pemisahan_anion

24
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ilmu Kimia Analisa adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi seorang farmasis, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist. Inilah yang menjadi sebab praktikum ini dilaksanakan Faktor pendorongnya praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan farmasis tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat- LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Praktikum : KIMIA ANALISA Percobaan : PEMISAHAN ANION Tanggal : 21 APRIL 2015 Pembimbing :Ir. ATIK WIDIATI , MT Nama : HASAN DJADID A NPM/Semester : 1431010056 / II Romb./Grup : III / D NPM/Teman Praktek : 1431010058 AMALIA IMAS LARISSA DRAFT

Upload: alfauzi

Post on 12-Jul-2016

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan pratiku kimia analisa pemisahan anion

TRANSCRIPT

Page 1: PEMISAHAN_ANION

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ilmu Kimia Analisa adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan

zat-zat yang terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah

perlu bagi seorang farmasis, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang

pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu

pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk dijadikan salah satu

keahlian bagi seorang farmasist. Inilah yang menjadi sebab praktikum ini

dilaksanakan

Faktor pendorongnya praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena

praktikan harus mengetahui dan mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum

diperlukan untuk mendukung pengetahuan farmasis tentang analisa kualitatif, selain

pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar

dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat

lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum.

Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan

analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal

sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum.

Dalam hal ini pemeriksaan atau pemisahan anion merupakan salah satu cara analisis

kualitatif. Dengan memakai reagensia golongan secara sistematik, dapat ditetapkan

keberadaan suatu anion. Pengetahuan tentang analisa ini akan memberi manfaat ke

depan untuk mengetahui seberapa aman sebuah produk digunakan, apakah

mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal inilah yang

mendasari dilakukannya percobaan analisa kualitatif anion.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UPN “VETERAN” JAWA TIMURPraktikum : KIMIA ANALISAPercobaan : PEMISAHAN ANIONTanggal : 21 APRIL 2015Pembimbing :Ir. ATIK WIDIATI , MT

Nama : HASAN DJADID ANPM/Semester : 1431010056 / IIRomb./Grup : III / DNPM/Teman Praktek : 1431010058

AMALIA IMAS LARISSA

DRAFT

Page 2: PEMISAHAN_ANION

I.2Tujuan

1. Menentukasn sifat dan karakteristik dari anion

2. Menentukan anion dari suatu zat yang diidentifikasi

3. Mengerti cara mengidentifikasi spesifik anion dari sampel

I.3 Manfaat

1. Praktikan dapat menganalisa anion

2. Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi dari masing-masing anion

3. Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi-reaksi ion yang terjadi

pada saat percobaan

BAB II

Page 3: PEMISAHAN_ANION

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Untuk tinjauan analisis kualitatif sistematik, kation-kation

diklasifikasikan dalam ilmu golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu tehadap

beberapa reagensia. Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang

paling umum adalah Asam klorida, Hidrogen sulfida, Amonium sulfida, dan

Amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi

dengan reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak.

Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian

ditambahkan pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan

kation sebagai garam yang sukar larut atau hidroksidanya. Pereaksi haruslah

sedemikian rupa sehingga pengendapan kation golongan kation selanjutnya tidak

terganggu atau sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang

hendak dianalisis.

Untuk identifikasi senyawa organik, pada umumnya didasarkan atas

kelarutannya dalam air. Jika senyawa tidak larut dalam air, maka harus dilakukan

destruksi. Cara destruksi tergantung dari senyawa yang hendak dianalisis dan

ditentukan dengan bantuan percobaan pendahuluan. Prinsip destruksi ini terdiri dari

pelelehan campuran senyawa yang sukar larut dalam pereaksi yang sesuai dalam

jumlah yang berlebih. Akibatnya reaksi akan digeser sempurna ke arah reaksi.

