penilaian kinerja perusahaan melalui analisis …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_full.pdf ·...

102
TUGAS AKHIR PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN STUDI KASUS PADA PT. SARI HUSADA Tbk. Disusun Oleh : Huberta Retno Lukitasari 02 2214 083 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

TUGAS AKHIR

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

STUDI KASUS PADA PT. SARI HUSADA Tbk.

Disusun Oleh :

Huberta Retno Lukitasari02 2214 083

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA

2006

Page 2: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAANMELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGANSTUDI KASUS PADA PT. SARI HUSADA Tbk.

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar sarjana Ekonomi Program S – 1

pada Program Studi ManajemenFakultas Ekonomi

Universitas Sanata DharmaYogyakarta

Disusun Oleh :

Huberta Retno Lukitasari02 2214 083

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA

2006

Page 3: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi
Page 4: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi
Page 5: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi
Page 6: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tugas akhir ini aku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda MariaBapakIbu

Mbak ManikMas Yandy

Page 7: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

ABSTRAK

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISI LAPORAN KEUANGAN

Studi kasus pada PT. Sari HusadaTbk.

Huberta Retno Lukitasari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kinerja PT. Sari Husada

Tbk. bila dilihat dari tingkat likuiditas, profitabilitas, aktivitas, leverage, dan

kenaikkan/ penurunan tingkat pertumbuhan perusahaan dari tahun 1996 sampai

tahun 2005. Penulis memilih perusahaan ini karena PT. Sari Husada Tbk.

merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri dan telah mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat akan produk-produk yang berkualitas. Data – data

yang mendukung untuk penelitian diperoleh dari www.sarihusada.co.id.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dengan cara

dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan yaitu dengan perhitungan

rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio aktivitas. Penulis juga

menghitung tingkat pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan perbandingan

laba per saham dari tahun ke tahun.

Page 8: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kinerja perusahaan selama tahun 1996 sampai tahun 2005 dilihat dari rasio

likuiditas dapat dikatakan tidak stabil, namun tetap likuid karena masih berada

diatas batas minimal yaitu 1,00. rasio leverage masih kurang stabil namun

perusahaan masih dapat menjamin hutang-hutangnya dengan menggunakan aktiva

lancarnya. Rasio aktivitas selama tahun 1996 sampai tahun 2005 dalam keadaan

cukup efektif, dan rasio profitabilitas dari tahun 1996 sampai tahun 2005 cukup

profitable. Tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. dari tahun 1996 sampai

tahun 2005 dalam keadaan kurang stabil.

Page 9: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

ABSTRACT

PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Case study PT. Sari Husada Tbk.

Huberta Retno Lukitasari

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2006

The research was aimed to identify peformance of PT. Sari Husada Tbk. by

analyzing its financial reports on the period of 1996 up to 2005. data for the

research was obtained from www.sarihusada.co.id.

Technique of data collection was documentation. The technique of data

analysis were liquid, activity, profitability, and leverage ratios. Company

performance during 1996 up to 2005 remain liquid because liquidity ratios were

bigger than 1,00, the company still in risky position based on leverage ratios

calculation, and the company could manage its assets effectively based on activity

ratios calculation, the company had good profitability ratios.

Page 10: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kata Pengantar

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala

karunia rahmat dan cinta ksih yang telah diberikan kepada penulis sehingga tugas

akhir dengan judul Penilaian Kinerja Perusahaan Melalui Analisis Laporan

Keuangan, Studi Kasus pada PT. Sari Husada Tbk. dapat terselasaikan dengan

baik. Tugas akhir ini disusun sebagai pemenuhan prasyarat untuk mendapatkann

gelar kesarjanaan dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S. Selaku dekan Fakultas Ekonomi.

Terima kasih atas bimbingan selama ini.

2. Drs. G. Hendra Purwanto, MS selaku ketua program studi

Manajemen. Terimakasih atas kehidupan yang telah bapak berikan

kepada program studi Manajemen.

3. Dra. Diah Utari BR., M.Si selaku pembimbing pertama tugas akhir ini.

Terimakasih atas waktu, bimbingan, tuntunan, kesabaran, dukungan

dan semangat yang telah ibu berikan.

4. Drs. G. Hendra Purwanto, MS selaku pembimbing kedua tugas akhir

ini. Terimakasih atas waktu, masukan yang terus menerus kepada

penulis sehingga memacu penulis untuk terus belajar.

5. Bapak dan ibu tercinta, kakakku Maria Manik dan Mas Damar, atas

segala doa dan kasih sayang, dukungan dan semangat yang selalu

penulis rasakan.

Page 11: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

6. Eyangku yang ada di surga dan Pakde Yadi, atas dukungan, dan doa

sehingga penulis dapat terus menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

7. Omku Willybordus Soewarto SE.,MM, tante Lisa, Dea dan Dio, atas

waktu, doa dan bantuannya sehingga tugas akhir ini dapat

terselesaikan.

8. Andreas Yandy Prasetyo, atas kasih sayang, motivasi, semangat yang

terus menerus diberikan, dan juga kesabaran dalam mendampingi.

9. Yeni, Nita, Dewi, Martha, dan semua teman-teman manajemen B, atas

bantuan dan masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

10. Seluruh staf pengajar Manajemen, yang telah membuat penulis

semakin mengerti.

11. Keluarga besar Calista Digital Photo Studio, Kak Eva, Mbak Zisca,

Dewi, Fifin, Mbak Dian, teman-teman desainer, teman-teman

fotografer, atas semangat yang diberikan sehingga penulis terus

termotivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Dan semua pihak yang secara tidak langsung telah membantu dalam

penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

namun penulis berharap semoga dapat berguna bagi yang memerlukannya.

Yogyakarta, Oktober 2006

Penulis

Page 12: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA iv

LEMBAR PERSEMBAHAN v

ABSTRAK vi

ABSTRACT viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Batasan Masalah 5

D. Tujuan Penelitian 5

E. Manfaat Penelitan 5

F. Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen 8

B. Manajemen Keuangan 9

B.1 Pengertian Manajemen Keuangan 9

B.2 Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Manajemen Keuangan 10

C. Laporan Keuangan 11

C.1 Pengertian Laporan Keuangan 11

C.2 Tujuan Laporan Keuangan 11

C.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan 12

C.4 Jenis Laporan Keuangan 13

Page 13: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

D. Analisis Laporan Keuangan 14

D.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan 14

D.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan 14

E. Analisis Rasio Keuangan 15

E.1 Pengertian Analisi Rasio Keuangan 15

E.2 Macam-macam Rasio Keuangan 16

F. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan 23

G. Kinerja Perusahaan 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian 25

C. Subyek dan Obyek Penelitian 25

D. Variabel Penelitian 26

E. Jenis dan Sumber Data 27

F. Teknik Pengumpulan Data 27

G. Teknik Anlisis Data 27

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perusahaan 35

B. Produk-Produk Perusahaan 38

C. Letak Perusahaan 38

D. Perkembangan Terakhir Perusahaan 39

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio Keuangan 41

B. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan 64

C. Pembahasan 65

Page 14: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 67

B. Saran 68

C. Keterbatasan 68

DAFTAR PUSTAKA 70

LAMPIRAN

1. Laporan Keuangan Neraca 71

2. Laporan Keuangan R/L 81

Page 15: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Teknologi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan setiap individu dan

instansi-instansi di dunia ini. Kemajuan yang pesat yang terjadi pada teknologi

merupakan pendukung hampir semua kegiatan, baik kegiatan di perusahaan,

kegiatan di pemerintahan, dan juga kegiatan di sekolah- sekolah. Dengan adanya

kemajuan teknologi ini informasi menjadi semakin mudah diperoleh, hubungan

komunikasi menjadi semakin cepat dilakukan, dan transaksi juga menjadi semakin

mudah untuk dilakukan. Hal ini juga memberikan dampak positif yang

mendukung dalam suatu kegiatan bisnis. Dengan adanya internet misalnya, suatu

perusahaan dapat melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan lain baik antar

negara maupun dengan perusahaan di dalam negara sendiri. Dapat dikatakan

bahwa kemajuan teknologi ini menjadi suatu peluang bagi perusahaan untuk

semakin memajukan bisnisnya. Namun dengan adanya kemajuan teknologi ini

juga membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin kuat, dan untuk

terus bertahan di posisinya suatu perusahaan harus mau terus bersaing secara

kompetitif agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu

mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan dalam pencapaian tujuan utama

tersebut usaha yang dilakukan oleh para manajer adalah dengan memaksimalkan

nilai saham perusahaannnya dimana nilai ini didasarkan atas aliran laba dan arus

kas yang akan diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Kelangsungan

Page 16: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

hidup sebuah perusahaan itu dipengaruhi oleh banyaknya masalah yang

dihadapainya. Apabila pada awal berdirinya sudah mempunyai landasan yang

kuat, maka kemungkinan besar masalah yang dihadapinya dapat diselesaikan

dengan baik.

Di dalam kehidupan suatu perusahaan terdapat aspek- aspek yang

mendukung kegiatan perusahaan. Aspek-aspek tersebut memiliki peranan penting

dalam kelangsungan hidup perusahaan. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek

pasar, aspek teknis, aspek finansial, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek

ekonomi social. Di antara berbagai macam aspek tersebut, terdapat satu aspek

yang menjadi rangkuman dari keseluruhan aspek dan memberikan gambaran

mengenai kondisi atau keadaan perusahaan. Aspek tersebut adalah aspek

keuangan. Setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tercatat dalam

pembukuan. Dalam pengambilan keputusan yang menjadi pedoman adalah

laporan keuangan. Misalnya, seorang manajer pemasaran ingin mengetahui

bagaimana perkembangan penjualan dari perusahaannya, maka manajer tersebut

dapat mengetahui dengan cepat dari laporan keuangan Laba/ Rugi, dan untuk

lebih lanjut manajer tersebut dapat memikirkan strategi apa yang akan diterapkan

untuk pemasaran berikutnya. Laporan keuangan juga tidak hanya penting bagi

pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan, namun juga penting bagi para

investor, baik investor lembaga maupun investor individu. Bagi investor lembaga

yang meliputi bank, perusahaan asuransi, dana pensiun laporan keuangan ini

berguna untuk mengetahui keadaan perusahaan yang bersangkutan, apakah

perusahaan tersebut masih mampu untuk membayar kewajiban-kewajiban pada

Page 17: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

lembaga-lembaga tersebut. Bagi para investor individu laporan keuangan berguna

untuk mengawasi apakah modal yang diinvestasikan menguntungkan atau tidak.

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai alat

untuk menilai pekerjaan dari bagian pembukuan, namun dalam perkembangan

selanjutnya laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk dapat menentukan

atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Untuk mengetahui gambaran

tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan, maka dilakukan analisis

terhadap laporan keuangan. Untuk menganalisis laporan keuangan terdapat

beberapa teknik, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio-rasio

keuangan. Teknik analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja suatu

perusahaan adalah dengan menggunakan rasio profitbilitas, rasio pertumbuhan

dan ukuran penilaian. Ukuran-ukuran kinerja mencerminkan keputusan-keputusan

strategis , operasi, dan pembiayaan. untuk melihat efisiensi kinerja perusahaan

dapat menggunakan analisis manajemen aktiva dan persediaan, dan manajemen

beban. Sedangkan untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut menerapkan

kebijakan dalam keuangannya dapat dilakukan dengan menggunakan rasio

leverage untuk mengukur sebatas mana total aktiva dibiayai oleh pemilik jika

dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur, dan rasio

likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-

kewajibannya yang jatuh tempo. ( Fred.W dan Thomas, 1995:252 )

Laporan keuangan yang diperlukan untuk melakukan analisis antara lain

laporan Rugi/ Laba, laporan Neraca, laporan laba ditahan, laporan arus kas.

Analisa terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh

gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisa terhadap laporan Rugi/

Page 18: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Laba akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha

perusahaan yang bersangkutan. Analisa terhadap laporan arus kas akan

memberikan informasi tentang sejumlah kas yang diterima dan sejumlah kas yang

dikeluarkan dengan sebenarnya.( Eugene dan Housten, 2001:38)

Hasil dari analisa laporan keuangan dapat membantu manajer dan pihak-

pihak yang berkepentingan dalam mengambil tindakan dan memilih strategi untuk

kepentingan perusahaan, dan kebijakan-kebijakan tersebut yang menentukan

kelangsungan hidup perusahaan. Kebijakan-kebijakan tersebut juga merupakan

kesiapan perusahaan untuk bersaing. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu

perusahaan salah satunya ditentukan oleh kinerja keuangannya.

Mengingat betapa pentingnya mengetahui perkembangan dan kinerja suatu

perusahaan melalui analisis laporan keuangan perusahaan, maka penulis ingin

meneliti dengan judul “ Penilaian Kinerja Perusahaan Melalui Analisis

Laporan Keuangan Pada PT. Sari Husada Tbk. Yogyakarta “

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun

2005 berdasarkan analisis rasio keuangan?

2. Bagaimana tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996

sampai tahun 2005 ?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk mempersempit lingkup

permasalahan. Permasalahan yang meluas dapat menyebabkan kesimpangsiuran

Page 19: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

pemikiran. Oleh karena itu, kinerja perusahaan dalam penelitian ini diukur dari

hasil analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas,

rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. Selain menilai kinerja

perusahaan selama tahun 1996 sampai tahun 2005, peneliti juga mencoba untuk

mengevaluasi tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996

sampai 2005.

D. Tujuan penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui kinerja PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996

sampai tahun 2005 berdasarkan analisis rasio keuangan.

2. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. selama

tahun 1996 sampai tahun 2005.

E. Manfaat penelitian

1. Bagi perusahaan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk

mengetahui kondisi perusahaan selama tahun 1996 sampai 2005 dan dapat

dimanfaatkan untuk membantu dalam menentukan startegi yang baik

untuk tahun 2006 dengan mempertimbangkan juga hasil dari evaluasi

tingkat pertumbuhan dari tahun 1996 sampai tahun 2005.

Page 20: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

2. Bagi Universitas Sanata Dharma.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan dan sebagai tambahan

referensi perpustakaan.

