pemodelan geologi dan estimasi sumberdaya...

14
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 Pontianak, 19 Juni 2014 329 ISSN: 2355-7524 PEMODELAN GEOLOGI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM DI SEKTOR LEMAJUNG, KALAN, KALIMANTAN BARAT Heri Syaeful, Suharji, Agus Sumaryanto Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Pasar Jumat, Jakarta Selatan Telp/Fax: 021-7691775 email: [email protected] ABSTRAK PEMODELAN GEOLOGI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM DI SEKTOR LEMAJUNG, KALAN, KALIMANTAN BARAT. Pada tahun 2013 dilaksanakan pemboran inti di Sektor Lemajung sebanyak 5 titik dengan kedalaman masing-masing 300 meter. Target pemboran untuk mengetahui dan memverifikasi ekstensi horizontal dan vertikal mineralisasi uranium. Mineralisasi uranium di Lemajung terdapat pada lapisan favorabel metabatulanau dan metapelit sekistosan yang diapit lapisan steril metapelit andalusit dan metapelit biotit. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model geologi bijih dan melakukan re-evaluasi sumberdaya uranium di Lemajung. Pemodelan geologi dan estimasi sumberdaya dilakukan dengan program lunak Surpac. Pada tahapan awal database disusun berdasarkan data 42 pemboran inti dan 7 pemboran non-inti. Data kadar dan tebal bidang mineralisasi dihasilkan dari interpretasi log sinar gamma menggunakan metoda total area. Tubuh bijih sebanyak 51 buah didapatkan dari hasil korelasi. Korelasi dilakukan terhadap bijih yang sejajar dengan bidang foliasi S1. Estimasi sumberdaya dilakukan dengan metoda statistik inverse distance estimation (IDE), blok model berukuran 4x4x2 m dan sub-blok 0,5x0,5x0,25 m, jari- jari pengaruh untuk sumberdaya terukur dan terindikasi ditetapkan 25 m dan 50 m, dengan cut-off grade 0,01% U3O8. Hasil dari estimasi didapatkan sumberdaya terukur sebesar 708 ton eU3O8 dengan rata-rata kadar 0,081 %U3O8, dan sumberdaya terindikasi sebesar 199 ton eU3O8 dengan rata-rata kadar 0,076 %U3O8. Kata kunci: Lemajung, Kalan, uranium, pemodelan, sumberdaya ABSTRACT GEOLOGICAL MODELING AND URANIUM RESOURCE ESTIMATION IN LEMAJUNG SECTOR, KALAN, WEST KALIMANTAN. In 2013 core drilling carried out in Lemajung Sector for 5 drill hole with a depth of 300 meters each. Target of drilling is to determine and verify the horizontal and vertical extension of uranium mineralization. The uranium mineralization in Lemajung contained in favorable layer of metasiltstone and schistose metapelite in between the sterile layer of andalusite metapelite and biotite metapelite. The purpose of this research is to construct geological models of ore and re-evaluation of uranium resources in Lemajung. Geological modeling and resource estimation performed by Surpac software program. In the early stages database compiled based on 42 core drilling and 7 non-core drilling. Grade and thickness of mineralization plane resulted from gamma ray log interpretation using the total area method. Ore body as much as 51 pieces obtained from the correlation. Correlations conducted on ore which is parallel to the foliation plane of S1. Resource estimation done by the method of inverse distance estimation statistics (IDE), block model size of 4x4x2 m and sub-blocks 0,5x0,5x0,25 m, the radius of influence for the measured and indicated resource set 25 m and 50 m, with cut-off grade of 0,01 %U3O8. The result of estimation is measured resource of 708 ton eU3O8 grading at 0,081 %U3O8, and indicated resource of 199 ton eU3O8 grading at 0,076 %U3O8. Keywords: Lemajung, Kalan, uranium, modeling, resource

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    329

    ISSN: 2355-7524

    PEMODELAN GEOLOGI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM

    DI SEKTOR LEMAJUNG, KALAN, KALIMANTAN BARAT

    Heri Syaeful, Suharji, Agus Sumaryanto

    Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir

    Badan Tenaga Nuklir Nasional

    Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Pasar Jumat, Jakarta Selatan

    Telp/Fax: 021-7691775 email: [email protected]

    ABSTRAK PEMODELAN GEOLOGI DAN ESTIMASI SUMBERDAYA URANIUM DI SEKTOR

    LEMAJUNG, KALAN, KALIMANTAN BARAT. Pada tahun 2013 dilaksanakan pemboran inti di

    Sektor Lemajung sebanyak 5 titik dengan kedalaman masing-masing 300 meter. Target pemboran

    untuk mengetahui dan memverifikasi ekstensi horizontal dan vertikal mineralisasi uranium.

    Mineralisasi uranium di Lemajung terdapat pada lapisan favorabel metabatulanau dan metapelit

    sekistosan yang diapit lapisan steril metapelit andalusit dan metapelit biotit. Tujuan dari penelitian

    ini adalah membuat model geologi bijih dan melakukan re-evaluasi sumberdaya uranium di Lemajung.

    Pemodelan geologi dan estimasi sumberdaya dilakukan dengan program lunak Surpac. Pada tahapan

    awal database disusun berdasarkan data 42 pemboran inti dan 7 pemboran non-inti. Data kadar dan

    tebal bidang mineralisasi dihasilkan dari interpretasi log sinar gamma menggunakan metoda total

    area. Tubuh bijih sebanyak 51 buah didapatkan dari hasil korelasi. Korelasi dilakukan terhadap bijih

    yang sejajar dengan bidang foliasi S1. Estimasi sumberdaya dilakukan dengan metoda statistik

    inverse distance estimation (IDE), blok model berukuran 4x4x2 m dan sub-blok 0,5x0,5x0,25 m, jari-

    jari pengaruh untuk sumberdaya terukur dan terindikasi ditetapkan 25 m dan 50 m, dengan cut-off

    grade 0,01% U3O8. Hasil dari estimasi didapatkan sumberdaya terukur sebesar 708 ton eU3O8 dengan

    rata-rata kadar 0,081 %U3O8, dan sumberdaya terindikasi sebesar 199 ton eU3O8 dengan rata-rata

    kadar 0,076 %U3O8.

