pemerikasaan fisik pada orang dewasa

63

Click here to load reader

Upload: sita-aulia-syahriski

Post on 04-Aug-2015

418 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKASAAN FISIK PADA ORANG DEWASA

Oleh :Shervil Kagayaita S.

1202300049

Page 2: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUAN

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status kesehatan pasien.Pemeriksaan fisik ini bertujuan

•Mengumpulkan data tentang kesehatan pasien,

•Menambah informasi,

•Menyangkal data yang di peroleh dari riwayat pasien,

•Mengevaluasi pelaksanaan yang telah di berikan.

Page 3: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUANTeknik Pemeriksaan Fisik

Inspeksi : Mengamati

Yang diamati : Ukuran, Bentuk, Warna, Kesimetrisan, Posisi, abnormalitas

Palpasi : MerabaTujuan : Menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan, tekstur, mobilitas.

Perkusi : MengetukTujuan : Untuk mengetahui ukuran, Batas, Konsistensi organ, Menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh

Auskultasi : MendengarkanYang didengarkan : frekuensi / siklus gelombang bunyi, kekerasan / amplitudo bunyi, kwalitas dan lamanya.

Page 4: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUAN

Gambar Teknik pemeriksaan fisik :

PERKUSI

Sumber:supikgf.blogspot.com

PALPASI AUSKULTASISumber : healthcentral.com Sumber:

sh1n3.student.umm.ac.id

Page 5: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUAN

Pendekatan Head to Toe : dr kepala - kakiPer System : per sistem tubuh

Pemeriksaan Fisik Head to Toe adalah pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki.• KepalaRambut (Inspeksi & palpasi )Kulit Kepala (Inspeksi & palpasi)

Page 6: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUAN

• WajahMata (Inspeksi & palpasi)Hidung (inspeksi & palpasi)Mulut (inspeksi & palpasi)Telinga (inspeksi)• Leher (Inspeksi & palpasi)• Dada (inspeksi, palpasi, perkusi & auskultasi)• Payudara (inspeksi ,palpasi & perkusi) • Genetalia (inspeksi & palpasi)

Page 7: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

Jenis Alat untuk Pemeriksaan Fisik Umum

Alat pemeriksaan fisik,antara lain :1. Tensimeter /

spigmomanometer2. Stetoskop3. Thermometer4. Senter kecil5. Meteran pita/metlin6. Reflex hammer7. Timbangan berat

badan8. Pengukur tinggi

badan9. Jam yang ada

detiknya

10.Spatula lidah11.Kartu pemeriksa

ketajaman visual12.Bengkok13.Handuk14.Wastafel dengar air

mengalir15.Sarung tangan16.Larutan klorin 0,5%

dalam baskom17.Selimut18.Tempat sampah

Page 8: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

Bahan-bahan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik umum

• Bahan-bahan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik umum adalah :

1. Kapas steril/kapas air DTT2. Kassa steril3. Sabun antiseptik4. Alat tulis5. Lembar medical record

Page 9: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

1. KEPALA Rambut :

Inspeksi Kesimetrisan Warna rambut kusam atau tidak Adanya patah – patah pada rambut atau tidak Distribusi / pengelompokkan rambut Kelembapan rambut. Tebal tipisnya rabut ( Kwantitas rambut )Palpasi Tekstur rambut kasar atau tidak Rambut bau atau tidak

Page 10: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

1. KEPALA

Kulit KepalaInspeksi Bagaimana permukaannya bersih atau tidak Kesimetrisan Ada atau tidaknya luka. Ada tidaknya ketombe Rontok atau tidakPalpasi Ada tidaknya pembengkakan ( oedem )

Dengan cara menekan kulit kepala dengan ibu jari. Kulit kepala bau atau tidak

Page 11: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH Permukaan Wajah Inspeksi • Kesimetrisan wajah• Ada atau tidaknya benjolan

Palpasi• Ada atau tidaknya oedem / pembengkakan

Dengan cara menekan pangkal hidung dengan ibu jari.

