bidankhavia.files.wordpress.com  · web viewpersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan...

58
BAHAN AJAR PENYULIT DAN KOMPLIKASI PERSALINAN PADA KALA I DAN KALA II A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi Singkat Persalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak semua ibu hamil akan bersalin secara normal, oleh karena itu kita harus mempelajari penyulit dan komplikasi persalinan pada ibu bersalin. 2. Manfaat a. Mahasiswa dapat mengetahui penyulit dan komplikasi persalinan b. Mahasiswa dapat memberi asuhan kebidanan sesuai dengan penyulit dan komplikasi persalinan 3. Tujuan Pembelajaran Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 1

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

BAHAN AJAR

PENYULIT DAN KOMPLIKASI PERSALINAN PADA KALA I DAN

KALA II

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat

Persalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir

baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak semua ibu

hamil akan bersalin secara normal, oleh karena itu kita harus mempelajari

penyulit dan komplikasi persalinan pada ibu bersalin.

2. Manfaat

a. Mahasiswa dapat mengetahui penyulit dan komplikasi persalinan

b. Mahasiswa dapat memberi asuhan kebidanan sesuai dengan penyulit

dan komplikasi persalinan

3. Tujuan Pembelajaran

a. Setelah melakukan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat

mengetahui penyulit dan komplikasi persalinan

b. Setelah melakukan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat

memberi asuhan kebidanan sesuai dengan penyulit dan komplikasi

persalinan

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 1

Page 2: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

B. PENYAJIAN

1. Penjelasan Materi

KELAINAN PRESENTASI PADA JANIN (PASSENGER) PADA

KALA I

A. Presentasi puncak kepala

1. Pengertian

Bagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan

dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke

depan. Menurut statistic hal ini terjadi pada 1 % dari seluruh persalinan

(mochtar,1998 hal 339)

2. Etiologi:

1) Kalainan panggul (panggul picak)

2) Kepala bentuknya bundar

3) Anak kecil atau mati

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 2

Page 3: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

4) Kerusakan dasar panggul

3. Mekanisme persalinan

Dalam persalinan kita jumpai UUB selalu didepan dan glabella

akan berada di bawah simpisis sebagai hipomoklion.

Lingkaran kepala melewati panggul adalah planum fronto-

occiput sebesar 34 cm, karena partus akan berlangsung lebih lama.

4. Tanda gejala:

a. Data subjektif = -

b. Data objektif

Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan

berputar kedepan atau sesudah anak lahir caput terdapat di daerah

UUB.

Dalam memimpin partus, kita harus sabar menunggu sambil

mengobservasi, karena kira-kira 75% dapat lahir spontaan. Untuk

menolong perputaran, ibu tidur miring kearah punggu anak. Bila ada

indikasi dapat ditolong dengan ekstraksi forsep atau vakum.

5. Komplikasi

a. Pada ibu

Pada ibu dapat terjadi partus yang lama atau robekan jalan lahir

yang lebih luas, selain itu karena partus lama dan molage hebat

b. Pada bayi

mortalitas anak agak tinggi (9%).

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 3

Page 4: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

B. Presentasi Muka (face presentation)

1. Pengertian

a. kepala tengadah (defleksi). Sehingga bagian kepala yang terletak

paling rendah adalah muka. Letak ini merupakan letak defleksi yang

paling maksimal, jadi oksiput dan punggung berhubungan rapat.

Muka terlihat kebawah, jadi seperti orang menjolok mangga

(mochtar,1998 hal 340).

b. Presentasi muka adalah presentasi kepala dengan defleksi maksimal,

hingga occiput menengenai punggung dan muka terarah ke bawah

(sastrawinata, 1981 hal 162).

c. Presentasi muda adalah kepala berada dalam posisi hiperekstensi

sehingga oksiput menempel pada punggung bayi dab bagian dagu

(mentum) merupakan presenting part. (Cunningham, dkk, 1995, h

412)

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 4

Page 5: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Macam-macam posisi ditentukan dagu (mento)

a. Left Mento Anterior (LMA) = dagu kiri depan

b. Right Mento Anterior (RMA) = dagu kanan depan

c. Left Mento Posterior (LMP) = dagu kiri belakang

d. Right Mento Posterior (RMP) = dagu kanan belakang

2. Etiologi

Menrut Mochtar (1998) penyabab presentasi muka yaitu:

a. Primer

Sejak dari awal persalinan sudah terjadi letak muka, karena:

a) Ansefalus

b) Hidrosefalus

c) Congenital anomaly

d) Lilitan tali pusat pada leher beberapa kali

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 5

Page 6: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

b. Sekunder

a) Panggul sempit

b) Tangan menumbung disamping kepala

c) Anak sangat besar

d) Plasenta previa atau plasenta letak rendah

e) Grande multipara

f) Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion dan perut

gantung

g) Posisi uterus miring

3. Patofisiologi

Disebabkan oleh terjadinya eksktensi yang penuh dari kepala janin.

