pemeriksaan bleeding time metode duke
DESCRIPTION
Pemeriksaan Bleeding TimeTRANSCRIPT
Dasar teori
Tes perdarahan
Pemeriksaan masa perdarahan ini ditujukan pada kadar trombosit, dilakukan dengan adanya indikasi (tanda-tanda) riwayat mudahnya perdarahan dalam keluarga. Tes waktu perdarahan adalah pengecekan yang berguna untuk menguji pembentukan gumpalan/sumbatan trombosit dan integritas kapiler. Kadang-kadang, tes waktu perdarahan akan sebagai panduan untuk dokter memberikan masukkan kepada pasiennya untuk mengambil tindakan operasi. Waktu perdarahan bergantung kepada efisiensi cairan di jaringan dalam mempercepat proset koagulasi, fungsi kapiler dan jumlah trombosit darah dan kemampuan darah untuk membentuk gumpalan trombosit. Perdarahan yang lama umumnya ditemukan ketika jumlah trombosit di bawah 50.000 / uL, dan bila ada kegagalan fungsi trombosit. Ketika seorang pasien diduga mengalami gangguan perdarahan, beberapa tes dilakukan dari hemostasis primer. Salah satu tes yang dilakukan adalah tes waktu perdarahan. Ada 2 macam metode tes perdarahan yang dilakukan yaitu dengan metode Duke dan metode Ivy (McKenzie, Shirlyn B, 2014)
Tujuan utama dari test waktu perdarahan adalah untuk menaksir rrespon keseluruhan trombosit terhadap cedera, mendeteksi adanya kelainan darah congenital atau yang didapat dan juga untuk menaksir kapasitas fungsi dari vasokonstriksi
Metode Duke
Metode duke dilakukan dengan cara membuat sebuah luka pada cuping dan membutuhkan pengujuran waktu pada saat perdarahan terjadi hingga selesai. Ini berhubungan dengan fungsi platelet dan integritas dari kapiler (G.K. & Pal, Pal, Pravati, 2006).
Tahun 1910 Duke mendeskripsikan metode yang menggunakan lancet
untuk membuat luka tusukan di cuping telinga. Test ini sulit untuk distandardisasi,
dan tidak boleh diulang. Test ini juga sering menyebabkan ketakutan yang tidak
seharusnya pada pasien. (anonym, 2010).
Metode Ivy
Metode Ivy lebih diandalkan daripada metode Duke, tetapi metode ini
lebih menyakitkan dari pada metode Duke. Skill dibutuhkan dalam menggunakan
Sphygmomanometer. Oleh karena itu, metode Duke lebih sering digunakan dalam
pemeriksaan laboratorium (G.K. & Pal, Pal, Pravati, 2006).
Pada tahun 1941, Ivy memperkenalkan inovasi besar untuk
menstandardisasi tes waktu perdarahan. Ivy memilih lengan bawah sebagai
tempatnya, dan diam meletakkan cuff sphygmomanometer yang dipompa sampai
tekanan 40 mmhg di lengan atas untuk mengontol tonus kapiler dan meningkatkan
sensitivitas. Sensitivitas tes condong ke kemampuan untuk mendeteksi
abnormalitas yang melenceng dari batas.Semakin sensitive suatu tes, semakin
mampu untuk mendeteksi penyimpangan kecil dari normal (anonym, 2010).
A. Pemeriksaan Bleeding Time metode Duke
Prinsip:
Mengukur waktu yang tercatat saat darah keluar dari luka yang dibuat
dengan standar tertentu hingga berhentinya perdarahan lewat luka tersebut.
Alat:
Lancet
Kapas alcohol
Gelas obyek
Kertas saring
Stopwatch
Penggaris
Cara Kerja:
1. Memijit cuping telinga sampai hiperemis.
2. Membersihkan cuping telinga tersebut dengan kapas alkohol, tunggu
hingga kering.
3. Menusuk daerah yang telah dibersihkan oleh alkohol dengan
menggunakan lancet sedalam 2-3 mm dan membiarkan darah keluar
dengan bebas, saat darah mulai keluar nyalakan stopwatch.
4. Menghisap darah yang keluar setiap 30 detik dengan menggunakan
kertas saring. Kertas saring tidak boleh mengenai bekas luka. Hisap
sampai darah berhenti mengalir.
5. Menghentikan stopwatch dan mencatat waktunya.
Data Praktikum:
Tempat pemeriksaan : Laboratorium Patologi Klinik
Tanggal pemeriksaan : Kamis, 11 September 2014
Nama probandus : M. Ramzy Ghifari
Usia probandus : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Hasil:
Tercatat waktu perdarahan selama 1 menit 57 detik.
Pembahasan:
Jika dibandingkan dengan batas waktu normal, yaitu 1-3 menit), maka hasil test waktu perdarahan pada probandus masih berada dalam batas normal. Hal ini berarti tidak ada kelainan dalam proses hemostasis pada probandus.
Dapus:
Anonim. 2010. Bleeding time test. http://www.mclno.org/WebResources/pathman/BT_web/Bleeding_time.htm, diakses pada tanggal 13 september 2014.
Ivy, A. C. Nelson, D. & Beecher, G. 2012. J. Lab. Clinical Medicine.McKenzie, Shirlyn B. 2014. Clinical Laboratory Hematology. 3rd edition. Pearson education.G.K. & Pal, Pal, Pravati.2006.Textbook Of Practical Physiology. 2nd Editon. Orient Blackswan