pemetaan bahasa biak

430
i PEMETAAN BAHASA BIAK Penyusun Yohanis Sanjoko, S.Pd., M.A. Suharyanto, S.S., M.A. Eli Marawuri, S.S. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN PERBUKUAN BALAI BAHASA PAPUA 2019

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

66 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMETAAN BAHASA BIAK

i

PEMETAAN BAHASA BIAK

Penyusun

Yohanis Sanjoko, S.Pd., M.A.

Suharyanto, S.S., M.A. Eli Marawuri, S.S.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN PERBUKUAN

BALAI BAHASA PAPUA 2019

Page 2: PEMETAAN BAHASA BIAK

ii

PEMETAAN BAHASA BIAK

Penanggung Jawab Kepala Balai Bahasa Papua

Penyusun

Yohanis Sanjoko, S.Pd., M.A. Suharyanto, S.S., M.A.

Eli Marawuri, S.S.

Cetakan I Tahun 2019

Penerbit Balai Bahasa Papua

Jalan Yoka, Waena, Heram, Jayapura 99358 Telepon (0967) 574154 – 574171

Hak cipta dilindungi undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak

sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

KATALOG DALAM TERBITAN 407. 991-2 SAN Sanjoko, Yohanis, Suharyanto, Eli Marawuri. p Pemetaan Bahasa Biak/Sanjoko, Yohanis, Suharyanto, Eli

Marawuri. Jayapura: Balai Bahasa Papua, 2019 viii, 264 hlm, 15x21 cm. ISBN: 978-602-7673-25-0

1. DIALEKTOLOGI DAN LINGUISTIK TERAPAN 2. BAHASA-BAHASA DI PAPUA

Page 3: PEMETAAN BAHASA BIAK

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan, bimbingan, kuasa, kasih, dan kebesaran-Nya sehingga buku berjudul “Pemetaan Bahasa Biak” dapat selesai dengan baik. Buku ini merupakan hasil penelitian tentang dialektologi bahasa Biak di Kabupaten Biak Numfor. Oleh karena itu, dengan diterbitkannya buku ini diharapkan dapat menambah gambaran pengetahuan tentang dialektologi bahasa di Tanah Papua.

Setakat ini bahasa-bahasa di Papua mengalami pergeseran, perubahan, yang menuju kepada bahasa yang mati dan punah. Mengapa dikatakan bahasa-bahasa di Papua akan mengalami proses seperti itu? Hal ini disebabkan bahasa-bahasa di Papua mempunyai penutur yang tergolong kecil atau antara 1.000—10.000 penutur. Sudah banyak bukti bahwa banyak bahasa di dunia mengalami proses seperti yang disebutkan di atas.

Penelitian Pemetaan Bahasa Biak tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan para responden dan narasumber. Pada kesempatan ini, kami setulus hati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di sebelas distrik di Kabupaten Biak Numfor, yaitu Distrik Biak Kota, Distrik Biak Barat, Distrik Oridek, Distrik Biak Timur, Distrik Yendidori, Distrik Biak Utara, Distrik Warsa, Distrik Kepulauan Padaido, Distrik Andey, Distrik Swandiwe, serta Distrik Numfor Barat; dan dua distrik di Kabupaten Supiori, yaitu Distrik Supiori Timur dan Distrik Supiori Selatan yang telah bersedia memberikan data serta informasi yang sangat kami perlukan. Semoga Tuhan sang pemilik hidup membalas budi baik mereka. Pada kesempatan ini juga, kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Papua yang telah menerbitkan buku ini.

Page 4: PEMETAAN BAHASA BIAK

iv

Kami menyadari bahwa penelitian yang dilakukan masih banyak memiliki kelemahan dan kekurangan sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut dan menyeluruh. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan di masa datang.

Jayapura, November 2019 Penyusun

Page 5: PEMETAAN BAHASA BIAK

v

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Singkatan V : vokal K : konsonan Lambang .../... : pada posisi /.../ : fonemis [...] : fonetis (...) : opsional #...- : posisi awal kata -...- : posisi tengah kata -...# : posisi akhir kata Ø : zero ̴ : variasi ≈ : korespondensi

Page 6: PEMETAAN BAHASA BIAK

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................. KATA PENGANTAR .............................................. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ........... DAFTAR ISI .............................................................

i iii v vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................... 1.1.1 Peristiwa Naga di Korem .................................. 1.1.2 Peristiwa Madira dan Makmeser ........................ 1.1.3 Peristiwa Manarmakeri ..................................... 1.1.4 Peristiwa Kurabesi .............................................. 1.2 Masalah ............................................................. 1.3 Tujuan Penelitian ............................................... 1.4 Manfaat Penelitian ............................................. 1.5 Tinjauan Pustaka ............................................... 1.6 Landasan Teori .................................................. 1.6.1 Metode Berkas Isoglos .................................... 1.6.2 Metode Dialektometri ..................................... 1.7 Metodologi .......................................................... 1.7.1 Populasi dan Sampel ...................................... 1.7.2 Penentuan Informan ........................................ 1.7.3 Pengumpulan Data .......................................... 1.7.4 Penganalisisan Data ......................................... 1.7.5 Penyajian Hasil Analisis Data .......................... BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Profil Wilayah Kabupaten Biak Numfor ............. 2.2 Profil Wilayah Kabupaten Supiori ...................... 2.3 Sistem Kemasyarakatan Biak Numfor dan

1 3 3 4 5 7 7 7 10 12 15 17 19 19 22 23 24 25 26 30

Page 7: PEMETAAN BAHASA BIAK

vii

Supiori .............................................................. 2.3.1 Mata Pencaharian .............................................. 2.3.2 Sistem Kekerabatan .......................................... 2.3.3 Sistem Religi ..................................................... 2.3.4 Tata Aturan Kepemimpinan .............................. BAB III VARIAN-VARIAN BAHASA BIAK 3.1 Deskripsi Perbedaan Unsur Fonologi .................. 3.1.1 Korespondensi ................................................... 3.1.1.1 Korespondensi Kurang Sempurna .................. 3.1.2 Variasi ............................................................... 3.1.2.1 Variasi Berupa Pelesapan Bunyi .................... 3.1.2.2 Variasi Berupa Perubahan dari Satu Bunyi ke

Bunyi yang Lain ............................................. 3.1.2.3 Variasi Berupa Desimilasi .............................. 3.1.2.4 Variasi Berupa Asimilasi ............................... 3.1.2.5 Variasi Berupa Metatesis .............................. 3.1.2.6 Variasi Berupa Kontraksi ............................... 3.1.3 Deskripsi Perbedaan Unsur Leksikal ................ 3.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur-Unsur

Kebahasaan ....................................................... 3.2.1 Pola Penyebaran Unsur Fonologi ...................... 3.2.1.1 Peta Korespondensi ......................................... 3.2.1.2 Peta Variasi ..................................................... 3.2.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur Leksikal ..... 3.3 Status Varian-Varian Bahasa Biak ........................ 3.3.1 Kosakata Dasar Swadesh ................................... 3.3.2 Kosakata Bagian Tubuh ..................................... 3.3.3 Kosakata Kekerabatan ........................................ 3.3.4 Kosakata Perangai dan Sifat ............................... 3.3.5 Kosakata Gerak dan Kerja .................................. 3.3.6 Kosakata Tugas .................................................. 3.3.7 Keseluruhan Medan Makna ...............................

34 34 38 41 43 45 47 47 49 49 51 54 55 56 58 58 84 84 84 88 103 215 216 220 225 230 235 241 245

Page 8: PEMETAAN BAHASA BIAK

viii

3.4 Derajat Pemahaman Timbal Balik ........................ 3.4.1 Jarak Kosakata Selatan-Utara ............................. 3.4.2 Jarak Kosakata Timur-Barat ............................... 3.4.3 Jarak Kosakata Tenggara-Barat Laut ................. 3.4.4 Jarak Kosakata Timur Laut-Barat Daya ............. BAB IV PENUTUP.................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................ LAMPIRAN Lampiran I Data Penelitian Lampiran II Peta Papua

Peta Wilayah Biak Numfor dan Supiori Tabel Dialektometri Data Informan

250 250 252 253 255 257 261

Page 9: PEMETAAN BAHASA BIAK

1  

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bahasa Biak merupakan salah satu kelompok bahasa yang secara genetis termasuk dalam kerabat keluarga bahasa West Papua New Guinea, subgrup rumpun bahasa Austronesia, yakni Austronesian-Melayu Polinesian-Central Eastern-Eastern Melayu-Polinesian-South Halmahera-West New Guinea-West New Guine-Cenderawasih Bay-Biak (Blust, 1978, Steinhauer, 1985:462 dalam Hugo Warami). Sebagai bagian dari rumpun Austronesia dalam klasifikasi rumpunan bahasa di Papua, bahasa Biak telah menyebar di Kepulauan Biak, Supiori, dan Numfor sebagai pulau besar, di samping pulau-pulau kecil lainnya serta daerah migran etnis Biak. Bahasa Biak dipakai oleh penuturnya dengan berbagai ragam atau dialek bahasa yang terdiri atas dua belas dialek; yang terbagi atas sembilan dialek utama di Pulau Biak-Numfor dan sekitarnya; dan tiga dialek menyebar di daerah migran. Sementara itu, menurut Wurm dalam SIL (2006) menyebutkan bahasa Biak memiliki 28 dialek, yaitu dialek Ariom, dialek Boo, dialek Dwar, dialek Fairi, dialek Jenerus, dialek Korim, dialek Mandusir, dialek Mofu, dialek Opif Padoa, dialek Penasifu, dialek Samberi, dialek Mokmer, dialek Sor, dialek Sorendidori, dialek Sundei, dialek Wari, dialek Wadibu, dialek Sorido, dialek Bosnik, dialek Korido, dialek Warsa, dialek Wardo, dialek Kamer, dialek Mapia, dialek Mios Num, dialek Rumberpon, dialek Monoarfu, dan dialek Vogelkop.

Pernyataan lain tentang bahasa Biak dikemukakan pula oleh Soeparno (1977) yang mengatakan bahwa bahasa Biak

Page 10: PEMETAAN BAHASA BIAK

2  

termasuk kelompok bahasa Austronesia yang memiliki kelainan-kelainan, terutama dengan bahasa-bahasa di Austronesia Barat. Ditegaskan pula bahwa bahasa Biak memiliki wilayah penyebaran yang paling luas bila dibandingkan dengan penyebaran bahasa-bahasa lainnya di Papua. Masyarakat Biak-Numfor hanya mengenal satu bahasa, yakni bahasa Biak, meskipun terdiri atas beberapa dialek, yaitu dialek Biak Kota, dialek Korem, dialek Manwor, dialek Menyoswar, dialek Numfor, dialek Ron, dialek Sopen, dialek Sor, dialek Sorido, dialek Sowek, dialek Urembori, dan dialek Repi.

Pusat Bahasa kini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2008:215) hanya menyebut bahasa Biak sebagai bahasa tersendiri dengan persentase perbedaan berkisar antara 99,25—100% dengan bahasa-bahasa lain di Papua. Tim Pemetaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga tidak menyebutkan adanya dialek atau subdialek yang dimiliki oleh bahasa Biak.

Fautngil dan Rumbrawer (2002) mengemukakan bahwa bahasa Biak memiliki enam dialek, yaitu dialek Var Risen, dialek Var Swandiwe, dialek Var Awer, dialek Var Swandivru, dialek Var Numfor, dan dialek Var Eramber yang masing-masing dialek memiliki beberapa subdialek dan setiap subdialek itu memiliki kelompok penuturnya berdasarkan desa.

Lebih jauh Fautngil dan Rumbrawer (2002) menyatakan ada empat faktor yang memungkinkan adanya penyebaran bahasa Biak. Keempat faktor itu berkaitan erat dengan terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam masyarakat Biak. Peristiwa-peristiwa tersebut, yaitu peristiwa naga di Korem, peristiwa madira dan makmeser, peristiwa manarmakeri, dan peristiwa kurabesi.

Page 11: PEMETAAN BAHASA BIAK

3  

1.1.1 Peristiwa Naga di Korem Sejak dahulu penduduk Pulau Biak cukup banyak. Mereka bermukim di Biak Utara, tepatnya di Kampung Korem. Kampung itu merupakan tempat pemukiman pertama atau tempat asal-usul orang Biak yang sekarang tersebar ke seluruh kampung di Pulau Biak, Supiori, Numfor, dan pulau-pulau Padaido, bahkan sampai ke Kepulauan Raja Ampat. Konon kabarnya di pinggir Kampung Korem itu berdiam pula seekor naga raksasa yang sangat buas. Sewaktu-waktu naga itu menyerang dan menelan semua yang dilihatnya, terutama manusia. Saat seperti itu masyarakat Korem merasa sebagai suatu bencana yang sangat dahsyat dan menakutkan. Masyarakat tidak mampu lagi mengatasi buasnya naga itu. Mereka menghindar dengan memilih pindah tempat secara perlahan dan bertahap melalui darat dan laut menuju arah timur, barat, dan selatan. 1.1.2 Peristiwa Madira dan Makmeser Setelah peristiwa naga yang menceraiberaikan pemukiman pertama di Kampung Korem, peristiwa kedua ini menyebabkan pula persebaran masyarakat Biak ke seluruh penjuru Pulau Biak dan sekitarnya. Dahulu di Kampung Soor, Yawosi pernah terjadi suatu peristiwa pergumulan Madira Iryou dengan Makmeser. Makmeser berjuluk Sampari si Bintang Pagi. Julukan itu adalah sebutan tabu orang Biak untuk makhluk penguasa dunia, penghuni dunia atas ‘nanki’ atau surga, yaitu tempat bertakhta Tuhan dan malaikat. Dikisahkan bahwa Madira Iryou pernah menyadap satu pohon kelapa di Yawosi. Setiap malam hasil sadapannya itu selalu habis. Ia mencurigai masyarakat di kampungnya, tetapi tidak ada satu orang pun yang mengetahui atau mengakui hal itu. Oleh karena itu, Madira pun bersiasat dengan membuat pagar betis untuk membekuk pelaku. Singkat cerita, setelah lepas tengah malam, sesaat Madira sedang terjaga, terasalah seluruh pohon kelapa itu bergoyang. Suatu tangga

Page 12: PEMETAAN BAHASA BIAK

4  

turun dari langit bertumpu pada pelepah kelapa, tepat di depan Madira. Madira menatap dan didapati suatu makhluk aneh putih cemerlang menuruni tangga itu. Madira pun segera menyergap mahkluk aneh itu. Mahkluk itu bernama Makmeser. Madira menahan Makmeser hingga mengabulkan permintaannya. Makmeser hendak memberitahukan rahasia kehidupan kekal, tetapi Madira menolaknya. Madira menginginkan rahasia penangkapan ikan dalam jumlah yang banyak, rahasia peperangan, perkebunan, perburuan, kemaritiman dan astronomi, dan rahasia kekuasaan/kewibawaan. Akhirnya, Makmeser mengabulkan semua rahasia itu dan dengan segala tata caranya kepada Madira. Dalam cerita ini, mulai terjalin hubungan orang Biak dengan kehidupan luar, baik vertikal maupun horizontal. 1.1.3 Peristiwa Manarmakeri Peristiwa Manarmakeri adalah kejadian yang sangat populer di Biak dan sekitarnya. Peristiwa itu terjadi di Sopendi, Biak Barat, sebagai lanjutan dari peristiwa Makmeser di Soor, Biak Utara. Manarmakeri artinya si lelaki yang berkudis. Suatu nama panggilan penghinaan untuk orang tua yang berkudis, kadas, borok, dan kotor yang menyebabkan banyak orang jijik. Setelah Manarmakeri diberikan kuasa, lalu membuat tanda-tanda mujizat. Ia dapat menggantikan kulitnya yang berkudis, kadas, dan borok itu menjadi makanan dan harta kekayaan yang berlimpah ruah. Di tengah-tengah masyarakat kadang-kadang ia dihina, tetapi sebaliknya sewaktu-waktu ia dipuja sebagai juru selamat. Maka, orang Biak memberi julukan kepadanya Mansar Mankundi; Manseren Koreri. Manarmakeri telah melihat dan mendapat rahasia koreri (kehidupan kekal). Oleh karena sikap orang-orang Biak yang selalu cenderung pada kelaliman, ketidakadilan, ketidakjujuran, nafsu duniawi, serta suka membunuh, maka ia meninggalkan orang-orang Biak dan pergi ke dunia barat bersama rahasia korerinya. Ia berjanji akan

Page 13: PEMETAAN BAHASA BIAK

5  

kembali pada suatu saat apabila orang-orang Biak meninggalkan sifat dan kebiasaan keduniawian. Orang-orang Biak harus hidup rukun, damai, kasih-mengasihi sesama orang Biak dan suku bangsa lain. Penantian yang lama kadang-kadang mendorong orang Biak untuk mencari ke luar, terutama ke arah barat. Sebagai contoh, orang Biak mendiami sebagian besar pulau-pulau dan pesisir sebelah utara bagian barat Tanah Papua sampai ke daerah Ternate, Tidore, Kepulauan Raja Ampat, Manokwari, Sulawesi Utara, bahkan ada pula yang berlayar ke Pulau Jawa. 1.1.4 Peristiwa Kurabesi Kurabesi atau Gurabesi adalah seorang mambri atau pahlawan yang terkenal di Biak mulai dari Numbay sampai ke Tidore, Ternate, dan sekitarnya. Kurabesi terkenal keperkasaanya. Ia pernah membantu Sultan Tidore dalam peperangan melawan Sultan Jailolo. Sebagai penghargaan, Sultan Tidore memberi hadiah harta, pangkat, dan gelar kepada Kurabesi dan pembantu-pembantunya. Sejak itu, hubungan antara Tidore-Jailolo dan Biak mulai terjalin dengan erat. Hubungan dalam berbagai sektor mulai terjalin, misalnya hubungan perdagangan, perkawinan, dan sosial budaya lainnya. Terjadi migrasi secara alamiah ke arah barat dengan berbagai keperluan. Migrasi itu berjalan dalam waktu yang cukup lama dan terus-menerus. Sambil mencari penghidupan di daerah itu, harapan orang Biak untuk bertemu dengan Koreri pun berjalan terus.

Keempat peristiwa tersebut memberikan dampak yang baik bagi masyarakat Biak dalam kehidupan dan perhubungan mereka dengan dunia luar. Hubungan dengan Tidore, Ternate, Sangir Talaud, Jawa, dan dunia barat.

Jika dilihat dari daerah sebaran, bahasa Biak diperkirakan memiliki jumlah penutur sebanyak 50.000—70.000 orang. Daerah pakainya terbentang dari sebelah utara Papua Nugini sampai Kepulauan Raja Ampat hingga ke Halmahera dan sekitarnya. Jumlah ini sangatlah membanggakan karena

Page 14: PEMETAAN BAHASA BIAK

6  

penuturnya terdiri atas penutur asli bahasa Biak (etnis Biak) dan penutur amber (non-etnis Biak; etnis nusantara-pendatang) yang fasih menggunakan bahasa Biak di samping bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia (Hugo Warami, 2013; bd. Silzer, 1991, Fautngil dan Rumbrawer, 2002).

Daerah sebaran bahasa Biak yang sangat luas itu disebabkan oleh sebaran penduduk Biak baik ke timur maupun ke barat. Hidup bersama dengan kelompok etnis yang berbeda tentu saling memengaruhi. Pengaruh timbal balik membawa akibat tertentu pula di bidang linguistik, yakni munculnya variasi dialektal. Demikian halnya perkembangan bahasa Biak saling memengaruhi dengan lingkungan yang dimasuki.

Sampai saat ini, menurut pengamatan tim peneliti, penelitian yang membahas keragaman bahasa Biak dari tinjauan dialektologi masih sangat terbatas. Beberapa buku memang sudah menyebutkan adanya variasi dialektal dalam bahasa Biak, seperti yang sudah diuraikan di atas. Dari perspektif waktu, seandainya pendapat yang menyatakan adanya variasi dialektal dalam bahasa Biak tersebut mengandung kebenaran, rentang waktu antara tahun 1977, tahun pertama diadakan penelitian sampai dengan tahun 2015 ini sudah memberikan ruang yang cukup bagi timbulnya perkembangan variasi dialektal dalam bahasa Biak. Dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang sudah disebutkan di atas, penulis memutuskan untuk melihat kembali secara lebih saksama variasi-variasi bahasa yang terdapat dalam bahasa Biak berdasarkan tinjauan dialektologi.

Page 15: PEMETAAN BAHASA BIAK

7  

1.2 Masalah Berdasarkan gambaran yang telah disampaikan sebelumnya, masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang

terdapat dalam varian-varian bahasa Biak pada tataran fonologi dan leksikon?

2) Bagaimanakah pola penyebaran perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam varian-varian bahasa Biak?

3) Bagaimanakah status tiap-tiap varian yang terdapat dalam bahasa Biak dan batas-batas daerah pakainya?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang

terdapat dalam varian-varian bahasa Biak pada tataran fonologi dan leksikon.

2) Mendeskripsikan pola penyebaran perbedaan unsur-unsur kebahasaaan yang terdapat dalam varian-varian bahasa Biak.

3) Menentukan status tiap-tiap varian yang terdapat dalam bahasa Biak dan batas-batas wilayah pakainya. Status di sini dimaksudkan apakah sebuah varian itu berstatus sebagai bahasa, dialek, subdialek, dan seterusnya.

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif, baik sumbangan teoretis maupun sumbangan praktis. Secara teoretis, baik data bahasa Biak yang terkumpul selama proses penelitian pemetaan maupun hasil analisis datanya dapat membantu bidang linguistik historis. Data yang terkumpul dalam jumlah yang besar akan membantu mempermudah proses rekonstruksi protobahasa dari bahasa-bahasa yang sekerabat dengan bahasa Biak sehingga dapat dihasilkan rekonstruksi

Page 16: PEMETAAN BAHASA BIAK

8  

protobahasa yang berkualitas. Hasil rekonstruksi yang berkualitas akan menghasilkan gambaran pola pengelompokan antara bahasa-bahasa yang berkerabat dengan bahasa Biak dengan lebih baik. Selanjutnya, hasil analisis data pemetaan akan membantu untuk melihat silsilah pohon kekerabatan sampai pada peringkat yang paling rendah. Apabila dalam linguistik historis silsilah pohon kekerabatan hanya dapat menggambarkan hubungan kekerabatan bahasa sampai pada tingkat dialek, hasil penelitian pemetaan ini akan dapat melengkapi kekurangan tersebut. Hasil analisis data pemetaan akan dapat melihat hubungan kekerabatan yang terdapat dalam sebuah bahasa sampai tingkat paling rendah. Hasil analisis data pemetaan dapat memperlihatkan hubungan kekerabatan mulai dari tingkatan dialek, subdialek, beda wicara, bahkan sampai ke tingkat tidak ada perbedaan sama sekali. Selain dapat memberikan penjelasan tersebut, hasil analisis data pemetaan juga dapat memberikan gambaran visual daerah pakai dari tiap-tiap varian tersebut.

Hasil pemetaan bahasa daerah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pelindungan bahasa daerah. Seperti sudah menjadi pengetahuan banyak pihak bahwa upaya pelindungan bahasa yang paling efektif adalah melalui pengajaran bahasa daerah yang bersangkutan secara formal. Sebelum suatu bahasa daerah diputuskan untuk dijadikan bahan ajar muatan lokal, ada banyak langkah yang harus dipersiapkan. Persiapan tersebut mencakupi, baik aspek yang berkaitan dengan korpus bahasa yang bersangkutan maupun aspek yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran. Dari aspek korpus bahasa, sebelum sebuah bahasa dijadikan materi ajar di sekolah harus dilakukan pembakuan terlebih dahulu. Pembakuan ini meliputi pembakuan bahasa dan pembakuan aspek-aspek bahasa yang bersangkutan, mulai aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan tata bahasa. Dari aspek pembakuan bahasa, apabila suatu

Page 17: PEMETAAN BAHASA BIAK

9  

bahasa memiliki penutur yang besar dan wilayah pakai yang luas tentu bahasa yang bersangkutan memiliki banyak variasi bahasa di dalamnya. Banyaknya variasi bahasa yang terdapat dalam sebuah bahasa akan menyulitkan proses pembelajaran. Untuk memperkecil hambatan tersebut, sebelum dilakukan penyusunan buku bahan ajar harus ditentukan terlebih dahulu dialek mana yang akan diangkat menjadi dialek standar (bahasa baku). Hasil penelitian pemetaan akan sangat membantu keberhasilan dalam penentuan dialek standar (bahasa baku) ini.

Dalam bidang kesehatan, peta bahasa dapat dimanfaatkan untuk membantu memprediksi peta penyebaran penyakit menular. Batas penyebaran epidemi suatu penyakit menular pada umumnya sejalan dengan batas bahasa. Hal ini dapat dimengerti karena epidemi mudah berjangkit pada orang-orang yang sering melakukan kontak. Orang-orang yang menggunakan bahasa atau varian yang sama diperkirakan akan lebih sering melakukan kontak jika dibandingkan dengan orang-orang yang berlainan bahasa atau varian. Upaya yang demikian pernah dilakukan oleh WHO (World Health Organization). Untuk membuat prediksi peta penyebaran wabah penyakit menular, WHO memanfaatkan peta bahasa yang sudah dihasilkan oleh peneliti-peneliti bahasa sebelumnya (Lauder, 1993:5).

Dalam rangka pemekaran wilayah yang tengah gencar dilakukan, penetapan batas bahasa atau batas varian dalam suatu bahasa secara keseluruhan sangat bermanfaat bagi penetapan batas wilayah administratif. Penetapan batas wilayah administratif dengan mempertimbangkan batas bahasa atau varian dalam bahasa akan dapat mengurangi gesekan sosial yang diakibatkan perbedaan budaya sehingga implementasi kebijakan pemerintah tidak mengalami banyak hambatan.

Page 18: PEMETAAN BAHASA BIAK

10  

1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap bahasa Biak ini sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut berkaitan dengan masalah struktural, sosiolinguistik, dan perbandingan.

Literatur mengenai bahasa dan sastra Biak jumlahnya cukup banyak jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa daerah lain di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Hal ini dapat menjadi sumber data berharga bagi pemertahanan bahasa Biak dan penelitian-penelitian lanjutan. Beberapa literatur mengenai bahasa dan sastra Biak, antara lain Fautngil, dkk. (1988) menulis fonologi bahasa Biak; Fautngil, dkk. (1992) menulis morfologi bahasa Biak; Fautngil, dkk (1998) menulis tentang sintaksis bahasa Biak; Rumbrawer (1986) menulis tentang interferensi frasa bahasa Biak terhadap bahasa Indonesia tulis siswa kelas 1 SMP Negeri Korem Biak Utara; Rumbrawer (1994 dan 1995) menyusun kamus bahasa Indonesia-bahasa Biak; Fautngil dan Rumbrawer (2002) menulis tata bahasa Biak; Soeparno (1975) menyusun kamus bahasa Indonesia-bahasa Biak; Elmenek Randongkir (1997) menulis analisis person pronominal pronouns in English and Biak language; Hendrik Arwam (2002) menulis analisis komparatif afiksasi bahasa Indonesia dan bahasa Biak; Soeparno (1977) menulis tentang fungsi dan pola perbilangan sempurna dalam bahasa Biak; Elisabeth Patzs (1978) menulis tentang the case marking and role coding system in Numfoor-Biak; Soeparno (1983) tentang morfologi-sintaksis bahasa Biak; Kafiar (1983) tentang ungkapan tradisional bahasa Biak-Numfor dan Tehit Daerah Irian Jaya; Steinhauer (1985) menulis number in Biak: counterevidence to two alleged language universals; Steinhauer (2003) menulis tentang konstruksi posesif dalam bahasa Biak; Steinhauer (2005) menulis tentang Biak: in the Austronesian languages of Asian and Madagascar; Mofu (2005) menulis tentang Biak: morphosyntax; Wilco (2006) menulis tentang Biak: description

Page 19: PEMETAAN BAHASA BIAK

11  

of an Austronesian language of Papua; Warami (2006) menulis tentang analisis bahasa Biak dengan pendekatan teori Hockett: (a) words and paradigm (b) item and arrangement, and (c) item and process; dan Djamalludin (2007) menulis tentang syllabic reduplication in Biak languages.

Flassy dan Ochmbair (2007) menyatakan bahasa-bahasa Papua berjumlah 1.000 bahasa otonom yang terdiri atas 750 bahasa di PNG dan 250 bahasa di Provinsi Papua dan Papua Barat. Menurut Flassy dan Ochmbair, 15% jumlah bahasa di dunia terdapat di pulau ini, tetapi dari segi jumlah penutur mereka hanya mencakupi 0,01% dari jumlah populasi dunia. Secara garis besar, bahasa-bahasa di Papua dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahasa-bahasa Austronesia dan bahasa non-Austronesia (Papua). Kelompok bahasa Austronesia terdiri atas subkelompok Bomberai, subkelompok Raja Ampat, subkelompok Teluk Geelvink, dan subkelompok Sarmi-Yotefa, yang di dalamnya terdapat bahasa Ormu, Kayu Pulau, Tobati, Tarpia, Bonggo, Sobei, dan Moar menjadi anggotanya. Sementara itu, bahasa Papua terdiri atas East Bird's Head Philum, Cenderawasih Bay Philum, the West Papua Philum, dan Trans New Guinea Philum. Secara linguistis bahasa-bahasa Papua memiliki ciri yang sangat menonjol yang tidak ditemukan pada bahasa-bahasa Austronesia berupa suplisi dan fleksi pada verba dan adjektiva karena pengaruh jamak dan kala, serta struktur frasa dengan pola menerangkan-diterangkan (MD) sementara pada bahasa-bahasa Austronesia berpola diterangkan-menerangkan (DM), dan struktur sintaksis berpola subjek-objek-predikat (SOP), sementara pada bahasa-bahasa Austronesia berpola subjek-predikat-objek (SPO). Secara organisasi sosial, penutur bahasa-bahasa Austronesia ditandai oleh sistem bilateral dalam garis keturunannya, sementara masyarakat Melanesia menganut sistem unilateral.

Page 20: PEMETAAN BAHASA BIAK

12  

Kainakaimu (2000) membahas hubungan kekerabatan bahasa Biak-bahasa Waropen dengan menggunakan teori historis komparatif. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Biak dan bahasa Waropen tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Hal ini diperkuat pula dengan tidak ditemukannya kosakata kedua bahasa yang menunjukkan adanya korespondensi fonem. Kedua bahasa telah mengalamai pemisahan dan berkembang secara mandiri dalam kurun waktu yang cukup lama yang menyebabkan tidak saling mengenal.

Selain buku-buku yang telah diterbitkan, terdapat pula skripsi, tesis, disertasi maupun laporan ilmiah tentang bahasa dan sastra Biak yang ditulis oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi pada jenjang strata satu, strata dua, dan strata tiga.

1.6 Landasan Teori Bahasa bersifat heterogen, bukan homogen. Oleh karena itu, di dalam sebuah bahasa terdapat varian-varian bahasa, baik yang bersifat dialektal maupun yang bersifal subdialektal. Varian-varian yang terdapat dalam sebuah bahasa tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Pada tahap awal, varian hanya terjadi pada salah satu aspek dari tataran kebahasaan dan hanya terjadi pada individu atau wilayah pakai yang sangat terbatas. Di antara berbagai tataran kebahasaan yang ada, tataran fonologi adalah tataran kebahasaan yang paling mudah mengalami perubahan. Seiring dengan perkembangan waktu, varian yang hanya terjadi pada tataran individu dan tempat yang terbatas akan mengenai tataran individu dan tempat yang semakin luas. Oleh karena itu, semakin panjang perjalanan sejarah sebuah bahasa dan semakin luas wilayah pakainya akan semakin banyak varian-varian yang terdapat di dalamnya.

Page 21: PEMETAAN BAHASA BIAK

13  

Perbedaan yang menyebabkan munculnya varian dalam suatu bahasa meliputi perbedaan pada setiap tataran kebahasaan, yaitu fonologi, morfologi, leksikon, sintaksis, dan semantis. Menurut Mahsun (1995:25) perbedaan pada tataran fonologi muncul sebagai akibat dari perbedaan dalam merefleksikan prafonem/protofonem yang terdapat pada prabahasa atau protobahasa.

Perubahan bunyi yang terjadi di antara dialek-dialek/subdialek-subdialek dalam merefleksikan bunyi-bunyi yang terdapat pada prabahasa ada yang bersifat teratur dan ada yang bersifat tidak teratur. Perubahan bunyi yang muncul secara teratur disebut korespondensi, sedangkan perubahan bunyi yang muncul secara tidak teratur disebut variasi (Mahsun, 1995:28). Kekorespondensian suatu kaidah perubahan bunyi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek linguistik dan aspek geografi. Dari aspek linguistik, perubahan bunyi yang berupa korespondensi terjadi dengan persyaratan linguistik tertentu. Oleh karena itu, data tentang kaidah yang berupa korespondensi tidak terbatas jumlahnya. Dari aspek geografis, perubahan bunyi yang berupa korespondensi terjadi apabila daerah sebaran leksem-leksem yang menjadi realisasi kaidah perubahan terjadi pada daerah pengamatan yang sama. Korespondensi suatu kaidah dapat terjadi dalam tiga tingkat, yaitu: a. korespondensi sangat sempurna jika perubahan bunyi itu

berlaku untuk contoh yang disyarati secara linguistis dan daerah sebaran geografisnya sama;

b. korespondensi sempurna jika perubahan itu berlaku pada semua daerah yang disyarati secara linguistis, namun beberapa contoh memperlihatkan daerah sebaran geografisnya tidak sama; dan

c. korespondensi kurang sempurna, jika perubahan itu tidak terjadi pada semua bentuk yang disyarati secara linguistis,

Page 22: PEMETAAN BAHASA BIAK

14  

namun sekurang-kurangnya terdapat pada dua contoh yang memiliki sebaran geografis yang sama.

Seperti halnya perubahan yang bersifat korespondensi, perubahan bunyi yang bersifat variasi juga berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek linguistik dan aspek geografi. Dari aspek linguistik, perubahan yang bersifat variasi muncul bukan karena persyaratan linguistik tertentu sehingga data yang berkaitan dengan kaidah perubahan variasi hanya terbatas pada satu atau dua contoh saja. Dari aspek geografi, perubahan bunyi yang berupa korespondensi terjadi apabila daerah sebaran geografisnya (khusus untuk yang memiliki dua buah contoh) sebaran geografisnya tidak sama.

Berkaitan dengan perubahan pada tataran fonologi, Poedjosoedarmo (2006) memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Menurut Poedjosoedarmo (2006:7—8) perubahan sistem fonologi terjadi sebagai akibat perubahan yang terjadi pada sistem prosodi. Perubahan yang terjadi pada sistem prosodi (cara ucap dan pola intonasi) lama kelamaan dapat diikuti oleh perubahan wujud fonem, hilangnya fonem, timbulnya fonem baru dan dapat berakibat pada terjadinya pola suku kata baru. Di sisi lain, dalam jangka waktu yang lama, ratusan tahun atau ribuan tahun, perubahan prosodi juga dapat diikuti oleh perubahan susunan frasa atau klausa. Selanjutnya, perubahan susunan frasa dalam kalimat dapat berdampak pada hilang atau timbulnya proses morfologis tertentu. Apabila semua perubahan ini terjadi, maka akan muncul varian-varian baru dalam sebuah bahasa.

Penentuan status sebuah varian ke dalam tingkatan bahasa, dialek, subdialek, atau beda wicara dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Melalui pendekatan kualitatif penentuan status berdasarkan bukti-bukti kualitatif yang berupa garis isoglos. Sementara itu, melalui pendekatan kuantitatif penentuan status berdasarkan persentase

Page 23: PEMETAAN BAHASA BIAK

15  

perbedaan realisasi berian pada setiap titik pengamatan. Pendekatan kualitiatif dilaksanakan dengan metode berkas isoglos, sementara pendekatan kuantitatif dilaksanakan dengan metode dialektometri. 1.6.1 Metode Berkas Isoglos (Bundle of Isoglosses) Menurut Dubois (Ayatrohaedi, 1979:5) isoglos adalah garis yang memisahkan dua lingkungan dialek atau bahasa berdasarkan wujud atau lingkungan dua sistem yang berbeda. Dengan menggunakan bahasa yang sedikit berbeda, Lauder (1990:119) mendefinisikan isoglos sebagai garis yang menyatukan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa. Isoglos membedakan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan serupa dengan daerah-daerah pengamatan lain yang juga menggunakan gejala kebahasaan serupa. Isoglos berfungsi untuk menunjukkan adanya perbedaan pemakaian unsur kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan. Isoglos pada dasarnya merupakan sebuah garis imajiner yang diterakan di atas peta (Lauder, 1990:117). Apabila puluhan atau ratusan peta bahasa yang sudah dibubuhi isoglos “ditumpuk” menjadi satu, maka akan menjadi sebuah berkas isoglos. Kumpulan berkas isoglos yang membentuk satu berkas disebut berkas isoglos (bundle of isoglosses). Alur garis-garis berkas isoglos yang “dominan” merupakan alat bantu untuk menganalisis dan menginterpretasikan distribusi gejala kebahasaan secara spasial (Lauder, 2002:18).

Menurut Mahsun (1995) pembuatan isoglos pada peta dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a. Membuat garis melengkung atau lurus pada peta yang

memuat daerah-daerah pengamatan. Garis ini mempersatukan daaerah-daerah yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa serta membedakan dengan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan

Page 24: PEMETAAN BAHASA BIAK

16  

yang serupa lainnya. Oleh karena itu, garis isoglos dibubuhkan di antara daerah-daerah pengamatan yang masuk dalam kelompok-kelompok penggunaan gejala kebahasaan yang berbeda tersebut.

b. Dahulukan membuat isoglos yang realisasi bentuknya (untuk bidang perbedaan fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon) atau maknanya (untuk perbedaan bidang (semantis) memiliki sebaran yang paling luas.

c. Setiap fenomena (perbedaan) hanya dihitung satu isoglos, tanpa memperhatikan perbedaannya (korespondensi atau variasi).

Apabila semua peta telah dibubuhi isoglos, tahap selanjutnya adalah membuat berkas isoglos dengan cara: a. mengelompokkan peta-peta peragaan itu berdasarkan pola

isoglosnya, medan makna, atau secara acak; b. menyalin semua isoglos dari suatu kelompok tertentu atau

acak pada sebuah peta dasar yang memuat daerah-daerah pengamatan; dan

c. menghimpun berkas isoglos (Lauder, 1990:119—120). Menurut Mahsun (2006:165) penentuan status varian

dengan menggunakan metode berkas isoglos harus mempertimbangkan kualitas dan kuantitas isoglos-isoglos yang mempersatukan dan memperbedakan daerah-daerah pengamatan. Kualitas isoglos berkaitan dengan status isoglos-isoglos yang terdapat dalam berkas itu sendiri, apakah berupa isoglos korespondensi (sangat sempurna, sempurna, kurang sempurna) atau isoglos variasi, sedangkan kuantitas isoglos berkaitan dengan jumlah isoglos yang membentuk berkas isoglos tersebut. Isoglos korespondensi berkaitan dengan perbedaan yang bersifat korespondensi, sedangkan isoglos variasi berkaitan dengan perbedaan yang bersifat variasi.

Page 25: PEMETAAN BAHASA BIAK

17  

1.6.2 Metode Dialektometri Dialektometri merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk melihat berapa jauh perbedaan dan persamaan yang terdapat pada tempat-tempat yang diteliti dengan membandingkan sejumlah bahan yang terkumpul dari tempat tersebut (Revier dalam Ayatrohaedi, 1983:32). Rumus yang digunakan untuk penghitungan dialektometri adalah sebagai berikut.

(S x 100) = d%, dengan ketentuan n

S: Jumlah beda dengan daerah pengamatan lain n: Jumlah peta yang diperbandingkan d: Jarak kosakata dalam persentase. Hasil yang diperoleh berupa persentase jarak unsur-unsur kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan itu selanjutnya digunakan untuk menentukan hubungan antardaerah pengamatan dengan kriteria sebagai berikut:

>81% : dianggap perbedaan bahasa 51—80% : dianggap perbedaan dialek 31—50% : dianggap perbedaan subdialek 21—30% : dianggap perbedaan wicara < 20% : dianggap tidak ada perbedaan.

Sehubungan dengan kriteria penentuan status hubungan antardaerah pengamatan ini, dengan tetap mempertimbangkan pendapat Guiter (1973), saran Lauder (1990), dan dengan memasukkan konsep isoglos secara kuantitatif, Mahsun (2006:171) memberikan pendapat sebagai berikut.

Page 26: PEMETAAN BAHASA BIAK

18  

65% ≤ terdapat sekurang-kurangnya 1 isoglos sempurna

dianggap perbedaan bahasa

45—64% terdapat maksimal 3 isoglos sangat sempurna atau sempurna

dianggap perbedaan dialek

25—44% terdapat maksimal 2 isoglos sangat sempurna dan sempurna

dianggap perbedaan subdialek

10—24% dianggap perbedaan wicara 9% > dianggap tidak ada perbedaan

Menurut Mahsun (1995:155) perhitungan dengan dialektometri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan segitiga antardaerah pengamatan dan dengan permutasi antardaerah pengamatan. Penghitungan dengan segitiga antardaerah pengamatan dilakukan dengan jalan memperhitungkan persentase perbedaan satu daerah pengamatan dengan daerah pengamatan lain yang berdekatan. Penghitungan dengan permutasi antardaerah pengamatan dilakukan dengan jalan menghitung jarak kosakata satu daerah pengamatan dengan seluruh daerah pengamatan lainnya (Lauder, 1993:142). Penghitungan dengan permutasi antardaerah pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui derajat pemahaman timbal balik antardaerah pengamatan. Sebagaimana sudah disampaikan oleh Voegelin dan Haris (Mahsun, 2006:147) bahwa jarak spasial berbanding lurus dengan derajat pemahaman. Penghitungan dengan segitiga antardaerah pengamatan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut. a. Daerah pengamatan yang diperbandingkan hanya daerah

pengamatan yang berdasarkan letaknya masing-masing mungkin melakukan komunikasi.

b. Setiap daerah pengamatan yang mungkin mengadakan komunikasi secara langsung dihubungkan dengan sebuah garis sehingga diperoleh segitiga-segitiga yang beragam bentuknya.

Page 27: PEMETAAN BAHASA BIAK

19  

c. Garis-garis pada segitiga dialektometri tidak boleh saling berpotongan, pilih salah satu kemungkinan saja dan sebaiknya dipilih yang berdasarkan letaknya lebih dekat satu sama lain.

Selanjutnya, penerapan dialektometri, baik dengan segitiga antardaerah pengamatan maupun dengan permutasi antardaerah pengamatan berpegang pada prinsip-prinsip umum berikut. a. Apabila pada sebuah daerah pengamatan dikenal lebih dari

satu bentuk untuk satu makna dan salah satu di antaranya dikenal di daerah pengamatan lain yang diperbandingkan, maka perbedaan itu dianggap tidak ada.

b. Apabila di antara daerah pengamatan yang diperbandingkan itu salah satu di antaranya tidak memiliki bentuk sebagai realisasi suatu makna tertentu, maka daerah pengamatan itu dianggap berbeda.

c. Apabila daerah-daerah pengamatan yang diperbandingkan itu semua tidak memiliki bentuk sebagai realisasi suatu makna tertentu, maka daerah-daerah pengamatan itu dianggap sama.

d. Dalam penghitungan dialektometri pada tataran leksikon, perbedaan fonologi dan morfologi yang muncul harus dikesampingkan.

e. Hasil penghitungan itu dipetakan dengan sistem konstruksi “polygones de thiessen” pada peta segitiga dialektometri.

1.7 Metodologi Penelitian ini menggunakan tiga tahapan strategis yang dilakukan secara beruntun. Ketiga tahapan tersebut adalah tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian hasil analisis data (Sudaryanto, 1993:5). 1.7.1 Populasi dan Sampel Data penelitian pemetaan bahasa Biak ini diambil dari 20 daerah pengamatan. Pemilihan kedua puluh daerah pengamatan tersebut didasarkan pada pertimbangan keterwakilan tiap-tiap wilayah

Page 28: PEMETAAN BAHASA BIAK

20  

dialek bahasa Biak yang disebutkan oleh peneliti-peneliti terdahulu, yang meliputi dialek Var Risen, dialek Swamdiwe, dialek Var Awer, dialek Var Swandivru, dialek Var Numfor, dan dialek Var Eramber. Selain itu, pertimbangan keterwakilan daerah sebaran bahasa Biak juga berdasarkan administratif pemerintahan. Keterwakilan sebaran bahasa Biak secara administratif pemerintahan hingga ke Kabupaten Supiori, yaitu Kampung Sorendiweri Distrik Supiori Timur dan Kampung Korido Distrik Supiori Selatan. Menurut (Fautngil dan Rumbrawer, 2002:17) tiap-tiap dialek bahasa Biak tersebut memiliki sub-subdialek. Masih menurutnya, dialek Var Risen memiliki enam subdialek yang terdiri atas subdialek Korem, subdialek Soor, subdialek Arwam, subdialek Dwar, subdialek Manwor, dan subdialek Supiori Utara. Dialek Var Swamdiwe memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Sopen dan subdialek Supiori. Dialek Var Awer memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Bosnik Opiaref dan subdialek Padaido. Dialek Var Swamdivru memiliki tiga subdialek yang terdiri atas subdialek Swapodibo, subdialek Sorido, dan subdialek Samber. Dialek Var Numfor memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Numfor dan subdialek Dore. Dialek Var Eramber memiliki dua subdialek yang terdiri atas subdialek Vyak Amber Vondi dan subdialek Vyak Amber Vondum. Keterwakilan wilayah penelitian ini, yaitu dialek Var Risen diwakili oleh tujuh daerah pengamatan (Kampung Nermnu, Kampung Dwar, Kampung Warsansan, Kampung Waromi, Kampung Rumbin, Kampung Arwam, dan Kampung Korido), dialek Var Swamdiwe diwakili oleh empat daerah pengamatan (Kampung Sopen, Kampung Mandenderi, Kampung Yenbepioper, dan Kampung Sorendiweri), dialek Var Awer diwakili oleh lima daerah pengamatan (Kampung Soon, Kampung Opiaref, Kampung Mokmer, Kampung Kajasbo, dan Kampung Nusi), dialek Var Swandivru diwakili oleh tiga daerah

Page 29: PEMETAAN BAHASA BIAK

21  

pengamatan (Kampung Yenures, Kampung Sorido, dan Kampung Samber), dan dialek Var Numfor diwakili oleh satu daerah pengamatan (Kampung Kansay).

Untuk memudahkan proses analisis data, daerah-daerah pengamatan tersebut selanjutnya diberikan nomor urut. Pemberian nomor urut ini dilakukan secara horizontal. Penomoran dimulai dari daerah pengamatan paling timur secara berurutan ke arah barat. Berdasarkan kriteria tersebut nomor urut daerah pengamatan pemetaan bahasa Biak ini adalah Kampung Nusi nomor urut 1, Kampung Soon nomor urut 2, Kampung Opiaref nomor urut 3, Kampung Kajasbo nomor urut 4, Kampung Mokmer nomor urut 5, Kampung Warsansan nomor urut 6, Kampung Yenures nomor urut 7, Kampung Sorido nomor urut 8, Kampung Nermnu nomor urut 9, Kampung Waromi nomor urut 10, Kampung Rumbin nomor urut 11, Kampung Samber nomor urut 12, Kampung Arwam nomor urut 13, Kampung Dwar nomor urut 14, Kampung Sopen nomor urut 15, Kampung Mandenderi nomor urut 16, Kampung Yenbepioper nomor urut 17, Kampung Sorendiweri nomor urut 18, Kampung Korido nomor urut 19, dan Kampung Kansay nomor urut 20.

Pada tiap-tiap daerah pengamatan tersebut diambil data kebahasaan yang berjumlah 469 kosakata. Keempat ratus enam puluh sembilan kosakata tersebut terdiri atas kata dasar Swadesh yang berjumlah 200 kata dan kosakata budaya dasar yang berjumlah 269 kata. Kosakata budaya dasar terdiri atas kosakata bagian tubuh yang berjumlah 62 kata, kosakata sistem kekerabatan yang berjumlah 18 kata, kosakata perangai, sifat, dan warna yang berjumlah 77 kata, kosakata gerak dan kerja yang berjumlah 86 kata, dan kata tugas yang berjumlah 26 kata. Meskipun tiap-tiap daerah pengamatan diambil data kebahasaannya dengan menggunakan instrumen pengambilan data yang sama, hasilnya menunjukkan adanya ketidaksamaan.

Page 30: PEMETAAN BAHASA BIAK

22  

Pada daerah-daerah pengamatan tertentu tidak ditemukan kosakata sebagai suatu realisasi dari glos tertentu. Daerah pengamatan tertentu ditemukan beberapa kosakata sebagai suatu realisasi dari glos tertentu. Selain itu, juga ditemukan fakta adanya kosakata yang tidak terjaring oleh instrumen penelitian sebagai akibat tidak dimilikinya konsep-konsep tertentu pada masyarakat Biak. Oleh karena itu, pada tahapan analisis data keduanya tidak disertakan dalam diperhitungkan perbedaan.

