pemilihan ketum lewat voting berbahaya bagi keutuhan golkar

1
Pemilihan Ketum Lewat Voting Berbahaya Bagi Keutuhan Golkar Pemilihan ketua umum (ketum) Par- tai Golkar didorong agar aklamasi. Kalau tidak aklamasi, ya, musyawarah mufakat. Kalau sampai pemungutan suara atau voting dinilai bahaya. Voting dianggap berpotensi mengancam keu- tuhan partai. JAKARTA (IM) - Ketua DPD Golkar Bangka Belitung (Babel), Hendra Apollo men- gatakan, Munas Partai Golkar yang digelar pada tanggal 4 dan 5 Desember 2019 di Jakarta, dikhawatirkan menimbulkan perpecahan di partai berlam- bang pohon beringin itu. Hendra mengusulkkan solusi untuk menghindari per- pecahan dan menjaga keutuhan Partai Golkar adalah pemilihan ketua umum pada Munas di- lakukan secara aklamaasi atau musyawarah mufakat. “Penetapan ketua umum harus dilakukan secara ak- lamasi. Harus bisa! Kalau tidak aklamasi, ya, musyawarah mufakat. Itu memang jalan terbaik. Kalau sampai ke acara pemilihan, pastinya dengan pemungutan suara, itu bahaya! Voting berpotensi mengancam keutuhan partai. Saya kha- watirkan partai akan kembali pecah, bahkan mungkin saja akan lahir partai baru,” papar Hendra Apollo saat dihubungi Rabu (13/11). Provinsi Babel, sambung- nya, punya delapan suara. Hendra mengatakansemunya solid mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali men- jabat Ketua Umum. “Kita perjuangkan akla- masi atau musyawarah mufakat untuk Pak Airlangga Hartarto,” kata Hendra Apollo. “Sikap seluruh voter atau pemilik suara di Babel sudah jelas. Kami solid untuk akla- masi atau musyawarah mufakat. Pilihannya hanya dua itu, kalau tidak aklamasi ya musyawarah mufakat. Kalau memungkinkan sikap Babel ini akan saya sampai- kan di Rapimnas,” papar Hendra Apollo yang juga Wakil Ketua DPRD Babel. Untuk diketahui, Rapim- nas Partai Golkar digelar pada 14-15 November, menjadi mekanisme wajib bagi partai berlambang pohon beringin sebelum perhelatan munas. Rapimnas diikuti seluruh pen- gurus DPP Partai Golkar dan pimpinan DPD tingkat I Partai Golkar dari seluruh Indonesia. Selain mengesahkan jadwal pelaksanaan Munas Golkar kepada seluruh jajaran yang hadir, Rapimnas juga memba- has persiapan gelaran Pilkada serentak tahun 2020. Golkar harus mempersiapkan pelba- gai langkah dan strategi untuk menghadapi gelaran tersebut. “Kita bersama-sama membahas langkah-langkah strategis apa yang diambil Golkar untuk menghadapi pilkada serentak tahun depan. Pastinya kita menginginkan kemenangan di Pilkada 2020, bagi kader-kader Golkar di daerah. Kemenangan kader- kader partai itu dimungkinkan jika kita tetap solid, baik di pusat maupun daerah. Nah, kalau pusat terancam perpeca- han, bagaimana kita bisa bicara kemenangan-kemenangan di pilkada serentak tahun de- pan?” tuturnya. Hendra menilai situasi men- jelang munas tahun ini kurang kondusif. Friksi-friksi kian men- guat. Dia juga menyebut, tidak menakan kemungkinan adanya politik uang. “Bagaimana tidak? Kalau calonnya lebih dari satu, bisa saja. Sekarang, selain Pak Airlangga dan Pak Bambang Soe- satyto, juga Pak Agus Gumiwang Kartasasmita dan Pak I Indra Bambang Utoyo,” kata dia. “Ketika Pak Airlangga berkunjung ke Babel sekitar empat bulan lalu saya sebe- narnya sudah mengusulkan agar penetapan ketua umum di munas diarahkan pada aklama- si. Itu empat bulan lalu, seka- rang sepertinya sulit, calonnya lebih dari satu,” imbuhnya. Walau demikian, Hendra Apollo juga mengutarakan keya- kinannya bahwa kader-kader Partai Golkar sudah dewasa untuk mencermati dinamika yang terjadi dan ancaman per- pecahan. “Sejarah membuktikan bahwa Golkar selamat dari konik sebesar apa pun. Saya masih percaya itu. Golkar itu partai besar,” katanya. Hendra Apollo mengingat- kan juga bahwa peristiwa akbar dari Partai Golkar seperti mu- nas ini tentunya menjadi pusat perhatian dari partai-partai lainnya, yang sejatinya adalah pesaing Golkar. Mereka me- nantikan momen-momen yang terjadi dari munas nanti. “Jangan sampai kader- kader partai lain menari-nari di balik penderitaan kita,” katanya. Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Had, berharap semua kader Partai Golkar menjaga soliditas dan kebersamaan menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 14 dan 15 November 2019 di Jakarta. Salah satu agenda Rapimnas tersebut adalah me- nyiapkan materi Munas Partai Golkar yang akan digelar awal Desember mendatang. Meutya Had yang juga Ketua Komisi I DPR itu be- ranggapan segala perbedaan pandangan sebaiknya diselesai- kan dengan cara musyawarah, termasuk juga dalam Munas Partai Golkar. Adapun pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024 merupakan satu dari sekian agenda Munas Partai Golkar. “Hasil Munas nanti harus menjadi pemersatu kader untuk bersama-sama berkarya demi kemajuan Golkar. Untuk itu pentingnya meme- lihara semangat musyawarah dan mufakat, dan tentunya saya berharap munas pada Desember ini bisa tercapai kata mufakat” kata Meutya dalam pernyataan tertulis, Rabu (13/11). Ia mengimbau, jangan sampai ada konik di antara kader partai yang berpotensi mengancam kesolidan Partai Golkar. Meutya berharap siapapun calon yang akan maju dalam Munas Partai Golkar 2019, pemilihan bisa berjalan lancar tanpa gejolak. “Saya melihat Pak Airlangga sosok yang bijak, santun, dan saya rasa beliau gur yang bisa mem- persatukan. Sementara itu, Mas Bambang Soesatyo (Bamsoet) adalah tokoh senior yang telah matang. Jadi saya yakin Mas Bamsoet bisa berkomunikasi baik dengan Pak Airlangga untuk tercapai musyawarah mufakat. Demikian juga para pemegang suara, intinya voting itu pilihan akhir, yang utama musyawarah,” ujarnya. Q han JAKARTA (IM) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah tak lagi banyak membuat peraturan daerah (Perda) lantaran saat ini pemerintah ingin melakukan penyederhanaan regulasi. “Saya sudah pesan ke pimpinan DPR, saya pesan ke Ketua DPRD jangan banyak- banyak membuat Perda, jangan membuat banyak-banyak Per- gub, Lerbup, Perwali. Negara ini sudah kebanyakan aturan dan negara kita bukan negara peraturan,” kata Jokowi saat membuka Rakornas Forko- pimda di Sentul, Bogor, Selasa (13/11). Kepala Negara mengatakan, banyaknya aturan membuat pe- merintah justru terjebak sendiri dengan aturan yang dibuatnya. Jokowi ingin pemerintah lebih eksibel agar bisa berjalan lebih cepat. “Saya tahu buat perda pasti ada kunker, ada studi banding, saya ngerti, saya ngerti tapi stop. Dan di kunker ada apanya saya ngerti, dan di studi banding ada apanya saya ngerti, saya orang lapangan saya ngerti, stop Perda yang meruwutkan masyarakat,” terang dia. Jokowi menyampaikan ke- inginan pemerintah yang akan melakukan omnibus law guna merevusi 74 UU agar dibuat menjadi satu UU. Jokowi pun menyampaikan salah satu keinginannya agar pemerintah bisa mencontoh Amerika yang selalu mengha- buskan dua aturan bila ingin menerbitkan satu peraturan agar negara Paman Sam itu tidak ter- jerat dengan banyak aturan. “Saya mau buat aturan itu juga, menteri mau buat permen 1 boleh tapi ilang 10 permen, bukan 2 tapi saya masih hitung- hitung biar permen-permen itu hilang. Kebanyakan peraturan justru pusing sendiri. Fleksibili- tas paling penting, kecepatan paling penting semua negara,” ujarnya. Q han Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Buat Perda INTERNATIONAL MEDIA, KAMIS 14 NOVEMBER 2019 PENGUMUMAN PEMBUBARAN Berdasarkan Keputusan Diluar Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT. MALAKA INDAH INDONESIA (“Perseroan”), yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT. Malaka Indah Indonesia Nomor 07, tanggal 8 November 2019, dibuat dihadapan Rony Saputra Soedarmo, SH, Notaris di Kota Tangerang Selatan, seluruh pemegang saham Perseroan memutuskan dan menyetujui: 1. DĞŵďƵďĂƌŬĂŶ ĚĂŶ ŵĞůŝŬƵŝĚĂƐŝ WĞƌƐĞƌŽĂŶ LJĂŶŐ ďĞƌůĂŬƵ ĞĨĞŬƟĨ ƐĞũĂŬ ƚĂŶŐŐĂů Ϯϭ KŬƚŽďĞƌ ϮϬϭϵ ĚĂŶ 2. Menunjuk anggota Direksi Perseroan sebagai likuidator Perseroan (“Likuidator”). Bagŝ ƉĂƌĂ ƉŝŚĂŬ LJĂŶŐ ďĞƌŬĞƉĞŶƟŶŐĂŶ ĂƚĂƵ ŵĞŵŝůŝŬŝ ƚĂŐŝŚĂŶ ĚĂƉĂƚ ŵĞŶŐŚƵďƵŶŐŝ >ŝŬƵŝĚĂƚŽƌ secara tertulis, dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung dari tanggal pengumuman ini disertai dokumen asli dan lengkap ke alamat: Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1 No.19, Jl. Raya Lenteng Agung, Tanjung Barat, Jagakarsa Jakarta Selatan 12530 Demikian Pengumuman ini disampaikan olek Likuidator Perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 147 UUPT dan 149 UUPT. Jakarta, Likuidator Perseroan PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk (“Perseroan”) PENGUMUMAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Dengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) di Ruang Emerald, Hotel Best Western Kemayoran, Jl Benyamin Suaeb Blok A5, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Senin, tanggal 23 Desember 2019. Pemegang Saham yang berhak hadir atau diwakilkan dalam Rapat adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Kamis, tanggal 28 November 2019, sampai dengan pukul 16.00 WIB atau Pemegang Saham Perseroan pada sub rekening efek KSEI pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari Kamis, tanggal 28 November 2019. Sesuai dengan ketentuan Pasal 21 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK No.32/2014), panggilan untuk Rapat tersebut akan diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan, pada hari Jumat, tanggal 29 November 2019. Berdasarkan Pasal 12 POJK 32/2014 dan Pasal 21 ayat 6 Anggaran Dasar Perseroan, usul-usul Pemegang Saham Perseroan yang dapat dimasukkan dalam mata acara Rapat apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Mengusulkan secara tertulis kepada Direksi Perseroan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan Rapat; 2. Usul diajukan oleh 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih yang memiliki atau mewakili 1/20 (satu per dua puluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; 3. Usulan tersebut harus: (a) dilakukan dengan itikad baik; (b) mempertimbangkan kepentingan Perseroan; (c) menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara Rapat; dan (d) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 4. Usulan mata acara Rapat dari Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada poin 1 (satu), merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jakarta, 14 November 2019 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk DIREKSI PENGUMUMAN RENCANA PENGAMBILALIHAN SAHAM Dengan ini diumumkan pemegang saham PT. GRAHA ANUGERAH PROPERTI, berkedudukan di Jakarta Selatan (”Perseroan”) merencanakan mengalihkan sebagian besar saham dalam Perseroan kepada pembeli yang ditentukan oleh para pemegang saham. Sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat (4) dan ayat (8) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT”), para kreditor Perseroan yang berkeberatan atas rencana pengalihan sebagian besar saham tersebut dapat mengajukan keberatan secara tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal pengumuman ini ke alamat yang ditunjuk Perseroan disertai alasan dan bukti-bukti pendukung untuk itu ke alamat sebagai berikut : PT. GRAHA ANUGERAH PROPERTI Up. Direksi Equity Tower Lantai 40 Suite G & H, Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Lot 9 Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jakarta, 14 November 2019 Direksi Perseroan PENGUMUMAN RENCANA PENGAMBILALIHAN SAHAM Dengan ini diumumkan pemegang saham PT. DAGO SINERGI MULIA, berkedudukan di Bandung (”Perseroan”) merencanakan mengalihkan sebagian besar saham dalam Perseroan kepada pembeli yang ditentukan oleh para pemegang saham. Sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat (4) dan ayat (8) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT”), para kreditor Perseroan yang berkeberatan atas rencana pengalihan sebagian besar saham tersebut dapat mengajukan keberatan secara tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal pengumuman ini ke kantor Perseroan disertai alasan dan bukti- bukti pendukung untuk itu ke alamat sebagai berikut : PT. DAGO SINERGI MULIA Up. Direksi Jl. IR H. Juanda No. 474, RT.008/RW.001, Dago, Coblong Kota Bandung, Jawa Barat Jakarta, 14 November 2019 Direksi Perseroan JAKARTA (IM) - Ang- gota Komisi III Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman, menilai adanya aksi teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan adalah sebuah ancaman besar yang ada saat ini. “Ini kasus menunjukan bahwa terorisme ini sungguh menjadi an- caman besar untuk negara kita ini,” kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11). Menurut Benny, pemerin- tah harus memberikan jaminan agar peristiwa teror seperti ini tak kembali terulang. Karena Benny khawatir bakal mem- berikan dampak buruk kepada masyarakat nantinya. “Pemerintah harus beri ja- minan bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang di masa akan datang, karena peristiwa ini men- ciptakan rasa takut, tidak nyaman untuk masyarakat dan juga untuk dunia usaha. Sangat tidak kon- dusif padahal bangsa kita saat ini membutuhkan iklim usaha yang sangat kondusif untuk investasi bisa masuk di negara kita,” tegasnya. Oleh sebab itu, dia meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk segera mengambil langkah hukum agar mengeta- hui siapa pihak yang bertang- gungjawab atas peristiwa itu. “Penegak hukun untuk ses- egera mungkin mengambil langkah hukum maupun langkah non hukum untuk ungkap siapa pelaku- nya,” tandas Benny. Q han DPR: Pemerintah Harus Jamin Teror Bom Tidak Terulang Lagi JAKARTA (IM) – In- donesian Corruption Watch (ICW) secara tegas menolak adanya konsep Dewan Pen- gawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ICW menduga kehadiran dewas merupakan bentuk intervensi hukum dari pemerintah terhadap kasus- kasus di KPK. “Kehadiran dewan pengawas dikhawatirkan sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap proses hukum yang berjalan di