• Apakah terjadi cloasma atau tidak• Turgor yaitu ketegangan sel yang ditentukan oleh

hidrasinya. Jika kulit wajah ditekan dengan menggunakan ibu jari maka akan kembali semula atau tidak. Jika tidak maka terjadi turgor.

Page 12: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH Mata Inspeksi• Kesimetrisan mata• Kesimetrisan bola mata (juling atau tidak)• Pergerakan bola mata• Amati konjungtiva apakah anemis atau tidak,

dengan cara menarik kelopak mata ke bawah dan pasien dianjurkan melihat ke atas• Amati adanya sekret pada sklera dan

konjungtiva• Mata cowong atau tidak• Apakah Sklera terjadi ikterus atau tidak

Page 13: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH

• Amati ukuran bentuk, gerakan pupil dengan cara berikan sinar lalu menjauhkan sinar

• Amati fundus dengan cara menggunakan oftalmoskop• Melakukan tes reflek cahaya cornea dengan cara berikan

cahaya langsung ke dalam mata dari jarak kurang lebih 40,5 cm

• Lakukan tes penglihatan warna dengan menggunakan tes ishihara

Palpasi• Kelopak mata oedem atau tidak• Glaucoma (meningkatnya cairan pada bola mata)

cara menutup conjungtiva dan meletakkan ibu jari pada bola mata dan amati bola mata keras atau tidak,

Page 14: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAHHidung Inspeksi• Kesimetrisan Hidung• Septum terletak ditengah atau tidak• Ada tidaknya tulang hidung• Ada atau tidaknya benda asing, polip,

keradangan serta pendarahan.Cara : Menengadahkan kepala ke belakang. Lalu menarik hidung hingga terlihat bagian dalamnya. Mengamati Ada atau tidaknya benda asing, polip, keradangan serta pendarahan.

Page 15: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH

Palpasi• Aliran napas lancar / mampet

Cara : Meletakkan jari telunjuk pada bawah hidung. Mengintruksi pasien untuk menghembuskan nafas keras – keras. Merasakan aliran napasnya lancar atau mampet.

Page 16: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH

Mulut Inspeksi• Bibir simetris atau tidak• Adanya Cyanosis (lebam biru) pada bibir atau tidak• Lidah warnanya kemerah – merahan dan basah,

permukaan kasar / tidak, selaput lendir licin dan mengkilap.• Gusi kemerah – merahan dan licin serta warna• Gigi terdapat karies, karang gigi atau tidak

Page 17: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH

• Amati keadaan faring dengan menggunakan spatel lidah yakni menekan bagian samping lidah dan gunaka lampu senter untuk melihat kondisi faring.• Kemampuan menggigit, mengunyah,

menelan, dengan cara menganjurkan pasien untuk membuka mulut

Palpasi• ada tidaknya edema pada bibir, lidah dan gusi

Page 18: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH

Telinga Inspeksi• Kesimetrisan telinga (bentuk dan ukuran)• Tegangan kulit telinga• Inspeksi liang telinga dengan spekulum untuk

melihat adanya keradangan dan benda asing atau tdk serta kebersihan telinga.

Telinga ditarik keatas lalu di beri penerangan senter, lalu melihat adanya keradangan dan benda asing atau tdk serta kebersihan telinga.

Page 19: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

2. WAJAH

• Mengamati membran timpani utuh atau tidak terjadi peradangan atau tidak dengan menggunakan otoskop

Telinga ditarik keatas lalu di beri penerangan senter. Mengamati membran timpani utuh atau tidak terjadi peradangan atau tidak. Apabila memantulkan cahaya perak maka membran timpani normal dan utuh.

Page 20: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

3. LEHER

Inspeksi : Kesimetrisan LeherMengamati bentuk terdapat bendungan atau tonjolan atau tidak.Inspeksi pergerakan, ada tidaknya masa dan kekakuan leher.Inspeksi bentuk dan ukuran kelenjar limfe

Page 21: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

3. LEHERPalpasi :

Terdapat benjolan getah bening (nodus lymphaticus) disetiap sisi leher.Pada vena jugularis adanya pembesaran atau tidakAda atau tidaknya pembesaran pada kelenjar thyroid Cara : Palpasi dengan menggunakan satu tangan

dari samping atau dua tangan dari belakang dengan jari – jari meraba permukaan kelenjar dan pasien anjurkan untuk menelan, pabila teraba saat menelan ada massa maka kelenjar thyroid mengalami pembesaran.