Berbeda dengan pemeriksaan kation, untuk pemeriksaan anion tidak ada suatu

sistematika tertentu sehingga untuk pemeriksaan ini harus dilakukan reaksi-reaksi

terhadap masing-masing anion.

Pelaksanaanpemeriksaan anion dilakukandalam 2 tahapyaitu :

1. Penyelidikanpendahuluandari anion

Di dalampenyelidikandari anion dipakaizatpadat 2 gram.

Sifatdaribeberapa anion inidapatdiuraikanmenjadi gas-gas yang

dapatdikenal.Zatpadatitudimasukkandalamtabungpereaksi ,kemudiandiberi :

a. Asamsulfatencer

b. Asamsulfatpekat

2. Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion yang akan diselidiki

dengan melarutkan zat padat (garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh

dari Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S) dugunakan untuk

npenyelidikan selanjutnya.

Page 4: PEMISAHAN_ANION

Skema Klasifikasi

Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesitematik

seperti metode yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai

kini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang

memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum kedalam golongan-golongan

utama, dan pemisahan berikutnya yang tanpa dapat diragu-ragukan lagi dari masing-

masing golongan menjadi anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri.

Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktek.

Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi dalam (A) proses yang

melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada

pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi

dalam larutan.

A.     Kelas A yaitu proses yang melibatkan identifikasi zat mudah menguap yang

diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam:

1.      Gas dilepaskan kedalam HCl encer atau H2SO4 encer; karbonat, hidrogen

karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida dan

sianat.

2.      Gas atau uap asam dilepaskan dengan H2SO4 pekat. Meliputi zat-zat dari

(I) ditambah zat yang berikut : flourida, heksaflourosulfat, klorida,

bromida, iodida, nitrat, klorat (bahaya), perklorat, permanganat (bahaya),

bromat, borat, heksasianofenat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat

dan sitrat.

 B.      Kelas B yaitu proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

1.      Reaksi pengendapan yaitu sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,

arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silika, heksaflourosilikat, salisilat,

benzoate dan suksinat.

2.      Reaksi oksidasi dan reduksi dalam larutan yaitu manganat, permanganate,

kromat, dan dikromat.

(http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-kimia-

analitik.html Diakses pada 24 Maret pukul 23.52)

Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk

mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang

benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke

dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan

Page 5: PEMISAHAN_ANION

tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama

tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan

garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari

keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion bukanlah skema yang

kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan (Svehla. 1999.

“Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I”.

Jakarta :Erlangga)

Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk

senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut

dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila

zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan

Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan

yang mengganggu tersebut

(KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia

Analisa.2000 Surabaya ; Universitas Airlangga)

Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi

basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat

dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam

keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam

ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah

ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui

berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan

perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah

(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga)

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi

zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu

sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan

mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan

banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh

(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga)

Page 6: PEMISAHAN_ANION

Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang

diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi

pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan

dengan uji identifikasi, namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam

kelompok reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji

lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru setelah bereaksi.

Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan

pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat

keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat

dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi

terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut

defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan

tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain

dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga)

Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu :

1. Anion Pengoksidasi

·      Anion dalam kelompok ini adalah ClO4-, ClO3

-, NO3, SO42-, Cr2O7

2-, IO3, dan lain-

lain

·      Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3(jenuh), lalu

dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan

MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel

tersebut mengandung anion pengoksidasi.

(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian pendidikan

dan kebudayaan )

2. Anion Preduksi

·      Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3

-, Cl-, CNS-, CN-,[Fe(CN)6)4]

·      Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3(jenuh), lalu

dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan

MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel

tersebut mengandung anion pengoksidasi.

Page 7: PEMISAHAN_ANION

Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam

keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang

dihasilkan, dan asetat  memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam

sulfat pekat.

Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion

berikut  Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan

ion Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita

jumpai dalam reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang

bergabung dengan logam seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada

pula yang menandakan sifat alkalis (basa).

