pendahuluan rgb

Upload: frakturhepatika

Post on 08-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bismillah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANKecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja merupakan suatu keadaan yang tidak di inginkan yang terjadi pada semua usia dan secara mendadak. Angka kejadian kecelakaan lalu lintas di kota Semarang sepanjang tahun 2011 mencapai 217 kasus, dengan korban meninggal 28 orang, luka berat 40 orang, dan luka ringan sejumlah 480 orang.Pasien pasien dengan kecelakaan banyak menderita multiple trauma, dimana dengan multipel trauma membutuhkan penilaian yang berkelanjutan untuk memastikan prioritas .Bagaimanapun juga, trauma bukanlah proses yang statis. Begitu satu masalah teratasi , akan muncul masalah yang lain dan underlying medical problem lainnya bisa meningkat kepentingannya. Sebagai contoh, sepsis atau gagal organ (Multipel Organ Dysfunction Syndrom) justru bisa menjadi penyebab kematian yang lambat. Oleh karena itu, pengawasan penuh tetap harus dipertahankan dan pasien trauma harus dire-evaluasi secara konstan. Begitu juga dengan pendekatan terapetik harus terus diawasi untuk meningkatkan probabilitas kesembuhan pasien. (ATLS:2004)

Pemeriksaan klinis tetap merupakan hal yang paling komprehensif dalam evaluasi diagnostik penderita-penderita trauma, dimana dengan pemeriksaan pemeriksaan serial yang cepat, tepat dan noninvasive diharapkan dapat menunjukkan progresivitas atau kemunduran dari proses penyakit atau gangguan tersebut. Pengertian dasar terhadap sistem penentuan derajat keparahan penyakit atau sistem skoring merupakan hal yang penting dalam menangani pasien dengan trauma multipel. Skoring trauma pada awalnya dibuat di negara maju untuk memudahkan seorang triase prehospital dalam membuat keputusan jenis pusat trauma tempat pasien harus dirujuk. Selain itu skor trauma digunakan untuk mengevaluasi derajat keparahan suatu trauma, menilai tingkat kerusakan (harm) pada tubuh pasien, serta menilai prognosis akibat cedera traumatik. Pada perkembangan selanjutnya, skor trauma digunakan untuk mengidentifikasi kasus trauma secara obyektif yang akan berguna bagi sistem asuransi. Skor trauma juga menjadi suatu sistem yang secara epidemiologi dapat mengevaluasi kinerja sebuah pusat trauma guna memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat di tahun 2011 terdapat lebih dari 5,6 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 1.3 juta orang mengalami kecacatan fisik. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi yaitu insiden fraktur ekstrimitas bawah sekitar 40% dari insiden kecelakaan yang terjadi. Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi diintegritas pada tulang. Penyebab terbanyaknya adalah insiden kecelakaan, tetapi factor lain seperti proses degeneratif dan osteoporosis juga dapat berpengaruh terhadap terjadinya fraktur.Dengan fasilitas minimal, sistem skoring menjadi sangat diperlukan untuk menilai derajat keparahan dan prognosis cedera yang dialami pasien. Di antara sekian banyak sistem skoring, maka sistem yang memiliki penilaian paling sederhana baik dari segi data yang diambil maupun cara penghitungannya, antara lain system Glasgow Coma Scale (GCS), Revised Trauma Score (RTS), triage Revised Trauma Score (tRTS) dan Glasgow Coma Scale, Age and Systolic Blood Pressure (GAP),serta Mechanism, Glasgow Coma Scale, Age and Systolic Blood Pressure (MGAP).