Palpasi konsistensi kelenjar limfe

Page 22: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

4. DADAInspeksi Adanya deformitasa (perubahan bentuk dada) atau tida Kesimetrisan dada besar dada, gerakan dada , adanya penonjolan atau tidakPalpasi Adanya kesimetrisan frem suara Adanya pembengkakan atau tidakPerkusi Dengan mengetukkan ujung jari atau telunjuk ke ujung dada dimulai

dari atas kebawah atau dari kanan ke kiri dengan membandingkanya Auskultasi Untuk menilai suara dasar dan sura nafas tambahan,yang dapat dilakukan

diseluruh dada dan punggung

Page 23: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

5. PAYUDARA

Inspeksi : Posisi klien disampingSimetris atau tidak (puting berada di pertengahan klanikula)Bentuk puting susu menonjol atau kedalamAda kolotrum atau cairan lain apa tidak

Palpasi Terdapat benjolan atau tidak.Klien berbaring dengan tangan kiri di atas lakukan palpasi secara sistematis pada payudara sebelah kiri secara bergantian dari arah payudara aksila lihat adanya massa dan pebbuluh limfaAdanya pembengkakan atau tidak

Page 24: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

6. PARU - PARU

InspeksiKesimetrisan bentuk dan gerakan pernafasan.Diameter dada lebih besar secara dilihat menyamping dari pada dari belakang ke depanGerakan pernafasan biasanya teratur dan lancarAdanya penonjolan dan pembengkakan atau tidak.

Palpasi :Mengetahui daerah yang pekapengembangan dada waktu bernafasbunyi getaran (fremitus)

Page 25: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

6. PARU - PARUPerkusi

Untuk mengetahui posisi dan besarnya paru- paru dan untuk mengetahui adanya udara, cairan atau benda padat dalam paru- paru. Jika paru-paru yang berisi udara normal diketuk akan bunyi bergaung kras bernada –nada dan lama.

Cara : mengetukkan ujung jari atau jari telunjuk langsung ke dinding dada, sedangkan cara tidak langsung dengan cara meletakkan satu jari pada dinding dada dan mengetuknya dengan jari tangan lain yang dimulai dari atas ke bawah dan kanan atau kekiri dengan membandingkannya.

Page 26: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

6. PARU - PARU

Auskultasi Menilai suara nafas dasar dan suara nafas tambahan yang dapat dilakukan diseluruh dada dan punggungDari kanan ke kiri dengan membandingkannya kemudian dari bagian atas ke bawah dan menekan daerah stetoskop yang kuat.

Page 27: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

7. JANTUNG

Inspeksi Untuk mengetahui denyut pada pericordium dan pembuluh leherPericordium diperiksa untuk mengetahui denyut bilik jantung yang dikenal dengan denyut apikal (apex).Adanya getaran bising.

Palpasi Untuk menunjukkan denyut apex, beberapa gerakan dan getran abnormal, dan getaran abnormal dan pembengkakan jantung.Memeriksa kecepatan denyut, ritmenya, amplitudonya dan simetri (apakah denyut ke duanya sama atau tidak)

Page 28: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

7. JANTUNG

AuskultasiMemeriksa suara jantung yaitu nada, intensitasnya, lamanya dan waktunya dalam siklus gerak jantung.

Perkusi untuk menilai adanya pembesaran jantung

atau tidak.

Page 29: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

8. ABDOMEN

InspeksiMengamati kesimetrisannya, pegangannya (distensio), gerakan kembung – kembung (peristaltik).Menilai bentuk dan ukurannyaMengamati apakah ada massa dan pembuluh darah.

AuskultasiMendengarkan adanya bising ususUntuk mengetahui adanya daya motilitas dalam saluran gastrointestinal dan suara – suara pembuluh

Page 30: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

8. ABDOMENPalpasi

Untuk mengetahui nyeri tekan yang akan mewakili bagaimana keadaan organ dalam.Cara : menekan perut menggunakan tangan pada bagian –

bagian yang telah dibagi 9 kuadran. Apabila nyeri maka ada kelainan.