3. Bagi Peneliti.

Dengan adanya penelitian ini manfaat yang didapat oleh peneliti yaitu

dapat mengetahui sejauh mana teori-teori yang diperoleh selama ini

diterapkan dalam suatu perusahaan. Selain itu juga dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman dalam dunia perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah

batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar

penulisan dan pembahasan selanjutnya serta sebagai dasar untuk

mengolah data.

BAB III : Metode Penelitian

Menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

obyek dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisa

data.

Page 21: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini akan dikemukakan data-data perusahaan yang

diperoleh dari catatan-catatan laporan keuangan perusahaan yang

terdapat di internet. Data-data tersebut meliputi yang menyangkut

sejarah pendirian perusahaan, susunan perusahaan dan anak

perusahaan, karyawan, dewan komisaris dan direksi, serta data-

data lain yang diperlukan.

BAB V : Analisis Data

Pada bab ini penulis menganalisis data-data yang diperoleh dari

internet dengan menggunakan metode dan teknik yang telah

diuraikan dalam metodologi penelitian.

BAB VI : Penutup

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisa yang telah

dilakukan, saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan dalam

pengembangan perusahaan serta keterbatasan penelitian.

Page 22: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan. Menurutnya manajemen ini merupakan suatu proses karena

semua manajer harus melakukan kecakapan dan keterampilan khusus mereka,

harus melakukan kegiatn-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang

mereka inginkan. Dan proses tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para manajer

memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Pengorganisasian

berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya

manusia dan material organisasi. Yang menjadi ukuran keberhasilan seorang

manajer dalam menerapkan proses pengorganisasian adalah efektifitas dalam

pencapaian tujuan organisasi. Pengarahan berarti bahwa para manajer

mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi para bawahan. Di sini

menitikberatkan pada cara maanajer memotivasi bawahannya untuk mencapai

tujuan perusahaan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin

bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian

organisasi ada pada jalur yang salah, manajer harus meluruskannya.

( Handoko, 1995: 11)

Page 23: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Pengertian lain mengenai manajemen menurut Mary Parker Follett adalah

seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung

arti bahwa para manajer mncapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan

orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan

( Handoko, 1995:8 ).

Manajemen menurut Luther Gulick adalah suatu bidang ilmu pengetahuan

yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana

manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama

ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan ( Handoko, 1995:8 ).

B. Manajemen Keuangan.

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah usaha mengelola kegiatan cara perusahaan

dalam memperoleh dana dan cara perusahaan menggunakan dana yang sudah

diperoleh agar menghasilkan kondisi keuangan yang menguntungkan bagi

perusahaan. ( Yudi Yuniarto, 2001:1 ).

Manajemen keuangan juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk

memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan untuk meningkatkan atau

memaksimalkan nilai perusahaan.( Yudi Yuniarto, 2001:2 ).

Kegiatan memperoleh dan menggunakan dana dengan tujuan meningkatkan

atau memaksimalkan nilai perusahaan dilakukan oleh manajer keuangan

perusahaan.

Page 24: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

2. Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Manajemen Keuangan

Tugas seorang manajer keuangan yang paling utama adalah merencanakan

pengadaan dan penggunaan dana guna memaksimumkan nilai perusahaan.

Dengan kata lain, manajer keuangan bertugas menentukan sumber dan

penggunaan dana dari beberapa alternatif yang tersedia. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan seorang manajer keuangan antara lain:

a. Peramalan dan perencanaan.

Seorang manajer keuangan harus berinteraksi dengan eksekutif lain dalam

memperkirakan masa depan perusahaan dan menetapkan rencana bersama

untuk menentukan posisi masa depan perusahaan.

b. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan.

Manajer keuangan harus membantu dalam penentuan tingkat pertumbuhan

penjualan yang optimal dan pengambilan keputusan atas investasi spesifik

yang akan dilaksanakan serta penentuan jenis dana yang akan digunakan

untuk membiayai investasi tersebut.

c. Pengkoordinasian dan pengendalian.

Manajer keuangan harus bekerja sama dengan eksekutif bidang lain agar

perusahaan beroperasi seefisien mungkin.

d. Interaksi dengan pasar modal.

Manajer keuangan harus berurusan dengan uang dan pasar modal. Setiap

perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bursa “keuangan” umum

Page 25: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

yang tersedia dana, tempat sekuritas perusahaan diperdagangkan, dan tempat

investor mendapat untung atau rugi.

Dengan kata lain, tanggung jawab utama manajer keuangan adalah

menyangkut keputusan tentang jenis investasi yang harus dilakukan, cara

pembiayaan proyeknya, dan cara pengelolaan yang paling efektif atas sumber

daya yang ada. ( Brigham dan Weston, 1993:8-9 ).

C. Laporan Keuangan.

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan,

yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

selama buku yang bersangkutan. (Baridwan, 1996:17).

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, perhitungan laba -

rugi, serta laporan perubahan modal. Neraca menggambarkan jumlah aktiva,

hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan

perhitungan ( laporan ) laba – rugi memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh

perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan

perubahan modal menunjukkan sumber-sumber penggunaan atau alasan-alasan

yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. ( Munawir, 1999:5 ).

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

Page 26: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-

sumber daya yang dipercayakan kepada perusahaan.

3. Karakteristik kualitatif laporan keuangan

Karakteristik laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat

informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ini

meliputi (Prastowo, 1995:6-8):

a. Dapat dipahami.

Kualitas utama informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.

b. Relevan

Informasi laporan keuangan dapat dikatakan relevan apabila dapat

membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa sekarang dan

masa depan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

c. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus handal ( reliable ).

Informasi mempunyai kualitas yang handal apabila bebas dari pengertian

yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya

sebagai penyajian yang baik.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan

(trend) posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Page 27: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

4. Jenis Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan perusahaan terdapat 4 macam jenis, yaitu:

a. Neraca

Neraca menunjukkan nilai kekayaan perusahaan ( pada sisi aktiva ) dan

klaim atas kekayaan tersebut ( pada sisi pasiva ) pada suatu saat.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

b. Laporan Laba – Rugi

Laporan Rugi-Laba menunjukkan hasil operasi perusahaan dalam suatu

periode tertentu. Perhitungan rugi-laba mengukur arus dari pendapatan dan

beban selama suatu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan

perhitungan rugi-laba dasar adalah

Laba = Pendapatan - Beban

c. Laporan Laba Ditahan

Laporan laba ditahan menunjukkan total laba ditahan ( yang ada di dalam

perusahaan dan tidak dibagikan ke pemilik ) pada suatu saat tertentu.

d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan ( Laporan Sumber dan Penggunaan

Dana ):

- menunjukkan ringkasan dari pengaruh transaksi-transaksi atau

kegiatan-kegiatan penanaman modal dan pembiayaannya.

- Menerangkan secara lengkap tentang berbagai factor yang

menyebabkan terjadinya perubahan di dalam keadaan finansial

perusahaan dalam suatu periode tertentu. ( Yudi Yuniarto, 2001: 8 )

Metodologi untuk menghitung sumber dan penggunaan tidak berbelit-belit.

Kenaikkan dalam aktiva merupakan penggunaan. Penurunan dalam aktiva

Page 28: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

merupakan sumber dana. Kenaikkan dalam klaim atas aktiva merupakan

sumber, penurunan dalam klaim atas aktiva merupakan penggunaan. ( Fred

dan Thomas, 1995:37 ).

D. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang menganalisis

laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada

para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga

kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik karena didukung oleh

informasi keuangan yang baik dan lengkap.

Munawir (2001:35) mengemukakan arti analisis laporan keuangan

sebagai perubahan atau mempelajari hubungan-hubungan dan kecenderungan

untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan

perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain, analisis laporan keuangan

adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi perusahaan yang telah dicapai

perusahaan dalam periode waktu tertentu.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan mengadakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan

adalah (Simangunsong, 1995: 2-3):

a. Untuk mengetahui kondisi keuangan pada suatu saat tertentu. Hal ini dapat

dilihat dari neraca yang menggambarkan jumlah harta, utang dan modal

dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

Page 29: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

b. Untuk mengetahui tingkat efisiensi yang dicapai perusahaan dalam

menjalankan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari laporan rugi-laba yang

menggambarkan pendapatan, biaya dan rugi-laba perusahaan.

c. Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan. Tujuan ini dapat

dicapai dengan jalan membandingkan laporan keuangan suatu perusahaan

untuk 2 periode atau lebih yang berbeda baik neraca maupun laporan rugi-

laba.

E. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan.

Penilaian kinerja perusahaan akan diukur dengan rasio-rasio keuangan.

Banyak analisis untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio

perusahaan biasanya merupakan langkah pertama dalam analisis keuangan. Rasio

dirancang untuk memperlihatkan hubungan diantara perkiraan-perkiraan laporan

keuangan ( Brigham, 1990: 294 ).Analisis rasio keuangan menggambarkan posisi

perusahaan pada saat ini dan masa mendatang.

Analisis rasio keuangan merupakan suatu metode untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi-laba secara

individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. (Munawir, 1996:37 ).

Langkah-langkah dalam analisis rasio adalah dengan menhitung rasio

likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio leverage perusahaan

kemudian membandingkan hasil perhitungan rasio-rasio yang sama untuk melihat

perkembangan menunjukkan naik, turun atau konstan.

Page 30: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

2. Macam-macam Rasio Keuangan.

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau kemampuan

perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek tepat pada waktunya.

Banyak orang yang menilai kemampuan ini dengan melihat banyaknya

uang tunai yang dimiliki perusahaan saat itu. Namun dalam Ilmu Pembelanjaan,

menilai likuiditas perusahaan tidaklah hanya dengan uang tunai, tetapi dengan

melihat rasio likuiditasnya. ( Marwan, 1987:159 )

Ada 3 macam rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu Current

Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. Namun yang paling umum dipergunakan ada

2, yaitu:

- Rasio Lancar ( Current Ratio )

Rasio lancar adalah membandingkan total aktiva lancar dengan utang

lancarnya. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat berharga,

piutang dan persediaan. Utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel

jangka pendek, utang wesel jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun

ini, utang pajak dan utang lain-lainnya ( terutama gaji atau upah ).

Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk

mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini

menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama

dengan jatuh tempo utang.

Page 31: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya

masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang rasio lancarnya

terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang

menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan

( Brigham dan Houston, 2001: 79 ).

Rumusnya adalah :

Aktiva LancarCurrent Ratio =

Kewajiban Lancar

Secara umum dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid bila Current

Ratio lebih dari 1,00. Bila ternyata Current Ratio ini lebih rendah dari pada

tahun sebelumnya, analis perlu mencari penyebabnya dengan seksama,

sebagai dasar baginya untuk memperkirakan Current Ratio di tahun

mendatang. ( Marwan, 1987: 161 ).

- Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Rasio cepat yaitu kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendek dengan aktiva lancar yang paling liquid, tidak

memperhitungkan persediaan karena perusahaan memerlukan waktu yang

relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan lebih

liquid dari pada piutang. Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang

tingkat likuiditasnya rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan unsur

aktiva lancar ini sering menimbulkan kerugian jika dilikuidasi ( Brigham dan

Houston, 2001: 80 ).

Page 32: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :

Aktiva Lancar - Persediaan

Quick Ratio =Kewajiban Lancar

b. Rasio Profitabilitas.

Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada dua tasio atau

ukuran , yaitu:

1. Rasio Antara Laba dengan Penjualan.

Ukuran atau rasio laba dengan penjualan ini digunakan untuk mengukur

laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (produk yang dijual ). Dari

rasio ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk menutup biaya tetap

dan bunga serta kemampuan perusahaan untuk membagikan dan membayar

dividen.

Dalam laporan rugi-laba dikenal beberapa pengertian atau istilah laba

yaitu laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Oleh sebab itu hubungan laba

dengan penjualan juga ada 3, yaitu:

- Gross Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba kotor dengan

penjualan.

Rumusnya adalah :Laba Kotor

Gross Profit Margin =Penjualan

- Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba operasi ( laba

sebelum biaya bunga dan pajak/ EBIT ) dengan penjualan.

Page 33: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :EBIT

Operating Profit Margin =Penjualan

- Net Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba bersih ( laba setelah

biaya bunga dan pajak/ EAT ) dengan penjualan.

Rumusnya adalah :

EATNet Profit Margin =

Penjualan

2. Rasio Antara Laba dengan Aktiva dan Modal Sendiri.

Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur

penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan.

Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengunakan dan

menghasilkan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan laba

yang memuaskan.

Umumnya ada 3 rasio dalam perhitungan ini, yaitu:

- Return On Investment ( ROI ), yaitu perbandingan antara laba setelah

biaya bunga dan pajak ( laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan.

Rumusnya adalah :

EATReturn On Investment =

Total Aktiva

- Operating Income On Operating Asset, yaitu perbandingan antara laba

sebelum biaya bunga dan pajak ( laba operasi/EBIT) dengan aktiva operasi

( aktiva yang secra aktif digunakan dalam operasi perusahaan ).

Page 34: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :

EBIT

Operating Income On Operating Asset =Aktiva Operasi

- Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ( Return on Common

Equity = ROE ).

ROE adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham

biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi

pemegang saham biasa.

Rumusnya adalah :

ROE = Laba Bersih / Jumlah Modal Sendiri

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengukur seberapa efisien perusahaan

menggunakan sumber dananya. Rasio ini dirancang untuk menjawab pertanyaan :

Apakah jumlah dari masing-masing jenis aktiva yang terdapat dalam neraca sudah

wajar, terlalu tinggi atau terlalu rendah mengingat tingkat pengoperasian saat ini

dan diproyeksikan untuk masa mendatang?

- Inventory Turn Over

Rasio perputaran persediaan ini juga sering disebut rasio pemanfaatan

persediaan, didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan. Dari

rasio ini juga dapat ditentukan berapa lama rata-rata persediaan tersebut ada di

gudang, yaitu dengan membagi jumlah hari dalam satu tahun dengan angka

perputaran persediaan. Semakin tinggi angka perputaran maka makin rendah

angka hari rata-rata persediaan. Semakin besar nilai perputarannya maka

semakin cepat persediaan menjadi kas atau piutang.

