.diikuti oleh sebanyak 2.120 orang.

(2) Penyediaan Sarana PPM

Guna menunjang pelaksanaan upaya pemberantasan tiga buta, yaitu buta aksara latin dan angka, buta bahasa Indonesia dan buta pendidikan dasar; maka pada tahun pertama Repelita V telah diterbitkan dan diedarkan buku Paket A berikut Buku Pe-domannya sebanyak 11,8 juta eksemplar. Buku Paket A berikut Buku Pedomannya yang telah dicetak dan dikirim ke daerah-daerah dalam Repelita I sampai dengan Repelita IV, setiap lima tahunnya berjumlah sekitar 1,6 juta (tahun 1973/74) sampai kurang lebih 135,3 juta (1989/90).

(3) Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggara kan oleh Masyarakat

Tujuan kegiatan ini adalah untuk membina kursus-kursus pendidikan luar sekolah•yang diselenggarakan oleh masyarakat,

708

Page 26: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

TABEL XVI - 10

PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT,1973/74 - 1989/90

No. Jenis Kegiatan Satuan1973/74 1)

(AkhirRepe l i t a I )

1978/79 1)

(AkhirR e p e l i t a I I )

1983/84 1)

(AkhirRepelita III)

1988/89 1)

(AkhirRepelita IV)

1989/90(Tahun Pertama

Repelita V)

1. Pembinaan Kegiatan Belajar pada Relampok orang 70.388 1.197.600 5.624.831 10.087.979 647.120a. Kelompok Helajar Pendidikan Dasar orang 889.300 4.441.080 - 2)

b. Kelompok Belajar Pendidikan Kesejahteraan Keluarga orang 202.500 787.650 7.195.145 600.000

c. Kelompok Belajar Pendidikan Kejuruan orang 105.800 301.420

d. Kelompok Belajar Usaha orang 94.681 2.871.829 45.000

e. Magang orang 21.005 2.120

2 . Penyediaan Sarana Pendidikan buku 1.638.131 5.469.511 64.202.657 135.333.83511.840.000

3.

(Buku Paket A Termasuk Buku Pedoman)

Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah kursus 4.000 2.000 5.000 7.000 700

4.

yang diselenggarakan oleh Masyarakat

Pembangiman/Rehabilitasi/Perluasan Sanggar gedung 73 6 95 145 10Kegiatan Belajar (SKB) dan Balai Dikmasa. Pembangunan gedung 62 6 95 65b. Rehabi l i ta s i dan Per luasan gedung 11 80 10

5. Penataran/Latihan Bagi Petugas dan orang 7.478 13.800 48.215 424.562 47.639Pembina Dikmasa. Petugas Balai Pendidikan Masyarakat orang 9.810b. Petugas Sanggar Kegiatan Belajar Kasi orang 7.478 8.560 9.385 424.562 2) 47.639

Dikmas, Kancam dan Penilik Dikmasc. Pembina Kelompok Belajar (tutor/monitor) orang 5.240 29.020

1) Angka kumulatif 5 tahunan2) Mulai tahun 1984/85 kegiatan a.b dan c tetap dipadukan

709

Page 27: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

agar dapat ditingkatkan mutu dan daya gunanya sehingga sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja yang ada. Pada tahun 1989/90 telah dibina sebanyak 700 kursus. Jumlah kursus yang dibina dalam Repelita I sampai dengan Repelita IV setiap lima tahun nya berkisar antara 4.000 dan 7.000 kursus (Tabel XVI-10).

(4) Penataran dan Latihan bagi Petugas dan Pembina Pendidikan Masyarakat

Untuk meningkatkan mutu para petugas dan pembina Pendi-dikan Masyarakat, dalam Repelita V dilanjutkan berbagai penataran dan pelatihan yang telah diselenggarakan bagi tenaga-tenaga tersebut. Pada tahun pertama Repelita V telah berhasil ditatar dan dilatih sebanyak 47,6 ribu orang petugas yang me liputi petugas Sanggar Kegiatan Belajar, petugas Balai Pendidikan Masyarakat, petugas Kasi Dikmas, petugas Penilik Dikmas, petugas Pembina Kelompok Belajar, petugas Penguji dan petugas Narasumber Belajar Pendidikan Luar Sekolah. Jumlah yang di-tatar dan, dilatih dalam Repelita I sampai dengan Repelita IV setiap lima tahunnya beskisar antara 7,4 ribu dan 424,5 ribu orang (Tabel XVI-10).

g. Pembinaan Generasi Muda

Program Pembinaan Generasi Muda diarahkan untuk mening-katkan kualitas generasi muda sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan sebagai manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila. Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan generasi muda kita sebagai potensi bangsa akan berkembang sebagai generasi muda yang sehat, tangguh dan bertanggung jawab, bertakwa ke-pada Tuhan Yang Maha Esa, dan cinta pada Tanah Air dan persa tuan bangsa. Dalam Repelita V kegiatan Pembinaan Generasi Muda ini diintegrasikan ke dalam berbagai bidang pembangunan sebagai berikut.