Ada tidaknya benjolanPerkusi

Untuk mengetahui ada atau tidaknya ascites (penguympulan cairan dalam rongga perutCara : Perkusi pada lapangan abdomen mulai dari

epigastrium (ulu hati)Untuk mengetahui ada tidaknya kelebihan udara pada perutCara : Perkusi pada abdomen. Bila terdengar bunyi redup

(bug...Bug...Bug) maka pasien kelebihan udara (kembung)

Page 31: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

9. GENETALIA Inspeksi

Melihat kesimetrisan genetalia eksterna.Melihat ada tidaknya cairan ,darah, luka pada servikso Melakukan pemeriksaan panggul atau kondisi

servisks dengan spekulum yang dibasahi air atau jeli. Meletakkan dengan hati – hati lalu memeriksa ada tidaknya lendir dan darah ataupun luka pada serviks.

Melihat adanya luka, varises, dan cairan (warna, konsistensi dan bau)o Membuka labia mayor. Memeriksa keadaan labia

minora,klitoris, lubang uretra dan vagina introitus.

Page 32: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

9. GENETALIA

PalpasiPalpasi pada kelenjar bartholin untuk mengetahui adanya pembengkakan, massa, kista atau cairanUntuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan, dan massa.o Pemeriksaan menggunakan 2 tangan yakni

satu tangan di atas abdomen dan 2 jari di dalam vagina untuk palpasi uterus

Page 33: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

9. GENETALIA

Laki – LakiInspeksi memperhatikan ukuran, bentuk penis,

testis dan kelainan-kelainan seperti hipospadia, epispadia, fimosis, radang pada testis dan skrotum.

Page 34: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI

Page 35: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUAN

Pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatannya. Waktu pemeriksaan fisik dapat dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan akan pulang dari rumah sakit.Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

Page 36: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENDAHULUAN

1. Bayi sebaiknya dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas, atau lepaskan pakaian hanya pada daerah yang diperiksa.

2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat lebih dulu, seperti paru, jantung dan abdomen

3. Lakukan prosedur yang mengganggu bayi,seperti pemeriksaan refleks pada tahap akhir.

4. Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau lainnya.

Page 37: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENILAIAN APGAR SCORE

Bertujuan menilai kemampuan laju jantung, kemampuan bernapas,kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.Cara :1. Lakukan penilaian apgar score dengan cara jumlahkan

hasil penilaian tanda, seperti laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit

2. Tentukan hasil penilaian, sebagai berikut : Adaptasi baik : skor 7-10Asfiksia ringan – sedang : skor 4 – 6Asfiksia berat : skor 0-3

Page 38: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENILAIAN APGAR SCORE

Tanda 0 1 2

Frekuensi jantung Tidak ada < 100 ≥ 100

Tonus Otot Lumpuh Ekstremitas fleksi sedikit Gerakan aktif

Usaha bernapas Tidak ada Lambat Menangis kuat

Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan

Warna kulit Seluruh tubuh biru atau pucat

Tubuh kemrahan, Ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

Page 39: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN CAIRAN AMNION

Untuk menilai ada tidaknya kelainan pada cairan amnion (selaput ketuban), seperti jumlah volumenya.Apabila volumenya lebih dari 2000 ml bayi mengalami polihidramnion. Sedangkan jika jumlahnya kurang dari 500 ml maka bayi mengalami oligohidramnion

Page 40: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN PLACENTA

Untuk menentukan keadaan atau kondisi placenta.Pemeriksaan ini meliputi ada tidaknya pengapuran, nekrosis (kematian sel atau jaringan),berat dan jumlah korion.Pemeriksaan ini penting dalam menentukan terjadi kembar identik atau tidak

Page 41: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN TALI PUSAT

Untuk menilai ada tidaknya kelainan dalam tali pusat, seperti ada tidaknya vena dan arteri, tali simpul pada tali pusat.

