pembuatan media

6
Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA Berty Veibrita S., Nirmayani, Trima Wati, Hendra Saputra, Feiky Aprilasari, Jane Firdha B. P. Kelompok 2B Praktikum Mikrobiologi Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Abstrak Jurnal ini disusun oleh Berty Veibrita S, kelompok 2b berjudul pembuatan media. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Oktober 2015 pada pukul 09.10-11.50 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika Molekuler, FMIPA, Universitas Mulawarman, Samarinda. Dalam praktikum ini menggunakan berbagai macam alat dan bahan. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu neraca analitik, erlenmeyer, gelas kimia, hot plate, stirer, autoclave, cawan petri. Bahan yang digunakan yaitu untuk pembuatan PDA digunakan ekstrak kentang 250 ml, agar 5 gr, dextrose 5 gr. Untuk pembuatan LBA digunakan aquades 250 ml, NaCl 2,5 gr, agar 5 gr, antibiotik 0,3 gr, yeast ekstrak 1,35 gr dan peptone 2,5 gr. Cara kerjanya pada PDA ditimbang agar, ekstrak kentang, dextrosa dan dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer. Ditutup labu erlenmeyer kemudian dipanaskan dan disterilisasi dengan autoclave 15-20 menit. Pada LBA, dimasukkan sedikit aquades kedalam labu erlenmeyer. Ditimbang yeast ekstrak, peptone, NaCl, antibiotik dan agar sebanyak 5 gram. dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Ditutup labu erlenmeyer dihomogenkan dan disterilisasi larutan menggunakan autoclave 15-20 menit. Kesimpulan dari praktikum yaitu, proses pembuatan media perlu dilakukan beberapa hal yaitu, pertama bahan yang dibutuhkan ditimbang dalam pembuatan media, kedua dicampurkan semua bahan yang sudah ditimbang kemudian dihomogenkan, ketiga yaitu dilakukan proses sterilisasi. Media LBA berfungsi sebagai penumbuhan bakteri atau mikroba namun juga dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan sedangkan, media PDA termasuk medium semi alami karena tersusun atas bahan alam (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur. Media disetilkan yaitu dengan uap tekanan tinggi atau autoclave sehingga alat dan media steril. Kata kunci : media, mikroorganisme, sterilisasi, bakteri Tanggal Praktikum : 8 Oktober 2015; Diserahkan Tanggal 13 Oktober 2015. Pendahuluan Media adalah susunan bahan. Media adalah susunan bahan baik bahan alami (seperti tauge, kentang, daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul- molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolasi mikroorganisme ©Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA Unmul

Upload: eby-chinaga-gokielabiezz

Post on 05-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan mikrobiologi

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Media

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBABerty Veibrita S., Nirmayani, Trima Wati, Hendra Saputra, Feiky Aprilasari, Jane Firdha B. P.

Kelompok 2B Praktikum Mikrobiologi DasarFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

AbstrakJurnal ini disusun oleh Berty Veibrita S, kelompok 2b berjudul pembuatan media. Praktikum ini

dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Oktober 2015 pada pukul 09.10-11.50 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika Molekuler, FMIPA, Universitas Mulawarman, Samarinda. Dalam praktikum ini menggunakan berbagai macam alat dan bahan. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu neraca analitik, erlenmeyer, gelas kimia, hot plate, stirer, autoclave, cawan petri. Bahan yang digunakan yaitu untuk pembuatan PDA digunakan ekstrak kentang 250 ml, agar 5 gr, dextrose 5 gr. Untuk pembuatan LBA digunakan aquades 250 ml, NaCl 2,5 gr, agar 5 gr, antibiotik 0,3 gr, yeast ekstrak 1,35 gr dan peptone 2,5 gr. Cara kerjanya pada PDA ditimbang agar, ekstrak kentang, dextrosa dan dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer. Ditutup labu erlenmeyer kemudian dipanaskan dan disterilisasi dengan autoclave 15-20 menit. Pada LBA, dimasukkan sedikit aquades kedalam labu erlenmeyer. Ditimbang yeast ekstrak, peptone, NaCl, antibiotik dan agar sebanyak 5 gram. dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Ditutup labu erlenmeyer dihomogenkan dan disterilisasi larutan menggunakan autoclave 15-20 menit. Kesimpulan dari praktikum yaitu, proses pembuatan media perlu dilakukan beberapa hal yaitu, pertama bahan yang dibutuhkan ditimbang dalam pembuatan media, kedua dicampurkan semua bahan yang sudah ditimbang kemudian dihomogenkan, ketiga yaitu dilakukan proses sterilisasi. Media LBA berfungsi sebagai penumbuhan bakteri atau mikroba namun juga dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan sedangkan, media PDA termasuk medium semi alami karena tersusun atas bahan alam (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur. Media disetilkan yaitu dengan uap tekanan tinggi atau autoclave sehingga alat dan media steril.

