pemicu 2 etika & hukum - melisa

39
Isu etik • Isu etik adalah titik awal pembahasan masalah etika klinis • Konflik berkepanjangan sering disebabkan karena klinisi tidak trampil menguak aspek etik pasien yang dihadapinya • Isu etik dapat ditarik dari KDB ( moral principle/principle-based ethics/ PBE ) • KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi dokter. YL-BLOK 1- 2010

Upload: yeriano

Post on 08-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

etika 6

TRANSCRIPT

Page 1: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Isu etik

• Isu etik adalah titik awal pembahasan masalah etika klinis

• Konflik berkepanjangan sering disebabkan karena klinisi tidak trampil menguak aspek etik pasien yang dihadapinya

• Isu etik dapat ditarik dari KDB ( moral principle/principle-based ethics/ PBE )

• KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi dokter.

YL-BLOK 1- 2010

Page 2: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Etika Klinis (Jonsen, siegler & winslade, 2002)

1. Medical Indication( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai … dari sisi etik kaidah yang digunakan adalah beneficence dan nonmaleficence )

2. Patient Preferrence(terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban yang akan diterimanya … cerminan kaidah otonomi)

3. Quality of Life(aktualisasi salah satu tujuan kedokteran :memperbaiki, menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani … terkait dengan beneficence, nonmaleficence & otonomi)

4. Contextual Features(menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi pembuatan keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi, budaya … kaidah terkait justice )

YL-BLOK 1- 2010

Page 3: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Isu etik sering sudah nampak jelas pada kasus (insight), karena adanya satu KDB yang dominan mewarnai kasus tsb.

Contoh kasus sederhana : perlunya informed consent, jelas isu etiknya adalah keberlakuan KDB otonomi.

KDB ini yang akan membingkai kasus di atas.

Kemutlakan pemberlakuan 1 KDB atas 1 kasus konkrit dikenal dengan ketegaran moral (moral stringency)

YL-BLOK 1- 2010

Page 4: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Asas Prima Facie

• Merupakan pemilihan 1 KDB ter”absah” sesuai konteks (data) yang ada pada kasus.

• Dalam penanganan pasien di klinik, setelah indikasi medik, pengelolaan juga ditentukan oleh “seni” berbasis KDB.

• Asas prima facie mengisyaratkan KDB yang lama akan ditinggalkan, diganti dengan KDB baru yang lebih absah.

YL-BLOK 1- 2010

Page 5: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

The patient’s contexts for prima facie’s choice(Agus Purwadianto, 2004)

Beneficence Autonomy

Non maleficence

J usticeTime

G eneral benefit result, most of people,

Elective, educated, bread-w inner, mature person

Vulnerables, emergency, life saving, minor

> 1 person, others similarity, community / social’s rights

YL-BLOK 1- 2010

Page 6: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

beneficence

ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar dan berlaku pada banyak pasien lainnya, sehingga dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien

dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang akan dialami pasiennya akan lebih banyak dibandingkan dengan kerugiannya.

prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah menjadi atau dalam keadaan yang umum

YL-BLOK 1- 2010

Page 7: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

non maleficence

• Dalam konteks, prinsip prima-facienya adalah ketika pasien (berubah menjadi atau dalam keadaan) gawat darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanya.

• Atau konteks ketika menghadapi pasien yang rentan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari kelompok anak-anak atau orang uzur ataupun juga kelompok perempuan (dalam konteks isu jender).

YL-BLOK 1- 2010

Page 8: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

autonomy

• Dalam konteks autonomy, prima facie disini muncul (berubah menjadi atau dalam keadaan) pada sosok pasien yang berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan berkepribadian matang.

YL-BLOK 1- 2010

Page 9: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

justice

• Prima facienya pada (berubah menjadi atau dalam keadaan) konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri.

• Hak orang lain ini khususnya mereka yang sama atau setara dalam mengalami gangguan kesehatan di luar diri pasien, serta membahas hak-hak sosial masyarakat atau komunitas sekitar pasien.

YL-BLOK 1- 2010

Page 10: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

kesimpulan

• Kaidah Dasar Bioetika (Principle-based ethics) merupakan metode tangguh memunculkan isu etik pasien, sebagai pendamping isu medik dalam penanganan klinik.