Page 35: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :

Harga Pokok Penjualan

Inventory Turn Over =

Rata-rata Persediaan

- Total Asset Turn Over

Total Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran semua

aktiva dalam perusahaan. Semakin besar nilai perputarannya berarti semakin

efisien perusahaan menggunakan aktivanya.

Rumusnya adalah :

PenjualanTotal Asset Turn Over =

Total Aktiva

- Fixed Asset Turn Over

Fixed Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran

aktiva tetap dalam perusahaan. Semakin besar maka semakin efisien

perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.

Rumusnya adalah :

Penjualan

Fixed Asset Turn Over =

Aktiva Tetap Bersih

d. Rasio Leverage

Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik

dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan

kamampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Termasuk rasio ini antara lain:

Page 36: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Total Debt to Total Asset Ratio

Merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio ini

menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang

perusahaan.

Rumusnya adalah:

Total HutangTotal Debt to Total Asset Ratio =

Total aktiva

- Total Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk membayar

hutang.

Rumusnya adalah:

Total HutangDebt to Equity Ratio =

Total Modal

- Long Term Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan

jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas hutang jangka

panjang yang tersedia dari modal sendiri.

Rumusnya adalah:

Hutang Jangka PanjangLong Term Debt to Equity =

Modal Sendiri

Page 37: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Times Interest Earned

Merupakan perbandingan antara laba opersi (EBIT) dengan biaya

bunga. Rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga.

Rasio ini menghubungkan antara kemampuan peusahaan memperoleh

laba dengan pembayaran bunga atas hutang terutama hutang jangka panjang.

Dengan laba berarti perusahaan akan mampu membayar bunga yang menjadi

kewajibannya.

Rumusnya adalah:

EBITTimes Interest Earned =

Bunga

F. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan

Pemegang saham dan kreditor pada umumnya mendambakan pertumbuhan

perusahaan yang cenderung meningkat secara stabil dalam jangka waktu yang

panjang. Sebagai investor (pemegang saham dan kreditor) akan menghadapi

resiko yang lebih tinggi jika pertumbuhan yang dihasilkan tidak stabil. Dan pihak

manajemen sebagai pemegang amanat dalam mengelola perusahaan, selalu ingin

menunjukkan bahwa pihaknya dapat menjalankan amanat tersebut sesuai dengan

pemberi amanat. ( Rico dan Rudi, 2004:102 ).

Adanya keinginan pihak manajemen untuk memenuhi keinginan pemberi

amanat, maka diperlukan evaluasi terhadap tingkat pertumbuhan. Tingkat

pertumbuhan perusahaan menunjukkan kualitas laba yang baik. Tingkat

Page 38: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

pertumbuhan dapat dihitung dengan menggunakan EPS ( Earning per Share )

sebagai berikut :

EPSt – EPSt—1

g =EPSt-1

G. Kinerja Perusahaan.

Kinerja bisa juga disebut performance ( perestasi kerja ). Kinerja itu

sendiri mengandung pengertian kemampuan kerja untuk menghasilkan

keuntungan secara efisien dan efektif.

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional

suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar,

dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. (Mulyadi, 1994: 49).

Jadi penilaian kinerja merupakan bagian dari proses pengendalian

manajemen yang digunakan sebagai alat pengendalian manajemen melalui sistem

penilaian kinerja yang dilakukan dengan cara menetapkan standar tertentu.

Page 39: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian

yang memberikan gambaran secra mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat

serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari idividu atau

kelompok ( organisasi ), yang kemudian dari sifat khas tersebut akan dijadikan

sesuatu hal yang bersifat umum.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

b. Tempat

Peneliti akan melakukan penelitian pada PT. Sari Husada Tbk. Yogyakarta.

c. Waktu

Peneliti melakukan penelitian pada bulan Mei 2006.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi

untuk dimintai keterangan/ data penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi

subyek penelitian adalah bagian keuangan dan akuntansi.

Obyek penelitian adalah data/ informasi yang dibutuhkan untuk menjawab

masalah penelitian/ menguji hipotesis penelitian.

Page 40: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah :

Data laporan keuangan neraca

Data laporan keuangan Rugi/ Laba

D. Variabel Penelitian

Yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah :

Kinerja Perusahaan

Kinerja Perusahaan yaitu tingkat prestasi atau hasil yang dicapai.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan,

yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama buku yang bersangkutan. (Baridwan, 1996:17).

Laporan keuangan meliputi :

a. Neraca menunjukkan nilai kekayaan perusahaan ( pada sisi aktiva )

dan klaim atas kekayaan tersebut ( pada sisi pasiva ) pada suatu

saat.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

b. Laporan Rugi-Laba menunjukkan hasil operasi perusahaan dalam

suatu periode tertentu. Perhitungan rugi-laba mengukur arus dari

pendapatan dan beban selama suatu selang waktu, yang biasanya

satu tahun.

Laba = Pendapatan – Beban

Page 41: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

E. Jenis dan Sumber Data

Data sekunder adalah data yang sudah diolah dan dipublikasikan, dalam

penelitian ini adalah data tentang laporan keuangan neraca, laporan keuangan

Rugi/ Laba, dan laporan keuangan arus kas.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

adalah teknik pengambilan data dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan

cara memperoleh data dari sumber catatan/ arsip yang sudah melewati tahap audit

oleh Kantor Publik Haryanto Sahari dan Rekan ( PricewaterhouseCoopers )

dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.

G. Teknik Analisis Data

1. Untuk masalah pertama yaitu mengenai kinerja PT. Sari Husada Tbk.

selama tahun 1996 sampai tahun 2005 menggunakan rumus analisis rasio

keuangan :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau

kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek tepat pada

waktunya.

Ada 3 macam rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu

Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. Namun yang paling umum

dipergunakan ada 2, yaitu:

Page 42: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Rasio Lancar ( Current Ratio )

Rasio lancar adalah membandingkan total aktiva lancar dengan

utang lancarnya. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat

berharga, piutang dan persediaan.

Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan

untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek

karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka

pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam

periode yang sama dengan jatuh tempo utang.

Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap menunjukkan

terjadinya masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang

rasio lancarnya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan

banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan ( Brigham dan Houston, 2001: 79 ).

Rumusnya adalah :

Aktiva LancarCurrent Ratio =

Kewajiban Lancar

Secara umum dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan likuid bila

Current Ratio lebih dari 1,00.

- Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Rasio cepat yaitu kemampuan perusahan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang paling liquid, tidak

memperhitungkan persediaan karena perusahaan memerlukan waktu yang

Page 43: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

relatif lama untuk direalisir sebagai kas, walaupun mungkin persediaan

lebih liquid dari pada piutang ( Brigham dan Houston, 2001: 80 ).

Rumusnya adalah :

Aktiva Lancar - Persediaan

Quick Ratio =Kewajiban Lancar

b. Rasio Profitabilitas.

Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada dua tasio

atau ukuran , yaitu:

1. Rasio Antara Laba dengan Penjualan.

Ukuran atau rasio laba dengan penjualan ini digunakan untuk

mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (produk yang

dijual ). Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk

menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan perusahaan untuk

membagikan dan membayar dividen.

- Gross Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba kotor dengan

penjualan.

Rumusnya adalah :Laba Kotor

Gross Profit Margin =Penjualan

- Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba operasi ( laba

sebelum biaya bunga dan pajak/ EBIT ) dengan penjualan.

Page 44: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :

EBITOperating Profit Margin =

Penjualan

- Net Profit Margin, yaitu perbandingan anatra laba bersih ( laba setelah

biaya bunga dan pajak/ EAT ) dengan penjualan.

Rumusnya adalah :

EATNet Profit Margin =

Penjualan

2. Rasio Antara Laba dengan Aktiva dan Modal Sendiri.

Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur

penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan.

Dari rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengunakan

dan menghasilkan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki untuk

menghasilkan laba yang memuaskan.

Umumnya ada 3 rasio dalam perhitungan ini, yaitu:

- Return On Investment ( ROI ), yaitu perbandingan antara laba setelah biaya

bunga dan pajak ( laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan.

Rumusnya adalah :

EATReturn On Investment =

Total Aktiva

- Operating Income On Operating Asset, yaitu perbandingan antara laba

sebelum biaya bunga dan pajak ( laba operasi/EBIT) dengan aktiva operasi

( aktiva yang secara aktif digunakan dalam operasi perusahaan ).

Page 45: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :

EBIT

Operating Income On Operating Asset =Aktiva Operasi

- Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ( Return on Common

Equity = ROE ).

ROE adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham

biasa. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi

pemegang saham biasa.

Rumusnya adalah :

ROE = Laba Bersih / Jumlah Modal Sendiri

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengukur seberapa efisien

perusahaan menggunakan sumber dananya.

- Inventory Turn Over

Rasio perputaran persediaan ini juga sering disebut rasio

pemanfaatan persediaan, didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan

persediaan. Dari rasio ini juga dapat ditentukan berapa lama rata-rata

persediaan tersebut ada di gudang, yaitu dengan membagi jumlah hari

dalam satu tahun dengan angka perputaran persediaan. Semakin tinggi

angka perputaran maka makin rendah angka hari rata-rata persediaan.

Semakin besar nilai perputarannya maka semakin cepat persediaan

menjadi kas atau piutang.

Page 46: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Rumusnya adalah :

Harga Pokok Penjualan

Inventory Turn Over =Rata-rata Persediaan

- Total Asset Turn Over

Total Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran semua

aktiva dalam perusahaan. Semakin besar nilai perputarannya berarti

semakin efisien perusahaan menggunakan aktivanya.

Rumusnya adalah :

PenjualanTotal Asset Turn Over =

Total Aktiva

- Fixed Asset Turn Over

Fixed Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran

aktiva tetap dalam perusahaan. Semakin besar maka semakin efisien

perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.

Rumusnya adalah :

Penjualan

Fixed Asset Turn Over =

Aktiva Tetap Bersih

d. Rasio Leverage

Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh

pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditu. Rasio ini

menunjukkan kamampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

Page 47: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk rasio

ini antara lain:

- Total Debt to Total Asset Ratio

Merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio ini

menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang

perusahaan.

Rumusnya adalah:

Total HutangTotal Debt to Total Asset Ratio =

Total aktiva

- Total Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. Rasio

ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk

membayar hutang.

Rumusnya adalah:

Total HutangDebt to Equity Ratio =

Total Modal

- Long Term Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan

jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas hutang jangka

panjang yang tersedia dari modal sendiri.

Rumusnya adalah:

Hutang Jangka PanjangLong Term Debt to Equity =

Modal Sendiri

Page 48: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Times Interest Earned

Merupakan perbandingan antara laba opersi (EBIT) dengan biaya

bunga. Rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga.

Rumusnya adalah:

EBITTimes Interest Earned =

Bunga

2. Untuk masalah kedua yaitu mengenai evaluasi tingkat pertumbuhan PT.

Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai tahun 2005 menggunakan

rumus :

EPSt – EPSt—1g =

EPSt-1

Page 49: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB. IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejrah Perusahaan

PT. Sari Husada Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1954 oleh

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (“PBB”)

dalam rangka swsembada protein dengan nama NV Saridele. Pengelolaan

Perusahaan dipercayakan kepada Bank Industri Negara yang kemudian menjadi

Bank Pembangunan Indonesia. Pihak PBB melalui United Nations Internasional

Children Emergency Funds (“UNICEF”), memberikan pinjaman berupa mesin-

mesin pengolahan susu yang harus dibayar kembali oleh perusahaan dalam bentuk

saridele, yang diserahkan langsung kepada Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. Beberapa tahun kemudian terjadi perubahan kebijakan, yaitu dengan

diserahkannya pengelolaan NV Saridele dari Bank Pembangunan Indonesia

kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Farmasi Negara ( sekarang PT. Kimia

Farma ), sehingga nama perusahaan diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Sari

Husada.

Pada tanggal 8 Mei 1972, PT. Kimia Farma menadatangani perjanjian

kerjasama dengan PT. Tigaraksa until mendirikan PT. Sari Husada dengan Akta

Notaris Soeleman Ardjasasmita Sh No. 10, tanggal 8 Mei 1972. akt tersebut telah

mendapatkan pengesahaan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. Y.A.5/158/7 tanggal 28 September 1972. perubahan terakhir

terhadap akta pendirian dilakukan dengan Akta Notaris Thimas Gonawan SH No.

4, tanggal 13 Mei 2003 mengenai peningkatan modal dasar dari

Page 50: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

No. KeteranganJumlah saham/

Total Share

1 Penawaran umum 1,000,000

2 Pembagian saham bonus 40,000

3 Penawaran terbatas I (pertama ) 217,720

4 Pencatatan seluruh saham 4,742,280

5 Pembagian saham bonus 240,000

6 Penawaran terbatas II ( kedua ) 244,051

7 Pembagian saham dividen 648,274

8 Penawaran terbatas III ( ketiga ) 14,264,650

9 Konversi saham dari obligasi konversi I 5.305,600

10 Konversi saham dari obligasi konversi I 3,136,300

11 Pemecahan nilai saham 59,677,750

12 Pembagian saham bonus 29,838,875

13 Penawaran terbatas IV ( keempat ) 56,693,863

14 Pembagian saham dividen 7,473,809

15 Pembagian saham dividen 4,829,261

16 Pembagian hak opsi -ESOP 8,000,000

17 Pembagian hak opsi -ESOP 8,000,000

18 Pembagian hak opsi -ESOP 12,500,000

19 Pembagian hak opsi -ESOP 53,675,670

20 Pemecahan nilai saham 1,695,171,897

1,965,700,000

Page 51: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung sebesar 99,85% pada PT.

Sugiindo ( anak perusahaan 0. anak perusahaan beroperasi dalam bidang jasa

produksi, pemrosesan dan pengepakan produk-produk nutrisi. Kantor dan

pabriknya berlokasi di Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anak perusahaan

mulai beroperasi komersial sejak Juni 1985.

