pendahuluan hema1

26
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemeriksaan darah rutin merupakan salah satu hal yang harus diketahui oleh para tenaga medis, karena hal tersebut merupakan dasar dari rangkaian medis yang harus dilakukan sebelum atau sesudah melakukan diagnosa ataupun tindakan medis lainnya. Selain itu dengan pemeriksaan darah rutin pula kita dapat mengetahui keadaan probandus dan mengaitkan keadaanya dengan aplikasi klinis yang ada, seperti jika kekurangan Hb maka probandus dapat diperkirakan menderita anemia. Maka dari itu sebagai calon tenaga medis khususnya dokter gigi, kitapun harus mengetahui cara kerja pemeriksaan tersebut agar dikemudian hari pada saat menemui pasien kita sudah mengetahui apa saja yang terlebih dahulu harus diperiksa pada pasien-pasien dengan kelainan darah tertentu agar tidak menimbulkan kesalahan atau kegawatan. I.2 Tujuan 1. Mengetahui cara kerja pemeriksaan darah rutin 1

Upload: charmelita-clara

Post on 03-Jul-2015

681 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN hema1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemeriksaan darah rutin merupakan salah satu hal yang harus

diketahui oleh para tenaga medis, karena hal tersebut merupakan dasar

dari rangkaian medis yang harus dilakukan sebelum atau sesudah

melakukan diagnosa ataupun tindakan medis lainnya. Selain itu

dengan pemeriksaan darah rutin pula kita dapat mengetahui keadaan

probandus dan mengaitkan keadaanya dengan aplikasi klinis yang

ada, seperti jika kekurangan Hb maka probandus dapat diperkirakan

menderita anemia.

Maka dari itu sebagai calon tenaga medis khususnya dokter gigi,

kitapun harus mengetahui cara kerja pemeriksaan tersebut agar

dikemudian hari pada saat menemui pasien kita sudah mengetahui apa

saja yang terlebih dahulu harus diperiksa pada pasien-pasien dengan

kelainan darah tertentu agar tidak menimbulkan kesalahan atau

kegawatan.

I.2 Tujuan

1. Mengetahui cara kerja pemeriksaan darah rutin

2. Mengetahui cara pemeriksaan kadar hemoglobin pada manusia

3. Mengetahui cara pemeriksaan jumlah leukoosit pada manusia

4. Mengetahui cara pemeriksaan laju endap darah pada manusia

I.3 Manfaat

Mahasiswa dapat mempraktekkan cara kerja pengambilan

darah dan pemeriksaannya sehingga dapat mengetahui keadaan normal

atau tidaknya kadar hemoglobin, jumlah sel leukosit, dan laju endap

darah pada probandus.

1

Page 2: PENDAHULUAN hema1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pemeriksaan kadar hemoglobina. Hemoglobin adalah protein respiratori, spektrum warna merah

hemaglobinmemberikan warna pada darah. Protein tersebut berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan dan membawa karbon dioksida kembali ke paru. Komponen utama hemoglobin adalah hame dan globin.Hemoglobin normal pada dewasa adalah hemoglobin A yang terdiri dari empat komponen hame dan empat rantai polipeptida dengan jumlah keseluruhan 547 asam amino. Rantai polipeptita ini mempunyai dua rantai alfa dan dua rantai beta, setiap rantai ini mengikat dua hame. Satu rantai alfa terbentuk dari 141 asam amino dan satu rantai beta terbentuk dari 146 asam amino. Fungsi dari hemoglobin selain untuk mengangkut oksigen ialah untuk molecular tranduser panas melalui siklus oksigenasi –deoksigenasi. Hemoglobin adalah modular metabolism eritrosit dan oksidasi hemoglobin petanda proses penuaan hemoglobin. Aktivitas enzimatik hemoglobin mempunyai peranan dalam interaksi dengan obat.Menurut Standley (2010) nilai hemoglobin yang normal pada wanita adalah di antara 12g/dl hingga 16g/dl. (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21400/4chapter%2011.pdf)

b. KapilerKapiler sejati adalah jaringan anastomosis cabang samping dari pembuluh darah transit dan dikelilingi pada sisi hulu oleh sfingter prakapiler kecil yang mengandung otot polos (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, halaman 596)

c. VenaDinding venula hanya sedikit lebih tebal dari dinding kapiler, selain itu juda dinding vena lebih tipis dan mudah teregang. Dinding tersebut mengandung otot polos yang relative lebih sedikit namun dapat berkontraksi lebih kuat bila mendapat rangsangan dari sarafnoraderenergik vena dan vasokontriktordarah seperti endotelin. (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, halaman 599)