Setelah data kebahasaan dari seluruh daerah pengamatan terkumpul, analisis perbedaan unsur kebahasaan bahasa Biak dilakukan. Mengingat perbedaan yang muncul pada varian dialek itu umumnya hanya terjadi pada tataran fonologi dan leksikon, analisis perbedaan unsur kebahasaan ini juga hanya berfokus pada kedua tataran kebahasaan tersebut. 1.7.2 Penentuan Informan Untuk memperoleh data kebahasaan yang akurat maka dipilih beberapa penutur sebagai informan dengan memperhatikan syarat-syarat penentuan informan. Menurut Lauder (1988:10) dan Mahsun (2005:134—135) seorang informan haruslah memenuhi persyaratan:

a) penutur asli bahasa-bahasa yang diteliti; b) berjenis kelamin pria atau wanita; c) berusia antara 25 sampai dengan 65 tahun; d) orang tua, istri atau suami informan lahir dan dibesarkan

di daerah penelitian; e) jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya sehingga

bahasanya masih murni; f) berpendidikan maksimal pendidikan dasar; g) berstatus sosial menengah, tidak terlalu rendah dan tidak

terlalu tinggi; h) menguasai bahasanya dengan baik dan memiliki

kebanggaan terhadap bahasanya;

Page 31: PEMETAAN BAHASA BIAK

23  

i) alat ucapnya masih lengkap, tidak tanggal giginya, dan sebaiknya tidak berkumis;

j) dapat berbahasa Indonesia; dan k) sehat jasmani dan rohani, pendengarannya baik, dan tidak

gila. Dalam kajian dialektologi diperlukan lebih dari satu

informan untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai masalah kebahasaan setempat. Satu orang informan bertindak sebagai informan utama dan yang lain sebagai informan pendamping. Sebaiknya, seorang informan utama ditentukan sehingga ketika menjawab pertanyaan dari peneliti tidak saling berebut. Informan pendamping berfungsi sebagai grup pengontrol ketika wawancara berlangsung. 1.7.3 Pengumpulan Data Secara garis besar data penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh tim peneliti dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta dalam rangka Penelitian Kekerabatan dan Pemetaan Bahasa di Indonesia. Sementara itu, data primer diperoleh dari pengambilan data langsung ke daerah penelitian.

Penyediaan data primer dilakukan dengan metode cakap dengan teknik dasar teknik pancing, teknik lanjutan I teknik cakap semuka, dan teknik lanjutan II, serta teknik lanjutan III teknik catat dan teknik rekam (Sudaryanto, 1993:137—139). Dalam praktiknya peneliti melakukan percakapan atau wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara dipandu dengan daftar tanyaan yang berupa daftar kosakata Swadesh dan daftar Holle (1980). Dalam penelitian ini daftar Holle diperluas dengan memasukkan sejumlah nama flora dan fauna endemik Papua serta nama-nama benda budaya khas Papua. Saat wawancara peneliti menanyakan sejumlah pertanyaan dalam daftar menggunakan bahasa Indonesia

Page 32: PEMETAAN BAHASA BIAK

24  

kemudian informan menjawabnya dalam bahasa daerah yang bersangkutan. Pada saat yang bersamaan peneliti mencatat jawaban dalam trankripsi fonetis sambil merekamnya. 1.7.4 Penganalisisan Data Data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dianalis. Analis data penelitian ini menggunakan metode padan intralingual (PI) dan metode padan ekstralingual (PE). Metode padan intralingual adalah metode analisis data dengan cara menghubung-hubungkan dan memperbandingkan setiap unsur bahasa yang ada, yang terdapat dalam satu bahasa yang sama maupun dalam bahasa yang berbeda. Metode PI digunakan jika yang direkonstruksi adalah unsur bentuk, sedangkan metode PE digunakan jika yang direkonstruksi adalah unsur makna. Namun, karena pada hakikatnya rekonstruksi selalu melibatkan unsur bentuk dan makna maka kedua metode ini diterapkan secara bersamaan. Hal yang dipadankan dalam rekonstruksi eksternal adalah unsur-unsur yang terdapat pada bahasa kerabat.

Kedua metode tersebut memiliki teknik dasar yang berupa teknik banding intralingual (THBI) dan teknik hubung banding ektralingual (THBE). Setiap teknik dasar dari kedua metode ini memiliki teknik lanjutan, yaitu teknik hubung banding menyamakan (HBM), teknik hubung banding membedakan (HBB), serta teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HBMP). Dalam metode PI yang di HBM, HBB, dan HBMP-kan adalah unsur-unsur yang bersifat intralingual, sedangkan dalam metode PE adalah unsur-unsur yang bersifat ekstralingual. Teknik HBM dan HBB digunakan untuk memilah unsur-unsur yang berkognat dengan unsur-unsur yang tidak berkognat dan mengelompokkannya. Bentuk-bentuk yang tidak berkognat dapat diabaikan, sedangkan bentuk-bentuk yang berkognat dapat disimpan dalam suatu matrik tertentu dan memberikan tanda tertentu pula. Sementara itu, teknik HBMP digunakan dalam penentuan protobahasa. Hal pokok yang akan

Page 33: PEMETAAN BAHASA BIAK

25  

disamakan untuk merekonstruksi sosok protofonem adalah menyangkut formatif-formatifnya. Sebuah rekonstruksi etimon protobahasa selalu berhubungan dengan formatif (Mahsun, 1995:135—138). 1.7.5 Penyajian Hasil Analisis Data Hasil analisis data penelitian ini disusun dengan metode formal dan metode informal (Sudaryanto, 1993:145). Metode penyajian formal berupa penyajian dengan tanda dan lambang-lambang, sedangkan metode penyajian informal berupa penyajian dengan kata-kata biasa. Tanda-tanda yang digunakan misalnya, tanda asterik (~), tanda panah (=>), tanda kurung siku ([ ]). Pemakaian tanda atau lambang tersebut dimaksudkan agar pemaparan hasil penelitian dapat disampaikan secara sistematis dan lebih ringkas sehingga kaidah yang disajikan dapat dipahami secara utuh. Dalam penelitian ini tanda-tanda itu digunakan untuk merumuskan pola-pola kaidah perubahan bunyi bahasa. Hasil penelitian yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk tanda atau lambang disajikan dalam bentuk deskripsi bahasa atau menggunakan kata-kata biasa.

Page 34: PEMETAAN BAHASA BIAK

26  

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2.1 Profil Wilayah Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Biak Numfor terletak di Teluk Cenderawasih pada titik 0°21'-1°31' LS, 134°47'-136°48' BT dengan ketinggian 0—1.000 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 21.672 km², terdiri atas wilayah darat 3.130 km² dan wilayah laut 18.442 km² (BPS, 2009).

Adapun batas wilayah administratif Kabupaten Biak sebagai berikut. a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Supiori dan

Samudera Pasifik; b. sebelah selatan berbatasan dengan Selat Yapen, Kabupaten

Yapen Waropen; c. sebelah timur berbatasan dengan Samudera Pasifik; dan d. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Manokwari.

Kabupaten Biak Numfor dikelola dalam sistem pemerintahan yang terdiri atas 19 distrik (sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2007), 14 kelurahan (sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2008), dan 181 kampung serta 63 kampung persiapan (sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2007). Adapun kesembilan belas distrik tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Page 35: PEMETAAN BAHASA BIAK

27  

Tabel 1 Distrik-Distrik di Kabupaten Biak Numfor

No. Distrik Ibukota Distrik

Kampung

1. Biak Kota Biak Kota Mokmer, Parai, Samau, Insrom, Mnubabo/Ambroben, Swapodibo, Inggiri, Manswam, Sorido, Anggraidi, Waupnor, Mandala, Saramom, Fandoi,Manggandisapi, Sanumi, Karyendi, Kababur, Inggupi, Burokub, Babrinbo, dan Yenures.

2. Samofa Darfuar Mandouw, Sumberker, Maryendi, Adainasnosen, Sambawofuar, dan Darmofis.

3. Biak Timur

Bosnik Rimba Jaya, Owi, Rim, Woniki, Kajasi, Sunde, Sepse, Soon, Sareidi, Bindusi, Orwer, Yenusi, Kajasbo, Ruar, Mandon, Soryar, dan Insumarires.

4. Biak Utara Korem Sarwom, Andei, Waromi, Kobeoser Yobdi, Mambesak, Saukobye, Dernafi, Rosayendi, Warsansan, dan Nermnu.

5. Biak Barat Andei Kanaan, Asaryendi, Sopendo, Wasyai, Kababur, Warberik, Yomdori, Opuri, Mamoribo, Sosmai, Insiri, Asarkir, Dousi, Marisen, dan Sumbinya.

6. Yendidori Yendidori Adoki, Urfu, Samber, Sunyar, Moibaken, Wirmaker, Syabes, Samber Sup, Kabidon, Suneri, Rarnpimbo, Padwa, dan Waroi.

7. Warsa Amoi Marur, Dwar, Diano, Sawai, Aman, Yeruboi, Inswambesi, Koyomi, Wasani, Karuiberik, Komboi, dan Inswambesi Sup.

8. Numfor Timur

Yenburwo Kornasoren, Yenmanu, Rarsibo, Asaryendi, dan Pyefuri.

Page 36: PEMETAAN BAHASA BIAK

28  

No. Distrik Ibukota Distrik

Kampung

9. Numfor Barat

Kameri Namber, Warido, Baruki, Supmanggunsi, Serbin, Kansai, dan Pomdori.

10. Kepulauan Padaido

Pai Auki, Wundi, Nusi Babruk, Nusi, Inbeyomi, Sorina, dan Sandidori.

11. Aimando Padaido

Pasi Mios Mangguandi, Samber Pasi, Mbromsi, Nyansoren, Saribra, Padaido/Mnupisen, Supraima, Karabai, Sasari, dan Yeri.

12. Andey Roidifu Wonaibraidi, Rumbin, Warbinsi, Wouna, dan Wodu/Makuker.

13. Yawosi Wasori Bosnaibraidi, Fanindi/Yawosi, Asur, Karmon, dan Soor.

14. Bondifuar Sansundi Doubo, Syurdori, Wopes, dan Wandos.

15. Swandiwe Wombrisauw Farusi, Kandibundi, Swaipak, Sarwa, Napdori, Ramdori, Mandenderi, Mardori, Busdori, Yenbepioper, dan Swainober.

16. Oridek Opiaref Tanjung Barari, Anggaduber, Sawa, Sauri, Wadibu, Kakur, Animi, Sawadori, Bakribo, Marauw, Makmakerbo, dan Anggopi.

17. Poiru Andei Bawei, Manggari, Sauribru, dan Syoribo.

18. Bruyadori Duai Mandori, Bruyadori, Sandauw, Dafi, dan Amberparem.

19. Orkeri Pakreki Saribi, Wansra, Rawar, Yenbeba, Yenbebpon, Sup Mander, dan Masyarah.

(Sumber: Data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Biak Numfor 2011)

Page 37: PEMETAAN BAHASA BIAK

29  

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 penduduk Kabupaten Biak berjumlah 140.892 jiwa, yang terdiri atas 73.716 laki-laki dan 67.176 perempuan; dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 37.388 KK (sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Biak Numfor, Desember 2010). Jumlah penduduk paling besar berada di Distrik Biak Kota sebesar 43.134 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.005,69 jiwa per km². Sebagian besar masyarakat Biak bermukim dan menetap di ibukota kabupaten. Hal ini dikarenakan serapan lapangan pekerjaan masih terkonsentrasi di ibukota kabupaten. Adapun distrik dengan wilayah terluas adalah Distrik Biak Barat dan Distrik Biak Timur. Distrik Biak Barat mencapai luas 543 km² atau sama dengan 17.35% dari luas Kabupaten Biak Numfor serta luas Distrik Biak Timur mencapai 436 km² atau 13.93% dari luas Kabupaten Biak Numfor.

Delapan belas kampung yang menjadi daerah penelitian di Kabupaten Biak Numfor berada pada sebelas distrik yang berbeda, yaitu Distrik Biak Kota (Kampung Mokmer, Kampung Yenures, dan Kampung Sorido), Distrik Biak Timur (Kampung Soon dan Kampung Kajasbo), Distrik Biak Utara (Kampung Nermnu, Kampung Warsansan, dan Kampung Waromi), Distrik Biak Barat (Kampung Sopen), Distrik Oridek (Kampung Opiaref), Distrik Yendidori (Kampung Samber), Distrik Warsa (Kampung Dwar), Distrik Kepulauan Padaido (Kampung Nusi Babruk), Distrik Andey (Kampung Rumbin dan Kampung Wauna/Arwam), Distrik Swandiwe (Kampung Yenbepioper dan Kampung Mandenderi), dan Distrik Numfor Barat (Kampung Kansay). Berikut ini peta lokasi penelitian.

Page 38: PEMETAAN BAHASA BIAK

30  

sumber: https://wikipedia.or.id

Daerah Penelitian di Kabupaten Biak Numfor

2.2 Profil Wilayah Kabupaten Supiori Kabupaten Supiori adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor. Pemekaran kabupaten ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003. Kabupaten Supiori terdiri atas lima kecamatan dan 38 kampung. Ibukota Supiori terletak di Kecamatan Supiori Timur. Kabupaten Supiori terletak antara 0°55'—1°31' LS dan 134°67'—136°48' BT. Luas wilayah Supiori sekitar 634,24 km2. Sebagian besar wilayah Kabupaten Supiori (71%) dapat dijangkau melalui transportasi darat, sedangkan sisanya harus ditempuh melalui transportasi laut dengan menggunakan speed boat atau perahu motor tempel (BPS, 2015).

Page 39: PEMETAAN BAHASA BIAK

31  

Adapun batas wilayah administratif Kabupaten Supiori sebagai berikut. a. sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik; b. sebelah selatan berbatasan Selat Yapen, Kabupaten Yapen

Waropen; c. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Biak Numfor;

dan d. sebelah barat berbatasan dengan Selat Aruri.

Kabupaten Supiori dikelola dalam sistem pemerintahan yang terdiri atas lima distrik dan 38 kampung sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003. Adapun kelima distrik dan ke-38 kampung tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2

Distrik dan Kampung di Kabupaten Supiori

No. Distrik Ibukota Distrik

Kampung

1. Supiori Selatan Maryaidori Didiabolo, Odori, Fanindi, Biniki, Awaki, Warbefondi, dan Maryaidori

2. Kepulauan Aruri

Mbruwandi Aruri, Yamnaisu, Ineki, Rayori, Wongkeina, Imbirsbari, Insumbrei, Mbruwandi, dan Manggonswan

3. Supiori Utara Fanjur Warsa, Warbor, Kobari Jaya, Fanjur, dan Puweri

4. Supiori Barat Waryei Napisndi, Amyas, Koryakam, Waryei, Masyai, Wayori, dan Mapia

5. Supiori Timur Sorendidori Wombonda, Yawerma, Masram, Duber, Wafor, Sauyas, Sorendidori, Waryesi, Douwbo, dan Syurdori.

(Sumber: BPS, 2015)

Page 40: PEMETAAN BAHASA BIAK

32  

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2014 penduduk Kabupaten Supiori berjumlah 17.288 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Supiori tahun 2014 naik seitar 1,84% dibanding tahun 2013. Proporsi penduduk laki-laki sekitar 52,29% (9.040 jiwa) dan perempuan 47,71% (8.248 jiwa). Dengan demikian, rasio jenis kelamin di Kabupaten Supiori di atas 100, yaitu 109,60. Hal ini berarti terdapat 109 hingga 110 laki-laki di antara 100 perempuan. Penduduk Kabupaten Supiori mengalami pertumbuhan sekitar 1,83% dibanding tahun 2013 (BPS, 2015).

Distrik Supiori Timur memiliki jumlah penduduk terbesar dengan 5.358 jiwa (31,13%), diikuti oleh Distrik Kepulauan Aruri dengan 4.805 jiwa (27,79%). Sedangkan distrik dengan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Supiori Utara dengan 1.772 jiwa (10,25%). Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Supiori tahun 2014 sekitar 27,26% penduduk per km2. Distrik Kepulauan Aruri merupakan distrik dengan kepadatan penduduk tertinggi (40,12 penduduk per km2). Sedangkan distrik dengan kepadatan penduduk terendah terdapat di Distrik Supiori Barat (15,41 penduduk per km2) (BPS, 2015). Sebagian besar masyarakat Supiori bermukim dan menetap di ibukota kabupaten. Hal ini dikarenakan serapan lapangan pekerjaan masih terkonsentrasi di ibukota kabupaten. Adapun distrik dengan wilayah terluas adalah Distrik Supiori Timur. Distrik Supiori Timur mencapai luas 196.6 km² atau sama dengan 30,94% dari luas Kabupaten Supiori. Sedangkan, distrik dengan wilayah sempit adalah Distrik Supiori Utara. Distrik Supiori Utara mencapai luas 79.83 km2 atau sama dengan 12,59% dari luas Kabupaten Supiori.

Dua kampung yang menjadi daerah penelitian di Kabupaten Supiori berada pada dua distrik yang berbeda, yaitu Distrik Supiori Timur (Kampung Sorendidori) dan Distrik

Page 41: PEMETAAN BAHASA BIAK

33  

Supiori Selatan (Kampung Korido). Berikut ini peta lokasi penelitian.

Peta Lokasi Penelitian

sumber: https//papua.antaranews.com

Daerah Penelitian di Kabupaten Supiori

Page 42: PEMETAAN BAHASA BIAK

34  

2.3 Sistem Kemasyarakatan Biak Numfor dan Supiori Berdasarkan penuturan masyarakat di lokasi penelitian, hampir sebagian besar masyarakat Biak Numfor (termasuk di dalamnya masyarakat Supiori) memiliki sistem kemasyarakatan yang sama dalam mata pencaharian, sistem kekerabatan, sistem religi, dan tata aturan kepemimpinan. 2.3.1 Mata Pencaharian Masyarakat Biak, terutama yang tinggal di pedesaan, hidup dari berladang dan menangkap ikan. Berladang dilakukan oleh sebagian besar penduduk, sedangkan menangkap ikan dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal di pesisir pantai, di Kepulauan Padaido, Biak Barat, Biak Utara, Biak Timur, Kepulauan Aruri, dan Supiori.

Teknik perladangan berpindah dilakukan secara sederhana. Pertama, bidang tanah yang hendak dijadikan ladang dibersihkan dari semak-semak dan pohon-pohon kecil, kemudian pohon-pohon besar ditebang. Batang pohon, dahan, dan ranting kemudian dipotong-potong dan diratakan/disebar di seluruh ladang. Batang pohon dan daun-daun kering dibiarkan membusuk agar menjadi kompos. Apabila kebun sudah siap ditanami mulailah mereka menanam talas, keladi, singkong, pepaya, pisang, dan tanaman buah lainnya. Selanjutnya, pagar dibuat di sekeliling kebun. Fungsinya ialah untuk mencegah babi hutan memasuki wilayah kebun dan merusak tanaman.

Sekitar delapan bulan sejak ditanami masyarakat dapat memetik hasil kebun untuk pertama kali. Sesudah panen pertama tersebut ladang masih dapat digunakan sekali lagi hingga panen yang kedua. Setelah itu ladang ditinggalkan dan petani membuka ladang baru di lahan lain. Begitu seterusnya. Dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun, lahan pertama yang digunakan akan dibuka lagi dengan harapan setelah ditinggalkan kondisi kesuburan tanah secara alamiah telah pulih kembali dan

Page 43: PEMETAAN BAHASA BIAK

35  

dapat memberikan hasil yang baik seperti halnya pada pembukaan ladang pertama kali (Mansoben, 2003:9—10).

Pada umumnya penduduk yang melakukan pekerjaan berladang juga melakukan penangkapan ikan sebagai mata pencaharian tambahan. Hal ini dikarenakan masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan pangan yang beragam. Mereka menangkap ikan dengan menggunakan jaring inanai dan arsam untuk menangkap ikan terbang dan juga ikan hiu. Perahu yang digunakan disebut waipapa. Suku Biak juga meramu atau berburu binatang hutan sebagai makanan tambahan. Hewan buruan antara lain babi, kuskus, tikus tanah, dan ular pohon. Sama halnya dengan beberapa suku di wilayah Papua lainnya, setiap keluarga inti berfungsi sebagai unit produksi untuk menghasilkan semua kebutuhan pokok bagi anggota keluarganya sendiri dan tidak tergantung pada keluarga lain. Hasil yang diperoleh dari berladang, menangkap ikan, dan berburu digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. Jika ada kelebihan, dibagikan kepada anggota keluarga yang lain atau dijual ke pasar. Sistem perdagangan yang dilakukan pada zaman dahulu dapat melalui cara tukar-menukar barang atau barter (dalam bahasa Biak disebut farobek), tanpa mata uang tertentu seperti halnya orang Me dan Muyu yang menggunakan kulit kerang sebagai alat tukar yang baku dalam kebudayaannya. Sungguhpun demikian, melalui sistem barter orang Biak telah menciptakan suatu institusi yang disebut sistem manibob atau sistem rekanan dagang (http://www.biakkab.go.id/).

Sistem manibob adalah suatu sistem yang dilakukan oleh dua individu atau lebih yang berasal dari dua kampung atau dua tempat yang berbeda saling bertemu melalui hubungan barter atau dagang. Pertemuan antara dua individu yang berbeda itu dapat tumbuh dan membuat dua individu tersebut lebih akrab dan hubungannya berlangsung lama. Cara menciptakan hubungan manibob atau rekanan dagang itu ialah melalui bentuk pertukaran. Dalam sebuah transaksi, orang yang menjual barang atau benda-benda berharga tertentu kepada orang lain tidak

Page 44: PEMETAAN BAHASA BIAK

36  

menuntut pembayaran penuh, melainkan mengharapkan pihak pembeli memberikan bantuan kepadanya pada saat kelak ia memerlukan pertolongan. Relasi manibob atau partner dagang antara dua orang yang mengikat diri dalam waktu yang lama dapat meningkatkan relasi tersebut bukan terbatas hanya pada segi perdagangan saja, melainkan pada bidang yang lebih luas. Wujud nyata dalam hubungan yang bersifat lebih luas itu dapat dilihat, misalnya pada saat mereka saling memperingatkan dalam keadaan bahaya atau perang; atau mereka saling membantu pada saat terjadi kelaparan karena musim kemarau yang berkepanjangan. Biasanya untuk memperkuat dan melestarikan relasi yang sudah ada, antara kedua belah pihak mempererat hubungannya melalui perkawinan. Relasi pertemanan yang diawali dengan hubungan perdagangan kemudian diperkuat dengan kepentingan-kepentingan lain yang mengikat dua individu untuk jangka waktu yang tidak terbatas itulah yang disebut sistem manibob.

Melalui sistem manibob kaum kerabat dan kenalan-kenalan dari dua belah pihak dapat saling tukar-menukar barangnya dengan aman, mudah, dan lancar. Hal ini dapat terjadi karena adanya saling pengertian dan kepercayaan di antara mereka atas dasar hubungan pertemanan atau manibob. Demikianlah individu-individu yang mempunyai relasi tersebut berhasil dengan baik memenuhi kepentingan-kepentingan kaum kerabat dan kenalan-kenalannya dalam berbagai transaksi, sehingga dapat meningkatkan prestise sendiri dalam keluarga dan pada pihak yang lain. Keberhasilan itu membawa pengakuan dari kelompok terhadap kepemimpinannya. Atas dasar pengakuan inilah seseorang dapat tampil sebagai pemimpin dalam masyarakatnya (Mansoben, 1994:234). Di masa lampau mata pencaharian lain yang juga tidak

kalah penting dalam kehidupan orang Biak adalah perdagangan. Barang-barang perdagangan utama pada waktu itu ialah hasil laut, piring keramik, budak, dan alat-alat kerja yang dibuat dari besi, seperti parang dan tombak. Perlu diketahui bahwa kepandaian besi sudah dikenal orang Biak melalui penduduk Maluku jauh sebelum orang Eropa pertama datang di daerah ini pada awal abad ke-16, sehingga peralatan kerja tersebut di atas

Page 45: PEMETAAN BAHASA BIAK

37  

merupakan hasil produksi sendiri (Kamma dan Kooijman, 1974). Akhir-akhir ini banyak juga masyarakat yang mengembangkan usaha perdagangan tradisional dengan masyarakat di daratan Pulau Papua. Barang dagangan mereka berupa ikan, sagu, ubi, keladi, tembakau, damar, kayu besi, rotan, dan hasil hutan lainnya.

Dalam kaitannya dengan aktivitas perdagangan orang Biak dengan suku-suku bangsa lain di daerah pantai utara Papua sampai ke daerah Kepala Burung dan Kepulauan Raja Ampat ialah dikembangkannya pengetahuan pelayaran yang amat baik oleh orang-orang Biak. Sistem pengetahuan pelayaran yang dimaksud adalah pengetahuan tentang teknik membuat perahu, pengetahuan astronomis, pengetahuan tentang gelombang dan arus-arus laut. Pemilikan pengetahuan ini memungkinkan orang Biak berhubungan dengan banyak suku bangsa lainnya di berbagai tempat di daerah pesisir Papua dan akhirnya sebagian orang-orang Biak menetap di tempat-tempat itu (Mansoben, 1994:235).

Saat perusahaan pengalengan ikan di Biak maju pesat di awal tahun 1990-an, sebagian masyarakat juga ada yang menjadi karyawan tetap dan buruh lepas di perusahaan yang mengekspor ikan kaleng ke berbagai negara di Asia dan Eropa. Namun, dengan terhentinya usaha pabrik pengalengan ikan, PT Biak Mina Jaya, karena krisis moneter tahun 1998 dan karena kasus internal perusahaan, secara otomatis masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut juga kehilangan pekerjaan.

Pada dekade yang sama, sekitar pertengahan tahun 1990-an Kabupaten Biak Numfor juga memiliki industri pariwisata dan perkembangan investasi yang cukup pesat. Hal ini diperlihatkan dengan adanya rute penerbangan internasional yang melayani penumpang dari Bali—Biak—Honolulu—Los Angeles PP (http: www.biakkab.go.id). Kini perusahan penerbangan tersebut telah menutup rute penerbangan internasional ke Biak karena jumlah penumpangnya terus menurun. Hotel-hotel dan penginapan yang dulu selalu dipenuhi

Page 46: PEMETAAN BAHASA BIAK

38  

tamu, kini sepi. Bahkan, ada beberapa hotel yang tutup dan bangunannya terbengkalai hingga saat ini. Padahal, Pulau Biak, Pulau Numfor, Kepulauan Padaido, Kepulauan Aruri secara umum masih memiliki potensi pantai untuk menjadi destinasi wisata unggulan bagi Indonesia. Oleh karena itu, beberapa tahun belakangan ini, pemerintah daerah mulai membangun lagi industri pariwisata di Kabupaten Biak Numfor agar dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Pembenahan infrastruktur di bidang pariwisata mulai dilakukan agar wisatawan mancanegara atau pun wisatawan lokal merasa nyaman dalam melakukan kunjungan ke objek-objek wisata di Kabupaten Biak Numfor. Dengan demikian, masyarakat lokal dapat meningkatkan penghasilan per kapita dari sektor pariwisata, baik wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata seni dan budaya. 2.3.2 Sistem Kekerabatan Orang Biak menarik garis keturunan dan hubungan kekerabatannya melalui garis ayah (patrilineal). Sedangkan, tipe pokok kekerabatan yang dianut mengikuti pembagian sistem Iroquois yang dibuat oleh Murdock (1949), yaitu penggunaan satu istilah yang sama untuk menyebut kelas kerabat tertentu, misalnya istilah naek digunakan untuk saudara-saudara kandung dengan sudara-saudara sepupu paralel (anak-anak saudara laki-laki ayah dan anak-anak dari saudara perempuan ibu). Istilah napirem digunakan untuk menyebut semua saudara sepupu silang (anak-anak dari saudara perempuan ayah dan anak-anak dari saudara laki-laki ibu) pada generasi ego. Semua saudara laki-laki ayah disebut juga dengan istilah ayah, kma; dan semua saudara perempuan ibu disebut ibu, sna. Sebaliknya, semua saudara perempuan ayah disebut bibi, mebin, dan semua saudara laki-laki ibu disebut paman, me (Mansoben, 1994:241).

Page 47: PEMETAAN BAHASA BIAK

39  

Menurut klasifikasi tersebut, semua saudara sepupu sejajar, dikelompokkan ke dalam satu kelas dengan saudara-saudara kandung ego. Hal itu terlihat pada penggunaan istilah yang sama untuk menyebut saudara-saudara kandung dengan saudara-saudara sepupu sejajar. Konsekuensi dari penyamaan saudara-saudara sepupu sejajar dengan saudara-saudara kandung adalah bahwa di antara mereka tidak mungkin akan dilakukan ikatan perkawinan. Pada banyak kebudayaan di tempat lain, baik di Papua maupun di luar Papua, misalnya pada orang Waropen, perkawinan antarsaudara sepupu silang justru merupakan preferensi. Namun, tidak demikian halnya pada masyarakat Biak. Perkawinan antaranggota saudara sepupu silang dalam kebudayaan Biak merupakan larangan (Mansoben, 1994:241).

Bentuk-bentuk manifestasi lain dari hubungan avunkulat (relasi paman-keponakan) ialah peranan paman sebagai mentor bagi keponakan laki-lakinya untuk berkebun, menangkap ikan, berburu, dan teknik-teknik berperang. Jika seorang paman memiliki keahlian tertentu, misalnya pandai besi atau ahli membuat perahu, maka keahlian-keahlian tersebut dapat diajarkan kepada anak laki-laki dan keponakannya (Kamma dan Kooijman, 1973:32). Hubungan tersebut diwujudkan juga dalam bentuk hak waris, seperti pewarisan gelar paman kepada keponakan laki-laki yang sulung (Kamma, 1955:537).

Rumah tradisional masyarakat Biak Numfor berupa rumah panggung yang diberi atap menyerupai batok kura-kura. Perahu-perahu ditambatkan di lorong bawah rumah. Setiap rumah biasanya dihuni oleh satu klen atau satu keret yang terdiri atas beberapa keluarga batih dari garis patrilineal.

Rumah keret merupakan suatu bangunan yang berbentuk segi empat panjang dengan ukuran panjang kurang lebih 30—40 meter dan lebar 15 meter. Rumah keret itu dibangun di atas tiang dan dibagi-bagi dalam sejumlah kamar atau sim yang letaknya di sisi kiri kanan dan dipisahkan oleh suatu ruang kosong di bagian tengah rumah yang memanjang mulai dari

Page 48: PEMETAAN BAHASA BIAK

40  

depan sampai ke belakang. Fungsi utama ruang tengah yang kosong itu adalah sebagai tempat menaruh perahu milik keret, sebagai tempat menerima tamu dan tempat rapat anggota keluarga keret. Jumlah kamar atau bilik dalam sebuah rumah keret adalah sama banyak dengan keluarga batih yang ada dalam keret dan tiap kamar didiami oleh satu keluarga batih. Dalam rumah besar tiap keluarga batih menempati kamar atau bilik yang disebut sim, maka keluarga batih disebut juga sim. Satu rumah keret seperti itu disebut aberdado dan dapat menampung semua anggota klen (jika jumlahnya kecil). Dengan demikian, dalam satu rumah keret terdapat anggota-anggota keluarga yang berasal dari tiga bahkan empat generasi, yaitu ayah bersama keluarganya dan keluarga-keluarga dari anak-anaknya sendiri maupun keluarga-keluarga dari anak-anak mereka.

Apabila jumlah anggota keluarga demikian banyak sehingga tidak dapat termuat dalam satu rumah keret lagi maka sebagian anggotanya, biasanya adik dari kepala rumah keret bersama isterinya dan anak-anaknya yang sudah kawin dengan anggota-anggota keluarganya, memisahkan diri dan membangun rumah keret baru di samping rumah keret yang lama. Bentuk rumah keret seperti tersebut di atas tidak dibangun lagi sejak pemerintah Belanda berkuasa di daerah Kepulauan Biak-Numfor akhir abad lalu. Pada masa sekarang masing-masing keluarga batih, sim, mempunyai rumah sendiri, tetapi biasanya berkelompok menurut keret (Mansoben, 2003).

Pola menetap sesudah kawin yang dianut oleh masyarakat Biak adalah patrilokal, yaitu pasangan baru yang menikah menetap di rumah atau lokasi tempat asal suami. Tidak jarang terjadi juga sesudah menikah pasangan baru itu menetap untuk waktu tertentu di rumah orang tua atau wali isteri. Hal ini disebabkan sang suami harus melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, misalnya membantu membuka kebun baru, membangun rumah baru, atau melakukan suatu pekerjaan lain bagi orang tua isterinya sebagai pengganti maskawin yang belum lunas dibayar. Biasanya apabila pekerjaan tersebut sudah selesai dan dianggap tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan itu layak

Page 49: PEMETAAN BAHASA BIAK

41  

sebagai pengganti sisa maskawin, maka pasangan baru itu pindah atau menetap di tempat asal sang suami (Mansoben, 2003:16). 2.3.3 Sistem Religi Injil pertama kali masuk di Tanah Papua pada tanggal 5 Februari 1855 dibawa oleh Ottow dan Geisller. Berselang lima puluh tiga tahun kemudian tercatat bahwa di Kepulauan Biak Numfor Injil pertama kali diterima oleh guru Petrus Kafiar pada tanggal 26 April 1908 (Rumainum, 1966:47). Menurut F. C. Kamma (1981:65—67) sebelum orang Biak-Numfor menerima Injil, mereka telah menganut kepercayaan terhadap Koreri. Kepercayaan Koreri telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Biak tradisional karena kepercayaan Koreri ini didasarkan pada mitos Manarmakeri (Nanulaitta, 2009:1—2).

Gerakan Koreri pertama yang direkam secara tertulis, sekitar tahun 1855, terjadi di tengah-tengah para penduduk asli Pulau Numfor. Banyak persembahan dibawa ke hadapan konoor (utusan Manarmakeri), yang membawa berita tentang kedatangannya kembali. Sejak tahun 1855—1900 tercatat 37 kali gerakan Koreri di Biak (Kamma, 1972:104—134). Pada tahun 1860 dua orang dari Numfor menyatakan bahwa mereka telah ke surga selama lima hari. Mereka mengumumkan bahwa orang-orang mati akan muncul kembali. Orang-orang tidak akan mati lagi. Makanan dan minuman akan ada untuk setiap orang tanpa mereka harus bekerja. Kedua orang ini mempunyai banyak pengikut. Gerakan Koreri yang terbesar terjadi pada tahun 1963 dan 1974, kemudian muncul lagi beberapa kali pada tahun 1984, 2002, dan 2003 (Nanulaitta, 2009:4—5). Gerakan Koreri masih sering muncul melalui transformasi wor dalam lingkaran kehidupan orang Biak. Wor mempunyai dua arti, yaitu wor sebagai upacara adat/tradisional dan wor sebagai nyanyian adat. Wor sebagai upacara adat merupakan upacara untuk memohon atau meminta perlindungan dari penguasa alam semesta

Page 50: PEMETAAN BAHASA BIAK

42  

(Rumansara, 2003:214). Pada bagian inilah kepercayaan Koreri muncul. Masyarakat Biak meyakini bahwa dengan menyelenggarakan upacara wor yang sakral mereka dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan penguasa tertinggi, Manggundi, yang mereka sembah. Mereka percaya bahwa saat menyelenggarakan upacara wor bukan hanya melibatkan orang yang hidup, melainkan juga arwah nenek moyang, keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia (Rumansara, 2003:215). Terdapat beberapa kekuatan supranatural yang disembah oleh masyarakat Biak dalam kepercayaan Koreri, yaitu: a. Manggundi, penguasa tertinggi di langit ‘nanggi’ atau

‘mandep’; b. Karwar, merupakan jagat raya ‘faryos’ dan patung

‘amfyanir’; c. Dabyor, berupa goa ‘abyab’, batu besar ‘karui beba’, gunung

batu ‘bon karui’, dan sungai ‘war besyab’; d. Aebur, berupa pohon-pohon besar ‘ai beba’; dan e. Faknik, berupa lautan ‘soren’ (Rumansara, 2003:215).

Dalam perkembangan selanjutnya, saat ini mitos

Manarmakeri yang merupakan perwujudan Manggundi juga masih hidup dalam masyarakatnya, walaupun masyarakat Biak telah meyakini Alkitab dan menjalani ibadah secara Kristiani. Masyarakat Biak telah meyakini Tuhan Yesus dan agama yang dibawanya, tetapi masyarakat Biak juga masih melaksanakan upacara wor dalam setiap upacara siklus hidup. Jadi, tidak dapat disangkal bahwa wor merupakan suatu perwujudan dari kehidupan religius yang menurut mereka sangat penting. Dikatakan sangat penting karena wor mempunyai fungsi sosial untuk mengintensifkan solidaritas orang Biak dan merupakan simbol hubungan mereka dengan Sang Penguasa (Manggundi) serta kerabat-kerabat mereka yang meninggal (arwah-arwah nenek moyang).

Page 51: PEMETAAN BAHASA BIAK

43  

2.3.4 Tata Aturan Kepemimpinan Tata aturan kepemimpinan dalam masyarakat Biak secara umum dapat dikategorikan ke dalam tipe sistem kepemimpinan campuran, yaitu sifat pewarisan kedudukan pemimpin didasarkan pada sistem kepemimpinan raja dan ondoafi serta sifat pencapaian kedudukan pemimpin oleh kepemimpinan pria berwibawa sekaligus (Mansoben, 1994:223—224).

Kesatuan masyarakat terkecil yang secara politis dan ekonomis mempunyai otonomi penuh di kalangan suku-bangsa Biak adalam mnu atau kampung. Kampung merupakan suatu segmen yang terbagi-bagi dalam keret-keret atau klen-klen kecil dan selanjutnya dalam sim atau keluarga-keluarga batih. Dasar-dasar yang menyatukan para warga suatu kampung adalah faktor kesamaan keturunan dan kepentingan ekonomi dan politik (Mansoben, 1994:242). Pemimpin keret atau klen disebut mananwir ‘kepala’. Tugasnya adalah sebagai orang yang dapat memberikan izin penggunaan hak tanah keret, menyelesaikan masalah internal jika terjadi perselisihan antaranggota keret dan menjadi wakil keret untuk berhubungan dengan pihak di luar keretnya. Pada tingkatan di atas mananwir terdapat seorang mananwir mnu yang menjadi pemimpin di kampung. Seorang mananwir mnu tidak dipilih, melainkan diangkat oleh penduduk kampung dari salah seorang mananwir berdasarkan dua kriteria utama, yaitu harus berasal dari golongan keret pendiri kampung (disebut manseren mnu) dan berdasarkan kemampuannya dalam memimpin dan mengatur masyarakat (Mampioper, 1986:7). Tugas seorang mananwir mnu adalah sebagai orang yang mengoordinasi mananwir ‘kepala-kepala keret’ bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat dalam membuat keputusan tertentu yang menyangkut kepentingan komunitas kampung melalui lembaga masyarakat yang disebut kainkain karkara mnu. Komunitas kainkain karkara mnu adalah suatu lembaga adat yang mempunyai fungsi untuk mengatur kehidupan bersama

Page 52: PEMETAAN BAHASA BIAK

44  

dalam suatu komunitas mnu ‘kampung’ (Mansoben, 1994:227 dan 367).

Beberapa kriteria tokoh yang dapat menjadi mananwir mnu, yaitu: a. manseren mnu, yaitu golongan keturunan pendiri kampung; b. pemimpin perdagangan yang mempunyai hubungan manibob

dengan tempat lain; c. mambri, yaitu pemimpin perang yang memiliki sifat berani,

kuat, mengetahui strategi perang, mampu menyatukan dan membangkitkan semangat pengikut-pengikutnya;

d. konor atau mon, yaitu orang yang menguasai ilmu religi dan dianggap sebagai utusan Mananarmakeri atau Manseren Manggundi sehingga dapat menyembuhkan orang sakit dengan kemampuan supranaturalnya; dan

e. korano, yaitu orang yang memperoleh gelar kehormatan karena memiliki kemampuan berbahasa dan diplomatik yang lebih baik daripada orang lain. Gelar ini setara dengan gelar mayor, dimara, sanadi, kapisa, dan rejau yang digunakan sebagai penambah kewibawaan, paling tidak dalam lingkungan keret. Gelar korano merupakan gelar yang digunakan pada masa pemerintahan Belanda untuk mengacu pada tokoh yang menjadi wakil pemerintah Belanda dalam menjalankan roda pemerintahan pada tingkat kampung.

Page 53: PEMETAAN BAHASA BIAK

45  

BAB III VARIAN-VARIAN BAHASA BIAK

Setelah data kebahasaan dari seluruh daerah pengamatan terkumpul, analisis perbedaan unsur kebahasaan bahasa Biak dilakukan. Mengingat perbedaan yang muncul pada varian dialek itu umumnya hanya terjadi pada tataran fonologi dan leksikon, analisis perbedaan unsur kebahasaan ini juga hanya berfokus pada kedua tataran kebahasaan tersebut. 3.1 Deskripsi Perbedaan Unsur Fonologi Analisis perbedaan unsur kebahasaan pada tataran fonologi dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang disarankan Mahsun (2010:42—44) berikut. a. Menentukan kaidah fonologis bentuk-bentuk yang berbeda

yang diduga merupakan refleks dari etimon yang sama. b. Menyusun kaidah perbedaan fonologis dengan berlandaskan

pada prinsip historis yang menyatakan bahwa: (1) bentuk yang lebih kompleks, yang monomorfemis, dihipotesiskan sebagai bentuk asal, karena secara diakronis, bahasa-bahasa di dunia berkembang dari bentuk yang lebih panjang ke bentuk yang lebih sederhana (pendek); (2) bunyi konsonan berubah atau selalu muncul sebagai konsonan bukan sebagai vokal dan bunyi vokal berubah atau selalu muncul sebagai vokal, bukan sebagai konsonan; (3) vokal depan, tengah atau belakang masing-masing diturunkan dari vokal tinggi depan atau belakang; (4) bunyi bersuara selalu menjadi asal bunyi tidak bersuara.

c. Membuat kaidah perbedaan fonologis dengan mengidentifikasi perbedaan pada posisi awal, menyusul ke posisi tengah (antarvokal atau antarkonsonan), dan akhir.

Page 54: PEMETAAN BAHASA BIAK

46  

d. Apabila beberapa bentuk yang seetimon memiliki lebih dari satu kemungkinan pengkaidahan, setiap kemungkinan pengkaidahan ditempatkan dalam alternatif pemetaan yang berbeda.

e. Setiap alternatif pemetaan (secara verbal) itu harus memuat informasi tentang semua bentuk yang menjadi realisiasi makna tersebut serta sebaran geografisnya.

f. Apabila bentuk-bentuk yang menjadi realisasi makna itu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa etimon, setiap kelompok yang memiliki lebih dari satu refleks harus dikaidahkan.

g. Setiap kaidah fonologis untuk setiap etimonnya ditempatkan dalam alternatif pemetaan yang berbeda, selama bentuk-bentuk yang seetimon itu dapat dikaidahkan secara lengkap: posisi awal, tengah, dan akhir.

h. Apabila hanya dapat dikaidah satu kali, kaidah itu akan muncul berulang-ulang pada alternatif pemetaan yang berbeda, sejumlah kemungkinan pemetaan bentuk-bentuk yang menjadi realisasi makna tersebut.

i. Urutan-urutan bunyi dalam pengkaidahan harus konsisten, artinya apabila pada pengkaidahan dalam gloss tertentu di

lingkungan kaidah: a ≈  e  ≈  |/#- maka pemetaan pada

alternatif gloss lainnya harus mengikuti urutan tersebut.

Bahwa mana yang lebih dahulu [a], [e], atau [|] atau sebaliknya tidaklah menjadi persoalan, karena perbedaan pada tataran ini masih bersifat horisontal bukan vertikal, yang penting harus konsisten dengan pengurutan tersebut.

Berdasarkan analisis data kebahasaan yang ada dapat diidentifikasi perbedaan-perbedaan unsur kebahasaan yang terdapat pada tiap-tiap daerah pengamatan. Pada tataran fonologi dapat diidentifikasi perbedaan yang berupa korespondensi dan perbedaan yang berupa variasi beserta daerah persebarannya.

Page 55: PEMETAAN BAHASA BIAK

47  

Perbedaan unsur kebahasaan yang berupa korespondensi dan variasi secara lebih rinci disampaikan dalam uraian berikut. 3.1.1 Korespondensi Menurut Mahsun (1995:28—29) korespondensi adalah perubahan bunyi yang muncul secara teratur. Korespondensi suatu kaidah dapat berwujud dalam tiga tingkat, yaitu korespondensi sangat sempurna jika perubahan bunyi itu berlaku untuk contoh yang disyarati secara linguistis dan daerah sebaran geografisnya sama, korespondensi sempurna jika perubahan itu berlaku pada semua daerah yang disyarati secara linguistis, namun beberapa contoh memperlihatkan daerah sebaran geografisnya tidak sama, dan korespondensi kurang sempurna, jika perubahan itu tidak terjadi pada semua bentuk yang disyarati secara linguistis, namun sekurang-kurangnya terdapat pada dua contoh yang memiliki sebaran geografis yang sama. Penelitian ini hanya menemukan satu macam tingkatan korespondensi, yaitu korespondensi kurang sempurna. 3.1.1.1 Korespondensi Kurang Sempurna Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tujuh macam korespondensi yang dapat dikategorikan sebagai korespondensi kurang sempurna. Kaidah korespondensi beserta daerah sebarannya secara lebih rinci disampaikan dalam uraian berikut. 3.1.1.1.1 [k] ≈ [Ø]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 19, dan 20, sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, 18. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna 'batu', 'tunjuk', ‘hidup'. Contoh: [karu] ≈ [aruy] ‘batu’

[kure] ≈ [ure]‘tunjuk’

[kEnEm] ≈ [EnEm] ‘hidup’

Page 56: PEMETAAN BAHASA BIAK

48  

3.1.1.1.2 [k] ≈ [?] ≈ [Ø]/ —V# Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [k] pada daerah

pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 19, 20, [?] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 14, 18. Kaidah korespodensi ini, misalnya muncul pada kata bermakna ‘tinggi’, ‘gigi’, ‘benar’.

Contoh: [kaki] ≈ [?a?i] ≈ [a i] ‘tinggi’

[nakore] ≈ [na?Or] ≈ [naOr] ‘gigi’

[kaku(y)] ≈ [a?u] ≈ [a?u] ‘benar’

3.1.1.1.3 [k] ≈ [?]/V— # Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 19, sedangkan

[?] pada daerah pengamatan 10, 11, 13, 14, 18, dan 20. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘putus’, ‘bintang’, ‘main’.

Contoh: [muk] ≈ [mu?] ‘putus’

[mak] ≈ [ma?] ‘bintang’

[fnak] ≈ [fna?] ‘main’

3.1.1.1.4 [r] ≈ [Ø]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [r] pada daerah 3, 19, sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘dada’, ‘dahi’.

Contoh: [randEr] ≈ [andEr(e)] ‘dada’ [randar] ≈ [andar] ‘dahi’

3.1.1.1.5 [kr] ≈ [r]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [kr] pada daerah 1, 4, 5, 6, 7, 12, 15, 16, 17, 19, 20 sedangkan [r] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, dan 18. Kaidah

Page 57: PEMETAAN BAHASA BIAK

49  

korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘daging’, ‘simpan’. Contoh: [kraf] ≈ [raf] ‘daging’

[kram] ≈ [ram] ‘simpan’

3.1.1.1.6 [vr] ≈ [r]/# —V 

Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [v] pada daerah 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 15. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘tangan’, ‘siku’, ‘ketiak’. Contoh: [vramin] ≈ [ramin] ‘tangan’ [v(b)rapur] ≈ [rapur] ‘siku’ [vravap] ≈ [ravap] ‘ketiak’

3.1.1.1.7 [d] ≈ [Ø]/# —V Daerah sebaran kaidah korespondensi ini adalah [d] pada daerah 12 sedangkan [Ø] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Kaidah korespodensi ini misalnya muncul pada kata bermakna ‘ini’ dan ‘itu’. Contoh: [dine] ≈ [ine] ‘ini’ [diwa] ≈ [iwa] ‘itu’

3.1.2 Variasi Menurut Mahsun (1995:28—29) variasi adalah perubahan bunyi yang muncul secara tidak teratur atau sporadik. Variasi fonologis yang ditemukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 3.1.2.1 Variasi Berupa Pelesapan Bunyi 3.1.2.1.1 [Ø] ̴ [y]/—VK# Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan sinkope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ө] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 14, 15, 18, 20, dan [y] pada daerah pengamatan 6, 10, 11, 13, 16, 17, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna

‘bulan’. Contoh: [pai(e)k] ̴ [payE(i)k(?)] ‘bulan’

Page 58: PEMETAAN BAHASA BIAK

50  

3.1.2.1.2 [Ø] ̴ [d]/—VK# Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan sinkope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ө] pada daerah pengamatan 7, 19, 20, dan [d] pada daerah pengamatan 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘bibir’. Contoh: [w(b)arif] ̴ [wardif] ‘bibir’

3.1.2.1.3 [Ø] ̴ [b]/K—K Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan sinkope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 3, 7, 20 dan [b] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘tawa(ter-)’. Contoh: [mrif] ̴ [mbrif] ‘tawa(ter-)’

3.1.2.1.4 [Ø] ̴ [t] ̴ [k]/# —V Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan aferesis. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 20, dan [t] pada daerah pengamatan 2, serta [k] pada daerah pengamatan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 15, 16, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘tali’. Contoh: [avra(y)] ̴ [tavray] ̴ [kavray] ‘tali’

3.1.2.1.5 [Ø] ̴ [n]/V— # Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan apokope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 8 dan [n] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘nyanyi’.

Contoh: [dise] ̴ [(n)disEn] ‘nyanyi’

Page 59: PEMETAAN BAHASA BIAK

51  

3.1.2.1.6 [Ø] ̴ [G]/V— # Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan apokope. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 1, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, dan [G] pada daerah pengamatan 2. Variasi ini muncul pada kata bermakna 'daun’.

Contoh:[rame] ̴ [ramEG] ‘daun’

3.1.2.1.7 [Ø] ̴ [r]/#—K Variasi ini tergolong dalam jenis perubahan aferesis. Daerah sebaran variasi ini adalah [Ø] pada daerah pengamatan 4 dan [r] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘datang’. Contoh: [ama] ̴ [rama] ‘datang’

3.1.2.2 Variasi Berupa Perubahan dari Satu Bunyi ke Bunyi yang Lain

3.1.2.2.1 [i] ̴ [e]/ —K# Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [i] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 6, 9, 10, 11, 13, 14. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘bulan’.

Contoh: [pa(y)ik] ̴ [pa(y)e(E)k] ‘bulan’

3.1.2.2.2 [i] ̴ [O]/# —K Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah

[i] pada daerah pengamatan 1, 2, 9, 11, sedangkan [O] pada daerah pengamatan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘satu’.

Contoh: [isEr] ̴ [OsEr] ‘satu’

Page 60: PEMETAAN BAHASA BIAK

52  

3.1.2.2.3 [a] ̴[e]/#K— Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [a] pada daerah pengamatan 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 2 dan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘berat’.

Contoh: [marv(b)ak(?)] ̴ [mervak] ’berat’

3.1.2.2.4 [a] ̴[O] ̴ [E]/#K—K Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [a] pada daerah pengamatan 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, [O] pada daerah pengamatan 3, sedangkan

[E] pada daerah pengamatan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘batu’.

Contoh: [(k)aru(y)] ̴ [kOru] )] ̴ [kEru] ‘batu’

3.1.2.2.5 [a] ̴[O]/# —K Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah

[a] pada daerah pengamatan 14, sedangkan [O] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘sempit’.

Contoh: [fyas] ̴ [fyOs] ‘sempit’

3.1.2.2.6 [a] ̴[u]/ —K# Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [a] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, sedangkan [u] pada daerah pengamatan 9. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘itu’. Contoh: [(d)iwa] ̴ [iwu] ‘itu’

3.1.2.2.7 [i] ̴ [e]/ —K# Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [i] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14,

Page 61: PEMETAAN BAHASA BIAK

53  

15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 12. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘jatuh’.

Contoh: [sapi(?)] ̴ [sape] ‘jatuh’

3.1.2.2.8 [p] ̴[t]/# —V Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [p] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 10, sedangkan [t] pada daerah pengamatan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘ekor’. Contoh: [pura(y)] ̴ [turay] ‘ekor’

3.1.2.2.9 [w] ̴ [b]/# —V Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [w] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, sedangkan [b] pada daerah pengamatan 12. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kata(ber)’.

Contoh: [wOse] ̴ [bOse] ‘kata (ber)’

3.1.2.2.10 [n] ̴ [m]/ — # Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [n] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 4 dan 7. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘jalan’. Contoh: [mbra(o)ne] ̴ [mbram] ‘jalan’

3.1.2.2.11 [w] ̴ [y] /V—V Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [w] pada daerah pengamatan 6, 9, 10, 11, 18, sedangkan [y] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘muntah’.

Contoh: [b(r)awOrEm] ̴ [bayOrEm] ‘muntah’

Page 62: PEMETAAN BAHASA BIAK

54  

3.1.2.2.12 [n] ̴ [m]/V— # Variasi ini disebut substitusi. Daerah sebaran variasi ini adalah [n] pada daerah pengamatan 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 1 dan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kerongkongan’.

Contoh: [(k)arOrEn] ̴ [kakOrEm] ‘kerongkongan’

3.1.2.3 Variasi Berupa Desimilasi 3.1.2.3.1 [r] ̴ [d]/# —V[r] Variasi ini disebut desimilasi regresif. [r] pada posisi penultima berubah menjadi [d] karena pengaruh [r] pada posisi ultima. Perubahan bunyi yang berupa desimilasi regresif ini dapat dijumpai pada beberapa berian. Namun, kemunculannya tidak terjadi pada daerah pengamatan yang sama. Perubahan bunyi yang berupa desimilasi regresif ini tidak dapat dikategorikan dalam perubahan yang bersifat korespondensi. Daerah sebaran variasi yang berupa desimilasi regresif ini, misalnya [d] pada daerah pengamatan 19, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘akar’.

Contoh: [rarEs] ̴ [darEs] ‘akar’

3.1.2.3.2 [n] ̴[m]/V— # Variasi ini disebut desimilasi progresif. Pada proses ini [n] pada posisi ultima sesudah vokal berubah menjadi [m] karena pengaruh [n] pada posisi penultima sebelum vokal. Daerah sebaran variasi ini adalah [n] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 8. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘makan’. Contoh: [nan] ̴ [nam] ‘makan’

Page 63: PEMETAAN BAHASA BIAK

55  

3.1.2.3.4 [r] ̴ [k]/V—V Variasi ini disebut desimilasi regresif. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan [k] pada daerah pengamatan 1 dan 4. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kerongkongan’.

Contoh: [(k)arOrEn] ̴ [kakOrEm] ‘kerongkongan’

3.1.2.4 Variasi Berupa Asimilasi 3.1.2.4.1 [e] ̴ [i]/#(K) — Variasi ini disebut asimilasi progresif. Pada proses ini [i] pada posisi penultima berubah menjadi [e] karena pengaruh [e] pada posisi ultima sesudah konsonan. Daerah sebaran variasi ini adalah [e] pada daerah pengamatan 1, 2, 6, 10, 11, 14, sedangkan [i] pada daerah pengamatan 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘kulit’. Contoh: [(k)efe] ̴ [(k)if] ‘kulit’

3.1.2.4.2 [r] ̴ [w]/# —V Variasi ini disebut asimilasi progresif. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 16, 18, dan 19, sedangkan [w] pada daerah pengamatan 8. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘dengar’. Pada kata bermakna ‘dengar’ ini [r] pada posisi penultima sebelum vokal berubah menjadi [w] karena pengaruh [w] pada posisi ultima sebelum vokal.

Contoh: [rOwEr] ̴ [wOwEr] ‘dengar’

3.1.2.4.3 [f] ̴ [r]/V— # Variasi ini disebut asimilasi progresif. Pada proses ini [f] pada posisi ultima berubah menjadi [r] karena pengaruh [r] yang berada pada posisi penultima sebelum vokal. Daerah sebaran

Page 64: PEMETAAN BAHASA BIAK

56  

variasi ini adalah [f] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 19, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘injak(me-)’. Pada kata bermakna ‘injak(me-)’ ini [f] pada posisi ultima setelah vokal berubah menjadi [r] karena pengaruh [r] pada posisi penultima sebelum vokal.

Contoh: [rEf] ̴ [rEr] ‘injak (me-)’

3.1.2.5 Variasi Berupa Metatesis 3.1.2.5.1 [k] ̴ [m]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [k] dan [m] pada posisi ultima yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam kasus ini adalah kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 14 yang berupa pelesapan [k] pada posisi ultima dan kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13 yang berupa

perubahan [k] menjadi [?] pada posisi ultima sebelum vokal. Dalam kaitannya dengan proses metatesis yang dibicarakan ini [k] pada posisi ultima yang terdapat pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 akan lesap

pada daerah pengamatan 14, serta akan berubah menjadi [?] pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13. Daerah sebaran variasi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, sedangkan [m] pada daerah pengamatan 10, 11, 13, dan 14. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘hijau’.

Contoh: [rumEk] ̴ [ru(?)Em] ‘hijau’ 3.1.2.5.1.2 [k] ̴ [r]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [k] dengan [r] pada posisi ultima yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya,

Page 65: PEMETAAN BAHASA BIAK

57  

terdapat kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 14 yang berupa pelesapan [k] pada posisi ultima dan kaidah primer yang terjadi pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13 yang berupa

perubahan [k] menjadi [?] pada posisi ultima sebelum vokal. Dalam kaitannya dengan proses metatesis yang dibicarakan ini [k] pada posisi ultima yang terdapat pada beberapa daerah pengamatan lain akan lesap pada daerah pengamatan 14 ini. Dalam kaitannya dengan proses metatesis yang dibicarakan ini [k] pada posisi ultima yang terdapat pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 akan lesap

pada daerah pengamatan 14, serta akan berubah menjadi [?] pada daerah pengamatan 10, 11, dan 13. Daerah sebaran variasi ini adalah [k] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8, 9, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, sedangkan [r] pada daerah pengamatan 10, 11, 13, 15. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘gigit (me-)’.

Contoh: [rEk] ̴ [(?)Er] ‘gigit (me-)’

3.1.2.5.1.3 [r] ̴ [f]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [r] dengan [f] pada posisi ultima yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 6, 14, 20, sedangkan [f] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 19. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘injak(me-)’.

Contoh: [f(r)Er] ̴ [rEf] ‘injak(me-)’

3.1.2.5.1.4 [m] ̴ [e]/ — # Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [m] dengan [e] pada posisi ultima yang terjadi pada daerah pengamatan 18. Daerah sebaran variasi ini adalah [m] pada daerah pengamatan 18, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

Page 66: PEMETAAN BAHASA BIAK

58  

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, dan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘lihat(me-)’.

Contoh: [maEm] ̴ [mame] ‘lihat(me-)’

3.1.2.5.1.5 [r] ̴ [e]/ —# Pada proses ini terjadi pertukaran posisi antara [r] dengan [e] pada posisi ultima yang terjadi pada daerah pengamatan 18. Daerah sebaran variasi ini adalah [r] pada daerah pengamatan 18, sedangkan [e] pada daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, dan 20. Variasi ini muncul pada kata bermakna ‘air’.

Contoh: [waEr] ̴ [ware] ‘air’

3.1.2.6 Variasi Berupa Kontraksi Pada proses ini terjadi pelesapan suku kata yang terjadi pada beberapa daerah pengamatan. Proses kontraksi dapat dijumpai pada kata bermakna ‘sayap’. Proses pelesapan suku kata ini terjadi pada daerah pengamatan 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, sementara itu daerah pengamatan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, dan 20 tidak mengalami peristiwa pelesapan suku kata tersebut.

Contoh: [vrapere] ̴ [prEr] ‘sayap’ Selain pada kata bermakna ‘sayap’ peristiwa kontraksi

juga terjadi pada kata bermakna ‘bengkok’. Pada kata bermakna ‘bengkok’ ini pelesapan suku kata pertama terjadi pada daerah pengamatan 9, 10, 11, 13, 14, 20, sementara itu daerah pengamatan 1, 4, 5, 6, 7, 8, 15, 16, 1, 18, dan 19.

Contoh: [kaparawEr] ̴ [parawEr] ‘bengkok’

3.1.3 Deskripsi Perbedaan Unsur Leksikal Variasi leksikal terjadi sebagai akibat digunakannya kata yang berbeda untuk menandai sebuah konsep yang sama pada beberapa daerah pakai yang berbeda. Menurut Mahsun (1995:119) dalam analisis perbedaan unsur kebahasaan pada

Page 67: PEMETAAN BAHASA BIAK

59  

tataran leksikal, perbedaan fonologis dan morfologis harus dikesampingkan. Leksikal yang berbeda secara fonologis maupun morfologis harus dikelompokkan ke dalam satu jenis varian karena perbedaan fonologis maupun perbedaan morfologis bukanlah perbedaan leksikal. Jenis-jenis perbedaan kebahasaan pada tataran leksikal beserta daerah sebarannya secara lebih terinci akan disajikan dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3

Perbedaan Unsur Kebahasaan pada Tataran Leksikal

No. Glos Berian Daerah Pengamatan 1 abu f(p)afEn 1-3, 5-14, 16, 17, 20 (f)(r)O(a)rEf 4, 5, 15, 18, 19 2 alir (me) dafe 1, 2, 4-8, 10, 12-16, 18-20

mis 9 Sap 3 ?(k)i 11, 17 srif 19 3 anak rOmawa 1-19 kasun 20 4 anjing ma(k)ey 1-4, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17 rOfan 3, 5, 6, 8-19 naf 5, 6, 11, 14, 20 5 api apyam(iG) 1-5, 7,10-14, 18 fOr 1-3, 5, 6, 8-20 wEdusEr 5 6 apung (me-) pisEn 1-3, 5, 7, 10-13, 14, 16,

17, 18, 20 pyar 2, 4, 6, 8, 9, 13-17, 19 7 asap pawe 1-18 das 20 mayow 19 8 awan mandE(i)p 1, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 18, 19,

Page 68: PEMETAAN BAHASA BIAK

60  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan 30

wame 2, 3 avyO 12 rEp 6, 9,10, 13, 15, 16, 17

9 ayah (k)amam 1-19 dadi 20 may 1 10 bagaimana ryaryO 1, 13, 16, 18, 20 movsai 2-5, 7-9, 12, 14, 15 rOsarya 6, 11, 17, 19 rOsasiri 10 11 baik pyum 1, 3-20 rOmam Ggun 2 vyEk 20 12 bakar rap 1-7, 9, 11, 14-18 kun 2, 8, 12, 14, 19, 20 nanEm 10, 12, 13, 17 13 balik pambar 1-7, 9-20

kavEr 6, 8 14 baring barE(k) 1-3, 5-7, 9-20 nEf 4, 8 15 basah dOk 1-11, 13, 14, 16-20 b(w)Ose 12, 15 16 batu (k)a(E)ru(y) 1, 3-20 tsEs 2 17 beberapa fisi 1-4, 8-12, 15, 19 b(v)esO 5, 6, 13, 18, 20 fumO 7, 17 isyadi 14 bOre 16 18 belah (me-) kEs 1, 2, 7-9, 14-16, 17-20 mEf 3 dwarEk 4

Page 69: PEMETAAN BAHASA BIAK

61  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan pEf 5 pambar 10 pewa?Er 11

kpefe 12, 17 19 bengkak b(v)yar 1-18 kaparawEr 20 20 benih mOr 1-3, 5-13, 15, 16, 20 rO(k)a(k)Er 4, 12, 18 dwEr 14 srEn 17 aybOn 19 21 renang (be-) nur(e) (y) 1-4, 7, 8, 14 as 5, 6, 9-20 tSeG 2 22 beri v(b)uk(?) 1-9, 11-14, 18-20 muma 10 swar 15, 17

23 bilamana rasa(riya) 1, 6, 10, 16, 17, 20 fafisu 2-5, 7-9, 11, 12, 14, 15, 17 mundisi 6, 18 i-nari 19 24 binatang rOfan-fan 1-3, 7-10, 12-20 aywan 1, 2, 4-6, 11, 18 25 bulan pai(k) 1-7, 9-20 mak 8 26 bulu bur 1-19 kum 20 27 bunga pampEn 1-11, 13-20 famaGgOr 12 28 buru (ber-) maraf 1, 3, 4, 7 mandaf 5, 10

mbrafe 8 ras wan 2

Page 70: PEMETAAN BAHASA BIAK

62  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan frar 12 sam 6, 9, 11, 13, 14-20 rasire 14, 18

29 busuk sna(r)Em 1, 5-10, 12-19 mbram 2-4, 20 ?pO?Em 11 30 cacing a(r)SawE(k) 1, 3, 8, 11, 14, 15, 17, 18,

20 sapikyOn 2, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 16,

17 carpyu 4 mansOpridO 5, 12, 19 31 cium Sum 5 nas 1-4, 6-20 32 cuci (pa)pap 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,

14, 15, 17, 18, 20 v(b)an 3, 4, 7, 8, 10, 12, 13, 14,

16, 19 33 daging (k)(?)raf 1, 3-7, 9-20 man f|nay 2, 8 34 dan kukEr 1, 6 ma 2-5, 7-9, 11, 12, 18-20 nan 10, 13 ra riyO 16 fnObEk 17 35 daun ram(E)(G) 1-8, 10-17, 19 papus 9, 18 undam 6, 12, 20 36 debu fafEn 1, 4-10, 12, 14, 17, 20 (f)OrEf 2, 11, 13, 15, 16, 18, 19 radir 3 37 dengan (k)u(k)Er 1-5, 7-9, 11, 12, 14, 15,

17-20 ma 6 mansE(r) 10, 16

Page 71: PEMETAAN BAHASA BIAK

63  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan ur a? 13 38 dengar r(d)(w)OwEr 1-19 mnaf 20

39 dingin pnunEk 2, 3, 6, 7, 9, 11, 13-19 Suf 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15,

16 prim 20 40 duduk kin 5, 7 kone 2, 3, 6, 8, 12, 16 ka(y)in 1, 4, 6, 17-20

yin 9-11, 13-15 41 empat fyak 1-10, 12-20 kayin 11 42 garuk rar 1-4 snaw 5-20 43 gemuk mafEn 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15,

18 bakEn 1, 4, 6, 11, 16, 19 (k)?raf 10, 17 ba 13 44 gosok pyOs 1-7, 9-13, 15, 18, 19 sfu 8, 17, 20 ise 14, 15, 16 45 gunung bOn 1-8, 12, 14-20 (w)urEk 2, 9-14 bame 6, 8 46 hantam pram 5 muni 1-4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,

15, 17-20 fanin 11 yu? 13 prEr 16 kamri 7 47 hati kEn 1, 5, 7, 8, 10, 14, 15, 17,

18

Page 72: PEMETAAN BAHASA BIAK

64  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan snE 2, 3, 4, 6, 9, 11, 12, 13,

16, 19, 20 swarusEr 12 48 hidup (k)EnEm 1-5, 7-15, 17-20 b(v)ye 1, 6, 8, 9, 16 49 hisap sOsEf 2, 3, 5, 6, 7, 10, 12, 15,

18, 19 SOre 1, 2, 6, 8, 13, 16, 17, 20 pam 4 rOme 9, 11 wOb 14 50 hitung (k)Or 1-3, 5-20 wOf 4 51 hujan rEp 1, 3, 7, 11 myun 2, 4, 5, 8, 10, 12, 14, 15 m(n)E(k)Em 3, 6, 11-20 nakEn 9

52 hutan sup 1-7, 9-20 rmOr 8 mbrure 8 53 ikat yavE(k) 4, 5, 7, 9-20 fEs 1-3, 6, 8, 14, 15, 17 54 jalan sampak 7 nan 1-6, 8-20 55 jantung barmOr 1-19 ay vOn 20 56 jauh viGkwan 1-8, 11, 13-20

swaf 4, 12 kaki 12 f anam ba 2, 8-11 57 kabut afyO 1-4, 5-17, 19, 20 mandEp 2, 4

pawe 18 58 kalau baydO 1, 10, 18

Page 73: PEMETAAN BAHASA BIAK

65  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan kada 2-4, 6-8, 12, 14, 15 ryaysO 6, 13 sape 11

na 16 fafisu 17 nari 19 wapE? 20 59 karena snar 1-5, 7-16, 18-20 kukrO 6 nsape 17 60 kata (ber-) w(b)Ose 1-5, 7-20 rOsawa kOfni 6 61 kecil (k)asun 1, 3-7, 10-12, 14-16, 19,

20 bav(b)a 1, 2, 8, 9, 12, 14-18 62 kelahi (ber-) mamun 1, 3-5, 7, 10, 12, 14-20 pik(?)e 2, 6, 8, 9, 13-16 mbruse 11 63 kering SOr 1-3, 5-20 SOsEf 4 64 kotor i- vye ba 2, 5, 7, 12 prOp 8, 19 papus 4, 5 radir 1, 3, 6, 10, 13, 14, 16, 18,

20 pyum ba 9 mamase 11, 17 rwarEn 15 65 kulit (k)i(e)fe 1-19 rip 20 66 langit farSOs 5, 7, 8, 10, 15, 16

mandEp 1-3, 6, 8, 9, 11, 12, 17, 10 naGgi 4, 20 rEp 13, 14

Page 74: PEMETAAN BAHASA BIAK

66  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan nanE? 18 67 laut sOrEn 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12-18 vOndah 4, 5, 12

swan 2, 3, 9, 10, 11, 15, 19, 20 68 lebar v(b)ame 1, 3, 10, 11, 14-20 ba(y) 2, 4, 5, 6, 7, 12 fisiria 8 ryEr 9, 13 69 leher sasu(?) 1-8, 10, 12-15, 17, 19, 20 arOrEn 9-11, 16, 18 70 lempar (s)O? 1-12, 14-17, 19, 20 bur 10, 13 (k)am 6, 14, 18 71 licin kyuke 1-3, 5-17, 19 sas 4, 12, 18 SafEr 20 72 lidah ramar 1-19

prEr 20 73 lurus vyObEr 1-8, 10-18 fuf 6, 9, 10, 14, 17, 19 napEs 20 74 merah rike 1-8, 12, 14-20 Sam~nar 9-11, 13 75 muntah bayOrEm 1-12, 14-19 bay 13 au 20 76 napas mnay 2-5, 7, 9-14, 18 mOre 8 kEnEm 1, 6, 16 knarEf 15, 17 yoy 19

nasu? 20 77 nyanyi disEn 1-12, 14-20

Page 75: PEMETAAN BAHASA BIAK

67  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan dow 13, 9 78 panas sam 1-6, 8-20 rEs 7

79 panjang kwan 1-11, 13-16, 18-20 kaki 8, 12, 17 80 pegang kife 2-4, 7 ufe 5, 6, 8-20 kine 1 81 pendek kwam ba 1-3, 9, 11, 20 knampu 4-8, 10-19 82 peras ramEs 1, 5-9, 11, 12, 14, 15, 16,

19 (ka)fOs 2, 4, 13, 14, 18 paGgur 3 par e? 10 wam vOsEn 17 famfOr 20 83 pikir swarusEr 5-7, 11, 12, 15-18, 20 wasEn 8, 10, 13, 14 kara 1-4, 9, 15, 17, 18, 19 84 potong karuk 2-5, 7-9, 16, 17, 18, 20 kOre 1, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 19 wapuk 11, 13, 15 85 punggung d(r)Ok(?)Ore 1-5, 7, 8, 11, 12, 14, 17-

20 Erday 6, 9, 10, 13, 16 SifEr 8, 15 86 rambut pik 1-5, 7, 8, 12, 17, 19 bur 6, 9, 10, 11, 13-16, 18,

20 87 sedikit mok 2-5, 7-9, 12, 14, 15 nEs 2-5, 7-9, 12, 14, 15 ker Ggun 1, 6, 11, 13, 16-20 bOr ba 10, 13, 17

Page 76: PEMETAAN BAHASA BIAK

68  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan 86 rumput avris 1-18, 20 bus 19 89 sempit fyOs 1-3, 5-20

dOr 4 90 siang snay 4-7, 9, 10, 12, 13, 15, 19 mEsEr 2, 3, 4, 7, 8, 12, 16, 17 OrkOk 1, 11, 14, 15 adir 18 risna 20 91 sungai w(m)are(y) 1-7, 9-20 saw 8 92 tahun pasibarEk 1, 6, 7, 9, 11, 14, 15, 16 s(a)wun 5, 19 paik 6 Saran 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 13,

18, 20 wampasi 3, 17 93 tarik yEr 1-4, 7, 8, 20 paw 5, 6, 8-19 94 tikam (me-) wan 1-7, 9-19 s(w)O? 8, 20 95 tipis s(mb)rEpEk 1-19 kpOr ba 20 96 tua mansar 1-3, 5-11, 14, 16-20

kwar 4 sinan 12, 15 mbray 13, 17, 19 97 tumpul (k)OvEr 1-4, 7, 12, 13, 14, 20 sarba(k) 1, 2, 5, 6, 10 pup 8, 9, 11, 15-19 98 usus isasOb 7 snE war 1-6, 8,1-, 10, 11, 12, 14-

20 OwEr 9, 13

Page 77: PEMETAAN BAHASA BIAK

69  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan 99 bahu (r)e(a)rda(y) 2-7, 9-20 d(r)OkOr 1, 8 100 bibir wardif 3-7, 11-20

fOfEr 8 warur 1, 2, 9, 10 101 cambang mam 1, 3, 4, 5, 11 bur udi 2, 6, 8, 10, 14-20 102 gusi na(r)(u)fEn 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 13-

19 nawar 5, 6, 12

narpyae 8 mansrOm 1 ampEr 20 103 jari vrampin 1-5, 7-12, 14-17, 19, 20 vrapar 6, 13, 18 104 kepala b(m)uk(?)Or 1-7, 9-19 w(b)ru 8, 20 105 keringat dOmEs 2, 6, 7, 9-20 Sayan 1-5, 8, 12 106 kerongkongan (k)ar(k)OrEm 1, 2, 4-20 sasukOr 2, 3 107 ketiak v(r)avap 2, 3, 5-20 fawaw 4 brabaw 1

108 kulit (k)ife 1-19 rip 20 109 lengan v(b)rayOf 5, 6, 7, 9-19 vramin 2, 4, 8 (v)(r)arda(y) 1, 3, 20 110 ompong mbru 1, 3, 6, 10, 13, 14, 16 ek 2 nakOr ba 4, 7, 8, 9, 18, 19 arnaf 5 frO frO 11

Page 78: PEMETAAN BAHASA BIAK

70  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan mufEr 12, 20 nafEn 15 swafe 17

111 otak (a)(k)uk 1, 3, 6, 11, 13, 15-20 (b)andar 2, 4 wu(k)Or be 5, 10, 14 (w)awuk 9, 12 bruri bE 8 112 paru-paru barmOr 1, 3, 9 (bar) pisEn 2, 4, 6, 7, 8, 10-16, 18,

20 (k)En 9, 12, 17, 19 113 pinggang fadur 2, 8 sifEr 3-6, 8, 9, 11-20 pe 7 Opray 10 114 pinggul kraf bin 2, 4 dOkO(r) 3, 7, 16 sifEr 5, 6, 15, 17, 19, 20 (k)Or sinam 8, 10 dOsEr 9, 13, 18 sifrin 11 (k)Opray 14, 17 sifruf fwar 12

115 telinga knani 1, 2, 8 (k)na(e)(?)ram 3-7, 9-20 116 tengkuk awpuk 2, 4 (kuduk) rariyur 3 sasu kOr far 5, 8, 10, 12, 13, 15, 17,

20 krar 6, 16

aw Or 9, 11, 14 sasukaman 7 aur snur 19

Page 79: PEMETAAN BAHASA BIAK

71  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan 117 tumit wE bur 1 wE kur(E)b 2, 3, 5, 6, 7, 9-20 roy 4

wE vam 8, 12 118 ubun-ubun (k)maf 1, 2, 4, 12 mas|f 2, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13-

20 masfum 3 vrarimas 8 119 wajah w(b)(p)arpOn 1-5, 9, 11-18, 20

mamam 6-8, 19 pyum 10 120 adik srar 1 (k)asun 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 13,

14, 16, 18 wedar 3, 12 veknik 7, 8, 12, 15, 17, 19, 20

121 angkuh (d)awO 7, 9-11, 14, 16, 20 (d)arEr 1-6, 8, 15, 17, 19 fya? bun 13 122 bengkok kaparawEr 1, 4-11, 13-20 kaprow 1, 2, 3, 12, 19 123 berani mambri 1, 3-5, 7, 12, 15, 16, 17,

19 bri 3, 6

wrih 8 waripOke 2 ambraf 9, 10 ~n?u? 11 ma? awEr 14 ma a? ba 13 mku 18 rarEr 20 124 biru ramEn 1, 2, 4, 5, 7, 8, 18

Page 80: PEMETAAN BAHASA BIAK

72  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan rumEk 1, 3, 6, 9-17, 19, 20 125 bodoh fa(w)i ba 1-18 diw 19

~naonawEr 20 126 botak vyOr 1-9, 11-13, 15-19 prEf 10, 14 vru brO 20 127 buta praf 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 14,

17, 18, 19, 20 mam ba 1, 2, 4, 6, 8, 12-18

128 cepat fasaw 1, 7, 12, 15, 19, 20 sambErEn 2, 3, 4, 5, 6, 8-14, 16, 17,

18 129 coklat SaSEk 6-11, 13-16, 18, 19 famam yey 5 SaprO 2, 4 ar|ndEn 3

anirEf 12 marur 17 paswas 20 130 gampang pyan 1-7, 9-19 babo 8, 20 131 gemuk bakEn 1-5, 7, 11, 15, 16, 19 bakni ba 8, 9, 18 bak beba 12 baba 13, 17, 20 mavEn 6, 10, 13 ?raf 10, 14 132 halus myar|ndan 1, 5, 6, 7, 11 srEpEk 3, 8, 9 pyum ba 10, 12

(fara)mawa(y) 2, 4, 15, 16 kakOre 17 srow 19, 20

Page 81: PEMETAAN BAHASA BIAK

73  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan ase 9, 13, 14, 18 133 harum snarEm pyum 2, 5-18, 20 dirEf 1, 3, 4, 19

134 hemat fakakikEn 7 wariOrsi 8 karam bram 1-5, 9, 12-17, 19, 20 fawawi 6 wam ~nOf 10 bye ma?ime 11 swasOr 18 135 jelek pyum ba 1-6, 8-19 vye ba 2, 3, 6-8, 16, 20 136 kikir n(f)ambram 3, 5-11, 14, 15, 16, 18,

19 maya fyOf 4 nambabe 1, 2, 12 pa(k)?re? 13, 17 karam ram 20 137 kuat sambraf 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11,

13-19 sambrow 4, 8, 12 pOk 20 138 kurus kakOre 2, 6-11, 13-20 ve ba x|mba 5 bawa 4 srEpEk 1, 3 ve ba wamgun 12 139 lambat rya(E)r 1-5, 7, 9-12, 16, 20 sambEr mba 6, 17 bye? awa 13 awawur 2, 9, 11, 14, 18

fawas 15, 19 140 lemah mbraw ba 1, 2, 5, 6, 7, 10-16 sambErm ba 8

Page 82: PEMETAAN BAHASA BIAK

74  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan myarEn 4 myoy 3 ?pO? ba 6, 9, 13, 20

ryar ba 17 pik ba 18, 19 141 luas dabam 2, 3, 5, 15, 16, 19, 20 bah 4, 6, 8, 11, 12 kwane 1, 2 banam Sinba 7 mObEs 17 riyEr 13, 16 ?ey 9, 10, 11, 14, 18 142 manis mar|ndEn 1-6, 8-19 mar|nofEn 7 prey 20 143 manjur nik 1, 2, 7, 8, 10, 11, 13, 14,

15, 16, 18, 19 pyum kaku 5, 17 sif 3, 4 aryawin

vesamraw 12

roygaku 6 ? u 9 prey 20 144 marah rarmOmEn 6, 7, 9, 10, 11, 13-19 msOr 1-5, 8, 11, 12, 15, 17, 19,

20 145 merah hati rike 1-8, 12, 14-20 samyar ufba 9-11 va nandi? 13 146 miring fnEwar 1, 4-7, 9-12, 14, 19, 20 srew 8 few 2 farmar 3

Page 83: PEMETAAN BAHASA BIAK

75  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan myap 13 krene 15, 16 karandir 17

grEn 18 147 miskin nana ba 1, 3, 5-10, 12, 19 narO ba 2, 4, 14, 15, 16, 18, 20 savarar 11, 14, 16, 17 ?uba 9, 13 148 muda babO(?) 1-10, 12-20 pan 2, 11 149 mudah bangun fasaw 5, 7, 9 kwOk 1-5, 8, 11, 12, 14, 15, 16,

17 kandOr 6, 13, 14, 18, 19, 20 spapEr 10 150 pangkal randak 7 (k)nam 4, 5, 6, 11, 13, 14, 17, 18,

19 mune 2, 8 mnuk 3 kapuk 1 pambEr 9 rarEs 10 fuware 12 bavar 15 fyOr 20 151 pemalas mayaryarEn ba 7 myarm ba 1, 2, 3, 5, 6, 8-13, 15, 19,

20 byar ba 4 ~nanOn 14, 16, 17 papum 15, 16, 17 paspis 18 152 pemarah rar momEn 7, 9, 10, 11, 14, 16, 17,

18, 19

Page 84: PEMETAAN BAHASA BIAK

76  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan ma sasOr 1-6, 8, 12, 13, 15, 16, 17,

20 153 pemurah saswar 2, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 15 fur pyum 1, 3, 9, 18 va nabye 2, 3, 6, 12, 14, 16, 17, 19,

20 pebye 11 154 pinggir andire 1-11, 13-20 kare 12 155 rakus nambri 1-9, 11, 12, 14, 15, 16,

18, 19 ndaf davEr 10, 13, 17 karmOmEn 20 156 ramah Sawi 6, 7, 14, 16 snEpre 8 vye nabye 2, 4, 18, 19 fur pyum 1, 3, 5, 9, 10, 11, 13, 15,

17 ya awawEn 12 bayayE? 20 157 rendah knampu 3, 7, 10, 12, 18, 19 run 5 baba 8 kaki ba 1, 2, 4, 9, 11 dwas 6 rar bab 13, 14, 15 pandur 16 mbran farma 17 sabu? 20 158 ringan srawEn 1-5, 7, 8, 12, 14, 17, 19 manane 6, 9, 10, 11, 13, 14, 15,

16, 18, 20 159 sehat pyum 1, 7, 12, 15 duf ba 3, 4, 5, 10, 12 prey 2, 6, 8, 9, 11, 13-19

Page 85: PEMETAAN BAHASA BIAK

77  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan mamam 20 160 tegak abyObEr 1-5, 7, 8, 11-17, 19 afuf 6, 9, 10

bdOrEm 18 napEs 20 161 tenang fasise 1, 2, 4, 6-16, 18, 20 ababEn 5 mbrus 3 knOn 17, 19 162 tidak adil kaku ba 1, 3, 6, 7, 9, 12-20 furm nis ba 5 rowama ba 8 pyum ba 2, 4, 10 fadurum nis ba 11 163 tidak buta praf ba 1, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 13,

14, 20 ve bem ba 8 mam ba 2, 3, 4, 6, 9, 11, 15 pampam ba 12 mame 16-9 164 ujung pum 5 dwOr 1, 2, 3, 8, 9, 10, 13, 19 pambEr 4, 6, 9, 10 b(w)ar 11, 12, 14-8

mun 7, 20 165 angkat (me-) k(?)ano(w) 1-4, 7, 8-12, 16, 17 wow 5, 8, 20 now 6, 7, 13 yEr 14, 15, 18 ndow 17 naGkaw 19 166 ayun way 2, 3, 4, 7, 9, 12, 14, 15,

17, 19 sasO 5

Page 86: PEMETAAN BAHASA BIAK

78  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan baray beso 8 kafe 1, 10, 13 yow 6, 11

wawi 20 167 bangun kwOk 1-8, 10, 12, 14-9 byir 9 ?bawes 6, 9, 10, 11, 13 abibEr 20 168 bopong fOravEn 1-9, 11, 12, 15-18 bEn 13, 19 varabni 14 sasasu 10, 20 169 buang sawEn 1, 4-16, 18, 19 sane 2, 3, 20 dawEr 17 170 buka sEvEn 1, 2, 4-8, 12-5, 17, 18 vase 3, 9, 10, 11, 19

base 16, 20 171 didik (me-) farkOr 1-5, 7-0, 12, 14, 15, 17-

20 farkin 6, 11, 16 say 13 172 dukung

(gendong) kapOk 1-4, 6, 7, 9, 10, 13-20

SiwEr 8 farawEn 12 srOn 11, 13 farun 5 173 gantung sawEr 7, 18 kafe 1-6, 8-7, 19, 20 174 genggam mg|pEn 4, 7, 9, 11, 12, 15, 16, 18

mEk 2, 3, 5, 8, 19 duprEpEn 6 mapupEr 10, 14, 17

Page 87: PEMETAAN BAHASA BIAK

79  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan brabam 13 s(E)rEpEn 1, 20 175 hirup sOsEf 5, 18, 19

Sore 3, 4, 8, 16, 17 mnay 2, 6, 7, 9, 14 wuf 2 nas 1, 10, 11, 12, 15 ?narEf 13 mnasu 20 176 hitung (dalam

hati) kOr 1, 3, 5-20

wOfrO snEri 2 swarEpEn 4 177 ingat swarEpEn 1-12, 14-8, 20 wasEn 9, 10, 11, 13, 19 178 injak rfEpEn 7, 9, 10, 14-17 rEf 1-6, 8, 10-15, 18, 19, 20 179 jilat rEf 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 14,

17-20 rawEr 1, 8 yew 4 rew 12, 15 rEpEn 6 i- y- aran 13 samar 16 180 junjung sOre 1, 3, 6, 7, 9, 11, 13-20 farune 5 siwEr 8 kanow 2, 4, 12 fam nam 10 181 kelahi (ber-) pEparik 8

papi?e 2, 5, 9, 10, 11, 14 mamun 1-7, 10, 12-20 182 kulum sOsEf 2, 7, 12, 19

Page 88: PEMETAAN BAHASA BIAK

80  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan rOme 10, 11, 13, 15, 17, 20 mamam 5, 8 rEpEn 1, 3, 4, 6, 9, 14, 16, 18

183 kunyah mamam 1-4, 7, 8, 10, 12, 15, 17, 19, 20

namEn 5, 6, 9, 13, 14, 16, 18 dan 11 184 ladang (ber-) fur yave 3-9, 12, 14-17, 19, 20 mOm 1, 2, 6, 9, 13, 18 frudO? 10, 11

185 larang (me-) msOre 8 dwarEk 1-5, 7, 9, 10, 11, 13, 15-

18, 20 myOfe 12 sOpEpEr 6 ananun 19 mEwEr 14

186 lari frar 1-19 fanandar 20 187 lepas pir 5, 6-10, 12-20 rir 1-4 pampEr 11 188 letus (me-) kpefe 1-19 kpOs 1, 3 mEf 20 189 lirik mam karis 1-5, 7, 15, 20 mam arandir 6, 9, 10, 11, 13, 14, 16-

19 fnak 8 faku 12 190 mandi masi 1, 2, 3, 5-11, 13-20 rOne 1, 2, 4, 12 191 muntah bayOrEm 1-19 awu? 20

Page 89: PEMETAAN BAHASA BIAK

81  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan 192 nyala (me-) snay 1, 2, 4-8, 12, 15-18, 20 sak 2, 3, 6, 7, 9-11, 13, 14,

19 193 panah (me-) kfo 1, 4-20 pampam 2, 3, 10 194 panggil Ore 1-3, 5-20 rama 4 195 peluk v(O)rEpEn 1-12, 14, 15, 17-20 ?pur 13, 16 196 potong ka(E)r(w)uk 1, 4, 7, 8, 16, 17, 19

(k)Ore 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 16 muk 12 wapu? 11, 13, 14, 15, 18 pErEm 20 197 pukul mun 6, 7, 9-17, 19, 20 prere 1, 5, 12, 16 kuk 8, 18 dOs 1-4 198 raba pan 1-7, 9, 11-19 pampan 3, 8, 10 aramram 20 199 sandar (f)akE(r) 1-4, 6, 7, 8, 10, 11 kasandEnEm 5, 6, 9, 10, 12-18, 20 sO(n)fEr 12, 19

200 selam Se 3, 4, 7, 8 rOne 1-3, 4, 5, 6, 9-20 201 senandung

(ber-) disEn 6-9, 13, 17

mnu mnu 1, 2, 3, 5, 10, 11 nurEm 4, 12, 14, 15, 16, 18, 20 mawum 19

202 sentuh pan(b)ire 5, 7, 9, 10, 14, 15, 16, 18, 19

kakare 2, 4

Page 90: PEMETAAN BAHASA BIAK

82  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan kyarEn 1, 6, 8, 11, 12, 13 dwEpEk 3 bar 20

ka u 17 203 simpan kram 1, 2, 4-19 (ar)dadu 3, 20 204 suap (me-) f(p)ani 1-7, 9, 11-20 SOk pya 8 beredan 10 205 suruh wani 1-3, 5-20 ramura 4 206 tari fyEr 1, 3-7, 9-16, 18, 19, 20 wOr 8, 9 far fnak 2 mas 12, 13, 15, 17 207 telan OrEn 1, 3-8, 10-20 fawase 2, 9

208 tungkup (-el-) Ov(b)e(?) 1-5, 7, 9-17, 20 kaGkunEn 8 Ob(v)EpEn 6, 18 payOp 19 209 tendang s(k)Op 1-5, 7-20 rOs 6 210 tenggelam mbrure 1, 2, 4, 6, 7, 11, 13-18 msar 3, 5, 8, 9, 12, 20 nsawEr 10 211 terbenam sun 1, 2, 4-7, 9, 10, 11, 14-20 way murbab 9, 12 arOn 3 rene 13 212 terbit deke 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11,

13-17, 19, 20 way 8 sare 1, 4

Page 91: PEMETAAN BAHASA BIAK

83  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan kavEs 12 dOmpis 18 213 teriak fyowe 7, 14, 15, 16, 18

arar 5 yew 8 dare 1, 2, 4, 6, 9-13, 15, 17,

19, 20 yuf 3 214 terima smay 1-4, 6-10, 12, 13, 15-20 wufe 5, 11

wune 14 215 tinju (k)uk(?) 1-4, 6-20 lewuk 5 216 turun do(?) 1-19 sabu 14, 20 217 tusuk wan 1, 2, 3, 5-11, 13-17, 19 kus(k) 1, 4, 11, 12, 13, 18, 19,

20 218 urut pan 1-5, 7, 8, 12, 14, 19 kEm 6, 9, 10, 11, 13, 15-18 fuf 20 219 usap sfu 2, 5-9, 13, 15-20 pyOs 1, 3, 4, 10, 12, 14 yu?En 11 220 akan na 2-5, 7-9, 12, 14-16 mba riye 1 v(b)e 6, 18, 19 nsape 10, 11 fasOs 13 ErEn 17 nari 20

221 atau v(b)aidO 1-5, 7-9, 12-16, 19 rarisO 10 ?uker 11

Page 92: PEMETAAN BAHASA BIAK

84  

No. Glos Berian Daerah Pengamatan sayri 6, 17 mbur 20 ma 18

222 dahulu fyO(a)rO 1-5, 7-10, 13-18, 20 wepOni 12 fafis 6 rOmpOndya 19 223 dari kEr 1, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 19 muma 2, 14 rO 3, 4, 5, 8, 18, 20 warO 6, 10, 16 riso 17

3.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur-Unsur Kebahasaan Perbedaan-perbedaan unsur kebahasaan yang telah diidentifikasi pada bagian sebelumnya, selanjutnya akan ditampilkan dalam peta peraga. Penampilan perbedaan unsur kebahasaan pada peta peraga ini bertujuan agar variasi bentuk tersebut terlihat dalam perspektif geografis, dalam arti daerah pakai dan wujud bentuk-bentuk yang berbeda tersebut dapat terlihat di atas peta geografis. Pada bagian ini secara berturut-turut peta peraga itu akan disajikan peta korespondensi kurang sempurna, peta variasi, dan peta leksikal. 3.2.1 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur Fonologi 3.2.1.1 Peta Korespondensi Semua bentuk korespondensi yang telah dipaparkan pada bagian 3.1.1 dipetakan pada Peta 1 sampai dengan Peta 7 berikut ini.

Page 93: PEMETAAN BAHASA BIAK

85  

Page 94: PEMETAAN BAHASA BIAK

86  

Page 95: PEMETAAN BAHASA BIAK

87  

Page 96: PEMETAAN BAHASA BIAK

88  

3.2.1.2 Peta Variasi Semua variasi fonologis yang telah dipaparkan pada bagian 3.1.2 dipetakan pada Peta 8 sampai dengan Peta 37 berikut ini.

Page 97: PEMETAAN BAHASA BIAK

89  

Page 98: PEMETAAN BAHASA BIAK

90  

Page 99: PEMETAAN BAHASA BIAK

91  

Page 100: PEMETAAN BAHASA BIAK

92  

Page 101: PEMETAAN BAHASA BIAK

93  

Page 102: PEMETAAN BAHASA BIAK

94  

Page 103: PEMETAAN BAHASA BIAK

95  

Page 104: PEMETAAN BAHASA BIAK

96  

Page 105: PEMETAAN BAHASA BIAK

97  

Page 106: PEMETAAN BAHASA BIAK

98  

Page 107: PEMETAAN BAHASA BIAK

99  

Page 108: PEMETAAN BAHASA BIAK

100  

Page 109: PEMETAAN BAHASA BIAK

101  

Page 110: PEMETAAN BAHASA BIAK

102  

Page 111: PEMETAAN BAHASA BIAK

103  

3.2.2 Pola Penyebaran Perbedaan Unsur Leksikal Semua variasi leksikal yang telah dipaparkan pada bagian 3.1.3 dipetakan pada Peta 38 sampai dengan Peta 260 berikut ini.

Page 112: PEMETAAN BAHASA BIAK

104  

Page 113: PEMETAAN BAHASA BIAK

105  

Page 114: PEMETAAN BAHASA BIAK

106  

Page 115: PEMETAAN BAHASA BIAK

107  

Page 116: PEMETAAN BAHASA BIAK

108  

Page 117: PEMETAAN BAHASA BIAK

109  

Page 118: PEMETAAN BAHASA BIAK

110  

Page 119: PEMETAAN BAHASA BIAK

111  

Page 120: PEMETAAN BAHASA BIAK

112  

Page 121: PEMETAAN BAHASA BIAK

113  

Page 122: PEMETAAN BAHASA BIAK

114  

Page 123: PEMETAAN BAHASA BIAK

115  

Page 124: PEMETAAN BAHASA BIAK

116  

Page 125: PEMETAAN BAHASA BIAK

117  

Page 126: PEMETAAN BAHASA BIAK

118  

Page 127: PEMETAAN BAHASA BIAK

119  

Page 128: PEMETAAN BAHASA BIAK

120  

Page 129: PEMETAAN BAHASA BIAK

121  

Page 130: PEMETAAN BAHASA BIAK

122  

Page 131: PEMETAAN BAHASA BIAK

123  

Page 132: PEMETAAN BAHASA BIAK

124  

Page 133: PEMETAAN BAHASA BIAK

125  

Page 134: PEMETAAN BAHASA BIAK

126  

Page 135: PEMETAAN BAHASA BIAK

127  

Page 136: PEMETAAN BAHASA BIAK

128  

Page 137: PEMETAAN BAHASA BIAK

129  

Page 138: PEMETAAN BAHASA BIAK

130  

Page 139: PEMETAAN BAHASA BIAK

131  

Page 140: PEMETAAN BAHASA BIAK

132  

Page 141: PEMETAAN BAHASA BIAK

133  

Page 142: PEMETAAN BAHASA BIAK

134  

Page 143: PEMETAAN BAHASA BIAK

135  

Page 144: PEMETAAN BAHASA BIAK

136  

Page 145: PEMETAAN BAHASA BIAK

137  

Page 146: PEMETAAN BAHASA BIAK

138  

Page 147: PEMETAAN BAHASA BIAK

139  

Page 148: PEMETAAN BAHASA BIAK

140  

Page 149: PEMETAAN BAHASA BIAK

141  

Page 150: PEMETAAN BAHASA BIAK

142  

Page 151: PEMETAAN BAHASA BIAK

143  

Page 152: PEMETAAN BAHASA BIAK

144  

Page 153: PEMETAAN BAHASA BIAK

145  

Page 154: PEMETAAN BAHASA BIAK

146  

Page 155: PEMETAAN BAHASA BIAK

147  

Page 156: PEMETAAN BAHASA BIAK

148  

Page 157: PEMETAAN BAHASA BIAK

149  

Page 158: PEMETAAN BAHASA BIAK

150  

Page 159: PEMETAAN BAHASA BIAK

151  

Page 160: PEMETAAN BAHASA BIAK

152  

Page 161: PEMETAAN BAHASA BIAK

153  

Page 162: PEMETAAN BAHASA BIAK

154  

Page 163: PEMETAAN BAHASA BIAK

155  

Page 164: PEMETAAN BAHASA BIAK

156  

Page 165: PEMETAAN BAHASA BIAK

157  

Page 166: PEMETAAN BAHASA BIAK

158  

Page 167: PEMETAAN BAHASA BIAK

159  

Page 168: PEMETAAN BAHASA BIAK

160  

Page 169: PEMETAAN BAHASA BIAK

161  

Page 170: PEMETAAN BAHASA BIAK

162  

Page 171: PEMETAAN BAHASA BIAK

163  

Page 172: PEMETAAN BAHASA BIAK

164  

Page 173: PEMETAAN BAHASA BIAK

165  

Page 174: PEMETAAN BAHASA BIAK

166  

Page 175: PEMETAAN BAHASA BIAK

167  

Page 176: PEMETAAN BAHASA BIAK

168  

Page 177: PEMETAAN BAHASA BIAK

169  

Page 178: PEMETAAN BAHASA BIAK

170  

Page 179: PEMETAAN BAHASA BIAK

171  

Page 180: PEMETAAN BAHASA BIAK

172  

Page 181: PEMETAAN BAHASA BIAK

173  

Page 182: PEMETAAN BAHASA BIAK

174  

Page 183: PEMETAAN BAHASA BIAK

175  

Page 184: PEMETAAN BAHASA BIAK

176  

Page 185: PEMETAAN BAHASA BIAK

177  

Page 186: PEMETAAN BAHASA BIAK

178  

Page 187: PEMETAAN BAHASA BIAK

179  

Page 188: PEMETAAN BAHASA BIAK

180  

Page 189: PEMETAAN BAHASA BIAK

181  

Page 190: PEMETAAN BAHASA BIAK

182  

Page 191: PEMETAAN BAHASA BIAK

183  

Page 192: PEMETAAN BAHASA BIAK

184  

Page 193: PEMETAAN BAHASA BIAK

185  

Page 194: PEMETAAN BAHASA BIAK

186  

Page 195: PEMETAAN BAHASA BIAK

187  

Page 196: PEMETAAN BAHASA BIAK

188  

Page 197: PEMETAAN BAHASA BIAK

189  

Page 198: PEMETAAN BAHASA BIAK

190  

Page 199: PEMETAAN BAHASA BIAK

191  

Page 200: PEMETAAN BAHASA BIAK

192  

Page 201: PEMETAAN BAHASA BIAK

193  

Page 202: PEMETAAN BAHASA BIAK

194  

Page 203: PEMETAAN BAHASA BIAK

195  

Page 204: PEMETAAN BAHASA BIAK

196  

Page 205: PEMETAAN BAHASA BIAK

197  

Page 206: PEMETAAN BAHASA BIAK

198  

Page 207: PEMETAAN BAHASA BIAK

199  

Page 208: PEMETAAN BAHASA BIAK

200  

Page 209: PEMETAAN BAHASA BIAK

201  

Page 210: PEMETAAN BAHASA BIAK

202  

Page 211: PEMETAAN BAHASA BIAK

203  

Page 212: PEMETAAN BAHASA BIAK

204  

Page 213: PEMETAAN BAHASA BIAK

205  

Page 214: PEMETAAN BAHASA BIAK

206  

Page 215: PEMETAAN BAHASA BIAK

207  

Page 216: PEMETAAN BAHASA BIAK

208  

Page 217: PEMETAAN BAHASA BIAK

209  

Page 218: PEMETAAN BAHASA BIAK

210  

Page 219: PEMETAAN BAHASA BIAK

211  

Page 220: PEMETAAN BAHASA BIAK

212  

Page 221: PEMETAAN BAHASA BIAK

213  

Page 222: PEMETAAN BAHASA BIAK

214  

Page 223: PEMETAAN BAHASA BIAK

215  

3.3 Status Varian-Varian Bahasa Biak Penentuan status varian-varian bahasa Biak dilakukan dengan pendekatan kuantitatif metode dialektometri. Penghitungan perbedaan unsur kebahasaan dilakukan dengan teknik segitiga antardaerah pengamatan. Untuk keperluan penghitungan dengan teknik segitiga antardaerah pengamatan ini daerah-daerah pengamatan yang saling dihubungkan adalah Opiaref-Soon, Opiaref-Kajasbo, Opiaref-Mokmer, Kajasbo-Soon, Kajasbo-Mokmer, Kajasbo-Sorido, Kajasbo-Nermnu, Soon-Dwar, Sorido-Nermnu, Sorido-Samber, Nermnu-Dwar, Nermnu-Sopen, Nermnu-Samber, Samber-Sopen, Sopen-Dwar, Yenures-Mokmer, Yenures-Kajasbo, Yenures-Sorido, Yenures-Sember, dan Nermnu-Soon.

