pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi...

131
PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD AN-NISAATANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: EDWIAN RAMADHAN NIM 1112018200052 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: truongngoc

Post on 31-Jul-2019

270 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI

SD AN-NISAA’ TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

EDWIAN RAMADHAN

NIM 1112018200052

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI

SD AN-NISAA’ TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

EDWIAN RAMADHAN

NIM 1112018200052

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M. / 1440 H.

Page 3: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK
Page 4: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

Pembinaan Kinerja Guru Melalui Kegiatan Supervisi Akademik Kepala

Sekolah di SD An-Nisaa’, disusun oleh Edwian Ramadhan, NIM.

1112018200052, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji

kebenarannya oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 30 April 2019

Jakarta, 30 April 2019

Pembimbing

Drs. Mu’arif SAM, M.Pd

NIP 19650717 199403 1 005

Page 5: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK
Page 6: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

i

ABSTRAK

Edwian Ramadhan (NIM : 1112018200052). Pembinaan Kinerja Guru Melalui

Kegiatan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD An-Nisaa’.

Skripsi, Jakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Pembinaan kinerja guru adalah upaya membantu dan melayani guru untuk

peningkatan kualitas pengetahuan, keterampilan, sikap, kedisiplinan, serta

pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan guru agar memiliki kemauan dan

kemampuan berkreasi dan usaha untuk selalu meningkatkan kinerjanya dalam rangka

meningkatkan proses belajar mengajar dan dalam mencapai keberhasilan pendidikan.

Salah satu kegiatan untuk menunjang pembinaan kinerja guru di sekolah yaitu

dilakukannya supervisi akademik oleh kepala sekolah. Supervisi akademik kepala

sekolah adalah kegiatan atau proses pembinaan bagi guru sehingga dapat membantu

kegiatan-kegiatan guru baik pada kegiatan pembelajaran maupun kegiatan

administrastif yng dilakukan guru sehingga berjalan efektif. mencapai tujuan

pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan

kegiatan supervisi akademik Kepala Sekolah, serta mengamati pembinaan kinerja

guru di SD An-Nisaa’. Penelitian ini dilaksanakan di SD An-Nisaa’ Tangerang

Selatan dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan kinerja guru melalui

kegiatan supervisi akademik kepala sekolah di SD An-Nisaa’ berhasil dilakukan

dengan adanya beberapa kegiatan serta pelatihan yang dilaksanakan secara rutin oleh

pihak sekolah. Selain itu, membangun kerjasama serta komunikasi antara guru

dengan kepala sekolah merupakan hal yang menunjang agar kegiatan pembinaan

kinerja guru dapat berjalan dengan efektif.

Kata kunci : Pembinaan Kinerja Guru, Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Page 7: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

ii

ABSTRACT

Edwian Ramadhan (NIM : 1112018200052). Development of Teacher

Performance Through Principal Of Academic Supervision Activities in An-

Nisaa’ Elementary School South Tangerang.

Development of teacher performance is an effort to help and serve teachers to

improve the quality of knowledge, skills, attitudes, discipline, and fulfill the needs

and welfare of teachers in order to have the willingness and creative ability and effort

to always improve their performance in order to improve teaching and learning and

achieve educational success. One of the activities to support the development of

teacher performance in schools is to conduct academic supervision by the principal.

Academic supervision of the principal is an activity or process of guidance for the

teacher so that it can assist teacher activities both in learning activities and

administrative activities carried out by the teacher so that they run effectively.

achieve learning goals.

The purpose of this study was to find out how the school principal's academic

supervision was carried out, as well as observe teacher performance development at

An-Nisaa’ Elementary School. This research was conducted at An-Nisaa ’Elementary

School in South Tangerang using qualitative methods. The data collection techniques

in this study through observation, interviews and documentation studies.

The results showed that development of teacher performance through

principal academic supervision activities in An-Nisaa’ Elementary School was

successfully carried out with the existence of several activities and training that were

routinely carried out by the school. Beside it, building cooperation and

communication between teachers and principal is a supportive thing so that teacher

performance development activities can run effectively.

Key Word : Development of Teacher Performance, Principal Academic

Supervision

Page 8: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT senantiasa penulis ucapkan karena

berkat rahmat, karunia, serta ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi diri penulis dan para pembaca.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan umat

manusia yaitu Nabi Muhammad SAW yang menjadi rahmat bagi seluruh alam,

sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

yang terdapat di dalamnya. Namun berkat dukungan, bimbingan, serta do’a dari

berbagai pihak, penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dengan segala

kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M. Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan, atas nasehat,

arahan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

3. Dr. Mu’arif SAM, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan

waktu, tenaga, serta pikiran dengan penuh kesabaran membimbing dan

mengarahkan proses penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen jurusan Manajemen Pendidikan yang telah mendidik,

mengajar, dan melatih dengan memberikan ilmu dan pengetahuannya selama

perkuliahan.

Page 9: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

iv

5. Muhammad Romli, M. Pd, Kepala SD An-Nisaa’ yang telah memberikan izin dan

memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian dan bersedia menjadi

narasumber penulis hingga selesai.

6. Bapak/Ibu guru dan karyawan SD An-Nisaa’ yang telah membantu penulis untuk

mendapatkan informasi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

7. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Bapak (Yusuf) dan Mama (Tati Turyati)

yang tidak pernah lelah mendidik penulis sampai saat ini, yang senantiasa

memberikan do’a, dukungan moril maupun materil, arahan, nasihat dan

bimbingan setiap saat tanpa ada henti-hentinya, sampai akhirnya penulis dapat

menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.

8. Partner terbaik Henny Widiastuti yang selalu mengingatkan penulis agar segera

menyelesaikan perkuliahan dan memberikan dukungan sampai terselesaikannya

skripsi ini.

9. Sahabat terbaik Alprilia Nuriani Rachmawati dan Wahidin Sudhiro Elzham yang

selalu sabar dan setia membantu serta memotivasi saya dari awal sampai

terselesaikannya skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012, Tim Power

Ranger, Tim Semut Ranger dan Teman MP-B yang selalu indah untuk dikenang,

selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga seluruh kebaikan,

jasa, dan do’anya yang telah diberikan kepada penulis menjadi pintu datangnya

ridho dan kasih sayang oleh Allah SWT di dunia dan akhirat kelak.

Penyusunan skripsi ini tentunya masih belum sempurna, oleh karena itu saran

dan kritik yang bersifat konstruktif penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis maupun pembaca sekalian. Aamiin.

Page 10: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

v

Jakarta, 13 Mei 2019

Hormat saya,

Penulis

Edwian Ramadhan

Page 11: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

UJI REFERENSI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ ........ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembinaan Kinerja Guru ........................................................................... 7

1. Pengertian Pembinaan Kinerja Guru ................................................... 7

2. Tujuan Pembinaan Kinerja Guru ........................................................ 9

3. Ruang Lingkup Pembinaan Kinerja Guru ........................................... 11

4. Strategi dan Metode Pembinaan Kinerja Guru ................................... 16

a. Strategi Pembinaan Kinerja Guru .................................................. 16

Page 12: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

viii

b. Metode Pembinaan Kinerja Guru ................................................... 19

5. Tanggung Jawab Pembinaan Kinerja Guru ......................................... 21

B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ........................................................ 23

1. Pengertian Supervisi Akademik Kepala Sekolah ................................ 23

2. Tujuan Supervisi Akademik ................................................................ 26

3. Prinsip Supervisi Akademik ................................................................ 27

4. Teknik Supervisi Akademik ................................................................ 30

5. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Akademik .................................. 34

C. Penelitian Relevan ..................................................................................... 35

D. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 39

B. Metode Penelitian ...................................................................................... 39

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data .......................................... 40

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ....................................... 44

E. Analisis Data ............................................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 47

1. Sejarah SD An-Nisaa’ ......................................................................... 47

2. Konsep Sekolah ................................................................................... 49

3. Kurikulum ........................................................................................... 49

4. Metode Pembelajaran .......................................................................... 49

5. Visi dan Misi SD An-Nisaa’ ............................................................... 50

6. Data Kepala dan Guru SD An-Nisaa’ ................................................. 52

7. Data Siswa SD An-Nisaa’ ................................................................... 53

8. Sarana dan Prasarana SD An-Nisaa’ ................................................... 54

Page 13: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

ix

B. Deskripsi dan Analisis Data ...................................................................... 56

1. Kegiatan Supervisi Akademik Kepala Sekolah .................................. 56

a. Kunjungan Kelas ............................................................................ 57

b. Kegiatan Rapat Guru ...................................................................... 59

2. Pembinaan Kinerja Guru ..................................................................... 63

a. Pelatihan Tahsin ............................................................................. 67

b. Pelatihan Bahasa Inggris ................................................................ 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 71

B. Saran .......................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 75

Page 14: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 39

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................................... 41

Tabel 3.3 Pedoman Observasi ...................................................................................... 42

Tabel 3.4 Daftar Ceklis Dokumen .............................................................................. 42

Tabel 3.5 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 43

Tabel 4.1 Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar ........................................................ 51

Tabel 4.2 Data Hasil Wawancara Tertutup Guru SD An-Nisaa’ ................................. 61

Page 15: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ................................................... 76

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Guru .................................................................... 77

Lampiran 3 Hasil Wawancara Kepala SD An-Nisaa’ ............................................... 79

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru SD An-Nisaa’ .................................................. 84

Lampiran 5 Data Tenaga Pendidik SD An-Nisaa’ .................................................... 109

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ................................................................... 112

Lampiran 7 Surat Permohonan Bimbingan ............................................................... 113

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................................... 114

Lampiran 9 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ............... ........................................... 115

Page 16: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat. Hal ini

ditunjukkan dengan semakin pesatnya perkembangan pendidikan di

Indonesia. Tantangan akan peningkatan mutu pendidikan sejalan dengan

peningkatan kualitas guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.1 Guru

bukan hanya sekedar mengajar siswa akan tetapi juga mendidik siswa

kearah yang lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah di

tetapkan.

Guru berperan sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama

dalam menentukan keberhasilan peserta didik. Karena hal itu guru di

tuntut untuk lebih optimal dalam tugasnya sebagai pendidik. Guru

merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya

proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Tuntutan demi tuntutan

peningkatan kualitas guru semakin bertambah guna memaksimalkan

kinerjanya dalam mendidik. Peningkatan kualitas guru akan sejalan pula

dengan peningkatan kinerja guru. Akan tetapi dalam hal meningkatkan

kinerja guru bukan lah hal yang mudah untuk di lakukan. Perencanaan,

pelaksanaan, Pelatihan, evaluasi dan supervisi rasanya sangat di perlukan

untuk meningkatkan kinerja guru. Kriteria profesionalisme guru meliputi

kemampuan: menguasai bahan, mengelola kegiatan belajar mengajar,

mengelola kelas, mengelola media, menguasai landasan kependidikan,

mengenal interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa, mengenal

fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, dan mengenal

1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

hlm. 2

Page 17: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

2

administrasi sekolah.2 Semua itu akan berdampak pada kinerja guru jika

tidak didasarkan pada kompetensi seorang guru yaitu kompetensi

pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial semua itu akan menjadikan

siswa kurang memahami apa yang telah disampaikan oleh guru tersebut di

kelas.

Peningkatan kinerja guru menjadi sangat penting dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran yang nantinya akan berefek kepada

mutu lulusan dan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Oleh karena itu pemerintah terus mengupayakan

berbagai hal untuk mendongkrak dan meningkatkan kompetensi guru agar

guru memiliki kinerja yang baik. Diantaranya adalah dengan memberikan

peluang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, mewajibkan

kepada guru menempuh pendidikan minimal strata satu, memberikan

pelatihan dan seminar dan memberikan tunjangan sertifikasi.

Namun faktanya, kualitas dan kompetensi guru di Indonesia masih

belum sesuai dengan yang diharapkan. Di Indonesia jumlah guru menurut

data Kemendikbud ada sebanyak 3.015.315 guru. Dari jumlah itu,

sebanyak 2.294.191 guru berstatus PNS dan guru tetap yayasan (GTY).

Sedangkan sisanya sebanyak 721.124 guru berstatus guru tidak tetap

(GTT) dan tidak bersertifikasi. Dari 3 (tiga) juta guru tersebut tidak sedikit

yang masih bermasalah, baik dari segi profesionalisme maupun

kepribadian.3 Data ini memperkuat dugaan bahwa kualitas dan kompetensi

guru masih jauh dari harapan pendidikan Indonesia.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya kualitas guru

Indonesia. Rendahnya honor guru terutama guru swasta membuat mereka

harus bekerja diluar jam mengajar untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Akibatnya kewajibannya sebagai pengajar menjadi

terbengkalai. Guru merasa cukup dengan satu gelar dan selembar sertifikat

2 Endang Pristiawaty, Kompetensi Profesional Guru yang Bersertifikat dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa, Medan, h.3 3 Miftahur Rohman, “Problematika Guru dan Dosen dalam Sistem Pendidikan Nasional”,

Jurnal, 2016, h. 53

Page 18: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

3

yang menyatakan guru profesional tanpa dibarengi dengan usaha belajar

terus-menerus dan perbaikan kinerja. Rendahnya intensitas pengawas

pendidikan juga berpengaruh dalam melakukan kegiatan supervisi

akademik. Kalaupun pengawas datang ke sekolah mereka hanya datang ke

ruang kepala sekolah tanpa melihat ruang-ruang kelas. Masih sangat

sedikit kepala sekolah yang memahami perannya sebagai supervisor.

Sehingga sulit ditemukan kepala sekolah yang mau datang dari kelas ke

kelas untuk melakukan kegiatan kunjungan kelas dalam rangka

menjalankan peran sebagai supervisor akademik. Pemerintah saat ini

memang tidak pernah secara periodik melakukan pembinaan dan pelatihan

untuk guru-guru. Padahal, semestinya pembinaan dan pelatihan dilakukan

secara periodik untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru.

Dengan demikian pembinaan dan pelatihan terhadap kinerja guru

merupakan sebuah keharusan yang wajib dilaksanakan oleh kepala

sekolah. Dalam upaya peningkatan kinerja guru di sekolah maka

dibutuhkan sebuah program pembinaan yang terencana dengan baik,

sehingga dengan pembinaan tersebut diharapkan kinerja guru juga akan

meningkat.

Realitas seperti itu terjadi di banyak sekolah, salah satunya adalah

di SD An-Nisaa’ Kota Tangerang. Lembaga yang berdiri sejak 1995

memiliki 51 guru, baik yang berstatus guru tetap maupun guru kontrak.

Namun, setelah 4 tahun yang lalu kuota guru tetap sudah terpenuhi, maka

pihak personalia sekolah hanya membuka rekrutmen tenaga pendidik/guru

untuk status guru kontrak yang diselenggarakan minimal satu tahun sekali

sesuai dengan kebutuhan sekolah. Permasalahan yang ditemukan di SD

An-Nisaa’ untuk pembinaan guru ialah penanganan untuk masing-masing

guru khususnya karakter yang berbeda-beda. Hal tersebut mengharuskan

pelaksana pembinaan menerapkan gaya yang berbeda untuk tiap guru

tersebut. Namun untuk pembinaan yang bersifat instruksi, pelaksana

Page 19: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

4

menerapkan 1 gaya untuk dilakukan ke semua guru.4 Permasalahan ini

berpengaruh terhadap kinerja guru, sebab kemampuan yang dimiliki oleh

guru harus selalu dikembangkan dan harus berkompeten dibidangnya,

sehingga nantinya akan bermuara kepada kinerja guru yang optimal dalam

proses pengajaran.

Supervisi menjadi hal yang penting bagi kepala sekolah, karena

kepala sekolah memiliki tanggung jawab terhadap kinerja guru.

Berdasarkan fenomena dan permasalahan di atas penulis menyadari

bahwa pentingnya kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah

akan berdampak kepada kinerja guru sehingga penulis tertarik untuk

mengkaji lebih lanjut yang tentang dalam judul Pembinaan Kinerja

Guru Melalui Kegiatan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD

An-Nisaa’ Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Kinerja guru dipengaruhi banyak faktor berdasarkan hasil observasi

yang penulis lakukan, maka dapat diidentifikasikan sejumlah

permasalahan dalam pembinaan kinerja guru, yaitu :

1. Kurangnya kegiatan kunjungan kelas secara berkala

2. Belum maksimalnya pembinaan kinerja guru oleh kepala sekolah

3. Terbatasnya waktu kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi

4. Rendahnya intensitas pengawas pendidikan dalam melakukan kegiatan

supervisi akademik

C. Pembatasan Masalah

Karena terbatasnya kemampuan, tenaga, waktu, dan biaya, peneliti

membatasi penelitian pada pembinaan kinerja guru melalui kegiatan

supervisi akademik kepala sekolah.

4 Hasil wawancara dengan Ibu Diana, S.Si, Kepala Sekolah, pada tanggal 3 November

2017, pukul 10.00 wib

Page 20: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

5

D. Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang telas dijelaskan, maka perumusan masalah

yang di ajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pembinaan kinerja guru di SD An-Nisa’a Kota Tangerang

Selatan?

2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah

dalam rangka membina kinerja guru di SD An-Nisa’a Kota Tangerang

Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai

dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan pembinaan kinerja guru di SD An-Nisa’a Kota

Tangerang Selatan.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik

kepala sekolah di SD An-Nisa’a Kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Secara teoritis, untuk khazanah intelektual, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan kontribusi pengembangan pengetahuan bagi

pekerja sosial, khususnya yang berfokus pada bidang pendidikan yang

melakukan pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah.

2. Bagi praktis,

a. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi SD An-Nisa’a Kota

Tangerang Selatan dan pihak terkait dalam pembinan kinerja guru.

Page 21: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

6

b. Bagi penulis, memberikan motivasi untuk penulis untuk belajar lebih

banyak serta dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

pembinaan kinerja guru di madrasah.

c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian dapat dijadikan rujukan untuk

meneliti dan mengkaji lebih lanjut terkait pembinaan kinerja guru.

Page 22: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembinaan Kinerja Guru

1. Pengertian Pembinaan Kinerja Guru

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan

dianaggap sebagai orang yang berperan penting dalam pencapaian tujuan

pendidikan yang merupakan pencerminan mutu pendidikan. Untuk

mencapai suatu tujuan pendidikan guru dituntut untuk memiliki kinerja

yang baik. Sehingga kemampuan guru tersebut berpengaruh terhadap

jalannya pendidikan di sekolah.