2. Jumlah Leukosita. Pada keadaan normal,darah manusia mengandung 4000 – 11.000 sel darah

putih per mikro liter.Jenis sel terbanyak adalah granulosit.sel granulosit muda memiliki inti berbentuk tapal kuda yang akan berubah menjadi multi

2

Page 3: PENDAHULUAN hema1

lobula dengan bertambahnya umur sel. Leukosit berfungsi sebagai alat pertahanan terhadap masuknya benda lain dari dalam tubuh, khususnya mikroorganisme. Penurunan jumlah leukosit pada pasien yang menmgalami depresi sumsum tulang akibat kemoterapi antikanker seperti metotreksat dapat menyebabkan turunnya imunitas sehingga penderita menjadi rentan terhadap infeksi opoturnistik.

b. Bilik Hitung Neubauer Improved adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah leukosit yang dihitung dengan metode konvensional.

3. Laju Endap Daraha. Westergreen adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang

belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang belum spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akutdan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stressfisiologis (kehamilan).Metode LED Westergreen lebih baik daripada metode Wintrobe karena metode Westergreen memiliki panjang pipet yang lebih panjang ini menyebabkan hasil nilai pemeriksaan lebih baik.

3

Page 4: PENDAHULUAN hema1

BAB III

METODE PEMERIKSAAN

3.1 Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

3.1.1 Alat dan bahan

darah vena

HCL 0,1 N

Aquadest

Tabung pegencer panjang 12 cm, dinding bergaris

mulai angka 2 (bawah) s/d 22 (atas)

Tabung standart hemoglobin

Pipet hemoglobin dengan pipet karet panjang 12,5

terdapat angka 20 µl

Pipet HCL

Botol tempat aquadest dan HCL 0,1 N

Batang pengaduk (dari kaca) .

3.1.2 Cara kerja

Isi tabung dengan HCl 0,1 M sampai dengan angka

2

Hisap darah dengan pipet sampai angka 20 µl

Hapus darah dari ujung pipet

Tuang ke dalam tabung pengencer

Biarkan selama 1-3 menit

Tambahkan aquades tetes demi tetes sambil diaduk

sampai warna sama dengan tabung standar Hb.

Lihat skala

Interpretasikan hasil

3.2 Jumlah leukosit

3.2.1 Alat dan bahan

Darah vena

Larutan truk yang terdiri dari :

4

Page 5: PENDAHULUAN hema1

Gentian violet 1% : 1 ml.

Asam acetat glacial : 1 ml.

Aquadest : 100 ml.

Hemositometer :

Bilik hitung (neubauer improved atau

burker)

Pipet leukosit

Pipet eritrosit

Kaca penutup

Mikroskop

3.2.2 Cara kerja

Bilik hitung dicari dengan mikroskop, cari kotak

sedang dipojok bilik hitung

Hisap darah dengan pipet leukosit sampai angka1

(pengenceran 10 kali)

Hapus darah yang melekat pada ujung pipet

Hisap larutan turk sampai angka 11 (jangan sampai

ada gelembung udara)

Angkatlah pipet dari cairan, tutup ujung pipet

dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap

Kocok dengan arah horizontal selama 15-30 detik

Buang 3 tetesan pertama

Tuang pada bilik yang telah ditutup dengan kaca

penutup yang diletakkan di mikrospkop

Hitung sel leukosit dengan perbesaran obyektif 10

kali atau 40 kali, dengan perhitungan :

Σ Leukosit = jmlh leukosit dlm ktk sdg x 6 x10 x 10

Jumlah kotak

3.3 Laju endap darah (LED)

3.3.1 Alat dan bahan

5

Page 6: PENDAHULUAN hema1

Darah EDTA

Larutan truk Natrium Sitrat 3,8%

Tabung Westergreen

Rak westergreen

3.3.2 Cara kerja

Hisaplah dengan spuit steril Natrium Sitrat 3,8 %

sampai angka 150 atau 0,5 ml dan masukkan ke

dalam tabung

Hisaplah darah dengan spuit steril sampai angka 0

atau 2 ml dan masukkan ke dalam tabung yang

sama

Campurlah kedua larutan tersebut

Ambillah campuran tersebut dengan tabung

westergreen sampai angka 0

Letakkan secara tegak lurus pada rak westergreen,

diamkan selama 60 menit

Bacalah tingginya lapisan plasma dalam milimeter

dan laporkanlah angka tersebut sebagai laju endap

darah.

