buletin inspiratif #2 - tahun 2013

32
Edisi II Tahun 2013 BIMO FORSALAMM UGM Becoming a Starts Hero Here

Upload: bimo-forsalamm-ugm

Post on 17-Mar-2016

253 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

"Becoming a Hero Starts Here" by BIMO FORSALAMM UGM

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Becoming a Starts Hero Here

Edisi II Tahun 2013BIMO FORSALAMM UGM

&

Becoming a Starts Hero Here

Page 2: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

"Kalau bukan karena kesulitan, maka semua orang akan jadi pahlawan". (Al-Mutanabbi)

Page 3: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 3Edisi II 2013

Daftar Isi

BIMO FORSALAMM UGMKetua Umum - Triani | Adminkeu - Henny, Fanny | HRD - Rima, Sona | Redaksi - Maruti, Devi, Fira, Maylia, Muharrir, Mukhanif, Mumu, Tyani, Umi, Yusva | Litbang - Kiki, Risma, Zainal, Satria | CMC - Miski, Arman, Dhika, Faay, Ria, Miftah, Hamdi

Daftar Isi 4 Issue “ Bukan Indonesia 100%”6 Cover Story Saatnya Berubah!”7 Inspiratorial Menjadi Super Hero di Dunia Nyata”10 Kajian Utama I Meraih Piala Kepahlawanan”12 Kajian Utama II Memilih Jalan Kepahlawanan”15 Tutur “ Menjadi Pahlawan Apa”16 Sosok “ Meneladani Koesnadi Hardjasoemantri”18 Inspirasi “ Mandiri Membiayai Pendidikan, Berkat Pertolongan Allah”20 Riset “ 9361 Pemenang Bangku Kuliah

Universitas Gadjah Mada”22 Info Mahasiswa Pondok Pesantren Mahasiswa dan Mahasiswi di Yogyakarta”24 Opini “ Memulai Kepahlawanan”26 Untuk Kita “ Gerakan Rumah Indah Sehat Mahasiswa (GERISMA)”28 Komik30 Resensi “ Waras di Zaman Edan”

Page 4: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Bukan Indonesia 100%

Bukan Indonesia 100% (BISEP), agenda besar yang dipersembahkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) telah sukses digelar pada 24-26 Oktober lalu. Turut menyemarakkan nuansa politik yang makin menggeliat menjelang pesta demokrasi Indonesia yang akan segera dijelang pada 2014 mendatang, agenda yang dikenal dengan akronim BISEP ini menyajikan santapan pembuka yang diharapkan mampu meningkatkan kepedulian, kesadaran, serta partisipasi proaktif mahasiswa Indonesia dalam mengawal gelaran akbar tersebut.

BISEP dibuka dengan suguhan istimewa bertajuk Dialog Kebangsaan pada Kamis, 24 Oktober. Tak tanggung-tanggung, sejumlah tokoh besar nasional dihadirkan dalam dialog yang digelar di Auditorium Wisma MM UGM tersebut. Di antaranya Anis Matta, Lc. (Presiden Partai Keadilan Sejahtera), Dr. H. Wiranto, S.H. (Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat), Herry Zudianto, S.E., M.M. (Walikota Yogyakarta 2001-2012), dan Ir. H. Isran Noor, M.Si. (Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia), sebagai pembicara kunci dalam dialog bertema “Dari Kampus Mencari Pemimpin Indonesia” itu.

Dimoderatori oleh Hanta Yudha, M.A. (Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute), dialog digelar dari pukul 7.30-12.30.

Sejak awal, dialog tersebut memang dirancang dengan tujuan melihat bagaimana pandangan dari tokoh-tokoh yang akan menjadi aktor pada Pemilu 2014, mengenai Indonesia ke depannya.Sebagaimana Wiranto yang menggarisbawahi pentingnya menejemen pemerintahan yang perlu disesuaikan dengan potensi dan peluang yang dimiliki bangsa Indonesia demi mencapai perubahan yang sesuai dengan harapan bangsa. Sementara itu, Anis Matta menitik beratkan gagasannya pada kebutuhan akan pemimpin Indonesia yang berasal dari kaum muda yang merupakan aset bangsa paling berharga.

Hari kedua BISEP berlanjut pada agenda Expo dan Bedah Partai Politik 2013. Agenda yang digelar di Gelanggang Mahasiswa UGM mulai pukul 7.30 hingga 15.30 tersebut, semula bermaksud mengundang partisipasi dari berbagai partai politik yang akan berlaga pada Pemilu 2014. Namun, karena kurangnya antisipasi pada kesepakatan kerjasama antara penyelenggara dan pihak partai politik,

Inspiratif4 Edisi II 2013

Issue

Page 5: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 5Edisi II 2013

Issuemaka expo pun hanya diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan saja dari sekitar 12 partai politik yang diundang. Area expo di depan Hall Utama Gelanggang Mahasiswa UGM tersebut pun hanya terlihat sesekali dihampiri pengunjung yang tampak mampir ke bilik yang dijaga oleh perwakilan dari PDIP.

Kendati expo partai politik tidak begitu berhasil terlaksana, Bedah Partai Politik yang berlangsung di Hall Utama Gelanggang Mahasiswa UGM dapat terselenggara dengan lebih baik. Dihadiri oleh beberapa perwakilan dari partai politik, gelaran Bedah Partai Politik berlangsung dalam dua sesi. Dalam kedua sesi tersebut, seluruh pembicara yang hadir diminta memaparkan ulasan seputar isu-isu yang diangkat oleh penyelenggara.

Sesi pertama yang berlangsung dari pukul 7.30-11.00, dihadiri oleh perwakilan dari Partai Amanat Nasional, Partai HANURA, dan PDIP. Pada sesi pertama tersebut, ketiga perwakilan dari partai politik mengulas isu energi di Indonesia. Tak hanya bahasan seputar isu yang dilemparkan, namun tanya-jawab juga berlangsung interaktif antara peserta dengan pembicara yang hadir. Selanjutnya sesi kedua berlangsung setelah jam istirahat berakhir. Kali ini menghadirkan perwakilan dari PKS dan PDIP. Kedaulatan pangan pun diangkat sebagai salah satu isu yang vital bagi masa depan Indonesia.

Dengan diselenggarakannya bedah partai politik ini, diharapkan mahasiswa semakin mengenal beberapa partai politik yang berpartisipasi beserta pemikiran-pemikirannya mengenai isu-isu yang krusial di Indonesia. Maka, mahasiswa pun bisa mendapatkan gambaran dari langkah-langkah yang akan diambil oleh partai politik yang ada, dalam memperjuangkan masa depan Indonesia. Hingga mahasiswa pun nantinya mampu

melakukan pemilihan secara lebih objektif terhadap partai politik yang akan memperebutkan kursi legislatif pada Pemilu 2014.

