pemeriksaan mikrobiologis air minum isi ulang di …repository.utu.ac.id/425/1/bab i_v.pdf · minum...

47
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH HERI SETYO KUSWANTO NIM : 08C10104009 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH - ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

20 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI

ULANG DI WILAYAH KECAMATAN KUALA

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

HERI SETYO KUSWANTO

NIM : 08C10104009

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

2013

Page 2: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di pelanet lain. Air menutupi

hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³)

tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-

lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat

hadirsebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan letusan es.

Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu :

melalui penguapan, hujan, dan aliran air diatas permukaan tanah (meliputi mata

air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia

(Wikipedia, 2011).

Air merupakan kebutuhan paling vital bagi kehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 65 % air. Makhluk

hidup yang kekurangan air cukup banyak dapat berakibat fatal atau bahkan

mengakibatkan kematian. Manusia memerlukan 2,5 – 3 liter air untuk minum dan

makan (Sutjahyo, 2000).

Data Departemen Kesehatan (2004), syarat-syarat air minum adalah tidak

berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Air dari

sumber alam dapat diminum oleh manusia tetapi masih terdapat resiko bahwa air

ini telah tercemar oleh bakteri misalnya (Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.

Page 3: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

2

Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 1000 C, banyak zat berbahaya,

terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini (Suprihatin dalam

kompas, 2003).

Menurut Athena, dkk (2003), air minum dalam kemasan adalah air yang

mengalami proses pemurnian baik secara ultraviolet, ozonisasi ataupun keduanya

dengan tahap filtrasi. Hal ini membuat air bersih ini dapat dipakai untuk berbagai

keperluan.

Negara Indonesia pertama kali memproduksi air minum dalam kemasan

dengan merk Aqua pada tahun 1972. Air minum dalam kemasan berkembang

pesat. Harga air minum dalam kemasan terasa mahal dan hanya dapat dijangkau

oleh golongan ekonomi menengah ke atas. Harga yang ditawarkan air minum isi

ulang dapat lebih murah lantaran tidak memerlukan biaya pengiriman dan

pengemasan (Zuhri, 2009).

Persyaratan bagi masing-masing standar kualitas air minum masih perlu di

tentukan oleh 4 (empat) aspek yaitu : persyaratan fisik, kimia, biologis, dan

radiologis. Persyaratan fisik ditentukan oleh faktor- faktor kekeruhan warna, bau,

maupun rasa. Persyaratan kimia ditentukan oleh konsentrasi bahan-bahan kimia

seperti arsen, klor, tembaga, sianida, besi dan sebagainya. Persyaratan biologis

ditentukan baik oleh mikroorganisme yang pathogen, maupun yang non pathogen

(Waterpluspure, 2010).

Masyarakat atau pasar masih memiliki persepsi bahwa depot air minum isi

ulang ini air bakunya adalah berasal dari sumber mata air pegunungan yang

memenuhi syarat-syarat kesehatan. Air baku dapat diambil dari berbagai sumber.

Page 4: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

3

Tingkat higienitas depot air minum isi ulang memang tidak dapat ditentukan.

(Siswanto, 2004).

Di Kabupaten Nagan Raya jumlah depot air minum isi ulang berdasarkan

pendataan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2011 mencapai

29 unit yang terbagi menjadi beberapa wilayah kerja Puskesmas di antaranya 8

unit berada pada wilayah kerja Puskesmas Kuala. Hasil pendataan dari Dinas

Kesehatan Nagan Raya tahun 2011, tidak satupun usaha depot air minum isi ulang

yang melakukan pemeriksaan kualitas air secara mikrobiologis.

Kecamatan Kuala merupakan kecamatan yang memiliki tempat dan letak

yang strategis dengan batasan wilayah Sebelah Utara Kecamatan Suka Makmue,

Sebelah selatan Kecamatan Kuala Pesisir, Sebelah Barat Kabupaten Aceh Barat,

Sebelah Timur Kecamatan Tadu Raya.

Kecamatan kuala memiliki luas kecamatan 120,89 Km² dan memiliki

persentase luas Kecamatan terhadap luas kabupaten 3,41 persen. jumlah penduduk

yang terdata oleh Badan Pusat Stastistik Kabupaten Nagan Raya adalah berjumlah

18.965 jiwa dari 17 Desa yang dimiliki oleh Kecamatan Kuala.

Hasil dari observasi dilapangan penulis mencurigai adanya kandungan E.

coli dalam usaha depot air minum isi ulang yang berada di Kecamatan Kuala,

selain dari bahan baku yang bersumber dari sumur bor ada sebagian depot yang

mengangkut air bakunya dengan cara menggunakan wadah dan diangkut dengan

kendaraan transportasi dari jarak sumur bor ke depot pengolahan sekitar 2 km.

Page 5: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

4

Kegiatan pemeriksaan kualitas air yang disediakan oleh usaha depot air

minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena

mayoritas masyarakat lebih banyak memilih mengkonsumsi air minum isi ulang.

Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamat Kuala jumlah masyarakat yang

menggunakan air minum isi ulang sebagai air minum sehari-hari mempunyai

persentase 75%, dan menjadi sangat penting bila kandungan kadar mikrobiologis

diatas baku mutu air minum yang telah ditetapkan. Dengan lebihnya kandungan

kadar mikrobiologis diatas baku mutu yang telah ditetapkan akan mengakibatkan

dampak bagi kesehatan seperti penyakit, diare, disentri. Penyakit tersebut

merupakan penyakit yang lebih dominan di Kecamatan Kuala.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang kandungan mikrobiologis yang mungkin terdapat pada air minum hasil

olahan yaitu usaha yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang yang ada di

wilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah apakah

ada kandungan mikrobiologis E.coli pada produksi air minum di sejumlah depot

air minum isi ulang di wilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Hasil pemaparan dari latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk melihat kandungan mikrobiologis pada air minum isi

Page 6: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

5

ulang dari semua usaha depot yang ada di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mendapatkan hasil analisis sumber air baku & pengolahan air pada

depot air minum isi ulang tersebut.

