penatalaksanaan osteoartritis

2
PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS Penatalaksanaan OA berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena. Terapi non-farmakologis: Edukasi atau penerangan. Maksud dari penerangan adalah agar pasien mengetahui sedikit seluk-beluk tentang penyakitnya, bagaimana menjaganya agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat dipakai. Terapi fisik dan rehabilitasi. Terapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit. Penurunan berat badan. Berat badan yang berlebihan ternyata merupakan faktor yang akan memperberat penyakit OA. Oleh karenanya berat badan harus selalu dijaga agar tidak berlebihan. Apabila berat badan berlebihan, maka harus diusahakan penurunan berat badan, bila mungkin mendekati berat badan ideal. Terapi farmakologis: Analgesik oral non opiat Analgesik topikal Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Apabila cara-cara tersebut diatas tidak berhasil, pada umumnya pasien mulai datang ke dokter. Dalam hal seperti ini kita pikirkan untuk pemberian OAINS, oleh karena obat golongan ini disamping mempunyai efek analgetik juga mempunyai efek anti inflamasi. Tetapi penggunaan obat-obatan ini harus hati-hati, karena dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti perdarahan saluran cerna, kerusakan hati & ginjal. Chondroprotective agent. Obat-obatan ini dapat menjaga atau merangsang perbaikan tulang rawan sendi pada pasien OA. Sebagian peneliti menggolongkan obat-obatan tersebut dalam slow acting anti osteoarthritis drugs (SAAODs) atau disease modifying anti osteoarthtritis drugs (DMAODs). Sampai saat ini yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah: Tetrasiklin dan derivatnya mempunyai kemampuan untuk menghambat kerja enzim MMP dengan cara menghambatnya.

Upload: nyzh

Post on 26-Jul-2015

777 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS

PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS

Penatalaksanaan OA berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang terkena) dan berat ringannya sendi yang terkena.

Terapi non-farmakologis: Edukasi atau penerangan. Maksud dari penerangan adalah agar pasien mengetahui sedikit

seluk-beluk tentang penyakitnya, bagaimana menjaganya agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat dipakai.

Terapi fisik dan rehabilitasi. Terapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit.

Penurunan berat badan. Berat badan yang berlebihan ternyata merupakan faktor yang akan memperberat penyakit OA. Oleh karenanya berat badan harus selalu dijaga agar tidak berlebihan. Apabila berat badan berlebihan, maka harus diusahakan penurunan berat badan, bila mungkin mendekati berat badan ideal.

Terapi farmakologis: Analgesik oral non opiat Analgesik topikal Obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Apabila cara-cara tersebut diatas tidak berhasil,

pada umumnya pasien mulai datang ke dokter. Dalam hal seperti ini kita pikirkan untuk pemberian OAINS, oleh karena obat golongan ini disamping mempunyai efek analgetik juga mempunyai efek anti inflamasi. Tetapi penggunaan obat-obatan ini harus hati-hati, karena dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti perdarahan saluran cerna, kerusakan hati & ginjal.

Chondroprotective agent. Obat-obatan ini dapat menjaga atau merangsang perbaikan tulang rawan sendi pada pasien OA. Sebagian peneliti menggolongkan obat-obatan tersebut dalam slow acting anti osteoarthritis drugs (SAAODs) atau disease modifying anti osteoarthtritis drugs (DMAODs). Sampai saat ini yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah:

Tetrasiklin dan derivatnya mempunyai kemampuan untuk menghambat kerja enzim MMP dengan cara menghambatnya.

Asam hialuronat disebut juga sebagai viscosupplement oleh karena salah satu manfaat obat ini adalah dapat memperbaiki viskositas cairan sinovial, obat ini diberikan secara intra-artikuler. Asam hialuronat ternyata memegang peranan penting dalam pembentukan matriks tulang rawan melalui agregasi dengan proteoglikan.

Glikosaminoglikan, dapat menghambat sejumlah enzim yang berperan dalam proses degradasi tulang rawan, dan juga merangsang sintesis proteoglikan dan asam hialuronat pada kultur tulang rawan sendi manusia.

Kondroitin sulfat, merupakan komponen penting pada jaringan kelompok vertebrata, dan terutama terdapat pada matriks ekstraselular sekeliling sel. Salah satu jaringan yang mengandung kondroitin sulfat adalah tulang rawan sendi dan zat ini merupakan bagian dari proteoglikan.

Page 2: PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS

Superoxide dismutase, dapat dijumpai pada setiap sel mamalia dan mempunyai kemampuan untuk menghilangkan superoxide dan hydroxil radicals.

Terapi bedah:Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Terapi bedah pada pasien OA mencakup:

Malaligment, deformitas lutut Valgus-Varus dsb Arthroscopic debridement dan joint lavage Osteotomi Artroplasti sendi total.

Sumber: buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II