4. Gambaran Klinis

a) Palpasi

Teraba kepala sangat menengadah, sekung punggung kepala

sangat menudik (sudut fabre), dan kelakang kepala menonjol.

b) Auskultasi

DJJ jelas terdengar pada toraks janin.

c) Pemeriksaan dalam

Teraba dagu yang runcing, mulut, hidung, dan lekuk mata.

d) Foto rontgen

Tampak kepala sangat menengadah.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 6

Page 7: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

5. Penatalaksanaan

a) Pada pembukaan lengkap, lakukan fersi dan ekstraksi atau ekskraksi

vakum/forsep.

b) Bila pembukaan masih kecil, lakukan seksio sesarea

c) Pada primigravida, lakukan seksio sesarea

6. Mekanisme persalinan

a) Mula-mula terjadi penempatan dahi, kemudian defleksi bertambah

b) Garis muka dan letak muka

c) Mulut tampak lebih dahulu di vulva, dengan leher atas sebagai

hipomoklion kemudian terjadi gerakan fleksi, maka lahirlah berturut-

turut hidung, mata , dahi, UUB dan UUK.

d) Lingkaran kepala pada letak muka ialah: planum trachea perietale =

36 cm

e) Persalinan akan berlangsung lebih lama, tetapi 80 % akan terjadi

persalinan spontan.

C. Presentasi dahi

1. Pengertian

a. Posisi kepala fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah

dan tetap paling depan. Peda penempatan dahi, biasanya dengan

sendirinya akan berubah menjadi letak muka atau letak belakang

kepala. (Mochtar, 1998 h 334)

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 7

Page 8: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

b. Presentasi dahi adalah presentas kepala dengan defleksi yang

sedanghingga dahi menjadi bagian yang terendah (sastrawinata, 1981

hal 167).

2. Etiologi

a. Anak kecil atau sudah meninggal

b. Penempatan dahi persisten

c. Seperti letak muka

3. Patofisiologi

Presentasi disebabkan oleh ektensi partial dari kepala janin

sehingga oksiput lebih tinggi dari sinsiput.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 8

Page 9: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

4. Diagnosis

a) Palpasi

Bokong teraba difundus dan kepala dibawah.

Benjolan kepala terdapat pada tempat punggung, ini membuat sudut

yang agak tajam (sudut fabre)

b) Auskultasi

Paling jelas terdengar melewati dada

c) Pemeriksaan dalam

Teraba UUB orbita, glabella, dan pangkal hidung, sementara dagu

tidak teraba.

5. Pimpinan Persalinan

a. Observasi untuk menunggu apakah bisa lahir spontan dengan

pengawasan yang baik

b. Coba reposisi menjadi letak LBK atau letak muka

c. Bila ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi vakum atau

forsep, bila janin meninggal lakukan embriotomi dan bila janin hidup

ditambah indikasi lainnya, lakukan seksio sesarea.

D. POSISI OKSIPUT POSTERIOR PERSISTEN

1. Pengertian

Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar

kedepan dengan sendirinya dan janin lagir secara spontan. Kadang-

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 9

Page 10: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

kadang UUk tidak berputar kedepan, tetapi tetap berada dibalakang, yang

disebut Positio Occiput Posterior Persistens.

Dalam menghadapi persalinan dimana UUK terdapat dibelakang, kita

harus sabar, sebab rotasi kedepan kadang-kadang kedepan kadang-kadang

baru terjadi didasar panggul.

2. Etiologi

a) Sering kita jumpai apad panggul anthropoid, endroid dan kesempitan

midpelvis

b) Letak punggung janin dorso posterior

c) Putar paksi salah satu tidak berlangsung, pada:

- Perut gantung

- Janin kecil atau janin mati

- Arkus pubis sangat luas

- Panggul sempit

3. Tanda gejala

UUk pada pemeriksaan dalam teraba dibelakang, putar paksi terhalang

atau tidak terjadi.

