pemerikaan penunjang&terapi katarak

15
Pemerikaan Penunjang 1. Pemeriksaan visus Bergantung dari lokasi dan stadium maturasi katarak, visus dapat berkisar dari 6/9 sampai hanya dapat melihat persepsi cahaya saja. 2. Pemeriksaan penyinaran miring (Oblique illumination examination) Pemeriksaan ini untuk melihat warna lensa di sekitar pupil yang dapat bervariasi pada berbagai macam katarak. 3. Iris shadow test Tujuan tes bayangan adalah untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa. Dasar pemeriksaan adalah makin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin besar bayangan iris pada lensa yang keruh tersebut, sedang makin tebal kekeruhan lensa makin kecil bayangan iris pada lensa. Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa belum kerih seluruhnya (belum sampai ke depan) ; ini terjadi pada katarak imatur, keadaan ini disebut shadow test (+).

Upload: caesar-ensang-timuda

Post on 31-Dec-2014

310 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Pemerikaan Penunjang

1. Pemeriksaan visus

Bergantung dari lokasi dan stadium maturasi katarak, visus dapat berkisar dari 6/9

sampai hanya dapat melihat persepsi cahaya saja.

2. Pemeriksaan penyinaran miring (Oblique illumination examination) Pemeriksaan

ini untuk melihat warna lensa di sekitar pupil yang dapat bervariasi pada berbagai

macam katarak.

3. Iris shadow test

Tujuan tes bayangan adalah untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa. Dasar

pemeriksaan adalah makin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin

besar bayangan iris pada lensa yang keruh tersebut, sedang makin tebal kekeruhan

lensa makin kecil bayangan iris pada lensa.

Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil

berarti lensa belum kerih seluruhnya (belum sampai ke depan) ; ini terjadi pada

katarak imatur, keadaan ini disebut shadow test (+).

Apabila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terdapat pupil berarti lensa

sudah keruh seluruhnya (sampai pada kapsul anterior) terdapat pada katarak

matur, keadaan ini disebut shadow test (-).

Bila katarak hipermatur, lensa sudah keruh seluruhnya, mengecil serta terletak

jauh di belakang pupil, sehingga bayangan iris pada lensa besar dan keadaan ini

disebut pseudopositif.

Penatalaksanaan

1. Pengobatan non-bedah

a. Pengobatan penyebab dari katarak

Page 2: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Pengobatan penyebab dari katarak sangat penting dilakukan untuk menghentikan atau

memperlambat perjalanan penyakit katarak sehingga proses pembedahan dapat ditunda.

Mengobati dan mengkontrol Diabetes Mellitus.

Penghentian pemakaian obat-obatan yang bersifat kataraktogenik seperti

kortikosteroid, phenothiazine, dan miotics.

b. Meningkatan kemampuan penglihatan pada penderita katarak imatur dan katarak insipien

Pengaturan pencahayaan. Pada pasien dengan kekeruhan lensa bagian perifer,

pencahayaan yang terang dapat membantu meningkatan kemampuan penglihatan.

Sebaliknya, pada penderita katarak dengan kekeruhan lensa bagian sentral

membutuhkan pencahayaan yang redup untuk mendapatkan penglihatan yang baik.

Pemakaian kaca mata hitam pada penderita katarak sentral akan sangat membantu

refraksi, di mana dapat berubah dalam jangka waktu yang lumayan singkat, harus

selalu dikontrol secara berkala

Penggunaan mydriatic dapat membantu menigkatkan penglihatp

Penghambat aldose reduktase bekerja dengan menghambat konversi glukosa menjadi

sorbitol, menunjukkan pencegahan katarak karena gula.

Agen antikatarak lainnya termasuk sorbitol lowering agent, aspirin, glutathione

raising agent dan antioksidan vitamin C dan E juga dapat menghambat proses

kekeruhan lensa.

2. Pembedahan

Indikasi :

Memperbaiki kemampuan penglihatan. Tindakan pembedahan dilakukan jika katarak

tersebut telah mengganggu aktivitas sehari-hari penderita

Adanya Indikasi medis Terkadang visus penderita masih bagus dan masih dapat

melakukans kegiatan sehari-hari, namun tindakan pembedahan dapat dianjurkan jika

ada indikasi medis seperti:

o Lens Induced glaucoma

o Phacoanaphylactic endophtalmitis

o Penyakit-penyakit pada retina seperti retinopati diabetes atau ablasi retina di mana

pengobatannya dihambat oleh adanya kekeruhan lensa

Indikasi kosmetik Untuk mendapatkan kembali pupil yang bewarna hitam

3. Evaluasi preoperatif

Sebelum melakukan tindakan pembedahan, pemeriksaan secara keseluruhan harus

dilakukan.