Dalam penelitian ini penghitungan perbedaan unsur kebahasaan antardaerah pengamatan dilakukan dalam dua tahapan. Pada tahapan pertama penghitungan perbedaan unsur kebahasaan antardaerah pengamatan dilakukan berdasarkan perbedaan leksikal yang terdapat dalam satu medan makna. Pada tahapan kedua penghitungan perbedaan unsur kebahasaan

antardaerah pengamatan dilakukan berdasarkan perbedaan leksikal yang terdapat dalam keseluruhan medan makna.

Page 224: PEMETAAN BAHASA BIAK

216  

3.3.1 Kosakata Dasar Swadesh Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap 200 kosakata dasar Swadesh diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai subdialek. Dengan demikian, di daerah penelitian ini dapat diidentifikasi tiga varian bahasa Biak yang berstatus subdialek. Ketiga varian tersebut adalah subdialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo - Mokmer - Yenures - Sorido - Samber - Sopen - Mandenderi- Yenbepioper-Dwar-Sorendiweri-Korido, subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin - Waromi - Arwam, dan subdialek Kansay. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures - Sorido - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper - Dwar -Sorendiweri-Korido memiliki 12 varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Nusi, beda wicara Soon-Opiaref, beda wicara Mokmer-Yenures, beda wicara Kajasbo, beda wicara Sorido, beda wicara Samber, beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, beda wicara Yenbepioper, beda wicara Dwar, beda wicara Sorendiweri, dan beda wicara Korido. Meskipun beda wicara Yenures-Mokmer memiliki dua anggota, kedua anggota beda wicara Yenures-Mokmer bukanlah varian yang berbeda karena keduanya hanya dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 14,64%. Demikian pula halnya dengan beda wicara Sopen-Samber, kedua anggota beda wicara ini juga hanya dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 19,69%.

Beda wicara Nusi berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures dan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah barat laut. Beda wicara Nusi dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 23,03%.

Beda wicara Soon-Opiaref berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Kajasbo di sebelah barat, berbatasan dengan beda wicara

Page 225: PEMETAAN BAHASA BIAK

217  

Warsansan di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan beda wicara Nusi di sebelah tenggara. Beda wicara Soon-Opiaref dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,12%.

Beda wicara Mokmer-Yenures berbatasan dengan beda wicara Sorido dan beda wicara Samber di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Kajasbo di sebelah utara, dan berbatasan dengan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Nusi di sebelah tenggara. Beda wicara Mokmer-Yenures dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,91%.

Beda wicara Kajasbo berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sorido di sebelah barat laut, serta berbatasan dengan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah timur sampai tenggara. Beda wicara Kajasbo dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,16%.

Beda wicara Sorido berbatasan dengan beda wicara Samber di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Warsansan di sebelah timur laut, berbatasan dengan beda wicara Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah tenggara. Beda wicara Sorido dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,72%.

Beda wicara Samber berbatasan dengan beda wicara Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Sorido di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures di sebelah tenggara. Beda wicara Samber dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 25,92%.

Page 226: PEMETAAN BAHASA BIAK

218  

Beda wicara Mandenderi berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah barat laut, berbatasan dengan beda wicara Sorido di sebelah timur laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Sopen di sebelah tenggara. Beda wicara Mandenderi dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,02%.

Beda wicara Yenbepioper berbatasan dengan beda wicara Korido dan beda wicara Sorendiweri di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Mandenderi di sebelah tenggara. Beda wicara Yenbepioper dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 26,59%.

Beda wicara Dwar berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam di sebelah tenggara. Beda wicara Dwar dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,29%.

Beda wicara Sorendiweri berbatasan dengan beda wicara Korido di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Dwar di sebelah timur, dan berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah tenggara. Beda wicara Sorendiweri dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,9%.

Beda wicara Korido berbatasan dengan subdialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan beda wicara Sorendiweri di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah tenggara. Beda wicara Korido

Page 227: PEMETAAN BAHASA BIAK

219  

dipisahkan dari subdialek dan beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 27,94%.

Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam berbatasan dengan beda wicara Mokmer-Yenures dan beda wicara Samber di sebelah selatan, berbatasan dengan beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan beda wicara Dwar di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan beda wicara Kajasbo dan beda wicara Soon-Opiaref di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,46%. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam memiliki lima varian yang berstatus beda wicara. Antara daerah pengamatan Warsansan dan daerah pengamatan Nermnu dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 28,28%, antara daerah pengamatan Nermnu dan daerah pengamatan Rumbin dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 25,25%, antara daerah pengamatan Rumbin dan daerah pengamatan Waromi dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 24,74%, dan antara daerah pengamatan Waromi dan daerah pengamatan Arwam dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 25,25%.

Subdialek Kansay berbatasan dengan beda wicara Korido dan beda wicara Sorendiweri di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan beda wicara Yenbepioper di sebelah timur. Subdialek Kansay dipisahkan dari beda wicara-beda wicara di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,46%.

Daerah pakai masing-masing varian bahasa Biak beserta batas-batasnya disajikan dalam peta peraga berikut.

Page 228: PEMETAAN BAHASA BIAK

220  

 

3.3.2 Kosakata Bagian Tubuh Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata bagian tubuh diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam empat daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai dialek. Dengan demikian, di daerah penelitian ini dapat diidentifikasi empat varian bahasa Biak yang berstatus dialek. Keempat varian tersebut adalah dialek Nusi, dialek Sorido, dialek Soon-Opiaref-Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen -Mandenderi - Yenbepioper - Korido-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri, dan dialek Kansay.

Dialek Nusi berbatasan dengan dialek Soon - Opiaref -Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen -Mandenderi -Yenbepioper- Korido- Nermnu- Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri mulai dari sebelah barat laut hingga utara. Dialek Nusi dipisahkan dari dialek ini dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 51,04%.

Dialek Sorido dikelilingi oleh dialek Soon-Opiaref-Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper - Korido - Nermnu - Rumbin-

Page 229: PEMETAAN BAHASA BIAK

221  

Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri dari segala penjuru. Dialek Sorido dipisahkan dari dialek ini dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 59,66%.

Dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures -Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper -Korido - Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam - Dwar -Sorendiweri memiliki daerah pakai yang menyebar hampir di seluruh wilayah penelitian ini. Di sebelah tenggara, dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Warsansan-Samber-Sopen- Mandenderi -Yenbepioper-Korido-Nermnu-Rumbin-Waromi- Arwam-Dwar-Sorendiweri berbatasan dengan dialek Nusi. Kedua dialek ini dipisahkan dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 51,04%. Di tengah-tengah daerah pakai dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures -Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper-Korido - Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam - Dwar-Sorendiweri ini terdapat dialek Sorido. Antara kedua dialek ini dipisahkan dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 59,66%. Di sebelah barat dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi -Yenbepioper-Korido-Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar - Sorendiweri berbatasan dengan dialek Kansay. Kedua dialek ini dipisahkan dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,55%.

Dialek Kansay berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures - Warsansan - Samber - Sopen - Mandenderi - Yenbepioper - Korido -Nermnu-Rumbin-Waromi-Arwam-Dwar-Sorendiweri mulai dari sebelah timur laut hingga ke timur. Dialek Kansay dipisahkan dari dialek ini dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,55%.

Dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer -Yenures-Warsansan-Samber - Sopen-Mandenderi-Yenbepioper-Korido- Nermnu - Rumbin - Waromi - Arwam - Dwar - Sorendiweri

Page 230: PEMETAAN BAHASA BIAK

222  

memiliki 13 varian yang berstatus subdialek, yaitu subdialek Soon, subdialek Opiaref, subdialek Kajasbo, subdialek Mokmer, subdialek Yenures, subdialek Warsansan, subdialek Samber, subdialek Sopen, subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido, subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi, subdialek Arwam, dan subdialek Dwar-Sorendiweri.

Subdialek Soon berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Opiaref di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah barat laut. Subdialek Soon dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 38,23%.

Subdialek Opiaref berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Soon di sebelah timur laut. Subdialek Opiaref dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,78%.

Subdialek Mokmer berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tengara. Subdialek Mokmer dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 49,01%.

Subdialek Kajasbo berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara, berbatasan dengang subdialek Soon di sebelah timur, dan berbatasan dengang subdialek Opiaref di sebelah

Page 231: PEMETAAN BAHASA BIAK

223  

tenggara. Subdialek Kajasbo dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,70%.

Subdialek Yenures berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah utara, dan subdialek Mokmer di sebelah timur. Subdialek Yenures dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,44%.

Subdialek Warsansan berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo dan subdialek Soon di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,27%.

Subdialek Samber berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah timur. Subdialek Samber dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 42,48%.

Subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah baratdaya, subdialek Mandenderi - Yenbepioper - Korido di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah tenggara. Subdialek Nermnu-Rumbin - Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,43%. Subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi memiliki tiga varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Nermnu, beda wicara Rumbin, dan beda wicara Waromi. Beda wicara Nermnu dipisahkan dari beda wicara Rumbin dengan tingkat

Page 232: PEMETAAN BAHASA BIAK

224  

perbedaan leksikal sebesar 29,41% dan beda wicara Rumbin dipisahkan dari beda wicara Waromi dengan tingkat perbedaan leksikal sebesar 29,41%.

Subdialek Sopen berbatasan dengan subdialek Samber dan dialek Sorido di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah timur laut dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah timur. Subdialek Sopen dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,25%.

Subdialek Mandenderi - Yenbepioper - Korido berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Arwam dan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah timur. Subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido dipisahkan dari dialek dan subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,17%. Subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido memiliki dua varian yang bersatus beda wicara, yaitu beda wicara Mandenderi dan beda wicara Yenbepioper-Korido. Beda wicara Mandenderi dipisahkan dari beda wicara Yenbepioper-Korido dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 23,52%.

Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Mandenderi-Yenbepioper-Korido di sebelah barat daya sampai barat, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah barat laut,dan berbatasan dengan subdialek Nermnu-Rumbin-Waromi di sebelah tenggara. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,78%.

Subdialek Dwar-Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Mandenderi - Yenbepioper - Korido di sebelah barat daya dan

Page 233: PEMETAAN BAHASA BIAK

225  

berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah tenggara. Subdialek Dwar - Sorendiweri dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,68%. Subdialek Dwar-Sorendiweri memiliki dua varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Antara kedua beda wicara ini dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 25,49%.

Daerah pakai masing-masing varian bahasa Biak beserta batas-batasnya disajikan dalam peta peraga berikut.

3.3.3 Kosakata Kekerabatan Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata kekerabatan diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga belas varian dengan status enam varian sebagai dialek, yaitu dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo -Warsansan-Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi -Yenbepioper-Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido, dialek Yenures-Samber, dialek Mokmer, dialek Sorido, dialek Sopen, dan dialek Kansay.

Page 234: PEMETAAN BAHASA BIAK

226  

Dialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Warsansan-Nermnu- Rumbin - Waromi - Mandenderi -Yenbepioper-Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido berbatasan dengan dialek Mokmer, dialek Yenures-Mokmer, dialek Sorido, dialek Sopen, dan dialek Kansay di sebelah barat. Dialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper - Arwam - Dwar-Sorendiweri - Korido dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 59.22%. Dialek Nusi-Soon-Opiaref-Kajasbo-Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper -Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido memiliki delapan varian yang berstatus subdialek, yaitu subdialek Nusi, subdialek Soon - Opioref, subdialek Kajasbo, subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi -Yenbepioper, subdialek Arwam, subdialek Dwar, subdialek Sorendiweri, dan subdialek Korido.

Subdialek Nusi berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat laut dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opioref di sebelah barat laut. Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek dan dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,58%.

Subdialek Soon - Opiaref berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat. Subdialek Soon-Opiaref dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,86%. Subdialek Soon-Opiaref beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Soon dan beda wicara Opiaref. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 23,10%.

Subdialek Kajasbo berbatasan dengan dialek Mokmer di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah

Page 235: PEMETAAN BAHASA BIAK

227  

barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper di sebelah utara, dan berbatasan denagn subdialek Soon - Opiaref di sebelah timur. Subdialek Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,61%.

Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi -Mandenderi - Yenbepioper berbatasan dengan dialek Sorido dan dialek Sopen di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Korido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref dan subdialek Kajasbo di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper memiliki dua varian, subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Yenbepioper dan subdialek Mandenderi. Kedua subdialek ini dipisahkah oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 23,10%. Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi-Yenbepioper tidak memiliki varian karena antara daerah pengamatan Warsansan dan daerah pengamatan Nermnu hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38%, antara daerah pengamatan Nermnu dan daerah pengamatan Rumbin hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38%, antara daerah pengamatan Rumbin dan daerah pengamatan Waromi hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38%, dan antara daerah pengamatan Rumbin dan daerah pengamatan Yenbepioper hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38% sehingga di antara kelimanya dianggap tidak memiliki perbedaan. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,76%.

Page 236: PEMETAAN BAHASA BIAK

228  

Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi-Yenbepioper mulai dari sebelah tenggara sampai sebelah barat daya dan berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah di sebelah barat laut. Subdialek Arwam dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,53%.

Subdialek Dwar berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi - Mandenderi - Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah tenggara. Subdialek Dwar dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,68%.

Subdialek Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Korido dan dialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan- Nermnu - Rumbin-Waromi -Mandenderi - Yenbepioper di sebelah tenggara. Subdialek Sorendiweri dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,15%.

Subdialek Korido berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan -Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah tenggara. Subdialek Korido dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,15%.

Dialek Mokmer berbatasan dengan dialek Yenures-Samber di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah

Page 237: PEMETAAN BAHASA BIAK

229  

tengara. Dialek Mokmer dipisahkan dari dialek dan subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 61,53%.

Dialek Yenures-Samber berbatasan dengan subdialek Sopen, subdialek Nermnu, dialek Sorido, dan subdialek Kajasbo di sebelah utara serta berbatasan dengan dialek Mokmer di sebelah timur. Dialek Yenures-Samber tidak memiliki varian karena antara daerah pengamatan Yenures dan daerah pengamatan Samber hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 15,38% sehingga di antara keduanya dianggap tidak memiliki perbedaan. Dialek Yenures-Samber dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 59,61%.

Dialek Sorido berbatasan dengan dialek Yenures-Samber di sebelah selatan sampai barat daya, berbatasan dengan dialek Samber di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan dialek Mokmer di sebelah tenggara. Dialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 69,22%.

Dialek Sopen berbatasan dengan dialek Yenures-Samber dan dialek Sorido di sebelah tenggara dan berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin-Waromi-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat laut, utara, dan timur. Dialek Sopen dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,76%.

Dialek Kansay berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut dan berbatasan dengan subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin - Waromi -Mandenderi-Yenbepioper di sebelah timur. Dialek Kansay

Page 238: PEMETAAN BAHASA BIAK

230  

dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 56,40%.

Daerah pakai masing-masing varian bahasa Biak beserta batas-batasnya disajikan dalam peta peraga berikut.

3.3.4 Kosakata Perangai dan Sifat Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata perangai dan sifat diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua daerah pakai varian yang berstatus dialek. Kedua varian tersebut adalah dialek Kansay dan dialek Nusi-Soon-Opioref- Kajasbo-Mokmer- Yenures-Sorido-Samber - Warsansan - Nermnu - Rumbin - Dwar -Sopen-Mandenderi - Yenbepioper - Waromi-Arwam-Sorendiweri-Korido. Kedua dialek ini dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 63,19%.

Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo -Mokmer-Yenures - Sorido - Samber - Warsansan -Nermnu-Rumbin-Dwar - Sopen-Mandenderi - Yenbepioper - Waromi - Arwam - Sorendiweri - Korido memiliki 13 varian yang berstatus sebagai subdialek.

Page 239: PEMETAAN BAHASA BIAK

231  

Ketiga belas varian tersebut adalah subdialek Nusi - Soon - Opiaref, subdialek Kajasbo, subdialek Mokmer, subdialek Yenures, subdialek Sorido, subdialek Samber, subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin, subdialek Dwar, subdialek Sopen-Mandenderi, subdialek Yenbepioper, subdialek Waromi, Subdialek Arwam, subdialek Sorendeweri, subdialek Korido, dan dialek Kansay. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref memiliki tiga varian, yaitu beda wicara Nusi, beda wicara Opiaref, dan beda wicara Soon. Demikian juga subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin memiliki tiga varian, yaitu beda wicara Warsansan, beda wicara Nermnu, dan beda wicara Rumbin.

Subdialek Nusi-Soon-Opiaref merupakan subdialek yang daerah pakainya berada di ujung timur daerah penelitian. Subdialek Nusi - Soon - Opiaref berbatasan dengan subdialek Mokmer dan subdialek Kajasbo di sebelah barat dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref memiliki tiga varian. Hubungan antara varian Soon dan varian Opiaref berstatus beda wicara, kedua varian ini dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 27,10%. Hubungan antara varian Nusi dan varian Opiaref juga berstatus beda wicara, kedua varian ini dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 29,16%. Sementara itu, hubungan antara varian Soon dan varian Nusi berstatus tidak ada perbedaan, kedua varian ini dipisahkan oleh perbedaan leksikal sebesar 16,66%. Subdialek Nusi-Soon-Opiaref dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 30,02%.

Subdialek Kajasbo berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah barat laut sampai utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur sampai tenggara. Subdialek Kajasbo

Page 240: PEMETAAN BAHASA BIAK

232  

dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 31,25%.

Subdialek Mokmer berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tenggara. Subdialek Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 39,47%.

Subdialek Yenures berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah timur. Subdialek Yenures dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 47,22%.

Subdialek Sorido berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Samber sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah timur laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah tenggara. SubdialekSorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,40%.

Subdialek Samber berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah tenggara. Subdialek Samber dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,27%.

Page 241: PEMETAAN BAHASA BIAK

233  

Subdialek Warsansan - Nermnu - Rumbin berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sopen, subdialek Mandenderi, dan subdialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Waromi di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref dan Kajasbo di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin memiliki tiga varian yang berstatus beda wicara, yaitu beda wicara Warsansan, beda wicara Nermnu, dan beda wicara Rumbin. Beda wicara Warsansan dipisahkan dari beda wicara Nermnu dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 27,08% dan beda wicara Nermnu dipisahkan dari beda wicara Rumbin dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 22,41%. Subdialek Warsansan-Nermnu - Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 33,07%.

Subdialek Sopen-Mandenderi berbatasan dengan subdialek Samber dan subdialek Sorido di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah timur laut sampai sebelah timur. Subdialek Sopen-Mandenderi tidak memiliki varian karena antara daerah pengamatan Sopen dan daerah pengamatan Mandenderi hanya dipisahkan oleh persentase perbedaan leksikal sebesar 12,5% sehingga di antara keduanya dianggap tidak memiliki perbedaan. Subdialek Sopen-Mandenderi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,29%.

Subdialek Waromi berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah tenggara sampai sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-

Page 242: PEMETAAN BAHASA BIAK

234  

subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,29%.

Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin dan subdialek Waromi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah barat laut. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,41%.

Subdialek Dwar berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Arwam dan subdialek Waromi di sebelah tenggara. Subdialek Dwar dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,93%.

Subdialek Yenbepioper berbatasan dengan subdialek Sopen - Mandenderi di sebelah tengara, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan-Nermnu-Rumbin di sebelah timur. Subdialek Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,15%.

Subdialek Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Korido dan dialek Kansay di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah timur. Subdialek Sorendiweri dipisahkan dari subdialek dan dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,35%.

Subdialek Korido berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek

Page 243: PEMETAAN BAHASA BIAK

235  

Sorendiweri di sebelah timur laut. Subdialek Korido dipisahkan dari subdialek dan dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 45,13%.

Dialek Kansay berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut. Dialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 63,19%.

3.3.5 Kosakata Gerak dan Kerja Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata gerak dan kerja diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga daerah pakai varian yang masing-masing berstatus dialek. Ketiga dialek tersebut adalah dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Samber-Warsansan-Nermnu-Sopen- Rumbin - Waromi - Mandenderi-Yenbepioper-Rumbin-Arwam-Dwar-Sorendiweri-Korido, dialek Sorido, dan dialek Kansay.

Page 244: PEMETAAN BAHASA BIAK

236  

Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer-Yenures - Samber - Warsansan - Nermnu - Sopen-Rumbin-Waromi - Mandenderi - Yenbepioper - Rumbin - Arwam -Dwar-Sorendiweri-Korido di sebelah barat berbatasan dengan dialek Kansay. Di tengah-tengah daerah pakai dialek Nusi-Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures - Samber-Warsansan -Nermnu - Sopen - Rumbin -Waromi-Mandenderi- Yenbepioper - Rumbin - Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido juga terdapat enklave dialek Sorido. Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer-Yenures-Samber-Warsansan-Nermnu- Sopen-Rumbin- Waromi - Mandenderi - Yenbepioper - Rumbin - Arwam - Dwar -Sorendiweri - Korido dipisahkan dari dialek Kansay dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 52,05%, sementara itu, dialek Nusi-Soon - Opiaref -Kajasbo-Mokmer-Yenures-Samber- Warsansan - Nermnu - Sopen - Rumbin - Waromi - Mandenderi-Yenbepioper - Rumbin - Arwam - Dwar - Sorendiweri - Korido dipisahkan dari dialek Sorido dengan persentase perbedaan leksikal sebesar 51,76%. Dialek Nusi - Soon - Opiaref - Kajasbo -Mokmer-Yenures-Samber-Warsansan-Nermnu-Sopen-Rumbin -Waromi- Mandenderi - Yenbepioper- Rumbin- Arwam - Dwar-Sorendiweri-Korido memiliki 16 varian yang berstatus subdialek, yaitu subdialek Nusi, subdialek Soon - Opiaref, subdialek Kajasbo, subdialek Mokmer, subdialek Yenures, subdialek Samber, subdialek Warsansan, subdialek Nermnu, subdialek Sopen, subdialek Rumbin, subdialek Waromi, subdialek Mandenderi, subdialek Yenbepioper, subdialek Rumbin, subdialek Arwam, subdialek Dwar, subdialek Sorendiweri, dan subdialek Korido.

Subdialek Nusi berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat laut dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah utara. Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,43%.

Page 245: PEMETAAN BAHASA BIAK

237  

Subdialek Soon-Opiaref berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah barat. Subdialek Soon-Opiaref dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,15%. Subdialek Soon-Opiaref beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Soon dan beda wicara Opiaref. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,76%.

Subdialek Mokmer berbatasan dengan subdialek Yenures di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah tengara. Subdialek Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,65%.

Subdialek Kajasbo berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah barat daya, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref di sebelah timur. Subdialek Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,64%.

Subdialek Yenures berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah utara, dan subdialek Mokmer di sebelah Timur. Subdialek Yenures dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,11%.

Subdialek Samber berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah utara dan berbatasan dengan subdialek Yenures dan dialek Sorido di sebelah timur. Subdialek Samber

Page 246: PEMETAAN BAHASA BIAK

238  

dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 45,20%.

Subdialek Warsansan berbatasan dengan dialek Sorido di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Kajasbo dan subdialek Soon-Opiaref di sebelah tenggara. Subdialek Warsansan dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,27%.

Subdialek Nermnu berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah utara. Subdialek Nermnu dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,29%.

Subdialek Sopen berbatasan dengan subdialek Samber dan dialek Sorido di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah timur laut. Subdialek Sopen dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,09%.

Subdialek Mandenderi berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah timur. Subdialek Mandenderi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,43%.

Subdialek Yenbepioper berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Dwar dan subdialek Arwam di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Rumbin dan subdialek Nermnu di

Page 247: PEMETAAN BAHASA BIAK

239  

sebelah timur. Subdialek Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 44,02%.

Subdialek Rumbin berbatasan dengan subdialek Mandenderi di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Arwam dan subdialek Waromi di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah selatan. Subdialek Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 43,55%.

Subdialek Waromi berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Nermnu di sebelah tenggara. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 39,38%.

Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Waromi dan subdialek Rumbin di sebelah tenggara. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 41,43%.

Subdialek Dwar berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah tenggara. Subdialek Dwar dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,74%.

Subdialek Korido berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Kansay di sebelah barat daya, dan berbatasan dengan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut. Subdialek Korido dipisahkan

Page 248: PEMETAAN BAHASA BIAK

240  

dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 42,92%.

Dialek Sorido berbatasan dengan subbdialek Yenures di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Sopen di sebelah barat laut, berbatasan dengan subdialek Nermnu dan subdialek Warsansan di sebelah utara, berbatasan dengan subdialek Kajasbo di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Mokmer di sebelah tenggara. Dialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 51,76%.

Dialek Kansay berbatasan dengan subdialek Yenbepioper di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Korido dan subdialek Sorendiweri di sebelah timur laut. Dialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 52,05%.

Page 249: PEMETAAN BAHASA BIAK

241  

3.3.6 Kosakata Tugas Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap kosakata tugas diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua belas daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai dialek. Dengan demikian, di daerah penilitian ini dapat diidentifikasi dua belas varian bahasa Biak yang berstatus dialek. Kedua belas varian tersebut adalah dialek Nusi, dialek Soon - Opiaref - Kajasbo - Mokmer -Yenures-Sorido - Samber - Nermnu - Sopen, dialek Rumbin, dialek Warsansan, dialek Waromi, dialek Arwam, dialek Mandenderi, dialek Yenbepioper, dialek Dwar, dialek Sorendiweri, dialek Korido, dan dialek Kansay.

Dialek Nusi terletak pada bagian tenggara daerah penelitian. Dialek Nusi berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref- Kajasbo- Mokmer - Yenures - Sorido - Samber-Nermnu - Sopen yang terletak di sebelah barat laut dialek Nusi ini. Dialek Nusi dipisahkan dari dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 57,57%.

Dialek Soon-Opioref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen berbatasan dengan dialek Nusi di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Mandenderi dan dialek Rumbin di sebelah utara, dan berbatasan dengan dialek Warsansan di sebelah timur. Dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 65,69%. Dialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures - Sorido - Samber - Nermnu -Sopen memiliki lima anggota, yaitu subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures, subdialek Sorido, subdialek Samber, subdialek Nermnu, dan subdialek Sopen. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures dipisahkan dengan subdialek Sorido dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar

Page 250: PEMETAAN BAHASA BIAK

242  

34,84%, subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo-Mokmer-Yenures dipisahkan dengan subdialek Samber dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,36%, subdialek Sorido dipisahkan dengan subdialek Samber dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,36%, subdialek Sorido dipisahkan dengan subdialek Sopen dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,90%, subdialek Sopen dipisahkan dengan subdialek Nermnu dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 45,45%, dan subdialek Sorido dipisahkan dengan subdialek Nermnu dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,90%.

Dialek Warsansan terletak pada bagian timur daerah penelitian. Dialek Warsansan berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo - Mokmer - Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen yang terletak di sebelah selatan, barat, dan utara. Dialek Warsansan dipisahkan dari dialek Soon-Opiaref-Kajasbo- Mokmer - Yenures - Sorido - Samber - Nermnu - Sopen dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 67,04%.

Dialek Rumbin berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen yang terletak di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Mandenderi dan dialek Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Arwam di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Waromi di sebelah selatan utara. Dialek Rumbin dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 63,63%.

Dialek Waromi berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber-Nermnu-Sopen dan dialek Rumbin yang terletak di sebelah selatan, dan berbatasan dengan dialek Arwam di sebelah barat. Dialek Waromi dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 55,45%.

Page 251: PEMETAAN BAHASA BIAK

243  

Dialek Arwam berbatasan dengan dialek Waromi dan dialek Rumbin yang terletak di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Dwar yang terletak di sebelah barat laut. Dialek Arwam dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 67,04%.

Dialek Mandenderi berbatasan dengan dialek Soon-Opiaref - Kajasbo-Mokmer-Yenures-Sorido-Samber- Nermnu -Sopen yang terletak di sebelah selatan dan sebelah timur, berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Rumbin yang terletak di sebelah timur laut. Dialek Mandenderi dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 65,90%.

Dialek Yenbepioper berbatasan dengan dialek Mandenderi yang terletak di sebelah selatan, berbatasan dengan dialek Korido dan Sorendiweri yang terletak di sebelah barat laut, berbatasan dengan dialek Dwar dan dialek Arwam yang terletak di sebelah timur laut, dan dialek Rumbin yang terletak di sebelah timur. Dialek Yenbepioper dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 78,72%.

Dialek Dwar berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah barat laut, berbatasan dengan dialek Sorendiweri yang terletak di sebelah barat, berbatasan dengan dialek Arwam dan dialek Waromi yang terletak di sebelah tenggara. Dialek Dwar dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 61,36%.

Dialek Sorendiweri berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Korido yang terletak di sebelah barat laut, dan

Page 252: PEMETAAN BAHASA BIAK

244  

berbatasan dengan dialek Dwar yang terletak di sebelah timur. Dialek Sorendiweri dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 54,54%.

Dialek Korido berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah tenggara, berbatasan dengan dialek Kansay yang terletak di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan dialek Sorendiweri yang terletak di sebelah timur. Dialek Korido dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 65,14%.

Dialek Kansay berbatasan dengan dialek Korido dan dialek Sorendiweri yang terletak di sebelah timur laut, dan berbatasan dengan dialek Yenbepioper yang terletak di sebelah timur. Dialek Kansay dipisahkan dari dialek-dialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 63,63%.

Page 253: PEMETAAN BAHASA BIAK

245  

3.3.7 Keseluruhan Medan Makna Dari hasil penghitungan segitiga antardaerah pengamatan terhadap keseluruhan medan makna diketahui bahwa dua puluh daerah pengamatan dalam penelitian ini terbagi ke dalam tiga belas daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai subdialek. Varian tersebut adalah subdialek Nusi, subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo, subdialek Yenures-Mokmer, subdialek Sorido, subdialek Warsansan, subdialek Nermnu, subdialek Rumbin, subdialek Waromi, subdialek Arwam, subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper, subdialek Dwar - Sorendiweri, subdialek Korido, dan subdialek Kansay.

Subdialek Nusi berbatasan dengan subdialek Yenures-Mokmer di sebelah utara dan berbatasan dengan subdialek Soon - Opiaref - Kajasbo di sebelah utara. Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,92%.

Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo berbatasan dengan subdialek Nusi dan subdialek Yenures-Mokmer di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah barat, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah utara. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,49%. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Soon, beda wicara Opiaref, dan beda wicara Kajasbo. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,73%, beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52%, dan beda wicara Opiaref dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%.

Page 254: PEMETAAN BAHASA BIAK

246  

Subdialek Yenures-Mokmer berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Sorido, dan subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Nusi di sebelah timur. Subdialek Yenures-Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,45%. Subdialek Yenures-Mokmer beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Yenures dan beda wicara Mokmer. Beda wicara Yenures dipisahkan dengan beda wicara Mokmer dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,45%.

Subdialek Sorido berbatasan dengan subdialek Yenures-Mokmer, dan subdialek Samber di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Nermnu dan subdialek Warsansan di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo di sebelah timur. Subdialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,84%.

Subdialek Warsansan berbatasan dengan subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sorido, subdialek Nermnu, dan subdialek Waromi di sebelah barat. Subdialek Warsansan dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,92%.

Subdialek Nermnu berbatasan dengan subdialek Sorido di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah barat sampai utara, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah timur. Subdialek Nermnu dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,61%.

Page 255: PEMETAAN BAHASA BIAK

247  

Subdialek Rumbin berbatasan dengan subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper di sebelah barat, berbatasan dengan subdialek Waromi di sebelah utara, dan berbatasan dengan subdialek Warsansan di sebelah tenggara. Subdialek Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 33,18%.

Subdialek Waromi berbatasan dengan subdialek Rumbin di sebelah selatan, berbatasan dengan subdialek Arwam di sebelah barat laut. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,17%.

Subdialek Arwam berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah barat laut, dan berbatasan dengan subdialek Waromi dan Rumbin di sebelah tenggara. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,43%.

Subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper berbatasan dengan subdialek Samber di sebelah tenggara, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di seselah utara, dan berbatasan dengan subdialek Rumbin, subdialek Nermnu, subdialek Sorido di sebelah timur. Subdialek Sopen - Mandenderi - Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,82%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandenderi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%.

Page 256: PEMETAAN BAHASA BIAK

248  

Subdialek Dwar-Sorendiweri berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper dan subdialek Korido di sebelah selatan, dan berbatasan dengan subdialek Arwam di seselah tenggara. Subdialek Dwar-Sorendiweri dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,92%. Subdialek Dwar-Sorendiweri beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Beda wicara Dwar dipisahkan dengan beda wicara Sorendiweri dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,25%.

Subdialek Korido berbatasan dengan subdialek Kansay di sebelah barat daya, berbatasan dengan subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah utara dan timur laut, dan berbatasan dengan subdialek Sopen - Mandenderi -Yenbepioper di sebelah tenggara. Subdialek Korido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,25%.

Subdialek Kansay berbatasan dengan subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper di sebelah timur, dan berbatasan dengan subdialek Korido serta subdialek Dwar-Sorendiweri di sebelah timur laut. Subdialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,71%.

Empat dari tiga belas varian bahasa Biak yang berstatus subdialek tersebut memiliki anggota varian yang berstatus beda wicara. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Soon, beda wicara Opiaref, dan beda wicara Kajasbo. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,73%, beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52%, dan beda wicara Opiaref dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan

Page 257: PEMETAAN BAHASA BIAK

249  

leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Yenures-Mokmer beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Yenures dan beda wicara Mokmer. Beda wicara Yenures dipisahkan dengan beda wicara Mokmer dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,45%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandederi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandenderi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Dan subdialek Dwar-Sorendiweri beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Beda wicara Dwar dipisahkan dengan beda wicara Sorendiweri dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,25%.

Page 258: PEMETAAN BAHASA BIAK

250  

3.4 Derajat Pemahaman Timbal Balik Selain dengan menggunakan segitiga dialektometri, jarak kosakata antardaerah pengamatan dapat dihitung dengan teknik permutasi. Melalui teknik ini, jarak kosakata antara daerah pengamatan yang satu dan daerah pengamatan yang lain dapat ditentukan. Secara bergradasi, penghitungan dimulai dari sebuah daerah pengamatan tertentu ke daerah pengamatan lain yang terdekat, kemudian secara berurutan diikuti dengan daerah pengamatan lain yang semakin menjauh. Penghitungan dengan teknik ini akan menghasilkan derajat pemahaman timbal balik antara daerah pengamatan yang satu dengan daerah pengamatan yang lain. Derajat pemahaman timbal balik akan dilihat dari jarak kosakata antara satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian selatan dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah utaranya, satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian timur dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah baratnya, satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian tenggara dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah barat lautnya, dan satu daerah pengamatan yang terdapat di bagian timur laut dengan daerah-daerah pengamatan lain yang terdapat di sebelah barat dayanya. 3.4.1 Jarak Kosakata Selatan-Utara Penghitungan jarak kosakata dari selatan menuju utara dimulai dari Kampung Samber (12). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah utaranya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (12) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian utara Biak. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Samber (12)-Sopen (15), Samber (12)-Mandenderi (16), Samber (12)-Yenbepioper (17), Samber (12)-Arwam (13), dan Samber (12)-Dwar (14).

Page 259: PEMETAAN BAHASA BIAK

251  

Berdasarkan perhitungan dialektometri, Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 11,40 km dengan Kampung Sopen (15) persentase perbedaan kosakatanya 28,19% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Sopen (15) terdapat perbedaan wicara. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 27,08 km dengan Kampung Mandenderi (16) persentase perbedaan kosakatanya 38,24% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Mandenderi (16) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 32,51 km dengan Kampung Yenbepioper (17) persentase perbedaan kosakatanya 37,5% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Yenbepioper (17) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 37,80 km dengan Kampung Arwam (13) persentase perbedaan kosakatanya 38,56% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Arwam (13) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Samber (12) yang berjarak lebih kurang 39,6 km dengan Kampung Dwar (14) persentase perbedaan kosakatanya 35,40% yang berarti antara Kampung Samber (12) dan Kampung Dwar (14) terdapat perbedaan subdialek.

Hasil penghitungan jarak kosakata antardaerah pengamatan dari arah selatan menuju arah utara daerah pengamatan memperlihatkan hasil yang tidak berkesesuaian. Ketidaksesuaian ini, misalnya, terlihat dari hasil penghitungan jarak kosakata pada daerah pengamatan Samber (12)-Yenbepioper (17). Secara spasial jarak daerah pengamatan Samber (12)-Yenbepioper (17) lebih jauh apabila dibandingkan dengan jarak Samber (12)-Mandenderi (16). Namun, hasil penghitungan persentase perbedaan kosakata daerah pengamatan Samber (12)-Yenbepioper (17) menunjukkan hasil yang lebih kecil, yaitu 37,5%. Kondisi yang sama juga terjadi pada daerah pengamatan Samber (12)-Dwar (14). Secara spasial jarak daerah pengamatan Samber (12)-Dwar (14) juga lebih jauh apabila

Page 260: PEMETAAN BAHASA BIAK

252  

dibandingkan dengan jarak Samber (12)-Arwam (13). Seperti halnya pada kasus pertama, meskipun jarak spasialnya lebih jauh, hasil penghitungan persentase perbedaan kosakata daerah pengamatan Samber (12)-Dwar (14) menunjukkan hasil yang lebih kecil, yaitu 35,40%. Sejauh ini, peneliti belum dapat memberikan penjelasan yang komprehensif terhadap fenomena yang muncul ini. Salah satu alasannya adalah peneliti belum dapat menemukan referensi yang berkaitan dengan sejarah migrasi penduduk lokal, utamanya penduduk di setiap daerah pengamatan. Di samping itu, pada saat pengambilan data peneliti juga tidak sempat mendapatkan sistem kekerabatan dan pola kawin-mawinnya untuk tiap-tiap suku tempat pengambilan data dilakukan. 3.4.2 Jarak Kosakata Timur-Barat Penghitungan jarak kosakata dari timur menuju barat dimulai dari Kampung Nermnu (9). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah baratnya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (9) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian barat Biak. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Nermnu (9)-Rumbin (11), Nermnu (9)-Yenbepioper (17), Nermnu (9)- Korido (19), dan Nermnu (9)-Kansay (20).

Berdasarkan perhitungan dialektometri, Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 10,27 km dengan Kampung Rumbin (11) persentase perbedaan kosakatanya 28,72% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Rumbin (11) terdapat perbedaan wicara. Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 20,89 km dengan Kampung Yenbepioper (17) persentase perbedaan kosakatanya 36,70% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Yenbepioper (17) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 51,36 km dengan

Page 261: PEMETAAN BAHASA BIAK

253  

Kampung Korido (19) persentase perbedaan kosa katanya 38,56% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Korido (19) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nermnu (9) yang berjarak lebih kurang 130,27 km dengan Kampung Kansay (20) persentase perbedaan kosakatanya 52,92% yang berarti antara Kampung Nermnu (9) dan Kampung Kansay (20) terdapat perbedaan dialek. 3.4.3 Jarak Kosakata Tenggara-Barat Laut Penghitungan jarak kosakata dari tenggara menuju barat laut dimulai dari Kampung Nusi (1). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah barat lautnya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (1) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian barat laut Supiori. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Nusi (1)-Soon (2), Nusi (1)-Warsansan(6), Nusi (1)-Nermnu (9), Nusi (1)-Rumbin (11), Nusi (1)-Waromi (10), Nusi (1)-Arwam (13), Nusi (1)-Dwar (14), dan Nusi (1)-Sorendiweri (18).

Berdasarkan perhitungan dialektometri, Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 29,05 km dengan Kampung Soon (2) persentase perbedaan kosakatanya 28,72% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Soon (2) terdapat perbedaan wicara. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 42,17 km dengan Kampung Warsansan (6) persentase perbedaan kosakatanya 31,38% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Warsansan (6) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 58,87 km dengan Kampung Nermnu (9) persentase perbedaan kosakatanya 42,81% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Nermnu (9) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 62,68 km dengan Kampung Rumbin (11) persentase perbedaan kosakatanya 42,02% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Rumbin (11) terdapat

Page 262: PEMETAAN BAHASA BIAK

254  

perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 62,47 km dengan Kampung Waromi (10) persentase perbedaan kosakatanya 43,35% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Waromi (10) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 73,37 km dengan Kampung Arwam (13) persentase perbedaan kosakatanya 47,87% yang berarti antara Kampung Nusi(1) dan Kampung Arwam(13) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 72,92 km dengan Kampung Dwar (14) persentase perbedaan kosakatanya 42,81% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Dwar (14) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Nusi (1) yang berjarak lebih kurang 96,74 km dengan Kampung Sorendiweri (18) persentase perbedaan kosakatanya 43,18% yang berarti antara Kampung Nusi (1) dan Kampung Sorendiweri (18) terdapat perbedaan subdialek.

Hasil penghitungan jarak kosakata antardaerah pengamatan dari arah tengara menuju arah barat laut daerah pengamatan memperlihatkan hasil yang tidak berkesesuaian. Ketidaksesuaian ini, misalnya, terlihat dari hasil penghitungan jarak kosakata pada daerah pengamatan Nusi (1)-Dwar (14) dan daerah pengamatan Nusi (1)-Sorendiweri (18). Secara spasial jarak daerah pengamatan pengamatan Nusi (1)-Dwar (14) dan daerah pengamatan Nusi (1)-Sorendiweri (18) lebih besar apabila dibandingkan dengan jarak Nusi (12)-Waromi (10) maupun Nusi (1)-Arwam (13). Namun, hasil penghitungan persentase perbedaan kosakata daerah pengamatan Nusi (12)-Dwar (14) dan Nusi (12)-Sorendiweri (18) menunjukkan hasil yang lebih kecil, yaitu 42,81% dan 43,18%. Sejauh ini, peneliti belum dapat memberikan penjelasan yang komprehensif terhadap fenomena yang muncul ini. Salah satu alasannya adalah peneliti belum dapat menemukan referensi yang berkaitan dengan sejarah migrasi penduduk lokal, utamanya penduduk di

Page 263: PEMETAAN BAHASA BIAK

255  

setiap daerah pengamatan. Di samping itu, pada saat pengambilan data peneliti juga tidak sempat mendapatkan informasi mengenai sistem kekerabatan dan pola kawin-mawinnya untuk tiap-tiap suku tempat pengambilan data dilakukan. 3.4.4 Jarak Kosakata Timur Laut-Barat Daya Penghitungan jarak kosakata dari barat daya menuju timur laut dimulai dari Kampung Kansay (20). Daerah pengamatan ini dihitung jarak kosakatanya dengan daerah-daerah pengamatan lainnya yang berada di sebelah timur lautnya dan makin lama makin jauh dari daerah pengamatan (1) hingga daerah pengamatan yang terjauh di bagian timur laut Biak. Daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan adalah daerah pengamatan Kansay (20)-Korido (19), Kansay (20)-Sorendiweri (18), dan Kansay (20)-Dwar (14).

Berdasarkan penghitungan dialektometri, Kampung Kansay (20) yang berjarak lebih kurang 83,26 km dengan Kampung Korido (18) persentase perbedaan kosakatanya 46,27% yang berarti antara Kampung Kansay (20) dan Kampung Korido (19) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Kansay (20) yang berjarak lebih kurang 102,31 km dengan Kampung Sorendiweri (18) persentase perbedaan kosakatanya 47,87% yang berarti antara Kampung Kansay (20) dan Kampung Sorendiweri (18) terdapat perbedaan subdialek. Kampung Kansay (20) yang berjarak lebih kurang 124,93 km dengan Kampung Dwar (14) persentase perbedaan kosakatanya 51,54% yang berarti antara Kampung Kansay (1) dan Kampung Dwar (14) terdapat perbedaan dialek.

Page 264: PEMETAAN BAHASA BIAK

256  

Page 265: PEMETAAN BAHASA BIAK

257  

BAB IV PENUTUP

 

Pendapat peneliti-peneliti terdahulu yang mengklasifikasikan bahasa Biak ke dalam enam dialek, yaitu dialek Var Risen, dialek Swamdiwe, dialek Var Awer, dialek Var Swandivru, dialek Var Numfor, dan dialek Var Eramber tidak terkonfirmasi oleh hasil penelitian ini. Dialek Var Risen diwakili oleh tujuh daerah pengamatan, yaitu Kampung Nermnu, Kampung Dwar, Kampung Warsansan, Kampung Waromi, Kampung Rumbin, Kampung Arwam, dan Kampung Korido. Dialek Var Swamdiwe diwakili oleh empat daerah pengamatan, yaitu Kampung Sopen, Kampung Mandenderi, Kampung Yenbepioper, dan Kampung Sorendeweri. Dialek Var Awer diwakili oleh lima daerah pengamatan, yaitu Kampung Soon, Kampung Opiaref, Kampung Mokmer, Kampung Kajasbo, dan Kampung Nusi. Dialek Var Swandivru diwakili oleh tiga daerah pengamatan, yaitu Kampung Yenures, Kampung Sorido, dan Kampung Samber. Dialek Var Numfor diwakili oleh satu daerah pengamatan, yaitu Kampung Kansay, tidak satu pun hubungan antardaerah pengamatan yang menunjukkan persentase perbedaan 51%—80% sebagai kriteria penentuan sebuah dialek.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dua puluh daerah pengamatan tersebut terbagi ke dalam tiga belas daerah pakai varian dengan status tiap-tiap varian sebagai subdialek. Varian tersebut adalah subdialek Nusi, subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo, subdialek Yenures-Mokmer, subdialek Sorido, subdialek Warsansan, subdialek Nermnu, subdialek Rumbin, subdialek Waromi, subdialek Arwam, subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper, subdialek Dwar-Sorendiweri, subdialek Korido, dan subdialek Kansay.

Page 266: PEMETAAN BAHASA BIAK

258  

Subdialek Nusi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,92%. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,49%. Subdialek Yenures-Mokmer dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,45%. Subdialek Sorido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 40,84%. Subdialek Warsansan dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 37,92%. Subdialek Nermnu dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 34,61%. Subdialek Rumbin dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 33,18%. Subdialek Waromi dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 32,17%. Subdialek Arwam dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,43%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,82%. Subdialek Dwar-Sorendiweri dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 35,92%. Subdialek Korido dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 36,25%. Subdialek Kansay dipisahkan dari subdialek-subdialek di sekitarnya dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 46,71%.

Empat dari tiga belas varian bahasa Biak yang berstatus subdialek tersebut memiliki anggota varian yang berstatus beda wicara. Subdialek Soon-Opiaref-Kajasbo beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Soon, beda wicara Opiaref, dan

Page 267: PEMETAAN BAHASA BIAK

259  

beda wicara Kajasbo. Beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Opiaref dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 24,73%, beda wicara Soon dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52%, dan beda wicara Opiaref dipisahkan dengan beda wicara Kajasbo dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Yenures-Mokmer beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Yenures dan beda wicara Mokmer. Beda wicara Yenures dipisahkan dengan beda wicara Mokmer dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,45%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandederi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Subdialek Sopen-Mandenderi-Yenbepioper beranggotakan tiga beda wicara, yaitu beda wicara Sopen, beda wicara Mandenderi, dan beda wicara Yenbepioper. Beda wicara Sopen dipisahkan dengan beda wicara Mandenderi dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,52% dan beda wicara Mandenderi dipisahkan dengan beda wicara Yenbepioper dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 28,98%. Dan subdialek Dwar-Sorendiweri beranggotakan dua beda wicara, yaitu beda wicara Dwar dan beda wicara Sorendiweri. Beda wicara Dwar dipisahkan dengan beda wicara Sorendiweri dengan tingkat persentase perbedaan leksikal sebesar 29,25%.

Subdialek-subdialek yang terdapat dalam bahasa Biak memperlihatkan perbedaan unsur kebahasaan, terutama pada tataran fonologi dan leksikon. Pada tataran fonologi, perbedaan unsur kebahasaan ini meliputi perbedaan yang berwujud korespondensi dan variasi. Terdapat tujuh perbedaan yang

Page 268: PEMETAAN BAHASA BIAK

260  

berwujud korespondensi kurang sempurna, yaitu [k] ≈ [Ø]/#—

V, [k] ≈ [?] ≈ [Ø]/ —V#, [k] ≈ [?]/V—#, [r] ≈ [Ø]/# —V, [kr] ≈ [r]/#—V, [vr] ≈ [r]/#—V, dan [d] ≈ [Ø]/#—V. Sementara itu, perbedaan yang berwujud variasi berjumlah 31 buah. Perbedaan yang berwujud variasi itu meliputi dua apokop, tiga sinkop, dua aferesis, 12 substitusi, tiga desimilasi, tiga asimilasi, lima metatesis, dan satu kontraksi.