6

Page 7: PENDAHULUAN hema1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hari dan tanggal praktikum : Senin, 25 April 20111

Nama : Henry Fuji Antony

Tempat, tanggal lahir : Cirebon, 6 Oktober 1992

Hasil praktikum :

a. Pemeriksaan kadar Hb :

Berdasarkan nilai rujukan menurut Dacie, kadar Hb pada laki-

laki dewasa yaitu 12,5 – 18,0 gr%. Hasil yang diperoleh dari

pemeriksaan Hb pada Probandus adalah 12,8 gr% jadi probandus

tersebut dinyatakan kadar hemoglobinnya dalam keadaan normal.

b. Jumlah leukosit :

Berdasarkan nilai rujukan menurut Dacie, jumlah sel leukosit

pada laki-laki dewasa yaitu 4 – 11 ribu/mm3. Hasil yang diperoleh

dari pemeriksaan jumlah sel leukosit pada Probandus adalah 9.350,

jadi probandus tersebut dinyatakan jumlah sel leukositnya dalam

keadaan normal.

Perhitungan :

Rata-rata jumlah leukosit dalam kotak sedang : 88+99 / 2 =

93,5

Σ Leukosit = 93,5 x 16 x 10 x 10

16

= 9350

c. LED :

Berdasarkan nilai rujukan menurut Wetergreen, laju endap

darah pada pria yaitu 0 – 15 mm/jam. Hasil yang diperoleh dari

pemeriksaan laju endap darah pada Probandus adalah 1 mm/jam,

jadi probandus tersebut dinyatakan laju endap darahnya dalam

keadaan normal.

7

Page 8: PENDAHULUAN hema1

B. Pembahasan

1. Hemoglobin

Pada pemeriksaan kadar Hb dengan menggunakan metode sahli

kemungkinan kesalahan adalah 10 % terjadi akibat keadaan alat standar

Hb yang sudah pucat dan volume pipet yang tidak tepat,hal ini juga terjadi

pada saat pemriksaan Hb yang dilakukan oleh kelompok kami dengan

kesalahan yang sama.

Sintesis Hemoglobin

Fungsi utama eritrosit adalah membawa O2 ke jaringan dan

mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru – paru.Untuk dapat

mencapai pertukaran gas ini,eritrosit mengandung protein khusus

hemoglobin.Tiap eritrosit mengandung sekitar 640 juta

hemoglobin.Tiap molekul hemoglobin ( Hb ) A pada orang dewasa

normal terdiri atas empat rantai polipeptida α2β2,masing –

masing dengan gugus hemenya sendiri.

Darah orang dewasa normal juga mengandung dua

hemoglobin lain dalam jumlah kecil yaitu HbF dan

HbA2.Keduanya mengandung rantai α,tetapi secara berurutan,

dengan rantai γ dan δ ,selain rantai β.Sinesis heme terutama

terjadi di mitokondria melalui suatu rangkaian reaksi biokimia

yang bermula dengan kondensasi glisin dan suksinin koenzim

A oleh kerja enzim kunci yang bersifat membatasi kecepatan

reaksi yaitu asam δ–aminolevulinat ( ALA ) sintase.Piridoksal

fosfat ( vitamin B6 ) adalah suatu koenzim untuk reaksi ini

yang dirangsang oleh eritroprotein.Akhirnya protoprofirin

bergabung dengan besi dalam bentuk ferro ( Fe2+) untuk

membentuk heme.

8

Page 9: PENDAHULUAN hema1

Masing – masing molekul heme bergabung dengan satu

rantai globin yang dibuat pada poliribosom.Suatu tetramer

yang terdiri dari empat rantai globin masing – masing dengan

gugus hemenya sendiri dalam satu ‘ kantung ‘ kemudian

dibentuk untuk menyusun satu molekul hemoglobin

( Hoffbrand,2005).