Nitrat, NO3-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium

dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut

dalam asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi.

Fungsi dari zat pengoksidasi adalah sebagai berikut  memberi oksigen kepada zat

lain, memindahkan hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain.

(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian pendidikan

dan kebudayaan )

II.2 Sifat Bahan

A. K2Cr2O7:

- Sifat kimia :

1. Berbau

2. berwarna kuning

3. berbentuk bubuk

4. beracun

5. mudah terbakar

- sifat fisika :

Massa molar : 194.19 g mol−1

Densitas : 2.7320 g/cm3

Titik didih : 1,000 °C (1,830 °F; 1,270 K)

Titik leleh : 968 °C (1,774 °F; 1,241 K)

Kelarutan dalam air : 62.9 g/100 mL (20 °C)

75.1 g/100 mL (80 °C)

79.2 g/100 mL (100 °C)

Page 8: PEMISAHAN_ANION

(http://en.wikipedia.org/wiki/Potassium_dichromate Diakses pada 24 Maret 2015

pukul 16.13)

B. Aquadest

- Sifat fisika :

1. Nama sistematis : air

2. Nama alternatif : aqua, dihidrogen monoksida, hidrogen hidroksida

3. Rumus molekul : H2O

4. Massa molar : 18.0153 gr/mol

5. Densitas dan Fase : 0,998 gr/cm3 (cairan pada 20 oC) 0,92 gr/cm3 (padatan)

6. Titik lebur : 0 oC (273.15 K) (32 oF)

7. Titik didih : 100 oC (373.15 K) (212 oF)

8. Kalor jenis : 4814 J/(kg.K) (cairan pada 20 oC)

9. Memiliki pH =7

- Sifat kimia :

1. Cairan tidak berbau

2. Merupakan senyawa kovalen

3. Tidak dapat larut dalam minyak dan membentuk 2 lapisan

4. Sebagai pelarut

5. Tidak mengalami disosiasi kuat

(http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56)

C. Asam Sulfat

Sifat Fisika :

a. Rumus Molekul H2SO4 .

b. Massa molar 98,08 g/mol.

c. Penampilan cairan bening.

d. Tak bewarna.

e. Tak berbau.

f. Densitas 1,84 g/cm3, cair.

Sifat Kimia :

a. Kelarutan dalam air tercampur penuh.

b. Keasaman (pKa)-3

c. Viskositas 26,7 cP ( 200 C )

Fungsi :

Untuk mengasamkan larutan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat.Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.12)

Page 9: PEMISAHAN_ANION

D. Kalsium Hidroksida

SifatFisika

1. Nama lain :Calcium(II) hydroxide, Pickling lime,

Hydrated lime,

2. Rumus molekul : Ca(OH)2.

3. Rasanya : Garam.

4. BeratMolekul : 58,44 g / mol

5. Warna : Putih.

6. pH (1% soln / air) : Netral 7

7. TitikDidih : 1413 ° C (2575,4 ° F)

8. Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)

9. Spesifik Gravity : 2.165 (Air = 1)

Sifat Kimia

PropertiDispersi: Lihatkelarutandalam air.

kelarutan:Mudahlarutdalamair dingin,air

panas.Larutdalamgliserol,danamonia.Sangatsedikitlarutdalamalkohol.tidakla

rutdalamAsamklorida.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide diakses pada 24 Maret 2015

pukul 16.23)

E. Timbal Asetat

Sifat fisik :

1. Rumus molekul : C4H6O4Pb

2. Massa molekul : 325.29 g·mol−1

3. Densitas : 3.25 g/cm3 (20 °C, anhydrous)

2.55 g/cm3 (trihydrate)

1.69 g/cm3 (decahydrate)

4. titik lebur : 280 °C (536 °F; 553 K) (anhydrous)

75 °C (167 °F; 348 K)

(trihydrate) decomposes[4] at ≥ 200 °C

(http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetatepada 24 Maret 2015 pukul 16.45)