Page 3: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Pemeriksaan kesehatan umum

Pemeriksaan mata

Pemeriksaan fungsi retina

Menilai apakah ada infeksi local pada mata

Pemeriksaan bilik mata depan dengan slit lamp

Pemeriksaan tekanan bola mata

4. Pengobatan Preoperatif

Antibiotik topical

Menurunkan tekanan bola mata (IOP)

Menjaga agar pupil tetap berdilatasi

Teknik anestesi yang digunakan:

1. Lokal

Pada Operasi katarak teknik anestesi yang umumnya digunakan adalah anestesi lokal.

Adapun anestesi lokal dilakukan dengan teknik:

a. Topikal anestesi

b. Sub konjungtiva ( sering digunakan ) obat anestesi yang dipakai Lidokain

+ Markain (1:1)

c. Retrobulbaer

d. Parabulbaer

2. Umum (general Anastesi)

Anestesi umum digunakan pada pasien yang tidak kooperatif, bayi dan anak.

Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Lebih dari bertahun-

tahun, tehnik bedah yang bervariasi sudah berkembang dari metode yang kuno hingga

tehnik hari ini phacoemulsifikasi. Hampir bersamaan dengan evolusi IOL yang digunakan,

yang bervariasi dengan lokasi, material, dan bahan implantasi. Bergantung pada integritas

kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra capsuler cataract ekstraksi (ICCE)

dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE).

Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)

Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Seluruh lensa

dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan dari mata melalui

incisi korneal superior yang lebar. Oleh karena itu, zonule atau ligamen hialoidea yang

telah berdegenasi dan lemah adalah salah satu dari indikasi dari metode ini. Sekarang

metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada

ICCE tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang

Page 4: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

sangat lama populer. Dapat dilakukan di tempat dengan fasilitas bedah mikroskopis yang

terbatas, pada kasus-kasus yang tidak stabil seperti intumescent, hipermatur, dan katarak

luksasi, jika zonular tidak berhasil dimanipulasi untuk mengeluarkan nukleus dan korteks

lensa melalui prosedur ECCE.

Kontraindikasi:

Kontraindikasi absolut pada katarak anak dan dewasa muda dan kasus ruptur kapsula

traumatic. Sedangkan kontraindikasi relatif pada high myopia, marfan syndrome, katarak

morgagni, dan adanya vitreous di bilik mata depan.

Komplikasi:

Komplikasi yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis,

endoftalmitis, dan perdarahan.

Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan

memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat

keluar melalui robekan meninggalkan kapsul posterior yang masih intak. ECCE melalui

ekspesi nukleus prosedur utama pada operasi katarak. Pelaksanaan prosedur ini tergantung

dari ketersediaan alat, kemamppuan ahli bedah dan densitas nukleus. Pada saat ini hampir

semua kasus untuk katarak dilakukan pembedahan dengan teknik ini kecuali jika ada

kontraindikasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan

kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra ocular posterior,

perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah

Page 5: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

glukoma, mata dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya

telah mengalami prolap badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata

dengan sitoid macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat

melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul

pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder. Kontraindikasi yaitu adanya

subluksasi dan dislokasi dari lensa. Prosedur ECCE memerlukan keutuhan dari zonular

untuk pengeluaran nukleus dan materi kortikal lainnya. Oleh karena itu, ketika zonular

tidak utuh pelaksanaan prosedur yang aman melalui ekstrakapsular harus dipikirkan lagi.

Keuntungan ECCE dibandingkan dengan ICCE:

ECCE dapat dilakukan pada penderita di semua usia kecuali jika zonule tidak intak,

sedangkan pada ICCE tidak dapat dilakukan pada penderita usia di bawah 40 tahun.

Pada ECCE dapat dilakukan implantasi IOL sedangkan pada ICCE tidak dapat

dilakukan

Komplikasi postoperative yang berhubungan dengan vitreous (herniasi pada bilik

mata depan, papillary blok, vitreous touch syndrome) hanya dapat terjadi pada ICCE,

sedangkan pada ECCE komplikasi tersebut tidak dapat terjadi.

