orang tua inspiratif (studi pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter...

22
Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo Kecamatan Ngunut) 35 ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter Disiplin dan Kreatif anak pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo Kecamatan Ngunut) Muhamad Abdul Roziq Asrori Dosen Tetap STKIP PGRI Tulungagung Abstraksi Gambaran yang menarik pada keluarga eks migran workers di desa Pulotondo yang telah memutuskan untuk tidak kembali bekerja ke luar negeri dan lebih memilih untuk bekerja di daerah asal yang dilatarbelakangi kecintaan mereka terhadap keluarga, terutama pada kelangsungan kehidupan anak-anak mereka yang memerlukan figur keteladanan orang tua. Melihat perubahan yang terjadi di kalangan anak-anak dan remaja yang sudah begitu menghawatirkan sebab sudah jauh dari kemapanan tatanan nilai dan norma yang sudah mereka anut selama ini, terutama yang terjadi pada keluarga migrant worker yang cenderung memiliki perilaku konsumeristik bahkan beberapa terlihat hedonis. Hal ini membuat mereka semakin memantapkan diri untuk tidak kembali dan berusaha untuk mendidik anak-anak mereka dengan pendidikan yang terbaik, khususnya pada lingkungan keluarga. Mereka berusaha menginspirasikan pada anak-anak mereka untuk hidup disiplin dan kreatif demi pengembangan kepribadiannya, agar kelak kehidupan mereka menjadi lebih berarti, mapan dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat. Kata kunci: inspiratif, disiplin dan kreatif A. Latar Belakang. Anak merupakan generasi penerus berlangsungnya kehidupan manusia, dalam hal ini Undang- Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 menerangkan Bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Untuk membangun manusia yang seutuhnya tentunya membutuhkan sebuah proses yang panjang melalui sebuah pendidikan. Plato (dalam Latif 2009: 19) menyatakan “ jika anda bertanya apa manfaat pendidikan, maka jawabannya sederhana: pendidikan membuat orang menjadi lebih baik dan orang baik tentu berperilaku mulia.” Demi tugas yang mulia agar setiap generasi bangsa memiliki akhlak yang mulia sesuai dengan nilai karakter dan kepribadian bangsa, pemerintah melalui UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 berusaha memberikan rambu-rambu agar setiap pendidikan yang ada

Upload: duongkiet

Post on 01-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

35

ORANG TUA INSPIRATIF

(Studi Pembinaan nilai karakter Disiplin dan Kreatif anak pada Keluarga

Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo Kecamatan Ngunut)

Muhamad Abdul Roziq Asrori

Dosen Tetap STKIP PGRI Tulungagung

Abstraksi Gambaran yang menarik pada keluarga eks migran workers di desa

Pulotondo yang telah memutuskan untuk tidak kembali bekerja ke luar negeri dan lebih

memilih untuk bekerja di daerah asal yang dilatarbelakangi kecintaan mereka terhadap

keluarga, terutama pada kelangsungan kehidupan anak-anak mereka yang memerlukan

figur keteladanan orang tua. Melihat perubahan yang terjadi di kalangan anak-anak dan

remaja yang sudah begitu menghawatirkan sebab sudah jauh dari kemapanan tatanan

nilai dan norma yang sudah mereka anut selama ini, terutama yang terjadi pada

keluarga migrant worker yang cenderung memiliki perilaku konsumeristik bahkan

beberapa terlihat hedonis. Hal ini membuat mereka semakin memantapkan diri untuk

tidak kembali dan berusaha untuk mendidik anak-anak mereka dengan pendidikan yang

terbaik, khususnya pada lingkungan keluarga. Mereka berusaha menginspirasikan pada

anak-anak mereka untuk hidup disiplin dan kreatif demi pengembangan kepribadiannya,

agar kelak kehidupan mereka menjadi lebih berarti, mapan dan mampu berpartisipasi

dalam kehidupan bermasyarakat.

Kata kunci: inspiratif, disiplin dan kreatif

A. Latar Belakang.

Anak merupakan generasi

penerus berlangsungnya kehidupan

manusia, dalam hal ini Undang-

Undang Perlindungan Anak No. 23

Tahun 2002 menerangkan “Bahwa

anak adalah amanah dan karunia

Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam

dirinya melekat harkat dan martabat

sebagai manusia seutuhnya”. Untuk

membangun manusia yang seutuhnya

tentunya membutuhkan sebuah

proses yang panjang melalui sebuah

pendidikan. Plato (dalam Latif 2009:

19) menyatakan “ jika anda bertanya

apa manfaat pendidikan, maka

jawabannya sederhana: pendidikan

membuat orang menjadi lebih baik

dan orang baik tentu berperilaku

mulia.”

Demi tugas yang mulia agar

setiap generasi bangsa memiliki

akhlak yang mulia sesuai dengan

nilai karakter dan kepribadian

bangsa, pemerintah melalui UU

Sisdiknas no 20 tahun 2003

berusaha memberikan rambu-rambu

agar setiap pendidikan yang ada

Page 2: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

35

tidak hanya mengembangkan

kecakapan kognitif saja melainkan

juga harus diarahkan pada

pembentukan watak karakter pribadi

bangsa, terutama dalam hal ini

adalah berakhlak mulia, kreatif dan

disiplin.

Untuk melangsungkan

pendidikan guna membentuk dan

mengembangkan karakter anak

tersebut diperlukan berbagai wahana

yang tepat dan saling bersinergi satu

sama lainnya. Menurut Daradjat

(1997: 71) “ terdapat tiga lingkungan

yang bertanggungjawab dalam

mendidik karakter anak. Ketiga

lingkungan tersebut adalah keluarga

(orang tua), sekolah (para guru), dan

masyarakat. Ketiga lingkungan ini

tidak bisa dipisahan satu dengan

yang lainnya. Tetapi dari ketiganya,

lingkungan keluarga memiliki

tanggung jawab utama dan pertama

terhadap pendidikan karakter anak.

Keluarga adalah lingkungan utama

yang dapat membentuk watak dan

karakter anak. Keluarga adalah

lingkungan pertama di mana anak

melakukan komunikasi dan

sosialisasi dengan manusia lain

selain dirinya. Di dalam keluarga

pula, untuk pertama kalinya anak

dibentuk baik sikap maupun

kepribadiannya.