KPK. Sebab, dewan pengawas dalam UU baru KPK dipilih oleh presiden,” kata peneliti dari ICW, Kurnia Ramadhana, Selasa (12/11). Dia mengatakan, KPK merupakan lembaga indepen- den yang seharusnya tidak mengenal konsep dewas. La- gipula, jelas Kurnia, sudah ada lembaga seperti DPR, BPK, dan presiden yang mengawasi kinerja KPK. Dalam UU lama KPK su- dah ditegaskan bahwa KPK diawasi oleh beberapa lembaga, misalnya BPK, DPR, dan presi- den. Lalu pengawasan apa lagi yang diinginkan oleh negara?” ucapnya. ICW pun menilai sejumlah poin yang ada di dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2019, termasuk adanya konsep De- was, untuk melemahkan KPK. Hal itu terlihat dari kinerja KPK belakangan ini usai diberlaku- kannya UU yang baru. “Pelemahan demi pelema- han terhadap KPK semakin menunjukkan bahwa pemerintah dan DPR memang tidak meng- inginkan negeri ini terbebas dari korupsi,” ungkapnya.Q mei Dewan Pengawas Dianggap Bentuk Intervensi Hukum di KPK JAKARTA (IM) – Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X, Dwi Satriyo Annurogo, usai men- jalani pemeriksaan bersama penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pemeriksaan itu Dwi dicecar sebanyak 17 pertanyaan terkait kasus suap distribusi gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III tahun 2019. “Tadi ada 17 pertanyaan ke- pada saya,” ujar Dwi usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (13/11). Dwi mengatakan, pertan- yaan tersebut seputar tanggung jawabnya sebagai Direktur Utama PTPN X. “Ya seputar tanggung jawab saya di PTPN X seputar perusahaan dan juga mekanisme penjualan yang ada,” tuturnya. Menurut Dwi, pemeriksaan terhadap dirinya merupakan suatu kewajaran. Sebab ia merupakan Direktur Utama PTPN X yang mana komoditas utamanya adalah gula. “Perkara yang disidik ini ada- lah terkait distribusi gula, PTPN X kan komoditas utama adalah gula sehingga wajar apabila dim- intai keterangan sebagai saksi,” ucapnya. Sekadar diketahui, Dwi Satriyo akan diperiksa sebagai saksi untuk kasus suap distribusi gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III tahun 2019 yang menjerat Direktur Pemasaran PTPN III I Kadek Ker- tha Laksana sebagai tersangka. Diketahui dalam kasus ini KPK telah menjerat Dirut PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Dolly Pu- lungan, Direktur Pemasaran PTPN III I Kadek Kertha Laksana dan pen- gusaha gula yang juga bos PT Fajar Mulia Transindo Pieko Nyotosetiadi sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait distribusi gula di PTPN III tahun 2019. Penetapan ketiganya sebagai tersangka ini dilakukan KPK melalui gelar perkara setelah me- meriksa intensif sejumlah pihak yang ditangkap dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta beberapa waktu lalu. Dolly melalui Kadek Kertha Laksana diduga menerima suap sebesar SGD 345 ribu dari Pieko. Suap ini diberikan terkait distribusi gula di PTPN III. Pieko merupakan pemilik dari PT Fajar Mulia Transindo dan perusahaan lain yang bergerak di bidang distribusi gula. Pada awal tahun 2019 perusahaan Pieko di- tunjuk menjadi pihak swasta dalam skema long term contract dengan PTPN III (Persero). Dalam kontrak ini, pihak swasta mendapat kuota untuk mengimpor gula secara rutin setiap bulan selama kontrak berjalan. Di PTPN III terdapat aturan internal mengenai harga gula bulanan yang disepakati oleh tiga komponen yaitu PTPN III, Pengusaha Gula, dan ASB selaku Ketua Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI). Pada sebuah pertemuan, Dolly meminta uang pada Pieko terkait persoalan pribadinya untuk menyelesaikannya melalui ASB. Dolly kemudian meminta Kadek Kertha Laksana untuk menemui Pieko untuk menindak- lanjuti permintaan uang sebelum- nya. Dalam pertemuan itu, Pieko memerintahkan orang keper- cayaannya bernama Ramlin untuk mengambil uang di money changer dan menyerahkannya kepada Corry Luca, pegawai PT KPBN anak usaha PTPN III di Kantor PTPN, Jakarta, pada 2 September 2019. Selanjutnya Corry mengan- tarkan uang sebesar SGD 345 ribu kepada ke Kadek Kertha Laksana di Kantor KPBN. Q mei Bos PTPN X Dicecar 17 Pertanyaan Penyidik KPK soal Suap Distribusi Gula PARADE INOVASI DIGITAL BIDANG KESEHATAN Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo (kanan) menekan tombol melalui gawai saat meluncurkan aplikasi Sehat Pedia dalam pembukaan Parade Inovasi Digital Bidang Kesehatan Tahun 2019 di Kantor Ke- menterian Kesehatan, Ja- karta, Rabu (13/11). Kegiatan yang mengangkat tema Membangun Ekosistem Digi- tal Bidang Kesehatan untuk Hidup yang lebih Sehat itu dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun 2019. IDN/ANTARA

