pemikiran politik islam tuan guru haji muhammad …digilib.uin-suka.ac.id/13904/2/bab i, v, daftar...
TRANSCRIPT
PEMIKIRAN POLITIK ISLAM
TUAN GURU HAJI MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Filsafat Islam
Disusun oleh : Lalu Ahmad Bachtiar
NIM: 07510018
JURUSAN FILSAFAT AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2014
KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS USHULUDDIN, STUDI AGAMA DAN PEMIKIRAN ISLAM Jln. Marsada Adisucipto, Yogyakarta, Indonesia 55281
Telp. +62-274-512156
ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI Dosen : Dr. Robby H Abror ,M.Hum. Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Surat Persetujuan Skripsi/Tugas Akhir Kepada: Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama : Lalu Ahmad Bachtiar NIM : 07510018 Judul Skripsi : Pemikiran Politik Islam Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Jurusan Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Filsafat Islam (S.Fil.I).
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Yogyakarta, April 2014 Pembimbing Dr Robby H Abror, M.Hum. NIP. 19780323 200710 1 003
iii
v
MOTTO
Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan
berilmu dengan beberapa derajat
(QS al-Mujaddalah 11)
Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi
sesamanya
(al-Hadist)
Kesuksesan bukan diraih begitu saja atau instan, akan
tetapi diraih melalui kerja keras dan banyak menghadapi
ujian dan rintangan.
(penulis)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepada kedua orang tua saya Mamiq Lalu Ahmad Rifa’I (Alm) dan Inak Sa’yah,
kedua wak saya H Lalu Juaini dan Hj Baiq Zainiyah (Almh), Bibi Hj Baiq Hainun Sugiani
dan Paman Lalu Hafizin, kepada kakak saya Lalu Muhibullah dan Isteri, ketiga adik saya
Lalu Ahmad Rasikhu (Alm), Lalu Rozi Khuwailid dan Lalu Tanzilurrahman,. Baiq
Rahmawati (calon pendamping dunia akhirat) terima kasih dan tidak ada bosannya telah
memberikan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Keponakan tercinta Lalu
Fairuzzabadi, semoga menjadi anak yang soleh dan menjadi harapan dan berguna bagi orang
tua, agama nusa dan bangsa. terima kasih telah memberi semangat dan motivasi untuk
menyelesaikan studi Stratas satu kepada saya. Dan yang terakhir kepada sahabatku Nur
Cholis, S.Fil.i beserta keluarganya yang telah banyak membantu tugas akhir ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidyah serta inayah-Nya, yang telah memberikan kita kesehatan jasmani maupun rohani,
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan petunjuk serta bimbingan-Nya .
Tidak lupa shalawat serta salam tetap tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.,
keluarga, serta para sahabatnya yang telah menunjukkan umat manusia kepada jalan yang
terang dan lurus untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis menyadari kekurangan yang dimiliki, bahkan jauh dari yang sempurna, atau
dengan kata lain al-insan mahallul khata’ wa annisyan, untuk itu dengan segala kerendahan
hati, penulis mengharapkan sekali kritik dan saran agar menjadikan skripsi ini lebih baik.
Tidak lupa, penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penulisan ini takkan pernah terwujud
tanpa adanya bantuan, inspirasi, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Syaifan Nur, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Zuhri, S.Ag., M.Ag., sebagai Ketua Jurusan AF, yang memberikan inspirasi dan
dorongannya.
3. Bapak Dr Robby H Abror, M.Hum., sebagai Pembimbing skripsi, terima kasih atas kritik
dan saran serta luangan waktunya.
4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
terima kasih atas pelayanan yang kalian berikan.
5. Kedua orang tua saya Mamiq Lalu Ahmad Rifa’I (Alm) dan Inak Sa’yah, Wak H Lalu
Juaini dan Hj Baiq Zainiyah (Almh), Bibi Hj Hainun Sugiani dan Paman Lalu Hafizin,
kepada kakak saya Lalu Muhibullah dan Isteri, ketiga adik saya Lalu Ahmad Rasikhu (Alm),
Lalu Rozi Khuwailid dan Lalu Tanzilurrahman,. Baiq Rahmawati (calon pendamping dunia
viii
akhirat) terima kasih dan tidak ada bosannya telah memberikan motivasi untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Keponakan tercinta Lalu Fairuzzabadi semoga menjadi anak
yang soleh, berguna bagi sesame, agama, nusa dan bangsa.
6. kedua sepupu saya, Baiq Nhia Adnan dan Adinulhak yang telah banyak membantu, saya
ucapkan banyak terimaksih, semoga kalian cepat lulus juga dan tepat waktu.
7. Teman-teman Korp Gadjah Madha, pahit manisnya kota pendidikan kita hadapi bersama.
8. Pengurus PMII Cabang Yogyakarta 2012/2013, terima kasih segala bantuannya, saya harap
teman-teman segera menyusul menjadi Sarjanah Muda.