(1) Di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Dalam Repelita I sampai.dengan Repelita III, pembinaan generasi muda di bidang pendidikan dan kebudayaan ditekankan pada kegiatan-kegiatan: kepramukaan, pembinaan kepemimpinan generasi muda, pertukaran pemuda antar propinsi, napak tilas jejak para pahlawan, serta pertukaran pemuda Indonesia dengan pemuda negara lain, yaitu dengan pemuda Kanada, Australia dan Jepang.

Dalam Repelita IV telah diselenggarakan kegiatan pertu-karan pemuda antar propinsi dari seluruh Indonesia yang di

710

Page 28: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

ikuti oleh sebanyak 650 orang; kegiatan napak tilas jejak pahlawan yang diikuti oleh 1.380 orang peserta; dan pembinaan Purna Program Generasi Muda yang diikuti 780 orang. Selain pertukaran pemuda antar propinsi, telah diselenggarakan pula kegiatan-kegiatan pertukaran remaja Indonesia-Jepang yang di ikuti oleh 27 orang remaja putra-putri, pertukaran pemuda In donesia-Kanada diikuti 50 orang, terdiri dari 26 putra 24 putri, pertukaran pemuda Indonesia-Australia diikuti 16 orang, dan kegiatan kapal pemuda Asia Tenggara-Jepang dengan peserta 36 orang.

Pada tahun pertama Repelita V telah dilakukan pelatihan keterampilan wisata remaja yang diikuti oleh 218 peserta, dan penataran bagi para pembina, pemilik, pemimpin Gelanggang Pe muda yang diikuti oleh 1.189 peserta. Selain itu dilakukan pula pertukaran Pemuda Luar Negeri yang diikuti sebanyak 140 pemuda, dan pertukaran pemuda antar Propinsi oleh 690 pemuda. Dalam rangka menunjang kegiatan KNPI dalam tahun yang sama juga telah diselenggarakan berbagai kegiatan kepemudaan untuk meningkatkan keterampilan berorganisasi dan kepemimpinan yang diikuti oleh 915 peserta. Sementara itu telah diterbitkan dan disebarluaskan buku informasi kepemudaan sebanyak 33 ribu eksemplar. Selanjutnya telah dilakukan kegiatan napak tilas jejak para pahlawan, diikuti oleh 1.900 pemuda. Dalam tahun 1989/90 juga mulai dikembangkan Proyek Rintisan Sarjana Peng gerak Pembangunan di Pedesaan (SP3) yang melibatkan sebanyak 800 pemuda bergelar sarjana.

(2) Di Bidang Kesejahteraan Sosial

Pembinaan generasi muda di bidang kesejahteraan terutama ditekankan pada pembinaan Karang Taruna melalui pemberian bimbingan dan pemantapan organisasi dalam rangka menggerakkan peran serta generasi muda dalam pembangunan.

Selama Repelita I sampai dengan Repelita IV telah dilakukan berbagai kegiatan, seperti Pekan Bhakti Sosial Karang Taruna, yang diikuti 27 propinsi, dan studi Karya Bhakti Karang Taruna.

Dalam tahun 1989/90 telah diadakan 271 kali pertemuan Karang Taruna yang diikuti oleh sekitar 4.250 orang peserta. Selain itu telah diselenggarakan pula pekan Bhakti Sosial Karang Taruna serta studi Karya Bhakti Karang Taruna yang di ikuti 750 orang. Dalam pada itu untuk menunjang kegiatan Karang Taruna telah disediakan 2.125 paket keterampilan dan olahraga.

711

Page 29: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

(3) Di Bidang Agama

Pembinaan generasi muda di bidang agama bertujuan agar melalui pembinaan dan pendekatan keagamaan, kualitas generasi muda akan meningkat dan aktivitas mereka dapat lebih bermakna dan berdaya guna bagi pembangunan dirinya, masyarakat, bangsa, negara dan agama.

Selama Repelita III sampai dengan Repelita IV telah di-laksanakan berbagai kegiatan, seperti penataran tenaga pembina tingkat pusat dan daerah, latihan keterampilan/kewiraswastaan dan berbagai kegiatan keagamaan bagi berbagai kelompok remaja. Pelaksanaan penataran dalam Repelita IV diikuti oleh sebanyak 6.258 ribu orang tenaga pembina dan pelatihan keterampilan dan kewiraswastaan oleh 2.138 orang. Selanjutnya darmabakti kema-syarakatan yang diselenggarakan pada tahun itu diikuti oleh 2.730 orang. Di samping kegiatan-kegiatan tersebut juga dila-kukan penyediaan 1.500 buah buku perpustakaan remaja dan pe-nyelenggaraan pergelaran di RRI dan TVRI. Pada tahun 1989/90 juga telah dilakukan pelatihan kepemudaan dari organisasi-or-ganisasi agama yang diikuti oleh 60 orang, dan sarasehan aga mawan muda yang dihadiri oleh 25 peserta.

