penatalaksanaan persalinan dan pemberian makanan bayi baru lahir

Upload: elok-sudarmono

Post on 06-Jul-2015

328 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI SOSIAL

PENATALAKSANAAN PERSALINAN DAN PEMBERIAN MAKANAN BAYI BARU LAHIR DARI IBU HIV/AIDS

Oleh : Elok Permatasari Emy Sutiyarsih Yunarsih

PENTINGNYA PMTCT (PREVENTION OF MOTHER TO CHILD HIV TRANSMISSION) Ibu HIV positif biasanya pada usia reproduksi aktif > 90% kasus bayi + HIV berasal dari penularan dari ibu-bayi Bayi + HIV mengalami tumbuh kembang > morbiditas dan mortalitas >> Stigma dalam masyarakat masih sangat besar Hak asasi anak untuk hidup sehat dan berpotensi

PERSALINAN DARI IBU HIV/AIDS

PERSALINAN AMAN DARI IBU HIV/AIDSUNTUK : Mencegah penularan HIV ke janin/ bayi ke penolong persalinan ke pasien yang lain Outcome ibu baik

RISIKO PENULARAN PADA MASA PERSALINANKetika HIS menyebabkan tekanan pada plasenta meningkat yang berakibat pada : Terjadi sedikit percampuran antara darah ibu dan darah bayi. Lebih sering terjadi jika plasenta meradang/terinfeksi. Bayi terpapar darah dan lendir serviks pada saat bayi melewati jalan lahir. Bayi memungkinkan terinfeksi karena menelan darah dan lendir serviks pada saat resusitasi.

PEMILIHAN RUTE PERSALINANTergantung pada status obstetri. Tergantung pada status PMTCT : ARV Profilaksis dan viral load. Tergantung pada kesiapan petugas medis : kewaspadaa standar, SDM, sarana medis dan nonmedis.

PENATALAKSANAAN PERSALINANPrinsip kewaspadaan standard : 1. Cuci tangan. 2. Penggunaan alat pelindung diri untuk mencegah transmisi HIV melalui cairan 3. Penanganan alat medis tajam, baik dalam penggunaan, serah terima, penyimpanan maupun pembuangan sebagai limbah medis 4. Penerapan budaya aman dalam kamar operasi dan kamar bersalin

PENATALAKSANAAN PERSALINANSEKSIO SESAREA ELEKTIF Merupakan cara persalinan yang memiliki risiko transmisi terkecil. Akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 50 66%.

PENATALAKSANAAN PERSALINANPERSALINAN PERVAGINAM Diperlukan antenatal care selama kehamilan pada ibu HIV + Persalinan pervaginam dapat dilakukan jika ibu minum ARV lebih dari 4 minggu dan/atau viral load tidak terdeteksi. Risiko penularan meningkat apabila terjadi proses persalinan (inpartu) dan ketuban pecah dini. Bila ketuban pecah dini 4 jam atau lebih, dianjurkan persalinan pervaginam.

Metode Seksio sesarea elektif Per vaginam

Keuntungan Risiko penularan rendah Terencana

Kerugian Lama perawatan ibu Perlu fasilitas & sarana pendukung Biaya mahal Risiko penularan tinggi (kecuali bila ibu minum ARV teratur & VL tidak terdeteksi)

Mudah dilakukan di sarana kesehatan terbatas Biaya murah

PASCA PERSALINAN Perawatan Nifas Umum Pemeriksaan tanda vital, involusi uterus Higiene genitalia dan payudara Nutrisi cukup, istirahat cukup Perawatan Nifas Khusus Pastikan ibu telah menentukan pilihan pemberian makanan untuk bayi Supresi laktasi apabila ibu memilih untuk tidak menyusui Anjuran pemeriksaan CD4, untuk menilai kelayakan terapi ARV berikutnya

PASCA PERSALINAN WHO dan UNICEF menganjurkan agar semua bayi dengan infeksi HIV simptomatik diberikan imunisasi dasar menurut program nasional (BCG, DPT, OPV, Campak). Pada ibu yang telah bersalin, dalam waktu < 4 minggu harus sudah menggunakan alat kontrasepsi dan tidak diperkenankan menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim seperti IUD karena kekebalan ibu sudah menurun dan akan memperbesar risiko infeksi yang terjadi pada rahim akibat adanya benda asing di dalam tubuh.

