pemeriksaan fisik sistem urinaria pada dewasa
DESCRIPTION
sistem urinTRANSCRIPT
-
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM URINARIA PADA DEWASA
ANAMNESA
1. Kaji keluhan utama pasien
a. Nyeri
i. Kaji kualitas nyeri pasen
ii. Kaji serangan dan lama nyeri (Selama BAK / setelah BAK)
iii. Kaji lokasi dan penyebaran, misal :
1. Nyeri panggul
2. Nyeri abdomen
3. Suprapubik
4. Disuria (nyeri / kesulitan BAK, ketidakmampuan memulai BAK,
mengejan)
iv. Kaji karakter nyeri dan beratnya (misal : terasa terbakar, sakit)
v. Kaji faktor yang meringankan nyeri (misal: perubahan posisi)
vi. Kaji faktor yang memperburuk (misal : obat-obatan)
b. Kaji tanda gejala yang menyertai, misal:
i. Demam, menggigi, berkeringat
ii. Perubahan kulit (misal: kemerahan pruritus, bekuan uremik, kering)
iii. Anoreksia, mual, muntah, diare
iv. Perubahan dalam status mental
c. Kaji input cairan dan output urin pasien
i. Kaji volume input cairan dan volume output urin pasien, kaji apakah volume
input sama dengan volume output
ii. Kaji adanya poliuria (keluaran rata-rata 1200-1500 ml / 24 jam)
iii. Kaji adanya oliguria (keluaran rata-rata 100-600 ml / 24 jam)
iv. Kaji adanya anuria (keluaran rata-rata 0-100 ml / 24 jam)
d. Kaji pola urinaria pasien
i. Kaji frekuensi BAK
ii. Kaji adanya nokturia dan inkontinensia
e. Kaji adanya perubahan warna
-
2. Kaji riwayat medik pasien
a. Kaji apakah pasien pernah menderita penyakit ginjal (misal : batu ginjal, infeksi
saluran urinaria) sebelumnya
b. Kaji apakah pasien pernah melakukan operasi dan perawatan di rumah sakit
berkenaan dengan penyakit ginjal sbelumya (misal : transplantasi ginjal)
c. Kaji apakah pasien pernah mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit ginjal
sebelumya
d. Kaji apakah pasien pernah menderita penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan
masalah kardiovaskular sebelumnya
e. Kaji infeksi streptokokus saat ini
f. Kaji obat-obatan yang sering dikonsumsi paseien (misal obat nefrotoksik atau opiat
yang dapat menyebabkan disuria)
3. Kaji riwayat keluarga
a. Kaji apakah ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit :
i. Diabetes melitus
ii. Gout
iii. Penyakit ginjal polikistik
iv. Batu ginjal
v. Penyakit kardiovaskular
vi. Hipertensi
vii. Kelainan bawaan
4. Kaji riwayat pola aktivitas
a. Kaji pola diet pasien
b. Kaji adanua gangguan tidur
c. Kaji aktivitas sehari-hari
PEMERIKSAAN FISIK
NO PENGKAJIAN HASIL PADA ORANG DEWASA KETERANGAN
1.
Inspeksi
- Inspeksi kulit terhadap
perubahan warna,
tekstur, luka memar,
atau kristal urat
- Kulit berwarna coklat atau
merah muda keputihan
(tergantung pada ras),
tekstur kulit halus
- Perhatikan warna kulit pucat, atau
kelabu; perhatikan kulit kering
bersisik; rambut yang kering dan
rapuh dan bekuan uremik, yang
mengindikasi kan penyakit ginjal
-
2
3
4
- Evaluasi
abdomenbagian atas
dan panggul,
perhatikan
kesimetrisannya, garis
bentuk, massa, dan
pembesaran
Palpasi
- Palpasi ginjal dengan
meninggikan panggul
dengan satu tangan
dan palpasi dalam di
atas dinding abdomen
- Palpasi kandung kemih
Perkusi
- Gunakan perkusi
kepalan tangan di atas
sudut konstovertebral
untuk mengevaluasi
nyeri tekan ginjal
Auskultasi
- Gunakan bel stetoskop,
auskultasi adanya
suara desiran
- Abdomen adalah simetri
dengan variasi bentuk
abdomen
- Ginjal kiri tidak teraba,
kutub bagian bawah dari
ginjal kanan kadang teraba
- Kandung kemih tidak teraba
- Seharusnya tidak
menghasilkan nyeri tekan
- Bunyi vaskuler tidak
terdengar
- Pembesaran abdomen harus
dibedakan dari obesitas: pada
obestas, abdomen secara
keseluruhan mengubur umbilikus
dalam lipatan dan pasien menolak
pengetatan
- Pembesaran ginjal dapat
mengindikasikan suatu tumor,
hidronefrosis, atau penyakit ginjal
polikistik
- Kandung kemih berisi lebih dari
150 ml urin, akan dapat diraba
- Nyeri tekan diduga inflamasi akut
- desiran terdengar hanya di atas
umbilikus dan ke kiri untuk
menduga stenosis arteri ginjal
DAFTAR PUSTAKA
Laura A Talbot, Mary Meyers Marquardt. 1997. Pocket Guide Critical Care Assessment 2nd Edition.
Jakarta ; ECG