Page 42: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PENGUKURAN ANTROPOMETRI• Cara :

1. Lakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada

2.Lakukan penilaian hasil pengukuran : BB normal : 2500-3500 gram, bila BB kurang dari

2500 gram disebut bayi prematur dan bila BB lebih dari 3500 gram disebut macrosomia.

Panjang badan normal : 45 – 50 cmLingkar kepala normal : 33-35 cmLingkar dada normal 30 – 33 cm, bila diameter

kepala > 3 cm dr lingkar dada maka bayi mngalami hidrocephalus dan bila diameter kepala lebioh kecil 3 cm maka bayi mengalami microcephalus

Page 43: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN KEPALACara :1. Lakukan inspeksi daerah kepala2. Lakukan penilaian pada bagian tersebut,

diantaranya :Maulage : tulang tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir asimetris atau tidakAda tidaknya caput succedaneum : edema pada kulit kepala, lunak, dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas dan menyeberangi sutura yang akan hilang dalam beberapa hari

Page 44: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN KEPALA

Ada tidaknya cephal haematum yang terjadi setelah lahir dan tidak tampak pada hari pertama tertutup oleh caput succedaneum. Cirinya konsistensi lunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada tepi tulang tengkorak, tidak menyeberangi suturakemungkinan mengalami faktur tulang tengkora. Chephal haematum dapat hilang sempurna dalam waktu 2 -6 bulan

Page 45: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN KEPALA

Ada tidaknya perdarahan, yang terjadi karena pecahnya vena yang menghubungkan jaringan di luar sinus dalam tengkorak. Batasnya tidak tegas sehingga bentuk kepala tampak asimetris, sering diraba terjadi fluktuasi dan edema.Adanya fontanelatau tidak dengan cara palpasi dengan menggunakan jari tangan. Fontanel posterior akan dilihat proses penutupan setelah umur 2 bulan dan fontanel anterior menutup saat usia 12 – 18 bulan

Page 46: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN MATACara:1. Lakukan inspeksi daerah mata2. Tentukan penilaian ada tidaknya kelainan

seperti: a. Strabismus (koordinasi gerakan mata yang

belum sempurna), dengan cara menggoyang kepala secara perlahan-lahan sehingga mata bayi akan terbuka

b. Kebutaan, seperti jarang berkedip atau sensifitas terhadap cahaya berkurang

Page 47: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN MATA

c. Sindrom Down, ditemukan epicanthus (lipat kulit dari pangkal hidung ke sudut tengah mata) melebar.

d. Glaukoma kongenital , terlihat pembesaran dan terjadi kekeruhan pada kornea

e. Katarak kongenital, apabila terlihat pupil yang berwarna putih

Page 48: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN HIDUNGCara :1. Amati pola pernafasan, apabila bayi bernafas melalui

mulut maka kemungkinan bayi mengalami obstruksi (penyumbatan) jalan nafas karena adanya atresia koana bilateral (tidak adanya lubang di koana bilateral), fraktur tulang hidung, atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernafasan cuping hidung akan menunjukan gangguan pada paru

2. Amati mukosa lubang hidung, apabila terdapat sekret mukopurulen dan berdarah perlu dipikirkan adanya penyakit sifilis kongenital dan kemungkinan lain

Page 49: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN MULUTCara :1. Lakukan inspeksi adanya kista yang ada pada

mukosa mulut2. Amati warna, kemampuan refleks menghisap.

Apabila lidah menjulur keluar dapat dinilai adanya kecacatan kongenital

3. Amati adanya bercak pada mukosa mulut, palatum dan pipi biasanya disebut sebagai Monilia albicans

4. Amati gusi dan gigi, untuk menilai adanya pigmen5. Amati palatum (langit-langit) utuh atau tidak

Page 50: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN TELINGA

Cara :a. Bunyikan bel atau suara, apabila

terjadi refleks terkejut maka pendengaranya baik, kemudian apabila tidak terjadi refleks maka kemungkinan akan terjadi gangguan pendengaran

Page 51: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN PADA LEHER

Cara :Amati pergerakan leher apabila terjadi keterbatasan dalam pegerakannya maka kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher, seperti kelainan tiroid, hemangioma (neoplasma jinak yg berasal dr pembuluh – pembuluh darah)

