pendahuluan

41
Struktur Beton SI-3112 1 PENDAHULUAN

Upload: xena

Post on 24-Feb-2016

193 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENDAHULUAN. Outline. Contoh Elemen Struktur Beton Bertulang Kelebihan dan Kekurangan Struktur Beton Proses Desain Keadaan Batas (Limit States) Filosofi Disain Pembebanan. BETON BERTULANG. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

1

PENDAHULUAN

Page 2: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

2

Outline

• Contoh Elemen Struktur Beton Bertulang• Kelebihan dan Kekurangan Struktur Beton• Proses Desain• Keadaan Batas (Limit States)• Filosofi Disain• Pembebanan

Page 3: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

3

BETON BERTULANG

Beton bertulang terdiri dari bahan beton dan baja. Beton dan baja membentuk material komposit dengan ikatan diantaranya disebut dengan lekatan (bond).

Gambar I.1. Material Komposit Beton Bertulang

bond

Betonbaja

P

Page 4: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

4

BETON BERTULANG Beton adalah material yang dapat menahan gaya tekan

(compression) yang besar, tetapi sangat lemah terhadap gaya tarik (kekuatan tarik beton kecil dan dapat diabaikan). Kekuatan tarik ini diperkuat (reinforced) oleh tulangan baja (reinforcement). Oleh sebab itu material komposit ini disebut beton bertulang yang dapat menahan tarik dan tekan.

Beton tanpa tulangan hanya dapat memikul beban yang relatif kecil karena timbul retak beton akibat tarik,

Page 5: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

5

BETON BERTULANG

tarik

Retak

Pkecil

tekan

Beton tanpa tulangan, P yang dipikul kecil akibat keruntuhan tarik

P

tulangan bajaretak rambut

Beton bertulang dapat menahan P yang jauh lebihbesar dibandingkan Beton tanpa tulangan

Page 6: PENDAHULUAN

Balok diperlukan untuk mentransfer beban lantai ketumpuan melalui aksi lentur.

Tegangan tarik lentur dan geser akan terbentuk dan harus diperhitungkan:

Balok Beton Bertulang

retak lentur tul. longitudinal dicor

dalam beton dan menahan tarik setelah terbentuk retak lentur

Tul. Long.

Retak geser

sengkang di cor dalam beton dan menahan tarik setelah terbentuk retak geser

sengkang

Page 7: PENDAHULUAN

Kolom Beton BertulangKolom mentransfer beban aksial dr lantai atas ke lantai dibawahnya.:

balok mentransfer beban ke kolom

kolom

Pondasi mentransfer beban ke tanah dan menahan beban kolom

beton – semakin tinggi f’c --> semakin tinggi kekuatan kolomTulangan geser

(sengkang/beugel)

baja tul vertical - menambah kekuatan kolom

Page 8: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

8

Beberapa Kelebihan Struktur Beton

• Ekonomis– Sistem lantai yang relatif tipis

– Bahan mudah diperoleh• Material beton cocok digunakan untuk fungsi

arsitektural (dapat dibentuk) dan struktural

Mengurangi tinggi bangunan Beban angin yang lebih kecil

Mengurangi kebutuhan cladding

Page 9: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

9

Kelebihan Struktur Beton (Lanjutan)

• Tahan terhadap api– Bangunan beton memiliki ketahanan terhadap

api selama 1 – 2 jam tanpa harus dilindungi bahan tahan api (bangunan kayu dan baja harus dilindungi bahan tahan api untuk mencapai tingkat ketahanan yang sama).

• Kekakuan– Kekakuan dan massa yang lebih besar sehingga

dapat mengurangi goyangan akibat angin dan getaran lantai (akibat pengaruh beban berjalan)

Page 10: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

10

Kelebihan Struktur Beton (Lanjutan)

• Biaya perawatan yang rendah • Ketersediaan material

– Pasir, kerikil, semen, air dan fasilitas pencampuran beton mudah diperoleh.

– Baja tulangan lebih mudah dibawa ke lokasi konstruksi dibandingkan profil baja.

Page 11: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

11

Kekurangan Struktur Beton

• Rawan retak• Kuat tarik yang rendah ~ 0.1 fc jika tidak diberikan

penulangan yang tepat akan terjadi retak.

Page 12: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

12

Kekurangan Struktur Beton(Lanjutan)

• Membutuhkan bekisting (form-work) dan perancah– Diperlukannya bekisting (acuan) untuk membentuk

penampang.– Diperlukannya sistem perancah untuk menahan beton

yang belum mengeras hingga beton tersebut mencapai kekuatan yang memadai.

– Biaya tambahan tenaga kerja dan material, yang tidak akan ada bilamana digunakan material bangunan lain seperti baja atau kayu

Page 13: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

13

Kekurangan Struktur Beton(Lanjutan)

• Kekuatan per unit volume relatif rendah.– fc’ ~ (5-10% dari kekuatan baja) – Membutuhkan volume yang lebih besar– Bangunan bentang panjang biasanya

menggunakan baja.

