pemerintah kabupaten minahasa tenggara - mitrakab.go.id · bupati minahasa tenggara mohon untuk...

94

Upload: phungquynh

Post on 07-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan

penyertaanNya Pemerintah Kabupaten Minahasa

Tenggara dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa

Tenggara Tahun 2016 yang merupakan

pertanggungjawaban atas penyelenggaraan tugas

pemerintahan selang tahun anggaran 2016.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun

2016 ini, mengulas tentang pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten

Minahasa Tenggara atas kinerja pelaksanaan Visi dan Misi Bupati selama periode

2013-2018 yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa

Tenggara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun

2013-2018.

Pencapaian atas kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

terhadap prioritas pembangunan, telah dijabarkan dan dilaporkan dalam Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2016 ini secara komprehensif sesuai muatan

penulisannya. Banyak keberhasilan yang telah dicapai, namun harus juga diakui

dengan jujur, bahwa perkembangan dinamika lingkungan strategis dibidang

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang terus berlangsung saat

ini, senantiasa membawa perubahan dan masalah, sehingga kita harus terus

melakukan kerja besar, melakukan lompatan-lompatan besar, cerdas dan

inovatif dalam mensolusikan berbagai permasalahan bangsa dan daerah

ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sehingga mampu

memperoleh hasil yang luar biasa dalam upaya meningkatkan kualitas

pembangunan daerah dan pelayanan publik menuju pada kesejahteraan

masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ii

Harapan kami, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa

Tenggara Tahun 2016 ini dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak

yang membutuhkan, serta bermanfaat sebagai bahan penyempurnaan berbagai

kebijakan Pemerintah Daerah di tahun yang akan datang, terima kasih.

PENGOLAH PARAF

Kepala sub bagian Tata Laksana

Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Asisten Administrasi Umum

Sekretaris Daerah

Wakil Bupati Minahasa Tenggara

Bupati Minahasa Tenggara Mohon Untuk ditandatanga

ni

BUPATI MINAHASA TENGGARA

JAMES SUMENDAP

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah

pengembangan dalam penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan bertanggungjawab.

Berdasarkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu

“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN” dengan Misi

yaitu :

1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,

demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan);

2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas,

serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan Masyarakat);

3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian

(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang

semakin kondusif (Sukses Perekonomian);

4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas

transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan

pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses

Pembangunan);

5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai

resiko bencana (sukses lingkungan hidup).

Berdasarkan hasil pengukuran, analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016, keseluruhan capaian kinerja

dikategorikan “berhasil”. Pencapaian Kinerja dari Sasaran-sasaran Strategis akan terus

ditingkatkan, dan untuk keseluruhan dijelaskan lengkap dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iv

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

TAHUN ANGGARAN 2016

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

Tahun Anggaran 2016 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi

yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah

Kabupaten Minahasa Tenggara.

Reviu bertujuan untuk memberi keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan

secara akurat, andal dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan

perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja

ini.

Ratahan, Maret 2017

Inspektur Daerah

ROBERT J. ROGAHANG, SE

NIP. 196008031986081002

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………. i

RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………. iii

PERNYATAAN TELAH DI REVIU …………………………………….. iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………... vii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Gambaran Umum ………………....………………………. 1

I.2 Kedudukan, Kewajiban, Tugas dan Wewenang

Gubernur ……………………………………………..…… 4

I.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat

Daerah ……………………..……………………….. 9

1.4 Rencana Stategis …………………………………………… 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA 16

Perjanjian Kinerja 19

BAB III AKUTABILITAS KINERJA

III.1 Capaian Kinerja Organisasi .…………………………… 21

III.2 Realisasi Anggaran ……………………………........... 86

BAB IV PENUTUP …………………………………….………… 88

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN KONDISI DAERAH

Kabupaten Minahasa Tenggara adalah salah satu Kabupaten di

antara 15 Kabupaten/Kota (11 Kabupaten dan 4 Kota) yang ada di

Provinsi Sulawesi Utara. Ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara adalah

Ratahan, berjarak sekitar 80 km dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi

Utara. Kabupaten Minahasa Tenggara secara administratif telah ditetapkan

dengan UU No. 9 tahun 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari

kabupaten induknya yaitu Kabupaten Minahasa Selatan.

Adapun batas Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Amurang Timur

dan Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Langowan

Kabupaten Minahasa dan Laut Maluku

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Maluku dan Kecamatan

Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow;

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Ranoyapo

dan Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan.

Secara Geografis, Kabupaten Minahasa Tenggara terletak antara :

1240 30’24” - 1240 56’24” BT

10 08’19” - 00 50’46” LU

LUAS WILAYAH

Luas wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah 730,62 Km2 atau

73.062 Ha, yang secara administratif terbagi menjadi 12 kecamatan.

Kecamatan terluas adalah kecamatan Ratatotok dengan luas 10.418 Ha

yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Touluaan Selatan dengan luas

10.180 Ha, sedangkan Kecamatan Tombatu Timur sebagai kecamatan

yang terkecil dengan luas 1.881 Ha serta Kecamatan Tombatu Utara

dengan luas 3.717 Ha.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2

Tabel 2.1 Luas Wilayah Administratif

No Kecamatan

Luas Wilayah

Administratif

(Ha)

Prosentase (%)

1. Belang 7.517 10,28

2. Pasan 4.979 6,81

3. Pusomaen 5.362 7,34

4. Ratahan 6.163 8,43

5. Ratahan Timur 6.399 8,76

6. Ratatotok 10.418 14,26

7. Silian Raya 4.375 5,98

8. Tombatu 6.795 9,30

9. Tombatu Timur 1.881 2,55

10. Tombatu Utara 3.717 5,08

11. Touluaan 5.276 7,22

12. Touluaan Selatan 10.180 13,93

Luas Total 73.062 100

Sumber : Mitra Dalam Angka 2015

TOPOGRAFI

Topografi sebagiaan besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah

bergunung-gunung dan berbukit-bukit yang membentang dari Utara sampai ke

selatan. Diantaranya terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga

sekarang, salah satu gunung yang masih aktif tersebut adalah gunung api Soputan

dengan tinggi 1.780 m yang terletak di antara perbatasan Kabupaten Minahasa

Tenggara dan Minahasa Selatan serta Kabupaten Minahasa. Untuk ketinggian,

wilayah Minahasa Tenggara memiliki ketinggian antara 0 m (Pantai Kec. Ratatotok,

Belang, Pusomaen) hingga ketinggian 1.750 m (lereng G. Soputan di Kec. Ratahan

dan Kec.Silian Raya).

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 3

B. GAMBARAN PEMERINTAHAN

Penyelenggaraan Negara mempunyai peranan yang sangat menentukan untuk

mencapai cita-cita perjuangan bangsa mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. untuk

mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang mampu menjalankan fungsi dan

tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab maka berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme perlu diletakkan

asas-asas penyelenggaraan negara. Salah satu asas penyelenggaraan negara

tersebut adalah asas akuntabilitas. Dalam rangka itu pemerintah telah menerbitkan

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai instansi pemerintah juga

berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah kepada

Presiden, dimana penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Minahasa Tenggara tahun 2016 ini dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban

untuk mempertanggungjawabkan hasil pengukuran kinerja yang telah ditetapkan

berdasarkan Perjajian Kinerja Tahun 2016 sesuai target kinerja dalam RPJMD 2013-

2018Kabupaten Minahasa Tenggara dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

menggambarkan keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran strategis

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara,disamping itu penyusunan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah ini juga ditujukan sebagai umpan balik untuk

memperbaiki kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dimasa yang akan

datang.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 4

I.2. KEDUDUKAN, KEWAJIBAN, TUGAS DAN WEWENANGBUPATI

A. KEDUDUKAN :

Bupati yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil

pemerintah di wilayah Kabupaten dan dalam pelaksanaan tugasnya

bertanggung jawab kepada Presiden melalui Gubernur.

Di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Bupati dibantu

oleh Wakil Bupati.

B. KEWAJIBAN :

Bupati dan Wakil Bupatiberkewajiban :

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;

c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

d. melaksanakan kehidupan demokrasi;

e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;

f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan

pemerintahandaerah;

g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;

h. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;

i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan

daerah;

j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan

semua perangkat daerah;

k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan

daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.

C. TUGAS DAN WEWENANG

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah, maka Bupati sebagai Kepala Daerah Kabupaten

mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 5

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

2. Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah;

3. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan

bersama DPRD;

4. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada DPRD untuk

dibahas dan ditetapkan bersama;

5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah;

6. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan; dan

7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

I.3. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPERANGKAT DAERAH

A. SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

- KEDUDUKAN

Sekretariat Daerah Kabupaten adalah unsur staf Pemerintah

Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah Kabupaten

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

- TUGAS POKOK

Sekretariat Daerah Kabupaten mempunyai tugas membantu Bupati

dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan,

administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan

kepada seluruh perangkat Daerah Kabupaten.

- FUNGSI

1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah

Kabupaten;

2. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan;

3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan

sarana Pemerintah Daerah Kabupaten;

4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 6

B. SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

- KEDUDUKAN

Sekretariat DPRD Kabupaten merupakan unsur pelayanan terhadap

DPRD Kabupaten, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara

administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten.

- TUGAS POKOK

Sekretariat DPRD Kabupaten mempunyai tugas memberikan

pelayanan administratif kepada anggota DPRD Kabupaten.

- FUNGSI

1. Fasilitasi rapat DPRD Kabupaten;

2. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan kerja serta urusan rumah tangga

DPRD Kabupaten;

3. Pengelolaan Tata Usaha DPRD Kabupaten;

4. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kebutuhan DPRD Kabupaten.

C. DINAS-DINAS

- KEDUDUKAN Dinas Kabupaten adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

- TUGAS POKOK

Dinas Kabupatenmempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan

desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta

kewenangan Kabupaten/Kota.

D. LEMBAGA TEKNIS DAERAH

- KEDUDUKAN :

Badan/Kantor Kabupatenadalah unsur penunjang Pemerintah

Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Badan/Kantor yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah Kabupaten.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 7

- TUGAS POKOK :

Badan/Kantor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan

pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

E. STRUKTUR ORGANISASI

Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah sebagai berikut :

1. DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

1. Sekretariat Daerah yang terdiri dari :

a. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, meliputi :

1. Bagian Hukum dan Perundang-undangan

2. Bagian Pemerintahan dan Humas

3. Bagian Sosial Kemasyarakatan

b. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, meliputi :

1. Bagian Perekonomian

2. Bagian Pembangunan

3. Bagian Sumber Daya Alam

c. Asisten Bidang Administrasi Umum

1. Bagian Umum dan Perlengkapan

2. Bagian Administrasi Pimpinan dan Protokol

3. Bagian Keuangan

4. Bagian Organisasi dan Tatalaksana

2. Sekretariat DPRD yang terdiri dari :

1. Bagian Risalah dan Persindangan

2. Bagian Umum dan Perlengkapan

3. Bagian Keuangan

4. Bagian Pengelolaan Keuangan

3. Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari :

1. Inspektorat Daerah

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 8

2. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

5. Badan Ketahanan Pangan

6. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah

7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

8. Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan

9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

10. Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah

11. Kantor Arsip dan Perpustakaan

4. Dinas Daerah, terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

3. Dinas Kelautan dan Perikanan

4. Dinas Pekerjaan Umum

5. Dinas Kesehatan

6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

7. Dinas Perhubungan

8. Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, UMKM dan Pasar

9. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

10. Dinas Kehutanan dan Perkebunan

11. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial

12. Dinas Pertanian dan Peternakan

13. Dinas Pendapatan Daerah

5. Lembaga Lain, yang terdiri dari :

1. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

3. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

4. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

5. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri

6. Kecamatan yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 144 Desa/Kelurahan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 9

Adapun keadaan ASN yang ada di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah

sebagai berikut :

a) Jumlah Pegawai : 2.743 orang

b) Keadaan menurut jenis kelamin:

Laki-laki : 1.030 orang

Perempuan : 1.713 orang

c) Keadaan menurut pendidikan :

SD : 1 orang

SMP : 3 orang

SMA : 428 orang

D1 & D2 : 246 orang

D3 & D4 : 231 orang

S1, S2 & S3 : 1.834 orang

d) Keadaan PNS menurut Golongan

GOLONGAN RUANG

D C B A JUMLAH %

1. IV 1 39 600 1.118 1.758 27,10

2. III 1.078 837 1.107 651 3.673 56,61

3. II 209 299 270 226 1.004 15,47

4. I 12 26 5 10 53 0,82

J U M L A H 6.488 100

1.4. RENCANA STRATEGIS

LLaappoorraann KKiinneerrjjaa IInnssttaannssii PPeemmeerriinnttaahh PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa

TTeennggggaarraa TTaahhuunn 22001166 mmeerruuppaakkaann ttaahhuunn KKeettiiggaaddaallaamm ppeennyyaammppaaiiaann

ppeerrttaanngggguunnggjjaawwaabbaann kkiinneerrjjaa ddaarrii RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh

((RRPPJJMMDD)) PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa TTaahhuunn 22001133 –– 22001188 yyaanngg

ddiittuuaannggkkaann ddaallaamm PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa NNoommoorr 0099 TTaahhuunn

22001144 yyaanngg ddiissuussuunn sseebbaaggaaii ddaassaarr ddaann ttoollookk uukkuurr ppaaddaa ppeennyyeelleennggggaarraaaann uurruussaann

ppeemmeerriinnttaahhaann,, ppeemmbbaanngguunnaann ddaann kkeemmaassyyaarraakkaattaann ddii KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa

TTeennggggaarraa..

DDaallaamm PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa NNoommoorr 0099 TTaahhuunn 22001144

ttaannggggaall 1100 OOkkttoobbeerr 22001144 tteennttaanngg RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 10

KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa mmeennggaammaannaattkkaann vviissii ddaann mmiissii ppeemmbbaanngguunnaann

MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa..

RReennccaannaa SSttrraatteeggii PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa mmeelliippuuttii::

V I S I

“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”

M I S I

Untuk mewujudkan Visi Daerah Minahasa Tenggara, maka telah ditetapkan misi

sebagai berikut :

1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,

demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai (Sukses

Pemerintahan);

2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin

berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan

Masyarakat);

3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian

(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha

yang semakin kondusif (Sukses Perekonomian);

4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan

aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta

pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses

Pembangunan);

5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai

resiko bencana (sukses lingkungan hidup).

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

sebagaimana telah ditetapkan, maka dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah

dan operasional melalui Sasaran Strategis yang merupakangambaran kinerja Tahun

2016. Keterkaitan Sasaran Strategis dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013–2018,

selengkapnya diurai dalam tabel sebagai berikut :

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 11

Misi 1 :

Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,

demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1.1

Mewujudkan kepemerintahan yang

menjunjung supremasi hukum dan.

Demokratis

1.

Meraih opini terbaik yakni wajar tanpa

pengecualian (WTP) atas hasil audit BPK

terhadap laporan keuangan setiap tahun

dan mempertahankannya hingga tahun

2018, sehingga menjadi percontohan

pengelolaan keuangan terbaik;

1.2

Mewujudkan kepemerintahan yang

profesional dan melayani

2.

3.

4.

Meraih predikat sebagai salah satu

daerah percontohan dalam pelaksanaan

reformasi birokrasi hingga tahun 2018

Meraih predikat sebagai salah satu

daerah daerah percontohan dalam

percepatan pemberantasan korupsi

hingga tahun 2018

Meraih predikat sebagai salah satu

daerah percontohan dalam pelayanan

publik terbaik pada tahun 2018

1.3

Mewujudkan kepemerintahan yang

rukun dan damai

5.

6.

7.