4. Komplikasi

Pada ibu:

a. Partus lama

b. Luka perineum

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 10

Page 11: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

5. Pimpinan persalinan

a) Sabar menunggu, karena ada harapan UUK akan memutar ke depan

dan janin akan lahir spontan.

b) Ibu berbaring miring kearah punggung janin

ASUHAN KEBIDANAN KALA II PADA PENYULIT DAN KOMPLIKASI

PERSALINAN

Letak Sungsang

A. Definisi

Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan

kepala difundus uteri dan bokong berada dibawah kavum uteri (Wiknjosastro,

2007; h. 606).

Letak sungsang adalah bayi dengan presentasi bokong, dimana bayi

letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri

sedangkan bokong merupakanbagian terbawah (didaerah pintu atas

panggul/sympisis) (Saifuddin dkk, 2002;h. 520).

Letak sungsang adalah jika bokong dengan atau kaki merupakan bagian

terendah janin (Prawiroharjo, 2006; h. 62).

B. Etiologi

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap

ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,

jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin

bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 11

Page 12: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan

triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif

berkurang. Karena bokong dengan kedua tankai yang terlipat lebih luas di

fundus uteri, sedangkan kepala berada dalam ruangan yang lebih kecil

disegmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada

kehamilan belum cukup bulan, janin frekuensi letak sungsang lebih tinggi,

sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan

dalam presentsi kepala. Factor-faktor lain yang memegang peranan dalam

terjadinya letak sungsang di antaranya ialah multipartas, hamil kembar,

hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit. Kadang-kadang

letak sungsang disebabkan oleh kelainan uterus dan kelainan bentuk uterus.

Plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan

letak sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus.

C. Patofisiologi

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap

ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,

jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin

bergerak lebih leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam

letak sungsang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat

dan air ketuban relative berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai yang

terlipat lebih besar dari pada kepala, maka bokong dipaksauntuk menempati

ruang yang lebih luas difundus uteri, sedangkan kepala berada pada ruangan

yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 12

Page 13: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih

tinggi.

D. Gambaran klinis

Data subyektif:

a. Ibu mengatakan terasa penuh dibagian atas perut

b. Ibu mengatakan gerakan janin terasa lebih banyak dibagian bawah

Data obyektif

Pada pemeriksaan luardibagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian

yang keras dan bulat, yakni kepala, dan kepala teraba difundus uteri. Kadang-

kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah

kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan seperti kepala semudah kepala.

Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih

tinggi dari pada umbilicus. Pada pemeriksaan dalam setelah ketuban pecah,

dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya sacrum,

kedua tuber ossisski, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus diberikan

dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan

ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari

kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Pada persalinan lama,

bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit untuk

membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan yang teliti dapat

membedakan bokong dengan muka karena jari yang akan dimasukkan ke

dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang dimasukkan ke

dalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa ada hambatan. Pada

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 13

Page 14: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba di samping bokong,

sedangkan pada presentsi bokong kaki tidak sempurna, hanya teraba satu kai

di samping bokong.

E. Diagnosis

Palpasi : Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung di kiri

atau kanan

Auskultasi : DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari

pusat.

Pemeriksaan dalam

Dapat diraba os sokrum, tuberischii, dan anus kadang-kadang kaki (pada letak

kaki)

Bedakan antara :

lubang kecil

tulang (-)

isap (-)

mekoneum (+)

tumit

sudut 90o

rata jari-jari

patella

poplitea

menghisap

rahang

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 14

Page 15: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

lidah

jari panjang

tidak rata

patella (-)

Pemeriksaan foto roentgen : bayangan kepala di fundus.

Mekanisme persalinan

Bokong masuk kedalam rongga dengan garis pangkal paha melintang atau

miring. Setelah menyentuh dasar panggul terjadi putaran paksi dalam,

sehingga di pintu bawah panggul garis panggul paha menepati diameter

anteposterior dan trokenter depan berada di bawah simfsis. Kemudian terjadi

fleksi lateral pada badan janin, sehingga trokanter belakang melewati

penerineum dan lahirlah seluruh bokong diikuti oleh kedua kaki. Setelah

bokong lahir terjadi putaran paksi luar dengan perut janin berada di posterior

yang memungkinkan bahu melewati pintu paksi atas panggul dengan garis

terbesar bahu melintang atau miring. Terjadi putaran paksi dalam pada

multiparitas dengan riwayat obstetric yang baik, tidak selalu menjamin

persalinan dalam letak sungsang akan berlangsung lancer, sebab janin yang

besar dapat menyebabkan disproporsi meskipun ukuran panggul normal.