Page 14: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

14

Kekurangan Struktur Beton(Lanjutan)

• Perubahan volume dengan bertambahnya waktu– Beton dan Baja mengalami perpendekan dan

perpanjangan yang relatif sama akibat suhu.– Beton dapat mengalami susut, yang dapat

menyebabkan defleksi tambahan dan keretakan– Beton juga mengalami rangkak pada saat menahan

beban tetap, yang menyebabkan peningkatan defleksi seiring dengan bertambahnya waktu

Page 15: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

15

Proses Desain

• Tahap 1: Pendefinisian kebutuhan dan prioritas klien (Lingkup

AR).– Tinjauan fungsi– Tinjauan keindahan/ estetika– Tinjauan pendanaan/ budget

Page 16: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

16

Proses Desain(Lanjutan)

• Tahap 2: Pengembangan konsep desain– Pengembangan alternatif layout struktur– Memperkirakan ukuran awal komponen

struktur dan biaya untuk masing2 alternatif– Memilih sistem struktur yang paling optimal

• kepantasan• ekonomis• mudah dirawat

Page 17: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

17

Proses Desain(Lanjutan)

• Phase 3: Desain sistem struktur

– Analisis struktural ( berdasarkan desain awal)• Gaya dalam momen• Gaya dalam geser• Gaya dalam aksial• Gaya dalam torsi • Gaya dalam kombinasi

Page 18: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

18

Proses Desain(Lanjutan)

• Phase 3: Desain sistem struktur

– Desain elemen/ komponen struktur• Dimensioning elemen struktur untuk menahan gaya-

gaya dalam– aspek estetika– kemudahan dilaksanakan– kemudahan dirawat

• Mempersiapkan spesifikasi teknis

Page 19: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

19

Peraturan SNI/ACIKetika dua material seperti baja dan beton bekerja bersama, dapat dimengerti bahwa perilakunya menjadi kompleks, sehingga analisis kekuatan komponen struktur beton bertulang dilakukan secara semi-empiris, namun tetap rasional. Prinsip semi-rasional dan metod-metodenya ini terus menerus dikembangkan dan diperbaharui dengan terus berakumulasinya hasil penelitian eksperimental dan teoritis. American Concrete Institute (ACI), menjadi pusat pengembangan ini, mengeluarkan peraturan mengenai bangunan beton. SNI mengadopsi hampir secara penuh peraturan ACI.

Page 20: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

20

Philosophy Desain

Dua philosofi desain yang dikenal:• Metode beban kerja (Working stress method)

yang fokus pada kondisi beban layan.• Metoda kuat ultimit (Strength design method)

yang fokus pada pembebanan yang lebih besar daripada beban layan; dimana keruntuhan

mungkin terjadi.

Strength design method dianggap lebih realistik secara konseptual untuk memberi level keamanan yang lebih pasti.

Page 21: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

21

Strength Design Method

Dalam metoda kuat ultimit, besarnya beban layan dinaikan dengan menggunakan suatu faktor untuk mendapatkan beban dimana keruntuhan mungkin “terjadi”. Beban ini disebut beban terfaktor atau faktor ultimit

memikul beban terfaktor

Kuat yang dibutuhkan untukKuat rencana ³

Page 22: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

22

Metode Kuat Ultimit (Batas)

Kuat rencana diperoleh dari perhitungan sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan pada peraturan bangunan yang berlaku (SNI/ACI) dan kuat perlu diperoleh dari analisis struktur dengan menggunakan beban terfaktor/ultimit.

“Kuat rencana” sering disebut juga dengan “kuat ultimit (batas)”.

Page 23: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

23

Philosofi Dasar PerencanaanBerdasarkan SNI-03-2847-02

Pasal 11.1.1:Struktur dan komponen struktur harus

direncanakan hingga semua penampang mempunyai kekuatan rencana minimum sama dengan kuat perlu, yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor yang sesuai dengan ketentuan tata cara ini.

Rn ³ 1 S1 + 2 S2 + …

Page 24: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

24

Pasal 11.1.2:Komponen struktur juga harus memenuhi

ketentuan lain yang tercantum dalam tata cara ini untuk menjamin tercapainya perilaku struktur yang cukup baik pada tingkat beban kerja.

Page 25: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

25

Aturan Safety (Keamanan)

Struktur dan komponen struktur harus selalu dirancang untuk dapat menahan kondisi beban berlebih.

Ada tiga alasan utama kenapa hal tersebut harus ditinjau:[1] Ketidakseragaman kekuatan/tahanan struktur

[2] Kondisi pembebanan yang bervariasi

[3] Resiko kegagalan.

Page 26: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

26

Ketidakseragaman Tahanan Struktur

• Variasi kekuatan material beton dan baja tulangan.

• Perbedaan dimensi pada gambar rencana dan kenyataan dilapangan

• Akibat dari penyederhanaan rumusan dan asumsi yang digunakan pada perhitungan.

Page 27: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

27

Ketidakseragaman Tahanan Struktur

Contoh perbandingan momen runtuh hasil test dan hasil perhitungan untuk beton dengan

fc > 13.8 MPa.