2. Untuk mengetahui tingkat kandungan bakteriologis E. coli pada air minum

dari beberapa depot air minum isi ulang yang ada di wilayah Kecamatan

Kuala Kabupaten Nagan Raya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, manfaat penelitian ini sebagai salah sumber informasi dan

bahan bacaan yang dapat dipergunakan untuk penelitian-penelitian dan juga dapat

dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten maupun daerah untuk memperbaiki

kondisi konsumsi air minum yang tidak sehat karena kurangnya pengetahuan dari

masyarakat tentang hal memenuhi kebutuhan air minum yang sehat.

1.4.2 Manfaat Aplikatif

1. Sebagai masukan bagi pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk dapat

mengelola kualitas air minum yang sehat dan layak untuk di konsumsi.

2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya untuk

memberikan penyuluhan bagi usah depot air minum isi ulang.

Page 7: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

6

3. Bagi Puskesmas, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan informasi tentang gambaran kualitas air minum isi ulang secara

mikrobiologis.

4. Sebagai masukan bagi Universitas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

referensi.

5. Sebagai masukan bagi masyarakat untuk dapat lebih selektif dalam memilih

air minum yang sehat untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari

Page 8: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan Air

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat

penting bagi kehidupan. Air juga dapat memberikan kesejahteraan bagi

masyarakat, sehingga merupakan modal dasar pembangunan dan penting bagi

kelangsungan hidup. Air minum seharusnya dibedakan dengan air bersih, air

bersih dipergunakan untuk berbagai kepentingan rumah tangga seperti mandi,

mencuci piring, dan mencuci pakaian, tetapi tidak dapat langsung diminum,

karena mungkin masih mengandung bakteri patogen (Zuhri, 2009).

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.

Sekitar tiga perempat bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak ada seorang pun

dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga

dipergunakan untuk memasak mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang

ada disekitar rumah. Air juga di gunakan untuk keperluan industri, pertanian,

pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain- lain. Penyakit-

penyakit yang menyerang manusia dapat juga di tularkan dan disebarkan melalui

air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana

(Chandra, 2006).

Mengkonsumsi air minum isi ulang kini banyak dipilih warga kelas

menengah kebawah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain ekonomis, air

minum isi ulang juga dinilain lebih praktis dan mudah di peroleh. Namun

Page 9: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

8

demikian, masyarakat sebaiknya tidak sembarangan memilih depot air minum isi

ulang. Karena diduga, banyak depot air minum yang kualitasnya tidak memenuhi

syarat, sehingga dapat memicu resiko timbulnya penyakit. Pakar Kesehatan

Lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM

UI), Budi Haryono, menyatakan, depot air minum isi ulang di beberapa daerah

terbukti tercemar. Hasil penelitian menunjukan, pencemaran bakteri di beberapa

depot air minum mengancam kesehatan masyarakat terutama kelompok yang

sangat rentan seperti bayi dan anak-anak (Asep 2010).

2.2 Air Minum

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/

2010, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES

/SK/VII tahun 2002, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, yang

dimaksud air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

2.3 Sumber Air Minum

Menurut Chandra (2006), air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia

harus berasal dari sumber yang bersih dan aman.

Batasan–batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut antara lain :

a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit

Page 10: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

9

b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.

c. Tidak berasa dan tidak berbau.

d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga

e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen

Kesehatan.

Menurut (Selamet, 2007). Air yang terdapat dipermukaan bumi ini dapat berasal

dari berbagai sumber, Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi :

1. Air Angkasa (Hujan)

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi.

Walaupun pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut

cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran

yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu,

mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen dan amonia.

2. Air Permukaan

Air permukaan yang meliputi badan – badan air semacam sungai, danau,

telaga, waduk, rawa, air terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal

dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian

akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.

3. Air Tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang

kemudian mengalami perkolasi atau mengalami penyerapan ke dalam tanah

dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses – proses yang telah

dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat

Page 11: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

10

air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Air

tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses

purifikasi atau penjernihan serta persediaannya cukup di sepanjang tahun,

walaupun saat musim kemarau. Tetapi air tanah juga mengandung zat–zat

mineral dalam konsentrasi yang tinggi seperti magnesium, kalsium, dan

logam berat.

2.3.1 Syarat Kualitas Air Minum

Penyediaan air bersih, selain kualitasnya, kuantitasnya pun harus

memenuhi standar yang berlaku. Untuk pengelolaan air minum, harus

diperiksa kualitas airnya sebelum didistribusikan kepada masyarakat. Sebab,

air baku belum tentu memenuhi standar, maka sering dilakukan pengolahan air

untuk memenuhi standar air minum. Kualitas air yang digunakan sebagai air

minum sebaiknya memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI

No. 492 / Menkes / Per / IV/2010, meliputi :

1. Parameter wajib

a. Persyaratan Fisik

Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik yaitu, tidak

berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.

b. Persyaratan mikrobiologis

Syarat mutu air minum sangat ditentukan oleh kontaminasi kuman

Escherichia coli dan total Bakteri Coliform, sebab keberadaan bakteri

Escherichia coli merupakan indikator terjadinya pencemaran tinja dalam

Page 12: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

11

air. Standar kandungan Escherichia coli dan Total Bakteri Coliform dalam

air minum 0 per 100 ml sampel.

2. Parameter Tambahan

a. Persyaratan Kimia

Air minum yang akan dikonsumsi tidak mengandung bahan – bahan kimia

(organik, anorganik, pestisida dan desinfektan) melebihi ambang batas

yang telah ditetapkan, sebab akan menimbulkan efek kesehatan bagi tubuh

konsumen.

b. Persyaratan Radioaktif

Kadar maksimum cemaran radioaktif dalam air minum tidak boleh

melebihi batas maksimum yang diperbolehkan.

2.3.2 Manfaat Air Bagi Kesehatan

Menurut Zuhri (2009), bagi manusia air minum merupakan kebutuhan

utama untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci, kakus dan dalam produksi

pangan mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan melalui air saat

manusia memanfaatkannya, maka untuk memutuskan penularan penyakit tersebut

diperlukansistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik bagi

manusia. Air juga digunakan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan

oleh tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh

darah yang berada disekitar alveoli. Disamping itu, transportasi zat – zat makanan

dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air.

