penapisan piperin retrofracti

2
Pada kelompok 2 ini, dipilih sample simplisia Cabe Jawa (Retrofracti Fructus Vahl) dimana pada tahap skrinning atau penapisan fitokimianya terhadap senyawa piperin yang merupakan senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid pada Cabe Jawa (Retrofracti Fructus Vahl). Senyawa amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa, lama- kelamaan pedas ) . Larut dalam etanol, asam cuka, benzen, dan kloroform . . Senyawa ini termasuk senyawa alkaloid golongan piridin . Skrining Senyawa Alkaloid Pada identifikasi umum dilakukan 2 macam percobaan, yaitu reaksi pengendapan dan reaksi warna. Mula-mula serbuk simplisia Rectrofacti fructus ditimbang sebanyak 250 mg, kemudian ditambahkan 0,5 mL HCl 2N dan 4,5 mL air. Penambahan HCl 2 N bertujuan untuk menarik alkaloid dari dalam simplisia. Alkaloid bersifat basa, sehingga dengan penambahan asam seperti HCl akan terbentuk garam. Sedangkan fungsi penambahan air adalah untuk melarutkan garam alkaloid yang terbentuk. Setelah itu dilakukan pemanasan selama 2 menit di atas penangas air, kemudian didinginkan lalu disaring. Pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk memecah ikatan

Upload: baim-ibrahim

Post on 20-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fws

TRANSCRIPT

Pada kelompok 2 ini, dipilih sample simplisia Cabe Jawa (Retrofracti Fructus Vahl) dimana pada tahap skrinning atau penapisan fitokimianya terhadap senyawa piperin yang merupakan senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid pada Cabe Jawa (Retrofracti Fructus Vahl).

Senyawa amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa, lama-kelamaan pedas). Larut dalam etanol, asam cuka, benzen, dan kloroform.. Senyawa ini termasuk senyawa alkaloid golongan piridin.

Skrining Senyawa Alkaloid

Pada identifikasi umum dilakukan 2 macam percobaan, yaitu reaksi pengendapan dan reaksi warna. Mula-mula serbuk simplisia Rectrofacti fructus ditimbang sebanyak 250 mg, kemudian ditambahkan 0,5 mL HCl 2N dan 4,5 mL air. Penambahan HCl 2 N bertujuan untuk menarik alkaloid dari dalam simplisia. Alkaloid bersifat basa, sehingga dengan penambahan asam seperti HCl akan terbentuk garam. Sedangkan fungsi penambahan air adalah untuk melarutkan garam alkaloid yang terbentuk.Setelah itu dilakukan pemanasan selama 2 menit di atas penangas air, kemudian didinginkan lalu disaring. Pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk memecah ikatan antara alkaloid dengan asam klorida sehingga diperoleh alkaloid yang bukan dalam bentuk garamnya. kemudian didinginkan dan disaring lalu diambil filtratnya. Retrofracti Fructus terbentuk larutan berwarna orange. Filtrat kemudian dipindahkan ke gelas arloji dan ditetesi dengan 2 tetes larutan Mayer LP. Retrofracti Fructus terbentuk larutan berwarna coklat muda dan terbentuk sedikit endapan.Pada uji warna ini, digunakan 3 pereaksi, yaitu asam sulfat P, asam nitrat P, dan Erdman LP. Dari percobaan di atas, diperoleh hasil :Retrofracti Fructus dengan asam sulfat P : Kuning Retrofracti fructus dengan asam nitrat P :Hijau kekuninganRetrofracti fructus dengan Erdman LP :kuning

Dari hasil percobaan, diperoleh hasil uji positif (+) pada Retrofracti Fructus karena terjadi perubahan warna oleh penambahan ketiga larutan percobaan. Adanya perubahan warna disebabkan oleh adanya interaksi antara alkaloid yang bersifat basa dengan larutan percobaan yang bersifat asam sehingga menimbulkan reaksi asam-basa dan memicu timbulnya warna tertentu.

Amaliana, Lia, Nur, 2008, Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70 % Buah MericaHitam (Piper Nigrum L.) Terhadap Sel Hela, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.