Kata kunci : media, mikroorganisme, sterilisasi, bakteriTanggal Praktikum : 8 Oktober 2015; Diserahkan Tanggal 13 Oktober 2015.

PendahuluanMedia adalah susunan bahan. Media adalah susunan bahan baik bahan alami (seperti tauge, kentang, daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya [2].

Dalam menganalisis mikrobiologi, penggunaan media sangat penting, baik untuk isolasi diidentifikasi maupun differensial. Media juga digunakan untuk membawa material dari tempat lain ke laboratorium, agar mikroba itu tetap hidup sampai di laboraturium. Media yang

Asisten pendamping: 1. Cep Hikmat Maulana Yusuf; 2. Ersaliany Nurul Pratiwi; 3. Nur Maulidah; 4. YusnainiPenanggungJawab: Koordinator Mata Kuliah Mikrobiologi Dasar: Dr. rernat Bodhi Dharma, M.Si, Eko Kusumawati, S. Si. M.P, Drs. SudrajatM.Si, dan Kepala Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi: Dr. rernat Bodhi Dharma, M.Si, Biologi, FMIPA Unmul

dibutuhkan bagi pertumbuhan mikroba

terdiri dari beberapa komponen senyawa kimia, sehingga dalam pembuatannya harus memenuhi beberapa kaidah kimia [1].

Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang digunakan untuk pemeliharaan dan partumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa organik yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu mikrooranisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% [3].

Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selai itu, secra umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru [4].

Mikroorganisme dapat menggunakan

©Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA Unmul

Page 2: Pembuatan Media

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

makanan dalam bentuk padat dan dapat pula hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler [3].

Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya [4].

Metodologi PercobaanWaktu dan Tempat

Praktikum ini dilakasnakan pada hari Kamis, 8 Oktober 2015 pukul 09.10-11.10 WITA di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika Molekuler, FMIPA, Universitas Mulawarman, Samarinda.

Alat dan BahanAlat-Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu neraca analitik, erlenmeyer, gelas kimia, hot plate, stirer, autoclave, cawan petri, spatula dan alat tulis lengkap.

Bahan-BahanBahan yang digunakan yaitu untuk

pembuatan PDA digunakan ekstrak kentang 250 ml, agar 5 gr, dextrose 5 gr. Untuk pembuatan LBA digunakan aquades 250 ml, NaCl 2,5 gr, agar 5 gr, antibiotik 0,3 gr, yeast ekstrak 1,35 gr dan peptone 2,5 gr.

Cara kerja

1. Media PDA (Potato Dextrose Agar)Ditimbang agar sebanyak 5 gram

menggunakan neraca analitik. Dituang sedikit ekstrak kentang ke dalam tabung erlenmeyer. Dimasukkan agar ke dalam tabung erlenmeyer dan dihomogenkan. Ditimbang dextrosa sebanyak 5 gram Dimasukkan dextrosa ke

dalam tabung erlenmeyer dan dihomogenkan sambil memasukkan sisa ekstrak. Ditutup labu erlenmeyer menggunakan kapas yang dibalut dengan kasa dan ditutup lagi dengan alumunium foil. Dipanaskan dan dihomogenkan larutan media dengan menggunakan hot plate dan megnetic stirer ± 5-10 menit. Disterilisasi dengan autoclave 15-20 menit.2. Media LBA (Luria Bertani Agar)

Dimasukkan sedikit aquades kedalam labu erlenmeyer. Ditimbang yeast ekstrak sebanyak 1,25 gram. Dimasukkan yeast ekstrak ke dalam labu erlenemeyer dan dihomogenkan, Ditimbang peptone sebanyak 2,5 gram dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer lalu dihomogenkan. Ditimbang NaCl sebanyak 2,5 gram. Dimasukkan antibiotik sebanyak 0,3 gram. Dimasukkan antibiotik ke dalam labu erlenmeyer dan dihomogenkan. Ditimbang agar sebanyak 5 gram. Dimasukkan agar ke dalam labu erlenmeyer dan dihomogenkan. Ditutup labu erlenmeyer menggunakan kapas yang dibalut dengan kaca dan ditutup lagi dengan alumunium foil. Dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirer selama 5-10 menit. Ditutup kembali labu erlenmeyer. Disterilisasi larutan menggunakan autoclave 15-20 menit.