Berkembang dan lestarinya budaya

gotong royong masyarakat

Meningkatnya pemahaman dan

penghargaan terhadap adat istiadat dan

kearifan lokal dalam masyarakat

Berkembangnya toleransi antar umat

beragama dan antar etnis

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 12

Misi 2 :

Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin

berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

2.1

2.2

2.3

Mewujudkan pelayanan pendidikan

yang berkualitas dan merata bagi

seluruh masyarakat.

1

Tersedianya sarana dan prasarana gedung

sekolah yang memadai

2. Angka melek huruf (AMH) mencapai

99,99% pada tahun 2018

3.

Rata-rata lama sekolah siswa mencapai

12 tahun pada tahun 2018

4. Sampai tahun 2018 seluruh guru sudah

bersertifikasi

Mewujudkan pelayanan kesehatan

yang semakin berkualitas guna

meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

5. Angka harapan hidup (AHH) mencapai

angka 70,5 tahun

6. Tersedianya regulasi standar pelayanan

kesehatan

7. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan

yang memadai

8. Tersedianya tenaga kesehatan yang

memadai

9. Terlaksananya pelayanan kesehatan di

seluruh wilayah kabupaten

10 Pelayanan jamkesda secara keseluruhan

(universal coverage) bagi semua warga

masyarakat minahasa tenggara pada tahun

2018

11. Meraih prestasi terbaik di bidang kesehatan,

yakni sebagai daerah kabupaten sehat

pada tahun 2016

Mewujudkan masyarakat Minahasa

Tenggara yang memiliki kualitas

dan daya saing

12. Indeks pembangunan manusia (IPM)

mencapai angka 75

13. Pada tahun 2018 penduduk miskin hanya

sebesar 12%. Pengangguran hanya

sebesar 5,1%, dan tingkat partisipasi

angkatan kerja mencapai 75%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 13

Misi 3 :

Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari,

pertanian (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan

kesempatan berusaha yang semakin kondusif.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

3.1 Menciptakan perekonomian

Minahasa Tenggara yang handal,

yang berbasis potensi bahari,

pertanian (kelapa) dan pariwisata.

1 Ditetapkannya Kawasan Strategis Cepat

Tumbuh (KSCT) di Kabupaten Minahasa

Tenggara

3.2 Menciptakan iklim investasi dan

kesempatan berusaha yang

semakin kondusif yang dapat

memacu pertumbuhan ekonomi

dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

2 Ditetapkannya beberapa wilayah Kabupaten

Minahasa Tenggara sebagai kawasan

minapolitan

3 Meningkatnyakontribusi PAD dari sektor

kelautan dan perikanan

4 Adanya sentra agropolitan kelapa dan

turunannya sehingga mampu meningkatkan

nilai ekonomis produk berbasis kelapa

5 Terciptanya bargaining position yang kuat

dalam mengendalikan harga kopra

6 Meningkatnya kontribusi sektor

pertanian/perkebunan hingga 40% dalam

pembentukan PDRB dan pertumbuhan

ekonomi hingga tahun 2018

7 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada

tahun 2018 mencapai angka7,5%

8 Meningkatnya PAD mencapai angka Rp. 15

milyar dan pendapatan perkapita penduduk

mencapai angka Rp. 17 juta sampai tahun

2018

9 Meningkatnya arus kedatangan wisatawan

domestik pada tahun 2018 sebanyak 6.000

orang dan wisatawan mancanegara sebanyak

1.000 orang

10 Meningkatnya jumlah dan nilai investasi di

Kabupaten Minahasa Tenggara

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 14

Misi 4 :

Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas

transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan

pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

4.1 Membangun infrastruktur publik yang

baik dan berkualitas

1 Mempercepat tuntasnya jalan Touluaan-

Amurang pada tahun 2014, jalan tombatu-

ratatotok pada tahun 2015

4.2

Meningkatnya aksebilitas transportasi

yang mampu menjaga keterhubungan

antar wilayah, baik dalam skala lokal,

regional (kabupaten) maupun antar

kabupaten dan antar provinsi.

2

Mempercepat peningkatan status jalan

Liwutung-Tababo menjadi jalan provinsi

4.3 Meningkatkan kualitas sarana dan

prasarana perhubungan dan

telekomunikasi

3 Mempercepat peningkatan status jalan

kabupaten menjadi jalan propinsi sepanjang

100 km

4.4 Meningkatkan pengelolaan,

pengendalian pemanfaatan

sumberdaya mineral dengan peran

serta masyarakat

4

Terbangunnya jaringan infrastruktur yang

menjangkau wilayah perbatasan,

perkampungan, pedalaman dan pesisir

4.5 Meningkatkan cakupan pelayanan

energi listrik

5 Mempercepat modernisasi pelabuhan barang

dan perikanan di Belang

4.6 Menyediakan air bersih bagi seluruh

masyarakat Minahasa Tenggara

6 Mempercepat peningkatan kualitas

pembangunan hingga di wilayah

perkampungan, pedalaman dan pesisir

4.7 Membangun sanitasi permukiman

7 Semua wilayah kabupaten termasuk wilayah

perkampungan dan pesisir serta wilayah

terluar bebas akses telepon seluler

4.8 Membangun saluran drainase 8 Terpasangnya jaringan telepon kabel serat

optik di ibukota kecamatan

4.9 Memfasilitasi pembangunan

perumahan rakyat yang murah dan

aman

9 Semakin tersedianya energi listrik serta

energi baru terbarukan di seluruh wilayah

kabupaten

4.10 Merehabilitasi rumah rakyat yang tidak

layak huni bagi masyarakat miskin

10 Semakin tersedianya sarana air bersih di

seluruh wilayah

4.11 Mewujudkan pemerataan

pembangunan hingga ke

perkampungan dan pesisir

11 Terfasilitasinya pembangunan perumahan

murah dan aman

4.12 Melaksanakan pembangunan tempat

pemakaman

12 Meraih prestasi sebagai daerah percontohan

percepatan pembangunan sanitasi

permukiman pada tahun 2017

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 15

Misi 5 :

Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai

resiko bencana

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

5.1 Menyediakan perencanaan

pembangunan yang berkelanjutan,

aman, nyaman dan menjamin

kelestarian lingkungan hidup.

1 Tersedianya semua dokumen rencana tata

ruang wilayah beserta seluruh rencana rinci

dan detailnya

5.2 Mewujudkan lingkungan hidup yang asri

dan bersih.

2 Terbangunnya kawasan perkotaan yang sesuai

dengan rencana rinci tata ruang wilayah

5.3 Menjaga ekosistem hutan dan terumbu

karang agar tetap lestari

3 Terehabilitasinya kawasan kritis dan rawan

bencanadi seluruh wilayah kabupaten

4 Terehabilitasinya sejumlah area habitat

terumbu karang di seluruh wilayah pesisir

5 Bertambahnya luas hutan bakau

6 Tersedianya TPA yang layak

5.4 Menjamin aktifitas pembangunan dan

kehidupan masyarakat bisa berlangsung

dengan aman dan terhindar dari resiko

bencana

7 Pembangunan infrastruktur pencegahan dan

perlindungan dari berbagai resiko bencana

serta pemulihan infrastruktur publik pasca

bencana

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 16

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka memperkuat Indikator Kinerja Utama pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara, maka disusunlah

Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 69 Tahun 2016 tentang Pengganti

Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-

2018, agar dalam pengukuran kinerja yang dimulai dari tahap perencanaan sampai

dengan pelaporan lebih jelas arah dan tujuannya. Adapun hubungan antara Visi dan

Misi Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Sasaran Strategis serta arah kebijakan

dalam Peraturan Bupati Minahasa TenggaraNomor 69 Tahun 2016 tentang Pengganti

Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-

2018 dapat dilihat pada table berikut ini :

Misi 1 :

Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis,

profesional, melayani, rukun dan damai

No Sasaran Arah Kebijakan Indikator

1

Terwujudnya

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

yang berkualitas

Meningkatkan kualitas

SDM birokrasi

Presentase Kasus Pengaduan

yang ditindaklanjuti

Presentase Jumlah Temuan

Eksternal dan Internal yang

ditindaklanjuti

Persentase pemenuhan

kompetensi ASN

Mengembangkan

layanan birokrasi yang

prima

Nilai Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah

Nilai Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah

Persentase Layanan Perijinan

yang diselesaikan sesuai dengan

SOP

Persentase cakupan kepemilikan

KTP

Persentase Penegakan Perda

Persentase pemilih yang

berpartisipasi

Persentase pencapaian prolegda

Meningkatkan Mutu

SDM dan Sistem

Perencanaan dan

Pengelolaan Keuangan

serta Aset Daerah

Persentase Keselarasan Program

Kegiatan RKPD dengan RPJMD

Opini Pemeriksaan BPK

Rata-rata persentase kesesuaian

APBDes dengan RPJMDes

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 17

Misi 2 :

Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas, serta

memberdayakan masyarakat

No Sasaran Arah Kebijakan Indikator

1

Terwujudnya derajat

kesehatan masyarakat

yang tinggi

Meningkatkan Sarana

Prasarana, SDM, dan

Akses serta Mutu

Pelayanan Kesehatan.

AKI per 100.000 kelahiran hidup

AKB per 1000 kelahiran hidup

Rata-rata jumlah anak dalam

keluarga

Meningkatkan

ketersediaan dan

keragaman pangan

secara berkelanjutan

Cakupan Balita Gizi Buruk yang

mendapat perawatan

Meningkatkan prestasi

olahraga

Persentase prestasi olahraga

tingkat propinsi, nasional yang

diikuti

Meningkatkan

pencegahan kecelakaan

transportasi

Persentase penurunan kecelakaan

lalu lintas

2

Terwujudnya akses dan

mutu pendidikan yang

berkualitas

Memperluas akses dan

meningkatkan mutu

pendidikan dasar

termasuk akses

pembiayaan bagi

penduduk miskin.

Angka Partisipasi Kasar dan

Angka Partisipasi Murni

Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Meningkatkan

pemenuhan standar

nasional pendidikan

Persentase kelulusan SD, SMP,

SMA

Misi 3 :

Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian (kelapa) dan

pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif.

No Sasaran Arah Kebijakan Indikator

1

Turunnya Jumlah

Masyarakat Kurang

Mampu

Meningkatkan

ketersediaan lapangan

pekerjaan dan

kemudahan usaha

Angka Pengangguran

meningkatkan

kesejahteraan keluarga Nilai Tukar Petani

2

Terwujudnya

perekonomian daerah

yang berkualitas

Meningkatkan usaha

produktif masyarakat

yang kompetitif

Persentase Kecamatan yang

memiliki pasar yang representatif

Meningkatkan Realisasi

Penanaman Modal dan

Perizinan Sektoral yang

berorientasi Kegiatan

Pemantauan,

Pembinaan dan

Pengawasan

Jumlah nilai investasi PMA dan

PMDN

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 18

3

Terwujudnya destinasi

pariwisata yang

berdaya saing dan

unggul

Meningkatkan kualitas

destinasi pariwisata

Jumlah objek wisata yang

memenuhi standar

Pengembangan

pariwisata melalui

penambahan destinasi

pariwisata dan

peningkatan promosi

pariwisata.

Jumlah Kunjungan Wisatawan

domestic dan mancanegara

4

Terpenuhinya

kebutuhan pangan

masyarakat

Intensifikasi dan

diversifikasi usaha tani

Produksi Tanaman Pangan

Produksi tanaman holtikultura

Meningkatkan kualitas

sumberdaya

peternakan

Peningkatan Produksi daging

5

Terpenuhinya

kebutuhan perikanan

masyarakat

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya,

Perekonomian,

Kelembagaan dan

sarana prasarana

Peningkatan Produksi Perikanan

Tangkap, Budidaya

Misi 4 :

Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas

transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan pembangunan

hingga ke perkampungan dan pesisir

No Sasaran Arah Kebijakan Indikator

1

Terpenuhinya sarana

dasar masyarakat

prasarana publik dan

prasarana dasar

masyarakat

Meningkatkan

aksesibilitas dan mutu

sarana dan prasarana.

Persentase Jalan Kabupaten

dalam kondisi mantap

Percepatan pemenuhan

kebutuhan layanan

dasar masyarakat.

Persentase luas irigasi kabupaten

dalam kondisi baik

2

Terwujudnya

lingkungan hidup yang

kualitas

Meningkatkan

pengendalian kualitas

Lingkungan hidup

Prosentase sumber air yang

dikonservasi

Indeks Tutupan Lahan

Volume sampah yang tertangani

Misi 5 :

Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko

bencana

No Sasaran Arah Kebijakan Indikator

1

Terciptanya kesadaran

masyarakat dalam

kesiapsiagaan bencana

Meningkatkan

pemahaman dan

kemampuan

masyarakat dalam

pengurangan resiko

bencana

Persentase kecepatan Reaksi

Tanggap Darurat Bencana yang

memenuhi respon time

2

Terwujudkan

pelestarian dan

pengembangan budaya

daerah

Mengoptimalkan

kualitas dan partisipasi

masyarakat dalam

pengembangan budaya

Jumlah Situs Budaya yang

dilestarikan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 19

PERJANJIAN KINERJA 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Terwujudnya penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang berkualitas

a. Presentase Kasus Pengaduan yang ditindaklanjuti

81%

b. Presentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal yang

ditindaklanjuti

45%

c. Persentase pemenuhan kompetensi ASN

100%

d. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

SANGAT TINGGI (ST)

e. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

CC

f. Persentase Layanan Perijinan yang diselesaikan sesuai dengan SOP

100%

g. Persentase cakupan kepemilikan KTP

75%

h. Persentase Penegakan Perda

100%

i. Persentase pemilih yang berpartisipasi

100%

j. Persentase pencapaian prolegda

100%

(12 Prolegda)

k. Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD

85%

l. Opini Pemeriksaan BPK WTP

m.

Rata-rata persentase

kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

100%

2 Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi

a. AKI per 100.000 kelahiran hidup

0 kasus

< 102/100.000 LH

b. AKB per 1000 kelahiran hidup

0 kasus

< 23/100.000 LH

c. Rata-rata jumlah anak dalam keluarga

2 anak

d. Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan

100%

e. Persentase prestasi olahraga tingkat propinsi, nasional yang diikuti

40%

f. Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas

45%

3 Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang

berkualitas

a. Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni

APK SD : 114,5%

APM SD : 91,25%

APK SMP : 91,9% APM SMP : 78,06%

APK SMA/MA : 78,2%

APM SMA/MA : 61,4% APK SMK : 78,2% APM SMK : 61,4%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 20

b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

8,39 tahun

c. Persentase kelulusan SD, SMP, SMA

SD ke SMP : 99,54% SMP ke SMA/SMK/MA : 99,03% SMA/SMK/MA ke PT /dunia usaha : 100%

4 Turunnya Jumlah Masyarakat Kurang Mampu

a. Angka Pengangguran 7.000 jiwa

b. Nilai Tukar Petani 100,5 poin

5 Terwujudnya perekonomian daerah yang berkualitas

a. Persentase Kecamatan yang memiliki pasar yang representatif

100%

b. Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN

30.000.000.000

6 Terwujudnya destinasi pariwisata yang berdaya

saing dan unggul

a. Jumlah objek wisata yang memenuhi standar

5 tempat

b.

Jumlah Kunjungan

Wisatawan domestic dan mancanegara

Domestik : 30.000 jiwa Mancanegara :

500 jiwa

7 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat

a. Produksi Tanaman Pangan 55.702 ton

b. Produksi tanaman holtikultura

1.440 ton

c. Peningkatan Produksi

daging 866,5 ton

8 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat

Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap, Budidaya

Perikanan Tangkap : 37.400 ton Perikanan Budidaya : 3.450 ton

9

Terpenuhinya sarana dasar masyarakat prasarana publik dan prasarana dasar

masyarakat

a.

