pembinaan karakter

Upload: m-yusuf-wahyudi

Post on 03-Mar-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi tentang pembinaan karakter yang diambil dari berbagai sumber

TRANSCRIPT

PEMBINAAN KARAKTERDISMK NEGERI 1 BINUANGPembentukan karakter merupakan salah satu Tujuan Pendidikan Nasional. UU Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 menyatakan bahwa diantara Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Ini dimaksudkan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas tetapi juga berkepribadian atau berkarakter (intelligence plus character). Ada 18 nilai Pendidikan Karaker Bangsa yang tercantum dalam pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional 2010, yaitu religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social dan tanggung jawab.Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan IQ (Intelligence Quotient) tetapi juga kecerdasan emosional (Emotional Quotient). Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan agar lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.Sebagai upaya memberikan pengalaman pembinaan kepada para siswa agar lebih disiplin, bertanggung jawab, mandiri dan berprilaku baik, serta untuk menunjang kompetensi akademis, maka diwajibkan bagi seluruh siswa siswi untuk mengikuti pelatihan pembinaan di RESIMEN INDUK DAERAH MILITER IX UDAYANA , SEKOLAH CALON TAMTAMA (SECATA) tanggal 21 Maret sampai dengan 23 Maret. Bertempat di Lapangan Hitam SECATA, kegiatan berlangsung dari pukul 07.00 hingga 11.00 wita. Sebagai pelatih selama 3 hari itu diantaranya adalah Kapten Inf Gerson Henuk, Kapten Inf L. M. Syukur S.ag dan di dukung beberapa Instruktur SECATA. Di setiap kegiatan selalu ditanamkan kedisiplinan, sikap mental positif, dan lain-lain sesuai jadwal kegitan.Semoga dengan penerapan program ini siswa siswi SMK N 3 Singaraja nantinya akan menjadi generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.

Itulah,PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA BAGI SISWA SISWI SMK N3 SINGARAJA- mudah-mudahan bermanfaat bagi wawasan kita semua :) - See more at: http://esemka-smk.blogspot.com/2014/04/pembentukan-karakter-bangsa-bagi-siswa.html#sthash.5YPCY9Oa.dpuf

Pembinaan Karakter Bangsa dan Bela Negara Bagi Siswa/i SMK Negeri/Swasta Se-Kota JambiDiposting OlehSMKN 2 Kota Jambi|Berita Umum| Minggu, 26 Januari 2014 - 10:37:48 WIB

Pada hari Sabtu kemarin tanggal 25 Januari 2014 tepatnya di SMK Negeri 2 Kota Jambi yang terletak di Jalan Gelatik Pasir Putih, Jambi Selatan telah dibuka secara resmi Penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa dan Bela Negara oleh Kepala SMK Negeri 2 Kota Jambi. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 25 s/d 27 Januari 2014 dan diikuti oleh perwakilan dari semua SMK negeri dan swasta di Kota Jambi yang semuanya berjumlah 50 orang peserta yang akan diisi oleh pemateri dari TNI, Departemen Agama, BPKP, PT Askes dan guru. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk kader yang memiliki sikap, perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, tangguh, serta berakhlak mulia, memiliki kesadaran bela negara yang berkemampuan, berketerampilan serta berkualifikasi instruktur sebagai teladan dan penguat moral bagi peerta didik dan lingkungannya. Setelah mengikuti kegiatan ini para peserta diharapkan mampu :1. Taat beragama dan patuh pada peraturan yang berlaku2. Menghayati dan mengimplementasikan integritas kepribadian sebagai wujud kewaspadaan terhadap kepentingan bangsa dan negara.3. Kepemimpinan dan bekerjasama dalam membina peserta didik dan lingkungannya.4. Dasar kepelatihan dan mampu memelihara kondisi jasmani.5. Disiplin, jujur, kreatif, inovatif, dan memiliki komitmen serta bertanggung jawab.6. Berjiwa patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Siswa SMK se-Sultra Ikuti Pembinaan Karakter

Siswa SMK se-Sultra saat mengikuti latihan.