Hari terakhir pelaksanaan BISEP, diisi dengan deklarasi Gerakan Satu Mahasiswa yang diawali dengan dialog interaktif yang mengangkat tema energi bersama Dr. Kurtubi, (pengamat migas). Dalam dialog tersebut disampaikan materi berupa refleksi kondisi energi di Indonesia. Agenda penutupan rangkaian BISEP yang diadakan di University Club UGM pada Sabtu, 26 Oktober 2013 itu berlangsung dari pukul 7.30-12.30. Acara pun sampai pada agenda inti pada hari itu, yakni deklarasi bertajuk Gerakan Satu Mahasiswa. Sebuah deklarasi yang digadang sebagai ikrar sumpah pemuda abad 21 yang lebih progresif.

Deklarasi tersebut merupakan pernyataan komitmen secara simbolis dari seluruh elemen mahasiswa yang hadir pada gelaran puncak BISEP tersebut. Mahasiswa di mana pun berada dapat mengupayakan cara-cara yang sederhana dan beretika untuk mendukung Pemilu yang sportif dan bersih tanpa money politic ataupun pelanggaran-pelanggaran lainnya. Gerakan independen mahasiswa tersebut dimotori langsung oleh Presiden Mahasiswa BEM KM UGM, Yanuar Rizky Pahlevi.

Deklarasi bersama dari seluruh elemen mahasiswa tersebut menjadi salah satu pemantik sekaligus bukti akan makin tumbuhnya kepedulian pemuda Indonesia terhadap masa depan Indonesia yang ditentukan salah satunya melalui sebuah perhelatan politik. Melalui serangkaian upaya seperti yang telah dilakukan oleh BEM KM UGM, antivirus apatis telah disebarluaskan demi memanggil kembali jiwa-jiwa muda yang rindu akan keadilan. (fun)

Page 6: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

“Saatnya Berubah!”

Cover Story

Begitulah pekik sekelompok tokoh utama dalam cerita komik maupun serial, sesaat sebelum mereka berubah wujud menjadi karakter superhero. Ketika situasi menjadi semakin tak terkendali, mereka muncul membela kebenaran dan menumpas serangan jahat dari para musuh. Dengan kekuatan super yang tidak dimiliki oleh orang biasa, tokoh superhero menyelamatkan kota dan seisinya. Tentu karena itulah, mereka menjadi sosok yang amat dibutuhkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Tentu kita hanya akan mendapati karakter tersebut sebagai rekaan fiktif. Tak akan dapat kita temui sosok berbaju besi yang akan menyelamatkan bumi dengan pedang lasernya di dunia nyata. Namun demikian, apakah negeri ini tidak lantas membutuhkan sosok pahlawan?

Apakah bangsa ini tidak perlu diselamatkan oleh para 'pembela kebenaran'? Justru realitanya negeri ini merindukan sosok pahlawan yang mencintai bangsanya.

Bumi ini mencari penyelamatnya.Bangsa ini menanti pembelanya.Negeri ini merindu pahlawannya.

Sebagaimana panggilan itu telah diserukan, tak ada alasan bagi kita untuk tidak memenuhinya. Saatnya turut mengambil bagian menjadi pahlawan yang telah dirindukan bangsa ini. Menjadi sosok penyelamat, pembawa perubahan yang positif bagi negeri ini. Meski tanpa baju besi dan senjata berteknologi tingkat tinggi, kitalah yang akan membela bumi ini. Berbekal ilmu kehidupan serta disiplin intelektual sebagai amunisi.

Ya, kitalah yang akan melakukannya. Kitalah yang akan bertransformasi menjadi para 'pembela kebenaran'. Pahlawan-pahlawan muda yang siap mengabdi dan berbakti untuk negeri. Bertransformasi dari hanya sekadar manusia biasa menjadi pribadi yang berkarakter pemimpin dan pahlawan sejati. Menjadi solusi atas berbagai problema yang dijumpai. Dimulai dari kampus ini, sebagai miniatur sebuah negeri. Ya, saatnya berubah! Mulai dari sekarang, berawal dari sini. (fun)

Inspiratif6 Edisi II 2013

Page 7: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 7Edisi II 2013

Inspiratorial

Masihkah kalian ingat super hero yang kalian kagumi semasa kecil? Masihkah kalian memimpikan untuk menjadi super hero idola kalian itu?Semestinya ia kawan, kita harus tetap bermimpi menjadi sosok super hero. Tidak berhenti pada bermimpi saat ini kita yang harus menggantikan mereka. Menjadi super hero dalam dunia nyata, dunia yang jauh lebih carut-marut dibanding dunia fiksi para super hero. Maka mulai sekarang siapkan kekuatan yang dimiliki dan mulai berubah.Kekuatan apa? Mungkin kalian bertanya seperti itu. Setiap super hero memiliki kekuatan super untuk melawan kejahatan, sedangkan bagi mahasiswa kekuatan apa yang dimiliki? Dalam kehidupan nyata yang kita jalani, seorang pahlawan tak selalu terdefinisi sebagai sosok kuat tak terkalahkan tetapi mereka yang memiliki kepedulian dan kemauan untuk berkorban.

Kepedulian itu berangkat dari pemahaman diri yang utuh dan kemampuan untuk memaknai keberadaan diri dalam strata kehidupan sosial. Berangkat dari kepedulian maka akan menjadikan diri memiliki daya juang untuk memberi hingga berkorban.

Kepedulian menjadikan pikir begitu resah ketika yang lain merasa nyaman, begitu

peka ketika yang lain mati rasa. Kepedulian menjadikan langkah lebih cepat di depan untuk memberi ketika yang lain enggan bergerak karena kenyamanan yang dicipta sendiri.

Menjadi pahlawan membutuhkan mata yang lebih tajam untuk melihat, hati yang lebih lapang untuk memaknai, langkah yang lebih kokoh untuk berlari, pikir yang lebih jernih untuk memberi solusi. Penentu dari semuanya adalah kemauan sekuat baja yang kokoh untuk menjadi pahlawan.

Kemauan kokoh untuk menjadi pahlawan tentu bukan karena gelar yang akan tersemat, bukan pula pada sanjung puji yang terucap. Pahlawan sejati, sejak ia berbuat tak secuil pun ingin digelari pahlawan, itu perkara tak penting. Ia berbuat karena dan untuk sang Pencipta sebagai bentuk ketundukan akan hukum-Nya.

Ketika sebuah pertanyaan menggema, “Siapakah pahlawan saat ini?”. Pastikan kalian menjawab dengan aksi nyata dan kinerja. Tak perlu terucap di bibir tetapi tertanam kuat dalam jiwa dan terwujud dalam kerja. (tw)

Menjadi Super Hero di Dunia Nyata

Page 8: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013
Page 9: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Becoming a Hero Starts HereKajian Utama

photo by Brian Day

Page 10: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Meraih Piala Kepahlawanan

Inspiratif10 Edisi II 2013

Kajian Utama

dibutuhkan untuk mencapai sebuah kesuksesan sebagaimana sering kita ketahui kisah orang-orang sukses di sekitar kita. Begitu pula dengan jalan menuju kepahlawanan yang sudah pasti diliputi segala kesulitan, hingga seorang penyair Arab Al-Mutanabbi pernah mengatakan, "Kalau bukan karena kesulitan, maka semua orang akan jadi pahlawan".