Page 13: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

12

Air dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan

metabolisme dan fisiologi tubuh. Air juga berguna untuk melarutkan dan

mengolah sari makanan agar cepat dicerna. Komponen sel terbanyak dalam tubuh

manusia terdiri dari air, maka jika kekurangan air, sel tubuh akan menciut dan

tidak dapat berfungsi dengan baik (Depkes RI, 2006).

Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama.

Berbagai penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia yang memanfaatkannya,

maka tujuan utama penyediaan air bersih atau air minum bagi masyarakat adalah

untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh air. Air minum yang memenuhi

kualitas maupun kuantitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan

penyakit perut terutama penyakit diare.

2.4 Penggolongan Air Minum

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/ MENKES

/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas air minum adalah

(Purwana dan Rachmadi, 2003):

a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga.

b. Air yang didistribusikan melalui tangki air

c. Air kemasan

d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang

disajikan kepada masyarakat.

Page 14: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

13

2.5 Karakteristik Air Minum

Air minum dipengaruhi oleh kondisi Negara masing-masing,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia dilanda krisis air karena

semakin menurunnya kualitas air akibat pencemaran, maka dikeluarkan standar

persyaratan kualitas air minum. Indonesia memiliki standar persyaratan kualitas

air ditetapkan oleh Departemen Kesehatan mulai tahun 1975, kemudian diperbaiki

tahun 1990 dan diperbaiki lagi tahun 2002. Kualitas air minum memiliki

persyaratan sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat - syarat dan Pengawasan

Kualitas air minum, adalah meliputi persyaratan: Bakteriologi, Kimiawi,

Radioaktif dan Fisik (Purwana dan Rachmadi, 2003).

2.6 Pengolahan Air Minum

Pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah

sifat-sifat suatu zat. Hal ini sangat penting artinya bagi air minum. Perkembangan

peradaban serta semakin banyaknya aktivitas manusia, maka akan menambah

pencemaran terhadap air. Laporan keadaan lingkungan di dunia pada tahun 1992

menyatakan bahwa air sudah saatnya menjadi benda ekonomis, karena itu

pengelolaan sumber daya air sangat penting. Pengolahan air minum dilakukan

tergantung dari kualitas air baku yang digunakan baik pengolahan sederhana

sampai dengan pengolahan yang kompleks. Pengolahan air baku ini dimaksudkan

untuk memperbaiki kualitas air sehingga aman dan tidak membahayakan bagi

kesehatan masyarakat yang menggunakannya (Purwana dan Rachmadi, 2003).

Page 15: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

14

Prinsip pengolahan air minum terdiri dari (Purwana dan Rachmadi, 2003).

1). Pengolahan Fisik

Pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-

kotoran kasar, penyisiran lumpur serta mengurangi zat-zat organik.

2). Pengolahan Kimia

Pengolahan kimia yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat

kimia untuk membantu proses selanjutnya, misalnya dengan pembubuhan

kapur.

3). Pengolahan Bakteriologis

Suatu pengolahan untuk membunuh atau memusnahkan bakteri-bakteri yang

terkandung dalam air minum yakni dengan cara pembubuhan bahan

desinfektan.

Proses sanitasi air dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu (Widianti dan

Ristiati, 2004).

1. Sanitasi air yang paling sederhana dengan memanaskan air hingga titik didih.

2. Dengan klorinasi atau pencampuran kaporit kedalam air.

3. Penggunaan senyawa perak.

Alternatif ini jarang digunakan. Perak nitrat biasanya digunakan dengan

mencampurkannya ke dalam air.

Page 16: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

15

4). Ultraviolet.

Air dialirkan melalui tabung dengan lampu ultraviolet berintensitas tinggi,

sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet. Intensitas lampu

ultraviolet yang dipakai harus cukup. Sanitasi air yang efektif diperlukan

intensitas sebesar 30.000 MW sec/cm2 (micro watt detik per sentimeter persegi).

Radiasi sinar ultraviolet dapat membunuh semua jenis mikroba bila intensitas dan

waktunya cukup. Residu atau hasil samping tidak ada dari proses penyinaran

dengan UV. Lampu UV harus dibersihkan secara teratur dan harus diganti paling

lama satu tahun. Air yang akan disinari dengan UV harus telah melalui filter halus

dan karbon aktif untuk menghilangkan partikel tersuspensi, bahan organik, dan Fe

atau Mn (jika konsentrasinya cukup tinggi).

2.7 Depot Air Minum

2.7.1 Pengertian Depot Air Minum

Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan

air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen

(Depperindag, 2004). Proses pengolahan air pada prinsipnya harus mampu

menghilangkan semua jenis polutan, baik fisik, kimia maupun mikrobiologi

(Suprihatin, 2003).

2.7.2 Peralatan Depot Air Minum

Alat yang digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum pada

depot air minum isi ulang adalah :

Page 17: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

16

1. Storage Tank

Storage tank berguna sebagai penampungan air baku yang dapat menampung

air sebanyak 3000 liter.

2. Stainless Water Pump

Stainless Water Pump berguna sebagai pemompa air baku dari tempat storage

tank kedalam tabung filter.

3. Tabung Filter

Tabung Filter mempunyai 3 (tiga) fungsi, yaitu :

a. Tabung yang pertama adalah active sand media filteru ntuk menyaring

partikel – partikel yang kasar dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang

efektif dengan fungsi yang sama.

b. Tabung yang kedua adalah anthracite filter yang berfungsi untuk

menghilangkan kekeruhan dengan hasil yang maksimal dan efisien.

c. Tabung yang ketiga adalah granular active carbon media filter merupakan

karbon filter yang berfungsi sebagai penyerap debu, rasa, warna, sisa khlor

dan bahan organik.

4. Mikro Filter

Mikro Filter merupakan saringan yang terbuat dari polyprophylene /

Polipropilena memiliki ketahanan kimia yang sangat baik, kuat dan

memiliki kepadatan terendah dari plastik yang digunakan dalam kemasan.