(4) Di Bidang Kesehatan

Pembinaan generasi muda di bidang kesehatan diarahkan pada terbinanya generasi muda yang berkualitas, terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, dan terbina dalam kemandi-rian hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

Selama Repelita III dan IV telah dilakukan berbagai ke-giatan; seperti pelatihan generasi muda, pelayanan konsultasi kesehatan remaja dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika.

Dalam tahun 1989/90 telah diselenggarakan pelatihan bagi 40 orang pemuda dalam upaya kesehatan dan perbaikan gizi. Di samping itu telah dicetak dan disebarluaskan Media Komunikasi tentang kesehatan sebanyak 65,4 ribu eksemplar. Selain itu telah dilaksanakan konsultasi kesehatan remaja di 100 kabu-paten.

(5) Di Bidang Tenaga Kerja

Dalam bidang ketenagakerjaan diusahakan untuk membuka peluang yang luas bagi generasi muda yang termasuk angkatan kerja untuk berkarya secara produktif dan untuk meningkatkan kemampuannya.

712

Page 30: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

Selama Repelita IV telah dilakukan kegiatan pelatihan pemuda putus sekolah dan pemberian keterampilan bagi para pe muda melalui sistem magang pada berbagai perusahaan.

Dalam tahun 1989/90 telah diberikan pelatihan mengenai peningkatan mutu dan rancangan produk industri bagi 120 orang pemuda lulusan SLTA yang berstatus pekerja di DKI Jakarta. Pelatihan yang dilaksanakan meliputi bidang pertukangan kayu dan bambu, dan pembuatan mebel. Selain itu juga diberikan pe latihan untuk meningkatkan mutu di bidang pengolahan makanan. Sebagai tindak lanjut kedua jenis pelatihan itu, dilaksanakan permagangan di 20 perusahaan yang berlokasi di sekitar DKI Jakarta.

(6) Di Bidang Transmigrasi

Dalam bidang transmigrasi akan dibina dan dikembangkan kader-kader pembangunan yang dipersiapkan sebagai pelopor dalam membuka lahan baru untuk menggerakkan program-program transmigrasi. Selama Repelita III dan IV telah dilaksanakan antara lain pelatihan.keterampilan di bidang pertanian, pe-ternakan, industri kecil, pengolahan hasil pertanian, ke-rajinan dan pertukangan. Kegiatan-kegiatan juga dilaksanakan dalam rangka peningkatan pendapatan para transmigran.

Dalam tahun 1989/90 diselenggarakan pelatihan keteram-pilan dan kepemimpinan bagi 40 orang.pemuda di daerah trans-migrasi Bengkulu.dan Kalimantan Tengah.

(7) Di Bidang Koperasi

Dalam bidang koperasi dikembangkan usaha untuk mengem-bangkanr kader-kader koperasi melalui pendidikan dan pelatihan pemuda.

Selama Repelita III sampai dengan Repelita IV telah di-laksanakan antara lain kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kemampuan para pemuda dalam membangun dirinya sendiri melalui kegiatan koperasi, dan memberikan dorongan pada mereka untuk turut berpartisipasi aktif dalam koperasi, baik sebagai ang-gota pengurus, badan pemeriksa ataupun sebagai manajer atau karyawan koperasi.

Dalam tahun 1989/90 telah diselenggarakan pembinaan dan pelatihan bagi para pemuda yang berpartisipasi aktif dalam koperasi baik sebagai anggota pengurus, badan pemeriksa,

713

Page 31: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

manajer maupun sebagai karyawan koperasi. Di samping itu pembinaan dan pelatihan diberikan juga kepada para siswa dan mahasiswa yang berminat untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuannya di bidang perkoperasian. Pada tahun .1989/90 jumlah pemuda, siswa dan mahasiswa yang telah mengikuti pem-binaan dan pelatihan di bidang perkoperasian ada sebanyak 650 orang.

(8) Di Bidang Perdagangan

Dalam bidang perdagangan diupayakan untuk meningkatkan kemampuan para pemuda untuk berusaha $an dengan demikian me-nunjang usaha untuk meningkatkan peran serta para pemuda dari golongan ekonomi lemah dalam kegiatan-kegiatan usaha.

Selama Repelita III sampai dengan Repelita IV telah di-lakukan antara lain penataran generasi muda guna meningkatkan kreativitas serta kemandirian berusaha pada mereka.

Dalam tahun 1989/90 telah d1selenggarakan 5 angkatan pe-latihan dan permagangan. Di samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Pro-pinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.

(9) Di Bidang Perindustrian

Dalam bidang perindustrian diselenggarakan pendidikan dan pelatihan bidang industri terutama bidang industri kecil dan industri rumah tangga. Dalam pendidikan dan pelatihan ini para peserta diarahkan agar siap berwiraswasta.

Selama Repelita IV telah dilakukan rintisan kerja sama kepemudaan dengan dunia industri kecil serta pelatihan di berbagai bengkel-bengkel kerja.

