pemeriksaan histopatologi
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
1/6
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan histopatologi ialah dengan prosedur biopsi yaitu mengambil sampel
jaringan payudara untuk menilai jaringan tersebut mengandung sel kanker atau bukan kanker.
Pemeriksaan fisik pada payudara, mammografi, USG, dan pemeriksaan pencitraan yang lain
dapat membantu mendeteksi payudara yang tidak normal, sedangkan biopsi dengan
pemeriksaan mikroskop adalah satu-satunya cara untuk menegakkan diagnosis pasti kanker.
Biopsi dapat mengidentifikasikan tipe dan stadium dari kanker yang ditemukan. Ada
beberapa metode dari biopsi payudara, antara lain :
Core needle biopsy
Vacuum-assisted biopsy (Mammotome or MIBB)
Large core surgical (ABBI)
Open surgical (excisional or incisional)
Metode yang diambil untuk melakukan biopsi tergantung pada beberapa faktor antara
lain ukuran, bentuk, dan lokasi tumor, berapa banyak tumor yang ada, riwayat penyakit
dahulu dari pasien, keinginan dari pasien, dan kemampuan operator yang melakukan biopsi,
serta fasilitas pencitraan dimana biopsi itu dilakukan. Setiap metode juga memiliki resiko dan
efek samping yang berbeda.
Core Needle Biopsy
Prosedur biopsi dengan metode ini mirip dengan FNAB yaitu dengan memasukkan
jarum ke dalam bagian payudara yang tidak normal, namun jarum yang digunakan lebih besar
daripada jarum FNAB yaitu berukuran 16, 14, atau 11 G. Sampel yang diperoleh juga lebih
banyak kurang lebih sepanjang 2 sentimeter dengan diameter 0.16 sentimeter.
Pasien yang akan dilakukan biopsi diberikan pembiusan lokal (anestesi lokal) dengan
menggunakan lidokain kemudian jarum dimasukkan ke dalam payudara. Seperti biopsi
dengan FNAB, operator akan melakukan perabaan benjolan pada payudara untuk menuntun
arah masuk jarum dan apabila benjolan tidak dapat diraba biasanya dibutuhkan alat lain untuk
memandu proses biopsi seperti mammografi atau USG. Tiga sampai enam jarum dimasukkan
secara menyebar untuk memperoleh sampel jaringan yang cukup untuk pemeriksaan.
Prosedur ini hanya berlangsung beberapa menit dan pasien dapat langsung melakukan
aktivitasnya setelah prosedur ini selesai. Prosedur ini dapat menimbulkan bekas pada tempat
biopsi tapi tidak sampai menimbulkan jaringan parut. Prosedur biopsi ini tidak dianjurkan
untuk pasien dengan benjolan yang sangat kecil atau sangat keras.
http://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/core.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/vacuum.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/large.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/open.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/open.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/large.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/vacuum.asphttp://www.imaginis.com/breasthealth/biopsy/core.asp -
7/29/2019 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
2/6
Prosedur biopsi ini dapat memperoleh hasil yang lebih akurat untuk menilai massa
pada payudara dibandingkan FNAB karena sampel yang diambil lebih banyak dan
memungkinkan pemeriksa untuk mengevaluasi sel-sel yang tidak normal untuk dibandingkan
jaringan sekitar sel yang diambil. Meskipun begitu, core needle biopsy hanya mengambil
sampel dan bukan keseluruhan jaringan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis
masih dapat terjadi.
Vaccum-assisted biopsy (Mammotome)
Mammotome adalah prosedur biopsi melalui kulit payudara yang dilakukan dengan
pencitraan mammografi atau USG sehingga mendapatkan lokasi yang paling tepat untuk
memasukkan jarum. Prosedur ini merupakan metode yang invasifnya minimal dan hanya
memasukkan satu jarum pada payudara pasien melalui kulit yang diiris sedikit.
Prosedur biopsi ini dilakukan dengan beberapa langkah. Pertamakali, kulit payudara
yang akan diperiksa dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberikan pembiusan lokal dengan
lidokain. Dibawah panduan dari mammografi atau USG, operator akan memposisikan probe
khusus pada lokasi payudara yang akan diperiksa. Setelah probe mencapai posisi yang tepat,
alat vakum akan menandai jaringan payudara melewati celah dari probe ke dalam ruangan
sampel pada alat tersebut. Ketika jaringan sudah di dalam ruangan sampel, alat pemotong
disiapkan dan sampel jaringan diambil lalu dibawa ke tempat pengumpulan jaringan. Proses
ini akan diulang kembali sampai diperoleh 10 sampel jaringan payudara dari sekeliling
daerah yang tidak normal. Setelah semua sampel dikumpulkan, operator akan mengangkat
probe tersebut dan menutup kulit yang teriris. Pada beberapa kasus, sebuah klip steril yang
kecil akan dimasukkan ke dalam lokasi biopsi untuk menandai lokasi apabila dibutuhkan
biopsi ulang. Klip mikro ini ditinggalkan di dalam payudara dan tidak menimbulkan rasa
sakit atau mengganggu pasien. Hasil biopsi dianalisa di laboratorium patologi.