• Hal ini akan memberi dampak cara berpikir kritis rasional dalam melakukan analisis pembenaran moral sekaligus ketegaran moral.

YL-BLOK 1- 2010

Page 11: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

• Ada 4 KDB yang masing-masing saling berebut untuk tampil sebagai acuan dasar isu etik melalui prinsip prima facienya masing-masing sesuai dengan ciri-ciri konteks ”berubah menjadi” atau ”dalam keadaan pasien”.

• Prinsip prima facie praktis, menjadi model berpikir kritis yang dapat diterapkan pada analisis etik pelbagai kasus konkrit lainnya, (sebagai subyek penelitian, pasien berdilema etik dalam perawatan yang memerlukan pemecahan etis ataupun penelusuran pelanggaran etik profesi )

YL-BLOK 1- 2010

Page 12: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK & SISTEM PELAPORAN RUMAH SAKIT

Page 13: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

APAKAH REKAM MEDIK?

• CATATAN KONFIDENSIAL• DISIMPAN OLEH DOKTER, RS DAN PUSAT

PELAYANAN KESEHATAN LAIN (ISI MILIK PASIEN, DOKUMEN MILIK SIAPA?)

• MERANGKUM KONTAK PASIEN DENGAN PELAYANAN: DATA PASIEN, PEMERIKSAAN, PENGOBATAN DAN TINDAKAN YANG DIBERIKAN, KORESPONDENSI DEMI KESINAMBUNGAN PELAYANAN

• BIASANYA DALAM BENTUK KARTU

Page 14: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

SEJARAH

• CORAT-CORET DOKTER PRIBADI, UNTUK MEMUDAHKAN MENGINGAT

• AWAL ABAD 20, PENDEKATAN ILMIAH DALAM PRAKTEK DAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN: SETIAP PASIEN MEMILIKI REKAM MEDIK

• ABSTRAKSI REKAM MEDIK UNTUK PELAPORAN KESEHATAN MASYARAKAT(STATISTIKA RUMAH SAKIT)

• STRUKTUR INTERNAL REKAM MEDIK BERORIENTASI MASALAH (LAWRENCE WEED, 1969): MENINGKATKAN PATIENT CARE

• KOMPUTERISASI• WEB-BASED (REKAM MEDIK VIRTUAL)

Page 15: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

MANFAAT REKAM MEDIK

• KOMUNIKASI MENGENAI APA YANG DIRENCANAKAN ATAU TELAH DILAKUKAN

• PENINGKATAN MUTU PELAYANAN • INFORMASI UNTUK PENGENDALIAN

PENYAKIT DI MASYARAKAT• PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN

PELAYANAN KESEHATAN• SEBAGAI DOKUMEN HUKUM• SEBAGAI BAHAN PENELITIAN DAN

PENDIDIKAN

Page 16: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

PENGISIAN REKAM MEDIK

• DATA RELEVAN (ADMINISTRATIVELY AND CLINICALLY RELEVANT) YANG DIREKAM PADA WAKTU PELAYANAN DIBERIKAN

• SEBAIKNYA CUKUP SEKALI DAN TIDAK DUPLIKASI

• INFORMASI DARI DATA YANG DIREKAM DAPAT DIMANFAATKAN OLEH MEREKA YANG BERWENANG MEMANFAATKANNYA, DI RS YANG SAMA ATAU TEMPAT LAIN

Page 17: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

KRITERIA REKAM MEDIK

• DAPAT DIBACA DENGAN JELAS• STRUKTUR SAMA ANTARA SATU REKAM

MEDIK DENGAN REKAM MEDIK YANG LAIN• ITEM DATA YANG DICATAT BERSIFAT

VITAL, ESENSIAL DAN SEDIKIT MUNGKIN YANG NON ESENSIAL

• MUTU DATA DAPAT DIPERTANGGUNG-JAWABKAN

Page 18: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

ELEMEN DATA REKAM MEDIK

• INFORMASI PASIEN: nomor ID, nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat

• INFORMASI KUNJUNGAN: unit atau instalasi, dokter yang memeriksa, asuransi, disposisi (pulang, dirawat, dirujuk)