Insidens untuk komplikasi seperti endoftalmitis, cystoid macular edema, dan ablasi

retina lebih kecil pada ECCE dibandingkan dengan teknik ICCE

Kemungkinan astigmatisme postoperative lebih kecil pada ECCE dibandingkan

dengan ICCE karena insisi yang dilakukan lebih kecil

Keuntungan ICCE dibandingkan dengan ECCE:

Teknik ICCE lebih simple, mudah dilakukan, lebih murah dan tidak memerlukan alat

yang canggih.

Page 6: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Komplikasi kekeruhan lensa posterior pasca operasi sangat mungkin terjadi pada

proses ECCE, tidak dengan teknik ICCE

ICCE membutuhkan waktu yang relatif singkat, cocok untuk operasi massal

Ada 3 macam tipe dari ECCE:

Conventional extracapsular cataract Insicion (ECCE)

Manual small incision cataract surgery (SICS)

Phacoemulsification.

Phakoemulsifikasi

Prosedur ekstrakapsular dengan mengemulsifikasi nukleus lensa menggunakan

gelombang ultrasonic (40.000 MHz) kemudian diaspirasi. Pada tehnik ini diperlukan irisan

yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk

menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah

hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui

irisan tersebut. Karena incisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan

sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas

sehari-hari. Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan

katarak senilis. Tehnik ini kurang efektif pada katarak senilis padat, dan keuntungan incisi

limbus yang kecil agak kurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler, meskipun sekarang

lebih sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui incisi kecil

seperti itu.

SICS

Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan teknik

pembedahan kecil. Di negara yang berkembang, teknik ini lebih dipilih karena biaya yang

Page 7: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

lebih murah, teknik yang lebih mudah dipelajari, lebih aman untuk dilakukan dan mempunyai

aplikasi yang lebih luas. Sesudah ekstraksi katarak mata tak mempunyai lensa lagi yang

disebut afakia. Tanda-tandanya adalah bilik mata depan dalam, iris tremulans dan pupil

hitam. Pada (pseudofakia)

Menggunakan lensa kontak

Menggunakan kacamata afakia, kacamata ini tebal, berat, dan tidak nyaman. Kacamata

untuk penglihatan jauh dan dekat sebaiknya diberikan dalam dua kacamata untuk

menghindarkan aberasi sferis dan aberasi khromatis.

Kelebihan Conventional ECCE dibandingkan SICS:

Teknik yang lebih simple yang dapat dipelajari dalam waktu yang relatif lebih singkat

Kekurangan Conventional ECCE dibandingkan SICS:

Insisi yang panjang (10-12mm)

Jahitan yang dibutuhkan banyak

Membutuhkan tindakan lepas jahitan yang rentan terhadap infeksi

Iritasi dan abses pada suture postoperasi

Insiden yang cukup tinggi untuk astigmatisme pasca operasi

Prolaps iris, bilik mata depan menjadi dangkal, kebocoran jahitan dapat terjadi

Prolaps vitreous, operative hard eye, dan expulsive choroidal hemorrage dapat terjadi

Keuntungan SICS dibandingkan dengan phacoemulsifikasi

Dapat dilakukan pada semua jenis katarak, termasuk hard cataract grade IV dan V

Page 8: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Prosedur yang lebih mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan teknik

phacoemulsifikasi

Keuntungan yang paling signifikan dari SICS adalah tidak bergantung pada mesin dan

dapat dilakukan di mana saja

Komplikasi postoperasi lebih jarang

Waktu operasi yang dibutuhkan relatif lebih singkat

Biaya yang dibutuhkan lebih murah

Kekurangan SICS dibandingkan dengan phacoemulsifikasi

Injeksi konjungtiva selama 5-7 hari pada tempat dilakukannya pembedahan

Nyeri tekan yang ringan karena adanya insisi pada sclera

Terkadang postoperative hyphema dapat terjadi

Astigmatisma post operasi lebih mungkin terjadi karena insisi SICS (6mm) lebih besar

dibandingkan dengan phakoemulsifikasi

Pemasangan Lensa Tanam (IOL)

Merupakan pilihan utama untuk kasus aphakia. Bahan dasar IOL yang dipakai sampai saat ini

yaitu polymethylmethacrylate (PMMA). Ada beberapa tipe dari IOL berdasarkan metode

fiksasinya di mata:

Anterior Chamber IOL

Lensa jenis ini berada di depan iris dan disuport oleh anterior chamber. ACIOL ini dapat

ditanam setelah proses ICCE dan ECCE. Jenis ini jarang dipakai karena mempunyai resiko

tinggi terjadinya bullous Keratopathy.

