pendahuluan

13
1 I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Vitamin (vital amine, vitamin ) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi  enzimologi  (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.  Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam

Upload: anugerah-dwi-putra

Post on 20-Jul-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 1/13

1

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Vitamin (vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina

berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap

organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari

gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang

mengacu pada suatu gugus organik  yang memiliki atom nitrogen (N), karena

pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak 

vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi 

(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang

dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh

untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat

bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin

A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin

B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh

hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk  provitamin

yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang

berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal

memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk 

tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. 

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula

memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh

dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 2/13

2

 jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam

tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa

lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4]

 Contohnya

adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di

samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat

menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

1.2. Rumusan Masalah

-  Apa yang dimaksud Vitamin A

-  Apa fungsi Vitamin A pada tubuh

1.3. Tujuan

-  Mengetahui apa itu Vitamin A

-  Mengetahui apa fungsi Vitamin A pada tubuh

-  Mengetahui apa saja sumber alami Vitamin A

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 3/13

3

II.  Isi

2.1. Pengelompokkan Vitamin

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok 

besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. 

Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan

vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa

(lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan

diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya

dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain

dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut

dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera

hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh,

vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh

bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh

bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut

air secara terus-menerus.

2.2. Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak  yang

berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Vitamin A

memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu retinil palmitat dan

beta karoten. Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging sapi, 

hati ayam,  ikan, susu, dan keju. Beta karoten sendiri berasal makanan nabati,

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 4/13

4

seperti bayam,  brokoli, dan wortel. Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh

dapat mengalami gangguan pernafasan kerabunan dan bahkan k ebutaan, 

sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala,

nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut.

Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok 

vitamin A, antara lain retinol, retinil  palmitat , dan retinil asetat . Akan tetapi,

istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan

dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif 

di dalam tubuh. Retinol, bentuk hewani vitamin A, adalah vitamin larut dalam

lemak  yang berperan penting dalam sistem penglihatan dan pertumbuhan

tulang. Ia termasuk juga ke dalam diterpenoid. Retinol merupakan salah satu

bentuk vitamin A yang paling umum, yang termasuk pula retinal (bentuk 

aldehida), asam retinoat (bentuk asam), dan retinil ester (bentuk ester).

Senyawa-senyawa ini secara kolektif disebut sebagai retinoid dan memiliki

aktivitas biologis trans-retinol.  Asam retinoat (retinoic acid, retinoate) adalah

senyawa metabolit vitamin A. Baik retinol, asam retinoat dan beberapa retinoid

sintetik merupakan komponen intrinsik yang penting dalam regulasi

diferensiasi sel epitelial dan pencegahan neoplasma. Asam retinoat

meningkatkan produksi aktivator plasminogen  jaringan, yang memicu

peningkatan aktivitas plasmin selular dan mengaktivasi TGF-β. 

Pada model ayam, asam retinoat menunjukkan efektifitas lebih tinggi

daripada retinol saat mengubah metaplasia yang menjadi telah keratin, menjadi

metaplasia mukus.  Methylketocyclopentenyl dan 1-methoxyethylcyclopentenyl ,

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 5/13

5

senyawa analog dari asam retinoat-β, paling tidak 50 kali lebih efektif daripada

asam retinoat, untuk menghambat hiperplasia yang diinduksi oleh karsinogen. 

Senyawa retinoid asam retinoat lain, seperti all-trans retinoic acid , 13-cis

retinoic acid , dan arotinoid Ro 13-6298, sangat efektif menghambat aktivitas

transglutaminase pada sel karsinoma skuamus SCC-13, tanpa adanya hormon

hydrocortisone. Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, 

keju, dan hati. 

2.3. Vitamin A Bagi Kesehatan tubuh

2.3.1.  Peranan Vitamin A dalam Indera Penglihatan

Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra

penglihatan bagi manusia. Vitamin ini akan membantu mengkonversi

sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu

proyeksi gambar di otak kita. Senyawa yang berperan utama dalam hal

ini adalah retinol. Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan

membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk 

mentransmisikan sinyal cahaya ke otak. Oleh karena itu, kekurangan

vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat fatal pada organ

penglihatan.

2.3.2.  Vitamin A dan Sistem Imun

Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme

asing, seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke

dalam sistem imun eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar

tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah

putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 6/13

6

terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme

parasit, seperti bakteri patogen dan virus. 

2.3.3.  Antioksidan

Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa

dengan aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. 

Senyawa radikal bebas ini banyak berasal dari reaksi oksidasi di dalam

tubuh maupun dari polusi di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh.

Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi

genetik (DNA dan RNA) oleh radikal bebas sehingga laju mutasi dapat

ditekan. Penurunan laju mutasi ini akan berujung pada penurunan risiko

pembentukan sel kanker. Aktivitas antioksidan juga terkait erat dengan

pencegahan proses penuaan, terutama pada sel kulit. 