Ia memiliki titik leleh tinggi, sehingga ideal untuk panas-mengisi cairan

Page 18: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

17

yang berfungsi untuk menyaring partikel air dengan diameter 10 mikron,

5 mikron, 1 mikron dan 0,4 mikron dengan maksud untuk memenuhi

persyaratan air minum.

5. Flow Meter

Flow Meter digunakan untuk mengukur air yang mengalir kedalam galon

isi ulang.

6. Lampu ultraviolet dan ozon

Lampu ultraviolet dan ozon berguna sebagai desinfeksi pada air yang telah

diolah.

7. Galon isi ulang

Galon isi ulang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk menampung

atau menyimpan air minum didalamnya. Pengisian wadah dilakukan

dengan menggunakan alat dan mesin serta dilakukan dalam tempat

pengisian yang hygienis.

2.7.3 Proses Produksi Depot Air Minum

Urutan proses produksi di Depot Air Minum Isi Ulang menurut Keputusan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 651/MPP/Kep/10/2004 tentang

persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya, yaitu :

1. Penampungan air baku dan syarat bak penampung

Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan

tangki dan selanjutnya ditampung dalam bak atau tangki penampung (reservoir).

Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan seperti stainless stell, poly

Page 19: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

18

carbonat atau poly vinyl carbonat, harus bebas dari bahan – bahan yang dapat

mencemari air. Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas :

a. Khusus digunakan untuk air minum

b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman

c. Harus mempunyai manhole / lubang pembuangan

d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui keran

e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi

penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan

kontaminasi.

Tangki galang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara

pangan seperti stainless stell, poly carbonat atau poly vinyl carbonat, tahan korosi

dan bahan kimia yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan harus

dibersihkan dan desinfeksi bagian luar minimal 3 (tiga) bulan sekali. Air baku

harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk diperiksa

terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

2. Penyaringan bertahap terdiri dari :

a. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi

yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring pertikel – artikel

yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir – butir silica (SiO2)

minimal 80 %.

b. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa

berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan

organik. Daya serap terhadap Iodine (I2) minimal 75%.

Page 20: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

19

c. Saringan / Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus berukuran

maksimal 10 (sepuluh) mikron.

3. Desinfeksi

Desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh kuman patogen. Proses

desinfeksi dengan menggunakan ozon (O3) berlangsung dalam tangki atau alat

pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu

ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 – 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi

selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet

(UV).

a. Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah

Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan tara

pangan seperti stainless stell, poly carbonat atau poly vinyl carbonat dan

bersih. Depot air minum wajib memeriksa wadah yang dibawa konsumen, dan

menolak wadah yang dianggap tidak layak untuk digunakan sebagai tempat air

minum.

b. Pengisian

Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta

dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.

c. Penutupan

Penutupan wadah dapat dilakukan dengan tutup yang dibawa konsumen atau

yang disediakan oleh Depot Air Minum.

Page 21: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

20

2.7.4 Proses Desinfeksi pada depot Air Minum

Proses desinfeksi merupakan upaya yang dilakukan untuk menghilangkan

atau membunuh bakteri dalam air minum, yang dilakukan dengan 2 (dua) cara,

yaitu:

1. Ozonisasi

Ozon termasuk oksi dan kuat yang mampu membunuh kuman patogen,

termasuk virus. Keuntungan penggunaan ozon adalah pipa, peralatan dan kemasan

akan ikut di sanitasi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih terjamin selama

tidak ada kebocoran pada kemasan. Ozon merupakan bahan sanitasi air yang

efektif di samping sangat aman.

Agar pemakaian ozon dapat dihemat, yaitu hanya ditujukan untuk

membunuh bakteri – bakteri saja, maka sebelum dilakukan proses desinfeksi, air

tersebut perlu dilakukan penyaringan agar zat – zat organik, besi dan mangan

yang terkandung dalam air dapat dihilangkan. Ozon bersifat bakterisida, virusida,

algasida serta mengubah senyawa organic komplek menjadi senyawa yang

sederhana.

Penggunaan ozon lebih banyak diterima oleh konsumen karena tidak

meninggalkan bau dan rasa. Desinfeksi dengan system ozonisasi, kualitas air

dapat bertahan selama kurang lebih satu bulan dan masih aman dikonsumsi,

sedangkan yang idak menggunakan ozonisasi, kualitas air hanya bertahan

beberapa hari saja sehingga air tidak layak dikonsumsi. Sebab tanpa ozonisasi,

pertumbuhan bakteri dan jamur berlangsung cepat.

Page 22: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

21

2. Ultraviolet

Radiasi sinar ultraviolet adalah radiasi elektromagnetik pada panjang

gelombang lebih pendek dari spektrum antara 100 – 400 nm, dapat membunuh

bakteri tanpa meninggalkan sisa radiasi dalam air. Sinar ultraviolet dengan

panjang gelombang 254 nm mampu menembus dinding sel mikroor ganisme

sehingga dapat merusak Deoxyribonukleat Acid (DNA) dan Ribonukleat Acid

(RNA) yang bisa menghambat pertumbuhan sel baru dan dapat menyebabkan

kematian bakteri. Air dialirkan melalui tabung dengan lampu ultraviolet

berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet. Yang

harus diperhatikan adalah intensitas lampu ultraviolet yang dipakai harus cukup.

Untuk sanitasi air yang efektif, diperlukan intensitas sebesar 30.000 mw detik per

cm2. Radiasi sinar ultraviolet dapat membunuh semua jenis mikroba bila

intensitas dan waktunya cukup. Supaya efektif, lampu ultraviolet harus

dibersihkan secara teratur dan harus diganti paling lama satu tahun. Air yang akan

disinari ultraviolet harus melalui filter halus dan karbon aktif terlebih dahulu,

untuk menghilangkan partikel tersuspensi, bahan organik, dan Fe atau Mn

(Sembiring, 2008).