"Ini dirancang untuk membentuk sikap mereka. Sebagaimana kita melihat fenomena saat ini kelihatan anak-anak kita sudah kurang menghargai sesamanya yang lebih tua, sehingga kami berharap dapat menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai," imbuhnya.Demikian pula disampaikan Komandan Pangkalan TNI Angkatan laut Kendari, Yuwono, bahwa dengan kegiatan pembinaan karakter akan membangun pola pikir kritis, positif, analitis, dan dinamis dalam menumbuhkembangkan sikap kerja sama. Selain itu dapat melahirkan sikap saling menghormati, toleransi disiplin, tanggung jawab, mandiri dan rasa kebangsaan sehingga dapat berperan aktif bagi pembangunan di masa mendatang."Dengan pelatihan Karakter dan kepramukaan, dapat menghasilkan siswa pelatih untuk menyiapkan dan melatih siswa yang ada di sekolahnya agar setipa siswa memiliki karakter yang baik. Dengan begitu bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa yang kuat, besar dan disegani oleh bangsa lain," paparnya saat membuka acara.Pendidikan bela negara tersebut selain dikemas layaknya latihan kepemimpinan juga terdapat pendidikan ala militer sekitar 20 persen. Selama tiga hari para ketua osis tesebut akan mendapat materi berupa kewirausahaan, bela negara, kepramukaan, dan teori yang disampaikan di kelas.Namun secara rinci, 97 ketua osis dari 110 SMK se-Sultra itu akan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan seperti orientasi pendadakan, jurit malam, out bond, lintas medan, renungan malam, dan latihan baris berbaris.

Siswa SMK se-Sultra saat mengikuti latihan.

Dalam rangka menyukseskan pendidikan katrakter, seluruh siswa SMK se-Sultra mengikuti pelatian pembinaan karakter bangsa dan kepramukaan. Pelatihan yang dilaksanakan tiga hari, 11 s.d 13 tersebut diselenggarakan oleh Diknas Provinsi, menggandeng Angakatan Laut Kendari."Ini memang agenda Diknas Provinsi, namun untuk penyelenggaraannya kami bekerjasama dengan Angkatan Laut Kota Kendari," ujar Kasi SMK Dinas Provinsi Sultra, La Ami Rahman.Ditambahkannya, kegiatan tersebut juga dilakukan karena karakter generasi muda bangsa kian terkikis. Banyak di kalangan pelajar yang kini sudah tidak menghargai sesamanya, atau yang lebih tua, sehingga dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat memperbaiki karakter generasi muda, utamanya pelajar.

"Ini dirancang untuk membentuk sikap mereka. Sebagaimana kita melihat fenomena saat ini kelihatan anak-anak kita sudah kurang menghargai sesamanya yang lebih tua, sehingga kami berharap dapat menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai," imbuhnya.Demikian pula disampaikan Komandan Pangkalan TNI Angkatan laut Kendari, Yuwono, bahwa dengan kegiatan pembinaan karakter akan membangun pola pikir kritis, positif, analitis, dan dinamis dalam menumbuhkembangkan sikap kerja sama. Selain itu dapat melahirkan sikap saling menghormati, toleransi disiplin, tanggung jawab, mandiri dan rasa kebangsaan sehingga dapat berperan aktif bagi pembangunan di masa mendatang."Dengan pelatihan Karakter dan kepramukaan, dapat menghasilkan siswa pelatih untuk menyiapkan dan melatih siswa yang ada di sekolahnya agar setipa siswa memiliki karakter yang baik. Dengan begitu bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa yang kuat, besar dan disegani oleh bangsa lain," paparnya saat membuka acara.Pendidikan bela negara tersebut selain dikemas layaknya latihan kepemimpinan juga terdapat pendidikan ala militer sekitar 20 persen. Selama tiga hari para ketua osis tesebut akan mendapat materi berupa kewirausahaan, bela negara, kepramukaan, dan teori yang disampaikan di kelas.Namun secara rinci, 97 ketua osis dari 110 SMK se-Sultra itu akan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan seperti orientasi pendadakan, jurit malam, out bond, lintas medan, renungan malam, dan latihan baris berbaris.

Makalah Pendidikan Karakter Siswa SMKPENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTERDI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas darimata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran dosen pembimbing Prof.DR. Asari Djohar M.PdolehMuharom Jamaludin0905583

PRODUKSI DAN PERANCANGANPROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESINFAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUANUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2010

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang karena atas izinnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan dan izinnya mungkin penyusun tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh dan pentingnya pendidikan pembangun karakter di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Makalah ini memuat tentang Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk kritik dan sarannya guna untuk perbaikan makalah selanjutnya.