Pendidikan dalam keluarga

memiliki nilai strategis dalam

pembentukan karakter anak.

Sedangkan pola asuh orang tua

diapresiasi anak sebagai undangan,

bantuan, bimbingan, dan dorongan

untuk pembinaan pengembangan diri

sebagai pribadi yang berkarakter

sebab mereka adalah inspirator yang

paling dekat bagi anak. Sejak kecil

anak sudah mendapat dan mencoba

menginternalisasi pendidikan dari

orang tua melalui keteladanan dan

kebiasaan hidup sehari-hari dalam

keluarga. Baik tidaknya keteladanan

yang diberikan dan bagaimana

kebiasaan hidup orang tua sehari-hari

dalam keluarga akan mempengaruhi

perkembangan jiwa anak.

Keteladanan dan kebiasaan yang

orang tua tampilkan dalam sikap dan

perilaku tidak terlepas dari perhatian

dan pengamatan anak. Meniru

kebiasaan hidup significant others

(orang tua, dll) adalah suatu hal

yang sering anak lakukan, karena

Page 3: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

33

memang pada masa

perkembangannya, anak selalu ingin

mencoba setiap apa yang mereka

lakukan. Anak selalu ingin meniru,

ini dalam pendidikan dikenal dengan

istilah anak belajar melalui imitasi.

Sejalan dengan hal tersebut

Mead menjelaskan dalam teori

perkembangan diri yang dikenal

dengan teori “role taking”

bahwasannya anak berkembang dan

memiliki kepribadian melalui

beberapa tahapan mulai dari tahap

menirukan peran orang-orang yang

ada disekitarnya sampai dia

memasuki tahap penerimaan norma

kolektif yang ada di dalam

masyarakat, proses tersebut

dilakukan melalui proses interaksi

dan sosialisasi baik secara langsung

maupun tidak langsung. Menguatkan

pendapatnya Mead melalui teori

“looking - glass self” Cooley

mengungkapkan bahwa anak akan

memiliki konsep diri (kepribadian)

setelah ia melakukan interaksi sosial

dengan masyarakat yang

menghasilkan produk sosial (persepsi

diri), dimana produk dari interaksi

tersebut akan sangat tergantung pada

inspirasi individu untuk mempersepsi

dirinya untuk menampilkan

perilakunya dalam masyarakat. Dan

inspirasi itu akan sangat dipengaruhi

oleh hasil pengamatan dirinya pada

orang-orang dekat (significant

others) dan pengalaman dirinya

selama berinteraksi (Ritzer dan

Goodman, 2005: 283).

Melihat begitu pentingnya

peran orang tua yang bisa

menginspirasikan anak dalam

membantu mengembangkan karakter

pribadi dirinya, maka orang tua

diharapkan bisa menjadi teladan

yang baik pada anak-anaknya. Tidak

hanya itu orang tua juga harus bisa

menciptakan suasana yang bisa

menggugah kreatifitas dan

kedisiplinan anak. Melalui kreatifitas

yang ditunjang dengan kedisiplinan

diharapkan anak akan mampu

tumbuh dan berkembang menjadi

pribadi yang tangguh dan kuat guna

menghadapi perkembangan zaman

yang terus bergerak dan cepat

terutama di era modernisasi dan

globalisasi ini.

Jangan sampai anak-anak

terjebak pada kondisi yang menurut

Page 4: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

35

Alfin Tofler diistilahkan dengan

“future shock” (kejutan masa depan)

yang seringkali membuat masyarakat

bingung untuk menempatkan diri

pada posisi yang bagaimana dalam

kehidupan bermasyarakat.

Gambaran yang menarik pada

keluarga eks migran workers di desa

Pulotondo yang telah memutuskan

untuk tidak kembali bekerja ke luar

negeri dan lebih memilih untuk

bekerja di daerah asal yang

dilatarbelakangi kecintaan mereka

terhadap keluarga, terutama pada

kelangsungan kehidupan anak-anak

mereka yang memerlukan figur

keteladanan orang tua. Melihat

perubahan yang terjadi di kalangan

anak-anak dan remaja yang sudah

begitu menghawatirkan sebab sudah

jauh dari kemapanan tatanan nilai

dan norma yang sudah mereka anut

selama ini, terutama yang terjadi

pada keluarga migrant workers. Hal

ini membuat mereka semakin

memantapkan diri untuk tidak

kembali dan berusaha untuk

mendidik anak-anak mereka dengan

pendidikan yang terbaik, khususnya

pada lingkungan keluarga. Mereka

berusaha menjadi inspirator bagi

anak-anak mereka untuk hidup

disiplin dan kreatif agar nantinya

kehidupan mereka lebih berarti,

mapan dan bisa berpartisipasi aktif

dalam kehidupan bermasyarakat di

era modern dan global ini.

B. Kajian Pustaka.

1. Peran Penting Keluarga

dalam Inspirasi Kepribadian

Anak.

Bagi seorang anak, keluarga

merupakan tempat pertama dan

utama bagi pertumbuhan dan

perkembangannya. Menurut resolusi

Majelis Umum PBB (dalam

Megawangi, 2003: 21), fungsi utama

keluarga adalah ”sebagai wahana

untuk mendidik, mengasuh, dan

mensosialisasikan anak,

mengembangkan kemampuan

seluruh anggotanya agar dapat

menjalankan fungsinya di

masyarakat dengan baik, serta

memberikan kepuasan dan

lingkungan yang sehat guna

tercapainya keluarga, sejahtera”.

Untuk membentuk karakter

anak diperlukan syarat-syarat

mendasar bagi terbentuknya

Page 5: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

35

kepribadian yang baik. Menurut

Megawangi (2003: 27), ada tiga

kebutuhan dasar anak yang harus

dipenuhi, yaitu maternal bonding,

rasa aman, dan stimulasi fisik dan

mental. Maternal bonding (kelekatan

psikologis dengan ibunya)

merupakan dasar penting dalam

pembentukan karakter anak karena

aspek ini berperan dalam

pembentukan dasar kepercayaan

kepada orang lain (trust) pada anak.