3. Reverse Osmosis

Proses ini merupakan proses pemurnian air dengan hasil kualitas air non

mineral. Proses ini melalui alat yang disebut Membran semi permeabel, membran

ini mempunyai lubang air 1/10000 mikron dimana air yang melewati lubang

Page 23: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

22

tersebut sudah merupakan air bebas meniral bakteri, virus dan logam-logam berat

lainnya.

2.8 Pengertian Bakteri

Bakteri (dari kata latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok

bakteri yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam

domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran

besar dalam kehidupan di bum. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen

penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan

manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif

sederhana: tanpa nukleus/intisel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti

mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel

prokariot dan sel eukariot yang lebih kompleks. Bakteri dapat di temukan hampir

di semua tempat: di tanah, air, udara dalam simbiosis dengan organisme lain

maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada

umumnya bakteri berukuran 0,5-5 µm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat

berdiameter hingga 700 µm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki

dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk

sangat berbeda (peptodoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu

bergerak) dan mobilitas ini disebabkan oleh flagel (wikipedia, 2012).

Page 24: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

23

2.8.1 Bakteri Escherichia Coli

Bakteri E. coli merupakan parameter ada tidaknya materi fekal di dalam

suatu habitat sangat diharuskan untuk penentuan kualitas air yang aman. Khusus

uuntuk bakteri E. coli, kehadirannya di dalam air atau bahan makanan yang

berhubungan dengan kepentingan manusia yang tidak diharapkan. Karena

kehadiran kelompok mikroba tersebut menandakan bahwa air atau makanan

tersebut telah tercemar oleh koli tinja, yaitu materi fekal yang berada bersama

tinja atau feces manusia. Bakteri golongan coliform adalah bakteri yang bersifat

gram negative, tidak membentuk spora memfermentasikan laktosa pada suhu 35º

C atau 37º C dengan menghasilkan asam, gas dan aldehide dalam waktu 24-48

jam. Begitu bakteri golongan coliform tinja memiliki kemampuan yang sama,

hanya saja ia lebih toleran terhadap suhu yang lebih tinggi, yaitu 44º C. Jumlah

bakteri Coliform/100cc air digunakan sebagai indikator atau mewakili semua

kelompok mikrobiologis, bila dalam 100 ml sampel air terdapat 500 bakteri

Escherichia coli kemungkinan adanya penyakit gastroentritis. (Sutrisno, 2006).

2.8.2 Penyakit – Penyakit yang Disebabkan Oleh Bakteri Escherichia Coli

Bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya epidemic penyakit - penyakit

saluran pencernaan makanan, seperti, kolera, typus, disentri, diare, dan penyakit

cacing. Bibit penyakit ini berasal dari feces manusia yang menderita penyakit -

penyakit tersebut. Indikator yang menunjukkan bahwa air rumah tangga sudah

dikotori feces adalah dengan adanya Escherichia coli dalam air tersebut, karena

dalam feces manusia, baik sakit maupun sehat terdapat bakteri. Escherichia coli

dapat juga menimbulkan gastro entritis, infeksi pada luka dan abses pada berbagai

Page 25: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

24

organ. Bakteri ini juga merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang

baru lahir dan penyebab infeksi tractus urinarius (pyelonephritis cysticis) pada

manusia yang dirawat dirumah sakit (infeksi nasokomial). Pencegahan infeksi

bakteri ini dilakukan dengan perawatan yang sebaik – baiknya di rumah sakit,

antara lain: pemakaian antibiotik secara tepat, tindakan antiseptik secara benar.

Penyakit yang dapat timbul akibat terjadinya pencemaran bakteri Escherichia coli

adalah :

1. Diare

Escherichia coli yang menyebabkan diare sangat sering ditemukan

diseluruh dunia. Escherichia coli ini diklasifikasikan oleh ciri khas sifat –

sifat virulensinya dan setiap grup menimbulkan penyakit melalui

mekanisme yang berbeda. Gejala diare adalah tinja encer dengan frekuensi

empat kali atau lebih dalam sehari, yang kadang – kadang disertai dengan

muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, serta darah dan

lendir dalam feces. Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan

elektrolit (natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi

gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.

2. Infeksi Saluran Kemih

Penyebab yang paling lazim infeksi saluran kemih dan merupakan

penyebab infeksi saluran kemih pertama kira – kira 90 % wanita muda.

Gejala yang ditimbulkan yaitu: sering kencing, disuria, hematuria, dan

piuria. Kebanyakan infeksi ini disebabkan oleh Escherichia coli dengan

sejumlah tipe antigen O.

Page 26: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

25

3. Sepsis

Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, Escherichia coli

dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru

lahir dapat sangat rentan terhadap sepsis Escherichia coli karena tidak

memiliki antibodi Ig M. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih.

4. Miningitis

Escherichia coli merupakan salah satu penyebab utama meningitis

pada bayi. Escherichia coli dari kasus meningitis ini mempunyai antigen.

Antigen ini bereaksi silang dengan polisakarida sampai golongan B dari N

meningitidis.

Page 27: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

26

2.9 Skema Penelitian

Gambar 2.1: langkah-langkah skema Penelitian

Persiapan

Pengambilan Sampel

Pemeriksaan Air Negatif

Hasil

Positif

Page 28: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen

yang dilakukan di UPTD balai laboratorium Kesehatan Banda Aceh dengan

menggunakan metode MPN (Most Prabable Number) dengan pendekatan Cross

Secsional (Notoadmodjo, 2005) yaitu data yang diteliti dan diukur dalam waktu

yang bersamaan pada sumber depot air isi ulang hasil olahan yang mempengaruhi

keberadaan mikrobiologis pada air minum isi ulang yang melebihi baku mutu

yang di tentukan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kuala

Kabupaten Nagan Raya. Waktu penelitian direncanakan pada bulan April sampai

dengan bulan Mei 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumber air minum isi ulang

yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan

Raya yang berjumlah 8 unit usaha depot air minum isi ulang.