Dalam tahun 1989/90 telah diselenggarakan pelatihan-pe-latihan di bidang-bidang perbengkelan las, perlistrikan, dan perawatan mesin yang diikuti oleh 60 orang pemuda. Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan dunia industri.

(10) Di Bidang Hukum

Dalam bidang hukum ditekankan pembinaan kesadaran hukum di kalangan generasi muda dan pembinaan generasi muda di ber bagai pemasyarakatan anak negara, pemuda dan wanita.

714

Page 32: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

Selama Repelita III dan Repelita IV telah dilaksanakan antara lain peningkatan bimbingan kemasyarakatan dan pengen tasan anak serta pemberian keterampilan berwiraswasta kepada para penghuni lembaga pemasyarakatan anak dan pemuda.

Dalam tahun 1989/90 kegiatan di atas ini dilanjutkan dengan memberikan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak di 20 Lembaga Pemasyarakatan/Lembaga Pemasyarakatan Anak dan Pemuda melalui bimbingan keagamaan, kepramukaan dan pela tihan keterampilan dasar seperti pertukangan, pertanian dan kerajinan.

(11) Di Bidang Kehutanan

Dalam bidang kehutanan pembinaan generasi muda dilakukan dalam bentuk penyuluhan, pendidikan dan pelatihan agar gene rasi muda memiliki pengetahuan, kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup dan hutan dan dengan demikian dapat makin berkecenderungan untuk turut melestarikannya.

Selama Repelita IV kegiatan kepemudaan di bidang kehu-tanan telah dilakukan antara lain dalam bentuk pelatihan ke-pemudaan sebagai pemandu wisata alam.

Dalam tahun 1989/90 telah dilakukan pelatihan bagi 30 orang pemuda calon pemandu wisata alam. Kepada mereka juga diberikan pengetahuan dasar tentang kepariwisataan dan keles tarian lingkungan hidup.

h. Pembinaan Keolahragaan

Program Pembinaan Keolahragaan diarahkan pada usaha untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia Indo-nesia.

Pada tahun pertama Repelita V (1989/90), pemasyarakatan olahraga dilakukan melalui berbagai kegiatan olahraga, ter utama dilakukan pada kesempatan memperingati hari-hari besar nasional. Jumlah anggota masyarakat yang ikut serta diper-kirakan sebanyak 109 ribu orang tersebar di seluruh propinsi.

Dalam rangka mencari calon olahragawan yang baik telah diselenggarakan pembibitan olahraga di kalangan pelajar. Untuk itu sejumlah 113,3 ribu orang pelajar telah dilibatkan dalam pertandingan-pertandingan olahraga. Selain itu guna menunjang

715

Page 33: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

kegiatan olahraga di kabupaten/kotamadya dan kecamatan, pada tahun 1989/90 telah diberikan bantuan dalam bentuk 420 paket alat-alat olahraga kepada masyarakat. Paket tersebut berisi bola sepak, bola voli, net voli, bola takraw dan lain-lain.

Kegiatan olahraga dalam Repelita I sampai dengan Repe lita IV berupa: (1) pelatihan-pelatihan dan pertandingan di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang setiap tahun melibatkan sekitar 20 ribu sampai hampir 815 ribu orang; (2) penataran guru dan pelatih olahraga serta pembinaan pimpinan induk olahraga dan wasit; (3) penambahan gedung sekolah olah raga, seperti SMOA dan STO, dan rehabilitasi beberapa sarana olahraga, seperti kolam renang, lapangan olahraga dan stadion di berbagai daerah, seluruhnya seluas kurang lebih 1.082 m2; (4) pengadaan bulcu-buku olahraga untuk sekolah-sekolah, se-banyak antara 14 ribu sampai 192 ribu eksemplar setiap tahun; dan (5) pengadaan peralatan olahraga.

i. Pembinaan Peranan Wanita

Di Sektor Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan ini ditu-jukan antara lain untuk membebaskan wanita dari tiga buta, yaitu buta aksara latin, buta bahasa Indonesia dan buta pen-didikan dasar. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membantu para wanita dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka menciptakan keluarga sehat sejahtera. Ke giatan-kegiatan yang dilakukan antara lain berupa pelatihan pengembangan kegiatan belajar wanita, berbagai penataran dan kursus keterampilan praktis, dan pelatihan kepemimpinan bagi wanita.

Selama Repelita III dan IV telah dilakukan pelatihan dan pengembangan kegiatan belajar bagi 20,8 ribu orang wanita, pembentukan 8.219 kelompok belajar (Kejar) Paket A, dan Kejar Usaha untuk wanita, serta pelatihan kepemimpinan yang diikuti oleh 6.280 orang wanita. Dalam rangka turut mengusahakan ter capainya Keluarga Sehat dan Sejahtera melalui pendidikan ke-terampilan praktis untuk bermatapencaharian, telah diterbit kan dan diedarkan sebanyak 333.160 eksemplar buku yang ber judul Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera. Dengan terus diga lakkannya pemberantasan tiga buta melalui Kejar Paket A sejak Repelita III jumlah buta huruf wanita kelompok umur 10 - 44 tahun telah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan sebe-lumnya.

