pembuatan biokeramik

7/23/2019 Pembuatan Biokeramik

http://slidepdf.com/reader/full/pembuatan-biokeramik 1/3

Pembuatan Biokeramik (Hidroksiapatit)

Hidroksiapatit mempunyai komposisi kimia dan struktur campuran

yang hampir sama dengan tulang manusia, sehingga dapat digunakan

untuk penggantian dan perbaikan jaringan tulang manusia yang rusak.

Hidroksiapatit termasuk bioaktif pada klasikasi biomaterial dalam advanced

ceramics.

Dalam hal pembuatan hidroksiapatit sintetis, J. Czernuszka dari

University of Oxford menyebutkan sejumlah cara untuk memperoleh

hidroksiapatit dalam bentuk padat, kristalin, atau senyaa lain dengan

nisbah Ca!" tertentu. #erdapat metode basah $yakni reaksi kimia untuk

mengendapkan padatan dari larutannya%, metode kering $yakni dengan

memanfaatkan perubahan fase senyaa padatan%, dan reaksi hidrotermal

untuk memperoleh kristal!kristal tunggal. &amun, dari berbagai metode itu,

yang paling umum adalah pemerolehan padatan hidroksiapatit melalui

pengendapan larutan bersuasana basa menurut reaksi kimia '(Ca

)*

*+H)"-

*'-H/Ca'($"-%+$H%).

Dalam proses basah, seperti diperlihatkan dengan persamaan reaksi

kimia di atas, ion kalsium dapat diperoleh dari senyaa garam klorida atau

nitrat, sedangkan ion fosfatnya dari garam potasium fosfat atau amonium



fosfat. 0ecara umum, hidroksiapatit biasanya tidak langsung terbentuk,

melainkan akan diaali dengan terbentuk serangkaian senyaa pendahulu

seperti dikalsium fosfat dihidrat dan oktakalsium fosfat, atau mungkin

senyaa kalsium fosfat amorf. "erubahan senyaa!senyaa itu untuk bisa

menjadi hidroksiapatit berdasarkan jumlah total konsentrasi ion kalsium dan

ion fosfat, pH, dan suhu.

"roses pembuatan Hidroksiapatit yakni dengan melakukan

pengontakan bahan baku, proses pencampuran bahan baku diatur dengan

menaruh larutan garam kalsium dalam bejana reaktor berpengaduk,

sedangkan larutan garam fosfat ditambahkan sedikit demi sedikit. 0elama

penambahan tersebut, pengadukan perlu dijalankan untuk membantumeratakan konsentrasi di semua titik. "roses yang demikian dapat dikatakan

semacam sistem reaktor semikontinu.

#erbentuk reaksi kimia yang membentuk hasil gelatin atau slurry . leh

karena itu, untuk memperoleh fase padat yang dikehendaki, setelah tahap

reaksi kimia selesai, pengolahan produk biasanya masih harus dilakukan.

"roses pengolahan lanjutan itu mengeringkan produk yang keluar dari

reaktor, menyaring, mencuci ulang, dan mengeringkannya lagi.

$"ada proses basah, keluaran produknya masih berupa bubuk. leh karena

itu, jika ingin memanfaatkan produknya sebagai implan, partikel!partikel

bubuk tersebut masih harus 1disatukan2 sehingga menjadi solid melalui

proses sintering, yaitu pembakaran dengan suhu '(((!'3(( derajat celsius.

0ayangnya, proses sintering ini bisa menyebabkan tingkat kristalinitas

hidroksiapatit menjadi semakin tinggi dan pori!pori yang terbentuk juga

dapat semakin kecil. Dua hal ini kadang tidak diharapkan karena

pertimbangan pentingnya biodegradasi implan di dalam tulang. leh karena

itu, dalam teknik pembakaran ada yang mencampurkan batu kapur CaC3 ke

dalam hidroksiapatit dengan tujuan memperoleh solid hidroksiapatit yang

lebih berpori.%



#ahapan reaksi implan hidroksiapatit di dalam tubuh manusia4

'. 5al proses implant, mulai terjadinya pelarutan permukaan

hidroksiapatit). "elaritan permukaan hidroksiapatit terus berlanjur3. 6ondisi e7uilibrium terbentuk antara larutan siologis dengan

permukaan hidroksiapatit yang telah termodikasi-. 5dsorpsi protein!proein dan8atau senyaa bio!organik lainnya9. 5dhesi sel+. "erkembangan se:. 5al mula perkembangan sel tulang baru;. #ulang baru terbentuk

pembuatan biokeramik

Documents