9. Teman-teman kos di papringan, Sahnan Nasution, Jul dan Juniadi
10. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Yogyakarta, 17 Juni 2013
Penulis
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi huruf Arab ke dalam huruf Latin yang dipakai dalam
penyusunan skripsi ini berpedoman kepada Surat Keputusan Bersama Menteri
Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
158/1987 dan 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا
alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ب
ba’
B
Be
ت
ta’
T
Te
ث
sa’
Ṡ
es(dengan titik di atas)
ج
jim
J
Je
ح
ha’ Ḥ
ha(dengan titik di bawah)
خ
kha’
kh
Ka dan ha
د
dal
D
De
ذ
zal
Ż
ze(dengan titik di atas)
ر
ra’
R
Er
ز
zai
Z
Zet
س
sin
S
Es
ش
syin
Sy
esdan ye
ص
sad
Ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
dad
Ḍ
de(dengan titik di bawah)
ط
ta’
Ṭ
te(dengan titik di bawah)
x
ظ
za’
Ẓ zet(dengan titik di bawah)
ع
‘ain
‘
Koma terbalik di atas
غ
gain
G
Ge
ف
fa’
F
Ef
ق
qaf
Q
Qi
ك
kaf
K
Ka
ل
lam
L
‘el
م
mim
M
‘em
ن
nun
N
‘en
و
waw
W
W
ه
ha’
H
Ha
ء
hamzah
’
Apostrof
ي
ya’
Y
Ye
II. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
��� ditulis Sunnah
��� ditulis ‘illah
III. Ta’ Marb ūtah di Akhir Kata
a. Bila dimatikan ditulis dengan h
ditulis al-Mā’idah ا���ة
ditulis Islāmiyyah ا��م��
(Ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
xi
b. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ditulis Muqāranahal-mazāhib م�ر�� ا���اھ�
IV. Vokal Pendek
1. -------- Fathah ditulis a
2. -------- Kasrah ditulis i
3. -------- Dammah ditulis u
V. Vokal Panjang
1. Fathah+alif
إ����ن
ditulis ditulis
ā Istihsān
2. Fathah+ya’ mati
�� أ�
ditulis ditulis
ā UnṠā
3. Kasrah+yā’ mati
ا� ��اينditulis ditulis
ī al-‘Ālwānī
4. Dammah+wāwu mati
���مditulis ditulis
ū ‘Ul ūm
VI. Vokal Rangkap
1. Fathah+ya’ mati
$�#ھ"ditulis ditulis
ai Gairihim
2. Fathah+wawu mati
&�لditulis ditulis
au Qaul
VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof
ditulis a’antum أأ��"
‘ditulis u أ��ت iddat
ditulis la’insyakartum �,+*(ـ#مت
xii
VIII. Kata Sandang Alif +Lam
a. Bila diikuti huruf al-Qamariyyah
ditulis al-Qur’an ا��#أن
<ditulis al-Qiyas ا���س
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.
�� ditulis ar-Risālah ا�#�
’ditulis an-Nisā ا���ء IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya
ditulis Ahlal-Ra’yi أھ0ا�#أي
ditulis Ahlas-Sunnah أھ0ا����
xiii
ABSTRAK
Semangat dan jiwa keislamannya senantiasa menyatu dengan semangat dan jiwa kebangsaanya. Semangat dan jiwa kebangsaannya senantiasa menyatu dengan semangat dan jiwa kemanusiaanya. Demikian pula semangat dan jiwa kemanusiaannya senantiasa menyatu dengan semangat dan jiwa keislamnanya. Berpolitik bagi Islam tidak lebih sebagai perjuangan simbolik untuk menyebarkan dakwah islam. Pandangan ini yang diyakini oleh Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Konseptualisasi pemikiran politik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah menjadikan al-Qur’an, al-Sunnah, dan pengalaman para sahabat dan tabi’in sebagai referensi utama yang menjadi ground norm (Norma dasar) dalam menyikapi realitas politik yang ada. Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid berpolitik didasri adanya penjajah belanda dan Jepang yang menyesengsarakan masyarakat Lombok.Tuan Guru Haji Muahmmad Zainuddin Abdul Majid menghimbau para pemegang otoritas kekuasaan, baik yang berada dalam lingkup lokal dan nasional untuk senantiasa menebarkan rasa keadilan dan melaksankan amanah dalam menjalanakan proses pemeritahan
Tujuan penelitian ini adalah mendalami pemikiran politik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dan memahami sikap politis Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada masa pra kemerdekaan sampai masa pasca kemerdekaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka, dengan metode deskriptik analisis. Adapun pendekatan pada penelitian ini, menggunakan pendekatan historis sosiologis, yaitu pendekatan yang berusaha memahami gagasan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dari latar belakang sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat Sasak.
Berdasarkan metode yang digunakan dapat disimpulkan bahwa pemikiran politik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid bertujuan untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesaia. Upaya menuju kemerdekaan inilah, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid mendirikan madrasah-madrasah supaya masyarakat Sasak memiliki alat untuk melawan penjajah selain melawan dengan fisik. Tujuan setelah kemerdekaan adalah terwujuda rasa aman untuk melakukan ibadah kepada yang Allah SWT.
