pendahuluan pajak (kup)

36

Upload: tika

Post on 26-Sep-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Matakuliah KUP, pengenalan pajak ..

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN PAJAK

PENDAHULUAN PAJAK

DIYAN SULASTIKA RIZAJAYANTI

JESICA MAGDALENA

TIARA NOVA

NIA RAHMAYANTI

HESTY RAHMAWATI

KEL. 1

Di bimbing oleh :

Meilda Wiguna, SE. M. Sc

PENGERTIAN PAJAK

Nigthtingale (2000:5) menyatakan A compulsory contribution, imposed by Government, and while tax payers many receive nothing identifiable in return for their contribution, they nevertheless have the benefit of living in a relative by educated, healthy and save society.

PENGERTIAN PAJAK

Dari definisi tersebut, pajak sebagai iuran yang ditetapkan pemerintah dan Wajib Pajak (WP) tidak memperoleh kontra prestasi langsung, akan tetapi memperoleh manfaat kehidupan yang relatif aman, sejahtera dan berpendidikan.

PENGERTIAN PAJAK

Prof.Dr.P.J.A.Adriani

Iuran kepada negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan

PENGERTIAN PAJAK

Mr. DR. N. J. FeldmannPajak adalah prestasi yang dilaksanakan oleh dan terutang kepada Pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontra-prestasi, dan semata2 digunakan untuk menutup pengeluaran2 umum.

PENGERTIAN PAJAK

UU No 28 tahun 2007:

Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Kesimpulan Pengertian Pajak

Pajakadalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkannorma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang danjasa kolektifuntuk mencapai kesejahteraan umum.

UNSUR-UNSUR PAJAK

Pajak dipungut berdasarkan undang-undang.Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.

Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara langsung.Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.

Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.

UNSUR-UNSUR PAJAK

Pemungutan pajak dapat dipaksakan.Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsimengisi Kas Negara/Anggaran Negarayang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif).

ASAS-ASAS PAJAK

asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan

asas efisien atau asas ekonomis

asas pemungutan pajak yang tepat waktu atau asas kesenangan

asas kepastian hukum

Adam Smith

Asas Equality

Asas Certainty

Asas Confinience of Payment

Asas Efficienci

Asas Pajak Menurut Adam Smith

AsasEquality(asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan): pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak.

Asas Certainty(asas kepastian hukum): semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi yang melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum.

AsasConvinience of Payment(asas pemungutan pajak yang tepat waktu atau asas kesenangan): pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima penghasilannya atau disaat wajib pajak menerima hadiah.

AsasEfficiency(asas efisien atau asas ekonomis): biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak.

ASAS-ASAS PAJAK

W. J. Langen

Asas Daya Pikul

Asas Manfaat

Asas Kesamaan

Asas Beban yang Sekecil-kecilnya

Asas Kesejahteraan

Asas Pajak Menurut W. J. Langen

Asas daya pikul: besar kecilnya pajak yang dipungut harus berdasarkan besar kecilnya penghasilan wajib pajak. Semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pajak yang dibebankan.

Asas manfaat: pajak yang dipungut oleh negara harus digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan umum.

Asas kesejahteraan:pajak yang dipungut oleh negara digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Asas kesamaan: dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu dengan yang lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama (diperlakukan sama).

Asas beban yang sekecil-kecilnya: pemungutan pajak diusahakan sekecil-kecilnya (serendah-rendahnya) jika dibandingkan dengan nilai obyek pajak sehingga tidak memberatkan para wajib pajak.

ASAS-ASAS PAJAK

Adolf Wagner

Asas Politik Finansial

Asas Ekonomi

Asas Administrasi

Asas Yudiris

Asas Keadilan

Asas Pajak Menurut Adolf Wagen

Asas politik finansial: pajak yang dipungut negara jumlahnya memadai sehingga dapat membiayai atau mendorong semua kegiatan negara.

Asas ekonomi: penentuan obyek pajak harus tepat, misalnya: pajak pendapatan, pajak untuk barang-barang mewah

Asas keadilan: pungutan pajak berlaku secara umum tanpa diskriminasi, untuk kondisi yang sama diperlakukan sama pula.

Asas administrasi: menyangkut masalah kepastian perpajakan (kapan, dimana harus membayar pajak), keluwesan penagihan (bagaimana cara membayarnya) dan besarnya biaya pajak.

Asas yuridis: segala pungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang.

HUKUM PAJAK

Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak

PAJAK DALAM SISTEMATIKA TATA HUKUM

Hukum

Hukum Negara

Hukum Tata Negara

Hukum Administrasi Negara

Hukum Pidana

Hukum Perdata

Hukum Pajak

PEMBAGIAN HUKUM PAJAK

HUKUM PAJAK MATERIAL

mengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan WP

UU PPh dan UU PPN

HUKUM PAJAK FORMAL

tata cara untuk mewujudkan hukum material menjadi kenyataan

UU KUP, UU PPSP,

UU Pengadilan Pajak

KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

HUKUM

HUKUM PUBLIK / HUKUM NEGARA

HUKUM PAJAK

HUKUM PIDANA

HUKUM ADM NEGARA

HUKUM TATA NEGARA

HUKUM PERDATA / HUKUM FISKAL

Hukum pajak tidak berdiri sendiri, melainkan berada dalam kandungan hukum administrasi sebagai bagian dari hukum publik. Hukum pajak merupakan bagian dari hukum administrasi, yang merupakan segenap peraturan hukum yang mengatur segala cara kerja dan pelaksanaannya serta wewenang dari lembaga-lembaga Negara serta aparaturnya dalam melaksanakan tugas administrasinya.