Pahlawan adalah dia yang berani. Berani dalam menghadapi tantangan-tantangan besar, berani untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Atas dasar keberanian ini pula seorang pahlawan mampu bergerak, bertindak atau berkata demi sebuah kebenaran dan mencegah suatu keburukan. Keberanian yang dilandasi sebuah kesadaran penuh akan risiko yang akan ia tanggung.

Pahlawan adalah dia yang mampu bersabar. Kesabaran menjadi nafas yang menentukan usia kepahlawanannya. Kesabaran pula yang mampu mendorong keberanian seseorang atas segala risiko yang ia hadapi, sebagaimana firman Allah SWT,"... Jika ada di antara kamu dua puluh orang penyabar, niscaya mereka akan mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada di antara kamu seratus orang (penyabar), niscaya mereka akan mengalahkan seribu orang kafir.” (Al-Anfal: 65).

Sayyid Quthb, seorang ulama besar abad ini pernah mengatakan, “Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi, orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”.

Tak mudah mendedikasikan kehidupan ini bagi orang lain. Terlebih di zaman sekarang di mana lebih banyak sifat individual dalam diri. Maka di sini orang yang hidup bagi orang lain bisa kita sebut sebagai seorang pahlawan, karena ia telah berhasil mengalahkan keinginan-keinginan dirinya sendiri. Dia telah mengalahkan segala egonya.

Seringkali kita mendengar makna sempit pahlawan hanya pada ia yang berjasa memerdekakan negara, hanya pada mereka yang terjun ke medan perang. Namun, sejatinya makna pahlawan lebih dari itu. Makna kata pahlawan terangkum dalam segala macam kebaikan yang dilakukan pahlawan itu. Pahlawan bukan manusia sempurna yang tak pernah salah. Ia pernah melakukan kesalahan, namun segera bangkit bertaubat, memperbaiki kesalahannya hingga kesalahan tersebut akhirnya tertutup oleh segala kebaikan dirinya.

Pahlawan juga bukan mereka yang tak pernah gagal. Seringkali kegagalan

Page 11: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 11Edisi II 2013

Kajian Utama

Pahlawan adalah dia yang rela berkorban. Segala kebaikan yang ia lakukan, keberaniannya menghadapi tantangan, serta kesabaran dalam menerima segala risiko atas tindakannya, semua ia lakukan bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain, untuk masyarakat, untuk umat. Ia benar-benar memaknai sabda Rasulullah SAW bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.

Spesialisasi Pahlawan

Sunatullah bahwasanya kita tak mungkin mengusai berbagai macam kompetensi. Allah menganugerahkan masing-masing pada diri kita sebuah potensi yang berbeda. Begitu pula dalam hal menjadi pahlawan. Kita tidak mungkin dapat menjadi pahlawan dalam segala bidang. Masing-masing bidang tentu memiliki pahlawan-pahlawannya sendiri. Maka yang perlu kita lakukan adalah segera mengenali potensi diri, dalami, kembangkan, lalu bergeraklah untuk sesama.

Jika di antara kita ada yang memiliki otak jenius, maka jadilah pahlawan keilmuan. Bagi yang jago menulis, maka buatlah perubahan yang lebih baik dengan goresan pena. Bagi yang lihai berpikir strategis, masuklah ke dunia politik dan jadilah pahlawan di sana, dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang tentu membutuhkan hadirnya pahlawan di ranah masing-masing.

Memilih Momentum

Setiap kepahlawanan memiliki waktunya masing-masing. Sang Pahlawan tak akan melewatkan momentum kepahlawanan begitu saja, momen di mana seorang pahlawan harus tampil, mencurahkan, mendedikasikan segala potensi yang ia miliki.

Berbicara terkait momentum, saat ini tak sulit bagi kita untuk bisa hadir sebagai pahlawan. Coba saja tengok sekeliling kita, lalu kota tempat kita tinggal, lebih jauh melihat negeri kita, maka kita akan tersadar bahwa dunia tengah mecari seorang pahlawan. Hingga mengingatkan kita pada Sabda Rasul tercinta, “Apabila kamu melihat kemungkaran, maka lawanlah dengan kekuasaanmu, apabila kamu tidak mampu maka dengan lisanmu, apabila tidak mampu maka dengan hatimu, dan itulah selemah-lemahnya iman”.

Melihat zaman di mana kita hidup saat ini menyadarkan bahwa menjadi pahlawan bukan lagi sebuah pilihan. Menjadi pahlawan adalah sebuah keharusan. Maka, kita tak perlu mencari pahlawan hingga ke ujung dunia atau membuat sayembara untuk mendapatkan seorang pahlawan. Kita hanya perlu membangkitkan jiwa kepahlawanan yang sebenarnya ada pada setiap diri dengan masing-masing kemampuan. Karena Sang Pahlawan itu, adalah kita. (rhy)

Page 12: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Kajian Utama

Inspiratif12 Edisi II 2013

tercipta dengan berjuta masalah dan menunggu kehadiran para pahlawannya. Ada masalah di bidang politik, militer, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan kesenian misalnya. Semua masalah itu tidak mungkin dipecahkan oleh seseorang atau segelintir orang yang merangkap tugas menjadi pahlawan di setiap lini. Hakikatnya, dunia ini memanggil semua manusia yang pernah hidup untuk bangkit menjadi sosok pahlawan lewat jalan yang ia persembahkan.

Dari generasi sahabat yang kaya dengan sosok cemerlang, kita membaca bermacam-macam jalan kepahlawanan. Para sahabat, yang di masa hidupnya sempat merasakan kehidupan bersama manusia paling mulia, Rasulullah SAW, banyak yang di antara mereka telah dijamin syurga oleh Allah SWT.

Abdurrahman bin Auf, ia termasuk kelompok sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk syurga. Meskipun telah dijamin masuk syurga, ia tidak berhenti berjuang di jalan Allah. Ia adalah sahabat yang sangat bersegera dalam berinfak. Suatu ketika datanglah kafilah dagang Abdurrahman di kota Madinah, terdiri dari tujuh ratus onta yang membawa kebutuhan-kebutuhan. Mendengar hiruk pikuk dari barang-barang yang dibawa kafilah itu, Rasulullah bersabda, “Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan keadaan merangkak.”

Ketika mendengarkan berita tersebut, Abdurrahman mengatakan, ”Aku ingin masuk surga dengan keadaan berdiri.

Memilih Jalan Kepahlawanan

Di Indonesia, kita mengenal nama-nama seperti B.J. Habibie, Asma Nadia, dan Rhenald Kasali. Mereka berhasil mengharumkan namanya di mata masyarakat negeri ini dengan kesuksesan di bidangnya masing-masing. B.J. Habibie awalnya bercita-cita menjadi ilmuwan namun dengan etos kerja yang ditunjukkannya selama menjabat sebagai Menristek, ia ditunjuk maju ke kursi RI-1. Di dunia kepenulisan, Asma Nadia kita kenal sebagai sosok wanita yang menorehkan namanya di banyak buku, cerpen, maupun artikel yang menghiasi media. Di dunia akademisi muncul sebuah nama Rhenald Kasali. Selain berprofesi sebagai seorang akademisi di bidang ekonomi ia juga merupakan praktisi bisnis yang handal. Satu karya besarnya di bidang pendidikan adalah Rumah Perubahan. Di situlah Rhenald Kasali melakukan terapi pikiran untuk membongkar belenggu-belenggu yang membuat bangsanya rapuh.