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN… ...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
HALAMAN TRANSLITERASI ..................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah. ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
D. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 9
E. Kerangka Teori....................................................................................... 10
xv
F. Metode Penilitian ................................................................................... 11
G. Sistematika Penulisan ............................................................................ 14
BAB II :BIOGRAFI TUAN GURU HAJI MUHAMMAD ZAINUDDIN
ABDUL MAJID. ............................................................................................... 16
A. Latar Belakang Sosial Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid. ..................................................................................................... 16
B. Potret Keluarga Tuan Guru Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid. ..................................................................................................... 23
C. Karya-Karya Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid. .... 32
BAB III :PemikiranPolitikIslam Tuan Guru Haji Muham mad Zainuddin
Abdul Majid. ..................................................................................................... 39
A. Makna dan Arti Politik. .......................................................................... 42
B. Pengertian Politik Islam. ........................................................................ 46
C. Politik Islam Menurut Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid. ..................................................................................................... 47
D. Aktualisasi PeranPolitik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid. ..................................................................................................... 55
xvi
BAB IV : TUAN GURU HAJI MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MA JID
DALAM KONTEKS POLITIK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
............................................................................................................................ 60
A. Perjuangan Politik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid
Dalam Pembangunan Masyarakat .......................................................... 60
B. Peranan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid Dalam
Permberdayaan Masyarakat ................................................................... 65
BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 70
A. Kesimpulan ............................................................................................ 70
B. Saran ....................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73
CURRICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama samawi yang komponen dasarnya aqidah dan
syari’ah, punya korelasi erat dengan politik dalam arti luas. Sebagai sumber
motivasi masyarakat, Islam berperan penting menumbuhkan sikap perilaku sosial
politik. Implementasinya kemudian diatur dalam syari’at, sebagai catalog lengkap
dari perinath dan larangan Allah, pembimbing manusia dan pengatur lalu lintas
aspek-aspek kehidupan manusia yang komplek.
Politik Islam sangat menentukan berlangsungnya penyebaran agama Islam
di Pulau Lombok. Posisi Islam yang menempatkan sebagai agama terbesar di
Pulau Lombok, tiadak terlepas dari peran ulama yang melakukan negoisasi politik
dengan penjajah yaitu Belanda dan Jepang, Maka jangan heran kalau Islam di
Lombok berkembang pesat dari pada di pulau sekitar Lombok.
Agama Islam merupakan agama mayoritas masyarakat Pulau Lombok,
yakni masyarakat Sasak. Berdasarkan data dari Kementerian Agama Wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2001, masyarakat Sasak yang menganut
agama Islam jumlahnya mencapai 94,8%, penganut agama Hindu mencapai 3,7%,
penganut agama Budha 1,2%, sedangkan agama Kristen Protestan dan Katolik
hanya 0,3%. Besarnya jumlah penganut agama Hindu ini lebih disebabkan oleh
pengaruh historis kekuasaan Kerajaan Mataram Karang Asem selama 209 tahun
dari tahun 1689 M. sampai tahun 1895 M.
2
Dominannya jumlah umat Islam di Pulau Lombok, tentunya memiliki latar
sejarah yang panjang. Sejarah masuknya Islam ke Pulau Lombok, hanya terdapat
pada Babad, seperti Babad Lombok, Babad Selaparang, dan lain-lain, sehingga
kebenaran sejarah Islam di Pulau Lombok masih dipertanyakan sampai sekarang.
Keraguan muncul ketika di dalam Babad-Babad tersebut termuat cerita-cerita
legenda dan mistis lainnya, yang mempersulit pemilahan antara fakta dan mitos di
dalamnya.
Dalam buku Negarakertagama (1365), karangan Mpu Prapanca,
menjelaskan bahwa Pulau Lombok dan masyarakatnya, disebutkan sebagai bagian
wilayah Majapahit. Di dalam babad Lombok juga disebutkan masuknya Islam ke
Pulau Lombok melalui Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gresik, Surabaya
yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan
Islam ke berbagai wilayah di Nusantara.1 Terdapat versi lain yang menyebutkan
bahwa agama Islam berasal dari Jawa dengan orang yang berbeda, misalnya oleh
Pangeran Sangupati dan Wali Nyatok. Menurut Geoffey Marisson, Pangeran
Sangupati, membawa bentuk mistik Islam dari Jawa.2 Bentuk Islam yang
disebarkan di Pulau Lombok adalah mistik Islam Jawa yaitu ajaran Pantheisme.
Proses Islamisasi Pulau Lombok ditandai dengan berdirinya kerajaan
Selaparang Islam dan kerajaan Pejanggik Islam. Keduanya merupakan kerajaan
serumpun dari garis keturunan yang sama. Permasalahan perbatasan antara
kerajaan Selaparang dengan kerajaan Pejanggik menyebabkan peperangan
1 Mohammad Noor, dkk, Visi Kebangsaan Religus; Refleksi Pemikiran dan Perjuangan TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid 1904-1997 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2004), hlm. 81
2 Mohammad, Visi Kebangsaan….., hlm. 83
3
diantara kerajaan Islam, sedangkan masyarakat Hindu pada tahun 1622 M
mendirikan kerajaan Pagutan dan Pagesangan. Pada tahun 1672 M kerajaan
Selaparang ditaklukkan oleh kerajaan Pejanggik, dan 14 tahun kemudian kerajaan
Pejanggik dibumi hanguskan oleh kerajaan Mataram Karang Asem. Akibat
kekalahan kerajaan Pejanggik, maka Kerajaan Mataram Karang Asem mulai
berdaulat menjadi penguasa tunggal di Pulau Lombok yang beragama Hindu.