Susunan anggoa Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan untuk

periode tahun 2006 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden komisaris : Gerrit Keyaerts

Wakil komisaris utama : -

Komisaris : Chris Britton

Komisaris : Niraj Mehra

Komisari : Ajay Puri

Komisaris independen : Mardjono Reksodiputro

Komisaris independen : Maruki Usman

Dewan Direksi

Presiden direktur : Budi Satria Isman

Wakil presiden direktur : -

Direktur : Setyanto

Rachmad Suhappy

Jenny Go Jenny Setyowati

Alain Comel

Muh. Agus Samsudin

Page 52: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

B. Produk – Produk Perusahaan

PT. Sai Husada Tbk. adalah perusahaan terkemuka untuk produk nutrisi

kesehatan terutama bagi bayi dan anak, dengan merek produk sperti : SGM

(1,2,3,4), SGM bayi biscuit, Vitalac, Vitaplus, Vitalac Genio, dan produk susu ibu

hamil dan menyusui Lactamil termasuk yang siap minum. Semua produk

memiliki sertifikasi halal dan memperoleh penghargaan seperti HACCP, K3, serta

ISO 2001 dan 14001, Indonesian Best Brand 2005 oleh MARS, dan Best

Packaging 2005 oleh IBS.

C. Letak Perusahaan

Kantor Pusat:

Jl. Kusumanegara no. 173 tromol pos 37, Yogykarta 55002. Telepon : (0274)

512990 (Hunting) , 510956, 510957, 514396. Fx : (0274) 563328.

Kantor Jakarta :

Gedung Tira, Lt 3, Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-3, Jkarta 12920. Telepon : (021)

5256388. Fax : (021) 57933777.

D. Perkembangan Terakhir Perusahaan.

Intisari kinerja keuangan PT. Sari Husada Tbk. pada tahun 2005 adalh:

1. Total penjualan bersih pada tahun 2005 meningkat 28 persen menjadi Rp

1,583 triliun pada tahun sebelumnya, yang merupakan peningkatan

pendapatan tertinggi selama empat tahun terakhir.

Page 53: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

2. Laba usaha meningkat dari Rp 249,9 miliar pada tahun 2004 menjadi Rpo 397

miliar pada tahun 2005.

3. Merek-merek utama Sari Husada khususnya didorong oleh SGM

menunjukkan pertumbuhan yang konsisten sepanjang tahun ini.

4. Penyelesaian restrukturisasi mamajemen perusahaan, sejalan dengan

percepatan implementasi program Good Corporate Governance bagi

karyawan dan pemasok.

Dengan latar belakang program-program yang dilakukan pada tahun 2005,

ada inisiatif utama yang akan dilaksanakan oleh Sari Husada pada tahun 2006

untuk mendorong profitabilitas perseroan. Beberapa inisiatif tersebut antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan distribusi untuk menjngkau pangsa pasar yang

lebih luas.

2. Mengoptimalkan efisiensi dari proses produksi, terutama dari pengadaan

bahan baku.

3. Memperkuat kemampuan organisasi perseroan, implemebtasi dan pengawasan

bagi tata kelola perusahaan yang baik.

PT. Sari Husada Tbk. berkomitmen kuat untuk meningkatkan penjualan

dan laba perseroan serta akan terus mengembangkan kekuatan merek – merek

perusahaan di masa depan. (Kompas, 29/03).

Page 54: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio Keuangan

Untuk menjawab pertanyaan pertama maka dilakukan analisis terhadap

laporan keuangan dari masing-masing tahun sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

- Rasio Lancar ( Current Ratio )

Aktiva LancarCurrent Ratio =

Kewajiban Lancar

Table V.1

Current Rasio

Tahun Aktiva lancar Kewajiban lancar Rasio

1996 66,194,228,093 69,377,743,798 0.95

1997 81,104,293,611 75,538,536,448 1.07

1998 156,351,018,124 28,560,019,211 5.47

1999 256,958,912,181 51,971,978,773 4.94

2000 409,687,000,000 73,419,000,000 5.58

2001 537,942,000,000 104,393,000,000 5.15

2002 579,304,000,000 73,389,000,000 7.89

2003 762,305,000,000 90,499,000,000 8.42

2004 942,826,000,000 168,228,000,000 5.6

2005 824,503,000,000 117,777,000,000 7Sumber : lampiran 1

Page 55: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Current Ratio menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Dari

tabel V. 1 diketahui bahwa PT. Sari Husada Tbk mempunyai current ratio 0,95

pada tahun 1996. Artinya perusahaan tidak likuid karena nilai current ratio

kurang dari standar likuiditas yaitu 1,00. Tahun 1997 sebesar 1,07 dan pada tahun

1998 serta 1999 masing-masing sebesar 5,47 dan 4,94. Hal ini menunjukkan

bahwa pada tahun 1997 setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar

Rp 1,07. Pada tahun 1999 current ratio mengalami penurunan sebesar 0,53 dari

5,47 ditahun 1998 menjadi 4,94. Pada tahun 2000 current ratio kembali meningkat

sebesar 0,64 dari 4,94 ditahun 1999 menjadi 5,58.

Tahun 2001 current ratio perusahaan adalah sebesar 5,15, turun dari tahun

sebelumnya yaitu tahun 1999 sebanyak 0,43. Pada tahun 2002 perusahaan

memiliki current ratio sebesar 7,89. Artinya bahwa pada tahun 2002 setiap Rp

1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 7,89. Tahun 2003 current ratio

meningkat sebanyak 0,53 dari tahun 2002 yaitu menjadi sebesar 8,42. Pada tahun

2004 current ratio menurun sebanyak 2,82, menjadi 5,6. Tahun 2005 current

ratio kembali meningkat menjadi sebesar 7,00.

- Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Aktiva Lancar - Persediaan

Quick Ratio =Kewajiban Lancar

Page 56: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.2

Quick Ratio

Tahun Aktiva lancar Persediaan Kewajiban lancar Rasio

1996 66,194,228,093 33,499,312,846 69,377,743,798 0.47

1997 81,104,293,611 21,209,402,876 75,538,536,448 0.79

1998 156,351,018,124 41,010,033,959 28,560,019,211 4.04

1999 256,958,912,181 79,076,022,575 51,971,978,773 3.42

2000 409,687,000,000 111,931,000,000 73,419,000,000 4.06

2001537,942,000,000

102,492,000,000 104,393,000,000 4.17

2002 579,304,000,000 139,689,000,000 73,389,000,000 5.99

2003 762,305,000,000 132,601,000,000 90,499,000,000 6.96

2004 942,826,000,000 130,829,000,000 168,228,000,000 4.83

2005 824,503,000,000 141,302,000,000 117,777,000,000 5.8

Sumber : lampiran 1

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemmpuan perusahaan membayar

hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Dari tabel V.2 dapat

diketahui bahwa perusahaan memiliki quick ratio sebagai berikut: Pada tahun

1996 perusahaan memiliki quick ratio sebesar 0,47. Artinya pada tahun 1996

setiap hutang lancar perusahaan dijamin oleh aktiva yang paling likuid Rp 0,47.

Tahun 1997 quick ratio sebesar 0,79 dan tahun 1998 serta 1999 quick ratio

masing-masing sebesar 4,04 dan 3,42. Tahun 1999 quick ratio menurun dari tahun

sebelumnya yaitu tahun 1998 sebanyak 0,62.

Pada tahun 2000 dan 2001 quick ratio kembali meningkat masing-masing

sebesar 4,06 dan 4,17. Tahun 2002 quick ratio meningkat sebanyak 1,82 dari

Page 57: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

tahun 2001 menjadi sebesar 5,99. Untuk tahun 2003 Quick ratio sebesar 6,96. Hal

ini menunjukkan bahwa pada tahun 2003 setiap Rp 1,00 hutang lancar perusahaan

dijamin oleh aktiva yang paling likuid sebesar Rp 6,96. Tahun 2004 quick ratio

turun sebanyak 2,13 dari tahun 2003 yaitu menjadi sebesar 4,83. Namun pada

tahun 2005 quick ratio kembali naik sebesar 0,97 dari tahun 2004 menjadi 5,8.

2. Rasio Profitabilitas.

- Rasio Antara Laba dengan Penjualan

a. Gross Profit Margin

Laba KotorGross Profit Margin =

Penjualan

Tabel V.3

Gross Profit Margin

Tahun Laba kotor Penjualan GPM

1996 86,677,722,730 194,694,798,067 0.45

1997 102,674,645,570 225,801,097,214 0.45

1998 80,459,426,687 240,976,934,336 0.33

1999 175,766,665,818 428,770,975,754 0.41

2000 232,879,000,000 606,242,000,000 0.38

2001 355,628,000,000 932,942,000,000 0.38

2002 266,844,000,000 733,378,000,000 0.36

2003 374,094,000,000 796,677,000,000 0.47

2004 571,020,000,000 1,235,159,000,000 0.46

2005 669,443,000,000 1,583,143,000,000 0.42

Sumber : lampiran 2

Ukuran atau rasio laba dengan penjualan ini digunakan untuk mengukur

laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (produk yang dijual ). Dari rasio

Page 58: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk menutup biaya tetap dan bunga

serta kemampuan perusahaan untuk membagikan dan membayar dividen. Gross

Profit Margin merupakan perbandingan antara laba kotor dengan penjualan. Rasio

ini untuk mengukur efisiensi operasi perusahaan. Semakin besar gross profit

margin maka semakin efisien operasi perusahaan. Pada tabel V.3 dapat diketahui

bahwa: Pada tahun 1996 dan tahun 1997 gross profit margin PT. Sari Husada

Tbk. masing – masing sebesar 0,45. Tahun 1998 gross profit margin mengalami

penurunan dari tahun 1997 sebanyak 0,12 yaitu menjadi sebesar 0,33. Namun

pada tahun 1999 kembali naik sebanyak 0,08 yaitu menjadi sebesar 0,41.

Tahun 2000 dan 2001 gross profit margin masing – masing sebesar 0,38.

Tahun 2000 dan tahun 2001 gross profit margin turun sebanyak 0,03 dari tahun

1999. Pada tahun 2002 dan 2003 gross profit margin masing – masing sebesar

0,36 dan 0,47. Untuk tahun 2004 gross profit margin turun sebanyak 0,01 dari

tahun 2003 yaitu menjadi sebesar 0,46, dan tahun 2005 gross profit margin

kembali meningkat menjadi 0,42.

b. Operating Profit Margin

EBITOperating Profit Margin =

Penjualan

Page 59: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.4

Operating profit margin

Tahun EBIT Penjualan OPM

1996 50,622,823,835 194,694,798,067 0.26

1997 60,414,344,211 225,801,097,214 0.27

1998 46,252,455,371 240,976,934,336 0.19

1999 121,824,207,870 428,770,975,754 0.28

2000 169,252,000,000 606,242,000,000 0.28

2001 267,552,000,000 932,942,000,000 0.29

2002 184,337,000,000 733,378,000,000 0.25

2003 248,461,000,000 796,677,000,000 0.31

2004 249,894,000,000 1,235,159,000,000 0.2

2005 397,069,000,000 1,583,143,000,000 0.25

Sumber : lampiran 2

Operating Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba operasi ( laba

sebelum biaya bunga dan pajak/ EBIT ) dengan penjualan. Dari tabel V.4 dapat

diketahui bahwa : Pada tahun 1996 operating profit margin sebesar 0,26. Tahun

1997 naik sebanyak 0,01 menjadi sebesar 0,27. Operating profit margin di tahun

1998 sebesar 0,19, turun dari tahun 1997 yaitu sebanyak 0,08. Tahun 1999 dan

2000 operating profit margin masing – masing sebesar 0,28. Pada tahun 2001

operating profit margin naik sebanyak 0,01 dari tahun 2000 yaitu menjadi sebesar

0,29.

Tahun 2002 operating profit margin kembali turun sebanyak 0,04 dari

tahun 2001 yaitu menjadi sebesar 0,25, namun di tahun 2003 operating profit

Page 60: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

margin kembali naik sebanyak 0,06 yaitu menjadi 0,31. Tahun 2004 operating

profit margin sebesar 0,20 dan tahun 2005 naik menjadi 0,25.

c. Net Profit Margin

EATNet Profit Margin =

Penjualan

Tabel V.5

Net Profit Margin

Tahun EAT Penjualan NPM

1996 35,094,662,883 194,694,798,067 0.18

1997 37,287,234,731 225,801,097,214 0.17

1998 10,302,262,675 240,976,934,336 0.04

1999 86,502,772,788 428,770,975,754 0.2

2000 131,411,000,000 606,242,000,000 0.22

2001 224,766,000,000 932,942,000,000 0.24

2002 106,316,000,000 733,378,000,000 0.14

2003 16,253,800,000 796,677,000,000 0.02

2004 181,878,000,000 1,235,159,000,000 0.15

2005 289,768,000,000 1,583,143,000,000 0.18

Sumber : lampiran 2

Net Profit Margin, yaitu perbandingan antara laba bersih ( laba setelah

biaya bunga dan pajak/ EAT ) dengan penjualan. Dari tabel V.5 dapat diketahui

bahwa : Pada tahun 1996 net profit margin perusahaan sebesar 0,18. Tahun 1997

dan 1998 net profit margin mengalami penurunan masing – masing menjadi 0,17

dan 0,04. Namun pada 3 tahun berikutnya , yaitu 1999, 2000 dan 2001 terus

Page 61: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

menerus maningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 1999, 2000, dan 2001 masing –

masing sebesar 0,20, 0,22, dan 0,24.

Pada tahun 2002 dan 2003 kembali turun dari tahun sebelumnya yaitu

masing – masing sebesar 0,14 dan 0,02. Tahun 2004 net profit margin perusahaan

sebesar 0,15 dan di tahun 2005 net profit margin sebesar 0,18.

- Rasio Antara Laba dengan Aktiva dan Modal Sendiri

a. Return On Investment ( ROI )

EATReturn On Investment =

Total Aktiva

Tabel V.6

Return On Investment

Tahun EAT Total aktiva ROI

1996 35,094,662,883 176,672,045,100 0.2

1997 37,287,234,731 213,970,267,274 0.17

1998 10,302,262,675 280,800,286,144 0.04

1999 86,502,772,788 390,083,459,295 0.22

2000 131,411,000,000 542,867,000,000 0.24

2001 224,766,000,000 796,532,000,000 0.28

2002 106,316,000,000 848,599,000,000 0.13

2003 16,253,800,000 1,045,105,000,000 0.02

2004 181,878,000,000 1,220,026,000,000 0.15

2005 289,768,000,000 1,087,263,000,000 0.27

Sumber : lampiran 1 dan 2

Ukuran atau rasio laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur

penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan. Dari

Page 62: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

rasio ini dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengunakan dan

menghasilkan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan laba

yang memuaskan.