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemilihan Ketum Lewat Voting Berbahaya Bagi Keutuhan Golkar

Pemilihan Ketum Lewat VotingBerbahaya Bagi Keutuhan GolkarPemilihan ketua umum (ketum) Par-tai Golkar didorong agar aklamasi. Kalau tidak aklamasi, ya, musyawarah mufakat. Kalau sampai pemungutan suara atau voting dinilai bahaya. Voting dianggap berpotensi mengancam keu-tuhan partai.

JAKARTA (IM) - Ketua DPD Golkar Bangka Belitung (Babel), Hendra Apollo men-gatakan, Munas Partai Golkar yang digelar pada tanggal 4 dan 5 Desember 2019 di Jakarta, dikhawatirkan menimbulkan perpecahan di partai berlam-bang pohon beringin itu.

Hendra mengusulkkan solusi untuk menghindari per-pecahan dan menjaga keutuhan Partai Golkar adalah pemilihan ketua umum pada Munas di-lakukan secara aklamaasi atau musyawarah mufakat.

“Penetapan ketua umum harus dilakukan secara ak-lamasi. Harus bisa! Kalau tidak aklamasi, ya, musyawarah mufakat. Itu memang jalan

terbaik. Kalau sampai ke acara pemilihan, pastinya dengan pemungutan suara, itu bahaya! Voting berpotensi mengancam keutuhan partai. Saya kha-watirkan partai akan kembali pecah, bahkan mungkin saja akan lahir partai baru,” papar Hendra Apollo saat dihubungi Rabu (13/11).

Provinsi Babel, sambung-nya, punya delapan suara. Hendra mengatakansemunya solid mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali men-jabat Ketua Umum.

“Kita perjuangkan akla-masi atau musyawarah mufakat untuk Pak Airlangga Hartarto,” kata Hendra Apollo.

“Sikap seluruh voter atau

pemilik suara di Babel sudah jelas. Kami solid untuk akla-masi atau musyawarah mufakat. Pilihannya hanya dua itu, kalau tidak aklamasi ya musyawarah mufakat. Kalau memungkinkan sikap Babel ini akan saya sampai-kan di Rapimnas,” papar Hendra Apollo yang juga Wakil Ketua DPRD Babel.

Untuk diketahui, Rapim-nas Partai Golkar digelar pada 14-15 November, menjadi mekanisme wajib bagi partai berlambang pohon beringin sebelum perhelatan munas. Rapimnas diikuti seluruh pen-gurus DPP Partai Golkar dan pimpinan DPD tingkat I Partai Golkar dari seluruh Indonesia.

Selain mengesahkan jadwal pelaksanaan Munas Golkar kepada seluruh jajaran yang hadir, Rapimnas juga memba-has persiapan gelaran Pilkada serentak tahun 2020. Golkar harus mempersiapkan pelba-gai langkah dan strategi untuk menghadapi gelaran tersebut.

“Ki t a be r s ama- sama membahas langkah-langkah strategis apa yang diambil Golkar untuk menghadapi

pilkada serentak tahun depan. Pastinya kita menginginkan kemenangan di Pilkada 2020, bagi kader-kader Golkar di daerah. Kemenangan kader-kader partai itu dimungkinkan jika kita tetap solid, baik di pusat maupun daerah. Nah, kalau pusat terancam perpeca-han, bagaimana kita bisa bicara kemenangan-kemenangan di pilkada serentak tahun de-pan?” tuturnya.

Hendra menilai situasi men-jelang munas tahun ini kurang kondusif. Friksi-friksi kian men-guat. Dia juga menyebut, tidak menafi kan kemungkinan adanya politik uang. “Bagaimana tidak? Kalau calonnya lebih dari satu, bisa saja. Sekarang, selain Pak Airlangga dan Pak Bambang Soe-satyto, juga Pak Agus Gumiwang Kartasasmita dan Pak I Indra Bambang Utoyo,” kata dia.

“Ketika Pak Airlangga berkunjung ke Babel sekitar empat bulan lalu saya sebe-narnya sudah mengusulkan agar penetapan ketua umum di munas diarahkan pada aklama-si. Itu empat bulan lalu, seka-rang sepertinya sulit, calonnya lebih dari satu,” imbuhnya.

Walau demikian, Hendra Apollo juga mengutarakan keya-kinannya bahwa kader-kader Partai Golkar sudah dewasa untuk mencermati dinamika yang terjadi dan ancaman per-pecahan. “Sejarah membuktikan bahwa Golkar selamat dari konfl ik sebesar apa pun. Saya masih percaya itu. Golkar itu partai besar,” katanya.

Hendra Apollo mengingat-kan juga bahwa peristiwa akbar dari Partai Golkar seperti mu-nas ini tentunya menjadi pusat perhatian dari partai-partai lainnya, yang sejatinya adalah pesaing Golkar. Mereka me-nantikan momen-momen yang terjadi dari munas nanti.