Gambar.rantai globin pada hemoglobin dewasa

Dalam pemeriksaaan kami terhadap darah probandus hasil

yang kami peroleh adalah 12, 8 % , sehingga dapat kami simpulkan

bahwa darah probandus Hbnya adalah normal.Dengan keterangan

sebagai berikut :

Nilai rujukan menurut DAICE

Dewasa Laki – Laki : 12,5 – 18,0 gr %

Dewasa Wanita : 11,5 – 16,5 gr %

Kekurangan Hb juga dapat menjadi indikasi bahwa pada probandus

mengalami anemia.Karena salah satu ciri utama penyakit anemia ialah

9

Page 10: PENDAHULUAN hema1

kurangnya Hemoglobin dalam tubuh,walaupun kurang akan eritrosit

juga mempengaruhinya.Anemia sendiri terdiri dari 6 macam yaitu :

a. Anemia mikrositik

b. Anemia normositik

c. Anemia makrositik

d. Anemia hipokrom

e. Anemia normokrom

f. Anemia hiperkrom

2. LED

LED tidak spesifik untuk penyakit ataupun gangguan kesehatan

tertentu.Perlu data – data lain untuk menyimpulkan penyebab dari

naiknya LED.Baik melalui anamnesa meliputi keluhan dan riwayat

kesehatan, pemeriksaan fisik, serta hasil pemeriksaan penunjang lain.

LED tinggi merupakan salah satu indikasi adanya gangguan kesehatan

dalam tubuh.Namun seseorang pada hasil pemeriksaan LED tinggi belum

tentu memiliki gangguan kesehatan.

Sedangkan dalam pemeriksaan yang praktikan lakukan,didapati bahwa

LED probodus berdasarkan nilai rujukan WESTERGREEN adalah 1

mm / jam,dari hasil tersebut dapar disimpulkan bahwa LED probandus

dalam keadaan normal.

LED dapat meningkat pada kondisi berikut :

1. Wanita hamil

2. Obesitas

3. Kadar kolesterol yang tinggi

4. Anemia

5. Penyakit Tuberkulosis ( TBC )

6. Gangguan pada ginjal

7. Penyakit tiroid ( kelenjar gondok )

8. Penyakit yang berhubungan dengan peradangan

10

Page 11: PENDAHULUAN hema1

9. Rhematoid Artritis, penyakit yang dapat menimbulkan

perdangan dan kerusakan sendi.

10. Demam rematik

11. Heperfibrinogenemia,peningkatan kadar fibrinogen ( zat yang

berperan dalam pembekuan darah )

12. Multiple Myeloma

Kadar LED di bawah angka normal dapat disebabkan oleh :

1. penyakit yang berhubungan dengan gagal jantung

2. kadar protein dalam plasma darah rendah bisa terjadi pada

gangguan hati atau ginjal

3. hipotermia,suhu tubuh dibawah normal

4. anemia sel sabit

5. penggunaan obata anti radang jenis steroid

6. hipofibrinogenemia,kurangnya kadar fibrinogen dalam darah

Terkadang pemeriksaan dalam medical check up tidak cukup untuk

menyimpulkan penyebab naiknya LED diperlukan pemeriksaan fisik,

mungkin pemeriksaan penunjang yang menyebabkan naiknya LED.

3. Jumlah Leukosit

Pada saat pemeriksaan darah probandus kami menggunakan

penghitungan leukosit pada bilik hitung Neubauer Improved atau

Burker.Bilik yang kami gunakan adalah 1, 3, 7, 9.Dari situ kami

melakukan penghisapan darah probandus sampai dengan angka 1

( pengenceran 10 x),dan hisapan larutan turk sampai angka 11.Dengan

mengocok secara horizontal 15 – 30 detik,lalu membuang 3 tetes

pertama,dan dituangkan ke tiap – tiap bilik,barulah kami hitung dengan

pembesaran obyektif 10x / 40.Dalam praktikum kita kali ini kita

menggunakan larutan Trunk.Larutan trung sendiri berfungsi untuk

menghancurkan sel – sel lain,sehingga memudahkan prkaktikan dalam

melakukan pengamatan terhadap jumlah leukosit dalam bilik hitung

burker.