Return On Investment ( ROI ), yaitu perbandingan antara laba setelah

biaya bunga dan pajak ( laba bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan. Dari

tabel V.6 dapat diketahui bahwa : Pada tahun 1996 ROI perusahaan sebesar 0,2.

Pada tahun 1997 dan 1998 ROI masing – masing sebesar 0,17 dan 0,04. Tahun

1999, 2000, dan 2001 ROI terus menerus meningkat masing – masing sebesar

0,22, 0,24 dan 0,28. Namun untuk tahun 2002 ROI mengalami penurunan

sebanyak 0,15 dari tahun 2001 yaitu menjadi sebesar 0,13. Tahun 2003 dan 2004

ROI perusahaan masing – masing sebesar 0,02 dan 0,15. Dan untuk tahun 2005

ROI sebesar 0,27.

b. Operating Income On Operating Asset

EBIT

Operating Income On Operating Asset =Aktiva Operasi

Operating Income On Operating Asset, yaitu perbandingan antara laba

sebelum biaya bunga dan pajak ( laba operasi/EBIT) dengan aktiva operasi

( aktiva yang secara aktif digunakan dalam operasi perusahaan ). Dari tabel V.7

dibawah ini, dapat diketahui bahwa : Pada tahun 1996 Operating Income On

Operating Asset sebesar 0,29 dan di tahun 1997 sebesar 0,28. Operating Income

On Operating Asset kembali menurun di tahun 1998 sebanyak 0,11 yaitu menjadi

sebesar 0,17. Tahun 1999 dan tahun 2000 Operating Income On Operating Asset

masing – masing sebesar 0,31. Tahun 2001 Operating Income On Operating Asset

Page 63: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

naik dari tahun sebelumnya sebanyak 0,03 yaitu menjadi 0,34. Pada tahun 2002

dan 2003 Operating Income On Operating Asset masing – masing 0,22 dan 0,24.

Tahun 2004 turun sebanyak 0,03 menjadi sebesar 0,21. Untuk tahun 2005

Operating Income On Operating Asset sebesar 0,3.

Tabel V.7

Operating Income On Operating Asset

Tahun EBIT Aktiva operasi Rasio

1996 50,622,823,835 175,382,243,554 0.29

1997 60,414,344,211 213,496,751,231 0.28

1998 46,252,455,371 278,299,922,693 0.17

1999 121,824,207,870 387,144,096,767 0.31

2000 169,252,000,000 542,562,000,000 0.31

2001 267,552,000,000 793,478,000,000 0.34

2002 184,337,000,000 838,473,000,000 0.22

2003 248,461,000,000 1,042,515,000,000 0.24

2004 249,894,000,000 1,215,587,000,000 0.21

2005 397,069,000,000 1,082,060,000,000 0.37

Sumber : lampiran 1 dan 2

c. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa ( Return on Common

Equity = ROE ).

ROE = Laba Bersih / Jumlah Modal Sendiri

Page 64: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.8

Return on Common Equity

Tahun Laba bersih Modal sendiri ROE

1996 35,094,662,883 29,838,875,000 1.18

1997 37,287,234,731 59,677,750,000 0.62

1998 10,302,262,675 88,024,681,500 0.12

1999 86,502,772,788 88,024,681,500 0.98

2000 131,411,000,000 91,762,000,000 1.43

2001 224,766,000,000 91,762,000,000 2.45

2002 106,316,000,000 94,177,000,000 1.13

2003 16,253,800,000 94,177,000,000 0.17

2004 181,878,000,000 98,500,000,000 1.85

2005 289,768,000,000 98,676,000,000 2.94

Sumber : lampiran 1 dan 2

ROE adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham biasa.

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham

biasa. Semakin besar nilainya maka semakin baik. Dari tabel V.8 dapat diketahui

bahwa : Pada tahun 1996 ROE perusahaan sebesar 1,18 . Tahun 1997 dan 1998

nilai ROE turun dari tahun 1996 yaitu masing – masing sebesar 0,62 dan 0,12.

Artinya kemampuan perusahaan untuk mengembalikan investasi bagi pemegang

saham biasa menurun di tahun 1997 dan 1998. Tahun 1999, 2000 dan 2001 nilai

ROE perusahaan masing – masing sebesar 0,98, 1,43 dan 2,45. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk mengembalikan investasi kepada

para pemegang saham biasa, dan kemampuan itu terus meningkat di tahun 1999,

2000, dan 2001. Pada tahun 2002 ROE turun dari tahun sebelumnya yaitu tahun

2001 sebanyak 1,32 , menjadi 1,13. Tahun 2003 ROE perusahaan sebesar 0,17,

Page 65: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

turun dari tahun 2002. Namun tahun 2004 dan 2005 ROE kembali meningkat

masing – masing sebesar 1,85 dan 2,94.

3. Rasio Aktivitas

- Inventory Turn Over

Harga Pokok Penjualan

Inventory Turn Over =Rata-rata Persediaan

Tabel V.9

Inventory Turn Over

Tahun HPP Rata-rata persediaan ITO

1996 108,017,075,337 33,499,312,846 3.22

1997 123,126,451,644 21,209,402,876 5.81

1998 160,517,507,649 41,010,033,959 3.91

1999 253,004,309,936 79,076,022,575 3.2

2000 373,363,000,000 111,931,000,000 3.34

2001 577,314,000,000 102,492,000,000 5.63

2002 (466,534,000,000) 139,689,000,000 -3.3

2003 (422,583,000,000) 132,601,000,000 -3.2

2004 664,139,000,000 130,829,000,000 5.08

2005 913,700,000,000 141,302,000,000 6.47

Sumber : lampiran 1 dan 2

Dari rasio ini dapat ditentukan berapa lama rata-rata persediaan tersebut

ada di gudang. Semakin tinggi angka perputaran maka makin rendah angka hari

rata-rata persediaan. Semakin besar nilai perputarannya maka semakin cepat

persediaan menjadi kas atau piutang. Dari tabel V.9 dapat diketahui bahwa : Pada

Page 66: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

tahun 1996 ITO perusahaan sebesar 3,22x. Tahun 1997 ITO perusahaan sebesar

5,81. Angka perputaran di tahun 1997 lebih besar dari angka perputaran di tahun

1996, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kinerja perusahaan untuk merubah

persediaan menjadi kas atau piutang. Tahun 1998 dan 1999 ITO menurun masing

– masing bernilai 3,91 dan 3,2. Namun tahun 2000 dan 2001 ITO kembali

meningkat yaitu masing – masing sebesar 3,34 dan 5,63. Tahun 2002 dan 2003

ITO perusahaan turun hingga mencapai nilai negatif, masing – masing sebesar –

3,3 dan –3,2. Hal ini dikarenakan jumlah harga pokok penjualan yang negatif.

Pada tahun 2004 dan 2005 ITO kembali meningkat masing – masing bernilai 5,08

dan 6,47. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2004 dan 2005 terdapat

peningkatan kinerja perusahaan dalam merubah persediaan menjadi kas atau

piutang.

- Total Asset Turn Over

PenjualanTotal Asset Turn Over =

Total Aktiva

Total Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran semua

aktiva dalam perusahaan. Semakin besar nilai perputarannya berarti semakin

efisien perusahaan menggunakan aktivanya. Dari tabel V.10 dibawah ini, dapat

diketahui bahwa : Pada tahun 1996 total asset turn over perusahaan sebesar 1,1.

Tahun 1997 dan 1998 total asset turn over menurun dari tahun – tahun

sebelumnya, yaitu masing – masing bernilai 1,06 dan 0,86. Hal ini menunjukkan

bahwa pada tahun 1996, 1997 dan 1998 kinerja perusahaan dalam memanfaatkan

aktiva dari tahun 1996 ke tahun 1998 kurang efisien. Tahun 1999 total asset turn

Page 67: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

over naik menjadi 1,1. Hal ini menunjukkan adanya perningkatan kinerja

perusahaan dalam memanfaatkan aktiva perusahaan secara efisien.

Pada tahun 2000 dan 2001 total asset turn over masing – masing bernilai

1,12 dan 1,17. Dilihat dari tahun 1999 sampai 2001 perusahaan menunjukkan

peningkatan kinerja dalam pemanfaatan aktivanya secara efisien. Namun ditahun

2002 dan 2003 total asset turn over menurun sebanyak masing-masing 0,31 di

tahun 2002 dari tahun 2001 dan 0,10 di tahun 2003 dari tahun 2002. Total asset

turn over pada tahun 2002 dan 2003 masing – masing bernilai 0,86 dan 0,76.

Tahun 2004 total asset turn over perusahaan naik sebanyak 0,25 yaitu menjadi

1,01. Di tahun 2005 total asset turn over bernilai 1,46. Naik sebanyak 0,45 dari

tahun 2004.

Tabel V.10

Total Asset Turn Over

Tahun Penjualan Total aktiva TATO

1996 194,694,798,067 176,672,045,100 1.1

1997 225,801,097,214 213,970,267,274 1.06

1998 240,976,934,336 280,800,286,144 0.86

1999 428,770,975,754 390,083,459,295 1.1

2000 606,242,000,000 542,867,000,000 1.12

2001 932,942,000,000 796,532,000,000 1.17

2002 733,378,000,000 848,599,000,000 0.86

2003 796,677,000,000 1,045,105,000,000 0.76

2004 1,235,159,000,000 1,220,026,000,000 1.01

2005 1,583,143,000,000 1,087,263,000,000 1.46

Sumber : lampiran 1 dan 2

Page 68: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Fixed Asset Turn Over

PenjualanFixed Asset Turn Over =

Aktiva Tetap Bersih

Tabel V.11

Fixed Asset Turn Over

Tahun Penjualan Aktiva tetap bersih FATO

1996 194,694,798,067 110,477,817,007 1.76

1997 225,801,097,214 132,865,973,663 1.7

1998 240,976,934,336 124,449,268,020 1.94

1999 428,770,975,754 133,124,547,114 3.22

2000 606,242,000,000 133,180,000,000 4.55

2001 932,942,000,000 258,590,000,000 3.61

2002 733,378,000,000 269,295,000,000 2.72

2003 796,677,000,000 282,800,000,000 2.82

2004 1,235,159,000,000 277,200,000,000 4.46

2005 1,583,143,000,000 262,760,000,000 6.03

Sumber : lampiran 1 dan 2

Fixed Asset Turn Over adalah rasio untuk mengukur perputaran aktiva

tetap dalam perusahaan. Semakin besar maka semakin efisien perusahaan

menggunakan aktiva tetapnya. Dari tabel V.11 dapat diketahuim bahwa : Pada

tahun 1996 fixed asset turn over perusahaan bernilai 1,76. Tahun 1997 fixed asset

turn over turun sebanyak 0,06 dari tahun 1996 yaitu menjadi 1,7. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya

kurang efisien di tahun 1997. Namun pada tahun 1998, 1999 dan 2000 fixed asset

Page 69: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

turn over naik masing-masing sebanyak 0,24 di tahun 1998 dari tahun 1997, di

tahun 1999 sebanyak 1,28 dari tahun 1998, dan 1,33 di tahun 2000 dari tahun

1999. Fixed asset turn over tahun 1998, 1999, dan 2000 masing – masing bernilai

1,94, 3,22, dan 4,55.

Pada tahun 2001 dan 2002 fixed asset turn over kembali mengalami

penurunan sebanyak masing – masing 0,94 untutk tahun 2001 turun dari tahun

2000 dan 0,89 ditahun 2002 turun dari tahun 2001. Tahun 2003 dan 2004 fixed

asset turn over masing – masing bernilai 2,82 dan 4,46. Untuk tahun 2005 fixed

asset turn over naik sebanyak 1,57 yaitu menjdi bernilai 6,03.

4. Rasio Leverage

- Total Debt to Total Asset Ratio

Total HutangTotal Debt to Total Asset Ratio =

Total aktiva

Tabel V.12

Total Debt to Total Asset Ratio

Tahun Total hutang Total aktiva TDTA

1996 70,057,141,715 176,672,045,100 0.4

1997 75,573,951,313 213,970,267,274 0.35

1998 36,049,725,369 280,800,286,144 0.13

1999 58,816,742,598 390,083,459,295 0.15

2000 85,123,000,000 542,867,000,000 0.16

2001 116,633,000,000 796,532,000,000 0.15

2002 95,549,000,000 848,599,000,000 0.11

2003 102,155,000,000 1,045,105,000,000 0.1

2004 196,379,000,000 1,220,026,000,000 0.16

2005 142,744,000,000 1,087,263,000,000 0.13

Page 70: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Sumber : lampiran 1

. Rasio leverage menunjukkan kamampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Total Debt

to Total Asset Ratio merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva.

Rasio ini menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin

hutang perusahaan. Semakin besar nilai rasio maka semakin beresiko. Dari tabel

V. 12 dapat diketahui bahwa : Pada tahun 1996 nilai total debt to total asset PT.

Sari Husada Tbk. adalah sebesar 0,4. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun

1996 perusahaan menggunakan dana pinjaman sebesar 0,4 bagian ( 40% ).

Artinya perusahaan memiliki aktiva yang dapat digunakan untuk menjamin

hutang – hutangnya. Tahun 1997 dan 1998 total debt to total asset perusahaan

turun menjadi masing – masing bernilai 0,35 ( 35% ) dan 0,13 ( 13% ). Penurunan

nilai total debt to total asset ini baik karena hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan dana pinjaman oleh perusahaan semakin sedikit. Artinya perusahaan

dapat membiayai kegiatan perusahaan dengan menggunakan sebagian besar biaya

sendiri.