“Jangan sampai kader-kader partai lain menari-nari di balik penderitaan kita,” katanya.

Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafi d, berharap semua kader Partai Golkar menjaga soliditas dan kebersamaan menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 14 dan 15 November 2019 di Jakarta. Salah satu agenda Rapimnas tersebut adalah me-nyiapkan materi Munas Partai Golkar yang akan digelar awal Desember mendatang.

Meutya Hafi d yang juga Ketua Komisi I DPR itu be-ranggapan segala perbedaan pandangan sebaiknya diselesai-kan dengan cara musyawarah, termasuk juga dalam Munas Partai Golkar.

Adapun pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024 merupakan satu dari sekian agenda Munas Partai Golkar. “Hasil Munas nanti harus menjadi pemersatu kader untuk bersama-sama berkarya demi kemajuan Golkar. Untuk itu pentingnya meme-lihara semangat musyawarah dan mufakat, dan tentunya saya berharap munas pada Desember ini bisa tercapai kata mufakat” kata Meutya dalam pernyataan tertulis, Rabu (13/11).

Ia mengimbau, jangan sampai ada konfl ik di antara kader partai yang berpotensi mengancam kesolidan Partai Golkar.

Meutya berharap siapapun calon yang akan maju dalam Munas Partai Golkar 2019, pemilihan bisa berjalan lancar tanpa gejolak. “Saya melihat Pak Airlangga sosok yang bijak, santun, dan saya rasa beliau fi gur yang bisa mem-persatukan. Sementara itu, Mas Bambang Soesatyo (Bamsoet) adalah tokoh senior yang telah matang. Jadi saya yakin Mas Bamsoet bisa berkomunikasi baik dengan Pak Airlangga untuk tercapai musyawarah mufakat. Demikian juga para pemegang suara, intinya voting itu pilihan akhir, yang utama musyawarah,” ujarnya. han

JAKARTA (IM) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah tak lagi banyak membuat peraturan daerah (Perda) lantaran saat ini pemerintah ingin melakukan penyederhanaan regulasi.

“Saya sudah pesan ke pimpinan DPR, saya pesan ke Ketua DPRD jangan banyak-banyak membuat Perda, jangan membuat banyak-banyak Per-gub, Lerbup, Perwali. Negara ini sudah kebanyakan aturan dan negara kita bukan negara peraturan,” kata Jokowi saat membuka Rakornas Forko-pimda di Sentul, Bogor, Selasa (13/11).

Kepala Negara mengatakan, banyaknya aturan membuat pe-merintah justru terjebak sendiri dengan aturan yang dibuatnya. Jokowi ingin pemerintah lebih fl eksibel agar bisa berjalan lebih cepat.

“Saya tahu buat perda pasti ada kunker, ada studi banding, saya ngerti, saya ngerti tapi stop.

Dan di kunker ada apanya saya ngerti, dan di studi banding ada apanya saya ngerti, saya orang lapangan saya ngerti, stop Perda yang meruwutkan masyarakat,” terang dia.

Jokowi menyampaikan ke-inginan pemerintah yang akan melakukan omnibus law guna merevusi 74 UU agar dibuat menjadi satu UU.

Jokowi pun menyampaikan salah satu keinginannya agar pemerintah bisa mencontoh Amerika yang selalu mengha-buskan dua aturan bila ingin menerbitkan satu peraturan agar negara Paman Sam itu tidak ter-jerat dengan banyak aturan.

“Saya mau buat aturan itu juga, menteri mau buat permen 1 boleh tapi ilang 10 permen, bukan 2 tapi saya masih hitung-hitung biar permen-permen itu hilang. Kebanyakan peraturan justru pusing sendiri. Fleksibili-tas paling penting, kecepatan paling penting semua negara,” ujarnya. han

Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Buat Perda

INTERNATIONAL MEDIA, KAMIS 14 NOVEMBER 2019

PENGUMUMAN PEMBUBARANBerdasarkan Keputusan Diluar Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT. MALAKA INDAH INDONESIA (“Perseroan”), yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT. Malaka Indah Indonesia Nomor 07, tanggal 8 November 2019, dibuat dihadapan Rony Saputra Soedarmo, SH, Notaris di Kota Tangerang Selatan, seluruh pemegang saham Perseroan memutuskan dan menyetujui:

1. 2. Menunjuk anggota Direksi Perseroan sebagai likuidator Perseroan (“Likuidator”).

Bagsecara tertulis, dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung dari tanggal pengumuman ini disertai dokumen asli dan lengkap ke alamat:

Rukan Tanjung Mas Raya Blok B1 No.19, Jl. Raya Lenteng Agung, Tanjung Barat, Jagakarsa – Jakarta Selatan 12530

Demikian Pengumuman ini disampaikan olek Likuidator Perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 147 UUPT dan 149 UUPT.