Page 9: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Iris-Supported lenses

Lensa difiksasi di iris dengan bantuan jahitan. Lensa jenis ini juga telah jarang dipakai

karena mempunya insidens yang tinggi terjadinya komplikasi post operatif

Posterior chamber lenses

PCIOL ini terletak di bagian belakang iris yang disuport oleh sulkus siliar atau oleh

capsular bag. Ada 3 jenis dari PCIOL yang sering dipakai:

o Rigid IOL

Terbuat secara keseluruhan dari PMMA

o Foldable IOL

Dipakai untuk penanaman melalui insisi yang kecil(3,2mm) setelah tindakan

phacoemulsifikasi dan terbuat dari silikom, akrilik, hydrogel dan collaner

o Rollable IOL

IOL yang paling tipis dan biasa dipakai setelah mikro insisi pada phakonit teknik,

terbuat dari hydrogel.

Page 10: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

Pseudophakia

Adalah keadaan aphakia ketika sudah dipasang lensa tanam (IOL). Keadaan setelah

pemasangan lensa tanam:

Emmetropia

Keadaan di mana kekuatan lensa yang ditanam tepat. Pasien yang demikian hanya

membutuhkan kacamata plus untuk penglihatan dekat saja

Consecutive Myopia

Keadaan di mana kekuatan lensa yang ditanam overkoreksi. Pasien yang demikian

membutuhkan kacamata untuk menangani myopia dan juga membutuhkan kacamata plus

untuk penglihatan dekatnya

Consecutive Hypermetropia

Keadaan di mana kekuatan lensa yang ditanam underkoreksi sehinggamembutuhkan

kacamata plus untuk penglihatan jauhnya dan tambahan +2D, +3D untuk penglihatan

dekatnya.

Tanda-tanda pseudophakia:

o Surgical scar, biasanya dapat dilihat di dekat limbus

o Anterior chamber biasanya sedikit lebih dalam dibandingkan dengan mata normal

o Iridodonesis ringan

o Purkinje image test menunjukkan empat gambaran.

o Pupil bewarna kehitam-hitaman tetapi ketika sinar disenter ke arah pupil maka akan

terlihat pantulan reflex. Ada tidaknya IOL dapat dikonfirmasi dengan mendilatasi pupil.

o Status visus dan refraksi dapat bermacam-macam, sesuai dengan IOL yang ditanam.

Perawatan Pasca Bedah

Jika digunakan tehnik insisi kecil, maka penyembuhan pasca operasi biasanya lebih pendek.

Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari itu juga, tetapi dianjurkan untuk bergerak dengan

hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda beratselama sekitar satu bulan,

olahraga berat jangan dilakukan selama 2 bulan. Matanyadapat dibalut selama beberapa hari

pertama pasca operasi atau jika nyaman, balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca

operasi dan matanya dilindungi pakaikacamata atau dengan pelindung seharian. Kacamata

sementara dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya pasien dapat

melihat dengan baik melalui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata permanen

( Biasanya 6-8 minggu setelah operasi ) Selain itu juga akan diberikan obat untuk :

Page 11: Pemerikaan Penunjang&Terapi Katarak

- Mengurangi rasa sakit, karena operasi mata adalah tindakan yang menyayat

maka diperlukan obat untuk mengurangi rasa sakit yang mungkin timbul

benerapa jam setelah hilangnya kerja bius yang digunakan saat pembedahan

- Antibiotik mencegah infeksi, pemberian antibiotik masih dianggap rutin dan

perlu diberikan atas dasar kemungkinan terjadinya infeksi karena kebersihan

yang tidak sempurna.

- Obat tetes mata streroid. Obat yang mengandung steroid ini berguna untuk

mengurangi reaksi radang akibat tindakan bedah.

- Obat tetes yang mengandung antibiotik untuk mencegah infeksi pasca bedah.