Kerajaan Mataram Karang Asem mengalami pemberontakan yang
dipelopori oleh pengikut ajaran tarekat Naqsyabandiyah yang diketuai oleh Tuan
Guru Haji Ali Batu. Perlawanan yang dilakukan oleh Tuan Guru Haji Ali Batu
menjadi tonggak identitas kekuatan Islam di Pulau Lombok, kendati pada
akhirnya beliau tewas di dalam pertempuran, dan selanjutnya kepemimpinan
dipegang oleh Guru Bangkol Praya.
Rangkaian pemberontakan yang dimotori oleh kaum tarekat ini telah
mendorong Belanda masuk melakukan intervensi dan akhirnya menaklukkan
Kerajaan Mataram Karang Asem pada tahun 1895 M.3 Perlawanan yang dimotori
oleh penganut tarekat Naqsyabandiyah menyadarkan Belanda sebagai penguasa
baru di Pulau Lombok bahwa terdapat kekuatan pribumi yang setiap saat akan
melakukan pemberontakan pada Belanda.
Perlawan yang dimotori oleh ulama merupakan suatu sikap politik yang
harus diambil demi penyebaran agama Islam. Nuasa pemberontak pada diri santri
terus tumbuh untuk melepaskan belenggu kemiskinan dan kebodohan. Akibat
3 Mohammad, Visi Kebangsaan….., hlm. 91.
4
pemberontakan ini, Belanda selalu memperhitungkan kaum muslimin setiap
kebijakan yang diambil penjajah.
Perkembangan tarekat sangat pesat di Pulau Lombok, hal ini menyebabkan
banyak masyarakat menunaikan ibadah Haji dan belajar ke tanah suci Makkah.
Selanjutnya, gelombang kepulangan para jamaah Haji dan para pelajar yang
menuntut ilmu di Makkah membawa dampak yang cukup signifikan bagi
transformasi dakwah Islamiyah dan berdirinya pondok-pondok pesantren di Pulau
Lombok.
Pada generasi berikutnya, lahirnya seorang pemuda yang bernama
Muhammad Sagaf yang kemudian lebih dikenal sebagai Tuan Guru Haji (TGH)
Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Ia pernah belajar dan nyantri di pondok
pesantren Tuan Guru Haji Umar Kelayu dan tuan guru lokal lainnya di Pulau
Lombok, sebelum melanjutkan studinya ke Madrasah Al-Shaulatiyah di Makkah.4
Kondisi sosiologi masyrakat Sasak menurut Van Eerde ilmuwan dari barat
di kelompokan menjadi tiga yakni ; Sasak Boda, Waktu Lima, dan Wetu Telu.
Sasak Boda disebut-sebut sebagai agama asli masyrakat Lombok.5 Masyarakat
Waktu Lima merupakan penganut agama Islam dengan melaksanakan ajaran
agama Islam, seperti Shalat, Puasa, Zakat, Haji, dan lainnya. Sedangkan Watu
Telu hanya menjalankan tiga rukun Islam yaitu Syahadat, Shalat harian, dan
Puasa.
Proses Islamisasi yang dilaksanakan oleh Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid untuk menyempurnakan agama Islam yang sudah
4 Mohammad, Visi Kebangsaan….., hlm 93. 5 Mohammad, Visi Kebangsaan…..,hlm 94.
5
dileburkan dengan adat-istiadat agama Hindu. Mengingat, kerajaan Islam di
Lombok yaitu kerajaan Selaparang dan Pejanggik telah dikalahkan dengan
kerajaan Mataram Karang Asem yang menganut agama Hindu. Hal ini,
menyebabkan sinkretisme antara agama Islam dengan Hindu yang menghasilkan
praktek ajaran baru.
Melihat kondisi masyarakat Sasak seperti ini, Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid mendirikan lembaga pendidikan untuk mengajarkan
agama Islam pada kaum muda dan untuk memurnikan agama Islam yang sudah di
anut oleh masyarakat Sasak. Pada tahun 1934 M, Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid mendirikan pesantren Al-Mujahidin, tiga bulan setelah
beliau kembali dari tanah suci Makkah. Pendirian ini didorong oleh keinginan
beliau untuk memajukan masyarakat khususnya di Pulau Lombok yang pada masa
itu masih berada dalam kebodohan dan keterbelakangan akibat dari tekanan
pemerintah kolonial Belanda. Pondok pesantren ini sebagai cikal bakal berdirinya
Madrasah Nadlatul Wathan Diniyah Islmiyah yang merupakan pelopor pondok
pesantren modern dengan sitem klasikal, materi yang lebih sistematis dan terukur,
hingga pondok pesantren ini dapat dikalim sebagai pembawa semangat
pencerahan dalam pendidikan agama Islam di Pulau Lombok.
Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah tipikal ulama
skaligus politikus yang berusaha mengaktualiasikan peran-peran Politiknya
melalui pendekatan Siyasah al-Syari’ah sebagai.6 Hubungan antara agama dan
politik tidak terlepas dari semngat dakwah Islam untuk menyebarkan agama Islam
6 Mohammad, Visi Kebangsaan…..,, hlm. 236
6
di Pulau Lombok. Pengertian dakwah yang lebih luas bahwa penyebarab agama
Islam bisa dilaksanakan melalui jalur-jalur politik sebaik metode dakwah. Dalam
konteks high politics, sebenarnya Rasulullah SAW selama berdakwah di era
Madinah tak lepas dari Politik, apalagi beliau pada waktu itu diakui oleh warga
Negara Madinah sebagai pemimpin. Dengan demikian posisi beliau tidak hanya
sebagai pemimpin agama, namun sekaligus juga sebagai pemimpin politik
tertinggi, yaitu Kepala Negara.7
Pandangan politik Islam oleh Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin
Abdul Majid tergambar pada syairnya yang berbunyi;8
Agama bukanlah sekedar ibadah Puasa, sembayang di atas sajadah Tapi agama mencakup aqidah Mencakup syariah mencakup hukumah
Syair diatas menjelaskan bahwa agama tidak sekedar urusan ibadah yakni
melaksanakn perintahnya dan menjauhi laranga Allah SWT. Akan tetapi agama
lebih dalam lagi tentang Aqidah yaitu keyakinan, dalam sebuah keyakinan terapat
hukum-hukum. Dengan demikan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid mengunakan politik sebagai jalan untuk menyebrakn agama Islam di Pulau
Lombok.
Pemikiran keagamaan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid beraliran Alussunnah wal Jamaah. Penjelasan ini tedapat pada asas
Nahdlatul Wathan yaitu Islam Ahlussunnah Wal Jamaah ala Madzhabil Imam
7 Amir Aziz Ahmad, Pola Dakwah TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid (Mataram :
Larispa, 2011), hlm. 70. 8 Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Wasiat Renungan Masa
Pengalaman Baru, (Lombok Timur: Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, 2002), hlm. 37.
7
Asysafi’i r.a.9 Dengan demikian maka dalam asas tersebut telah tercermin jiwa
perjuangan Nahdlatul Wathan yaitu Islam, Ahlussunnah Wal Jamaah, Madzahab
Imam Syafi’i r.a.
Menurut Tuan Guru Haji Muhammad Abdul Majid, Islam dan Politik
mempunyai titik singgung erat, bila keduanya dipahami sebgai sarana menata
kebutuhan hidup manusia secara menyeluruh. Islam tidak hanya dijadikan kedok
untuk mencapai kepercayaan dan pengaruh dari masyarakat semata. Politik juga
tidak hanya dipahami sekadar sebagai sarana menduduki posisi dan otoritas
formal dalam struktur kekuasaan. Aktivitas politik Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid akan terlihat jelas pasca kemerdekan dengan ikut partai
politik dan menentukan arah bangsa Indonesai dengan mewakili kaum musilmin
Pulau Lombok.
Dengan luasnya pemikiran Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid, dalam penelitian hanya akan membahas tentang pemikiran keislaman
beliau dengan ruang lingkup sekitar perjuangan lembaga pendidikannya dan
organisasi kemasyarakatan yang didirikannya yaitu Nahdlatul Wathan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa peran Tuan Guru Haji Zainudin Abdul Majid dalam penyebaran
agama Islam di Lombok?
2. Apa pemikiran politik Islam Tuan Guru Haji Zainudin Abdul Majid?
9Afifuddin Adnan Diktat Pelajaran Ke-NW-an, (Pancor: Biro Dakwah Yayasan Pendidikan Hamzanwadi, 1983), hlm. 10.
8
3. Bagiamana aktualisasi politik Islam Tuan Guru Haji Zainudin Abdul
Majid dalam pembangunan masyarakat Lombok?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam setiap penelitian, pasti mempunyai maksud dan tujuan yang ingin
dicapai oleh peneliti. Rumusan masalah di atas dapat menjadi acuan untuk
menetapkan maksud dan tujuan penelitian sehingga dapat mencapai target yang
diinginkan. Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah:
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui pemikiran politik islam Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
b. Menganalisis peran Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid dalam upaya Islamisasi masyarakat Sasak.
c. Mendalami Konsep Politik Islam Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid.
d. Memahami pemikiran keagamaan Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid dalam proses Islamisasi masyarakat Sasak.
2. Manfaat penelitian
a. Dapat memahami Pemikiran Keagamaan Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid tentang KeIslaman.
b. Dapat memahami kerangka berpikir Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid dalam menghadapi problematika
KeIslaman di Pulau Lombok.
9
c. Bagi masayarakat luar, penelitiaan ini dapat dijadikan bahan
bacaan tentang perilaku keagamaan.
d. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitiaan ini akan menambah
pengetahuan peneliti dan diharapkan mampu memberi motivasi
kepada peneliti lainnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dan memperdalaminya agar mendapat hasil yang maksimal.
D. Tinjaun Pustaka
Melihat literatur yang tersedia, penelitian ini tergolong baru karena tidak
ada penelitian sebelumnya sama. Penulis mencoba mencari referensi dari
penelitian sebelumnya yang bisa dijadikan acuan untuk meneliti Pemikiran
Keislaman Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
Dalam buku yang berjudul Visi Kebangsaan Religius; Refleksi Pemikiran
Dan Perjuangan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid 1904-1997
yang ditulis oleh Mohammad Noor, Muslihan Habib, dan Muhammad Harfin
Zuhdi, hanya menceritakan historis Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid dalam perjuangan Islamisasi dan perlawan terhadap Belanda. Dalam
bukunya ini dijelasakan dengan jelas konsep pemikiran teologis Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
Berikutnya adalah buku terbitan Pondok Pesantren Darunnahdlatin NW
dengan judul “Pelajaran Ke-NW-an”. Dalam bukunya menjelskan aturan-aturan
organisasi dan tujuan asas organisasi kemasyarakatn Nahdlatul Wathan.