    Kata kunci: Lemajung, Kalan, uranium, pemodelan, sumberdaya

    ABSTRACT GEOLOGICAL MODELING AND URANIUM RESOURCE ESTIMATION IN LEMAJUNG

    SECTOR, KALAN, WEST KALIMANTAN. In 2013 core drilling carried out in Lemajung Sector

    for 5 drill hole with a depth of 300 meters each. Target of drilling is to determine and verify the

    horizontal and vertical extension of uranium mineralization. The uranium mineralization in

    Lemajung contained in favorable layer of metasiltstone and schistose metapelite in between the sterile

    layer of andalusite metapelite and biotite metapelite. The purpose of this research is to construct

    geological models of ore and re-evaluation of uranium resources in Lemajung. Geological modeling

    and resource estimation performed by Surpac software program. In the early stages database compiled

    based on 42 core drilling and 7 non-core drilling. Grade and thickness of mineralization plane resulted

    from gamma ray log interpretation using the total area method. Ore body as much as 51 pieces

    obtained from the correlation. Correlations conducted on ore which is parallel to the foliation plane of

    S1. Resource estimation done by the method of inverse distance estimation statistics (IDE), block

    model size of 4x4x2 m and sub-blocks 0,5x0,5x0,25 m, the radius of influence for the measured and

    indicated resource set 25 m and 50 m, with cut-off grade of 0,01 %U3O8. The result of estimation is

    measured resource of 708 ton eU3O8 grading at 0,081 %U3O8, and indicated resource of 199 ton

    eU3O8 grading at 0,076 %U3O8.

    Keywords: Lemajung, Kalan, uranium, modeling, resource

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    330

    ISSN: 2355-7524

    1. PENDAHULUAN Kalan adalah salah satu daerah mineralisasi uranium di Kalimantan Barat. Secara

    geografis daerah Kalan terletak di Lembah S. Kalan bagian hulu, merupakan cabang kiri S.

    Ella Illir yang bermuara di S. Melawi dan secara administratif termasuk dalam wilayah

    Kecamatan Ella llir, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Mineralisasi uranium berupa urat

    mengisi fraktur, breksi tektonik, dan sekistositas batuan, terdiri dari mineral uraninit,

    branerit, dan davidit dan berasosiasi dengan sulfida, terdapat pada batuan metamorfik

    regional tingkat rendah (tipe Abukuma). Karakter mineralisasi termasuk karakter batuan

    induknya berbeda-beda sesuai dengan posisi geografi dan kondisi geologi setempat. Posisi

    geologi zona mineralisasi Kalan, terdiri dari 16 sektor yaitu: Jumbang I, Jumbang II,

    Jumbang III, Tanah Merah, Dendang Arai; Rabau Hulu, Jeronang Hulu, Rirang Hulu, Eko-

    Remaja, Lembah Hitam, Lemajung, Semut, Kalan Ketungau, Sarana, Amir Engkala, dan Tiga

    Dara (Gambar 1)[1].

    Efka (Basecamp)

    MAP OF POTENSIAL SECTORS IN

    KALAN BASINWEST KALIMANTAN

    SARANA

    Gambar 1. Sektor Potensial di Cekungan Kalan, Kalimantan Barat

    Cekungan Kalan tersusun oleh dua seri endapan lapisan vulkano-sedimenter yang

    termetamorfosa, yaitu Seri Atas dengan ketebalan 3000-4000 m, terdiri dari sedimen

    termetamorfosa, endapan vulkano sedimenter, dan batuan vulkanik. Sedangkan Seri Bawah

    di dominasi oleh metapelit dan metabatulanau. Kandungan uranium terbesar berada pada

    Seri Atas diantaranya pada sektor Remaja, Rirang, dan Lemajung[2].

    Eksplorasi uranium di Sektor Lemajung telah dilaksanakan semenjak tahun 1977

    merupakan kerjasama CEA (Prancis) dan BATAN. Pemboran eksplorasi pada kurun waktu

    kerjasama pada tahun 1977 tersebut berjumlah 16 lubang bor inti, yaitu bor LEML 1 sampai

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    331

    ISSN: 2355-7524

    LEML 15. Setelah selesai era kerjasama CEA – BATAN, pemboran ekplorasi di sektor

    Lemajung dilaksanakan sendiri oleh BATAN, pada kurun waktu tahun 1985 sampai 1995

    dilaksanakan 22 pemboran inti (LEML 15A – LEML 36) dan 7 pemboran non inti (ROC 172 –

    ROC 177A). Kedalaman pemboran inti berkisar antara 104,90 – 506,85 m dengan rata-rata

    kedalaman 311,51 m. Sedangkan pemboran non-inti antara 39,30 – 72,70 m dengan rata-rata

    kedalaman 51,15 m.

    Estimasi sumberdaya uranium di Sektor Lemajung pada tahun 1994/1995 dilakukan

    dengan hanya menggunakan data 26 lubang bor hasil pemboran BATAN yang terdiri dari

    20 pemboran inti dan 6 pemboran non inti diperoleh hasil sumberdaya sebesar 494,34 ton

    U3O8 termasuk kategori sumberdaya terindikasi. Pada tahun 1995 Estimasi sumberdaya U

    dilanjutkan dengan penambahan data 2 titik bor. Estimasi menggunakan data dari 28 lubang

    bor menggunakan metoda kriging dengan bantuan software Surfer 4, ukuran blok estimasi

    25 x 25 m, searching radius 50 m dan nearest point 2. Hasil estimasi diperoleh sumberdaya

    sebesar 691,27 ton U3O8 terkandung dalam 1.214.274 ton bijih dengan rerata kadar U3O8

    0,050%, blok terestimasi 853 dengan total luas area 533.125 m2 termasuk kategori

    sumberdaya terindikasi[3].