Pada tataran leksikal, dari 469 kosakata yang dijaring dari tiap-tiap daerah pengamatan hanya 376 kosakata yang dapat diperbandingkan. Pengurangan ini disebabkan, antara lain karena tidak terdapatnya konsep tertentu dalam budaya Biak, informan tidak memberikan jawaban terhadap tanyaan yang diberikan, maupun adanya kesamaan wujud leksikal untuk menandai konsep yang berbeda. Dari 376 kosakata yang diperbandingkan tersebut terdapat 178 kata yang memperlihatkan perbedaan.  

 

 

Page 269: PEMETAAN BAHASA BIAK

261  

DAFTAR PUSTAKA

Ayatrohaedi. 1979. Dialektologi: Sebuah Pengantar. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Badan Pusat Statistik (BPS). 2009. Papua dalam Angka. Fautngil, Christ, dkk. 1988. Fonologi Bahasa Biak. Jayapura:

Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya.

Fautngil, Christ, dkk. 1992. Morfologi Bahasa Biak. Jayapura: Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya.

Fautngil, Christ, dkk. 1998. Sintaksis Bahasa Biak. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Fautngil, Christ, dkk. 2007. Kamus Bahasa Indonesia-Bahasa Biak. Jayapura: Dinas Kebudayaan Provinsi Papua.

Gordon, Raymond G. (ed.). 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia (Languages of Indonesia). Edisi kedua. Jakarta: SIL International, Cabang Indonesia.

Kainakaimu, Bartholomeus. 2000. “Refleks Fonem Proto Melayu-Polinesia pada Bahasa Biak dan Bahasa Waropen.” Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Kamma, F.C. 1955. Volksordening op Biak; Biakse titels. Adatrechtbundel 45: Nieuw Guinea. ‘s-Gravenhage: Nijhoff, pp. 148—152.

--------. 1972. Koreri: Messianic Movement in the Biak Numfor Area. The Hague: Martinus Nijhoff.

--------. 1981. Ajaib di Mata Kita. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Kamma, F.C. & S. Kooijman. 1974. Romawa Forja, Child of the

Fire: Iron Working and Role of Iron in West New Guinea. Leiden: Brill.

Page 270: PEMETAAN BAHASA BIAK

262  

Lauder, Multamia R.M.T. 1993. Pemetaan dan Distribusi Bahasa-Bahasa di Tangerang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

---------. 2002. “Reevaluasi Konsep Pemilah Bahasa dan Dialek untuk Bahasa Nusantara.” dalam Jurnal Ilmiah Makara, Sosial Humaniora, Volume 6, Nomor 1, Juni 2002.

Mahsun. 1995. Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

---------. 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mampioper, A. 1986. ‘Sistem Pemerintahan Tradisional Suku Biak: Beberapa Catatan tentang Perubahan-Perubahan yang terjadi sebagai Akibat dari Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1979.’ Jayapura: Yayasan Bhakti Cenderawasih dan Pusat Studi Papua [Naskah].

Mansoben, Johszua Robert. 1994. “Sistem Politik Tradisional di Irian Jaya, Indonesia: Suatu Perbandingan”. Disertasi Program Doktor. Leiden: Rijk Universiteit.

---------. 2003. “Sistem Politik Tradisional Etnis Byak: Kajian tentang Pemerintahan Tradisional” dalam jurnal Antropologi Papua, Volume 1, Nomor 3, Agustus 2003.

Murdock, George Peter. 1949. Sosial Structure. New York: Macmillan Co.

Nanulaitta, Sofia Novelien. 2009. “Mitologi Manarmakeri: Sebuah Upaya Menemukan Makna Baru di dalam Pemaknaan Mitos Orang Kristen Biak”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana.

Poedjosoedarmo, Soepomo. 2006. “Perubahan Tata Bahasa: Penyebab, Proses, dan Akibatnya”. (Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma).Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Peta Bahasa-Bahasa di Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Rumainum, F.J.S. 1966. Guru Petrus Kafiar. Jayapura: Kantor Pusat GKI di Irian Jaya.

Page 271: PEMETAAN BAHASA BIAK

263  

Rumansara, Enos H. 2003. “Transformasi Upacara Adat Papua: Wor dalam Lingkaran Hidup Orang Biak” dalam jurnal Humaniora, Volume 15, 2 Juni 2003.

Rumbrawer, Frans. 1986. “Interferensi Frasa Bahasa Biak terhadap Bahasa Indonesia Tulis Siswa Kelas 1 SMP Negeri Korem Biak Utara”. Skripsi. Bandung: FPBS IKIP Bandung.

Rumbrawer, Frans, dkk. 1994—1995. Kamus Bahasa Indonesia-Bahasa Biak. Jayapura: Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Irian Jaya.

Soeparno. 1976. Kamus Bahasa Indonesia-Biak. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Steinhauer, Hein. 1985. Number in Biak: Counterevidence to Two Alleged Language Universal. Bijdagen. Tot de Taal Land-en Volkenkunde.

Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Warami, Hugo. 2013. “Makna Un ‘Bawa’ dalam Bahasa Biak-Papua: Kajian Metabahasa Semantik Alami.” dalam Jurnal Kibas Cenderawasih Volume 10 Nomor 2 Oktober 2013. Jayapura: Balai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Sumber internet http://www.biakkab.go.id/ (diunduh tanggal 22 Mei 2014, pukul

10.00 WIT) http://www.supiorikab.go.id/(diunduh tanggal 22 Mei 2014,

pukul 11.30 WIT) http://www.jawaban.com/read/article/id/2010/2/5/91/100205091

913/Warga-Biak-Rayakan-HUT-155-Tahun-Pekabaran-Injil.html (diunduh tanggal 23 Mei 2014, pukul 09.00 WIT)

http://musiketnikindo-papua.blogspot.com/2008/07/14-musik-suku-biak-numfor-2.html (diunduh 21 Juli 2012)

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1105/kepercayaan-terhadap-para-roh-pada-suku-biak-papua (diunduh tanggal 22 Mei 2014, pukul 10.00 WIT)

Page 272: PEMETAAN BAHASA BIAK

264  

 

 

 

 

 

Page 273: PEMETAAN BAHASA BIAK

265  

LAMPIRAN  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 274: PEMETAAN BAHASA BIAK

266  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 275: PEMETAAN BAHASA BIAK

1  

LAMPIRAN I: DATA PENELITIAN 

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

1 abu fafEn fafEn\rOrEf fafEn

2 air war, ware war\ wedOkEn warEh

3 akar rarEs rarEs rarEs

4 alir (me-) i-daf, i-dafe i-daf we-daf

5 anak rOmawa rOmawa\ rumgun

rOmawa

6 angin wam, wame wam wame

7 anjing makey rOfan\ naf makey, rOfan

8 apa rOsay rOsay rOsay

9 api apyam fOr\ apyam\ wEdusEr

fOr

10 apung (me-) i-pisEn pisEn i-pyar

11 asap paw, pawe i-paw wE-paw

12 awan mandEp mandEp mandEp

13 ayah kamam kamam kamam

14 bagaimana movsai movsai movsai

15 baik i-pyum pyum\ i- pyum i-pyum

16 bakar ya-rap, ko-rap kO- rap i-kun

17 balik pambar, yam-pambar

pambar k-y-avEr

18 banyak na-bOr na- bOr\ si- bOr na-bOre

19 baring barEk barEk b-y-orEk, d|-nEf

20 baru babO babO b-y-abO

21 basah i-dOk, na-dOk dOk\ i- dOk i-dOk

Page 276: PEMETAAN BAHASA BIAK

2  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

22 batu karu karuy karuy

23 beberapa fumO besO fisi-ri

24 belah (me-) kEs wEf, kO- kEs

pEf k-y-Es pEf,

25 benar kaku kaku k-y-aku

26 bengkak wE-byar byar i-byar

27 benih mOr mOr mOr

28 berat marvak marvak m-y-arvak

29 berenang ko-nure, ya-nure s- as\ d- as ~nure 30 beri ya-vuk-mufa vuk v-y-uk

31 berjalan ya-mbram kO- mbran\ i-mbran\ su- mbran

i-mbrane

32 besar beba beba i-bah

33 bilamana fafisu fafisu fafisu

34 binatang rOfEnam-fan aywan rOfan

35 bintang mak, kum mak kum

36 buah ay-bOn bOn ay-bOn

37 bulan paik paik mak

38 bulu bu:r bur bu:r

39 bunga ay-pampEn pampEn ay-pampEn

40 bunuh m-y-un mun m-y-un

41 buru (ber-) maraf raf mandaf i-mbrafe

42 buruk i-pyum ba, i-bye ba

i- bye ba \pyum ba

i-bye ba

43 burung ma:n man ma:n

Page 277: PEMETAAN BAHASA BIAK

3  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

44 busuk i-snarEm snarEm i-snarEm

45 cacing sOpkyu mansOpridO arSawe

46 cium ~nas Sum\ i- Sum ~nas 47 cuci v-y-an, p-y-apap pap v-y-an, p-y-

apap 48 daging kraf kraf man f|nay

49 dan ma ma ma

50 danau kyOn war bekray kyOn

51 darah rik rik rike

52 datang ra-rama rama r-w-ama

53 daun ai-ram ram rame

54 debu fafEn fa- fafEn fafEn

55 dekat fanam fanam\ f- y-anam f-y-anam

56 dengan kukEr ukEr kukEr

57 dengar wOwEr rOwEr r-y-OwEr

58 di dalam rO dO rO dO snEri do

59 di mana disO rO dyO waktO rio

60 di sini dine dine\ rO dine dine

61 di situ dya rO diyi diwa

62 dada andEr andEr andEr kOr

63 dingin pnunEk Suf i-Suf

64 diri (ber-) wa-rEs, ko- rEs dO- rEs\ suyo- rEs\ ko- rEs

dO-rEs

65 dorong pampum pampum p-y-ampum

66 dua suru suru suru

Page 278: PEMETAAN BAHASA BIAK

4  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

67 duduk k-w-in k- y- in k-y-one

68 ekor puray puray puray

69 empat fyak fyak fyak

70 engkau aw aw aw

71 gali ko-vay,vay vay\ vay v-y-ay

72 garam karu-masEn masEn masEn

73 garuk i-snaw, wa-snaw

snaw\ i- snaw\ya- snaw mafEn

i-snaw

74 gemuk, mafEn mafEn mafEn

lemak

75 gigi nakOr nakOr nakore

76 gigit da-rEk, wa-rEk da- rEk da-rEk

77 gosok i-pyOs , ya- pyOs pyOs i-sfu

78 gunung bOn bOn bame, bOn

79 hantam k-y-am-ri wa-prami, pram m-y-un

80 hapus paya-Sos pyOs i-pyOs

81 hati kEn kEn kEn

82 hidung snOni-kOr snOni snOni-kOr

83 hidup kEnEm kEnEm kEnEm, i-vie

84 hijau wE-rumEk rumEk r-y-umEk

85 hisap sOsEf sOsEf i-eSOr

86 hitam paisEm paysEm p-y-EsEm

87 hitung kar-kOr s- kOr k-y-Or

88 hujan rep myun\ i- myun i-myun

Page 279: PEMETAAN BAHASA BIAK

5  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

89 hutan sup sup i-rmOr, mbrure

90 ia i-mbO i i

91 ibu awin awin awin

92 ikan in, ine in ine

93 ikat wa-yavEk , ya-yavEk

yavEk f-y-Es

94 ini ine ine ine

95 istri binbEswa swa- ri\ wimbrasar

swa-ri

96 itu iwa iwa iwa

97 jahit sap-sip, ya- sip sap- sip i-sip

98 jalan sampak m|ran\ ~nan nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr

100 jatuh ya-sapi, wa- sapi

sapi i-sapi

101 jauh viGkwan viGkwan viGkwan, f- y-anam ba

102 kabut afyO mandEp pampan

afyO

103 kaki wE-min wE- min wE-min

104 kalau kada kada kada

105 kami, kita ko ko ko

106 kamu mko, mu mu, mko mko, mu

107 kanan waraku raku waraku

108 karena snar snar snar

109 kata (ber-) wa-wOse wa- wOs da-wawOs

110 kecil kasun kasun i-bava mun

Page 280: PEMETAAN BAHASA BIAK

6  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

111 kelahi (ber-) ma-mun mamun- mun pike

112 kepala bu-kOr u- kOr bru-ri

113 kering i-SOr SOr\ i- SOr i-SOr

114 kiri varasar snefawe vadase

115 kotor i-ve ba i- vye ba\papus sa-prOp

116 kuku vrampin bey wrampim bey\ wempin bey

be

117 kulit kif kif kife

118 kuning we-na- ~nar we- nar ~nare 119 kutu uk uk huk

120 lain vese vese pese

121 langit farSOs farSOs mandEp, farSOs

122 laut sOrEn vOnda\ sOrEn vOndah

123 lebar da-vame ba- ba fisiria

124 leher sasu-kOr sasu- kOr sasu-kOr

125 lelaki snOn snOn snOn

126 lempar s-wO SO? SO 127 licin da-kyuk da- kyuk da-kyukew

128 lidah ramar ramar damar

129 lihat mame mam\ mame m-y-ame

130 lima rim rim rim

131 ludah aninEf aninEf d-aninEf

132 lurus a-vyObEr da- vyObEr da-vyObEr

133 lutut wEpur wEpur wEpur

Page 281: PEMETAAN BAHASA BIAK

7  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

134 main far-fnak fnak\ i- fnak\ ya-- fnak/kO- fnak

i-fnak

135 makan na-nan, anan nan\ i- nan\ kO- nan\ si- nan

i-nam, da-nam

136 malam rOb rOb rOb

137 mata Gga-mOr m|Gga- mOr mamOr

138 matahari Or Or\ Ori Or 139 mati mar-mar mar i-mar, riyOye

140 merah wE-rike we- rik i-rik

141 mereka sko skO si-va

142 minum aninEm i- nEm\di- nEm\ sk- inEm

di-nEm, aninEm

143 mulut svadOn svadOn svadOn

144 muntah bayOrEm bayOrEm b-y-ayOrEm

145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn

146 napas ma-na-nay mnay i-mOre

147 nyanyi das disEn disEn i-dise

148 orang snOGgaku snOGgaku snOGkaku

149 panas da-rEs sam i-sam

150 panjang i-kwan, we-kwan

kwan i-kwane,i-kaki

151 pasir yEn yEn yEn

152 pegang ya-kife, wa-kife uf d-ufe

153 pendek wE-knampu knampu i-knampuk

154 peras ko-ramEs, ram-ramEs

ramEs \r- w-amEs

d-omEs, r-y-amEs

155 perempuan vin vin vin, vine

Page 282: PEMETAAN BAHASA BIAK

8  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

156 perut snE-war sne\ snE- war snE-ri

157 pikir s-warusEr s- warusEr i-wasEn

158 pohon ayknam ay knam ayknam

159 potong k-w-aruk, ka-rak-ruk

karuk\ k- w- aruk k-y-Ore, k-y-aruk

160 punggung dOkOr dOkOr dOkOr, SifEr

161 pusar snepum snepOs snepOs

162 putih wE-pyOpEr pyOpEr i-pyOpEr

163 rambut pik, snOmburiyam

pik pik

164 rumput avris avris avris

165 satu OsEr OsEr OsEr 166 saya aya aya aw

167 sayap vrapEr vrapEr vrapEr

168 sedikit mok, nEs mok, nEs mok, nEs

169 sempit fyOs fyOs i-fyOs

170 semua na-kame, si-kame

na- kam si-kam

171 siang i-snay, mEsEr OrkOk\ i- snay mEsEr

172 siapa mansei mansei mansei

173 suami swa swa- ri swa

174 sungai war bedaf war bedaf saw

175 tahu fa-wawi fawi\ i- fawi i-fawi

176 tahun pasibarEk swun paik

177 tajam i-sar sar i-sar

178 takut i-mgak, ya-mgak

m|- Ggak i-m|Ggake

Page 283: PEMETAAN BAHASA BIAK

9  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

179 tali kavray kavray kavray

180 tanah saprOp saprOp saprOp

181 tangan vramin vramin vramin

182 tarik ya-yEr, wa- yEr paw p-y-aw, i-yEr

183 tebal bE-kpOr kpOr i-kpore, i-ba

184 telinga knaram knaram knani kore

185 telur mam pnOr pnOr pnOre

186 terbang i-rOp, ya-rOp rOb\ i- rOb i-row

187 tertawa marafrif mrif i-mbrif

188 tetek sus sus sus

189 tidak aroba rOba OrOp 190 tidur anE-nEf nEf\ de- nEf\ ke-

nEf\ suye- nEf d|-nEf

191 tiga kyOr kyOr kyOr

192 tikam (me-) i-wan, ya-wan wan\ i- wan i-wan

193 tipis i-srEpEk, wE-srEpEk

srEpEk i-srEpEk

194 tiup ya-wuf, wa- wuf

wuf i-wuf

195 tongkat aGgyOn aGgyOn aGkeOn

196 tua mansar, insar mansar mansar

197 tulang kO:r kOr kOr

198 tumpul i-kOvEr sarba\i- sarba i-pup

199 ular ikak ikak ikak

200 usus isasOb snE- war snE-war

201 alis |Gga-bur m|Gga- krin bur mabe

Page 284: PEMETAAN BAHASA BIAK

10  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

202 bahu Erda erday dOkOr yabo

203 betis wE-yOf, wE-barmOr

wE- day kraf dins

204 bibir s-warif s- wardif fOfEr

205 bulu bu:r pik\ bur bur

206 bulu mata |Gga-bur burum gamOr bu:r mamOr

207 cambang kumis i- mam bur udi

208 dada andEr andEr andEr kOr

209 dagu wur-kOr u- kOr udi

210 dahi andar andar andar-si

211 gigi nakOr nakOr nakOr

212 gusi narfEn nawar narpyae

213 hidung s-nOni-kOr s- nOni s-nOni-kOr

214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vramin sinan

215 janggut kumis i- mam bur udi

216 jari vrampin vrampin vramin mawa

217 jari manis vrampin vramin

218 jari tengah vrampin kanEs vrampin fadu vramin

219 kelingking vrampin b|mar|ndEn

vrampin kanEs vramin

220 kaki wEmin wEmin wEmin, wEdoy

221 kepala bukOr pu kOr bru-ri

222 keringat dOmEs SayaG\ Sayane Sayan 223 kerongkongan karorEn arOrEn karOrEn

224 ketiak vravap vravap avravap

Page 285: PEMETAAN BAHASA BIAK

11  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

225 kuku vrampin bay vrampin bey be

226 kulit kif kif kife

227 kumis kumis i- mam bur snOnikOr

228 langit-langit - arnaf farSOs

229 leher sasukOr sasukOr sasukOr

230 lengan vrayOf vrayOf vramin

231 lidah ramar ramar damars

232 ludah aninEf aninEf daninEf

233 mata |Gga-mOr m|Gga- mOr mamOr

234 mata kaki pnur wE kurew wEmin mamOr

235 ompong vyE nakOr ba arnaf\ nakOr nO ba

nakOr sibrO

236 otak - wukOr bruri bE

237 paha vEyOf wEyOf wEsuk

238 pantat krOdOn kOdOn krO-ri, krOdon

239 paru-paru paspisEn barmOrpis

240 pelipis knam pyam pyam

kanin knani OrpyaG

241 pergelangan tangan

fasfis fawfiwEs vramin fafis

242 perut snE-war snE- war snE-ri

243 pinggang pe sifEr sifEr, fadukOr

244 pinggul doko sifEr kOr sinam

245 pipi kna-fofEr fOfEr fOfEr

246 pundak Erda Erday pum Erda 247 pusar snE-pum snE- pOs snE-pOs

Page 286: PEMETAAN BAHASA BIAK

12  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

248 rambut pik, snOmburiyam

pik pik

249 rusuk da:r dar dar

250 siku vrapur vrapur vrapur

251 tangan vramin vramin vramin

252 telapak tangan vrabam vrabam vrapam

253 telinga knaram knaram knani kore

254 telunjuk vrampin wEka-kur

vrampin be- kur k-y-ure

255 tengkuk (kuduk)

sasukaman sasu kOr fwar sasu kOr far

256 tubuh bakEn saprOp bakEn bakEn

257 tulang kering wE pambOk kOr besOr wE pur sinan, kOr sina

258 tumit wE kurb we kuref wE vam

259 tungkai wE min wE min wE doy

260 ubun-ubun masf maf|s\ mafs vrarimas

261 urat urEk urEk urEg, urk

262 wajah mamam warpOn mamam

263 kakak vEba vEba vEbah

264 kakak laki srar srar snOn vEbah snOn

265 kakak perempuan

imbe srar srar vin vEbah vin

266 kakak laki-laki ayah

kakam veba sinam veba sinan, mansar

267 kakak perempuan ayah

mebin avin veba insar

268 adik veknik nay kasun veknik

Page 287: PEMETAAN BAHASA BIAK

13  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

269 adik laki-laki ayah

kma kasun kamam kasun sinan kasun

270 adik perempuan ayah

sna kasun avin kasun avin kasun

271 anaknya cucu kpu SOs SOs pu

272 besan bame, bam bam- bam aGginEm

273 cucu kpu apus pu

274 ipar rifyO rifyO rifyO

275 ipar laki-laki rifyO rifyO snOn rifyO

276 ipar perempuan

rifyO vin rifyO vin rifyO

277 kakek apus mansar insar pu,

278 nenek apus vinsar mansar pu

279 menantu mambikin, imbikin

imba~nOri\ imba~nO

mambikin

280 mertua mamba~no, imba~no

imba~nO\ mamba~nO

insar snah

281 ponakan fnO fnO pu

282 angkuh d-awO d- arEr d-arEri

283 bagus i-pyum pyum i-pyum

284 bengkok k-y-aparawEr kaparawEr k-y-aparawEr

285 berani mambri mambri i-wrih

286 berbulu vyE burbur vye bur bur vyE bur

287 bersih wE-srEn srEn i-srEn

288 bijaksana - we- rari frur pyum

i-pyum faro kawasa

289 biru we-ramEn ram- ramEn r-y-amEn

Page 288: PEMETAAN BAHASA BIAK

14  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

290 bodoh wE-rawi rOrO ba fa- wa- wi ba f-y-a wi ba

291 boros wE-kif SauSawEn

waG karam vram ba

i-far fnak maGgEnEm

292 botak wE-vyOr vyOr\ vyOr i-vyOr

293 buta wE-praf praf m-y-am ba, v-y-EbEn

294 cepat fasaw sambErEn i-sambrErEn

295 cerdas wE-fa-wa-wi fawi nanEm i-fawi namEn

296 coklat wE-SaSEk famam yey SaSEk 297 gampang wE-pyan pyan b-y-abo

298 gelap wE-pampan pampan p-y-ampan

299 gemuk wE-bakEn wya- bakEn bakni ba

300 halus i-myar|ndan i- myar|dan i-srEpEk

301 harum wE-snarEm ampan

snar|m pyum i-nsar pyum

302 haus we-mbraw, ya-mbraw

i- mbrow\ mbrow

i-mbrOwe

303 hemat fakakikEn waG karam bram wariOrsi

304 jelek i-vyeba, we- vyeba

pyum ba i-pyumba, i-vyeba

305 kaku suSEr i- mgak radaday\ i- mday radaday

r-y-ar pum ba

306 kasar i-pyum maGgun ba

furmnis wa d-OrmOmEn

307 kaya wE-nana nana\ ~nanana nana

308 kelabu we-fafafEn i-mbruk

309 kembung i-pis sneri ba snEri vewam

Page 289: PEMETAAN BAHASA BIAK

15  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

310 kempis i-kamOvEr snEri baba k-y-Efsu

311 kikir anfar mbram da- nambram da- nambram

312 kuat sambraf sambraf sambraw

313 kurus kakOr v- y- e ba x|mba

k-y-akOr

314 lama f-y-OrO f- y- OrO f-y-OrO

315 lambat ya-ryar a- ryEr -

316 lemah sa-mbra ba sa- mbraw ba\ SOni~nan

wa-sambErm ba

317 luas i-banam Sinba dabam \ dabam i-bah

318 malu ma-miyay may\ ya- may\ i- may\ skO- may

i-may

319 manis m-y-ar|nofEn marndEn m-y-ardEn

320 manjur na-nik pyum kaku na- nik

321 marah rarmOmEn i- msOr i-msOr

322 merah hati wE-rike rik saSEk i-rik

323 miring i-fnEwEr fnEwar i-srew

324 miskin wE-nana ba ~nana ba nana ba

325 muda babO b- y- abO b-y-abO

326 mudah bangun fasaw fasaw, i- kwOk wOre, i-kwOk

327 pahit sarmar sarmar sErmar

328 pangkal randak knam mun fyOr

329 pemalas wE-mayaryarEn ba

myarm ba myarm ba

330 pemalu wE-mam yaG i- mam yay i-may

Page 290: PEMETAAN BAHASA BIAK

16  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

331 pemarah wE-rar momEn i- ma sasOr i-msOr

332 pemurah wE-saswar sne beswar saswar

333 pinggir andir andir andir

334 pintar we-fawi nanEm fa- wa- wi i-fawi

335 rajin wE-myarEn ~narEn\ i- myarEn

myarEn

336 rakus wE-namri wa- nambri da-nanmambri

337 ramah Sawi sne be swar pyum

snEpre

338 rendah wE-knampu wE- run i-baba

339 ringan i-srawEn srawEn i-srawEn

340 sabar i-myam nusEr fawas wa-wafe, nari

341 sakit wE-duf duf\i- duf\ya- duf

i-duf, fis

342 salah Sasar Sasar SEsar 343 sehat i-pyum i- duf ba i-prey

344 sopan SOwi m- y- ayOn fam fnowEk

345 sulit sam swEn i- pyam ba\ sam swene

i-pyam ba, sam swene

346 takut i-mgak mgak i-miGgake

347 tegak abyObEr d- abyObEr d-abyObEr

348 tenang fasis ababEn\ we-fawase

wE-fasis

349 tengah fadu fadu fadu

350 terang i-snan, sa-na-nay

i- snay i-snay

351 terkejut ka-na-ndOr, kandOr

kandOr kandOr

Page 291: PEMETAAN BAHASA BIAK

17  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

352 tidak adil v-y-E kaku ba furm nis ba rowama ba

353 tidak buta i-praf ba i- praf ba\ praf ba

v-y-e bem ba

354 tidak malu i-may ba may ba i-may ba

355 tidak sabar i-myarEn usEr ba

v- y- e fawas| ba

wa-wafra

356 tinggi wE-kaki, wE-kaki

i- kakik i-kaki

357 ujung mun bEpupEs pum ka-dwOr

358 usang i-bye ba p- y- um bakwar\ i- bye bakwar

apus

359 ambil w-une w- un w-une

360 angkat (me-) wa-kano, wa-no wow wow

361 asuh (me-) farkin mam warEk f-y-arus, da- Sus

362 ayun i-way sasO ka-baray beso

363 baca wa-waSa waSa i-waSa

364 bangun wa-kbOk kwOk i-kwOk

365 berak kapu, ka- papu k- y- apu k-y-apuk

366 bopong fOravEn da- bEn\ f- y-Oraven

f-y-OravEn

367 buang wa-sawEn sawEn i-sawEn

368 bujuk wa-myarEn usEr wa- kOf|mbey d-aSus

369 buka s-w-EvEn sEvEn\ sEvEn sEvEn

370 didik (me-) farkOr farkOr far- kar- kOr

f-y-ErkOr

371 dukung (gendong)

kapOk f- y- arun SiwEr

Page 292: PEMETAAN BAHASA BIAK

18  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

372 gandeng wa-kfin mu- saris duvE

373 gantung s-wawEr k- y- af k-y-afe

374 genggam wa-mg|pEn da- mEk da-mEk

375 henti (ber-) wa-mnay, mananay

m|nay i-mnay

376 hirup kO-mnay bebow sOsEf i-SOre

377 hitung (dalam hati)

karkOr s- kOr fasis rosnewar

k-y-Or

378 ingat swarEpEn swarEpEn swarEpEn

379 injak wa-rfEpEn da- rEf da-rEf

380 intai wa-kiki mamfay m-y-anam

381 jilat rwEf r- y- Ef r-y-awEr

382 jongkok kOnsasOr k- y- aGgunem kEin, wEpur

383 junjung da-sOr f- y- arune\ f- y- arun

s-iwEr

384 kelahi (ber-) mamun mamun- mun\ papik

p-y-Eparik

385 kencing sampo sampoy sEmpOh

386 kulum s-wosep m- y- amam m-y-amam

387 kunyah mamam ~namen m-y-amam

388 ladang (ber-) wE-fur yave yave\ i- fur yaf yave

389 larang (me-) O-rwarEk sasi\ dOrwarEk i-msOre

390 lari wE-frar frar i-frar

391 lepas pir, r-w-ir pir p-y-Er

392 letakkan wE-fa byarEk r- w- ir rire

393 letus (me-) i-kpef pef i-kpefe, i-kboy

Page 293: PEMETAAN BAHASA BIAK

19  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

394 lirik m-y-am karis mam karis i-fnak, masi

395 lotot (me-) da-rbik mam samsam da-rbikEn, masi

396 ludah (me-) d-aninEf w- aninEf\ wa-nimfi

d-aninEf

397 lupa vEf|ndEr f|ndEr i-proy

398 mandi wa-masi masi i-masi

399 mandikan (me-)

masasi wa- masiyi i-masik pu

400 mimpi (ber-) mafu mafu i-mafu

401 muntah bayOrEm wayOrEm b- y- ayOrEm

402 naik w-EkE ek\ w- Ek d-eke

403 nyala (me-) i-sak, i-snay i- snay i-snay

404 nyenyak d-EnEf mOsEr mOsEr mOsEr

405 panah (me-) i-kfO, wE-kakfO kfO\ i- kfO i-kfO

406 panggil d-Ore w- Or d-Ore

407 pejamkan mata

d-araf rufe araf ruf d-arbik masi

408 peluk f-y-Or fOr f-y-Or

409 pergi r-y-amura Ra r-y-a

410 picingkan mata

d-araf-ruf w- aruf d-abik mamOr sEr

411 pikul v-y-ar var v-y-ar, i-kamar

412 potong k-y-aruk k- w- Or k-y-Eruk, k-y-Or

413 pukul m-y-un prEr\ wa- prEr k-y-uk

414 putus i-muk muk i-muk

Page 294: PEMETAAN BAHASA BIAK

20  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

415 raba p-y-an bire pan p-y-am fafya

416 rangkul da-wrEpEn fOrEpni i-si frEsi

417 sandar f-y-ak fakEr kasandEnEm f-y-ake

418 selam i-Se arOn swaf i-Se

419 senandung (ber-)

i-disEn mnu mnu i-disEn

420 sentuh p-y-anbire panik i-kyarEn

421 simpan i-kram, ya- bram

kram i-kram

422 simpuh (ber-) k-w-ain wEpur kunEm kukEr wEpur

k-y-Em wEpur

423 suap (me-) f-y-ani fani i-SOk pya

424 suruh i-wani wa- wan i-wane

425 susui (me-) SuSi, ya- SuSi S - w- usi\S-w- usi da-Sus

426 tanam k-yakEr, yakEr k- w- Er k-y- akEr

427 tangis (me-) ya-kanEs kanEs k-y-anEs

428 tari i-fyEr fyEr i-wOr

429 telan d-OrEn OrEn d-OrEn

430 tungkup (-el-) d-Ove w- Ove k-y-aGkunEn

431 tendang w|-skOp skOp\ wa- skOp i-skOp

432 tenggelam i- mbrur i- msar i-msar

433 terbenam s-un Ori s- un i-way murbab

434 terbit d-Ek Ori d- Ek ori i-way

435 teriak i-fyow arar i- yew

436 terima ya-smay w- uf ya-smay

437 tidurkan anEnEf vey fa dEnEf d-asus

Page 295: PEMETAAN BAHASA BIAK

21  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

438 tinju k-y-uk lewuk k-y-uk

439 tulis fas fas fas f-y-as

440 tunjuk k-y-ure k- w- ur k-y-ure

441 turun da- do wa- dO da-do

442 tusuk i-wan wa- wan i-wan

443 urut p-y-am f-y-Or pan f- y- Or p-y-am f-y-Or

444 usap i-sfu wa- sfu i-sfu, i-sasfu

445 akan na na na

446 atau vaidO vaidO vaidO

447 belum OrObaim OrOba&im OrOvaim 448 besok mEsri mEsri\mEsEr mEsEr

449 dahulu fyar yafa fyOri wara fyOr iyafa

450 dari rya kEr rO\ ryO rO

451 di dalam rO dO rO dO vandum, rO dO

452 di luar rO vOndi rO vOndi vOndi

453 di sana rO diwa rO di wa rO diwa

454 hari ini ras ine ras ine ras ine

455 jarang swaf fyOrO ryama ba rasna kamba

456 kadang-kadang

fafisu ras ras nari

457 ke ve ve ve

458 kemarin man dof ndi mandOf ndi mandOf ndi

459 kepada faro farO farO

460 lusa isnai isnai isnai

461 pernah kwar fa rasri

Page 296: PEMETAAN BAHASA BIAK

22  

No. Berian Yenures

(1) Mokmer

(2) Sorido

(3)

462 sedang ise ise ise

463 sekarang fafisu babOyne\ kurine knik

464 selalu raririya wepOndi ras nakan

465 seringkali kero ker ker ras-ras, ker

466 sudah kwar ibye kwar imbOh

467 supaya insama insama insama

468 tadi ins-andi ins- andi ins-andi

469 tetapi vape vape vape

470 tiba-tiba mris mris mris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 297: PEMETAAN BAHASA BIAK

23  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

1 abu fafEn arEf fafEn, afEn

2 air ware, widOk war war

3 akar ay rarEs rarEs rarEs 4 alir (me-) i-dafe i-daf i-Sap

5 anak rOmawa rOmawa rOmawa

6 angin wame wam wam

7 anjing makey makey makey, rOfan

8 apa rOsay rOsay rOsay

9 api apyamiG, fOr apyam apyam, fOr

10 apung (me-) i-pyariG, i-pisEn i-pyare i-pisEn

11 asap pawe na-pawe, i-pawe pawe

12 awan wame mandEp wam, mandEp

13 ayah kaman kamam kaman

14 bagaimana movsai movsai movsai

15 baik rOmam Ggun i-pyum i-pyum

16 bakar kO- kun, kO- rap

wa- rap r-y-ap

17 balik kO- pambar pambar p-y-ambar

18 banyak na- bOre na- bOr na-bOr

19 baring ya- barEk, kO-barEk

wE- nEf b- y-arEk

20 baru b-y-abO babO b-y-abO, babO

21 basah ya-dOk, kO- dOk i- dO? i-dOk, dOk

22 batu ya- tsEs, kO- tsEs

karu kOru

23 beberapa fisi-ri fis fis

Page 298: PEMETAAN BAHASA BIAK

24  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

24 belah (me-) ya-kEs we-fey wa-duarEk mEf

25 benar k-y-akuy, kakuy kaku k-y-aku, kaku

26 bengkak i-byar we-byar i-byar

27 benih mOr rOaer mOr

28 berat mervak merva? m-y-arvak

29 berenang ya-nurey, ya-tSeG

i-nur,wa-nur ~nur

30 beri ya-vuk, GgO-vuk vu? v-y-uk

31 berjalan ya-mbrane wo-mbram i-mbran, i-mbrane

32 besar i-bay i- ba biba

33 bilamana fafisu fafisu fafisu, fafis

34 binatang rOfan-fan, aywan

aywan rOfan-fan

35 bintang mak ma? mak

36 buah bOn ay-bOn bOn, ay- bOn

37 bulan paik pai paik

38 bulu bur ma-bur bur

39 bunga ay-pampEn pampEn pampEn

40 bunuh m-y-un, ya-mun m-y-un m-y-un

41 buru (ber-) ya-ras wan m-y-araf m-y-araf

42 buruk i-bye ba, i-pyum ba

i-bye ba i-bye ba, i-pyum ba

43 burung man man man

44 busuk i-mbram mbram i-mbram

45 cacing sapikyOn carpyu aSawEk

46 cium ya-nas, kO- nas ~~nas ~nas

Page 299: PEMETAAN BAHASA BIAK

25  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

47 cuci ya-pap, kO- pap, ya-van

p-y-apap v-y-an

48 daging mam f|nay, marEf

kraf kraf

49 dan ma ma ma

50 danau marwOr war ikray mrubEr

51 darah rike rike rik

52 datang r- w-ama, |mgO- rama

w- ama r-y-ama, rama

53 daun ramEG ay-ram ram

54 debu rOrEf fafEn ra-radir, radir

55 dekat f-y-anam fanam f-y-anam

56 dengan kukEr kukEr kukEr 57 dengar ya-rOwEr, ya-

mnaf r-y-OwEr r-y-OwEr

58 di dalam r-y-O vOndu, r-y-O dO

vandum r-y-O dO, rO dO

59 di mana r-y-O yO r-w-O yO dyO? 60 di sini r-y-O dine, dine dine rO dine, dine

61 di situ r-y-O dya diwa rO diwa, diwa

62 dada andEr si, s-kOr andersna

andere randEr

63 dingin ya-pnunEk, ya-tSufe

i-Suf pnunEk, i-pnunEk

64 diri (ber-) yO- rEs, dO- rEs wO- rEs dO- rEs

65 dorong ya-pampum, kO- pampum

pampum p-y-ampum

66 dua suru suru suru

67 duduk ya-kone, k-y-one

ka-yin k-y-On

Page 300: PEMETAAN BAHASA BIAK

26  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

68 ekor puray turay puray

69 empat fyak fyak fyak

70 engkau aw aw aw

71 gali ya-vay vay v-y-ay

72 garam masEn, armeruy masEn masEn

73 garuk ya-rar, kO- rar wa-rar i-rar

74 gemuk, i- mafEn bakEn mafEn

lemak

75 gigi nakore nakOr nakore

76 gigit da- rEk da-rEk da- rEk

77 gosok ya-pyOs, kO-pyOs i-pyOs pyOs

78 gunung urEk, bOn bOn bOn

79 hantam ya-muni ma-mun m-y-un

80 hapus ya-pyOs i- pyOs pyOs, i-pyOs

81 hati snE- ri snE- ri- dO snE- war mgun

82 hidung snOni- si, GgO-snOnisna

snOni snOni

83 hidup ya- kEnEm kEnEm kEnEm 84 hijau r-y-umEk i-rumEk r-y-umEk

85 hisap ya-SOre, ya-sOsEf

p-y-am sOsEf

86 hitam p-y-aysEm p-y-asEm p-y-aysEm

87 hitung ya-kOr i-wOf k-y-Or

88 hujan i-myun i- myun rep, mEkEm

89 hutan sup, sup redO sup sup

Page 301: PEMETAAN BAHASA BIAK

27  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

90 ia i i i

91 ibu snami, waw, awin

awim awin, binsar

92 ikan ine in in

93 ikat ya-fEs i-yavEk f-y-Es

94 ini ine ine ine

95 istri swa-mi, bEsnabe-si

mbE swa swa-ri bin

96 itu iwa iwa iwa

97 jahit ya-sip i-sap- sip i-sip

98 jalan ~nan, ya-mbrane ~nan, wa-mbrane ~nan, i-mbran 99 jantung barmOr barmOr barmOr

100 jatuh ya-sapi, i-sapi i-sapi sapi, i-sapi

101 jauh f-y-anam ba, viGkwani

swaf, viGkwan viGkwan

102 kabut p-y-ampan, d-afyO

afyO afyO

103 kaki wE- si, wE- na wE- min wE- min

104 kalau kada kada kada

105 kami, kita ko ko ko 106 kamu mko, mu mko, mu mko, mu

107 kanan wargaku warkaku barkaku 108 karena snar snar snar

109 kata (ber-) wa-wOse, da-wOse

wa-wOse wa-wOs

110 kecil i-bava kasun kasun, mgun

111 kelahi (ber-) skO- pa- pike m-y-amun ma-mun

112 kepala bru-ri bO-kOr bu-kOr

Page 302: PEMETAAN BAHASA BIAK

28  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

113 kering i-SOr i- SOsEf i-SOr

114 kiri vadasre vadasar vadasar 115 kotor i-pyum ba, i-vye

ba p-y-apus r-y- adir

116 kuku bey, rampimbey bey bey

117 kulit kefe kif kif

118 kuning ~na- ~nare ~ na- ~nare ~ na- ~nar 119 kutu wuk bEnu? uk

120 lain i-vese i-vese vese

121 langit mandEp naGgi mandEp

122 laut swan vOndai swan

123 lebar i-ba i-bay da-vam

124 leher sasu-ri sasu-kOr sasu? 125 lelaki snOn snOn snOn

126 lempar ya-soy, soy SO SO? 127 licin da-kyu kew da-sas da-kyuk

128 lidah ramar ramar ramar

129 lihat ya-mame, m-y- ame

~namE, mame m-y-am

130 lima rim rim rim

131 ludah aninEf, d-aninEf aninEf aninEf

132 lurus da-vyObEr da-vyObEr da-vyObEr

133 lutut wEpur-si wEpur-si wEpur

134 main ya-fnak, ya-waryane

i- fna? fnak

135 makan kane, ya-nan, kO- nan

nan, i- nan nan-an

136 malam rOb row rOb

Page 303: PEMETAAN BAHASA BIAK

29  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

137 mata |mga-na, |mga-mOr

mega-mOr mga-mOr

138 matahari Ore, Or Ori Ori 139 mati mar i-mar mar

140 merah i-rike rik i-rik

141 mereka skO skO skO

142 minum i-nEm wi-nEm, di-nEm di-nEm, aninEm

143 mulut svadOn, sbwari svadOn svadOn

144 muntah bayOrEm, ya-bayOrEm

bayOrEm bayOrEm

145 nama snO- mbri, snO- ri

snOn snOn snOn snOn

146 napas ya-mnay i-mnay sun ma-na-nay

147 nyanyi ya-disEn disEn i- disEn

148 orang snuGgaku snOGgaku snOGgaku

149 panas i- sam sam i-sam, sam

150 panjang i-kwane i- kwan kwan, i-kwan

151 pasir yene yEn yEn

152 pegang ya-kife, i-kife, kife

wa-kif, i-kife i-kif, kif

153 pendek i-kwam ba, mune

knampu kwam ba?