2.4. Sumber Alami Vitamin A

Anak berusia 12-23 bulan, sekitar 40 persen sampai 60 persen tidak 

mengonsumsi vitamin A dengan cukup dari makanan sehari-hari. Untuk itu,

diperlukan vitamin A dari luar makanan, seperti kapsul vitamin A. Menurut

Siti Halati dari Helen Keller Indonesia (HKI), makanan yang merupakan

sumber vitamin A adalah sayuran berupa sayuran berwarna hijau, berwarna

kuning/merah. Kemudian, buah berwarna kuning/merah, makanan yang

difortifikasi dan sumber hewani. Sementara, menurut ahli gizi Prof Dr Muhilal,

bentuk aktif vitamin A terdiri dari retinol, retinal, retinoic acid. Sumber vitamin

A (retinol) adalah hati, makanan yang berasal dari hewan. Sumber pro vitamin

A (karoten) adalah sayuran hijau, sayuran berwarna kuning, daging buah yang

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 7/13

7

berwarna kuning. Minyak kelapa sawit, katanya, mengandung provitamin A

yang sangat tinggi tetapi dibuang dalam proses membuat minyak goreng.

Untuk menanggulangi masalah kurang vitamin A (KVA), ada empat

cara. Terdiri dari intervensi berbasis makanan, suplementasi vitamin A,

fortifikasi bahan makanan dengan vitamin A dan intervensi kesehatan

masyarakat. Dijelaskan, intervensi berbasis makanan antara lain dilakukan

dengan minyak kelapa sawit (tahun 1963-1969). Pada masa itu anak balita

yang diberi minyak kelapa sawit merah satu sendok teh per hari menunjukkan

kenaikan status vitamin A yang signifikan. Kemudian, intervensi dengan

sayuran dan buah-buahan. Karoten dalam sayuran dan buah-buahan berada

dalam matriks sehingga sulit diserap. Kadar 26 mikro gram karoten pada

sayuran setara dengan 1 mikro gram retinol, sedangkan 11 mikro gram karoten

buah-buahan setara dengan 1 mikro gram retinol. Untuk suplementasi vitamin

A, WHO menetapkan kadar vitamin A berdasarkan usia. Bayi berusia 0-6

bulan direkomendasikan 3 X 50.000 IU, bayi berusia 6-12 bulan dianjurkan

diberi 100.000 IU, ibu masa nifas dianjurkan diberi 400.000 IU namun

sebaiknya diberikan dalam bentuk 2X 200.000 IU pada hari yang berbeda.

Anak berusia 1-5 tahun dianjurkan diberi dosis 200.000 IU setiap enam

bulan dan untuk ibu setelah masa nifas dosis maksimum dianjurkan 10.000

IU/hari. Sedangkan fortifikasi bahan makanan dengan vitamin A haruslah

memperhatikan ketersediaan teknologi fortifikasi, perlu studi efikasi dan

efektivitas, level fortifikasi haruslah dapat mengatasi masalah, produksi

tersentralisasi, variasi konsumsi tidak terlalu besar dan dikonsumsi sasaran.

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 8/13

8

Muhilal menambahkan, untuk intervensi kesehatan masyarakat bisa dilakukan

dengan program upaya kesehatan.

Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi

sendiri oleh tubuh manusia. Untuk memperolehnya harus di ambil dari sumber

diluar tubuh terutama dari sumber alam, seperti bahan sereal, umbi, biji-bijian,

sayuran, buah-buahan, hewani dan bahan-bahan olahan lainnya. Berikut bahan-

bahan alami yang diketahui mengandung bahan utama pembentuk Vitamin A.

1.  Sereal: jagung kuning

2.  Umbi-umbian: ubi kuning, ubi kuning kukus, ubi jalar merah, ubi rambat

merah,

3.  Biji-bijian: kacang ercis dan kacang merah

4.  Sayuran: bakung, bayam, bayam keripik goreng, bunkil daun talas,

bayam merah, daun genjer, daun jambu, daun jambu mete, daun kacang

panjang, serta daun hijauan lainnya, Gandaria, kacang panjang, kankung,

kol cina, labu kuning, pak soy, putri malu, ranti muda, rumput laut, sawi,

semanggi, terong hintalo dan wortel.

5.  Buah-buahan: apel, buah negeri, kesemek, mangga, pepaya, pisang, sowa

serta sukun.

6. 

Hewani: daging ayam, bebek, ginjal domba, hati sapi, hati ayam, sosis

hati, berbagai jenis ikan (baronang, cakalang, gabus, kawalinya, kima,

lehoma, malugis, rajungan, sarden, sunu, titang dan tongkol), telur dan

 juga telur ikan asin.

7.  Hasil olahan lainnya: kepala susu, mentega, minyak ikan, minyak kelapa

sawit, tepung ikan serta tepung susu.