    Pada tahun 2013 dilakukan pekerjaan pemboran eksplorasi sebanyak 5 buah dengan

    masing-masing kedalaman 300 m atau total 1500 m. Pemboran dilakukan untuk mengetahui

    ekstensi penyebaran tubuh bijih secara horizontal dan vertikal terutama pada batas daerah

    favorabel metabatulanau dan metapelit sekistosan. Selain itu pemboran juga ditujukan

    untuk mengkonfirmasi jarak zona radius pengaruh yang akan digunakan pada penentuan

    klasifikasi sumberdaya uranium.

    Tujuan penelitian adalah melakukan reevaluasi sumberdaya uranium di Sektor

    Lemajung berdasarkan gabungan keseluruhan data pemboran CEA dan BATAN. Target

    Sasaran dari penelitian adalah mengetahui jumlah sumberdaya uranium kategori terukur

    yang merupakan salah satu target dalam Renstra BATAN 2010 – 2014.

    2. METODOLOGI

    Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam tahapan

    pembuatan basis data, interpretasi geologi dan pemodelan, dan estimasi sumberdaya

    mineral. Basis data dibuat dengan pengumpulan, validasi, perekaman, penyimpanan, dan

    pemprosesan data. Interpretasi geologi dan pemodelan memerlukan pemahaman hubungan

    antara mineralisasi dan proses-proses geologi yang mengontrol keberadaan dan geometri

    bijih dalam kerangka geologi. Estimasi sumberdaya mineral dilakukan dengan tahapan

    analisis densitas data, integrasi informasi geologi, perekaman kumpulan data, analisis data,

    parameter ekonomi, analisis model sumberdaya mineral, penentuan teknik estimasi, dan

    validasi model sumberdaya mineral[4]. Perangkat lunak yang digunakan dalam interpretasi

    geologi, pemodelan, dan estimasi sumberdaya dalam penelitian ini adalah Gemcom Surpac

    v6.3.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1. Pembuatan Basis Data

    Basis data terdiri dari beberapa tabel yang masing-masing mengandung tipe data

    yang berbeda. Setiap tabel terbagi lagi dalam fields. Basis data yang dibutuhkan untuk

    pemodelan geologi dan estimasi sumberdaya adalah data collar, survey, dan assay[5]. Basis

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    332

    ISSN: 2355-7524

    data dibuat berdasarkan gabungan hasil pemboran CEA – BATAN pada tahun 1977 dan

    hasil pemboran BATAN pada era setelah 1977 termasuk pemboran yang dilakukan pada

    tahun 2013. Basis data terdiri dari data collar atau koordinat titik bor, data survey atau

    kedalaman dan inklinasi bor, dan data assay atau kadar dari bidang mineralisasi.

    Koordinat titik bor didapatkan dari peta topografi skala 1:2000 yang dibuat pada

    tahun 1993[6]. Peta topografi tersebut masih menggunakan koordinat lokal Kalan sehingga

    harus dikonversi kedalam koordinat yang tereferensi secara nasional. Metoda yang

    digunakan untuk mengkonversi koordinat peta adalah dengan pencarian dan penentuan

    koordinat dari patok referensi topografi. Penentuan koordinat dilakukan dengan GPS

    navigasi standar, sehingga untuk mengurangi tingkat kesalahan pengukuran dilakukan

    pada patok referensi topografi yang terletak pada daerah terbuka. Pada jarak sekitar 300

    meter dari patok tersebut dilakukan pengukuran koordinat dan pembuatan patok topografi

    back azimuth sebagai dasar pengukuran menggunakan peralatan Total Station. Setelah

    didapatkan informasi koordinat dari patok topografi terdahulu, selanjutnya dilakukan

    konversi koordinat lokal terhadap koordinat nasional. Setelah peta terkonversi, dilakukan

    verifikasi lapangan terhadap data koordinat dari lokasi titik-titik bor. Setelah terverifikasi

    maka koordinat titik bor yang digunakan selanjutnya adalah koordinat titik bor yang terikat

    secara nasional (Gambar 2). Data inklinasi pemboran didapatkan dari data hasil pengukuran

    kemiringan lubang bor secara in-situ menggunakan cairan HF. Pada umumnya pengukuran

    kemiringan lubang bor dilakukan setiap kedalaman 50 m.

    Gambar 2. Peta Lokasi Titik Bor Sektor Lemajung

    Data assay atau kadar dari bidang mineralisasi didapatkan dari konversi data logging

    gamma-ray. Di industri pertambangan uranium, logging lubang bor merupakan metode

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    333

    ISSN: 2355-7524

    dasar pada eksplorasi dan delineasi endapan uranium. Logging gamma-ray juga diakui

    sebagai teknik paling efektif untuk mendeliniasi mineralisasi uranium dan mengestimasi

    kadar bijih uranium[7]. Pengukuran logging gamma-ray pada lubang bor dilakukan dengan

    peralatan Mountsopris 1000 pada periode sebelum tahun 2013 dan Mountsopris MGX-II

    pada tahun 2013. Perbedaan dari metode yang digunakan pada kedua peralatan tersebut

    adalah pada interval pengukuran, dimana Mountsopris-1000 setiap interval 10 cm

    sedangkan Mountsopris MGX-II setiap interval 5 cm. Mountsopris MGX-II juga telah

    dilengkapi dengan winch sehingga mempermudah akuisisi data dan lebih konsisten dalam

    hal kecepatan probe pada saat pengukuran (Gambar 3).