Kelekatan ini membuat anak merasa

diperhatikan dan menumbuhkan rasa

aman sehingga menumbuhkan rasa

percaya. Kebutuhan akan rasa aman

yaitu kebutuhan anak akan

lingkungan yang stabil dan aman.

Kebutuhan ini penting bagi

pembentukan karakter anak karena

lingkungan yang berubah-ubah akan

membahayakan perkembangan emosi

anak. Kebutuhan akan stimulasi fisik

dan mental juga merupakan aspek

penting dalam pembentukan karakter

anak. Tentu saja hal ini

membutuhkan perhatian yang besar

dari orang tua dan reaksi timbal balik

antara orang tua dan anaknya.

Beberapa hal yang perlu

mendapatkan perhatian sebagaimana

dinyatakan Hadisubroto (dalam

Djamarah 2004: 56), terkait dengan

peran penting keluarga yaitu:

1. Keluarga adalah tempat

tinggal yang membetahkan

2. Keluarga adalah tempat

berbagi rasa dan berbagi

pikiran

3. Keluarga adalah tempat

mencurahkan suka dan

duka

4. Keluarga bukan tempat

bergantung anak-anak

akan tetapi sebagai tempat

berlatih mandiri.

5. Keluarga bukan tempat

menuntut hak

6. Keluarga adalah tempat

menumbuhkan kehidupan

religius

7. Keluarga adalah tempat

yang aman karena aturan

permainan antar anggota

ditegakkan.

Menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 21 Tahun

1994 tentang penyelenggaraan

pembangunan keluarga sejahtera, ada

8 fungsi keluarga, yaitu:

a) Fungsi Keagamaan

Dalam keluarga dan

anggotanya fungsi ini perlu

didorong dan dikembangkan

agar kehidupan keluarga

sebagai wahana persemaian

Page 6: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

35

nilai-nilai luhur budaya bangsa

untuk menjadi insan agamis

yang penuh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Daradjat (1995: 65)

menjelaskan tidak dapat

dibayangkan membangun

manusia tanpa agama.

Kenyataan membuktikan

bahwa dalam masyarakat yang

kurang mengindahkan agama

(atau bahkan anti agama),

perkembangan manusianya

pincang. Hal ini berlaku di

negara-negara berkembang

maupun di negara maju. Ilmu

pengetahuan tinggi, tapi

akhlaknya rendah,

Kebahagiaan hidup tidaklah

mudah dicapainya. Agama

menjadi penyeimbang,

penyelaras dalam diri manusia

sehingga dapat mencapai

kemajuan lahiriyah dan

kebahagian rohaniyah.

b) Fungsi Sosial Budaya

Fungsi ini memberikan

kesempatan kepada keluarga

dan seluruh anggotanya untuk

mengembangkan kekayaan

budaya bangsa yang beraneka

ragam dalam satu kesatuan,

sehingga dalam hal ini

diharapkan ayah dan ibu untuk

dapat mengajarkan dan

meneruskan tradisi,

kebudayaan dan sistem nilai

moral kepada anaknya.

c) Fungsi Cinta kasih

Hal ini berguna untuk

memberikan landasan yang

kokoh terhadap hubungan anak

dengan anak, suami dengan

istri, orang tua dengan anaknya

serta hubungan kekerabatan

antar generasi, sehingga

keluarga menjadi wadah utama

bersemainya kehidupan yang

penuh cinta kasih lahir dan

batin. Cinta menjadi pengarah

dari perbuatan-perbuatan dan

sikap-sikap yang bijaksana.

d) Fungsi Melindungi

Fungsi ini dimaksudkan untuk

menambahkan rasa aman dan

kehangatan pada setiap anggota

keluarga. Keluarga merupakan

tempat yang aman bagi para

anggotanya. Fungsi ini

bertujuan agar para anggota

Page 7: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

35

keluarga dapat terhindar dari

hal yang negatif. Bagi anak,

keluarga adalah tempat

berlindung dari segala bahaya

dan ancaman yang terjadi, jadi

keluarga harus betul-betul

menjadi pelindung baik itu

secara fisik, ekonomi, dan

psikologi bagi para

anggotanya.

e) Fungsi Reproduksi

Fungsi yang merupakan

mekanisme untuk melanjutkan

keturunan yang direncanakan

dapat menunjang terciptanya

kesejahteraan manusia di dunia

yang penuh iman dan takwa.

f) Fungsi Sosialisasi dan

Pendidikan

Fungsi sosialisasi adalah untuk

mendidik anak mulai dari awal

sampai pertumbuhan anak

hingga terbentuk personaliti-

nya. Hal ini menunjukkan pada

peranan keluarga dalam

membentuk kepribadian dan

masa depan anak. Melalui

fungsi ini, keluarga berusaha

mempersiapkan bekal

selengkap-lengkapnya kepada

anak dengan memperkenalkan

pola tingkah laku, sikap,

keyakinan, cita-cita, dan nilai-

nilai yang dianut oleh

masyarakat serta mempelajari

peranan yang diharapkan akan

dijalankan oleh mereka.

Keluarga merupakan guru

pertama dalam mendidik

manusia. Hal ini dapat dilihat

dari pertumbuhan anak mulai

dari bayi, belajar berjalan,

hingga mampu bersosial sesuai

dengan nilai dan norma

masyarakat, semuanya

diajarkan oleh keluarga. Oleh

karena itu keluarga harus

mampu memberikan

pendidikan lebih mendalam

pada anaknya, sehingga apa

yang diberikan dapat

dipertahankan dan

dikembangkan pada hal-hal

yang positif.

g) Fungsi Ekonomi

Sebagai unsur pendukung

kemandirian dan ketahanan

keluarga. Unsur-unsur pokok

untuk mendapatkan suatu

kehidupan dilaksanakan

Page 8: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

56

keluarga sebagai unit-unit

produksi yang sering kali

dengan mengadakan

pembagian kerja diantara

anggota-anggotanya, jadi

keluarga bertindak sebagai unit

yang berkoordinir dalam

produksi ekonomi. Sebagai

unit dasar dalam masyarakat

maka para anggota keluarga

bekerja sama sebagai tim

dalam menghasilkan sesuatu.

