pendahuluan
DESCRIPTION
PENDAHULUAN. SEJARAH PAJAK DI INDONESIA. Sebelum Abad XV. Sumbangan sukarela rakyat kepada Raja (belum merupakan pungutan) Digunakan untuk memelihara kepentingan negara ( kepentingan negara tidak banyak) Rakyat yg tidak mampu? mengganti dengan melakukan untuk pekerjaan umum. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
SEJARAH PAJAK DI INDONESIA
Sebelum Abad XV
• Sumbangan sukarela rakyat kepada Raja (belum merupakan pungutan)
• Digunakan untuk memelihara kepentingan negara ( kepentingan negara tidak banyak)
• Rakyat yg tidak mampu?
mengganti dengan melakukan untuk pekerjaan umum
PAJAK DI INDONESIA
• Orang terkemuka dan kaya bisa ganti rugi
• Kerajaan di Jawa abad XIX
pajak bisa berupa : uang, benda,
: tenaga
Penyewaan toll gatest untuk orang china dan eropa timbul pemberontakan
Setelah terbentuknya NKRI• Telah terpisah antara RT Kerajaan dan RT
Negara pajak mendapat tempat yg mantap diantara pendapatan negara
• Beban negara semakin banyak, sehingga
pajak dari sukarela pemberian yang ditetapkan negara secara sepihak dan dapat dipaksakan
PAJAK DI EROPA
• Berbarengan dengan terbentuknya tentara permanen perang antar negara memperluas jajahan
• Perancis 1944, Prusia 1626• Pembebanan pajak yang tidak merata
antara golongan atas (pemuka agama, bangsawan, dan orang yang dianggap berjasa kepada Negara dengan rakyat jelata) Revolusi Perancis
“bahwa pemungutan pajak harus diselenggarakan secara adil dan merata” semboyan rakyat pada Rev. Perancis
• UU PAJAK NASIONAL
• Sebagian besar merupakan warisan penjajah belanda sebelum disusun
“ Segala Badan Negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku,selama belum diadakan yang baru menurut UU ini”
• Hukum Pajak Warisan Belanda perlu dirubah?- masih kental nuansa penjajahnya- tidak memperhatikan aspek hukum adat
Tahun 1950 Panitia Perubahan Sistem Pajak
Terdiri dari anggota parlemen dan jawatan keuangan hasilnya tidak pernah ada sampai keluarnya UU Pajak Nasionalalasan ?Berkali-kali ganti & menyusun UU Pajak tidak mudah
UU PAJAK NASIONAL• UU No 6 tahun 1983, jo UU Nomor 9 Tahun
1994 jo UU No 16 tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
• UU No 7 tahun 1983, jo UU Nomor 7 Tahun 1991, jo UU Nomor 10 Tahun 1994, jo UU No 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
• UU NO 8 tahun 1983, jo Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994, jo UU 18 tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN)
KEDUDUKAN HUKUM PAJAK
• Termasuk Hukum Publik
bagian dari tertib hukum yang mengatur penguasa dengan warganya
HUBUNGAN DENGAN HUKUM YANG LAIN1. DENGAN HUKUM PERDATA
Hukum Perdata : hukum yang mengatur hubungan antara orang-orang pribadi
• Hukum pajak mencari dasar kemungkinan pemungutan atas kejadian-kejadian ,keadaan-keadaan, perbuatan hukum yang ada dalam lingkungan dalam hukum perdata
• Lingkungan hukum perdata yang berkaitan dengan hukum pajak : pendapatan, kekayaan, perjanjian, pemindahan hak,
2. DENGAN HUKUM PIDANA
• Pelanggaran peraturan perpajakan
ex penghindaran pembayaran Pajak
Ganti rugi, sanksi
3. DENGAN HUKUM INTERNASIONAL
• konvensi-konvensi pajak international,
• Peraturan unilateral pencegahan pajak berganda
• Berkaitan dengan masalah pajak ekspor impor,
SUMBER PENERIMAAN NEGARA
• Bumi, air, dan kekayaan alam
• Pajak-pajak, Bea dan Cukai
• Penerimaan Negara Bukan pajak
• Hasil perusahaan Negara
• Sumber-sumber lain : pinjaman, hibah, percetakan uang
PAJAK, BEA DAN CUKAI
• PAJAK…
• BEA– Bea masuk ( bea yang dipungut dari jumlah harga
barang yang dimasukan ke daerah pabean dengan maksud untuk dipakai, dan dikenakan bea menurut tarif tertentu, yang penyelenggaraannnya diatur oleh UU dan Kepmenkeu )
– Bea keluar ( bea yang dipungut dari jumlah dari harga barang yang tertentu yang dikirim keluar Indonesia, dan dihitung berdasar tarif tertentu)
CUKAI• pungutan yang dikenakan atas barang-
barang tertentu berdasarkan tarif yang sudah ditetapkan unutk masng-masing jenis barang tertentu
PENERIMAAN BUKAN PAJAK• NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Kelompok Penerimaan Negara Bukan Pajak , meliputi:
a. penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah;
b. penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam c. penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan
Negara yang dipisahkand. penerimaan dari kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan Pemerintah; e. penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan
yang berasal dari pengenaan denda administrasi; f. penerimaan berupa hibah yang merupakan hak
Pemerintah;g. penerimaan lainnya yang diatur dalam Undang-
undang tersendiri.