Page 29: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

28

3.3.2 Sampel

Sampel diperlakukan dengan prosedur yang seharusnya dilakukan yaitu :

dengan mencatatkan waktu, persiapan dalam pengambilan sampel sampai dengan

perlakuan dan pengujian sampel.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada

rumusan (Arikunto, 2002 ) yang menjelaskan bahwa apabila pengambilan sampel

pada subjek penelitian kurang dari 100, maka dapat diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi bila jumlah subjek lebih dari

100 dapat diambil 10-20% dari populasi. Penentuan jumlah sampel penelitian

menggunakan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Pengumpulan data dilakukan secara langsung mengumpulkan sampel air

minum isi ulang. Untuk pemeriksaan bakteriologis Escherichia coli diperiksa

pada UPTD Balai Laboratorium Keshatan Banda Aceh.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder berupa data laporan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Nagan Raya, Puskesmas Kecamatan Kuala dan referensi dari internet

yang berhubungan dengan penelitian ini.

Page 30: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

29

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

No

1. Variabel Sumber Air Baku

Definisi

Cara ukur Alat ukur

Hasil ukur Skala ukur

Persediaan air sebagai sumber produksi air minum isi ulang

wawancara Kuesioner

Layak Tidak layak Ordinal

2 Variabel Escherichia Coli

Definisi

Cara ukur

Alat ukur Hasil ukur

Skala ukur

Parameter ada tidaknya materi fekal di dalam air

minum isi ulang Pemeriksaan laboratorium

Oven, Inkubator Positif ≥ 0/100ml Negatif 0/100ml

Ratio

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Kandungan Bakteriologis Escherichia Coli

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Ripublik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010.

Positif : Bila kadar bakteriologis escherichia coli pada air minum isi ulang

menunjukan > 0 dari jumlah per 100 ml sampel

Negatif : Bila kadar bakteriologis escherichia coli pada air minum isi ulang

menunjukan < 0 dari jumlah per 100 ml sampel

Page 31: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

30

3.7 Teknik Pengambilan Sampel

3.7.1 Persiapan

Sebelum pengambilan sampel dilakukan maka terlebih dahulu

mempersiapkan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan sampel yaitu :

1) Menyediakan botol berwarna yang sudah di sterilkan sebanyak jumlah

sampel

2) Memberikan kode sampel pada masing masing botol sampel

3) Menyediakan termos sebagai wadah sampel dan diisikan dengan es batu

dalam bungkus secukupnya

4) Menyediakan kapas dan alkohol 70%

5) Menyediakan korek api

3.7.2 Cara Pengambilan Sampel

Berikut teknik pengambilan sampel pada depot air minum isi ulang :

1) Botol yang sudah di sterilkan pada saat hendak mengambil sampel tidak

dianjurkan melepaskan pembungkus pada botol dan tutupnya

2) Gunakan kapas alkohol 70% yang berfungsi untuk membersihkan lubang

pada kran air minum isi ulang yang terbuat dari bahan plastik, dan

gunakan korek api untuk membakar kran air minum isi ulang yang

terbuat dari bahan tara pengan

3) Pada saat hendak memasukan sampel pastikan air yang terendap pada

salura kran air minum isi ulang dekeluarkan terlebih dahulu, selanjutnya

bukakan penutup botol tanpa melepaskan pembungkusnya dan bakar

Page 32: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

31

lubang botol sampel menggunakan korek api dan kemudian masukan

sampel seukuran ¾ ml.

4) Untuk masalah penutupan botol pastikan lubang botol setelah selesai

mengisikan sampel air minum isi ulang diperintahkan untuk membakar

kembali pada lubang botol menggunakan korek api baru kemudian botol

ditutupkan.

5) Setelah selesai menutup botol bungkus botol dengan pelastik

seukurannya dan masukan kedalam termos yang didalamnya sudah

diisikan es batu sebagai pendinginan.

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Alat dan Bahan

a. Alat :

1) Inkubator 37ºC dan 44 ºC

2) Oven

3) Tabung reaksi

4) Rak tabung reaksi

5) Lampu bunsen

6) Autocleve

7) Petri dish

8) Tabung Durham

9) Ose cicin dan jarum

Page 33: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

32

b. Bahan :

1) Sampel air minum isi ulang

2) Alkohol 70%

3) Media laktosa cair (sudah steril)

4) Media BGLB/BGBL (Briliant Green Bile Lactose Broth)

5) Media LB (lactose bile broth)

6) Media EMB (Eosin Methylene Blue Agar) dan EA (sudah steril)

7) Pawarna gas

8) Kapas, karet, kertas payung, dan korek api

3.8.2 Pemeriksaan Mikrobiologis E.coli

Teknis penelitian ini adalah hipotesis tentang kandungan bakteriologis

escherichia coli pada air minum isi ulang, analisis pemeriksaan menggunakan

metode MPN. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara menggunakan MPN

(Most Probable Number) dalam penentuan kadar bakteri ataupun mikrobiologis

yang terkandung di dalam usaha air minum isi ulang. Cara kerja metode MPN :

Metode MPN (Most Probable Number) yang menggunakan sistem tabung 3-3-3

atau 5-5-5 dengan tahapan sebagai berikut (Greenberg, 2005).

1. Uji Penduga (presumtive test)

Uji penduga merupakan uji kuantitatif bakteriologis yang terkandung di

dalam air minum isi ulang dengan menggunakan metode MPN yang

digunakan adalah tabung 5-5-5 dengan media LB (Lactose Broth) diisi

Page 34: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

33

sampel air minum sebanyak 10 ml, 1 ml, 0,1 ml, lalu diinkubasi pada

inkubator 37ºC pengamatan selama 2 x 24 jam;

2. Uji Penguat (confirmed test)

Hasil dari uji penduga setelah sampel di inkubasikan pada inkubator 37ºC

selama 2x24 jam dilanjutkan dengan uji penguat dengan melihat hasil sampel

yang telah diinkubasikan, nilai hasil ditunjukan pada tabung durham yang

berisikan sampel berubah membentuk gas dan warna keruh, pada tahap ini

ada pemisahan antara sampel yang positif dan negatif, sampel yang positif di

pisahkan sesuai dengan sistem yang digunakan yaitu tabung 5-5-5 masing-

masing tabung berisikan sampel sebanyak 10ml, 1ml, 0,1ml. Setelah

pemesihan selesai dikerjakan maka sampel yang positif membentuk gas dan

berwarna keruh di uji dengan media BGLB (Briliant Green Lactose Broth)

yaitu dengan cara memindahkan sampel yang positif ke media BGLB,

masing-masing sampel dipindahkan sebanyak 1 ose sesuai dengan nilai

tabung yang positif. Pada uji ini sampel di inkubasikan selama 1x24 jam pada

inkubator 44ºC.

