pemeriksaan laju endap darah chandra
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Pemeriksaan Laju Endap Darah Chandra
1/4
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
1.DefinisiLaju Endap Darah (LED) adalah uji untuk menentukan kecepatan ertirosit (dalam darah
yang telah diberi antikoagulan) jatuh ke dasar sebuah tabung vertical dalam waktu tertentu.
Pengukuran jarak dari atas kolom eritrosit yang mengendap sampai ke atas batas cairan dalam
periode tertentu menentukan laju endap darah (LED). Darah dengan antikoagulan yang
dimasukkan ke dalam tabung keliber kecil yang tegak lurus memperlihatkan pengendapan
(sedimentasi) sel-sel darah merah dengan kecepatan yang terutama ditentukan oleh densitas
relative sel darah merah dalam kaitannya dengan plasma. Kecepatan pengendapan yang
sebenarnya sangat dipengaruhi oleh kemampuan eritrosit membentuk rouleaux. Rouleaux
adalah gumpalan sel-sel darah merah yang disatukan bukan oleh antibody atau ikatan kovalen,
tetapi semata-mata oleh gaya tarik permukaan. Kualitas ini mencerminkan kemampuan sel
membentuk agregat. Apabila proporsi globulin terhadap albumin meningkat, atau apabila
kadar fibrinogen sangat tinggi, pembentukan rouleaux meningkat dan kecepatan pengendapan
juga meningkat. Konsentrasi makromolekul asimetrik yang tinggi di dalam plasma juga
mengurangi gaya-gaya saling tolak yang memisahkan suspensi sel-sel darah dan
meningkatkan pembentukan rouleaux. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi laju endap
darah adalah rasio sel darah merah terhadap plasma dan viskositas (kekentalan) plasma.
Dalam darah normal, hanya sedikit terjadi pengendapan karena tarikan gravitasimasing-masing sel darah merah hampir diimbangi oleh arus ke atas yang ditimbulkan oleh
bergesernya plasma. Apabila plasma sangat kental atau kadar kolesterol sangat tinggi, arus ke
atas mungkin sama sekali menetralkan tarikan ke bawah masing-masing atau gumpalan sel
darah merah. (Sacher dan Richard, 2004)
2. PengukuranPada metode Wintrobe untuk LED, darah dengan antikoagulan yang tidak diencerkan
dibiarkan menetap selama satu jam dalam sebuah tabung yang tingginya 100 mm dan garis
tengahnya 2,8 mm. Nilai normal adalah sampai 8 mm/jam untuk laki-laki dan 15 mm/jam
untuk perempuan. Teknik Westergen menggunakan sebuah kolam 200 mm, pada teknik ini
darah yang diberi antikoagulan, diencerkan 20% dengan salin atau larutan natrium sitrat,
dibiarkan mengendap selama satu jam. Nilai normal adalah 15 mm/jam untuk laki-laki dan 20
-
7/28/2019 Pemeriksaan Laju Endap Darah Chandra
2/4
mm/jam untuk perempuan. Sebagai petunjuk kasar, LED pada laki-laki seyogyanya separuh
dari usianya dan pada perempuan, separuh usia pasien ditambah sepuluh. Metode Westergen
biasanya direkomendasikan sebagai metode standar karena kesederhanaan dan
reproduksibilitasnya. (Sacher dan Richard, 2004)
Cara :
a. Menurut Wintrobe1)Perolehlah darah oxalate atau darah EDTA.2)Dengan memakai pipet Wintrobe, masukkanlah darah itu ke dalam tabung Wintrobe
setinggi garis tanda 0 mm. Jagalah jangan sampai terjadi gelembung hawa atau busa.
3)Biarkan tabung Wintrobe itu dalam sikap tegak lurus pada satu tempat yang takbanyak angin selama 60 menit.
4)Bacalah tingginya lapisan plasma dengan millimeter dan laporkanlah angka itu sebagailaju endap darah.
b. Menurut Westergen.1)Isaplah dalam semprit steril 0,4 ml larutan natriumsitrat 3,8% yang steril juga.2)Lakukanlah pungsi ven dengan semprit itu dan isaplah 1,6 ml darah sehingga
mendapatkan 2,0 ml campuran.
