pendahuluan

13
TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Pengaruh beberapa jenis kemasan primer dan skunder pada produk kue Moci DIsusun oleh: IRWAYANTO 0803035089

Upload: irwan-ipswich

Post on 30-Jun-2015

356 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

Pengaruh beberapa

jenis kemasan primer

dan skunder pada

produk kue Moci

DIsusun oleh:

IRWAYANTO

0803035089

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

Page 2: Pendahuluan

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2011

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN.............................................................................3

1.1 sejarah kemasan..............................................................................3

1.2 Jenis-jenis kemasan........................................................................3

1.3 Fungsi pengemasan........................................................................4

2. TUJUAN............................................................................................5

3. PEMBAHASAN................................................................................5

3.1 Pengaruh Kemasan primer pada produk kue Mochi......................5

3.2 Pengaruh kemasan sekunder pada produk kue Mochi...................7

4. KESIMPULAN..................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................9

2

Page 3: Pendahuluan

1. PENDAHULUAN

1.1 sejarah kemasan

Sejarah awal desain kemasan di mulai dari kebutuhan manusia untuk

memiliki barang, dan sejak 8000 SM material-material alami seperti anyaman

bambu, anyaman, rumput, daun, kerang, kerajinan tanah, dan peralatan kaca yang

kasar di gunakan sebagai peti kemas untuk menyimpan barang. Seiring dengan

berkembangnya teknologi, material, produksi, dan kondisi masyarakat konsumen

yang terus berubah mengakibatkan peningkatan perlunya kemasan untuk

melindungi, menyimpan, dan mengirimkan barang. Selain itu, Desain kemasan

juga menjadi sarana untuk mengkomunikasi isi produk secara visual kepada

konsumen.

1.2 Jenis-jenis kemasan

pengemasan sering disebut juga dengan pembungkusan, pewadah atau

pengepakan dan merupakan salah satu cara pengawetan, karena pengemasan dapat

membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada

bahan tersebut. sehingga dapat memperpanjang umur simpan suatu bahan.(elisa

dkk.,2006)

Saat ini bahan-bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan

kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi (elisa

dkk., 2006). namun, pemakaian bahan-bahan seperti kayu, karung goni, kain, kulit

kayu, daun-daunan dan pelepah masih sering dijumpai.

Menurut Astawan dalam Anni Intan, 2010 .Berdasarkan urutan dan

jaraknya dengan produk, kemasan dapat dibedakan atas kemasan primer, sekunder

dan tersier. Kemasan primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan

makanan, sehingga bisa saja terjadi migrasi komponen bahan kemasan ke

makanan yang berpengaruh terhadap rasa, bau dan warna. Kemasan sekunder

adalah kemasan lapis kedua setelah kemasan primer, dengan tujuan untuk lebih

3

Page 4: Pendahuluan

memberikan perlindungan kepada produk. Kemasan tersier adalah kemasan lapis

ketiga setelah kemasan sekunder, dengan tujuan untuk memudahkan proses

transportasi agar lebih praktis dan efisien. Kemasan tersier bisa berupa kotak

karton atau peti kayu.

Menurut Astawan dalam anni Intan, 2010. Berdasarkan proses

pengemasannya, kemasan dibedakan atas kemasan aseptik dan non-aseptik.

Kemasan aseptik adalah kemasan yang dapat melindungi produk dari berbagai

kontaminasi lingkungan luar. Pengemasan jenis ini biasanya dipakai pada bahan

pangan yang diproses dengan teknik sterilisasi, seperti pada pengemasan makanan

kaleng atau susu UHT (ultra high temperature). Sebaliknya pada proses

pengemasan non-aseptik, kontaminasi mudah terjadi, sehingga masa simpan

produk umumnya relatif lebih rendah. Untuk memperpanjang masa simpan,

produk dapat ditambahkan gula, garam atau dikeringkan hingga kadar air tertentu.

1.3 Fungsi pengemasan

Menurut Buckle dalam Dewi kumala, 2008. Mengatakan bahwa

pengemasan harus memperlihatkan lima fungsi-fungsi utama, yaitu:

1. Menjaga bahan atau komoditas tetap bersih dan merupakan

pelindung terhadap kontaminasi dan kotoran dari luar.

2. Melindungi bahan terhadap kerusakan fisik (air, cahaya, gas) dan

kerusakan mekanik ( gesekan atau benturan ).

3. Harus berfungsi sesuai dengan tujuan pengemasan, efisien dan

ekonomis sebagai bahan kemas.

4. Dapat memudahkan pada tahap-tahap penanganan, penumpukan,

penyimpanan pengangkutan dan distribusi.

5. Memberikan penampakan yang menarik bagi calon pembeli,

sehingga dapat meningkatkan penjualan.

4

Page 5: Pendahuluan

2. TUJUAN

1. Memberikan wawasan tentang pengaruh pengemasan dan khususnya

bahan kemas alami.

2. Mengetahui pengaruh kemasan terhadap suatu jenis produk makanan.

3. Dapat memilih kemasan sesuai dengan kebutuhaannya.

4. Dapat menerapkan kemasan yang sesuai dengan produk, waktu, dan

tempat.

3. PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Kemasan primer pada produk kue Mochi

3.1.A. Plastik

Pada kemasan kue moci, yang biasa di gunakan sebagai kemasan primer

atau kemasan utama adalah kemasan jenis plastik. Namun tidak semua jenis

plastik dapat digunakan sebagai pengemas, Yang relatif lebih aman digunakan

untuk makanan adalah Polyethylene yang tampak bening, dan Polypropylen yang

lebih lembut dan agak tebal. Poly Vinyl Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk

pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan

transparan. Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida (PVC)

bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin, suatu racun

yang sangat berbahaya bagi manusia (albert dkk., 2007).