10
Rujukan lainnya adalah buku tulisan Ahmad Amir Aziz dengan judul
“Pola Dakwah Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid”. Buku ini
menerangkan konsep dakwa di Pulau Lombok pada masyrakat Sasak.
Buku yang berjudul “Hamzanwadi dan NW”, buku ini membahas biografi
Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid beserta perjuangan dalam
melawan penjajah Belanda.
Dari sekian karya yang membahas Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin
Abdul Majid, baik yang disebutkan penyusun diatas maupun yang ditemukan
penyusun, belum ada karya yang membahas Pemikiran Politik Islam Tuan Guru
Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Dengan pertimbangan itulah, penyusun
membahas pemikran Politik Islam Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Majid dan peran memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia..
E. Kerangka Teori
Islam kultural dalam perspektif umum adalah Islam yang mewujudkan
dirinya secara substantif dalam lembaga-lembaga kebudayaan dan peradaban
Islam lainnya; singkatnya, Islam minus politik. Dalam persepsi umum juga, Islam
kulural adalah Islam dakwah, lslam pendidikan, Islam seni dan seterusnya.10
Dalam kaintannya dengan Islam kultural ini, para ulama bergerak dalam
bidang-bidang keagamaan, khsusunya di bidang syari’ah dan menjelaskan hukum
fiqh untuk merespons problematika yang dihadapi masyarakat. Para ulama pada
umumnya menjaga dan melanggengkan aura kesucia yang mereka pegang yaitu
ajaran-ajaran agama Islam.
10 Mohammad Noor, dkk, Visi Kebangsaan Religus; Refleksi Pemikiran dan Perjuangan TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid 1904-1997 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2004), hlm xxviii
11
Peran ulama dalam membangun masyarakat sarat dengan para penguasa,
hal demikian sangat menarik hubungan anatar ulama dengan penguasa.
Hubungan anata ulama dengan penguasa ini tidak harus selalu dipandang secara
pejoratif atau negatif, dari hubungan patron-klien inilah dapat dilacak
pertumbuhan-pertumbuhan aspek kebudayaan dan peradaban Islam tertentu.
Hubungan antara agama Islam dan budaya lokal berjalan damai
dikarenakan ada kesamaan antara ajaran Islam dan budaya lokal, yaitu saling
menghargai, gotong royong, dan saling mempercayai adanya Tuhan. Agama
Islam, ketika masuk dalam budaya lokal, dan dipeluk oleh masyarakat Sasak,
maka agama tersebut akan menjadi inti dari kebudayaan tersebut. Mengapa
demikian, karena agama sebagai pedoman hidup memiliki landasan yang lebih
kuat, yang sifatnya absolut, sedangkan kebudayaan sifatnya relatif. Landasan
agama adalah doktrin dan teks suci yang tidak pernah berubah dari waktu ke
waktu. Sedangkan kebudayaan lebih banyak berlandaskan pada pengalaman dan
kesepakatan masyarakat yang mudah berubah.
F. Metode Penelitian
Agar penelitian dan pembahasan ini lebih terfokus pada tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis dan dapat dipertanggung Jawabkan maka penelitian ini
memerlukan suatu metode tertentu. Adapun metode yang digunakan sebagai
berikut :
1. Jenis Penelitian
12
Jenis penelitian adalah kajian pustaka (library research), yaitu penelitian
yang bersifat empiris yang bersumber dari temuan-temuan penelitian terdahulu.11
Jadi penelitian ini menekankan sumber informasinya dari buku-buku seputar
pemikiran Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dan Nahdlatul
Wathan, jurnal dan literatur yang berkaitan atau relevan dengan objek kajian.
2. Sumber data
Sumber data adalah subjek darimana data itu diperoleh. Dalam penelitian
ini, penyusun mendapatkan informasi dari wawancara, naskah-naskah
peninggalan Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, buku-buku
seputar pemikiran Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dan
berbagai sumber yang terkait pada obyek penelitian.
3. Teknik pengumpulan data
a. Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif dukumen pada umumnya digunakan sebagai
sumber sekunder, tetapi dalam dalam penelitian tertentu, didalamnya dokumen
merupakan satu-satunya naskah, sehingga dianggap sebagai sumber data utama,
maka dokumen menduduki posisi sebagai sumber utama.12 Teknik dokumentasi
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar dan elektronik13. Dalam
11 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. 2008), hlm. 10. 12 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010), hlm.
235. 13 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. 2008), hlm. 21-22.
13
penelitian ini data yang dibutuhkan adalah naskah-naskah Masyarakat Sasak yang
membahas seputar Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
b. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian baik secara langusng maupun tidak
langsung14. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan terhadap Sosial
budaya masayarakat Sasak di Pulau Lombok.
4. Teknik pengolahan data
Analisis data merupakan proses memilih, membandingkan,
menggabungkan, memilih berbagai pengertian, hingga ditemukan pengertian yang
relevan dengan fokus penelitian15. Jadi dalam penelitian ini penulis mengambil
buku, jurnal atau leteratur yang lain tentang Pemikiran Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Selanjutya barulah menganalisis karya
tentang pemikiran Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, dengan
menggunakan pendekatan historis sosiologis.
5. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Historis Sosiologis, yang
mana sejarah sebagai pendekatan di dalam pengkajian atas sesuatu masalah,
dimaksudkan untuk meneropong segala sesuatu masalah dalam kelampauannya,
sedangkan pendekatan sosiologis mengkaji tentang pengaruh struktur dan
perubahan masyarakat terhadap pemahaman ajaran agama atau konsep
keagamaan Metode Historis Sosiologis dimaksudkan suatu pemahaman terhadap
14 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta : Teras. 2009), hlm. 58. 15 Amin Abdullah, Dkk. Metodologi Penelitian Agama “Pendekatan Multidisipliner”
(Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Suka. 2006), hlm. 224.
14
suatu kepercayaa ajaran, kejadian dengan melihatnya sebagai kenyataan yang
mempunyai kesatuan mutlak dengan waktu, tempat, kebudayaan, golongan, dan
lingkungan dimana kepercayaan dan ajaran itu muncul16. Jadi pendekatan yang
digunakan oleh penulis adalah pendekatan yang berusaha memahami pemikiran
Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dari latar belakang
kehidupan sosial budaya dalam masyarakat, sehingga penyajian data dalam
penelitian ini pun bersifat historis sosiologis.
G. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan skripsi ini mudah dipahami dan sistematis, penyusun
membagi skripsi ini ke dalam beberapa bab dan sub bab, yang secara garis besar
sistematika pembahasan terdiri dari lima bab.
Bab pertama, merupakan pendahuluan dari skripsi ini, dipaparkan
mengenai latar belakang masalah dari permasalahan yang menjadi pokok bahasan,
setelah ditemukan pokok masalah, tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai dari
penulisan skripsi ini, kemudian dikemukakan pula beberapa karya tulis yang
terkait dengan permasalahan, serta kerangka teoretik yang mendasari dalam
penyusunan ini, merumuskan metode yang digunakan dan sistematika
pembahasan.
Dalam bab Kedua, akan ditulis biografi Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid dan peran dalam Islamisasi di Pulau Lombok, yang
meliputi latar belakang pendidikan, kondisi sosial dan faktor-faktor yang
melatarbelakangi pemikiran Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid
16 Amin Abdullah, Restrukturisasi Islamic Studies “Mazhab Yogyakarta” (Yogyakarta:Suka
Press. 2007), hlm. 73.
15
Dalam bab ketiga, akan dibahas tentang pemikiran politik Islam Tuan
Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid dengan menganalisis gerakan
politik Tuan Guru Haji Zainudin Abdul Majid
Dalam bab ke empat akan dibahas tentang peran Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid Dalam Pemberdayaan Masyarat Sasak yang
ada di Pulau Lombok, yang meliputi keistimewaan, dalam keberagaman
masyarakat.
Dalam bab kelima, merupakan penutup memuat tentang kesimpulan,
saran-saran.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian studi pustaka, historio factual yang telah dilakukan,
mengenai Pemikiran Politik Islam Tuan Guru Abdul Majid didapatkan
bahwa substansi dan eksistensi dari sikap politik Tuan Guru Abdul Majid
sebagai berikut:
1. Peran Tuan Guru Abdul Majid dalam penyebaran agama Islam di pulalu
Lombok dapat dilihat dari perhatiannya terhadap pendidikan. Menurutnya
pendidikan merupakan alat untuk lepas dari penjajahan sehingga bisa
beribadah dengan tenang tampa diganggu oleh kaum penjajah yang latar
belakangnya kaum kafir. Tuan Guru Abdul Majid mendirikan sebuah lagi
pusat pengajian yang dikenali dengan nama Madrasah Nahdlatul Wathan
Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik pelajar
lelaki. Pada tahun 1362 H bersamaan dengan 1943 M, beliau mendirikan
pula Madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk
membimbing pelajar wanita. Kedua-dua madrasah ini dianggap sebagai
madrasah pertama di Pulau Lombok yang berkembang dengan pesatnya
dan bernaung di bawah satu bumbung yang disebut sebagai Nahdlatul
Wathan. Kedua-dua madrasah ini lalu dikenali masyarakat dengan
panggilan pondok pesantren ‘Daru al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’.
2. pemikiran politik Islam Tuan Guru Haji Zainudin Abdul Majid adalah
menjadikan al-Qur’an, al-Sunnah, dan pengalaman para sahabat dan
71
tabi’in sebagai referensi utama yang menjadi ground norm (Norma dasar)
dalam menyikapi realitas politik yang ada.67 Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid berpolitik didasri adanya penjajah belanda dan
Jepang yang menyesengsarakan masyarakat Lombok. Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid mewajibkan bagi seorang politikus
harus setiap kebijakan berdasarkan keadulan dan kebenaran yang
bertujuan untuk kesejahteraan masyrakat. Al-akhlaq al-qarimah (moral
etik) menjadi sifat seorang politikus, sehingga setiap langkahnya selalu
berpedoman kepada al-Qur;an dan al-Sunnah Rasulullah.