Jakarta,Likuidator Perseroan

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk (“Perseroan”)PENGUMUMAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASADengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) di Ruang Emerald, Hotel Best Western Kemayoran, Jl Benyamin Suaeb Blok A5, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Senin, tanggal 23 Desember 2019.Pemegang Saham yang berhak hadir atau diwakilkan dalam Rapat adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada hari Kamis, tanggal 28 November 2019, sampai dengan pukul 16.00 WIB atau Pemegang Saham Perseroan pada sub rekening efek KSEI pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari Kamis, tanggal 28 November 2019.Sesuai dengan ketentuan Pasal 21 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (POJK No.32/2014), panggilan untuk Rapat tersebut akan diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan, pada hari Jumat, tanggal 29 November 2019.Berdasarkan Pasal 12 POJK 32/2014 dan Pasal 21 ayat 6 Anggaran Dasar Perseroan, usul-usul Pemegang Saham Perseroan yang dapat dimasukkan dalam mata acara Rapat apabila memenuhi syarat sebagai berikut:1. Mengusulkan secara tertulis kepada Direksi Perseroan paling lambat

7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan Rapat;2. Usul diajukan oleh 1 (satu) Pemegang Saham atau lebih yang memiliki

atau mewakili 1/20 (satu per dua puluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara;

3. Usulan tersebut harus: (a) dilakukan dengan itikad baik; (b) mempertimbangkan kepentingan Perseroan; (c) menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara Rapat; dan (d) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

4. Usulan mata acara Rapat dari Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada poin 1 (satu), merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Jakarta, 14 November 2019 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk

DIREKSI

PENGUMUMAN RENCANA PENGAMBILALIHAN SAHAMDengan ini diumumkan pemegang saham PT. GRAHA ANUGERAH PROPERTI, berkedudukan di Jakarta Selatan (”Perseroan”) merencanakan mengalihkan sebagian besar saham dalam Perseroan kepada pembeli yang ditentukan oleh para pemegang saham. Sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat (4) dan ayat (8) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT”), para kreditor Perseroan yang berkeberatan atas rencana pengalihan sebagian besar saham tersebut dapat mengajukan keberatan secara tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal pengumuman ini ke alamat yang ditunjuk Perseroan disertai alasan dan bukti-bukti pendukung untuk itu ke alamat sebagai berikut :

PT. GRAHA ANUGERAH PROPERTI Up. Direksi

Equity Tower Lantai 40 Suite G & H, Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Lot 9

Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta SelatanJakarta, 14 November 2019

Direksi Perseroan

PENGUMUMAN RENCANA PENGAMBILALIHAN SAHAMDengan ini diumumkan pemegang saham PT. DAGO SINERGI MULIA, berkedudukan di Bandung (”Perseroan”) merencanakan mengalihkan sebagian besar saham dalam Perseroan kepada pembeli yang ditentukan oleh para pemegang saham. Sesuai dengan ketentuan Pasal 127 ayat (4) dan ayat (8) Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (”UUPT”), para kreditor Perseroan yang berkeberatan atas rencana pengalihan sebagian besar saham tersebut dapat mengajukan keberatan secara tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal pengumuman ini ke kantor Perseroan disertai alasan dan bukti-bukti pendukung untuk itu ke alamat sebagai berikut :

PT. DAGO SINERGI MULIAUp. Direksi

Jl. IR H. Juanda No. 474, RT.008/RW.001, Dago, CoblongKota Bandung, Jawa Barat

Jakarta, 14 November 2019Direksi Perseroan

JAKARTA (IM) - Ang-gota Komisi III Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman, menilai adanya aksi teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan adalah sebuah ancaman besar yang ada saat ini.

“Ini kasus menunjukan bahwa terorisme ini sungguh menjadi an-caman besar untuk negara kita ini,” kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).

Menurut Benny, pemerin-tah harus memberikan jaminan agar peristiwa teror seperti ini tak kembali terulang. Karena Benny khawatir bakal mem-berikan dampak buruk kepada masyarakat nantinya.

“Pemerintah harus beri ja-minan bahwa peristiwa serupa

tidak akan terulang di masa akan datang, karena peristiwa ini men-ciptakan rasa takut, tidak nyaman untuk masyarakat dan juga untuk dunia usaha. Sangat tidak kon-dusif padahal bangsa kita saat ini membutuhkan iklim usaha yang sangat kondusif untuk investasi bisa masuk di negara kita,” tegasnya.

Oleh sebab itu, dia meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk segera mengambil langkah hukum agar mengeta-hui siapa pihak yang bertang-gungjawab atas peristiwa itu.

“Penegak hukun untuk ses-egera mungkin mengambil langkah hukum maupun langkah non hukum untuk ungkap siapa pelaku-nya,” tandas Benny. han

DPR: Pemerintah Harus Jamin Teror Bom Tidak Terulang Lagi

JAKARTA (IM) – In-donesian Corruption Watch (ICW) secara tegas menolak adanya konsep Dewan Pen-gawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). ICW menduga kehadiran dewas merupakan bentuk intervensi hukum dari pemerintah terhadap kasus-kasus di KPK.

“Kehadiran dewan pengawas dikhawatirkan sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap proses hukum yang berjalan di KPK. Sebab, dewan pengawas dalam UU baru KPK dipilih oleh presiden,” kata peneliti dari ICW, Kurnia Ramadhana, Selasa (12/11).