Persentase Jalan

Kabupaten dalam kondisi mantap

67%

b. Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik

67,8%

10 Terwujudnya lingkungan

hidup yang kualitas

a. Prosentase sumber air yang dikonservasi

100%

b. Indeks Tutupan Lahan 2 lokasi

c. Volume sampah yang tertangani

324.967m³

11 Terciptanya kesadaran masyarakat dalam

kesiapsiagaan bencana

Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana yang

memenuhi respon time

100%

12

Terwujudkan pelestarian

dan pengembangan budaya daerah

Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan

38 BCB

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016

berdasarkan analisis terhadap sasaran strategis dengan mengukur capaian target

yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2016 dan Perjanjian Kinerja

2016 dan dengan melakukan analisis–analisis terhadap target–target yang akan

dicapai.

III.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

SASARAN 1

Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas

a. Indikator kinerja : Prosentase Kasus Pengaduan yang ditindaklanjuti

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 ProsentaseKasus Pengaduan

yang ditindaklanjuti 81% 87% 107,4%

Berdasarkan data Capaian Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di

atas menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai.

Untuk mengetahui jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti maupun pengaduan

yang ditindaklanjuti dapat dilihat pada tebel sebagai berikut :

NO URAIAN JUMLAH PENGADUAN

1 Pengaduan 9

2 Yang ditindak lanjuti 8

3 Belum ditindak lanjuti 1

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 22

Berdasarkan tabel diatas dapat di gambarkan lewat diagram sebagai

berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛

𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖 𝑥 100 %

Dalam pelaksanaan Penyelesain Pengaduan selain surat aduan di buat

Kotak Aduan di Inspektorat Kabupaten Minahasa Tenggara serta dibuka

nomor Kontak lewat telpon pengaduan.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini

dengan beberapa tahun terakhir

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015yang sebesar

80 % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja Naik. Bila dilakukan

Perbandingan realisasi data kinerja dari Tahun ke Tahun maka hasilnya

adalah sebagai berikut :

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Guna mencapai penyelesaian pengaduan masyarakat maka di dukung

dengan 1 (satu) Program dan 5 (lima) Kegiatan yang ditetapkan dalam

rencana kerja dan anggaran Inspektorat Daerah yaitu :

Tahun 2016Pengaduan

yang ditindak lanjuti

belum ditindak lanjuti

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

68

70

72

74

76

78

80

82

84

86

Percentase

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 23

Program : 1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Kegiatan : 1. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah

Daerah

2. Pelaksanaan Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa

3. Pelaksanaan Probity Audit

4. Pembinaan dan Pengawasan Terpadu

5. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

b. Indikator kinerja : Presentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal

yang ditindaklanjuti

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Presentase Jumlah Temuan

Eksternal dan Internal yang

ditindaklanjuti

45% 50% 111,1%

Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas

menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai.

Tercapainya indicator kinerja sasaran di dukung oleh peran Aparat

Pengawasan internal yang berkomitmen menyelesaikan tindak lanjut sesuai

dengan waktu yang ditentukan baik dari Pihak ekternal dalam hal ini Badan

Pengawas Keuangan Republik Indonesia perwakilan Provinsi Sulawesi Utara,

di mana sudah di buat rencana pelaksanaan (action plan) penyelesaian tindak

lanjut yang merupakan instrument dalam pelaksanaan tindak lanjut. Dalam

tindak lanjut di fokuskan pada aset dan penyelesaian kerugian keuangan

daerah.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini

dengan beberapa tahun terakhir

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 yang sebesar

25 % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja mengalami Peningkatan

Jumlah pencapaian. Bila dilakukan Perbandingan realisasi data kinerja dari

Tahun ke Tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 24

0

20

40

60

Realisasi Kinerja %

Realisasi Kinerja %

2014 20

2015 25

2016 50

2014

2015

2016

Adapun Rumusan Pencapaian Realisasi kinerja sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 %

Temuan Pengawasan sampai dengan Tahun 2016 sebanyak 630 Rekomendasi dan

yang ditindaklanjuti sampai dengan akhir Tahun 2016 sebanyak 318 Temuan yang

dapat di lihat pada chart di bawah ini :

sehingga berdasarkan rumus di atas dapat dihitung :

318 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖

630 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 % = 50 %

Jumlah Temuan

Temuan Pengawasan

Yang ditindak lanjuti

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 25

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2016 menargetkan

sejumlah LHP yang terbit tahun 2016 dari pemeriksaan eksternal yang

memiliki temuan yang berbeda-beda.Adapun kendala yang dihadapai dalam

pelaksanaan tindak lanjut yaitu adanya pihak terkait dalam temuan Badan

Pemeriksa Keuangan yang sudah tidak jelas keberadaanya dan tidak

koperatifnya Pihak – Pihak yang terbeban ganti rugi.

Dalam menindaklanjuti temuan itu jika ada yang bersifat TP/TGR maka

akan dilakukan koordinasi dengan tim majelis yang sudah dibentuk, disamping

itu dalam setiap pemeriksaan eksternal baik itu oleh BPK, Inspektorat Provinsi

dan lain-lain Inspektorat Kabupaten Minahasa Tenggara selalu mendampingi

sampai akhir pemeriksaan, sehingga apa yang dibutuhkan dalam

menindaklanjuti temuan eksternal dapat dipenuhi dengan tepat.

Guna mencapai Prosentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi

hasil pemeriksaan maka di dukung dengan 2 (dua) Program dan 16 (enam

belas) Kegiatan yang di tetapkan dalam rencana kerja dan anggaran

Inspektorat Daerah yaitu :

Program : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan : 1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)- SKPD

2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) – SKPD

3. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP)

4. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP)

5. Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP)

6. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD

7. Review Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)- SKPD

8. Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

9. Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah

(LPPD)

Program : 2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 26

Kegiatan : 1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala

2. Penyusunan Kebijakan Pengawasan Berkala

3. Inventarisasi Temuan Pengawasan

4. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

5. Monitoring dan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan

6. Gelar Pengawasan Pemuktahiran Data, dan Penyusunan

PKPT Tingkat Pusat dan Provinsi, Kabupaten/Kota

7. Penyusunan PKPT Kabupaten Minahasa Tenggara

c. Indikator kinerja : Persentase Pemenuhan Kompetensi ASN

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Presentase Pemenuhan

Kompetensi ASN 100% 71,41% 71,41%

Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas

menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tidak

tercapai, dimana dari target 100% realisasinya hanya mencapai 71,41%

sehingga capaian kinerja sebesar 71,41%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun

ini dengan beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Presentase Pemenuhan

Kompetensi ASN - 94,93% 100% 71,41% 71,41%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 yang sebesar

94,93% % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja mengalami

penurunan sedangkan untuk tahun 2014 tidak memiliki data capaian

kinerja.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Penyebab menurunnya capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan

capaian kinerja Tahun 2015 yaitu pada Tahun 2016 BKDD tidak

melaksanakan Diklat PIM IV karena kurangnya pagu anggaran yang

tersedia, dan capaian kinerja prosentase PNS yang menerima SK kenaikan

pangkat berjumlah 42,29 persen atau 296 dari target 700 juga prosentase

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 27

Pejabat Eselon III yang ikut dan lulus Diklat PIM III berjumlah 75 persen

atau 30 dari target 40.

Solusi yang ditempuh yaitu penyampaian lebih awal perihal batas waktu

dan syarat-syarat kenaikan pangkat per periode dan Penerapan “Kenaikan

Pangkat Otomatis” untuk kenaikan pangkat reguler.

d. Indikator kinerja : Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Nilai Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah

SANGAT

TINGGI (ST)

SANGAT

TINGGI (ST) 100%

Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas

menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai,

dimana dari target kinerja Sangat Tinggi (ST) sama dengan realisasi yang

dicapai sehingga capaian kinerja tercapai100%.

Nilai LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

dimana untuk Kabupaten Minahasa Tenggara memperoleh predikat sangat

tinggi se-Sulawesi Utara.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini

dengan beberapa tahun terakhir

Adapun capaian nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TAHUN SKOR PRESTASI

2014 1,9509 T

2015 3,1426 ST

2016 3,0411 ST

Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target setiap tahun dapat diperoleh

gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahun mengalami

kenaikan dimana pada tahun 2014 dengan prestasi “Tinggi” kemudian pada

tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu “Sangat Tinggi” dan

bertahan sampai tahun 2016.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 28

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Adapun capaian kinerja bila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir

dapat dilihat pada tabel berikut ini diagram berikut ini :

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam

mempertahankan Nilai LPPD merupakan wahana sinergitas dan sinkronisasi

penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah dan Pemerintah

dalam kerangka mengevaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah guna menunjang terwujudnya

kesejahteraan masyarakat.

1,9509

3,1426 3,0411

0,0000

1,0000

2,0000

3,0000

4,0000

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

NILAI LPPD KAB. MINAHASA TENGGARATAHUN 2014-2016

KET : SKOR 0 – 0,99 RENDAH SKOR 1 – 1,99 SEDANG SKOR 2 – 2,99 TINGGI SKOR 3 – 4,00 SANGAT

TINGGI

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 29

e. Indikator kinerja : Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Nilai Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah CC CC 100%

Adapun dalam rangka upaya sebagai bentuk akuntabiitas dari pelaksanaan

tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran maka pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Hal

terpenting yang dilakukan adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta

pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap

pengukuran kinerja. Berdasarkan data Kinerja Tahun 2015 yang tersaji

dalam tabel di atas menunjukan bahwa target kinerja pada Tahun 2015

tercapai, dimana dari target kinerja Sangat Tinggi “CC”sama dengan realisasi

yang dicapai sehingga capaian kinerja tercapai 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun

ini dengan beberapa tahun terakhir

Perkembangan Nilai Akuntabilitas Kinerja dari tahun ke tahun semakin

meningkat dimana ini merupakan bukti komitmen dari segenap jajaran

yang ada dalam meningkatkan efektifitas pelaporan kinerja. Pada tahun

2014 yang dievaluasi Tahun 2015 nilai Akuntabilitas kinerja Kabupaten

Minahasa Tenggara yaitu 31,03 (kategori C) sedangkan untuk tahun 2015

yang dievaluasi Tahun 2016 memperoleh nilai 50,15 (Kategori CC) atau

meningkat 19,12 dari tahun lalu.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Berdasarkan hasil yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Minahasa

Tenggara pada tahun 2016 dengan meraih predikat “CC” dalam Nilai

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 30

Evaluasi LKIP maka hal ini merupakan keseriusan dari Pemerintah dalam

hal meningkatkan kinerja Perangkat Daerah yang ada sehingga bisa

memperoleh hasil yang baik. Kedepannya pada tahun 2017 Pemerintah

Daerah akan menargetkan Nilai Evaluasi LKIP menjadi “B” sebagai bukti

komitmen dari Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara

meningkatkan kinerja.

Bupati Menerima Hasil Evaluasi LKIP oleh Menpan-RB

f. Indikator kinerja :Persentase Layanan Perijinan yang diselesaikan

sesuai dengan SOP

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase layanan perijinan

yang diselesaikan sesuai dengan

SOP

100% 100% 100%

Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas

menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai,

dimana dari target 100% dengan realisasi yang dicapai sebesar 100%

sehingga capaian kinerja tercapai 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini

dengan beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Persentase layanan perijinan yang diselesaikan sesuai dengan SOP

100% 100% 100% 100% 100%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 31

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 yang sebesar

100% maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016

realisasi Kinerja bergerak stabil di angka 100%.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Salah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang professional,

efektif dan efisien adalah dengan menerapkan standar operasional prosedur

pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dengan

adanya Standar Operasional Prosedur mampu membangun hubungan dan

tata kerja instansi pemerintah serta pelayanan public secara efektif dan

efisien. Sejak Tahun 2011, alur proses perijinan dilakukan sesuai Standar

Operasional Prosedur yang walaupun belum maksimal namun sudah bisa

dilaksanakan. Sampai tahun 2016, alur layanan perijinan semakin cepat

sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.

g. Indikator kinerja : Persentase cakupan kepemilikan KTP

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase cakupan kepemilikan

KTP 75% 79% 105,33%

Capaian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016

berdasarkan analisis terhadap sasaran starategis dengan mengukur predikat

nilai capaian kinerja di kelompokan dalam skala pengukuran ordinal

pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan

kategori capaian sebagai berikut : Persentase cakupan kepemilikan KTP

dengan target capaian 75 % capaian kinerjanya mencapai 79% dan realisasi

sebesar 105,33% sehingga dikategorikan berhasil.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Persentase cakupan

kepemilikan KTP 61% 69% 75% 79% 105,33%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 32

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian

realisasi Kinerja bergerak meningkat dimana pada tahun 2014 dengan

capaian 61% dan pada tahun 2015 dengan capaian 69%.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Berdasarkan kajian Pengukuran Indikator Kinerja Tahun 2016 Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Minahasa Tenggara, terdapat

permasalahan dan solusi, sebagai berikut :

1. Cukup besar jumlahnya penduduk yang belum memiliki KTP-el.

Pelaksanaan kegiatan ini sifatnya massal dan langsung dikendalikan dari

Ditjen Dukcapil Kemendagri, sedangkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten/Kota sebagai pelaksana Tugas Pembantuan yaitu

memfasilitasi kegiatan perekaman (mulai pemanggilan penduduk sampai

dengan penyiapan sarana penunjang) dan pendistribusian KTP-el.

tugas pencetakan KTP-el didelegasikan ke Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, Ditjen Dukcapil Kemendagri menangani pengadaan blanko

KTP-el, memantau dan mengendalikan kemajuan pelaksanaan serta

memvalidasi data penduduk yang telah melakukan perekaman dan memiliki

KTP-el. Dalam melaksanakan tugas ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil melibatkan unsur dari Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan.

Program ini ditargetkan tuntas pada akhir Tahun 2016, seiring dengan

penghentian masa berlakunya KTP manual atau non elektronik. program ini

ternyata masih menyisakan pekerjaan yang belum tuntas yang cukup

signifikan.

2. Cukup besar jumlahnya pemegang Kartu Keluarga (KK) model lama.

Masih banyak sekali penduduk yang enggan untuk meng-update data terbaru

keluarganya ke data Kartu Keluarga (KK) yang baru. Hal tersebut

mengakibatkan masih ada beberapa beredar KK model lama dengan tanda

tangan Camat dan dengan data keluarga yang tidak sesuai dengan yang

sebenarnya. Mereka kurang menyadari pentingnya kepemilikan dokumen

kependudukan yang akurat dan valid, selain pemanfaatan untuk kepentingan

pribadi juga untuk validitas data kependudukan daerah dan nasional.

Seringkali kita jumpai, mereka baru mengurus KK tatkala mereka punya

masalah atau kepentingan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 33

3. Masih tingginya jumlah penduduk yang belum mengurus atau memiliki Akta

Catatan Sipil yang disebabkan oleh berbagai faktor. Fakta empiris

menunjukkan masih banyak penduduk yang enggan untuk

mengurus dokumen catatan sipil.

4. Sulitnya aksesibilitas sebagian penduduk, karena pelayanan terpusat di Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sebagaimana kita ketahui, wilayah

Kabupaten Minahasa Tenggara membentang dari Selatan ke Utara,

ditambah wilayah di pedalaman. Sedangkan Pelayanan terpusat di kantor

Disdukcapil, Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya keinginan

penduduk untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan yang belum

dimiliki. Untuk memilisasi permasalahan tersebut, Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil melaksanakan kegiatan pelayanan dengan cara “jemput

bola”, dengan prioritas ke desa-desa yang lokasinya sangat jauh diujung

selatan dan utara wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini disambut

dengan sangat antusias oleh masyarakat, terbukti dengan banyaknya jumlah

warga yang mengajukan permohonan dokumen kependudukan. Selain

kegiatan “jemput bola”, juga telah dirintis pendelegasian pelayanan ke

kecamatan yaitu mengenai verifikasi persyaratan fisik. Selanjutnya via online

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan memverifikasi ulang,

menerbitkan dokumen yang ada.

