penanganan overactive bladder (oab)
TRANSCRIPT
PENANGANAN
OVERACTIVE BLADDER
(OAB)
dr. I Gede Mega Putra, SpOG (K)
Divisi Uroginekologi Rekonstruksi
Bagian/SMF Obgin FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar
Definisi Overactive Bladder (OAB)
OAB adalah kumpulan gejala disfungsi saluran kemih bagian bawah yang didefinisikan secara
lengkap sebagai
Standardisation Subcommitte of the International Continence Society (ICS)
OAB ditegakkan dengan menyingkirkan adanya infeksi dan kondisi patologis lainnya
Biasanya disebabkan karena otot detrusor yang hiperaktif, tetapi dapat pula merupakan
disfungsi uterhro-vesikal lainnya.
Urgensi, dengan/tanpa inkontinensia urgensi, biasanya disertai
dengan frekuensi & nokturia
Abrams P, Cardozo L, Fall M et al Neurourol Urodyn 2002; 21:167-178
Sudut Pandang Pasien
“Saya tidak dapat hidup secara normal lagi”
“Kehidupan seks saya hancur”
“Saya terobsesi dengan berkemih”
“Suamiku meninggalkanku”
“Saya kehilangan pekerjaan karena masalah frekuensi berkemih”
“Saya mengalami kecelakaan kendaraan bermotor karena urgensi”
“Saya tidak ingat lagi kapan saya terakhir tidur secara normal”
“Saya memberitahukan dokter tentang keluhan kandung kemih saya,
tetapi dokter tersebut mengatakan normal”
Gejala Memberat Secara Bertahap –
Tidak Segera Disadari
Frekuensi Nokturia Urgensi
Menjadi alasan pertama untuk berobat ke dokterAwalnya sering
diremehkan atau
dianggap biasa
Saya minum banyak hari ini!
Saya punya 2 anak… Itu
normal!
Saya bertambah tua
Sulit untuk ditelusuri: semakin
memberat, progresifGejala pertama yang dirasakan
menyimpang dengan keadaan
normal sehari-hari
Dapat menyebabkan
inkontinensia dan baru disadari
Astellas Market Research: Branding Science 2008
Gejala mana yang paling menggangu?
Beberapa Fakta…
Kurang dari 50% dari wanita mengeluh masalah inkontinensia kepada pemberi pelayanan
kesehatan
40% berpikir kondisi ini tidak dapat diperbaiki
Lebih sedikit wanita muda yang mencari penanganan dibandingkan dengan yang sudah tua
28-42% dari wanita tersebut tidak terlalu diperhatikan oleh pelayan kesehatan
Dokter tidak memulai percakapan tentang inkontinensia
Biasanya urgency dilaporkan oleh dokter umum sebagai suatu “pendekatan dengan target
infeksi”
42% dari dokter umum tidak pernah mengirim pasiennya ke spesialis urologi
Palmer MH Fitzgerald S J Womens Helath 1992; 11: 879-888. Palmer MH et al Women Health 1999; 29: 67-82. Luber KM et al Am J Ostet Gynecol 2001; 184: 1496-1501. Brockelhurst1993: 306: 832-834. Briggs M Williams ES BMN 2000; 304: 255
Pengetahuan & Kewaspadaan
Tentang OAB
Memerlukan Waktu untuk Menyebutkan
Gejala
OAB seringkali didiskusikan secara tidak
sengaja sewaktu mengunjungi DokterBiasanya tidak dibicarakan sampai
dengan akhir sesi konsultasi
Keterbatasan Waktu
Predisposisi terhadap ketidakpuasan konsultasi
Pada kesempatan
pertama, dokter hanya
menasihati gaya hidup
dan membiarkan saya
pergi
Dokter tidak
tertarik dan tidak
dapat
disembuhkan
Dokter memberi saya
obat tetapi tidak
memberitahu saya
tentang penyakit atau
penanganannya
Urgency sebagai “Pendesak” berobat
Urgensi
Frekuensi
meningkat
Inkontinensia
Urgensi
NokturiaVolume
Berkemih
Berkurang
Adapted from Chappie C. R. BJU Int 2004
Menggunakan Urgency Perception
Score (UPS) pada Pasien secara Praktis
Menyebutkan kemampuan dari pasien untuk menahan berkemih dan menyelesaikan tugas
sebelum pergi ke toilet
Cardozo L. et al. BJU Int 2005; 95:591-596
Waktu Peringatan
Waktu diantara onset dari urgensi dan berkemih atau
inkontinensia
Bermakna terhadap pasien sejak timbulnya onset
tersebut dengan waktu yang mereka miliki untuk
menemukan kamar mandi dan menghindari
kemungkinan inkontinensia
Patient Perception of Urgency Scale
(PPIUS)
Tidak Ada Urgensi Saya merasa tidak perlu mengosongkan
kandung kemih tetapi dapat dilakukan untuk
alasan lain
Urgensi Ringan Saya dapat menunda berkemih selama yang
diperlukan tanpa takut mengompol
Urgensi Sedang Saya dapat menunda berkemih dalam
jangka waktu yang singkat tanpa takut
mengompol
Total
Urgensi Berat Saya tidak dapat menunda berkemih dan
harus segera ke toilet agar tidak mengompol
OAB
Urgensi dengan
Inkontinensia
Urgensi
Saya mengompol sebelum tiba di toilet OAB
Berat