F. Komplikasi

Komplikasi ibu

1. Perdarahan

2. Trauma jalan lahir

3. Infeksi

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 15

Page 16: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Komplikasi anak

Sufokasi / aspirasi :

Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga

uterus yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan

anoksia. Keadaan ini merangsang janin untuk bernafas dalam jalan lahir

sehingga menyebabkan terjadinya aspirasi.

Asfiksia :

Selain hal diatas, anoksia juga disebabkan oleh terjepitnya talipusat pada

fase cepat

Trauma intrakranial:

Terjadi sebagai akibat :

Panggul sempit

Dilatasi servik belum maksimal (after coming head)

Persalinan kepala terlalu cepat (fase lambat kedua terlalu cepat)

Fraktura / dislokasi:

Terjadi akibat persalinan sungsang secara operatif

Fraktura tulang kepala

Fraktura humerus

Fraktura klavikula

Fraktura femur

Dislokasi bahu

Paralisa nervus brachialis yang menyebabkan paralisa lengan terjadi

akibat tekanan pada pleksus brachialis oleh jari-jari penolong saat

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 16

Page 17: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

melakukan traksi dan juga akibat regangan pada leher saat

membebaskan lengan.

G. Penatalaksanaan

Selama proses persalinan, resiko ibu dan anak jauh lebih besar

dibandingkan persalinan pervaginam pada presentasi belakang kepala.

1. Pada saat masuk kamar bersalin perlu dilakukan penilaian secara cepat dan

cermat mengenai : keadaan selaput ketuban, fase persalinan, kondisi janin

serta keadaan umum ibu.

2. Dilakukan pengamatan cermat pada DJJ dan kualitas his dan kemajuan

persalinan.

3. Persiapan tenaga penolong persalinan – asisten penolong persalinan –

dokter anak dan ahli anaesthesi.

Persalinan spontan pervaginam (spontan Bracht) terdiri dari 3 tahapan :

1. Fase lambat pertama :

o Mulai dari lahirnya bokong sampai umbilikus (scapula).

o Disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak perlu ditangani

secara tergesa-gesa mengingat tidak ada bahaya pada ibu dan anak

yang mungkin terjadi.

2. Fase cepat :

o Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.

o Pada fase ini, kepala janin masuk panggul sehingga terjadi oklusi

pembuluh darah talipusat antara kepala dengan tulang panggul

sehingga sirkulasi uteroplasenta terganggu.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 17

Page 18: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

o Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini harus terselesaikan dalam 1

– 2 kali kontraksi uterus (sekitar 8 menit).

3. Fase lambat kedua :

o Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.

o Fase ini disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak boleh

dilakukan secara tergesa-gesa untuk menghidari dekompresi kepala

yang terlampau cepat yang dapat menyebabkan perdarahan

intrakranial.

Tehnik pertolongan sungsang spontan pervaginam (spontan BRACHT )

1. Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang

sekitar 5 cm.

2. Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his

berikutnya fase cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan

terselesaikan.

3. Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah,

bokong janin dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong

berada pada bagian belakang pangkal paha dan empat jari-jari lain berada

pada bokong janin (gambar 1)

4. Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke

perut ibu ( gerak hiperlordosis )sampai kedua kaki anak lahir .

5. Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu

jari sekarang berada pada lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-

jari berada pada pinggang janin (gambar 2)

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 18

Page 19: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

6. Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan

( gerak mendekatkan bokong anak pada perut ibu ) sedikit kearah kiri atau

kearah kanan sesuai dengan posisi punggung anak.

7. Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir

mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak.

8. Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis

searah jalan lahir dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi

kepala janin

9. Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan

seperti pada persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang

kepala.

Gambar 1 : Pegangan panggul anak pada persalinan spontan Bracht

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 19

Page 20: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 2 Pegangan bokong anak pada persalinan spontan Bracht

H. Prognosis

a. Prognosis lebih buruk dibandingkan persalinan pada presentasi belakang

kepala.

b. Prognosa lebih buruk oleh karena:

o Perkiraan besar anak sulit ditentukan sehingga sulit diantisipasi

terjadinya peristiwa “after coming head”.

o Kemungkinan ruptura perinei totalis lebih sering terjadi.

Sebab kematian anak:

1. Talipusat terjepit saat fase cepat.

2. Perdarahan intrakranial akibat dekompresi mendadak waktu melahirkan

kepala anak pada fase lambat kedua.