5. Kurangnya kualitas Data Kependudukan yang ada. Selama ini sering kita

dengar berita faktual bahwa :

- Data penduduk yang digunakan untuk Pemilu atau Pilkada masih belum

valid,padahal sumber datanya dari Kemendagri/ Dukcapil;

- Data penduduk dari Dispendukcapil, selalu beda dengan data BPS;

- Beberapa tahun terakhir, masih cukup tinggi jumlah Data Ganda dan Data

Anomali yang dirilis oleh Ditjen Dukcapil dan Dukcapil Kab. Minahasa

Tenggara;

- Dari hasil monitoring ternyata menunjukkan bahwa sebagian besar Desa-

Desa belum mengetahui jumlah penduduknya.

6. Rendahnya dukungan aparat pemerintahan Desa/kelurahan Kondisi ini dapat

dilihat dari sikap yang apatis, bila ada program/kegiatan kependudukan yang

dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten. Sikap yang

kurang peduli dengan jumlah data penduduk yang belum valid, sikap yang

kurang pro aktif dengan sosialisasi kebijakan kependudukan, dll. Bahkan tidak

sedikit kita jumpai dan alami, bahwa untuk pengurusan dokumen

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 34

kependudukan masih saja dikenai biaya pemrosesan meskipun mengetahui

Undang-Undang mengatakan gratis. Untuk menanggulangi permasalahan ini,

kiranya perlu diadakan program/kegiatan koordinasi yang baik antara Dinas

dengan Perangkat Desa/Kelurahan, yang esensinya dalam rangka

mendekatkan hubungan kerja antara Dinas dengan segenap Perangkat

Desa/Kelurahan.

h. Indikator kinerja : Persentase Penegakan Perda

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase Penegakan Perda 100% 100% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan sebesar

100% realisasi sebesar 100% sehingga capaian sebesar 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Persentase Penegakan Perda

100% 100% 100% 100% 100%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian

realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2014 dengan capaian

100% dan pada tahun 2015 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan

berhasil.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian kinerja masih

tetap sama yaitu 100%. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pelanggaran

Perda yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Pemerintah akan terus

berupaya agar indikator ini akan terus tercapai dengan cara selalu

melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan Perda untuk

menjaga kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 35

Adapun Tabel perbandingan jumlah produk hukum daerah tahun 2014,

2015, 2016 Kabupate Minahasa Tenggara adalah sebagai berikut :

NO URAIAN TAHUN

2014 2015 2016

1 PERATURAN DAERAH 12 7 15

2 PERATURAN BUPATI 47 38 63

3 KEPUTUSAN BUPATI 247 665 381

i. Indikator kinerja : Persentase pemilih yang berpartisipasi

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase pemilih yang

berpartisipasi 100% 100% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan sebesar

100% realisasi sebesar 100% sehingga capaian sebesar 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Persentase pemilih yang berpartisipasi

100% 100% 100% 100% 100%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian

realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2014 dengan capaian

100% dan pada tahun 2015 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan

berhasil.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Untuk indikator kinerja ini pada tahun 2016 memang belum melaksanakan

pemilihan kepala daerah tetapi yang menjadi ukuran dalam indikator ini yaitu

tentang partisipasi politik masyarakat dalam rangka kegiatan berupa

pendidikan politik kepada masyarakat, penyuluhan kepada masyarakat serta

koordinasi dalam Forum Diskusi Politik Tahun 2016. Apabila dibandingkan

dengan tahun lalu maka capaian kinerja dalam indikator ini masih tetap sama

yaitu 100%. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan berhasil atau

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 36

tidaknya capaian kinerja pada indikator ini, diantaranya adalah terbatasnya

sarana dan prasarana, masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang

politik dan kurangnya koordinasi dari instansi terkait. Sementara itu berbagai

upaya dalam hal meningkatkan partisipasi politik masyarakat yaitu dengan

cara memberikan sosialisasi supaya masyarakat menyadari pentingnya

partisipasi dalam mendukung pemerintahan serta adanya dukungan dari

pemerintah dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat.

j. Indikator kinerja : Persentase pencapaian prolegda

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase pencapaian prolegda 100%

12 Prolegda

108,33%

13 Prolegda 108,33%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil bahkan melebihi target. Dimana dari target yang

telah ditentukan sebesar 100% (12 Prolegda) realisasi sebesar 108,33%

(13 Prolegda) sehingga capaian sebesar 108,33%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Persentase pencapaian prolegda 100% 100%

100%

12

Prolegda

108,33%

13

Prolegda

108,33%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian

realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2014 dengan capaian

100% dan pada tahun 2015 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan

berhasil.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Pada tahun 2016 Prolegda berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPRD

rencana yang ditargetkan sebanyak 12 Prolegda dan diakhir tahun 2016

ada 13 Perda yang disetujui, sehingga Prosentase Capaian Prolegda

melebihi 100% dan untuk tahun 2017 belum ada rencana Prolegda.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 37

Penyebab keberhasilan / kegagalan dan peningkatan / penurunan serta solusi

yang ditempuh dimana keberhasilan pencapaian Prolegda pada tahun 2016

ditunjang oleh Seluruh Perangkat Daerah yang Proaktif dalam membangun

Kabupaten Minahasa Tenggara lewat berbagai Peraturan Daerah yang

tujuannya untuk kemakmuran masyarakat Minahasa Tenggara.

Solusi, perlu adanya sinergitas antara pihak legislatif dan eksekutif untuk

pencapaian prolegda yang direncanakan.

k. Indikator Kinerja : Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD

dengan RPJMD

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.

Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang

semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja

yang semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Target ) x 100 %

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada

level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator

kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung

kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan

sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat

dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen

melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang

terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Kemudian nilai capaian

kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

Warna Prosentase Keterangan

Abu-abu n/a Tidak ada Target

Merah < 100 % TidakTercapai

Hijau Tua = 100 % Tercapai

Biru >100 % Melebihi

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan

oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 38

Minahasa Tenggara dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja

dengan realisasikinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara beserta target dan capaian

realisasinya dirinci sebagai berikut :

Tabel Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase Ket

1 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

berkualitas

Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD

dengan RPJMD

85% 85% 100 Hijau

Tua

Sasaran strategis Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

berkualitas, yang merupakan sasaran strategis kedua dari lima sasaran strategis

yang harus dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Kabupaten Minahasa Tenggara. Tolak ukur capaian sasaran Terwujudnya

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas terdiri dari 1 (satu) indikator

yaitu Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD.

Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target adalah sebagai

berikut :

Jumlah Program RKPD tahun 2016 X 100 % Jumlah Program RPJMD tahun 2016

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Target dan realisasi kinerja sasaran Terwujudnya penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang berkualitassetiap tahunnya dapat dilihat pada tableini :

Tabel Target dan Realisasi Capaian Tahun 2014, 2015 dan 2016

No

Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016 Target Akhir

Renstra (2018)

%

Capaian s/d 2016 terhadap 2018 (%)

Target %

Realisasi %

% Realisas

i

1 Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD

70% 80% 85% 85% 100 95% 90%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 39

Capaian indikator kinerja pada tahun 2016 menunjukkan peningkatan

yang cukup pesat terhadap Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD

dengan RPJMD. Kondisi ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk

tercapainya angka target pada akhir tahun RPJMD Kabupaten Minahasa

Tenggara 2013-2018 sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Rencana

Strategi (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Kabupaten Minahasa Tenggara 2013-2018 yaitu sebesar 95%.

Pencapaian indikator kinerja pada sasaran strategis ke-2 ini, terdiridari

1 (satu) program, yakni Program Perencanaan Pembangunan Daerah, yang

terbagi dalam 6 (enam) kegiatan, dengan total alokasi anggaran adalah

sebesar Rp. 259.949.375,00.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ke-2 ini tidak terlepas dari

adanya usaha untuk meningkatkan kualitas capaian kegiatan yang

dilakukan melalui:

1. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemkab Minahasa

Tenggara dengan Pemprov Sulawesi Utara, Pimpinan, ASN Bappeda,

Masyarakat,

2. Koordinasi lintas sektor dan kewilayahan yang sudah berjalan cukup

efektif. Faktor selanjutnya adalah keselarasan dan kesesuaian tujuan

dan sasaran SKPD dengan tujuan dan sasaran pembangunan pada

RPJMD maupun RKPD

3. Ketepatan penentuan target SKPD disesuaikan dengan kemampuan

sumber daya manusia maupun anggaran di SKPD

Untuk meningkatkan akselerasi, agar target capaian indikator dapat terjaga

dan juga dapat memenuhi target akhir yang diamanahkan dalam dokumen

RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara, maka perlu dilakukan Koordinasi

dan konsultasi dengan Pemprov Sulawesi Utara dalam hal ini BAPPEDA;

l. Indikator kinerja : Opini Pemeriksaan BPK

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Opini Pemeriksaan BPK WTP WTP 100%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 40

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan

dalamindikator Opini Pemeriksaan BPK yaitu WTP tercapai sehingga capaian

kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Opini Pemeriksaan BPK WDP WTP WTP WTP 100%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun 2014 ke tahun 2015 capaian realisasi kinerja

meningkat dari WDP menjadi WTP. Dan pada tahun 2016 capaian realisasi

Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2016Pemerintah Kabupaten

Minahasa Tenggara berhasil mempertahankan opini WTP.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah berupaya menjadi salah

satu daerah dengan pelaksanaan reformasi birokrasi terbaik di tahun 2018

dan salah satu daerah dengan pelayanan publik terbaik pada tahun

2016.Dokumen laporan keuangan daerah yang terdiri dari Peraturan

Daerah, Peraturan Bupati tentang Pertanggungjawaban APBD Tahun 2016,

Dokumen Laporan Akhir Tahun dan LKPD telah disusun masing-masing 1

(satu) dokumen yang didalamnya tersaji laporan capaian kinerja yang

terukur dan ikhtisar sebagai dasar pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi.

Di dalam hasil pemeriksaan BPK terkait dengan Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah 2016, Kabupaten Minahasa Tenggara akhirnya meraih

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini merupakan bukti dari pimpinan

yang dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 41

Bupati James Sumendap, SH menerima Hasil Pemeriksaan LKPD dari BPK dan berhasil

mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)Tahun 2016

m. Indikator kinerja : Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan

RPJMDes

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Rata-rata prosentase kesesuaian

APBDes dengan RPJMDes 100% 100% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam

indikator Rata-rata prosentase kesesuaian APBDes dan RPJMDes tercapai

sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target %

Realisasi %

Capaian%

1 Rata-rata prosentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

100% 100% 100% 100% 100%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja bergerak stabil dimana

setiap tahunnya indikator rata-rata prosentase kesesuaian APBDes dan

RPJMDes mencapai 100%.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 42

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Keberhasilan Perencanaan yang baik di tingkat desa menghasilkan RPJMDes

yang memuat visi dan misi hukum tua terpilih kemudian dalam kegiatan

pembangunan setiap tahun selalu melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam

RPJMDes selanjutnya diatur dalam Peraturan Desa Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa

SASARAN 2

Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi

a. Indikator kinerja : AKI per 100.000 kelahiran hidup

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 AKI per 100.000 kelahiran

hidup

0 kasus

< 102/100.000 LH

2 kasus

126/100.000

LH

0%

Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian

Kinerja, digunakan rumus:

Persentase

Tingkat Capaian =

Target - (Realisasi - Target) X 100%

Target

Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa

capaian kinerja pada indikator ini tidak memenuhi target yang telah

ditetapkan dengan capaian kinerja 0%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaia

n%

1 AKI per 100.000 kelahiran hidup 3 kasus 9 kasus

0 kasus

< 102/100.000

LH

2 kasus

126/100.000

LH

0%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja meningkat dimana

setiap tahunnya jumlah kasus AKI berkurang.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 43

Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian

dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang

lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan

karena kehamilannya atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab

lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.

Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan

pelayanan kesehatan ibu dan anak, meliputi pengembangan program

peningkatan kesehatan reproduksi. Terutama pelayanan kehamilan yang aman

bebas resiko tinggi (making pregnancy safer), peningkatan jumlah persalinan

yang ditangani oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan keluarga dan

suami siaga dalam menyongsong kelahiran.

Data AKIdalam penyusunan Laporan Akuntabilitas ini menggunakan angka

absolut peristiwa kematian ibu yang didasarkan atas laporan program KIA dan

diperoleh 2 kasus AKI di Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2016.

Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja atas

indikator ini adalah sebesar 2 kasus kematian ibu bersalin dengan realisasi 126

per 100.000 lahir hidup dari target 102 per 100.000 lahir hidup. Angka di atas

menunjukkan bahwa target kinerja indikator ini pada tahun 2016mengalami

peningkatan dalam capaian kinerja karena kasus kematian ibu di tahun 2015

berjumlah 9 kasus dengan realisasi 533 per 100.000 lahir hidup, ini agar selalu

diharapkan guna menuju Peningkatan layanan mutu kesehatan di Pemerintah

Kabupaten Minahasa Tenggara dan selalu tetap bersinergi dalam pelayanan

kesehatan.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Untuk mencapai kinerja yang maksimal, maka perlu ada Upaya-upaya bagi

para bidan dan dokter dalam peningkatan kenerja adalah sebagai berikut :

1. Diperlukan Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk

mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan, sehingga akses

masyarakat terhadap pelayanan kebidanan semakin meningkat.

2. Kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman dengan

bantuan tenaga kesehatan (bidan) perlu ditingkatkan, dengan demikian

mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.

3. Kemampuan tenaga kesehatan (bidan) dalam penanganan kasus-kasus

persalinan normal maupun dengan komplikasi perlu di tingkatkan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 44

4. Perlu adanya peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi,

sehingga pertolongan persalinan oleh dukun bayi tetap dibawah pembinaan

bidan di desa. Dengan demikian kualitas pelayanan persalinan dapat

ditingkatkan.

b. Indikator kinerja :AKB per 1000 kelahiran hidup

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 AKB per 1.000 kelahiran

hidup

0 kasus

< 23/100.000 LH

32 kasus

20/100.000

LH

0%

Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian

Kinerja, digunakan rumus:

Persentase

Tingkat Capaian =

Target - (Realisasi - Target) X 100%

Target

Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa

capaian kinerja pada indikator ini tidak memenuhi target yang telah

ditetapkan dengan capaian kinerja 0%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaia

n%

1 AKB per 1.000 kelahiran hidup

42

kasus

34

kasus

0 kasus

< 23/100.000

LH

32 kasus

20/100.000

LH

0%

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu aspek penting dalam

mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia disuatu wilayah dari sisi

kesehatan masyarakatnya. Angka ini menggambarkan keadaan sosial

ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung.

Kematian bayi adalah kematian terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai

bayi berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan

kematian bayi ada 2 (dua) macam yaitu endogen dan eksogen.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 45

Kematian bayi endogen biasa disebut disebut dengan kematian neonatal

adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan

umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawaanak sejak lahir, yang

diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian bayi post natal adalah kematian

bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah usia satu bulan sampai menjelang

usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan

pengaruh lingkungan luar.Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan

dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, terutama pelayanan ibu

hamil, program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,

program perbaikan gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak balita.