5 – Poin Tingkatan Urgensi yang berkaitan dengan Setiap Berkemih
EMEA CPMP/EWP/18/or London 2002 Rackley R et al. Urology. 2006; 67(4): 731-736
Patient Perception of Bladder
Condition (PPBC)
Kondisi kandung kemih saya:
1. Tidak menyebabkan masalah sedikit pun
2. Menyebabkan masalah yang sangat ringan
3. Menyebabkan beberapa masalah ringan
4. Menyebabkan (beberapa) masalah sedang
5. Menyebabkan masalah berat
6. Menyebabkan banyak masalah berat
Riwayat Pasien
Fokus terhadap gejala medis, neurologis dan traktusgenitourinaria
Mengkaji pola dan gejala berkemih
• Diary berkemih
Mengkaji obat-obatan yang digunakan
Evaluasi status fungsional dan mental
Perbandingan antara OAB dan Stress
InkontinensiaGejala Overactive Bladder Stress Inkontinensia
Urgensi Ya Tidak
Frekuensi Ya Tidak
Mengompol sewaktu batuk atau bersin Tidak Ya
Volume urin setiap berkemih Banyak Sedikit
Dapat mencapai toilet sewaktu urgensi Tidak Ya
Nokturia Biasanya Jarang
Diobati bila:
Terdapat frekuensi dengan urgensi,
urge inkontinensia dan normal urinalisis
Terdapat frekuensi dengan urgensi dan
normal urinalisis
Dirujuk bila:
• Tidak ada perbaikan setelah terapi inisial dalam
2-3 bulan
• Hematuria tanpa infeksi pada urinalisis
• Gejala berkaitan dengan gangguan
pengosongan kandung kemih (aliran urin tiba-
tiba terhenti, aliran lemah, dribbling terminal)
• Terdapat kelainan neurologis dan metabolic
yang tidak dapat dijelaskan
Pemeriksaan Fisik
Lakukan pemeriksaan umum, abdomen (termasuk
palpasi vesika urinaria), dan neurologis
Lakukan pemeriksaan pelvis dan rektal pada wanita
dan pemeriksaan rektal pada pria
Observasi terhadap urin yang keluar saat ada
penekanan (seperti: batuk, valsava, dll.)
Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisis
• Untuk menyingkirkan hematuria, pyuria,
bakteriuria, glukosuria, proteinuria
Pemeriksaan darah yang diperlukan
• Glukosa
• Antigen serum prostat
• Lain-lain
Tujuan dari terapi OAB adalah untuk memperbaiki
gejala yang menyebabkan masalah pada pasien
secara individu
“Itu semua masalah waktu!”
Terapi Farmakologis untuk OAB yang
Ideal
Keamanan
• Interaksi obat-obat metabolik
• Efek SSP
• Keamanan kardiovaskuler
Efikasi
• Meringankan atau memperbaiki gejala secara signifikan
• Memperbaiki kualitas hidup
Toleransi
• Efek samping yang lebih sedikit
Jalur Penyebaran Reseptor Kolinergik
dan Adrenergik pada Vesika Urinaria
Apakah Semua Obat Antimuskarinik
Sama?
Hasil Metanalisis:
- Semua obat antimuskarinik telah terbukti efektif sebagai terapi pada OAB
- Profil antimuskarinik masing-masing individu berbeda
- Terdapat beberapa perbedaan dari hasil penelitian terhadap efek samping
- Terdapat beberapa perbedaaan dari hasil penelitian terhadap toleransi
obat yang secara klinik bermakna
Tidak semua Obat Antimuskarinik itu sama
Struktur berbeda
Ukuran molekul obat, polaritas dan permeabilitas
Farmakokinetik dan farmakodinamik
Metabolisme dan ekskresi/interaksi obat
Efektifitas: Toleransi: Keamanan
Reseptor spesifik, selektif organ, variabel pasien (Individu, umur, ras, jenis kelamin)
Distribusi dari Reseptor Muskarinik pada
Target Organ dari Sistem Saraf Parasimpatis
Selektif Vesica Urinaria
Profil keamanan dari beberapa obat yang selektif Vesica Urinaria
Solifenacin mempunyai selektifitas terhadap kandung kemih yang lebih
besar dibandingkan anti muskarinik lainnya
Bagaimana kemanan obat anti muskarinik?
Efek Jangka Panjang dari Solifenacin
Efek Pengobatan
Harapan Pasien terhadap Keberhasilan Inisiasi Terapi
Alasan untuk Merujuk Pasien ke Dokter
Spesialis
Gejala tidak respon terhadap penanganan dalam 2-3 bulan
Hematuria tanpa infeksi pada urinalisis
ISK simtomatis berulang
Gejala yang menunjukkan pengosongan kandung kemih
yang buruk
Nyeri uretra kandung kemih pelvis
Alasan untuk Merujuk Pasien ke Dokter
Spesialis (Lanjutan)
Bukti adanya penyakit metabolik atau neurologik yang tidak
dapat dijelaskan
Gagal pembedahan inkontinensia sebelumnya
Peningkatan Residu Pasca Berkemih
Pembedahan pelvis radikal
Prolaps simtomatik
Masalah prostat
Perencanaan pembedahan (2nd opinion)
Sertifikato. SKP : 15/111/2017/SKP/IDI-BALI
PembicaraBALI UROGYNAECOLOGY - ONCO[OGIC MEETING
(BUGOM)PESERTA : 8 SKP PEMBICARA : 8 SKP MODERATOR: 2 SKP
Denpasar, 8-9 April 2017