3. Trauma collumna vertebralis.

4. Prolapsus talipusat.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 20

Page 21: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Ekstraksi Parsial Pada Persalinan Sungsang Pervaginam (Manual Aid)

Terdiri dari 3 tahapan :

1. Bokong sampai umbilikus lahir secara spontan (pada frank breech).

2. Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh penolong.

3. Persalinan kepala dibantu oleh penolong.

PERSALINAN BAHU DAN LENGAN

Gambar 3 Pegangan “Femuro Pelvic” pada pertolongan persalinan sungsang

pervaginam

1. Pegangan pada panggul anak sedemikian rupa sehingga ibu jari penolong

berdampingan pada os sacrum dengan kedua jari telunjuk pada krista

iliaka anterior superior ; ibu jari pada sakrum sedangkan jari-jari lain

berada didepan pangkal paha (gambar 3) .

2. Dilakukan traksi curam kebawah sampai menemui rintangan (hambatan)

jalan lahir.

3. Selanjutnya bahu dapat dilahirkan dengan menggunakan salah satu dari

cara-cara berikut:

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 21

Page 22: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

1. Lovset.

2. Klasik.

3. Müller.

1. Persalinan bahu dengan cara LOVSET.

Prinsip :

Memutar badan janin setengah lingkaran (1800) searah dan berlawanan arah

jarum jam sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu yang

semula dibelakang akan lahir didepan (dibawah simfsis).

Hal tersebut dapat terjadi oleh karena :

Adanya inklinasi panggul (sudut antara pintu atas panggul dengan sumbu

panggul)

Adanya lengkungan jalan lahir dimana dinding sebelah depan lebih

panjang dibanding lengkungan dinding sacrum disebelah belakang

Sehingga setiap saat bahu posterior akan berada pada posisi lebih rendah

dibandingkan posisi bahu anterior

Tehnik :

Gambar 4 Tubuh janin dipegang dengan pegangan femuropelvik.

Dilakukan pemutaran 1800 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga

bahu belakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 22

Page 23: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 5 Sambil dilakukan traksi curam bawah, tubuh janin diputar 1800 kearah

yang berlawanan sehingga bahu depan menjadi bahu depan dibawah arcus pubis

dan dapat dilahirkan

Gambar 6 Tubuh janin diputar kembali 1800 kearah yang berlawanan sehingga

bahu belakang kembali menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat

dilahirkan

Keuntungan persalinan bahu dengan cara Lovset :

1. Tehnik sederhana.

2. Hampir selalu dapat dikerjakan tanpa melihat posisi lengan janin.

3. Kemungkinan infeksi intrauterin minimal.

2. Persalinan bahu dengan cara KLASIK

Disebut pula sebagai tehnik DEVENTER.

Melahirkan lengan belakang dahulu dan kemudian melahirkan lengan

depan dibawah simfisis.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 23

Page 24: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas panggul.

Prinsip :

Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena ruangan panggul sebelah

belakang/sacrum relatif lebih luas didepan ruang panggul sebelah depan) dan

kemudian melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis

Tehnik :

Gambar 7 Melahirkan lengan belakang pada tehnik melahirkan bahu cara

KLASIK

Gambar 8 Melahirkan lengan depan pada tehnik melahirkan bahu cara KLASIK

1. Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung jari tangan kanan

penolong berada diantara kedua pergelangan kaki anak , kemudian di

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 24

Page 25: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

elevasi sejauh mungkin dengan gerakan mendekatkan perut anak pada

perut ibu.

2. Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan lahir, jari tengan dan

telunjuk tangan kiri menyelusuri bahu sampai menemukan fosa cubiti dan

kemudian dengan gerakan “mengusap muka janin ”, lengan posterior

bawah bagian anak dilahirkan.

3. Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan kaki janin

diubah.

Dengan tangan kanan penolong, pergelangan kaki janin dipegang dan sambil

dilakukan traksi curam bawah melakukan gerakan seolah “mendekatkan

punggung janin pada punggung ibu” dan kemudian lengan depan dilahirkan

dengan cara yang sama.