Seperti itulah jalan para pahlawan memberi nasihat kepada kita. Seorang pahlawan bukan berarti manusia super yang dapat mengerjakan setiap pekerjaan dan mengubah seluruh keburukan yang ada di hadapannya. Tidak ada manusia sempurna yang dapat memberantas kezholiman di atas bumi dengan tangannya sendiri. Oleh karenanya seorang berjiwa pahlawan artinya seseorang yang menisbatkan dirinya pada sebidang kebaikan. Mulai dari kebaikan terkecil yang bisa dijangkau oleh kemampuannya dan terakumulasi menjadi sebuah jatidiri kepahlawanan yang mengikuti jalannya.

Masalah yang terhampar di depan mata sangatlah beragam. Setiap lini kehidupan

Page 13: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 13Edisi II 2013

Kajian Utama

Maka diinfakkanlah seluruh kafilah dagang tersebut.”

Di bidang politik dan pemerintahan, muncul nama Umar bin Khattab, khalifah kedua setelah Abu Bakar As Siddiq wafat. Jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran Islam sangat besar hingga Michael H. Heart menempatkannya sebagai orang paling berpengaruh nomor 51 sedunia sepanjang masa. Selama masa jabatannya, khalifah Umar amat disegani dan ditakuti negara-negara lain. Kekuatan Islam maju pesat, mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia, serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).

Dalam hal kesederhanaan, kehidupan Abu Dzar al Ghifari memberi kita banyak pelajaran. Ia berdakwah ke pusat-pusat kekuasaan. Salah satu misinya adalah agar para pembesar bersikap dermawan dan tidak menumpuk kekayaan. Ia adalah sosok pria yang compang camping bajunya, badannya kurus kering, dan wajahnya menunjukkan kesengsaraan hidup.

Seperti itulah keunikan para sahabat berlomba-lomba dalam kebaikan menjemput ridha Allah. Abdurrahman bin Auf tidak tanggung-tanggung menginfakkan seluruh hartanya. Umar bin Khattab memilih jalan politik dan pemerintahan. Sedangkan Abu Dzar Al Ghifari tidak memilih jalan yang sama, ketika terjadi pergolakan politik, ia memilih ber'uzlah (menyendiri) dan para sahabat tidak menyalahkannya.

Manusia menjadi pahlawan karena ia mempunyai bakat kepahlawanan dalam dirinya dan karena bakat itu menemukan lingkungan yang memicu pertumbuhannya. Menjadi pribadi unik

adalah sebuah beban psikologis yang tidak mampu dipikul setiap orang. Namun keunikan individual para pahlawan ini adalah keniscayaan sejarah. Hanya orang-orang yang kuat mengasah bakat keunikannya, ditambah dengan lingkungan yang mendukung dan hadirnya momentum-momentum historis, yang mampu menapaki jalan kepahlawanan.

Perpaduan antara keunikan bakat, lingkungan, dan momentum inilah yang menjadi faktor utama yang mengantarkan seseorang kepada jalan kepahlawanannya. Inilah yang dimaksud Allah SWT, “Setiap orang dimudahkan melakukan apa yang untuknya ia diciptakan.” Maka, selanjutnya seseorang dianggap pahlawan jika telah melahirkan karya-karya yang berbeda dari orang lain. Sejarah tidak mencatat pengulangan-pengulangan. Namun suatu karya dalam bidang yang sama dan kualitas yang tidak jauh berbeda dilahirkan dalam situasi yang bermacam-macam.

Ruang yang kita semua miliki saat ini, salah satunya adalah kampus ini. Waktu-waktu yang kita jalani sejatinya menunggu lahirnya para pahlawan yang tulus untuk mengisi lembar catatan sejarah. Berbekal keunikan bakat dan kekuatan tekad, seorang mahasiswa memiliki ruang dan momentum yang luas untuk berkembang di dunia kepahlawanan. Kampus ini menunggu lahirnya pahlawan-pahlawan prestatif di ranah akademis, organisasi pergerakan, pejuang pena kesusasteraan, pegiat olahraga dan seni, syiar-syiar keagamaan, dan bidang-bidang lainnya yang menanti dibesarkan oleh seorang berjiwa pahlawan. Pandanglah ke depan dan perhatikan pentas kehidupan yang tergelar. Kemudian tentukan, jalan mana yang kupilih mengikuti jejak para pahlawan? (ahs)

Page 14: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Mereka yang bercahaya

Berbinar dalam kelelahan

Tanpa melampirkan neraca untung dan rugi

Mereka yang bercahaya

Tak akan mengkorupsi masa depan

Dengan keputusasaan

Walau dalam kemelaratan mimpi

Mereka yang bercahaya

Sibuk akan celah diri

Berseri menertawakan diri

Untuk sebuah perubahan hakiki

Mereka yang bercahaya...

Aku?

Karya: Solli Dwi Murtyas

Ketua FLP Wilayah Yogyakarta

BercahayaBercahaya

Inspiratif Edisi II 2013

Sastra

14

Page 15: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Tutur

Inspiratif 15Edisi II 2013

Page 16: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Meneladani

Koesnadi Hardjasoemantri

Koesnadi Hardjasoemantri adalah nama yang tidak asing di telinga civitas akademika Universitas Gadjah Mada. Nama tersebut merupakan nama sebuah gedung yang dahulu disebut Purna Budaya dan kini telah berganti nama menjadi Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) yang dimiliki Universitas Gadjah Mada. Pemakaian nama seseorang sebagai nama jalan atau gedung merupakan cara untuk mengenang dan memberi penghargaan kepada tokoh tersebut.

Koesnadi Hardjasoemantri adalah pencetus adanya program KKN (Kuliah Kerja Nyata) semasa ia menjabat sebagai Kepala Direktorat Pendidikan Tinggi pada tahun 1971. Kegiatan KKN ini terus ia perjuangkan di Universitas Gadjah Mada saat menjabat sebagai Rektor UGM pada kurun waktu 1986-1990. Perjuangannya masih dapat dirasakan sampai saat ini dengan tetap dilaksanakannya KKN sebagai wujud pembelajaran kepada mahasiswa untuk bermasyarakat. Gagasan KKN ini menjadikan beliau mendapatkan gelar Doktor di dua tempat.

Gelar doktor pertama dari Institut Pertanian Bogor, dengan disertasi “Pengaruh KKN pada Pembangunan Masyarakat Desa”. Satu lagi gelar doktor

dari Universitas Padjadjaran, Bandung, dengan disertasi “Pengaruh KKN pada Pribadi Mahasiswa”. Kedua disertasi itu meraih predikat cum laude. Selain itu, ia juga meraih gelar doktor dalam ilmu sosial dari Rijks Universiteit, Leiden, Negeri Belanda, 1981, dengan disertasi berjudul “Study Service As A Sub System in Indonesian Higher Education”.