3)Masukkanlah campuran itu ke dalam tabung dan campurlah baik-baik.4)Isaplah darah itu ke dalam pipet Westergen sampai garis bertanda 0 mm, kemudian
biarkan pipet itu dalam sikap tegak lurus dalam rak Westergen selama 60 menit.
5)Bacalah tngginya lapisan plasma dengan millimeter dan laporkanlah angka itu sebagailaju endap darah.
Indahkanlah segala petunjuk yang telah diberikan pada waktu melakukan pungsi vena,
statis dala vena menyebabkan darah mengental dan berakibat kesalahan.
Penting sekali untuk menaruh pipet atau tabung laju endap darah dalam sikap tegak
lurus benarm selisih kecil dari garis vertical sudah dapat berpengaruh banyak terhadap hasil
laju endap darah.
Oleh karena laju endap darah dipengaruhi oleh jumlah eritrosit, maka ada yang
menghendaki supaya nilai laju endap darah cara Wintrobe dikoreksi terhadap nilai hematokrit.
Koreksi semacam itu memerlukan grafik khusus.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Laju Endap Darah Chandra
3/4
Hasil pemeriksaan laju endap darah memakai cara Westergen dan cara Wintrobe tidak
seberapa selisihnya jika laju endap darah itu dalam batas-batas normal. Alan tetapi nilai itu
berselisih jauh pada keadaan mencepatnya laju endap darah. Dengan cara Westergen didapat
nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan pipet Westergen yang ahmpir dua kali panjang pipet
Wintrobe. Kenyataan tadi menyebabkan para klinisi lebih menyukai cara Westergen daripada
cara Wintrobe.
Pada upaya mengisap darah melalui mulut ke dapam pipet Westergen ada bahaya
terjadi infeksi kepada pelaku tindakan, oleh karena itu sangat tidak dianjurkan memakai pipet
Westergen yang dapat diisi tanpa mengisap pipet berisi darah dengan mulut. (Gandasoebrata,
2007)
3. InterpretasiPeningkatan nonspesifik globulin dan peningkatan kadar firbrinogen terjadi apabila
tubuh berespon terhadap cedera, peradangan, atau kehamilan. Peningkatan LED menyertai
sebagian besar penyakit peradangan, baik yang local maupun sistemik, dan terjadi saat proses
peradangan kronis mengalami eksaserbasi akut.
Kecepatan pengendapan bervariasi sesuai dengan konsentrasi sel darah merah dalam
plasma. Terdapat silang pendapat mengenai pelaporan hasil LED dalam bentuk terkoreksi
yang memperhitungkan kadar hematokrit. Hematokrit memiliki efek potensial yang jauh lebih
besar pada metode Wintrobe. Teknik Westergen kurang dipengaruhi oleh hematokrit karena
pada metode ini, darah mengalami pengenceran yang bermakna.
Laju endap darah memiliki tiga penggunaan utama:
a. Sebagai alat bantuk untuk mendeteksi suatu proses peradanganb. Sebagai pemantau perjalanan atau aktivitas penyakit.c. Sebagai pemeriksaan penapisan untuk peradangan atau neoplasma yang tersembunyi.
Namun, pemeriksaan ini relative tidak sensitive dan tidak spesifik karena dipengaruhi
oleh banyak factor teknis. Bagaimanapun, LED tetap menjadi uji yang bermanfaat dan
digunakan secara luas. Perlu ditekankan bahwa LED yang normal tidak dapat digunakan
untuk menyingkirkan penyakit, namun, sebagian besar penyakit peradangan akut dan kronis
serta neoplasma berkaitan dengan peningkatan laju endap darah. LED yang meningkat pada
kehamilan akan kembali ke normal pada minggu ketiga atau keempat pascapartus. Laju endap
-
7/28/2019 Pemeriksaan Laju Endap Darah Chandra
4/4
darah yang lebih dari 100 mm/jam dijumpai pada diskrasia sel plasma seperti myeloma
multiple. Pada keadaan ini terjadi peningkatan kadar immunoglobulin yang menyebabkan
peningkatan rouleaux SDM. Hal ini juga dapat dijumpai pada penyakit kolagen-vaskular,
keganasan, dan tuberculosis. (Sacher dan Richard, 2004)
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi LED
(Sacher dan Richard, 2004)
Daftar Pustaka
Gandasoebrata R. 2007.Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat.
Sacher, R.A dan Richard A.Mc. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, ed
XI. Jakarta : EGC.