Prosedur ini semakin sering dilakukan namun membutuhkan keahlian operator yang
mengerjakannya. Ada beberapa kelebihan prosedur ini dibandingkan biopsi dengan operasi
terbuka (Open surgical Biopsy), antara lain :
-
7/29/2019 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
3/6
Vacuum-Assisted Biopsy Open Surgical Biopsy
Invasif minimal, hanya diiris (insisi) sekitar
0.6 cm
Diiris (insisi) sekitar 3.8 cm sampai 5.1 cm
Tidak menimbulkan jaringan parut Dapat menimbulkan jaringan parut
Hanya membutuhkan pembiusan lokal Biasanya membutuhkan pembiusan umum
Tidak perlu dijahit Harus dijahit
Waktu yang dibutuhkan kurang dari 1 jam Butuh waktu lebih dari 1 jam
Pasien dapat langsung melakukan
aktivitasnya setelah prosedur
Butuh waktu istirahat minimal 1 hari setelah
prosedur
Biaya lebih murah Metode biopsi yang paling mahal
Biasanya menghasilkan diagnosis yang
akurat dari sampel jaringan
menghasilkan diagnosis yang akurat dari
sampel jaringan
Large Core Biopsy
Prosedur biopsi ini menggunakan teknik operasi yang mengangkat seluruh jaringan
payudara yang tidak normal dengan panduan pencitraan. Prosedur ini lebih tidak invasif
dibandingkan biopsi dengan operasi terbuka. Prosedur ini membutuhkan meja biopsi khusus
dimana pasien menghadap ke bawah. Mammografi yang digunakan berfungsi untuk
memandu operator menentukan lokasi payudara yang akan diperiksa. Biopsi ini dapatmengangkat 5mm sampai 20mm jaringan payudara dan dapat mengangkat seluruh jaringan
tidak normal menjadi satu bagian yang tidak terpisah.
Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi dan
operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat
memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien juga tidak
boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara.
-
7/29/2019 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
4/6
Prosedur biopsi dengan metode melewati beberapa langkah. Payudara yang akan
dibiopsi harus dalam keadaan yang bersih. Pembiusan lokal akan dilakukan pada saat
payudara ditekan kemudian mammografi akan memandu sebuah tabung dengan alat
pemotong untuk dimasukkan ke dalam payudara. Sampel inti dari jaringan payudara akan
diangkat dengan kabel melingkar kemudian diperiksakan pada laboratorium patologi.
Prosedur ini menghasilkan luka bekas biopsi yang harus dijahit dan membutuhkan waktu
pemulihan yang lebih lama dibandingkan biopsi dengan prosedur melewati kulit payudara.
Prosedur biopsi ini sebenarnya masih menjadi kontroversi karena pada prosedur ini
terjadi pengangkatan jaringan payudara normal yang penting hanya untuk mencapai jaringan
yang tidak normal. Hal ini berbeda dengan biopsi dengan operasi terbuka yang hanya
mengangkat sedikit jaringan payudara untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Oleh
karena alasan ini maka prosedur ini tidak digunakan secara luas pada dunia kedokteran.
Open Surgical Biopsy (eksisi atau insisi)
Open surgical biopsy atau biopsi dengan operasi terbuka adalah standart pemeriksaan
yang paling baik (gold standard) dibandingakan metode yang lain. Pada prosedur ini
dilakukan pengirisan (insisi) sepanjang 3.8 cm sampai 5.1cm pada payudara.
Payudara yang akan dibiopsi harus dalam keadaan bersih dan ditutup dengan kain
operasi khusus. Biopsi ini menggunakan pembiusan lokal atau bisa juga ditambahkan bahan
yang membuat pasien tertidur (sedasi). Selama proses biopsi eksisional, dokter bedah akan
mengangkat daerah yang tidak normal dan sedikit jaringan normal di sekelilingnya. Prosedur
yang dilakukan pada biopsi insisional mirip dengan biopsi eksisional namun dokter bedah
hanya mengambil sebagian dari jaringan yang tidak normal dan prosedur ini biasanya
dilakukan apabila jaringan yang tidak normal luas. Pada beberapa kasus, dokter bedah akanmenggunakan bantuan mammografi atau USG untuk menentukan lokasi yang harus dibiopsi.
Hasil biopsi kemudian diperiksa di laboratorium patologi dan luka bekas operasi dijahit.
Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi dan
operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat
memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien harus
berpuasa setelah tengah malam apabila jadwal operasi pada keesokan harinya kecuali kalu
-
7/29/2019 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
5/6
harus mengkonsumsi obat tertentu seperti obat darah tinggi atau diabetes. Pasien juga tidak
boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur ini
membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama dibandingkan metode biopsi yang lain.
Jaringan parut yang dibentuk biasanyaberukuran kecil namun bisa saja mengubah bentuk
payudara dan hal ini dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi jaringan yang tidak normal, serta
jaringan normal sekeliling tumor yang ikut diangkat.
Biopsi dengan operasi terbuka mengambil sampel payudara yang terbesar
dibandingkan biopsi dengan metode lain dan akurasi diagnosisnya hamper mencapai 100%,
oleh karena itu metode ini menjadi gold standard dari metode biopsi payudara. Namun
prosedur ini juga memiliki beberapa kerugian terutama apabila jaringan yang diangkat
menunjukkan tumor jinak bukan kanker karena hasil operasi menimbulkan bekas berupa
jaringan parut yang nantinya akan mengganggu gambaran pada pemeriksaan mammografi.
Komplikasi yang dapat terjadi karena metode ini antara lain kemungkinan bisa terjadi
perdarahan, infeksi atau masalah dalam proses penyembuhan dan resiko terjadinya kematian
lebih besar.
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)adalah prosedur pemeriksaan yang melewati
kulit (percutaneous) dengan menggunakan jarum halus biasanya berukuran 22 atau 25 G dan
mengambil contoh cairan dari kista payudara atau mengambil sekelompok sel dari massa
yang solid pada payudara. Setelah dilakukan FNAB, material sel yang diambil dari payudara
akan diperiksa pada laboratorium patologi. Jarum yang digunakan pada FNAB lebih kecil
dibandingkan jarum yang biasa dipakai untuk mengambil darah.
FNAB dikerjakan oleh seorang ahli dengan terlebih dulu membersihkan kulit
payudara yang akan diperiksa. Apabila benjolan dapat diraba maka pemeriksa akan
memasukkan jarum halus tersebut ke daerah benjolan tersebut. Apabila benjolan tidak
dapat diraba, prosedur FNAB akan dilakukan dengan panduan dari system pencitraan yang
lain seperti mammografi atau USG. Setelah jarum dimasukkan ke dalam bagian payudara
yang tidak normal, maka dilakukan penghisapan melalui jarum tersebut. Hasil sampel yang
diperoleh diratakan pada gelas obyek kemudian dibiarkan kering kemudian difiksasi
dengan menyemprotnya dan diberi minyak emersi untuk akhirnya diperiksa dibawah
-
7/29/2019 PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
6/6
mikroskop. Efektivitas dari pemeriksaan FNAB sangat dipengaruhi oleh kemampuan
operator dan keahlian pemeriksa yang sudah berpengalaman.
Kondisi dari sampel FNAB memiliki makna yang sangat penting untuk menentukan
apakah hasil tersebut mengandung sel kanker atau tidak. Apabila sampel yang dihasilkan
dari benjolan tersebut tampak bersih, sedikit berwarna, kehijauan atau kecoklatan, putih,
kuning, atau pada kasus yang sangat jarang mengandung darah, pada kebanyakan kasus
kemungkinan besar ini berasal dari tumor yang jinak atau bukan kanker. Sedangkan sampel
yang mengandung darah mengindikasikan sampel tersebut mengandung sel kanker dan
dianalisis lebih lanjut.
Sebelum dilakukan FNAB, kulit payudara yang akan diperiksa dibersihkan dahulu
dan seringkali tidak dilakukan pembiusan local (anestesi) karena prosedur anastesi lebih
memberikan rasa sakit dibandingkan FNAB-nya sendiri dan lidokain sebagai bahan
anestesi bisa menimbulkan artefak yang tampak pada pemeriksaan mikroskopis. Seorang
wanita sebaiknya tidak menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum dibawah lengan
atau pada payudara sebelum pemeriksaan yang nantinya dapat mengganggu gambaran
pemeriksaan mikroskopis.
Prosedur FNAB memiliki beberapa keuntungan antara lain FNAB adalah metode
tercepat dan termudah dari biopsi payudara dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat.
FNAB sangat baik untuk mengkonfirmasi kista payudara dan setelah dilakukan
pemeriksaan, pasien dapat langsung melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kerugian dari
FNAB adalah prosedur ini hanya mengambil sangat sedikit sampel dari jaringan atau sel
payudara sehingga hanya dapat menghasilkan diagnosis berdasarkan keadaan sel
(diagnosis sitologi). Hal ini menyebabkan penilaian yang diambil tidak komplit karena
tidak dapat dibandingkan dengan keadaan jaringan di sekitarnya.