Tahun 1999 dan 2000 total debt to total asset perusahaan bernilai masing

– masing 0,15 ( 15% ) dan 0,16 ( 16% ). Pada tahun 2001 dan 2002 total debt to

total asset perusahaan turun masing – masing bernilai 0,15 ( 15% ) dan 0,11 (

11% ). Tahun 2003 total debt to total asset masih terus turun dari tahun 2002

yaitu bernilai 0,1 ( 10% ). Untuk tahun 2004 total debt to total asset naik

sebanyak 0,06 dari tahun 2003 yaitu menjadi sebesar 0,16 ( 16% ). Namun tahun

2005 total debt to total asset kembali menurun sebanyak 0,03 yaitu menjadi

sebesar 0,13 ( 13% ).

Page 71: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Total Debt to Equity Ratio

Total HutangDebt to Equity Ratio =

Total Modal

Tabel V.13

Debt to Equity Ratio

Tahun Total hutang Total modal DER

1996 70,057,141,715 106,334,885,385 0.66

1997 75,573,951,313 136,400,317,191 0.55

1998 36,049,725,369 244,750,560,775 0.15

1999 58,816,742,598 331,253,333,563 0.18

2000 85,123,000,000 457,744,000,000 0.19

2001 116,633,000,000 679,899,000,000 0.17

2002 95,549,000,000 766,555,000,000 0.12

2003 102,155,000,000 929,445,000,000 0.11

2004 196,379,000,000 693,040,000,000 0.28

2005 142,744,000,000 701,265,000,000 0.2

Sumber : lampiran 1

Merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk membayar

hutang. Dari tabel V.13 dapat diketahui bahwa: Pada tahun 1996 debt equity yang

dimiliki PT. Sari Husada Tbk. adalah sebesar 0,66. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan menyediakan dana sebesar Rp 0,66 dari modal sendiri untuk

membayar hutangnya. Tahun 1997 dan 1998 debt equity turun dari tahun

sebelumnya, masing – masing bernilai 0,55 dan 0,15. Artinya pada tahun 1997

dan 1998 penyediaan dana dari modal sendiri untuk menbayar hutang – hutangnya

Page 72: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

semakin sedikit. Di tahun 1999 dan 2000 debt equity kembali meningkat yaitu

masing – masing sebesar 0,18 dan 0,19.

Pada tahun 2001 hingga tahun 2003 debt equity kembali turun sampai

pada nilai 0,11. Debt equity pada tahun 2001 bernilai 0,17, untuk tahun 2002

bernilai 0,12 dan debt equity di tahun 2003 bernilai 0,11. Namun pada tahun 2004

debt equity naik sebanyak 0,17 yaitu menjadi bernilai 0,28. Tahun 2005 debt

equity kembali turun menjadi bernilai 0,2. Artinya pada tahun 2005 perusahaan

menyediakan dana sebesar Rp 0,2 dari modal sendiri untuk membayar hutangnya.

- Long Term Debt to Equity Ratio

Hutang Jangka PanjangLong Term Debt to Equity =

Modal Sendiri

Long Term Debt to Equity merupakan perbandingan antara total hutang

jangka panjang dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas

hutang jangka panjang yang tersedia dari modal sendiri. Dari tabel V.14 dibawah,

dapat diketahui bahwa : Pada tahun 1996 long term debt to equity bernilai 0,2. Hal

ini menunjukkan bahwa perusahaan mnyediakan dana sebanyak 0,2 bagian dari

modal sendiri untuk menjamin hutang jangka panjang. Tahun 1997 long term debt

to equity turun menjadi bernilai 0. Artinya perusahaan tidak memberikan jaminan

dari modal sendiri untuk hutang jangka panjangnya. Tahun 1998 dan 1999 long

term debt to equity masing – masing bernilai 0,09 dan 0,08.

Pada tahun 2000 dan 2001 nilai long term debt to equity memiliki nilai

sama yaitu 0,13. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2000 dan 2001

perusahaan memberikan jaminan dalam jumlah yang sama dari modal sendiri

yaitu sebesar 0,13 untuk hutang jangka panjangnya dalam 2 tahun tersebut. Tahun

Page 73: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

2002 jaminan yang disediakan oleh perusahaan dari modal sendiri untuk hutang

jangka panjangnya meningkat sebanyak 0,11, yaitu menjadi sebesar 0,24. Hal ini

menunjukkan bahwa beban perusahaan untuk menjamin hutang jangka

panjangnya semakin besar. Namun pada tahun 2003 nilai long term debt to equity

turun sebanyak 0,12, yaitu menjadi sebesar 0,12. Tahun 2004 nilai long term debt

to equity kembali meningkat yaitu menjadi sebesar 0,29. Artinya pada tahun 2004

perusahaan menyediakan jaminan untuk hutang panjang sebesar 0,29 dari modal

sendiri. Untuk tahun 2005 jaminan yang disediakan untuk hutang jangka panjang

turun menjadi 0,25. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 beban

perusahaan berkurang.

Tabel V.14

Long Term Debt to Equity

TahunHutang jangka

panjangModal sendiri LTD

1996 679,397,917 29,838,875,000 0.02

1997 35,414,865 59,677,750,000 0

1998 7,489,706,158 88,024,681,500 0.09

1999 6,844,763,825 88,024,681,500 0.08

2000 11,704,000,000 91,762,000,000 0.13

2001 12,240,000,000 91,762,000,000 0.13

2002 22,160,000,000 94,177,000,000 0.24

2003 11,656,000,000 94,177,000,000 0.12

2004 28,151,000,000 98,500,000,000 0.29

2005 24,967,000,000 98,676,000,000 0.25

Sumber : lampiran 1

Page 74: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

- Times Interest Earned

EBITTimes Interest Earned =

Bunga

Tabel V.15

Times Interest Earned

Tahun EBIT Bunga TIE

1996 50,622,823,835 (3,213,484,346) -15.8

1997 60,414,344,211 (8,434,834,637) -7.16

1998 46,252,455,371 (22,746,355,351) -2.03

1999 121,824,207,870 5,365,984,080 22.7

2000 169,252,000,000 10,635,000,000 15.9

2001 267,552,000,000 10,810,000,000 24.8

2002 184,337,000,000 5,707,000,000 32.3

2003 248,461,000,000 6,791,000,000 36.6

2004 249,894,000,000 13,789,000,000 18.1

2005 397,069,000,000 16,846,000,000 23.6Sumber : lampiran 2

Times Interest Earned merupakan perbandingan antara laba opersi (EBIT)

dengan biaya bunga. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga. Rasio ini menghubungkan antara kemampuan peusahaan

memperoleh laba dengan pembayaran bunga atas hutang terutama hutang jangka

panjang. Dengan laba berarti perusahaan akan mampu membayar bunga yang

menjadi kewajibannya. Dari tabel V.15 dapat diketahui bahwa : Pada tahun 1996

time interest earned perusahaan sebesar –15,8. Hal ini menunjukkan bahwa pada

tahun 1996 perusahaan belum mampu membayar bunga dengan menggunakan

labanya. Tahun 1997 dan 1998 nilai time interest earned masih negatif, yaitu

Page 75: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

masing-masing bernilai –7,16 dan –2,03. Meskipun masih dalam nilai negatif,

namun dari tahun 1996 sampai 1998 perusahaan memperlihatkan peningkatan

kemampuannya dalam membayar bunga dengan laba yang diperoleh. Tahun 1999

nilai time interest earned sebesar 22,7. Namun pada tahun berikutnya yaitu pada

tahun 2000 nilai time interest earned turun menjadi 15,9.

Tahun 2001, 2002, dan 2003 nilai time interest earned kembali meningkat

yaitu masing-masing menjadi bernilai 24,8 pada tahun 2001, 32,3 untuk tahun

2002, dan 36,6 di tahun 2003. Peningkatan nilai time interest earned

menunjukkan adanya peningkatan kinerja perusahaan sehingga laba yang

diperoleh dapat digunakan untuk membayar biaya bunga. Pada tahun 2004 time

interest earned kembali turun sebanyak 18,5, yaitu menjadi sebesar 18,1, dan

kembali meningkat pada tahun 2005 dengan nilai 23,6.

Setelah dilakukan perhitungan terhadap laporan keuangan, maka penulis

melakukan penilaian kinerja terhadap PT. Sari Husada Tbk. dengan menggunakan

sistem pemberian ranking dan point sebagai berikut:

1. Tabel V.16 diketahui bahwa PT. Sari Husada Tbk. memiliki kinerja keuangan

terbaik berdasarkan rasio likuiditas adalah pada tahun 2003. Kinerja terbaik

kedua berdasarkan rasio likuiditas adalah tahun 2002. Tahun yang memiliki

kinerja terburuk adalah pada tahun 1996. Tingginya tingkat kinerja

berdasarkan rasio likuiditas ini menandakan bahwa PT. Sari Husada Tbk.

dapat menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya.

2. Tabel V.17 diketahui bahwa PT. Sari Husada Tbk. memiliki kinerja keuangan

terbaik berdasarkan rasio leverage adalah pada tahun 2005. Kinerja terbaik

kedua adalah tahun 2002. Tahun yang memiliki kinerja terburuk berdasarkan

Page 76: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

rasio ini adalah tahun 1996 dan 1997. Rasio leverage yang baik menandakan

bahwa aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menjamin keseluruhan hutang

sehingga kinerja perusahaan dalam mengelola hutang perusahaan semakin

baik.

3. Tabel V.18 diketahui bahwa PT. Sari Husada Tbk. memiliki kinerja keuangan

terbaik berdasarkan rasio aktivitas adalah pada tahun 2005. Terbaik kedua

adalah tahun 2001. Kinerja terburuk berdasarkan rasio ini adalah tahun 2002.

Rasio aktivitas yang baik menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola

sumber dana yang dimilikinya dengan baik.

4. Tabel V.19 diketahui bahwa PT. Sari Husada Tbk. memiliki tingkat rasio

profitabilitas terbaik adalah tahun 2001 dan terbaik kedua adalah 2005.

Tingkat rasio terburuk adalah tahun 1998. Tingkat rasio profitabilitas yang

baik menunjukkan bahwa kinerja manajemen untuk menghasilkan laba bagi

perusahaan semakin baik.

5. Tabel V.20 diketahui bahwa PT. Sari Husada Tbk. memiliki kinerja terbaik

berdasarkan rasio keuangan secara keseluruhan adalah pada tahun 2005

dengan total point sebanyak 120. Terbaik kedua adalah pada tahun 2001

dengan total point 107. Dan untuk kinerja keuangan terburuk adalah pada

tahun 1997.

B. Evaluasi Tingkat Pertumbuhan

Untuk menjawab pertanyaan kedua maka dilakukan evaluasi tingkat

pertumbuhan sebagai berikut:

Page 77: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

EPSt – EPSt—1g =

EPSt-1

Tabel V.21

Evaluasi Tingkat Pertumbuhan

Tahun EPS g

1996 621 -

1997 500 -0,20

1998 80 -0,84

1999 491 5,14

2000 716 0,46

2001 1225 0,71

2002 565 -0,54

2003 863 0,53

2004 95,94 -0,89

2005 154,35 0,61

Sumber : Lampiran 2

Dari tabel V.21 dapat diketahui bahwa tingkat pertumbuhan PT. Sari

Husada Tbk. berdasarkan perbandingan pendapatan laba per saham bersih dari

tahun ke tahun berfluktiasi. Pada tahun 1997 pendapatan laba per saham bersih

menurun sebanyak 121, dengan nilai evaluasi sebesar 0,20. Untuk tahun 1998

pendapatan laba bersih masih terus menurun dari tahun 1997 dengan nilai

evaluasi sebesar 0,84. Tanda negatif dalam hasil evaluasi menunjukkan bahwa

pendapatan laba per saham pada tahun yang bersangkutan mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya. Tahun 1999 sampai tahun 2001 pendapatan laba per

saham bersih meningkat, masing – masing memiliki nilai evaluasi sebesar 5,14,

0,46, dan 0,71.

Page 78: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Untuk tahun 2002 pendapatan bersih per saham kembali menurun sebesar

yaitu dengan nilai evaluasi sebesar 0,54. Namun pada tahun 2003 pertumbuhan

perusahaan kembali meningkat yaitu dengan nilai evaluasi sebesar 0,53. Tahun

2004 kembali tingkat pertumbuhan perusahaan menurun menjadi sebesar 0,89.

Tapi kembali meningkat sebesar 0,61 di tahun 2005.

C. Pembahasan

1. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rasio keuangan dapat

diketahui bahwa kinerja PT. Sari Husada Tbk. selama tahun 1996 sampai

tahun 2005 dapat dikatakan tidak stabil. Pada tahun 1997 dan 1998 terjadi

penurunan kinerja, hal ini dikarenakan pada dua tahun tersebut terjadi

krisis moneter. Perkenomian negara menjadi tidak stabil, semua harga

meningkat dan daya beli masyarakat menurun dikarenakan banyak kantor

gulung tikar dan mengurangi jumlah karyawan mereka. Hal ini juga

memberikan dampak pada tingkat penjualan perusahaan. Hal ini yang

menyebabkan pada tahun 1997 dan 1998 kinerja perusahaan menurun.

Pada tahun 2005, kinerja perusahaan selama tahun 1996 sampai tahun

2005, dikatakan yang terbaik karena memiliki total point sebesar 120.

Kinerja perusahaan pada tahun 2005 baik karena pada tahun 2005

penjualan produk-produk perusahaan meningkat sebanyak 28 persen (

Kompas, 29/03 ). Selain itu PT. Sari Husada Tbk. juga mendapatkan

penghargaan sebagai Best Brand Award 2005 untuk kategori susu formula

terbaik di Indonesia, dan juga PT. Sari Husada Tbk. telah mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat. ( Lampiran 3 ).

Page 79: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

2. Berdasarkan tabel V.21, tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. dari

tahun ke tahun tidak stabil, bahkan terdapat peningkatan yang cukup

banyak dari tahun sebelumnya. Peningkatan yang cukup besar tersebut

adalah tahun 1999. Pada tahun 1999 pertumbuhan meningkat cukup

banyak dari tahun sebelumnya yaitu tahun 1998. Hal ini disebabkan karena

penjualan perusahaan pada tahun 1999 meningkat dua kali lipat dari tahun

1998.

Page 80: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan mengenai kinerja PT. Sari Husada Tbk.

pada tahun 1996 sampai 2005 dan tingkat pertumbuhannya, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan dengan metode analisis rasio

keuangan, maka dapat diketahui bahwa kinerja PT. Sari Husada Tbk. yang

terbaik adalah pada tahun 2005, dengan total point sebanyak 120. Dan

untuk kinerja keuangan terburuk adalah pada tahun 1997.