Hasil dan PembahasanBerdasarkan hasil praktikum yang

telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:Tabel 1. Pembuatan Media

No Media Komposisi1 PDA

(Potato Dextrose Agar)

- Ekstrak kentang 250 mL.

- Agar 5 gram.- Dextrosa 5 gram.

2 LBA (Luria Bertani Agar)

- Aquades 250 mL- NaCl 2,5 gram.- Agar 5 gram.- Antibiotik 0,3

gram.- Yeast ekstrak 1,35

gram.- Peptone 2,5

gram.

Pada praktikum ini praktikan membuat media LBA dan PDA. Media PDA atau disebut juga Potato Dextrose Agar merupakan media yang berasal dari kentang, dextrose, agar dan air, yang biasa digunakan untuk menumbuhkan

©Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA Unmul

Page 3: Pembuatan Media

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

jamur dan merupakan salah satu media padat. Media LBA atau disebut juga dengan Luria Bertani Agar merupakan media yang terbuat dari agar, peptone, yeast ekstrak dan air. Media ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri.

Salah satu media yang baik digunakan untuk membiakkan suatu organisme (bakteri atau mikroba) adalah Potato Dextrose Agar (PDA).

Macam-macam media pertumbuhan 1. Medium berdasarkan sifat fisik

Medium padat, yaitu media yang mengandung agar 1-1,5% sehingga setelah dingin media menjadi padat. Medium setengah padat, yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami pencampuran sempurna jika tergoyang. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (nutrient broth), LB (lactose broth) [4].2. Medium berdasarkan komposisi

Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya glukosa agar, mac conkey agar. Media semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti. Misalnya PDA (potato dextrose agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa penyusunnya. Medium non sistesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya tomato juice agar, brain heart infusion agar, pancreatic extract [4].3. Medium berdasarkan tujuan

Media untuk isolasi. Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya nutrient broth, blood agar. Media selektif/penghambat. Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Contohnya adalah LBA yang ditambah amphisilin untuk merangsang e.coli, resisten antibiotik dan menghambat kontaminan yang peka [4].

Media diperkaya (enrichment). Media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur.

Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang tumbuh pada media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembangbiak, tetapi membutuhkan komponen kompleks: blood tellurite agar, bile agar, serum agar . Media untuk peremajaan kultur. Media umum atau spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur. Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik. Media ini digunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.

Media untuk karakterisasi bakteri. Media yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Media differsial. Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasakan karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diffential [4].

Faktor yang menyebabkan kesalahan pada praktikum ini ialah saat menuangkan ekstrak tidak hati-hati akan menyebabkan ekstrak tumpah, tidak tepat saat menimbang komposisi media akan menyebabkan tidak homogennya media yang dibuat.

KesimpulanDari hasil praktikum yang telah dilakukan

didapatkan, bahwa dalam proses pembuatan media perlu dilakukan beberapa hal yaitu, pertama bahan yang dibutuhkan ditimbang dalam pembuatan media, kedua dicampurkan semua bahan yang sudah ditimbang kemudian dihomogenkan, ketiga yaitu dilakukan proses sterilisasi. Media LBA berfungsi sebagai penumbuhan bakteri atau mikroba namun juga dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan sedangkan, media PDA termasuk medium semi alami karena tersusun atas bahan alam (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur. Media disetilkan yaitu dengan uap tekanan tinggi atau autoclave sehingga alat dan media steril.

Refrensi

[1] Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.

[2] Hidayat, N, M. C. Padaga dan S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Andi Publisher.

©Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA Unmul

Page 4: Pembuatan Media

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

[3] Ratna. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek,. Jakarta: PT Gramedia

[4] Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.

©Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA Unmul