    0.00

    50.00

    100.00

    150.00

    200.00

    250.00

    300.00

    0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00

    Ke

    da

    lam

    an

    (m

    )

    Gamma (cps)

    Logging Geofisika R-05 (LEML-40)

    Gambar 3. Pengukuran Logging Geofisika (kiri), dan

    Log Gamma Hasil Pengukuran pada Lubang Bor LEML 40 (Kanan)

    Pada pemboran terdahulu data kadar bidang mineralisasi telah tersedia, sedangkan

    pada pemboran tahun 2013 dilakukan tahapan interpretasi log gamma (ILG) dengan metoda

    total area (Gambar 4). Tahapan ILG dengan metoda total area yaitu menghitung ketebalan

    bijih dengan mengkoreksi ketebalan semu yang terbaca pada logging terhadap sudut antara

    bidang mineralisasi dengan lubang bor, menghitung faktor koreksi lubang bor, menghitung

    area terkoreksi, menghitung apparent grade thickness, menghitung kadar-tebal rata-rata,

    menghitung kadar terkoreksi, dan menghitung kadar[8]. ILG dilakukan secara terpisah untuk

    masing-masing bidang mineralisasi yang terbaca pada log gamma.

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    334

    ISSN: 2355-7524

    E1

    E2

    n 1

    n 2

    n 3

    1/2 1/2

    c/s

    Ked

    ala

    man

    n n

    10 cm

    10 cm

    10 cm

    1/2 1/2

    Gambar 4. Interpretasi Log Gamma Menggunakan Metode Total Area[8]

    Basis data assay disusun berdasarkan lubang bor, kedalaman masing-masing bidang

    mineralisasi (BM) pada lubang bor termasuk identifikasi masing-masing BM. Ketebalan BM

    antara 0,02 – 4,10 m, dengan rata-rata 0,45 m. BM dengan ketebalan 4,10 m terdapat pada

    lubang bor LEML 33, pada lubang bor LEML 39 yang pemborannya dilaksanakan pada

    tahun 2013 ditemukan BM dengan ketebalan 3,64 m (Gambar 5). Kadar rata-rata dari

    keseluruhan BM yang berjumlah 1005 buah adalah 0,074 % eU3O8. BM dengan kadar

    tertinggi terdapat pada lubang bor LEML 35, mencapai 1,3% eU3O8 dan LEML 15A

    mencapai 1,08% eU3O8 (Gambar 6). Setelah data tersusun dan terverifikasi, dilakukan input

    data pada perangkat lunak Surpac (Gambar 7).

    0.0

    0.5

    1.0

    1.5

    2.0

    2.5

    3.0

    3.5

    4.0

    4.5

    LE

    ML_001

    LE

    ML_002

    LE

    ML_003

    LE

    ML_005

    LE

    ML_008

    LE

    ML_010

    LE

    ML_015A

    LE

    ML_016

    LE

    ML_017

    LE

    ML_020

    LE

    ML_020

    LE

    ML_021

    LE

    ML_023

    LE

    ML_024

    LE

    ML_024

    LE

    ML_024

    LE

    ML_025

    LE

    ML_025

    LE

    ML_026

    LE

    ML_026

    LE

    ML_027

    LE

    ML_027

    LE

    ML_027

    LE

    ML_029

    LE

    ML_029

    LE

    ML_030

    LE

    ML_030

    LE

    ML_031

    LE

    ML_031

    LE

    ML_031

    LE

    ML_032

    LE

    ML_033

    LE

    ML_034

    LE

    ML_034

    LE

    ML_036

    LE

    ML_036

    LE

    ML_040(R

    1)

    LE

    ML_040(R

    1)

    LE

    ML_040(R

    1)

    LE

    ML_038(R

    4)

    LE

    ML_038(R

    4)

    LE

    ML_038(R

    4)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_041(R

    6)

    RO

    CL_173

    Lubang Bor

    Ke

    teb

    ala

    n B

    M (

    m)

    Gambar 5. Ketebalan BM Berdasarkan Lokasi Lubang Bor

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    335

    ISSN: 2355-7524

    0.0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1.0

    1.2

    1.4

    LE

    ML_001

    LE

    ML_002

    LE

    ML_003

    LE

    ML_007

    LE

    ML_008

    LE

    ML_015

    LE

    ML_015A

    LE

    ML_016

    LE

    ML_017

    LE

    ML_020

    LE

    ML_021

    LE

    ML_023

    LE

    ML_024

    LE

    ML_024

    LE

    ML_024

    LE

    ML_025

    LE

    ML_025

    LE

    ML_026

    LE

    ML_026

    LE

    ML_027

    LE

    ML_027

    LE

    ML_027

    LE

    ML_029

    LE

    ML_029

    LE

    ML_030

    LE

    ML_031

    LE

    ML_031

    LE

    ML_031

    LE

    ML_032

    LE

    ML_032

    LE

    ML_033

    LE

    ML_034

    LE

    ML_035

    LE

    ML_036

    LE

    ML_040(R

    1)

    LE

    ML_040(R

    1)

    LE

    ML_040(R

    1)

    LE

    ML_038(R

    4)

    LE

    ML_038(R

    4)

    LE

    ML_038(R

    4)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_039(R

    5)

    LE

    ML_041(R

    6)

    RO

    CL_173

    Lubang Bor

    Ka

    dar e

    U3O

    8 (

    %)

    Gambar 6. Kadar eU3O8 Berdasarkan Lokasi Lubang Bor

    Gambar 7. Basis Data Survey, Collar, dan Assay dalam Perangkat Lunak Surpac

    3.2. Interpretasi Geologi dan Pemodelan

    Litologi sektor Lemajung terdiri atas metapelit biotit, metapelit sekistosan,

    metabatulanau dan metapelit andalusit. Metapelit biotit, segar berwarna abu-abu kehijauan,

    lapuk abu-abu kecoklatan, ukuran butir lempung. Komposisi mineral terdiri dari felspar,

    kuarsa, biotit, andalusit dan mineral opak. Metapelit sekistosan, segar berwarna abu-abu

    kehijauan, lapuk abu-abu kecoklatan, ukuran butir lempung. Komposisi mineral terdiri alas

    felspar, serisit, kuarsa, biotit, klorit dan mineral opak. Metabatulanau, segar berwarna abu-

    abu, lapuk abu-abu kecoklatan, ukuran butir lanau hingga pasir halus. Komposisi mineral

    terdiri alas kuarsa, felspar, biotit, turmalin, oksida besi, pirit dan material glas. Struktur

    sedimen paralel laminasi hingga perlapisan. Metapelit andalusit, segar berwarna abu-abu,

    lapuk coklat kemerahan, ukuran butir lempung. Komposisi mineral terdiri atas felspar,