Bila dengan cara tersebut pada no 3 diatas lengan depan sulit untuk dilahirkan,

maka lengan tersebut diubah menjadi lengan belakang dengan cara:

o Gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dicekap dengan kedua tangan

penolong sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong terletak

dipunggung anak dan sejajar dengan sumbu badan janin ; sedangkan jari-

jari lain didepan dada.

o Dilakukan pemutaran tubuh anak kearah perut dan dada anak sehingga

lengan depan menjadi terletak dibelakang dan dilahirkan dengan cara

yang sudah dijelaskan pada no 2

Keuntungan : Umumnya selalu dapat dikerjakan pada persalinan bahu

Kerugian : Masuknya tangan kedalam jalan lahir meningkatkan resiko infeksi

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 25

Page 26: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

3. Persalinan bahu dengan cara MUELLER

Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah simfisis melalui

ekstraksi ; disusul melahirkan lengan belakang di belakang ( depan sacrum

)

Dipilih bila bahu tersangkut di Pintu Bawah Panggul

Gambar 9 (kiri) Melahirkan bahu depan dengan ekstraksi pada bokong dan bila

perlu dibantu dengan telunjuk jari tangan kanan untuk mengeluarkan lengan

depan

Gambar 10 (kanan) Melahirkan lengan belakang (inset : mengait lengan atas

dengan telunjuk jari tangan kiri penolong)

Tehnik pertolongan persalinan bahu cara MüELLER:

1. Bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik”.

2. Dengan cara pegangan tersebut, dilakukan traksi curam bawah pada tubuh

janin sampai bahu depan lahir (gambar 9 ) dibawah arcus pubis dan

selanjutnya lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan depan bagian

bawah.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 26

Page 27: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

3. Setelah bahu dan lengan depan lahir, pergelangan kaki dicekap dengan

tangan kanan dan dilakukan elevasi serta traksi keatas (gambar 10),, traksi

dan elevasi sesuai arah tanda panah) sampai bahu belakang lahir dengan

sendirinya. Bila tidak dapat lahir dengan sendirinya, dilakukan kaitan

untuk melahirkan lengan belakang anak (inset pada gambar 10)

Keuntungan penggunaan tehnik ini adalah oleh karena tangan penolong tidak

masuk terlalu jauh kedalam jalan lahir maka resiko infeksi berkurang.

Melahirkan Lengan Menunjuk

Nuchal Arm

Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah bila pada persalinan sungsang,

salah satu lengan anak berada dibelakang leher dan menunjuk kesatu arah

tertentu.

Pada situasi seperti ini, persalinan bahu tidak dapat terjadi sebelum lengan

yang bersangkutan dirubah menjadi didepan dada.

Gambar 11 Lengan menunjuk ( “ nuchal arm”)

Bila lengan yang menunjuk adalah lengan posterior : (dekat dengan sakrum)

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 27

Page 28: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

1. Tubuh janin dicekap sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong

berada dipunggung anak sejajar dengan sumbu tubuh anak dan jari-jari

lain didepan dada.

2. Badan anak diputar 1800 searah dengan menunjuknya lengan yang

dibelakang leher sehingga lengan tersebut akan menjadi berada didepan

dada (menjadi lengan depan).

3. Selanjutnya lengan depan dilahirkan dengan tehnik persalinan bahu cara

KLASIK.

Gambar 12 Lengan kiri menunjuk kekanan

Gambar 13 Tubuh anak diputar searah dengan menunjuknya lengan (kekanan)

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 28

Page 29: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 14 Menurunkan lengan anak

Bila lengan yang menunjuk adalah lengan anterior : (dekat dengan sinfisis)

maka :

Penanganan dilakukan dengan cara yang sama, perbedaan terletak pada cara

memegang tubuh anak dimana pada keadaan ini kedua ibu jari penolong

berada didepan dada sementara jari-jari lain dipunggung janin.

Melahirkan Lengan Menjungkit

Yang dimaksud dengan lengan menjungkit adalah suatu keadaan dimana

pada persalinan sungsang pervaginam lengan anak lurus disamping kepala.

Keadaan ini menyulitkan terjadinya persalinan spontan pervaginam. Cara

terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah melahirkan lengan anak dengan

cara LOVSET.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 29

Page 30: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 15. Melahirkan lengan menjungkit

Bila terjadi kemacetan bahu dan lengan saat melakukan pertolongan

persalinan sungsang secara spontan (Bracht), lakukan pemeriksaan

lanjut untuk memastikan bahwa kemacetan tersebut tidak disebabkan

oleh lengan yang menjungkit.

PERSALINAN KEPALA (After Coming Head)

Pertolongan untuk melahirkan kepala pada presentasi sungsang dapat

dilakukan dengan berbagai cara :

1. Cara MOURICEAU

2. Cara PRAGUE TERBALIK

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 30

Page 31: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

1. Cara MOURICEAU ( Viet – Smellie)

Gambar 16 Tehnik Mouriceau

Dengan tangan penolong yang sesuai dengan arah menghadapnya muka janin,

jari tengah dimasukkan kedalam mulut janin dan jari telunjuk serta jari manis

diletakkan pada fosa canina.

1. Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak, seolah anak “menunggang

kuda”.

2. Belakang leher anak dicekap diantara jari telunjuk dan jari tengah tangan

yang lain.

3. Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah suprasimfisis

untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin.

4. Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh tangan yang dileher.

2. Cara PRAGUE TERBALIK

Dilakukan bila occiput dibelakang (dekat dengan sacrum) dan muka janin

menghadap simfisis.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 31

Page 32: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Satu tangan mencekap leher dari sebelah belakang dan punggung anak

diletakkan diatas telapak tangan tersebut.

Tangan penolong lain memegang pergelangan kaki dan kemudian di elevasi

keatas sambil melakukan traksi pada bahu janin sedemikian rupa sehingga

perut anak mendekati perut ibu.

Dengan larynx sebagai hypomochlion kepala anak dilahirkan.

Gambar 17 Persalinan kepala dengan tehnik Prague terbalik

EKSTRAKSI TOTAL PADA PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM

Persalinan sungsang pervaginam dimana keseluruhan proses persalinan anak

dikerjakan sepenuhnya oleh penolong persalinan.

Jenis ekstraksi total :

1. Ekstraksi bokong

2. Ekstraksi kaki

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 32

Page 33: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

EKSTRAKSI BOKONG

Tindakan ini dikerjakan pada letak bokong murni dengan bokong yang sudah

berada didasar panggul.

Tehnik :

1. Jari telunjuk penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak dimasukkan

jalan lahir dan diletakkan pada lipat paha depan anak. Dengan jari tersebut,

lipat paha dikait. Untuk memperkuat kaitan tersebut, tangan lain penolong

mencekap pergelangan tangan yang melakukan kaitan dan ikut melakukan

traksi kebawah (gambar 18 dan 19)

2. Bila dengan traksi tersebut trochanter depan sudah terlihat dibawah arcus

pubis, jari telunjuk tangan lain segera mengait lipat paha belakang dan

secara serentak melakukan traksi lebih lanjut untuk melahirkan bokong

(gambar 20)

3. Setelah bokong lahir, bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik”

dan janin dilahirkan dengan cara yang sudah dijelaskan pada ekstraksi

bokong parsialis.

Gambar 18 Kaitan pada lipat paha depan untuk melahirkan trochanter depan

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 33

Page 34: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 19 Untuk memperkuat traksi bokong, dilakukan traksi dengan

menggunakan kedua tangan seperti terlihat pada gambar.

Gambar 20 Traksi dengan kedua jari untuk melahirkan bokong

EKSTRAKSI KAKI

1. Kedua tangan penolong memegang betis anak dengan meletakkan kedua

ibu jari dibelakang betis sejajar dengan sumbu panjangnya dan jari-jari

lain didepan tulang kering. Dengan pegangan ini dilakukan traksi curam

bawah pada kaki sampai pangkal paha lahir

2. Pegangan kini dipindahkan keatas setinggi mungkin dengan kedua ibu jari

dibelakang paha pada sejajar sumbu panjangnya dan jari lain didepan

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 34

Page 35: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

paha. Dengan pegangan ini pangkal paha ditarik curam bawah sampai

trochanter depan lahir ( gambar 24)

3. Kemudian dilakukan traksi curam atas pada pangkal paha untuk

melahirkan trochanter belakang sehingga akhirnya seluruh bokong lahir.

(Gambar 25)

4. Setelah bokong lahir, dilakukan pegangan femuropelvik dan dilakukan

traksi curam dan selanjutnya untuk menyelesaikan persalinan bahu dan

lengan serta kepala seperti yang sudah dijelaskan.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 35

Page 36: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 26. Terlihat bagaimana cara melakukan pegangan pada pergelangan

kaki anak. Sebaiknya digunakan kain setengah basah untuk mengatasi licinnya

tubuh anak ; Traksi curam bawah untuk melahirkan lengan sampai skapula depan

terlihat .

Gambar 27. Pegangan selanjutnya adalah dengan memegang bokong dan

panggul janin (jangan diatas panggul anak). Jangan lakukan gerakan rotasi

sebelum skapula terlihat.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 36

Page 37: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 28. Skapula sudah terlihat, rotasi tubuh sudah boleh dikerjakan

Gambar 29. Dilakukan traksi curam atas untuk melahirkan bahu belakang yang

diikuti dengan gerakan untuk membebaskan lengan belakang lebih lanjut.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 37

Page 38: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

Gambar 30. Persalinan bahu depan melalui traksi curam bahwa setelah bahu

belakang dilahirkan ; Lengan depan dilahirkan dengan cara yang sama dengan

melahirkan lengan belakang

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 38

Page 39: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

2. Latihan

Mahasiswa mempraktekkan persalinan dengan letak sungsang dan teknik

lovset, muller, serta klasik dengan melahirkan kepala teknik mauriciau.