2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rasio likuiditas, keadaaan

keuangan perusahaan dapat dikatakan bergelombang dari tahun 1996

sampai dengn tahun 2005, namun masih berada diatas batas likuid yang

distandarkan. Perhitungan dengan menggunakan rasio profitabilitas,

efisiensi operasi perusahaan dapat dikatakan bergelombang dari tahun

1996 sampai tahun 2005. Berdasarkan perhitungan rasio aktivitas,

perputaran persediaan dalam gudang untuk menjadi kas atau piutang dari

tahun 1996 sampai 2005 tarus meningkat, ini menunjukkan kinerja

perusahaan baik. Berdasarkan rasio leverage, kemampuan perushaan

dalam memenuhi kewajiban finansialnya semakin baik, karen dari tahun

1996 sampai tahun 2005 menurun.

3. Tingkat pertumbuhan PT. Sari Husada Tbk. dapat dikatakan

bergelombang. Naik maupun turunnya pendapatan bersih per saham, yang

Page 81: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

dapat mempengaruhi tingkat perumbuhan suatu perusahaan, merupakan

hal yang wajar dalam dunia bisnis. Karena yang diharapkan pada

umumnya perusahaan adalah stabilitas laba. Laba yang terus menerus

meningkat tanpa ada penurunan juga tidak baik, namun laba yang terus

menerus turun juga akan merugikan perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan

saran untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sebagai berikut :

1. Kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya

diharapkan dapat terus berada diatas batas standar likuiditas.

2. Perusahaan hendaknya dapat meningkatkan efisiensi operasi dalam

perusahaan, agar laba yang diperoleh semakin cukup untuk menutup

biaya-biaya, bunga dan untuk pembagian deviden.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi, yaitu pencatatan

langsung terhadap data yang telah dipublikasikan yang diperoleh penulis

dari internet, sehingga penulis tidak mengecek kebenaran data dengan

yang dimiliki perusahan, karena sudah data sudah melalui proses auditing.

2. Alat analisis yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan metode

analisis rasio keuangan. Apabila dihitung dengan menggunakan alat

analisis yang lain maka hasilnya juga akan berbeda.

Page 82: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Daftar pustaka

Prof. Dr. Soediyono R., M.B.A. ( 1991 ), Analisis Laporan Keuangan,Yogyakarta: Liberty.

Bringham, Eugene F and Fred Weston. ( 1993 ), Dasar – Dasar ManajemenKeuangan, Jilid 1, edisi Kesembilan,Erlangga.

Helfert, Erich A., D.B.A. ( 1993 ), Analisis Laporan Keuangan, edisi Ketujuh,Erlangga.

T. Hani Handoko. ( 1995 ), Manajemen, edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE

Fred Weston and Thomas E. Copeland. (1995), Manajemen Keuangan, Jilid 1,Edisi Kesembilan, Binarupa Aksara.

Munawir. (1999), Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.

Bringham, Eugene F and Houston, Joel F. ( 2001 ), Manajemen Keuangan, edisiKedelapan , Erlangga.

A. Yudi Yuniarto. ( 2001 ), Diktat Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Drs. Noegroho Boedijoewono. ( 2001 ), Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis,Jilid 1, Edisi Keempat, UPP AMP YKPN.

Rico Lesmana dan Rudi Surjanto. (2004), Financial Performance Analyzing,Pedoman Menilai Kinerja Keuangan untuk perusahaan Tbk., Yayasan,BUMN, BUMD dan organisasi lainnya, Elex Media Komputindo.

www.indoexchange.com

www. sarihusada.co.id

Page 83: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.16

Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Likuiditas

PT. Sari Husada Tbk.

Tahun 1996 – 2005

Tahun Current ratio

( CR )

Quick ratio

( QR )

Ranking Point Total

CR QR CR QR

1996 0.95 0.47 10 10 1 1 2

1997 1.07 0.79 9 9 2 2 4

1998 5.47 4.04 6 7 5 4 9

1999 4.94 3.42 8 8 3 3 6

2000 5.58 4.06 5 6 6 5 11

2001 5.15 4.17 7 5 4 6 10

2002 7.89 5.99 2 2 9 9 18

2003 8.42 6.96 1 1 10 10 20

2004 5.6 4.83 4 4 7 7 14

2005 7 5.8 3 3 8 8 16

Page 84: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.17

Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Leverage

PT. Sari Husada Tbk.

Tahun 1996 – 2005

Tahun TDTA DER LTD TIERanking Point

TotalTDTA DER LTD TIE TDTA DER LTD TIE

1996 0.4 0.66 0.02 -15.8 10 1 9 10 1 10 2 1 14

1997 0.35 0.55 0 -7.16 9 2 10 9 2 9 1 2 14

1998 0.13 0.15 0.09 -2.03 3 8 7 8 8 3 4 3 18

1999 0.15 0.18 0.08 22.7 5 6 8 5 6 5 3 6 20

2000 0.16 0.19 0.13 15.9 7 5 4 7 4 6 7 4 21

2001 0.15 0.17 0.13 24.8 6 7 5 3 5 4 6 8 23

2002 0.11 0.12 0.24 32.3 2 9 3 2 9 2 8 9 28

2003 0.1 0.11 0.12 36.6 1 10 6 1 10 1 5 10 26

2004 0.16 0.28 0.29 18.1 8 3 1 6 3 8 10 5 26

2005 0.13 0.2 0.25 23.6 4 4 2 4 7 7 9 7 30

Keterangan : TDTA = Total Debt To Total Asset Ratio

DER = Total Debt To Equity Ratio

LTD = Long Term Debt To Equty Ratio

TIE = Timed Interest Earned

Page 85: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.18

Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Aktivitas

PT. Sari Husada Tbk.

Tahun 1996 – 2005

Tahun ITO TATO FATORanking Point

TotalITO TATO FATO ITO TATO FATO

1996 3.22 1.1 1.76 7 4 9 4 7 2 131997 5.81 1.06 1.7 2 6 10 9 5 1 15

1998 3.91 0.86 1.94 5 8 8 6 3 3 121999 3.2 1.1 3.22 8 5 5 3 6 6 15

2000 3.34 1.12 4.55 6 3 2 5 8 9 222001 5.63 1.17 3.61 3 2 4 8 9 7 24

2002 -3.3 0.86 2.72 10 9 7 1 2 4 72003 -3.2 0.76 2.82 9 10 6 2 1 5 8

2004 5.08 1.01 4.46 4 7 3 7 4 8 192005 6.47 1.46 6.03 1 1 1 10 10 10 30

Keterangan : ITO = Inventory Turn Over

TATO = Total Asset Turn Over

FATO = Fixed Asset Turn Over

Page 86: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.19

Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas

PT. Sari Husada Tbk.

Tahun 1996 – 2005

Tahun GPM(1)

OPM(2)

NPM(3)

ROI(4)

OIA(5)

ROE(6)

Ranking Point Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1996 0.45 0.26 0.18 0.2 0.29 1.18 3 6 4 5 5 5 8 5 7 6 6 6 381997 0.45 0.27 0.17 0.17 0.28 0.62 4 5 6 6 6 8 7 6 5 5 5 3 31

1998 0.33 0.19 0.04 0.04 0.17 0.12 10 10 9 9 10 10 1 1 2 2 1 1 81999 0.41 0.28 0.2 0.22 0.31 0.98 6 3 3 4 3 7 5 8 8 7 8 4 40

2000 0.38 0.28 0.22 0.24 0.31 1.43 7 4 2 3 4 4 4 7 9 8 7 7 422001 0.38 0.29 0.24 0.28 0.34 2.45 8 2 1 1 2 2 3 9 10 10 9 9 50

2002 0.36 0.25 0.14 0.13 0.22 1.13 9 7 8 8 8 6 2 4 3 3 3 5 202003 0.47 0.31 0.02 0.02 0.24 0.17 1 1 10 10 7 9 10 10 1 1 4 2 28

2004 0.46 0.2 0.15 0.15 0.21 1.85 2 9 7 7 9 3 9 2 4 4 2 8 292005 0.42 0.25 0.18 0.27 0.37 2.94 5 8 5 2 1 1 6 3 6 9 10 10 44

Keterangan : GPM = Gross Profit Margin OIA = Operating Income On Operating Asset

OPM = Operating Profit Margin ROE = Return On Common Equity

NPM = Net Profit Margin

ROI = Return On Investment

Page 87: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Tabel V.20

Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan

PT. Sari Husada Tbk.

Tahun 1996 – 2005

Jenis Rasio 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005Rasio Likuiditas 2 4 9 6 11 10 18 20 14 16Rasio Leverage 14 14 18 20 21 23 28 26 26 30Rasio Aktivitas 13 15 12 15 22 24 7 8 19 30Rasio Profitabilitas 38 31 8 40 42 50 20 28 29 44

Total 67 64 47 81 96 107 73 82 88 120

Page 88: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Lampiran 1

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 DESEMBER 1996-1997

Aktiva 1996 1997

Aktiva lancar

Kas dan setara kas 4,024,274,872 2,649,231,637

Piutang usaha 20,987,585,515 53,328,629,272

Piutang lain-lain 501,105,678 1,042,421,057

Persediaan 33,499,312,846 21,209,402,876

Pajak dibayar dimuka 3,623,786,274 1,559,662,156

Uang muka 2,897,910,351 939,371,724

Biaya dibayar dimuka 660,252,557 375,574,889

Jumlah aktiva lancar 66,194,228,093 81,104,293,611

Aktiva tidak lancar

Investasi dalam bentuk saham 155,100,000 155,100,000

Aktiva tetap 92,055,853,296 116,230,375,455

Selisih biaya perolehan aktiva

bersih anak perusahaan16,977,062,165 16,006,982165

Aktiva lain-lain 1,289,801,546 473,516,043

Jumlah aktiva tidak lancar 110,477,817,007 132,865,973,663

JUMLAH AKTIVA 176,672,045,100 213,970,267,274

Page 89: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kewajiban dan ekuitas 1996 1997

Kewajiban lancar

Hutang bank 17,500,000,000 50,200,000,000

Hutang usaha 17,648,143,778 16,213,735,631

Hutang dividen 29,862,026,821 -

Hutang lain-lain 318,946,782 730,359,387

Hutang pajak 2,557,837,940 6,944,350,945

Biaya yang masih harus dibayar 1,458,098,795 1,026,884,592

Hutang sewa guna usaha yang

jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

312689,682 423,205,893

Jumlah kewajiban lancar 69,377,743,798 75,538,536,448

Kewajiban tidak lancar

Hutang sewa guna 233,896,286 35,414,865

Kewajiban lainnya 445,501,631 -

Jumlah kewajiban tidak lancar 679,397,917 35,414,865

Ekuitas

Modal saham 29,838,875,000 59,677,750,000

Agio saham 35,806,825,900 3,967,950,900

Selisih penilaian kembali aktiva

tetap1,145,463,472 1,145,463,472

Saldo laba 39,543,721,013 71,609,152,819

Jumlah ekuitas 106,334,885,385 136,400,317,191

Jumlah kewajiban dan ekuitas 176,392,027,100 211,974,268,504

Page 90: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 DESEMBER 1998-1999

Aktiva 1998 1999

Aktiva lancar

Kas dan setara kas 38,904,185,493 110,915,254,467

Deposito berjangka 120,000,000 70,000,000

Piutang usaha 50,960,019,804 38,454,811,524

Piutang lain-lain 3,404,584,138 17,914,319,133

Persediaan 41,010,033,959 79,076,022,575

Pajak dibayar dimuka 8,169,075,265 6,758,451,481

Uang muka 13,085,765,674 1,846,082,367

Biaya dibayar dimuka 697,353,791 1,923,970,634

Jumlah aktiva lancar 156,351,018,124 256,958,912,181

Aktiva tidak lancar

Investasi dalam bentuk saham 155,100,000 155,100,000

Aktiva tetap 109,812,567,945 122,042,593,503

Selisih biaya perolehan aktiva

bersih anak perusahaan11,981,236,624 7,987,491,083

Aktiva lain-lain 2,500,363,451 2,939,362,528

Jumlah aktiva tidak lancar 124,449,268,020 133,124,547,114

JUMLAH AKTIVA 280,800,286,144 390,083,459,295

Page 91: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kewajiban dan ekuitas 1998 1999

Kewajiban lancar

Hutang bank 2,000,000,000 -Hutang usaha 12,148,728,835 14,811,685,078Hutang dividen 4,664,813,148 628,783,331Hutang lain-lain 13,383,134 27,356,183,130Hutang pajak 624,183,143 9,175,327,234Biaya yang masih harus dibayar 4,111,487,890 -Keuntungan yang ditangguhkan 4,933,613,959 -Hutang sewa guna usaha yang

jatuh tempo dalam waktu satu

tahun63,809,102 -

Jumlah kewajiban lancar 28,560,019,211 51,971,978,773Kewajiban tidak lancar

Kewajiban pajak tangguhan 7,474,275,602 6,801,925,173

Hak minoritas atas aktiva bersih

anak perusahaan15,430,556 42,838,652

Jumlah kewajiban tidak lancar 7,489,706,158 6,844,763,825

Ekuitas

Modal saham 88,024,681,500 88,024,681,500

Agio saham 79,669,972,800 79,669,972,800Selisih penilaian kembali aktiva

tetap 1,145,463,472 1,145,463,472

Saldo laba 63,615,057,232 81,917,319,907Saldo laba yang belum

dicadangkan 12,295,385,771 80,495,895,884

Jumlah ekuitas 244,750,560,775 331,253,333,563

Jumlah kewajiban dan ekuitas 280,800,286,144 390,070,076,161

Page 92: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2000-2001

Aktiva 2000 2001

Aktiva lancar

Kas dan setara kas 193,679,000,000 295,860,000,000

Piutang usaha 79,531,000,000 118,491,000,000Piutang lain-lain 917,000,000 2,955,000,000

Persediaan 111,931,000,000 102,492,000,000Pajak dibayar dimuka 2,133,000,000 -

Piutang kontrak valuta berjangka - 13,281,000,000Uang muka 17,238,000,000 3,348,000,000