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    336

    ISSN: 2355-7524

    kuarsa, andalusit, biotit dan mineral opak. Sesar-sesar yang berkembang adalah sesar

    sinistral Baratdaya Selatan - Timurlaut Utara, sesar dekstral Barat- Timur yang di beberapa

    tempat berkembang menjadi sesar normal dan sesar sinistral Baratlaut Utara- Tenggara

    Selatan. Semua tipe mineralisasi tersebut hanya terdapat di lapisan favorabel

    (metabatulanau dan metapelit sekistosan), di lapisan steril baik metapelit andalusit maupun

    metapelit biotit mineralisasi tidak dijumpai (Gambar 8)[9].

    Hasil pengamatan singkapan di lapangan mempelihatkan bahwa pola mineralisasi

    uranium dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe[9], yaitu :

    1. Mineralisasi U yang berbentuk lensa dan berasosiasi dengan turmalin. berarah Barat -

    Timur dan vertikal dengan ketebalan 3-10 meter.

    2. Mineralisasi U yang menempati bidang-bidang terbuka berarah Barat –Timur miring 70°

    ke Utara dan sejajar S1. Mineralisasi uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik dan

    pirit dengan ketebalan berkisar antara 1 cm hingga 2 m.

    3. Mineralisasi uranium yang mengisi fraktur-fraktur terbuka berarah N 110-130° E miring

    70° ke Timurlaut hingga subvertikal. Perangkap struktur mineralisasi tipe ini

    berhubungan dengan terbentuknya sesar mendatar sinistral berarah Barat Laut Utara

    (NWN) - Tenggara Selatan (SES).

    Gambar 8. Peta Geologi Sektor Lemajung Barat[9]

    Selain data geologi, data radiometri sangat dibutuhkan untuk mengetahui sebaran

    daerah mineralisasi. Data radiometri didapatkan dari hasil pemetaan radiometri

    menggunakan peralatan Radiation Solution RS-125 yang dapat menangkap data laju dosis,

    kadar potasium, uranium dan thorium. Pemetaan dilakukan dengan metoda dinamis,

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    337

    ISSN: 2355-7524

    groundborne dengan akuisisi data secara otomatis setiap 30 detik. Peta radiometri dihasilkan

    dari pengukuran lebih dari 600 data yang menggambarkan pola radiometri latar dan

    anomali di sektor Lemajung. Data radiometri Sektor Lemajung menunjukkan tingkat laju

    dosis yang berkisar antara 10 sampai >500 nSv/jam, kadar potasium antara 0 – 4%, kadar

    uranium antara 0 - 80 ppm eU, dan kadar thorium antara 0 – 30 ppm eTh[10]. Dalam

    kepentingan interpretasi mineralisasi dan pemodelan uranium di Sektor Lemajung, maka

    data yang dibutuhkan adalah Peta Radiometri Uranium (Gambar 9). Berdasarkan hasil

    perbandingan dengan data mineralisasi pada lubang bor, maka data peta radiometri

    tersebut mempunyai hubungan yang sangat korelatif.

    111.896 ° 111.897 °

    -0.6

    81 °

    -0.6

    8 °

    -0.6

    79 °

    -0.6

    83 °

    111.897 °111.896 °

    -0.6

    84 °

    -0.6

    82 °

    111.898 ° 111.899 °

    111.898 ° 111.899 ° 111.9 °

    111.9 ° 111.901 ° 111.902 °

    111.902 °111.901 ° 111.903 ° 111.904 °

    -0.6

    81 °

    -0.6

    8 °

    -0.6

    79 °

    -0.6

    82 °

    111.903 ° 111.904 °

    -0.6

    83 °

    0000000000000000000000000 125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125 250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250

    metresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetres

    21.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.2

    3.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.8

    33333333333333333333333330000000000000000000000000

    5555555555555555555555555

    3.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.3

    0.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.4

    1111111111111111111111111 0000000000000000000000000

    22222222222222222222222223.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.23.2 5.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.1

    2.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.81.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.9

    1.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.1 3333333333333333333333333 0.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.40.4

    4.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.2

    0000000000000000000000000

    1.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.2

    0.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.70.7

    3.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.7

    1.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.81.8

    0.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.1

    2.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.52.5

    3.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.13.1

    4.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.34.3

    2.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.32.3

    28.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.6

    9.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.99.9

    14.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.314.3

    36363636363636363636363636363636363636363636363636

    16.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.516.5

    4.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.84.8

    4.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.5

    22.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.322.3

    45.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.4

    53535353535353535353535353535353535353535353535353

    37373737373737373737373737373737373737373737373737

    38.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.638.6

    2.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.6

    4.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.2

    1111111111111111111111111

    3.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.33.3

    0.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.1

    3333333333333333333333333

    36.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.736.7

    45.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.445.4

    10.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.610.6

    6666666666666666666666666 0000000000000000000000000

    16.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.816.8

    17171717171717171717171717171717171717171717171717

    0000000000000000000000000

    4.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.9

    1.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.6

    0000000000000000000000000

    25.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.125.1

    58.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.158.122222222222222222222222222222222222222222222222222

    2.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.62.6

    5.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.25.2

    4444444444444444444444444

    1.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.1

    4444444444444444444444444

    0000000000000000000000000

    6.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.46.4

    7.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.5

    12.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.312.3

    9.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.69.6

    3.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.7

    2.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.12.1

    8.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.6

    1.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.166.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.666.6