Penulis Bandung, Desember 2010

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI ...ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....11.1 LATAR BELAKANG MASALAH .11.2 MAKSUD DAN TUJUAN .21.4 RUMUSAN MASALAH 21.5 METODE PEMECAHAN MASALAH ......2

BAB 2 PEMBAHASAN ...32.1 PENDIDIKAN KARAKTER 32.2 PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER 62.3 PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER ..10

BAB 3 PENUTUP ...133.1 KESIMPULAN .13

DAFTAR PUSTAKA ..15

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahIndonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis(hard skill)saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain(soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen olehhard skilldan sisanya 80 persen olehsoft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuansoft skilldaripadahard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.1.2 Maksud dan TujuanMakalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat tugas dari mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Dengan tujuan menambah wawasan dan pola berpikir yang luas, tentang pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan khususnya di SMK. Guna mempersiapkan anak SMK menjadi pribadi yang dapat bertanggung jawab kepada diri sendiri maupun kepada oranglain ataupun lingkungan sekitarnya.1.3 Rumusan MasalahAdapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:1.3.1 Apakah yang dimaksud dengan pendidikan karakter ?1.3.2 Seberapa besarkah pengaruh dan pentingnya pendidikan karakter di SMK ?1.3.3 Adakah contoh penerapan dari pendidikan karakter ini ?1.4 Metode Pemecahan masalahMetodologi yangpenulisgunakanuntuk pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kajian pustaka,baik dengan media cetak maupun media elektronik (Internet).

BAB2PEMBAHASAN2.1 Pendidikan KarakterKarakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.Karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Karakter berbasis pada nilai dan norma (Prayitno dan Belferik Manullang, 2010). Ada tujuh nilai-nilai standard yang memandu perilaku seseorang, dalam hal : (1) isu sosial, (2) kecenderungan arah ideologi religius atau politis, (3) memandu diri sendiri, (4) sebagai standard untuk evaluasi diri dan orang lain, (5) sebagai dasar perbandingan kemampuan dan kesusilaan, (6) sebagai standar untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain, dan (7) sebagai standar merasionalkan sesuatu hal (dapat diterima atau tak dapat diterima), sikap dan tindakan melindungi, memelihara, dan tentang mengagumi sesuatu/seseorang atau diri sendiri (Josephson Institute of Ethics, 2008).DanPendidikan karakteradalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMK sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkangranddesignpendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan.Grand designmenjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam : Olah Hati(Spiritual and emotional development), Olah Pikir(intellectual development),Olah Raga dan Kinestetik(Physical and kinestetic development),dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development).Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu padagrand designtersebut.Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik.Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua yang relatif tinggi, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh media elektronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah. Dalam hal ini, waktu belajar peserta didik disekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik .2.2 Penerapan Pendidikan Karakter di SMKPendidikan karakterdapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.Oleh karena itu, pendidikan karakter siswa SMK sangat penting, diantaranya dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan bimbingan konseling (selain dari pendidikan agama), yang selama ini memang sudah diselenggarakan sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler ini merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter, kemampuan, rasa tanggung jawab sosial, bekerja sama, menghargai orang lain, serta mengembangkan potensi dan prestasi peserta didik. Peningkatan mutu akademik peserta didik dengan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.Selain itu, Bimbingan dan Konseling (BK) juga merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter siswa SMK, dimana BK ini sebagai media pengarah dan pembimbing siswa mempunyai tujuan untuk mendorong:perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Jadi sangat jelas bahwa BK merupakan salah satu komponen yang sangat penting didalam dunia pendidikan sebagai salah satu yang dapat mendorong pembentukan karakter yang baik pada siswa.Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah.Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikankarakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikandalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolahsecara memadai.Pengelolaan tersebut antara lain meliputi,nilai-nilaiyang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran,penilaian,pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya.Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMK perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMK mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dijadikan sebagaibest practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.Melalui program ini diharapkan lulusan SMK memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMK, yang antara lain meliputi sebagai berikut:1)Dapat menjadi lulusan yang mampu bersaing, dan dapat menjadi pekerja teknologi tingkat menengah2)Memiliki jiwa kewirausahaan, bahkan dapat melakukan wirausaha3)Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja;4)Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;5)Menunjukkan sikap percaya diri;6)Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;7)Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;8)Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;9)Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;10)Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya;11)Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;12)Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;13)Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia;14)Menghargai karya seni dan budaya nasional;15)Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya;16)Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;17)Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;18)Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat;2.3 Pengaruh dan Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Siswa SMKKarakter siswa SMK berbasis pada dimensi moral, dimensi nilai-nilai dan dimensi kepribadian kejuruan. Karakter siswa dapat dibentuk melalui program-program sekolah. Evaluasi karakter siswa dapat dinilai melalui indikator kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab, kewajaran, kepedulian, dan kewarganegaraan. Indikator karakter dapat dikelompokan atas dimensi jenis dan dimensi proaktif. Dimensi kepribadan kejuruan merupakan basis penentuan kesesuaian karakter siswa dengan karakter lingkungan kerja. Pengembangan program dan instrumen penilaian karakter dikembangkan melalui tahapan-tahapan, dan ada berbagai macam alat evaluasi karakter siswa. Lembaga pendidikan dapat membentuk karakter siswa, baik di kelas oleh guru maupun di sekolah oleh pimpinan dan programnya. Lembaga pendidikan baik di tingkat makro dan mikro bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter siswa.Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah siswa untuk melakukan hal yang buruk seperti: banyaknya kasus siswa yang tawuran, banyaknya siswa yang tidak siap (mental) menghadapi Ujian nasional, adanya siswa pecandu Narkoba, ini semua menunjukkan karakter negatif siswa. Kesemua karakter negatif ini dapat dihilangkan atau dikurangi melalui pembentukan karakter siswa.Semua cara telah dilakukan pemerintah untuk menghilangkan anggapan negatif masyarakat mengenai siswa kejuruan yang diantaranya suka melakukan tawuran dan yang lainnya seperti yang disebutkan diatas. Padahal itu semua merupakan pengaruh atau dampak negatif dari pergaulan, yang sebenarnya disinilah pendidikan pembentukan karakter ini dibutuhkan.Selain dengan memberikan pelajaran pendidikan agama sebagai salah satu pendidikan pembentuk karakter, ekstrakulikuler, dan BK. Juga masih perlu dicari pembelajaran dan media pembelajaran seperti apa yang paling cocok untuk siswa SMKPembentukan karakter siswa SMK salah satunya dengan perlu dipertimbangkannya kepribadian kejuruan. Sebab kesesuaian karakter siswa dengan lingkungan praktek (kerja) siswa akan meningkatkan karakter positif seorang siswa SMK. Pembentukan karakter siswa SMK berbeda dengan sekolah umum (SMA atau MAN), karena faktor lingkungan kerja (praktek) besar perannya dalam pembentukan karakter siswa SMK.Dengan adanya sistem kurikulum KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) akan membuka peluang yang sangat besar untuk sekolah supaya dapat mengembangkan pendidikan pembentukan karakter. Sehingga dapat dicari media seperti apakah dan pembelajaran seperti apa yang cocok untuk anak SMK.Oleh karena itu, peran pendidikan pembentuk karakter ini sangat perlu guna supaya tercapainya tujuan untuk menghasilkan luluasan siswa SMK yang bermoral, dapat bertanggung jawab, dan bermental kuat, sehingga dapat menghadapi segala sesuatu dengan baik dan tidak mudah terbawa-bawa oleh pengaruh lingkungan yang kurang baik.