Biaya dibayar dimuka 4,258,000,000 1,515,000,000

Jumlah aktiva lancar 409,687,000,000 537,942,000,000Aktiva tidak lancar

Piutang dari pihak yang

mempunyai hubungan istimewa2,664,000,000 2,742,000,000

Investasi dalam bentuk saham 155,000,000 155,000,000Aktiva tetap 125,853,000,000 252,434,000,000Goodwill 3,993,000,000 -Akiva pajak tangguhan-bersih 210,000,000 205,000,000Aktiva lain-lain 305,000,000 3,054,000,000

Jumlah aktiva tidak lancar 133,180,000,000 258,590,000,000

JUMLAH AKTIVA 542,867,000,000 796,532,000,000

Page 93: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kewajiban dan ekuitas 2000 2001

Kewajiban lancar

Hutang usaha 22,235,000,000 41,861,000,000

Hutang pajak 36,342,000,000 38,765,000,000Hutang lain-lain 718,000,000 1,610,000,000

Hutang dividen 114,000,000 108,000,000Biaya yang masih harus dibayar 14,010,000,000 22,049,000,000

Jumlah kewajiban lancar 73,419,000,000 104,393,000,000Kewajiban tidak lancar

Hutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 5,662,000,000 3,710,000,000

Kewajiban pajak tangguhan-bersih 5,986,000,000 4,854,000,000Penyisihan untuk kewajiban uang

jasa dan ganti rugi karyawan- 3,572,000,000

Hak minoritas 56,000,000 104,000,000

Jumlah kewajiban tidak lancar 11,704,000,000 12,240,000,000Ekuitas

Modal saham 91,762,000,000 91,762,000,000

Tambahan modal disetor 105,013,000,000 105,013,000,000Selisih penilaian kembali aktiva

tetap 1,145,000,000 1,145,000,000

Saldo labayang dicadangkan 133,210,000,000 264,621,000,000Saldo laba yang belum

dicadangkan 126,614,000,000 217,358,000,000

Jumlah ekuitas 457,744,000,000 679,899,000,000

Jumlah kewajiban dan ekuitas 542,867,000,000 796,532,000,000

Page 94: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2002-2003

Aktiva 2002 2003

Aktiva lancar

Kas dan setara kas 263,460,000,000 429,073,000,000Piutang usaha 139,184,000,000 176,270,000,000Piutang lain-lain 2,816,000,000 2,064,000,000Pendapatan ditangguhkan 482,000,000 1,865,000,000Persediaan 139,689,000,000 132,601,000,000Pajak dibayar dimuka 10,812,000,000 -

Uang muka 18,078,000,000 13,248,000,000Biaya dibayar dimuka 4,783,000,000 7,184,000,000

Jumlah aktiva lancar 579,304,000,000 762,305,000,000Aktiva tidak lancar

Investasi dalam bentuk saham 209,000,000 155,000,000

Aktiva tetap 258,960,000,000 280,055,000,000Aktiva lain-lain 10,126,000,000 2,590,000,000

Jumlah aktiva tidak lancar 269,295,000,000 282,800,000,000

JUMLAH AKTIVA 848,599,000,000 1,045,105,000,000

Page 95: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kewajiban dan ekuitas 2002 2003

Kewajiban lancar

Hutang usaha 64,698,000,000 59,984,000,000

Hutang pajak 0 10,398,000,000Hutang lain-lain 691,000,000 280,000,000

Hutang dividen 150,000,000 513,000,000Biaya yang masih harus dibayar 7,850,000,000 19,324,000,000

Jumlah kewajiban lancar 73,389,000,000 90,499,000,000Kewajiban tidak lancar

Hutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 6,677,000,000 2,510,000,000

Kewajiban pajak tangguhan-bersih 12,234,000,000 5,870,000,000Penyisihan untuk kewajiban uang

jasa dan ganti rugi karyawan3,108,000,000 3,108,000,000

Hak minoritas 141,000,000 168,000,000

Jumlah kewajiban tidak lancar 22,160,000,000 11,656,000,000Ekuitas

Modal saham 94,177,000,000 94,177,000,000

Tambahan modal disetor 172,864,000,000 172,864,000,000Selisih penilaian kembali aktiva

tetap 1,145,000,000 1,145,000,000

Saldo laba yang dicadangkan 264,621,000,000 264,621,000,000Saldo laba yang belum

dicadangkan 233,748,000,000 396,638,000,000

Jumlah ekuitas 766,555,000,000 929,445,000,000

Jumlah kewajiban dan ekuitas 8,065,185,000,000 10,345,645,000,000

Page 96: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004-2005

Aktiva 2004 2005

Aktiva lancar

Kas dan setara kas 569,393,000,000 413,021,000,000Surat berharga 63,897,000,000 29,882,000,000Piutang usaha 158,166,000,000 225,298,000,000Piutang lain-lain 2,124,000,000 1,493,000,000Persediaan 130,829,000,000 141,302,000,000Pajak dibayar dimuka 6,499,000,000 502,000,000

Uang muka 4,562,000,000 6,655,000,000Biaya dibayar dimuka 7,356,000,000 6,350,000,000

Jumlah aktiva lancar 942,826,000,000 824,503,000,000Aktiva tidak lancar

Tagihan restitusi pajak 0 448,000,000

Piutang dari pihak yang

mempunyai hubungan istimewa12,401,000,000 9,053,000,000

Investasi dalam bentuk saham 155,000,000 155,000,000

Aktiva tetap 242,441,000,000 227,992,000,000Akiva pajak tangguhan-bersih 1,450,000,000 1,504,000,000Kas yang dibatasi penggunaannya 16,314,000,000 18,405,000,000Aktiva lain-lain 4,439,000,000 5,203,000,000

Jumlah aktiva tidak lancar 277,200,000,000 262,760,000,000

JUMLAH AKTIVA 1,220,026,000,000 1,087,263,000,000

Page 97: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Kewajiban dan ekuitas 2004 2005

Kewajiban lancar

Hutang usaha 108,642,000,000 43,632,000,000Hutang pajak 34,638,000,000 40,142,000,000

Hutang lain-lain 683,000,000 988,000,000Hutang dividen 1,582,000,000 878,000,000

Biaya yang masih harus dibayar 22,683,000,000 32,137,000,000

Jumlah kewajiban lancar 168,228,000,000 117,777,000,000Kewajiban tidak lancar

Hutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa5,855,000,000 3,377,000,000

Kewajiban pajak tangguhan-bersih 9,135,000,000 7,084,000,000

Kewjiban imbalan kerja 12,938,000,000 14,228,000,000Hak minoritas 223,000,000 278,000,000

Jumlah kewajiban tidak lancar 28,151,000,000 24,967,000,000Ekuitas

Modal saham 98,500,000,000 98,676,000,000Tambahan modal disetor 337,343,000,000 344,454,000,000Modal saham diperoleh kembali

101,717,910 saham (105,236,000,000) (199,876,000,000)

330,607,000,000 243,254,000,000Opsi saham 5,104,000,000 4,331,000,000Selisih penilaian kembali aktiva

tetap 1,145,000,000 1,145,000,000

Saldo laba yang dicadangkan 371,289,000,000 371,289,000,000Saldo laba 315,502,000,000 324,500,000,000

Jumlah ekuitas 693,040,000,000 701,265,000,000Jumlah kewajiban dan ekuitas 1,220,026,000,000 1,087,263,000,000

Page 98: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

Lampiran 2

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 DESEMBER 1996 - 1997

1996 1997

Penjualan bersih 194,694,798,067 225,801,097,214

Beban pokok penjualan 108,017,075,337 123,126,451,644Laba bruto 86,677,722,730 102,674,645,570

Beban usahaPenjualan 27,079,871,649 33,136,780,273Umum dan administrasi 8,975,027,246 9,123,521,086

Jumlah beban usaha 36,054,898,895 42,260,301,359LABA USAHA 50,622,823,835 60,414,344,211

Penghasilan (beban) lain-lain

Pendapatan jasa manufaktur-bersih 1,990,267,523 2,973,763,011

Penghasilan bunga 853,920,524 602,241,721Keuntungan penjualan aktiva tetap 451,393,640 386,345,375

Beban bunga (4,067,404,870) (9,037,076,358)Lain-lain (bersih) (3,849,589,369) (3,479,940,129)

Beban lain-lain bersih (4,621,412,552) (8,555,666,380)

Laba sebelum pajak penghasilan 46,001,411,283 51,858,677,831Pajak penghasilan 10,906,748,400 14,571,443,100

Laba sebelum hak pemegang

saham minoritas35,094,662,883 37,287,234,731

LABA BERSIH 35,094,662,883 37,287,234,731Laba bersih per saham 621 500

Page 99: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 DESEMBER 1998 - 1999

1998 1999

Penjualan bersih 240,976,934,336 428,770,975,754Beban pokok penjualan 160,517,507,649 253,004,309,936

Laba bruto 80,459,426,687 175,766,665,818Beban usaha

Penjualan 23,138,851,544 29,249,349,929Umum dan administrasi 11,068,119,772 24,693,108,019

Jumlah beban usaha 34,206,971,316 53,942,457,948LABA USAHA 46,252,455,371 121,824,207,870

Penghasilan (beban) lain-lain

Pendapatan jasa manufaktur-bersih 2,393,917,002 7,294,528,465Amortisasi premi kontrak valas

berjangka (4,349,383,540) (16,719,823,288)

Penghasilan bunga 4,285,254,737 6,185,862,324Keuntungan penjualan aktiva tetap 545,465,589 314,287,875

Beban bunga (27,031,610,088) (819,878,244)Lain-lain (bersih) (6,455,850,029) 6,110,624,100

Beban lain-lain bersih (30,612,206,329) 2,365,601,232

Laba sebelum pajak penghasilan 15,640,249,042 124,189,809,102Beban pajak penghasilan (5,332,555,811) (37,659,628,218)Laba sebelum hak pemegang

saham minoritas 10,307,693,231 86,530,180,884

Hak minoritas atas bagian laba

bersih anak perusahaan (5,430,556) (27,408,096)

LABA BERSIH 10,302,262,675 86,502,772,788Laba bersih per saham 80 491

Page 100: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2000 - 2001

2000 2001

Penjualan bersih 606,242,000,000 932,942,000,000Beban pokok penjualan 373,363,000,000 577,314,000,000

Laba bruto 232,879,000,000 355,628,000,000Beban usaha

Penjualan 35,086,000,000 55,841,000,000Umum dan administrasi 28,541,000,000 32,235,000,000

Jumlah beban usaha 63,627,000,000 88,076,000,000LABA USAHA 169,252,000,000 267,552,000,000

Penghasilan (beban) lain-lain

Diskonto kontrak valas berjangka 2,133,000,000 -Penghasilan bunga 10,635,000,000 10,810,000,000

Keuntungan penjualan aktiva tetap 613,000,000 2,700,000,000Lain-lain (bersih) 5,544,000,000 36,113,000,000

Beban lain-lain bersih 18,925,000,000 49,623,000,000

Laba sebelum pajak penghasilan 188,177,000,000 317,175,000,000Beban pajak penghasilan 56,742,000,000 92,361,000,000Laba sebelum hak minoritas 131,435,000,000 224,814,000,000Hak minoritas atas bagian laba

bersih anak perusahaan 24,000,000 48,000,000

LABA BERSIH 131,411,000,000 224,766,000,000

Laba bersih per saham 716 1225

Page 101: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2002 - 2003

2002 2003

Penjualan bersih 733,378,000,000 796,677,000,000Beban pokok penjualan 466,534,000,000 422,583,000,000

Laba bruto 266,844,000,000 374,094,000,000Beban usaha

Penjualan 48,227,000,000 87,935,000,000Umum dan administrasi 34,280,000,000 37,698,000,000

Jumlah beban usaha 82,507,000,000 125,633,000,000LABA USAHA 184,337,000,000 248,461,000,000

Penghasilan (beban) lain-lain

Keuntungan selisih kurs bersih (40,207,000,000) (22,044,000,000)Penghasilan bunga 5,707,000,000 6,791,000,000

Keuntungan penjualan aktiva tetap 967,000,000 20,000,000Lain-lain (bersih) 5,391,000,000 (2,137,000,000)

Beban lain-lain bersih (28,142,000,000) (17,370,000,000)

Laba sebelum pajak penghasilan 156,195,000,000 231,091,000,000Beban pajak penghasilan (49,842,000,000) (68,535,000,000)Laba sebelum hak minoritas 106,353,000,000 162,556,000,000Hak minoritas atas bagian laba

bersih anak perusahaan (37,000,000) (18,000,000)

LABA BERSIH 106,316,000,000 16,253,800,000

Laba bersih per saham 565 863

Page 102: PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS …repository.usd.ac.id/13904/2/022214083_Full.pdf · tugas akhir penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan studi

PT. SARI HUSADA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2004 - 2005

2004 2005

Penjualan bersih 1,235,159,000,000 1,583,143,000,000Beban pokok penjualan 664,139,000,000 913,700,000,000

Laba bruto 571,020,000,000 669,443,000,000Beban usaha

Penjualan 168,716,000,000 168,388,000,000Umum dan administrasi 152,410,000,000 103,986,000,000

Jumlah beban usaha 321,126,000,000 272,374,000,000LABA USAHA 249,894,000,000 397,069,000,000

Penghasilan (beban) lain-lain

Keuntungan selisih kurs, bersih 29,236,000,000 10,476,000,000Penghasilan bunga 13,789,000,000 16,846,000,000

Keuntungan penjualan aktiva tetap 209,000,000 258,000,000Surat ketetapan pajak 2,824,000,000 -

Lain-lain (bersih) 3,205,000,000 3,505,000,000Beban lain-lain bersih 43,615,000,000 31,085,000,000

Laba sebelum pajak penghasilan 293,509,000,000 428,154,000,000Beban pajak penghasilan 111,583,000,000 138,331,000,000Laba sebelum hak minoritas 181,926,000,000 289,823,000,000Hak minoritas atas bagian laba

bersih anak perusahaan 48,000,000 55,000,000

LABA BERSIH 181,878,000,000 289,768,000,000Laba bersih per saham 95,94 154,35