    21.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.221.2

    11.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.411.4

    13.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.413.4

    9.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.19.1

    4.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.54.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.24.2

    2.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.82.8 1111111111111111111111111

    0.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10000000000000000000000000

    1.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.7

    3.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.73.70.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.90.9

    8.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.58.5

    6.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.56.5

    4.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.64.6

    31.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.231.2

    32.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.832.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.332.316.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.116.1

    19.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.819.823.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.923.9

    22.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.822.8

    1.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91.91111111111111111111111111

    3.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.4 3.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.43.4

    5.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.45.4

    40404040404040404040404040404040404040404040404040

    6.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.144444444444444444444444444.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.94.9

    8.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.6

    7.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.97.9

    9999999999999999999999999

    5.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.65.61.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.11.1

    1.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.21.2

    1.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.61.6

    4.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.74.72.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.42.4

    9.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.89.8

    11.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.911.93.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.53.5

    7.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.77.7

    6.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.36.3

    5.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.55.5

    5.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.15.18.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.78.7 7777777777777777777777777 29.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.829.8

    7.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.17.1

    16161616161616161616161616161616161616161616161616

    8.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.88.8

    7777777777777777777777777 13.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.513.5

    8.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.12222222222222222222222222

    7.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.57.5

    8.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.18.121212121212121212121212121212121212121212121212121 58585858585858585858585858585858585858585858585858

    8.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.38.3

    11.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.711.7

    2.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.72.7

    0.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.10.1

    4444444444444444444444444

    3.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.63.6

    5.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.35.3

    25.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.625.6

    19191919191919191919191919191919191919191919191919 16.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.216.2 35.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.835.828.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.228.2

    8.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.68.6

    20202020202020202020202020202020202020202020202020

    62.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.962.9

    12.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.112.1

    3333333333333333333333333

    3.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.8

    2.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.92.9

    1.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.71.7

    8.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.98.93.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.83.8

    35.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.635.6

    33333333333333333333333333333333333333333333333333

    6.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.16.1

    28.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.628.6

    23232323232323232323232323232323232323232323232323

    48.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.448.4

    0000000000000000000000000 125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125125 250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250250

    metresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetresmetres

    PetaRadiometri UraniumSektor Lemajung

    Kalan

    40

    30

    20

    10

    0

    Legenda (ppm eU)

    Gambar 9. Peta Radiometri Uranium[10]

    Dikarenakan kompleksitas korelasi dan dominasi keberadaan mineralisasi, bijih yang

    dikorelasikan hanya bijih sejajar dengan bidang foliasi (S1). Langkah awal dari interpretasi

    zona bijih adalah dengan pembuatan penampang tegak lurus BM berjarak 40 m. Korelasi

    pada penampang dilakukan secara manual untuk masing-masing BM. Setelah keseluruhan

    pekerjaan penampang selesai, BM pada masing-masing penampang dikorelasikan dan

    menjadi tubuh bijih (Gambar 9).

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    338

    ISSN: 2355-7524

    BM5BM7

    BM8BM9BM10

    BM14BM15BM17

    BM19BM20BM21BM23BM24

    BM25

    BM26BM27BM28

    BM33BM32BM29

    BM35BM36BM37BM38

    BM40BM41

    BM42BM43

    BM46

    BM49

    N S

    Gambar 10. Penampang BM (Kiri) dan Tubuh Bijih di dalam Lapisan Favorabel (Kanan)

    3.3. Estimasi Sumberdaya Uranium

    Estimasi sumberdaya uranium di Sektor Lemajung, seperti telah uraikan diatas

    pernah dilakukan pada tahun 1994/1995 dengan hanya menggunakan data 26 lubang bor

    hasil pemboran BATAN yang terdiri dari 20 pemboran inti dan 6 pemboran non inti

    diperoleh hasil sumberdaya sebesar 494,34 ton U3O8 termasuk kategori sumberdaya

    terindikasi. Pada tahun 1995 Estimasi sumberdaya U dilanjutkan dengan penambahan data

    2 titik bor. Estimasi menggunakan data dari 28 lubang bor menggunakan metoda krigging

    dengan bantuan software Surfer 4, ukuran blok estimasi 25 m x 25 m, searching radius 50 m

    dan nearest point 2. Dikarenakan keterbatasan perangkat lunak pada saat itu tidak dilakukan

    pemodelan geologi secara tiga dimensi. Hasil estimasi diperoleh sumberdaya sebesar 691,27

    ton U3O8 terkandung dalam 1.214.274 ton bijih dengan rerata kadar U3O8 0,050%, blok

    terestimasi 853 dengan total luas area 533.125 m2 termasuk kategori sumberdaya

    terindikasi[3].

    Tujuan utama dari estimasi sumberdaya uranium pada penelitian ini adalah

    mengestimasi sumberdaya uranium dengan kategori terukur. Standar yang digunakan

    dalam menentukan klasifikasi sumberdaya uranium pada penelitian ini adalah standar

    United Nation Framework Classification (UNFC). UNFC adalah sistem berbasis prinsip

    generik di mana kuantitas diklasifikasikan atas dasar tiga kriteria fundamental, yaitu

    kelayakan ekonomi dan sosial (Economic/E), status proyek lapangan dan kelayakan

    (Feasibility/F), dan pengetahuan geologi (Geology/G), menggunakan sistem pengkodean

    numerik. Kombinasi ketiga kriteria ini membuat sistem tiga dimensi (Gambar 11)[11].

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    339

    ISSN: 2355-7524

    Gambar 11. Kategori dan Contoh Klasifikasi pada UNFC-2009[11]

    Sumberdaya mineral terukur dalam klasifikasi UNFC termasuk dalam kode 331 (EFG).