Khususnya dalam tahun 1989/90 telah dicetak sebanyak 80 ribu eksemplar buku "Kerjakan Sendiri" untuk pelatihan kete

716

Page 34: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

rampilan praktis bermatapencaharian. Di samping itu dilaksa nakan pula pelatihan kepemimpinan wanita di tingkat kabupaten dan kotamadya yang diikuti oleh 1.850 orarig peserta dari 8 propinsi. Kegiatan pelatihan ini dilengkapi dengan 2.115 set modul tentang manajemen kepemimpinan wanita dalam pembangunan.

j. Pembinaan Pendidikan Kedinasan

Dalam tahun 1989/90 antara lain telah dilaksanakan pen-didikan dan pelatihan bagi sejumlah tenaga teknis dan admi-nistratif melalui berbagai kegiatan yaitu pendidikan dan pe-latihan SESPA, SEPADYA, SEPADA, penataran tenaga pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan pelatihan bidang kegrafikaan, pendidikan dan pelatihan tenaga teknis kebudayaan.

k. Pengembangan Sistem Pendidikan

Dalam Repelita I mulai dilaksanakan berbagai kegiatan pengembangan sistem pendidikan yang dimaksudkan untuk menyem-purnakan sistem pendidikan yang ada. Berbagai kegiatan ter sebut meliputi penelitian dan pengembangan kebijakan, penye diaan informasi dan pengembangan kurikulum dan teknologi pen-didikan.

Beberapa kegiatan pengembangan sistem pendidikan yang dilakukan sampai dengan Repelita IV antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, penelitian-penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan statistik persekolahan, perintisan perencanaan terpadu, perintisan radio pendidikan dan pembenahan sistem sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP). Kedua, perintisan sekolah pembangunan, pengembangan sistem SD Pamong, pengem-bangan permainan simulasi dan pengembangan sistem informasi pengelolaan pendidikan. Ketiga, pembaharuan kurikulum yang menyeluruh dan persiapan naskah Rancangan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta penjabarannya.

Pada tahun 1989/90 telah mulai diusahakan perluasan wa jib belajar sebagai pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan UU tersebut, pen-didikan dasar mencakup SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun. Dalam rangka pelaksanaan wajib belajar 9 tahun telah dilakukan upaya pengembangan kurikulum dan diadakan penelitian tentang kemampuan daerah untuk melaksanakan wajib belajar 9 tahun tersebut.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan, dalam tahun 1989/90 telah dilaksanakan berbagai penelitian

717

Page 35: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

pendidikan, yang antara lain meliputi penelitian dan pengem-bangan tentang: (1) kemampuan guru bidang studi matematika di SMA; (2) kemampuan guru dalam melakukan evaluasi; (3) sistem pembinaan profesional guru dan cara belajar siswa aktif di SD; (4) model peningkatan kemampuan baca-tulis murid SD; (5) sistem ujian akhir untuk SD dan.sekolah menengah; (6) penyu-sunan dan pengujian mutu soal SD, SMP dan SMA; (7) pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif; dan (8). pendidikan budi pekerti siswa.

1. Pelaksanaan Operasi dan Perawatan Fasilitas Pendidikan

Dalam Repelita V mulai diadakan program baru, yaitu pembinaan operasi dan perawatan fasilitas pendidikan yang ditu-jukan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan segenap sarana dan prasarana yang, ada, seperti: ruang kuliah, ruang kelas, ruang laboratorium, peralatan laboratorium, ruang perpustakaan, buku-buku serta peralatan lainnya.

Dalam tahun 1989/90 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan operasi dan perawatan gedung dan peralatan pendidikan di 143,5 ribu SD (Negeri dan Swasta), 6.862 SMP, 225 SLTP Keju-ruan, 1.555 SMA, 356 SLTA Kejuruan, 273 SLTA Keguruan, 27 BPG (Balai Penataran Guru), 16 PPPG (Pusat: Pengembangan Penataran Guru), 10 BLPT (Balai Latihan Pendidikan Teknik), dan 49 Uni-versitas/Institut. Kegiatan operasi dan perawatan di Univer-sitas/Institut antara lain berupa pengadaan bahan praktikum bagi bidang kedokteran, teknik/MIPA, pertanian, pelaksanaan praktek lapangan, pembinaan perpustakaan, dan peralatan. Ke-giatan tersebut juga meliputi perawatan gedung pendidikan, jaringan listrik, tilpon, air, gas, kebun percobaan, hutan percobaan, kolam percobaan dan kandang ternak percobaan, per alatan laboratorium, perpustakaan, dan peralatan komputer. Kegiatan operasi dan perawatan dilaksanakan juga di 218 Sang gar Kegiatan Belajar (SKB).

B. KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

1. Pendahuluan

Sesuai dengan penggarisan GBHN, dalam Repelita V dilak-sanakan langkah-langkah seperti inventarisasi dan pembinaan nilai-nilai budaya yang diarahkan pada usaha pengungkapan

718

Page 36: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

nilai-nilai budaya yang dapat menanamkan dan memantapkan di-siplin, pembauran bangsa, tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial.

Pembinaan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, diarahkan untuk mengusahakan agar bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara dan bahasa nasional tumbuh menjadi bahasa modern. Pembinaan perpustakaan diarah kan pada usaha memantapkan sistem nasional perpustakaan, pe-ningkatan layanan perpustakaan yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sampai ke desa-desa.

Pembinaan kesenian diarahkan pada usaha menumbuhkan kre ativitas dan daya cipta para seniman yang dapat mendorong terwujudnya kebudayaan nasional untuk memperkuat integritas, kebanggaan nasional dan identitas bangsa dengan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Pembinaan tradisi dan peninggalan sejarah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran bersejarah, semangat perjuangan dan cinta tanah air untuk mendukung usaha pengembangan kebudayaan nasional. Pembinaan permuseuman diarahkan pada usaha meningkatkan fungsi mustum sebagai lembaga yang melestarikan warisan budaya bangsa dan menyajikannya kepada masyarakat untuk tu juan-tujuan kultural-edukatif dan rekreasi.

Pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan pada usaha meningkatkan pengungkapan dan pena naman budi luhur budaya spiritual yang sesuai dengan Pancasila tanpa mengarah pada terbentuknya agama baru.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

a. Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya

Kegiatan inventarisasi dan pembinaan nilai-nilai budaya antara lain diarahkan untuk mengungkapkan dan menanamkan nilai-nilai budaya Indonesia yang mencerminkan nilai luhur bangsa yang relevan dengan tuntutan pembangunan agar dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dalam tahun 1989/90 dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain telah dilaksanakan penelitian tentang Pesantren sebagai Wadah Komunikasi di Tasikmalaya; Peranan Wanita dalam Pembinaan Budaya di Bukittinggi; Disiplin dan Tanggung Jawab

719

Page 37: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

Sosial di Lingkungan Kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta; Ethos kerja dalam Ungkapan Tradisional di Jawa Tengah; Tata Krama dalam Lingkungan Keluarga dalam Cerita Rakyat di Suma-tera Barat, dan sebagainya.

Dalam rangka Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusan tara telah dilaksanakan pengungkapan dan pengkajian mengenai latar belakang isi naskah kuno dan mengenai 6 naskah nilai nilai budaya, untuk mengungkapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam naskah kuno tersebut. Kemudian untuk pembinaan Media Kebudayaan telah dilaksanakan kegiatan penyebarluasan pengertian mengenai berbagai aspek kebudayaan melalui media massa cetak sebanyak 48 kali, 10 ribu eksemplar leaflet bu-daya, 1.000 eksemplar booklet budaya, dan 72 copy film doku-mentasi kebudayaan. Dengan demikian berbagai aspek kebudayaan nasional diharapkan lebih dapat dipahami oleh masyarakat.

Dalam rangka menggali dan mengembangkan kebudayaan na sional, maka pada tahun 1989/90 juga telah dimulai kegiatan persiapan Kongres Kebudayaan Nasional dan Regional yang akan diselenggarakan pada tahun 1990/91.

Selama Repelita I sampai dengan Repelita IV kegiatan inventarisasi dan pembinaan nilai budaya juga meliputi inven-tarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah di 27 propinsi dan penelitian kebudayaan daerah yang menghasilkan 495 naskah.

b. Pembinaan Kebahasaan, Kesusasteraan, dan Perpustakaan

Tujuan pembinaan kebahasaan.dan kesusasteraan antara lain adalah meningkatkan jumlah pemakai bahasa Indonesia dan me-ningkatkan mutu pemakaiannya secara baik dan benar, serta me nanamkan sikap positif dan bangga pada para pemakai bahasa Indonesia.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra, dalam tahun 1989/90 telah dilaksanakan pembakuan 21 judul naskah kebahasaan dan pengembangan minat kebahasaan melalui TVRI dan RRI sebanyak 104 kali.

Untuk pengembangan bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah telah dilaksanakan penelitian, evaluasi dan penyuntingan 27 judul makalah bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah dan pengolahan 20 naskah sastra. Hasil suntingan dan pengolahan naskah sastra tersebut telah diterbitkan dan disebarkan ma-sing-masing sebanyak 11 ribu dan 4,1 ribu eksemplar. Hasil

720

Page 38: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

penelitian tersebut .diharapkan berguna untuk penyempurnaan pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh.

Kegiatan pembinaan perpustakaan meliputi antara lain pengkajian sekitar 4 ribu eksemplar koleksi perpustakaan, pengadaan buku untuk Perpustakaan di 27 propinsi, dan per-luasan jangkauan layanan perpustakaan sampai ke pedesaan dengan mengoperasikan 173 mobil unit perpustakaan keliling. Selanjutnya dalam rangka pembinaan perpustakaan nasional telah dilaksanakan pengadaan bahan pustaka Indonesia dan Asing sebanyak 1.475 eksemplar serta penerbitan bahan informasi per-pustakaan nasional sebanyak 7 ribu eksemplar.