Hasil pendidikan ekonomi

yang diperoleh dari keluarga

inilah seringkali menghasilkan

generasi yang mandiri dan

kreatif serta siap berkembang

ketika mereka harus hidup

berkeluarga secara mandiri

h) Fungsi Pembinaan Lingkungan

Memberikan kepada setiap

keluarga kemampuan

menempatkan diri secara

serasi, selaras, seimbang sesuai

dengan daya dukung alam dan

lingkungan yang berubah

secara dinamis.

Berbagai fungsi keluarga

tersebut merupakan satu kesatuan

yang tidak bisa dipisahkan antara

yang satu dengan yang lainnya dan

harus tetap berjalan sebagaimana

mestinya. Agar terus terjaga dengan

baik maka kita harus tetap

menjalankan nilai-nilai yang berlaku

di dalam keluarga. Dalam

mengupayakan pembinaan dan

pengembangan karakter pada anak-

anak, keutuhan sebuah keluarga

(terutama ayah-ibu) sangat

diperlukan. Dengan demikian apa

yang diupayakan orang tua untuk

membantu anak membina nilai-nilai

karakter, dirasakan sebagai bantuan

untuk dikenali dan dipahami,

diendapkan, dan dipribadikan dalam

diri anak.

2. Pola Asuh Orang Tua

Menentukan Perkembangan

Kepribadian Anak.

Secara umum ada tiga macam

sistem bagaimana orang tua

mendidik atau menjalankan

perannya sebagai orang tua yaitu :

a. Sistem otoriter

Menurut Gunarsa (1991:87),

pola asuh otoriter adalah suatu

bentuk pola asuh yang menuntut

anak agar patuh dan tunduk terhadap

semua perintah dan aturan yang

Page 9: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

56

dibuat oleh orang tua tanpa ada

kebebasan untuk bertanya atau

mengemukakan pendapatnya sendiri.

Jadi pola asuh otoriter adalah

cara mengasuh anak yang dilakukan

orang tua dengan menentukan sendiri

aturan-aturan dan batasan-batasan

yang mutlak harus ditaati oleh anak

tanpa kompromi dan

memperhitungkan keadaan anak.

Serta orang tualah yang berkuasa

menentukan segala sesuatu untuk

anak dan anak hanyalah sebagai

objek pelaksana saja. Jadi, dalam hal

ini kebebasan anak sangatlah

dibatasi. Apa saja yang dilakukan

anak harus sesuai dengan keinginan

orang tua.

Penerapan pola asuh otoriter

oleh orang tua terhadap anak, dapat

mempengaruhi proses pendidikan

anak terutama dalam pembentukan

kepribadiannya. Karena disiplin yang

dinilai efektif oleh orang tua

(sepihak), belum tentu serasi dengan

perkembangan anak.

Disini perkembangan anak itu

semata-mata ditentukan oleh orang

tuanya. Sifat pribadi anak yang

otoriter biasanya suka menyendiri,

mengalami kemunduran

kematangannya, ragu-ragu di dalam

semua tindakan, serta lambat

berinisiatif. Anak yang dibesarkan di

rumah yang bernuansa otoriter akan

mengalami perkembangan yang tidak

diharapkan orang tua. Anak akan

menjadi kurang kreatif jika orang tua

selalu melarang segala tindakan anak

yang sedikit menyimpang dari yang

seharusnya dilakukan.

Larangan dan hukuman orang

tua akan menekan daya kreativitas

anak yang sedang berkembang, anak

tidak akan berani mencoba, dan ia

tidak akan mengembangkan

kemampuan untuk melakukan

sesuatu karena tidak dapat

kesempatan untuk mencoba. Anak

juga akan takut untuk

mengemukakan pendapatnya, ia

merasa tidak dapat mengimbangi

teman-temannya dalam segala hal,

sehingga anak menjadi pasif dalam

pergaulan. Lama-lama ia akan

mempunyai perasaan rendah diri dan

kehilangan kepercayaan kepada diri

sendiri. Karena kepercayaan terhadap

diri sendiri tidak ada, maka setelah

dewasapun masih akan terus mencari

Page 10: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

56

bantuan, perlindungan dan

pengamanan. Ini berarti anak tidak

berani memikul tanggung jawab.

Adapun ciri-ciri dari pola asuh

otoriter adalah sebagai berikut

(Gunarsa, 1991: 76) :

1) Anak harus mematuhi

peraturan-peraturan orang tua

dan tidak boleh membantah.

2) Orang tua cenderung mencari

kesalahan-kesalahan anak dan

kemudian menghukumnya.

3) Orang tua cenderung

memberikan perintah dan

larangan kepada anak. \

4) Jika terdapat perbedaan

pendapat antara orang tua dan

anak, maka anak dianggap

pembangkang.

5) Orang tua cenderung

memaksakan disiplin.

6) Orang tua cenderung

memaksakan segala sesuatu

untuk anak dan anak hanya

sebagai pelaksana.

7) Tidak ada komunikasi antara

orang tua dan anak.

b. Permisif

Dalam istilah pendidikan,

Permisif adalah suatu sistem dimana

si pendidik menganut kebijaksanaan

non intereference (tidak turut

campur). Pola asuhan ini ditandai

dengan adanya kebebasan tanpa

batas pada anak untuk berperilaku

sesuai dengan keinginannya sendiri.

Orang tua tidak pernah memberi

aturan dan pengarahan kepada anak.

Semua keputusan diserahkan kepada

anak tanpa pertimbangan orang tua.

Anak tidak tahu apakah perilakunya

benar atau salah karena orang tua

tidak pernah membenarkan ataupun

menyalahkan anak. Akibatnya anak

akan berperilaku sesuai dengan

keinginanya sendiri, tidak peduli

apakah hal itu sesuai dengan norma

masyarakat atau tidak ( Gunarsa,

1991: 97).

Pada pola asuh ini anak

dipandang sebagai makhluk hidup

yang berpribadi bebas. Anak adalah

subjek yang dapat bertindak dan

berbuat menurut hati nuraninya.

Orang tua membiarkan anaknya

mencari dan menentukan sendiri apa

yang diinginkannya. Kebebasan

sepenuhnya diberikan kepada anak.

Orang tua seperti ini cenderung

kurang perhatian dan acuh tak acuh

terhadap anaknya.