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Page 10: PEMISAHAN_ANION

III.1. Bahan yang digunakan

1. H2SO4

2. H2O

3. HNO3

4. C4H6O4Pb

5. K2Cr2O7

6. Ca(OH)2

III.2 Alat-alat yang digunakan

1. Labu Ukur

2. Gelas Ukur

3. Beaker Glass

4. Pipet Tetes

5. Spatula

6. Kertas Saring

7. Neraca Analitik

8. Steambath

9. Kaki Tiga

10. Bunsen

11. Erlenmeyer

12. Corong

13. RakTabung Reaksi

14. Kawat nikrom

Page 11: PEMISAHAN_ANION

Steambath Pipet tetes Tabung Reaksi

Gelas Ukur

Beaker Glass

Kertas Saring

Penjepit Rak Tabung Reaksi Bunsen

Spatula Neraca Analitik

Kaki Tiga

Labu Ukur Corong

Cawan Porselen

III.3 Gambar Alat

Page 12: PEMISAHAN_ANION

III.4. ProsedurKerja

Pelaksanaanpemeriksaan anion dilakukandalam 2 tahapyaitu :

1. Penyelidikanpendahuluandari anion

Di dalampenyelidikandari anion dipakaizatpadat 2 gram.

Sifatdaribeberapa anion inidapatdiuraikanmenjadi gas-gas yang

dapatdikenal.Zatpadatitudimasukkandalamtabngpereaksi ,kemudiandberi

:

c. Asamsulfatencer

d. Asamsulfatpekat

Lakukanmasing-

masingdalamkeadaandinginsetelahitudipanaskan.

a. Denganasamsulfatencer

No

.

Pengamatan Kesimpulan

1. Timbul gas takberwarna,

takberbaudanmengeruhkan air kapur

C

O2darikarbohidratatau

bicarbonate

2. Timbuluapcoklatmerahdanberbau NO2darinitrat

3. Timbul gas hijaukuning, berbaurangsang,

kemerahankemudianmemucatkankertaslakmu

s

Cl2darihypoclorida

4. Timbul gas danberbau. Merubahwarnakertas

yang dibasahidengan

K2CrO4menjadihijaudanmelarutkanfuchasin

SO2darisulfat

5. Terjadi gas takberwarnadan member test

seperti (4) terjadiendapan S

SO2dan S daritiosulfat

6. Timbul gas takberwarna, baubusuk.

Membuathitamkertassaring yang

dibasahidenganPbasetat. Merubahkertas

Cadmium asetatmenjadikuning.

H2S dari sulfide

Page 13: PEMISAHAN_ANION

7. Berbaucuka CH3COOH dariasetat

b. Denganasamsulfatpekat

No. Pengamatan Kesimpulan

1. Timbul gas takberwarna, berbaudanberasa

di udara.

Jikagelaspengadukdibasahidengan gas

itumakatimbulkabut NH4Cl. Gas

Cl2timbulpadapemberian MnO2

HCldariclorida

2. Timbul gas berbaupedas, berwarnamerah,

membentukkabut di udara. Jikadiberi

MnO2makatimbuluapmerahdenganbirudari

H2S

HBrdan Br2dari

bromide

3. Timbuluap violet

disertaidenganuapasamseiring SO2dan H2S

HI dan I2dari iodide

4. Timbulasapkadang-

kadangberwarnacoklatdari gas SO2.

Dapatmembirukanlarutan,

jikadireaksikandenganlogam Cu

HNO3dan

NO2darinitrat

5. Timbul gas

kuningdalamkeadaandingindanberbau,

mudahmeletus

ClO2darichorat

6. Timbul gas takberwarna,

terbakardenganberwarnabiru

CO dariformiat

Page 14: PEMISAHAN_ANION

7. Timbul gas takberwarna. Mengeruhkan air

kapur, terbakardenganwarnabiru

CO dan

CO2darioksalat

2. Penyelidikan anion dalamlarutan

Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion yang akan diselidiki

dengan melarutkan zat padat (garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh dari

Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S) dugunakan untuk penyelidikan

selanjutnya.