Soal-soal

1). Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena ruangan panggul

sebelah belakang/sacrum relatif lebih luas didepan ruang panggul sebelah

depan) dan kemudian melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis

adalah melahirkan dengan teknik…

a. Klasik

b. Muller

c. Lovset

d. Mauriciau

e. Bracth

2). Salah satu melahirkan letak sungsang dengan ekstraksi bokong adalah

teknik…

a. Klasik

b. Muller

c. Lovset

d. Mauriciau

e. Bracth

3). Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah sisfisis melalui

ekstraksi, disusul melahirkan lengan belakang adalah melahirkan sungsang

dengan teknik…

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 39

Page 40: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

a. Klasik

b. Muller

c. Lovset

d. Mauriciau

e. Bracth

4). Tangan penolong sesuai dengan arah menghadapnya muka janin, jari

tengan dimasukkan ke dalam mulut janin dan jari telunjuk serta jari manis

diletakkan pada fosa canina adalah melahirkan dengan teknik…

a. Klasik

b. Muller

c. Lovset

d. Mauriciau

e. Bracth

5). Berikut ini adalah teknik melahirkan badan dengan letak sungsang,

kecuali…

a. Klasik

b. Muller

c. Lovset

d. Mauriceau

e. Bracth

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 40

Page 41: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

3. Rangkuman

Penyulit dan komplikasi persalinan pada ibu bersalin terdiri dari 3 macam,

power, passage, dan passenger. Dalam materi ini dibahas komplikasi

persalinan yang dikarenakan passenger (janin) yaitu letak lintang dan letak

sungsang serta cara melahirkannya dengan cara lovset, klasik dan muller

dengan melahirkan kepala teknik mauriciau.

PENUTUP

1. Tes Formatif

1). Jelaskan cara persalinan letak sungsang dengan teknik lovset serta dengan

metode mauriciau !

2). Berdasarkan kasus ibu melahirkan letak sungsang dengan POD bokong,

maka persalinan dapat dilakukan dengan cara apa?

2. Umpan Balik

No Kriteria Jawaban Skor

1 Jawaban disebutkan dan dijelaskan secara benar 20

2 Jawaban disebutkan dan dijelakan secara lengkap

dan benar

20

3 Jawaban diuraikan secara jelas 20

4 Jawaban disebutkan dan dan dijelaskan secara urut 20

5 Jawaban diuraikan dengan benar 20

Skor total 100

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 41

Page 42: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

3. Tindak Lanjut

a. Cari bagaimana penanganan dari persalinan letak sungsang di RB, BPM

maupun rumah sakit sesuai dengan fakta kasus yang ada

b. Membuat rangkuman materi

c. Membuat kliping tentang hipertensi selama kehamilan

d. Membuat leaflet dari salah satu teknik persalinan pada letak sungsang

4. Kunci Jawaban

1). Tubuh janin dipegang dengan pegangan femuropelvik. Dilakukan

pemutaran 1800 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu

belakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

2). Persalinan dilakukan dengan teknik bracth, yaitu jari jempol penolong ada

pada posisi bokong bayi, dan 4 jari lainnya memegang antara sias.

Kemudian dengan ibu mengejan sambil mengeluarkan bayi, dan apabila

akan melahirkan kepala menggunakan teknik mauriciau.

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 42

Page 43: bidankhavia.files.wordpress.com  · Web viewPersalinan merupakan proses pengeluaran bayi dan plasenta dari jalan lahir baik pervaginam maupun per abdominal. Pada persalinan, tidak

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Panduan Praktis maternal dan Neonatal, 2001

2. Cunningham, Garry.F. 2005. Obstetri Williams. Ed.21. Vol.1. Jakarta : EGC.

3. Mansjoer, 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescapulis.

4. Manuaba, IG, dkk, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

5. Mochtar, R, 1998. Sinopsis Obstetri., jilid 1. Jakarrta : EGC.

6. Syaifudin, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal, Jakarta, YBPSP

7. Wiknjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi etiga. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Saronwo Prawiroharjo

8. Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi etiga. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka Sarono Prawiroharjo

Bahan Ajar / Asuhan Kebidanan II (Persalinan) 43