11

Page 12: PENDAHULUAN hema1

Sehingga kami mendapatkan hasil dari penamatan bahwa jumlah

leukosit darah probandus adalah 9350 / mm³.Dari hasil tersebut dapat

kami simpulkan bahwa darah probandus normal.Dengan ketentuan

sebagai berikut :

Nilai rujukan menurut Daice :

Dewasa pria : 4 – 11 ribu / mm³

Dewasa wanita : 4 – 11 ribu / mm³

C. Aplikasi Klinis

1. Hemoglobin (Hb)

Jika seorang pasien diperiksalaboratorium dan mengalami

Penurunan Hb  dengan batas normal terdapat pada pasien: Anemia,

kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intravena berlebih, dan

hodgkin. Dapat juga disebabkan oleh obat seperti: Antibiotik, aspirin,

antineoplastik(obat kanker), indometasin, sulfonamida, primaquin,

rifampin, dan trimetadion. Sedangkan jika pasien dengan hasil Hb

yang meningkay dari batas normal terdapat pada pasien dehidrasi,

polisitemia, PPOK, gagal jantung kongesti, dan luka bakar hebat. Obat

yang dapat meningkatkan Hb adalah metildopa dan gentamicin.

Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh tersedianya oksigen pada

tempat tinggal, misalnya Hb meningkat pada orang yang tinggal di

tempat yang tinggi dari permukaan laut. Selain itu, Hb juga

dipengaruhi oleh posisi pasien (berdiri, berbaring), variasi diurnal

(tertinggi pagi hari).

Nilai normal Hb

Wanita             : 12-16 gr/dl

Pria                  : 14-18 gr/dl

Anak                : 10-16 gr/dl

Bayi baru lahir   : 12-24 gr/dl

Anemia

12

Page 13: PENDAHULUAN hema1

Anemia merupakan berkurangnya kadar hemoglobin

darah. Walaupun nilai normal dapat bervariasi antar

laboratorium, kadar hemoglobin biasanya kurang dari13,5g/dl

pada pria dewasa dan kurang dari 11,5 g/dl pada wanita dewasa.

Setelah kehilangandarah dalam jumlah banyak yang akut, tidak

segera terjadi anemia karena volume darahtotal berkurang.

Memakan waktu sampai sehari untuk menggantikan volume

plasma dansampai derajat anemia. Regenerasi massa hemoglobin

memakan waktu yang lama. Adaptasi utama terhadap anemia

terjadi dalam sistem kardiovaskular (dengan peningkatan volume

sekuncup dan takikardia) dan pada kurva disosiasi

O2 hemoglobin.(Hoffbrand, 2005)

Gejala yang ditimbulkan biasanya nafas pendek,

khususnya pada saat berolahraga, kelemahan, letargi, palpitasi

dan sakit kepala. Tanda-tanda dapat dibedakan menjadi tanda

umum dan khusus. Tanda umum meliputi kepucatan membran

mukosit yang timbul bila kadar hemoglobin kurang dari 9-10

g/dl. Sebaliknya warna kulit bukan tanda yang dapat diandalkan.

Sirkulasi yang hiperdinamik dapatr menunjukan takikardia,

Gambar. Rantai globin pada hemoglobin dewasa normal nadi

kuat, kardiomegali dan bising jantung aliran sistolik khususnya

pada apeks. Sedangkan pada tanda spesifik dikaitkan dengan

jenis anemia tertentu misalnya koilonikia dengan defisiensi besi,

ikterus dengan anemia hemolitik lain, deformiotas tulang dengan

talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital lain yang

berat. (Hoffbrand, 2005)

2. Leukosit

Bila jumlah leukosit lebih dari nilai normal, maka keadaan tersebut

disebut leukositosis. Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun

13

Page 14: PENDAHULUAN hema1

patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik yang

berat, gangguan emosi, kejang, takhikardi paroksismal, partus dan haid.

Peningkatan leukosit juga dapat menunjukan adanya proses infeksi

atau radang akut, misalnya pneumonia, meningitis, apendisitis,

tuberkolosis, tonsilitis, dll. Dapat juga terjadi miokard infark, sirosis

hepatis, luka bakar, kanker, leukemia, penyakit kolagen, anemia

hemolitik, anemia sel sabit , penyakit parasit, dan stress karena

pembedahan ataupun gangguan emosi. Peningkatan leukosit juga bisa

disebabkan oleh obat-obatan, misalnya: aspirin, prokainmid, alopurinol,

kalium yodida, sulfonamide, haparin, digitalis, epinefrin, litium, dan

antibiotika terutama ampicillin, eritromisin, kanamisin, metisilin,

tetracycline, vankomisin, dan streptomycin.