Selama Repelita I sampai dengan Repelita IV dalam rangka pelaksanaan program pembinaan kebahasaan, kesusasteraan dan perpustakaan antara lain telah disusun kamus besar Bahasa In donesia, Kamus Bahasa Daerah sebanyak 6 judul dan Kamus Is tilah 9 judul. Di samping itu telah dilakukan penelitian ke-bahasaan sebanyak 334 judul. Selanjutnya telah dilaksanakan pembinaan bahasa Indonesia di TVRI dan RRI sebanyak 220 kali. Dalam pelaksanaan pembinaan perpustakaan juga telah dilaksa nakan pengadaan buku perpustakaan sebanyak 798.139 eksemplar.

c. Pembinaan Kesenian

Pembinaan kesenian diperlukan antara lain untuk menum-buhkan daya cipta para seniman, meningkatkan apresiasi seni masyarakat, memperluas kesempatan masyarakat untuk menikmati seni budaya bangsa serta untuk membangkitkan semangat dan gairah membangun.

Dalam rangka pembinaan kesenian pada tahun 1989/90 telah dilaksanakan festival baca puisi dan pagelaran sastra Tingkat Nasional. Di samping itu telah dilaksanakan pula pagelaran seni di tingkat kabupaten dan kodya 2 kali, di Taman Budaya 26 kali dan di Taman Mini Indonesia Indah 3 kali. Selain itu telah diselenggarakan pula apresiasi seni sebanyak 45 kali dan pameran seni di Taman Budaya 15 kali. Selanjutnya telah di-berikan bantuan peralatan kesenian kepada sejumlah kecamatan, kabupaten dan kodya, organisasi kesenian, pemukiman transmigrasi dan Taman Budaya. Dalam rangka kegiatan Wisma Seni Nasional telah dilaksanakan kegiatan perawatan dan pengamanan gedung pameran seni rupa, pengadaan 4 unit peralatan gedung pameran dan 6 kali penyelenggaraan pameran. Hasil kegiatan tersebut antara lain dimaksudkan untuk menampung dan menum-buhkan serta memamerkan hasil-hasil seni kepada masyarakat

721

Page 39: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

luas melalui Taman Budaya, Taman Mini Indonesia Indah dan Wisma Seni Nasional.

Selama Repelita I sampai dengan Repelita IV kegiatan program pembinaan kesenian yang telah dilaksanakan antara lain meliputi pengadaan peralatan kesenian untuk propinsi dan Taman Budaya serta daerah transmigrasi. Selain itu telah di adakan pula lomba kesenian di tingkat Nasional dan di tingkat Propinsi sebanyak 156 kali, pagelaran kesenian di Taman Mini Indonesia Indah, peningkatan apresiasi 4 jenis seni masyarakat (seni rupa, seni musik, seni tari dan seni sastra) serta pengiriman misi kesenian ke luar negeri 36 kali.

d. Pembinaan Tradisi, Peninggalan Sejarah dan Permu-seuman

Pembinaan tradisi, peninggalan sejarah dan permuseuman antara lain diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran sejarah, semangat perjuangan dan cinta tanah air dan untuk mendukung usaha pengembangan kebudayaan nasional secara menyeluruh.

Dalam rangka pembinaan peninggalan sejarah dan permuseu man telah dilakukan kegiatan inventarisasi dan dokumentasi sejarah nasional. Dalam tahun 1989/90 telah dilaksanakan antara lain penelitian dan evaluasi terhadap 11 judul naskah tulisan tentang aspek kesejarahan dan penerbitan hasil pene-litian sebanyak 11 ribu eksemplar.

Pembinaan permuseuman terus dilanjutkan antara - lain dengan pengadaan 30 unit peralatan museum dan rehabilitasi.10 buah gedung museum. Selain itu telah dilakukan pula pameran khusus dan pameran keliling 20 kali, inventarisasi koleksi 1.150 buah, pemberian bantuan untuk museum daerah dan per-siapan pendirian Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Upaya-upaya tersebut diperlukan untuk meningkatkan fungsi museum sebagai sarana guna melestarikan warisan budaya bangsa, se- bagai pusat studi ilmiah, sebagai obyek wisata budaya dan tempat rekreasi, dan sebagai tempat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan-kegiatan kultural edukatif.