Kinerja merupakan terjemahan dari kata “performance” (Job

performance). Secara etimologis performance berasal dari kata “to

perform” yang berarti menampilkan atau melaksanakan.5 Dari penjelasan

tersebut dapat diambil pengertian bahwa kinerja atau performance

merupakan tindakan menampilkan atau melaksanakan suatu kegiatan.

Kinerja juga dapat dikatakan kemampuan individu dalam melaksanakan

kewajibannya sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.6 Maka dapat dijelaskan kinerja

adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam melakukan tugasnya

sebagai pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Pada dasarnya kinerja merupakan istilah yang hampir sama

penerapannya di berbagai lingkungan termasuk pendidikan. Pengertian

kinerja yang telah dijabarkan di atas dapat digunakan untuk menjelaskan

pengertian dari kinerja guru. Kinerja guru dalam proses belajar mengajar

adalah perilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan

5 Uhar Suharsaputra. Administrasi Pendidikan. (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), h.

144-145 6 Supardi. Kinerja Guru. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 45

Page 23: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

8

tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas,

sesuai dengan kriteria tertentu.7 Dengan demikian di dalam kinerja guru

menekankan kepada sikap yang dimiliki oleh seorang guru dalam

menjalankan tugasnya.

Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah dan bertanggung jawab atas

peserta didik di bawah bimbingan dengan meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.8 Kinerja guru merupakan perilaku atau kemampuan

sesorang guru dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, sesuai

dengan tujuan pengajaran atau kewajibannya sebagai pengajar atau

pendidik.

Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa agar kinerja guru dapat

terlaksana dan berjalan dengan baik adalah dengan melakukan kegiatan

pembinaan. Pembinaan dilakukan untuk membantu guru dalam

melaksanakan tugasnya di sekolah secara profesional.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pembinaan berasal dari kata

bina yang berarti pelihara, mendirikan atau usaha dan kegiatan yang

dilakukan secara berhasil dan guna memperoleh hasil yang baik.9 Dapat

disimpulkan bahwasanya pembinaan merupakan upaya yang dilakukan

guru untuk memperoleh hasil yang maksimal guna

menumbuhkembangkan kepribadian peserta didik.

Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru

merupakan komponen yang harus dibina dan dikembangkan terus-

menerus. Pembinaan guru sangatlah penting dalam meningkatkan mutu

pendidikan. Pembinaan guru selama ini adalah dari kepala sekolah dan

pengawas. Menjadi pengawas bukanlah mencari-cari kesalahan guru,

7 Uhar Suharsaputra. Administrasi Pendidikan. (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), h.

176 8 Supardi. Kinerja Guru. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 54 9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1995) h. 135

Page 24: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

9

melainkan membina guru agar lebih profesional dalam menjalankan

tugasnya.

Departemen pendidikan dan kebudayaan terhadap guru sebenarnya

didasarkan atas suatu anggapan, bahwa di tangan gurulah mutu pendidikan

kita banyak bergantung. Hal ini dapat dipahami dari kenyataan, tidak

berdayanya sekolah-sekolah kita bila tidak ada gurunya. Guru dipandang

sebagai faktor kunci karena ia yang berinteraksi secara langsung dengan

muridnya dalam proses belajar mengajar di sekolah.10 Pembinaan guru

merupakan kegiatan membantu dan melayani guru agar diperoleh guru

yang lebih bermutu yang selanjutnya diharapkan terbentuknya situasi

proses belajar mengajar yang lebih baik.

Pembinaan guru berarti serangkaian usaha bantuan kepada guru

terutama bantuan berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh

kepala sekolah, pemilik sekolah dan pengawas serta Pembina lainnya,

untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.11 Jadi pembinaan

kinerja guru adalah usaha kepala sekolah dalam meningkatkan proses

pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa pembinaan kinerja guru adalah upaya

membantu dan melayani guru untuk peningkatan kualitas pengetahuan,

keterampilan, sikap, kedisiplinan, serta pemenuhan kebutuhan dan

kesejahteraan guru agar memiliki kemauan dan kemampuan berkreasi dan

usaha untuk selalu meningkatkan kinerjanya dalam rangka meningkatkan

proses belajar mengajar dan dalam mencapai keberhasilan pendidikan.

2. Tujuan Pembinaan Kinerja guru

Pembinaan kinerja guru bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Melalui kegiatan

pembinaan diharapkan guru akan lebih profesional dalam menjalankan

tugasnya. Berikut beberapa tujuan pembinaan kinerja yaitu:

10 Ali Imron. Pembinaan Guru di Indonesia. (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995) h.3 11 Ali Imron. Pembinaan Guru di Indonesia. (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), h.12

Page 25: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

10

a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.

b. Meningkatkan produktivitas kerja.

c. Meningkatkan kualitas kerja.

d. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia.

e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.

f. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara

maksimal.

g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.

h. Menghindarkan keusangan.

i. Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai.12

Dengan demikian tujuan pembinaan adalah dapat

meningkatkan kinerja seorang guru maupun staff, baik itu dalam segi

kualitas kerjanya maupun perkembangan pribadi mereka. Maka tujuan

yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan efektifitas dalam

mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut

Sedarmayanti, tujuan pembinaan meliputi :

a. Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan

b. Menghasilkan tenaga kerja yang berdaya guna dan berhasil guna

c. Meningkatkan kualitas, keterampilan, serta menumpuk semangat

dan moral kerja

d. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif

e. Memberikan pembekalan dalam rangka distribusi tenaga kerja13

Pada dasarnya tujuan pembinaan tidak akan tercapai apabila

tidak dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal ini karena dalam

pelaksanaan pembinaan diperlukan waktu dan usaha yang sangat

panjang. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembinaan kepala sekolah

harus mampu menerapkannya dengan baik. Maka inti dari tujuan

pembinaan kinerja adalah meningkatkan etos kerja guru maupun staff

agar terciptanya iklim kerja yang kondusif.

Lebih rinci Depdiknas mengatakan tujuan pembinaan kinerja

yaitu :

12 A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. (Bandung: PT Refika Aditama), h. 52 13 Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: PT Refika Aditama),

h.10

Page 26: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

11

a. Meningkatkan pemahaman kompetensi guru terutama kompetensi

pedagogik, dan kompetensi profesionalisme menyangkut tugas

pokok dan fungsi guru, kompetensi guru, dan pemahaman KTSP.

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan dan standar

penilaian.

c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun penelitian

tindakan kelas.14

Berdasarkan beberapa uraian di atas mengenai tujuan

pembinaan kinerja dapat di jelaskan bahwa tujuan pembinaan kinerja

guru yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan

keterampilan guru dalam proses belajar mengajar. Sehingga guru

tersebut menjadi lebih efektif dan profesional dalam melaksanakan

tugasnya.

3. Ruang Lingkup Pembinaan Kinerja Guru

Agar tugas, peranan, dan tanggung jawab guru selalu up-to date

maka secara terus menerus kepala sekolah mengupayakan guru agar

selalu mengembangkan kompetensinya dengan mengikuti berbagai

macam kegitan guna mendukung dalam tugas mengajarnya.

Peningkatan profesional guru secara terus menerus hendaknya

dilakukan dengan cara pembinaan dan pengembangan profesi dan

karier. Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen Pasal 32 ayat 1 menyatakan bahwa pembinaan dan

pengembangan profesi guru yakni:

a. Pembinaan dan pengembangan profesi dan karier.

b. Pembinaan dan pengembangan guru sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

c. Pembinaan dan pengembangan guru sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 dilakukan melalui jabatan fungsional.

14 Nur Aedi. Pengawasan pendidikan tinjauan teori dan praktik. (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2014) h.190

Page 27: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

12

d. Pembinaan dan pengembangan guru sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 meliputi penugasan, kenakikan pangkat dan promosi.

Dari isi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen Pasal 32 ayat 1 dapat dijelaskan bahwa pembinaan guru di

Indonesia meliputi pembinaan pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional. Sebagai seorang pendidik guru selayaknya harus mampu

menguasai salah satu bidang studi yang ditekuni sebagai dasar

pembelajaran.15 Agar guru dapat melaksanakan kinerjanya dengan

baik, maka guru harus memenuhi persyaratan kualifikasi dan

kompetensi.

Guru sebagai seorang pendidik harus memiliki kemampuan

dasar dalam melaksanakan tugasnya. Kemampuan tersebut meliputi

kemampuan pedagogik, kemampuan professional, kemampuan

kepribadian, serta kemampuan sosial. Dengan mengimplementasikan

kemampuan tersebut, diharapkan guru dapat melaksanakan tanggung

jawabnya secara optimal dan proses kegiatan belajar mengajar dapat

berlangsung seperti yang diharapkan dan berjalan lancar. Adapun

penjelasan mengenai keempat kompetensi guru tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.16

Selain dari pada itu dijelaskan juga bahwa kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran peserta didik. Hal ini harus mampu diwujudkan oleh

15 Anisha Putri Andriani, “Pembinaan Profesional oleh Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman

Daerah Istimewa Yogyakarta”, Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, h. 46, tidak

publikasikan 16 Farida Sarimaya. Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana?. (Bandung: CV

Yrama Widya. 2008), h.19.

Page 28: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

13

setiap guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih lanjut,

dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)

butir (a) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi ragam potensi

yang dimilikinya.17 Dapat disimpulkan kompetensi pedagogik ini

sebagai ajang aktualisasi diri yang dimiliki oleh peserta didik dari

berbagai ragam potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

b. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional dapat didefinisikan sebagai

kemampuan guru untuk menguasai mata pelajaran mereka secara

mendalam dan cara untuk tepat menyampaikannya kepada siswa

(Syahrudin, Ernawati, Abdul Rahman, & Sihes, 2013), kompetensi

yang harus dikuasai guru dalam kaitannya dengan pelaksanaan

tugas utamanya mengajar (Mulyasa, 2007), kemampuan yang

berhubungan erat dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan.18

Ada pula yang mendefinisikan kompetensi professional

merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata

pelajaran sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi

materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metedologi

keilmuannya.19 Berdasarkan dua pengertian tersebut mengenai

kompetensi professional, dapat dipahami bahwa kompetensi

tersebut mengharuskan seorang guru agar mampu menguasai mata

17 Putri Balqis, Nasir Usman, Sakdiah Ibrahim, “Kompetensi Pedagogik Guru Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal

Administrasi Pendidikan, 2014, h. 26-27. 18 Adman Rizkiana Nurutami, “Kompetensi Profesional Guru Sebagai Determinan

Terhadap Minat Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2016, h. 128. 19 Farida Sarimaya. Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana?, (Bandung: CV

Yrama Widya. 2008), h. 21.

Page 29: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

14

pelajaran yang diampu secara mendalam dan dapat menyampaikan

denga benar kepada peserta didik.

c. Kompetensi Kepribadian

Kepribadian guru dalam proses pembelajaran dapat

mempengaruhi minat belajar peserta didik terhadap pelajaran yang

diberikan oleh guru. Peserta didik akan merasa senang mengikuti

pembelajaran jika gurunya menyenangkan. Suasana menyenangkan

yang dirasakan oleh peserta didik akan memperlancar proses

pembelajaran, hal tersebut memberi andil yang sangat besar

terhadap tercapainya tujuan pembelajaran pada khususnya, dan

keberhasilan pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu,

menumbuhkan minat peserta didik dalam pembelajaran adalah

suatu keputusan yang sangat penting dan tepat. Minat dan bakat

peserta didik akan tumbuh mana kala guru yang membimbingnya

memiliki kepribadian yang baik menyenangkan dan berwibawa,

guru adalah seseorang tempat curhat siswa dari berbagai

permasaalahan yang dihadapi siswa baik di dalam kelas maupun di

luar kelas, bahkan permasalahan siswa di dalam keluargapun atau

di masyarakat guru seharusnya mempu memberikan solusi.20

Dalam hal ini, baik buruknya kepribadian seorang guru

pastinya akan mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar

peserta didik. Bahkan apabila seorang guru memiliki pembawaan

yang menyenangkan pada saat proses berlangsung dapat

memperlancar berlangsungnya pembelajaran peserta didik.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

20 Alimin, “Analisis Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam SMP di

Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2015, h. 62.

Page 30: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

15

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik,

dan masyarakat sekitar.21

Dalam kaitannya dengan interaksi guru dan siswa maka

dibutuhkan kecakapan atau kompetensi sosial guru. Menurut pakar

psikologi pendidikan Gadner (1983) menyebut kompetensi sosial

itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan

sosil merupakan salah satu dari 9 kecerdasan (logika, bahasa,

musik, raga, uang, pribadi, alam, kuliner) yang berhasil

diidentifikasi oleh Gadner. Mengajar di depan kelas merupakan

perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Sedangkan

kompetensi sosial guru dianggap sebagai salah satu daya atau

kemampuan guru untuk mempersiapkan siswa menjadi anggota

masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik dan

membimbing masyarakat dalam menghadapi masa yang akan

datang. Selain itu, guru dapat menciptakan kondisi belajar yang

nyaman.22

Keempat kompetensi tersebut wajib dimiliki guru. Kompetensi

pedagogik wajib dimiliki karena berkaitan dengan kemampuan guru

dalam pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan

pembelajarannya. Selain itu, ada pula kompetensi profesional yakni

terkait dengan kemampuan guru untuk menguasai atau memahami

mata pelajaran yang diajarkan. Selanjutnya yaitu kompetensi

kepribadian yang mana disini guru perlu memiliki kepribadian yang

baik agar dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan memperlancar

proses pembelajaran. Sedangkan yang terakhir yaitu kompetensi sosial

dimana kemampuan berkomunikasi dan interaksi yang dimiliki guru

agar mencipatkan suasana belajar yang nyaman dan efektif.

21 Farida Sarimaya. Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana?. (Bandung: CV

Yrama Widya. 2008), h. 22. 22 M. Hasbi Ashsiddiqi, “Kompetensi Sosial Guru dalam Pembelajaran dan

Pengembangannya”, Artikel Ta’dib, 2012, h. 61.

Page 31: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

16

4. Strategi dan Metode Pembinaan Kinerja Guru

a. Strategi Pembinaan Kinerja Guru

Dalam melakukan kegiatan pembinaan kinerja guru, di

butuhkan sebuah strategi yang tepat guna membantu guru dalam

meningkatkan kinerjanya. Istilah strategi (strategy) berasal dari

kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani. Sebagai kata

benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan

ago (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti

merencanakan (to plan).

Dalam dunia pendidikan, strategi di artikan sebagai a plan,

method, or series of activities designed to archieves a particular

educational goal. Strategi merupakan perencanaan, teknik atau

cara untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tanpa strategi

pembinaan kinerja, guru tidak akan mencapai hasil yang maksimal

dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah.

Pendidikan merupakan sektor utama yang menjadi tulang

punggung dalam mencetak generasi yang cerdas dan berdaya

saing. Ada beberapa strategi yang sejauh ini telah dikembangkan

oleh pemerintah Indonesia antara lain:

1) Pendidikan dan Pelatihan

a) In-house training (IHT). Pelatihan dalam bentuk IHT

adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di

KKG/MGMP, sekolah atau tempat lain yang ditetapkan

untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi pembinaan

melalui IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa

sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan

karir guru tidak harus dilakukan secara eksternal, tetapi

dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi

kepada guru lain yang belum memiliki kompetensi. Dengan

strategi ini diharapkan dapat lebih menghemat waktu dan

biaya.

Page 32: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

17

b) Program magang. Program magang adalah pelatihan yang

dilaksanakan di institusi/industri yang relevan dalam rangka

meningkatkan kompetensi profesional guru. Program

magang ini terutama diperuntukan bagi guru kejuruan dan

dapat dilakukan selama periode tertentu, misalnya, magang

di industri otomotif dan yang sejenisnya. Program magang

dipilih sebagai alternatif pembinaan dengan alasan bahwa

keterampilan tertentu khususnya bagi guru-guru sekolah

kejuruan memerlukan pengalaman nyata.

c) Kemitraan sekolah. Pelatihan melalui kemitraan sekolah

dapat dilaksanakan bekerjasama dengan institusi

pemerintah atau swasta dalam keahlian tertentu.

Pelaksanaannya dapat dilakukan disekolah atau di tempat

mitra sekolah. Pembinaan melalui mitra sekolah diperlukan

dengan alasan bahwa beberapa keunikan atau kelebihan

yang dimiliki mitra dapat dimanfaatkan oleh guru yang

mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

profesionalnya.

d) Belajar jarak jauh.pelatihan melalui belajar jarak jauh dapat

dilaksanakan tanpa menghadirkan instruktur dan peserta

pelatihan dalam satu tempat tertentu, melainkan dengan

sistem pelatihan melalui internet dan sejenisnya.

Pembinaan melalui belajar jarak jauh dilakukan dengan

pertimbangan bahwa tidak semua guru terutama di daerah

terpencil dapat mengikuti pelatihan di tempat-tempat

pembinaan yang ditunjuk seperti di ibu kota kabupaten atau

di propinsi.

e) Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus. Pelatihan jenis

ini dilaksanakan di P4TK dan atau LPMP dan lembaga lain

yang diberi wewenang, di mana program pelatihan disusun

berdasarkan tingkat kesulitan dan jenis kompetensi.

Page 33: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

18

Pelatihan khusus (spesialisasi) disediakan berdasarkan

kebutuhan khusus atau disebabkan adanya perkembangan

baru dalam keilmuan tertentu.

f) Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya.

Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya

dimaksudkan untuk melatih meningkatkan kompetensi guru

dalam beberapa kemampuan seperti melakukan penelitian

tindakan kelas, menyusun karya ilmiah, merencanakan,

melaksanakan dan menevaluasi pembelajaran, dan lain-lain

sebagainya.

g) Pembinaan internal oleh sekolah. Pembinaan internal ini

dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang

memiliki kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi

tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan,

diskusi dengan rekan sejawat dan sejenisnya.

h) Pendidikan lanjut. Pembinaan profesi guru melalui

pendidikan lanjut juga merupakan alternatif bagi

pembinaan profesi guru di masa mendatang.

Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini dapat

dilaksanakan dengan memberi tugas belajar, baik didalam

maupun di luar negeri, bagi guru yang berprestasi.

Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan guru-

guru pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam

upaya pengembangan profesi.23

Strategi pembinaan yang dilakukan tersebut juga harus disesuaikan

dengan kebutuhan masing-masing sekolah, dan ditentukan oleh kepala

sekolah yang menyelenggarakan pembinaan, sebab kepala sekolahlah

yang mengetahui kondisi guru dan karyawan yang akan dilakukan

pembinaan. Peran strategi pembinaan disini sangatlah penting, karena

23 Bustami, “Strategi Supervisor dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru MIN di

Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan”, Jurnal, 2014, h.675-676

Page 34: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

19

dengan melakukan strategi pembinaan terhadap guru dan karyawan,

maka kompetensi atau kemampuan mereka akan semakin meningkat

dan dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar, yang mana

hal tersebut akan berdampak kepada peserta didik.

b. Metode Pembinaan kinerja guru

Pelaksanaan pembinaan (training and education) harus

didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam

program pengembangan sebuah lembaga pendidikan. Penerapan

metode program pembinaan yang ditujukan kepada guru dan

karyawan pendidikan, diantaranya:

1) On the job

On the job training dapat dilakukan dengan menggunakan

bagan, gambar, pedoman, contoh yang sederhana, demonstrasi,

dan lain-lain.24 Dalam hal ini, peserta pelatihan dapat belajar

secara langsung, sehingga mengetahui kondisi real pekerjaan

dan segala aspek pendukung pekerjaan.

2) Demonstration and Example

Demonstration and Example adalah metode latihan yang

dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana

cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-

contoh atau percobaan yang didemonstrasikan. Demonstrasi

merupakan metode latihan yang sangat efektif karena peserta

melihat sendiri teknik mengerjakannya dan diberikan

penjelasan-penjelasanya, bahkan jika perlu boleh dicoba

mempraktekannya.25 “Metode demonstrasi biasanya

dikombinasikan dengan alat bantu belajar seperti gambar-

gambar, teks materi, ceramah dan diskusi.”26 Dalam membina

kompetensi pedagogik guru, seorang pembina atau kepala

24 H. Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h.77

25 Ibid, h. 78

26 A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 54

Page 35: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

20

sekolah dapat mendemontrasikan kegiatan mengajar dengan

memberikan setiap penjelasan tentang penyelenggaraan

pembelajaran.

3) Classroom Methods

“Metode ruang kelas merupakan metode yang dilakukan di

dalam kelas walaupun dapat pula dilakukan di area

pekerjaan.”27 “Metode pertemuan dalam kelas meliputi lecture

(pengajaran), conference (rapat), programmed instruction,

metode studi kasus, role playing, metode diskusi dan metode

seminar.”28 Metode ini yang sering kita jumpai diberbagai

proses pembelajaran, karena metode ini mudah untuk dilakukan

dari berbagai macam usia.

Dengan adanya beberapa pilihan metode yang disediakan untuk

pembinaan guru dan karyawan, maka kepala sekolah dapat

memilihkan mana metode yang sesuai untuk diterapkan pada saat

pembinaan. Hal ini penting untuk diketahui agar proses pembinaan

dapat berlangsung dengan lancar dan tepat sasaran sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan pemaparan di atas terkait dengan metode dan

strategi, dapat kita ketahui bahwasanya dalam rangka pembinaan

kinerja guru, Kepala Sekolah terlebih dulu menentukan strategi apa

yang akan dipilih guna keberhasilan pembinaan yang diadakan.

Setelah menentukan strategi, maka Kepala Sekolah akan memilihkan

metode pembinaannya. Metode disini berkaitan dengan pemilihan cara

pengajaran pembinaan yang dilakukan, karena apabila strategi tidak

disertai dengan metode maka pembinaan tidak aka berjalan dengan

lancar. Pemilihan strategi dan metode harus dilihat dari segi kebutuhan

guru yang akan dibina, hal ini diperlukan guna pembinaan yang

dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

27 Ibid, h. 54

28 H. Malayu, Op. cit, h. 78

Page 36: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

21

5. Tanggung Jawab Pembinaan Kinerja guru

Pembinaan sangatlah dibutuhkan oleh guru untuk meningkatkan

kinerjanya. Kinerja guru harus terus dibina guna menghadapi

perkembangan pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

dengan pesat. Dalam pelaksanaannya, pembinaan merupakan tanggung

jawab dari pemerintah, kepala sekolah dan yang terpenting adalah guru

itu sendiri. Dari sektor pemerintah, mereka terus mengupayakan

berbagai hal untuk mendongkrak dan meningkatkan kompetensi guru

nagar guru memiliki kinerja yang baik. Diantaranya adalah dengan

memberikan peluang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi,

mewajibkan kepada guru menempuh pendidikan minimal strata satu,

memberikan pelatihan dan seminar dan memberikan tunjangan

sertifikasi.29

Selain itu, ada peran serta dari Kepala Sekolah yang merupakan

pemimpin di sekolah dan berperan sebagai garda paling depan dalam

pelaksanaan pembinaan kinerja guru, sebab kepala sekolah yang

merancang strategi pembinaan agar tercapainya tujuan yang

diharapkan.

Kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam

pengelolaan kegiatan pendidikan yang berada di sekolah guna

mencapai tujuan pendidikan. Ngalim purwanto mengemukakan bahwa

tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai berikut:

a. Menyediakan tempat gedung yang baik

b. Menyediakan perlengkapan sekolah

c. Menyiapkan staf mengajar

d. Menyelenggarakan penataan guru-guru

e. Menilai pengajaran guru

f. Menambah kesejahteraan guru

29 Lailatussaadah, “Upaya Peningkatan Kinerja Guru”, Jurnal Intelektualita, 2015, h. 15.

Page 37: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

22

g. Memberikan konsultasi dan membina anggota staf mengajar.30

Berdasarkan pengertian tersebut, kepala sekolah bertanggung

jawab atas pembinaan guru maupun staff di sekolah. Selain membina,

kepala sekolah juga mengemban tugas sebagai administrator

pendidikan sekaligus sebagai supervisor akademik di sekolah.

menyiapkan staff dan mengadakan penataran yang tujuannya

meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan hubungan

dengan masyarakat, sebab guru tidak dapat mengisolasikan diri dalam

melaksanakan dan memajukan pendidikan.

Peran kepala sekolah dan tanggung jawab utamanya yaitu

memperbaiki dan mengembangkan mutu program pengajaran di

sekolahnya melalui pembinaan yang diberikannya kepada guru-guru

sehingga mereka dapat meningkatkan kinerjanya sebagai guru

khususnya, dan secara otomatis dapat mengefektifkan proses belajar

mengajar yang mereka lakukan. Kepala sekolah juga bertanggung

jawab atas pengawasan terhadap semua tugas dan kewajiban yang

dibebankan kepada seluruh guru maupun staff di sekolah. Rasa

tanggung jawab inilah yang diperlukan sebagai penggerak dan

penghasil potensi yang maksimal.

Dalam pelaksanaannya kepala sekolah tidak boleh bergerak

sendiri, melainkan juga harus dapat menggerakan seluruh komponen

pendukung dunia pendidikan baik pihak eksternal. Seperti pemerintah,

organisasi keguruan, perguruan tinggi dan lainnya. Sedangkan yag

terpenting adalah kemampuan kepala sekolah mengajak seluruh aspek

internal yag berada di sekolah untuk bersama-sama ikut serta jalannya

program pembinaan tersebut.

30 Ngalim Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), h.116

Page 38: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

23

B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah

1. Pengertian Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pemimpin yang menjalankan perannya dalam

memimpin sekolah sebagai lembaga pendidikan dan berperan sebagai

pemimpin pendidikan.31 Kepala sekolah tidak hanya memiliki jabatan

sebagai pemimpin institusi pendidikan, tetapi di samping jabatan tersebut

kepala sekolah memiliki peran signifikan untuk kemajuan sekolah dengan

melakukan berbagai kebijakan-kebijakan yang ditetapkan. Roland S. Bart

dalam buku Uhar Saputra menyatakan bahwa kepala sekolah merupakan

kunci sekolah yang baik dan berkualitas, faktor potensial penentu iklim

sekolah, serta sebagai pendorong bagi pertumbuhan para guru.32 Dari

pengertian tersebut dapat diketahui bahwa kepala sekolah bukan hanya

pemimpin lembaga pendidikan, melainkan mengemban tugas untuk

menerapkan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas dari lembaga

pendidikan itu sendiri. Selain itu, kepala sekolah juga bertanggung jawab

sebagai pengawas atau supertvisor dalam pembinaan kinerja guru agar

tercapainya kualitas guru yang diharapkan.

Menurut Piet A. Sahertian, supervisi adalah suatu usaha menstimulasi,

mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru

di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih

mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.33

Pendapat ini memiliki orientasi terhadap pembinaan yang dilakukan terus

menerus.

Menurut Sergiovani dan Starrat, “supervisi merupakan suatu proses

yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor

dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan

pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih

31 Uhar Saputra. Administrasi Pendidikan. (Bandung: Aditama, 2010), h. 135 32 Ibid., Uhar., h. 137 33 Piet A. Sahertian. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan sumber Daya Manusia. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, h.17

Page 39: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

24

baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan

sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif”.34

Pada pengertian Sergio dan Starrat terdapat beberapa pihak sebagai

objek dalam supervisi yaitu guru dan orang yang melakukan supervisi atau

supervisor. Keduanya menjadi pelaku dalam kegiatan supervisi. Dalam hal

ini supervise lebih ditunjukan untuk memberikan pelayanan kepada kepala

sekolah dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan

efisien serta mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan.

Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni supervisi

akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik menitikberatkan

pada pengamatan pengawasan terhadap kegiatan akademik, berupa

pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial

menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan

administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya

pembelajaran.

Supervisi akademik memiliki beragam pandangan dari tokoh-tokoh

yang mumpuni di bidangnya. Secara garis besar pengertian supervisi

akademik berkenaan dengan kegiatan pengawasan terhadap aktivitas yang

berkaitan dengan akademik. Namun untuk mendapatkan pandangan yang

lebih komprehensif terkait pengertian supervisi akademik berikut penulis

jabarkan pendapat dari beberapa ahli.

Menurut Glickman dalam Nur Aedi supervise akademik merupakan

serangkaian aktivitas dalam membantu para guru untuk mengembangkan

kemampuannya dalam mengelola proses belajar mengajar guna mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.35 Esensi dari pengawasan

akademik bukanlah mengukur atau menilai kinerja para guru melainkan

sebagai upaya untuk membantu para guru dalam mengembangkan

kapabilitas profesionalnya. Supervise akademik dilakukan pengawas

sekolah serta kepala sekolah.

34 E. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004) h. 111 35 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.182

Page 40: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

25

Di sisi lain, Alfonso, Firth, dan Neville memiliki pandangan bahwa

terdapat tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik,

yaitu:

a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi

perkembangan perilaku guru dalam mengelola proses belajar

mengajar.36 Inilah karakteristik esensial supervise akademik.

Sehubungan dengan ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa

hanya ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua

kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku

supervisi akademik yang baik dan cocok bagi semua guru.

b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan

kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu

mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain

tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang

mengarah pada tujuan tertentu.37 Oleh karena supervisi akademik

merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka

alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan

guru.

c. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar para guru semakin

mampu memfasilitasi belajar para siswanya.38

Singkat kata, ketiga konsep di atas memiliki perhatian khusus dalam

kegiatan supervisi akademik yaitu timbal balik, strategi pengembangan,

dan capaian akhir.

Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa supervisi akademik adalah

kegiatan atau proses pembinaan bagi guru sehingga dapat membantu

kegiatan-kegiatan guru baik pada kegiatn pembelajaran maupun kegiatan

administrastif yng dilakukan guru sehingga berjalan efektif. mencapai

tujuan pembelajaran.

36 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Perkasa, 2014). H.184 37 Ibid., 38 Ibid.,

Page 41: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

26

2. Tujuan Supervisi Akademik

Supervisi akademik dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dan

mencapai titik tertentu. Hal ini perlu diperhatikan mengingat aktivitas ini

harus memilih arah dalam pelaksanaannya. Sehingga apa yang disebut

dengan tujuan supervisi perlu penulis jabarkan agar menghasilkan suatu

pemahaman. Berikut akan penulis kemukakan tujuan supervise akademik

dari beberapa ahli.

Menurut Syaiful Sagala, tujuan supervisi akademik adalah untuk

meningkatkan situasi dan proses belajar mengajar berada dalam rangka

tujuan pendidikan nasional dengan membantu guru-guru untuk lebih

memahami mutu, pertumbuhan, dan peranan sekolah ubtuk mencapai

tujuan dimaksud.39 Pendapat tersebut mengatakan bahwa supervise

akademik bertujuan untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya

dalam melaksanakan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan

kegiatan pembinaan bagi guru dalam melakukan pengelolaan kelas atau

proses pembelajaran di kelas.

Sejalan dengan apa yang dikatakan dengan Syaiful Sagala, Sahertian

mengemukakan bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan

bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada

gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.40 Sahertian

mengatakan perlu adanya layanan dan bantuan agar kualitas pembelajaran

dapat ditingkatkan.

Pendapat ini sesuai apa yang dikemukakan Olive bahwa sasaran

supervise pendidikan ialah:

a. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah

b. Meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah

c. Mengembangkan Seluruh staf di sekolah41

39 Syaiful Sagala. Administrasi pendidikan kontemporer. (Bandung: Alfabeta, 2012)

h.236 40 Piet A. Sahertian. Konsep dasar dan teknik supervise pendidikan dalam rangka

pengembangan sumber daya manusia. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h.19 41 Piet A. Sahertian. Konsep dasar dan teknik supervise pendidikan dalam rangka

pengembangan sumber daya manusia. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h.19

Page 42: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

27

Ketiga poin di atas adalah selalu berusaha agar bagaimana kegiatan

pembelajaran dapat selalu dikembangkan mulai dari kurikulumnya, tenaga

pengajar dan staf agar proses belajar mengajar dapat meningkat.

Lebih detail, sergiovanni menyatakan bahwa terdapat tiga tujuan

supevisi akademik, yaitu:

a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam hal pemahaman

akademik, kehidupan kelas, keterampilan mengajar dan menggunakan

keterampilan tersebut melalui berbagai teknik

b. Supervisi akademik dilaksanakan untuk memonitor atau memantau

proses belajar mengajar di sekolah. Tujuan ini dicapai dengan

melakukan kunjungan kelas selam jam belajar, berkomunikasi secara

personal dengan guru atau kolegannya, atau berkomunikasi dengan

beberapa siswa

c. Supervisi akademik dilaksanakan untuk mendukung guru menerapkan

kemampuannya dalam tugas mengajarnya dan melakukan

pengembangan diri serta memiliki komitmen terhadap tanggung

jawabnya.42

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa tujuan supervisi

akademik adalah agar terjadi perubahan kondisi dari kondisi sebelumnya

pada guru berupa peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran yang

ditempuh dengan cara peningkatan mutu pengetahuan, dan keterampilan

guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi

kurikulum, pemeliharaan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat

pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran guru.

3. Prinsip Supervisi Akademik

Menurut Sahertian prinsip-prinsip yamg harus dipedomani dan

diterapkan pengawas sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi

akademik adalah sebagai berikut:

a. Prinsip ilmiah yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang

diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar-mengajar.

42 Nur Aedi. Pengawasan pendidikan tinjauan teori dan praktik. (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2014) h.185

Page 43: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

28

2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti

angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.

3) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis,

berencana, dan kontinu.43

Objektif artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata,

bukan tafsiran pribadi. Dengan menggunakan alat/instrument seperti

angket, observasi, dan percakapan pribadi yang dapat memberikan

informasi terhadap proses belajar mengajar.

b. Prinsip demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan

kemanusiaan yang akrab. Demokratis mengandung makna menjunjung

tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan

bawahan, tapi berdasarkan rasa kejawatan.44

c. Prinsip kerjasama

Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi Sharing

of idea, sharing of experience, member support (mendorong),

menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.45

Seluruh staff sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha

bersama dalam menciptakan sittuasi belajar mengajar yang lebih baik.

d. Prinsip kontruktif dan kreatif

Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi

kreatifitas kalau supervisi mampu menciptaan suasana kerja yang

menyenangkan, bukan menakut-nakuti.46 Prinsip ini menekankan

bahwa kegiatan supervise dilaksanakan untuk membangun dan

mengembangkan potensi kreatif para guru. Supervise diharapkan

dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, bukan menakut-

nakuti. Dengan begitu para guru lebih termotivasi untuk

mengembangkan potensi mereka.

43 Piet A. Sahertian. Konsep dasar & teknik supervisi pendidikan dalam rangka

pengembangan sumber daya manusia. (Jakarta, PT Renika Cipta, 2000) h.20 44 Ibid,. 45 Ibid,. 46 Ibid,.

Page 44: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

29

Hal ini selaras dengan Depdiknas dalam bukunya Nur Aeda,

menyebutkan tentang prinsip-prinsip yang dipegang dalam melaksanakan

supervise akademik yaitu:

a. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis

Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat terbuka,

kesetiakawanan, dan informal. Oleh sebab itu, supervisor harus

memiliki sifat-sifat, seperti sikap membantu, memahami, terbuka,

jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.47 Jadi antara supervisor

dan guru akan tercipta suasana yang harmonis.

b. Supervisi akademik harus dilaksanakan secara berkesinambungan

Supervisi akademik bukan tugas bersifat sambilan yang hanya

dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Supervisi akademik

merupakan salah satu essential function dalam keseluruhan program

sekolah.48 Supervisi akademik harus dilaksanakan secara

berkesinambungan, karena permasalahan proses pembelajaran selalu

berkembang.

c. Supervisi akademik harus demokratis

Supervisor harus melibatkan secara aktif guru yang dibinanya.

Tanggung jawab perbaikan program akademik bukan hanya pada

supervisor melainkan juga pada guru.49 Jadi supervisor tidak boleh

mendominasi pelaksanaan supervisi akademiknya.

d. Program supervisi akademik harus integral dengan program

pendidikan

Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik

dan harmons antara supervisor dengan semua pihak pelaksana program

pendidikan. Antara satu system dengan system lainnya harus

47 Nur Aedi. Pengawasan pendidikan tinjauan teori dan praktik. (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2014) h.186 48 Ibid, h.187 49 Ibid, h.187

Page 45: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

30

dilaksanakan secara integral.50 Maka program supervisi akademik

integral dengan program pendidikan secara keseluruhan.

e. Supervisi akademik harus komprehensif

Prinsip ini untuk memenuhi tuntutan multi tujuan supervisi akademik,

berupa pengawasan kualitas, pengembangan profesional, dan

memotivasi guru.51 Program supervisi akademik harus mencakup

keseluruhan aspek pengembangan akademik,.

f. Supervisi akademik harus konstruktif

Supervisi akademik akan mengembangkan pertumbuhan dan

kreatifitas guru dalam memahami dan memecahkan problem-problem

akademik yang dihadapi.52 Jadi supervisi akademik bukan mencari-cari

kesalahan guru, melainkan untuk membantu guru dalam proses belajar

mengajar.

g. Supervisi akademik harus obyektif

Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan

program supervisi akademik harus obyektif. Obyektif dalam

penyusunan program berarti bahwa program supervisi akademik harus

disusun berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesi guru.53

Jadi untuk mengukur seberapa kemampuan guru dalam mengelola

proses pembelajaran.