Penurunan jumlah leukosit dapat terjadi pada penderita infeksi

tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumaotid artritis, dan

penyakit hemopoetik(anemia aplastik, anemia perisiosa). Leokopenia

dapat juga disebabkan penggunaan obat terutama saetaminofen,

sulfonamide, PTU, barbiturate, kemoterapi kanker, diazepam, diuretika,

antidiabetika oral, indometasin, metildopa, rimpamfin, fenotiazin, dan

antibiotika.(penicilin, cefalosporin, dan kloramfenikol)

Nilai normal :

Dewasa                          : 4.000-10.000/mm3

Bayi/anak                     : 9.000-12.000/mm3

Bayi baru lahir              : 9.000-30.000/mm3

3. Laju Endap Darah (LED)

Tinggi ringannya nilai pada Laju Endap Darah (LED) memang sangat

dipengaruhi oleh keadaan tubuh kita, terutama saat terjadi radang. Namun

ternyata orang yang anemia, dalam kehamilan dan para lansia pun

memiliki nilai Laju Endap Darah (LED) yang tinggi. Jadi orang normal

pun bisa memiliki Laju Endap Darah (LED) tinggi, dan sebaliknya bila

Laju Endap Darah (LED) normalpun belum tentu tidak ada masalah. Jadi

14

Page 15: PENDAHULUAN hema1

pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) masih termasuk pemeriksaan

penunjang, yang mendukung pemeriksaan fisik dan anamnesis dari sang

dokter.

LED mengukur kecepatan endap eritrosit dan menggambarkan

komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit dan plasma.

LED dipengaruhi oleh berat sel darah dan luas permukaan sel serta

gravitasi bumi. Makin berat sel darah makin cepat laju endapnya dan

makin luas permukaan sel makin lambat pengendapannya. LED darah

normal relatif kecil karena gravitasi bumi seimbang dengan perpindahan

plasma ke atas. Setiap peningkatan viskositas plasma (misal oleh

kolesterol dan lemak lain) akan menimbulkan daya tarik ke atas semaki

besar sehingga laju endap lambat, tetapi sebaliknya setiap keadaan yang

membuat sel darah lebih berat (misal: saling melekat/menggumpal), maka

laju endap ke bawah makin meningkat. Perlekatan sel darah (Rouleaux)

dapat terjadi karena peningkatan perbandingan globulin, albumin dan

fibrinogen.

LED dapat dipakai sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi,

perjalanan penyakit terutama penyakit kronis misalnya TBC dan arthritis

rheumatoid. Peninggian LED biasanya terjadi akibat peningkatan kadar

globulin dan fibrinogen karena infeksi akut lokal maupun sistemis atau

trauma, kehamilan, infeksi kronis,dan infeksi terselubung yang berubah

menjadi akut. Penurunan LED dapat terjadi pada polisitemia vera, gagal

jantung kongesti, anemia sel sabit, infeksi mononukleus, defisiensi faktor

V pembekuan, dll.

LED normal:

Pria      : 0-8 mm/jam

Wanita : 0-15 mm/jam

15

Page 16: PENDAHULUAN hema1

BAB V

KESIMPULAN

Pemeriksaan darah rutin dengan menggunakan darah vena maupun darah

kapiler pada tubuh dapat memberikan pengetahuan yang bermacam-macam terutama

untuk mengetahui kadar hemoglobin, jumlah leukosit, laju endap darah dan

menghitung jenis leukosit atau Different Count. Sehingga dengan mengetahui hal-hal

tersebut, kita dapat mengantisipasi adanya gangguan fungsi darah pada seseorang jika

ditemukan hasil yang kurang atau lebih dari normal. Kemudian juga dapat dilakukan

tindakan-tindakan lebih lanjut untuk upaya penanganannya.

16

Page 17: PENDAHULUAN hema1

DAFTAR PUSTAKA

Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21400/4/chapter%2011.pdf, diakses pada

tanggal 26 april 2011.

Kapita selekta kedokteran edisi ke-3 jilid ke-2. Penerbit media aesclapius fakultas

kedokteran universitas Indonesia.2000.

Ganong, William F.2008. buku ajar fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta.

Guyton, Arthur C and Hall, John E.2007. buku ajar fisiologi kedokteran. EGC :

Jakarta.

http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/laju-endap-darah-led.html

17