3. Aktualisai politik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid
beriringan dengan konsep pendidikan. Menurutnya bahwa pendidikan
upaya mencerdaskan masyarakat sasak yang pada endingnya lepas dari
masa penjajahan, dan kualitas pendidikan inilah yang menentukan sikap
politik upaya memerdekakan diri dari kaum penjajah. Tuan Guru Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah pejuang kemerdekaan dan
menjaga kemerdekaan tersebut sampai akhir hayatnya.
Aktvitas berpolitik Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid
dimulai sejak zaman penjajahan. Pada waktu itu penjajah Jepang ingin
menutup seluruh madrasah se-hindia Belanda, madrasah Nahdlatul
Wathan tidak lepas dari ancaman pembubaran. Dengan gigihnya Tuan
Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid melakukan lobby politik
yang pada akhirnya madrasah tertap berdiri. Sedangkan karir politik
67 Mohammad Noor, dkk, Visi Kebangsaan Religus; Refleksi Pemikiran dan Perjuangan TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid 1904-1997 (Jakarta: Logos Waca
na Ilmu, 2004), 239
72
praktis Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, dimulai sejak
ia diangkat sebagai konsulat Nahdlatul Ulama (NU) sunda kecil pada
tahun 1950 M. Pada periode berikutnya Tuan Guru Haji Muhammad
Zainuddin Abdul Majid aktif dalam perpolitikan nasional dengan menjadi
anggota MPR, beliau juga tercatat aktif di beberapa partai politik.
Disamping aktifitas politiknya, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin
Abdul Majid juga turut menyukseskan program pemerintahan yakni
pemberdayaan ekonomi dan program keluarga berencana.
B. Saran
Demikian penelitian yang telah kami sampaikan dan kami susun, mudah-
mudahan menjadi manfaat bagi pembacanya. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan ini masih ada kekurangan baik dari isi maupun
penulisannya, bahkan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran kami terima dengan senang hati dan lapang dada sebagai
penyempurna skripsi.
73
Daftar Pustaka
Abdul Majid, Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin, Wasiat Renungan Masa
Pengalaman Baru, Lombok Timur: Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, 2002.
Abdullah, Amin Dkk. Metodologi Penelitian Agama “Pendekatan Multidisipliner”
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Suka. 2006.
_______,__________, Restrukturisasi Islamic Studies “Mazhab Yogyakarta”
Yogyakarta:Suka Press. 2007.
Adnan, Afifuddin, Diktat Pelajaran Ke-NW-an, Pancor: Biro Dakwah Yayasan
Pendidikan Hamzanwadi, 1983.
Amir Aziz, Ahmad, Pola Dakwah TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid,
Mataram : Larispa, 2011.
Jamaluddin, Biografi Tokoh Tuan Guru Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid
Hamzawadi Jakarta: CV Mediatama, 2005.
Jamalullail, Abd Aziz Hamzawadi dan N.W, Kuala Lumpur: Universitas Kebangsaan
Malaysia 189.
Kapitsa M. S. dan Maletin N. P. Soekarno Biografi Politik, Bandung: CV Ultimus,
2009.
Lorens, Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia, 2000.
Majid, Nurcholis, Islam Doktrin Dan Peradaban, Jakarta, Dian Rakyat, 2008.
74
Noor, Mohammad dkk, Visi Kebangsaan Religus; Refleksi Pemikiran dan
Perjuangan TGH Muhammad Zainuddin Abdul Majid 1904-1997, Jakarta:
Logos Wacana Ilmu, 2004.
Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin Uin Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2008.
Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.
Riwayat Bukhari no 3268 , Muslim no 1842, Ahmad no 7947, Ibnu Majah 2871.
Hadith Shahih.
Sitompul, Agus Salim, Usaha-Usaha Mendirikan Negara Islam Dan Pelaksanaan
Syariat Islam Di Indonesia, Jakarta: CV Misaka Galiza, 2008.
Sjadzali, Munawir, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Kontekstualisasi
Ajaran Islam, Jakarta Selatan: Yayasan Wakaf Parmadina,1995.
Sjadzali, Munawir, Islam Dan Tata Negara, Jakarta: UI Press, 1993.
Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. 2008.
Tanzeh, Ahmad, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta : Teras. 2009.
http://ikantongkol09-tokoh.blogspot.com diakses pada tanggal 12 Maret 2014 pada
pukul 17.00 WIB
Wikipedia, 9triliun.com, the-diveder.blogspot.com diakses pada tanggal 12 Maret
2014 pada pukul 17.30.Wib
CURRICULUM VITAE
Data diri
Nama : Lalu Ahmad Bachtiar
Tanggal Lahir : 03 Juli 1988
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Asal : Karang Kaum, Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB
83352
No. HP : 087861495969
Email : [email protected]
Status : Belum menikah
Pendidikan Formal
1995-2001 SDN 02 Pemenang Lombok Utara NTB 2001-2004 MTS Hikmatusysyarief NW Salut Selat Narmada Lombok Barat NTB 2004-2007 MA Syalafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur 2007-2014 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam Jurusan Filsafat Agama Program Studi S1
Pengalaman Organisasi
2007 PMII Rayon Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
2009 BEMF Ushuluddin dan Pemikiran Islam
2013 Mendirikan organisasi mahasiswa GEMA NW (Gerakan Intelektual
Muda Nahdlatul Wathan)