Prinsip-prinsip di atas mengarahkan tindakan bagaimana seharusnya

supervie akademik dilakukan. Agar tercipta supervisi yang baik maka

prinsip-prinsip tersebut perlu diawasi pula sudah sejauh mana tingkat

penerapannya dalam mewujudkan hasil yang sesuai harapan.

4. Teknik Supervisi Akademik

Umumnya alat dan teknik supervisi dapat dibedakan dalam dua

macam teknik. Teknik yang bersifat individual, yaitu teknik yang

50 Ibid, h.187 51 Ibid, h.188 52 Ibid, h.188 53 Ibid, h.188

Page 46: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

31

dilaksanakan untuk seorang guru secara individual dan teknik yang

bersifat kelompok, yaitu teknik yang dilakukan untuk melayani lebih dari

satu orang.

Adanya dua perbedaan ini disebabkan karena pada kenyatannya

supervisi akan menemui berbagai kondisi yang mana perlu adanya teknik

supervisi yang tepat di mana cenderung bersifat kelompok atau individual.

Diantara teknik-teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Teknik yang bersifat individual

1) Kunjungan kelas

Pengawas atau supervisor datang ke kelas untuk melihat atau

mengamati cara guru mengajar di kelas. Tujuannya memperoleh

data menganai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Dengan

data tersebut supervisor dapat mendiskusikan mengenai kesulitan

yang dihadapi guru. Kunjungan kelas ini berfungsi sebagai alat

untuk mendorong guru agar meningkatkan kualitas cara mengajar

guru dan belajar siswa. Ada tiga macam kunjungan kelas yaitu

kunjungan tanpa diberi tahu, kunjungan dengan cara member tahu,

dan kunjungan kelas atas undangan guru.

2) Observasi kelas

Melalui kunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi

mengajar yang sebenarnya. Ada dua macam observasi kelas, yaitu:

a) Observasi langsung: dengan menggunakan alat observasi,

supervisor mencatat absen yang dilihat pada saat guru sedang

mengajar.

b) Observasi tidak langsung: orang yang diobservasi dibatasi oleh

ruang kaca dimana murid-murid tidak mengethuiny (bisanya

dilakukan dalam laboratorium untuk pengajaran mikro)

Tujuannya adalah untuk memperoleh data yang seobjektif

mungkin, data yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis

kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam usaha memperbaiki

proses belajar mengajar.

Page 47: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

32

3) Percakapan pribadi

Antara supervisor dan guru melakukan pertemuan untuk

membicarakan masalah-masalah yang dihadapi guru. Tujuannya

yaitu memberikan kemungkinan pertumbuhn jabatan guru melalui

pemecahan kesulitan yang dihadapi, memupuk dan

mengembangkan cara mengajar yang lebih baik, memperbiki

kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang sering dialami guru,

serta menghilangkan dan menghindari segala prasangka yang

bukan-bukan.

4) Saling mengunjungi kelas

Yang dimaksud dengan mengunjungi kelas ialah saling

mengunjungi antara guru yang satu dengan guru yng lain yang

sedang mengajar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk bertukar

pengalaman. Keuntungan yaitu mengamati rekan lain yang sedang

mengajar, membantu guru-guru lain memperoleh pengalaman atau

keterampilan tentang teknik dan metode mengajar, member

motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar, member

motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar, dan sifat

bawahan dengan pimpinan tidak ada sama sekali.

5) Menilai diri sendiri

Salah satu tugas yang tersukar adalah menilai kemampuan diri

sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Di samping menilai

murid-muridnya, penilaian terhadap diri sendiri merupakan teknik

yang dapat membantu guru dalam pertumbuhannya. Alat yang

dapat digunakan yaitu: daftar pandangan/pendapat yang

dsampaikan pada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu

aktivitas, menganalisis tes-tes terhadap unit-unit kerja, mencatat

aktivitas murid-murid dalam suatu catatan (record) baik mereka

bekerja secara kelompok maupun perorangan.54

54 Piet A. Sahertian. Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 53-58

Page 48: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

33

b. Teknik kelompok

1) Rapat guru

Pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, pembinaan

atau tata laksana sekolah, serta pengelolaan keuangan merupakan

hal-hal yang dijadikan materi rapat dalam rangka kegiatan

supervisi. Tujuannya adalah untuk member bantuan kepada seluruh

guru secara umum.

2) Mengadakan diskuksi kelompok

Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk

kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Kelompok-

kelompok yang telah terbentuk diprogramkan untuk mengadakan

pertemuan/diskusi guna membicarakan hal-hal yang berhubungan

dengan usaha pengembangan dan peranan proses belajar-mengajar.

Dalam setiap diskusi, supervisor atau pengawas dapat memberikan

pengarahan, bimbingan, dan nasihat-nasihat ataupun saran-saran

yang diperlukan.

3) Mengadakan penataran-penataran

Teknik kelompok yang dilakukan melalui penataran-

penataran sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk

guru-guru bidang studi tertentu, penataran tentang metedologi

pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan.55

Baik teknik supervisi yang dilakukan secara berkelompok maupun

secara individu, keduanya sama-sama berupaya menciptakan pengawasan

yang dapat mengayomi semua permasalahan yang ada. Tinggal bagaimana

teknik-teknik tersebut dipraktekkan dalam kondisi yang memungkinkan

terhadap pemecahan masalah. Dengan demikian penulis menyimpulkan

teknik supervisi terdiri dari teknik individu dan berkelompok.

55 Ngalim Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), Cet Ke-15, h. 122

Page 49: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

34

5. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Akademik

Kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan

pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.

Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan

pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk

mencegah agar para tenaga kependidikan berhati-hati dalam melaksanakan

pekerjaan. 56 Dengan adanya tindakan pencegahan tersebut, kepala sekolah

dapat mengendalikan kegiatan dengan terarah, serta dapat meningkatkan

kualitas kerja dari guru maupun staff.

Kepala sekolah selaku Supervisor akademik dalam usahanya

memberikan bantuan atau pelayanan profesional kepada guru selalu

menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap aspek-aspek yang

dapat mengganggu tugas guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal

ini, kepala sekolah senantiasa mempelajari secara obyektif dan terus

menerus masalah-masalah yang menjadi kendala guru dalam pelaksanaan

tugasnya. Wahjosumidjo menyatakan bahwa apabila seorang kepala

sekolah ingin berhasil menggerakkan para guru dalam menjalankan

tugasnya, maka : 1. Menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan memaksa

atau bertindak keras terhadap guru, 2. Harus mampu melakukan perbuatan

yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan penuh semangat dan

percaya diri terhadap guru dengan: menyakinkan (persuade) dan

membujuk (induce) bahwa apa yang dilakukan adalah benar.

Keinginan guru untuk tumbuh dan berkembang begitupun kualitas

tugas sesuai dengan kompetensi professional menuntut perhatian dari

kepala sekolah untuk dapat menjaring dan memenuhi kebutuhan tersebut.

Kepala sekolah dituntut membantu menciptakan iklim yang kondusif bagi

pertumbuhan profesional guru sehingga guru terbebas dari rasa takut,

ancaman atau paksaan. Untuk itu kepala Sekolah dapat menggunakan pola

56 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan

MBS dan KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. IV, h. 118

Page 50: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

35

pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik guru.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka fungsi dan peranan kepala

sekolah sebagai supervisor dan pemimpin pendidikan akan efektif apabila

(1) melakukan program intruksional akademik secara efektif, (2) melalui

kepemimpinan yang dinamis, (3) mengacu proses pembelajaran guru, (4)

membantu menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan

professional guru, (5) menggunakan pola pendekatan yang sesuai

kebutuhan dan karakteristik guru, (6) dan memberikan bantuan kepada

guru secara langsung melalui kunjungan kelas, pembicaraan/bimbingan

individual pemberian petunjuk tentang cara memajukan proses belajar

mengajar.

Faktor kemampuan atau kompetensi kepala sekolah dalam

supervisi sangat menentukan terlaksananya kegiatan supervisi akademi di

sekolahnya masing-masing. Kompetensi itu meliputi pengetahuan tentang

supervisi, kemampuan dalam hubungan antar pribadi dan keterampilan

teknis dalam supervisi. Ketiga hal tersebut merupakan faktor kemampuan

yang mutlak dimiliki oleh setiap kepala sekolah sebagai supervisor

akademik.57 Maka dari itu, peran kepala sekolah sebagai supervisor

akademik harus memiliki sikap yang dapat membangun semangat kerja

dari guru agar terciptanya suasana iklim kerja yang kondusif. Selain itu,

kepala sekolah juga harus dapat mengetahui karakteristik masing-masing

guru agar dapat mengetahui pendekatan mana yang dapat digunakan

dalam proses pembinaan kinerja.

C. Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian terdahulu, adapun penelitian yang relevan dengan

penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Siti Aini Zubaidah, skripsi, “Pelaksanaan Supervisi Klinis untuk

Meningkatkan Kinerja Guru Di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan” tahun

57 Sepriadi dan Syarwani Ahmad. “Pengaruh Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Akademik terhadap Kinerja Guru di SMK PGRI Tanjung Raja”. Jurnal Manajemen,

Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan. 2017. h. 56.

Page 51: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

36

2010, membahas tentang peningkatan kinerja guru dengan cara melakukan

kegiatan supervisi klinis kepala sekolah. Yang membedakan dari

penelitian sebelumnya penulis memfokuskan pada aspek pembinaan

kinerja guru melalui kegiatan supervisi akademik kepala sekolah dengan

tujuan untuk mendeskripsikan pembinaan kinerja guru dan untuk

mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah.

2. Anita Greanti, skripsi, “Fungsi Supervisi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Pembangunan UIN Jakarta” tahun

2014, membahas tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru. penelitian ini memfokuskan pada fungsi supervisi kepala

sekolah. Yang membedakan dari penelitian sebelumnya penulis

memfokuskan pada aspek pembinaan kinerja guru melalui kegiatan

supervise akademik kepala sekolah dengan tujuan untuk mendeskripsikan

pembinaan kinerja guru dan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan

supervisi akademik kepala sekolah.

3. Lestari Handayani, skripsi, “Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Supervisi

Akademik Pengawas Sekolah di SMK Negeri 1 Cikarang Barat” tahun

2015, membahas tentang persepsi guru dalam pelaksanaan supervisi

akademik yang dilakukan oleh pengawas sekolah apakah pelaksanaan

supervisi akademik sudah efektif. Yang membedakan dari penelitian

sebelumnya penulis memfokuskan pada aspek pembinaan kinerja guru

melalui kegiatan supervise akademik kepala sekolah dengan tujuan untuk

mendeskripsikan pembinaan kinerja guru dan untuk mendeskripsikan

pelaksanaan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah.

D. Kerangka Berfikir

Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka berfikir sebagai

pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang pembinaan kinerja guru

melalui kegiatan supervisi akademik kepala sekolah.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan baik jika tenaga

pengajarnya berkualitas, memiliki tanggung jawab, berkomitmen, mau

Page 52: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

37

bekerja keras dan bertanggung jawab. Guru memiliki peran penting dalam

mengelola pembelajaran agar peserta didik menjadi seperti yang diharapkan.

Untuk itu kinerja guru di tuntut lebih maksimal. Melalui kegiatan supervisi

akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah menjadi salah satu cara kepala

sekolah dalam membina guru dalam memaksimalkan kinerjanya.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana

pembinaan kinerja guru, efek pembinaan kinerja guru, upaya kepala sekolah

dalam membina kinerja guru dengan cara melakukan kegiatan supervisi

akademik. Yang nantinya akan membantu guru dalam membina kinerjanya di

sekolah agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Untuk lebih jelasnya, kerangka berfikir yang telah dipaparkan di atas

akan digambarkan melalui diagram sebagai berikut:

Page 53: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

38

Diagram

Kerangka Berpikir

Feedback

Masalah

1. Penanganan

karakter guru

yang berbeda-

beda pada saat

dilakukan

pembinaan

2. Program

pembinaan

guru agama

masih belum

efektif

dikarenakan

banyaknya

program

sekolah

Strategi

1. Peningkatan untuk

guru (khususnya Guru

bidang studi Al-

Qur’an) dilakukan

dengan

seminar/pelatihan di

luar sekolah &

mengundang ke

sekolah untuk

pelatihan

2. Pembinaan

mengundang

motivator

3. Adanya POMG

(Persatuan Orangtua

Murid dan Guru)

untuk

mengadakan/mengun

dang guru untuk

pembinaan rohani

Proses

Kondisi nyata

1. Terdapat 2 macam

pembinaan yang

dilaksanakan, yaitu yang

diselenggarakan oleh

Litbang & Ketua

Keguruan

2. Pada saat pembinaan,

dibantu oleh Wakasek

dan koordinator level

3. Proses monitoring

pembinaan dilakukan

oleh koordinator level

4. Penilaian pembinaan

dilaksanakan melalui

supervise setiap 1

semester 1 kali

5. Pelatihan

diselenggarakan sesuai

dengan kebutuhan

Output Input

Hasil

1. Guru mampu

memodifikasi

RPP dan

Silabus dengan

kreatif

2. Terciptanya

pembelajaran

yang nyaman

dan efektif

3. Merefresh

guru-guru

dengan

diadakan

pembinaan

yang rutin

Page 54: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD An-Nisaa’. Adapun waktu penelitian

direncanakan mulai dari bulan Januari hingga April 2019.

Tabel 3.1

Rencana Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan

2019

Januari Februari Maret April

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Wawancara dengan

Kepala Sekolah v v

2

Wawancara dengan

Guru (Wali Kelas &

Guru Mata Pelajaran)

v v

3 Observasi Rencana

Kerja terkait Kinerja v

4 Pengumpulan dokumen

SD An-Nisaa’ v v

5 Penyusunan laporan

hasil penelitian v v v v v v

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menitikberatkan pada implementasi, sehingga bukan

dimaksudkan untuk menguji hipotesis maupun eksperimen. Oleh

karenanya, metode penelitian yang sesuai untuk mengkaji permasalahan

tersebut adalah metode kualitatif.

Metode kualitatif merupakan penelitian yang berlandaskan

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

isntrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

Page 55: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

40

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1

Dengan demikian, dapat dipahami bahawa metode kualitatif

merupakan metode yang digunakan untuk meneliti suatu keadaan yang

alamiah dengan mendeksripsikan kejadian tersebut ke dalam sebuah

deskripsi.

C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa instrumen antara lain:

1. Wawancara

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara.2

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan dua metode wawancara,

yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Wawncara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang

kan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti

telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang alternative jawabannya telah disiapkan. Dalam

melakukan wawancara terstruktur ini, peneliti mengambil sample

yaitu 12 guru dari 50 guru yang mengajar di SD An-Nisaa’, dengan

perincian 6 guru mata pelajaran dan 6 guru kelas.

Sedangkan untuk wawancara tidak terstruktur, wawancara ini

bertujuan untuk memperoleh informasi tertentu. Peneliti

mewawancarai Kepala Sekolah untuk memperoleh informasi

1 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2006), h. 9-10

2 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2013), cet ke 15, h.198

Page 56: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

41

mengenai pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah SD An-Nisaa’. Berikut yang terlampir yaitu

pedoman wawancara tidak terstruktur.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

NO KISI-KISI WAWANCARA KETERANGAN

1 Tanggapan mengenai Kinerja Guru

2 Tanggapan mengenai pelaksanaan

kegiatan supervisi akademik Kepala

Sekolah

3 Strategi dan Metode yang digunakan

dalam pembinaan kinerja guru

4 Teknik supervisi akademik Kepala

Sekolah

5 Peran Kepala Sekolah sebagai

supervisor akademik

6 Hambatan yang dialami dalam

pembinaan kinerja guru serta solusinya

2. Observasi

Dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula

dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.3 Metode

observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

langsung.

Aspek yang di observasi adalah kegiatan pembinaan kinerja guru.

Peneliti hanya sebagai pengamat yang tidak mengikuti secara penuh

seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Wali Kelas sebanyak 6 orang

dalam pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi akademik

Kepala Sekolah di SD An-Nisaa’. Pedoman observasi yang digunakan

merupakan pedoman yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3 Ibid, h. 199

Page 57: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

42

Tabel 3.3

Pedoman Observasi

NO ASPEK YANG DIOBSERVASI KET.

1 Kegiatan pembinaan kinerja guru

2 Kegiatan supervisi akademik kepala sekolah

3. Studi Dokumen

Dokumentasi, berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya.4

Studi dokumen ini dibutuhkan untuk memperoleh data

pendukung hasil wawancara dan observasi. Adapun dokumen yang

dibutuhkan berupa visi dan misi Sekolah, data-data pengajar, jadwal

kegiatan, kalender pendidikan, kegiatan pembinaan kinerja guru,

serta data lainnya yang relevan dengan penelitian.