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 9/13

9

Itulah bahan-bahan sumber vitamin A yang dapat di rangkum dari

referensi depkes RI semoga bermanfaat mencegah kekurangan vitamin A yang

berakibat gangguan keratinisasi kulit dan juga selaput mata.

2.5. Kekurangan dan Kelebihan Vitamin A

2.5.1.  Kekurangan Vitamin A

Kekurangan vitamin A banyak ditemukan di beberapa daerah

seperti Asia Tenggara, dimana padi yang digiling menjadi beras (yang

mengandung sedikit vitamin A) merupakan makanan pokok. Beberapa

penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak 

dan vitamin yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko terjadinya

kekurangan vitamin A. Penyakit tersebut adalah :

- Penyakit Seliak 

- Fibrosa kistik 

- Penyumbatan saluran empedu.

Pembedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan efek 

yang sama. Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah

rabun senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot)

dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan

membentuk jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa menyebabkan

kebutaan yang menetap. Malnutrisi pada masa kanak-kanan (marasmus

dan kwashiorkor), sering disertai dengan xeroftalmia; bukan karena

kurangnya vitamin A dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan

kalori dan protein menghambat pengangkutan vitamin A. Kulit dan

lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras.

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 10/13

10

Kekurangan vitamin A juga menyebabkan peradangan kulit

(dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Beberapa

penderita mengalami anemia. Pada kekurangan vitamin A, kadar

vitamin A dalam darah menurun sampai kurang dari 15 mikrogram/100

mL (kadar normal 20-50 mikrogram/100 mL).

Kekurangan vitamin A diobati dengan pemberian vitamin A

tambahan sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan selama 3 hari.

Lalu diikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis harian yang

dianjurkan selama 1 bulan. Setelah itu diharapkan semua gejala sudah

hilang.

Penderita yang gejala-gejalanya tidak hilang dalam 2 bulan

setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk mengetahui

kemungkinan adanya malnutrisi.

2.5.2.  Kelebihan Vitamin A

Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan keracunanan, baik itu

terjadi pada satu kali pemberian (keracunan akut) ataupun dalam jangka

waktu lama (keracunan kronis). Keracunan Akut Penjelajah Kutub

Utara mengalami ngantuk, mudah tersinggung, sakit kepala dan muntah

dalam beberapa jam setelah memakan hati beruang kutub atau hati

anjing laut, yang banyak mengandung vitamin A.

Tablet yang mengandung vitamin A sebanyak 20 kali dosis harian

yang dianjurkan, yang digunakan untuk pencegahan dan meringankan

penyakit kulit, kadang menyebabkan gejala serupa, bahkan jika

diminum sesuai petunjuk.

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 11/13

11

Keracunan kronis pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa

biasanya merupakan akibat mengkonsumsi vitamin A dosis besar (10

kali dosis harian yang dianjurkan) selama berbulan-bulan.

Keracunan vitamin A dapat terjadi pada bayi dalam beberapa minggu.

Gejala awal dari keracunan kronis adalah :

- rambut yang jarang dan kasar

- kerontokan pada sebagian bulu mata

- bibir yang pecah-pecah

- kulit yang kering dan kasar.

Sakit kepala hebat, peningkatan tekanan dalam otak dan

kelemahan umum terjadi kemudian. Pertumbuhan tulang dan nyeri

sendi sering terjadi, terutama pada anak-anak. Hati dan limfa dapat

membesar. Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi isotretinoin

(vitamin A buatan yang digunakan untuk mengobati kelainan kulit)

selama kehamilan bisa memiliki cacat lahir. Diagnosa keracunan

vitamin A ditegakkan berdasarkan gejala dan tingginya kadar vitamin A

dalam darah. Gejala akan menghilang dalam 4 minggu setelah

penghentikan pemakaian vitamin A tambahan.

Beta-karoten terdapat dalam sayuran seperti wortel, diubah secara

perlahan oleh tubuh menjadi vitamin A dan dapat dikonsumsi dalam

 jumlah besar tanpa menyebabkan keracunan. Walaupun kulit akan

berubah menjadi kuning tua (karotenosis), terutama kulit di telapak 

tangan dan telapak kaki, tetapi tidak menimbulkan efek samping

lainnya.

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 12/13

12

III. Penutup

3.1. Kesimpulan

1.  Vitamin adalah sekelompok  senyawa organik  amina berbobot molekul

kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, 

yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

2.  Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat

bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain

vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, 

biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).

3.  Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa diproduksi

sendiri oleh tubuh manusia.

4.  Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok 

besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam

lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C,

sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut

dalam lemak.

5.  Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi

manusia.

6.  Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing.

7.  Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan

aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. 

5/17/2018 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pendahuluan-55b07dc8ad061 13/13

13

3.2. Saran

Makalah ini masih banyak mengalami kesalahan dan kekurangan karena

itu saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang terdapat pada makalah ini.