Dia mengatakan, KPK merupakan lembaga indepen-den yang seharusnya tidak mengenal konsep dewas. La-gipula, jelas Kurnia, sudah ada

lembaga seperti DPR, BPK, dan presiden yang mengawasi kinerja KPK.

Dalam UU lama KPK su-dah ditegaskan bahwa KPK diawasi oleh beberapa lembaga, misalnya BPK, DPR, dan presi-den. Lalu pengawasan apa lagi yang diinginkan oleh negara?” ucapnya.

ICW pun menilai sejumlah poin yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019, termasuk adanya konsep De-was, untuk melemahkan KPK. Hal itu terlihat dari kinerja KPK belakangan ini usai diberlaku-kannya UU yang baru.

“Pelemahan demi pelema-han terhadap KPK semakin menunjukkan bahwa pemerintah dan DPR memang tidak meng-inginkan negeri ini terbebas dari korupsi,” ungkapnya. mei

Dewan Pengawas Dianggap Bentuk Intervensi Hukum di KPK

JAKARTA (IM) – Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X, Dwi Satriyo Annurogo, usai men-jalani pemeriksaan bersama penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pemeriksaan itu Dwi dicecar sebanyak 17 pertanyaan terkait kasus suap distribusi gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III tahun 2019.

“Tadi ada 17 pertanyaan ke-pada saya,” ujar Dwi usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (13/11).

Dwi mengatakan, pertan-yaan tersebut seputar tanggung jawabnya sebagai Direktur Utama PTPN X. “Ya seputar tanggung jawab saya di PTPN X seputar perusahaan dan juga mekanisme penjualan yang ada,” tuturnya.

Menurut Dwi, pemeriksaan terhadap dirinya merupakan suatu kewajaran. Sebab ia merupakan Direktur Utama PTPN X yang mana komoditas utamanya adalah gula.

“Perkara yang disidik ini ada-lah terkait distribusi gula, PTPN X kan komoditas utama adalah gula sehingga wajar apabila dim-intai keterangan sebagai saksi,” ucapnya.

Sekadar diketahui, Dwi Satriyo

akan diperiksa sebagai saksi untuk kasus suap distribusi gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III tahun 2019 yang menjerat Direktur Pemasaran PTPN III I Kadek Ker-tha Laksana sebagai tersangka.

Diketahui dalam kasus ini KPK telah menjerat Dirut PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Dolly Pu-lungan, Direktur Pemasaran PTPN III I Kadek Kertha Laksana dan pen-gusaha gula yang juga bos PT Fajar Mulia Transindo Pieko Nyotosetiadi sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait distribusi gula di PTPN III tahun 2019.

Penetapan ketiganya sebagai tersangka ini dilakukan KPK melalui gelar perkara setelah me-meriksa intensif sejumlah pihak yang ditangkap dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dolly melalui Kadek Kertha Laksana diduga menerima suap sebesar SGD 345 ribu dari Pieko. Suap ini diberikan terkait distribusi gula di PTPN III.

Pieko merupakan pemilik dari PT Fajar Mulia Transindo dan perusahaan lain yang bergerak di bidang distribusi gula. Pada awal tahun 2019 perusahaan Pieko di-

tunjuk menjadi pihak swasta dalam skema long term contract dengan PTPN III (Persero).

Dalam kontrak ini, pihak swasta mendapat kuota untuk mengimpor gula secara rutin setiap bulan selama kontrak berjalan. Di PTPN III terdapat aturan internal mengenai harga gula bulanan yang disepakati oleh tiga komponen yaitu PTPN III, Pengusaha Gula, dan ASB selaku Ketua Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI). Pada sebuah pertemuan, Dolly meminta uang pada Pieko terkait persoalan pribadinya untuk menyelesaikannya melalui ASB.

Dolly kemudian meminta Kadek Kertha Laksana untuk menemui Pieko untuk menindak-lanjuti permintaan uang sebelum-nya. Dalam pertemuan itu, Pieko memerintahkan orang keper-cayaannya bernama Ramlin untuk mengambil uang di money changer dan menyerahkannya kepada Corry Luca, pegawai PT KPBN anak usaha PTPN III di Kantor PTPN, Jakarta, pada 2 September 2019. Selanjutnya Corry mengan-tarkan uang sebesar SGD 345 ribu kepada ke Kadek Kertha Laksana di Kantor KPBN. mei

Bos PTPN X Dicecar 17 Pertanyaan Penyidik KPK soal Suap Distribusi Gula

PARADE INOVASI DIGITAL BIDANG KESEHATANMenteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo (kanan) menekan tombol melalui gawai saat meluncurkan aplikasi Sehat Pedia dalam pembukaan Parade Inovasi Digital Bidang Kesehatan Tahun 2019 di Kantor Ke-menterian Kesehatan, Ja-karta, Rabu (13/11). Kegiatan yang mengang kat tema Membangu n Ekosistem Digi-tal Bidang Kesehatan untuk Hidup yang lebih Sehat itu dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun 2019.

IDN/ANTARA

Hal 2 Polhukam BARU.indd 1 11/13/2019 8:45:03 PM