Tabel 3.4

Daftar Ceklis Dokumen

NO NAMA DOKUMEN ADA TIDAK KETERANGAN

1 Profil SD An-Nisaa’ v

2 Visi dan Misi SD An-

Nisaa’ v

3 Data Guru v

4 Kalender Pendidikan v Ada, tahun ajaran 2018-2019

5 Program Tahunan v Ada, Kegiatan Pembinaan

Kinerja Guru

6 Program Semester v Ada, Kegiatan Pembinaan

Kinerja Guru

7 Program Pembinaan

Kinerja Guru v

Ada, Perangkat Kinerja Guru

4 Ibid, h. 201.

Page 58: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

43

Untuk lebih jelasnya, penggunaan ketiga instrumen pengumpulan data

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Instrumen Pengumpulan Data

No. Aspek yang Diteliti Instrumen Pengumpulan Data

Wawancara Observasi Dokumentasi

1 Tanggapan mengenai

Kinerja Guru v

2

Tanggapan mengenai

pelaksanaan kegiatan

supervisi akademik

Kepala Sekolah

v

3

Strategi dan Metode yang

digunakan dalam

pembinaan kinerja guru

v

4 Teknik supervisi

akademik Kepala Sekolah v

5

Peran Kepala Sekolah

sebagai supervisor

akademik

v

6

Hambatan yang dialami

dalam pembinaan kinerja

guru serta solusinya

v

7 Kegiatan pembinaan

kinerja guru v

8 Kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah v

9 Profil SD An-Nisaa’ v

10 Visi dan Misi SD An-

Nisaa’ v

11 Data Guru v

12 Kalender Pendidikan v

14 Program Tahunan v

15 Program Semester v

16 Program Pembinaan

Kinerja Guru v

Page 59: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

44

D. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian merupakan suatu karya ilmiah yang tentu saja harus

dipertanggung jawabkan kebenaran dan kesahihannya. Oleh karenanya,

keabsahan data merupakan kosep untuk mengetahui kesahihan dan

keterdalaman sebuah data. Moleong dalam Iskandar menyatakan bahwa

untuk menetapkan keabsahan (trushworthineness) data diperlukan teknik

pemeriksaan melalui tiga tahap yaitu objektivitas, kesahihan dan

keterdalaman.5

1. Objektivitas

Objektivitas merupakan proses kerja yang dilakukan untuk mencapai

kondisi obyektif. Kriteria objektivitas yang memenuhi syarat minimum

adalah:

a) Desain penelitian dibuat secara baik dan benar;

b) Fokus penelitian tepat;

c) Kajian literatur tepat;

d) Instrumen dan cara pendataan yang akurat;

e) Analisis data dilakukan secara benar; dan

f) Hasil Penelitian bermanfaat bagi pegembangan ilmu pengetahuan.6

2. Kesahihan

Untuk dapat mengetahui kesahihan sebuah data, dapat dilakukan

melalui 2 cara yaitu kesahihan internal dan kesahihan ekternal.

a) Kesahihan Internal

Moleong, Danmin Sudarwan dan Sugiono dalam Iskandar

menyatakan bahwa kesahihan internal dapat dilakukan dengan

beberapa kriteria teknik pemeriksaan, yaitu:

1) Perpanjangan keikutsertaan peneliti dilapangan

2) Meningkatkan ketekunan pengamatan

5 Dr. Iskandar, M.Pd., Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta:

Referensi,2013), cet ke 5, h. 230

6 Ibdi, h. 231

Page 60: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

45

3) Triangulasi

4) Analisis kasus negatif

5) Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

6) Tersedianya referensi

7) Member check7

b) Kesahihan Eksternal

Danim dalam Iskandar menyatakan bahwa kriterium kesahihan

eksternal meminta peneliti kualitatif untuk menghasilkan penelitian

yang dapat mendiskripsikan rekonstruksi realita secara lengkap dan

detail sebagaimana dikonstruksikan oleh responden penelitiannya.8

3. Keterdalaman

Pengujian keterdalaman dapat dilakukan dengan mengaudit proses

jalannya penelitian secara keseluruhan. Audit dapat dilakukan mulai

dari bagaimana peneliti mulai menelaah dan menentukan fokus

penelitian, interaksi peneliti dengan lokasi, penguasaan terhadap teori,

turun ke lapangan, kedalaman dan ketajaman peneliti melakukan

analisis dan interpretasi data yang dijadikan sebahai bahan penyusunan

laporan penelitian.9

Keabsahan data digunakan untuk mengetahui kebenaran sebuah data

dengan melakukan tiga tahapan objektivitas, kesahihan dan keterdalaman

sebuah data. Objektivitas dimaksudkan untuk memposisikan proses kerja

pada posisi yang objektif sehingga data yang di dapat pun memiliki hasil

yang objektif. Kesahihan data baik internal ataupun eksternal untuk

mengetahui kesahihan sebuah data. Keterdalaman merupakan evaluasi dan

peninjauan kembali data dan inftomasi yang telah di dapatkan.

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif

terdapat dua model seperti model Mules dan Huberman dan model

Spradley. Analisis pengumpulan data dilakukan selama dan setelah

penelitian berlangsung. Model analisis data Miles dan Huberman dalam

7 Ibid, h. 231

8 Ibid, h. 237

9 Ibid, 237-238

Page 61: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

46

Sugiyono menyatakan terdapat tiga langkah yang dapat digunakan dalam

model ini: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Reduksi

data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan,

keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.10 Reduksi data juga

merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat

menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak

apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara

atau dokumen yang berhubungan dengan subjek yg diteliti.11

2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data (data display) dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.12

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan penemuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubunga kasual

atau interaktif, hipotesis atau teori.13

Mereduksi data, menyajikan, dan penarikan kesimpulan merupakan

langkah-langkah dalam menganalisis data. Mereduksi berarti memilih dan

merangkum data atau informasi yang diperoleh. Setelah itu, data disajikan

melalui uraian dan dideskripsikan melalui kata-kata. Terakhir penarikan

kesimpulan merupakan membuat kesimpulan atas data yang diperoleh.

10 Prof. Dr. Sugiono, Op. Cit., h. 278

11 Iskandar, Op. Cit., h. 225

12 Sugiono, Op. Cit., h. 280

13 Sugiono, Op. Cit., h. 284

Page 62: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah SD An-Nisaa’

Sekolah An-Nisaa’ didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Rasyid

Izada dan Ibu Rosfia Rasyid ditengah keprihatinan semakin

menurunnya moral dan akhlak bangsa yang berkembang semakin

tidak bernurani. Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bahkan

membahayakan masa depan bangsa.

Sekolah An-Nisaa’ telah beroperasi sejak tahun 1995 dimulai dari

Taman Kanak- Kanak. Pada Saat ini, Sekolah An-nisaa’ telah

berkembang dan menyelenggarakan pendidikan bermutu pada tingkat

Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar

(SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mendukung

tujuannya, Sekolah An-nisaa’ melengkapi diri dengan berbagai sarana

dan prasarana sekolah yang memadai, diantaranya ruangan kelas yang

representatif, lingkungan yang lapang dan bernuasa asri, dua

perpustakaan yang nyaman dan memiliki koleksi memadai, lab

komputer, lab sains, ruang musik, ruang musik kedap suara, antar

jemput, caterring, kantin, mushola yang luas, area parkir, green lab,

UKS, aula, ruang serbaguna, lapangan sepak bola, lapangan futsal dan

lapangan basket.

Berawal dari keinginan “Pendiri” ketika hendak mulai pensiun

tahun 1994 berusaha dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat khususnya

bagi “Generasi Penerus” yang nantinya akan berperan sebagai “Calon

Pemimpin Bangsa” yang akan hidup pada masa datang, penuh dengan

berbagai tantangan, dapat memberikan kemakmuran bagi Bangsa ini.

Dorongan keinginan tersebut timbul dari kenyataan yang menyedihkan

karena Kaum Elit Pemimpin Bangsa yang harusnya mensejahterakan

dan memberi kemakmuran pada rakyat, telah melakukan perbuatan

Page 63: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

48

yang tidak terpuji. Mempertahankan kedudukan, pangkat dan jabatan

serta upaya memperkaya diri secara tidak wajar, merupakan tujuan

utama dalam hidup dan sebagai cerminan dari harga diri.

Cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan melalui kekuasaan,

merubah dan mencari kelemahan hukum, melakukan kemunafikan,

membodohi orang awam dan membohongi kebenaran dengan dalih

yang dibuat-buat, dilakukan tanpa merasa berdosa dan malu, malahan

sebaliknya merasa bangga dan terhormat. Rasa nurani pada lubuk hati

yang terdalam, yang mampu melahirkan kebenaran sudah terbelenggu

menjadi tidak berfungsi. Sudah terjadi pergeseran pandangan dan nilai

hidup.

Keadaan tersebut mencerminkan terjadinya krisis akhlaq dan moral

yang sangat membahayakan masa depan Negara dan Bangsa. Bila

dibiarkan apa yang akan terjadi di masa depan jika pola hidup dan

kegiatan serupa berlanjut terus. Kita harus berbuat sesuatu merubah

pola pikir dan pandangan hidup generasi Bangsa. Untuk itu perlu

secara sadar melaksanakan pendidikan umum berbasis agama yang

dapat melahirkan akhlaq dan moral serta nurani yang dibungkus oleh

iman dan taqwa. Arahnya ditujukan pada anak-anak sejak usia dini,

yang akan menjadi pemimpin Bangsa dan Negara di masa depan.

Mereka harus dibekali dengan iman dan taqwa, rasa takut pada Allah

SWT, dan tidak melaksanakan agama secara seremonial, demi

mencapai tujuan dan cita-cita itu kita bersedia berkorban baik materi,

waktu maupun tenaga.

Alhamdulillah berkat ridho-Nya, keinginan tersebut dapat

terwujud, semoga di masa yang akan datang salah seorang siswa/i

Yayasan dapat menjadi Pemimpin Bangsa yang beriman, bertaqwa dan

bernurani. Semoga Allah meridhoi kegiatan ummat yang berusaha di

atas jalannya. Amin.1

1 Website SD An-Nisaa’ http://sekolah-annisaa.sch.id/ di unduh pada 29 April 2019 pukul

22.30 Wib

Page 64: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

49

2. Konsep Sekolah

Sekolah An-Nisaa’ merupakan sekolah umum yang bernuansa

nilai-nilai Islam. Namun demikian, Sekolah An-Nisaa’ bukan sekolah

untuk golongan tertentu yang ekslusif sebaliknya, Sekolah An-nisaa’

mendidik siswa dari berbagai latar belakang, menyediakan pendidikan

bermutu guna membekali siswa dengan berbagai kecakapan hidup,

kemampuan intelektual, pengelolaan emosional, dan pemahaman

agama sesuai Al-Qur’an dan Hadits.

3. Kurikulum

Kurikulum Sekolah An-nisaa’ mengacu pada kuriklum DepDiknas

yang diperkaya. Dalam penerapannya, berbagai mata pelajaran saling

dikaitkan melalui tema-tema tertentu yang disebut spider web, dengan

nilai-nilai agam dan nilai-nilai kebaikan universal menjadi ruhnya.

Pengintegrasian berbagai mata pelajaran ditujukan agar siswa

memahami secara mendalam menyeluruh berbagai materi yang

diajarkan dan dapat melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut

pandang disiplin ilmu yang berbeda. Sementera itu, pengintegrasian

nilai-nilai agama dan nilai-nilai kebaikan universal dilakukan dalam

semua pelajaran agar menghasilkan output siswa yang tidak hanya

cerdas secara intelektual, namun juga memiliki akhlak terpuji dan

mampu memahami serta mengaplikasikan ajaran agama sesuai

levelnya.

4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran active learning merupakan metode

pendidikan yang dipilih oleh sekolah An-Nisaa. Dengan metode active

learning, siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan

analitis, eksplorasi, kritisme sikap ilmiah, dan kemampuan sharing ide

(melalui presentasi atau program lainnya) secara optimal. Guru lebih

Page 65: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

50

berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan dan membimbing siswa

untuk menemukan dan memahami pengetahuan yang sedang

dipelajarinya. Metode ini juga mengacu siswa untuk mandiri dan

kreatif.

Sebagai penunjang, sekolah menyediakan berbagai prasarana

seperti perpustakaan yang dilengkapi buku-buku dan media lain yang

dibutuhkan seperti internet dan berbagai source dari National

Geographic, Discovery, dan lainnya. Ada juga fasilitas Green Lab

untuk media eksplorasi siswa

Sistem pembelajaran melalui tema-tema biasanya diakhiri dengan

puncak tema, yaitu suatu kegiatan yang akan menghimpun semua

pengetahuan yang telah dipelajari. Punck tema dapat berupa

Performace, Field trip ke tempat yang sesuai, mengerjakan suatu

project, atau pameran.

5. Visi dan Misi SD An-Nisaa’

Setiap sekolah memiliki cita-cita bersama yang ini dicapai. Cita-

cita tersebut dituangkan ke dalam visi dan misi sehingga tergambar

jelas kegiatan yang dilakukan untuk mencapi cita-cita tersebut.

Adapun visi dan misi SD An-Nisaa’ adalah:

a) Visi

Menjadi institusi pendidikan terkemuka di dunia demi terwujudnya

pemimpin sejati yang tangguh dan amanah

b) Misi

1) Menyediakan SDM handal yang High Quality yang mengarah

pada kinerja world class, berkualitas di bidangnya, berkarakter

kuat, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional

2) Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang

berkualitas minimal sesuai dengan standard Nasional.

3) Mewujudkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari hari serta

prestasi akademik dan non akademik bertaraf Internasional.

Page 66: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

51

4) Menghasilkan Excellent Outcome melalui pembentukan

karakter kepemimpinan setiap siswa/i sesuai usia dan

kemampuannya.

5) Menerapkan kurikulum tingkat pendidikan yang diperkaya dan

standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan usia dan

kemampuan peserta didik.

6) Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif,

yang menyenangkan guna mendorong peningkatan motivasi

belajar sepanjang hayat.

7) Menerapkan pelayanan prima, yang ramah, tanggap-akurat

dengan cara penerapan sistem manajemen mutu bertaraf

internasional.

8) Mempersiapkan lembaga yang berorientasi masa depan dan

berkelanjutan

9) Mengukur efektifitas ketercapaian pelaksanaan misi.2

Perumusan visi biasanya menggunakan kata “menjadi”

karena berbicara mengenai cita-cita dan keinginan. Misalnya:

Menjadi institusi pendidikan terkemuka di dunia demi terwujudnya

pemimpin sejati yang tagguh dan amanah. Misi merupakan

kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi tersebut

diharapkan mampu mendukung pencapain visi yang telah

ditetapkan. Oleh karena itu, pihak sekolah harus mampu

melaksanakan misi tersebut dalam bentuk kegiatan yang nyata

sehingga ada manfaat yang diperoleh dalam mencapai visi yang

telah ditetapkan. Dalam visi sekolah An-nisaa ada beberapa point

yang mengarah kepada proses pembinaan guru, pada point 1 dan 6

yang berbunyi “menyediakan SDM yang handal yang High Quality

yang mengarah pada kinerja world class, berkualitas di bidangnya,

berkarakter kuat, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa

2 Data dokumentasi Sekolah

Page 67: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

52

internasional dan Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif,

kreatif, inovatif, yang menyenangkan guna mendorong

peningkatan motivasi belajar sepanjang hayat” pada kedua point

tersebut berlandasan pada teori yang ada menyebutkan bahwa

usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru

merupakan komponen yang harus dibina dan dikembangkan terus

menerus. Pembinaan guru sangatlah penting dalam meningkatkan

mutu pendidikan. Pembinaan guru selama ini adalah dari kepala

sekolah dan pengawas. Maka dari pada itu sekolah lebih

mengedepankan SDM yang handal yang High Quality yang

mengarah pada kinerja world class guna memajukan sekolah An-

Nisaa’ menjadi lebih baik lagi kedepannya.

6. Data Kepala dan Guru SD An-Nisaa’

Kepala SD An-Nisaa’ adalah Muhammad Romli, M.Pd. Beliau

menjabat sebagai Kepala Sekolah mulai dari tahun 2018-Sekarang.

Jumlah guru di SD An-Nisaa’ tahun ajaran 2018-2019 berjumlah

51 orang guru. Jumlah guru tersebut merupakan gabungan antara guru

tetap dan tidak tetap. Guru tetap berjumlah 43 orang dan guru tidak

tetap berjumlah 8 orang. 49 guru lulusan S1 dan 2 guru lulusan S2.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran table 4.1. Latar

belakang pendidikan terakhir yang dimiliki beberapa guru tidak semua

sesuai dengan mata pelajaran yang diampu yaitu ada beberapa guru

lulusan S1 Sosiologi mengajar sebagai guru agama, S1 Pendidikan

Teknik Pembangunan mengajar sebagai guru kelas, S1 Pendidikan

Teknik Elektro mengajar sebagai guru kelas, S1 Kedokteran Hewan

mengajar sebagai Guru Kelas, S1 Ilmu hukum mengajar sebagai guru

kelas, S1 pendidikan Ekonomi akuntansi mengajar sebagai guru kelas,

S1 Teknik elektro mengajar sebagai guru kelas, kurang lebih ada

sekitar 18 guru yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

Hal ini akan sangat berdampak kepada proses belajar mengajar

Page 68: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

53

didalam kelas sebagai kepala sekolah harus lebih meningkatkan

pembinaan terhadap guru-guru yang tidak sesuai dengan mata

pelajaran yang diampu yaitu melalui proses pembinaan kinerja guru

dikelas, guna meningkatkan pemahaman kompeternsi guru terutama

kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesionalisme menyangkut

tugas pokok dan fungsi guru, kompetensi guru, dan pemahaman

kurikulum, selain itu kepala sekolah yang berfungsi sebagai supervisor

juga harus meningkatkan kemampuan guru dalam

mengimpelementasikan standar isi, standar proses, standar kompetensi

lulusan dan standar penilaian bagi guru-guru yang bukan berasal dari

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, walaupun belum sepenuhnya lulusan

PGSD memahami akan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.

Berdasarkan data guru diatas, dapat diketahui bahwa guru sekolah

An-nisaa merupakan guru yang harus selalu diberikan binaan dan

supervisi akademik secara profesional sesuai dengan komponen

supervisi yang ada dan juga harus berkelanjutan. Jika dilihat dari latar

belakang pendidikan terakhir mereka, kepala sekolah harus

memberikan pelatihan yang cukup terkait dengan peningkatan

profesionalisme seorang guru, karena ketidaksesuaian latar belakang

pendidikan akan berdampak serius bagi pembelajaran dikelas nantinya.

Maka daripada itu kepala sekolah harus lebih memperhatikan latar

belakang pendidikan seorang guru yang akan mengajar disekolah

tersebut pada waktu proses rekruitmen guru baru nantinya.