Menurut Sachrow dalam Dewi kumala, 2008. Polietilen merupakan film

yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan serta

kekuatan sobek yang baik. Dengan pemanasan akan menjadi lunak dan mencair

pada suhu 110OC. Berdasarkan sifat permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat

mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi,

yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang

5

Page 6: Pendahuluan

thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang

baik. pengaruh plastik sebagai kemasan primer kue Moci adalah karena Sifat

permeabilitas gas dan uap air bahan kemasan plastik yang rendah sehingga

menyebabkan masa simpan produk kue Moci tersebut lebih lama. Selain itu,

penggunaan kemasan plastik pada produk kue moci tersebut dapat Menjaga bahan

atau komoditas tetap bersih dan merupakan pelindung terhadap kontaminasi dan

kotoran dari luar dan Dapat memudahkan pada tahap-tahap penanganan,

penumpukan, penyimpanan pengangkutan dan distribusi.

Namun, kemasan plastik ternyata memiliki Kelemahan seperti adanya zat-

zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat

melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Migrasi monomer

terjadi karena dipengaruhi oleh suhu makanan atau penyimpanan dan proses

pengolahannya. Semakin tinggi suhu tersebut, semakin banyak monomer yang

dapat bermigrasi ke dalam makanan. Semakin lama kontak antara makanan

tersebut dengan kemasan plastik, jumlah monomer yang bermigrasi dapat makin

tinggi. Selain itu, plastik juga tidak tahan panas sehingga tidak sesuai digunakan

sebagai kemasan untuk produk yang menghantarkan panas.

3.1.B. kulit jagung (klobot)

Selain plastik, bahan yang dapat di gunakan sebagai kemasan primer

produk kue mochi adalah kulit jagung atau yang sering di sebut klobot. Meskipun

sedikit kurang tenar namanya di banding dengan plastik, namun jika di modifikasi

dengan baik makan tampilannya tak kalah menariknya dengan kemasan plastik.

Kemasan dari kulit jagung ini selain untuk melindungi produk makanan dari

kontaminan juga dapat di gunakan untuk menghasilkan desain kemasan yang

menarik. Sehingga membuat konsumen penasaran dengan produk tersebut dan

membelinya, karena seperti yang di ketahui dalam proses pemasaran, salah satu

daya tarik dari suatu produk adalah kemasannya yang menarik.

6

Page 7: Pendahuluan

Namun kekurangan kemasan ini terletak pada kekerasannya, sehingga

mudah robek jika terlalu di paksakan.

3.2 Pengaruh kemasan sekunder pada produk kue Mochi

3.2.A. Anyaman bambu

Salah satu jenis kemasan Yang berperan sebagai kemasan sekunder pada

produk kue moci adalah kemasan dari anyaman bambu.

bambu merupakan salah satu jenis bahan pengemasan yang tertua yang di

ketahui oleh manusia (elisa dkk., 2006). penggunaan bambu sebagai kemasan

sangat sering di jumpai, terutama pada produk-produk makan tradisional, salah

satunya adalah kue moci.

keunggulan kemasan dari bambu pada produk kue moci kemasan dari

bambu merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan dalam bentuk

anyaman. sehingga, menghasilkan desain yang khas pada suatu produk (Omit

dkk., 2003). desain yang khas inilah yang akan menarik minat konsumen untuk

membelinya. selain itu, kelebihan dari kemasan yang terbuat dari anyaman bambu

adalah mampu menjaga kelembaban udara, dan dengan sifatnya yang tidak

tembus cahaya membuat bahan yang di kemas dengan anyaman bambu tersebut

terhindar dari reaksi penguraian yang di akibatkan oleh sinar atau cahaya (Omit

dkk., 2003). selain itu, jenis kemasan seperti ini adalah bentuk kemasan ramah

lingkungan. Sehingga produk kue moci yang tersimpan didalam anyaman bambu

tersebut dapat bertahan lebih lama.

7

Page 8: Pendahuluan

3.2.B Karton

Selain anyaman bambu yang lebih ramah lingkungan, masih ada jenis

bahan kemasan lain yang dapat di gunakan, yaitu kertas karton. Selain lebih

mudah di bentuk dan di desain, jenis kemasan ini lebih familiar di masyarakat

indonesia. Namun karton juga memiliki kekurangan berupa tidak tahan terhadap

kelembaban yang tinggi. Sehingga tidak cocok jika di gunakan untuk makanan

yang memiliki kelembaban yang cukup tinggi.

4. KESIMPULAN

1. Pengemasan tidak hanya bertujuan untuk melindungi bahan pangan

yang ada di dalamnya agar memiliki masa simpan yang panjang, tetapi

juga untuk menarik minat konsumen.

2. Setiap jenis kemasan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

suatu produk.

3. Pengemasan menggunakan kulit jangung sebagai kemasan primer dan

anyaman bambu sebagai kemasan sekunder lebih aman dan lebih khas

dari segi desain.

8

Page 9: Pendahuluan

DAFTAR PUSTAKA

Anni Intan, 2010. Bahan-bahan kemasan produk. Universitas Sumatera

Utara. Medan.

Dewi Kumala, 2008. Pengaruh Variasi Kemasan Terhadap Kandungan

Vitamin C Pada Teh Rosella, Jakarta

Elisa Julianti dkk, 2006. Teknologi Pengemasan. Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Omit Sumitra dkk, 2003. Mengidentifikasi Kemasan Alami. Departemen

Pendidikan Nasional.

Albert dkk, 2007. Bahaya Di Balik Kemasan Makanan. Universitas Sri.

Solo

9