Metode pengelolaan anak ini

cenderung membuahkan anak-anak

nakal yang manja, lemah, tergantung

dan bersifat kekanak-kanakan secara

emosional. Seorang anak yang belum

Page 11: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

pernah diajar untuk mentoleransi

frustasi, karena ia diperlakukan

terlalu baik oleh orang tuanya, akan

menemukan banyak masalah ketika

dewasa. Dalam perkawinan dan

pekerjaan, anak-anak yang manja

tersebut mengharapkan orang lain

untuk membuat penyesuaian

terhadap tingkah laku mereka. Ketika

mereka kecewa mereka menjadi

gusar, penuh kebencian, dan bahkan

marah-marah. Pandangan orang lain

jarang sekali dipertimbangkan.

Hanya pandangan mereka yang

berguna.

c. Sistem Demokratif

Gunarsa (1991:84)

mengemukakan Pola asuh

demokratis adalah suatu bentuk pola

asuh yang memperhatikan dan

menghargai kebebasan anak, namun

kebebasan itu tidak mutlak dan

dengan bimbingan yang penuh

pengertian antara orang tua dan anak.

Pola asuh demokrasi ini

ditandai dengan adanya sikap terbuka

antara orang tua dan anak. Mereka

membuat aturan-aturan yang

disetujui bersama. Anak diberi

kebebasan untuk mengemukakan

pendapat, perasaan dan keinginanya.

Jadi dalam pola asuh ini terdapat

komunikasi yang baik antara orang

tua dan anak.

Dengan pola asuhan ini, anak

akan mampu mengembangkan

kontrol terhadap prilakunya sendiri

dengan hal-hal yang dapat diterima

oleh masyarakat. Hal ini mendorong

anak untuk mampu berdiri sendiri,

bertanggung jawab dan yakin

terhadap diri sendiri. Daya

kreativitasnya berkembang baik

karena orang tua selalu merangsang

anaknya untuk mampu berinisiatif.

Ciri-ciri orang tua demokratis

menurut Baumrind (dalam Mulyanti

2013: 7) adalah sebagai berikut:

orang tua memberikan otonomi

kepada anak tetapi disertai dengan

kedisiplinan, orang tua memberikan

kebebasan tapi juga mengontrol dan

saling memberi dan menerima antara

anak dengan orang tua, mengarahkan

anak dan memberikan penjelasan

rasional tentang kebijakan yang

diambil.

Setiap tipe pengasuhan pasti

memiliki resiko masing-masing. Tipe

Page 12: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

otoriter memang memudahkan orang

tua, karena tidak perlu bersusah

payah untuk bertanggung jawab

dengan anak. Anak yang dibesarkan

dengan pola asuh seperti ini mungkin

memang tidak memiliki masalah dan

juga bebas dari masalah kenakalan

remaja. Akan tetapi cenderung

tumbuh menjadi pribadi yang kurang

memiliki kepercayaan diri, kurang

kreatif, kurang dapat bergaul dengan

lingkungan sosialnya,

ketergantungan kepada orang lain,

serta memiliki depresi yang lebih

tinggi. Sementara pola asuh permisif,

membuat anak merasa boleh berbuat

sekehendak hatinya. Anak memang

akan memiliki rasa percaya yang

lebih besar, kemampuan sosial baik,

dan tingkat depresi lebih rendah.

Tapi juga akan lebih mungkin

terlibat dalam kenakalan remaja dan

memiliki prestasi yang rendah dalam

pendidikannya. Anak kurang

mengetahui norma-norma sosial

yang harus dipatuhinya (Shochib,

1998:42).

Pola asuh yang dianggap lebih

cocok untuk membantu anak

mengembangkan kreativitasnya

adalah otoratif atau biasa lebih

dikenal dengan demokratis. Dalam

pola asuh ini, orang tua memberi

kontrol terhadap anaknya dalam

batas-batas tertentu, aturan untuk

hal-hal yang esensial saja, dengan

tetap menunjukkan dukungan, cinta

dan kehangatan kepada anaknya.

Melalui pola asuh ini anak juga dapat

merasa bebas mengungkapkan

kesulitannya, kegelisahannya kepada

orang tua karena ia tahu, orang tua

akan membantunya mencari jalan

keluar tanpa berusaha mendiktenya

(Shochib, 1998:42).

Dari berbagai macam pola asuh

yang banyak dikenal, pola asuh

demokratis mempunyai dampak

positif yang lebih besar dibandingkan

dengan pola asuh otoriter maupun

permisif. Dengan pola asuh

demokratis anak akan menjadi orang

yang mau menerima kritik dari orang

lain, mampu menghargai orang lain,

mempunyai kepercayaan diri yang

tinggi dan mampu bertanggung

jawab terhadap kehidupan sosialnya.

Tidak ada orang tua yang

menerapkan salah satu macam pola

asuh dengan murni, dalam mendidik

Page 13: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

53

anak-anaknya. Orang tua

menerapkan berbagai macam pola

asuh dengan memiliki

kecenderungan kepada salah satu

macam pola.

C. Metode Penelitian.

Metode penelitian bisa

diartikan sebagai cara seorang

peneliti melakukan penelitian sesuai

dengan aturan-aturan yang telah

ditentukan untuk memperoleh hasil

yang dapat diuji ketepatan dan

kebenarannya. Dengan begitu

dipaparkan secara jelas mengenai

metode penelitian yang digunakan.

Penelitiaan ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian studi kasus karena data

yang dikumpulkan adalah tentang

inspirasi mantan tenaga kerja

Indonesia (TKI) dalam upaya

menginternalisasi nilai karakter

disiplin dan kreatif sebagai upaya

pengembangan kepribadian pada

masyarakat eks migrant worker desa

Pulotondo, Kecamatan Ngunut.

Alasan pemilihan lokasi

tersebut karena pertimbangan bahwa

di Desa Pulotondo tersebut hampir

separuh dari kepala keluarga (KK)

yang ada, terdapat salah satu

anggotanya yang mencari nafkah

dengan merantau sebagai tenaga

kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Yang menarik sebagian dari mereka

kemudian memutuskan untuk tidak

kembali dan lebih memilih mengadu

nasib di daerah berbekal kedisiplinan

kerja dan kreatifitas yang dimiliki.