7. Data Siswa SD An-Nisaa’

Data siswa di SD An-nisaa’ tahun ajaran 2019-2020 masing-

masing memiliki 3 rombongan belajar pada tiap tingkatanya. Kelas I

memiliki 83 siswa, kelas II memiliki 83 siswa, kelas III memilik 83

siswa, kelas IV memiliki 84 siswa, kelas V memiliki 82 siswa, dan

Page 69: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

54

kelas VI memiliki 84 siswa. Jadi, siswa SD An-nisaa’ berjumlah 499

siswa.3 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar

No. Data Siswa Kelas

I

Kelas

II

Kelas

III

Kelas

IV

kelas

V

Kelas

VI Total

1 Jumlah Siswa 83 83 83 84 82 84 499

2 Rombongan

Belajar 3 3 3 3 3 3 18

Sumber: Dokumentasi Sekolah

Data tersebut menunjukkan bahwa sekolah tersebut dapat

dikategorikan sebagai sekolah yang cukup diminati. Dan juga sekolah

sudah sangat ideal dalam pembagian jumlah siswa dan guru. Idealnya,

satu guru membina 10 orang siswa di Sekolah. Jika 51 guru : 499

siswa maka satu guru membina 9 orang siswa. Hal ini sudah sangat

membantu dalam pembinaan guru. Hal ini akan lebih memudahkan

pada pembinaan yang dilakukan guru dan sudah sesuai dengan standar

yang ada.

8. Sarana dan Prasarana SD An-Nisaa’

Sarana prasarana yang dimiliki SD An-Nisaa’ sudah memadai

untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Dan seiring perkembangan

waktu SD An-Nisaa’ terus menerus menambah sarana dan prasarana

sesuai dengan kebutuhan. Sarana dan prasarana yang ada di SD An-

Nisaa’ terdiri dari:

a. Ruang kelas yang berjumlah 18, sesuai dengan rombongan belajar

siswa dengan rataan 28 siswa tiap kelas

b. Laboratorium Komputer yang berjumlah 2

c. Ruang Perpustakaan

3 Dokumen Profil SDIT An-Nisaa 2019-2020

Page 70: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

55

d. Ruang Sanitasi yang berjumlah 13

e. Ruang Kepala Sekolah

f. Ruang Guru

g. Ruang Ibadah

h. Ruang Musik

i. Ruang Serbaguna

j. Ruang studio Musik

k. Ruang UKS

l. Sarana Olahraga

m. Sarana Antar Jemput

n. Sarana Parkir.4

Berdasarkan data yang ada dari dokumen sekolah, sarana prasarana

yang dimiliki sudah cukup untuk mencapai visi dan misi sekolah.

Ruang kelas sebanyak 18 kelas dengan rataan 28 siswa setiap kelas,

ruangan ini sesuai dengan jumlah rombongan belajar sehingga

membantu ketercapaian visi dan misi yang ada. Dari data yang ada

semua sarana dan prasarana sekolah An-nisaa’ sudah sesuai dengan

standar yang ada yaitu memiliki 2 laboratorium komputer, 13 ruang

sanitasi, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru,

1 ruang ibadah, 1 ruang musik, 1 ruang serbaguna, 1 ruang Studio

musik, 1 ruang UKS, Sarana Antar jemput, dan sarana parkir. Dalam

Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana

sekolah menyebutkan Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki

prasarana sebagai berikut : 1). Ruang kelas, 2) ruang perpustakaan, 3)

laboratorium IPA, 4). Ruang pimpinan, 5) ruang guru, 6).Tempat

ibadah, 7). Ruang UKS, 8). Jamban, 9).Gudang, 10).Ruang sirkulasi,

11). Tempat bermain/olahraga5.

Berdasarkan data yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa sarana

prasarana sekolah An-Nisaa’ sudah memenuhi standar dari peraturan

4 Dokumentasi Sekolah

5 Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2007 tentang standar Sarana dan prasarana sekolah

Page 71: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

56

pemerintah no.24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana

sekolah, hal ini dapat menunjang keberhasilan seorang kepala sekolah

dalam melakukan binaan terhadap guru-guru pada sekolah An-Nisaa

dengan lebih baik dan profesional.

B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian

Berdasarkan informasi yang telah didapatkan dengan wawancara,

observasi, dan dokumentasi, diperoleh informasi bahwa pembinaan kinerja

guru melalui kegiatan supervisi akademik dan pendidikan dan pelatihan

terkait hal-hal yang dibutuhkan oleh guru dalam mengembangkan

profesinya.

1. Kegiatan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Salah satu tugas Kepala Sekolah adalah merencanakan

supervisi akademik. Agar Kepala Sekolah dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik, maka Kepala Sekolah harus memiliki

kompetensi membuat rencana program supervisi akademik.

Perencanaan supervisi merupakan pedoman bagi Kepala Sekolah untuk

memberikan arah pelaksanaan supervisi yang memuat tujuan dan

sasaran supervisi yaitu guru. Tujuan dari diadakannya supervisi adalah

agar guru mampu menjalankan tugasnya dan menjadi guru yang

profesional. Penelitian yang dilakukan di SD An-Nisaa membahas

mengenai pelaksanaan, teknik supervisi dan tindak lanjut supervisi

akademik. Berdasarkan temuan penelitian tersebut diketahui bahwa

tujuan supervisi akademik di SD An-Nisaa adalah memberikan

bantuan kepada guru-guru yang memerlukan pembinaan, tindak lanjut

maupun untuk perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah

(M.Romli, 11 Maret 2019) mengatakan bahwa pelaksanaan supervisi

akademik dilaksanakan minimal setahun dua kali yaitu pada semester

ganjil dan semester genap, biasanya dilaksanakan masing-masing

dipertengahan semester yang dilakukan oleh wakil kepala sekolah dan

juga yayasan.

Page 72: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

57

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi di

SD An-Nisaa sudah berjalan dengan baik, berdasarkan kajian teori

yang ada seorang supervisor harus memenuhi prinsip supervisi

akademik yaitu kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis,

berencana dan kontinu.

Selain pelaksanaan supervisi akademik seorang kepala Sekolah

harus mengerti dan paham dengan teknik dalam supervisi akademik

baik teknik bersifat individual, yaitu dengan teknik yang dilaksanakan

oleh seorang guru secara individual dan teknih yang bersifat

kelompok, yaitu teknik yang dilakukan untuk melayani lebih dari satu

orang.

a. Kunjungan Kelas

Supervisi merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan

kepala sekolah kepada guru untuk membantu memperbaiki situasi

pembelajaran agar para siswa dapat belajar lebih efektif dengan

prestasi belajar yang meningkat. Supervisi kunjungan kelas adalah

salah satu teknik supervisi yang dilakukan kepala sekolah dengan

cara mengunjungi kelas untuk mengamati secara langsung

bagaimana performa guru dalam pembelajaran serta membantu

meningkatkan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa

semakin baik. Proses pembelajaran (instruction) adalah kegiatan

yang dilakukan guru untuk membantu siswa belajar. Dalam proses

pembelajaran di kelas siswa dianggap telah belajar apabila tujuan

pelajaran yang dirumuskan (TPK) telah dikuasai oleh siswa. Peran

guru sangat besar dalam proses pembelajaran karena sebagai

penanggung jawab dan sebagai pengelola proses pembelajaran di

kelas. Kinerja Guru adalah hasil pekerjaan yang dikerjakan sesuai

dengan tuntutan profisi guru, yang ditunjukkan dengan

produktivitas kerja tinggi yang semakin lama semakin baik dan

bermutu.

Page 73: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

58

Kegiatan kunjungan kelas yang diadakan Kepala SD An-

Nisaa’ dilakukan rutin setiap bulannya, hal ini dilakukan untuk

memantau performa masing-masing guru dan mengkomunikasikan

kepada guru yang bersangkutan apabila dalam proses

pembelajaran menemui hambatan atau kendala. Sejauh ini

kegiatan kunjungan kelas dirasakan cukup efektif, hal ini

disampaikan oleh salah satu guru yaitu Ibu Warningsih selaku

guru kelas 5 SD. Beliau menyampaikan dengan adanya kunjungan

kelas ini cukup membantu, karena jikalau beliau menemukan

hambatan pada proses pembelajaran kepala sekolah memberikan

solusi terhadap masalah yang dihadapinya.6

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD

An-Nisa mengatakan bahwa teknik supervisi yang biasa dilakukan

dimulai dengan pembuatan program tahunan, silabus, RPP, lalu

kemudian diperiksa dan dilakukan penilaian dari salah satu item

tersebut. Kemudian ada teknik kunjungan kelas, yang mana guru

dipantau langsung ketika sedang mengajar, serta ada banyak poin-

poin yang dinilai dan setelah itu guru diberikan masukan agar pada

saat supervisi selanjutnya guru bisa menjalankan sesuai dengan

arahan sebelumnya. 7

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala Sekolah SD

An-Nisaa sudah melakukan teknik yang bersifat individual yaitu

dengan melakukan kunjungan Kelas sebagai supervisor yaitu

dengan melihat atau mengamati cara guru mengajar di Kelas

dengan tujuan untuk memperoleh data menganai keadaan

sebenarnya selama guru mengajar. Kunjugan kelas ini juga sangat

membantu guru untuk meningkatkan kualitas cara mengajar dan

belajar siswa ketika supervisor menemukan kekurangan pada guru

tersebut maka akan ada masukan yang diberikan oleh seorang

supervisor agar kedepannya kegiatan belajar dan mengajar menjadi

lebih baik lagi. Selain kunjungan kelas Kepala Sekolah SD An-

6 Hasil wawancara tertutup dengan Ibu Warningsih 7 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Muhammad Romli

Page 74: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

59

Nisaa juga melakukan metode percakan pribadi, hal ini sesuai

dengan kajian teori yang ada, yaitu seorang supervisor dan guru

melakukan pertemuan untuk membicarakan masalah-masalah yang

dihadapi guru dengan tujuan untuk memberikan kemungkinan

pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang

dihadapi, menumpuk dan mengabankan cara mengajar yang lebih

baik.

b. Kegiatan Rapat Guru

Adapun selain teknik bersifat individual kepala sekolah SD

An-Nisaa juga melakukan salah satu teknik Kelompok yaitu Rapat

guru, dimana pelaksanaan dan pengembangan kurikulum,

pembinaan atau tata laksana sekolah yang dijadikan materi rapat

dalam rangka kegiatan supervisi dengan tujuan untuk memberikan

bantuan kepada seluruh guru secara umum.

Selain teknik kunjungan kelas, teknik percakapan langsung

juga digunakan dimana kepala sekolah mengkomunikasikan

dengan guru terkait hambatan-hambatan apa yang sering dialami

guru pada saat mengemban tugasnya, lalu kepala sekolah

memberikan solusinya atas permasalahan yang dihadapi. Teknik

yang terakhir yaitu kepala sekolah melibatkan atau

mengikutsertakan guru dalam kegiatan rapat guru.8

Akan tetapi untuk menghasilkan hasil supervisi yang lebih

baik seorang kepala sekolah tidak hanya melakukan teknik

kelompok rapat guru saja, melainkan dengan mengadakan diskusi

kelompok, mengadakan penataran-penataran baik untuk guru-guru

bidang studi tertentu, metodologi pengajaran, serta penataran

tentang administrasi pendidikan, semua dapat menunjang

keberhasilan guru dan kepala sekolah dalam menciptakan sekolah

yang unggul dan kompetitif.

8 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Muhammad Romli

Page 75: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

60

Kegiatan rapat guru di SD An-Nisaa’ dilakukan secara rutin

setiap bulannya yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah.

Kegiatan rapat guru ini ditujukan untuk menginformasikan arah

dan kebijakan sekolah terbaru juga tentang program-program

kegiatan pembelajaran inovatif. Selain itu, memberi kesempatan

kepada guru untuk saling berinteraksi, serta saling bertukar ide

dalam mengatasi dan mengelola kesulitan dikelas. Serta kegiatan

rapat ini digunakan sebagai pengumuman hasil evaluasi kinerja

guru pada bulan lalu

serta memotivasi dan mengumumkan kinerja yang diharapkan pada

bulan yang akan mendatang.

Rapat guru juga diadakan rutin setiap semester dan setiap

tahun menjelang tahun ajaran baru sekolah. Berdasarkan hasil

wawancara yang saya lakukan, hampir semua guru di SD An-

Nisaa’ mengikuti kegiatan rapat ini. Salah satu gurunya yakni Ibu

Tuti Alawiyah selaku Guru Kelas, beliau menyampaikan bahwa

rutin mengikuti kegiatan rapat yang diselenggarakan di SD An-

Nisaa’.9 Dengan kegiatan rapat rutin ini diharapkan dapat

meningkatkan profesionalisme mereka sebagai guru dan sebagai

bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja atau performa mereka.

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara tertutup dengan

para guru SD An-Nisaa terkait dengan Supervisi Akademik kepala

sekolah dengan mengambil sample 12 guru yang diwawancarai

dengan hasil sebagai berikut :

9 Hasil wawancara tertutup dengan Ibu Tuti Alawiyah

Page 76: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

61

Tabel 4.2

Data Hasil Wawancara Tertutup Guru SD An-Nisaa’

Supervisi Akademik Kepala Sekolah

1 Kepala Sekolah bersama guru menetapkan waktu/jadwal

kegiatan supervisi 10 2 -

2

Kepala Sekolah bersedia melakukan penjadwalan ulang

kegiatan supervisi akademik ketika guru tidak bisa

melaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan

9 3 -

3 Saya merasa nyaman pada saat kepala sekolah

melakukan kunjungan kelas 6 5 1

4 Kepala Sekolah membawa instrumen ketika melakukan

supervisi akademik 10 2 -

5 Kepala Sekolah mengisi instrumen ketika melakukan

supervisi akademik 10 2 -

6

Kepala Sekolah membuat rekaman tertulis terhadap

peristiwa penting yang terjadi ketika melakukan

supervisi akademik

10 2 -

7 Kepala Sekolah melakukan analisis terhadap hasil

supervisi akademik 10 2 -

8

Kepala Sekolah menanyakan kesan guru terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada waktu di

supervisi

5 3 4

9 saya merasa memperoleh manfaat dari hasil supervisi

akademik Kepala Sekolah 6 5 1

10 Kepala Sekolah menyampaikan hasil supervisinya

kepada guru tentang apa yang telah di supervisi 5 3 4

11

Kepala Sekolah memberikan saran-saran

perbaikan/peningkatan pembelajaran sebagai tindak

lanjut supervisi

5 3 4

Berdasarkan hasil wawancara tertutup maka diperoleh data

sebagaimana terlampir ditabel atas yaitu Kepala Sekolah bersama

guru menetapkan waktu/jadwal kegiatan supervisi dengan nilai

tertinggi 10 (Selalu) hal ini berarti kepala sekolah selalu

melibatkan para guru dalam membuat perencanaan supervisi

akademik hal ini diperkuat berdasarkan Permendiknas no.39 tahun

2009 yang menyebutkan bahwa ruang lingkup supervisi akademik

meliputi : a) membina guru dalam merencanakan, melaksanakan

dan menilai proses pembelajaran, b) memantau pelaksanaan

standar isi, c) memantau pelaksanaan standar proses, d) memantau

Page 77: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

62

pelaksanaan standar kompetensi kelulusan, e) memantau

pelaksanaan standar tenaga pendidik dan f)memantau pelaksanaan

standar penilaian. Sedangkan untuk Kepala sekolah bersedia

melakukan penjadwalan ulang kegiatan supervisi akademik ketika

guru tidak bisa melaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan

mendapatkan hasil 9 (Selalu) dan hasil 3 (Sering) dalam artian

Kepala Sekolah selalu memberikan kesempatan bagi setiap guru

yang berhalangan untuk dilakukan supervisi akademik oleh Kepala

Sekolah guna untuk memperbaiki kekurangan guru yang

ditemukan saat dilakukannya supervisi akademik, pada point

selanjutnya guru merasakan nyaman pada saat Kepala Sekolah

melakukan kunjungan ke kelas yaitu dengan hasil tertinggi 6

(selalu), 5 (Sering), 1 (kadang) dalam artian banyak dari guru

merasakan nyaman atas kedatangan Kepala Sekolah dalam

kunjungan ke kelas, sedangkan adapula guru yang merasakan tidak

nyaman ketika Kepala Sekolah datang berkunjung ke kelas mereka.

Hal ini berdasarkan dari kajian teori tentang penilaian

teknik yang bersifat individual yaitu superivisor datang ke kelas

untuk melihat atau mengamati cara guru mengajar di kelas hal ini

dapat memperkuat bahwa Kepala Sekolah melakukan Supervisi

Akademik melalui teknik yang bersifat individual, selain

merasakan nyaman kepala sekolah juga membawa instrumen

ketika melakukan supervisi akademik, Kepala Sekolah mengisi

instrumen ketika melakukan supervisi akademik, kepala sekolah

membuat rekaman tertulis terhadap peristiwa penting yang terjadi

ketika melakukan supervisi akademik, dan kepala sekolah

melakukan analisis terhadap hasil supervisi akademik dari 4 point

tersebut mendapatkan hasil dengan nilai tertinggi 10 (Selalu), 2

(Sering) hal tersebut menyatakan bahwa Kepala Sekolah SD An-

Nisaa’ sudah melakukan supervisi akademik sesuai dengan tujuan

dan prinsip supervisi akademik yaitu supervisi akademik

Page 78: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

63

dilaksanakan untuk memonitor atau memantau proses belajar

mengajar di sekolah hal ini dapat dicapai dengan melakukan

kunjugan kelas selama jam belajar, berkomunikasi secara personal

dengan guru atau kolegannya, atau berkomunikasi dengan

beberapa siswa. Selain itu Kepala Sekolah An-Nisaa’ sudah

melakukan penilaian akademik sesuai dengan apa yang ada pada

teori yang ada yaitu dengan membawa instrumen penilaian sebagai

alat ukur sebagai acuan untuk menilai kinerja guru.

2. Pembinaan Kinerja Guru

Dengan menganalisis jawaban yang telah diberikan oleh

beberapa narasumber, mulai dari kepala sekolah dan guru, ternyata

pembinaan kinerja guru memiliki manfaat dan dampak yang positif.

Hal yang paling terasa ialah oleh guru itu sendiri, karena guru lah yang

memiliki dampak langsung dengan adanya pembinaan kinerja guru.

Menurut beberapa guru, dengan adanya pembinaan kinerja

guru sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalitas guru. Hal

ini dirasakan oleh salah satu guru di SD An-Nisaa’ yaitu Bu Maya

yang mana beliau merupakan tenaga pengajar Bahasa Inggris. Seperti

yang kita ketahui, bahwasanya pembinaan guru berarti serangkaian

usaha bantuan kepada guru terutama bantuan berwujud layanan

profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah dan

pengawas serta pembina lainnya, untuk meningkatkan proses dan hasil

belajar siswa.10 Maka dengan adanya pembinaan kinerja guru, terjadi

peningkatan kualitas guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, dengan diadakannya pembinaan seperti ini guru

dapat menerapkan apa yang mereka sudah dapat pada saat pelatihan

dalam setiap proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Dengan adanya pelatihan ini memberikan manfaat

10 Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), h.12

Page 79: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

64

bagi pengembangan profesi mereka sebagai guru. Pelatihan yang

diselenggarakan oleh Kepala SD An-Nisaa’ dalam rangka

meningkatkan kinerja guru antara lain pelatihan bahasa Inggris,

pelatihan Tahsin, serta diikutsertakan dalam kegiatan rapat guru.