1. Asamkan 3 ml dari larutan (S) denagn HCl, didihkan untuk

menghilangkan karbondioksida dan tambahkan 1 ml BaCl2, endapan

putih menunjukkan adanya sulfat.

2. Asamkan 3 ml dari larutan (S) dengan H2SO4encer dan tambahkan 1

ml. Hilangnya warna dari permanganat menunjukkan adanya reduksi

sulfit,tiosulfat, sulfide, nitrit, bromide, atau iodide. Kalau permanganat

itu tidak hilang warnanya pada keadaan dingin, panaskan dan amati

hasilnya. Hilangnya warna pada pemanasan bersama-sama dengan

pembentukan dari golongan-golongan karbondioksida (penyelidikan

dengan air kapur) menunjukkan adanya oksalat.

3. Asamkan 10 ml dari larutan (S) dengan asam nitrat encer. Didihkan

sampai 5 menit u ntuk menghilangkan gas-gas yang keluar. Gunakan

larutannya untuk penyelidikan selanjutnya. Tambahkan 1 ml asam

nitrat pekat, kemudian larutkan argentums nitrat sampai terjadi

endapan sempurna. Saring dan cuci endapan dengan asam nitrat sangat

encer.

Filtrat :

tambahkan larutan natrium hidroksida tetes demi tetes dengan diaduk hati-

hati sampai larut muda tak tepat netral terhadap lakmus, kemudian tambahkan 0,5

ml asam asetat encer dan 1 ml dari argentum nitrat sampai endapan sempurna. Ini

Page 15: PEMISAHAN_ANION

terjadi pada endapannya dengan air panas. Endapan putih menunjukkan oksalat.

Ini terjadi pada penyelidikan kalsium klorida. Endapan kuning menunjukkan

fosial. Ini ditunhjukkan pada penyelidikan moliodata.

Endapan :

Pindahkan endapan ke dalam gelas kecil. Berikan 1-2 garam butir seng dan 5-10

ml larutan asam sulfat. Setelah 10 menit saring endapannya, cuci dengan sedikit

asam sulfat encer. Bagilah filtrat dalam dua bagian. Ini diselidiki untuk klorida,

bromide, dan iodide berturut-turut.

a. Penyelidikan untuk klorida yang bersama-sama adanya dengan bromid dan

iodide. Asamkan dengan asam sulfat encer. Panaskan kira-kira 800C dan

dimasukkan udara dalam larutan sampai menjadi tidak berwarna. Selidiki

larutan yang tidak berwarna untuk klorida dengan argentums nitart dan

asam nitrat encer.

Pada larutan tambahkan asam sulfat encer sampai asam dan 1-2 ml karbon

tetraklorida. Berikan 1-2 tetes larutan natrium hypoklorida encer dan diaduk.

Warna ungu tua pada lapisan tetraklorida menynjukkan adanya iodie. Berikan

larutan hypoklorid tetes demi tetes untuk mengoksidasi iodide dan menjadi iodat

dan aduk pada tiap pemberian. Warna ungu tua lenyap dan warna merah coklat

dari lapisan karbon tetraklorida akan timbul kalau ada bromide

Page 16: PEMISAHAN_ANION

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide

diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.23

Anonim.2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetate

Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.24

Anonim.2014.http://en.wikipedia.org/wiki/sodium_carbonate

diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.45

Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Air.

Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56

Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat.

Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.12

Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida.

Diakses pada 24 Maret pukul 16.48

Anonim.2014.http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-

kimia-analitik.html

Diakses pada 24 Maret pukul 23.52

Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta : Kementrian pendidikan

dan kebudayaan

KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia

Analisa.2000 Surabaya : Kimia Analisa

Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro

Bagian I”. Jakarta :Erlangga