pendahuluan_bunda
TRANSCRIPT
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 1/12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengelola sumber daya manusia adalah salah satu tanggung jawab
manajemen perusahaan. Karena pentingnya faktor manusia dalam perusahaan
maka perlu dibuat suatu bidang yang mengelola sumberdaya manusia. Motivasi
pegawai dalam suatu perusahaan merupakan kunci utama untuk mencapai
keuntungan maksimal, menjaga kelangsungan hidupnya serta mengembangkan
aktifitas usahanya. Untuk itulah sumber daya manusia sebagai salah satu unsur
penting yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai
harus dikelola secara profesional (Nawawi, 2003:137).
Faktor lain yang mempengaruhi motivasi adalah lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang menyenangkan terlebih lagi pada saat jam kerja akan
mempengaruhi semangat dan keunggulan kerja pegawai sehingga motivasi para
pegawainya meningkat (Siagian, 2002:138). Lingkungan kerja di sini dapat
berupa fasilitas kerja, tingkat keamanan dan keselamatan dalam bekerja, serta
sistem kerja. Dengan lingkungan kerja yang kondusif, akan memberikan andil
pada proses kerja yang dilakukan pegawai. Dengan kata lain lingkungan kerja
dibentuk sedemikian rupa agar memberikan kondisi yang dapat memberikan
kebebasan dan keleluasan pegawai dalam bekerja, akan tetapi semua proses
tersebut harus pula disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dari organisasi itu
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 2/12
sendiri, sehingga ada kesesuaian antara kebutuhan pegawai dengan kebutuhan
organisasi.
Melihat kenyataan yang dikemukakan sebelumnya maka tujuan suatu
perusahaan atau organisasi akan lebih mudah tercapai apabila perusahaan mampu
meningkatkan motivasi pegawainya yang di pengaruhi oleh lingkungan kerja, dan
kepemimpinan dalam organisasi itu sendiri.
B.
Masalah
Pada karya tulis ini, penulis akan memberikan uraian hubungan antara
motivasi kerja dan lingkungan kerja yaitu kendala-kenadala apa saja yang akan
kita temui jika kedua pokok masalah ini saling dihubungkan.
C. Tujuan
Tujuan penulisan dari karya tulis ini yaitu sebagai syarat memenuhi tugas
individu dari mata kuliah kesehatan dan keselamatan kerja disamping itu sebagai
bahan pertimbangan bagi mahasiswa untuk mengetahui sejauh mana hubungan
antara motivasi dan lingkungan kerja ditinjau dari K3 pada khususnya.
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 3/12
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Kerja
Menurut Mardiana (Kholiq, 2008) “Lingkungan kerja adalah lingkungan
dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Menurut Nitisemito (Kholiq,
2008) ”Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang diembankan.”
Menurut Sedarmayanti (Kholiq, 2008) “Secara garis besar, jenis lingkungan
kerja terbagi menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non
fisik”.
1. Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti (Kholiq, 2008) “lingkungan kerja fisik adalah semua
yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara
langsung maupun tidak langsung”. Menurut Sarwono (Kholiq, 2008) “Lingkungan
kerja fisik adalah tempat kerja pegawai melakukan aktivitasnya”. Lingkungan kerja
fisik mempengaruhi semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini
mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan
kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.
Menurut Robbins (Kholiq, 2008) Lingkungan kerja fisik juga merupakan faktor
penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja. Faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah: a) suhu, b) kebisingan, c)
penerangan, d) mutu udara.”
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 4/12
a. Suhu. Suhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang
besar. Dengan demikian untuk memaksimalkan motivasi, adalah penting
bahwa pegawai bekerja di suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian
rupa sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap
individu.
b. Kebisingan. Bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-
suara yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan
penurunan motivasi kerja sebaliknya efek dari suara-suara yang tidak dapat
diramalkan memberikan pengaruh negatif dan mengganggu konsentrasi
pegawai.
c. Penerangan. Bekerja pada ruangan yang gelap dan samara-samar akan
menyebabkan ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat
membantu pegawai dalam mempelancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat
dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia pegawai. Pencapaian motivasi
kerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk
pegawai yang lebih tua dibanding yang lebih muda.
d. Mutu Udara. Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika
menghirup udara yang tercemar membawa efek yang merugikan pada
kesehatan pribadi. Udara yang tercemar dapat menggangu kesehatan pribadi
pegawai. Udara yang tercemar di lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit
kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah, dan depresi.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 5/12
Menurut Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik
adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan
bawahan”. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak
bisa diabaikan. Menurut Nitisemito (2001) perusahan hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan
maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang
hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan
pengendalian diri. Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan
maupun atasan harus dilakukan karena kita saling membutuhkan.
Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.
Menurut Mangkunegara (2009), untuk menciptakan hubungan hubungan yang
harmonis dan efektif, pimpinan perlu: 1) meluangkan waktu untuk mempelajari
aspirasi-aspirasi emosi pegawai dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim
kerja dan 2) menciptakan suasana yang meningkatkatkan kreativitas. Pengelolaan
hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu untuk
diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap prestasi kerja pegawai. Hal
ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin. Manusia mempunyai
perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang saja.
B. Motivasi Kerja
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 6/12
Manullang (Aris Suyoko, 2008) menyatakan bahwa, motivasi adalah
memberikan daya perangsang kepada karyawan yang bersangkutan agar karyawan
tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya. Motivasi Kerja menunjuk pada
kondisi-kondisi di dalam dan di luar individu - yang menyebabkan adanya
keragaman dalam intensitas, kualitas, arah, dan lamanya perilaku kerja.
Dalam pemberian motivasi seluruh perusahaan mempunyai kesamaan tujuan
untuk merangsang dan mendorong individu agar bekerja lebih giat, efisien dan efektif
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh
dari pemberian motivasi menurut Hasibuan (Aris Suyoko, 2008) yaitu:
1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2) Meningkatkan prestasi kerja karyawan
3) Meningkatkan kedisiplinan karyawan
4) Mempertahankan kestabilan perusahaan
5) Mengefektifkan pengadaan karyawan
6) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7) Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi
8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
9) Meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas
10) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
Teori-Teori Motivasi
Teori-teori motivasi yang akan dikemukakan berikut ini merupakan hal penting,
karena teori motivasi ini dapat memudahkan bagi manajemen perusahaan untuk dapat
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 7/12
menggerakan, mendorong dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada para
karyawan. Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa teori motivasi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
1). Teori Motivasi Klasik. Teori motivasi Frederick Winslow Taylor dinamakan
teori motivasi klasik, Frederick Winslow memandang bahwa memotivasi para
karyawan hanya dari sudut pemenuhan kebutuhan biologis saja. Kebutuhan biologis
tersebut dipenuhi melalui gaji atau upah yang diberikan, baik uang ataupun barang,
sebagai imbalan dari prestasi yang telah diberikannya.
2). Teori Motivasi Abraham Maslow. Teori Motivasi Abraham Maslow
mengemukakan bahwa teori hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak, yakni
seseorang berprilaku dan bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu
berjenjang artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat
kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai
tingkat kebutuhan kelima.
3). Teori Motivasi Dari Frederick Herzberg Frederick Herzberg seorang
Profesor Ilmu Jiwa pada Universitas di Cleveland, Ohio, mengemukakan teori
motivasi dua factor atau Herzberg’s Two Factors Motivation Theory atau sering juga
disebut teori motivasi kesehatan (factor Higienis)
4).Teori Motivasi Prestasi Dari Mc Clelland Mc Clelland mengemukakan
teorinya yaitu Mc Clelland Achievement Motivation Theory atau teori Motivasi
Prestasi Mc Clelland. Menurut Mc Clelland yang dikutip oleh Hasibuan (2005) teori
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 8/12
ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana
energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi
seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia
C. Hubungan Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
Menurut Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah
menciptakan motivasi kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang
termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Yang artinya pekerjaan
diselesaikan sesuai standard yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan.
Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan
menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi
Menurut McCormick dalam Mangkunegara (2000), motivasi kerja adalah
kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku
yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Sedangkan Nawawi (2003) menyatakan:
motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang berlangsung secara sadar. Dari defenisi di
atas tersebut dapat dijelaskan bahwa perusahaan/manajemen tempat kerja harus
mengetahui apa dan bagaimana yang harus dipenuhi (pemuas kebutuhan karyawan)
dalam hal ini lengkungan kerja yang baik dan nyaman sehingga dapat menjadi daya
pendorong bagi karyawan untuk berperilaku ke arah tercapainya tujuan perusahaan,
Lingkungan kerja mencakup segala sesuatu yang berkaiatan dengan hal yang
dapat membahayakan pekerja dan lingkungan secara fisik, misalnya aspek
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 9/12
keselamatan kerja, keamanan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Semua
pekerja memrlukan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, untuk itu perusahaan
berkewajiban menciptakan dan mengembangkan serta memberi jaminan liungkungan
kerja yang aman, sehingga pekerja juga dapat bersemangant atau termotivasi dalam
bekerja. Oleh karena itu perusahaan secara terus melakukan pemantauan dan
pengamanan terhadap lingkungan fisik tidak hanya itu hal-hal yang beritan dengan
lingkungan nonfisik (hubungan kerja) harus terus dijaga demi menginkatkan motivasi
kerja karyawan yang dapat akhirnya dapat menguntungkan perusahaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan, yang salah
satunya adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang merupakan segala sesuatu
yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebenkan. Lingkungan kerja menjadi dua, pertama lingkungan
fisik, yaitu peralatan kerja, suhu atau situasi udara, penerangan, tata ruangdan hal-hal
lain yang terkait dengan lingkungan fisik. Kedua, nonfisik/psikososial yaitu norma-
norma kelompok kerja, peran dan sikap pekerja, hubungan antara sesame karyawan
dan hubungan antara karyawan dengan pimpinan. Suasana lingkungan kerja yang
menyenangkan akan dapat mempengaruhi motivasi karyawan dalam pekerjaannya.
Bekerja dalam lingkungan kerja yang menyenangkan merupakan harapan sekaligus
impian dari setiap pekerja. Menurut Nitisemito (Nur Fitryaningsih,2008) lingkungan
kerja dapat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai.
Sehingga setiap organisasi atau perusahaan harus mengusahakan agar lingkungan
kerja dimana pegawai berada selalu dalam kondisi yang baik.
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 10/12
Dengan adanya lingkungan kerja yang baik, akan mempengaruhi motivasi kerja
karyawan/pegawai sehingga apa yang dihasilkan akan semakin baik. Lingkungan
kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para
pegawai/karyawan untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat
mempengaruhi motivasi karyawan/pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan
kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk
melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis
prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan
kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan
atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 11/12
BAB III
KESIMPULAN
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang diembankan.
Jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: lingkungan kerja fisik, dan
lingkungan kerja non fisik”. Lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun
dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan
Motivasi Kerja menunjuk pada kondisi-kondisi di dalam dan di luar individu -
yang menyebabkan adanya keragaman dalam intensitas, kualitas, arah, dan
lamanya perilaku kerja
Ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari pemberian motivasi antara lain:
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, Meningkatkan prestasi kerja
karyawan, Meningkatkan kedisiplinan karyawan , Mempertahankan kestabilan
perusahaan , Mengefektifkan pengadaan karyawan
Dengan adanya lingkungan kerja yang baik, akan mempengaruhi motivasi kerja
karyawan/pegawai sehingga apa yang dihasilkan akan semakin baik. Lingkungan
kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para
pegawai/karyawan untuk dapat berkerja optimal.
5/12/2018 PENDAHULUAN_bunda - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluanbunda 12/12
DAFTAR PUSTAKA
Aris Suyoko, 2008, hubungan antara program k3 (kesehatan Dan keselamatankerja) dan motivasi kerja Dengan produktivitas kerja karyawan Pt. Air mancur
di wonogiri. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kholiq Kariyanto, 2009. Hubungan antara lingkungan kerja dan semangat kerja
pegawai dengan produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota
Probolinggo
Nur fitriyaningsih, 2008 Hubungan antara lingkungan kerja dengan Produktivitaskerja karyawan Skripsi Fakultas psikologi Universitas muhammadiyah,
Surakarta.