    Kode angka 3 pertama menjelaskan sumbu ekonomi, yaitu Berintrinsik Ekonomis (E3) atau

    evaluasi ekonomi masih pada tahap awal untuk menentukan kelangsungan ekonomi. Kode

    angka 3 kedua menjelaskan kelayakan proyek yaitu Studi Geologi (F3), pada tahap ini

    kelayakan ekstraksi pada suatu proyek pengembangan atau operasi penambangan tidak

    dapat dievaluasi karena keterbatasan data teknis. Kode angka 1 menunjukkan status

    eksplorasi yaitu Eksplorasi Detail (G1), kuantitas yang berasosiasi dengan endapan dapat di

    estimasi dengan level kepercayaan yang tinggi. Sumberdaya mineral terukur dapat juga di

    jelaskan dengan bagian sumberdaya mineral dimana tonase, densitas, ukuran, karakteristik

    fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang

    tinggi, yaitu berdasarkan tingkatan Eksplorasi Detail[12]. Eksplorasi Detail adalah tahap

    eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral yang

    telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan.

    Jarak pencontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan

    kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan

    tingkat ketelitian yang tinggi[13].

    Tahapan selanjutnya dalam estimasi sumberdaya adalah penentuan beberapa

    parameter penting, yaitu cut-off grade (COG), searching radius (jari-jari pengaruh), ukuran

    blok pada blok model, dan densitas batuan. COG yang digunakan dalam estimasi adalah

    100 ppm (0.01 %) U3O8. Way Lake Uranium Project, Kanada, pada tipe mineralisasi urat dan

    kontrol struktur, digunakan COG 100 ppm[14], sedangkan di konsesi Corachapi, Collibri 2&3,

    dan Kihitian di Macusani plateau-Peru yang merupakan endapan uranium tipe permukaan,

    COG yang digunakan 75 ppm[15]. Nilai searching radius didapatkan dari hasil analisis

    kemenerusan tubuh bijih. Pemboran LEML 40 pada 2013 bertujuan untuk menganalisis

    kemenerusan tubuh bijih. LEML 40 terletak di tengah titik bor LEML 15A, LEML 21, dan

    LEML 29. Jarak horizontal diantara keempat titik bor tersebut antara 21-29 m. Berdasarkan

    pengamatan kemenerusan bijih, disimpulkan dalam jarak horizontal 25 m bijih dapat

    dikorelasikan atau termasuk sumberdaya terukur. Sedangkan untuk klasifikasi sumberdaya

    terindikasi ditetapkan 50 m, dan tereka 100 m. Dalam skala vertikal searching radius yang

    digunakan disesuaikan dengan ketebalan masing-masing BM. Ukuran blok untuk estimasi

    berdasarkan ukuran bijih, dimana terdapat sampai dengan ukuran milimetrik-centimetrik,

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    340

    ISSN: 2355-7524

    maka ukuran blok ditetapkan seminimal mungkin dalam hal ini 4x4x2 m dengan sub blok

    0,5x0,5x0,25 m. Densitas bijih dihasilkan dari analisis laboratorium sebanyak 8 buah contoh.

    Hasil analisis menunjukkan rata-rata densitas 3,69 gr/cm3.

    Gambar 12. Estimasi Sumberdaya Menggunakan Metoda Blok Model untuk Bidang

    Mineralisasi 19 (BM 19)

    Metoda statistik yang digunakan adalah inverse distance estimation dengan terlebih

    dahulu menganalisis bentuk elipsoid yang sesuai untuk masing-masing BM. Bearing untuk

    elipsoid berkisar antara 55,09 sampai 90,00°, dipping antara -30 sampai -40°, dan plunge

    antara 0 sampai -40,27°. Sebagai top cut dari angka outliers, metode 95% confidence interval

    diterapkan. Metoda 95% confidence interval merupakan nilai rata-rata ditambah 1,96 x

    standar deviasi. Hasil estimasi sumberdaya menggunakan blok model dilaksanakan secara

    bertahap untuk masing-masing BM (Gambar 12).

    Hasil dari estimasi sumberdaya terukur diketahui kadar BM terendah adalah 0,07 %

    U3O8 pada BM 15 dan tertinggi 0,28 % U3O8 pada BM 45. Jumlah U3O8 terendah pada BM 51

    dan tertinggi pada BM 19 mencapai 103,07 ton (Gambar 13). Total sumberdaya terukur

    adalah 708 ton eU3O8 dengan rata-rata kadar 0,08 % atau 808 ppm U3O8, sedangkan

    sumberdaya terindikasi 199 ton dengan rata-rata kadar 0,076 % atau 760 ppm U3O8.

    -

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    BM

    01

    BM

    03

    BM

    05

    BM

    07

    BM

    09

    BM

    11

    BM

    13

    BM

    15

    BM

    17

    BM

    19

    BM

    21

    BM

    23

    BM

    25

    BM

    27

    BM

    29

    BM

    31

    BM

    33

    BM

    35

    BM

    37

    BM

    39

    BM

    41

    BM

    43

    BM

    45

    BM

    47

    BM

    49

    BM

    51

    Jum

    lah

    U3O

    8(T

    on

    )

    Bidang Mineralisasi Gambar 13. Jumlah Tonnase U3O8 pada Bidang Mineralisasi

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    341

    ISSN: 2355-7524

    4. KESIMPULAN

    Pekerjaan pemboran eksplorasi/evaluasi, pemetaan geologi, dan pemetaan radiometri

    dilaksanakan di Sektor Lemajung – Kalan pada tahun 2013 sebagai bagian dari kegiatan re-

    evaluasi dan peningkatan kategori sumberdaya uranium dari terindikasi menjadi terukur.