Page 28: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

28

Kondisi Pembebanan yang Bervariasi

Distribusi frekuensi komponen beban hidup yang tetap (sustained) di perkantoran

Page 29: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

29

Resiko Kegagalan

• Potensi timbulnya korban jiwa.• Biaya untuk membersihkan puing – puing dan

penggantian struktur beserta isinya. • Biaya yang harus dibayarkan pada masyarakat.• Tipe keruntuhan, adanya tanda2 akan terjadinya

keruntuhan, adanya alternatif lintasan beban (load path)

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan tingkat keamanan yang dapat diterima

Page 30: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

30

Margin of Safety

Distribusi tahanan dan pembebanan digunakan untuk memperoleh tingkat probabilitas keruntuhan struktur.

Page 31: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

31

Margin of SafetyPersamaan

Y = R - S

disebut margin of safety. Tingkat probabilitas kegagalan didefinisikan sebagai:

Dan indeks keamanan (safety index) adalah

Y

Y

0 dari obabilitasPr YPf

Pf = 10 -3

= 3.0

Page 32: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

32

Pembebanan

1.SPESIFIKASIDapat mengacu pada peraturan pembebanan Indonesia (SNI) atau Uniform Building Code (UBC) atau International Building Code (IBC)

Page 33: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

33

Beban Mati

• Berat dari seluruh bagian bangunan yang permanen.

• Besar beban tetap dan lokasinya juga tetap• Beban mati bergantung pada berat jenis

material bangunan. Sebagai contoh untuk material beton berat normal, berat jenis = 2400 kg/m3

Page 34: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

34

Beban MatiContoh beban mati

· Berat struktur (dinding, lantai, atap, langit-langit, tangga )

· Perlengkapan bangunan yang sifatnya tetap(HVAC, perpipaan, kabel dan raknya dll)

Beban mati dapat juga bersifat tidak pasti:· Tebal perkerasan· Tebal timbunan tanah

Page 35: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

35

Beban – Beban HidupBeban yang dihasilkan akibat pemanfaatan struktur.

Biasanya berupa beban maksimum yang mungkin terjadi akibat pemanfaatan bangunan

Besarnya beban hidup yang diambil tidak boleh lebih kecil dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam peraturan.

Tergantung pada jenis elemen struktur dan beban yang ditinjau, nilai beban hidup dapat direduksi.

Contoh (lihat Peraturan Pembebanan) tangga perumahan : 300 Kg/m2ruang perkantoran : 250 Kg/m2

Page 36: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

36

Beban – Beban Lingkungan

• Gempa bumi• Angin• Tekanan tanah/air• Genangan air hujan• Perbedaan suhu• Perbedaan penurunan

Page 37: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

37

Beban Atap• Beban minimum pekerja dan peralatan/material konstruksi

selama masa pembangunan dan perawatan/perbaikan.• Genangan air hujan

– Atap harus dapat memikul beban dari air hujan yang terkumpul pada saat saluran tersumbat.

– Keruntuhan pada tampungan: Genangan air hujan terjadi didaerah defleksi maksimum

Akibatnya meningkatkan defleksi Mengakomodasi penambahan air siklus berlanjut…

Potensi keruntuhan

Page 38: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

38

Beban – Beban saat Konstruksi

• Peralatan konstruksi• Beban pekerja• Berat bekisting yang memikul berat beton

segar (beton yang belum mengeras.)

Page 39: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

39

Kombinasi-kombinasi Beban (Lihat Pasal 11.2)

• Kombinasi beban mati dan beban hidup: U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)

A= Beban Atap dan R = Beban Hujan

• Jika pengaruh angin ikut diperhitungkan:

• Jika pengaruh gempa harus diperhitungkan:U = 1,2 D + 1,0 LR 1,0 E atau

U = 0,9 D 1,0 E

terbesar yang pengaruh ambil W 1,6 D 0,9 U

atau R) atau(A 0,5 W 1,6 L 1,0 D 1,2U

Page 40: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

40

Kuat Rencana(Lihat Pasal 11.3)

1. Lentur, tanpa beban aksial ………………………………………… . 0,80

2. Beban aksial dan beban aksial dengan lentur a. aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur …..……………. 0,80

b. aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur: i. komponen struktur dengan tulangan spiral ……... 0,70 ii. komponen struktur lainnya ………….. 0,65

3. Geser dan torsi …………………………………………… ……………0,75 4. Tumpuan pada beton …………………………………………………..0,655. Beton polos struktural …………………………………………………..0,55

Page 41: PENDAHULUAN

Struktur Beton SI-3112

41

Beberapa Ketentuan Dasar SNI• Kuat tekan beton struktural minimum = 17.5

MPa (K-210);• Untuk struktur tahan gempa, kuat tekan beton

minimum = 20 MPa (K-250);• Baja tulangan yang digunakan haruslah

tulangan ulir. Baja polos hanya diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon;

• Batasan tulangan di atas tidak berlaku untuk jaring kawat baja polos.