• INFORMASI KLINIK: keluhan, riwayat sakit, riwayat keluarga, kondisi sosial dan perilaku, pemeriksaan fisik, lab, diagnosis, prosedur pengobatan dan tindakan

• MEMUAT DATA EPISODE KUNJUNGAN TETAPI JUGA DATA LONGITUDINAL (LIFE-TIME)

Page 19: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

JENIS STRUKTUR REKAM MEDIK

• REKAM MEDIK BERORIENTASI WAKTU (TIME ORIENTED MEDICAL RECORD)

• REKAM MEDIK BERORIENTASI SUMBER (SOURCE ORIENTED MEDICAL RECORD)

• REKAM MEDIK BERORIENTASI MASALAH (PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD)

Page 20: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK BERORIENTASI WAKTU

• FOLLOW UP PEMERIKSAAN PASIEN DICATAT DAN DISUSUN MENURUT TANGGAL DAN JAM

• LAPORAN LAB DISUSUN MENURUT TANGGAL DAN JAM

• TINDAKAN DAN PENGOBATAN DISUSUN MENURUT TANGGAL DAN JAM

• SEMUA DATA TERCAMPUR

Page 21: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK BERORIENTASI SUMBER

• HASIL PEMERIKSAAN DAN PERINTAH DOKTER DITEMPAT TERTENTU

• LAB DIKUMPULKAN DI TEMPAT TERTENTU

• HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI DIMASUKKAN DI AMPLOP YANG JUGA BERISI FILM

Page 22: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK BERORIENTASI MASALAH (PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD)

• KELUHAN SUBYEKTIF: TANGGAL1, TANGGAL2, TANGGAL3 (S)

• PEMERIKSAAN OBYEKTIF: TANGGAL1, TANGGAL2, TANGGAL3 (O)

• PENILAIAN (ASSESSMENT) TERMASUK DIAGNOSIS MASALAH: TANGGAL1, TANGGAL2, TANGGAL 3 (A)

• PERENCANAAN (PLAN): TANGGAL1, TANGGAL 2, TANGGAL3 (P)

• CATATAN KEMAJUAN MENGATASI MASALAH (PROGRESS NOTES)

Page 23: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

BENTUK REKAM MEDIK

• REKAM MEDIK KARTU• REKAM MEDIK ELEKTRONIK

Page 24: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK KARTU

– "Rekam medik dalam bentuk kartu sudah jauh dari memadai….melecehkan profesi yang menciptakannya. Lebih sering, kartu rekam medik tersebut terlalu tebal, compang-camping, tidak terorganisasi secara rapi, bahkan tidak terbaca; catatan kemajuan, laporan konsultan, hasil radiologi dan catatan perawat bercampur-aduk. Kartu rekam medik tersebut justru lebih membingungkan, bukan mempermudah pelayanan; merupakan tantangan yang berat bagi siapa saja yang mencoba memahami apa yang dialami oleh pasien”.

(Bleich, H., MD, Computing, Vol 10 no 2, p70, 1993)

Page 25: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

KETERBATASAN REKAM MEDIK KARTU

• ISI: SULIT MENEMUKAN DATA• FRAGMENTASI: JIKA MASING-MASING UNIT

ATAU INSTALASI MENYIMPAN REKAM MEDIK BERBEDA UNTUK ORANG YANG SAMA

• UNTUK MENGIRIMKAN INFORMASI: DATA PERLU DISALIN

• TIDAK BISA MENGINTEGRASIKAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIK DENGAN INFORMASI PASIEN YANG TELAH DIKUMPULKAN

Page 26: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK DI RAK: tidak lengkap, sulit diakses

KARTU REGISTER REKAM MEDIK: perlu waktu lama, sulit dikelola

Page 27: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

REKAM MEDIK ELEKTRONIK– "Saya pernah meyakini bahwa saya akan mampu mengingat dan

memproses semua variabel yang dibutuhkan di sisi tempat tidur pasien pada waktu melakukan tindakan medis setelah seseorang menguasai kurikulum ilmu kedokteran. Saya sekarang percaya bahwa dibutuhkan perpanjangan elektronik atas ingatan dan kapasitas analitik sebagaimana X-ray yang membantu penglihatan mata manusia. Para dokter harus mengandalkan sarana-sarana tersebut, sebagaimana pengembara yang mengandalkan peta dan tidak sekadar mengingat jalan-jalan yang harus dilalui melalui kursus geografi. Di samping itu, para dosen dan peneliti harus menjamin bahwa sarana pengetahuan itu selalu up to date”. (Weed, L.L. Perspectives over 40 years. Proceedings of the ACM Conference on the History of Medical Informatics, p 105. New York: ACM 1987).