Dalam rangka pelestarian dan pemanfaatan peninggalan Se jarah dan Purbakala dalam tahun 1989/90 telah dilaksanakan penyiapan rencana induk obyek peninggalan sejarah dan pur-bakala Banda Naera di Maluku dan rehabilitasi Monumen Panca sila Sakti di Lubang Buaya. Dalam hal konservasi peninggalan sejarah dan purbakala telah dilaksanakan konservasi Candi

722

Page 40: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

Cakuang di Jawa Barat, Candi Kalasan di DI Yogyakarta, dan meriam-meriam kuno di Timor Timur. Selain itu telah dilakukan pemugaran gedung bersejarah dan pemugaran kepurbakalaan yang meliputi Masjid, Gereja, Pura dan Candi di 7 lokasi; Kraton atau Istana di 8 lokasi, makam di 4 lokasi, monumen dan site museum di 3 lokasi, benteng di 2 lokasi dan komplek megalith di 6 lokasi. Lokasi-lokasi pemugaran tersebut tersebar di 27 propinsi. Di samping itu telah dilaksanakan pemeliharaan pe-ninggalan sejarah dan purbakala yang mencakup 838 situs dan pengadaan perlengkapan satpam kepurbakalaan sebanyak 40 set.

Dalam rangka Konservasi Candi Borobudur telah dilaksanakan kegiatan observasi mengenai stabilitas batu candi dan lingkungannya seluas 3.400 m2, evaluasi struktur candi dan perbukitan di sekitarnya, dan konservasi batu candi seluas 2.245 m3. Selain itu telah dipugar pula Candi Bajang Ratu di Trowulan Jawa Timur dan Benteng Speelwijk di bekas kota lama Banten. Hasil upaya-upaya tersebut diharapkan akan dapat ber guna untuk menumbuhkan kebanggaan nasional, kesadaran berse-jarah, semangat perjuangan dan cinta tanah air serta untuk meningkatkan pembangunan di bidang pariwisata.

Penelitian purbakala meliputi penelitian obyek purbakala di 25 situs dan penyelesaian kasus penelitian di daerahdaerah. Selain itu telah didokumentasikan dan diterbitkan 2 ribu eksemplar hasil penelitian purbakala.

Selama Repelita I sampai dengan Repelita IV kegiatan program pembinaan tradisi, peninggalan sejarah dan permuseuman antara lain meliputi pemugaran candi di 24 lokasi, makam di 73 lokasi, taman purbakala di 8 lokasi, benteng di 12 lokasi, pura di 10 lokasi, istana di 16 lokasi, rumah adat di 8 lokasi dan 1.594 situs. Sedangkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan permuseuman antara lain telah diresmikan 8 museum negeri propinsi dan diberikan bantuan kepada 60 buah museum daerah dan swasta.

e. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan. Yang Maha Esa antara lain bertujuan untuk mengungkapkan dan menanamkan budi luhur budaya spiritual yang sesuai dengan Pancasila dan tidak mengarah pada terbentuknya agama baru.

Dalam rangka inventarisasi dan dokumentasi Penghayat Ke-percayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam tahun 1989/90

723

Page 41: PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN ... · Web viewDi samping itu',' sebanyak 300 orang wiraswastawan muda telah ikut serta dal' pelatihan di Propinsi Sumatera Utara, Riau, Jawa

telah dilaksanakan penelitian dan pengkajian nilai-nilai luhur budaya spiritual bangsa di propinsi Kalimantan Tengah dan DI Yogyakarta. Selain itu telah diadakan pendalaman, pemapar an dan penyajian budaya spiritual, serta penyebaran informasi melalui: siaran RRI sebanyak 30 kali siaran, penerbitan dan penyebarluasan sebanyak 3.600 eksemplar dokumen, pemberian bimbingan tenaga pembina pusat, pembinaan pamong budaya spi-ritual dan sarasehan.

Selama Repelita I sampai dengan Repelita IV kegiatan program pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain meliputi peningkatan komunikasi antara para Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan instansi yang terkait serta pemaparan budaya spiritual di 27 propinsi dan informasi melalui RRI dan TVRI.

f. Pembinaan Tenaga Kebudayaan

Tujuan pembinaan tenaga kebudayaan antara lain adalah untuk meningkatkan mutu dan peranan tenaga di bidang kebuda-yaan dalam rangka menanamkan nilai luhur kebudayaan nasional secara menyeluruh.

Dalam tahun 1989/90 telah disusun sistem pengadaan, pengangkatan dan penempatan pegawai kebudayaan dan penyaring an calon pegawai sebanyak masing-masing 5.000 orang dan 1.709 orang. Selain itu telah diadakan pula penataran pamong budaya dan perpustakaan masing-masing 30 orang, dan penataran kom puter untuk 22 orang.

Selama Repelita IV dalam rangka pembinaan tenaga kebu-dayaan antara lain telah ditatar sebanyak 1.828 orang tenaga teknis kebudayaan. Selain itu untuk kegrafikaan telah ditatar sebanyak,1.758 orang.

g. Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas Kebudayaan

Kegiatan operasi dan perawatan fasilitas kebudayaan, dalam tahun 1989/90 antara lain meliputi- penyusunan dan pe-nerbitan sejumlah 1.400 eksemplar buku petunjuk pelaksanaan Operasi dan Perawatan Fasilitas Kebudayaan; pengadaan 119 buah peralatan; dan pengadaan bahan konservasi dan labora-torium. Di samping itu dilakukan inventarisasi asset fasilitas kebudayaan seluruh.unit kerja Pusat dan Daerah.

724