Kontribusi yang ia berikan tidak sebatas itu saja. Sebelum menjadi rektor, ia menjabat sebagai Sekretaris Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH). Maka suami dari Rahajoe (almarhumah, mantan atase pendidikan dan kebudayaan RI di Den Haag, Negeri Belanda) dan ayah dari dua anak ini pun selalu dipercaya menjadi Staf Ahli di Kementerian Lingkungan Hidup, siapa pun menterinya. Di samping itu, ia juga tetap aktif mengajar di UGM dan beberapa universitas lainnya.

Karakter pahlawan yang ia miliki ini terbentuk semenjak kecil. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan R. Gaos Hardjasoemantri dengan R.H.E. Basriah. Ia dibesarkan di keluarga dengan latar belakang Pengreh Praja, sebuah jajaran elit keluarga pada strata kolonialisme. Pemikiran feodal sangat mungkin membentuk pemikirannya, tetapi itu tidak terjadi. Hidup di empat fase perkembangan Indonesia, yaitu masa penjajahan, masa kemerdekaan awal atau masa Orde Lama, masa Orde Baru dan juga masa reformasi saat ini menjadikan Koesnadi memiliki karakter kepahlawanan.

Sosok

Inspiratif16 Edisi II 2013

Page 17: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Prof. Koesnadi Hardjasoemantri selalu bisa mengambil momentum kepahlawanan di setiap fase hidupnya. Diawali dari kehidupan masa kecil yang dihabiskan di keluarga pada strata kolonialisme yang kental dengan feodalisme. Ia bukannya memiliki sifat feodal, tetapi sebaliknya sangat peka dengan kondisi rakyat. Hal ini menjadi salah satu latar belakang Koesnadi bergabung dalam polisi tentara Resimen IV Divisi Siliwangi sebagai Sersan Mayor pada tahun 1946-1947. Pada tahun 1947, ia menjadi ketua organisasi Staatkoerler yang kedudukannya langsung berada di bawah Perdana Menteri. Koesnadi pernah pula masuk sebagai Tentara Pelajar Batalyon 500 sebagai Kepala Staf I dari tahun 1947-1948 yang berkedudukan di Banjarnegara. Berkat jasa-jasanya ini, Koesnadi menerima Bintang Gerilya pada tahun 1958 dari Presiden RI. Pada tahun yang sama ia memeroleh pula Bintang Satyalaksana PK I dan Satyalaksana II dari RI, juga Bintang Mahaputra pada tahun 2002.

Selama proses menjadi polisi tentara ia merasakan adanya kecintaan yang luar biasa terhadap rakyat. “Kecintaan saya pada rakyat tidak main-main, semua karena pengalaman saya sewaktu hidup, makan, tidur bersama rakyat dalam revolusi fisik. Merekalah gerilyawan yang sesungguhnya,” ungkap Koesnadi pada sebuah wawancara sebelum ia meninggal. Kecintaan inilah yang melatarbelakangi tercetusnya gagasan KKN yang saat ini masih berjalan.

Tak berhenti di masa SMA, ia tetap mengambil momentum kepahlawanannya di masa kuliah. Ia juga aktif dalam organisasi kepemudaan. Pada tahun 1948-1950 ia terlibat sebagai Ketua Konsulat daerah pendudukan pada organisasi mobilisasi pelajar. Pada tahun 1950-1958 menjadi anggota Pengurus Besar Intitusi Pengkaderan Profesi

Inspiratif 17Edisi II 2013

Sosok

Page 18: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Nama Lengkap : Agustina Prihatin Mugi RahayuNama Panggilan : Menuk ChatarinaTTL : Kulon Progo, 8 Agustus 1991Riwayat Pendidikan : SD Negeri Sungapan III SMP Negeri 1 Galur SMA Negeri 2 Wates

Pahlawan, satu kata yang mengacu pada perbaikan bangsa, harus terbiasa menghadapi problema hidup agar tidak kaget nantinya. Banyak kriteria atau parameter pahlawan di dunia ini. Kali ini redaksi Inspiratif mengangkat profil seseorang yang memiliki jiwa pahlawan karena perjuangannya meneruskan jenjang pendidikan dari sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, masuk universitas, hingga sekarang yang sedang mengerjakan skripsi.

Inspirasi

Inspiratif18 Edisi II 2013

Mahasiswi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian angkatan 2009 ini, tak hanya berjuang memikirkan dirinya sendiri, namun juga berpikir untuk perbaikan bangsa, minimal orang-orang yang ada di sekitarnya. Tak hanya mempertahankan hidupnya sendiri, namun juga mengajarkan dan membina orang-orang untuk mempertahankan hidupnya, sekaligus membantu orangtua meringankan biaya hidup dan pendidikan.

Mahasiswi asal Kulon Progo ini sudah tidak dibiayai sekolah oleh orangtuanya sejak SMP, saat itu ia dibiayai oleh paklik (paman)-nya. “Tapi ngga pernah minta, namanya bukan orangtua sendiri itu kan ada rasa ngga enak ati-nya juga. Jadi kalo dikasih alhamdulillah, kalau ngga dikasih ya ngga maksa juga, hehe,” ujarnya. Pada saat SMP di semester pertama, ia mendapat ranking 4, dan hal itu memotivasinya untuk menaikkan prestasi. Terbukti, di semester kedua sampai keenam ia mendapat ranking 1.

Pada saat SMA, prestasinya tidak menurun. Ia selalu menjadi juara umum, bahkan menjadi “Lulusan Terbaik” di SMA-nya. Saat masa SMA akan berakhir, ia sempat bingung apakah hendak melanjutkan kuliah atau tidak. Masalah utamanya yaitu masalah ekonomi. Namun Allah memang Maha Pengasih dan Penyayang, Dia selalu punya jalan bagi hamba-Nya. Lewat perantara guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA-nya, ia mendapat pengarahan agar mengikuti program beasiswa Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), beasiswa untuk orang cerdas yang terhalang masalah ekonomi. Yang dilihat untuk PBUTM ini adalah nilai rapor semester 1-5, dan hasilnya? Ia lolos, yang berarti bebas dari biaya kuliah hingga tahun keempat.

Perempuan yang biasa dipanggil Menuk Chatarina ini akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah dan mengambil jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, atas bimbingan dan konsultasi dari guru BK di SMA-nya.

Page 19: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

“Aku sempat bingung untuk biaya hidupnya bagaimana, tapi pertolongan Allah itu ada aja”, ujarnya sambil tertawa.

Selain beasiswa PBUTM, ia juga mendaftar Beastudi ETOS yang merupakan beasiswa eksternal dan tidak terikat dengan Dirmawa UGM. Menuk tak hanya berpangku pada bantuan beasiswa dan paklik-nya saja, namun juga mencari uang untuk kehidupannya sehari-hari. Dia sadar bahwa ia juga akan menghadapi keadaan di mana ia harus mengeluarkan uang tambahan. Oleh karena itu, dia mulai mencari uang sendiri. Caranya? Dari mulai berjualan makanan, berjualan stiker, menjadi pengajar di tempat les, uang hadiah, olimpiade, sampai mengikuti lomba-lomba dan mendapat juara. Ia sudah terbiasa mencari uang sendiri sejak SMP, bukan hanya saat kuliah saja. Pada saat menjadi mahasiswi, pernah ia mendaftar ke sebuah Event Organizer, namun tidak jadi karena tuntutan pekerjaan mengharuskan ia bekerja setiap hari.