BAB 3PENUTUP3. Kesimpulan Dari pemaparan mengenai pendidikan pembentukan karakter yang telah disampaikan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :1)Pendidikan karakteradalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil2)Pendidikan pembentukan karakter merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter, kemampuan, rasa tanggung jawab sosial, bekerja sama, menghargai orang lain, serta mengembangkan potensi dan prestasi siswa3)Dengan pendidikan pembetukan karakter ini dapat menjadi sebagai pemicu atau pendorong perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi.4)Menghilangkan atau mengurangi dampak negatif siswa yang sering tawuran, banyaknya siswa yang tidak siap (mental) menghadapi Ujian nasional, adanya siswa pecandu Narkoba, dan dampak negative lainnya.5)Dengan adanya sistem kurikulum KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) akan membuka peluang yang sangat besar untuk sekolah supaya dapat mengembangkan pendidikan pembentukan karakter yang cocok di SMK.DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengembang MKDP. (2006).Materi Perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran.Bandung: FIP UPI_______. (2010).Makalah dan Artikel Kurikulum dan Pembelajaran. [online]. Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/05/makalah-dan-artikel-kurikulum-dan-pembelajaran/. [11 Desember 2010]_______. (2010.)Karakter Siswa SMK Bebasis Dimensi. [online]. Tersedia:http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/09/22/karakter-siswa-smk-berbasis-dimensi/. [17 Desember 2010]_______. (2010).Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling. [online]. Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/tujuan-bimbingan-dan-konseling/. [18 Desember 2010]