154 peras k-y-afOs da-fOs p-y- aGgur

155 perempuan vine vin vin 156 perut snE- ri, snE-

mbri snE- ri snE- war

157 pikir ya-wase, ya-kara

k-y-ara, k-w-Ora kar-kara

Page 304: PEMETAAN BAHASA BIAK

30  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

158 pohon ay ay fuar ay i- knam

159 potong ya-kOruk, ya-wapuk

k-y-aruk, wa-ruk

p-y-Or, k-y-aruk

160 punggung dOkOre, krukOre rOkOr-si rOkOr

161 pusar snepOs snepum snepum

162 putih i-pyOpEr, pe-peyOpEr

i-pyOpEr pyOpEr

163 rambut pik, snOmburiyam

pik pik

164 rumput avris avris avris

165 satu isEr OsEr OsEr 166 saya aya aya aya

167 sayap vrapere vrapEr vrapEr

168 sedikit mok, nEs mok, nEs mok, nEs

169 sempit i-fyOs i-dOr i-fyOs

170 semua na-kame na-kam na-kam

171 siang mEsEr mEsEn, i-snay mEsEr

172 siapa mansei mansei mansei

173 suami snun yavuk, snun vyuk

snOn buk swa-ri

174 sungai ware war bedafe ware, war bedaf

175 tahu ya-fawi, su-fawi, fawi

wa-fawi i-kfawi

176 tahun Saran Saran wampasi

177 tajam i-sar sar i-sar

178 takut ya-mgake, su-mgake

i- mgak i-mgak

179 tali tavray kavray kavray

Page 305: PEMETAAN BAHASA BIAK

31  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

180 tanah saprOp saprOp saprOp

181 tangan vramin vramin vramin

182 tarik ya-yEr, i-yEr, skO- yEr

i- yEr i-yEr

183 tebal i-kpOre i-kpOr i-kpOr

184 telinga knani-si, knani kOre

knani knaram

185 telur pnOre pnOr pnOr

186 terbang i-rOb i-row i-rOb

187 tertawa i-mbrif, ya-mbrif

si-mbrif, GgO-mbrif

i-mbrif

188 tetek sus sus, rEnsi sus

189 tidak arOba arOba rOba? 190 tidur i-nEf, Gge-nEf,

ye-nEf de-nEf, wa-nEf de-nEf

191 tiga kyOr kyOr kyOr

192 tikam (me-) ya-wan, yO- soy i-wan, si-wan, gO- wan

i-wan

193 tipis i-mbrEpEk i- srEpEk i-srEpEk

194 tiup ya-wuf i-wuf i-wuf

195 tongkat aGgyOne aGgiOn aGgyOn

196 tua mansar, m-y-atse

i-kwar mansar, sinan, vinsar

197 tulang kOre kOr kOr

198 tumpul i-sarba, i-kOvEr k-y-OvEr i-sarbak, i-kOvEr

199 ular ikake ika? ikak

200 usus snE- war, atsef snE- war weduf snE- war dO

201 alis |mga-bur mga-bur mga-bur

Page 306: PEMETAAN BAHASA BIAK

32  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

202 bahu rerday, rerday-si radar-si rarda

203 betis wE- sOp, wE-barmOr

wE- sOp wE- barmOr

204 bibir s-warur-si, s-wardif

s-wardif s-wardif

205 bulu bur bur, pik bur

206 bulu mata mga-bur mga-bur mga-bur

207 cambang bur i-mam i-mam

208 dada andEr-si, andEr-ey

randEr randEr

209 dagu wur, wudi uru-baw urdi?, ur

210 dahi andar-si, andar andar randar

211 gigi nakOre nakOr nakOr

212 gusi narfEn, akyuk narfEn narfEn

213 hidung s-nOni-si, s-nOni-kOr

s- nOni s-nOni

214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vrampin sinan 215 janggut bur i-mam i-mam

216 jari vrampin vrampin vrampin 217 jari manis kanese vrampin ~narden vrampin

vepyum 218 jari tengah werO fadu vrampin fadadu vrampin fadu 219 kelingking kanese kanEs vrampin

kanEs, kanEs 220 kaki wena, wEmin wEmin wEmin

221 kepala mu kOre bu kOr bu kOr

222 keringat dOmEs, Sayane Sayan Sayan, Sayan 223 kerongkongan sasukOre, kakOrEm sasukOr

Page 307: PEMETAAN BAHASA BIAK

33  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

kaGgOrEn

224 ketiak vravap fawaw vravap 225 kuku bey, vrampim

bey vrampin bey vrampin be

226 kulit kefe kif kif

227 kumis bur i-mam i-mam

228 langit-langit swadOn swadOn swadOn

229 leher sasukOre sasukOr sasukOr

230 lengan vramin, vrasmare

vramin vrarday

231 lidah ramar ramar ramar

232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata mga-mOr mga-mOr mga-mOr

234 mata kaki wE papirew wE min mgamOr wE min mgamOr

235 ompong ek nakOr bEkar i-mbru? 236 otak andar bandar uk

237 paha wEsOp wEsOp wEsOp

238 pantat krO- ri, kOdOn kOdOn krOdOn

239 paru-paru pisEn bar pisEn barmOr

240 pelipis mga-krin mga-krin mga-pur ris

241 pergelangan tangan

fatfis, fatfisEn fatfis fasfis

242 perut snE- ri snE- ri snE- war

243 pinggang fadur-si sifEr-si sifEr

244 pinggul krafbins krafbins dOkOr

245 pipi fOfEr fOfEr fOfEr

Page 308: PEMETAAN BAHASA BIAK

34  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

246 pundak rErday rardar-msi rarda? 247 pusar snE- pOs snE- pOs snE- pum

248 rambut pik, snumburyam

pi?, buryam pik

249 rusuk dare, dar-kOre kOr-aSOk kOr-dar

250 siku vrapur rapur vrapur 251 tangan vramin vramin vramin 252 telapak tangan vrabam brawam vrabam 253 telinga knani kOre naram knaram

254 telunjuk k-y-ure k-y-ur vrampin be-kur

255 tengkuk (kuduk)

awpuk awpuk rariyur

256 tubuh nakEn bakOn bakEn

257 tulang kering kOre kOr beSOr kOr sinan

258 tumit we kureb roy we kureb 259 tungkai wE min wE min wE min 260 ubun-ubun maf, masf maf masfum

261 urat urEk urEk urEk

262 wajah warpOn warpOn warpOn 263 kakak vEba vEba vEba

264 kakak laki srar veba srar vEba nayek veba snOn

265 kakak perempuan

srar vine srar vine srar, nayek vin

266 kakak laki-laki ayah

ma veba ma veba kma veba

267 kakak perempuan ayah

sna veba sna veba sna veba

Page 309: PEMETAAN BAHASA BIAK

35  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

268 adik kasune, wedar makasun nayek wedar

269 adik laki-laki ayah

kamam Ggun makasun ma kasun

270 adik perempuan ayah

sna kasun sna kasun sna kasun

271 anaknya cucu rOma kpu rOmawa pu kpu kasun

272 besan bam bam bam

273 cucu kpu pu kpu

274 ipar rifyO, rOkir rifyO rifyO

275 ipar laki-laki rifyO, rOkir rifyO snOn rifyO snOn

276 ipar perempuan

rifyO, rOkir rifyO vin rifyO vin

277 kakek kpu snOn apus, pu pu

278 nenek kpu vine, apus apus, pu vin pu vin

279 menantu mambikin, bimbikin

manbikin, imbikin

manbikin, bimbikin

280 mertua mamba~nO, imba~nO

mamba~nO, imba~nO

imba~nO, mamba~nO

281 ponakan fnO, rOmawa fnO, inay fnO

fnO fnO

282 angkuh d-ar-ar-Er, f-y-akvun

d-ar-ar-Er d-ar-ar-Er

283 bagus i-pyum, i-dOsEr i-pyum i-pyum, pyum

284 bengkok k-y- aprOwe, i-myap

k-y-aparawEr k-y-aprow

285 berani s-waripOke mambri i-bri, mambri

286 berbulu vye bur bur bur bur vye bur bur

287 bersih i-srEn i-srEn i-srEn

288 bijaksana swari bye i-pyum SOwi

Page 310: PEMETAAN BAHASA BIAK

36  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

289 biru r-y-amEn, r-y-am damEn

r-y-amEn r-y-umEk

290 bodoh i-fawi ba f-y-awi ba i-fawi ba, ~naw nOwEr

291 boros i-karam ram-ba i-karam ram ba karam ram-ba

292 botak i-vyOr i- vyOr i-vyOr

293 buta m-y-am ba, i-prafe

m-y-am ba i-praf

294 cepat i-sambErEn sambErEn sambErEn

295 cerdas i-fawi nanEm i- fawi i-fawi

296 coklat SaprO SaprO s- ar|ndEn 297 gampang i-pyan i-pyan i-pyan, i-pyan

298 gelap p-y-ampan p-y-ampan p-y-ampan

299 gemuk we-bakEn, byak bikEn

b-y-akEn bakEn

300 halus m-y-away f-y-aramawa srEpEk

301 harum i-snarEm, pyum i-dirEf dirEf

302 haus i-mbrOwe, ya-mbrOwe

i-mbrow mbrow

303 hemat i-karam bram i-karam bram karam bram

304 jelek i-pyum ba, i-vye ba

i-pyum ba i-pyum ba, vye ba

305 kaku i-pnase, p-y-akrEk

k-y-arsOsEn p-y-ardOrEn

306 kasar i-vye ba, i-masasOre

f-y-armOmE? i-pnas, pnas

307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu f-y-afafEn f-y-afafEn f-y-afafEn

309 kembung pis, i-pdOrEm i-pis i-pis

Page 311: PEMETAAN BAHASA BIAK

37  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

310 kempis k-y-amOvEr k-y- amOvEr i-mOvEr, i-srEpEk

311 kikir ~nambabe i-maya fyOf da- nambram

312 kuat sambraf sambrow sambraf 313 kurus k-y-akOre i-bawa i-srEpEk

314 lama f-y-OrO f-y-OrO f-y-OrO

315 lambat v- y- e wu-ryar, v- y- eka wawure

sa-ryar ya-ryEr

316 lemah sa-mbraf ba i-myarEn i-myoy

317 luas i-kwane, dabame

i-ba dabam, i-r-y-EwEn

318 malu i-may i-may i-may

319 manis m-y-arndEn m-y-ardEn m-y-arndEn

320 manjur i-nik i-sif sO- fis 321 marah i- msOre i- msOr i- msOr, ya-

msOr, i-GgOmsOr

322 merah hati i-rike, snEri i-rike

rik pyum i-rik, snar i-rik

323 miring i-few i-fnEwEr f-y-armar

324 miskin ~naroy nO ba ~narO ba ~na ba 325 muda i-pyan, b-y-abO b-y-abO babO, ka-bOr

326 mudah bangun i-kwaw babO, i-kandOr

i-kwOk babO i-kwOk sambErEn

327 pahit sarmar sarmar sarmar 328 pangkal mune knam mnuk

329 pemalas ~narm ba byar ba i- myarm ba

Page 312: PEMETAAN BAHASA BIAK

38  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

330 pemalu i-may, i-mam yay

i-may-i-may i-mami yay

331 pemarah i-ma sasOre, i-msOre

ma sasOr i-ma sasOr

332 pemurah saswar, vye nabye

i-saswar fur pyum, dan nabye

333 pinggir andire andir andire

334 pintar i-fawi i-fawi fawi, i-fa-wa-wi

335 rajin i-myarEn i-myarEn i-myarEn

336 rakus i-nambri i-nambri da-nambri, da-napOk

337 ramah vye nabye vye nabye p-ayam-yum

338 rendah i-kaki ba kaki ba i-knampu

339 ringan i-srawEn, i-srawun dami

i-srawEn srawEn

340 sabar wa-wafe wa-wafe ~napyum wOs 341 sakit i-dufe, wa-dufe dufe duf

342 salah Sasar Sasar Sasar 343 sehat da-fuf, i-prey i-duf i-duf ba

344 sopan v- y- emafe, mafe

k-y-unEm SOwi

345 sulit sam swene/ i-pyam ba

sam swen sam swEn

346 takut i-mgake i-mgak i-mgak

347 tegak d-abyObEr d- abyObEr d-abyObEr

348 tenang we-fasise, vye-fasise

fasis rur, i-mbrus, mbrus

349 tengah fadu fadu fadu

350 terang i-snay i-snay sa-na-nay

Page 313: PEMETAAN BAHASA BIAK

39  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

351 terkejut i-kandOr kandOr ka-na-ndOr

352 tidak adil dawOs pyum ba wa-pyum ba kaku ba, k-y-aku ba

353 tidak buta daruf ba, m-y-am ba

~nam ba i-kpraf ba, m-y-am ba

354 tidak malu i-may ba i-may ba i-may ba

355 tidak sabar i-ma sasOre, i-ma sasOr fasawsaw

sabar ba kaku ba, k-y-aku ba

356 tinggi i-kaki i-kaki i-kaki

357 ujung ka-dwOr, ka-bEr pambEr ka-dwOr, pambEr

358 usang i-kwar, af-y-OrO f-y-OrO f-y-OrO

359 ambil w-uney, wa-kife w-uni d-un

360 angkat (me-) wa-kanO wa-kanow kanow

361 asuh (me-) farus, f-y-arkine faduru f-y-an

362 ayun i-way, ka-wawi wa-way i-wava

363 baca wa-waSa, i-waSa

wa-waSa i-waSa

364 bangun wa-kbOke wa-kwOke i-kbOk

365 berak k-w-apu, k-y-apu

k-y-apu k-y-apu

366 bopong f-y-OravEn, f-y-arus

f-y-OravEn f-y-OravEn

367 buang wa-sane wa-sawEn i-san

368 bujuk d-aSus wa-kyuk d-embuk

369 buka s-w-EvEn s-w-evEn v-y-as

370 didik (me-) f-y-arkOr, farkOr farkOr f-y-arkOr

371 dukung (gendong)

k-y-apOk k-y-apOk kapOk,

Page 314: PEMETAAN BAHASA BIAK

40  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

i-kapOk

372 gandeng i-kfine su-kase i-kfin

373 gantung k-y-afe k-y-af k-y-af

374 genggam da-mEk da-mkEpEn da-mEk

375 henti (ber-) i-mnay i-mnay i-mnay

376 hirup i-wuf, i-mnay i-SOr i-SOr

377 hitung (dalam hati)

da-wOfrO snEri wa-swarEpEn k-y-Or, k-y-Or fasis

378 ingat i-swarEpEn, i-swar

swarEpEn i-swarEpEn

379 injak da-rEf da-rEf da-rEf

380 intai f-y-arkir, f-y-armak

i-kiki m-y-anam

381 jilat r-y-Ef i-yew r-y-Ef 382 jongkok k-y-aGgunem k-y-an wepur k-y-unEm

383 junjung i-kanO i-kanow dundabu kOr

384 kelahi (ber-) m-y-amun, p-y-apike

~namun m-y-amun

385 kencing sampoy sampO sampO 386 kulum sOsEf, r-y-Ome y- EpEn r-y-EpEn

387 kunyah m-y-amam m-y-amam m-y-amam

388 ladang (ber-) da-mOm fur yaf fur yaf

389 larang (me-) i-dwarEk, i-mEwEr

i-dwarE? i-dwarEk

390 lari i-frar wa-frar frar

391 lepas rire, riri r-w-iri, r-w-ir rir

392 letakkan i-kram, wa-kram wiri r-y-ir

393 letus (me-) i-mefe, i-kpefe pEf pef, i-kpOs

Page 315: PEMETAAN BAHASA BIAK

41  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

394 lirik m-y-am andire, karise

~nam karis m-y-am karis

395 lotot (me-) i-rmOmEn Pam-pamEs ng-anaba

396 ludah (me-) d-ananinEf aninif d-aninEf

397 lupa vyE f |ndEr i-fEndEr vyE f |ndEr

398 mandi i-masi, da-rOne wa- rOne i-masi

399 mandikan (me-)

i-masi i wa-rOni i-masi i

400 mimpi (ber-) m-y-afu m-y-afu m-y-afu

401 muntah b- y- ayOrEm b-y- ayOrEm b-y- ayOrEm

402 naik d-eke d-eke d-Ek

403 nyala (me-) i-sak, i-snay i- snay i-sak

404 nyenyak i-kfoy mOsEr d-EnEf mOsEr

405 panah (me-) p-y-ampam i-kfo p-y-ampam

406 panggil d-Ore r-w-ama d-Or

407 pejamkan mata

mg-ak sisak m-ambOs d-aruf

408 peluk f-y-Or-abEn f-y-Or f-y-Or

409 pergi r-y-amura, r-y-a wa-mura r-y-a? 410 picingkan

mata m-y-am araf-rufe

Gga-mOr kasun mg-akrEs

411 pikul v- y-ar var v-y-ar, i-kamar

412 potong k-y-Ore, i-wapuk

k-y-aruk k-y-Or

413 pukul m-y-un, dOs dOs dOs

414 putus i-muk i-mu? i-muk

415 raba p-y-an, fafya p-y-an p-y-an, p-y-ampan

416 rangkul k-y-awre, da- f-y-Or da-nun

Page 316: PEMETAAN BAHASA BIAK

42  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

wrepene

417 sandar f-y-akEr s-akEr f-y-akEr

418 selam d-arOne i-Se d-arOn, i-Se

419 senandung (ber-)

v- y-e mnu mnu we-nurEm v-y-e mnu mnu

420 sentuh k-y- akare k-y- akare i-dwepek

421 simpan i-kram, m-y-akram

i-kram d-adu

422 simpuh (ber-) d-upEr, k-y-On upEr

k-y-On upEr k-y-ayin wEpur

423 suap (me-) f-y-ani, f-y-an f-y-an f-y-an

424 suruh i-wane, yu-wane wa-mura, r-w- amura

i-wane

425 susui (me-) Sus, Sasus Sasus Sus 426 tanam k-y-ere k-y-akEr k-y-Er

427 tangis (me-) k-y-anEs k-y-anEs k-y-anEs

428 tari far fnak fyEr i-fyEr

429 telan fawase d-OrEn d-OrEn

430 tungkup (-el-) d-Ove d-Of d-Of 431 tendang ye-skOp ye-skOp vye-skOp

432 tenggelam mbrure i-mbrur i-msar

433 terbenam sun Ori s- un d-arOn

434 terbit d-eke i-saar d-Ek, Ori d-Ek

435 teriak da-pafyOre, d-are

d-are i-yuf

436 terima i-smay, ndufna i-smaye i-smay

437 tidurkan vye ira dEnEf bukira dEnEf vye ra dEnEf 438 tinju k-y-uk k-y-u? k-y-uk

Page 317: PEMETAAN BAHASA BIAK

43  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

439 tulis f-y-as f-y-as f-y-as

440 tunjuk k-y-ure k-y- ure k-y-ur

441 turun da-dO, i-sabu da-dO da-dO

442 tusuk i-wan k-y-us i-wan

443 urut p-y-an p-y-an p-y-an

444 usap i-sfu i-pyOs i-pyOs

445 akan na na na

446 atau vaidO vaidO vaidO 447 belum rOvayme arOba rOba

448 besok mEsri mEsri mEsEr

449 dahulu fyOrO fyOr fyOrO

450 dari rya muma rua rO rO

451 di dalam rO dOri, ryO dOri r-y-O dO rO dO

452 di luar d-y-O vandi rO vandi vOndi

453 di sana r-y-O di wa, di wa

rO di wa r-y-O di wa, di wa

454 hari ini ras ine ras ine ras ine

455 jarang imbran maGgum ba

yarafO ba swaf

456 kadang-kadang

riyama maGgaGgumba

nari yarafOba fafis ba

457 ke ve ruwa ve ve

458 kemarin mandOf ndi mandOf ndi mandOf ndi

459 kepada farO farO farO

460 lusa isnai isnai isnai

461 pernah indOr yama dOr yama randak

462 sedang ise ise ise

Page 318: PEMETAAN BAHASA BIAK

44  

No. Berian Soon (4)

Kajasbo (5)

Opiaref (6)

463 sekarang keroy, k|niki kyOr inay fafis sinEm

464 selalu rarya kwar yakEr rasnakam, raskam

465 seringkali ker ryama, ker ker

466 sudah imnay kwar kwar kwar

467 supaya insama insama insama

468 tadi s-andi ins-andi ins-andi

469 tetapi vape vape vape 470 tiba-tiba mris mris mris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 319: PEMETAAN BAHASA BIAK

45  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

1 abu fafEn fafEn fafEn

2 air war war, wedOkEn war

3 akar rarEs rarIs, rarEs rarEs 4 alir (me-) i-daf, i-dafe we-daf daf

5 anak rOmawa rOmawa rOmawa, inay

6 angin wam, wame wam, wame wam

7 anjing makey rOfan rOfan, naf

8 apa rOsariri rOsay rOsay

9 api apyan, fOr fOr, apyam for 10 apung (me-) i-pisEn we-pisEn i-pyar

11 asap pawe pawe, we-paw paw

12 awan mandEp avyO rEp 13 ayah may, kamam kaman kamam

14 bagaimana ryaryO movsai rOsarya

15 baik i-pyum i-pyum i-pyum

16 bakar kO- rap we- nanEm, we-kun

kO- rap

17 balik pambar pambar k- w- avEr, pambar

18 banyak na- bOr, si- bOr wE- bOr, na-bOri

na- bOr, si- bOr

19 baring barEk ya- barik, kO- barEk

b- y- arEk

20 baru be- babO we- babO babO

21 basah kO- dOk, wa- dOk

bOse i- dOk

22 batu karuy, |msEn karuy karuy

Page 320: PEMETAAN BAHASA BIAK

46  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

23 beberapa fis fis besO

24 belah (me-) kEs uwEf we-kpefe bEwas, wawas

25 benar kaku kaku kaku

26 bengkak i- byar we-byar i- byar

27 benih mOr mOr, rOkakEr mOr, ay mOr

28 berat m-y-arvak marvak m- y- arvak

29 berenang ~nurO, mgO- nure, ksO--nure

we-yas das d- as, d- ase

30 beri v-y-uk, kO- vuk v- y- uk, vuk, ya-vuk

v- y- uk

31 berjalan kO- mbrane way i-mbrane ya- mbran, i- mbrane, wa- mbare

32 besar i- ba, wa- ba we-ba i-ba, b|ba

33 bilamana rasrisariri fafisu rasariya

34 binatang rOfan-fan, aywan

rOfan-fan ay-wan

35 bintang mak, kum mak mak

36 buah ay- bOn, bOn ay- bOn bOn

37 bulan paik paik payEk

38 bulu bur bur, bur-yam, pik

bur

39 bunga pampEn famaGgOr, rOkakEr

pampEn

40 bunuh kO- mun ya-mun, s-mun kO- mun, ma- mun, mun

41 buru (ber-) kO- marafe ya-frar sam

42 buruk i- bye ba we-pyum ba, we-sneyikir ba

i- pyum ba

Page 321: PEMETAAN BAHASA BIAK

47  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

43 burung man man man

44 busuk i- snarEm be-snaEm i- snarEm

45 cacing arSawEk insOpridO, ikakverO saprOp yadO

sapikyOn

46 cium ~nas, ya- nas, skO- nas

we-nas i- Sum

47 cuci pap- ap we-papap, we wandwan

b- y- an, kO-ban

48 daging kraf kraf kraf

49 dan kukEr ma kukEr, kurk

50 danau war bekray war bekray, kyOn

kyOn

51 darah rike rik rik

52 datang r- y- ama, wamuma

wE- rama, wi-r-y-ama, ya-rama

r- y- ama, ra- rama, r-y- amuma

53 daun ay- rame ram, rame, undam

ram, undam

54 debu fafEn fafEn fafEn

55 dekat f-y- aname we-fanam f- y- anam

56 dengan kukEr, kukrO kukEr ma

57 dengar r-y-OwEr, ra-y-OwEr, kO-rOwEr

we-rOwEr r-y-OwEr

58 di dalam rOdO, r-y- OdO we-rO dO dO, vOndum

59 di mana r- y- Oy sO we-rO ryO, r-y-O ryO

r- y- Oy sO

60 di sini dine we-rO dine, dine dine

61 di situ diwa we-rO diwa, diwa

diwa

Page 322: PEMETAAN BAHASA BIAK

48  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

62 dada andEr andere andEr kOr 63 dingin i-Sufe, wa- Suf,

skO- Suf we-Sufe Suf, i-pnunEk

64 diri (ber-) u- rEs, yO- rEs, wO- rEs

we-yO- rEs dO- rEs

65 dorong pampum we-pampum, pampum

p-y- ampum

66 dua suru suru suru

67 duduk kwayin we-kone kwayin, k-y- On

68 ekor puray puray puray

69 empat fyak fyak fyak

70 engkau aw aw aw

71 gali vay we-vay bay, dyay

72 garam masEn mas-masEn masEn

73 garuk ya-rar we-snaw i-snaw

74 gemuk, bye bakEn mafEn bakEn lemak

75 gigi nakOr nakore, nakOr nakOr

76 gigit da-rEk da-rEk, we-ya rEk

da-rEk

77 gosok i- pyOs, wa- pyOs

we-pyOs i-pyOs

78 gunung bOn, bOnuk bOn, urEk bOn, bam

79 hantam ya- mun m-y-un, we-mun

mun

80 hapus i- pyOs we-pyOs O- pyOs 81 hati kEn swarusEr, werO snE- ri

Page 323: PEMETAAN BAHASA BIAK

49  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

snE- war

82 hidung snOni- msi snOni-kOr, snOni-kOre

snOni kOr

83 hidup i-vye?, kEnEm we- kEnEm i- bye

84 hijau r-y-umEk we-rumEk r-y-umEk

85 hisap wa- SOre, ya- SOre

we-sOsEf, i- SOr, SOsEf

86 hitam p-y-aysem we-paysEm p-y- aysEm, paysEm

87 hitung ya- kOr we-kOr, kar-kOr k- y- Or, kar kOr

88 hujan rep i-myun, wE-kEm

mEkEm

89 hutan sup sup sup

90 ia i i, i-kakO i

91 ibu awin awin awin

92 ikan in in in

93 ikat f-y-Es we-yavEk fEs

94 ini ine ine ine

95 istri swa- ri swa-ri, binabuk swa- ri

96 itu iwa iwa iwa

97 jahit ya- sip we-sip sap sip, isip

98 jalan ~nan ~nan ~nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr

100 jatuh ya- sapi, i- sapi we-sape i- sapi

101 jauh viGgwane we-kaki, we-we- swafe

viGgwane

Page 324: PEMETAAN BAHASA BIAK

50  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

102 kabut nda fyO afyO d- afyO

103 kaki wE- min wE- min wE- min

104 kalau baydO kada ryaysO

105 kami, kita GgO kame ko GgO 106 kamu skO mko, mu |mgO 107 kanan wadaku baraku raku

108 karena snarO snar kukrO

109 kata (ber-) wa- wOse, ya- wOse

wi-ya-bOse rOsawa kOfni

110 kecil i- baba, kasun kasun kasun

111 kelahi (ber-) ma- mun we-wamun-mun papik, papike

112 kepala bu- kOr bu-kOr bO- kOr

113 kering i- SOre we-SOr, we-pnus

i- SOr

114 kiri vardasare varasare rasar

115 kotor r- y- adir we-vye ba r-y- adir

116 kuku bey vrampin bey, wempin bey

bey

117 kulit kEf kife kef, kif

118 kuning na~- nare we-nare, we-nar ~nar 119 kutu uk uk, wuk uk

120 lain vese vese i-vese

121 langit mandEp mandEp, bOyaswa

mandEp

122 laut sOrEn vOnda, sOrEn sOrEn

123 lebar da-vame we-ba we-wOndi babah

Page 325: PEMETAAN BAHASA BIAK

51  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

124 leher sasu- kOre sasu-kOr sasu-kOr

125 lelaki snOn snOn snOn

126 lempar s-w-oy, ya-soy we-sO, s-wO SO, kwam 127 licin da- kyuke we-ya-kyu kew da-kyuwEk, i-

kyuwek 128 lidah ramar ramar ramar

129 lihat ya- mame m-y-am, we-mame

m-y-am

130 lima rim rim rim

131 ludah aninEf aninEf aninEf

132 lurus da-vyObEr we-ya-vyObEr da- vyObEr, da-fuf

133 lutut wEpur wEpure wEpur

134 main ya- fnak, kO- fnak

we-fnak, far- fnak

fnak, i- fnak

135 makan ya- nan we-nan, wan kO- nan

136 malam rOb row rOb

137 mata mga- mOr mga-mOr |mga- mOr, ma- mOr

138 matahari Or Or Or 139 mati i-mar, ya- mar,

skO- mar we-mar, mar-mar

i- mar

140 merah rike we-rik i- rike, i- rik

141 mereka skOw skO, si-va skO

142 minum yi- nEm wi-nEm, we-i-nEm

yi- nEm, wi- nEm, di- nEm

143 mulut svadOn svadOn svadOn, swayOy

144 muntah bayOrEm, b- y- we-bayOrEm rawOrEm

Page 326: PEMETAAN BAHASA BIAK

52  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

ayOrEm

145 nama snOn snOn snOn snOn, snOri snOn snOn

146 napas kaGgenem ma-na-nay, we-mnay, i-mney

kEnEm

147 nyanyi i-disEn, ya- disfEn, skO-disEn

we-disEn i- disEn

148 orang snOGgaku snOngaku snOGgaku

149 panas i-sam we-sam, sam-sam

i- sam

150 panjang i- kwane we-kaki i- kwan

151 pasir yEn yEn yEn

152 pegang ya-kin, ya- kine w-ufe, we-y-ufe, y-ufe

d-uf, d-ufe

153 pendek i- kwam ba, i- knam pu

we- knampu i- knampu

154 peras ramEs, r-y- amEs

we-y-OmEs, d-OmEs

dO- mEs, kO- mEs

155 perempuan bin, bine vine bin

156 perut snE- mbri, snE- ri snE- war snE- war

157 pikir ka- kara s-warusEr sO- warusEr, sO- warus

158 pohon ay ay ay knam

159 potong k-w-Or, ya-kOr we-mbuk, ya-kOre

k- y- Or, k- w- Ore, k- w- Or

160 punggung dOkOre dOkOre erday pum

161 pusar snepOs snepur snepum

162 putih i-pyOpEr we-pyOpEr pyOpEr

163 rambut pik pik snOm buryam

Page 327: PEMETAAN BAHASA BIAK

53  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

164 rumput avris avris avris

165 satu isEr OsEr eser, OsEr

166 saya aya? aya aya

167 sayap vrapEr prEr prEr, prere

168 sedikit ker Ggun mok, nEs ker mgun, erkmun

169 sempit i-fy- Os, i- fyOse we-fyOs fyOs

170 semua si-kame na-kame kO- kame

171 siang OrkOk mEsEr, i-snay i- snay 172 siapa insey ri vinsei(perempua

n) mansey, manseysO

173 suami sway snO~nabuk, swa-ri

swa-ri

174 sungai war wedaf war bekray ware kmun, wariba

175 tahu ya- fawi, kO- fawi

fawi, i-fawi, wa-fawi

ya- fawi

176 tahun Saran, pasibarEk Saran Saran, pasi barEk

177 tajam i- sar we-sar sar, i- sar

178 takut ya- mgake, kO- mgake

we-mgake, ya-mgake

|- mgake

179 tali kavray kavray kavray, avray

180 tanah saprOp saprOp saprOp

181 tangan vramin vramin vramin

182 tarik ya- yEr, kO- yEr we-paw, kO-paw paw, i-smEr

183 tebal i- kpOre, i- kpOr we-kpOre, we-kpOre

i-kpOr

184 telinga knani knaram, knani neram, nerame

Page 328: PEMETAAN BAHASA BIAK

54  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

kOr

185 telur pnOr pnOr, pnOre pnOr

186 terbang i- rOb we-row i-rOb, r-y- Ob

187 tertawa ya- mbrif, wa- mbrif

we-mbrif i- mbrif

188 tetek sus sus sus

189 tidak rOba? arOp OrOba 190 tidur yE- nEf, kE- nEf de-nEf, pe-nEf dEf, dE- nEf

191 tiga kyOr kyOr kyOr

192 tikam (me-) ya- wan, i- wan, skO- wan

si-yO?, p-y-us, i- wan

193 tipis i- srEpEk we-srEpEk i- srEpEk, mbrEpEk

194 tiup ya- wuf, i- wuf i-wuf, we-wuf, ya-wuf

i- wuf

195 tongkat aGgyOn aGgyOn, we-kyOn

aykyOn, aykyOne

196 tua mansar, i- mgu, i- myas

sinan mansar, i-mgu, binsar

197 tulang kOr kOr, kOre kOr

198 tumpul k- y- OvEr, k- y- OvEr

we-kOvEr i- sar ba

199 ular ikak iba ikak ikak

200 usus snE- war snE- war weduf snEwar eba, snEwar kasun

201 alis mga- bur mga-bur mabey bur

202 bahu dOkOr, rOkOr erday erday

203 betis wE- sOp wE- yOf wE- yOf 204 bibir s- warur s-wardif swardif

Page 329: PEMETAAN BAHASA BIAK

55  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

205 bulu bur bur, pik bur

206 bulu mata mga- mOr bure mga-bur |mga- bur bey 207 cambang i- mam i-mam bur wur, ur

208 dada dare andEr andEr kOr

209 dagu urwabu ur-baw ur, wur

210 dahi randar andar-kOr andar

211 gigi nakOr nakOre, nakOr nakOr

212 gusi mansrOm nawar nawar

213 hidung s- nOni s-nOni-kOr s-nOni kOr

214 ibu jari mvrampin sinan vrapar sinan

215 janggut i- mam i-mam wur bur, bur ur

216 jari mvrampin vrampin vrapar

217 jari manis mvrampin vrampin bekanesi

vrapar i- pyum

218 jari tengah mvrampin werO fadu, vrampin bekaki

vrapar fadu

219 kelingking mvrampin kanEs

kanEs vrapar kanEs

220 kaki wEmin wEmin wEmin

221 kepala bu kOr bu kOre bukOr

222 keringat Sayan Sayane, Sayan, dOmEs

dOmEs

223 kerongkongan kakOrEm arOrEn arOrEn

224 ketiak brabaw vrawaw vravap 225 kuku bey vrampin bey,

wempin bey bey

226 kulit kef kif, kife kef

Page 330: PEMETAAN BAHASA BIAK

56  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

227 kumis i- mam i-mam bur ur

228 langit-langit swadOn swayOy bO? 229 leher sasukOr sasukOr sasukOr

230 lengan arda vrayOf vrayoy

231 lidah ramar ramar ramar

232 ludah anin aninEf aninEf 233 mata mga- mOr mga-mOr |m- gamOr 234 mata kaki mga- mOr

wEmin wE min pnur, vrampin pnur

mga- mOr wEmin

235 ompong i- mbru we-kpoy, we-mufEr

i-mbruy

236 otak akuk awuk akuk

237 paha wEsOp wEsOp wesOp, weyOf

238 pantat kOdOn kOrOdOn, krOdOn, krO- ri

kOdOn

239 paru-paru barmOr kEn, bar pisEn bar pisEn 240 pelipis mgabey,

knampampyan mabey

241 pergelangan tangan

fasfis fawfiwEs vrampin

fasfis

242 perut snE- ri snE- war snE- war

243 pinggang sifEr sifEr fadu

244 pinggul sifruf fwar sifEr

245 pipi fOfEr fOfEr kna fOfEr, fOfEr

246 pundak Erda Erday pum Erday 247 pusar snE- pOs snE- pum snE- pum

Page 331: PEMETAAN BAHASA BIAK

57  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

248 rambut pik pik, buryam snOm buryam, buryam

249 rusuk dar, dare dar, dare

250 siku vrapur vrapur vrapur 251 tangan vramin vramin vramin 252 telapak tangan vrasibam vrabam brawer

253 telinga knani naram, snani kOr neram

254 telunjuk vrampin vrampin we-kur vrampin bekur

255 tengkuk (kuduk)

sasu kOr, warpur i-krar

256 tubuh bakEn bakEn bakEn

257 tulang kering kOr wE pur wepambOk

258 tumit wEbur we wam, we kuwEr

wekuber

259 tungkai wE- si wE min wE min 260 ubun-ubun kmaf maf masf, mawOsf

261 urat urk urEk, ur urEk

262 wajah warpOn warpOn mamam

263 kakak vEba vEba vEba 264 kakak laki vEba veba snOn vEba snOn

265 kakak perempuan

vEba veba vin vEba bin

266 kakak laki-laki ayah

sinam vEba, kmari bebay

kma veba may ba

267 kakak perempuan ayah

sna- ri vEba, sna- ri bebay

sna veba snay ba

268 adik srar wedar, veknik kasun, asun

Page 332: PEMETAAN BAHASA BIAK

58  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

269 adik laki-laki ayah

may kasun makasun makasun

270 adik perempuan ayah

sna- ri kasun sna kasun snakasun

271 anaknya cucu puy, kpu up kpu, pu

272 besan bame, bam bam bam

273 cucu kpu kpu kpu

274 ipar rifyO rifyO rifyO

275 ipar laki-laki rivyO snOn rifyO snOn rifyO snOn

276 ipar perempuan

rifyO bin rifyO vin rifyO bin

277 kakek apus apus, pu snOn apus, apus snOn, kpu snOn

278 nenek apus apus, pu vin apus bin

279 menantu imbikin, mambikin

manbikin, imbikin

imbikin, mambikin

280 mertua imba~nO, mamba~nO

mamba~nO, imba~nO

imba~nO, mamba~nO

281 ponakan fnoy fnO fnO

282 angkuh wa-rarEr d-ar-ar-Er, weya-rarEr

i- rarEr, binOwi

283 bagus i- pyum we-pyum i- pyum

284 bengkok k-y- aprOwe, k- y- aparawEr

we-kaparow, we-yayawEn

k- y- aparawEr

285 berani mambri mambri i-bri

286 berbulu vye bure snOm bur iyam vye bur bur

287 bersih i-srEn we-srEn i-srEn

Page 333: PEMETAAN BAHASA BIAK

59  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

288 bijaksana i-srEn we-kaku i- fawi nanEm

289 biru r-y-umEk, r-y-amEn

we-rumEk r-y-umEk

290 bodoh i-fawi ba we-fawi ba i-fawi ba, i-fawi wa

291 boros i- fnak i-karam bram-ba sibrO fasawsaw

292 botak i- vyOr we-vyOr, we-vyOr

i-vyOr

293 buta mam ba we-mam ba m- y- amba

294 cepat fasaw sambErEn, fasaw

sambErEn

295 cerdas i- fawi, f-y-awi nanEm

we-fawi nanEm i-fawi nanEm

296 coklat s-anirEf SaSEk 297 gampang i- pyan we-pyan dam i- pyan

298 gelap p-y- ampan pampan p-y-ampan

299 gemuk bye bakEn, iba bak beba mavEn

300 halus i-myarEn, myawar

i-pyum ba yarEn, m-y-arEn

301 harum i-dirEf we-snar|m pyum

i-snar mapan

302 haus ya- mbrOwe we-mbrow, ya-mbrow

i-mbrOwe, i-mbrow

303 hemat karam bram karam bram i-fawawi, ar|ndam

304 jelek i-pyum ba we-pyum ba i-pyum ba, i-bye ba

305 kaku i-kpnase we-kandOr ba p-y-akrEk

306 kasar i-bye ba we-pyOme, we-pyOm

nEr myamba, i-myarmba

Page 334: PEMETAAN BAHASA BIAK

60  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

307 kaya ~nana, nuwana ~nana, we-nana ~nana 308 kelabu dafyO, p-y-

ampan i-snay we, fafEn fafEn

fyak mbakEn

309 kembung i- pis we-pyam i- pis

310 kempis i- krurEn we-kafsOs i-pnOk ba

311 kikir ~nambabe we-nababe, nuwa babe

dana byeba, da- nfambram

312 kuat sambraf we-sambraw sambraf 313 kurus i-srEpEk ve ba wamgun k-y-akOr, r-y-

adar 314 lama f-y-OrO f-y-Ore f-y-OrO

315 lambat kawane, vye ra-riyEr

u-ryar, bebe a-ryEr

sambEr mba

316 lemah sa- mbraw ba we-sa- mbra ba s-ambrap ba, i- kpOk ba

317 luas i- kwane we-ba we-bOndi ba ba

318 malu i- may, ya- may wa-may, we-may, ya-may

i-may

319 manis m-y-arndEn marndEn m-y-arndEn

320 manjur nanik aryawin vesamraw

roygaku

321 marah ya- msOre we- msOr, ya-msOr, sOr

da-rmOm, dO - rmOmEn

322 merah hati i- rike we-rik pyum sne berik

323 miring i-fnEwEr we-fnEwEr i-fnEwEr

324 miskin ~nana na ba we-nana ba, we-nana ba

~nana ba

325 muda b-y-abO we-babO b-y-abO, kamur

326 mudah bangun i-kwOk fasaw i-sambEr fawek ya-ndOr, i-

Page 335: PEMETAAN BAHASA BIAK

61  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

wOke kandOr

327 pahit sarwar i-sarmar sarwar, i-sarmar

328 pangkal kapuk fuware, fuwar, wawar

knam

329 pemalas i- myarm ba myarm ba myarm ba

330 pemalu i-mam yay we-may, me- may

i-mam yay

331 pemarah i-masasOre we-ma sasOre i-masasOr

332 pemurah i-fur pyum we-va nabye bye nabye

333 pinggir andir kar, kare andir

334 pintar i-fawi, i-fawi wawi

we-fawi nanEm i-fawawi nanEn

335 rajin i-myarEn we-myarEn i-myarEn

336 rakus i-nambri, ya-nambri

we-vaw wabri, we-nambri

i-nambri, dafdavEr

337 ramah i-vur pyum we-ya awawEn SOwi 338 rendah i-kak iba we-knampu, we-

ra wesOp dwas

339 ringan i-srawEn we-srawEn ~nanan 340 sabar i-myar nasusEr we-ve awavEn sneprey

341 sakit ya-dufe we-duf, we-dufe i-duf, daf duf

342 salah Sasar Sasar Sasar, sasar 343 sehat i-pyum we-pyum, we-

duf ba i-kprey

344 sopan kenbe pyum kenbe pyum SOwi 345 sulit sam swene we- sam swEn i-pyum ba, i-

fawi ba 346 takut i-mgake, ya-

mgake we-mgak, wa-mgak, ya-mgak

imgak, imgake

Page 336: PEMETAAN BAHASA BIAK

62  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

347 tegak d-abyObre, d-abyObEr

we-yabyObEr d-afuf

348 tenang fasise fasis fasis

349 tengah fadu fadu fadu

350 terang i-snay sa-n-anay, we-nay, i-snay

i-snay

351 terkejut k-y-andOr kandOr k-y-andOr, kandOr

352 tidak adil k-y-aku ba k-y-aku ba bemirin, k-y-aku ba

353 tidak buta i-praf ba m-y-am ba, m-y-am

m-y-am ba

354 tidak malu i-may ba i-may ba, i-may ba

i-mamiyay ba

355 tidak sabar m-y-arn nasus|r ba

b-y- ayaw ba i-waf ba

356 tinggi k-y-aki we-kaki kaki

357 ujung ka-dwOr wa-war pEmbEr

358 usang f-y-OrO f-y-OrO, kwar i-bye ba

359 ambil y-une w-une y-un, k-un, w-un

360 angkat (me-) ya-kanow, wa-kanow

wa-kanO i-now

361 asuh (me-) Sasus m-y-am warEk, f-y-arkOr

farus

362 ayun k-y-af kafe we-way, we-wava

i-yow, i-mEr

363 baca i-waSa wewe- waSa waSa

364 bangun i-kbOke we-kwOke i-kbOk, i-kbawEs

365 berak ya-kapu, i-kapu we-kapu, kapu k-y-apu

Page 337: PEMETAAN BAHASA BIAK

63  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

366 bopong f-y-OravEn f-y-OravEn, awen, avEn

f-y-OravEn, fOravEn

367 buang i-sawEn we-sawEn i-sawEn

368 bujuk d-aSus we-farus d-aSus, f-y-aSus

369 buka i- sEvEn we-sEvEn, s-w-EvEn

sEvEn

370 didik (me-) f-y- arkOr f-y-arkOr, we-farkOr

farkin

371 dukung (gendong)

k-y-apOk, k-y-apOke

farawEn k-y-apOk, kapOk

372 gandeng kife we-pOf da-wrEpEn

373 gantung k-y-afe we-kafe, we-kaf k-y-af

374 genggam i-srEpEn, ya-mgEpEn

w-y-am gEpEn duprEpEn, dupEr

375 henti (ber-) i-mnay we-mnay i-mnay, i-mnay su

376 hirup ~nas, ya-nas we-nas, w-y-er, i-mnas

i-mnay

377 hitung (dalam hati)

k-y- Ore we-kOr dO snEwar

k-y-Or

378 ingat i-swarEpEn, ya-swarEpEn

we-swarEpEn i-swarEpEn

379 injak da-rEf we-ya-rEf da-fEr

380 intai m-y-amam we-ya-fafOf m-y-amame, m-y-amam

381 jilat r-y- ewEr we-rew yEp, r-y-EpEn

382 jongkok k-y-ayin bekay mbepur k-y-On sasOr

383 junjung we- kanow wOrOwu kOr

i-sOr, i-sOre

Page 338: PEMETAAN BAHASA BIAK

64  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

384 kelahi (ber-) mamun we-mamun -mun

mamun, m-y-amun

385 kencing sampO we- sampO sampO 386 kulum r-y-EpEn we-sOsef r-y-EpEn

387 kunyah m-y-amam we-mamam ~nam namen 388 ladang (ber-) da-mOm we-fur yaf da-mOm, i-

furyape 389 larang (me-) i-dwarEk ya-myOf, i-

myOfe SOpEpEr

390 lari i-frar we-frar, ya-frar i-frar, frar

391 lepas r-y-ire pEr p-y-ir

392 letakkan rire, i-kram niwir wEsOp wire, wir

393 letus (me-) i-kpefe, i-kbOse we-kpefe, we-kpefe

i-kpefe, pefe

394 lirik m-y-am karise we-faku m-y-am arandir

395 lotot (me-) m-y-amam we-ya- rbikEn daya? |mgamOr

396 ludah (me-) d-aninEf we-ya-ninEf d-aninEf

397 lupa vye f| ndEr, ya-bef| ndEr

we-prO, ya-fEndEr

farandEr

398 mandi ya-masi, ya-rOne

we-ya-rOn, ya-rOn

masi

399 mandikan (me-)

ya- masiyi, i- masiyi

ya-masiyi, ya-rOni

i-masiyi

400 mimpi (ber-) m-y-afu? mafu m-y-afu, mafu

401 muntah bayOrem wa-yOrEm bayOrEm, b-y-ayOrEm

402 naik nd-eke w-eke d- Ek, d-eke, w-eke

Page 339: PEMETAAN BAHASA BIAK

65  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

403 nyala (me-) i-snay we-nay, i-snay i-snay, isak

404 nyenyak de-mOsEr we-yEm smOsEr i-mOsEr

405 panah (me-) i-kfO? ya-kfO i-kfO

406 panggil y-Ore, s-Ore we-yOre, y-Ore d-Ore, w-Ore

407 pejamkan mata

d-arufe we-y- aruf Gg-amOr

i-ruf mambOr

408 peluk da-wrEpEn, f- y- OrEpEn

we-fOr i-kpurEpEn, fyOrEpEn

409 pergi r-w-amura, r-y-amura

we-ramura, r-w-amura

r-y-amura, mura

410 picingkan mata

mam arOrEf ya-mambe wOndiwa

m-y-am fawase

411 pikul v-y-ar we-var, we-var, ya-mar

vyar

412 potong k-y-Ore, k-y-awuk

we-muk k-y-Or, kore

413 pukul dOs, i-prere we-prEr, we-mun

m-y-un, mun

414 putus i-muk We-muk imuk

415 raba p-y-an pan p-y-an, pan

416 rangkul da-wrEpEn wa-ryur, ya-ryur da-wrEpEn, da-wEr

417 sandar f-y-akEr we-sOfEr, sOfEr f-y-akEr, i-kansandEnEm

418 selam ya-rOne, da-rOne, wa-rOne

p-y-arOn, we-ya-rOn besOf

d-arOn, d-arOne

419 senandung (ber-)

bye mnu mnu we-nurEm i-disEn mawun

420 sentuh kyarEn i-karEn i-kyarEn, pan

421 simpan i-kram we-yOvEk, we-kram

i-kram, i-krame

Page 340: PEMETAAN BAHASA BIAK

66  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

422 simpuh (ber-) k-y-ayin wEpur bekay mbepur dupEr wEmin

423 suap (me-) f-y-an we-fan f-y-an, f-y-ani

424 suruh i-wan we-wane i-wan, i-wani

425 susui (me-) Sasus we- ya sasus Sasus, Sasusi 426 tanam k-y-akEr we-kEr, we-kEr k-y-Er, kwEr,

kuwEr 427 tangis (me-) k-y-anEs kanEs k-y-anEs,

kanEs 428 tari i-fyEr we-fyEr, we-

mas si-fyEr

429 telan y-OrEn d-OrEn, we-y-OrEn

d-OrEn

430 tungkup (-el-) d-Ove, y-Ove we-y-Ove sOp dObEpEn

431 tendang skOp, ye-skOp we-skOp ryOs

432 tenggelam i-mbrure we- msar i-mbrure, i-mbrur

433 terbenam s-un we-rir murbaw, we-y-Ofe

s- un

434 terbit i-sare we-k-w-avEs, we-k-w-avEs

dEk, deke

435 teriak dare we-Sow, we-y-are

dare

436 terima i-smay ya-smay i-smay

437 tidurkan vye ra dEnEf ibiyukifa dEnEf byeva denef

438 tinju k-y-uk we-kuk ska-kuk

439 tulis f-y-as, f-y-as fas f-y-as f-y-as, fas

440 tunjuk k-y- ure we-kure, kure k-y-ur

441 turun da-dO we-y- adO, w-adO, y-adO

da-dO

Page 341: PEMETAAN BAHASA BIAK

67  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

442 tusuk k-y-us, i-wan we-kus i-wan

443 urut p-y-an pan we-pan da- kEm

444 usap i-pyOs we-pyOs i-swu? 445 akan mba riye na ive

446 atau rO vaydO vaidO sayri

447 belum rObayime arOwayim rObayim

448 besok mEsri\mEsEr mEsEr, mEsri mEsEr

449 dahulu fyOri wara, fyOri yava

wepOni wara fafis, fafiSapa

450 dari rya kEr rwa kerO, rwa rO riyO

ruwarO

451 di dalam ryO dO werO vandum dO?, bandum

452 di luar ryO bandi ve rO vandi vOndi

453 di sana ryO diwa werO di wa rO diwa, diwa

454 hari ini ras ine ras ine ras ine

455 jarang swaf swaf fyOrO, werakaki ba

swaf, SOs

456 kadang-kadang

nari nari fasawsaw ras, rasOma

457 ke rya be, rwa be, yara be

ruwava ve

458 kemarin mandOw ndi mandOf ndi mandOb nja

459 kepada farO farO farO

460 lusa ~nari isnai arwOri

461 pernah yara kwar imbOyi, imbO

462 sedang isa ise ise

463 sekarang ras ine kurine ras ine, fafis

Page 342: PEMETAAN BAHASA BIAK

68  

No. Berian Nusi (7)

Samber (8)

Warsansan (9)

464 selalu rarya kwar ryamakEr rasras

465 seringkali rya kaki ryama ker, ker ras iser iser

466 sudah i-mnay kwar pOsakwar pOsa

467 supaya samay dO insama insame

468 tadi sandi ins-andi insandi, insanja

469 tetapi mbariye vape imvape, mbape

470 tiba-tiba fasaw mris kanandOr

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 343: PEMETAAN BAHASA BIAK

69  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

1 abu fafEn fafEn fafEn 2 air war war, ware ware, bedOk

3 akar ay rarEs rarEs rarEs 4 alir (me-) i-mis i-dafe i-?i 5 anak rOmawa rOmawa rOmawa, snOn,

abOr 6 angin wame wam, wame wame, maduy

7 anjing rOfan rOfan, ma?ey rOfan, naf

8 apa rOsay rOsa, rOsariri, wObe

rOsay, inidO

9 api fOr fOr, apyam fOr, apyam

10 apung (me-) i-pyare i-pisEn i- pisEn

11 asap pawe paw, pawe pawe

12 awan rEp rEp mandEp, repepyOpEr

13 ayah amam amam amam

14 bagaimana movsai rOsasiri rOsaysO

15 baik i- pyum i-pyum i- pyum

16 bakar O- rap i-nanEm kO-rap, ya-rap, O-rap

17 balik pambar pambar, p-y-ambar

p-y-ambar

18 banyak na- bOre nabOr, nabOre na- bOre, supsap

19 baring b- y- arEk b-y-arEk ya-ba?Er

20 baru b- y- abO babO, b-y- abO babO

21 basah i- dOk i-dO? i-dO?

Page 344: PEMETAAN BAHASA BIAK

70  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

22 batu aruy aruy aruy

23 beberapa fis fis, barbOr fisiri

24 belah (me-) O- Es pambar pyewa?Er

25 benar a? u? au? a?u 26 bengkak i- byar i-byar i-byar

27 benih mOr mOr mOr

28 berat m- y- arvak m-y-ar ba m-y-ar ba

29 berenang d- as d-as, was das

30 beri vuk\ v- y- uk bemuma v-y-u? 31 berjalan i- mbran\ i-

mbrane wa-mbrane, wa-mbran

mbrane

32 besar i- ba i-ba, beba i- ba

33 bilamana fafisu ras sOsariri fafisu

34 binatang rOfan- fan rOfan- fan aywan

35 bintang um\ mak ma? ma? 36 buah bOn aybOn bOn

37 bulan paek payE? payEk

38 bulu bur\ snum bur yam

bur bur

39 bunga ay- pampEn pampEn pampEn, faman Or

40 bunuh mun\ kO- mun mun m-y-un

41 buru (ber-) kO- sam mandaf sam naf

42 buruk i- pyum ba i-pyum ba i- bye ba

43 burung man man man

44 busuk i- snarEm i-snarEm i-?pO?Em

Page 345: PEMETAAN BAHASA BIAK

71  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

45 cacing sapi?iyOn sapiSOn aSa?ew

46 cium O- nas nuwas O- nas, ya- nas 47 cuci O- pap\ kO-papap b-y-an, ban papap, p-y-

apap, kO- papap

48 daging raf raf raf, ?raf

49 dan ma wa-nan ma

50 danau wir se?imbOn danOsEn

51 darah ri?\ rike\ rik ri? ri?e

52 datang r- y- ama ruwamuma r-y-ama, ra- rama

53 daun papus rame rame

54 debu fafEn fafEn, afyO OrEf 55 dekat f- y- anam fanam f-y-anam

56 dengan kukEr mansEr yawEr ukEr

57 dengar r- y- OwEr rOwEr r-y-OwEr, kO- rOwEr

58 di dalam vandum r-y-OdO, r-y-O vandum

ri vandOm, ryO dO

59 di mana r- y- Oy sO r-y-O sO ryO ysO

60 di sini dine dine dine

61 di situ diwa diyi diwa

62 dada andEr Or andEr ?Or andEr Or

63 dingin i- pnunEk i- Suf, i-Sufe pnu?En

64 diri (ber-) dO- rEs wO- rEs wO- rEs, yO- rEs, kO- rEs

65 dorong p- y- ampum pampum pampum

Page 346: PEMETAAN BAHASA BIAK

72  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

66 dua suru suru? suru

67 duduk ya- yin wa- yin wa- yin

68 ekor puray puray puray

69 empat fyak fya? ?iyayin, k-y- ayin

70 engkau aw aw aw

71 gali v- y- ay bay kO- vay

72 garam masEn masEn masEn 73 garuk i- snaw wa- snaw O-snaw, ya-

snaw, kO- snaw 74 gemuk, mafEn i- ?raf, wa- ?raf ba?En

lemak

75 gigi na? Or na?Or na?Or

76 gigit da- rEk wa?Er da?Er

77 gosok i- pyOs a- pyOs pyOs

78 gunung wurEk bame, wu?er wu?Er

79 hantam m- y- un\ m- y- Os

mun f-y- anin

80 hapus i- pyOs wa- pyOs i- pyOs

81 hati snE- war en sne

82 hidung snOni- ?Or snOni ?Or snOni?Or, snOnisi

83 hidup i- vie\ i- ? EnEm wa- ?EnEm EnEm

84 hijau r-y -umEk r-y-u?Em r-y- u?Em, ru?Em

85 hisap r- y- Ome s-w-OsEf r- y- Ome

86 hitam p- y- aysEm p-y-aysEm, p- y- aysEm

Page 347: PEMETAAN BAHASA BIAK

73  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

paysEm

87 hitung y- Or\ k- y- Or wOr wa- wOr, ya- ?Or, O- ?Or

88 hujan nakEn i-myun mE?Em, rEp

89 hutan sup sup sup

90 ia i \ i- ya i-wu i

91 ibu awin awin awin

92 ikan in ine ine

93 ikat yavEk wa-ya?Ef O- ya?Ef 94 ini ine ine dine

95 istri swa bine swa

96 itu iwu iwa diwa

97 jahit i- sap sip uwasip i- sip, O- sip

98 jalan ~nan\ i- mbrane ~nan, sampa? ~nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr

100 jatuh i- sapi sapi? sapi, O- sapi

101 jauh f- y- anam ba f-y-anam ba f-y- anamba, vinkwane

102 kabut afyO d-afyO, afyO? afyO? 103 kaki wE- min wE- min wE- min 104 kalau kada OrObaydO sape, insape

105 kami, kita ko Oyne Oyne, Oyne ame

106 kamu mko, mu mO?O mO?O

107 kanan baraku ra?u raku varaku

108 karena snar snar snar, snarO

Page 348: PEMETAAN BAHASA BIAK

74  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

109 kata (ber-) wa- wOse wa- wOs wOse, i- wOse, O- wOse

110 kecil i- bava asun, kapira kasun, i- bava

111 kelahi (ber-) p- y- ik ma- mun mbruse

112 kepala bO- kOr bO- ?Ore pO?Ore, vruri 113 kering i- SOr SOr SOr, pnase 114 kiri rasar rasar, rasare varasare

115 kotor i- pyum ba\ ~namas

ba r-y-adir m-y- amase

116 kuku vrampin bey bey bey

117 kulit ife Ef, efe efe

118 kuning ~ na- ~nar\ ~ na- ~nare

~na~na, ~na- ~nare ~nare

119 kutu wuk wu? wu? 120 lain i- vese vese? ebese

121 langit mandEp farSOs mandEp 122 laut sOrEn\ swan sOrEn, swan swan

123 lebar i- ryEr i-vam i-vame

124 leher arOrEn arOrEn, sas?Or arOrEn

125 lelaki snOn snOn snOn

126 lempar SO?\ SO swO?, ubEr i-sawEn, SO? 127 licin da- kyu kew daw kyu?Ef da-?yu?ew

128 lidah damar ramar ramar

129 lihat m- y- ame mame m-y- ame

130 lima rim rim rim

131 ludah aninEf aninEf aninEf

Page 349: PEMETAAN BAHASA BIAK

75  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

132 lurus da- fuf da-vyObEr, da-fuf

da-vyObEr

133 lutut wEpur wEpur wEpur 134 main i- fnak\ kO-

fnak wa-fna? i-fna?, O- fna?