Anak keempat dari 4 bersaudara ini memang tak diragukan untuk urusan akademis, bahkan ia pernah mengikuti Olimpiade Matematika Nasional. Tetapi ia tak hanya memikirkan urusan akademis saja, buktinya ia juga aktif mengikuti organisasi, baik internal maupun eksternal. Ia pernah menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Mahasiswa (DEMA), Keluarga Mahasiswa Muslim Pertanian (KMMP). Pada akhirnya ia memilih berfokus pada Klinik Agromina Bahari (KAB), suatu Kelompok Studi di Fakultas Pertanian. Untuk kegiatan eksternal, ia menaruh hatinya pada Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan aktif di sebuah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di daerah Kulon Progo.

Banyak teman-temannya yang bertanya, “Kamu dapat uang dari mana?” dengan santai Menuk menjawab, “Tinggal minta aja ke Allah, nanti juga dikasih, haha,” jawabnya sambil tertawa. Pribadinya yang ceria dan murah senyum membuat banyak orang semakin bingung, karena ia tak pernah kelihatan susah atau pun murung. “Aku tuh orangnya emang kayak gini, ada apa-apa ya tetep happy aja , hehe,” jawabnya dengan riang.

Kerja keras dan doanya membuat ia menjadi pribadi yang tangguh, tangguh rohani dan jasmani. Spiritnya yang tinggi dan keramahannya membuat ia disenangi teman-temannya. Cerdas, shalihah, ramah, kreatif, mungkin itu empat kata yang dapat menggambarkan Menuk. Kreativitasnya terbukti saat proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)-nya lolos setiap tahun. Beberapa proposal yang lolos dan didanai yaitu, “Nature Cafe and Catering” (PKM-Kewirausahaan 2010), “Pemberdayaan Masyarakat Pembuatan Coco Pillow” (PKM-Pemberdayaan Masyarakat 2011), dan “Coco Pillow” (PKM-Penelitian 2012). Produk Coco Pillow (bantal dari serabut kelapa)-nya membuat mahasiswi yang lahir pada tanggal 8 Agustus 1991 itu pernah diliput televisi, surat kabar, dan beberapa media massa lainnya.

Mahasiswi yang sedang mengerjakan skripsi ini sempat bingung hendak menyelesaikan skripsi dengan uang dari mana, namun ia selalu berpikir bahwa “pertolongan Allah itu ada aja”. Ternyata benar, ia mendapat beasiswa skripsi dari Dompet Dhuafa. Pesannya untuk kita semua yaitu tetap yakin bahwa pertolongan Allah itu pasti datang, bisa datang dari mana saja dan kapan saja. (ard)

Inspiratif 19Edisi II 2013

Inspirasi

Page 20: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

9361Pemenang Bangku Kuliah

Universitas Gadjah Mada

Riset

Inspiratif20 Edisi II 2013

Tahun ini, Universitas Gadjah Mada menerima mahasiswa baru melalui beberapa jalur, di antaranya SNMPTN undangan, SBMPTN, dan seleksi mandiri UGM yang meliputi Ujian Tulis (UTUL UGM) dan Penelusuran Bibit Unggul (PBU). PBU sendiri masih memiliki jalur cabang, yakni PBU Tidak Mampu, PBU Berprestasi, Penulusuran Bakat Olah Raga dan Seni (PBOS), serta PBU Kemitraan. Dari semua jalur penerimaan itu UGM menerima mahasiswa baru sejumlah 9.361 untuk program sarjana dan diploma atau sekolah vokasi.

Dari data sekunder berupa jumlah total mahasiswa yang diterima per program studi dibandingkan dengan kuota yang diberikan UGM per program pendidikan, dapat diketahui ternyata tidak semua kuota tersebut terisi penuh. Namun untuk beberapa fakultas favorit jumlah mahasiswa yang diterima justru melebihi batas kuota. Sebagai contoh Fakultas Filsafat yang biasanya tidak terlalu banyak diminati, memiliki kuota 150 orang. Namun pada kenyataannya, mahasiswa yang terdaftar pada prodi Filsafat hanya ada 118 orang. Sementara itu, program studi Pendidikan Dokter atau Kedokteran Umum yang biasanya lebih banyak diminati baik oleh mahasiswa, maupun wali mahasiswa, tahun ini hanya mempunyai daya tampung 230 orang. Namun pada kenyataanya ada 334 orang yang terdaftar dalam program studi ini. Begitu juga dengan program studi Akuntansi yang memiliki kuota 150 mahasiswa diisi oleh 167 mahasiswa. Lain lagi dengan Fakultas Teknik yang sekalipun favorit, namun mahasiswa yang terdaftar per program studi kebanyakan tidak mencapai kuota maksimal yang sudah diumumkan oleh UGM. Sebut saja Teknik Industri yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 140 mahasiswa, namun hanya terisi oleh 114 mahasiswa, begitu juga dengan Teknik Kimia yang memiliki kuota 140 mahasiswa namun hanya terisi 115 mahasiswa. Hal serupa juga terjadi di jurusan-jurusan lain yang ada di Fakultas Teknik.

Terlepas dari tidak terpenuhinya semua kuota itu, mahasiswa yang sudah berhasil terdaftar di Universitas Gadjah Mada tetaplah para pemenang. Mereka mengalahkan puluhan ribu siswa SMA se-Indonesia untuk dapat menempati bangku di UGM ini. Baik mengalahkan secara nilai, maupun secara tekad. Karena mungkin seorang siswa tidak diterima di UGM bukan karena usahanya tidak maksimal, melainkan karena tekadnya tidak kuat.

Page 21: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 21Edisi II 2013

Riset

Karenanya, mereka yang sudah dinobatkan sebagai 'pemenang' lah yang menanggung amanah dari mereka yang belum berkesempatan untuk 'menang'. Juga amanah dari seluruh rakyat Indonesia utamanya untuk menjadi calon-calon pemimpin bangsa yang intelek dan terdidik. Sudah sepatutnya mahasiswa baru yang sudah terdaftar namanya secara resmi di Universitas Gadjah Mada tidak hanya memiliki tujuan pribadi ketika dulu mendaftarkan namanya di kampus kerakyatan ini, melainkan ter-orientasi terhadap pengabdian untuk masyarakat dan Indonesia.