Page 28: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

MANFAAT REKAM MEDIK ELEKTRONIK• KEMUDAHAN PENELUSURAN DAN PENGIRIMAN

INFORMASI• BISA DIKAITKAN DENGAN INFORMASI LAIN YANG

BERASAL DARI LUAR REKAM MEDIK• PENYIMPANAN LEBIH RINGKAS• DATA DAPAT DITAMPILKAN DENGAN CEPAT SESUAI

KEBUTUHAN• ABSTRAKSI, PELAPORAN LEBIH MUDAH BAHKAN

OTOMATIS• KUALITAS DATA DAN STANDAR DAPAT

DIKENDALIKAN• DAPAT DIINTEGRASIKAN DENGAN PERANGKAT

LUNAK PENDUKUNG KEPUTUSAN

Page 29: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

HAMBATAN REKAM MEDIK ELEKTRONIK

• KEPERCAYAAN TERHADAP KOMPUTER: KETERANDALAN, PRIVASI, KEAMANAN

• PEMANFAATAN UNTUK KEPERLUAN KLINIK SEHARI-HARI (PERLU WAKTU UNTUK ANALISIS)

• TECHNOPHOBIA: SIKAP NEGATIF ATAU GAGAP TEKNOLOGI TERHADAP KOMPUTER DI TEMPAT KERJA

Page 30: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

YANG DAPAT DISIMPAN DALAM REKAM MEDIK ELEKTRONIK

• TEKS (KODE, NARASI, REPORT)• GAMBAR (KOMPUTER GRAFIK,

GAMBAR YANG DI-SCAN, HASIL FOTO RONTGEN DIGITAL)

• SUARA (SUARA JANTUNG, SUARA PARU)

• VIDEO (PROSES OPERASI)

Page 31: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Contoh Register Rekam Medis Pasien secara Elektronik

Page 32: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Contoh Data Rekam Medis pada Praktek Mandiri Dokter secara Elektronik

Page 33: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Contoh Formulir untuk Memasukkan Data Rekam Medis PasienSecara Elektronik

Page 34: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Contoh PHR yang Memuat Data Rekam Medis per Pasien

Page 35: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Imbalan jasa dokter

Imbalan jasa untuk dokter berpedoman pada :1.Kemampuan pasien / keluarga latar

belakang pekerjaan pasien, rumah sakit dan kelas tempat pasien dirawat.

2.Sifat pertolongan yang diberikan3.Waktu pelayanan kedokteran pd hari libur

atau malam hari imbalan jasa dapat ditambah

Page 36: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Hal hal yg dilarang• Menjual contoh obat• Menjuruskan pasien utk membeli obat tertentu• Melakukan tindakan kedokteran yg tdk perlu• Melakukan usaha utk menarik perhatian umum• Meminta sebagian/ seluruh imbalan jasa perawatan/pengobatan• Menjual nama dg memasang papan praktik di suatu tempat

padahal dokter yg bersangkutan tidak pernah atau jarang datang ke tpt tsb

• Mengeksploitasi dokter lain dg pembagian presentasi imbalan jasa tidak adil

• Merujuk pasien ke tpt sejawat kelompoknya, walaupun di dekat tempat praktiknya ada sejawat lain yang mempunyai keahlian yang diperlukan.

Page 37: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

Sistem rujukan

• suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang berwenang dan dilakukan secara rasional.

Page 38: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

• Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :

1.Rujukan Internal rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk

2.Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).

Page 39: Pemicu 2 Etika & Hukum - Melisa

• Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari :

1. Rujukan Medik rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah.

2. Rujukan Kesehatan rujukan pelayanan yang umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).