Page 52: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN DADA, PARU, JANTUNGCara :1. Lakukan inspeksi bentuk dada :

Apabila tidak simetris, kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatikPernafasan bayi normal pada umumnya dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan. Frekuensi pernafasan bayi normal antara 40-60 kali per menit, perhitungannya harus satu menit penuh karena terdapat periodic breathing dimana pola pernafasan dada neonatus terutama pada prematur ada henti nafas yang berlangsung 20 detik dan terjadi berkala

Page 53: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN DADA, PARU, JANTUNG2. Lakukan palpasi daerah dada, untuk menentukan

ada tidaknya fraktur klafikula dengan cara meraba ictus kordis dengan menentukan posisi jantung

3. Lakukan auskultasi paru dan jantung dengan menggunakan stetoskop untuk menilai frekuensi, dan suara nafas/jantung. Secara normal frekuensi denyut jantung antara 120-160 kali per menit. Suara bising sering ditemukan pada bayi, apabila ada suara bising usus pada daerah dada menunjukan adanya hernia diafragmatika (keluarnya dalaman perut ke rongga dada melalui sekat rongga badan).

Page 54: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN ABDOMENCara :

Lakukan inspeksi bentuk abdomen. Apabila abdomen membuncit kemungkinan disebabkan hepatosplenomegali atau cairan didalam rongga, dan adanya kembung.Lakukan auskultasi adanya bising ususLakukan perabaan hati. Umumnya teraba 2-3 cm dibawah arkus kosta kanan. Limpa teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri.

Page 55: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN ABDOMEN

Lakukan palpasi ginjal, dengan cara atur posisi terlentang dan tungkai bayi dilipat agar otot-otot dinding perut dalam keadaan relaksasi. Batasbawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus diantara garis tengah dan tepi perut. Bagian ginjal dapat diraba sekitar 2-3 cm, adanya pembesaran pada ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan atau trombosis vena renalis

Page 56: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN TULANG BELAKANG DAN EKSTREMITAS

Cara:1. Letakkan bayi dalam posisi tengkurap,

raba sepanjang tulang belakang untuk mencari ada tidaknya kelainan, seperti skoliosis, meningokel, spina bifida.

2. Amati pergerakan Ekstremitas untuk mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan, dan kelaian bentuk jari

Page 57: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN GENETALIA

Cara :1. Lakukan inspeksi pada genetalia wanita,

seperti keadaan labia minora, labia mayora, lubang uretra dan lubang vagina

2. Lakukan inspeksi pada genetalia laki-laki, seperti keadaan penis, ada tidaknya hipospadia(devek dibagian ujung penis atau devek sepanjang penis), dan epispadia (devek pada dorsum penis)

Page 58: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN URINE DAN TINJA

Dilakukan untuk menilai ada tidaknya diare dan kelainan di daerah anus. Normal pada bayi berak cair antara 6-8 kali per menit. Dapat dicurigai apabila frekuensinya meningkat dan adanya lendir atau darah.Adanya perdarahan per vagina pada bayi baru lahir, dapat terjadi selama beberapa hari pada minggu pertama hidupnya.

Page 59: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

PEMERIKSAAN REFLEKSPemeriksaan refleks Cara pengukuran Kondisi normal Kondisi patologis

Berkedip Sorotkan cahaya ke mata bayi

Dijumpai pada tahun pertama

Jika tidak dijumpai, menunjukkan kebuatab

Tanda babinskiGores telapak kaki sepanjang tepi luar, dimulai dari tumit

Jari kaki mengembang dan ibu jari kaki dorfleksi, dijumpai sampai umur 2th

Bila pengembangan jari kaki dorsofleksi, maka ada tanda lesi ekstrapiramidal setelah umur 2th

MerangkakLetakkan bayi tengkurap di atas permukaan yang rata

Bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki diletakkan di abdomen pak.e gag oloEh

Apabila gerakan tidak simetris, maka ada tanda neurologi

Menari/melangkahPegang bayi sehingga kakinya sedikit menyentuh permukaan yang keras