Maka, 9361 orang mahasiswa baru inilah yang memiliki peluang besar untuk keluar sebagai pahlawan' masa depan Indonesia. Mereka yang memiliki potensi sebesar-besarnya untuk juga menyumbangkan manfaat untuk Indonesia. Bibit-bibit pahlawan yang telah memenangkan kompetisi semenjak awal pertempurannya. Generasi-generasi muda yang akan menjalani proses demi menajamkan jati diri sebagai pahlawan Indonesia. Semoga potensi yang begitu besar ini dapat diasah secara optimal oleh Universitas Gadjah Mada, agar kelak terlahir di antaranya pahlawan-pahlawan Indonesia yang sebenarnya. (fan/tyn)

Page 22: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Pondok Pesantren Mahasiswa

Ilmu ibarat pintu. Ia membuka jalan bagi siapa saja yang ingin meraih sukses dunia maupun akhirat. Studi di universitas merupakan salah satu ikhtiar memperdalam ilmu dunia. Nah, bagaimana dengan studi untuk memperdalam ilmu akhirat? Di Yogyakarta ada beberapa asrama berkonsep Pondok Pesantren yang khusus ditujukan untuk maha-siswa maupun mahasiswi. Di sana penghuninya “mondok” sekitar dua tahun dan menda-pat ilmu agama yang intensif. Berikut ini beberapa pilihan yang dapat kita jadikan referensi :

Pesantren MahasiswaIslamic Centre Al-Muhtadin (PMIC)

Pesantren Mahasiswa Islamic Centre Al-Muhtadin adalah lembaga yang bernaungdi bawah DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indo-nesia). Pesantren ini terletak di perumahan APH Seturan Blok EIII No. 19, Sleman. Motto PMIC adalah meretas peradab-an dengan ilmu. Alumni diharapkan mampu mem-berikan sumbangsih keilmuannya untuk mem-bangun peradaban Islam di masyarakat, mampu menjadi juru dakwah yangkompeten, energik, dan militan. Info kontak: 0274-486929

Program PembinaanSumber Daya Mahasiswa Strategis (PPSDMS)

PPSDMS regional Yogyakarta kini tidak hanya tersedia bagi mahasiswa, tetapi jugatelah memperluas jangkauannya bagi maha-siswi. Asrama PPSDMS putra terletak di Jalan Kaliurang km.8 Gang Nakula, Ngabean Lor, Sleman. Asrama PPSDMS putri terletak di Jalan Kaliurang km.9,2, Dusun Klabanan RT 006/46, No. 058, Sleman. PPSDMS yang berada di bawah naungan yayasan Nurul Fikri ini memiliki spesiali-sasi mencetak calonpemimpin bangsa yangberakhlak baik. Info kontak: Supervisor Putra 0856 4336 4589 Supervisor Putri 0856 4388 9608

Lembaga Pendidikan Insani (LPI)

LPI terletak di Jalan Pandega Insani, Pogung Lor, Ring Road Utara. Pondok pesantren ini berada di dalam manajemen penerbit Gema Insani Press. LPI meru-pakan asrama mahasiswa yang dijadikan sebagai sarana pengembangan pemuda Islam agar setelah lulus mereka menjadi dai yang dapat berubah dan mengubah masyarakat men-jadi lebih baik. Materi yang diajarkan terkait bahasa Arab, ushul fiqh, pemikiran Islam, tafsir, dan fiqh siyasi. Info kontak: 0274-9566392 atau 0857 2912 4400

Info Mahasiswa

Inspiratif22 Edisi II 2013

Page 23: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

dan Mahasiswi di Yogyakarta

Pondok Pesantren Mahasiswi Darush Shalihat (PPMi DS)

PPMi Darush Shalihat berlokasi di Jalan Pandega Marta, Gang Darush Shalihat, Pogung Baru, Blok F77, Sinduadi, Mlati, Sleman. Asrama ini kondusif untuk kegiatan belajar dan diasuh oleh ustadz yang berkompeten. Materi yang disampaikan adalah fiqh, aqidah, ushul fiqh, tahsin, dan tahfidz. Info kontak DS: 0857 2595 3103

Asma Amanina (AA)

Asma Amanina terletak di Jalan Tasura No. 42, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Asma amanina merupakan pondok pesantren di bawah kepengurusan IKADI (Ikatan Da'i Indonesia). Agenda AA sama seperti pondok pesantren mahasiswi pada umumnya, yaitu kelas mata kuliah islam, ilmu kontemporer sampai dengan agenda kerumah-tanggaan. Ada pula kegiatan holaqoh (berkum-pul dalam kelompok kecil) tiap maghrib yang diguna-kan untuk hafalan quran, hafalan hadits, dan tematik. Untuk angkatan 5, PPMi Asma Amanina akan mem-buka open recruitment dan tes masuk sekitar perte-ngahan tahun 2014. Info kontak: 0856 4099 8189

Pondok Pesantren Mahasiswi Rabingah Prawoto

PPMi Rabingah Prawoto berada di Jalan Gowongan Kidul, No. 40, Jetis. Dalam salahsatu misinya disebutkan bahwa PPMi Rabingah mem-bentuk kader muslimah yang ber-akhlakul karimah, berwawasan lingkungan, dan ber-ukhuwah islamiyah. Info kontak: 0274-6640789 atau 0856 4752 4980. (hae)

Inspiratif 23Edisi II 2013

Info Mahasiswa

Page 24: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Opini

Inspiratif24 Edisi II 2013

Bukan suatu impian yang muluk-muluk untuk menjadi seorang pahlawan. Dalam film, novel, dan kisah-kisah fiksi, anak-anak telah dicekoki tentang hal semacam itu. Yang menjadi muluk-muluk adalah ketika hal itu hanya menjadi mimpi yang terus menghantui setiap hari tanpa ada plan atau progress untuk menjadi seperti yang diiimpikan tersebut. Parahnya, hal itu terus dibawa hingga kita dewasa.

Pada suatu ketika dalam sebuah upgrading yang saya ikuti diadakan sebuah permainan semacam, “Seberapa kenalkah kalian dengan teman-temanmu”. Selembar kertas kecil bertuliskan nama peserta akan diputarkan pada sebuah lingkaran. Ketika kertas tersebut kembali pada sang pemilik, kertas tersebut sudah akan penuh dengan testimoni teman-teman mengenai dirinya. Pada saat itulah saya mendapati sebuah tulisan di antara tulisan 'pendiam' dan serupa itu. 'Speak up! Pop up your life!' tentu saja hal tersebut membuat saya terperangah. Muncul berbagai pembelaan-pembelaan dari dalam diri. Salahkah jika memegang teguh prinsip be yourself. Dengan asumsi bahwa inilah diri kita. Kita akan menyukai orang lain apa adanya dan begitu pun orang lain bisa menerima kita apa adanya tanpa memaksa untuk berubah.

Tanpa memaksa untuk berubah, seringkali diartikan sebagai tidak apa-apa jika tidak berubah. Hal itu sepertinya tidak mungkin. Karena sejarah terus berubah, dunia berkembang, dan hakikatnya tidak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri. Jika kita tidak berusaha berubah kita tidak akan berkembang dan tertinggal di belakang. Jangan terpaku bahwa diri sudah baik begini adanya. Jangan takut untuk meniru. Dalam sebuah forum, seorang pembicara mengatakan bahwa kita akan sepenuhnya jadi diri sendiri jika kita sudah ikhlas meniru hingga kemudian kita sulit ditiru.

Dalam hidup ini tentu mustahil apabila kita tidak meniru sama sekali. Allah SWT saja menceritakan pada para hambanya bahwa Dia memerintahkan Qabil untuk meniru seekor burung gagak yang sedang mengubur sebuah batu, pada peristiwa pembunuhan pertama di muka bumi. Mengenai masalah orisinalitas tentu kita harus banyak melatih memori yang mendukung kreativitas supaya bisa menciptakan sesuatu yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada.