Jika hukum publik mengatur hubungan antara pemerintah (selaku penguasa) dengan rakyatnya, hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (selaku pemungut pajak) dengan rakyatnya (selaku Wajib Pajak).

Kedudukan Hukum Pajak

22

Jenis Pajak

Pajak

Golongan

Sifat

Lemb.

Pemungutnya

Pajak Daerah

Pajak Pusat

Pajak Obyektif

Pajak Subyektif

Pajak Langsung

pajak tdk langsung

MENURUT SIFATNYA

PAJAK LANGSUNG

PEMBEBANANNYA TIDAK DAPAT DILIMPAHKAN KPD PIHAK LAIN

PPh

PAJAK TIDAK LANGSUNG

PEMBEBANANYA DAPAT DILIMPAHKAN KEPADA PIHAK LAIN

PPN

MENURUT SASARAN/ OBYEKNYA

PAJAK SUBYEKTIF

BERDASARKAN SUBYEK BARU DICARI OBYEKNYA

PPh

PAJAK OBYEKTIF

BERDASARKAN OBYEK BARU DICARI SUBYEKNYA

PPN, PPnBM

MENURUT LEMBAGA PEMUNGUTNYA

PAJAK PUSAT

PAJAK DAERAH

Pajak Penghasilan

Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM

Bea Meterai

Pajak Bumi dan Bangunan

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

PAJAK

PROPINSI

PAJAK

KABUPATEN

Bea Balik Nama

Pajak Kendaraan

Pajak Hotel & Restoran

Pajak Hiburan

Pajak Radio

26

FUNGSI PAJAK

Fungsi Anggaran

Fungsi Mengatur

Fungsi Stabilitas

Fungsi Redistribusi Pendapatan

FUNGSI PAJAK

Fungsi anggaran (budgetair)

Sebagai sumber pendapatannegara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya.

Fungsi mengatur (regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhanekonomimelalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan

Fungsi stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasidapat dikendalikan.

Fungsi redistribusi pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatanmasyarakat.

SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK

Pemungutan pajak harus adil

Seperti halnyaproduk hukumpajak pun mempunyai tujuan untuk menciptakan keadilan dalam hal pemungutan pajak. Adil dalam perundang-undangan maupun adil dalam pelaksanaannya.

Contohnya:

Dengan mengatur hak dan kewajiban para wajib pajak

Pajak diberlakukan bagi setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai wajib pajak

Sanksi atas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat ringannya pelanggaran

Pengaturan pajak harus berdasarkan UU

Sesuai dengan Pasal 23 UUD 1945 yang berbunyi: "Pajak dan pungutan yang bersifat untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang", ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan UU tentang pajak, yaitu:

Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara yang berdasarkan UU tersebut harus dijamin kelancarannya

Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan secara umum

Jaminan hukum akan terjaganya kerasahiaan bagi para wajib pajak

sambungan

Pungutan pajak tidak mengganggu perekonomian

Pemungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu kondisiperekonomian, baik kegiatanproduksi,perdagangan, maupunjasa. Pemungutan pajak jangan sampai merugikan kepentinganmasyarakatdan menghambat lajunya usaha masyarakat pemasok pajak, terutama masyarakat kecil dan menengah.

Pemungutan pajak harus efesien

Biaya-biayayang dikeluarkan dalam rangka pemungutan pajak harus diperhitungkan. Jangan sampai pajak yang diterima lebih rendah daripada biaya pengurusan pajak tersebut. Oleh karena itu, sistem pemungutan pajak harus sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. Dengan demikian, wajib pajak tidak akan mengalami kesulitan dalam pembayaran pajak baik dari segi penghitungan maupun dari segi waktu.

Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Bagaimana pajak dipungut akan sangat menentukan keberhasilan dalam pungutan pajak. Sistem yang sederhana akan memudahkan wajib pajak dalam menghitung beban pajak yang harus dibiayai sehingga akan memberikan dapat positif bagi para wajib pajak untuk meningkatkan kesadaran dalam pembayaran pajak. Sebaliknya, jika sistem pemungutan pajak rumit, orang akan semakin enggan membayar pajak.

Contoh:

Bea materai disederhanakan dari 167 macam tarif menjadi 2 macam tarif

Tarif PPN yang beragam disederhanakan menjadi hanya satu tarif, yaitu 10%

Pajak perseorangan untuk badan dan pajak pendapatan untuk perseorangan disederhanakan menjadi pajak penghasilan (PPh) yang berlaku bagi badan maupun perseorangan (pribadi)

sambungan