3. Uji Pelengkap (comleted test)

Pengujian selanjutnya dilakukan uji kelengkapan, Penghitungan MPN

menggunakan rumus : (Greenberg, 2005).

100 x jumlah tabung positif gas/semua tabung yang negatif (ml) x jumlah

semua tabung (ml)

Page 35: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian

Dari hasil pengujian di laboratorium didapatkan hasil pemeriksaan pada

air minum isi ulang diwilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya sebagai

berikut :

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium UPTD balai laboratorium

Kesehatan Banda Aceh

No Kode

sampel

Sumber air

baku

Baku mutu hasil Positif

/negatif

1 01 Sumur Bor 0/100ml 0/100ml Negatif

2 02 Sumur Bor 0/100ml 2/100ml positif

3 03 Sumur Bor 0/100ml 1898/100ml positif

4 04 Sumur Bor 0/100ml 18/100ml Positif

5 05 Sumur Bor 0/100ml 0/100ml Negatif

6 06 Sumur Bor 0/100ml 9/100ml positif

7 07 Mata Air pegunungan

0/100ml 14/100ml positif

8 08 Sumur Bor 0/100ml 0/100ml Negatif

Sumber : data primer (diolah tahun 2013)

Tabel 4.2. Persentase hasil pemeriksaan air minum isi ulang berdasarkan

kadar E.coli di Wilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

No Kadar E.coli Jumlah Persen %

1 Positif 5 62,5

2 Negatif 3 37,5

Total 8 100

Sumber : data primer (diolah tahun 2013)

Page 36: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

35

Berdasarkan tabel 4.2. dari delapan sampel air minum isi ulang yang di

katagorikan sebagai air yang positif mengandung E.coli berjumlah lima sampel

(62,5%) dan sampel air minum isi ulang yang di katagorikan sebagai air yang

negatif mengandung E.coli berjumlah tiga sampel (37,5%).

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh kadar

mikrobiologis E.coli pada depot air minum isi ulang, sumber air baku yang

digunakan, sistem pengolahan air dan status pemeriksaan mikrobiologis E.coli.

Berikut pembahasan dari keseluruhan depot air minum isi ulang :

4.2.1 Sampel 01

Depot dengan kode sampel 01 menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap enam bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu satu sampai

dengan dua minggu.

Page 37: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

36

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD bala i laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 0/100ml sampel untuk air minum hasil

olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini layak untuk didistribusikan

dan dikonsumsi oleh masyarakat.

4.2.2 Sampel 02

Depot dengan kode sampel 02 menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap delapan bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu satu sampai

dengan dua bulan.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 2/100ml sampel untuk air minum hasil

olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini diatas baku mutu yang di

tentukan oleh PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu

0/100ml. Ini artinya kualitas air minum isi ulang hasil olahan masih rendah

Page 38: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

37

kualitasnya dan akan berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat tanpa ada proses

pemanasan kembali.

4.2.3 Sampel 03

Depot dengan kode sampel 03 menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga namun tingkat kualitas tanah yang di

jadikan sebagai sumber sumur bor adalah tanah gambut ataupun tanah dengan

bekas rawa yang telah mengalami pengerasan dan dimukimi oleh banyak

penduduk dengan populasi jumlah penduduk sebanyak 981 jiwa.

Hasil dari wawancara tentang alat yang digunakan adalah alat biasa dan

pergantian makro filter dan mikro fiter pada depot ini dilakukan pada setiap

delapan bulan sekali untuk makro filter sedangkan mikro filternya dilakukan

pergantian dalam waktu dua sampai dengan tiga bulan.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 1898/100ml sampel untuk air minum

hasil olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini diatas baku mutu yang

di tentukan oleh PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu

0/100ml. Ini artinya kualitas air minum isi ulang hasil olahan masih sangat rendah

Page 39: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

38

kualitasnya dan akan beresiko jika dikonsumsi oleh masyarakat karena dengan

hasil yang setinggi itu kondisi air minum jauh tidak memenuhi syarat kesehatan.

Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti melalui uji minum

langsung yaitu membandingkan rasa antara sampel yang negatif tidak

mengandung kadar E. coli dan dan sampel yang positif mengandung E.coli

memang memiliki perbedaan rasa antara rasa normal dan rasa tidak normal.

4.2.4 Sampel 04

Depot dengan kode sampel 04 menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap delapan bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu satu sampai

dengan empat minggu.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 18/100ml sampel untuk air minum hasil

olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini diatas baku mutu yang di

tentukan oleh PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu

Page 40: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

39

0/100ml. Ini artinya kualitas air minum isi ulang hasil olahan masih rendah

kualitasnya dan akan berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat tanpa ada proses

pemanasan kembali.

4.2.5 Sampel 05

Depot dengan kode sampel 05menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap enam bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu satu sampai

dengan dua minggu.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 0/100ml sampel untuk air minum hasil

olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini sesuai dengan peraturan

PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100ml. dan layak

untuk didistribusikan dan dikonsumsi oleh masyarakat.

4.2.6 Sampel 06

Page 41: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

40

Depot dengan kode sampel 06menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap delapan bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu dua sampai

dengan tiga minggu, dan depot ini tidak menggunakan alat UV sebagai proses

penghilangan bakteriolagis yang lolos.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 9/100ml sampel untuk air minum hasil

olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini diatas baku mutu yang di

tentukan oleh PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu

0/100ml. Ini artinya kualitas air minum isi ulang hasil olahan masih rendah

kualitasnya dan akan berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat tanpa ada proses

pemanasan kembali.