135 makan O- nan wa-nan ya-nan, a-nan, O- nan

136 malam rOb rOb rOb

137 mata mam Or\ mamkOr

mam?Or ma-mOr

138 matahari Or Ori? Or 139 mati mar\ i- mar wa-mar O- mar 140 merah Sam ~nar i- ri?e, ri?,

Sam~nar Sam~nar

141 mereka s?O si-vu? si-va, s|?O

142 minum i- nEm wi-nEm i- nem, ya- yinem

143 mulut svadOn\ svadOn svadOn svadOn

144 muntah bawOrEm bawOrEm b-y-awOrEm 145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn

146 napas i- mnay\ ma- na- nay

wa- mnay mnay, i-mnay

147 nyanyi i- disEn wa-disEn ya-disEn, O-disEn

148 orang snOn a?u? snOna?u? snOna?u? 149 panas i- sam sam i- sam 150 panjang i- ?wane? i-?wan, i-?wane i- ?wane

151 pasir yene yEn, aryEn yene, aryene

Page 350: PEMETAAN BAHASA BIAK

76  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

152 pegang ufe w-ufe d-ufe

153 pendek i- ?wam ba? i-?nampu, i-?nam i- ?nampu, i- ?wam ba

154 peras Omes p-y- ar e? dOmEs, r-y-amEs

155 perempuan vin\ vine bine bin

156 perut sasOp snEwar, sasOp sasOp

157 pikir ka- karay wa-wasEn yaray, i-swarOsEr

158 pohon ay ay ay

159 potong aru?\ k- y- aru w- Ore yOre, i-wapu? 160 punggung erday bOn Erday dO?Or

161 pusar snepum snepum, snepume

snepum, snepOs

162 putih i- mbray\ i-pyOpEr

pyOpEr pyOpEr

163 rambut bur\ snOmburyam

snOm buryam buryame

164 rumput avris avris avris

165 satu OsEr\ isEr OsEr OsEr\ isEr 166 saya aya aya aya? 167 sayap prEr prEr, prere prEr, prere

168 sedikit mok, nEs i-bOr ba erm ?mun

169 sempit i- fyOs fyOs, i- fyOs fyOs

170 semua i- ? ame si?ame, si?am O?ame 171 siang i- snay i-snay ?Or O?e 172 siapa mansei manseyri manseyri

Page 351: PEMETAAN BAHASA BIAK

77  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

173 suami swa- ri swa ri swa- ri

174 sungai waEr ware ware

175 tahu i- fawi wa-fawi i-fawi, kO- fawi

176 tahun - Saran pasibark

177 tajam i- sar sar sar

178 takut i- m a e ma?e? i-ma?e?, ya-ma?e

179 tali avray avray avray

180 tanah saprOp saprOp saprOp

181 tangan vramin vramin vramin, vra

182 tarik O- paw paw ?O- paw 183 tebal i- ?pOre pOre i- ?pOre

184 telinga ne? rame ne?ram, ne?rame na?rame

185 telur pnOre pnOr, pnOre pnOr, pnOre

186 terbang i- rOb wa-rOb, wi-rOb i-rOb

187 tertawa i- mbrif wa- mbrif mbrif, i- mbrif, O- mbrif

188 tetek sus sus sus

189 tidak arOba rO- rOb OrOba 190 tidur de- nEf\ e- nEf wE- nEf ye- nEf, e-nEf

191 tiga yOr yOr yOr

192 tikam (me-) i- wan wa- wan i- wan

193 tipis i- mbrE Ep i- mbrE ? Ep i- srE?Ep

194 tiup i- wuf wa-wuf i-wuf

195 tongkat an yOne a?~nOn, a?~nyOne an~nOne

Page 352: PEMETAAN BAHASA BIAK

78  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

196 tua mansar mansar, i-mbray mansar, i- mbray

197 tulang O?re Or Or, Ore 198 tumpul i- pup i- sar ba i- ?pup

199 ular i? a? e i?a?e i-?a?e

200 usus OwEr snE- war snE- war

201 alis ma? bur ma? - bur ma? - bur

202 bahu erday erday werday

203 betis wE- yOf wE- yOf wE- yOf 204 bibir s- waruy waru ef s- wardif 205 bulu bur bur bur

206 bulu mata ma? su? ef ma?- bur ma?- bur

207 cambang umis umis snumburyam

208 dada andEr Or andEr?Or andErOr

209 dagu wur wur wurf

210 dahi andar andar andar

211 gigi na?Or\ na?Ore na?Or na?Or, na?Ore

212 gusi narufEn narufEn narufEn 213 hidung s- nOni- ?Or s-nOni- ?Or snOni- ?Or,

snOni- si 214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vrampin sinan

215 janggut bur yam umis wur bur

216 jari vrampin vrampare vrampin 217 jari manis - vrapar vrampin 218 jari tengah - vrapar vrampin

eve?yOr

Page 353: PEMETAAN BAHASA BIAK

79  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

219 kelingking vrampin anEs vrampin anes vrampin anEs 220 kaki wEmin wEmin wEmin 221 kepala bO ?Or bO?Or wO?Ore

222 keringat dOmEs dOmEs dOmEs 223 kerongkongan arOrEn arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vravap vravap 225 kuku vrampin bey\

wEmin bey bey bey

226 kulit efe\ if ef efe

227 kumis umis umis wur bur

228 langit-langit arnandu? a wOre bab swaridO

229 leher sasO?Or sasu?Ore sasu?Ore

230 lengan vrayOf\ vrasOp brayOy vrayOf 231 lidah damar ramar damar

232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata mam Or mamOr mamOr

234 mata kaki wE papirew we?uber wepaw piwEr

235 ompong vye na?Or ba i-mbru?, na:rufEn

frO frO

236 otak wawuk wO Orbe?, Se? a?u?e

237 paha wEsOp wEsOp wEsOp, sifEr

238 pantat OdOn OdOn OdOn 239 paru-paru barmOr\ en barpisEn pisEn

240 pelipis ma? aris mabey ma?su?ef

241 pergelangan tangan

vrabOn fasfis vrabOn

Page 354: PEMETAAN BAHASA BIAK

80  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

242 perut snE-war\sasOp snE- war sasOp

243 pinggang sifEr Opray sifEr 244 pinggul dOsEr Orsinan sifrin

245 pipi fOfEr fOfEr fOfEr 246 pundak Erday Erday wErday 247 pusar snE- pum snE- pum snE- pum

248 rambut snOn buryam snOm buryam buryam

249 rusuk dar ndar dar, dare

250 siku vrapur vrapur vrapur

251 tangan vramin vramin vramin

252 telapak tangan vrabam vrabam vrabam

253 telinga ne? ram ne?ram ne?rame

254 telunjuk vrampin ar ure? wure yure

255 tengkuk (kuduk)

aw Or sas?Or afya awOre

256 tubuh ba? En ba? En ba? En 257 tulang kering we pambOk we pambO? wepambO? 258 tumit we ?uber we uber we?ubEr

259 tungkai wE min wE min wE min 260 ubun-ubun masf masEr masEf

261 urat wu? Ek wu? Ek wu? Ek 262 wajah warpOn i-pyum warpOn

263 kakak eba eba eba

264 kakak laki eba snOn eba snOn eba snOn, eba abOr

Page 355: PEMETAAN BAHASA BIAK

81  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

265 kakak perempuan

eba vin eba bine eba bin

266 kakak laki-laki ayah

may ba\ amam eba

sinan eba amam eba, amam bepOn

267 kakak perempuan ayah

avin eba sinan bine ba awin eba, awin epOn

268 adik asun asun asun

269 adik laki-laki ayah

amam asun makasun, amam asun

amam asun

270 adik perempuan ayah

avin asun awin asun awin asun

271 anaknya cucu pu\ pu asun apus up

272 besan bam\ bame bam bame

273 cucu pu pu? pu? 274 ipar rifyO ifyO?, rO?ir rifyO, rO?ir 275 ipar laki-laki rifyO snOn rO?ir snOn rifyO snOn

276 ipar perempuan

nayEk rOfyO bin rifyO bin

277 kakek pu\ apus snOn apus apus snOn

278 nenek pu\ apus vin apus bin apus bin

279 menantu mambi? en\ imbi? en

imbi?en, mambi?en

imbi?in, binbi?in

280 mertua mamba~nO\ imba~nO

imba~nO, mamba~nO

imba~nO, binba~nO

281 ponakan fnO? fnO? fnO

282 angkuh d- Owi\ d-awOwi\ d- ar- ar- Eri

wawO waw dOwi, darareri

283 bagus i- pyum i-pyum i-pyum

Page 356: PEMETAAN BAHASA BIAK

82  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

284 bengkok ya- prawEr ya-parawEr ya- prawEr 285 berani s- ambraf s-ambrap i- ~n?u? 286 berbulu vye bur bur vye burbur vye burbur

287 bersih i- srEn i- srEn i- srEn 288 bijaksana i- ?en pyum i- fawi nanEm fawi nanEm

289 biru r- y- u? Em r-y-u?Em r-y-u?Em

290 bodoh i- fai ba fawa wiba, wava wayrOrOf

i-fawi? ba

291 boros navrOk\ i- fawi i- kram pipi- ba

fafna? da-fafEr

292 botak i- vyOr i-prEf i- vyOr

293 buta i- ?praf \ m- y- am ba

i- ?praf prafe

294 cepat i- sambErEn wa-sambErEn sambErEn

295 cerdas i- fay nanEm\ bye pande

wa-fawi nanEm i-fawi

296 coklat SaSE? SaSE? SaSe?e 297 gampang i- pyan i-pyan i-pyan

298 gelap p- y- ampan\ pampan

p-y-ampan, pampan

p-y-ampan

299 gemuk i- baba mavEn, i- ?raf m-y-arwuf, bye ba?En

300 halus d- asase\ ba saraprEpEk

i-pyum, i-mnis da- rfyare, i-myarEn

301 harum i- snarEm pyum i-?dirEf, i-snarEm pyum

i-snar |mpyum, i- di?rEf

302 haus i- mbrow i-mbrOwe, i-mbrow

mbrOwe

Page 357: PEMETAAN BAHASA BIAK

83  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

303 hemat i- fawi i? aram bram

wam ~nOf bye ma?ime

304 jelek i- pyum ba i- pyum ba i- pyum ba

305 kaku i- ?OmananEn yOrmananEn i- ?mOme 306 kasar we- bOr bO?er i-mnis ba pya?re

307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu f- y- afafEn SanirEf ya- dume

309 kembung i- pi\ i- pnO? i-pis i-pi?e

310 kempis i- ?mOrEf i-mOfEr i-?mOrEf

311 kikir da- nambram dam fambram dam nambram

312 kuat sambraf sambraf sambraf 313 kurus ya- ?re\ k- y -

akore ya- ?Or, ya- ?Ore ya- ?Ore

314 lama f- y- OrO f-y-OrO, i- ?war f-y-OrO

315 lambat v- y- e? ayar\ v- y- e awawur

sa-ryar, awawur bye awa wure, bye ayare

316 lemah i- ?pO? ba s-ambrap wa s-ambrap ba

317 luas i- ?ey i- ?ey i- ?ey, i- ba? 318 malu i- may i-may i-may

319 manis m- y- ardEn m-y-arndEn m-y-arndEn

320 manjur ya- ? u ini? ini? 321 marah i- rmOmen wa- rmOmEn |- msOre, i-

msOre, i-rmOmEn, e-rmOmEn

322 merah hati samyar ufba sar myar dadO sar myar bOse 323 miring i- fnEwEr i- fnEwEr i- fnEwEr

Page 358: PEMETAAN BAHASA BIAK

84  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

324 miskin ya- ?uba\ ~na na ba

~nana ba i-savarar

325 muda b- y- abO b-y- abO p-y- an

326 mudah bangun b- y- ir fasaw i-spapEr i-?vO? fasaw

327 pahit sarmar sarmar sarmar

328 pangkal pambEr rarEs nam

329 pemalas i- myarm ba myarm ba i-myarm ba

330 pemalu i- mam yay i- mam yay i- may

331 pemarah i- rar mOmEn i- rar mOmEn i-dar mOmEn

332 pemurah i- fur pyum i- saswar pebye

333 pinggir andire andire andire

334 pintar i- fay nanEm wa-fay nanEm i-fawi nanEm

335 rajin i- myarEn i- myarEn i- myarEn 336 rakus i- nambri wandaf davEr i- nambri 337 ramah i- fur pyum\ i-

ken pyum bye nabye, i- fur pyum

rari vevye

338 rendah i- ?ay ba i- ?nampu i-?a? i ba

339 ringan m- y- anane m- y- anane m- y- anane 340 sabar wa- wafari\

yOru wa-waf farm u?

341 sakit i- duf\ i- dufe wa-duf, daf-duf dufe, ya- duf, O- duf

342 salah Sasar Sasar Sasar 343 sehat i- ?prey daf duf ba, i-

parare i-prey

344 sopan vye SOwi i- SOwi SOwi 345 sulit sam swene sam swEn p-y-amba, sam

Page 359: PEMETAAN BAHASA BIAK

85  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

swene

346 takut i- m a? e i-m?a? i-ma?e? 347 tegak dOrs afuf d-afuf d- abyObEr 348 tenang fasis bye fasise,

fasasise fasis, i- ?nOn

349 tengah fadu fadu fadu? 350 terang i- snay i- snay i-snay, i-sna, i-

yare 351 terkejut i- ?andOr i-?andOr i-?andOr

352 tidak adil ya- ? a? u yO ba i-pyum ba f-y-adurum nis ba

353 tidak buta i- ?praf ba m-y-am ba, i-praf ba

i-praf ba

354 tidak malu i- may ba\ i- mamyay ba

i-mam yay ba i- may ba

355 tidak sabar vye sabar ba i-rar mOmEn, i-rar mOm ba

f-y-ar |m u ba

356 tinggi i- ?a? i i- ?a?i? i- ?a?i? 357 ujung pambEr\ a-

dwar pamber, a-dwOr ba bar

358 usang ye- mOse mOs- mOs mOse

359 ambil w- une\ w-ufe wune wune

360 angkat (me-) i- ?anaw\ O-?anaw

wa-?anow i-?anow, i-yer

361 asuh (me-) faras dus wasas yus f-y- aduru

362 ayun i- way\ yaw yow waf wafe i-yow

363 baca i- waSa wa- waSa i- waSa, vye waSa

364 bangun byir\ i- ?bawes wa- ?bO?e, wa- bawEs

i-? bawEs

Page 360: PEMETAAN BAHASA BIAK

86  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

365 berak ya- pu?\ k- y- apu

wa- pu? ya-pu?

366 bopong f- y- OravEn\ i-srOn

masaSus f-y-Ora bEn

367 buang i- sawEn wa- sawEn i- sawEn 368 bujuk d- embuk wa- saSus i-myarni

369 buka v- y- ase vase vi yase

370 didik (me-) f- y- ar Or far?Or f-y-arEn ini? 371 dukung

(gendong) i- ?apO? wa- pO? i-srOn

372 gandeng i- srEpEn\ i-? fin wa-vamvine a-vanvin

373 gantung k- y- afe\ y-afe y-afe y-afE? 374 genggam de- ? mEpEn wa-mapupEr,

amupEr da- ? mEpEn

375 henti (ber-) i- mnay wa- mnay i- mnay 376 hirup i- mnay be?bO nwas ~nas 377 hitung (dalam

hati) k- y- Or dO snEridO

wOr yOr, i- yOr

378 ingat i- wasen\ i- swarEpEn

wa-wasEn, wa- sparEpEn

i-wasEn, swarEpEn

379 injak da- rfEpEn\ de- ?EpEn

wa-rEf, wa-rfEpEn

da-rEf

380 intai mampaf\ mampafe

far ar ir dOfe

381 jilat r- y- Ef r-w-Ef r- y- Ef 382 jongkok k- y- ayin sasOr wan unEm yan unEm,

yayin 383 junjung i- sOr fam nam, farum i-sOre

384 kelahi (ber-) papi?e papi?, s-mamun r-y-apap pi?e

Page 361: PEMETAAN BAHASA BIAK

87  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

385 kencing sampO s-ampO?, s-w- ampO?

sampO

386 kulum y- EpEn rwamrOm r-y-am brOme

387 kunyah ~namen mam, wa- mnam, ~namnam

dan

388 ladang (ber-) da- mOm\ yave frurdO i-frudO? 389 larang (me-) i- dwarEk dOrwa?Er i-vri? wa?Er

390 lari i- frar wa-frar, farandar

i- frar

391 lepas p- y- ir pir p-y-ampEr

392 letakkan r- y- ir wire, wir r-w-iri

393 letus (me-) i- ?pefe pefe i- ?pefe 394 lirik m- y- am arandir m-y-am arandir m-y-am

arandir 395 lotot (me-) i- ? nOvEr\

pames p-y-amEs dabab bya?e

396 ludah (me-) d- aninEf i-ninEf, i-murEm

i-ninEf

397 lupa we- prO\ vyE f | ndEr

ye fndEr vEf|ndEr

398 mandi i- masi i-masi, wa-masi ya-masi, O- masi

399 mandikan (me-)

i- masiyi wa-masi pyani, i- masiyi

ya- masi yi

400 mimpi (ber-) mafu\ i- ?mafu mafu? mafu? 401 muntah bawOrEm bawOrEm,

rawOrEm pya OrEm, rawOrEm

402 naik d- e?e\ de?bebO w-e?e d-e?e

403 nyala (me-) i- sak\ i- sak i-sa? i-sa? 404 nyenyak d- EnEf mOsEr m-y-OsEr, def- m-y-OsEr,

Page 362: PEMETAAN BAHASA BIAK

88  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

mOsEr mOsEr

405 panah (me-) i- kfO?\ i- ?oy\ saren

i-kfO, p-y-ampam

i-?a?fO?

406 panggil w- Ori\d- Ori w- Ore dOre, dOrEpEn

407 pejamkan mata

p- y- ap anuf fe wa-rufe, wa-ruf i-rufe

408 peluk f- y- OrEpEn i-kpurEpEn, f-y-OrEpEn

i-?pur, f-y-OrEpEn

409 pergi r- y- a mura\ wa- mura\ ya- mura

fOr, fOrEpEn rya?, kOra

410 picingkan mata

m- y- am araryOf

m-y-am araf rufe

m-y- am araryOfe

411 pikul v- y- ar v-y-ar, var v- y- ar 412 potong y- Or\ y- Ore wOre, f-y-Ore yO- ?du, i-

wapu? 413 pukul m- y- un m-y- un m- y- un 414 putus i- mu? i-mu? i-mu? 415 raba p- y- anfay p-y-am faf yay p-y-an faf yay

416 rangkul da- wrEpEn ma?ar marmar da- wrEpEn 417 sandar i- ?ansandEm f-y-akEr, i-

?asandEnEm f-y-akEr

418 selam i- rOn\ i- ran rOn

wa-rOn da-rOne

419 senandung (ber-)

i- disEn mawawum

vye mnu mnu vye nunu

420 sentuh p- y- anir p-y-arni i-?yaEn

421 simpan i- ?ram wa-?ram, ramram

i-?ram

422 simpuh (ber-) d- u?pEr yunEm yer wepure

Page 363: PEMETAAN BAHASA BIAK

89  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

423 suap (me-) f- y- an beredan f- y- ane 424 suruh i- wani wa-wan i-wane

425 susui (me-) Sus\ Sasus Sasus Susi? 426 tanam yere wa- ?ere ya-?ere, yere

427 tangis (me-) y- anEs wa-nEs, wan anEs

ya-nis

428 tari wOr\ i- fyEr si-fyEr i-fyEr

429 telan fawase wOrEn d- OrEn 430 tungkup (-el-) d- Ove dObE? dObE? 431 tendang sO? Op bes Op sO? Op 432 tenggelam i- msar i-nsawEr i-mbrure

433 terbenam s- un i-Sun i-Sun

434 terbit d- e?e Ori de?e de?e

435 teriak d- are d-are d-are

436 terima nuway\ ya- nay i-smay wufe, saraw bebye

437 tidurkan vye ife dEnEf bere dEnEf vyey kEdEnEf 438 tinju s- u? a? u s- |a?u? ya-?u? 439 tulis f- y- as fas fas f- y- as 440 tunjuk y- ure w- ure y- ure 441 turun i- dO? wa-dO? i- dO? 442 tusuk i- wan wa- wan i-wan, yus

443 urut i- fyOr\ da-?Em wa- ?Em, i- fyOri da-?Em, f-y-Ore, dama?Em

444 usap i- sfu? wa- pyOs dire, yu?En

445 akan na ya-muma, i- i-nsape

Page 364: PEMETAAN BAHASA BIAK

90  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

nsape

446 atau vaidO rarisO i-?kuker, beSani

447 belum OrOba&im OrOba, OrOba yim

OrOba nim

448 besok mEsri mEsEr mEsEr

449 dahulu fyOrO fyOrO wepOn

450 dari rya kEr wa?erO, wam marO

ya?erO

451 di dalam vandum ryO dO ryO dO? 452 di luar vandi ryO bOndi ryO bOndi

453 di sana di wa ryO diwu ryO diwa

454 hari ini ras ine ras ine ras ine

455 jarang swaf swafe man unba

456 kadang-kadang

ras ras rasenasO man an un ba

457 ke ve rwa ve rwave

458 kemarin mandOf endi mandOb ndi mandOf ndi

459 kepada farO farO farO

460 lusa isnai arwOri arwOri

461 pernah ifawi? mbO, imbO yariri

462 sedang ise insape rya di

463 sekarang ni? ne? fafis ine ni?ine

464 selalu ryama Er yavavye?e be Sa?war 465 seringkali ker yamavavye?ba man an unba

466 sudah ivrOk\ imbO pOsa?, imbO ibrO?war

Page 365: PEMETAAN BAHASA BIAK

91  

No. Berian Nermnu

(10) Waromi

(11) Rumbin

(12)

467 supaya insame rarisO insamaydO

468 tadi ins- andi insandi insandi, babOdam

469 tetapi vape imbape imbape

470 tiba-tiba babO?\ mris sOrama?babO fyOrO ba

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 366: PEMETAAN BAHASA BIAK

92  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

1 abu fafEn fafEn fO- rO- rEf 2 air ware war\ b|dO ware 

3 akar rarEs rarEs ay- rarEs 4 alir (me-) i-dafe i- dafe\ i- daf i‐dafe 

5 anak rOmawa, kmun romawa rOmawa 

6 angin wame wam wame 

7 anjing rOfan, ma?ey maey\naf\ rOfan rOfan 8 apa sayri rOsay rOsay 9 api fOr, apyam fOr\ apyam fOr 10 apung (me-) i-pyar, i-pyare i- pyare\ i-

pisEn i- pyare

11 asap pawe, paw paw i-pawe

12 awan rEp mandEp rEp 13 ayah amam kamam kamam 14 bagaimana ryasO movsai movsai

15 baik i- pyum i- pyum i- pyum

16 bakar i-nanEm ya- un\ kO- rap\ rap

kO- rap

17 balik p-y-ambar pambar pambar 18 banyak nabOre, nabOr O- bOre\ na-

bOre\ kO- bOre na- bOre

19 baring b-y- a?Er barEk kO- barEk 20 baru b- y- abO babO\ b- y- abO b‐y‐abO 21 basah i-dO? i- dOk wOs 22 batu aruy aruy\ i- msEn karuy 23 beberapa besO isyadi fisi- rya

Page 367: PEMETAAN BAHASA BIAK

93  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

24 belah (me-) wEs wEs\ k- w- Es kO- kEs 25 benar ya?u a u k- y- aku 26 bengkak i-byar byar i- byar 27 benih mOr dwEr mOr 28 berat m-y-ar ba m- y- arvak m- y- arvak 29 berenang das as\ w- as\ O-

nure d- as

30 beri b-y-u? ya- vuk saswar 

31 berjalan i-mbran ya- mbran\ wa- mbran

i- mbrone

32 besar i-ba? ba\ i- ba i- ba 33 bilamana rasa fafisu fafisu

34 binatang rOfan- fan rOfan- fan rOfam- fan 35 bintang ma? mak mak 36 buah bOn, aybOn bOn ay- bOn 37 bulan payE? paek paik 38 bulu bur bur bur 39 bunga pampEn ay- pampEn\

ay-smurEn pampEn

40 bunuh mun ma- mun\ ya-mun

ma‐mun, m‐y‐amun  

41 buru (ber-) sam rasire\ ya- rasir\ samnif

sam sam

42 buruk pyum ba pyum ba\ i-pyum ba

i- pyum ba

43 burung man man man 44 busuk i-snarEm snarEm\ i- i- snarEm

Page 368: PEMETAAN BAHASA BIAK

94  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

snarEm 45 cacing sapi?iyOn anSawEk\

sapikiyOn arSawEk

46 cium ~nas O- nas\ kO- nan ~~nas 47 cuci b-y-an ban\O- bamban\

O-papap p-y-apap

48 daging raf raf kraf 49 dan anan ma ma 50 danau wOrey danOsEn waf 51 darah ri?e, ri? rik rike 52 datang r-y-ama r- w- amuma\ r-

y- amuma r- w- ama, y- ama

53 daun ram ram\ ay- ram ay- ram 54 debu OrEf fafEn fO- rO- rEf,

aymOn 55 dekat f-y-anam fanam\ wa -

snEfEr fanam, f- y-anam

56 dengan ur a? kukEr kukEr 57 dengar r- y- OwEr i- rOwEr \ da-

rOwEr ya-mnaf r- y- OwEr

58 di dalam r-y-OdO r- y- O dO vondum, dOwri 59 di mana risO r- y- Oy sO\

warpirO r- y- O sO

60 di sini isine yO dine\ rO dine dine 61 di situ ridiyi di wu\ di wa dya 62 dada andEr Or andEr Or andEr kOr 63 dingin i-pnu?En i- pnunEk i- pnunEk, i-

Sufe

Page 369: PEMETAAN BAHASA BIAK

95  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

64 diri (ber-) dO- rEs wO- rEs yO- rEs, wO- rEs

65 dorong p- y- ampum pampum pampum kO- pampum

66 dua suru suru suru 67 duduk ya- yin wa- yin wa- yin 68 ekor puray puray puray 69 empat fya? fyak fyak 

70 engkau aw aw aw 71 gali v-y-ay vay kO- vay 72 garam masEn masEn masEn 

73 garuk i- snaw wa- snaw kO- snaw 74 gemuk, i-ba, ba mafEn mafEn, i-

mafEn lemak

75 gigi na?Or, na?Ore na Or nakOr, i- nakOr

76 gigit da?Er da Er da- rEk 77 gosok i- pyOs d- is i- pyOs, d-is 78 gunung wu?Er bOn\ urEk\ u Er bOn 79 hantam yu? mun kO- mun 

80 hapus i- pyOs O- pyOs pyOs, kO- pyOs 81 hati snE- war kEn kEn 82 hidung snOni?Ore snOni- Or snOni- kOr 83 hidup i- ? EnEm EnEm \ i-

EnEm\ O- EnEm kEnEm

84 hijau r-y-u?Em e- ru Em r-y-umEk

Page 370: PEMETAAN BAHASA BIAK

96  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

85 hisap i-SOre s- wOb sOsEf 86 hitam p- y- aysEm paysEm p- y-aysEm 87 hitung yOr w- Or k- y- Or 88 hujan mE?Em me em\ i- myun i- myun,

mEkEm 89 hutan sup, supedO sup sup 90 ia i-ri i i 91 ibu awin awin awin 92 ikan in in in, mamv|nay 93 ikat i-yave yavE? \ fEs kO- fEs, i-

yavEk 94 ini ine ine ine

95 istri swa, swa ri swa\ swa- ri swa- ri 96 itu iyi iwa iwa 97 jahit i-sip wa- sip i- sap- sip 98 jalan ~nan ~nan\ i- mbran\

wa- mbran i- mbrane

99 jantung barmOr barmOr barmOr 100 jatuh sapi i- sapi i- sapi 101 jauh vinmane,

vinwan viGkwane viGkwan,

102 kabut afyO afyO afyO 103 kaki wE- min wE- min wE- min 104 kalau ryasO kada kada

105 kami, kita O?ame ko ko 106 kamu mO?O mko, mu mko, mu

Page 371: PEMETAAN BAHASA BIAK

97  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

107 kanan bada?u? bada u raku 108 karena snar snar snar

109 kata (ber-) wa- wOse wOs\ wa- wOs da- wOse 110 kecil i- bava asun\ i- bava k- asun, i-

bava 111 kelahi (ber-) supi?e, spi?e mamun- mun\ p-

y- i pike, m - y- amun

112 kepala bO-?Or bO- ?Or bu- kOr 113 kering i- SOr i- SOr i- SOr 114 kiri badasar rasar rasar 115 kotor r-y- adir radir d- arwarEn 116 kuku bey bey vrampin bey 117 kulit ife? ef \ if kif 118 kuning ~na~nar i- na~nar ~nare 119 kutu wu? u? wuk 120 lain i- vese i- vese i- vese 121 langit rep rep farSOs 122 laut sOrEn sOrEn sOrEn, swan 123 lebar i- ryEr i- vame da- vam 124 leher sasu ?Or sasu- ?Or sasu- kOr 125 lelaki snOn snOn snOn 126 lempar yubur OsO \ wam s- wO, SO 127 licin da-sasa, dayu

we? da- ?yu we? da-kyuwEk

128 lidah damar ramar ramar 129 lihat m-y-ame, m-y- mam m‐y‐ame 

Page 372: PEMETAAN BAHASA BIAK

98  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

am

130 lima rim rim rim 131 ludah aninEf aninEf\ OninEf

OmurEm aninEf, d‐aninEf

132 lurus da-byObEr da- vyObEr\ da- fuf

da- vyObEr

133 lutut wEpur wEpur wEpur 134 main i-fna? fnak\wa- fnak i‐fnak 

135 makan anan nan\ i- nan\ O- nan

i- nan, kO- nan

136 malam rOb rOb rOb 137 mata ma-mOr ma-mOr mga- mOr 138 matahari Or Or Or 139 mati i- mar O- mar i- mar 140 merah Samyar i- ri?\ rik i- rike 141 mereka s|?O s?O\ skO si- va 142 minum i- nEm wi- nEm ki- nEm,i-nEm 143 mulut svadOn svadOn svadOn 144 muntah byay bayOrEm b- y- ayOrEm 145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn 146 napas i-mnay wa- mnay knarEf, i-

knarEf 147 nyanyi dow wa- disEn i- disEn 148 orang snOna?u snOn na?u snOGkaku 149 panas i- sam i- sam i‐ sam 

150 panjang i-?wan i- ?wan I‐kwane 

Page 373: PEMETAAN BAHASA BIAK

99  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

151 pasir yene, yEn yEn yEn 152 pegang d-ufe w- ufe d‐ufe,da‐mEk 153 pendek i-?nampu i- ?nampu i‐ knampu 

154 peras k-y- afOs w- amEs\ wa-fOs d- OmEs, k- y- aver

155 perempuan bin vin\ inay vin 156 perut sasOp sasOp\ snEwar snE- war 157 pikir i-wasEn wasEn\ i-

wasEn\ O- ?aray\ O- wasEn

s-warusEr,ka- kara

158 pohon ay ay ay i- knam 159 potong i-wapu? k- w- Ore i- wapuk 160 punggung erday dO?Or SifEr 161 pusar snepum snepum snepum 162 putih i- pyOpEr i- pyOpEr i‐pyOpEr 163 rambut buryam snum buryam snOmburyam 164 rumput avris avris avris 165 satu Oser OsEr OsEr 166 saya aya aya aya 167 sayap prEr prEr prEr 168 sedikit i-bOrba, e-

rkmun mok, nEs mok, nEs

169 sempit i- fyOs i- fyas i‐fyOs 170 semua si?ame, na?ame na- ?ame si‐kam 

171 siang i- snay Or O? \ OrkOk i‐ snay, OrkOke 172 siapa manseyri mansei mansei

Page 374: PEMETAAN BAHASA BIAK

100  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

173 suami swa- ri swa- mbri swa‐ri 

174 sungai war marey\ we?i \ war

ware

175 tahu i- fawi fawi fawi,I‐fawi,ya‐fawi 

176 tahun Saran pasibar pasibarEk 177 tajam i- sar i- sar i- sar 178 takut i-ma?e? i- ?ma?e i- make 179 tali avray avray kavray 180 tanah saprOp saprOp saprOp 181 tangan vramin vramin ramin 182 tarik p-y-aw paw p- y- aw, p-y-

awi 183 tebal i- ?pOre i- ?par pOre,i- kpOre 184 telinga ne?rame ne?ram neram 185 telur pnOr pnOr pnOr 186 terbang i-rOb i- rOb i- rO, i- rOb 187 tertawa i- mbrif i- mbrif\ wa-mbrif i- mbrif 188 tetek sus sus sus 189 tidak OrOba OrOba arOb, arOba 190 tidur de- nEf [de- nEf\ de- nEf de- nEf 191 tiga iyOr yOr kyOr

192 tikam (me-) i- wan i- wan i- wan 193 tipis i- srEpEk i- mbrepe i- srEpEk, i-

mbrEpEk 194 tiup i-wuf O- wuf\ ya- wuf i- wuf

Page 375: PEMETAAN BAHASA BIAK

101  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

195 tongkat an~nOn a?~nOn \ an ~nOn aGkyOn 196 tua i- mbray mansar\ i- msar sinan 197 tulang Ore Or kOr 198 tumpul i?OvEr OvEr i- pup 199 ular i?a?e i?a? \ insef mOr ikak 200 usus OwEr snE- war snE- war 201 alis mabey kmaybey\

kmabe mga‐be 

202 bahu werday werday erday 203 betis wE- yOf wE- yOf wE- doy 204 bibir swaru?ef s- wardif s- wardif 205 bulu bur yam bur buriyam 206 bulu mata ma-bur ma-bur |mga- bur 207 cambang umis bur bur knafOfEr snum

buryam 208 dada andEr Or andEr Or andEr kOr 209 dagu wur wur wur- kOr 210 dahi andar andar andar 211 gigi na?Or na?Or nakOr 212 gusi narufEn narufEn nafEn 213 hidung snOni?Or s- nOni- ?Or s- nOni- kOr 214 ibu jari vrapar sinan rapar sinan vrampin sinan 215 janggut umis wur bur bur 216 jari vrapar vrampin\

wempin rampin

217 jari manis vrapar vrampin rampin 

Page 376: PEMETAAN BAHASA BIAK

102  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

218 jari tengah vrapar prapar fadu rampin fadu 

219 kelingking vrapar anes anEs rampin kanEs 220 kaki wEmin wEmin wEmin 221 kepala bO?Ore bO ?Or bu kOr 222 keringat dOmEs dOmEs dOmEs 223 kerongkongan arOrEn arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vravap ravap 225 kuku vravap bey\ vrampim

bey vrampin bay

226 kulit ef if kife 227 kumis umis burbur buriyam

wurkOr 228 langit-langit nasOr wurbO swadO~navO 229 leher sasO?Or arOrEn sasu?Or sasukOr 230 lengan vrayOf vrasOf vrasOp 231 lidah damar ramar ramar 232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata mamOr mamOr mamOr 234 mata kaki wepiwEr wE piwer wE piwer 235 ompong swaf, simbru i- mbru nafEn 236 otak a?u Or bey akuk 237 paha wEsOp wEsOp wEsOp 238 pantat OdOn OdOn kOdOn 239 paru-paru bar bar pisEn bar pisEn 240 pelipis napam pyam napampyam knavOvEr

Page 377: PEMETAAN BAHASA BIAK

103  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

241 pergelangan tangan

vrabOn vrabOn vradO

242 perut sasOp sasOp snE- war 243 pinggang sifEr sifEr sifEr 244 pinggul dOsur, dOsure Opray sifEr 245 pipi na- fOfEr fOfEr na- fOfEr 246 pundak Erday in wErday Erday 247 pusar snE- pum snE- pum snE- pum 248 rambut pi? snumburyam snOm buryam 249 rusuk dar dar dar 250 siku vrapur vrapur rapur 251 tangan vramin vramin ramin 252 telapak tangan vrabam vrabam rabam 253 telinga ne?ram ne?ram neram 254 telunjuk yure vramin\ far Or\

brapari? ur rampin ser

255 tengkuk (kuduk)

sasu?Or fwar aw Or sasu kOr fwar

256 tubuh ba? En ba? En bakEn 257 tulang kering epambO we pambO? we pambOk 258 tumit we?ubEr we ?uber we kuref 259 tungkai wE min we doy\ we min wE min 260 ubun-ubun masEf, masf masf\ mars masf 261 urat u?Er wu? Ek urEk 262 wajah warpOn barpOn warpOn,wOrpO

n

Page 378: PEMETAAN BAHASA BIAK

104  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

263 kakak eba? eba ayba, iba 

264 kakak laki srar eba? srar eba\ srar snOn eba

eba epOn 

265 kakak perempuan

bin eba? vineba\ srar vineba

vim bepOn 

266 kakak laki-laki ayah

ma? eba? amameba kamam veba, mayba

267 kakak perempuan ayah

snayeba? avineba snay ba 

268 adik asun asun iknik 269 adik laki-laki

ayah ma? asun amam asun kamam kasun 

270 adik perempuan ayah

sna? asun avin asun avin kasun 

271 anaknya cucu puri apus wup

272 besan bame bam\ mamba~nO\ imba~nO

bam- bam

273 cucu pu? pu? pu

274 ipar naye? rifyO rifyO 275 ipar laki-laki naye? snOn rifyO snOn rifyO snOn 276 ipar

perempuan naye? bin rifyO vin rifyO vin 

277 kakek apus snOn apus snOn apus 278 nenek apus bin apum apus vin 279 menantu imbi?in,

mambi?in mambO?in\ imbi?in

mambikin

280 mertua imba~nO, mamba~nO

mamba~nO\ imba~nO

mamba~no, imba~no

Page 379: PEMETAAN BAHASA BIAK

105  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

281 ponakan fnO? fnO? ka- fnOm 282 angkuh fya? bun d- Owi d- ar- ar- Er 283 bagus i-pyum i- pyum i- pyum, i-kew 284 bengkok ya-parawEr ya- parawEr k- y-aparawEr 285 berani i-ma a? ba i- ma? awer mambri 286 berbulu bye burbur vye bur bur vye bur- bur 287 bersih i- srEn i- srEn i- srEn 288 bijaksana ya?u? i- faynanEm ka kaku 289 biru yu?Em r- y- u?Em r- y- umEk 290 bodoh ifay ba i- fai rOrOb\ i-fai

nam ba i- fawi ba

291 boros i-fafna? i- fafna? nafrO fasaw 292 botak i- vyOr i-prEf i- vyOr 293 buta m- y- amba i- praf\ m- y-am

ba m- y- am ba

294 cepat i- sambErEn i- sambErEn\ wa- sambErEn

fasaw, i- rurEn

295 cerdas i-fawi nanEm i- fay nanEm i- fay namEm 296 coklat SaSE? SaSEk SaSEk 297 gampang i-pyan i- pyan i‐pyan 

298 gelap p-y-ampan ya- mpan rOb,p‐y‐ampan 

299 gemuk mavEn, i-baba i- ?raf ye bye bakEn 300 halus dase d - asase m‐y‐awa 

301 harum i-snar |mpyum snar|m pyum i- nsar|m pyum

302 haus mbrOwe i- mbrow\ ya- i‐mbrOwe 

Page 380: PEMETAAN BAHASA BIAK

106  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

mbrow 303 hemat i- arambram i- dadu\ i- ?a

ram bram daGkar ndam 

304 jelek i- pyum ba i- pyum ba i- pyumba, i-vye ba

305 kaku yOrsasu? i- padadOren i‐mgakake 

306 kasar i-pyOm ba ye- wurwur i‐rarmOmEn, i- pyum ba 

307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu f- y- afafEn i- snay fafafEn i‐SaSEk 309 kembung i-Save i- fnOnEs i‐kababur, 

kababur 

310 kempis i-?mOrEf i- ?amabOb i‐krur

311 kikir pya?re? danambram gam fambram 

312 kuat sambraf sambraf sambraf 313 kurus ya- ?Ore, ya?Or i- daf\ ya- ?re ya‐kOre 314 lama f-y-OrO awane\ f- y- OrO\

awan dwO f- y- OrO

315 lambat bye? awa awawur fawas 

316 lemah i-myar mba, i- pO?ba

sa- mbrap ba ya‐mrab ba 

317 luas i-riyEr i- ?ey dabame, dabam

318 malu i-may i- may i‐mam, i‐mam yay 

319 manis m- y- ardEn m- y- ardEn m‐y‐arndEn 320 manjur ini? i- nik i‐kada, i‐nik 

321 marah i-rmumEn i- rmOmen i‐msOre, i‐rar mOmen 

Page 381: PEMETAAN BAHASA BIAK

107  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

322 merah hati iva nandi? i- ri?\ i- ri? rawO i- rike, snEwarik

323 miring i-myap i- fnEwEr i- krene 324 miskin ya-?uba ~naroy nOba\

sOvarar ~nararOb, ~nararO ba

325 muda b-y- abO babO\ b- y- abO b- y- abO 326 mudah bangun i- andOr wa- ?bO fasaw\

ya- ndOr i- kwOk babO

327 pahit sarmar sarmar sarmar 328 pangkal i- ?nam,

ra?ra?nam nam bavar

329 pemalas i-myarm ba ~nanOn p- y- apum, i- myarm ba

330 pemalu i- mam yay i- mam yay i- mam yay 331 pemarah i-dar mOmEn da- rar mumEn i- ma sasOre 332 pemurah i-saswar da- nabye\ v- y-

esyOwi i- saswar

333 pinggir andire, andir andir andir 334 pintar i-fay nanEm i- fawi nanem i- fawi 335 rajin i- myarEn myarEn i- myarEn 336 rakus dandaf davEr i- nambri dan\

dan dafdafEn i- na mambri

337 ramah i-frur pyum ye- SOwi\ SOwi i- saswar, i-pyum

338 rendah r-y-ar bab r- y- arbap r - y- abap, r-y- OsOp

339 ringan m-y-anane, m-y-anan

m- y- anan\ i- srawEn

m- y- anan

340 sabar wa-wafe i- swa suser\ fawas

Page 382: PEMETAAN BAHASA BIAK

108  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

awaven 341 sakit i- duf\ i- dufe duf i- duf 342 salah Sasar Sasar\ Sasar Sasar 343 sehat i-?prey i- prey i- prey, i- pyum 344 sopan SOwi SOwi\ ye-ababEn i- ma naf- naf,

ryavowEr 345 sulit p-y-amba, sam

swene sam swene\ i- pyam ba

i- sam swEn

346 takut i-ma?a?e ya- ?ma?e \ i- m a?e (i- mgake)

i- mgake

347 tegak d- abyObEr d- abyObEr d- abyObEr 348 tenang bye fasis fasis vye- fasis 349 tengah fadu fadu fadu 350 terang i- snay i- snay sa- na- nay 351 terkejut i-?andOr y- andOr kandOr 352 tidak adil bye ya?u ba a?a? uyO ba k- y- aku ba 353 tidak buta p-y-ampam ba i- praf ba i- fawi m- y-

am ba 354 tidak malu i-ma may ba i- may ba\ i- fay

may ba i‐mamyay m ba 

355 tidak sabar i-waf waf ba v- y- abap ba ye‐ fawas ba 

356 tinggi i-?a?i? i- a i i‐kaki

357 ujung bidwOm, a-dwOr ya- wEr wa‐war 358 usang m-y-armar i- ?war\ marway i- kwar kwa 359 ambil wune y- une\ w- ufe w- une 360 angkat (me-) wa-now wa- yEr wa- yEr, wa-

kanow

Page 383: PEMETAAN BAHASA BIAK

109  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

361 asuh (me-) f-y-aduru, f-y-anin

farasdus\ faduru i- farkOr

362 ayun af afe, af af i- way\ wa- yOw i- way 363 baca i-waSa wa- waSa i- waSa 364 bangun i-? bawEs wa- ?bO?e i- kbOke 365 berak ya-pu? apu\ ya- kapu k- y- apu 366 bopong da-bEn varabni f- y- OravEn 367 buang i- sawEn wa- sawEn\ wa-

sawni i- sawEn

368 bujuk i-myarni wa- sasusi wa- myarni 369 buka sEbEn s- w- EvEn s- w- EvEn 370 didik (me-) i-say far Or farkOr, f- y-

arkOr 371 dukung

(gendong) i-srOn, i-?apO? asbek\ kapOk\

amar i- kapOk

372 gandeng sua-?fin O- ?fin dave, da-wrEpEn

373 gantung y-afe y- afe y- afe 374 genggam brabam da- ?em upEr\ da-

m upEr da- m kEpEn

375 henti (ber-) i- mnay wa- mnay i- mnay 376 hirup i-?narEf i- mnay ~nas 377 hitung (dalam

hati) k-y-Or yOr\ yOr dOsneri k- y- Or

378 ingat i-wasEn i- swarEpEn\ swarEpEn

swarEpEn

379 injak da-rEf da- fEr\ da-frEpEn

da- fEpEn, da- rEf

380 intai dOfe Obyir\ f- y- ayir, i- fa

Page 384: PEMETAAN BAHASA BIAK

110  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

Omamsewar yaryire 381 jilat i-y-aran i- rEf r- y- ew 382 jongkok r-y-Ef k- y- On wEpur yayin sasOr 383 junjung i- sOr i- sOre da- sOr, da-

sOre 384 kelahi (ber-) s-mamun- mun pi?E \ O-mamun-

mun rapapike, mamun, s-mamun

385 kencing sampO sampO sampO 386 kulum r-y-am brOm, r-

y-Ome r- y- arepen r- y- Ome

387 kunyah n-w-anEm, ~nanEm

~nam~namen darek mamam

388 ladang (ber-) amOm furyaven\ yaf\ Om

i- fur yave

389 larang (me-) i-dwa?Er i- mEwEr dO- rwarEk, p‐y‐akakrek 

390 lari i-frar frar frar, i‐frar 

391 lepas p-y-ir p- y- Er peri

392 letakkan r-w-iri wirEr wiri

393 letus (me-) i- ?pefe i- ?pef \ i-mbriwer pefe

394 lirik ~nam arandir ~nam arandir m‐y‐am karis 

395 lotot (me-) daba bya? mamOr

wa- ba?e \ wa- ba?

m‐y‐am 

basbOse 396 ludah (me-) i-ninEf w- aninEf aninEf 397 lupa bye prO vEf|ndEr \ bef

frO vyE f|ndEr

398 mandi i-masi? masi\ ya- masi masi

Page 385: PEMETAAN BAHASA BIAK

111  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

399 mandikan (me-)

i-masiyi? wa- masi pyani i- masi sren

400 mimpi (ber-) m-y-afu mafu mafu 401 muntah b-y-awOrEm b- y- awOrEm b- y- ayOrEm 402 naik w-e?e w- e?e d- eke 403 nyala (me-) i-sa? i- sa? i- snay 404 nyenyak m-y-OsEr,

dEnEf mOser m- y- OsEr mOsEr

405 panah (me-) i-?fO? mariyay\ i- ?oy\ wa- ?fO\ ya- ?fO\ i- ?fO\

i- kfO

406 panggil wOre, wOr w- Or\ d- Ore\ w- Ore

d- Ore

407 pejamkan mata

i-ruf wa- ruf m- amOr da- rufe

408 peluk i-?pur fOr- epni f- y- Or 409 pergi r-y-a?, r-w-a?,

ya-ra r- w- amura r- y- amura

410 picingkan mata

m-y-am araryOf s- anjar\ d-afafar m-y- am arafrufe

411 pikul v- y- ar var\ v- y- ar v- y- ar 412 potong i-wapu? wapu? wapuk, k- y-

apuk 413 pukul m- y- un mun\ r- w- ap m- y- un 414 putus i-mu? i- mu? i- muk 415 raba p-y-an pan\ pan faf

yay p- y- an

416 rangkul i-ryur fOri i- ryur 417 sandar i-sandEnEm wa-sandEnEm kasandEnEm

Page 386: PEMETAAN BAHASA BIAK

112  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

418 selam i-rOn, i-rOre wa- rOri\ wa- rOne da- rOn 419 senandung

(ber-) i-das disEn ~nyurEm ~nurEn

420 sentuh i-?yarEn paniri p- y- anik 421 simpan i-?ram wa- ?ram i- kram 422 simpuh (ber-) dapEr k- w- ayin ur

wEpur k- y- ayim pyEsEm

423 suap (me-) f- y- ane mu- fani p- y- am p- y- an

424 suruh i-?wane, i-wan wa- wane i- wani 425 susui (me-) Susi Sasus Sasus 426 tanam yere ya- ?ere k- y- ere 427 tangis (me-) ya-nEs k- y- anEs y- anEs 428 tari i-fyEr, i-mas i- fyEr i‐fyEr, i‐mas 

429 telan d- OrEn d- OrEn d- OrEn 430 tungkup (-el-) dObE d- Ove d- Ove 431 tendang i-sOf i- ?sOp\ i- sOp skOp 432 tenggelam i-mbrure i- mbrur i- mbrur 433 terbenam i-rene s- un s- un 434 terbit d- e?e d- e?e d- eke 435 teriak d-are i- fyow d- are, i-

fyOwe 436 terima i-smay w- une i- smay 437 tidurkan bere dEnEf vye fe dEnEf ye fa dEnEf 438 tinju yu? a? us k- y- uk 439 tulis fas fas fas \ f- y- as f- y- as

Page 387: PEMETAAN BAHASA BIAK

113  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

440 tunjuk y- ure y- ur\ y- ure k- y- ure 441 turun i-dO?, wa-dO? i- dO\ i- sabu d- ado, i- dO 442 tusuk i-wan, yus i- wan i- wan 443 urut da-?Em pam f- y- Ore da- mEk 444 usap i-su? pyOs i- sfu pum 445 akan f-y-asOs na na

446 atau OrO baydO vaidO vaidO 447 belum OrOba nim OrOba&im OrOba,

OrOba&im 448 besok mEsEr mEsEr mEsEr 449 dahulu fyOrO fyOri wara fyOrO 450 dari rya erO rya ma ya kerO 451 di dalam ryOdO r- y- O dO yO dO 452 di luar ryO bundi r- y- O vOndi yO vOndi, r-y- O

vOndi 453 di sana ridiwu r- y- O di wa rO di wa 454 hari ini ras ine ras ine ras ine

455 jarang swafe swaf swafe 

456 kadang-kadang

swaf-swafe ryama rasras fafisu

457 ke rwave, wave ve\ rya ave, yara ve 458 kemarin mandOf ndif mandOf ndi mandOf vi~nja 459 kepada rya bey farO farO 460 lusa arwOri isnai isnai

461 pernah rya?war, yara?war

imbO rasO?