KESIMPULAN Masa persalinan mempunyai risiko tertinggi dalam penularan HIV dari Ibu ke Bayi dibanding masa kehamilan dan nifas Pada dasarnya persalinan ibu dengan HIV dapat dilaksanakan di semua fasilitas kesehatan, dengan menerapkan kewaspadaan universal standar Seksio sesarea berencana merupakan pilihan apabila fasilitas memadai

PEMBERIAN MAKAN BAYI BARU LAHIR DARI IBU HIV/AIDS

ALTERNATIF PEMBERIAN NUTRISI BAYIIbu dengan HIV perlu mendapatkan konseling mengenai alternatif pemberian nutrisi untuk bayinya Informasi yang diperlukan saat konseling Risiko penularan HIV melalui ASI

ASI Eksklusif & Manajemen laktasi

Susu Formula & syarat AFASS

REKOMENDASI PEMBERIAN NUTRISI BAYIASI adalah makanan terbaik untuk bayi Risiko penularan HIV melalui ASI sekitar 15-20% Risiko penularan HIV diperbesar dengan adanya lecet pada payudara ibu dengan HIV (menjadi 63%) Persyaratan AFASS harus dipenuhi apabila ibu ingin memilih memberikan Susu Formula Eksklusif

REKOMENDASI PEMBERIAN NUTRISI BAYI

A cceptable easible F easible ffordable A ffordable ustainable S ustainable Safe

Dapat diterima Mudah dilakukan Harga terjangkau terjangkau Berkesinambungan Berkesinambungan Aman

REKOMENDASI PEMBERIAN NUTRISI BAYIApabila ibu memilih untuk memberikan ASI, dianjurkan untuk ASI Eksklusif selama 6 bulan Sangat tidak dianjurkan untuk menyusui campur (mix feeding) Setelah 6 bulan, bayi diberi PASI, dan ASI dihentikan Ibu perlu diberi informasi mengenai manajemen laktasi (cara menyusui yang baik dan benar)

REKOMENDASI PEMBERIAN NUTRISI BAYIApabila persyaratan AFASS terpenuhi sebelum 6 bulan, bagi ibu yang memberikan ASI dapat memilih Meneruskan ASI Eksklusif sampai 6 bulan Beralih ke Susu Formula Eksklusif dan tidak memberikan ASI lagi (mix feeding) Apapun pilihan ibu tentang pemberian makanan bayi, perlu diberikan dukungan

IBU BERSALINStatus HIV tidak diketahui Serologis Negatif Serologis Positif

ASI Eksklusif 6 bulan Makanan padat yang aman & sesuai, + ASI sampai 2 tahun Relaktasi, bila ibu belum menyusui Alternatif ASI lainnya

ASI Eksklusif 6 bulanberalih bila syarat AFASS terpenuhi

Susu Formula Eksklusif Alternatif ASI lainnya

MAKANAN BAYI BARU LAHIR DARI IBU HIV/AIDS

ASI EKSKLUSIFKeuntungan Mudah dicerna dan memberi zat gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama. Selalu tersedia dan tidak memerlukan persiapan khusus. Mengandung antibodi yang melindungi bayi dari infeksi. Meningkatkan bounding ibu-bayi. Kerugian Risiko penularan dapat berlangsung selama masa menyusui. Peningkatan risiko terutama jika terdapat luka pada payudara (lecet,dsb.) Ibu memerlukan tambahan energi untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan.