Kaki akan brgerak keatas dan ke bawah bila sedikit disentuhkan ke permukaan keras. Dijumpai 4-8 minggu pertama

Refleks menetap melebihi 4-8 minggu merupakan keadaan abnormal

ekstrusi Sentuh lidah dengan ujung spatel lidah Lidah ekstensi ke arah

Kstensi lidah yang persisten adanya sindrom down

Page 60: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

Galant’s

Gores punggung bayi sepanjang sisi tulang belakang dari bahu sampai bokongg

Punggung bergerak ke arah samping bila distimulasi. Dijumpai 4-8 minggu pertama

Tidak adanya refleks menunjukkan lesi medula spinalis tranversa

Moro’si, Ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul meja/ tempat tidur

Lengan ekstens jari-jari mengembung. Kepala terlempar kebelakang. Tungkai sedikit ekstensi, lengan kembali ke tengah dengan tangan menggenggam. Tulang belakang dan ekstermitas bawah ekstensi. Lebih kuat selama 2 bln dan menghilang pada umur 3-4 bln

Refleks yang me3netap lebih dari 4 bln menunjukkan addnya kerusakan otak. Respon tidak simetris menunjukkan adanya hemiparesis, fraktur klavikula. Tidak ada respon ekstremitas bawah menunjukkan adnya dislokasi pinggul

Page 61: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

Neck rightingLetakkan bayi dalam posisi telentang, coba menarik perhatian bayi dari satu sisi

Bila bayi telentang, bahu dan badan kemudian pelvis berotasi ke arah di mana bayi diputar. Dijumpai selama 10bln pertama

Tidak ada refleks atau refleks menetap lebih dari 10 bulan menunjukkan adanya gangguan sistem saraf pusat

Menggenggam (palmar grasp)

Letakkan jari ditelapak tangan bayi dari sisi ulna, jika refleks lemah atau tidak ada, berikan bayi botol karena mengisap akan mengeluarkan refleks.

Jari-jari bayi melengkung disekitar jari yang diletakkan di telapak tangan bayi dari sisi ulnar. Refleks ini menghitung pada 3-4 bulan.

Fleksi yang tidak simetris menunjukkan adanya paralisis. Refleks menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral

rooting Gores sudut mulut bayi garis tengah bibir

Bayi memutar ke arah pipi yangdigores. Refleks ini menghilang pada umur 3-4 bln. Tetapi bisa menetap sampai umur 12 bln kususnya selama tidur

Tidak adanya refleks, menunjukkan adanya gangguan neurologi berat

Kaget (startle) Bertepuk tangan dengan keras

Bayi mengekstensi dan memfleksi lengan dalam berespons terhadap suara yang keras, tangan tetap rapat. Refleks ini akan menghilang setelah umur 4 bln

Tidak adanya refleks, menunjukkan adanya gangguan pendengaran

Page 62: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

Mengisap Berikan botol dan dot pada bayi

Bayi mengisap dengan kuat dalam berespon terhadap stimulasi. Refleks ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa stimulasi

Refleks yang lemah atau tidak ada menunjukkan kelambatan perkembangan atau keadaan neurologi yang abnormal

Tonic neck Putar kepala dengan cepat kesatu sisi

Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar ke satu sisi, lengan dan tungkai ekstensi ke arah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan. Normalnya refleks ini tidak terjadi setiap kali kepala diputar. Tampak kira-kira pada umur 2 bln dan menghilang pada umur 6 bln

Tidak normal bila respons terjadi setiap kepala diputar. Jika menetap, menunjukkan adanya kerusakan serebral mayor

Page 63: Pemerikasaan Fisik Pada Orang Dewasa

DAFTAR PUSTAKARamali,Ahmad & Pamoentjak.2003.Kamu Kedokteran.Jakarta : Djambatan.Uliyah,Musrifatul & Moh.Wildan & Surachmindari &

A.A.A Hidayat.2012. Buku Ajar Keterampilan Dasar Kebidanan 1. Surabaya:Health Books.

Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A.A.A. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta:Salemba Medika.Priharjo, Robert.1996.Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.Goodner,Brenda & Linda Skidmore-Roth. 1995. Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis.Jakarta : EGC