Berdasarkan data tahun 2016untuk indikator ini terjadi peningkatan

kinerja, karena pada tahun 2015 terdapat 34 kasus kematian bayi sedangkan

tahun 2016 turun menjadi 32 kasus kematian bayi.

c. Indikator kinerja : Rata-rata jumlah anak dalam keluarga

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Rata-rata jumlah anak

dalam keluarga 2 anak 3 anak 50%

Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian

Kinerja, digunakan rumus:

Persentase

Tingkat Capaian =

Target - (Realisasi - Target) X 100%

Target

Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa

capaian kinerja pada indikator ini belum memenuhi target yang telah (2

anak) ditetapkan dengan capaian kinerja 50%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Realisasi

2014 %

Realisasi 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaia

n%

1 Rata-rata jumlah anak dalam keluarga

4 anak 3 anak 2 anak 3 anak 50%

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014

maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung meningkat

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 46

karena pada tahun 2015 (3 anak) lebih tinggi daripada tahun 2014 (4 anak)

sedangkan pada tahun 2016 realisasi kinerja cenderung tetap.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Sesuai dengan slogan BKKBN yakni dua anak lebih baik maka target jumlah

anak dalam keluarga adalah 2 (dua). Indikator ini digunakan untuk

mengevaluasi keberhasilan kinerja pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan serta mewujudkan keluarga yang berketahanan bahagia dan

sejahtera. Target kinerja ini pada tahun 2016 belum tercapai karena masih

banyak keluarga yang memiliki anak lebih dari 2 (dua). Adapun solusi yang

perlu dilakukan adalah :

1. Sosialisasi KB dan Kesehatan Reproduksi serta wawasan tentang

pengendalian penduduk

2. Peningkatan sosialisasi tentang pendewasaan usia perkawinan

3. Penyuluhan tentang program genre

d. Indikator kinerja : Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat

perawatan

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Cakupan balita gizi buruk

yang mendapat perawatan 100% 100% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam

indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah seluruh kasus gizi

buruk yang ditemukan pada suatu wilayah mendapakan perawatan sesuai

standar tatalaksana gizi buruk.Indikator ini digunakan untuk mengukur kualitas

dan jangkauan pelayanan kesehatan khususnya dalam penanggulangan gizi

buruk. Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas,

dapat dijelaskan bahwa cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan pada

tahun 2016 adalah sebesar 100 % atau sesuai dengan target. Tercapainya

target kinerja indikator sasaran ini didukung oleh tersedinya alokasi anggaran

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 47

yang cukup, semakin meningkatkannya kemampuan petugas kesehatan

mengenai pelacakan gizi buruk.

Ada 4 kasus yang ditemukan di tahun 2016, 2 orang sembuh dan 2

orang sementara dalam proses perawatan. Kendala yang dihadapi dalam

memberikan perawatan pada kasus gizi buruk ini antara lain sikap yang

tertutup dan tidak menerima petugas kesehatan pada saat memberikan

perawatan, kurangnya kerja sama dari orang tua dalam membantu

penyembuhan, tetapi karena kerja sama dari petugas gizi setempat, petugas

gizi dinas kesehatan, pemerintah desa dan kader maka 2 orang sembuh dan

2 masih dalam perawatan. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun

2014 yang sebesar 100%, maka capaian kinerja tahun 2016sama seperti

tahun 2015. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke

tahun, maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tahun Raelisasi Kinerja Penigkatan/Penurunan Naik/Turun

2014 6 kasus

100 % Tetap Tetap

2015 4 kasus 100 %

Tetap Tetap

2016 2 kasus 100 %

Tetap Tetap

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Pencapaian indikator kinerja sasaran diatas tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

tahun 2016, yaitu berupa :

1. Program Peningkatan Status Kesehatan, dengan kegiatan utama :

a) Pengadaan perlatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat

generik esensial

b) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

c) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan

d) Pelatihan konseling remaja bagi petugas kesehatan di Puskesmas

e) Pemantapan kemitraan bidan dan dukun bayi

f) Pertemuan fasilitasi Audit Maternal Perinatal (AMP) tingkat

provinsi

g) Pertemuan bidan kordinator dalam penerapan implementasi

fasilitasi AMP

h) Penilaian kinerja Puskesmas se kabupaten Minahasa Tenggara

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 48

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan utama :

a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

b) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi Besi,

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A

dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya.

c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

e. Indikator kinerja : Persentase prestasi olahraga tingkat propinsi,

nasional yang diikuti

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1

Persentase prestasi

olahraga tingkat propinsi,

nasional yang diikuti

40% 40% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam

indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Capaian Kinerja Tahun ini dan beberapa

tahun sebelumnya

Untuk tahun 2016, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengikuti 2

cabang olahraga di tingkat provinsi dari 5 cabang yang diperlombakan yaitu

karate dan atletik dan masing-masing mendapat juara 3. Dibandingkan

dengan tahun 2015 prestasi olahraga yang dapat diperoleh adalah juara 1

atletik dan juara 1 karate pada tingkat provinsi dan tahun 2014 prestasi

yang diperoleh juara 1 tingkat provinsi untuk cabang atletik. Melihat

prestasi yang diperoleh dari tahun 2014, 2015 dan 2016 menunjukkan

minat bakat olahraga para siswa tinggi.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

a. Analisis Penunjang Keberhasilan

NO Indikator

Realisasi

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

1 Persentase prestasi olahraga tingkat propinsi, nasional yang diikuti

30% 60% 40%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 49

Faktor-faktor penunjang keberhasilan program terdiri dari:

o Adanya koordinasi lintas SKPD tentang perencanaan penganggaran;

o Komitmen para pelaksana kegiatan yang serius dan bertanggung jawab;

o Dukungan para pimpinan untuk mencapai target sesuai rencana.

b. Analisis Penunjang Kegagalan

Fanktor-faktor penunjang kegagalan program terdiri dari:

o Kurangnya data yang mendukung proses perencanaan penganggaran;

o Kompetensi dan kualifikasi SDM yang masih kurang professional dalam

perencanaan penganggaran maupun pelaksanaan kegiatan;

o Minimnya akses teknologi komunikasi informasi serta SDM yang

menguasainya yang megakibatkan kelambatan proses pelaksanaan

program kegiatan.

f. Indikator kinerja : Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun

ini

2. N

o INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

%

Capaian

1 Persentase penurunan

kecelakaan lalu lintas 45% 45% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam

indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

tahun lalu serta Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau

peningkatan / penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Dengan indikator sasaran Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas

terjadi penurunan angka kecelakaan dari tahun 2015 dengan tahun 2016

dimana pada tahun 2015 terjadi kecelakaan sebanyak 81 (delapan puluh

satu) angka kecelakaan yang terdiri dari Kecelakaan Berat sebanyak 23

(dua puluh tiga) kasus, kecelakaan ringan sebanyak 58 (lima puluh

delapan) kasus, untuk kecelakaan ringan angkanya lebih banyak dari

kecelakaan berat penyebabnya di karenakan pada pengendara itu sendiri

dengan beberapa contoh telah mengkonsumsi minuman keras, anak-anak

yang masih dibawah umur sudah mengendarai kendaraan sebagian besar

kendaraan roda dua, kondisi jalan, dan pada tahun 2016 terjadi penurunan

angka kecelakaan menjadi 64 (enam puluh empat), dengan penurunan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 50

Kecelakaan Besar 12 (dua belas) dan Kecelakaan Kecil 52 (lima puluh dua),

turunnya angka kecelakaan tidak lepas dari peran Dinas Perhubungan dan

Kominfo Kab. Minahasa Tenggara yang bekerja sama dengan pihak

kepolisian dalam mensosialisasikan tertibnya berkendara untuk mengurangi

angka kecelakaan, dan upaya peningkatan fasilitas perlengkapan jalan dari

Dinas Perhubungan dan Kominfo dengan realisasi (Rambu= 90 Unit, Cermin

= 5 Unit, Pagar pengaman = 18 Unit, deliniator = 118 Unit, Rambu

pendahulu petunjuk jalan = 2) dengan target kinerja mencapai 180%.

SASARAN 3

Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas

a. Indikator Kinerja : Angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni

APK SD :

114,5% APM SD : 91,25% APK SMP :

91,9% APM SMP : 78,06%

APK SMA/MA : 78,2% APM SMA/MA : 61,4%

APK SMK : 78,2% APM SMK :

61,4%

APK SD :

114,5% APM SD : 91,25% APK SMP :

91,9% APM SMP : 78,06%

APK SMA/MA : 78,2% APM SMA/MA : 61,4%

APK SMK : 78,2% APM SMK :

61,4%

APK SD :

100% APM SD : 100% APK SMP :

100% APM SMP : 100%

APK SMA/MA : 100% APM SMA/MA : 100%

APK SMK : 100% APM SMK :

100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan

berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikator ini tercapai

sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Capaian APK SMA (sederajat) dikategorikan berhasil dengan target 78,20% dan

capaian 78,20%,. Demikian pula untuk SD/MI, SMP/MTs dapat tercapai angka

partisipasi kotor pada tahun 2016. Melihat perbandingan APK dan APM SD/MI,

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 51

SMP/MTs, SMA/SMK/MA dari tahun 2014, 2015 dan 2016 dengan data sebagai

berikut:

No TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016

1 APK

SD/MI : 106,98% SMP/MTs: 86,49%

SMA/SMK/MA: 98, 47%

APK

SD/MI : 113,85% SMP/MTs: 80,19%

SMA/SMK/MA: 95,44%

APK

SD/MI : 114,85% SMP/MTs: 91,9%

SMA/SMK/MA: 78,2%

2 APM

SD/MI : 94,76% SMP/MTs: 67,28%

SMA/SMK/MA: 66,6%

APM

SD/MI : 93,97% SMP/MTs: 65,86%

SMA/SMK/MA: 72,04%

APM

SD/MI : 91,25% SMP/MTs: 78,06%

SMA/SMK/MA: 61,4%

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni

(APM)dikategorikan berhasil, hal ini disebabkan Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga telah berupaya dalam meningkatkan akses pendidikan melalui

program dan kegiatan yang tertuang dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran

(DPA) Tahun 2016 dengan realisasi anggaran mencapai 80% keatas.

Berdasarkan data diatas, maka hasil menunjukkan bahwa partisipasi

pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam memperoleh pendidikan di

Kabupaten Minahasa Tenggara relative tinggi.

b. Indikator kinerja : Angka rata-rata lama sekolah

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Angka rata-rata lama sekolah 8,39 tahun 8,39 tahun 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan

berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan 8,39 tahun realisasinya

tercapai yaitu 8,39 tahun sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Melihat tabel sebelumnya maka menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di

kabupaten minahasa tenggara pada tahun 2016 berada pada jenjang sekolah

menengah umum. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat

seperti pada tabel dibawah ini:

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 52

Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2014 – 2016

Kabupaten Minahasa Tenggara URAIAN 2014 2015 2016

Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,37 8,38 8,39

Berdasarkan data pada table diatas, maka dapat dilihat bahwa Rata-rata lama

sekolah Penduduk Minahasa Tenggara tahun 2014- 2016 belum menamatkan

Pendidikan Dasar 9 tahun. Dimana Tahun 2014 rata-rata lama sekolah 8,37

tahun, di tahun 2015 8,38 tahun dan pada tahun 2016 menjadi 8,39 tahun.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Penerapan kebijakan pemerintah dalam upaya memberikan stimulus baik di

tingkat pusat maupun daerah berupa kebijakan pelaksanaan program wajib

belajar 12 tahun, pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Biaya

Operasional Pendidikan (BOP) belum memberikan kontribusi yang cukup besar

dalam pencapaian ini. Pemerintah Daerah akan terus berupaya agar indicator ini

dapat meningkat capaiannya setiap tahunnya dengan meningkatkan kualitas

pendidikan kepada anak didik beserta pengajar yang ada.

i. Indikator kinerja : Persentase kelulusan SD, SMP, SMA

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Presentase kelulusan SD, SMP dan SMA

SD ke SMP :99,54% SMP ke SMA/SMK/MA : 99,03% SMA/SMK/MA ke PT /Dunia Usaha: 100%

SD ke SMP :99,54% SMP ke SMA/SMK/MA : 99,03% SMA/SMK/MA ke PT /Dunia Usaha: 100%

SD ke SMP : 100% SMP ke SMA/SMK/MA : 100% SMA/SMK/MA ke PT /Dunia Usaha: 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan

berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikator ini tercapai

sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Angka lulusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi setiap tahunnya.

Untuk melihat perbandingan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 53

Prosentase lulusan SD, SMP, SMA yang melanjutkan ke jenjang berikutnya (%) Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 - 2016

NO Jenjang

Pendidikan

Prosentasecapaian kinerja (%)

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

1 SD 99,46 99,51 99,54

2 SMP 99 99,03 99,03

3 SMA/SMK 99,25 99,75 100

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Target prosentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dapat

dikatakan tercapai. Artinya kualitas pendidikan di kabupaten minahasa tenggara

semakin baik. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan sudah cukup tinggi. Kedepannya Pemerintah Daerah akan tetap

mempertahankan capaian kinerja indicator ini dengan memberikan pemahaman

kepada para anak didik dan orang tua akan pentingnya pendidikan.

SASARAN 4

Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu

a. Indikator kinerja : Angka pengangguran

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Angka pengangguran 7.000 jiwa 3.600 jiwa 148,5%

Karena semakin rendah realisasi menunjukan semakin tinggi Pencapaian Kinerja,

digunakan rumus:

Persentase Tingkat

Capaian =

Target - (Realisasi - Target) X 100%

Target

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan

berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikatormenurunkan

jumlah angka pengangguran sebanyak 7.000 jiwadengan realisasi penurunan

sampai pada 3.600 jiwa dimana indikator ini tercapai sehingga capaian

kinerjanya 148,5%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Pada Tabel dibawah, digambarkan ratio penurunan angka Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) pada 4 tahun terakhir yang merupakan hasil dari Program

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 54

Kegiatan yang dilaksanakan 0leh Dinas Nakertransos dan merupakan hasil

capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disnakertransos.

PERBANDINGAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

TAHUN 2013-2016

Dari table diatas, terlihat bahwa prosentase penurunan Tingkat

Pengangguran terbuka TPT dari tahun 2012 s/d tahun 2016 mencapai 3,53 %

98.400 jiwa dari 102.000 jiwa jumlah angkatan kerja yang ada melebihi target

RPJMD yaitu 7,928 % atau, hal ini menunjukan bahwa kinerja Disnakertransos

meningkat setiap tahunnya dan Program Kegiatan yang dilaksanakan telah tepat

sasaran.

020.00040.00060.00080.000

100.000

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015 Tahun

2016

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Target 62.000 72.000 92.000 95.000

Realisasi 65.357 73.667 89.544 98.400

TPKA

1311

8,457

3,53

0

2

4

6

8

10

12

14

1/7/20013 06/01/2014 07/01/2015 06/01/2016

TPT

TPT

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 55

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Pemerintah Daerah akan terus menekan angka pengangguran lewat program

dan kegiatan yang ada di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial. Adapun

berbagai upaya yang dilakukan adalah :

1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ketenagakerjaan

2. Membuka peluang / kesempatan kerja melalui job fair

3. Menggunakan tenaga masyarakat lokal untuk dapat diberdayakan dalam

berwirausaha secara mandiri

4. Mengupayakan bantuan dari Pemerintah Pusat terkait dengan program

ketenagakerjaan

a. Indikator kinerja : Nilai tukar petani

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Nilai tukar petani 100,5 poin 100,5 poin 100

Nilai tukar petani yang merupakan indikator kinerja pada sasaran ini tercapai

sebesar 100%, dimana dari 100,5 yang ditargetkan pada tahun 2016 mampu

tercapai sebesar 100,5.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Chart Nilai Tukar Petani (NTP)

Ket : Chart dalam Persentase

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017 2018

Target 100,3 100,4 100,5 100,7 100,9

Realisasi 100,3 99,8 100,5 0 0

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 56

Pada Chart di atas menunjukan nilai tukar petani memenuhi target dari nilai yang di

targetkan. Target nilai tukar petani pada tahun 2015 sempat tidak tercapai,

dikarenakan dampak dari gelombang el nino. Namun tahun setelah itu tahun 2016,

nilai tukar kembali membaik sebesar 100,5 dan mampu memenuhi target yang

dicanangkan sebesar 100,5. Sehingga pengukuran capaian sasaran indikator kinerja

termasuk dalam kategori baik.

3. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan standar

nasional

No Indikator Capaian NTP NASIONAL

2016

Target % Realisasi % Capaia

n%

1 Nilai Tukar Petani 101,31

poin 100,5 poin 100,5 poin 100%

NTP Nasional bulan November 2016 sebesar 101,31 atau turun 0,40 persen

dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga

yang diterima petani (It) naik sebesar 0,27 persen, lebih kecil dari kenaikan

Indeks Harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,67 persen. Apabila

dibandingkan dengan Capaian NTP Kabupaten Minahasa Tenggara maka

terdapat selisih 1,31% karena dalam menghitung Nilai Tukar Petani Nasional

digunakan metode regresi data perkembangan NTP secara nasional, dimana data

yang digunakan adalah data bulanan di tahun 2016 yang berasal dari BPS.

4. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Nilai tukar petani merupakan perbandingan antara Indeks harga yang diterima

(It) dengan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dimana diatur ketentuan

sebagai berikut :

NTP>100, berarti petani mengalami surplus

NTP=100, berarti petani mengalami impas

NTP<100, berarti petani mengalami defisit

Upaya yang terus dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka mempertahankan

Nilai Tukar Petani adalah dengan cara terus memfasilitasi upaya petani dalam hal

meningkatkan kemampuan daya beli petani serta menjaga kestabilan harga upah

buruh tani agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 57

SASARAN 5

Terwujudnya Perekonomian Daerah Yang Berkualitas

a. Indikator kinerja : Persentase Kecamatan yang memiliki pasar yang

representatif

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase Kecamatan yang

memiliki pasar yang representatif

100% 100% 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam

indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Adapun perbandingan tingkat capaian kinerja dari tahun 2014 – 2016 dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Dari tabel diatas capaian kinerja di tahun 2014-2016 relative stabil bahkan

meningkat dimana pada tahun 2014 dengan capaian 100%, tahun 2015

dengan capaian 200%, dan tahun 2016 dengan capaian 100%.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Berdasarkan tabel diatas maka tingkat capaian sasaran strategis

Renovasi/Revitalisasi pasar daerah dalam usaha meningkatnya PAD

mengalami keberhasilan dikarenakan ditargetkan 100% realisasinya

100%dengan capaian 100%. Hal ini dikarenakan dari tahun 2014 s/d tahun

2016 Pemerintah Daerah dalam periode pemerintahan lima tahun lebih

menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur di segala aspek, terutama

infrastruktur Pembangunan Pasar agar Perekonomian ke semua Kecamatan

INDIKATOR SASARAN

SATUAN

TAHUN 2014

TAHUN 2015

TAHUN 2016

TARGET REALIS

ASI CAPAIAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

Presentase Kecamatan yang

memiliki pasar yang repsentatif

% 100% 100% 100% 100% 200% 200% 100% 100% 100%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 58

di Kabupaten Minahasa Tenggara bisa di terjangkau dengan mudah, guna

kelancaran pergerakan ekonomi daerah.

Gambar : Pasar Touluaan dan Tombatu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten

Minahasa Tenggara

b. Indikator kinerja : Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN

35.000.000.000 3.299.891.000.000 9.428,26%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan berhasil bahkan melampaui target. Dimana dari target yang

telah ditentukan dalam indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya

9.428,26%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No

Indikator Realisasi

2014 %

Realisasi 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN

580.000.000.000 661.000.000.000 35.000.000.000 3.299.891.000.000 9.428,26%

Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun

2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja bervariasi dimana pada

tahun 2015 meningkat yaitu sebesar 661.000.000.000 dari tahun 2014 sebesar

580.000.000.000 dan pada tahun 2016 meningkat pesat menjadi

3.299.891.000.000.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 59

Berdasarkan pengukuran kinerja yang telah dilakukan terhadap capaian indikator

kinerja BPMP2SP tahun 2016, diperoleh informasi bahwa capaian kinerja

BPMP2SP tahun 2016 berhasil mencapai target yang telah ditetapkan, tetapi ada

beberapa kendala yang mempengaruhi peningkatan / penurunan indikator ini,

antara lain :

a. Belum maksimalnya data potensi investasi dan kajian potensi investasi,

sebagai bahan promosi investasi di Kabupaten Minahasa Tenggara;

b. Belum semua PMA dan PMDN menyampaikan LKPM sebagai kewajiban yang

harus dilaksanakannya.

c. Pada kegiatan Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang

investasiantara Instansi Pemerintah dengan Dunia usaha dengan melalui

Forum Investasi dan Temu Usaha Tahun 2015, masih kurang, sehingga

penyampaian informasi, komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah

Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Dunia Usaha kurang efektif;

d. Kurangnya even pameran yang bisa mendatangkan investor, baik dalam

negeri maupun luar negeri;

e. Belum adanya fasilitas system pelayanan informasi perizinan investasi secara

elektronik (SPIPISE) serta kurannya sarana dan prasarana penunjang

pelayanan karena minimnya anggaran;

Untuk menyikapi hal tersebut di atas, maka beberapa alternatif penyelesaian

masalah, antara lain :

a. Lebih meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam mencari dan

menggali data potensi investasi dan kajian investasi di Kabupaten Minahasa

Tenggara ;

b. Melalui kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan

penanaman modal lebih mengintensifkan penyampaian kepada PMA/PMDN

tentang pentingnya Laporan Kegiatan Penanaman Modal bagi Perusahaan

dan Pemerintah Daerah dan hal itu merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakannya oleh PMA/PMDN ;

c. Lebih meningkatkan koordinasi dengan PMA/PMDN, bahwa Forum Investasi

Dan Temu Usaha adalah sarana efektif bagi Pemerintah Kabupaten Minahasa

Tenggara dengan Dunia Usaha untuk meningkatkan hubungan yang yang

saling menguntungkan, baik tentang penyampaian kebijakan penanaman

modal maupun informasi permasalahan perusahaan;

d. Mencari informasi kepada Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Sulawesi

Utara dan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakarta tentang even

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 60

pameran sebagai sarana promosi yang benar-benar mempunyai kualitas

untuk mendatangkan investor.

e. Perlunya penambahan anggaran (APBD) untuk pengadaan jaringan internet

serta untuk SPIPISE dan system informasi perizinan sektoral.

SASARAN 6

Terwujudnya Destinasi Pariwisata Yang Berdaya Saing dan Unggul

a. Indikator kinerja : Jumlah objek wisata yang memenuhi standar

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Jumlah objek wisata yang

memenuhi standar 5 tempat 6 Tempat 120%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan tercapai bahkan melebihi 100%. Hal ini diakibatkan dari 5

tempat yang menjadi target indikator kinerja jumlah objek wisata yang

memenuhi standar, realisasinya 6 tempat sehingga capaian kinerjanya

120%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Jumlah objek

wisata yang memenuhi standar

2 tempat 3 tempat 5 tempat 6 Tempat 120%

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan capaian kinerja dari

tahun ke tahun meningkat. Dimana Indikator Jumlah objek wisata yang

memenuhi standar pada tahun 2014 dengan capaian 2 tempat, kemudian

pada tahun 2015 dengan capaian 3 tempat dan pada tahun 2016 dengan

capaian 6 tempat. Ini menunjukan bahwa realisasi capaian kinerja cenderung

meningkat dari tahun ke tahun.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Indikator Jumlah objek wisata yang memenuhi standar tidak

mencapai target dengan capaian 85%. Capaian target kinerja ini adalah

telah diadakan pendataan objek-objek wisata secara rutin setiap tahun,

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 61

monitoring objek wisata baru yang perlu dikembangkan sehingga mampu

menarik wisatawan yang datang ke Kab.Minahasa Tenggara.

Ketidakberhasilan pencapaian target disebabkan oleh masih banyak

kawasan yang dapat dijadikan objek wisata tapi tidak didukung dengan

fasilitas penunjang, faktor penghambat adalah kurangnya kesadaran dari

masyarakat akan objek wisata sekitar yang tidak maumenghibahkan

sebagian tanah untuk Pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah

tidak dapat membangun sarana dan prasarana penunjang objek wisata.

b. Indikator kinerja : Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan

mancanegara

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan mancanegara

Domestik :

29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa

Domestik :

29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa

100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target

dikategorikan tercapai.Dimana target kinerja sama dengan realisasi,

sehingga capaian kinerjanya 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan

mancanegara

19.000 jiwa 25.000 jiwa

Domestik :

29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa

Domestik :

29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa

100%

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan capaian kinerja dari

tahun ke tahun meningkat. Dimana Indikator Jumlah kunjungan wisatawan

domestik dan mancanegara pada tahun 2014 dengan capaian 19.000 jiwa,

kemudian pada tahun 2015 meningkat pesat dengan capaian 25.000 jiwa

dan pada tahun 2016 dengan capaian 30.000 jiwa. Ini menunjukan bahwa

minat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke

Minahasa Tenggara cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 62

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Indikator jumlah kunjungan wisatawan telah mencapai target dengan

capaian 100%. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini tidak terlepas

dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat

Kab.Minahasa Tenggara, upaya lain yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kab.Minahasa Tenggara yaitu :

- Melaksanakan kerja sama pariwisata dengan Kabupaten/Kota lain untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan

- Melakukan pameran di dalam dan luar daerah untuk mempromosikan

unggulan potensi pariwisata yang ada di Kab.Minahasa Tenggara

- Meningkatkan jalinan kerja sama dengan instansi terkait dalam

penataan infrastruktur untuk mendukung daya tarik wisata yang ada di

Kab.Minahasa Tenggara

SASARAN 7

Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Masyarakat

a. Indikator kinerja : Produksi Tanaman Pangan

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Produksi Tanaman Pangan 55.702ton 60.602,51 ton 108,8

Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2016 indikatorini melebihi

dari target yang dicanangkan dimana produksi tanaman pangan utama

ditargetkan sebesar 55.702 ton dengan realisasi 60.602,51.

Tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4

(empat) kategori sebagai berikut :

Tabel Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

4 Lebih dari 100 % Sangat baik

3 75 % sampai 100 % Baik

2 55 % sampai 75 % Cukup

1 Kurang dari 55 % Kurang

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 63

Dari data chart analisis diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014

dan tahun 2016 indikator jumlah produksi tanaman pangan Utama mencapai

kategori sangat baik karena realisasi berada pada angka lebih dari 100%.

Sedangkan pada tahun 2015 indikator inihanya mencapai sasaran kinerja

cukupkarena realisasi hanya mencapai 69,43%.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Walaupun capaian kinerja indikator ini melampaui target yang telah

ditetapkan tetapi belajar dari pengalaman pada tahun 2015 dimana dari

target yang telah ditetapkan sebanyak 24.755 ton,terealisasi hanya 7.456 ton

atau 30,11 % maka perlu adanya upaya dari Pemerintah agar supaya tidak

sampai mengalami kegagalan panen karena dampak cuaca.Pemerintah harus

lebih berperan dalam hal memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang

dalam hal ini petani untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu dalam

rangka meningkatkan produksi pertanian.

Target

Realisasi0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

20142015

20162017

2018

50.975 53.058 55.702

00

57.852

36.838

60.602,51

00

Target

Realisasi

Ket: Chart dalam Satuan Ton

%

% Persentase

113,49 69,43 108,8

Chart Indikator Produksi Tanaman Pangan Utama

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 64

b. Indikator kinerja : Produksi Tanaman Holtikultura

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Produksi tanaman

holtikultura 1.440 ton 2.297 ton 159,5

Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja

indikatorini melebihi dari target yang dicanangkan dimana produksi tanaman

holtikultura ditargetkan sebesar 1.440 ton dengan realisasi 2.297 ton.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Dari chart analisis pencapaian sasaran meningkatnya produksi / produktivitas

hasil pertanian khususnya indikator jumlah produksi tanaman hortikultura

terlihat dari tahun 2015 sampai tahun 2016 pengukuran capaian sasaran

kinerja sangat baik karena realisasi terhadap target mencapai diatas 100 %.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Indikator ini dapat dikategorikan berhasil setiap tahunnya. Dimana ini

merupakan upaya dari Pemerintah dalam hal memberikan sosialisasi kepada

masyarakat petaniagar dapat meningkatkan produksi pertanian. Selain itu

adanya bantuan dari pemerintah dalam hal pengadaan bibit sangat

membantu petani dalam meningkatkan hasil produksinya.

Target

Realisasi0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

2014 2015 20162017

2018

1.342 1.387 1.440

00

1.619,70 1.797

2.297

0 0

Target

Realisasi

Chart 3.2Indikator Produksi Tanaman Hortikultura

Ket: Chart dalam satuan Ton

%Persentase

120,7 129,6

159,5

%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 65

c. Indikator kinerja : Peningkatan Produksi Daging

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Peningkatan produksi daging 866,5 ton 884 ton 101,9

Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja

indikatorini melebihi dari target yang dicanangkan dimana peningkatan

produksi daging ditargetkan sebesar 866,5 ton dengan realisasi 884 ton

dengan capaian sebesar 101,9%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Ket : Chart dalam satuan ton

Produksi daging pada chart di atas terus mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun. Dari rentang tahun 2014 hingga 2016 produksi daging terus

melampaui target yang ditetapkan. Sehingga capaian sasaran kinerja di atas

100 % dan dapat dikategorikan sangat baik.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Berdasarkan data sebagaimana tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

indikator ini mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun hal-hal yang

paling berpengaruh sehingga indikator peningkatan produksi daging

terealisasi adalah adanya kegiatan Inseminasi Buatan (IB) dengan

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

2014 2015 2016 2017 2018

Realisasi 849 861 884 0 0

Target 847 852 866,5 0 0

Chart Indikator Peningkatan Produksi Daging

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 66

memaksimalkan sapi indukan dalam negeri untuk dapat terus meningkatkan

populasi.

SASARAN 8

Terpenuhinya Kebutuhan Perikanan Masyarakat

Indikator kinerja : Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap, Budidaya

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Peningkatan Produksi

Perikanan Tangkap, Budidaya

- Perikanan Tangkap : 37.400 ton - Perikanan Budidaya : 3.450 ton

- Perikanan Tangkap : 40.250 ton - Perikanan Budidaya : 3.959,96 ton

- 107,62 - 114,78

a) Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap (ton)

Produksi Perikanan Tangkap merupakan hasil perhitungan gabungan dari

volume produksi yang didaratkan tempat pendaratan ikan di Ratatotok,

Basaan, Belang, Molompar, Minanga, Tumbak, dan Bentenan dan hasil

estimasi di desa sampel yakni desa perikanan yang terpilih sebagai desa yang

dilakukan kegiatan pengumpulan/pendataan statistik perikanan tangkap,

dipilih secara metodologi melalui kerangka survei. Realisasi produksi perikanan

tangkap tahun 2016 adalah sebanyak 40.250 atau 107,62 % dari target yang

ditetapkan sebesar 37.400 ton.

Capaian ini berasal semuanya dari produksi perairan laut. Untuk produksi

perairan laut, kelompok sumber daya ikan yang memberi kontribusi utama

pada volume produksi adalah kelompok ikan (pelagis besar, pelagis kecil,

demersal, dan ikan karang konsumsi) baik yang ditangkap oleh kapal

berukuran di bawah 5 GT, 5 – 10 GT, 11 – 30 GT, dan 30 GT ke atas.

Tabel 8. Produksi Perikanan Tangkap menurut Jenis Ikan.

No Jenis Ikan Jumlah Produksi Ket.