Page 388: PEMETAAN BAHASA BIAK

114  

No. Berian Arwam (13) Dwar (14) Sopen (15)

462 sedang a?er ise ise

463 sekarang wafis ine rasine\ ni?ne fafisu ine 464 selalu dirya?war wamu ma?er\

wamuma iri yakEr

465 seringkali ifrur er ker ras- ras, ker 466 sudah ibrO?war imnai war \

imbO\ mbO nabrO, arOb

467 supaya insama insama insama 468 tadi insandi s- anja\ ins-anja ins- anja 469 tetapi imbOy vape vape 470 tiba-tiba fyOrba mris mris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 389: PEMETAAN BAHASA BIAK

115  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

1 abu fafEn fafEn fOrEf 2 air ware war waEr 3 akar rarEs rarEs rarEs 4 alir (me-) da-daf i-ki i- dafe\ i- daf 5 anak rOmawa, inay

bin, rOmawa snOn

rOmawa, rOmasnOn, rOmabin

romawa

6 angin wame wame, maduy waEm 7 anjing rOfan, makey rOfan, makey rOfan 8 apa rOsariri rOsay rosairi 9 api fOr  fOr  fOr\ apyam 10 apung (me-) i-pisEn, i-pyare i-pisEn, i-pyare i-

pisEn 11 asap pawe pawe pawe 12 awan rEp rEp mandEp 13 ayah kamam kamam kamam 14 bagaimana rarisO, raryO rOsay, mOpsay rariso

15 baik i- pyum i- pyum i- pyum 16 bakar skO- rap, r-y-ap,

ya-rap, r-w-ap i-nanEm, r-w-ap r- y- ap

17 balik pambar pambar p- y- ambar 18 banyak na- bOre na- bOre na- bOre 19 baring b - y- arEk bare b- y- arEk 20 baru b‐y‐abO  b‐y‐abO  b- y- abO 21 basah i- dOk i- dOk i- dOk 22 batu karuy karuy aruy 23 beberapa skO- bOre fumO vesO

Page 390: PEMETAAN BAHASA BIAK

116  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

24 belah (me-) k- y- Es pefe, i-was, i-kpefe

s- kEs

25 benar kaku k- y- aku a u 26 bengkak i-byar i-byar i- vyar 27 benih mOr, bure i-srEn raOEr

28 berat m-y-arbak ~narbak m- y- arvak 29 berenang das das d- as 30 beri b-y-uk i-swar v- y- uk 31 berjalan i-mbran mbrane i- mbran 32 besar i-bak i-bak i- ba 33 bilamana rasarirya rasaya, fafisu

sayri mundisi

34 binatang rOfan fan rOfam- fan rOfan- fan,aywan

35 bintang mak mak mak 36 buah ay-bOn bOn bOn 37 bulan payik payik paik 38 bulu bur bur bur 39 bunga pampEn pampEn pampEn 40 bunuh m-y-un mun ma- mun\ ya-

mun 41 buru (ber-) i-frar, samsam sam-sam rasire\ ya-

rasir\ samnif 42 buruk i-pyum ba i-pyum ba, i-bye

ba pyum ba\ i-pyum ba

43 burung man man man 44 busuk snarEm, i-dirEf i-snarEm i - snarEm 45 cacing insupikiyOy inisupikyO,

arSawek arSawEk

Page 391: PEMETAAN BAHASA BIAK

117  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

46 cium n-w-as n-w-as ~nas 47 cuci ban, ban ban pap p- y- ap 48 daging kraf kraf raf 49 dan ra riyO i-fnObEk ma 50 danau dwas danOsEn dore 51 darah rike rike rik 52 datang r-w-amuma r-w-ama, ya-

rava ra- rama

53 daun wuy ram rame?, rame papus 54 debu fOrOrEf fafEn, smurEm fOrEf 55 dekat fanam f-y-anam fanam 56 dengan manse ku Er kukEr 57 dengar r- w- OwEr rawdOwer,

manafnaf rO- rOwEr

58 di dalam bOndum, vOndum

vandum ri dO, ri vandum

59 di mana disO, wOysO dyO? r- y- Oy sO 60 di sini dine dine dine 61 di situ diwa diwa di wa 62 dada andEr kOr andEr kOr andEr Or 63 dingin i-pnunEk, i-Suf i-pnunEk pnunEk 64 diri (ber-) yO- rEs wO- rEs dO- rEs 65 dorong pampum pampum p- y- ampum 66 dua suru suru suru 67 duduk k-w-One, mu-

kOne, s-kOme

k-w-ayin k- w- ain

68 ekor puray puray puray

Page 392: PEMETAAN BAHASA BIAK

118  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

69 empat fyak fyak fyak 70 engkau aw aw aw 71 gali bay bay vay 72 garam e‐ masEn  karu masEn masEn 73 garuk wa- snaw wa- snaw snaw 74 gemuk, bakEn i-kraf mafEn

lemak

75 gigi nakOr nakOr na Or 76 gigit wa-rEk wa-rEk da-rEk

77 gosok w-ise wa-sfu, pampuf i-pyOs

78 gunung bOn bOn bOn 79 hantam wa-prEr, wOs mamun ma- mun, 

byasEr 80 hapus wa-pyOs ba- pyOs payaSOs 81 hati snE- ri ken, kEn kEn 82 hidung snOni- kOr snOni- kOr snOni- Or 83 hidup i-bye wa-kEnEm, ka-

nkEnEm EnEm

84 hijau rumEk r-y-umEk r- y- umEk 85 hisap wa-SOr i-SOre sOsEf 86 hitam paysEm p- y- aysEm paysEm 87 hitung kO- kOr k-w-Or kar- kOr 88 hujan mEkEm mEkEm mEEm 89 hutan sup sup sup 90 ia i i au 91 ibu awin awin awin

Page 393: PEMETAAN BAHASA BIAK

119  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

92 ikan ine, ina ine in 93 ikat wa-yavEk, i-

yavEk i-yavEk, fEs yavE?

94 ini ine ine ine

95 istri imbrasar, swabin

swa swa\ swa- ri

96 itu iwa iwa iwa 97 jahit wa- sip wa- sip i- sip 98 jalan ~inan ~inan ~nan 99 jantung barmOr barmOr barmOr 100 jatuh wa-sapi, i-sapi i-sapi sapi 101 jauh biGgwan wiGgwane viGgwane 102 kabut afyO afyO pawe 103 kaki wE- min wE- min wE- min 104 kalau na fafisu rO vaido

105 kami, kita iGgO iGkO |GgO 106 kamu |mgO |mkO |mgO 107 kanan raku raku raku 108 karena snar i-nsape snar

109 kata (ber-) wa- wOs wa- wOs wa- wOs 110 kecil i- baba, i- kasun i-srow, i-bava i- va ba 111 kelahi (ber-) rapapik, mamun

mun mamun ma- mun

112 kepala bu- kOre bu- kOr bO- Or 113 kering i- SOr i- SOr i- SOr 114 kiri rasar rasar rasar 115 kotor r-y- adir m-y-amas r- y- adir

Page 394: PEMETAAN BAHASA BIAK

120  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

116 kuku bey bey bey 117 kulit kif kif if 118 kuning ~nar ~nare ~nar 119 kutu wuk wuk u? 120 lain i- vese i-bese vese 121 langit parSOs mandEp nanE? 122 laut sOrEn sOrEn sOrEn 123 lebar da-bame da-vame, da-

vame da- vame

124 leher arOrEn sasukOr arOrEn

125 lelaki snOn snOn snOn 126 lempar s-wO, SO swO k- y- am 127 licin da-kiwEk da-kyuwEk da- sas 128 lidah ramar ramar ramar 129 lihat mame, mam mame maEm 130 lima rim rim rim 131 ludah aninEf aninEf aninEf 132 lurus da-vyObEr da-vyOwEr, da-

fuf da- vyObEr

133 lutut wEpur wEpur wEpur 134 main wa- fnak, si-

fnak fnak fnak

135 makan wa-nan i-nan a- nan 136 malam rOb rOb rOb 137 mata |mga-mOr ma-mOr |mga- mOr 138 matahari Or Or Or 139 mati i- mar i-mar, i-psure mar- mar

Page 395: PEMETAAN BAHASA BIAK

121  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

140 merah i- rike i- rike ri? 141 mereka skO, |mgO skO skO 142 minum wi- nEm di- nEm ani- nEm 143 mulut svadOn svadOn svadOn 144 muntah b- y- ayOrEm b ayOrEm r- y- awOrEm 145 nama snOn snOn snOn snOn snOn snOn 146 napas kEnEm knarEf ma- na- nay 147 nyanyi i- disEn ndisEn das- disEn 148 orang snuGgaku snOGka u snOGgO?u 149 panas i- sam i- sam sam 150 panjang i-kwane i-ka i ?waEn 151 pasir yene, karyEn yene yEn 152 pegang w- ufe w- ufe d- ufe 153 pendek knampu knampu i- ?nampu 154 peras wOmEs, dOmEs wam vOsEn k- y- a fOs 155 perempuan bin, bine bine vin 156 perut sasOp sasOp, snE war sasOp\ snEwar 157 pikir s-warusEr swarusEr, ka ara s-warusEr, ka-r

kara 158 pohon ay i-k|nam ay knam ay 159 potong k-w-Oruk k-w-aru? karuk 160 punggung erday dOkOre dO?Or 161 pusar snepum snepum snEpum 162 putih i- pyOpEr pyOpEr i- pyOpEr 163 rambut pik, snum

buryam pik snOm buryam, 

pik

Page 396: PEMETAAN BAHASA BIAK

122  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

164 rumput avris avris avris 165 satu OsEr OsEr OsEr 166 saya aya aya aya 167 sayap prEr prEr prEr 168 sedikit kErmGgun ermgun, i-bOrba kErgun

169 sempit i- fyOs fyOs i- fyOs 170 semua na-kam, na-

kame na-kam skO- ?aEm

171 siang mEsEr mEsEr adir 172 siapa mansey rya mansey ri mansei 173 suami swa- ri swa swa 174 sungai ware war, ware ba war wedaf 175 tahu fawi ya-fawi, fawawi fa- fawi 176 tahun pasibarEk insEri, wampasi Saran 177 tajam i- sar i- sar sar- sar 178 takut |mgake ya-mga e, ya-

mgake makaka

179 tali kavray avray, avray avray 180 tanah saprOp saprOp saprOp 181 tangan vramin vramin vramin 182 tarik paw paw paw 183 tebal i-kpOr, i-kpOre i-kpOre i- ?pOr 184 telinga pneram knerame knaram 185 telur pnOr pnOr pnOr 186 terbang i-rOb i-rOb i- rOb 187 tertawa i-mbrif, mbrif mbrif, kama

mbrif i- mbrif

Page 397: PEMETAAN BAHASA BIAK

123  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

188 tetek sus sus, mamase sus 189 tidak rOba OrOba OrOba 190 tidur wE- nEf anE- nEf de- nEf 191 tiga kyOr kyOr yOr 192 tikam (me-) i- wan wa-wan i- wan 193 tipis i- srEpEk i- srEpEk i- srEpEk 194 tiup i-wuf wa-wuf i- wuf 195 tongkat aGkyOn aGkyOne aGyOn 196 tua i- mgu, mansar mansar, i-

mbray mansar\ i- msar

197 tulang kOre, kOr kOre Or 198 tumpul i-puf i- pup i- pup 199 ular ikak ika? e, ikake i?a? 200 usus snE- war snE- war snE- war 201 alis |mga Bur |mga bur |Gga- bur 202 bahu erday erday Erday 203 betis wE- yOf wE- yOf wE- yOf 204 bibir s-wardif s-wardif s- wardif 205 bulu snOm buryam bur bur 206 bulu mata |mga- bur |mga- bur |Gga- bur 207 cambang bur bur

knavOvEr wur bur war bur

208 dada andEr kOr andEr kOr andEr Or 209 dagu wur wur wur 210 dahi andar andar andar 211 gigi nakOr nakOr na?Or

Page 398: PEMETAAN BAHASA BIAK

124  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

212 gusi nawar, nafEn nanfEn narufEn 213 hidung s-nOni kOr s-nOni kOr s- nOni- ?Or 214 ibu jari vrampin sinan vrampin sinan vrapar sinan 215 janggut bur bur wur bur wur bur 216 jari vrampin wrampin vrapar 217 jari manis vrampin kanEs vrampin kanEs vrapar 218 jari tengah frampin fadu vrampin fadu vrapar 219 kelingking brampin kanEs wrampin kanEs anEs 220 kaki wEmin wEmin wEmin 221 kepala bukOr bukOre bO ?Or 222 keringat dOmEs ardOmEs,

dOmEs dOmEs

223 kerongkongan arOrEn arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vravap vravap 225 kuku bey bey bey 226 kulit kife kif if 227 kumis snOm buryam wurbur wur bur 228 langit-langit farSOs namfEn - 229 leher sasukOr, arOren sasukOr arOrEn 230 lengan brayOf vrasOp vrayOf 231 lidah ramar ramar ramar 232 ludah aninEf aninEf aninEf 233 mata |mgamOr |mgamOr mamOr 234 mata kaki pinur pinur wEmpinur 235 ompong nambru swafe i- mbru

Page 399: PEMETAAN BAHASA BIAK

125  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

236 otak akuk akuke, aku?e akuk 237 paha wEsOp wEsOp wEyOf 238 pantat kOdOn kOdOn OdOn 239 paru-paru barpisEn En bar pisEn 240 pelipis |mgabe |mgabey knEpampyam 241 pergelangan

tangan faviwes vrabOn vrabOn

242 perut sasOp snewar sasOp 243 pinggang sifEr sifEr sifEr 244 pinggul ndOkOr siverpum,

kOpray dOsEr

245 pipi kna- fOfEr knavOver nafOfEr 246 pundak Erday Erday Erday 247 pusar snE- pum snE- pum snE- pum 248 rambut pik pik snumburyam 249 rusuk dar dare dar 250 siku vrapur vrapur vrapur 251 tangan vramin vramin vramin 252 telapak tangan vrabam vrabame vravam 253 telinga kneram knerame naram 254 telunjuk k-y-ur vrampin ekur vrapar 255 tengkuk

(kuduk) yakrare sasukOr sasupu?

256 tubuh bakEn bakEn ba En 257 tulang kering kOr we pambOk wEdoy 258 tumit wE kubEr wekurEb wEubEr 259 tungkai wE min wEmin knan wEmin

Page 400: PEMETAAN BAHASA BIAK

126  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

260 ubun-ubun masf masf masEf 261 urat urEk  urEk  urEk 262 wajah barpOn barpOn barpOn 263 kakak eba eba veba 264 kakak laki ebay pOn eba snOn snOn veba 265 kakak

perempuan inden srar eba bin srar veba

266 kakak laki-laki ayah

kamam eba kamam eba |ma veba

267 kakak perempuan ayah

awin eba awin eba sna veba

268 adik kasun ek|nike asun 269 adik laki-laki

ayah ek|nik, bek|nik kamam kasun |ma asun

270 adik perempuan ayah

sna kasun awin kasun sna asun

271 anaknya cucu apus apus kasun, awOp

up

272 besan bam bam bam 273 cucu kpu kpu pu? 274 ipar rifyO rifyO rifyO 275 ipar laki-laki rifyO snOn rifyO snOn rifyO snOn 276 ipar

perempuan rifyO bin rifyO bin rifyO vin

277 kakek apus snOn apus snOn apus snOn 278 nenek apus bin apus bin apus vin 279 menantu imbikin,

mambikin imbikin, mambikin

mambO?in\ imbi?in

280 mertua imba~nO, imba~nO, mamba~nO\

Page 401: PEMETAAN BAHASA BIAK

127  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

mamba~nO mamba~nO imba~nO 281 ponakan fnO fnO fnO? 282 angkuh d-Owi, da-rareri da-rareri d- Owi 283 bagus i-pyum i-pyum i- pyum 284 bengkok k- y-aparawEr k- y-aparawEr k- y- a

parawEr 285 berani mambri mambri i- mku 286 berbulu bye burbur sam sam vye bur 287 bersih i- srEn i- srEn i- srEn 288 bijaksana i-kEn pyum f-y-awi nanEm swarusEr

pyum 289 biru r-y-umEk,

erumEk r- y- umEk r- y- amEn

290 bodoh i-fay ba i-fawi rOrOb i- fai ba 291 boros Sepakpak Sabarar i- fafna? 292 botak i- vyOr i- vyOr vyOr 293 buta m- y- amba m-y-am ba, i-

prafe i- praEf\ m- y- am ba

294 cepat sambErEn, wa-sambErEn

sambErEn i- sambErEn

295 cerdas i-fawi nanEm f-y-awinanEm i- fawi 296 coklat SaSEk m-y-arur SaSEk 297 gampang i-pyan dam i-pyan i- pyan 298 gelap p-y-ampan,

pampan p-y-ampan p- y- ampan

299 gemuk bye bakEn i-ba bakni ba 

300 halus m-y-away k-y-a?Ore, k-yakOre

d - ase

Page 402: PEMETAAN BAHASA BIAK

128  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

301 harum i-snar |mpyum i-snar |mpyum i- snar pyum 302 haus i‐mbrOwe  i‐mbrOwe  i- mbrOwEr 303 hemat i-kar|ndam i-kar andam swasOr 304 jelek i- pyum ba i- pyum ba i- pyum ba 305 kaku s-ambraba i-pdOrEm i- pdOrEn 306 kasar yakrEk p-y-akrEk i- bye ba 307 kaya ~nana ~nana ~nana 308 kelabu SaSEk  fyak |mbakEn pyapraf 309 kembung sner i-fnOnEs i-pnOk i- da? do? 310 kempis k-y-amOvEr i-?amOvEr, i-

kamOvEr i- ?mOrEf

311 kikir damfar mbram p-y-akre dan frambam 312 kuat sambraf sambraf sambraf 313 kurus k-y- akOr k-y-a?Ore k‐y‐akOEr 314 lama f-y-OrO f-y-OrO f- y- OrO 315 lambat i-yar yar i-sambEr mba awawur 316 lemah s-ambra ba i-ryar ba i- pi? ba 317 luas dabame, i-riyEr i-mObEs i- ?ey 318 malu i-may i-may ya- may 319 manis ~nar ndEn nar ndEn m- y- r|ndEn 320 manjur i-nik bOs k-y-a?ur, k-y-

akur i- nik

321 marah i-rmOmEn, mOmEn

i-r|mOmEn, i-nsOre

i- rmOmEn

322 merah hati snEri rik snEri sam i- ri? 323 miring i-krene, i-

krembe karandir i- grEn

Page 403: PEMETAAN BAHASA BIAK

129  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

324 miskin ~narOrO ba, sabarar

sabarar ~narO ba

325 muda b-y- abO b-y- abO b- y- abO 326 mudah bangun i-kwOk fasaw,

sambErEn i-kwOk babO ka- na ndOr

327 pahit sarmar sarmar sarmar 328 pangkal ker mgun knam nam 329 pemalas p-y-apum, m-y-

ananOn m-y- anOn, p-y- apum

paspis

330 pemalu i-mam yay i-may i- mam yay 331 pemarah i-rarar mOmEn,

i-nsOre i-rar mOmEn, i-ma sasOr

i- dar mOmEn

332 pemurah bye nabye da nabye i- fur pyum 333 pinggir andir andir andir 334 pintar i-fawi nanEm i-fawi nanEm i- fawi nanEm 335 rajin i- myarEn myarEn i-

myarEn 336 rakus fyan vavri dandaf davEr i- nambri 337 ramah SOwi i-pyum fakmak bye nabye

338 rendah p-y-andur i-mbran farma nampu 339 ringan m-y-anane i-srawEn m- y- anan 340 sabar bye fawas i-myarEnsO vye\ avavEn 341 sakit i-duf, i-dufe i-dufe i- duf 342 salah Sasar yasa Sasar\ Sasar 343 sehat i-pre, i-prey i-prey i- prey 344 sopan sasOya sOser i-kEnpyum SOwi 345 sulit sam swEn sam swEn sam swEn

Page 404: PEMETAAN BAHASA BIAK

130  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

346 takut i-mgake i-mka? i- m a? 347 tegak d- abyObEr d- abyObEr i- bdOrEm 348 tenang bye fasis, fasis i-knOn fasis 349 tengah fadu fadu fadu 350 terang i- snay sananay sananay 351 terkejut i-kandOr i-kandOr i- andOr 352 tidak adil k-y-aku ba ka?a?u ba, ka-

kaku ba a?a? uyO ba

353 tidak buta m-y-ame m-y-ame m- y- ame 354 tidak malu i-ma yay ba i-may ba i- may ba 355 tidak sabar bye fawas ba f-y-armu ba ye‐ vawas ba 

356 tinggi i‐kaki i-ka?i i- a i 357 ujung wa-war wa-war ya- wEr 358 usang i-kwar i-kwar i- ?war 359 ambil w-une, w-un w-une y- une 360 angkat (me-) wa-ndow wa-kanow wa- yEr 361 asuh (me-) fakwak farkOr Sus 362 ayun kirwawa wa-way wa- yow 363 baca i-waSa wa-waSa i- waSa 364 bangun wa-kbOke i-kwOk wa- ?bO? 365 berak ka-puy k-y-apu? k-y-apu?

366 bopong rOra bEn i-sasus, f-y-OrabEn

f-y-OravEn

367 buang wa-sawEn, ko-sawEn

i-dawEr i- s-awEn

368 bujuk wembuk wa-sasus d‐SaSus 369 buka base s- w- EvEn s- w- EvEn

Page 405: PEMETAAN BAHASA BIAK

131  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

370 didik (me-) fakin f-y-arkOri f- y- ar Or 371 dukung

(gendong) k-w-apOk i-kapOk k- y- apO?

372 gandeng da - wrEpEn wa-wrEpEn di- rEpEn 373 gantung k-y-afe k-w-afe s- y- avEr 374 genggam wa- m kEpEn wa-mkupEr da-m?EpEn

375 henti (ber-) i-mnay, wa-mnay

i-mnay, wa-mnay

i- mnay

376 hirup wa-SOr i-SOre sOsEf 377 hitung (dalam

hati) kO-kOrdO, kO-snesna

k-w-Or, karkOr y- Or

378 ingat swarEpEn swarEpEn swarEpEn 379 injak wa-rfEpEn da-rfEpEn da- rEf 380 intai wa-kiki i-kyOf byair 381 jilat samar r- y-- Ep r- y-- Ef 382 jongkok kwOn wepur k-y-ayin wepur y- unEm 383 junjung k-w-asOr da-sOr i- sOre 384 kelahi (ber-) s-mamun mun m-y-amamun s- mamun 385 kencing sampO sampoy sampO 386 kulum umEpEn r-y-Ome, r-y-Om dumEpEn 387 kunyah n-w-am nanEm mamam ~namEn 388 ladang (ber-) frur yaf i-fararur, da-

mOm da- mOm

389 larang (me-) ya-warEk i-yawarEk dO-rwarEk 390 lari i-krar i-frar i- frar 391 lepas p-y-ir p-y-ir p- y- iri 392 letakkan r-w-iri rire r- y- ire

Page 406: PEMETAAN BAHASA BIAK

132  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

393 letus (me-) i- ?pEf i- ?pefe i- pEf 394 lirik mam karandir m-y-a karandir m- y- am

arandir 395 lotot (me-) mgam simku da-bak

|mgamOr m- y- ambOs

396 ludah (me-) aninEf aninEf aninEf 397 lupa bef ndEr farandEr, bye

prO f|ndEr

398 mandi ma-sasi, masi masi i- masi 399 mandikan

(me-) ya-masi i wa-masiyi i- masi

400 mimpi (ber-) mafu m-y-afu mafu 401 muntah bayOrem, b-y-

ayOrem wayOrEm r- y- awOrEm

402 naik yeke weke, i-sraf d-E?

403 nyala (me-) i-snay sa-nanay i- snay 404 nyenyak mOsEr mOsEr mOsEr 405 panah (me-) i- kfO i- kfO i- ?fO 406 panggil y-Ore w-Ore d- Ore 407 pejamkan

mata wa-ruf wa-rufe da- rufe

408 peluk ya- kpur wa-wrEpEn da- vrEpEn 409 pergi ya-ra r-w-a r- w- a, r‐y‐a 410 picingkan

mata da-raf rufe m-y-OrEf mryOrEf

411 pikul ya-var var v- y- ar 412 potong ya- kOre, ya-

kOruk, ya- kOr

k-w-aruk i- wapu?

413 pukul ya-prEr, ya-mun mun k‐ y‐uk 

Page 407: PEMETAAN BAHASA BIAK

133  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

414 putus i-muk i-muk i- mu? 415 raba ya-panusEr pan snaw snaw p- y- an 416 rangkul ya-wurEpEn wa-wrEpEn da- wrEpEn 417 sandar ya-vakEr, ya-

kansandEnEm Okan sandenem ka- nsandEm

418 selam ya- rOn wa- rOn da- rOn 419 senandung

(ber-) ya- nurEm wa- disEn ~nurEm

420 sentuh ya-panik, ya- pay

ka u paniri

421 simpan ya-kram wa-kram, wa-?ram

wa- ?ram

422 simpuh (ber-) yu-pEr wa-pEr k- w- ayin ur wEpur

423 suap (me-) ya-fan fani mu- fani 424 suruh ya-wan wa-wan wa- wane 425 susui (me-) ya-Sus wa-Sasus Sasus 426 tanam ya-kere k-w-ere ya- ?ere 427 tangis (me-) ya-kanEs k-y- anEs k- y- anEs 428 tari ya-fyEr i-mas i- fyEr 429 telan y-OrEn d-OrEn d- OrEn 430 tungkup (-el-) yObe dObe d- OvEpEn 431 tendang skOp i-skOp w|- s?Op 432 tenggelam i-mbrure, i-

msawEr i-mbrure i- mbrure

433 terbenam sun i-sun i- sun 434 terbit dEk, deke i-kpis, deke dOmpis 435 teriak i-fyow, ya-fyow dare i- fyOvEr

Page 408: PEMETAAN BAHASA BIAK

134  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

436 terima ya- smay i-smay i- smay 437 tidurkan ya- bay vadenef befa dEnEf f-y- arus

438 tinju ya- kuk t-y-aku, t-y-u? y- uk 439 tulis ya-fas, fas fas f- y- as 440 tunjuk ya-kur kure y- ur 441 turun ya-dO, wa-dO da-dO, wa-dO i- dO 442 tusuk i- wan i- wan y- uk 443 urut ya-mEk damEk, da-

mkusEm damE?

444 usap i-sasfu, ya-sfu i-sfu i- sfu 445 akan na ErEn i-be

446 atau rO baydO minsayri ma 447 belum rObanim OrObayim baim 448 besok mEsEr mEsEr mEsEr 449 dahulu fyOri wara fyOri wara fyOrO, wara 450 dari wamu marO,

rOwakeru rarisO rya ro

451 di dalam rOdO, rObandum wandum dO, vandum 452 di luar bandi wandi? r- y- O vandi 453 di sana diwa diwa di wa 454 hari ini rasine rasine, rasne ras ine

455 jarang OrOBaberi swave swaf swaf 456 kadang-

kadang OnOmaydO ryamake,

OrObake swaf swaf

457 ke be Be rya 458 kemarin mandObinja mandOBindi mandOm ndi

Page 409: PEMETAAN BAHASA BIAK

135  

No. Berian Mandenderi

(16) Yenbepioper

(17) Sorendiweri

(18)

459 kepada farO farO farO 460 lusa rasbeyande meser mini mEsEr isnay

461 pernah nari fyas nekwar imbO 462 sedang ryOSOs fyOr fafisu

463 sekarang favisuwine rasine swafi ine 464 selalu rarirya kwar rasras raririya 465 seringkali rarirya favisu eser eser ker

466 sudah ibye kwar imnay kwar pOsa 467 supaya insamaydO insama sama 468 tadi insanja insandi sandi 469 tetapi imbape imbape vape 470 tiba-tiba kanandOr,

rya kandOr ikanandOr kandOr

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 410: PEMETAAN BAHASA BIAK

136  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

1 abu fOrEf pafEn

2 air warE waEr

3 akar darEs rarEs

4 alir (me-) i-srif, i-daf i-daf

5 anak rOmawa kasun, kapirare

6 angin wame wam

7 anjing rOfan  naf

8 apa rOsay rOsay riya

9 api fOr  fOr

10 apung (me-) i- pyare i- pisEn

11 asap ka-mayow we-das

12 awan mandEp mandif 13 ayah kamam i-dadi

14 bagaimana rOsayriri rariso?

15 baik i- pyum i-pyum,i-vyEk

16 bakar i-kun, kO- kun kO- kun

17 balik pambar kO-pambar

18 banyak na- bOre na- bOr

19 baring kO- barek barEk 20 baru babO babOk

21 basah i- dOk wE- dOk

22 batu karu kEru

23 beberapa vis wEsO?

24 belah (me-) kO- kEs wE-kEs

25 benar kaku kaku?

Page 411: PEMETAAN BAHASA BIAK

137  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

26 bengkak i-byar k-y-aparawEr

27 benih aybOn mOr

28 berat marbak marva? 29 berenang das, daS d- as 30 beri b-y-uk bu? 31 berjalan i-mbran O-mbrane 32 besar i- ba wE- bak

33 bilamana i-nari ras rOsay

34 binatang rOfam- fan rOfan- fan 35 bintang mak ma? 36 buah bOn ay-bOn

37 bulan payik paik

38 bulu bur kum

39 bunga pampEn ay pampEn

40 bunuh m-y-un kO-mun

41 buru (ber-) sam kO- sam 42 buruk i-pyum ba, i-bye

ba i-bye ba

43 burung man man

44 busuk i-snarEm i-mbram

45 cacing insOpridO, sOpridO

arSawEk

46 cium ~nas kO- nas 47 cuci b-y-an kO-papap

48 daging kraf kraf

49 dan ma ma

Page 412: PEMETAAN BAHASA BIAK

138  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

50 danau sOrEn bekray dufrey

51 darah rik rik

52 datang r-y-ama, r-w-ama

r-w- ama

53 daun ram undam

54 debu fOrEf fafEn

55 dekat fanam fanam

56 dengan kukEr kukEr 57 dengar r-y-OwEr,

rawrOwEr wa- mnaf, kO- mnaf

58 di dalam dOri rO vandum

59 di mana dyO rO isO

60 di sini dine Or nE? 61 di situ diwa Or ya 62 dada randEr andEr

63 dingin pnunEk i-prim

64 diri (ber-) dO- rEs kO- rEs

65 dorong pampum pampum

66 dua suru suru

67 duduk kayin, k-y-ayin k-w-ain

68 ekor puray pura

69 empat fyak fyak

70 engkau aw au

71 gali b-y-ay vay

72 garam masEn masEn

73 garuk i- snaw ya-snaw

Page 413: PEMETAAN BAHASA BIAK

139  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

74 gemuk, bakEn

lemak mafEn 75 gigi nakOr nak

76 gigit da-rEk da-rEk

77 gosok i-pyOs i-sfu

78 gunung bOn bOn

79 hantam mun, m-y-un mun

80 hapus i- pyOs ka- pyOs

81 hati snewar snE

82 hidung snOni- kOr snO

83 hidup kEnEm kEnEm

84 hijau rumEk wE-rumEk

85 hisap sOsEf wa- SOr 86 hitam paysEm paisEm

87 hitung k-y-Or kO- kOr 88 hujan nEkEm mEkEm 89 hutan sup sup, mbrOn

90 ia i i

91 ibu awin inan

92 ikan in in

93 ikat yavEk yavEk

94 ini ine Orney 95 istri swa bin swa

96 itu iwa Orya 97 jahit sip sap- sip

Page 414: PEMETAAN BAHASA BIAK

140  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

98 jalan ~inan ~nan 99 jantung barmOr ay vOn

100 jatuh i-sapi, sapi sapi

101 jauh binkwan viGwan

102 kabut afyO afyO? 103 kaki wE- min wE? 104 kalau i-nari, nari wapE?

105 kami, kita iGgO |GgO 106 kamu |mgO |mgO 107 kanan raku varkaku

108 karena snar snar

109 kata (ber-) wOs wOs

110 kecil kasun kasun

111 kelahi (ber-) mamun ma-mun

112 kepala bu- kOr wru

113 kering i- SOr SOr 114 kiri rasar varsar

115 kotor i-saprOp mamas

116 kuku bey be

117 kulit kif rip

118 kuning ~nar i- na~nar 119 kutu uuk uk

120 lain bese vese?

121 langit mandEp naGk

122 laut swan swan

Page 415: PEMETAAN BAHASA BIAK

141  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

123 lebar i-bam, i-vam da- vame 124 leher sasukOr sasu?

125 lelaki snOn snOn

126 lempar SO? SO 127 licin da-kyuwEk SafEr 128 lidah ramar ka-prEr

129 lihat meyam mam

130 lima rim rim

131 ludah aninEf aninEf

132 lurus da-fuf napEs

133 lutut wEpur wEpur

134 main fnak fna? 135 makan i-nan nan

136 malam rOb rOb 137 mata |mga-mOr,

Omga |mga

138 matahari Or Or 139 mati mar mar-mar

140 merah i- rik rik

141 mereka skO skO

142 minum di- nEm i-nEm

143 mulut svadOn sva?

144 muntah b-y-arOrEm au

145 nama snOn snOn snOn snOn

146 napas yoy nasu?

Page 416: PEMETAAN BAHASA BIAK

142  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

147 nyanyi disEn, dow kO-disEn

148 orang snOn gaku snOGkaku

149 panas i-sam, sam sam-sam

150 panjang i-kwan, kwan i- kwan

151 pasir yEn yEn

152 pegang d- ufe uf 153 pendek i-knampu kwam ba

154 peras dOmEs fam-fOr

155 perempuan bin vin 156 perut snE- war snE

157 pikir kyara s-warusEr

158 pohon ay knam ay knam

159 potong k-y-Or karuk

160 punggung dOkOr dOkOr

161 pusar snepOs snepum

162 putih pyOpEr pyOpEr

163 rambut pik ba snOm buriyam 164 rumput bus avris

165 satu OsEr OsEr 166 saya aya aya

167 sayap prEr vrapEr

168 sedikit kerem Ggun kErmGgun

169 sempit fyOs fyOs 170 semua nakam na-kam

171 siang i- snay risna

Page 417: PEMETAAN BAHASA BIAK

143  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

172 siapa mansey ri mandiri

173 suami swari swa

174 sungai war war bedaf

175 tahu fawi fawi

176 tahun sawun Saran 177 tajam isar, sar i-sar

178 takut i-mgak makaka?

179 tali kavray avra

180 tanah saprOp saprOp

181 tangan vramin, bra vra

182 tarik paw, p-y-aw yEr

183 tebal i-kpOr i-kpOr

184 telinga neram k|na

185 telur pnOr pnOr

186 terbang i-rOb i-rOb

187 tertawa i- mbrif kama mrif

188 tetek sus sus

189 tidak OrOba, OrOb rO ba

190 tidur de- nEf E-nEf 191 tiga kyOr kyOr

192 tikam (me-) i-wan ya-swO

193 tipis i- mbrEpEk i-kpOr ba

194 tiup i-wuf i-wuf

195 tongkat aGgyOn aGgyOn

196 tua mansar, i- mbray

mansar

Page 418: PEMETAAN BAHASA BIAK

144  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

197 tulang kOr kOr

198 tumpul i-pup, pup k-y-OvEr

199 ular ikak ika? 200 usus snE- war snE- war

201 alis |mgabe |mga-bur 202 bahu erday, arday arda

203 betis wE sOp wE- mOr

204 bibir s-barif s-warif

205 bulu bur bur

206 bulu mata |mga-bur yawEr

|mga-bur

207 cambang ur bur, urBur swabur

208 dada randEr andEr

209 dagu ur wur

210 dahi randar andar

211 gigi nakOr nak

212 gusi nafrEn ampEr

213 hidung s-nOni kOr snO

214 ibu jari vrampin sinan vrampin eba

215 janggut ur bur swa bur

216 jari vrampin vrampin

217 jari manis vrampin vrampin be bye

218 jari tengah frampin vrampin fandu

219 kelingking wrampin kinEs vrampin kasun

220 kaki wEmin wE

Page 419: PEMETAAN BAHASA BIAK

145  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

221 kepala bukOr wru

222 keringat dOmEs dOmEs 223 kerongkongan arOrEn arOrEn 224 ketiak vravap vavap

225 kuku bey be

226 kulit kif rip

227 kumis ur bur swa bur

228 langit-langit farsOs swabO?

229 leher sasukOr sasu

230 lengan vrasOp arda 231 lidah ramar ramar,kaprer

232 ludah aninEf aninEf 233 mata mgamOr |mga 234 mata kaki pinur pir

235 ompong i-mbru namufEr

236 otak akuk akuk 237 paha wEsOp wEkraf

238 pantat kOdOn krO

239 paru-paru kEn papisEn 240 pelipis vOvEr |mgapir 241 pergelangan

tangan brabOn fafisu

242 perut snewar snE

243 pinggang siver sifEr

244 pinggul siverpum sifEr

245 pipi fOfEr fOfEr

Page 420: PEMETAAN BAHASA BIAK

146  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

246 pundak Erday arda

247 pusar snE- pum snE- pum

248 rambut pik snOm buriyam

249 rusuk da:r rar

250 siku brapur vrapur

251 tangan bramin vra 252 telapak tangan brabam vravam

253 telinga kneram k|na

254 telunjuk brampin vrampin b|kur 255 tengkuk (kuduk) aur snur sasu kOr 256 tubuh bakEn bakEn

257 tulang kering wepambOk wEsnapOr

258 tumit wekurEb wE kuwEr

259 tungkai wE min wE 260 ubun-ubun masEf masEf

261 urat urEk  urEk

262 wajah mamam parpOn

263 kakak eba, nayEk vEba

264 kakak laki nayEk snOn vEba snOn

265 kakak perempuan

nayEk bin vEba vine

266 kakak laki-laki ayah

kma eba i-dadi vEba

267 kakak perempuan ayah

sna eba i-nan vEba

268 adik eknik kanik

269 adik laki-laki ayah

kma kasun kmakasun

Page 421: PEMETAAN BAHASA BIAK

147  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

270 adik perempuan ayah

sna kasun sna kasun

271 anaknya cucu up akak

272 besan bam bam

273 cucu kpu kpu

274 ipar rifyO rifyO

275 ipar laki-laki rifyO snOn rifyO snOn

276 ipar perempuan rifyO bin rifyO vin

277 kakek apus snOn kpu

278 nenek apus bin kpu

279 menantu imbukin, mambukin

manbikin, imbikin

280 mertua imba~nO, mamba~nO

mamba~nO, imba~nO

281 ponakan fnO rOmawa

282 angkuh awow, ararEr da-wow

283 bagus pyum i-pyum

284 bengkok kaparawEr, kaprow

ya-parawEr

285 berani mambri, ya- mkak ba

rarEr

286 berbulu bye burbur kum-kum

287 bersih i-srEn, sarandEn i-srEn

288 bijaksana fawi nanEm i-pyum

289 biru r- y- umEk rumEk

290 bodoh i-diw ~naonawEr 291 boros da-fafEr bey amnabe

292 botak i- vyOr vru brO

Page 422: PEMETAAN BAHASA BIAK

148  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

293 buta i-praf praf

294 cepat fasaw fasaw

295 cerdas i-fawi nanEm fawawi

296 coklat SaSEk paswas 297 gampang i-pyan, pyan b-y-abO?

298 gelap pampan pampan

299 gemuk bye bakEn baba

300 halus i-srow i-srow

301 harum dirEf i-snarEm bye

302 haus i‐mbrow mbrow

303 hemat i-kar|ndam karamram

304 jelek i- pyum ba bye ba

305 kaku i-pOk da-raryOf

306 kasar pyan, yewurwur pakrEk

307 kaya ~nana b|nanak 308 kelabu p-y-a fafEn madafduf

309 kembung i-pis sneba

310 kempis k-y-apsOs i-prus

311 kikir dan farm bram karam ram

312 kuat sambraf pOk

313 kurus kakOr kOrkOr

314 lama f-y-OrO f-y-OrO

315 lambat wawas, fawas uryar 316 lemah pik ba i-pok ba

317 luas dabam dabam

Page 423: PEMETAAN BAHASA BIAK

149  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

318 malu mamiyay i-ma?

319 manis mar|n ndEn i-prey

320 manjur nik, i-nik i-prey

321 marah i-rmOmEn, da-rmOmEn, i-nsOr

i- msOr

322 merah hati i-rik bOs snEri rik

323 miring fnEwEr fnEwEr

324 miskin ~nana ba ~narO ba 325 muda b- y- abO b-y-abO?

326 mudah bangun i-kandOr, kandOr, kanandOr

kandOr

327 pahit sarmar sarmar

328 pangkal knam fyOr

329 pemalas myarm ba myar|m ba 330 pemalu mami yay mya mya

331 pemarah dar mOmEn i-masasOr

332 pemurah bye nabye anabye?

333 pinggir andir andir

334 pintar fawi nanEm fawawi?

335 rajin ~naren myarEn

336 rakus i- nambri karmOmEn

337 ramah bye nabye bayayE?

338 rendah i-knampu sabu?

339 ringan srawEn m- y- anan 340 sabar wa-wafe sawarwar

Page 424: PEMETAAN BAHASA BIAK

150  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

341 sakit duf daf duf

342 salah sasar Sasar 343 sehat prey mamam

344 sopan SOwi bayayE?

345 sulit sam swEn sam swEn 346 takut |-mgak makakak

347 tegak abyObEr i- napEs

348 tenang knOn fasis

349 tengah fadu fandu

350 terang i-snay i-snay

351 terkejut kandOr kandOr

352 tidak adil k-y-aku ba, k-y-aku ba

kaku ba

353 tidak buta m-y-ame ~ i- praf ba 354 tidak malu i-mamiyay ba i-may ba

355 tidak sabar i-darmOmEn i-waf ba

356 tinggi kaki i-kaki

357 ujung ka-duwOr mun

358 usang i-kwar, kwar naknak

359 ambil w-un w-un

360 angkat (me-) naGkaw wow

361 asuh (me-) f-y-an s-w-us

362 ayun i-wa-way ka-wawi

363 baca waSa waSa

364 bangun i-kbOk abibEr

365 berak k-y-apu kapu

Page 425: PEMETAAN BAHASA BIAK

151  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

366 bopong da-bEn sasasu

367 buang i- s-awEn wa-san

368 bujuk f-y-ayar sasus

369 buka f-y-as i-byas

370 didik (me-) f-y-arkOr farkOr

371 dukung (gendong)

i-kapOk p-y-Ok

372 gandeng fyar Ggin Sare 373 gantung k-y-af k-y-af, Saf

374 genggam da-mEk sErEpEn

375 henti (ber-) i-mnay mnay

376 hirup sOsEf mnasu

377 hitung (dalam hati)

k-y-Or fasis karkOr

378 ingat i-wasEn swarEpEn 379 injak da-rEk da- rEr 380 intai f-y-amak knEnEf

381 jilat r- y-- Eb r- y-- Ef 382 jongkok k-y-unEm k-y-On sasOr

383 junjung da-sOr da-sOr

384 kelahi (ber-) mamun-mun mamun-mun 385 kencing sampO kambO war 386 kulum SOsef r-y-Om

387 kunyah m-y-am namnam

388 ladang (ber-) i-frur yaf yaf

389 larang (me-) ananun da-dwarE?

Page 426: PEMETAAN BAHASA BIAK

152  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

390 lari i-frar, frar fanandar

391 lepas p-y-ir pir

392 letakkan rir randir

393 letus (me-) i-kpEf mEf

394 lirik m- y- am karandir

m- y- am fris

395 lotot (me-) da-bak m-y- am rarmomEn

396 ludah (me-) da-ninEf aninEf

397 lupa bye prO fanandEr

398 mandi i-masi ma-sasi

399 mandikan (me-) i-masiyi ya-masi

400 mimpi (ber-) mafu mafu

401 muntah rawOrem awu?

402 naik dEk w Ek

403 nyala (me-) i-nanEm, i-sak i- snay

404 nyenyak mOsEr musEr

405 panah (me-) i- kfO i-kfO?

406 panggil d-Or d- Ore 407 pejamkan mata da- ruf, ya- ruf da- ruf 408 peluk da-bEn, f-y-Or f-y-Or

409 pergi r-y-a r-y-a

410 picingkan mata andyar da-rfuf

411 pikul v- y- ar var

412 potong karuk, k-y-aruk pErEm

413 pukul m-y-un mun

Page 427: PEMETAAN BAHASA BIAK

153  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

414 putus i-muk, muk mu? 415 raba p-y-an aram-ram

416 rangkul f-y-Or Sare 417 sandar snEvEr sandEm

418 selam da- rOn da- rOn 419 senandung (ber-

) m-y-awum ~nurEm

420 sentuh p-y-anik b-y-ar

421 simpan i-kram ardadu

422 simpuh (ber-) k-y-uk wepur k-y-ain wEpur

423 suap (me-) f-y-an f-y-an

424 suruh i-wan i-wan

425 susui (me-) Sus Sus 426 tanam k-y-er kakEr

427 tangis (me-) k- y- anEs y-anEs

428 tari i- fyEr fyEr

429 telan d-OrEn d-OrEn

430 tungkup (-el-) p-y- ayOp d-Of

431 tendang i-skOp skOp

432 tenggelam i-msar i-sar

433 terbenam sun sun 434 terbit deke, da-ban i-dEk

435 teriak dare d-ar

436 terima i- smay i- sma?

437 tidurkan byera denef dasus

438 tinju k-y-uk, k-y- k-y-uk

Page 428: PEMETAAN BAHASA BIAK

154  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

ukEr

439 tulis f-y-as fas

440 tunjuk k-y-ur, vasna kur

441 turun da-dO sabu

442 tusuk i-wan, k-y-uk kuk

443 urut p-y-am fyOr da-fuf

444 usap i-sfu i-sfu

445 akan ya-be, ya-be i-nari

446 atau rO baydO i- mbur 447 belum OrObayim rObaim

448 besok mesri mEsEr

449 dahulu rOmpOndya fyOri wara

450 dari rOwaker rO

451 di dalam rOdO rO vandum 452 di luar rOvandi rO vandi

453 di sana rOdiwa rO Orwa

454 hari ini rasine ras ine

455 jarang raruwas, swaf swaf swaf 456 kadang-kadang swek ras swaf 457 ke be ve

458 kemarin mandOb|ndya rasO vinda

459 kepada varO farO

460 lusa isnay mEsEr wEndi

461 pernah kwar raSa

462 sedang iSa sa

Page 429: PEMETAAN BAHASA BIAK

155  

No. Berian Korido (19) Kansay (20)

463 sekarang knikine vEri

464 selalu rasras ryakEr

465 seringkali kEr Far Swaf

466 sudah kwar pOsa 467 supaya insama insarO

468 tadi insandya kniki riyafa

469 tetapi fama infama 470 tiba-tiba fyOrBa kanandOr

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 430: PEMETAAN BAHASA BIAK

156