DAPAT DILAKUKAN, JIKA :Viral load tidak terdeteksi, atau kadar CD4 tinggi Tidak terdapat luka/lecet pada puting payudara. Tidak terjadi mastitis (radang payudara) Perilaku seks aman (selalu menggunakan kondom Manajemen laktasi yang baik (perlekatan, posisi, frekuensi)

SUSU FORMULAKeuntungan Tidak ada risiko penularan HIV ke bayi Dibuat khusus untuk bayi Mengandung sebagian besar zatzat yang dibutuhkan bayi. Anggota keluarga yang lain dapat membentu memberi susu pada bayi Kerugian Tidak mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi. Harga lebih mahal. Bayi lebih mudah terkena diare dan radang paru-paru Untuk mencegah malutrisi, ketersediaan susu formula harus terjamin. Memerlukan persiapan khusus yang bersih dan aman.

TERKAIT DENGAN PERSYARATAN AFASS Acceptable : Dapat diterima,,terkait dengan stigma di masyarakat Feasible : Mudah dilakukan, dalam arti Ibu mempunyai waktu, ketrampilan,pengetahuan untuk menyiapkan & memberikan susu formula

Affordable : Harga terjangkau. Padahal, perlu biaya cukup mahal untukmembeli susu formula minimal sampai usia 6 bulan. Kenyataannya ibu dengan HIV memerlukan biaya untuk pemeriksaan berkala dan mendapatkan ARV (biaya pemeliharaan kesehatan ibu dengan HIV cukup mahal). Disisi lain, belum ada asuransi (swasta) yang bersedia membayar kasus HIV

Sustainable : Berkesinambungan. Keberadaan susu formula minimal sampaiusia 6 bulan

Safe : Aman penggunaannya. Mengandung gizi cukup & higienis

PASTEURISASI ASI PERAHKeuntungan Virus HIV mati ketika dipanaskan Dibuat khusus untuk bayi Selalu tersedia Mengandung sebagian besar zatzat yang dibutuhkan bayi. Anggota keluarga yang lain dapat membentu memberi susu pada bayi Kerugian ASI yang dipanaskan tidak sebaik ASI yang tidak dipanaskan dalam hal kandungan antibodi. Memerah dan memanaskan ASI membutuhkan waktu dan harus dilakukan sering. ASI perlu disimpan ditepat yang dingin dan diperukan waktu satu jam untuk dikonsumsi setelah dipanaskan

MEMANASKAN ASI PERAHDidihkan air pada panci, pertahankan dengan api kecil Masukkan gelas berisi ASI ke panci berisi air mendidih Panaskan ASI pada suhu 62,5 0C selama 30 menit dengan di tim Masukkan gelas berisi ASI ke panci berisi air dingin ASI perah yang dimasak sebaiknya dipakai secepatnya dalam waktu 1 jam

ASI DARI IBU SUSU (WET NURSING)Keuntungan Tidak ada risiko penularan HIV ke bayi jika sumber tidak terinfeksi HIV. Dibuat khusus untuk bayi Mengandung sebagian besar zatzat yang dibutuhkan bayi. Anggota keluarga yang lain dapat membentu memberi susu pada bayi Kerugian Pemberi ASI harus menjalani tes dan konfirmasi bebas dari infeksi HIV. Pemberi ASI harus melindungi dirinya dari infeksi HIV selama proses menyusui. Harus bersedia menyusui bayi sehari-hari. Kontroversi sosial.

Calon ibu susu adalah perempuan yang telah terbukti serologis HIV negatif, dan bersedia menyusui hingga bayi berusia setidaknya 6 bulan Ibu kandung masih dapat terlibat dalam perawatan bayi lainnya Bicarakan aspek sosial/budaya/agama yang timbul dengan bayi disusui ibu lain

KESIMPULAN ASI adalah makanan terbaik untuk bayi Ibu dengan HIV mempunyai beberapa ALTERNATIF pemberian makanan untuk bayinya : 1. ASI Eksklusif 6 bulan 2. Pasteurisasi ASI Perah 3. ASI dari ibu susu lain 4. Susu Formula Eksklusif Pertimbangan untuk menentukan pemberian ASI : Persyaratan AFASS tidak terpenuhi Keadaan yang dianggap aman untuk menyusui Kondisi sosial ekonomi yang tidak memungkinkan terpenuhinya persyaratan AFASS Memahami teknik menyusui yang benar Pertimbangan untuk menentukan pemberian susu formula Keuntungan dan kerugian susu formula Kemungkinan kendala AFASS