4.2.7 sampel 07

Depot dengan kode sampel 07 menggunakan mata air pegunungan sebagai

sumber air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa

Page 42: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

41

depot ini tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi

ulang hasil olahan.

Keadaan lokasi sumber berdasarkan wawancara peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap delapan bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu dua sampai

dengan tiga minggu.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium

kesehatan Banda Aceh mendapatkan hasil 14/100ml sampel untuk air minum hasil

olahan depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini diatas baku mutu yang di

tentukan oleh PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu

0/100ml. Ini artinya kualitas air minum isi ulang hasil olahan masih rendah

kualitasnya dan akan berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat tanpa ada proses

pemanasan kembali.

4.2.8 Sampel 08

Depot dengan kode sampel 08 menggunakan air sumur bor sebagai sumber

air baku. Dari hasil penelitian dalam bentuk kuesioner diperoleh bahwa depot ini

tidak pernah melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk air minum isi ulang

hasil olahan.

Page 43: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

42

Keadaan lokasi sumber berdasarkan pengamatan peneliti menjelaskan

bahwa sumber air baku letak geografisnya jauh dari pencemaran rembesan tinja

ataupun limbah buangan rumah tangga.

Hasil dari wawancara tentang pergantian makro filter dan mikro fiter pada

depot ini dapat dijelaskan bahwa pemilik depot selalu memperhatikan kualitas

kebersihan air minumnya. Pergantian makro filter dilakukan setiap enam bulan

sekali sedangkan mikro filternya dilakukan pergantian dalam waktu satu sampai

dengan dua minggu.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di UPTD balai laboratorium kesehatan

Banda Aceh mendapatkan hasil 0/100ml sampel untuk air minum hasil olahan

depot. Artinya kualitas air minum isi ulang ini sesuai dengan peraturan

PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100ml. dan layak

untuk didistribusikan dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Page 44: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

43

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil pemeriksaan kadar mikrobiologis pada air minum isi ulang

diwilayah Kecamatan Kuala Kabuapten Nagan Raya ternyata ada 5

(62,5%) sampel air minum isi ulang yang positif di temukan mengandung

bakteri E.coli dan tidak memenuhi syarat kesehatan, sedangkan sampel

yang negatif tidak mengandung bakteri E.coli atau memenuhi syarat

kesehatan sebanyak 3 (37,5%) sampel dari jumlah keseluruhan 8 (100%)

sampel air minum isi ulang.

5.2 Saran

1. Kepada pemilik depot air minum isi ulang dianjurkan supaya

memperhatikan tingkat kualitas air minum hasil olahan dari segi bahan

baku yang digunakan baik peralatan depot yang bermutu dan memiliki

tingkat kualitas peralatan yang tinggi.

2. Kepada masyarakat yang mengkonsumsi air minum isi ulang hasil olahan

depot dalam memilih kebutuhan air minumnya diharapkan untuk

memperhatikan depot yang berkualitas.

3. Dalam meningkatkan kualitas depot air minum isi ulang diharapkan

kepada instansi tekait khususnya Dinas Kesehatan agar melakukan

Page 45: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

44

peninjauan sanitasi dan kualitas peralatan depot yang digunakan sesuai

dengan standar kesehatan.

4. Kepada Dinas Peridustrian dan Perdagangan diharapkan untuk melakukan

pendataan terhadap bisnis air minum isi ulang yang dibuka oleh

masyarakat secara ilegal tanpa meminta izin kepada pihak terkait guna

untuk mengetahui status kelayakan mendirikan depot air minum isi ulang.

5. Kepada Dinas Pertambangan dan Energy diharapkan untuk melakukan

pengecekan sumber yang dijadikan sebagai sumber bahan baku depot air

minum isi ulang ditinjau dari segi kelayakan sumber air minum sebagai

sumber bahan baku.

Page 46: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

DAFTAR PUSTAKA

Asep. 2010. Pengawasan depot air minum perlu di perketat. Diperoleh :

http//kompas.com. [diakses tanggal 20 januari 2013].

Athena, Sukar, Hendro, M.D, Anwar, M dan Haryono. 2003. Kandungan

Bakteri Total Coli dan Escherichia coli pada air minum dari depot air

minum isi ulang di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Puslitbang Ekologi Kesehatan. Jakarta.

Budiman. Chandra. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran

EGC. Jakarta. Depkes RI. 2002. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

907/MENKES /SK/VII tahun 2002. Jakarta.

Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

492/MENKES/PER/IV/ 2010. Jakarta.

Purwana dan Racmadi. 2003. Pedoman dan Pengawasan Hygiene Sanitasi

Depot Air Minum. Depkes RI – WHO. Jakarta.

Selamet. 2007. Sumber Air. http://www.scribd.com. Diakses 15 Desember 2012.

Sembiring. 2008. Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan.

http://www.scribd.com. Diakses 15 Desember 2012.

Siswanto. 2004. Mencegah Depot Air Minum Isi Ulang

Tercemar. http://www.hakli.or.id. Diakses tanggal 1 April 2012.

Suprihatin. 2003. Sebagian Air Minum Isi Ulang Tercemar Bakteri

Coliform. Tim Penelitian Laboratorium Teknologi dan Manajemen lingkungan. IPB dalam Kompas Sabtu 26 April. Jakarta.

Sutjahyo, B. 2000. Air Minum Kebijakan Kemitraan Pemerintah dan

Swasta dalam penyediaan Air Minum Perkotaan. Tirta Dharma. Jakarta.

Water Plus Pure. 2010. Aspek Persyaratan Standar Air dan Pengaruh Bagi

Kehidupan. http://www.waterpluspure.com. Diakses 20 Desember 2012.

Widianti, P.M dan Ristiati, N.P. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform

Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas P-MIPA IKIP Negeri Singaraja. Bali

Page 47: PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI …repository.utu.ac.id/425/1/BAB I_V.pdf · minum isi ulang di Kecamatan kuala sangat penting untuk dilaksanakan karena mayoritas

Wikipedia. 2011. Air. http://www.wikipedia.com. Diakses 23 Desember 2012.

Zuhri, S. 2009. Pemeriksaan Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di

Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Skripsi. Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.