    Tahapan kegiatan re-evaluasi sumberdaya yaitu pembuatan basis data, interpretasi geologi

    dan pemodelan, dan estimasi sumberdaya mineral. Perangkat lunak yang digunakan dalam

    kegiatan re-evaluasi sumberdaya adalah Gemcom Surpac. Klasifikasi sumberdaya terukur

    yang dihasilkan dari penelitian ini termasuk dalam kode EFG 311 pada klasifikasi UNFC-

    2009. Total sumberdaya terukur adalah 708 ton eU3O8 dengan rata-rata kadar 0,08 % atau 808

    ppm U3O8, sedangkan sumberdaya terindikasi 199 ton dengan rata-rata kadar 0,076 % atau

    760 ppm U3O8.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Penulis mengucapkan terimakasih pada rekan-rekan tim eksplorasi Lemajung 2013,

    yaitu Manto Widodo, Suharji, Adi Gunawan M., Dhatu Kamajati, Sartapa, Mirza, Sihole,

    Edy Soesanto, Safroedin, dan rekan-rekan tim pemboran dari PT. Dunggio Drilling dibawah

    koordinasi Urip Katili atas hasil pekerjaan yang sangat profesional.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]. SOEPRAPTO, T., SOETOPO, B., SUBIANTORO, L., dan SETIAWAN, K., “Geologi

    dan Mineralisasi Uranium Kalan, Kalimantan Barat – Model Termostratigrafi

    Mineralisasi Uranium”, Kumpulan Laporan Hasil Penelitian P2BGGN, Jakarta, 2005.

    [2]. DAHLKAMP, F. J., “Uranium Deposits of the World: Asia”, Springer, 2009.

    [3]. MULJONO, D.S, NGADENIN, WISONO, TRIHONO, D., dan SUYADI, “Evaluasi

    Sumberdaya Bahan Galian Nuklir di Sektor Lemajung: Pendataan Mineralisasi Bawah

    Permukaan dan Pemetaan Struktur Geologi”, Penelitian Bidang ETP-P2BGN, Jakarta,

    2000 (Tidak di publikasikan).

    [4]. BANKEES, P., et al., “Estimation of Mineral Resources and Mineral Reserve – Best

    Practice Guidelines”, Canadian Institute of Mining and Metallurgy and Petroleum

    (CIM), Canada, 2003

    [5]. GEMCOM SURPAC, “Geological Database”, Gemcom Software International Inc.,

    Vancouver, 2012.

    [6]. SUPARDJO, “Peta Topografi Sektor Lemajung Barat Skala 1:2000”, P2BGGN-BATAN,

    1993, Tidak di publikasikan.

    [7]. MWENIFUMBO, C. J., dan MWENIFUMBO, A. L., “Geophysical Logging Methods

    for Uranium Geology and Exploration”, Geological Survey of Canada, Technical Note

    4, Canada, 2013.

    [8]. SUHARJI dan SLAMET, “Instruksi Kerja Interpretasi Log Gamma”, Pusat

    Pengembangan Geologi Nuklir, Jakarta, 2008.

    [9]. NGADENIN dan SULARTO, P., “Evaluasi Model Struktur Geologi dan Pola

    Mineralisasi Uranium Sektor Lemajung Barat, Cekungan Kalan, Kalimantan Barat”,

    Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V PTBDU dan P2BGN –

    BATAN, Jakarta, 2000

    [10]. SYAEFUL, H., SARTAPA, GUNAWAN, A., SIHOLE, MIRZA, EDY SOESANTO,

    SAFROEDIN, KAMAJATI, D., dan SUHARJI, “Inventarisasi Potensi Sumberdaya

  • Pemodelan Geologi dan Estimasi...

    Heri Syaeful, dkk.

    342

    ISSN: 2355-7524

    Uranium di Lemajung, Kalan, Kalimantan Barat, Tahapan Pemboran Evaluasi –

    Laporan Akhir Kegiatan 2013”, Pusat Pengembangan Geologi Nuklir – BATAN, Tidak

    di publikasikan.

    [11]. UNITED NATIONS, “United Nations Framework Classification for Fossil Energy and

    Mineral Reserve and Resources 2009”, ECE Energy Series No. 39, New York and

    Geneva, 2010

    [12]. INDIAN BUREAU OF MINES, “Guidelines Under MCDR for United Nations

    Framework Classification of Mineral Reserve/Resource”, http://ibm.gov.in/unfc.pdf,

    2003

    [13]. AMANDEMEN 1 – SNI 13-4726-1998, “Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan

    Cadangan”, Badan Standardisasi Nasional, 1998

    [14]. SKY HARBOUR Ltd., “Way Lake Uranium Project”, http://skyharbourltd.com/

    projects/uranium/way_lake/, diakses pada 8 Juni 2014.

    [15]. MASUCANI YELLOWCAKE INC., “Discovering Peru’s Uranium Potential”, Mining

    Journal special publication, 2011

    DISKUSI/TANYA JAWAB:

    1. PERTANYAAN: Endiah PH (PTKRN – BATAN)

    Apa sebab jika terindikasi dan nilai terukur memiliki perbedaan yang demikian

    besar?.

    JAWABAN: Heri Syaeful (PTBGN-BATAN)

    Klasifikasi sumberdaya yang digunakan spekilakil terreka, terindikasi dan terukur. Masing-

    masing punya perbedaan nilai terukur lebih besar kerena jauh pengaruh selakan dan nilai

    sumberdaya terindikasi lebih sedikit karena jari-jari pengaruh 50m sehingga nilai

    seumberdaya dikurangi nilai sumberdaya terukur.

    2. PERTANYAAN: June Mellawati (PKSENN – BATAN)

    Isu ada emas sebagai mineral ikut apakahbenar dan layak secara ekonomi?

    Selain Kalan Kalbar, adakah lokasi lain di Kalbar yang ada posensi U nya?

    Masih studi Geologi yang U”? sampai kapan kiranya belum secara ekonomi U layak

    di mining?

    JAWABAN: Heri Syaeful (PTBGN-BATAN)

    Isu tersebut benar, masyarakat telah menambang emas tersebut, namun hasilnya tidak

    signfikasikan.

    Ada, diantaranya Ella Ilir, A line namun tidak sebesar Kalan.

    Sekitar Lemajung masih secara geologi, untuk keekonomian perlu diteliti tentang

    pengolahan, penambangan, social masyarakat, hukum dll.