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan Kepala SD An-

Nisaa’ ada beberapa kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam rangka

meningkatkan kinerja guru :

Ada beberapa program pembinaan yang sudah berjalan maupun

yang akan dilakukan secara berkala yang sudah direncanakan,

misalnya seperti supervisi yang sudah dilaksanakan ke semua guru,

pelatihan-pelatihan guru seperti pelatihan bahasa inggris, pelatihan

tahsin, lalu ada program HOTS (High Other Thinking Skill) yang

mana pelatihan ini ditujukan bagi guru untuk pembuatan soal-soal,

selain itu ada pula kegiatan rutinitas lainnya seperti rapat guru yang

dilakukan sebulan sekali, serta seminar-seminar di sekolah maupun

diluar sekolah yang mana disesuaikan dengan kebutuhan guru yang

akan dilakukan pembinaan. Pembinaan kinerja juga ditinjau dari

kedisiplinan guru berupa kehadiran dan persiapan kelas, karena disini

guru bukan hanya memiliki tugas untuk mengajar, melainkan juga

bagaimana guru dapat membuat murid-murid tertarik dan mencontoh

apa saja yang sudah diajarkan oleh guru.11

Dari hasil pemaparan tersebut dapat kita ketahui bahwasanya

pelatihan yang diselenggarakan dilaksanakan secara rutin dan

terencana. Hal ini dimaksudkan semata-mata untuk mengembangkan

profesionalitas guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Salah satu guru yang merasakan dengan adanya kegiatan

pelatihan yaitu Bu Nana selaku guru kelas 2, yang mana beliau

merasakan manfaat dari adanya kegiatan pelatihan yang

diselenggarakan oleh pihak sekolah. Bu Nana menerangkan

bahwasanya beliau mengikuti setiap kegiatan pelatihan, antara lain

pelatihan bahasa Inggris, pelatihan tahsin, serta pelatihan dan seminar

lainnya yang diselenggarakan.12 Namun ada guru yang kurang antusias

dengan pelatihan yang ada, hal ini terlihat dari kurangnya antusias

11 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Muhammad Romli 12 Hasil wawancara tertutup dengan Ibu Nana

Page 80: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

65

yang dirasakan.13 Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa

kepala sekolah disini menggunakan strategi dan metode yang

disesuaikan dengan kebutuhan guru itu sendiri. Pemilihan strategi dan

metode ini diperlukan guna pembinaan yang dilakukan tepat sasaran

dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Apabila ada hal yang

kurang sesuai dengan guru yang bersangkutan maka diperlukan

komunikasi antara kepala sekolah dengan guru itu sendiri, agar dapat

mengetahui kendala apa yang dirasakan pada saat pelatihan.

Pembinaan disini tidak berfokus pada guru itu sendiri,

melainkan bagaimana cara kepala sekolah untuk dapat melaksanakan

pembinaan dengan tepat sasaran dan berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan. Kepala sekolah disini melakukan cara supervisi klinis

yaitu kepala sekolah selaku supervisor mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap cara guru mengajar dan melaksanakan diskusi

balikan antara guru dan kepala sekolah. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh umpan balik terkait dengan apa saja yang dirasakan oleh

guru pada saat proses berlangsung, sehingga jika ditemukan kendala

dapat dicarikan solusi untuk memperbaikinya, serta apabila ada hal

positif yang dirasakan dapat dibagikan kepada guru yang lainnya yang

menemukan kesulitan.

Berdasarkan hasil wawancara, beberapa guru merasakan

dampak adanya kegiatan supervisi klinis yang dilakukan oleh Kepala

Sekolah disela-sela kegiatan pembinaan tersebut. Salah satu guru yang

merasakan manfaat tersebut ialah Ibu Darmaniarty selaku guru mata

pelajaran di SD An-Nisaa’, beliau menuturkan bahwasanya beliau

dengan kepala sekolah selalu mengkomunikasikan apabila menemui

hambatan dalam proses kegiatan pembelajaran. Selain itu, kepala

sekolah juga menanyakan terkait perkembangan/kemajuan yang telah

dicapai dalam mengemban tugas profesi sebagai guru.14 Hal ini

13 Hasil wawancara tertutup dengan Ibu Lisa 14 Hasil wawancara dengan Ibu Darmaniarty

Page 81: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

66

dilakukan agar kepala sekolah dapat memperoleh umpan balik terkait

proses pembinaan yang diselenggarakan, serta dapat menjadi bahan

evaluasi selanjutnya agar jauh lebih baik.

Dalam melakukan pembinaan kinerja guru pastinya ditemui

hambatan atau kendala pada saat pelaksanaannya. Hal ini diungkapkan

oleh Kepala SD An-Nisaa’ :

Selama ini hampir tidak ada hambatan yang berarti, guru dapat

mengikuti dan memahami program-program pembinaan yang sudah

ditetapkan sejak awal. Permasalahan yang biasa ditemukan hanya

masalah waktu atau kehadiran guru ketika sudah ada jadwal

pembinaan, guru yang bersangkutan tidak dapat hadir. Lalu solusi

yang bisa kami berikan yaitu penjadwalan ulang untuk dilakukan

pembinaan kembali.15

Dari pemaparan beliau dapat diketahui bahwasanya kendala

yang dirasakan yakni terkait dengan penjadwalan dari kegiatan

pembinaan itu sendiri, baik itu pelatihan atau seminar yang

dilaksanakan di luar ataupun di dalam sekolah. Hal yang bisa

dilakukan oleh kepala sekolah selaku supervisor yaitu dengan

penjadwalan ulang dengan masing-masing guru tersebut. Penjadwalan

ulang disini dilihat dari kegiatan pembinaan yang dilakukan. Apabila

diselenggarakan oleh pihak sekolah (intra) bisa saja dilakukan

penjadwalan sewaktu-waktu, namun bila dilakukan oleh pihak luar

maka akan dikonfirmasi terlebih dulu kepada pihak yang bersangkutan

terkait dengan guru yang tidak bisa hadir. Disini kepala sekolah

pastinya mencari jalan terbaik agar seluruh guru dapat merasakan

manfaat dari kegiatan pembinaan yang diselenggarakan.

Untuk memaksimalkan kegiatan pembinaan kinerja guru,

Kepala SD An-Nisaa’ memfasilitasi guru-guru dengan diadakannya

pelatihan agar meningkatkan performa atau kinerja mereka dalam

proses kegiatan pembelajaran. Berikut beberapa kegiatan pelatihan

yang diselenggarakan.

15 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Muhammad Romli

Page 82: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

67

a. Pelatihan Tahsin

Sebagai salah satu insitusi pendidikan islam, sudah

sepatutnya sumber daya manusianya terutama para tenaga pendidik

diberi bekal atau wawasan keislaman. Salah satu bentuk kegiatan

pembinaan yang disediakan oleh SD An-Nisaa’ yaitu pelatihan

tahsin. Tahsin sendiri yaitu suatu metode menyempurnakan

pengucapan huruf-huruf Al-Qur’an. Tujuan dari adanya pelatihan

tahsin ini yaitu agar guru dapat menyempurnakan pembacaan Al-

Qu’ran sesuai dengan kaidah bacaan tajwid dan agar

menghindarkan diri dari kesalahan bacaan Al-Qur’an. Selain itu,

apabila guru sudah dinilai baik dalam mengimplementasikan

metode tahsin ini, diharapkan mereka dapat mengajarkan kepada

peserta lainnya yang belum paham, sehingga adanya transfer ilmu

antara guru yang satu dengan guru yang lainnya, dan ilmu yang

didapatkan jauh lebih bermanfaat.

Pelatihan tahsin ini diadakan setiap 2 kali setiap bulannya

dan pengajarnya yaitu dari pihak SD An-Nisaa’ sendiri, dan waktu

pelaksanaannya bergantian dengan pelatihan bahasa inggris.

Metode pengajaran yang diterapkan yaitu ceramah dan tanya

jawab. Pada saat proses pembelajaran, guru didampingi oleh

pelatih pada saat praktik membaca satu per satu. Biasanya setelah

diadakan pelatihan, pada hari yang bersamaan juga dilaksanakan

evaluasi dari kegiatan tersebut. Evaluasi yang diadakan yaitu guru

mencoba membaca ayat pada Al-Qur’an satu persatu. Penentuan

ayat biasanya disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas,

sehingga ada korelasi antara materi dan bacaan yang dibaca. Guru

juga diberikan modul materi tersendiri, hal ini dimaksudkan agar

mereka dapat mempelajarinya secara terus-menerus dan

mempermudah pada saat pelatihan sedang berlangsung.

Dengan diadakannya pelatihan tahsin ini, banyak guru yang

merasakan manfaat dari adanya pelatihan ini. Salah satu guru yang

Page 83: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

68

merasakan manfaatnya yaitu Bapak Nur Rokhmad selaku Guru

Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD An-Nisaa’. Beliau

merasakan manfaat dari adanya pelatihan ini, meskipun beliau

memang merupakan guru pengampu pelajaran Pendidikan Agama

Islam namun dengan diadakannya pelatihan ini, wawasan beliau

semakin berkembang dan mampu meningkatkan serta mengasah

kemampuan beliau dalam pengucapan bacaan Al-Qur’an.16

Pelatihan tahsin di SD An-Nisaa’ dinilai sudah berhasil

dilakukan kepada guru-guru dikarenakan antusias yang besar dan

respon positif dari mereka. Diharapkan pelatihan tahsin ini dapat

terus diadakan secara berkelanjutan dan tidak hanya diadakan

selama 2 kali setiap bulannya. Sebab pelatihan tahsin ini salah satu

pelatihan yang diminati oleh guru-guru di SD An-Nisaa’. Selain

itu, baiknya pelatihan tahsin ini mengundang pengajar dari pihak

luar, karena pelatihan yang sedang berjalan sekarang ini masih

diajar oleh guru yang mengajar di SD An-Nisaa’. Alangkah

baiknya agar guru merasakan suasana pembelajaran yang baru,

sewaktu-waktu dapat mengundang pengajar dari luar sekolah.

b. Pelatihan Bahasa Inggris

Seiring tumbuhnya peradaban baru dalam pengembangan

pengetahuan dan teknologi, maka perlu ditekankan bahwa

komunikasi adalah hal terpenting yang paling mendasar. Tentu saja

dalam memberikan pengertian dan pemahaman kita dituntut

mampu mengikuti perubahan jaman dengan tidak berpangku pada

kebiasaan. Kita dituntut berbenah dan berubah dengan cerdas

dalam artian dapat menginterprestasikan diri dengan terus belajar

terutama Bahasa Inggris. Sesuai dengan misi dari SD An-Nisaa’

yaitu menyediakan SDM handal yang High Quality yang mengarah

pada kinerja world class, berkualitas di bidangnya, berkarakter

16 Hasil Wawancara Tertutup, Bapak Nur Rokhmad

Page 84: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

69

kuat, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa internasional, maka

pihak sekolah pun menyediakan pembinaan bagi gurunya yaitu

berupa pelatihan bahasa inggris. Bahasa inggris merupakan bahasa

yang sudah disepakati sebagai bahasa internasional yang hampir

digunakan di seluruh dunia. Mempelajari bahasa inggris di era

globalisasi saat ini merupakan hal yang penting guna bekal

melewati tantangan berat di era pendidikan saat ini.

Waktu pelatihan bahasa inggris yang diselenggarakan di

SD An-Nisaa’ sama seperti pelatihan tahsin yaitu 2 kali setiap

bulannya dan durasi setiap pertemuannya yaitu 2 jam. Pengajar

yang melatih guru-guru dalam pelatihan bahasa inggris yaitu guru

yang berasal dari SD An-Nisaa’ sendiri yang sudah memiliki

kemampuan dibidangnya. Metode yang digunakan dalam pelatihan

sendiri yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Metode

tersebut digunakan agar guru jauh lebih memahami dan mengerti

penggunaan bahasa inggris terutama agar guru dapat

berkomunikasi dengan baik dan benar. Disetiap akhir

pembelajaran, pelatih mengevaluasi apa saja yang sudah dipelajari

dengan mereview ulang materi yang sudah diberikan. Sama halnya

dengan pelatihan tahsin, guru juga dibekali dengan modul

pembelajaran agar mereka dapat mempelajari lebih mudah.

Namun tidak seperti pelatihan tahsin, pelatihan bahasa

inggris ini meskipun dirasa manfaatnya sungguh besar tetapi ada

sebagian guru yang tidak merasakan hal yang serupa. Bapak

Samsuri selaku guru Al-Qur’an di SD An-Nisaa’ memaparkan

bahwasanya beliau kurang merasakan manfaat dari pelatihan

bahasa inggris.17 Hal ini bisa dikarenakan waktu pelaksanaannya

yang kurang dan penyampaian materi yang sulit dicerna. Oleh

karena itu, perlu adanya pembawaan materi yang semenarik

17 Hasil wawancara tertutup dengan Bapak Samsuri

Page 85: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

70

mungkin dari si pelatih itu sendiri, sehingga guru-guru lebih mudah

untuk menangkan materi pembelajaran bahasa inggris.

Secara keseluruhan untuk pelatihan bahasa inggris dinilai

kurang begitu efektif dilakukan. Perlu adanya evaluasi dari

pelatihan bahasa inggris, mungkin dari segi metode yang diajarkan

harus lebih bervariatif sehingga guru tidak mengalami kejenuhan

pada saat proses pembelajaran. Selain itu, pihak sekolah mungkin

dapat mengundang pihak dari luar sekolah ataupun sewaktu-waktu

dapat mengundang Native Speaker sehingga guru dapat secara

langsung mempraktikkan berkomunikasi langsung dengan orang

asing dan guru semakin antusias untuk mempelajari bahasa inggris.

Pelatihan bahasa inggris perlu ditingkatkan sebab sebagai salah

satu penunjang aktivitas keseharian guru dalam melaksanakan

tugasnya sekaligus upaya meningkatkan kompetensi dan

profesionalisme guru.

Page 86: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah di SD An-Nisaa’ adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan kinerja guru di SD An-Nisaa’ dilaksanakan melalui

beberapa kegiatan yang dilakukan secara berkala dan sudah terencana.

Pembinaan yang rutin dilakukan antara lain pelatihan tahsin dan

pelatihan bahasa inggris.

2. Kegiatan supervisi akademik kepala sekolah yang dilakukan dalam

rangka pembinaan kinerja guru antara lain kunjungan kelas dan rapat

guru. Dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik, kepala

sekolah menetapkan penjadwalan supervisi, melakukan kunjungan

kepada guru yang hendak disupervisi, melakukan analisa, mengisi

instrumen, serta menerima masukan dari guru atas kegiatan supervisi

yang dilaksanakan. Dari hasil kesimpulan di atas dapat dirumuskan

teori bahwa pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah di SD An-Nisaa’ berhasil dilakukan dengan

adanya beberapa kegiatan serta pelatihan yang dilaksanakan secara

rutin oleh pihak sekolah. Selain itu, membangun kerjasama serta

komunikasi antara guru dengan kepala sekolah merupakan hal yang

menunjang agar kegiatan pembinaan kinerja guru dapat berjalan

dengan efektif.

Page 87: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

72

B. Saran

Berdasarkan paparan dan kesimpulan tersebut, maka penulis

menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk

kedepannya agar pembinaan kinerja guru melalui kegiatan supervisi

akademik kepala sekolah berjalan secara maksimal, antara lain :

1. Kepala sekolah harus mencari ide yang kreatif dan pendekatan yang

berbeda pada saat melakukan kegiatan supervisi agar guru pada saat

disupervisi tidak seperti diawasi dan guru jauh lebih terbuka terhadap

kendala yang dirasakan pada saat proses pembelajaran.

2. Kegiatan pembinaan yang diselenggarakan harus lebih bervariatif lagi,

hal ini dilakukan agar guru tidak mudah jenuh dan meningkatkan

antusias guru-guru pada saat menghadirinya.

3. Memberikan reward terhadap guru yang ikut serta dan aktif pada saat

proses kegiatan pembinaan berlangsung, sehingga menstimulus guru

lain untuk dapat antusias menghadiri kegiatan pembinaan yang

diselenggarakan.

Page 88: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

73

DAFTAR PUSTAKA

Aedi, Nur. Pengawasan pendidikan tinjauan teori dan praktik. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2014.

Alimin. Analisis Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam SMP di

Tarakan. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Ashsiddiqi, M. Hasbi. Kompetensi Sosial Guru dalam Pembelajaran dan

Pengembangannya. Artikel Ta’dib, 2012.

Bustami. Strategi Supervisor dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru MIN di

Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jurnal. 2014.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Drajat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Imron, Ali. Pembinaan Guru Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya, 1995.

Lailatussaadah, Upaya Peningkatan Kinerja Guru. Jurnal Intelektualita. 2015.

Malayu, H. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. Perencanaan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004.

Nurutami, Adman Rizkiana. Kompetensi Profesional Guru Sebagai Determinan

Terhadap Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen

Perkantoran. 2016.

Pristiawaty, Endang. Kompetensi Profesional Guru yang Bersertifikat dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa, Medan.

Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005.

Page 89: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

74

Putri Andriani, Anisha. “Pembinaan Profesional oleh Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Depok

Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”, Skripsi pada

Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, h. 46, tidak publikasikan

Putri Balqis, Nasir Usman, Sakdiah Ibrahim. Kompetensi Pedagogik Guru Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada SMPN 3 Ingin Jaya

Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2014.

Rohman, Miftahur. Problematika Guru dan Dosen dalam Sistem Pendidikan

Nasional. Jurnal, 2016.

Sagala, Syaiful. Administrasi pendidikan kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2012.

Sahertian, Piet A. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Sahertian, Piet A. Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Sarimaya, Farida. Sertifikasi Guru Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Bandung: CV

Yrama Widya. 2008.

Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama

Sepriadi dan Syarwani Ahmad. Pengaruh Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Akademik terhadap Kinerja Guru di SMK PGRI Tanjung Raja. Jurnal

Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan. 2017.

Suharsaputra, Uhar. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama,

2010.

Supardi, Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen.