1 Cakalang 12.650 Pelagis Besar

2 Tuna 8.820 Pelagis Besar

3 Tongkol 10.236 Pelagis Kecil

4 Layang 4.300 Pelagis Kecil

5 Selar 950 Pelagis Kecil

6 Kakap 650 Karang

7 Kerapu 230 Karang

8 Sardine (Japuh) 742 Pelagis Kecil

9 Teri 1.230 Pelagis

10 Ikan Lainnya 442

Jumlah 40.250

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 67

Untuk menopang tercapainya target ini, tahun 2016 Dinas Kelautan dan

Perikanan mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.319.200.000(satu miliar tiga

ratus sembilan belas juta dua ratus ribu rupiah) dengan Program

Pengembangan Perikanan Tangkap dan kegiatannya yaitu:

1. Motorisasi kapal penangkap ikan

2. Pengadaan alat penangkap ikan (bagan);

3. Pembangunan Tambatan Perahu di Ratatotok Timur.

Motorisasi kapal penangkap ikan yang diberikan berukuran di bawah 3 GT dan

digunakan untuk melakukan penangkapan ikan seperti Tuna dan Cakalang.

Alat penangkap ikang jenis bagan dikhususkan untuk menangkap ikan Teri

dan ikan pelagis kecil lainnya.

Gambar : Ikan Tuna (foto atas) dan ikan tongkol (foto bawah), hasil

tangkapan salah satu Kelompok penerima Bantuan tahun 2016 yang didaratkan

di Pangkalan Pendaratan Ikan Belang dan Pantai Bentenan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 68

Tercapainya target produksi tidak lepas dari kebijakan Kementerian Kelautan

dan Perikanan Republik Indonesia dalam bidang perikanan tangkap yang

menjunjung kelestarian sumber daya alam. Untuk maksudtersebut dikeluarkan

peraturan-peraturan menteri yakni Kepmen KP nomor 56 tahun 2014 tentang

Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia, tujuannya

mewujudkan pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab, dan mencegah

serta memberantas praktek IUU Fishing di WPP.

Kebijakan ini berdampak pada Perairan Laut di Kabupaten Minahasa Tenggara

berada di WPP 715 (Laut Maluku). Kapal-kapal baru yang mengurus ijin baru

tidak diberikan, sehingga terjadi pengendalian terhadap penangkapan ikan oleh

kapal perikanan di WPP RI-713.

Selain itu, di wilayah pesisir, kelestarian sumber daya alam seperti terumbu

karang, mangrove, padang lamun dan ekosistem lainnya, tetap terjaga

sehingga ekosistem tersebut dijadikan tempat untuk bertelur dan mencari

makan bagi ikan pelagis kecil dan ikan demersal (ikan karang).

Kebijakan pemerintah dan terjaganya kelestarian sumber daya alam,

berdampak pada melimpahnya sumber daya ikan yang ada di perairan laut

Maluku, sehingga nelayan menjadi mudah menangkap ikan.

b) Peningkatan Produksi Budidaya Ikan (ton)

Produksi Perikanan Budidaya Ikan merupakan hasil perhitungan produksi yang

dihasilkan pembudidaya ikan yang mendapat bantuan dari pemerintah dan

tidak mendapat bantuan melalui wawancara langsung dengan pembudidaya.

Realisasi produksi budidaya ikan tahun 2016 adalah sebesar 3959,96 ton atau

111,45 % dari target yang ditetapkan sebesar 3553 ton. Capaian ini terbesar

berasal dari produksi Ikan Mas sebesar 1.567,15 ton dan Nila sebesar

2.261,23 ton. Ikan lainnya Bandeng 80,80 ton, Kuwe 11,05 ton, dan ikan

lainnya sebesar 38,73 ton.

Capaian produksi budidaya ikan secara keseluruhan tahun 2016 mengalami

kenaikan sebesar 2220,26 ton atau sebesar 127,62 % dibandingkan dari

tahun 2015. Secara keseluruhan meningkatnya produksi budidaya ikan, masih

didominasi oleh Ikan Nila dan Mas sebesar 2262,23 ton atau 57,13 % dari

total produksi untuk ikan nila dan ikan mas sebesar 1567,15 ton atau 39,57 %

dari total produksi. Dua komoditas ini memang menjadi andalan dan paling

banyak yang dibudidayakan oleh pembudidaya ikan di Kabupaten Minahasa

Tenggara.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 69

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Tabel Perkembangan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2012 - 2016

Indikator Kinerja

Tahun Kenaikan rata-

rata (%)

2012 2013 2014 2015 2016 2012-2016

2015-2016

Produksi Perikanan Tangkap

32.000 35.000 36.600 37.100 40.250 2,89 4,07

Dibandingkan jumlah produksi tangkap tahun 2015 sebesar 37.100 ton

mengalami peningkatan sebesar 3.100 ton atau kenaikan sebesar 1,07 persen.

Selama lima tahun terakhir dari 2012 – 2016 produksi perikanan cenderung

meningkat dengan rata-rata kenaikan 2,89 % per tahun.

Gambar 3. Fluktuasi capaian produksi perikanan tahun 2012-2016

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 70

TabelCapai produksi budidaya ikan setiap sepsis tahun 2015 – 2016

No Komoditas 2015 (ton)

2016 (ton) Kenaikan/ turun rata-

rata Target Capaian %

1 Udang Windu - - - - -

2 Udang Vaname - 5,00 - - -

3 Bandeng 28,30 330 80.80 24.48 52.5

4 Lele - 5,5 - -

5 Nila 3.101,30 1.925 2.261,23 117.47 (840,07)

6 Kerapu - - - -

7 Gurame - - - -

8 Mas 1.660,90 825 1.567,15 189.96 (93,75)

9 Kuwe 13 22 11.05 50.23 (1,95)

10 Lobster Laut - 5,5 - -

11 Lainnya 37,50 434,5 38.73 8.91 1.23

Jumlah 1.739,7 3.553 3959,96 111,45

Capaian produksi tersebut didukung oleh niat pembudidaya ikan khususnya

komoditas ikan Nila dan Mas ingin mandiri meski tidak ada topangan anggaran

dari pemerintah. Selain itu, adanya upaya untuk memanfaatkan areal

persawahan untuk memelihara ikan nila dan mas atau yang lebih dikenal

dengan minapadi serta tersedianya benih ikan di unit perbenihan rakyat (UPR)

di 6 UPR yang tersebar di Minahasa Tenggara.

Gambar 4: Capaian Produksi Budidaya Ikan Tahun 2015 - 2016

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 71

Capaian produksi komoditas lainnya seperti ikan bandeng, lele, kuwe, lobster

laut, dan produk lainnya tidak mencapai target, karena ketersediaan benih

untuk ikan-ikan tersebut masih dimungkinkan menjadi salah satu faktor belum

tercapainya produksi ikan untuk komoditas tersebut. Hal ini dikarenakan biaya

pakan yang cukup tinggi pada komoditas di atas sehingga menyebabkan

berkurangnya minat para pembenih untuk melakukan pembenihan kerapu,

kuwe dan lobster serta komoditas lainnya.

Selama kurun waktu 2012 - 2016, produksi perikanan budidaya khususnya

ikan memperlihatkan trend fluktuatif yaitu mengalami naik turun setiap

tahunnya. Angka kumulatifnya setiap tahun melampaui target yang ditetapkan

dalam perjanjian kinerja.

TabelPerkembangan Capaian Produksi Budidaya Ikan tahun 2012-2016

No Komoditas Tahun

Ket. 2012 2013 2014 2015 2016

1 Udang Windu - - - -

2 Udang Vaname - - - -

3 Bandeng 17,5 260,95 28,30 80.80

4 Lele - - - -

5 Nila 3.620 6.180 3.101,30 2.261,23

6 Kerapu 71,2 23,50 - -

7 Gurame - - - -

8 Mas 3190 4.945 1.660,90 1.567,15

9 Kuwe 16,5 30.50 13 11.05

10 Lobster Laut 3 23.30 - -

11 Lainnya 13,6 104.70 37,50 38.73

Jumlah 6687,7 11.567,75 1.739,7 3959,96

Capaian volume dan nilai produksi untuk setiap komoditas unggulan

perikanan budidaya di Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Kerapu

Trend produksi ikan kerapu dari tahun 2012-2016 menunjukkan kinerja

yang kurang baik. Sepanjang tahun tersebut, dari 5 (lima) tahun 2012 –

2016, hanya tahun 2013 dan 2014 ada produksi kerapu. Bila dibandingkan

dua tahun tersebut, produksi justru mengalami penurunan dari 71,2 ton turun

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 72

menjadi 23,50 ton. Namun demikian tahun 2016 tidak dimasukkan dalam

target produksi. Seperti yang diungkapkan di atas, kendala produksi kerapu,

Karena ketersediaan benih yang tidak ada. Sejak tahun 2015 sentra produksi

benih kerapu di Desa Mangkit Kecamatan Belang yang dikelola CV. Mitra

Usaha tidak lagi beroperasi, sehingga suplai benih ke para pembudidaya

kerapu tidak ada, dan kegiatan budidaya kerapu dihentikan.

Untuk produksi kerapu, karena situasi dan kondisi di lapangan tidak

memungkinkan ditambah lagi kurangnya anggaran, Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Minahasa Tenggara memutuskan untuk memfokuskan

pada budidaya komoditas lain seperti Nila dan Mas.

b. Bandeng

Rata-rata kenaikan produksi bandeng dari tahun 2010-2014 sebesar

10,45%. Capaian tahun 2016 sebesar 80,80 ton masih di bawah target

sebesar 330 ton dikarenakan secara umum pelaku usaha masih menghadapi

beberapa tantangan dan permasalahan khususnya terkait pengembangan

bandeng di hulu, antara lain (i) Ketersediaan benih bandeng berkualitas belum

memadai sehingga mempengaruhi produktivitas dikarenakan benih bandeng

masih diambil di alam. (ii) efesiensi produksi, khususnya pada budidaya

intensif, hal ini terkait masih tingginya biaya produksi seiring terus

meningkatnya harga pakan (intensif sedikit, masih tradisional).

c. Kuwe

Produksi ikan kuwe dari tahun 2010-2014 mengalami tren menurun.

Sedangkan pada tahun 2016 dari angka produksi kuwe sebesar 11,05 ton

belum mencapai target sebesar 22 ton, untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya

untuk mendorong pengembangan budidaya ikan kuwe melalui kerja sama

sinergi, baik lintas sektoral, swasta maupun stakeholders lain, untuk menjamin

ketercapaian produksi ikan kuwe dalam jangka waktu lima tahun kedepan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 73

Kerja sama tersebut diarahkan dalam rangka : (i) Penciptaan peluang pasar

yang lebih luas; (ii) Pengembangan input teknologi yang aplikatif, efektif dan

efisien; (iii) Pengembangan kawasan budidaya ikan kuwe secara terintegrasi.

Melalui upaya diatas, maka secara langsung akan mampu memberikan

jaminan terhadap jalannya industri yang positif dan berkesinambungan.

d. Nila

Produksi ikan nila dari Tahun 2012-2016 mengalami peningkatan yang

cukup signifikan dengan rata-rata kenaikan 19,03%. Pada tahun 2016

produksi nila 117,47 % dari target. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

mendorong produksi nila agar terus meningkat, diantaranya (i)

Pengembangan gerakan minapadi, (ii) Pengembangan budidaya ikan nila

melalui intensifikasi dengan bioflok dan running water; (iii) Mendorong

pemanfaatan bahan baku lokal untuk pembuatan pakan ikan yang berkualitas

secara mandiri; (iv) Ekstensivikasi pada kawasan potensial; (v) Memberikan

bantuan benih dan pakan kepada kelompok pembudidaya ikan; serta (vi)

Penciptaan peluang pasar yang lebih luas.

Gambar 5: Kelompok Pembudidaya Ikan di Kecamatan Tombatu

Timur, panen ikan nila yang dibudidaya.

e. Ikan Mas

Perkembangan produksi ikan mas menunjukkan kinerja yang cukup

baik dengan peningkatan produksi rata-rata dari tahun 2012-2016 sebesar

14,44%. Produksi tahun 2016 sebesar 189,96% dari target tahunan didorong

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 74

oleh kegiatan budidaya ikan mas melalui minapadi dan bantuan benih dan

pakan kepada kelompok pembudidaya ikan.

SASARAN 9

Terpenuhinya sarana dasar masyarakat prasarana publik dan prasarana

dasar masyarakat

a. Indikator kinerja : Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap

67% 67% 100

Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu penggerak

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang

memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan dan jembatan.

Guna mempermudah aksesibilitas antar wilayah, di Kabupaten Minahasa

Tenggara telah terbangun infrastruktur jalan kabupaten sepanjang 359,27 km.

Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan pada tahun 2016

ditargetkan jalan dalam kondisi mantap sebesar 67,0 %

Berdasarkan hasil inspeksi jalan dan jembatan terhadap seluruh ruas jalan

dan jembatan (100%), pada akhir tahun 2016 diketahui jalan dalam kondisi

mantap sepanjang 359,27 km atau 67,0 % dari target 83,8 % pada RPJMD.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 panjang jalan

kabupaten dalam kondisi mantap (kondisi baik dan sedang) mencapai 337,4 km

atau 63,05%, maka capaian sasaran tahun 2016 diatas menunjukkan adanya

peningkatan yaitu sebesar 3,94 %

Tabel III. 9. Kondisi Jalan Kabupaten di Minahasa Tenggara

No Kondisi

jalan

Panjang Jalan Kondisi

jalan

Panjang Jalan

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun

2015

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2016

Km Km Km Km % Km % Km %

1 Mantap 337,4 297,4

40,0

359,27 321,32

37,95

0,60 267,4 0,49 321,32 0,60

0,07 43,0 0,08 37,95 0,07

2 Tidak

Mantap

197,7 62,9

134,8

175,83 50,70

125,13

0,09 69,9 0,13 50,70 0,09

0,23 154,8 0,29 125,13 0,23

535,1 535,1

535,1 535,1

535,1 535,1

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 75

Capaian target indikator kinerja di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel III. 10. Target dan Realisasi Kinerja

No

Tujuan/

Sasaran/

indikator

Capaian/

Kondisi 2015

2016

Target

Akhir

RPJMD

2018

Capaian

2016

terhadap

2018

(Akhir

RPJMD

(%)

Target Realisasi %

Realisasi

Meningkatkan sistem jaringan infrastruktur jalan,sesuai dengan kapasitas, standar

geometrik dan kelas jalan

Meningkatnya penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi mantap

Persentase

penyediaan

aksesibiltas jalam

dalam kondisi

mantap

63.05 67,0 67,0 100,0 87,0 83,8

Faktor Penghambat :

Faktor Pendorong :Tersedianya regulasi, dana, SDM, Sarana Prasarana dan penyedia jasa / pemborong

Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2017

- Meningkatkan kinerja SDM

- Menjamin ketersediaan anggaran sesuai anggaran kas

- Meningkatkan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pekerjaan

Sasaran meningkatnya penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi

mantap dicapai melalui 3 (tiga) program yaitu : Program Peningkatan Jalan dan

Jembatan yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu : Peningkatan Jalan dan

Pengawasan Peningkatan Jalan; Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu : Pembangunan Jalan, Pembangunan

Jembatan dan Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program

Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang terdiri dari 1 (satu)

kegiatan yaitu : Pemeliharaan Rutin Ruas Jalan. Total alokasi anggaran untuk

sasaran ini sebesar Rp. 129.120.287.985,00 dengan realisasi keuangan sebesar

110.719.552.994,00 atau 95,5%

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan target sasaran dan indikator kinerja di

atas, telah dijabarkan dalam program / kegiatan dalam tabel di bawah ini.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 76

Tabel III. 11. Realisasi Program dan Kegiatan

No Program / Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Keuangan

(%) Fisik (%)

Program Peningkatan Jalan

dan Jembatan

129.120.287.985,00 110.719.552.994,00 95,5 99,9

Peningkatan Jalan 129.120.287.985,00 110.719.552.994,00 95,5 99,9

Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan

44.757.953.424,00 41.765.643.673,00 93,31 99,8

Pembangunan Jalan 41.193.619.700,00 38.374.840.509,00 93,15

99,8

Pembangunan Jembatan 3.564.333.724,00 3.390.803.164,00 95,13 100,0

Program Rehabilitasi /

Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan

21.230.431.702,00 19.326.235.405,00 91,03 100,0

Pemeliharaan Rutin Ruas Jalan 6.757.339.702,00 6.511.323.400,00 96,35 100,0

Rehabilitasi Ruas Jalan 14.473.092.000,00 12.814.912.005,00 88,54 100,0

Hingga akhir tahun 2016 program / kegiatan yang dilaksanakan, secara fisik

telah terealisasi 99,9 % dengan realisasi anggaran 94,5 % dari pagu yang tersedia,

sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran tersebut sangat efisien.

