pendalaman pemicu 2

3
NAMA : MUHAMMAD YAMIN NIM : FAA 113 046 FASILITATOR : dr. SUPAK SILAWANI MODUL RESPIRASI 2015 PENDALAMAN PEMICU 2 MODUL RESPI ABC SECARA UMUM (Advance Trauma Life Support / ATLS) Airways maintenance (A) 1. Penilaian A. Mengenal patensi airway B. Penilaian cepat akan adanya obstruksi 2. Pengolahan (mengusahakan airways) A. Melakukan chin-lift atau jaw-thrust B. Membersihkan airway dari benda asing C. Memasang pipa oropharingeal D. Memasang airway definitif 1) Instubasi 2) Krikitiroidotomi dengan pembedahan E. Melakukan jet insufflation dari airways dan mengetahui bahwa tindakan ini hanya bersifat sementara 3. Menjaga leher dalam posisi netral, bila perlu secara manual, bila melakukan tindakan untuk membebaskan airway 4. Fiksasi leher dengan beragai cara, setelah memasang airway Breathing : ventilasi dan oksigenasi 1. Penilaian A. Buka leher dan dada sambil menjaga imobilisasi lher dan kepala B. Tentukan laju dan dalamnya pernapasan C. Inspeksi dan palpasi leher dan toraks simetris atau tidak, pemakaian otot tambahan, dan tanda-tanda cedera lainnya D. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor E. Auskultasi thoraks bilateral 2. Pengolahan A. Pemberian oksigen konsentrasi tinggi B. Ventilasi dengan alat bag valve mask C. Menghilangkan tension pneumothoraks D. Menutup open pneumothoraks E. Memasang sensor CO 2 dari kapnograf pada ETT F. Memasang pulse oximeter Circulation dengan kontrol perdarahan

Upload: chairil238

Post on 23-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: PENDALAMAN PEMICU 2

NAMA : MUHAMMAD YAMINNIM : FAA 113 046FASILITATOR : dr. SUPAK SILAWANIMODUL RESPIRASI 2015

PENDALAMAN PEMICU 2MODUL RESPI

ABC SECARA UMUM (Advance Trauma Life Support / ATLS)Airways maintenance (A)1. Penilaian

A. Mengenal patensi airwayB. Penilaian cepat akan adanya obstruksi

2. Pengolahan (mengusahakan airways)A. Melakukan chin-lift atau jaw-thrustB. Membersihkan airway dari benda asingC. Memasang pipa oropharingealD. Memasang airway definitif

1) Instubasi 2) Krikitiroidotomi dengan pembedahan

E. Melakukan jet insufflation dari airways dan mengetahui bahwa tindakan ini hanya bersifat sementara

3. Menjaga leher dalam posisi netral, bila perlu secara manual, bila melakukan tindakan untuk membebaskan airway

4. Fiksasi leher dengan beragai cara, setelah memasang airwayBreathing : ventilasi dan oksigenasi1. Penilaian

A. Buka leher dan dada sambil menjaga imobilisasi lher dan kepalaB. Tentukan laju dan dalamnya pernapasanC. Inspeksi dan palpasi leher dan toraks simetris atau tidak, pemakaian otot tambahan,

dan tanda-tanda cedera lainnyaD. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonorE. Auskultasi thoraks bilateral

2. PengolahanA. Pemberian oksigen konsentrasi tinggiB. Ventilasi dengan alat bag valve maskC. Menghilangkan tension pneumothoraksD. Menutup open pneumothoraksE. Memasang sensor CO2 dari kapnograf pada ETTF. Memasang pulse oximeter

Circulation dengan kontrol perdarahan1. Penilaian

A. Dapat mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatalB. Mengetahui sumber perdarahan internalC. Nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoxusD. Warna kulitE. Tekanan darah (bila ada waktu)

2. PengolahanA. Tekanan langsung pada tempat perdarahan eksternalB. Mengenal adanya perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi serta konsultasi

bedah

Page 2: PENDALAMAN PEMICU 2

C. Memasang 2 kateter IV ukuran besarD. Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah rutin, analisis kimia, tes

kehamilan, golongan darah dan cross-match dan analisis gas darahE. Memasang cairan dengan cairan RL yang dihangatkan dan pemberian darahF. Cegah hipotermia

Disability1. Tentukan tingkat kesadaran memakai metode AVPU atau skor GCS

Alert = beresponVerbal = respon terhadap stimulus verbalPain = respon terhadap nyeriUnresponsive = tidak berespon

2. Nilai pupil untuk besarnya, isokor dan reaksi3. Nilai ada tidaknya lateralisasi dan tanda cedera medula spinalisExposure / Enviroment1. Buka pakaian pasien tetapi cegah hipotermiaSumber : American Trauma Life Support for Doctors Ninth Edition, 2012

SUARA NAPAS TAMBAHAN Stridor, yaitu suara yang terdengar kontinu (tidak terputus-putus), bernada tinggi yang

terjadi baik pada saat inspirasi maupun pada saat ekspirasi, dapat terdengar tanpa menggunakan stetoskop, bunyinya ditemukan pada lokasi saluran napas atas (laring) atau trakea, disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran napas tersebut. Pada orang dewasa, keadaan ini mengarahkan kepada dugaan adanya edema laring, kelumpuhan pita suara, tumor laring, stenosis laring yang biasanya disebabkan oleh tindakan trakeostomi atau dapat juga akibat pipa endotrakeal.

Ronkhi basah, yaitu suara yang terdengar kontinu. Ronkhi adalah suara napas tambahan bernada rendah sehingga bersifat sonor, terdengar tidak mengenakkan (raspy), terjadi pada saluran napas besar seperti trakea bagian bawah dan bronkus utama. Disebabkan karena udara melewati penyempitan, dapat terjadi pada inspirasi maupun ekspirasi.

Suara mengi (wheezing), yaitu suara yang terdengar kontinu, nadanya lebih tinggi dibandingkan suara napas lainnya, sifatnya musikal, disebabkan karena adanya penyempitan saluran napas kecil (bronkus perifer dan bronkiolus). Karena udara melewati suatu penyempitan, mengi dapat terjadi, baik pada saat inspirasi maupun saat ekspirasi. Penyempitan jalan napas dapat disebabkan oleh sekresi berlebihan, konstriksi otot polos, edema mukosa, tumor, maupun benda asing.

Ronkhi kering (Rules atau crackles) yang terdengar diskontinu (terputus-putus), ditimbulkan karena adanya cairan di dalam saluran napas dan kolapsnya saluran udara bagian distal dan alveoli. Ada tiga macam ronkhi kering: halus (fine rales), sedang (medium rules), dan kasar (coarse rules). Bising gesek pleura (Pleural friction rubs)Bising gesek pleura dihasilkan oleh bunyi geseka permukaan antara pleura perietalis dan pleura viseralis. Bunyi gesekan terjadi karena dua permukaan pleura kasar. Permukaan pleura yang kasar biasanya disebabkan oleh eksudat fibrin. Suara gesekan terdengar keras pada akhir inspirasi walaupun sebenarnya Bising gesek terdengar selama inspirasi maupun ekspirasi. Bising gesek pleura terdengar pada saat bernapas dalam. Gesekan lebih string terdengar pada dinding dada lateral bawah dan anterior. Gesekan yang kuat juga dapat dirasakan pada saat palpasi, dan terasa sebagai vibrasi.

Sumber : http://jurnaldokter.com/2011/05/06/suara-napas-tambahan. Diakses pada 15 Maret

2015