Page 90: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

76

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH

1. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai kinerja para guru yang ada di SD An-

Nisaa’?

2. Apa sajakah program pembinaan kinerja guru yang diterapkan di SD An-

Nisaa’?

3. Selaku Kepala Sekolah, apa strategi serta metode yang diterapkan dalam

melaksanakan program pembinaan kinerja guru?

4. Selama melakukan pembinaan kinerja guru, apa sajakah kendala atau hambatan

yang dihadapi? Serta bagaimana solusinya?

5. Bagaimana tanggapan Bapak dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik

yang dipantau langsung oleh Bapak selaku Kepala Sekolah dalam kaitannya

dengan pembinaan kinerja guru?

6. Apa teknik supervisi akademik Kepala Sekolah yang diterapkan oleh Bapak

dalam kaitannya dengan pembinaan kinerja guru di SD An-Nisaa’?

7. Apa saja kegiatan pembinaan kinerja guru yang dilakukan yang berhubungan

dengan:

8. Apakah menurut Bapak sejauh ini kegiatan pembinaan kinerja guru melalui

kegiatan supervisi akademik Kepala Sekolah sudah berjalan sesuai dengan yang

diharapkan?

9. Apa harapan Bapak kedepan terkait kinerja guru di SD An-Nisaa’ dan adakah

rencana untuk pembuatan program pembinaan yang terbaru yang akan

diterapkan di SD An-Nisaa’?

Page 92: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

77

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

GURU

No. Pernyataan SL SR KD TP

A Pembinaan Kinerja Guru

1 Saya merasakan manfaat dari pelatihan bahasa inggris

2 Saya merasakan manfaat dari pelatihan tahsin

3 Saya mengikuti setiap pelatihan yang diselenggarakan

oleh sekolah

4 Saya mengikuti kegiatan rapat guru

5 Saya mengikuti kegiatan seminar yang dianjurkan oleh

Kepala Sekolah

6

Kegiatan pembinaan kierja guru yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah memberi manfaat bagi pengembanga

profesi saya sebagai guru

7 Setiap pelatihan yang saya ikuti saya terapkan dalam

proses pembelajara

8 Seluruh program pembinaan yang disenggarakan sekolah

bermanfaat bagi pngembangan profesionalitas guru

9 Saya berkomunikasi dengan Kepala Sekolah bila

menemui hambatan dalam kegiatan pembelajaran

10 Kepala sekolah memberi solusi terhadap permasalahan

pembelajaran yang saya hadapi

11 Solusi yang diberikan Kepala Sekolah berdampak positif

bagi peningkata kinerja saya

12 Setiap semester Kepala Sekolah mengadakan evaluasi

terkait dengan kinerja guru

13 Saya menerima kritik/saran dari Kepala Sekolah dengan

senang hati

14 Kepala Sekolah menanyakan perkembangan/kemajuan

yang telah saya capai dalam mengemban tugas profesi

B Supervisi Akademik Kepala Sekolah

15 Kepala Sekolah bersama guru menetapkan waktu/jadwal

kegiatan supervisi

16

Kepala Sekolah bersedia melakukan penjadwalan ulang

kegiatan supervisi akademik ketika guru tidak bisa

melaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan

17 Saya merasa nyaman pada saat kepala sekolah

melakukan kunjungan kelas

Page 93: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

78

18 Kepala Sekolah membawa instrumen ketika melakukan

supervisi akademik

19 Kepala Sekolah mengisi instrumen ketika melakukan

supervisi akademik

20

Kepala Sekolah membuat rekaman tertulis terhadap

peristiwa penting yang terjadi ketika melakukan

supervisi akademik

21 Kepala Sekolah melakukan analisis terhadap hasil

supervisi akademik

22

Kepala Sekolah menanyakan kesan guru terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada waktu di

supervisi

23 saya merasa memperoleh manfaat dari hasil supervisi

akademik Kepala Sekolah

24 Kepala Sekolah menyampaikan hasil supervisinya

kepada guru tentang apa yang telah di supervisi

25

Kepala Sekolah memberikan saran-saran

perbaikan/peningkatan pembelajaran sebagai tindak

lanjut supervisi

Page 94: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

79

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 11 Maret 2019

Interviewee : Muhammad Romli, M. Pd

Jabatan : Kepala SD An-Nisaa’

Waktu : 10.30 WIB

Tempat : Ruang Kepala SD An-Nisaa’

Pokok Pembicaraan

1. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai kinerja para guru yang ada di

SD An-Nisaa’?

Jawaban: Kinerja guru saat ini sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan

program pembinaan kinerja yang telah dilakukan oleh pihak sekolah dalam

waktu satu setengah semester.

2. Apa sajakah program pembinaan kinerja guru yang diterapkan di SD

An-Nisaa’?

Jawaban: Ada beberapa program pembinaan yang sudah berjalan maupun

yang akan dilakukan secara berkala yang sudah direncanakan, misalnya

seperti supervisi yang sudah dilaksanakan ke semua guru, pelatihan-pelatihan

guru seperti pelatihan bahasa inggris, pelatihan tahsin, lalu ada program

HOTS (High Other Thinking Skill) yang mana pelatihan ini ditujukan bagi

guru untuk pembuatan soal-soal, selain itu ada pula kegiatan rutinitas lainnya

seperti rapat guru yang dilakukan sebulan sekali, serta seminar-seminar di

sekolah maupun diluar sekolah yang mana disesuaikan dengan kebutuhan guru

yang akan dilakukan pembinaan. Pembinaan kinerja juga ditinjau dari

kedisiplinan guru berupa kehadiran dan persiapan kelas, karena disini guru

bukan hanya memiliki tugas untuk mengajar, melainkan juga bagaimana guru

dapat membuat murid-murid tertarik dan mencontoh apa saja yang sudah

diajarkan oleh guru.

Page 95: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

80

3. Selaku Kepala Sekolah, apa strategi serta metode yang diterapkan dalam

melaksanakan program pembinaan kinerja guru?

Jawaban: Strategi dan metode sudah dipersiapkan sejak awal semester sesuai

dengan kebutuhan. Saya selaku kepala sekolah pun tidak sendiri dalam

menetapkan strategi dan metode pembinaan yang akan digunakan, tetapi

dibantu oleh yayasan, wakil kepala sekolah dan guru itu sendiri. Penerapan

yang dilakukan, seperti pelatihan berjenjang, pembinaan internal, rapat guru,

seminar-seminar, dan lain sebagainya.

4. Selama melakukan pembinaan kinerja guru, apa sajakah kendala atau

hambatan yang dihadapi? Serta bagaimana solusinya?

Jawaban: Selama ini hampir tidak ada hambatan yang berarti, guru dapat

mengikuti dan memahami program-program pembinaan yang sudah

ditetapkan sejak awal. Permasalahan yang biasa ditemukan hanya masalah

waktu atau kehadiran guru ketika sudah ada jadwal pembinaan, guru yang

bersangkutan tidak dapat hadir. Lalu solusi yang bisa kami berikan yaitu

penjadwalan ulang untuk dilakukan pembinaan kembali.

5. Bagaimana tanggapan Bapak dalam melaksanakan kegiatan supervisi

akademik yang dipantau langsung oleh Bapak selaku Kepala Sekolah

dalam kaitannya dengan pembinaan kinerja guru?

Jawaban: Pelaksanaan supervisi akademik sudah berjalan dengan baik, hal ini

dikarenakan supervisi dilaksanakan minimal setahun dua kali yaitu pada

semester ganjil dan semester genap, biasanya dilaksanakan masing-masing

dipertengahan semester. Pelaksanaan supervisi tidak hanya dilakukan oleh

saya sendiri, melainkan bersama-sama dengan wakil kepala sekolah dan

yayasan.

Page 96: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

81

6. Apa teknik supervisi akademik Kepala Sekolah yang diterapkan oleh

Bapak dalam kaitannya dengan pembinaan kinerja guru di SD An-

Nisaa’?

Jawaban: Teknik supervisi yang biasa dilakukan dimulai dengan pembuatan

program tahunan, silabus, RPP, lalu kemudian diperiksa dan dilakukan

penilaian dari salah satu item tersebut. Kemudian ada yang dinamakan teknik

kunjungan kelas, yang mana guru dipantau langsung ketika sedang mengajar,

serta ada banyak poin-poin yang dinilai dan setelah itu guru diberikan

masukan agar pada saat supervisi selanjutnya guru bisa menjalankan sesuai

dengan arahan sebelumnya. Pada saat penilaian supervisi akademik, kepala

sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah atau yayasan untuk menilai item-

item tersebut. Teknik selanjutnya yaitu percakapan langsung dengan guru,

dimana kepala sekolah mengkomunikasikan dengan guru terkait hambatan-

hambatan apa yang sering dialami guru pada saat mengemban tugasnya, lalu

kepala sekolah memberikan solusinya atas permasalahan yang dihadapi.

Teknik yang terakhir yaitu kepala sekolah melibatkan atau mengikutsertakan

guru dalam kegiatan rapat guru.

7. Apa saja kegiatan pembinaan kinerja guru yang dilakukan yang

berhubungan dengan:

a. Pengembangan perangkat pembelajaran;

Pembuatan silabus dan RPP

b. Pengembangan metode pembelajaran;

ada

c. Pengembangan media pembelajaran untuk guru;

ada

d. Pengembangan bahan ajar;

Pembuatan power point dengan melibatkan langsung pihak yang kompeten

dibidangnya (tim IT)

e. Pengembangan penilaian Tes dan Non Tes;

Ada,

Page 97: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

82

f. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Saintifik;

Ada, karna kurikulum 2013 mesti menggunakan metode saintifik.

Intinya pembinaan ini semua memang dilakukan, baik dari sekolah

maupun dari luar sekolah

8. Apakah menurut Bapak sejauh ini kegiatan pembinaan kinerja guru

melalui kegiatan supervisi akademik Kepala Sekolah sudah berjalan

sesuai dengan yang diharapkan?

Jawaban: Kegiatan pembinaan sudah berjalan dengan baik, namun harus tetap

disempurnakan mengikuti kebutuhan yang ada.

9. Apa harapan Bapak kedepan terkait kinerja guru di SD An-Nisaa’ dan

adakah rencana untuk pembuatan program pembinaan yang terbaru

yang akan diterapkan di SD An-Nisaa’?

Jawaban: Harapan saya terkait dengan pembinaan kinerja ini semakin kedepan

semakin meningkat dan semakin baik, serta disesuaikan dengan kebutuhan

guru yang akan dilakukan pembinaan. Karena diakhir semester pasti diadakan

evaluasi terkait dengan kinerja guru itu sendiri. Selain itu, saya memiliki

rencana untuk terus meng-upgrade setiap program yang ada dan disesuaikan

dengan kebutuhan. Belum lagi ini kami mengajak guru untuk refreshing, yang

mana kegiatannya antara lain tim building dan outing. Kami juga

mengikutsertaka guru dalam game kebersamaan, mendatangkan motivator

juga, sehingga pembinaan dilakukan tidak hanya dikelas atau sekolah namun

juga perlu keluar, jadi sambil refreshing juga sambil belajar atau melakukan

pembinaan

Page 98: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

83

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Kepala Sekolah Penulis

Muhammad Romli, M. Pd Edwian Ramadhan

Page 99: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

84

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

GURU

Page 100: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

85

Page 101: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

86

Page 102: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

87

Page 103: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

88

Page 104: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

89

Page 105: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

90

Page 106: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

91

Page 107: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

92

Page 108: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

93

Page 109: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

94

Page 110: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

95

Page 111: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

96

Page 112: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

97

Page 113: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

98

Page 114: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

99

Page 115: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

100

Page 116: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

101

Page 117: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

102

Page 118: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

103

Page 119: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

104

Page 120: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

105

Page 121: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

106

Page 122: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

107

Page 123: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

108

Page 124: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

109

Lampiran 5

DATA TENAGA PENDIDIK

SD AN-NISAA’

NO NAMA LENGKAP STTS LULUSAN TMT JABATAN

1 Rina Fajarwati, S.P GTY S1 Sosial Ekonomi Pertanian 5/2/2001 Guru Kelas

2 Siti Rohimah, S.Ag GTY S1 Pendidikan Agama Islam 6/8/2001 Waka. Kurikulum

3 Yanti Rismayanti, S.Hut GTY S1 Manajemen Hutan 1/10/2002 Waka. Kurikulum

4 Tuti Alawiyah, S.Pd GTY S1 PBSI 1/7/1999 Guru Kelas 1

5 Asmanah, S.Ag GTY S1 Pendidikan Agama Islam 1/7/1999 Guru Kelas 2

6 Shanti Hayuningtyas, S.Si GTY S1 F.Mipa 1/1/2000

7 Dewi Sulistyowati, S.Kom GTY S1 Manajemen Informatika 1/4/2000 Guru Kelas 4

8 Devi Lorela, S.P GTY S1 Agronomi 1/10/2000 Waka. Kesiswaan/

Guru Kelas 3

9 Diana, S.Pd GTY S1 Pendidikan Bahasa

Inggris 1/3/2001 Guru Pendamping

10 Warningsih, S.Si GTY S1 Kimia 5/2/2001 Guru Kelas 5

11 Aminah, S.E, M.Pd GTY S2 Pendidikan 1/5/2001 Guru Pendamping

Kelas 2

12 Ahmad Arudin, S.E GTY S1 Manajemen Keuangan 1/2/2006 Guru Kelas 4

13 Dadan Wahyu A, S.Pd GTY S1 Pendidikan Teknik

Bangunan 21/08/2000 Guru Kelas 6

14 Erna Nurliati, M.A GTY S2 Hukum Islam 5/11/2001 Guru Kelas 1

15 Dewi Febiyani, S.Sos GTY S1 Sosiologi 1/12/2003 Guru Agama Islam

16 Mediasari, S.Pd GTY S1 Pendidikan Teknik

Bangunan 1/10/2002 Guru Kelas 3

17 M. Sri Lestari, S.Si GTY S1 Biologi 1/12/2003 Guru Kelas 5

18 Meida, S.Pd GTY S1 Pendidikan Teknik

Elektro 1/3/2004 Guru Kelas 1

19 Nuria Agustin, drh GTY S1 Kedokteran Hewan 1/10/2004 Guru Kelas 4

20 Ungu Rosanti, S.H GTY S1 Ilmu Hukum 12/12/2006 Guru Pendamping

Kelas 3

21 Yeni Farhati, S.Pd GTY S1 Pendidikan Teknik

Elektro 14/01/2005 Guru Kelas 6

22 Yunita Damayanti, S.E GTY S1 Ekonomi Akuntansi 7/6/2005 Guru Kelas 2

23 Muhana S.Pd GTY S1 PGSD 18/07/2005 Guru Al-Quran

24 Syamsuri S. Ag GTT S1 Pendidikan Agama Islam Guru Al-Quran

25 Anas Aminudin, S.T GTY S1 Teknik Elektro 30/08/2005 Guru Kelas 3

26 Sumiati, S.Pd GTY S1 Pendidikan Bahasa

Inggris 3/12/2005

Guru Bahasa

Inggris

Page 125: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

110

27 Suparno, S.Pd.I GTY S1 Pendidikan Agama Islam 1/2/2006 Guru Pendamping

Kelas 5

28 Syarif Hidayatullah, S.Pd.I GTY S1 Pendidikan Agama Islam 10/8/2006 Guru Agama Islam

29 Ade Gunawan, S.Si GTY S1 Dirasat Islamiyah 1/10/2006 Guru Al-Quran

30 Disa Miltasia, S.Pd GTY S1 Pendidikan Bahasa

Inggris 4/10/2006

Guru Bahasa

Inggris

31 Darmaniarti, S.Kom GTY S1 Teknik Informatika 8/11/2006 Guru Komputer

32 Ahmad Fatoni, S.Pd GTT S1 Pendidikan Guru Pendamping

33 Nur Rochmad. S.Ag GTY S1 Pendidikan Agama Islam 6/9/2007 Guru Agama Islam

34 Fatmalisah, S.T GTY S1 Teknik Informatika 6/2/2008 Guru Komputer

35 Farah Anugrahaniah, S.Sos GTY S1 FISIP 24/12/2008 Guru Pendamping

Kelas 6

36 Anengsih, S.Pd GTT S1 Pendidikan Matematika Guru Pendamping

Kelas 2

37 Tata S.Pd GTT S1 Pendidikan Guru Pendamping

Kelas 4

38 Rika Herawati, S.P GTY S1 Pertanian 5/6/2009 Guru Pendamping

Kelas 6

39 Salahudin, S.Pd GTY S1 Pendidikan Olahraga 1/12/2009 Guru Olahraga

40 Mayadewi Ruswaningsih,

S.S GTY S1 Sastra Inggris 1/2/2010

Guru Bahasa

Inggris

41 Rista, S.Pd GTT S1 Pendidikan Guru Pendamping

Kelas 4

42 Yuni Handayani, S.Pd.I GTY S1 Manajemen Pendidikan 1/4/2011 Guru Pendamping

Kelas 5

43 Sutino, S.E GTY S1 Ekonomi Manajemen 1/4/2011

44 Iwan Satibi, S.Psi GTY S1 Psikologi Pendidikan 11/5/2011 Guru Pendamping

Kelas 2

45 Anin, S.Pd GTY S1 Pendidikan Matematika Guru Pendamping

Kelas 4

46 Hari Lenna Puspita Sari,

S.Pd GTY

S1 Pendidikan Bahasa

Inggris 1/12/2011

Guru Pendamping

Kelas 6

47 Herawati, S.Pd GTY S1 PGSD 1/6/2011 Guru Pendamping

Kelas 3

48 Oman Rochmana, S.Pd GTY S1 Pendidikan Seni Musik 30/11/1998 Guru Musik

49 Drs. Agus Wihendri GTT S1 Pendidikan Musik Guru Musik

50 Aliza Yulinda, S.Pd GTT S1 Pendidikan Bahasa

Inggris

Guru Bahasa

Inggris

51 Susi Susana S.E GTT S1 Ekonomi

Page 126: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

112

Lampiran 6

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 127: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

113

Lampiran 7

SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN

Page 128: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

114

Lampiran 8

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 129: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

115

Lampiran 9

Dokumentasi Kegiatan Penelitian

1. Penulis bersama Kepala Sekolah dan Guru

Page 130: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

116

2. Foto Pelatihan Bahasa Inggris

Page 131: PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45409/1/EDWIAN...PEMBINAAN KINERJA GURU MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK

117

3. Foto Pelatihan Tahsin