Beberapa informan kunci

dipakai untuk mendapatkan data

dengan teknik observasi

nonpartisipan, wawancara tipe open-

ended, dan dokumentasi terkait

dengan subjek penelitian.

Data yang terkumpul dianalisis

dengan menggunakan analisa

kualitatif. Data dikumpulkan dan

dianalisa setiap meninggalkan

lapangan. Secara umum sebenarnya

proses analisis telah dimulai sejak

peneliti menetapkan fokus,

permasalahan dan lokasi penelitian,

kemudian menjadi intensif ketika

turun ke lapangan. Berdasarkan

sejumlah tehnik pengumpulan data

dan dari berbagai unit analisis data

yang telah ditetapkan kriterianya,

data dalam bentuk catatan lapangan

dianalisis dengan cara melakukan

Page 14: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

penghalusan bahan empirik yang

masih kasar ke dalam laporan

lapangan. Dengan begitu peneliti

melakukan penyederhanaan data

menjadi beberapa unit informasi

yang rinci tetapi sudah terfokus,

dalam ungkapan asli responden

(indigenous concept) sebagai

penangkapan perspektif emiknya.

Dengan demikian laporan lapangan

yang detail (induksi) dapat berupa

data yang lebih mudah dipahami,

dicarikan makna sehingga ditemukan

pikiran apa yang tersembunyi di

balik cerita mereka (interpretasi) dan

akhirnya dapat diciptakan suatu

konsep (konseptualisasi).

konseptualisasi maksudnya adalah

ketika responden bersama peneliti

memberikan pernyataan singkat

(mengabstraksi) tentang apa

sebenarnya yang dialami oleh

responden serta keinginan apa yang

tersembunyi dibalik cerita detail

mereka.

Pengumpulan data dan

analisisnya berproses dari upaya

memperoleh informasi tentang

banyak hal yakni, data lokasi yang

terkait permasalahan penelitian, life

history (riwayat hidup) kondisi sosial

serta pekerjaan dari para responden

yang berhubungan dengan fokus

penelitian (inspirasi mantan tenaga

kerja Indonesia (TKI) dalam upaya

menginternalisasi nilai karakter

disiplin dan kreatif sebagai upaya

pengembangan kepribadian).

Terakhir adalah data yang langsung

berhubungan untuk menjawab

permasalahan penelitian. Dengan

kata lain peneliti menerapkan kriteria

eksklusi-inklusi data. Proses ini

menurut Hamidi (2005 : 79) bisa

disebut sampling, yakni membuang

yang tidak atau kurang relevan dan

memasukkan data yang relevan

untuk menjawab permasalahan

penelitian, yang kemudian

dipergunakan untuk memperoleh

data yang secara meyakinkan

menopang terciptanya suatu konsep

atau terbangunnya suatu pernyataan

teoritik.

Agar data yang diperoleh

mendapatkan derajat kepercayaan

serta kepastian, maka dalam

pengecekan keabsahan data tersebut

digunakan teknik triangulasi. Denzin

(1978) membedakan empat macam

Page 15: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

triangulasi sebagai tehnik

pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode,

penyidik, dan teori (Moleong, 2010 :

178).

Penelitian ini menggunakan

triangulasi sumber yakni dengan

membandingkan serta mengecek

balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam

metode kualitatif, hal tersebut dapat

dicapai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil

pengamatan dengan hasil

wawancara

b. Membandingkan apa yang

dikatakan orang di depan

umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang

dikatakan orang-orang tentang

situasi penelitian dengan apa

yang dikatakannya sepanjang

waktu

d. Membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

D. Sajian Dan Analisa Data.

1. Menginspirasikan nilai

karakter disiplin dan kreatif

pada anak-anak.

Semua orang tua pasti berharap

anaknya akan tumbuh menjadi anak

yang berkepribadian dan berkarakter

baik, tidak terkecuali para eks

migrant worker asal desa Pulotondo

yang menginginkan anak-anak

mereka tumbuh menjadi anak yang

berkepribadian dan berkarakter

disiplin dan kreatif. Disiplin dan

kreatif tidak bisa muncul begitu saja

pada anak-anak, akan tetapi

diperlukan cara dan pola mendidik

yang baik kepada mereka.

Mengingat anak seperti kertas putih

tinggal bagaimana orang tua

memberikan motif dan gambar pada

kertas tersebut. Dengan demikian

perkembangan anak tersebut sangat

tergantung dengan kondisi

lingkungan di sekitarnya terutama

lingkungan keluarga.

Untuk mewujudkan keinginan

menjadikan anak-anak mereka

memiliki kepribadian yang disiplin

dan kreatif tersebut para eks migrant

worker menginspirasikan

kedisiplinan dan kreativitas pada

Page 16: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

anak-anak mereka melalui beberapa

teknik, yaitu sebagai berikut:

a. Menjadi cermin yang baik

untuk anak.

Ketika masih kecil anak

cenderung menggunakan

perasaan ketimbang logika.

Baru ketika beranjak dewasa

mereka mulai menggunakan

logikanya dalam berpikir.

Kalau sejak kecil orang tua

sudah memberi contoh perilaku

kasar pada anaknya, maka

jangan salahkan kalau anak

akan menjadi pribadi yang

kasar juga. Tapi lain halnya

kalau menerapkan kelembutan,

maka anak pun akan menjadi

pribadi yang baik pula.

Dengan memposisikan diri

sebagai cermin dan anak

sebagai orang yang sedang

bercermin, sangat

memungkinkan sang buah hati

mengikuti apa yang dilihat oleh

mata mereka dan apa yang

mereka rasa ketika harus

mengalaminya. Banyak hal

yang telah dilakukan para eks

migrant worker dengan

cerminan diri untuk melatih

kedisiplinan dan kreativitas

anak seperti ketika

memberikan keteladanan dan

bimbingan dalam menjalankan

ibadah yang memiliki nilai

kedisiplinan seperti sholat yang

harus genap dan tepat lima

waktu dalam setiap harinya,

disiplin dalam menjaga

kebersihan lingkungan seperti

dengan memberikan

percontohan dan menerapkan

sejak dini membuang sampah

pada tempat yang sudah

disediakan. Dan dengan

cerminan diri ini pula mereka

memberikan contoh yang baik

bagaimana mereka harus

kreatif dalam bekerja untuk

tampil sebagai orang tua yang

bertanggungjawab demi

menghidupi keluarga dengan

penghasilan yang halal dan

barokah melalui beragam

pekerjaan dan karya yang

mereka tekuni.