Peningkatan Jalan IKK Ratahan Seksi 2

3.

4.

Peningkatan Jalan Pangu-Wongkay-Bentenan (Tahap 2)

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 77

b.

Peningkatan Jalan Ratatotok-Tonsawang-Mundung (Seksi 3)

Peningkatan Jalan Belang Morea Seksi 3

Pembangunan Jembatan Rasi

b. Indikator kinerja : Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi

baik

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik

67,8% 67,8% 100

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

RI Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi

untuk Kewenangan Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 16 Daerah Irigasi

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 78

(DI) seluas 2.398 Ha. Untuk meningkatkan layanan penyediaan air irigasi,

ditetapkan target persentase luasan DI yang terlayani air irigasi pada tahun

2015 sebesar 67,8% melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

Capaian target indikator kinerja di atas dapat dilihat seperti di tabel di bawah

ini :Tabel III. 14. Target dan Realisasi Kinerja

No Tujuan/ Sasaran/

indikator Capaian/ Kondisi

2015

2016 Target Akhir

RPJMD 2018

Capaian 2015

terhadap 2018 (Akhir RPJMD (%)

Target Realisasi % Realisasi

Meningkatkan kehandalan sistem jaringan irigasi dan rawa.

Meningkatnya layanan jaringan irigasi dan rawa

Persentase

luasan Daerah

Irigasi (DI) yang

terlayani Air

Irigasi

64,5 67,8 67,8 100,0 69,0 98,26

Faktor Penghambat :

Faktor Pendorong :Tersedianya regulasi, dana, SDM, Sarana Prasarana dan penyedia jasa / pemborong

Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2016

- Meningkatkan kinerja SDM

- Menjamin ketersediaan anggaran sesuai anggaran kas

- Meningkatkan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pekerjaan

Sasaran meningkatnya kehandalan sistem jaringan irigasi dan rawa

dicapai melalui 1 (satu) program yaitu : Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya ; 2 (dua)

kegiatan yaitu : Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan target sasaran dan indikator kinerja di

atas, telah dijabarkan dalam program / kegiatan dalam tabel di bawah ini.

Tabel III. 15. Realisasi Program dan Kegiatan

No Program / Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Keuangan

(%) Fisik (%)

Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan Jaringan Pengairan

Lainnya.

8.872.785.000 8.838.945.000 99,63 100,00

Rehabilitasi Jaringan Irigasi 8.872.785.000 8.838.945.000 99,62 100,00

Pemeliharaan Jaringan Irigasi 1.000.000.000 997.673.000 99,77 100,00

Hingga akhir tahun 2016 program / kegiatan yang dilaksanakan, secara

fisik telah terealisasi 100,0% dengan realisasi anggaran 99,62% dari pagu yang

tersedia, sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran tersebut sangat efisien.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 79

Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Balao

Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Sue

SASARAN 10

Terwujudnya lingkungan hidup yang kualitas

a. Indikator kinerja : Prosentase Sumber Air yang dikonservasi

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Prosentase Sumber air

yang dikonservasi 100% 100% 100%

Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja

indikator initercapai dimanadimana prosentase sumber air yang dikonservasi

ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi 100% dengan capaian sebesar

100%.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 80

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Realisasi

2014 %

Realisasi 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Prosentase

Sumber air yang dikonservasi

100% 100% 100% 100% 100%

Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun

2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung stabil

karena Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan selalu

melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sumber-sumber mata air

sehingga capaian relaisasi kinerja indikator ini cenderung berhasil

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Penanggung jawab atas pencapaian sasaran 1 ini adalah koordinasi antara

Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan dan Bidang Pengawasan

Pengendalian dan Pemulihan..Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa

kegiatan dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :

Dalam rangka mencapai sasaran terehabilitasinya lahan kritis dan daerah

rawan bencana BLHKP melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sumber-

sumber mata air sehingga diharapkan cadangan air bersih bagi masyarakat

dapat terpenuhi dan juga mencegah terjadinya banjir.

Rehabilitasi Mangroove kegiatan untuk mencapai sasaran bertambahnya

hutan mangrove juga belum bisa dilaksanakan oleh BLHKP karena keterbatasan

anggaran dan skla prioritas pelaksanaan kegiatan. Diharapkan penanaman

mangrove dapat dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2018 selain itu juga BLHKP

mangajukan proposal permohonan bantuan untuk penanaman mangrove di

kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan.

Pencapaan sasaran 9 ini dengan melaksanakan kegiatan :

1. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber

Air

2. Pengendalian dan Pemanfaatan SDA

3. Pengadaan Bibit Pohon Kecamatan Pasan (lanjutan 2014)

4. Pengadaan Bibit Pohon Kecamatan Silian Raya (lanjutan 2014)

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 81

b. Indikator kinerja : Indeks Tutupan Lahan

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Indeks Tutupan lahan 2 lokasi 2 lokasi 100%

Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja

indikator initercapai dimana dimana indikator indeks tutupan lahanyang

dalam hal ini adalah jumlah taman kota dan presentasi pemukiman,

usaha/kegiatan yang memiliki lahan 30 % untuk RTH ditargetkan sebesar

100% dengan realisasi 100% dengan capaian sebesar 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Realisasi

2014 %

Realisasi 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Indeks Tutupan

lahan 0 lokasi 0 lokasi 2 lokasi 2 lokasi 100%

Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun

2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja meningkat dimana

pada tahun 2014 dan 2015 dari target 1 lokasi tidak terealisasi, kemudian

pada tahun 2016 terdapat 2 lokasi jumlah taman kota dan presentasi

pemukiman, usaha/kegiatan yang memiliki lahan 30 % untuk RTH.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Adapun realisasi yang dicapai pada sasaran 2 ini ditunjang oleh kegiatan :

1. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan di dalam maupun luar

daerah dengan maksud agar memperoleh perbandingan maupun sebagai

sarana untuk mengadopsi hal-hal yang berkaitan dengan taman kota untuk

diterapkan di Kabupaten Minahasa Tenggara.

2. Pengadaan Ruang Terbuka Hijau (Taman Kota Tombatu-Lanjutan Tahun

2015). Pada kegiatan ini dilaksanakan pengadaan bangunan gedung

tempat kerja lainnya sebagai sarana pendukung yang ada di taman kota

Tombatu.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 82

c. Indikator kinerja : Volume Sampah Yang Tertangani

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Volume sampah yang

tertangani 324.967m³ 307.988 m³ 95%

Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja

indikator ini belumtercapai dimana dimana indikator volume sampah yang

tertangani ditargetkan sebesar 324.967m³dengan realisasi 307.988 m³dengan

capaian sebesar 95%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Realisasi

2014 %

Realisasi 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Volume sampah

yang tertangani 246.100 m³ 247.987 m³ 324.967m³ 307.988 m³ 95%

Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun

2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung

meningkat karena atas bantuan pemerintah dalam peningkatan pengelolaan

persampahan sehingga capaian relaisasi kinerja indikator ini cenderung

berhasil.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Terwujudnya penngkatan pengelolaan persampahan dengan indicator

penanganan volume sampah bisa tercapai dengan realisasi hampir 100 % atas

bantuan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melalui pengalokasian

dana untuk menunjang pencapaian sasaran tersebut serta kerja keras dari

petugas kebersihan dalam pengelolaan kebersihan di Kabupaten Minahasa

Tenggara. Adapun analisis tercapainya indikator ini dengan melaksanakan

kegiatan :

1. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah

2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

3. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana

Persampahan

4. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan

5. Penyediaan Tanah/Lahan TPA

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 83

SASARAN 11

Terciptanya kesadaran masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana

Indikator kinerja : Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana

yang memenuhi respon time

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1

Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat

Bencana yang memenuhi respon time

100% 70% 70%

Berdasarkan data sebagaimana diatas maka dapat disimpulkan bahwa

indikator Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang

memenuhi respon time belum mencapai 100%, karena dari target yang

ditetapkan sebesar 100%, realisasinya hanya 70% sehingga tingkat

pencapaian kinerja sebesar 70%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana yang

memenuhi respon time

95% 75% 100% 70% 70%

Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun

2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja bervariasi dimana pada

tahun 2015 mampu mencapai 95% daripada tahun 2014 sebesar 75% dan pada

tahun 2016 sebesar 70%.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Indikator ini melekat di Program Penanganan Daruratdalam Kegiatan Operasional

Tanggap Darurat Bencana pada Bidang Kedaduratan Dan Logistik SKPD Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara. Berbagai

upaya telah dilakukan dimana pada tahun 2014 dilaksanakan Pelatihan Tim

Reaksi Cepat (TRC) di Bandung yang diselenggarakan oleh BNPB RI. Pada tahun

2015 dan tahun 2016 belum terbentuk tim reaksi cepat (TRC) di Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Minahasa Tenggara karena belum

dianggarkan dalam kegiatan. Dan untuk masalah tersebut telah dianggarkan

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 84

dalam kegiatan untuk tahun angggaran 2018. Walaupun demikian pada saat ini

BPBD memaksimalkan potensi SDM yang ada unutk melaksanakan kaji cepat

dalam menangani kejadian bencana. Potensi/SDM yang dimaksimalkan bukan

hanya di intern BPBD tapi juga bersama SKPD terkai dan TNI/POLRI serta

relawan.

SASARAN 12

Terwujudkan pelestarian dan pengembangan budaya daerah

Indikator kinerja : Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Capaian

1 Jumlah Situs Budaya yang

dilestarikan 38 BCB 38 BCB 100%

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa target kinerja indikator

ini dikatakan berhasil dimana dari 38 Benda Cagar Budaya (BCB) yang

dilestarikan, terealisasi sebanyak 38 Benda Cagar Budaya (BCB) sehingga

persentasenya mencapai 100%.

2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan

beberapa tahun terakhir

No Indikator Capaian

2014 %

Capaian 2015

%

2016

Target % Realisasi % Capaian

%

1

Jumlah Situs

Budaya yang dilestarikan

35 BCB 36 BCB 38 BCB 38 BCB 100%

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa realisasi

capaian kinerja indikator jumlah situs budaya yang dilestarikan dari tahun ke

tahun memenuhi target yang telah ditetapkan. Dimana pada tahun 2014

sebanyak 35 Benda Cagar Budaya meningkat pada tahun 2015 sebanyak 36

Benda Cagar Budaya (BCB). Apabila dibandingkan dengan tahun 2016 maka

capaian kinerja indikator ini meningkat setiap tahunya.

3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /

penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan

Indikator jumlah bangunan cagar budaya (BCB) dalam kondisi terlindungi

sehingga mencapai target dengan capaian 100%. Tidak semua masyarakat

pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB, sehingga perlu

upaya-upaya dari pemerintah agar dapat menyampaikan kesediaan bangunan

milik masyarakat dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 85

sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut.Kendala

lainnya bahwa keberadaan bangunan yang teridentifikasi sebagai bangunan

cagar budaya saaat ini telah berubah secara fisik, sehingga perlu dilaksanakan

pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi situs dan

bangunan cagar budaya.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 86

III.2. REALISASI ANGGARAN

REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

TAHUN 2016

URAIAN ANGGARAN TOTAL Prosentasi

PENDAPATAN 797,685,644,486.00 783,676,211,608.13 98.24%

PENDAPATAN ASLI

DAERAH 15,616,300,000.00 19,234,933,804.00 123.17%

Pendapatan Pajak Daerah 3,525,000,000.00 4,644,617,720.00 131.76%

Hasil Retribusi Daerah 591,300,000.00 467,581,500.00 79.08%

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

0.00 91,205.00

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

11,500,000,000.00 14,122,643,379.00 122.81%

DANA PERIMBANGAN 683,238,629,000.00 667,219,122,403.00 97.66%

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

14,035,151,000.00 15,258,729,529.00 108.72%

Dana Alokasi Umum 413,040,720,000.00 413,040,720,000.00 100.00% Dana Alokasi Khusus 256,162,758,000.00 238,919,672,874.00 93.27%

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

98,830,715,486.00 97,222,155,401.13 98.37%

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

17,472,792,486.00 14,336,900,102.00 82.05%

Pendapatan Lainnya 0.00 1,527,332,299.13 100.00%

Dana Desa 81,357,923,000.00 81,357,923,000.00 100.00%

BELANJA 879,938,701,378.00 791,678,225,192.00 89.97%

BELANJA TIDAK LANGSUNG

369,015,955,859.00 358,930,247,822.00 97.27%

Belanja Pegawai 256,512,025,963.60 248,409,314,919.00 96.84%

Belanja Hibah 9,480,000,000.00 8,924,077,900.00 94.14%

Belanja Bantuan Sosial 550,000,000.00 399,250,000.00 72.59%

Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan Partai Politik

101,614,602,810.40 100,496,006,918.00 98.90%

Belanja Tidak Terduga 859,327,085.00 701,598,085.00 81.65%

BELANJA LANGSUNG 510,922,745,519.00 432,747,977,370.00 84.70%

Belanja Pegawai 16,845,390,000.00 15,633,242,478.00 92.80%

Belanja Barang dan Jasa 131,853,043,958.01 105,586,210,740.00 80.08%

Belanja Modal 362,224,311,560.99 311,528,524,152.00 86.00%

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 87

SURPLUS / DEFISIT (82,253,056,892.00) (8,002,013,583.87) 9.73%

PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH

85,453,056,892.00 0.00 0.00%

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

85,453,056,892.00 0.00 0.00%

PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH

3,200,000,000.00 3,000,000,000.00 0.00%

Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

3,200,000,000.00 3,000,000,000.00 0.00%

PEMBIAYAAN NETTO

82,253,056,892.00 (3,000,000,000.00) -3.65%

SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN

BERKENAAN

0.00 (11,002,013,583.87)

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 88

BAB IV

PENUTUP

Tahun 2016 merupakan Tahun ketiga pencapaian Sasaran Strategis yang telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Minahasa Tenggara Tahun 2013-2018. Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan

analisis kinerja terhadap Sasaran Strategis yang telah di tetapkan dalam Penetapan

Kinerja Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016, maka dapat disimpulkan bahwa

pencapaian kinerja terhadap Sasaran Strategis secara garis besar bermakna baik

dalam menunjang tercapainya Visi Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu “MITRA

YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”.

Namum disadari masih terdapat beberapa kelemahan dalam menjalankan

amanat sebagaimana yang telah dipercayakan oleh masyarakat dengan mengingat

tingkat ekspektasi masyarakat yang kian hari terus bertambah. Pemerintah

Kabupaten Minahasa Tenggara akan terus melakukan berbagai upaya dalam

mewujudkan masyarakat Minahasa Tenggara yang sejahtera

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

di susun untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja dan kiranya Laporan ini dapat

menjadi wujud komitmen dari Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara untuk

menciptakan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta kepemimpinan yang

baik, guna peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

Ratahan, Maret 2017

BUPATI MINAHASA TENGGARA

JAMES SUMENDAP