Selanjutnya, seperti kata sebuah iklan, 'Speak up! Pop up your style!' yang bermaksud mengajak kita untuk jangan diam saja. Dalam konteks kepahlawanan, pahlawan tidak datang dari langit jika kita hanya menunggunya, namun butuh inisiatif dan keberanian dari diri kita sendiri. Selanjutnya membangkitkan diri menjadi pahlawan yang terdepan. Di atas itu semua, yang terpenting sang pahlawan haruslah orang yang ikhlas. Ia tidak mengharap balasan atas jasa yang ia berikan, bahkan rela berkorban lebih besar dari orang biasa lakukan. Karena harapan yang terpatri dalam dada pahlawan adalah menggapai ridho Allah SWT semata.

Memulai Kepahlawanan

oleh Shaffira (Fakultas Ilmu Budaya 2011)

Page 25: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Hikmah Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri

Minum dalam keadaan berdiri menyebabkan air yang mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung kendor dan menjadikan pencernaan sulit. Sebagaimana terus-menerus makan

dan minum sambil berdiri dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.

Page 26: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Untuk Kita

Inspiratif26 Edisi II 2013

#Rumahku – Kontrakanku. Sejatinya rumah atau kontrakan mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Rumah yang kita tinggali ini punya peluang besar untuk menjadi sarana yang ampuh dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam, namun kebanyakan para penghuni kontrakan ini (mahasiswa) jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar atau tetangganya. Kontrakan hanya sebagai tempat singgah dan beristirahat (kaya' shelter bus).

#Sayangi Tetangga. Masyarakat mungkin maklum dengan keterbatasanmu bersosialisasi di lingkungan sekitar tempat tinggalmu, kamu hanya anak kos biasa dengan segudang aktivitas kampus. Tetapi sampai kapan.. sampai kapan kamu dan aku hidup dalam serba “pemakluman”?

#Seharusnya, shalih-menshalihkan. Sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khatab r.a. bahwa “suatu masyarakat kehilangan keseimbangannya manakala ada gejala berikut ini; ada orang-orang shalih yang lemah dan tidak berdaya serta ada orang-orang jahat yang kuat dan perkasa.” Jangan sampai keberadaan kita tidak memberikan manfaat bagi sesama (dalam bahasa jawa; muspro)

#GERISMA namanya: “Dengan semangat Qur'an kita bangun kontrakan”. Pada mulanya gerakan ini hanya sebatas jasa penyedia informasi kontrakan khusus MABA menjelang Penerimaan Mahasiswa Baru UGM, karena dirasa penting, timbulah gagasan membuat komunitas kontrakan untuk menjaga asas keberlanjutan. Semangat Gerakan Rumah Indah Sehat Mahasiswa (GERISMA) adalah komitmen kita bersama, teman-teman komunitas aktif mendata dan mengunjungi kontrakan door to door dalam rangka sensus GERISMA 2013. Kegiatan ini selain menjadi sarana silaturahim antar kontrakan juga mengajak sahabat lain untuk berpartisipasi di dalamnya. Alhasil dari 18 kontrakan yang terdata, tiap kontrakan punya agenda sesuai dengan ciri khas masing-masing. Mulai dari masak-masak, safari kontrakan , mengajar TPA sampai kajian kitab. Yang paling istimewa 80% memiliki program Qur'an harian yang terstruktur. “Tiada hari tanpa Qur'an”. Melalui Qur'an, masyarakat (termasuk penghuni kontrakan) dibentuk dalam budaya keislaman yang akrab dengan Qur'an. Harapannya kontrakan Qur'ani inilah yang akan menularkan kebaikan dengan aktif terlibat dalam kegiatan kampung.

#Sehat jasmani, sehat ruhani, sehat sosial. Alhamdulillah sejauh ini program bersama komunitas kontrakan yang baru berjalan di antaranya posko kontrakan peduli dan thifan pokhan (olahraga). Semoga ini bisa menjadi ikhtiar kita bersama, yakni menciptakan kultur islami di lingkungan rumah/ tempat tinggal, menerapkan unsur keshalihan sosial di lingkungan sekitar kontrakan/ tempat tinggal, mengembangkan kapasitas sosial (social capacities) sehingga mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi …” (Al-A'raf : 96).

“Senangnya Jadi Tetangga Rasulullah”Gerakan Rumah Indah Sehat Mahasiswa (GERISMA)

Page 27: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013
Page 28: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Komik

Inspiratif28 Edisi II 2013

Page 29: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Inspiratif 29Edisi II 2013

Komik

Page 30: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

Berguru Pada KeseharianSejatinya, siapa pun dan apa pun dapat menjadi guru bagi kita. Guru tidak sebatas

mereka yang berdiri di depan kelas. Guru bukan hanya mereka yang mendikte materi kepada para murid. Hal itulah yang dituangkan penulis dalam buku berjudul Waras di

Zaman Edan ini. Dalam buku ini, penulis mengelompokkan tingkat kewarasan ke dalam sepuluh tingkatan, mulai dari tingkat belum waras sampai tingkat waras. Pada setiap

tingkatan itulah terdapat bab-bab yang berisi pelajaran hidup sehari-hari. Penulisberbagi hikmah dan perenungan hidup melalui rutinitasnya sehari-hari. Hal-halkecil seperti tertusuk duri atau tersengat lebah ternyata dapat menjadi sumber

inspirasi bagi manusia. Kebiasaan-kebiasaan rutin seperti menyiram bunga atau tidur berselimut sarung ternyata juga menyimpan ilmu yang bisa dipetik manusia. Kita dapat menjumpai pelajaran tentang moral, etika, bahkan kepahlawanan melalui pengalaman

penulis. Tentang pahlawan, penulis mengatakan betapa banyak nama pahlawan yang kita hafal, tetapi sedikit sekali sikap kepahlawanan mereka yang kita tiru. Padahal

di situlah letak nilainya.Bagi kalian yang mulai terserang kegilaan zaman, buku ini dapat menjadi rujukan

bacaan sebagai tindakan pencegahan. Agar kita dapat hidup bahagia dengan waras di zaman edan. Selamat membaca. (hae)

Judul : Waras di Zam

an Edan | Penulis : Prie GS | Penerbit : Bentang Pustaka | Kategori : M

otivasi | Tebal : 236 halaman | Tahun Terbit : 2013 | H

arga: Rp 39.000,-Resensi

Inspiratif30

Page 31: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

the Svalbard Global Seed Vault

didirikan di lapisan es pegunungan Svalbard, Norwegiamenyimpan lebih dari 770.000 sampel benih tanaman dari seluruh duniatempat penyimpanan benih terbesarmenjaga biodiversitas tanaman untuk masa depan

Page 32: Buletin Inspiratif #2 - Tahun 2013

LoOpErSarapan

nasi kuning

081369997939 | | | looper_jogja @LoOpEr_jogja AWALI HARI dengan DOA&SARAPAN !LONTONG OPOR & NASI KUNING

Waktu NYARAP06.00-11.00Jumat Libur

Jackal Km 5. F8a, Gading Mas Swalayan ke Timur 100m, p4an, Ke Utara 500m, Nyampe Dah

“Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”. (Sayyid Quthb )