Membiasakan diri menjadi

cerminan baik untuk anak-anak

secara tidak langsung telah

Page 17: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

memberikan inspirasi yang

baik untuk anak-anak.

Sebagaimana yang dikatakan

oleh Mead bahwasannya anak

adalah aktor yang terbaik

dalam berimitasi dan

kepribadian anak tumbuh lewat

proses imitasi dalam interaksi

sosialnya bersama significant

others maupun generalized

others (Ritzer & Goodman,

2005: 283).

b. Menjadi sosok teman yang

mengembirakan buat anak.

Mengaburkan batas senioritas

dan unioritas sejak dini bisa

menumbuhkan rasa nyaman

bagi anak. Para orang tua eks

migrant worker yang

memposisikan diri sebagai

teman yang menggembirakan

bagi anak memunculkan

suasana komunikatif dalam

keluarga, sehingga di saat anak

mendapatkan kesulitan dan

butuh tempat mengadu, maka

orang tua merupakan orang

pertama yang dicari anak untuk

dimintai nasehat dan

bimbingan dalam

menyelesaikan permasalahan.

Seperti masalah yang didapat

di sekolah maupun ketika

bermain dengan teman sebaya.

Dengan menjadi teman tersebut

sekaligus orang tua bisa

mengontrol perkembangan

anak, sebab anak terbiasa

menceritakan apa saja yang

telah dilakukan baik dalam

pengawasan maupun di luar

pengawasan orang tua sehingga

ketika mendapati anak sudah

mulai keluar dari tatanan nilai

maka orang tua langsung bisa

memberikan pengarahan dan

bimbingan yang baik buat

anak, ataupun sebaliknya

ketika anak mendapatkan

sebuah prestasi bisa

memberikan dorongan untuk

semakin meningkatkan

potensinya.

Sosok teman yang

mengembirakan memberikan

nuansa positif bagi

perkembangan anak terutama

dalam internalisasi nilai

karakter bagi anak, sebab

pembiasaan yang berlangsung

Page 18: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

56

setiap hari merupakan

pendidikan yang diterima oleh

anak dan memberikan

inspirasi-inspirasi untuk

pengembangan karakter dan

potensi kedepan anak,

sekaligus menjadi pondasi

yang kokoh untuk masa depan

anak dalam kehidupan

bermasyarakat kelak. Menjadi

teman yang menggembirakan

bagi anak berarti fungsi

keluarga sebagai tempat

perlindungan dan sosialisasi

serta pendidikan telah berjalan

dengan baik, dan nuansa

demokratis yang ditunjukkan

memberikan kehangatan cinta

kasih dalam keluarga yang bisa

mempercepat pengembangan

kepercayaan diri dan

kematangan karakter dan

kepribadian terutama disiplin

dan kreatifitas anak.

Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Gunarsa

(1991: 84) bahwa pola

demokratis yang

dikembangakan dalam

keluarga mendorong anak

untuk mampu berdiri sendiri,

bertanggung jawab dan yakin

terhadap diri sendiri serta daya

kreativitasnya berkembang

baik karena orang tua selalu

merangsang anaknya untuk

mampu berinisiatif.

c. Menjadi motivator yang

inspiratif bagi anak.

Fungsi keluarga di antaranya

adalah memberikan sosialisasi

dan pendidikan yang terbaik

pada anggota keluarganya,

dengan harapan nantinya tiap

generasi mampu

mengembangkan dan

memaksimalkan potensi yang

ada pada diri sesuai dengan

nilai dan norma masyarakat

serta perkembangan zaman.

Berbekal kematangan usia dan

pengalaman hidup menjadi

migrant worker, mampu

membuka wawasan mereka

menjadi lebih luas dan lebih

terbuka terhadap perubahan

yang inovatif. Meskipun

terkadang terkesan

memaksakan diri sebab tidak

ditopang dengan pendidikan

Page 19: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

56

dan ketrampilan yang

memadai. Tetapi paling tidak

dengan pengalaman yang

dimiliki ada beberapa hal yang

bisa digunakan untuk

memotivasi anak-anak mereka

agar karakter disiplin dan

kreativitas mampu berkembang

dengan baik.

Dengan menyeritakan kisah

dan pengalaman yang baik

secara tidak langsung dapat

menginternalisasikan

ketokohan orang tuanya yang

memiliki kedisiplinan dan

kreativitas dalam kehidupan

mereka. Tokoh yang sudah

melekat kuat di dalam diri anak

tersebut mampu menjadi

inspirasi anak dalam

menjalankan aktivitas sehari-

hari, semakin kuat tertanam

semakin kuat inspirasi yang

dihasilkan.

Prinsip inspirasi yang coba

ditanamkan oleh para orang tua eks

pekerja migrant asal desa Pulotondo

ini sejalan dengan pemikiran tokoh

pendidikan Ki Hajar Dewantoro yang

dijadikan filosofi pendidikan di

Indonesia yaitu ing ngarso sung

tulodo, ing madyo mangon karso,

tutwuri handayani. Dimana para

orang tua tersebut ketika

menginginkan anak-anak mereka

tumbuh dengan karakter pribadi yang

baik maka mereka memberikan

keteladanan yang baik, dan siap

menjadi orang pertama yang akan

dicari sang anak untuk berkeluh

kesah ketika mendapatkan masalah,

serta mampu membimbing dan

memberikan semangat pada anak-

anak mereka untuk mencapai cita-

cita yang mereka inginkan.

2. Hambatan yang muncul

dalam menginspirasi nilai

karakter disiplin dan kreatif

sebagai upaya

pengembangan kepribadian

anak.

Setiap usaha tentu tidak lepas

dari berbagai hambatan, begitu juga

ketika para eks migrant worker

berupaya untuk menginspirasikan

nilai karakter pada anak-anak muncul

beberapa hambatan, yakni:

a. Rendahnya tingkat

pendidikan dan lemahnya

Page 20: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

56

penguasaan teknologi

modern.

Pengalaman adalah guru yang

terbaik. Sebuah pepatah yang

sering diungkapkan untuk

menjelaskan begitu pentingnya

pendidikan yang harus dimiliki

oleh setiap individu terlepas

apakah itu pendidikan formal

maupun non formal. Hal

tersebut dirasakan oleh para

eks migrant worker, hampir

rata-rata mereka memiliki

jenjang pendidikan yang masih

rendah dan akibatnya mereka

kesulitan untuk mengikuti

perkembangan zaman terutama

pada percepatan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Akibatnya ketika mereka harus

dihadapkan dengan berbagai

persoalan yang menyangkut

penguasaan teknologi

menjadikan mereka lemah

dalam penanganan dan

pengawasan.

Seperti halnya ketika anak-

anak mereka melakukan

penyimpangan dengan

menggunakan fasilitas HP dan

Internet, orang tua tidak bisa

berbuat banyak karena tidak

memahami fitur-fitur yang ada

dan program yang tersedia.

Dan ini seringkali diperparah

dengan pemberian fasilitas

yang berlebihan terhadap anak

yang sesungguhnya belum

waktunya fasilitas tersebut

diberikan akibat dari kurang

pemahaman orang tua terhadap

tahap-tahap perkembangan

anak. Akhirnya hal ini

mengganggu dalam upaya

menginspirasikan nilai karakter

disiplin dan kreatif pada anak.

b. Pergaulan dengan teman

sebaya

lingkungan teman sebaya

memberikan andil yang sangat

besar terhadap perkembangan

kepribadian anak, sebab

kelompok teman sebaya

seringkali menjadi acuan dalam

berperilaku anak sebagai

eksistensi diri. Seringkali nilai

dan norma yang berkembang di

lingkungan teman sebaya tidak

sesuai dengan apa yang mereka

jalani di lingkungan keluarga,

Page 21: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

sehingga hal tersebut

mengganggu proses

internalisasi nilai karakter yang

dalam hal ini adalah karakter

disiplin dan kreatif.

Misalnya saja rasa manja anak

meningkat, melihat teman-

teman sebayanya selalu diantar

jemput oleh orang tuanya

meskipun jarak rumah dengan

sekolah dekat. Berlebihnya

kasih sayang yang diberikan

menjadikan anak cenderung

memiliki sikap yang kurang

berani dan menjadi lebih lemah

dalam menghadapi persoalan.

Selain itu beberapa teman

sebaya yang orang tuanya

bekerja ke luar negeri atau

keluar kota seringkali kurang

mendapatkan perhatian dari

orang tua, hal tersebut

memberikan pengaruh buruk

terhadap perkembangan pribadi

disiplin dan kreatif anak.

Karena memang selain di

lingkungan keluarga,

dilingkungan bermain anak

merupakan akses

perkembangan kepribadian

anak yang sangat menentukan.

Semakin baik lingkungan yang

ada semakin mempercepat

proses perkembangan

kepribadian ke arah yang

positif.

E. Kesimpulan

1. Untuk mewujudkan keinginan

menjadikan anak-anak mereka

memiliki kepribadian yang

disiplin dan kreatif para eks

migrant worker

menginspirasikan kedisiplinan

dan kreativitas pada anak-anak

mereka melalui beberapa

teknik, yaitu sebagai berikut:

a. Menjadi cermin yang baik

untuk anak.

b. Menjadi sosok teman yang

mengembirakan buat anak.

c. Menjadi motivator yang

inspiratif bagi anak.

2. Usaha orang tua eks migrant

worker untuk menginspirasikan

nilai karakter disiplin dan

kreatif pada anak-anak untuk

pengembangan kepribadian

mereka memiliki beberapa

hambatan, yakni:

Page 22: ORANG TUA INSPIRATIF (Studi Pembinaan nilai karakter ... 2013... · terhadap pendidikan karakter anak. Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter

Muhamad Abdul Roziq Asrori: Orang Tua Inspiratif (Studi Pembinaan Nilai Karakter

Disiplin Dan Kreatif Anak Pada Keluarga Eks Pekerja Migran Desa Pulotondo

Kecamatan Ngunut)

55

a. Rendahnya tingkat

pendidikan dan lemahnya

penguasaan teknologi

modern. Hal tersebut

berdampak pada lemahnya

pengawasan orang tua

terhadap anak dan

kepercayaan anak terhadap

ketokohan orang tua di

dalam menghadapi arus

teknologi informatika

khususnya

b. Pergaulan dengan teman

sebaya yang kurang

memiliki perhatian dari

kedua orang tua mereka

seringkali memberikan

pengaruh yang kurang baik

terhadap perkembangan

karakter anak terutama

kedisiplinan dan

kreatifitas.

Daftar Pustaka

Daradjat, Zakiah.1997. Problem

Remaja Di Indonesia. Jakarta:

Bulan Bintang.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola

Komunikasi Orang Tua Dan

Anak Dalam Keluarga. Jakarta

: Rineka Cipta.

Gunarsa, Singgih D. 1991. Psikologi

Praktis Anak, Remaja dan

Keluarga. Jakarta: Gunung

Mulia.

Gunarsa, Singgih. 1989. Psikologi

remaja. Jakarta: Gunung

Mulia.

Hamidi. 2005. Metode Penelitian

Kualitatif (Aplikasi Praktis

Pembuatan Proposal dan

Laporan Penelitian). Malang:

UMM Press.

Latif, Abdul. 2009. Pendidikan

Berbasis Nilai

Kemasyarakatan. Bandung:

Refika Aditama.

Megawangi, Ratna. (2003).

Pendidikan Karakter untuk

Membangun Masyarakat

Madani. IPPK Indonesia

Heritage Foundation.

Moleong, J Lexy. 2010. Metode

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosda karya.

Mulyanti, Sri. 2013. Spiritual

Parenting. Yogyakarta:

Ramadhan Press.

Ritzer, George & Goodman, Douglas

J. 2005. Teori Sosiologi

Modern. Jakarta: Kencana

Shochib, Moh. 2010. Pola Asuh

Orang Tua Dalam Membantu

Anak Mengembangkan Disiplin

Diri. Jakarta: Rineka Cipta.